• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PETUNJUK PELAKSANAAN

NOMOR 5 /JUKLAK/SESMEN/12/2014 TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL TAHUN 2014 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan amanat Keputusan

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 90/M.PPN/HK/09/2014 tentang Pembentukan Panitia Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun Anggaran 2014 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, perlu ditetapkan Pedoman Pelaksanaan Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2014 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

2. Peraturan Pemerintah No. 97 Tahun 2000 tentang Formasi PNS sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 195, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4014);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No 63 Tahun 2009;

(2)

5. Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor PER. 005/M.PPN/10/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 3 Tahun 2014;

6. Keputusan Kepala Bappenas Nomor Kep.1105/Ka/08/2001 tentang Tatacara Pelaksanaan Tugas Administrasi Di Lingkungan Bappenas ;

7. Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 90 Tahun 2014 tentang Pembentukan Panitia Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun Anggaran 2014 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PETUNJUK PELAKSANAAN TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL TAHUN 2014 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL.

PERTAMA : Menetapkan Petunjuk Pelaksanaan tentang Pedoman Pelaksanaan Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2014 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Petunjuk Pelaksanaan ini yang merupakan satu kesatuan dan bagian tidak terpisahkan dalam Petunjuk Pelaksanaan ini.

-2-

KEDUA … -2-

(3)

KEDUA : Petunjuk Pelaksanaan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berlaku surut sejak 1 September 2014.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 31 Desember 2014

SEKRETARIS KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ SEKRETARIS UTAMA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

ttd.

SLAMET SENO ADJI -3-

(4)

LAMPIRAN

PETUNJUK PELAKSANAAN

NOMOR 5 /JUKLAK/SESMEN/12/2014 TANGGAL 31 DESEMBER 2014

PEDOMAN PELAKSANAAN

SELEKSI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL TAHUN 2014 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

(5)

diselenggarakan ...

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk mengisi formasi yang lowong pada Tahun Anggaran 2014 setiap instansi Pemerintah diberi wewenang untuk melaksanakan pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil. Sehubungan dengan ditetapkannya formasi Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian PPN/Bappenas Tahun Anggaran 2014, maka Kementerian PPN/ Bappenas melaksanakan pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan ketentuan Peraturan perundang-undangan. Untuk menyelenggarakan pemilihan Calon Pegawai Negeri Sipil yang profesional dan berkualitas serta mewujudkan obyektivitas dalam pelaksanaan pengadaan Pegawai Negeri Sipil maka perlu ditetapkan Pedoman Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian PPN/Bappenas Tahun 2014. B. Tujuan

Tujuan ditetapkan Pedoman Pelaksanaan Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2014 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional adalah: 1. Terlaksananya kegiatan pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil

yang transparan, obyektif, netral dan akuntabel.

2. Menjadi petunjuk bagi Tim Panitia Calon Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan kegiatan Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun Anggaran 2014.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang diatur dalam Pedoman ini adalah Pedoman Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil yang

(6)

BAB II ... diselenggarakan untuk Pelamar Umum Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun Anggaran 2014.

D. Definisi

1. Tim Panitia Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil, yang selanjutnya disebut dengan Tim Panitia, adalah Tim yang bertugas untuk melakukan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian PPN/Bappenas dengan menggunakan kriteria dan persyaratan yang telah ditetapkan.

2. Sekretariat Tim Panitia adalah Tim yang bertugas untuk melakukan persiapan dan koordinasi pelaksanaan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian PPN/Bappenas.

3. Calon Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat dengan CPNS adalah Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

4. Panitia Pusat Seleksi CPNS adalah Tim yang dibentuk oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk menyelenggarakan seleksi nasional Calon Pegawai Negeri Sipil.

(7)

(dibuktikan ...

BAB II

PENDAFTARAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

A. Persyaratan

1) Syarat Umum:

a) Warga Negara Indonesia;

b) Usia paling rendah 18 tahun dan paling tinggi 35 tahun bagi D3,S1, S2;

c) Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan Pengadilan, karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan;

d) Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai PNS, anggota TNI/POLRI, pegawai BUMN/BUMD atau pegawai swasta;

e) Tidak berkedudukan sebagai CPNS/PNS, Calon/Anggota TNI/POLRI;

f) Tidak berkedudukan sebagai anggota atau pengurus partai politik;

g) Berkelakuan baik;

h) Berbadan sehat (dapat menjalankan tugas kedinasan dengan baik).

2) Syarat Khusus:

a) IPK D3 paling rendah 2,75 (dibuktikan dengan transkrip nilai yang diterbitkan secara sah oleh universitas/perguruan tinggi yang bersangkutan);

b) IPK S1 paling rendah 3,00 untuk lulusan Perguruan Tinggi Negeri/Perguruan Tinggi Luar Negeri atau paling rendah 3,25 untuk lulusan Perguruan Tinggi Swasta (dibuktikan dengan transkrip nilai yang diterbitkan secara sah oleh universitas/perguruan tinggi yang bersangkutan);

c) IPK S2 paling rendah 3,25 untuk lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau 3,5 untuk lulusan Perguruan Tinggi Swasta

(8)

e) Pelamar ... (dibuktikan dengan transkrip nilai yang diterbitkan secara sah oleh universitas/perguruan tinggi yang bersangkutan); d) Jurusan ditetapkan sebagai berikut:

No Nama Jabatan Kualifikasi Pendidikan Jumlah 1. Perencana S1 Ilmu Ekonomi/Ekonomi Pembangunan/ESP 5 2. Perencana S1 Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan 1

3. Perencana S1 Manajemen Keuangan 1

4. Perencana S1 Manajemen 1

5. Perencana S1 Il Komputer/Tek informatika/Sis Informatika/Mgt Informatika 1

6. Auditor S1 Akuntansi 1

7. Perencana S1 Akuntansi 1

8. Perencana S1 Teknik Fisika 1

9. Perencana S1 Teknik Sipil/Prog. Studi Transportasi 2

10. Perencana S1 Teknik Industri 2

11. Perencana S1 Geografi/Pembangunan Wilayah 1 12. Perencana S1 Planologi/Pengembangan Wilayah 3

13. Perencana S1 Fisip/Ilmu Politik 1

14. Perencana S1 Statistik 3

15. Perencana S1 Kesehatan Masyarakat/Bio Statistik 1

16. Perencana S1 Hubungan Internasional 1

17. Perencana S1 Ilmu Hukum/Hukum Adm. Negara 1 18. Perencana S1 Ilmu Hukum/Hukum Internasional 1 19. Perencana S2 Ilmu Hukum/Administrasi Negara 2 20. Perencana S2 Ilmu Ekonomi/Ekonomi Pembangunan/ESP 5

21. Arsiparis D3 Sekretaris 1

22. Pengelola Gedung D3 Teknik Sipil 1

23. Arsiparis D3 Kearsipan 1

Total 38

(9)

BAB III ... e) Pelamar adalah lulusan Program Studi terakreditasi A,

dikecualikan bagi Program Studi yang berada pada universitas negeri;

f) Prioritas diberikan kepada Pelamar yang berasal dari universitas negeri yang tercantum sebagai 10 universitas terbaik dalam daftar ranking universitas kelas dunia dan akreditasi yang dikeluarkan oleh Badan Akreditasi Nasional. B. Tata Cara Pendaftaran

1) Peserta hanya dapat mendaftar secara online melalui alamat website http://panselnas.menpan.go.id dan memilih instansi Kementerian PPN/Bappenas.

2) Peserta hanya dapat melakukan pendaftaran online 1 (satu) kali berdasarkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan tidak dapat diulang kembali.

3) Peserta harus cermat dan teliti dalam melakukan pendaftaran online sebelum melakukan submit untuk menghindari kegagalan pendaftaran.

4) Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) akan memberikan login melalui email peserta untuk masuk ke portal http://rekrutmen.bappenas.go.id.

5) Peserta wajib menyiapkan seluruh persyaratan sebelum mendaftarkan diri.

6) Peserta wajib melampirkan seluruh persyaratan yang diminta pada form registrasi online.

7) Peserta wajib memberikan keterangan yang sebenarnya dalam mengisi formulir pendaftaran online.

8) Peserta wajib memilih paling sedikit 1 (satu) formasi atau paling banyak 3 (tiga) formasi dari keseluruhan formasi yang dibuka.

9) Formasi yang dipilih pertama, kedua, dan ketiga menunjukkan prioritas dimana Pelamar ingin ditempatkan apabila telah dinyatakan diterima.

(10)

BAB III

SELEKSI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

A. Tahap Seleksi Administrasi

1. Seleksi administrasi hanya dilakukan terhadap seluruh data pelamar yang telah melakukan mendaftarkan diri secara online melalui website http://panselnas.menpan.go.id dan melengkapi

dokumen yang diminta dalam website

http://rekrutmen.bappenas.go.id.

2. Verifikasi dilakukan dengan mencocokkan persyaratan seleksi dengan data yang dikirimkan secara online.

3. Jumlah pelamar yang lulus seleksi administrasi ditetapkan paling banyak berjumlah 1:40 dari tiap formasi berdasarkan peringkat IPK tertinggi.

4. Seluruh pelamar yang lulus seleksi administrasi berhak untuk mengikuti tahapan seleksi selanjutnya yaitu Tes Kemampuan Dasar.

5. Sebelum mengikuti Tes Kemampuan Dasar setiap pelamar wajib hadir sendiri untuk mengikuti pemeriksaan fisik dokumen yang dilampirkan pada saat registrasi online.

6. Bagi pelamar yang telah dapat menunjukkan dokumen asli yang diminta berhak mendapat Nomor Ujian dan mengikuti Tes Kemampuan Dasar.

7. Dalam hal terdapat pelamar yang dinyatakan lulus seleksi administrasi namun tidak memenuhi panggilan untuk mengikuti pemeriksaan fisik dokumen secara otomatis dinyatakan gugur.

B. Tes Kemampuan Dasar

1. Tes Kemampuan Dasar diselenggarakan dengan metode Computer

Assisted Test (CAT) bekerjasama dengan Panselnas.

2. Kuota peserta yang diundang mengikuti Tes Kemampuan Dasar paling banyak sejumlah 1:40 dari setiap formasi.

(11)

3. Dalam menyelenggarakan Tes Kemampuan Dasar, Panitia Pengadaan mengikuti Standar Operasional Prosedur yang ditetapkan oleh Panselnas.

C. Tes Kemampuan Bidang

Tes Kemampuan Bidang diikuti oleh pelamar yang lulus Tes Kemampuan Dasar yang ditetapkan oleh Panselnas. Tes Kemampuan Bidang terdiri dari:

1. Tes Potensi Akademik (TPA)

Syarat minimal kelulusan TPA bagi Pelamar D3 adalah nilai lebih dari sama dengan 525 (lima ratus dua puluh lima). Sedangkan Syarat minimal kelulusan TPA bagi Pelamar S1 dan S2 adalah nilai lebih dari sama dengan 565 (lima ratus enam puluh lima).

2. Tes Psikologi

Syarat kelulusan Tes Psikologi adalah hasil rekomendasi “disarankan” atau “dipertimbangkan”. Dalam hal kebutuhan formasi yang mendesak, hasil rekomendasi “tidak disarankan” dapat mengikuti tes tahap selanjutnya dengan pertimbangan ahli Psikologi.

3. Wawancara.

Kuota peserta yang diundang mengikuti Tes Wawancara paling banyak sejumlah 1:3 dari setiap formasi.

D. Ketentuan Khusus yang Berlaku Selama Seleksi

1. Selain formasi yang telah tersebut diatas, dibuka formasi lain melalui jalur pelamar khusus putra/ putri terbaik (distinction), jalur pelamar khusus disabilitas, dan jalur pelamar khusus putra/ putri Orang Asli Papua (OAP).

2. Seleksi untuk jalur sebagaimana dimaksud pada angka 1 diatur dan diselenggarakan tersendiri oleh Panselnas.

3. Penetapan peserta yang lulus dalam setiap tahapan seleksi ditetapkan berdasarkan Keputusan Tim Panitia.

E. Tata ... -7-

(12)

E. Tata Cara Penilaian

1. Penilaian untuk menetapkan calon yang lulus Tes Kemampuan Dasar berdasarkan nilai ambang batas (passing grade) dan ketentuan yang ditetapkan oleh Panselnas.

2. Apabila terdapat kesamaan hasil rekomendasi Tes Psikologi untuk menentukan peserta yang diundang mengikuti Wawancara, maka penentuan kelulusan akan lebih mempertimbangkan pada nilai TPA.

3. Nilai pada seleksi Wawancara kurang dari sama dengan 60 diberikan rekomendasi “Tidak Disarankan”. Nilai pada seleksi Wawancara lebih dari 60 diberikan rekomendasi “Disarankan”.

4. Penilaian kelulusan pada keseluruhan tahap seleksi ditetapkan oleh Tim Panitia.

5. Pelamar dengan nilai tertinggi pada masing-masing formasi akan ditempatkan pada Unit Kerja sesuai dengan pilihan formasi yang telah dipilih oleh yang bersangkutan.

6. Penilaian Tahap akhir ditetapkan dengan keputusan panselnas sesuai dengan usulan hasil akhir seleksi.

F. Penetapan Calon Pegawai Negeri Sipil

1. Bagi peserta yang lulus pada setiap tahapan seleksi akan ditetapkan sebagai peserta yang lulus Tes CPNS berdasarkan hasil rapat pleno Tim Panitia.

2. Hasil Penetapan dilaporkan kepada Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan Surat Keputusan Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas tentang Penerimaan CPNS.

3. CPNS yang namanya tercantum dalam Surat Keputusan Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas tentang Penerimaan CPNS, diusulkan kepada BKN untuk mendapat penetapan status sebagai CPNS serta diberikan Nomor Induk Pegawai.

-8-

(13)

4. CPNS yang namanya tercantum dalam Surat Keputusan Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas tentang Penerimaan CPNS wajib menandatangani surat perjanjian ikatan dinas dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional selama 4 (empat) tahun terhitung mulai tanggal menjadi ditetapkan menjadi CPNS dan apabila mengundurkan diri wajib mengganti biaya rekrutmen sebesar Rp. 35.000.000,00 (Tiga Puluh Lima Juta Rupiah) untuk dikembalikan kepada Kas Negara.

(14)

BAB IV

PENUTUP

Pedoman ini berlaku sejak tanggal 1 September 2014. Dengan ditetapkannya Pedoman ini, Proses Pelaksanaan Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2014 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 31 Desember 2014 SEKRETARIS KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ SEKRETARIS UTAMA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

ttd.

SLAMET SENO ADJI -10-

Referensi

Dokumen terkait

Ke tidakcukupan air, fasilitas sanitasi, dan kebersihan di sekolah juga menjadi tantangan bagi remaja putri yang sedang menstruasi.. Selain ketidakcukupan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas layanan yang terdiri bukti fisik, kahandalan, daya tanggap, jaminan dan empati secara serempak berpengaruh

data display (penyajian data), dan (verivikasi data (penarikan kesimpulan). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan nilai guna dari anyaman bambu akan menjadi lebih

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI STRATEGIS PERENCANAAN

Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL TENTANG PELIMPAHAN URUSAN PEMERINTAHAN KEMENTERIAN

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI STRATEGIS

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI STRATEGIS PELAKSANAAN

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI STRATEGIS