• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN. Kepala Biro Perencanaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN. Kepala Biro Perencanaan"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanian www.setjen.pertanian.go.id

Disampaikan pada

Sosialisasi Peta dan Workshop Master Plan dan Action Plan Grand Mega Resort and Spa, Bali

13 – 15 Februari 2018

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN

PERTANIAN

(2)

ATLAS PETA KAWASAN PERTANIAN YANG TELAH DISUSUN

KEMENTERIAN PERTANIAN

Atlas Peta Kawasan Padi, Jagung, Kedelai dan Ubi Kayu Skala 1:250.000 dan Skala 1:50.000

Atlas Peta Kawasan Sapi Potong Skala 1:250.000 dan Skala 1:50.000

(3)

Atlas Peta Kawasan Perkebunan Skala 1:250.000 dan Skala 1:50.000

Atlas Peta Kawasan Cabai dan Bawang Merah Skala 1:250.000 dan Skala 1:50.000

(4)

Sistem Informasi Perencanaan Kawasan Pertanian

www.pertanian.go.id/sikp

Upgrade Sistem :

1.Integrasi semua peta yang telah dihasilkan (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan)

2.Overlay dengan data infrastruktur

3.Menu cetak peta

4.Dokumen Masterplan dan Action Plan

Cetak peta/download peta Overlay peta dan jaringan

(5)

No Provinsi Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan Peternakan 1 Aceh v v v 2 Sumatera Utara v 3 Riau v v 4 Sumatera Barat v v 5 Jambi v 6 Sumatera Selatan v v v 7 Babel v v 8 Kep. Riau 9 Bengkulu v v v v 10 Lampung v 11 Jawa Barat v v 12 Jawa Tengah v v 13 Banten v 14 DI Yogyakarta v v v v 15 Jawa Timur v v 16 Bali v v 17 NTB v v 18 NTT 19 Kalimantan Barat v 20 Kalimantan Tengah v v 21 Kalimantan Selatan v 22 Kalimantan Timur v 23 Kalimantan Utara v v v v 24 Sulawesi Barat v 25 Sulawesi Tenggara v 26 Sulawesi Utara v 27 Sulawesi Selatan v 28 Gorontalo v 29 Sulawesi Tengah 30 Papua Barat v 31 Papua v 32 Maluku Utara v v 33 Maluku v v v TOTAL 11 6 21 17

(6)

Ga

Kelompok Usaha Perdagangan atau Kelompok Usaha

Industri KAWASAN PERTANIAN

• Dividen/SHU

• Fasilitasi input (benih,

pupuk, obat2an) • Penyewaan Jasa alsintan • Fasilitasi Pinjaman • Penanggungan Bunga Pinjaman • Fasilitasi Asuransi • Penanggungan premi asuransi

• Fas. Pengolahan dari

Gabah menjadi Beras

• Fasilitasi input • Pergudangan

(gabah/beras)

• Akses Pasar

IJK dan IJKNB Industri Jasa Keuangan dan Industri Jasa Keuangan Non Bank

• Bantuan peningkatan produksi padi • Bantuan alsin prapanen, pasca panen

& pengolahan

• Pengawalan dan pendampingan penyuluh

1

2

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN BERBASIS KORPORASI

3 AKSES PASAR K EMEN TA N 7 Rp Rp Rp

Lembaga Usaha Ekonomi Petani (Koperasi/BUMP/BUMDES/BUMR)

Asuransi BantuanModal

Penjualan hasil produksi 4 Manfaat konsolidasi petani: 1. Meningkatkan posisi tawar petani 2. Jaminan pasar 3. Jaminan ketersediaan input Gapoktan/Asosiasi Petani Unit

Pembibitan Unit JasaSaprotan Unit

Pengolahan PemasaranUnit Unit Perbengkelan K /L TE R K A IT 3

• Pendampingan administrasi dan Manajemen Lembaga Usaha Ekonomi Petani

• Bantuan teknis dan non teknis lainnya

6 5

PENYERTAAN MODAL/ SIMPANAN

(7)

KOPERASI AR-RAHMAH KELOMPOK TANI Bantuan dana pinjaman • Penyiapan Benih • Penanggungan bunga pinjaman 6% • Penanggungan cadangan resiko gagal panen (premi) petani 1% • 1.000 Ha  5.000 Ha • 3.000 petani  16.000 RTP Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL)

• Pengolahan gabah ke beras,

pemasaran • Berbentuk PT

PASAR

Penyertaan saham ke perusahaan 49%

• Bantuan peningkatan produksi padi • Fasilitasi penyiapan modal usaha • Bantuan alsin prapanen

• Bantuan alsin pasca panen &

pengolahan

• Pengawalan dan pendampingan

penyuluh

Bank & Lembaga Pembiayaan

MODEL BISNIS KORPORASI PETANI:

STUDI KASUS PT BUMR PANGAN

PEMERINTAH

7

Bantuan dana pinjaman

(8)

8 UNIT PEMBELIAN PETANI / GAPOKTAN Panen & Perontokan GKP PENGOLAHAN GABAH •Pengeringan •Pembersihan •Pengumpulan, dll. UNIT PENGGILINGAN •Penggilingan •Penyosohan •Pengemasan, dll. GKG BERAS UNIT PEMBIAYAAN PASAR UNIT PEMASARAN KOPERASI - 5000 Ha - 16000 RTP Bank & Lembaga Pembiayaan lain

KUR & pinjaman lainnya

Budidaya

Penyuluh Lapangan Panen

& Perontokan

CONTOH:

PROSES BISNIS KORPORASI PETANI BERBASIS KAWASAN PADI

8 LEMB AGA USA HA Asuransi Pertanian UNIT SAPRODI Sekretariat Jenderal

(9)

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanian www.setjen.pertanian.go.id

PILOT PROJECT PENGEMBANGAN KAWASAN

PERTANIAN BERBASIS KORPORASI MULAI TA 2017

No.

Komoditas

Lokasi

1.

Jagung

Kabupaten Lebak, Banten

2.

Bawang Merah

Kabupaten Malang, Jawa

Timur

3.

Kakao

Kabupaten Kolaka Timur,

Sulawesi Tenggara

4.

Sapi Potong

Kabupaten Subang, Jawa

(10)

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanian www.setjen.pertanian.go.id

Terima kasih

(11)

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanian www.setjen.pertanian.go.id

ISI PAPARAN

11

• PENDAHULUAN

I

• KONSEP DASAR KAWASAN

PERTANIAN

II

• IMPLEMENTASI KAWASAN

PERTANIAN BERBASIS KORPORASI

(12)
(13)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

ISU DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL

DALAM RPJMN 2015-2019

2

SALAH SATU ISU PEMBANGUNAN: Kesenjangan Antar wilayah

ARAH KEBIJAKAN: Mempercepat pembangunan yang bertumpu pada

pengembangan SDA, Pengembangan SDM, Penyediaan Infrastruktur yang terpadu dan terintegrasi untuk meningkatkan efisensi.

 Industrialisasi perlu didorong untuk mengolah bahan mentah dan menciptakan lapangan kerja

 Pemerintah Pusat-Daerah perlu meningkatkan koordinasi, sinkronisasi dan bersinergi untuk meningkatkan kualitas belanja sehingga dapat menjadi stimulus perkembangan usaha dan investasi

 Akibat keterbatasan anggaran maka perlu dipilih pusat-pusat pertumbuhan

yang mempunyai komoditas prospektif, serta melibatkan masyarakat dan sector swasta secara berkelanjutan

 Kegiatan pembangunan dilakukan secara holistik-tematik, integratif dan spasial Strategi

Sekretariat Jenderal

(14)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

PENDEKATAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2015-2019

Holistik

Spasial

Integratif

Tematik

2

Kebijakan Satu Peta melalui Perpres 9/2016

Kebijakan satu peta pada tingkat ketelitian 1:50.000 dalam rangka mendorong

terintegrasinya program dan kegiatan

yang dilaksanakan K/L (fokus lokasi) serta menghindari tumpang tindih kegiatan

Sekretariat Jenderal

(15)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

KEBIJAKAN KAWASAN

• PERMENTAN Nomor 50/Permentan/OT.140/8/2012: pengembangan komoditas unggulan nasional perlu

dilaksanakan dengan pendekatan kawasan

• KEPMENTAN Nomor 03, 43, 45 dan 46 tahun 2015 menetapkan “Kawasan Pertanian Nasional “

• PERMENTAN Nomor 56 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Pertanian

• KEPMENTAN Nomor 830 Tahun 2016 tentang Lokasi Kawasan Pertanian Nasional

Sekretariat Jenderal

(16)

II. KONSEP DASAR KAWASAN

PERTANIAN

(17)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id Gabungan sentra-sentra pertanian

yang terkait secara fungsional baik dalam faktor sumber daya alam, sosial budaya, maupun infrastruktur,

sedemikian rupa sehingga

memenuhi batasan luasan minimal skala ekonomi dan efektivitas manajemen pembangunan wilayah

PENGERTIAN KAWASAN PERTANIAN

KAWASAN PERTANIAN (Permentan 56/2016)

• Ketahanan pangan

• Nilai tambah, daya saing dan ekspor • Bahan baku bioindustri dan bio-energi • Kesejahteraan petani

Sasaran

Sekretariat Jenderal

(18)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

PRINSIP PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN

 Pendekatan Pembangunan Pertanian: Fokus Komoditas dan Fokus Lokasi 

Berbasis Cluster

 Fokus komoditas mencakup pangan dan komoditas berdaya saing: padi, jagung, kedelai, sapi dan tebu, bawang merah, cabai, kelapa sawit, karet, kopi dan kakao

 Fokus lokasi mencakup wilayah sentra produksi pangan dan komoditas unggulan lainnya (baik kawasan existing maupun kawasan baru)

 Pengutuhan kegiatan pada setiap rantai subsistem agribisnis hingga menjadi kawasan berbasis komoditas unggulan

 Rancangan program/kegiatan di lokasi kawasan disusun secara terpadu dan

multi-years

 Standar Pelayanan Minimum (SPM) harus ada di setiap daerah, mencakup aspek perbenihan, penyuluhan, tekologi, pengendalian OPT, infrastruktur dan lainnya

 Pendekatan hulu - hilir, integratif, holistik; memerlukan dukungan lintas sektor dan antar pemangku kepentingan

18 Sekretariat Jenderal

(19)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Alokasi untuk kawasan 30% dari anggaran

non operasional

KEBIJAKAN PENGALOKASIAN APBN KAWASAN

Kebijakan 2015

Alokasi untuk kawasan 50% dari anggaran

non operasional

Kebijakan 2016

Alokasi untuk kawasan 65% dari anggaran

non operasional

Kebijakan 2017

Sekretariat Jenderal

(20)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

 Banyak komoditas, lokasi tersebar,

skala kecil

 Pendekatan parsial, mono komoditas  Tidak efisien

Pembinaan sulit (komoditas beragam,

lokasi tersebar)

Pemanfaatan sumberdaya kurang

optimal (parsial, mono komoditas)

Anggaran tidak efisien

Dampak tidak terlihat (skala kecil)

 Fokus komoditas, Terkonsentrasi di lokasi tertentu, skala luas/skala KAWASAN  Pendekatan holistik, integrasi komoditas  Efisien

 Pembinaan mudah (komoditas homogen,

terkonsentrasi)

 Pemanfaatan sumberdaya lebih optimal

(holistik, integrasi komoditas)

 Anggaran lebih efisien (efek skala

manajemen)

 Dampak lebih terlihat (skala luas)

Pengembangan kawasan (Cluster)

SEMULA MENJADI

PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN

20

Sekretariat Jenderal

(21)

Pilar-Pilar Pengembangan Kawasan Pertanian

Fokus Komoditas

(mencakup komoditas prioritas nasional dan komoditas

andalan daerah)

Fokus Lokasi

(sesuai arah pengembangan daerah dan memperhatikan

agro-ecological zone)

Keutuhan Sistem Agribisnis

(mencakup seluruh subsistem hulu, on-farm,

hilir dan penunjang)

Korporasi Petani

(pemberdayaan petani dalam proses bisnis)

Kawasan

Pertanian

Sekretariat Jenderal

(22)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

FOKUS KOMODITAS DAN LOKASI KAWASAN

BERDASARKAN KEPMENTAN 830/2016

PADI JAGUNG TEBU • 31 Provinsi dan 284 kabupaten SAPI POTONG BAWANG MERAH CABAI • 30 Provinsi dan 166 kabupaten21 Provinsi dan 107 kabupaten9 Provinsi dan 51 kabupaten33 Provinsi dan 153 kabupaten28 Provinsi dan 79 kabupaten33 Provinsi dan 191 kabupaten KELAPA SAWIT KARET KOPI KAKAO TEH • 9 Provinsi dan 34 kabupaten • 10 Provinsi dan 33 kabupaten • 16 Provinsi dan 59 kabupaten • 18 Provinsi dan 61 kabupaten • 2 Provinsi dan 8 kabupaten 22 Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanian www.setjen.pertanian.go.id

UBI KAYU KEDELAI

(23)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

PELIBATAN MULTI STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN

Pemerintah Pusat Pemerintah Prov/Kab/ Kota BUMN/D Swadaya Masyarakat SWASTA • Anggaran • Infrastruktur • Pembinaan • Dll Sekretariat Jenderal

(24)

III. IMPLEMENTASI KAWASAN PERTANIAN

BERBASIS KORPORASI

(25)

Pelembagaan Petani Melalui Korporasi

25

Pembangunan pertanian pada prinsipnya adalah pembangunan

manusia pertanian, sehingga pemberdayaan petani harus

dijadikan agenda utama dalam pembangunan sektor pertanian

yang berdimensi pemerataan dan kewilayahan.

Pemberdayaan petani salah satunya dapat dilakukan melalui

pendekatan korporasi yang menghubungkan petani dengan

bisnis pertanian atau mengembangkan bisnis petani. Dalam hal

ini, petani tidak hanya berkutat pada aspek budidaya (

on farm

)

saja namun juga terlibat dalam bisnis pertanian/ menjalankan

bisnis secara mandiri.

Sekretariat Jenderal

(26)

26 Korporasi Petani Modal Bisnis/ Industri (Koperasi/ Badan Usaha Lainnya Petani Terkonso-lidasi Fasilitasi dan Pelayanan Publik Sarana Pertanian Modern

Lima Elemen Utama Korporasi Petani

Lima elemen utama

Pembentukan lembaga korporasi yaitu:

1) Konsolidasi petani ke dalam suatu

kelembagaan

2) Konektivitas dengan mitra industri pengolahan dan perdagangan modern (kelembagaan usaha ekonomi)

3) Aksesibilitas terhadap sarana pertanian modern 4) Aksesibilitas terhadap

Permodalan

5) Aksesibilitas terhadap fasilitasi dan infrastruktur publik

(27)

Ga

Kelompok Usaha Perdagangan atau Kelompok Usaha

Industri KAWASAN PERTANIAN

• Dividen/SHU

• Fasilitasi input (benih,

pupuk, obat2an) • Penyewaan Jasa alsintan • Fasilitasi Pinjaman • Penanggungan Bunga Pinjaman • Fasilitasi Asuransi • Penanggungan premi asuransi

• Fas. Pengolahan dari

Gabah menjadi Beras

• Fasilitasi input • Pergudangan

(gabah/beras)

• Akses Pasar

IJK dan IJKNB Industri Jasa Keuangan dan Industri Jasa Keuangan Non Bank

• Bantuan peningkatan produksi padi • Bantuan alsin prapanen, pasca panen

& pengolahan

• Pengawalan dan pendampingan penyuluh

1

2

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN BERBASIS KORPORASI

3 AKSES PASAR K EMEN TA N 7 Rp Rp Rp

Lembaga Usaha Ekonomi Petani (Koperasi/BUMP/BUMDES/BUMR)

Asuransi BantuanModal

Penjualan hasil produksi 4 Manfaat konsolidasi petani: 1. Meningkatkan posisi tawar petani 2. Jaminan pasar 3. Jaminan ketersediaan input Gapoktan/Asosiasi Petani Unit

Pembibitan Unit JasaSaprotan Unit

Pengolahan PemasaranUnit Unit Perbengkelan K /L TE R K A IT 3

• Pendampingan administrasi dan Manajemen Lembaga Usaha Ekonomi Petani

• Bantuan teknis dan non teknis lainnya

6 5

PENYERTAAN MODAL/ SIMPANAN

(28)

28 UNIT PEMBELIAN PETANI / GAPOKTAN Panen & Perontokan GKP PENGOLAHAN GABAH •Pengeringan •Pembersihan •Pengumpulan, dll. UNIT PENGGILINGAN •Penggilingan •Penyosohan •Pengemasan, dll. GKG BERAS UNIT PEMBIAYAAN PASAR UNIT PEMASARAN KOPERASI - 5000 Ha - 16000 RTP Bank & Lembaga Pembiayaan lain

KUR & pinjaman lainnya

Budidaya

Penyuluh Lapangan Panen

& Perontokan

CONTOH:

PROSES BISNIS KORPORASI PETANI BERBASIS KAWASAN PADI

28 LEMB AGA USA HA Asuransi Pertanian UNIT SAPRODI Sekretariat Jenderal

(29)

KEGIATAN UTAMA PENGEMBAGAN KAWASAN BERBASIS KORPERASI

1. MANAJEMEN

– Koordinasi Pusat-daerah – Penyusunan Design Project – Monitoring, evaluasi dan

pelaporan

29

2. KELEMBAGAAN

• Penumbuhan Lembaga Usaha Ekonomi Petani

• Pemberdayaan Petani

• Kemitraan Pembiayaan dan pemasaran

3. BUDIDAYA

• Benih/Bibit, Pupuk, Pestisida • Pengelolaan budidaya

• Integrasi/Tumpang sari

4. ALSINTAN

• Alsintan Pra Panen • Alsintan Pasca Panen

5. PELATIHAN dan PENDAMPINGAN

• Bimtek GAP, GHP, GMP dll • Pelatihan Manajemen • Pelatihan interpreneur • Pendampingan penyuluh • Pendampingan konsultan manajemen 6. INFRASTRUKTUR

• Jalan usaha tani • Jaringan irigasi • Pasar tani

Sekretariat Jenderal

(30)

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanian 30 www.setjen.pertanian.go.id

DUKUNGAN PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN BERBASIS KORPORASI

No. Dukungan Instansi Terkait

1. Pembinaan dan pelatihan bisnis Gapoktan - BPPSDMP

- Ditjen Produksi - Swasta

2. Pembinaan dan pendampingan teknis budidaya produksi

- Ditjen Produksi - Badan Litbangtan 3. Penataan kelembagaan Gapoktan berbadan

hukum

- Ditjen PSP

- Kemenkop UKM 4. Pembinaan dan pelatihan manajemen usaha

dan pemasaran

- Kemenkop UKM - Kemendag

- BPPSDMP 5. Pengembangan dan penataan infrastruktur

pertanian (irigasi, embung, jalan usahatani, RMU dll)

- Ditjen Produksi - Ditjen PSP

- Kemen PUPR - Kemendes PDTT

(31)

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanian 31 www.setjen.pertanian.go.id

DUKUNGAN PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN BERBASIS KORPORASI

No. Dukungan Instansi Terkait

6. Bantuan saprodi - Ditjen Produksi

7. Pengembangan kemitraan Lembaga usaha petani dengan kelompok usaha perdagangan/ pengolahan

- Ditjen Produksi - BPPSMP

- Kemenkop UKM - Kemendag

8. Bantuan permodalan Lembaga usaha petani - OJK/ Perbankan - Swasta

(32)

KOPERASI AR-RAHMAH KELOMPOK TANI Bantuan dana pinjaman • Penyiapan Benih • Penanggungan bunga pinjaman 6% • Penanggungan cadangan resiko gagal panen (premi) petani 1% • 1.000 Ha  5.000 Ha • 3.000 petani  16.000 RTP Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL)

• Pengolahan gabah ke beras,

pemasaran • Berbentuk PT

PASAR

Penyertaan saham ke perusahaan 49%

• Bantuan peningkatan produksi padi • Fasilitasi penyiapan modal usaha • Bantuan alsin prapanen

• Bantuan alsin pasca panen &

pengolahan

• Pengawalan dan pendampingan

penyuluh

Bank & Lembaga Pembiayaan

MODEL BISNIS KORPORASI PETANI:

STUDI KASUS PT BUMR PANGAN

PEMERINTAH

32

Bantuan dana pinjaman

Referensi

Dokumen terkait

Sementara itu dukungan GPTT melalui kegiatan penyuluhan masing-masing komoditas padi, jagung, kedelai, tenak sapi, tebu, bawang merah dilakukan oleh Penyuluh PNS,

KEENAM : SKPD lingkup pertanian kabupaten/kota yang membidangi pengembangan komoditas pertanian wajib menyusun Action Plant Kawasan Sapi Potong, Kerbau, Kambing, Sapi Perah,

Oleh karena itu perawat ruang rawat inap cenderung tidak mengalami stres kerja tinggi, dikarenakan salah satu faktor locus of control mereka tinggi begitu pula dari

Metode penelitian bersifat deskriftif analitik dengan pendekatan Cross Sectional, dalam penelitian ini mengetahui gambaran tentang hubungan lahan praktek dan bimbingan klinik

Kepala )eksi Penun&ang 0edik mempunyai tugas pokok  memimpin pengoordinasian, peren"anaan keutuhan pelayanan  penun&ang medis, dan melaksanakan kegiatan

Ridwan Radjab, M.Si.. Army

Tundaan sebagai bagian yang penting dari waktu perjalanan karena kendaraan yang bergerak sangat berpotensi terhadap kemacetan dan kesemrawutan, maupun tundaan tetap karena

Jika sebelumnya TAZ disusun berdasarkan homogenitas dari variabel analisis dalam zona maka seharusnya nilai dari variabel pada masing-masing zona yang terbentuk akan