• Tidak ada hasil yang ditemukan

Petunjuk Pelaksanaan PENGELOLAAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Petunjuk Pelaksanaan PENGELOLAAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Petunjuk Pelaksanaan

PENGELOLAAN

(3)
(4)

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

2018

TIM PENYUSUN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

Pengarah : Dr. Ir. Muhammad Prama Yufdy, M.Sc Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Penanggungjawab : Dr. Ir. Retno Sri Hartati Mulyandari, M.Si Kepala Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian Penyusun : Dr. Ir. Retno Sri Hartati Mulyandari, M.Si

Istriningsih, SP., MP., M.Sc. Dr. Toto Sutater

Miyike Triana, SP Poppy Basli, S.Kom

Mumuh Muhamad Buhary, S.Hum Okti Aryani Hapsari, S.P., M.Si Sara Purnasihar, S.P., M.Sc. Morina Pasaribu, S.P.

Zazkia Amanda Azzahra SE.Sy Tata Letak dan Desain : Siti Leicha Firgiani, S.Ds

(5)
(6)

KATA PENGANTAR Assalammu’alaikum wr.wb.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Inovasi merupakan salah satu pilar dari Global Competitiveness Index, yang pengukurannya diperhitungkan dari perlindungan terhadap kekayaan intelektual suatu negara. Untuk itu, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) turut berkontribusi dalam penciptaan berbagai inovasi pertanian yang diarahkan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh para pelaku usaha di sektor pertanian. Selanjutnya, sebagai upaya menata proses pengurusan dan pengelolaan invensi yang bernilai kekayaan intelektual, maka Balitbangtan telah menetapkan Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian (Balai PATP) sebagai kuasa pendaftaran HKI Balitbangtan melalui Surat Keputusan Kepala Balitbangtan No. 54/Kpts/OT.160/I/02/2013 dan sebagai Kuasa Pendaftaran PVT melalui Surat Keputusan Kepala Balitbangtan No. 160/Kpts/OT.140/I/5/2013. Melalui upaya ini diharapkan dapat memudahkan koordinasi antar UK/UPT dalam pengelolaan HKI sehingga akan meningkatkan jumlah invensi yang dilindungi kekayaan intelektualnya. Karena salah satu persoalan yang dihadapi saat ini adalah rendahnya jumlah paten domestik. Dominasi paten asing yang mencapai 94% mengindikasikan bahwa Indonesia masih menjadi pasar yang besar bagi produk-produk dari negara lain. Pada tahun 2017 tercatat 9.877 permohonan paten, namun hanya 6% saja yang merupakan paten domestik. Indonesia masih jauh tertinggal, apalagi secara global rata-rata permohonan paten di dunia mencapai 2,5 juta per tahun.

(7)

Buku petunjuk teknis pengelolaan HKI ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi UK/UPT dan inventor Balitbangtan untuk melindungi invensinya. Semoga buku ini bermanfaat dan kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya buku ini, disampaikan terima kasih.

Wassalammu’alaikum wr.wb

Jakarta, Januari 2018 Kepala Badan,

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN HKI BADAN

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 1

I. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Maksud dan Tujuan 3

1.3. Keluaran 4

1.4. Dasar Hukum 4

II. PRINSIP PENGELOLAAN HKI TEKNOLOGI

BALITBANGTAN 6

2.1. Prinsip Pengelolaan HKI 6

2.2. Hak Kekayaan Intelektual 8

2.2.1. Hak Cipta 9

2.2.2. Paten 10

2.2.3. Merek 14

2.2.4. Rahasia Dagang 15

2.2.5. Perlindungan Varietas Tanaman 16 2.2.6. Pendaftaran Varietas Tanaman 17

(9)

III. TERMINOLOGI 18

LAMPIRAN

Halaman

1. Contoh Formulir Pendaftaran Cipta 21

2. Contoh Formulir Permohonan Paten 25

2.1. Contoh Surat Pengalihan Hak Paten dari Inventor

ke UK/UPT 29

2.2. Contoh Surat Pengalihan Hak Paten dari Kepala

UK/UPT ke Balitbangtan 33

3. Contoh Formulir Permohonan Pendaftaran Merek 35 3.1 Surat Pernyataan Permohonan Pendaftaran

Merek 38

3.2 Lampiran Formulir Permohonan Pendaftaran

Merek 39

4. Contoh Formulir Permohonan Hak PVT 40

4.1. Contoh Formulir Pendaftaran Varietas Hasil

Pemuliaan (PVHP) 56

4.2 Contoh Formulir Deskripsi Varietas Baru 59 5. Surat Pernyataan Kepemilikan Invensi (Oleh Inventor) 68 6. Surat Keputusan Kepala Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian Nomor 54/Kpts/OT.140/I/1/2013

(10)

8. Surat Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nomor

314/Kpts/HK.160/H/08/2016

78 9. Contoh Formulir Permohonan Pendaftaran Cipta Yang

Sudah Diisi 81

10. Contoh Formulir Permohonan Paten Yang Sudah Diisi 83

11. Contoh Formulir Merek Yang Sudah Diisi 87

12. Contoh Formulir Permohonan Hak PVT Yang Sudah Diisi 90 13. Contoh Formulir Permohonan Pendaftaran Varietas Yang

Sudah Diisi 99

Tabel

Halaman 1. Perbedaan cara pengurusan HKI dan pendaftaran hak

PVT yang dilakukan oleh Satker setelah terbit keputusan Kepala Balitbangtan Nomor 54/Kpts/OT.140/1/1/2013 dan Nomor : 160/Kpts/Ot.140/I/05/2013

(11)
(12)

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN HKI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kemajuan suatu negara sangat dipengaruhi oleh kemampuan dalam penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) guna mendorong produksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun ekspor. Kemajuan IPTEK saja tidaklah cukup, tetapi harus disertai dengan kemampuan menyinergikan berbagai potensi yang ada secara sistematis untuk dapat menghasilkan barang dan jasa yang berdaya saing tinggi (kompetitif). Sejalan dengan hal tersebut maka interaksi antara industri, dengan lembaga penelitian dan pengembangan sangat diperlukan guna menumbuhkembangkan jaringan kerjasama untuk meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan dan menguasai IPTEK.

Berdasarkan data Global Competitiveness Index dari World Economic Forum 2016-2017, Indonesia menempati peringkat ke-41 dari 138 negara dengan pilar inovasi menduduki peringkat 31, subpilar kapasitas inovasi peringkat ke-32, dan subpilar paten internasional peringkat ke-99. Data tersebut menunjukkan bahwa invensi yang dihasilkan di Indonesia masih banyak yang belum didaftarkan sebagai kekayaan intelektual. Di samping itu, masih banyak juga hasil riset, yang belum dapat diaplikasikan dalam dunia industri. Dengan demikian, diperlukan upaya-upaya percepatan alih atau aplikasi teknologi oleh stakeholders bekerjasama dengan sektor industri, sehingga seluruh pengembangan invensi menjadi inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan dapat mendongkrak posisi daya saing Indonesia di kancah ekonomi global.

(13)

Undang-Undang Nomor 18 tahun 2012 tentang Sistem Nasional Penelitian, mengamanatkan bahwa dalam Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan, perguruan tinggi dan lembaga litbang wajib mengusahakan alih teknologi hasil litbang yang dibiayai oleh pemerintah untuk menyebarluaskan Iptek dan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam penguasaan Iptek. Sejalan dengan itu, untuk dapat mewujudkan visi dan misi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) menjadi lembaga penelitian dan pengembangan berkelas dunia, yang menghasilkan dan mengembangkan inovasi pertanian mendukung terwujudnya pertanian industrial, maka hasil litbang pertanian yang bernilai Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan komersial dialihtekknologikan atau ditransfer ke dunia usaha/industri agar dapat disebarluaskan dalam jaringan pasarnya.

Agar invensi dapat dialihteknologikan secara massif, cepat dan berkualitas, maka kekayaan intelektual (KI) yang dihasilkan harus dilindugi. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2005 pasal 11 ayat (1), dalam mengelola KI, lembaga litbang perlu mengupayakan perlindungan hukum atas kepemilikan KI serta kegiatan litbang. Hak Kekayaan Intelektual dan inovasi berperan penting dalam peningkatan nilai tambah dan daya saing industri nasional. Berdasar perkembangan HKI dan alih teknologi (Balitbangtan, 1917), Balitbangtan telah menunjukkan peran yang signifikan melalui perlindungan KI dan pengembangan inovasi melalui alih teknologi ke dunia industri baik berupa varietas unggul tanaman, galur ternak, alat dan mesin pertanian termasuk perangkat uji, teknologi pengolahan, pupuk, pestisida serta obat-obatan pertanian untuk mendukung pencapaian swasembada, diversifikasi, peningkatan produktivitas, nilai tambah dan daya saing produk pertanian serta kesejahteraan petani.

Dengan melaksanakan kewajiban alih teknologi KI, berdasarkan PP Nomor 20 tahun 2005, maka lembaga litbang wajib membentuk unit kerja yang bertanggung

(14)

29 tahun 2013, dimana Balai Pengelola Alih Teknologi (Balai PATP) mempunyai kedudukan dan tugas sebagai berikut: (1) sebagai unit pelaksana teknis di bidang penelitian dan pengembangan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, (2) melaksanakan pengelolaaan KI dan alih teknologi hasil kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian. Sedangkan fungsi Balai PATP adalah menyelenggarakan:

a. Penyiapan rencana, program dan anggaran pengelolaan KI dan alih teknologi;

b. Penyiapan perlindungan HKI; c. Pelaksanaan promosi;

d. Pelaksanaan kerjasama alih teknologi;

e. Penyiapan lisensi teknologi hasil litbang yang bernilai HKI; Pemantauan dan evaluasi pengelolaan HKI dan alih teknologi.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud disusunnya petunjuk pelaksanaan (Juklak) pengelolaan HKI Balitbangtan adalah menyediakan pedoman kerja bagi Satker lingkup Balitbangtan dalam pengelolaan HKI. Sedangkan tujuan pembuatan juklak pengelolaan HKI Balitbangtan adalah:

1. Menyiapkan pedoman dan tata cara untuk melaksanakan kebijakan satu pintu dalam pengelolaan HKI invensi Balitbangtan;

2. Menyiapkan formulir pendaftaran KI Balitbangtan

3. Menyediakan Buku Pintar bagi Satker lingkup Balitbangtan dalam pendaftaran HKI.

(15)

1.3 Keluaran

Keluaran yang diharapkan dari pembuatan Juklak Pengelolaan HKI Balitbangtan adalah:

4.8. Tersedianya pedoman dan tata cara pelaksanaan pengelolaan HKI Balitbangtan;

4.8. Tersedianya formulir pendaftaran KI Balitbangtan.

4.8. Tersedianya Buku Pintar bagi Satker lingkup Balitbangtan dalam pendaftaran HKI.

4.8. Meningkatnya jumlah pendaftaran KI melalui instansi yang berwenang. 1.4 Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016 tentang Paten;

2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;

3. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta; 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek;

5. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman;

6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang; 7. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2005 tentang Alih Teknologi Kekayaan Intelektual Hasil Kegiatan Litbang oleh Perguruan Tinggi dan Lembaga Litbang;

9. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 29 tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian;

(16)

11. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 121 Tahun 2013 tentang Syarat dan Tata Cara Permohonan dan Pemberian Hak Perlindungan Varietas Tanaman.

12. Surat Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nomor 54/Kpts/OT.140/1/1/2013 Tentang Penunjukkan Balai Pengelola Alih Teknologi sebagai Kuasa Pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

13. Surat Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nomor 160/Kpts/OT.140/I/05/2013 Tentang Penunjukkan Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian Sebagai Kuasa Pendaftaran Hak Perlindungan Varietas (PVT) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

14. Surat Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nomor 314/Kpts/HK.160/H/08/2016 tentang Penunjukkan Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian sebagai kuasa pendaftaran varietas tanaman hasil pemuliaan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

(17)

II. PRINSIP PENGELOLAAN HKI BALITBANGTAN 2.1 Prinsip Pengelolaan HKI

Invensi Balitbangtan yang dihasilkan melalui suatu proses yang panjang sehingga harus dimanfaatkan dan dikembangkan sekaligus dijaga dari pihak-pihak yang tidak kompeten dalam pemanfaatannya, dengan melakukan perlindungan HKI (Hak cipta, paten, merek, PVT dan rahasia dagang) dan pendaftaran HKI (varietas tanaman). Dengan demikian, pengelolaan HKI menjadi sangat penting bagi Balitbangtan, agar dapat memberikan manfaat ekonomi maka invensi yang berbasis HKI perlu dialihteknologikan kepada industri untuk masalisasi produk teknologi.

Sehubungan dengan kebijakan satu pintu dalam pengelolaan HKI, Balitbangtan menerbitkan 3 (tiga) Surat Keputusan yaitu Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nomor 54/Kpts/OT.140/1/1/2013 tentang Penunjukan Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian (Balai PATP) sebagai Kuasa Pendaftaran HKI Balitbangtan, Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nomor 160/Kpts/OT.140/I/5/2013 tentang Penunjukan Balai PATP sebagai Kuasa Pendaftaran Hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) Balitbangtan dan Surat Keputusan 314/2016: (a) Surat Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nomor 314/Kpts/HK.160/H/08/2016 tentang Penunjukkan Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian sebagai kuasa pendaftaran varietas tanaman hasil pemuliaan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, (b) Surat Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nomor 160/Kpts/OT.140/I/05/2013 Tentang Penunjukkan Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian Sebagai Kuasa Pendaftaran Hak Perlindungan Varietas (PVT) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, (c) Surat Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nomor

(18)

sebagai Kuasa Pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Inti dari 3 Keputusan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menunjuk Balai PATP sebagai kuasa pendaftaran HKI/PVT dari Balitbangtan;

2. Sebagai kuasa pendaftaran HKI/PVT, maka Balai PATP bertugas untuk: a. Menyiapkan dokumen pendaftaran KI/PVT (paten, hak cipta, merek

dan PVT) Satker Lingkup Balitbangtan;

b. Mendaftarkan KI ke Direktorat Jenderal HKI, Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia, dan mendaftarkan Hak PVT dan varietas tanaman ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Kementerian Pertanian;

c. Mempercepat pembayaran pendaftaran dan pemeriksaan subtantif KI/PVT;

d. Memonitor perkembangan pendaftraran dan pemeriksaan HKI/PVT dan KI termasuk memberikan tanggapan kepada Dirjen HKI dan Pusat PVTPP;

e. Mengambil dan atau menerima sertifikat HKI dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM, dan sertifikat PVT dari Pusat PVTPP, Kementerian Pertanian;

f. Membiayai seluruh kegiatan butir a s/d e dengan pembebanan pada DIPA Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian.

Tahap pendaftaran KI Balitbangtan:

1. Inventor mengisi surat pengalihan hak KI rangkap 3 (2 bermaterai, 1 tidak bermaterai) dan ditandatangani (contoh terlampir).

2. Surat pengalihan hak KI diparaf oleh Kepala Satker pada pihak kedua (contoh terlampir).

(19)

4. Balai PATP mengisi formulir permohonan HKI.

5. Balai PATP memproses pendaftaran HKI ke Ditjen HKI dan PVTPP.

6. Balai PATP menyampaikan informasi ke SATKER bahwa invensi telah didaftarkan.

7. Balai PATP akan memantau perkembangan invensi sampai terbitnya sertifikat.

Berdasarkan keputusan Kepala Balitbangtan, terdapat beberapa perbedaan cara pengurusan HKI dan pendaftaran hak PVT yang dilakukan oleh SATKER. Seperti yang disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Perbedaan cara pengurusan HKI dan pendaftaran hak PVT yang dilakukan oleh Satker setelah terbit keputusan Kepala Balitbangtan Nomor

54/Kpts/OT.140/1/1/2013 dan Nomor: 160/Kpts/OT.140/I/05/2013

Prosedur Cara lama Cara baru

Pengalihan Hak Dari inventor ke Satker

- Dari inventor ke Satker

- Dari Satker Ke Balai PATP

Pembiayaan Pendaftaran

dan Pemeliharaan Balai PATP Balai PATP Pendaftaran HKI Oleh Satker melalui

Balai PATP Balai PATP Pemantauan dan mediasi Balai PATP Balai PATP Surat menyurat dari HKI Ke Satker pemohon Ke Balai PATP

(20)

2.2 Hak Kekayaan Intelektual (HKI)

Secara garis besar HKI dibagi dalam dua (2) bagian yaitu: 1. Hak Cipta (copy right)

2. Hak Kekayaan Industri (industrial property rights) yang mencakup: a. Paten (patent);

b. Merek dagang (trademark); c. Desain industri (industrial design);

d. Penanggulangan praktik persaingan curang (repression of unfair competition);

e. Desain tata letak sirkuit terpadu (layout design of integrated circuit);

f. Rahasia dagang (trade secret); g. PVT

Sesuai dengan ruang lingkup penelitian di Balitbangtan, maka HKI yang dikelola oleh Balitbangtan hanya meliputi: (1) Hak cipta; (2) Paten; (3) Merek; (4) Rahasia dagang; dan (5) PVT.

2.2.1. Hak Cipta

Jenis ciptaan yang dilindungi meliputi:

a. Buku, program komputer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lainnya;

b. Ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan lainnya yang sejenis dengan itu; c. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan penyuluhan

dan ilmu pengetahuan;

d. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks;

e. Drama atau drama musikal, tari, koreografi, perwayangan, dan pantomin;

(21)

f. Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase dan seni terapan berupa arsitektur, peta, fotografi, sinematografi, terjemahan yang berupa tafsir, saduran, bunga rampai dan karya lain hasil pengalih wujudan. Ciptaan yang tidak dapat didaftarkan meliputi:

a. Ciptaan di luar bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra; b. Ciptaan yang tidak orisinil;

c. Ciptaan yang belum diwujudkan dalam suatu bentuk yang nyata (masih berupa ide);

d. Ciptaan yang sudah merupakan milik umum. Syarat kelengkapan dokumen pendaftaran Hak Cipta:

1. Formulir pendaftaran ciptaan sebanyak 3 rangkap, lembar pertama bermaterai;

2. Surat pengalihan hak sebanyak 3 rangkap, dua diantaranya bermaterai;

3. Surat pernyataan kepemilikan hak cipta sebanyak 3 rangkap;

4. Contoh hasil ciptaan (peta, buku, logo atau gambar, program komputer yang disertai buku panduan dan karya cipta lainnya) sebanyak 3 rangkap;

5. KTP semua pencipta;

6. KTP Kepala Satker atau instansi; 7. SK pendirian Satker atau instansi;

8. SK pengangkatan kepala SATKER atau instansi; 9. NPWP Satker atau instansi.

(22)

2.2.2. Paten

Perlindungan Paten meliputi Paten dan Paten Sederhana. Perlindungan Paten diberikan untuk invensi yang baru, mengandung langkah inventif dan dapat diterapkan dalam industri. Sedangkan perlindungan Paten Sederhana diberikan untuk setiap invensi baru, pengembangan dari produk atau proses yang telah ada, dan dapat diterapkan dalam industri.

Dalam pengajuan permohonan paten, harus dilengkapi dengan spesifikasi paten yang merupakan uraian lengkap tentang invensi tersebut. Spesifikasi paten terdiri atas: deskripsi, klaim, abstrak dan gambar.

1. Deskripsi

Deskripsi adalah uraian lengkap tentang invensi yang dimintakan perlindungan patennya. Penulisan deskripsi atau uraian invensi tersebut harus secara lengkap dan jelas mengungkapkan suatu invensi sehingga dapat dimengerti oleh seseorang yang ahli di bidangnya. Uraian invensi harus ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Semua kata atau kalimat dalam deskripsi harus menggunakan bahasa dan istilah yang lazim digunakan dalam bidang teknologi. Uraian invensi tersebut mencakup

a. Judul invensi, yaitu susunan kata-kata yang dipilih untuk menjadi topik invensi. Judul tersebut harus dapat menjiwai inti invensi; b. Bidang teknik invensi, yaitu menyatakan tentang bidang teknik

yang berkaitan dengan invensi;

c. Latar belakang invensi yang mengungkapkan tentang invensi terdahulu beserta kelemahannya dan bagaimana cara mengatasi kelemahan tersebut yang merupakan tujuan dari invensi yang dimintakan persetujuannya;

(23)

e. Uraian singkat gambar (bila ada) yang menjelaskan secara ringkas keadaan seluruh gambar yang disertakan;

f. Uraian lengkap invensi yang mengungkapkan isi invensi sejelas-jelasnya terutama fitur yang terdapat pada invensi tersebut dan gambar yang disertakan digunakan untuk membantu memperjelas invensi.

2. Klaim

Klaim adalah bagian dari permohonan yang menggambarkan inti invensi yang dimintakan perlindungan hukum, yang harus diuraikan secara jelas dan harus didukung oleh deskripsi. Klaim tersebut mengungkapkan tentang semua keistimewaan teknik yang terdapat dalam invensi.

a. Jenis Klaim  Klaim mandiri  Klaim turunan

b. Tata cara penulisan klaim

 Klaim harus menggunakan kaidah bahasa Indonesia dan lazimnya bahasa teknik yang baik dan benar serta ditulis secara terpisah dari uraian invensi;

 Klaim tidak boleh berisi gambar atau grafik tetapi dapat berisi tabel, rumus matematika ataupun rumus kimia;

 Klaim tidak boleh berisi kata-kata yang sifatnya meragukan;  Klaim mandiri dapat ditulis dalam dua bagian

- Bagian pertama, mengungkapkan tentang fitur invensi terdahulu (prior art);

(24)

 Klaim mandiri dapat juga ditulis dalam satu bagian, dengan mengungkapkan secara langsung keistimewaan invensi yang diajukan, tanpa menyebutkan keistimewaan dari invensi terdahulu;

 Klaim turunan mengungkapkan fitur yang lebih spesifik dari pada keistimewaan pada klaim mandiri dan ditulis secara terpisah dari klaim mandirinya;

 Penulisan klaim dimulai dari keistimewaan yang paling luas lalu diikuti dengan keistimewaan yang lebih spesifik.

3. Abstrak

Abstrak merupakan intisari dari deskripsi dan klaim dengan ketentuan:  Tidak lebih dari 200 kata

 Jika memuat keterangan bagian-bagian dari gambar maka harus mencantumkan indikasi penomoran dari bagian yang ditunjuk dan diberikan tanda kurung;

 Dalam abstrak tidak boleh ada kata-kata di luar lingkup invensi, seperti kata sanjungan, reklame atau bersifat subjektivitas orang yang mengajukan permohonan paten.

4. Gambar

Gambar merupakan gambar teknik tanpa skala dengan ketentuan:  Hanya memuat tanda-tanda dengan huruf atau angka;

 Tidak ada tulisan-tulisan;

 Dapat berupa diagram atau bagan. Tahap-tahap permohonan paten meliputi:

1. Pengajuan permohonan; 2. Pemeriksaan administratif;

(25)

5. Pemberian atau penolakan.

Kriteria invensi yang tidak dapat diberi Paten meliputi:

1. Proses atau produk yang pengumuman dan penggunaan pelaksanaannya bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku, moralitas agama, ketertiban umum dan kesusilaan;

2. Metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan atau pembedahan yang diterapkan kepada manusia dan atau hewan;

3. Teori dan metode di bidang ilmu pengetahuan dan matematika; 4. Makhluk hidup, kecuali jasad renik;

5. Proses biologis yang esensial untuk memproduksi tanaman atau hewan kecuali proses non biologis atau proses mikrobiologis.

Syarat kelengkapan dokumen pendaftaran paten meliputi:

1. Formulir pendaftaran paten untuk 1 judul 3 lembar, dengan ketentuan masing-masing lembar sebanyak 4 rangkap;

2. Surat pengalihan hak sebanyak 3 rangkap, dengan ketentuan 2 diantaranya bermaterai;

3. Spesifikasi (deskripsi) paten sebanyak 3 rangkap.

Untuk mendaftarkan Paten hasil invensi hasil penelitian digunakan Formulir Permohonan Paten dan Contoh Surat Pengalihan Hak Paten, seperti contoh yang disajikan pada lampiran 2.

2.2.3. Merek

Yang berhak untuk mengajukan pendaftaran merek yaitu: 1. Orang;

(26)

Fungsi Pendaftaran merek:

1. Sebagai alat bukti bagi pemilik yang berhak atas merek yang didaftarkan;

2. Sebagai dasar penolakan terhadap merek yang sama keseluruhan atau sama pada pokoknya yanng dimohonkan pendaftaran oleh orang lain untuk barang/jasa sejenisnya;

3. Sebagai dasar untuk mencegah orang lain memakai merek yang sama keseluruhan atau sama pada pokoknya dalam peredaran untuk barang/jasa sejenis.

Faktor-faktor penyebab merek tidak dapat didaftarkan: 1. Didaftarkan oleh pemohon yang beritikad tidak baik;

2. Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas keagamaan, kesusilaan, atau ketertiban umum;

3. Tidak memiliki daya pembeda; 4. Telah menjadi milik umum;

5. Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya.

Syarat kelengkapan dokumen pendaftaran merek meliputi: 1. Formulir pendaftaran merek sebanyak 4 rangkap;

2. Membuat logo merek (ukuran minimal 2 x 2 cm dan maksimal 9 x 9 cm, bentuk logo dapat berupa gambar, simbol, huruf/angka ataupun kata-kata), jumlah logo yang dilampirkan untuk pendaftaran sebanyak 25 helai;

3. SK pendirian Satker atau instansi;

4. SK pengangkatan Kepala Satker atau instansi; 5. NPWP Satker atau instansi;

6. KTP Kepala Satker atau instansi; 7. Surat pernyataan bermaterai.

(27)

2.2.4 Rahasia Dagang

Lingkup perlindungan Rahasia Dagang meliputi metode produksi, metode pengolahan, metode penjualan, atau informasi lain di bidang teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat umum. Rahasia Dagang mendapat perlindungan apabila informasi tersebut bersifat rahasia, mempunyai nilai ekonomi,dan dijaga kerahasiaannya melalui upaya sebagaimana mestinya. Informasi dianggap memiliki nilai ekonomi apabila sifat kerahasiaan informasi tersebut dapat digunakan untuk menjalankan kegiatan atau usaha yang bersifat komersial atau dapat meningkatkan keuntungan secara ekonomi. Dan informasi dianggap kerahasiaannya apabila pemilik atau para pihak yang menguasainya telah melakukan langkah-langkah yang layak dan patut. Pemilik Rahasia Dagang memiliki hak untuk:

1. Menggunakan sendiri Rahasia Dagang yang dimilikinya;

2. Memberikan lisensi kepada atau melarang pihak lain untuk menggunakan Rahasia Dagang atau mengungkapkan Rahasia Dagang itu kepada pihak ketiga untuk kepentingan yang bersifat komersial.

Perjanjian lisensi wajib dicatatkan pada Direktorat Jenderal HKI, dan apabila Perjanjian Lisensi Rahasia Dagang tidak dicatatkan di Direktorat Jenderal HKI maka tidak mempunyai kekuatan hukum terhadap pihak ketiga.

Pihak mitra kerja sama lisensi wajib mencatatkan perjanjian lisensi dan membayar biaya pendaftarannya, Balai PATP dapat membantu dalam pelaksanaan pencatatan perjanjian lisensi tersebut.

2.2.5 Perlindungan Varietas Tanaman

(28)

seragam, stabil (BUSS), dan diberi nama. Dianggap baru, apabila bahan perbanyakan atau hasil panennya belum pernah diperdagangkan atau sudah diperdagangkan tetapi tidak lebih dari 1 tahun, atau telah diperdagangkan di luar negeri tidak lebih dari 4 tahun untuk tanaman semusim dan 6 tahun untuk tanaman tahunan.

Syarat kelengkapan dokumen permohonan hak PVT meliputi:

1. Formulir permohonan hak PVT yang sudah diisi dan di tandatangani oleh pemohon diatas kertas materai, setiap lembar dan lembar tambahan harus ditandatangani oleh pemohon atau kuasanya;

2. Formulir deskripsi varietas baru;

3. Foto yang disebut dalam deskripsi, diperlukan untuk memperjelas deskripsi yang dapat menunjukkan sifat-sifat unik yang membedakan secara jelas dengan varietas lain;

4. Bukti pembayaran biaya permohonan hak PVT. 2.2.6 Pendaftaran Varietas Tanaman

Syarat kelengkapan dokumen pendaftaran varietas tanaman hasil pemuliaan adalah sebagai berikut:

1. Formulir pendaftaran varietas hasil pemuliaan yang sudah diisi dan ditandatangani oleh pemilik varietas hasil pemuliaan di atas kertas materai sebanyak 2 rangkap;

2. Foto varietas yang akan didaftarkan, dicetak berwarna di atas kertas dof, yang diperlukan untuk memperjelas deskripsi sebanyak 2 buah;

3. Soft copy foto varietas yang akan didaftarkan;

4. Surat keterangan penugasan kepada pemulia, apabila varietas yang akan didaftarkan oleh lembaga/institusi yang memperkerjakan pemulia.

(29)

III. TERMINOLOGI

1. Ilmu pengetahuan adalah rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan dikembangkan secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tertentu yang dilandasi oleh metodologi ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif, kualitatif, maupun eksploratif untuk menerangkan pembuktian gejala alam dan/atau gejala kemasyarakatan tertentu.

2. Teknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk yang dihasilkan dari penerapan dan pemanfaatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, dan peningkatan mutu kehidupan manusia.

3. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

4. Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru. 5. Perekayasaan adalah kegiatan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi

dalam bentuk desain dan rancang bangun untuk menghasilkan nilai, produk, dan/atau proses produksi dengan mempertimbangkan keterpaduan sudut pandang dan/atau konteks teknikal, fungsional, bisnis, sosial budaya, dan estetika.

(30)

6. Invensi adalah ide Inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi berupa produk atau proses, atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses.

7. Inventor adalah seorang atau beberapa orang yang secara bersama-sama melaksanakan ide yang dituangkan ke dalam kegiatan yang menghasilkan invensi.

8. Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi.

9. Kekayaan intelektual adalah kekayaan yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia melalui daya cipta, rasa dan karsa yang dapat berupa karya di bidang teknologi, ilmu pengetahuan, seni dan sastra.

10. Hak kekayaan intelektual yang selanjutnya disebut HKI adalah hak memperoleh perlindungan secara hukum atas kekayaan intelektual sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

11. Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya atau memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut perundang-undangan yang berlaku.

12. Paten adalah hak eksklusif yang diberikan negara kepada inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensi tersebut atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakannya.

13. Merek adalah suatu tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.

(31)

14. Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia Dagang. 15. Perlindungan Varietas Tanaman yang selanjutnya disingkat PVT, adalah

perlindungan khusus yang diberikan negara, yang dalam hal ini diwakili oleh Pemerintah dan pelaksanaannya dilakukan oleh Kantor Perlindungan Varietas Tanaman, terhadap varietas tanaman yang dihasilkan oleh pemulia tanaman melalui kegiatan pemuliaan tanaman.

16. Alih teknologi adalah pengalihan kemampuan memanfaatkan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi antar lembaga, badan, atau orang, baik yang berada di lingkungan dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri ke dalam negeri dan sebaliknya.

(32)

IV. LAMPIRAN 1 4.1 Contoh Formulir Pendaftaran Hak Cipta

(33)
(34)
(35)
(36)

4.2 Contoh Formulir Permohonan Paten

Formulir Permohonan Paten

Dengan ini saya/kami 1) :

(71) N a m a : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Alamat 2) : Ragunan No 29 Pasar Minggu Jakarta Selatan 12540

* (Alamat Surat Menyurat Terlampir)

Warga Negara :

Telepon :

NPWP :

mengajukan permohonan paten/paten sederhana : Paten Sederhana [ ]

yang merupakan permohonan paten Internasional/PCT dengan nomor :

(74) melalui/tidak melalui *) Konsultan HKI [ ] Nama Badan Hukum 3) :

Alamat Badan hukum 2) : Nama Konsultan HKI :

Alamat 2) :

Nomor Konsultan HKI :

Telepon/Fax :

Diisi oleh petugas Tanggal pengajuan : Nomor permohonan :

(37)

(54) dengan judul invensi :

[ ]

Permohonan paten ini merupakan pecahan [ ]

dari permohonan paten nomor :

Diisi oleh petugas

[ ] (72) Nama dan kewarganegaraan para inventor :

(30) Permohonan paten ini diajukan dengan/tidak dengan *) hak prioritas ⁴)

Negara : Tgl. Penerimaan permohonan Nomor prioritas

[ ]

………….. ……… ………..

………….. ……… ………..

………….. ……… ………..

Bersama ini saya lampirkan 5) : 1 (satu) rangkap :

[ ] surat kuasa

[ ]

[ ] surat pengalihan hak atas penemuan [ ]

[ ] bukti pemilikan hak atas penemuan [ ]

[ ] bukti penunjukan Negara tujuan (DO/EO) [ ]

(38)

dan 3 (tiga) rangkap invensi yang terdiri dari : [ ] uraian halaman

[ ] klaim buah [ ] abstrak [ ] gambar buah

Saya/kami usulkan, gambar nomor ……….. dapat menyertai abstrak pada saat dilakukan pengumuman atas permohonan paten (UU No. 2001)

[ ]

Demikian permohonan paten ini saya/kami ajukan

Untuk dapat diproses lebih lanjut

Pemohon,

Kuasa Pendaftaran

Kepala Balai PATP

(Dr. Ir. Retno Sri Hartati Mulyandari, M.Si)

6)

Nip.

19691203 199303 2 002

(39)

Keterangan :

1) Jika lebih dari satu orang maka cukup satu saja yang di cantumkan dalam

formulir ini sedangkan lainnya harap ditulis pada lampiran tambahan.

2) Adalah alamat kedinasan/surat-menyurat.

3) Jika Konsultan Paten yang ditunjuk bekerja pada Badan Hukum tertentu yang

bergerak dibidang konsultan paten maka sebutkan nama Badan Hukm yang

bersangkutan.

4) Jika lebih dari ruang yang disediakan agar ditulis pada lampiran tambahan.

5) Berilah tanda silang pada jenis dokumen yang saudara lampirkan

6) Jika permohonan paten diajukan oleh :

- Lebih dari satu orang, maka setiap orang ditunjuk oleh kelompok.group

- Konsultan Paten maka berhak menandatangani adalah konsultan yang

terdaftar di Kantor Paten

*) coret yang tidak sesuai

Form No. 001/P/HKI/2000

*

Alamat Surat Menyurat

Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian (Balai PATP)

Jln. Salak No. 22 Bogor 16151

Telp. (0251) 8382563, Fax (0251) 8382567

(40)

4.2.1 Contoh Surat Pengalihan Hak Paten dari Inventor ke UK/UPT

SURAT PENGALIHAN/PEMINDAHAN HAK PATEN

Pada hari ini ……….., tanggal ……….bulan …………. tahun ………, kami yang bertanda tangan di bawah ini :

I. PIHAK KESATU :

1. ……… : Peneliti/Perekayasa pada ..., yang berkedudukan di ..., dalam hal ini bertindak sebagai inventor; 2. ……… : Peneliti/Perekayasa pada ...,

yang berkedudukan di ..., dalam hal ini bertindak sebagai inventor; 3. ……… : Peneliti/Perekayasa pada ...,

yang berkedudukan di ..., dalam hal ini bertindak sebagai inventor; 4. ……… : Peneliti/Perekayasa pada ...,

yang berkedudukan di ..., dalam hal ini bertindak sebagai inventor. II. PIHAK KEDUA :

……… : Kepala ..., dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ... yang berkedudukan di ...

Dengan ini PARA PIHAK menyatakan telah menyetujui dan sepakat untuk memindahkan Hak Paten atas invensi berjudul ”………” yang dirancang oleh 1 ………….; 2) ………….; 3) ………….; dan 4) ………….

PIHAK KESATU memindahkan Hak Paten atas invensinya kepada PIHAK KEDUA beserta seluruh hak atas invensi tersebut;

(41)

Dengan ketentuan sebagai berikut :

1. PIHAK KESATU menyusun deskripsi umum serta menyerahkan HKI atas semua invensi yang mendapatkan hak paten kepada PIHAK KEDUA;

2. PARA PIHAK tidak membuka rahasia yang berkaitan dengan invensi tersebut pada butir 1 kepada pihak lain;

3. Tidak menggunakan invensi sebagaimana tercantum pada butir 1 yang sedang dilisensikan kepada pihak lain untuk pekerjaan di Badan Litbang Pertanian kecuali untuk penelitian atau penyempurnaan invensi;

4. Perjanjian ini tidak dapat dimodifikasi atau diakhiri, sebagian maupun seluruhnya tanpa persetujuan tertulis dari Kepala Badan Litbang Pertanian; 5. Kewajiban PIHAK KESATU harus dipatuhi juga oleh perwakilan hukum PIHAK

KESATU maupun oleh ahli warisnya;

6. PIHAK KESATU saat penandatanganan perjanjian ini tidak mempunyai perjanjian yang bertentangan dengan kewajiban PIHAK KESATU sebagaimana tertuang dalam surat pengalihan/pemindahan hak ini.

Surat pengalihan/pemindahan hak ini ditandatangani oleh PARA PIHAK di Bogor pada hari, tanggal dan tahun tersebut di atas. Perjanjian ini dibuat rangkap 3 (tiga), 2 (dua) diantaranya bermaterai cukup, yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

Cap materai

………..

Kepala …………. 1. ………….

2. …………. 3. ………….

(42)

SURAT PENGALIHAN/PEMINDAHAN HAK PATEN

Pada hari ini ………., tanggal ……….bulan ……….tahun ………., kami yang bertanda tangan di bawah ini :

I. PIHAK KESATU :

………. : Kepala ………., dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ………. yang berkedudukan di ………..

II. PIHAK KEDUA :

………. : Kepala Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian yang berkedudukan di Jalan Salak No 22 Bogor 15161, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian berdasarkan surat kuasa no 832/TU.220/I/9/2013

Dengan ini PARA PIHAK menyatakan telah menyetujui dan sepakat untuk memindahkan Hak Paten atas invensi berjudul ” ………” yang dirancang oleh 1) ……….; 2) ……….; 3) ………., dan 4) ………..

PIHAK KESATU memindahkan Hak Paten atas invensinya kepada PIHAK KEDUA beserta seluruh hak atas invensi tersebut;

PIHAK KEDUA menerima pemindahan Hak Paten atas invensi berjudul ”………..” dari PIHAK KESATU beserta seluruh hak atas invensi tersebut; Dengan ketentuan sebagai berikut :

1. PIHAK KESATU menyerahkan deskripsi umum serta menyerahkan HKI atas semua invensi yang mendapatkan hak paten kepada PIHAK KEDUA;

2. PARA PIHAK tidak membuka rahasia yang berkaitan dengan invensi tersebut pada butir 1 kepada pihak lain;

3. Tidak menggunakan invensi sebagaimana tercantum pada butir 1 yang sedang dilisensikan kepada pihak lain untuk pekerjaan di Badan Litbang Pertanian

(43)

4. Perjanjian ini tidak dapat dimodifikasi atau diakhiri, sebagian maupun seluruhnya tanpa persetujuan tertulis dari Kepala Badan Litbang Pertanian; 5. Kewajiban PIHAK KESATU harus dipatuhi juga oleh perwakilan hukum PIHAK

KESATU maupun oleh ahli warisnya;

6. PIHAK KESATU saat penandatanganan perjanjian ini tidak mempunyai perjanjian yang bertentangan dengan kewajiban PIHAK KESATU sebagaimana tertuang dalam surat pengalihan/pemindahan hak ini.

Surat pengalihan/pemindahan hak ini ditandatangani oleh PARA PIHAK di Bogor pada hari, tanggal dan tahun tersebut di atas. Perjanjian ini dibuat rangkap 3 (tiga), 2 (dua) diantaranya bermaterai cukup, yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

Cap materai & Cap

……… ……….………

(44)

4.2.2 Contoh Surat Pengalihan Hak Paten dari Kepala UK/UPT ke Balitbangtan

SURAT PENGALIHAN/PEMINDAHAN HAK PATEN

Pada hari ini Rabu, tanggal empat bulan Desember tahun dua ribu tiga belas, kami yang bertanda tangan di bawah ini :

I. PIHAK PERTAMA :

Dr. Didik Harnowo, MS : Kepala Balai Penelitian Tanaman Aneka

Kacang dan Umbi, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi yang berkedudukan di Jln. Raya Kendal Payak KM 8 PO BOX 66 Malang 65101.

II. PIHAK KEDUA :

Dr. Ir. Retno Sri Hartati Mulyandari, M.Si

: Kepala Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian yang berkedudukan di Jalan Salak No 22 Bogor 15161, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian berdasarkan surat kuasa no 832/TU.220/I/9/2013

Dengan ini PARA PIHAK menyatakan telah menyetujui dan sepakat untuk memindahkan Hak Paten atas invensi berjudul ” ………” yang dirancang oleh 1) Ir. Erliana Ginting, M.Sc; 2) Rahmi Yulifianti, STP; 3) Suprapto, SP.

PIHAK KESATU memindahkan Hak Paten atas invensinya kepada PIHAK KEDUA beserta seluruh hak atas invensi tersebut;

PIHAK KEDUA menerima pemindahan Hak Paten atas invensi berjudul

”………..” dari PIHAK KESATU beserta seluruh hak atas invensi

(45)

Dengan ketentuan sebagai berikut :

7. PIHAK KESATU menyerahkan deskripsi umum serta menyerahkan HKI atas semua invensi yang mendapatkan hak paten kepada PIHAK KEDUA;

8. PARA PIHAK tidak membuka rahasia yang berkaitan dengan invensi tersebut pada butir 1 kepada pihak lain;

9. Tidak menggunakan invensi sebagaimana tercantum pada butir 1 yang sedang dilisensikan kepada pihak lain untuk pekerjaan di Badan Litbang Pertanian kecuali untuk penelitian atau penyempurnaan invensi;

10. Perjanjian ini tidak dapat dimodifikasi atau diakhiri, sebagian maupun seluruhnya tanpa persetujuan tertulis dari Kepala Badan Litbang Pertanian; 11. Kewajiban PIHAK KESATU harus dipatuhi juga oleh perwakilan hukum PIHAK

KESATU maupun oleh ahli warisnya;

12. PIHAK KESATU saat penandatanganan perjanjian ini tidak mempunyai perjanjian yang bertentangan dengan kewajiban PIHAK KESATU sebagaimana tertuang dalam surat pengalihan/pemindahan hak ini.

Surat pengalihan/pemindahan hak ini ditandatangani oleh PARA PIHAK di Bogor pada hari, tanggal dan tahun tersebut di atas. Perjanjian ini dibuat rangkap 3 (tiga), 2 (dua) diantaranya bermaterai cukup, yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

Cap materai & Cap

Dr. Ir. Retno Sri Hartati Dr. Didik Harnowo, MS

Mulyandari, M.Si Kepala Balitkabi Kepala Balai PATP

(46)

4.3 Contoh Formulir Permohonan Pendaftaran Merek FORMULIR PERMOHONAN PENDAFTARAN MEREK

Tanggal pengajuan: Tanggal Penerimaan:

No. Referensi Pemohon:*

*jika ada Nomor Permohonan:

Identitas Pemohon

Nama Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Beri tanda(x) jika pemohon lebih dari satu pihak dan lampirkan dalam lembar terpisah.

Beri tanda(x) jika pemohon adalah UMKM.

Perorangan Badan Hukum

Kewarganegaraan: Negara Pendirian:

Alamat

Kabupaten/Kota Kode Pos

Propinsi Negara

Tel/Fax Email

Alamat Surat Menyurat (jika berbeda dengan alamat pada bagian identitas pemohon)

Alamat

Kabupaten/Kota Kode Pos

Propinsi Negara

Identitas Kuasa

Nama Kuasa No. Konsultan

Nama Kantor Alamat Tel/Fax

(47)

Klaim Prioritas

No. Tanggal Prioritas Negara/Kantor Merek Nomor Prioritas Beri tanda(x) jika lebih dari satu klaim prioritas dan lampirkan dalam lembar terpisah.

Tipe Merek

Merek kata Merek lukisan/logo Merek kata + lukisan/logo Merek tiga

dimensi Merek suara Merek hologram

Beri tanda(x) jika merupakan merek kolektif Merek Terjemahan jika merek menggunakan istilah asing:

Beri tanda(x) jika kata dalam merek tidak memiliki arti dan tidak bisa diterjemahkan

Label Merek

Transliterasi/pengucapan jika merek menggunakan karakter huruf non-latin:

Unsur warna dalam merek:

Beri tanda(x)jika label merek tiga dimensi atau merek hologramlebih dari satu gambar dan lampirkan dalam lembar terpisah.

Nama dan/atau Deskripsi Merek** Nama merek:

Deskripsi merek:

(48)

** Deskripsi merek wajib diisi hanya untuk merek tiga dimensi, merek suara, atau merek hologram.

Kelas Jenis Barang dan/atau Jasa

Beri tanda(x) jika kelas dan jenis barang atau jasa melebihi tempat yang disediakan dan lampirkan dalam lembar terpisah.

Tanda Tangan

Tempat dan Tanggal Tanda Tangan: [Diisi oleh petugas]

Lampiran

3 (tiga) lembar label merek Bukti pembayaran biaya Surat kuasa

Surat pernyataan kepemilikan merek Bukti prioritas dan terjemahannya

(49)

4.3.1 Surat Pernyataan Permohonan Pendaftaran Merek Merek:

Yang diajukan untuk permohonan pendaftaran merek oleh: Nama Pemohon :

Alamat :

Dengan ini menyatakan bahwa merek tersebut merupakan milik pemohon dan tidak meniru merek milik pihak lain.

Bogor,

Kuasa Pendaftaran Kepala Balai PATP

( )

(50)

4.3.2 Lampiran Formulir Permohonan Pendaftaran Merek Halaman / Total Halaman: ... / ...

1. Contoh penulisan identitas pemohon jika pemohon lebih dari satu pihak. Identitas Pemohon No 1. 2. 3. dst.

2. Contoh penulisan klaim prioritas jika lebih dari satu klaim prioritas. Klaim Prioritas

No. Tanggal Prioritas Negara/Kantor Merek Nomor Prioritas 1.

2. 3. dst.

3. Contoh tampilan label merek tiga dimensi atau merek hologram jika lebih dari satu gambar.

4. Contoh penulisan jika kelas dan jenis barang atau jasa melebihi tempat yang disediakan.

Kelas Jenis Barang dan/atau Jasa

dst. dst.

1. 3.

dst. 2.

(51)

Formulir Model - 1 4.4 Contoh Formulir Permohonan Hak PVT

FORMULIR PERMOHONAN

HAK PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN

Kepada Yth.:

Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kantor Pusat Kementerian

Pertanian

Gedung B Lantai 5

Jln. Harsono RM No. 3 Ragunan, Jakarta Selatan 12550

DIISI OLEH PETUGAS

Nama Varietas :

No. Permohonan : ...

Tanggal : ...

Penjelasan Pengisian Formulir Permohonan Hak PVT :

1. Formulir permohonan Hak PVT dibuat dalam rangkap 2 (dua).

2. Dalam formulir ini, untuk beberapa pertanyaan dilengkapi dengan penjelasan dan/atau cara pengisiannya.

3. Formulir agar diisi menggunakan huruf Time New Roman atau Arial font 12. 4. Beri tanda X pada kolom yang dipilih.

(52)

BAGIAN I.

INFORMASI TENTANG PEMOHON, KONSULTAN, DAN PEMULIA

A. PEMOHON

(Pemohon adalah Pemulia atau Pemilik Varietas yang hak namanya akan diakui. Nama pemohon agar ditulis dengan benar dan lengkap, karena SERTIFIKAT Hak PVT akan diberikan atas nama pemohon tersebut. Jika pemilik varietas bukan pemulia yang sebenarnya, bukti kepemilikan varietas harus disertakan dalam formulir permohonan. Jika pemulia tanaman adalah seorang karyawan pada seseorang atau suatu institusi, lampirkan bukti Surat Penugasannya). 1. Nama : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Alamat : Jln. Ragunan No. 29 Pasar Minggu Jakarta Selatan 12540

Telp : (021) 7806202 Fax : . (021) 7800644 E-mail : info@litbang.pertanian.go.id

Kewarganegaraan (Sebutkan kewarganegaraan Pemohon) : Badan Hukum Indonesia

2. Orang lain yang dapat dihubungi :

(Apabila diperlukan, selain nama pemohon, pemohon juga dapat memberikan nama orang lain yang dapat dihubungi dalam kaitannya dengan permohonan ini. Kantor PVT juga akan menghubungi nama orang tersebut mengenai kemajuan usulan permohonan).

Nama : Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian Alamat : Jln. Salak No. 22 Bogor 16151

Telp. : (0251) 8382567 Fax : (0251) 8382563 E-mail : bpatp@litbang.pertanian.go.id

(53)

B. KONSULTAN PVT

(Permohonan hak PVT yang diajukan oleh pemohon yang tidak bertempat tinggal atau tidak berkedudukan tetap di wilayah Indonesia, “harus” melalui Konsultan PVT yang ada di Indonesia. Permohonan hak PVT yang diajukan oleh pemohon dari Indonesia atau pemohon dari luar negeri yang memiliki perwakilan di Indonesia tidak harus melalui konsultan PVT. Apabila permohonan hak PVT tidak melalui konsultan PVT, pertanyaan ini tidak perlu diisi. Permohonan hak PVT yang melalui konsultan PVT dianggap sah apabila ada bukti tertulis dari pemohon hak PVT dalam bentuk SURAT KUASA untuk mengajukan permohonan hak PVT).

3. Nama Konsultan PVT : ... No Pendaftaran Konsultan PVT : ... Alamat : ... Telp : ... Fax : ... E-mail : ... C. PEMULIA VARIETAS

(Pemulia tanaman adalah orang yang melaksanakan pemuliaan tanaman. Pemulia, dalam proses kegiatan pemuliaan tanaman, dapat bekerja sendiri, atau bersama-sama dengan orang lain, atau bekerja dalam rangka pesanan atau perjanjian kerja dengan perorangan atau suatu institusi. Jika pemohon bukan pemulia tanaman dari varietas yang dimohonkan hak PVT, maka nama, kewarganegaraan dan alamat pemulia yang sebenarnya agar dicantumkan (Pertanyaan No. 4). Selanjutnya jelaskan tentang cara pengalihan kepemilikan hak kepada pemohon. Lampirkan salinan/copy dokumen/surat

penyerahan/pengalihan hak kepemilikan varietas tersebut. Apabila suatu varietas telah melewati beberapa kali pengalihan hak

(54)

4. Nama Pemulia :

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat :

5. Ahli Waris yang ditunjuk : [ ] Ya [X] Tidak (lampirkan surat bukti penunjukan ahli waris)

6. Pengalihan kepemilikan varietas :

Apakah kepemilikan varietas dialihkan ? [X ] Ya, melalui :

[X ] penugasan; [ ] pemesanan; [ ] Pewarisan

[ ] dengan cara lain ... (Lampirkan surat bukti penugasan atau pengalihan kepemilikan)

[ ] Tidak

BAGIAN II.

INFORMASI TENTANG VARIETAS

7. Nama botani varietas yang dimohonkan Hak PVT :

(55)

8. Nama umum spesies :

(Sebutkan nama umum spesies varietas yang dimohonkan hak PVT tersebut. Apabila terdapat atau dikenal lebih dari satu nama umum untuk satu spesies, gunakan satu nama umum yang paling banyak diterima)

9. Nama yang diusulkan untuk varietas :

(Sebutkan nama varietas yang dimohonkan Hak PVT. Apabila

varietas tersebut telah diajukan Hak PVT di luar negeri, maka nama yang sama harus digunakan untuk permohonan pendaftaran hak PVT di Indonesia, kecuali jika nama tersebut tidak memenuhi persyaratan penamaan menurut ketentuan penamaan varietas di Indonesia atau nama tersebut sudah digunakan oleh pihak lain. Apabila permohonan hak PVT disetujui, maka nama varietas tersebut dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman).

10. Apakah ada nama sinonim?

(Pengajuan sinonim tidak merupakan keharusan dan hanya diperlukan varietas tersebut telah diajukan Hak PVT di luar negeri tetapi nama tersebut tidak memenuhi persyaratan penamaan menurut ketentuan penamaan di Indonesia. Apabila permohonan hak PVT disetujui maka sinonim tersebut juga dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman).

[ ] Ya, sebutkan ...

(56)

11. Apakah ada nama lain?

(Sebutkan nama lainnya apabila ada, termasuk kode silsilah dan atau nama dagang dari varietas tersebut yang telah dikenal di Indonesia atau di luar negeri).

[ ] Ya, sebutkan:

Kode Silsilah Nama Dagang Nama Lainnya

[ ] Tidak

12. Apakah spesies ini pernah dinyatakan sebagai gulma yang berbahaya di Indonesia ?

[ ] Ya, Jelaskan ... [ ] Tidak.

13. Negara asal varietas :

(Sebutkan negara tempat dilakukannya kegiatan pemuliaan. Bila pemuliaan dilakukan di beberapa negara, berikan penjelasannya).

14. Apakah pemohon sudah mendapatkan persetujuan dari pemberi/pemilik varietas asal tentang keinginannya mengajukan permohonan hak PVT (khusus untuk permohonan hak PVT Varietas Turunan Esensial) ?

(Pemohon Hak PVT VTE wajib mendapat persetujuan dari pemberi atau pemilik varietas asal untuk memperoleh Hak PVT, dan harus melampirkan bukti persetujuannya. Apabila persetujuan

(57)

turunan esensial tersebut tidak dapat diterima atau untuk sementara akan ditangguhkan sampai dengan pemohon yang bersangkutan melengkapi persetujuan dari pemilik varietas asal).

[ ] Ya, lampirkan bukti persetujuannya.

[ ] Tidak (agar dilengkapi).

15. Apakah permohonan untuk varietas ini pernah diajukan di negara lain ?

(Jelaskan secara keseluruhan usulan permohonan hak PVT yang pernah diajukan untuk varietas ini di negara lain (diurut secara kronologis). Berikan nama negara, tanggal permohonan, nomor permohonan, statusnya saat ini (diberi hak PVT, ditolak, dalam proses), serta nama yang diajukan untuk varietas tersebut). [ ] Ya Diajukan ke Negara Tanggal Permohonan Nomor Permohonan Status Saat ini Nama Varietas 1. ... 2. ... [ ] Tidak

(58)

16. Apakah permohonan ini merupakan permohonan dengan hak Prioritas yang berkaitan dengan permohonan di luar negeri seperti di atas ?

(Hak Prioritas adalah hak yang diberikan kepada perorangan atau badan hukum yang mengajukan permohonan hak PVT di Indonesia setelah mengajukan permohonan hak PVT untuk varietas tanaman yang sama di negara lain).

[ ] Ya [ ] Tidak

17. Apakah varietas tersebut telah diperdagangkan di Indonesia atas persetujuan pemiliknya?

[ ] Ya

Tanggal penjualan pertama kali : ... Nama dagang : ...

[ ] Tidak

Apakah varietas tersebut telah diperdagangkan di luar negeri atas persetujuan pemiliknya ?

[ ] Ya

Negara :

... Tanggal penjualan pertama kali : ...

Nama dagang :

(59)

[ ] Tidak

18. Sebutkan sifat-sifat atau kombinasi sifat-sifat yang menunjukkan perbedaan varietas ini dengan “varietas pembanding yang paling mirip dan sudah diketahui umum” serta tetuanya/varietas asal.

(Sebutkan sifat-sifat paling penting yang membedakan antara varietas yang dimohonkan Hak PVT dengan: tetuanya (jantan, betina), varietas yang paling mirip, atau varietas lainnya yang dianggap perlu. Jika diperlukan keterangan tambahan dapat dibuat pada lembar tersendiri. Lampirkan deskripsi varietas yang

mencakup asal-usul atau silsilah, ciri-ciri morfologi dan sifat-sifat penting lainnya, serta gambar dan/atau foto yang disebut dalam deskripsi, yang diperlukan untuk memperjelas deskripsinya. Jika memungkinkan, dalam gambar dan/atau foto dapat menunjukkan satu atau lebih sifat-sifatnya yang unik, demikian juga dengan foto varietas pembanding. Sifat-sifat unik yang disebutkan pada

pertanyaan ini dapat ditambah atau diubah sesuai dengan kebutuhan).

Tetua betina

Sifat-sifat Yang Berbeda Dengan Varietas

Pembanding

Penampilan Sifat Varietas yang dimohonkan

hak PVT:

Varietas pembanding:

(60)

Tetua Jantan

Sifat-sifat Yang Berbeda Dengan Varietas

Pembanding

Penampilan Sifat Varietas yang dimohonkan

hak PVT:

Varietas pembanding:

Varietas yang paling mirip:

Sifat-sifat Yang Berbeda Dengan Varietas

Pembanding

Penampilan Sifat Varietas yang dimohonkan

hak PVT:

Varietas pembanding 1:

(61)

Varietas yang paling mirip:

Sifat-sifat Yang Berbeda Dengan Varietas

Pembanding

Penampilan Sifat Varietas yang dimohonkan

hak PVT:

Varietas pembanding 2:

BAGIAN III.

INFORMASI TENTANG KEGIATAN PEMULIAAN UNTUK MENGHASILKAN VARIETAS BARU

19. Proses Perakitan Varietas, Sistem Perbanyakan dan Metode seleksi

a. Proses perakitan varietas :

[ ] Persilangan buatan [ ] Mutasi spontan [ ] Seleksi galur dari populasi alami [ ] Mutasi buatan [ ] Transformasi genetik [ ] Lainnya (jelaskan):

(62)

[ ] Generatif sering menyerbuk sendiri [ ] Vegetatif

[ ] Menyerbuk Silang [ ] Lainnya (jelaskan):

c. Metode seleksi :

(1) Tanaman Menyerbuk Sendiri

[ ] Massa [ ] Bulk

[ ] Lini Murni [ ] Silang Balik

[ ] Pedigree [ ] Lainnya (jelaskan):

(2) Tanaman Menyerbuk Silang

[ ] Seleksi massa [ ] Full-Sib Family Selection [ ] Ear to row selection [ ] S-1 Progeny Selection [ ] Modified ear to row selection

[ ] Resiprocal recurrent selection

[ ] Recurrent Selection for general Combining Ability [ ] Recurrent Selection for specific [ ] Lainnya (jelaskan):

Combining Ability Seleksi galur inbrida untuk daya gabung khusus (Inbred lines selection for Specific Combining Ability) 20. Untuk varietas hasil persilangan buatan:

Nama varietas/aksesi plasma nutfah tetua betina:

(63)

Apakah tetua betina dilindungi oleh PVT di Indonesia ? [ ] Ya [X ] Tidak

Apakah tetua betina dilindungi oleh PVT di negara lain ? [ ] Ya

Negara No. Permohonan Tanggal terdaftar

[X ] Tidak

Nama varietas/aksesi plasma nutfah tetua jantan :

Nama Pemulia tetua jantan (jika tidak diketahui, jawab “Tidak diketahui”) : Apakah tetua jantan dilindungi oleh PVT di Indonesia ?

[ ] Ya [ ] Tidak

Apakah tetua jantan dilindungi oleh PVT di negara lain ? [ ] Ya

(64)

21. Untuk varietas yang bukan persilangan buatan:

Nama varietas/aksesi plasma nutfah tetua: ...

Nama Pemulia dari tetua (jika tidak diketahui, jawab “Tidak diketahui”) : ...

Apakah tetua dilindungi oleh PVT di Indonesia ?

[ ] Ya [ ] Tidak

Apakah tetua dilindungi oleh PVT di negara lain ? [ ] Ya

Negara No. Permohonan Tanggal terdaftar

[ ] Tidak

22. Apakah varietas ini dikembangkan dari materi genetik yang dikoleksi dari Indonesia?

[ ] Ya, berikan paspor data yang sesuai dengan permohonan ini (Lampirkan).

[ ] Negara Lain : Nei 9008P dari CIMMYT Asia, Thailand; GC14 dari CIMMYT, Mexico

(65)

(1) Apakah materi genetik berupa:

[ ] Varietas hasil pemuliaan yang masih dibudidayakan; [ ] Varietas lokal;

[ ] Tanaman liar;

[ ] Sediaan genetik khusus (misal: galur pemuliaan):

(2) Apakah materi genetik terikat dengan Perjanjian Pengalihan Materi ?

[ ] Ya, lampirkan copynya; [ ] Tidak

(3) Apakah materi genetik terikat dengan traktat internasional mengenai sumberdaya genetik tanaman untuk pangan dan pertanian (ITPGRFA)-FAO ?

[ ] Ya, lampirkan; [ ] Tidak

(4) Apakah masih tersedia materi genetik untuk diikutsertakan dalam uji banding ?

[ ] Ya [ ] Tidak

23. Apakah varietas ini merupakan hasil rekayasa genetik ?

[ ] Ya, lampirkan copy Surat Bukti Aman Hayati dan atau Aman Pangan dari Komisi Keamanan Hayati dan Keamanan Pangan Produk Rekayasa Genetik.

(66)

BAGIAN IV.

INFORMASI TENTANG BANK GEN

24. Sebutkan nama dan alamat Bank Gen tempat pelestarian bahan perbanyakan.

(Bank Gen adalah suatu tempat untuk penyimpanan dan melestarikan materi genetik dan dapat merupakan bagian dari kebun pemeliharaan untuk

mempertahankan tanaman sediaan (plant stock)). Nama Bank Gen :

Alamat :

BAGIAN V.

PEMBERIAN KUASA DAN PERNYATAAN

25. Saya (Kami) yang bertanda tangan dibawah ini :

a. memberi kuasa kepada Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian untuk tukar menukar informasi dan bahan tanaman yang berkaitan dengan varietas yang dimohonkan hak PVT, asalkan tidak merugikan hak saya (kami).

b. setuju untuk memberikan bahan perbanyakan sebelum pemberian hak PVT untuk keperluan uji BUSS.

c. menyatakan bahwa informasi yang diberikan dalam semua bagian dan lampiran dari permohonan ini adalah benar.

Bogor, 2018 Pemohon,

Dr. Ir. Retno Sri Hartati Mulyandari, M.Si Jabatan: Kepala Balai PATP

(67)

4.4.1 Contoh Formulir Pendaftaran Varietas Hasil Pemuliaan (PVHP) FORMULIR PENDAFTARAN VARIETAS HASIL PEMULIAAN

Kepada Yth.:

Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perijinan Pertanian di

Jakarta

DIISI OLEH PETUGAS PPVT Tanggal Pendaftaran:

...

Nomor :...

Formulir ini harus dilengkapi oleh pendaftar. Didalamnya terdapat 2 (dua) kelompok pertanyaan yang perlu dijawab oleh pendaftar. Pengisian formulir diketik dengan menggunakan huruf Times New Roman Font 12.

Formulir ini dilengkapi dengan “PEDOMAN PENGISIAN FORMULIR PENDAFTARAN VARIETAS TANAMAN (Varietas Lokal atau Varietas Hasil Pemuliaan)”. Apabila diperlukan keterangan lebih lanjut, pendaftar dapat menghubungi Pusat Perlindungan Varietas Tanaman.

Lampirkan gambar dan/atau foto yang disebut dalam deskripsi di atas kertas dof, yang diperlukan untuk memperjelas deskripsinya.

BAGIAN A: Informasi Umum 1. Nama Genus, Spesies, dan Author(s) :

2. Nama umum :

3. Nama/Nomor aksesi :

4. Nama varietas :

(68)

7. Deskripsi Varietas Lembar Tambahan 3 8. Waktu dan tempat dilaksanakannya

kegiatan pemuliaan

: 9. Nama pemulia, kewarganegaraan,

dan alamat : Nama : Kewarganegaraan : Alamat : Nama : Kewarganegaraan : Alamat : 10. Pendeskripsi varietas :

11. Pemilik varietas : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 12. Cara pengalihan kepemilikan varietas : Dialihkan (Bukti : Surat

Keterangan Penugasan dari Kepala UK/UPT Kepada Pemulia)

13. Pendaftar (nama dan jabatan) : Dr. Ir. Retno Sri Hartati Mulyandari, M.Si

(69)

Kepala Balai Pengelola ALih Teknologi Pertanian

BAGIAN B: Informasi Teknis *)

*) Diisi sesuai dengan Pedoman Pengisian Formulir untuk masing-masing jenis/spesies tanaman yang akan didaftarkan.

Bogor, 2017 Kuasa Pendaftaran

Dr. Ir. Retno Sri Hartati Mulyandari, M.Si Nip. 19691203 199303 2 002

(70)

4.4.2 Contoh Formulir Deskripsi Varietas Baru

FORMULIR

DESKRIPSI VARIETAS BARU

Kepada Yth.:

Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian

Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Gd. B, Lt. B Jl. Harsono RM No. 3,

Ragunan, Jakarta Selatan (12550)

Penjelasan Pengisian Formulir Permohonan Hak PVT :

5. Formulir Deskripsi Deskripsi Varietas Baru dibuat dalam rangkap 2 (dua). 6. Dalam formulir ini, untuk beberapa pertanyaan dilengkapi dengan penjelasan

dan/atau cara pengisiannya.

7. Formulir agar diisi menggunakan huruf Time New Roman atau Arial font 12. 8. Beri tanda X pada kolom yang dipilih.

Yang dimaksud dengan deskripsi varietas baru adalah rincian karakteristik tanaman dari varietas yang dimohonkan hak PVT yang meliputi sifat-sifat Kebaruan, Keunikan,

Keseragaman dan Kestabilan (BUSS) dan informasi pendukung lainnya.

1. Cara perbanyakan varietas baru :

[ ] Generatif: [ ] Menyerbuk silang [ ] Sebagian menyerbuk silang (persentase .... %) [ ] Menyerbuk sendiri [ ] Apomiksis [ ] Lainnya, jelaskan ………..

(71)

2. Kondisi varietas baru : Kondisi varietas pembanding :

Bebas hama/penyakit [ ] Tidak bebas [ ] Bebas Virus [ ] Tidak bebas [ ] Bebas cekaman [ ] Tidak bebas [ ]

Bebas hama/penyakit [ ] Tidak bebas [ ] Bebas Virus [ ] Tidak bebas [ ] Bebas cekaman [ ] Tidak bebas [ ] Penting: Apabila terlihat ada gejala serangan hama, penyakit atau cekaman

lingkungan, berikan keterangan lengkap tentang hal itu serta pengaruhnya.

3. DESKRIPSI LENGKAP

Dalam menyusun Deskripsi Lengkap, pemohon harus menggunakan informasi yang diperoleh dari hasil uji banding (uji BUSS) di Indonesia atau laporan uji banding di negara asal varietas tersebut.

 Deskripsi karakter dari varietas harus diuraikan berdasarkan urutan bagian tanaman sebagai berikut: Tanaman, Batang, Daun, Tandan bunga, Bunga, dan bagiannya, Buah dan bagiannya, Biji, Sifat lainnya (seperti: ketahanan terhadap hama atau penyakit, toleransi terhadap cekaman, kualitas, data DNA, dsb.).

 Untuk karakter yang merupakan bagian tanaman agar diurut sebagai berikut: habit, tinggi, panjang, lebar, ukuran, bentuk, warna (dapat mengacu bagan warna yang telah baku), dan lain-lain.

Gambar

Tabel 1. Perbedaan cara pengurusan HKI dan pendaftaran hak PVT yang dilakukan  oleh Satker setelah terbit keputusan Kepala Balitbangtan Nomor

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka permasalahan penelitian yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah: (1) Apakah penyuluhan gizi-kesehatan yang diberi- kan

Dari hasil studi awal penelitian diketahui bahwa siswa membutuhkan adanya suatu inovasi LKS untuk membantu pembelajaran dalam meningkatkan minat belajar mereka

Banyaknya provider penyedia jasa telekomunikasi yang persaingannya semakin ketat untuk perkembangan sekarang ini yang membuat PT Telkom Tbk melakukan inovasi untuk

Hasil pengukuran berupa nilai frekeunsi yang berbeda-beda terhadap nilai tegangan yang dijadikan analisis dalam nilai redaman serat optik Tio Hanif Yanuari (Januari

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI..

Hu& chuang menyatakan bahwa produk merek retail tidak membutuhkan iklan karena akan dijual dengan strategi yang berbeda dengan produk manufaktur.. Produk retail

Menurut Simah, sebagai pemilik Toko Alya Zahra yang sudah empat tahun lebih berjualan di pasar sudimampir baru, jenis pakaian yang dijual adalah pakaian wanita,

Pemberian warga negara berdasarkan asas kelahiran dibedakan menjadi dua yaitu ius soli (berdasarkan tempat kelahiran) dan ius sanguinis (berdasarkan pertalian darah), kedua asas