• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Rencana yang disusun secara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Rencana yang disusun secara"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Anggaran

Pengelolaan perusahaan, manajemen membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Rencana yang disusun secara kuantitatif umumnya dituangkan dalam bentuk anggaran. Penyusunan anggaran (budgeting) seringkali diartikan sama dengan perencanaan laba (profit planning). Perencanaan laba, manajemen menyusun rencana operasional yang implikasi keuangannya dinyatakan dalam laporan laba-rugi. Dampak keuangan yang diperkirakan akan terjadi sebagai akibat rencana kerja tersebut kemudian disusun dan dievaluasi melalui proses penyusunan anggaran. Proses penyusunan anggaran merupakan proses penyusunan rencana kerja jangka pendek, yang dalam perusahaan berorientasi laba, pemilihan rencana kerja didasarkan atas dampak rencana kerja tersebut terhadap laba.

Beberapa ahli telah memberikan defenisi tentang pengertian anggaran (budget). Menurut M. Munandar : “Anggaran (budget) ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang”

Dari pengertian tersebut nampaklah bahwa suatu anggaran mempunyai empat unsur, yaitu :

(2)

1. Rencana, ialah suatu penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan diwaktu yang akan datang. Budget juga merupakan suatu rencana, karena anggaran merupakan penentuan terlebih dahulu tentang kegiatan-kegiatan perusahaan diwaktu yang akan datang. Hanya saja anggaran merupakan suatu rencana yang mempunyai spesifikasi-spesifikasi khusus, seperti disusun secara sistematis, mencakup seluruh kegiatan perusahaan, dinyatakan dalam unit moneter.

Beberapa alasan yang mendorong perusahaan untuk menyusun rencana untuk menghadapi waktu yang akan datang, antara lain :

a. Waktu yang akan datang penuh dengan berbagai ketidakpastian, sehingga perusahaan harus mempersiapkan diri sejak awal tentang apa yang dilakukan nantinya.

b. Waktu yang akan datang penuh dengan berbagai alternatif pilihan, sehingga perusahaan harus mempersiapkan diri lebih awal altrnatif mana yang akan dipilih.

c. Rencana sangat diperlukan oleh perusahaan sebagai pedoman kerja diwaktu yang akan datang. Dengan adanya rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan akan lebih terarah.

d. Rencana diperlukan oleh perusahaan sebagai alat pengkoordinasian kegiatan-kegiatan dari seluruh bagian-bagian yang ada diperusahaan dalam melakukan kegiatannya.

e. Rencana diperlukan oleh perusahaan sebagai alat pengawasan terhadap pelaksanaan (realisasi) dari rencana tersebut diwaktu yang akan datang.

(3)

2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yaitu mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada dalam perusahaan. Secara garis besar kegiatan-kegiatan (fungsi) perusahaan dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok, yaitu :

1. Kegiatan pemasaran (marketing) 2. Kegiatan produksi (producing) 3. Kegiatan pembelanjaan (financing) 4. Kegiatan administrasi (administrating) 5. Kegiatan personalia (personnel)

3. Dinyatakan dalam unit moneter, yaitu unit (kesatuan) yang dapat diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam. Adapun unit moneter yang berlaku di Indonesia ialah rupiah.

4. Jangka waktu tertentu yang akan datang, yang menunjukkan bahwa budget berlakunya untuk masa yang akan datang. Ini berarti bahwa apa yang dimuat didalam budget adalah taksiran-taksiran (forecast) tentang apa yang akan terjadi serta apa yang akan dilakukan diwaktu yang akan datang.

Dalam kaitannya dengan masalah jangka waktu (periode) anggaran, dikenal dua macam anggaran, yaitu :

a. Anggaran Strategis (strategic budget), ialah anggaran yang berlaku untuk jangka panjang yaitu jangka waktu yang melebihi satu periode akuntansi (melebihi satu tahun).

(4)

b. Anggaran Taktis (tactical budget), ialah anggaran yang berlaku untuk jangka pendek, yaitu satu periode akuntansi atau kurang.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan yang mempengaruhi pemilihan jangka waktu berlakunya anggaran secara lebih tepat, antara lain :

- Luas pasar penjualan produk yang dihasilkan perusahaan - Posisi perusahaan dalam persaingan

- Jenis produk yang dihasilkan perusahaan

- Tersedianya data dan informasi untuk melakukan penaksiran-penaksiran

- Keadaan perekonomian pada umumnya.

Anggaran yang disusun mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut:

1. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan.

2. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu satu tahun

3. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen, yang berarti bahwa para manajer setuju untuk menerima tanggungjawab untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam anggaran.

4. Usulan anggaran di-review dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi dari penyusun anggaran.

5. Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah dibawah kondisi tertentu.

(5)

6. Secara berkala, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.

B. Fungsi dan Tujuan Anggaran 1. Fungsi Anggaran

Sesuai dengan fungsi manajemen yang terdiri dari fungsi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, fungsi anggaran juga demikian. Hal ini disebabkan anggaran sebagai alat manajemen dalam melaksanakan fungsinya :

 Fungsi Perencanaan

Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis menuntut pemikiran yang teliti dan akan memberikan gambaran yang lebih nyata/jelas dalam unit dan uang. Para manajer harus mempertimbangkan kemungkinan perubahan kondisi dimasa yang akan datang, dan juga menentukan langkah yang diperlukan untuk menghadapi perubahan kondisi tersebut dalam merencanakan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan.

 Fungsi Pelaksanaan

Anggaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan secara selaras dalam mencapai tujuan (laba). Jadi anggaran penting untuk menyelaraskan, saling bekerja sama dengan baik di setiap bagian kegiatan, seperti ; Bagian Pemasaran, Bagian Umum, Bagian Produksi, dan Bagian Keuangan untuk mencapai tujuan.

(6)

 Fungsi Pengawasan

Anggaran merupakan alat pengawasan (controlling) terhadap kegiatan-kegiatan dan pengeluaran-pengeluaran. Pengawasan juga berarti mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan pekerjaan dengan cara :

- Memperbandingkan realisasi dengan rencana (anggaran).

- Melakukan tindakan perbaikan atau pun koreksi apabila dipandang perlu, apabila terdapat penyimpangan atau selisih anggaran yang merugikan.

2. Tujuan Anggaran

Anggaran mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Sebagai alat untuk memperjelas perencanaan strategi perusahaan :

Menurut Anthony : “Perencanaan strategi adalah proses untuk menentukan tujuan-tujuan organisasi dan merumuskan strategi umum yang akan dipakai untuk mencapai tujuan tersebut”. Perencanaan strategi memiliki beberapa karakteristik : disusun pada awal tahun, dibuat dengan dasar informasi yang terbaik yang tersedia pada tahun tersebut, seluruh manajer terlibat dalam penyusunan strategi perusahaan, dan ditetapkan seadil-adilnya.

2. Sebagai alat koordinasi :

Anggaran membantu mengkoordinasikan dan menghubungkan setiap tindakan sumber daya manusia dalam organisasi. Organisasi dapat

(7)

membantu mendeteksi ketidakkonsistenan pelaksanaan tindakan antara satu bagian dengan bagian lainnya. Contoh yang sering terjadi misalnya perencanaan produksi tidak konsisten dengan perencanaan volume penjualan, dalam total atau lini produksi tertentu.

3. Sebagai alat pertanggungjawaban :

Anggaran yang telah disusun harus dengan jelas menegaskan siapa manajer yang bertanggung jawab. Anggaran juga dapat digunakan untuk memberikan wewenang dan kekuasaan kepada manajer pusat pertanggungjawaban untuk mengalokasikan atau mengeluarkan sejumlah dana untuk tujuan tertentu tanpa meminta persetujuan dari pejabat yang lebih tinggi tingkatannya.

4. Sebagai dasar untuk mengevaluasi kinerja :

Anggaran dapat digunakan sebagai acuan atau tolok ukur untuk menilai kinerja aktual yang dihasilkan. Jika terjadi penyimpangan maka dapat digunakan sebagai indikator adanya situasi krisis yang memerlukan perhatian manajemen perusahaan.

Penggunaan anggaran memberikan beberapa keunggulan pada organisasi pemakainya, antara lain :

 Membantu manajemen dalam membuat study awal terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh suatu organisasi dan membiasakan manajemen untuk mempelajari dengan seksama suatu masalah sebelum diputuskan.

(8)

 Menyediakan cara-cara untuk memformulasikan usaha perencanaan.  Menutup kemacetan potensial sebelum kemacetan tersebut terjadi.  Mengembangkan iklim sadar laba dalam perusahaan, mendorong

terhadap kesadaran pentingnya biaya dan memaksimalkan pemanfaatan sumber-sumber perusahaan.

 Membantu mengkoordinasikan dan mengintegrasikan penyusunan rencana operasi berbagai bagian yang ada pada organisasi sehingga keputusan akhir dan rencana-rencana tersebut dapat terintegrasi dan komprehensif.

 Memberikan kesempatan pada organisasi untuk meninjau kembali secara sistematik terhadap kebijakan dan pedoman dasar yang sudah ditentukan.

 Mengkoordinasikan, menghubungkan dan membantu mengarahkan investasi dan semua usaha-usaha organisasi kesaluran yang paling menguntungkan.

 Mendorong suatu standar prestasi yang tinggi dengan membangkitkan semangat bersaing yang sehat, menimbulkan perasaan berguna dan menyediakan perangsang (insentif) untuk pelaksanaan yang efektif. Anggaran disamping memiliki keunggulan-keunggulan tersebut juga memiliki keterbatasn-keterbatasan yang perlu diperhatikan antara lain :

1. Karena anggaran disusun berdasarkan estimasi, maka untuk terlaksananya kegiatan-kegiatan dengan baik tergantung pada ketepatan estimasi tersebut.

(9)

2. Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut berhasil apabila dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.

3. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk membantu manajer dalam melaksanakan tugasnya, bukan menggantikannya

4. Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama dengan yang diramalkan sebelumnya, karena itu anggaran perlu memiliki sifat yang luwes.

Agar anggaran dapat memanfaatkan keunggulannya sebaik mungkin dan menekan keterbatasan sekecil mungkin maka anggaran yang baik memerlukan syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut :

1. Adanya organisasi perusahaan yang sehat.

Organisasi yang sehat adalah organisasi yang membagi tugas fungsional dengan jelas dan menentukan garis wewenang dan tanggung jawab yang tegas.

2. Adanya sistem akuntansi yang memadai. Sistem akuntansi yang memadai meliputi :

- Penggolongan rekening yang sama antara anggaran dengan realisasinya sehingga dapat diperbandingkan dan dihitung penyimpangan yang terjadi.

- Pencatatan akuntansi memberikan informasi mengenai realisasi, anggaran dan selisih.

(10)

3. Adanya penelitian dan analisis.

Penelitian dan analisis diperlukan untuk menetapkan alat pengukur prestasi sehingga anggaran dapat dipakai untuk menganalisa prestasi. 4. Adanya dukungan para pelaksana.

Anggaran dapat dipakai sebagai alat yang baik bagi manajemen jika ada dukungan aktif dari para pelaksana dari tingkat bawah maupun atas.

C. Prosedur Penyusunan Anggaran

Proses penyusunan anggaran pada intinya menggambarkan interaksi antara manajemen puncak selaku pemberi otorisasi, departemen anggaran selaku bagian yang melaksanakan review dan verifikasi atas usulan anggaran, dan para manajer divisi/manajer pusat-pusat pertanggungjawaban selaku penyusun usulan anggaran dibidang tugasnya masing-masing. Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, anggaran merupakan rencana kegiatan yang akan menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan dalam tahun anggaran untuk mencapai sasaran.

Anggaran memerlukan proses penyusunan untuk penetapan peran tiap manajer dalam melaksanakan program atau bagian program.

Secara rinci proses penyusunan anggaran adalah sebagai berikut : 1. Organisasi Penyusunan Anggaran, terdiri atas :

Departemen Anggaran

Departemen anggaran merupakan departemen yang bertugas untuk mengadministrasikan anggaran serta membantu para manajer pusat-pusat

(11)

pertanggungjawaban dalam proses penyusunanan anggaran. Departemen anggaran mempunyai tugas sebagai berikut :

1) Menerbitkan prosedur dan formulir penyusunan anggaran.

2) Mengkoordinasikan dan menerbitkan asumsi-asumsi yang dipakai sebagai dasar penyusunan rancana anggaran perusahaan.

3) Membantu setiap manajer pusat pertanggungjawaban dalam menyusun rancangan anggaran pusat pertanggungjawaban.

4) Mengolah rancangan anggaran pusat pertanggungjawaban menjadi rancangan anggaran induk.

5) Menganalisis realisasi anggaran, menafsirkan hasil-hasilnya dan membuat laporan ringkas mengenai hasil analisisnya tersebut kepada Direksi.

6) Mengadministrasikan proses perubahan dan penyesuaian anggaran perusahaan.

Komite Anggaran

Komite anggaran merupakan organisasi ad hoc atau lembaga fungsional yang dipimpin oleh manajer puncak dan terdiri dari para anggota Direksi lainnya, yang mempunyai fungsi sebagai berikut :

1) Menerbitkan pedoman/kebijakan penyusunan anggaran.

2) Mereview proposal anggaran yang telah dibahas dengan departemen anggaran.

(12)

4) Menyetujui dan mengesahkan anggaran masing-masing pusat pertanggungjawaban.

Revisi Anggaran

Salah satu pertimbangan utama dalam administrasi anggaran adalah prosedur untuk merevisi anggaran setelah anggaran tersebut disahkan. Perlu diketahui bahwa bila suatu anggaran bisa dirubah dengan sekehendak hati oleh penyusun anggaran maka tidak ada masalah dalam penilaian dan pengesahan anggaran. Dilain pihak jika asumsi-asumsi anggaran yang digunakan ternyata tidak benar maka laporan anggaran menjadi tidak ada artinya, sehingga diperlukan revisi anggaran. Menurut Supriono Ada dua tipe prosedur untuk merevisi anggaran sebagai berikut:

 Prosedur yang memungkinkan dilakukan perubahan anggaran secara sistematis (misalnya setiap kuartal).

 Prosedur yang memungkinkan dilakukannya revisi dalam keadaan-keadaan khusus.

Perumusan Asumsi Dasar dan Kebijakan Perusahaan

Penerbitan pedoman atau kebijakan penyusunan anggaran beserta asumsi dasar, merupakan langkah awal penyusunan anggaran. Pedoman dan asumsi dasar sekaligus berlaku sebagai perintah bagi seluruh manajer pusat pertanggungjawaban untuk menyusun proposal anggaran dengan berdasarkan pada pedoman tersebut. Pedoman penyusunan anggaran menyebutkan tujuan perusahaan, strategi induk yang dipakai dan target-target perusahaan yang akan dicapai.

(13)

2. Proposal Anggaran

Berdasarkan pedoman/kebijakan dan asumsi dasar penyusunan anggaran manajer pusat pertanggungjawaban dengan dibantu staf masing-masing menyusun proposal anggaran. Penyusunan proposal anggaran dimulai dengan perhitungan fasilitas, sumber daya manusia dan sumber daya perusahaan lainnya yang dimiliki pada saat itu. Anggaran disusun pertama kali berdasarkan tingkat kegiatan yang terjadi saat itu kemudian dimodifikasi sesuai dengan pedoman dan asumsi dasar penyusunan anggaran. Perubahan tingkat kegiatan perusahaan dapat diklasifikasi menjadi dua kelompok, yaitu :

Perubahan karena pengaruh eksternal, meliputi :

1) Perubahan tingkat perkembangan ekonomi yang berpengaruh terhadap volume penjualan.

2) Perkiraan perubahan harga bahan baku dan jasa yang dibutuhkan perusahaan.

3) Perubahan tingkat upah tenaga kerja.

4) Perubahan pada biaya kebijakan seperti biaya pemasaran, biaya penelitian dan pengembangan dan biaya administrasi.

5) Perubahan harga jual, sebagaimana strategi kebijakan harga yang akan dilaksanakan perusahaan karena harga jual pesaing.

Perubahan karena pengaruh internal, meliputi :

1) Perubahan biaya produksi sebagai akibat pemakaian peralatan baru atau sistem layanan baru.

(14)

3) Perubahan pangsa pasar dan bauran produk. 3. Proses Negosiasi

Manajer pusat pertanggungjawaban melakukan pembahasan bersama departemen anggaran untuk melakukan review atas proposal anggaran, meliputi kesesuaian dengan pedoman dan asumsi dasar serta upaya peningkatan kinerja dibanding tahun berjalan. Tahap negosiasi merupakan inti dari proses penyusunan anggaran. Pada tahap ini seringkali terjadi upaya manajer pusat pertanggungjawaban untuk menyajikan anggaran pendapatan yang lebih rendah dari seharusnya dan anggaran biaya yang lebih tinggi dari sewajarnya sehingga tingkat laba yang akan dicapai dibawah kemampuan yang ada, dengan tujuan agar didalam melaksanakan target-target anggaran dapat lebih mudah dicapai.

4. Evaluasi dan Persetujuan Anggaran

Proposal anggaran yang telah dibahas dengan departemen anggaran bersama dengan manajer pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan, diajukan kepada manajer puncak setelah terlebih dahulu disusun kedalam bentuk anggaran induk perusahaan oleh departemen anggaran. Manajer puncak melakukan evaluasi menyeluruh terutama yang menyangkut konsistensi perhitungan anggaran masing-masing pusat pertanggungjawaban, misalnya konsistensi volume penjualan dengan volume produksi, serta keterpaduan antara tujuan perusahaan dengan masing-masing target anggaran. Anggaran yang telah direview oleh manajer puncak kemudian disahkan jadi pedoman kerja perusahaan.

(15)

5. Aspek Perilaku Manusia

Penyusunan anggaran harus diperhatikan implikasi atau keterlibatan aspek perilaku manusia. Kesuksesan anggaran hanya dapat dicapai jika semua pelaksana secara simpatik mau membantu, bekerja sama dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan anggaran. Agar dapat memotivasi para pelaksana. Didalam penyusunan anggaran perlu diperhatikan :

1. Partisipasi dalam proses penyusunan anggaran.

Pendekatan dari atas kebawah (top down approach)

Pimpinan puncak dalam menetapkan target-target anggaran tanpa melalui negosiasi dengan masing-masing pelaksanaan anggaran. Para manajer dibawahnya hanya diberikan kewenangan untuk menjabarkan sampai level yang paling bawah. Pendekatan dari atas kebawah ini memiliki kelebihan yaitu pekerjaan menyusun anggaran menjadi lebih singkat, disamping itu keterpaduan masing-masing anggaran diviis atau unit usaha dengan tujuan perusahaan dapat lebih terjaga. Disamping memiliki kelebihan juga memiliki kelemahan yaitu tidak mendorong rasa memiliki anggaran dari masing-masing pelaksana anggaran, sehingga tidak memotivasi untuk mencapai target anggaran yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak.

Pendekatan dari bawah keatas (bottom up approach)

Para pelaksana anggaran yang menyusun usulan anggaran dan manajemen diatasnya yang melakukan pemeriksaan dengan program formal dan pedoman manajemen puncak. Pendekatan daari bawah keatas ini memiliki

(16)

kelebihan yaitu menumbuhkan komitmen bagi para pelaksana anggaran untuk mencapai target-target anggaran karena rasa keadilannya diperhatikan, disamping itu juga target-target yang ditetapkan akan lebih realistis karena disusun oleh masing-masing pelaksana yang memahami kondisi pekerjaannya. Disamping memiliki kelebihan juga memiliki kelemahan yaitu dengan adanya partisipasi yang luas sering menimbulkan konflik dan memakan waktu yang cukup panjang dalam proses penyusunan anggaran.

Pendekatan campuran (top down and bottom up approach)

Pendekatan yang efektif dalam penyusunan anggaran adalah pendekatan campuran, yang merupakan partisipasi aktif semua level manajemen dan karyawan sesuai dengan peran masing-masing didalam proses penyusunan anggaran. Manajemen puncak berkewajiban menerbitkan pedoman atau kebijakan penyusunan anggaran yang konsisten dengan program formal dan mampu menyakinkan bawahannya bahwa pencapaian tujuan perusahaan pada tahun anggaran bersangkutan akan memberi manfaat baik bagi organisasi maupun bagi seluruh anggota organisasi.

2. Tingkat kesulitan target anggaran

Target suatu anggaran sebaiknya target yang menantang tetapi dapat dicapai. Anggaran yang terlalu ideal atau sangat sulit dicapai cenderung menimbulkan rasa frustasi bagi para pelaksananya, sehingga dalam pelaksanaannya akan mendorong tindakan-tindakan jangka pendek yang akan

(17)

menimbulkan kerugian perusahaan didalam jangka panjang. Sebaliknya target anggaran yang terlalu rendah juga kurang memberikan motivasi bagi para pelaksana anggaran, serta akan memperlambat pencapaian tujuan perusahaan. Anggaran yang baik adalah anggaran dengan tingkat kesulitan yang menantang namun masih mungkin untuk dicapai, sehingga mampu memotivasi para pelaksana anggaran untuk berprestasi. Target anggaran yang tepat akan mendorong kompetisi internal yang sehat dan kepastian target laba perusahaan, sehingga anggaran yang disusun dapat dijadikan pedoman kerja bagi seluruh anggota organisasi.

3. Keterlibatan manajer senior

Manajer senior harus terlibat secara aktif dalam memotivasi pelaksana anggaran dan dalam mereview serta persetujuan anggaran. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya praktek-praktek manipulasi atau penggembungan anggaran, juga dalam upaya meningkatkan pemahaman bagi para bawahannya terhadap tujuan perusahaan, sekaligus juga Manajer Senior yang bersangkutan dapat meningkatkan penyerapan informasi lapangan dari masing-masing pelaksana anggaran. Interaksi yang positif antara Manajer Senior dengan para bawahannya dalam proses penyusunan anggaran tersebut akan meningkatkan motivasi didalam pencapaian target anggaran dan meningkatkan akurasi data anggaran.

(18)

4. Departemen anggaran yang efektif

Departemen anggaran juga harus memiliki reputasi yang memperhatikan keseluruhan tujuan organisasi, tidak memihak, dan berlaku jujur atau adil. Hal tersebut disyaratkan karena peran departemen anggaran mengharuskan untuk menganalisis anggaran secara rinci guna memastikan bahwa anggaran tersebut sudah disiapkan dengan baik. Oleh karenanya, dalam melaksanakan peran tersebut seringkali departemen anggaran berbeda pandangan dengan masing-masing manajer divisi yang cenderung lebih berorientasi pada kepentingan divisinya masing-masing.

D. Pengertian dan Tujuan Motivasi

Menurut Sunarto (2005:133) “ Motivasi adalah sesuatu yang membuat orang untuk bertindak atau berperilaku dalam cara-cara tertentu didasarkan dari motif.”

Dengan demikian motivasi merupakan daya dorong untuk bergerak dan motivasi yang berasala dari kata motif berarti penggerak. Sehingga pengertian motivasi dapat dikatakan suatu keadaan yang menggerakkan atau mengarahkan seseorang untuk melaksanakan suatu tindakan tersebut. Keberhasilan dari motivasi seseorang sangat diperlukan oleh suatu sumber yang dimiliki.

Kekuatan motivasi yang ada dalam diri manusia bias ditimbulkan oleh dorongan yang ada dalam diri dan lingkunagannya. Sedangkan aspek lainnya adalah factor pemeliharaan budaya dan nilai-nilai yang terkandung

(19)

dalam organisasi yang dapat mendorong prestasi kerja yang tinggi. Pencapaian tujuan organisasi yang dapat mendorong prestasi kerja yang tinggi. Pencapaian motivasi kerja sebagaimana diharapkan menghasilkan efektivitas, produktivitas, dan hasil kerja bagi diri individu yang bersangkutan maupun bagi organisasi.

Tujuan Motivasi

Ada beberapa tujuan motivasi

 Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan  Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan  Meningkatkan produktivitas kerja karyawan  Mem[ertahankan Produktivitas kerja karyawan

 Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan pwrusahaan  Meningkatkan kedisplinana dan meningkatkan tingkat absensi

karyawan

 Mengefektifkan pengadaan karyawan

 Meningkatkan kreatifitas dan kreasi karyawan  Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan

 Amempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya

 Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat, bahan baku dan lain-lain.

(20)

E. Jenis-Jenis Motivasi

Dalam melakukan suatu pekerjaan diperlukan kegairahan kerja yang merupakan kemauan dan kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan yang dilakukan. Dengan mengikuti perilaku manusia akan lebih mudah memotivasinya.

Secara garis besar motivasi dapat dibagi atas dua jenis yaitu:

 Motivasi Positif, merupakan proses untuk mencoba mempenharuhi orang lain agar melakukan sesuatu yang diinginkan dengan cara memberikan kemungkinan untuk mendapatkan penghargaan, kompensasi yang layak dan promosi.

Contoh : pemberian penghargaan, bonus, insentif, karir

 Motivasi Negative, merupakan proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu yang kita inginkan, tetapi teknik dasar yang digunakan adalah lewat kekuatan-kekuatan ataupun berbagai ancaman

Motivasi negative dilakukan agar karyawan berusaha untuk menghindarinya. Dengan demikian menimbulkan dorongan didalam dirinya untuk bekerja dengan sebaik-baiknya, agar terhindar dari ancaman hukuman. Tetapi hendaknya pemberian motivasi negative ini wajar dan benar.

Ada bermacam-macam tindakan hukuman antara lain:  Dihilangkan sebagai haknya

(21)

 Skorsing  Demosi  Dipecat

Penggunaan masing-masing motivasi ini dengan segala bentuknya harus mempertimbangkan situasi dan orangnya. Sebab pada hakekatnya setiap individu berbeda dengan yang lain. Suatu dorongan yang mungkin bagi seseorang, mungkin tidak efektif bagi orang lain. Dalam bernagai hal penelitian baik penggunaan motivasi negative sering kali memberikan hasil yang lebih berupa peningkatan kinerja dalam jangka pendek. Tetapi penggunaan motivasi positif meningkatkan semangat dan kinerja dalam jangka panjang.

F. Pengertian Kinerja Manajer

Menurut Mangkunegara (2000:67) “ kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.”

Menurut Tika (2006:121) “Kinerja adalah sebagai hasil fungsi-fungsi pekerjaan atau kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruji oleh berbbagai factor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.”

(22)

Dalam pencapaian sasaran atas peningkatan kinerja maka diperlukan suatu pertimbangan atas factor-faktor yang dapat mempengaruhi masalah tersebut. Hal ini penting sebagai titik tolak dari pelaksanan konsep dalam usaha meningkatkan kinerja.

Menurut Mangkunegara (2000:69) “ Eaktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah factor kemampuan (ability) dan Faktormotivasi (motivation).”

Menurut Kalbers dan Fagharty dalam Faisal (2001) “ Kinerja Manajerial adalah evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan lewat atasan langsung, teman, dirinya dan bawahan.”

G. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Manajer a. Upah

Upah merupakan salah satu factor yang mendukung motivasi kerja para manajer, upah merupakan suatu penerimaan yang merupakan imbalan dari pemberi kerja kepada penerima kerja untuk saat yang telah dan akan dilakukan . Upah berfungsi sebagai suatu jaminan kelangsungan hidup yang layak bagipara karyawan.

b. Bonus

Bonus akan diberikan kepada para pelaksana perusahaan pada akhir tahun dimana perusahaan akan membegikan bonus jika perusahaan mengalami

(23)

laba , yang nantinya akan diberikan kepada seluruh karyawan perusahaan terutama yang memiliki prestasi kerja yang baik.

c. Insentif

Insentif juga dapat dilakukan perusahaan jika perusahaan mendapat laba, hal ini dilakukan perusahaan untuk mendorong semangat para pelaksana perusahaan dalam bekerja untuk emnacpai target perusahaan.

d. THR

THR merupakan tunjangan yang diberikan kepada karyawan pada hari besar keagamaan. Ini diberikan kepada setiap karyawan yang akan merayakan hari besar keagamaan masing-masing.

e. Asuransi

Asuransi diberikan kepada setiap karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut, asuransi ini diberikan agar para pelaksana perusahaan merasa nyaman dalam melakukan pekerjaan karena mereka akan mendapatka asuransi jika mendapatka kecelakaan kerja dan lain-lain.

Referensi

Dokumen terkait

facebook saya dihapus, namun saya berusaha tetap dekat dengan mereka dengan menjadi orang lain sebagai teman mereka di facebook karena saya

Memberi kemudahan menggunakan bahan bukan cetak termasuk perisian sama ada secara individu atau berkumpulan oleh

Penelitian yang dilakukan oleh Susan Tania (2013) yang bertujuan untuk mengetahui kontribusi pemanfaatan fasilitas sekolah dan mutu layanan pendidikan di Mts

8 Ainur rohmah/ 2013/ universitas dian nuswantoro semarang Perhitungan harga pokok produksi berdasarkan metode harga pokok pesanan untuk efisiensi biaya produk studi kasus pada

bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

&ak atas in4ormasi pasien ada,ah suatu hak yan+ dimi,iki o,eh pasien tentan+ semua 4akta dan keadaan pasien yan+ te,ah disampaikan dan diketahui dokter atau tena+a kesehatan

Berdasarkan analisis kedua tabel peluang dan ancaman di atas, nilai hasil faktor eksternal yang ada untuk meningkatkan pengelolaan air limbah domestik Kecamatan

Optimasi Produksi Klon Karet Melalui Sistem Eksploitasi Berdasarkan Metabolisme Lateks.. Prosiding Lokakarya Nasional Pemuliaan