• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPUBLIK INDONESIA. Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Namibia, selanjutnya disebut "Para Pihak",

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REPUBLIK INDONESIA. Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Namibia, selanjutnya disebut "Para Pihak","

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

REPUBLIK INDONESIA

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK NAMIBIA TENTANG

PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KEJAHATAN LINTAS NEGARA DAN

PENINGKATAN KAPASITAS

Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Namibia, selanjutnya disebut "Para Pihak",

Berkeinginan untuk lebih meningkatkan dan memperkuat hubungan persahabatan antar kedua negara yang telah terjalin selama ini;

Menyadari pentingnya meningkatkan kerjasama yang saling menguntungkan antara Para Pihak, khususnya yang berwenang di bidang penegakan hukum dan masalah keamanan untuk memberantas kejahatan lintas negara dan peningkatan kapasitas;

Mengakui prinsip kedaulatan, kemerdekaan, keutuhan wilayah, kesetaraan, tidak saling mencampuri urusan dalam negeri Para Pihak dan saling menguntungkan; dan

Berdasarkan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara masing-masing dan hukum internasional dimana Para Pihak tunduk padanya.

Telah menyepakati hal-hal sebagai berikut:

1.

Pasal 1

MAKSUD DAN TUJUAN

Para Pihak bermaksud untuk meningkatkan kerja sama dan peningkatan kapasitas dengan melakukan pertukaran informasi dan pengalaman melalui pendidikan dan pelatihan serta penegakan hukum.

(2)

2. Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah ur.tuk mernbangun kerja sama dalam rangka meningkatkan kapasitas, memonitor, mencegah dan memberantas kejahatan lintas negara.

Pasal2

RUANG LINGKUP KERJA SAMA

Para Pihak akan bekerja sama dalam:

a. Peningkatan Kapasitas, yang terdiri dari : 1. Pendidikan dan Pelatihan;

2. Kursus dan Seminar; 3. Studi Banding;

4. Kegiatan lainnya yang dianggap perlu olel-1 Para Pihak

b. Meningkatkan upaya-upaya pengawasan, pencegahan dan pemberantasan kejahatan lintas negara, seperti:

1. Perdagangan gelap narkoba dan psikotropika serta prekursornya; 2. Terorisme dan pendanaannya;

3. Perdagangan gelap senjata, amunisi dan bcthan peledak; 4. Pemalsuan uang, dokumen dan sekuritas;

5. Kejahatan terhadap kekayaan negara; 6. Pencucian uang;

7. Perdagangan orang dan penyelundupan r.1anusia; 8. Kejahatan lainnya yang dianggap perlu oleh Para Pihak.

Pasal3

BENTUK-BENTUK KERJA SAMA

Dalam upaya meningkatkan kerja sama sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2 Nota Kesepahaman ini, Para Pihak akan:

a. Melaksan~kan kerja sama dalam meningkatkan kapasitas melalui pendidikan dan pelatihan, pertukaran pengetahuan dan pengalaman, serta mengikuti seminar, konferensi, kursus dan kegiatan lamnya yang disepakati Para Pihak;

b. Membentuk kegiatan kepolisian yang dikoordinasike.n bersama dalam upaya pencegahan kejahatan dan Kegiatan lalnnya yang berkaitan dengan tugas kepolisian;

(3)

Pasa14

MEKANISME PELAKSANAAN

1. Para Pihak menyepakati bahwa koordinator untuk Nota Kesepahaman ini adalah:

a. Divisi Hubungan lnternasional untuk Kepolisian Negara Republik Indonesia;

b. NCB-Interpol Windhoek untuk Kepolisian Negara Republik Namibia 2. Para Pihak menyepakati untuk membuka saluran komunikasi diantara

koordinator pelaksana guna memastikan alur informasi yang akurat.

Pasal5

KERAHASIAAN DAN PERTUKARAN INFORMASI

1. Komunikasi dan pengiriman informasi dilakukan melalui saluran diplomatik dan/atau menggunakan jaringan komunikasi Interpol.

2. Para Pihak wajib menjamin tingkat kerahasiaan informasi yang telah diberikan dan penyampaian informasi kepada pihak lain harus dengan ijin tertulis.

Pasal6

PEMBIAYAAN

Biaya yang muncul selama pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan diatur sebagai berikut:

a. Tiket perjalanan dan akomodasi delegasi akan ditanggung oleh Pihak yang berkunjung;

b. Tempat, pendidikan/pelatihan, seminar dan kursus akan ditanggung oleh Pihak tuan rumah.

Pasal7

AMANDEMEN

Nota Kesepahaman ini dapat diamandemen sewaktu-waktu melalui kesepakatan bersama secara tertulis dan berlaku sejak tanggal yang ditentukan oleh Para Pihak.

(4)

Pasal

8

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Setiap perbedaan yang timbul dari penafsiran atau pelaksanaan dari Nota Kesepahaman ini, akan diselesaikan secara damai oleh Para Pihak melalui konsultasi, negosiasi dan saluran diplomatik.

Pasal9

PEMBERLAKUAN, MASA BERLAKU DAN PENGAKHIRAN

Nota Kesepahaman ini akan berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang setiap tahun secara otomatis kecuali salah satu Pihak memberitahu Pihak yang lain secara tertulis keinginan untuk mengakhiri Nota Kesepahaman ini.

Yang bertandatangan di bawah ini, telah diberi kuasa oleh Pemerintah Negara masing-masing untuk menandatangani Nota Kesepahaman ini.

Ditandatangani di Windhoek pada tanggal dua puluh enam bulan April tahun dua ribu sebelas dalam 2 ( dua) rangkap naskah asli yang sam a otentiknya, masing-masing ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa lnggris. Apabila terjadi perbedaaan penafsiran, maka teks bahasa lnggris yang dijadikan acuan.

UNTUK PEMERINT AH REPUBLIK I~NESIA

WAKIL KEPALA KE LISIAN NEGARA REPUBLIK ONESIA

Signed

DRS.NANAN SOEKARNA KOMISARIS JENDERAL POLISI

UNTUK PEMERINTAH REPUBLIK NAMIBIA INSPEKTUR JENDERAL KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK

NAMIBIA

Signed

LT-GEN~S.H. NDEITUNGA INSPEKTUR-JENDERAL

(5)

MEMORANDUM OF UNDERSTANDING BETWEEN

THE INDONESIAN NATIONAL POLICE AND

THE NAMIBIAN POLICE FORCE ON

PREVENTING AND COMBATING TRANSNATIONAL CRIMES AND

CAPACITY BUILDING

The Indonesian National Police and the Namibian Police Force, hereinafter referred to as the "Parties";

Desiring to further enhance and strengthen the existing friendly relations between the two countries;

Realizing the great importance of enhancing mutual cooperation between Parties in the area of security and public order, law enforcement especially in combating transnational crimes, and capacity building;

Recognizing the principle of sovereignty, independence, territorial integrity, equality, noniterference and mutual benefit; and

In accordance with the prevailing laws and regulation in their respective countries and the international laws that the Parties are party to;

Have agreed on the following:

Article 1

PURPOSE AND OBJECTIVE

1. The Parties will enhance cooperation and capacity building by exchanging information and experiences in the area of education and training as well as law enforcement.

2. The objectives of this Memorandum of Understanding are to built cooperation in capacity building, monitor, prevent and combat transnational crimes.

(6)

Article 2

SCOPE OF COOPERATION

The Parties shall cooperate in: a. Capacity Building, consists of:

1. Education and training; 2. Courses and Seminars; 3. Comparative Studies;

4. Other activities deemed necessary by the Parties.

b. Improving the efforts in monitoring, preventing and uncovering the transnational crimes, such as:

1. Illicit trafficking in narcotic drugs and psycothropics substances as well as precursors;

2. Terrorism and financing terrorism;

3. Illicit trafficking in weapons, ammunition and explosives; 4. Counterfeit of money, bank notes, and securities; 5. Crimes against state property;

6. Money laundering;

7. Human trafficking and smuggling migrants;

8. Other types of crimes deemed necessary by the Parties.

Article 3

FORMS OF COOPERATION

In the efforts of enhancing cooperation as stated in A!iicle 2 of this Memorandum of understanding, the Parties will:

a. Conduct cooperation in enhancing capacity through education and training, exchange knowledge and experience, as well as attending seminar, conference, course and other activities as agreed by the Parties;

b. Establish police activities which jointly coordinated in the efforts of preventing the crimes and other matters dealing with police work;

c. Exchange information regarding with transnationr:~! crimes and other matters dealing with police work.

(7)

Article 4

MECHANISM OF COOPERATION 1. The Parties agree that the coordinators are:

a. International Relations Division for the Indonesian National Police; b. NCB-Interpol Windhoek for the Namibian Police.

2. The Parties agree to establish communication channel between the coordinators to ensure the accurate information flow.

Article 5

SECRECY AND EXCHANGE OF INFORMATION

1. Communication and sending information shall be conducted through diplomatic channel and/or using Interpol communication.

2. The Parties shall guarantee the secrecy of the given information and sending information to the other Party should be given under written notification.

Article 6 FINANCING

Any expenses under this Memorandum of Understanding will be arrange as follows:

a. Air ticket and accomodation for delegation will be borne by visiting Party; b. Venue, education/training, seminar and course will be borne by the host

Party.

Article 7 AMENDMENT

This Memorandum of Understanding may be amended anytime by mutual written consent and shall enter into force on the date determined by of both Parties.

(8)

Article 8

SETTLEMENT OF DISPUTES

Any dispute ansmg out of the interpretation and implementation of this Memorandum of understanding will be settled in a friendly manner through consultations, negotiations and diplomatic channel.

Article 9

ENTRY INTO FORCE, DURATION AND TERMINATION

This Memorandum of Understanding shall remain in force for the period of 5 (five) years and may be automatically extended annually unless either Party notifies either Party in writing of its intention to terminate this Memorandum of Understanding.

In Witness Whereof, the undersigned, being duly authorized by their respective Governments, have signed the present Memorandum of Understanding.

Done at Windhoek on twenty six of April, in the year two thousand and eleven in 2 (two) originals that equally authentic, each in the Indonesian and English languages. In case of any divergence of interpretation, the English text shall prevail.

FOR THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF ~ONESIA

DEPUTY

C~IE~

OF

THE INDONESIAN

~AifiONAL

POLICE

Signed

DRS. NANAN SOEKARNA POLICE COMMISSIONER GENERAL

FOR THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF NAMIBIA

INSPECTOR-GENERAL OF THE NAMIBIAN POLICE FORCE

Signed

• 4

ITJ=.

T -GEN.

S.

'H. NDEITUNGA

fl

INSPECTOR-GENERAL

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, angket yang sudah valid kemudian disebarkan kepada 30 orang responden. Hasil angket dari kedua variabel, yaitu data

Hasi penelitian yang dilakukan di Puskesmas Karang Taliwang usia kehamilan berdasarkan sampel terbanyak adalah aterm/yaitu sebanyak yaitu sebanyak 51 orang (93%), dan

2018 SK ABDIMAS REGULER ITS tahun 2018: Penerapan Solar Water Pumping atau Pompa Air Bertenaga Matahari Dilengkapi dengan Sistem MPPT (Maximum Power Point Tracking) untuk

Berdasarkan hasil analisis sidik ragam Tabel 17 dan 18 diketahui umur, posisi, dan interaksi keduanya pada pengujian gelombang ultrasonik menggunakan

misalkan saja programer membuat class dengan nama “Hewan.cs” sebagai parent class, kemudian terdapat sub class dengan nama “Buaya.cs” , dan “Banteng.cs” ,

Keraton-keraton Jawa Tengah memiliki tradisi dan silsilah yg berusaha membuktikan hubungan para raja dgn keluarga kerajaan Majapahit sering kali dalam bentuk makam leluhur yg di

Berbagai hasil penelitian telah dapat dibuktikan bahwa kasus karies gigi pada Berbagai hasil penelitian telah dapat dibuktikan bahwa kasus karies gigi pada

Pertimbangan responden terhadap ketertarikan untuk melakukan pembelian pada menu yang ada di Rumah Makan Bebek Gendut adalah ingin mencoba rasa yang khas, harga yang