• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. lagi. Dilihat dari jumlahnya baik industri kecil maupun besar sudah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. lagi. Dilihat dari jumlahnya baik industri kecil maupun besar sudah"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1.1. Latar Belakang

Perkembangan dunia industri akhir-akhir ini sudah tidak terbendung lagi. Dilihat dari jumlahnya baik industri kecil maupun besar sudah bertebaran di mana-mana. Hal ini oleh banyak kalangan kera disebut jaman industrialisasi. Pada jaman industrialisasi disadari atau tidak, hasil-hasil produksi dari industri baik skala kecil maupun skala besar dikonsumsi oleh berbagai kalangan konsuamen. Menyikapi perkembangan dunia industri yang sedang berkembang saat ini, kemudian muncul suatu pertanyaan bagi pihak-pihak yang mengelola perindustrian, dalam hal ini perusahaan-perusahaan manufaktur. Pertanyaan yang muncul tersebut adalah “Apakah produk-produk yang dikonsumsi oleh konsumen tersebut sudah memenuhi kualitas?” Untuk industri-industri di Indonesia yang memasuki jaman era globalisasi dan pra persaingan bebas, perusahaan dtuntut untuk dapa menghasilkan suatu produk yang dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi haapan (Goetsch dan Davis, 1994 : 49). Suatu produk dapat memenuhi harapan salah satu cirinya adalah produk yang dihasilkan tersebut tidak cacat.

Perusahaan manufaktur diharapkan supaya perusahaan sebaiknya tidak menunggu ketika ada pengaduan (complain) dari konsumen, baru

(2)

perbaikan sesudah terjadi complain akan mempengaruhi kredibilitas perusahaan. oleh karena itu diharapkan supaya perusahaan mampu menentukan langkah-langkah perbaikan sebelum terjadi complain. Cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi kualitas pada suatu produk adalah dengan menerapkan pengendalian mutu standar.

Pengendalian mutu standar digunakan untuk suatu peninjauan kembali atau penelitian-penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sebab-sebab tertentu yang akan merugikan perusahaan yang tidak seharusnya terjadi pada perusahaan tersebut. Untuk menganalisis pengendalian mutu ini seorang ahli dari Jepang yang bernama Mizuno, Shigero pada tahun 1994 mengilustrasikan pengendalian muu ini sebagai ilmu diagnostik bukan ilmu pengobatan. Dengan perumpamaan ilmu kedokteran beliau berpendapat kalai kita sakit, kita minum obat dan kalau perlu menjalani pembedahan dan ini merupakan pengobatan. Dalam ilmu kedokteran, mengetahui obat macam apa dan pembedahan macam apa yang diperlukan untuk menyembuhkan penyakit, semuanya merupakan bagian dari penyembuhan. Dalam istilah industri tindakan penyembuhan ini adalah memutuskan suhu mana yang betul dan jenis oli mana yang digunakan kebanyakan teknologi tergolong dalam penyembuhan. Kedokteran preventif adalah ilmu yang membetulkan sebab-sebab awalnya agar penyakit tidak muncul. Gagasan yang sama berlaku juga untuk pengendalian mutu yaitu jika sebuah produk cacat muncul, penyebabnya dicari dan prosedur-prosedur baru segera ditetapkan untuk menjamin bahwa cacat yang sama supaya tidak akan terulang lagi.

(3)

Dalam hal ini pengendalian mutu diperlukan untuk perusahaan manufaktur seperti PT. Tekstil Unggul Rejo Wasono PurwoRejo, karena pada PT. Tekstil Unggul Rejo Wasono Purworejo masih ditemukan hasil produksi yang cacat terutama pada produk kain polyster. PT. Tekstil Unggul Rejo Wasono Purworejo melakukan pencacatan jumlah produk cacat pada setiap proses produksi, namun informasi produk cacat belum ditangani oleh pihak perusahaan. padahal informasi jumlah produk cacat yang diolah menjadi data statistik itu akan membantu perusahaan dalam meningkatkan kualitas produk selanjutnya (Render B. & Haizer J., 2001 : 122).

Berdasarkan uraian di atas, khususnya melihat pentingnya mencari penyebab produk cacat bagi suatu perusahaan manufaktur, guna memperbaiki prosedur-prosedur baru bagi perusahaan tersebut untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan dalam menghadapi persaingan usaha sejenis maka akhirnya penulis memilih PT. Tekstil Unggul Rejo Wasono Purworejo sebagai tempat penelitian dan tertarik untuk mengajukan skripsi dengan judul “Analisis Produk Cacat Kain Polyster Pada PT. Tekstil Unggul Rejo Wasono Purworejo”.

1.2. Rumusan Masalah

Permasalahan yang dibahas adalah sebagai berikut :

a. Apa faktor penyebab produk cacat yang terjadi pada produksi kain polyster di PT. Tekstil Unggul Rejo Wasono Purworejo ?

(4)

1.3. Batasan Masalah

Adapun batasan-batasan masalah adalah sebagai berikut :

a. Produk yang diteliti adalah kain polyster karena kain polyster merupakan produk utama dari PT. Tekstil Unggul Rejo Wasono Purworejo.

b. Kriteria produk yang diamati cacatnya adalah produk kain polyster selama bulan Januari-Desember 2004.

c. Produk cacat pada PT. Tekstil Unggul Rejo Wasono Purworejo dibedakan menjadi dua yaitu produk cacat dan produk rusak. Produk cacat menurut PT. Tekstil Unggul Rejo Wasono Purworejo adalah produk yang sudah tidak diperbaiki lagi. Sebuah produk akan dinyatakan sebagai produk cacat meskipun kriteria cacat yang dipenuhi hanya beberapa bagian saja. Kriteria tersebut adalah :

1) Sobek, terjadi karena pada proses penenunan. 2) Kena oli, terjadi pada saat penenunan.

Produk rusak menurut PT. Tekstil Unggul Rejo Wasono Purworejo adalah produk yang masih bisa ditolerir dan bisa diperbaiki. Sebuah produk akan dinyatakan sebagai produk rusak meskipun kriteria rusak yang dipenuhi hanya beberapa bagian saja. Kriteria tersebut adalah : 1) Putus benang, terjadi pada saat penenunan.

2) Pakaian renggang, terjadi pada saat proses penenunan.

Produk rusak dan produk cacat yang didefinisikan oleh PT. Tekstil Unggul Rejo Wasono Purworejo mempunyai kriteria yang sama yaitu produk tidak sempurna, sehingga tidak dapat dikonsumsi oleh konsumen

(5)

secara layak. Produk cacat yang diteliti meliputi produk cacat dan produk rusak pada PT. Tekstil Unggul Rejo Wasono Purworejo yang selanjutnya disebut sebagai produk cacat.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui penyebab produk cacat yang terjadi pada produksi kain polyster di PT. Tekstil Unggul Rejo Wasono Purworejo.

b. Untuk mengetahui jumlah produk cacat di PT. Tekstil Unggul Rejo Wasono Purworejo apakah masih dalam batas kendali.

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak yang berkepentingan, antara lain :

a. Memberi sumbangan pemikiran atau bahan pertimbangan atau masukan bagi perusahaan guna mengevaluasi mengenai produk cacat kain polyster. b. Memberikan sumbangan berupa wacana pengetahuan yang berkaitan

dengan faktor penyebab produk cacat.

1.6. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(6)

1.6.1. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari obyek penelitian yang dilakukan dengan beberapa cara. Data sekunder yaitu data yang tidak langsung diperoleh dari obyek penelitian. Cara pengumpulan datanya adalah sebagai berikut :

a. Wawancara : mengadakan wawancara langsung ke PT. Tekstil Unggul Rejo Wasono Purworejo guna melengkapi data mengenai keterkaitan antara faktor penyebab produk cacat serta profil perusahaan. wawancara dilakukan kepada staf produksi dan karyawan bagian produksi. Wawancara ini adalah wawancara terstruktur untuk mengetahui keterkaitan antara faktor penyebab produk cacat serta profil perusahaan.

b. Observasi : merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung untuk melengkapi data yang tidak ditemui dalam wawancara yaitu data mengenai faktor penyebab cacat produk secara rinci.

c. Studi pustaka : merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data yang diperoleh dengan cara membaca, mengutip dan mempelajari buku-buku, literatur dan dokumen perusahaan mengenai profil perusahaan serta jumlah produk cacat.

(7)

1.6.2. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah data jumlah produk cacat PT. Tekstil Unggul Rejo Wasono Purworejo. Sedangkan sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah data jumlah produk cacat dari Desember 2004. Data jumlah produk cacat dari Januari-Desember 2004 dirasa sudah mewakili penelitian, karena PT. Tekstil Unggul Rejo Wasono Purworejo membuat periode kerja dalam periode satu tahun yaitu dimulai bulan Januari dan berakhir bulan Desember pada setiap tahunnya. Maka periode Januari-Desember 2004 adalah periode terakhir dari PT. Tekstil Unggul Rejo Wasono Purworejo sebelum masa penelitian ini dimulai yaitu Juli 2005.

1.6.3. Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Data profil PT. Tekstil Unggul Rejo Wasono Purworejo.

b. Data penyebab produk cacat pada PT. Tekstil Unggul Rejo Wasono Purworejo yaitu data mengenai jenis bahan baku yang digunakan dalam proses produksi, data mengenai tahun pembelian mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi, data mengenai metode operasi yang dipakai, data mengenai penyebab kesalahan yang biasa dilakukan pekerja di PT. Tekstil Unggul Rejo Wasono Purworejo.

(8)

1.7. Alat Analisis

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu diagram metode pengendalian statistik Poison.

1.7.1. Metode Grafik Pengendlaian dengan Distribusi

Metode grafik pengendalian dipakai sebagai pengukur batas kewajaran jumlah produk cacat. Pengukuran ini adalah pengukuran secara kualitatif. Secara teori metode grafik pengendali berguna untuk menganalisa data jumlah produk cacat guna mengetahui batas penyebaran titik jumlah produk cacat adalah metode grafik pengendali dengan distribusi Poison/U Chart (Montgomery D. C., 1995 : 180).

Rumus-rumus yang digunakan untuk mengolah data jumlah produk cacat menjadi grafik batas pengendali statistik antara lain : a. Untuk mengetahui jumlah cacat rata-rata per bulan digunakan

rumus : n c = υ Dimana :

υ = rata-rata cacat per bulan c = jumlah cacat keseluruhan n = jumlah produksi

b. Untuk mengetahui rata-rata proporsi cacat, digunakan rumus :

m u u n 1 i i

= =

(9)

Dimana :

u = rata-rata proporsi cacat ui = jumlah cacat ke I

m = waktu (bulan)

c. Untuk mengetahui rata-rata proporsi cacat, digunakan rumus :

m n n m 1 i i

= = Dimana :

n = rata-rata jumah produksi ni = jumlah produksi ke I

m = waktu (bulan)

d. Untuk mengetahui standar deviasi, digunakan rumus :

n u = τ Dimana : τ = standar deviasi

u = rata-rata proporsi cacat n = jumlah produk

e. Untuk mengetahui batas pengendalian atas dan batas pengendalian bawah digunakan rumus :

BPA = u+Kτ

(10)

Dimana :

BPA = Batas pengendalian atas BPB = Batas pengendalian bawah τ = standar deviasi

K = Batas sigma (3, 2, 1)

Langkah-langkah pembuatan batas pengendalian statistik adalah sebagai berikut :

1. Mengambil data sekunder tentang jumlah produk yang cacat. 2. Menghitung jumlah cacat rata-rata per bulan, kemudian

mencari rata-rata proporsi cacat dengan menggunakan rumus yang ada. Hasil perhitungan ini dibuat untuk menetapkan garis tengah, kemudian menghitung rata-rata jumlah produksi dengan rumus di atas guna membuat standar deviasi.

3. Membuat garus statistik, menentukan batas atas dan batas bawah dan kemudian mengisikan penyebaran titik dari data rata-rata produk cacat per bulan, dimulai dari bulan Januari-Desember 2004.

4. Membuat kesimpulan dari hasil yang nampak pada grafik statistik yang telah diisikan dengan data rata-rata jumlah produk cacat perbulan.

5. Mengajukan pertanyaan untuk mengkonfirasikan hasil data dengan kejadian di lapangan berkenaan dengan periode waktu

(11)

saat data dibukukan (dibagi dalam periode per bulan yaitu Januari-Desember).

Gambar di bawah ini adalah gambar metode pengendalian dengan distribusi Poison.

Gambar 1.3. Gafik Pengendalian dan Distribusi Poison Interprestasi Metode Poison

Metode Poison di atas digunakan untuk membaca mengenai data produk cacat dalam batas wajar atau tidak wajar. Caranya adalah dengan melihat letak penyebaran titik pada diagram di atas. Jika titik masih berada dalam range berarti proses produksi telah berlangsung dengan baik dan stabil. Jika titik berada di luar range berarti produksi belum berlangsung dengan stabil.

1.8. Sistematika Pembahasan

Agar pembahasan skripsi ini terarah dan mudah dipahami, maka dalam penyusunannya dibagi menjadi lima bab yang masing-masing bab akan terbagi lagi menjadi beberapa sub bab. Gambaran selengkapnya adalah

meter 0 10 20 30 40 50 60 1 2 3 4 5

LCL (Low Control Limit CL (Control Limit

(12)

Bab I : Pendahuluan. Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, metode penelitian, metode analisis data dan sistematika pembahasan. Bab II : Lanasan teori. Bab ini membahas teori yang menjadi landasan

dalam menganalisis produk cacat kain polyster pada PT. Tekstil Unggul Rejo Wasono Purworejo, seperti pengertian kualitas, standar kualitas sebagai standar pengasawan, dimensi kualitas, pengertian TQM, perbaikan berkesinambungan, arti penting perbakan berkesinambungan, aktivitas perbaikan berkesinambungan, diagram sebab akibat, diagram hubungan antar faktor dan metode Poison.

Bab III : Gambaran umum perusahaan. pad abab ini berisi tentang profil perusahaan yang meliputi sejarah dan perkembangan perusahaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi, personalia perusahhaan, aspek produksi dan aspek pemasaran.

Bab IV : Analisis penelitian. Bab ini membahas analisis data dengan menggunakan diagram sebab akibat, diagram hubungan antar faktor dan metode batas pengendalian statistik Poison.

Bab V : Kesimpulan dan saran. Bab ini berisi kesimpulan yang diambil berdasarkan analisis dan pembahasan data dan saran-saran yang sekiranya berguna bagi perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT, Ar Rahman dan Ar Rahim yang senantiasa melimpahkan rahmat dan barokahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan

Hasil pengukuran secara transversal dan sagital pada lengkung geligi rahang atas antara laki-laki dan perempuan berdasarkan kelompok umur menunjukkan bahwa rata-rata dimensi

Bahwa, dengan memperhatikan, mempertimbangkan dan berdasarkan fakta-fakta yang terurai di atas, telah secara nyata terjadi kecurangan dan pelanggaran yang dilakukan secara

Ciri khas pada jenis musik ini teletak pada isi lagu dan instrumen (alat musiknya). Di Indonesia terdapat lebih kurang 150 jenis alat musik yang berasal dari daerah- daerah

Berdasarkan survei, respon siswa mengenai hambatan yang dialami selama pembelajaran PAI secara daring memanfaatkan Zoom menunjukkan hambatan yang dihadapi banyak

Berdasarkan definisi sistem pengendalian intern tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem pengendalian intern meliputi kumpulan dari kebijakan, prosedur, struktur

Kemudian berdasarkan dari hasil kuesioner yang disebar kepada 43 orang responden mengenai Apakah pegawai mengerjakan pekerjaan sesuai dengan pekerjaan yang telah

Pada analisis hubungan perbedaan usia dengan kepuasan pasien diperoleh bahwa baik usia muda hingga usia tua cenderung merasa puas dengan pelayanan yang