• Tidak ada hasil yang ditemukan

WALIKOTA GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG IZIN PENEMPATAN REKLAME WALIKOTA GORONTALO,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WALIKOTA GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG IZIN PENEMPATAN REKLAME WALIKOTA GORONTALO,"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

WALIKOTA GORONTALO

PERATURAN WALIKOTA GORONTALO

NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG

IZIN PENEMPATAN REKLAME

WALIKOTA GORONTALO,

Menimbang : a. bahwa reklame merupakan benda atau alat yang akan dipasang pada tempat tertentu dengan tujuan menarik perhatian umum;

b. bahwa dalam rangka mewujudkan penataan fisik Kota Gorontalo yang bersih dan rapi perlu melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan reklame;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Izin Penempatan Reklame;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822);

2. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Gorontalo (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 258, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4060);

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah berapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209);

7. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3258);

(2)

9. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1997 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3258);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090);

12. Keputusan Presiden Nomor 74 Tahun 2001 tentang Tata Cara Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 1999 tentang Sistem dan Prosedur Administrasi Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Penerimaan Pendapatan Lain-lain;

14. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2004 tentang Pajak Reklame (Lembaran Daerah Kota Gorontalo Tahun 2004 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kota Gorontalo Nomor 39 Seri B);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG IZIN PENEMPATAN REKLAME BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Gorontalo.

2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

3. Kepala Daerah adalah Walikota Gorontalo.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Kota Gorontalo sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

5. Peraturan Kepala Daerah adalah Peraturan Walikota Gorontalo.

6. Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang Perpajakan Daerah dan atau Retribusi Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

7. Badan adalah sekumpulan orang atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha, maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, Perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, atau organisasi massa, organisasi sosial politik atau organisasi sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap dan bentuk badan lainnya.

8. Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah adalah Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Gorontalo.

(3)

10. Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang berbentuk dan corak ragamnya dirancang untuk tujuan komersial guna memperkenalkan, menganjurkan, mempromosikan atau untuk menarik perhatian umum terhadap barang, jasa, orang, atau badan yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan, dan/atau dinikmati oleh umum.

11. Reklame Megatron adalah reklame yang bersifat tetap (tidak dapat dipindahkan) menggunakan layar monitor maupun tidak, berupa gambar dan/atau tulisan yang dapat berubah-ubah, terprogram dan menggunakan tenaga listrik. Termasuk didalamnya Videotron dan Electronic Display.

12. Reklame Papan atau Billboard adalah reklame yang bersifat tetap (tidak dapat dipindahkan) terbuat dari papan, kayu, seng, tinplate, collibrite, vynil, aluminium, fiber glass, kaca, batu, tembok atau beton, logam atau bahan lain yang sejenis, dipasang pada tempat yang disediakan (berdiri sendiri) atau digantung atau ditempel atau dibuat pada bangunan tembok, dinding, pagar, tiang dan sebagainya baik yang bersinar, disinari maupun yang tidak bersinar.

13. Reklame Berjalan adalah reklame yang ditempatkan pada kenderaan atau benda yang dapat bergerak, yang diselenggarakan dengan menggunakan kenderaan atau dengan cara dibawa/didorong/ditarik oleh orang. Termasuk didalamnya reklame pada gerobak/rombong, kenderaan baik yang bermotor maupun yang tidak. 14. Reklame Baliho adalah reklame yang terbuat dari papan kayu atau bahan lain dan dipasang pada konstruksi

yang tidak permanen dan tujuan materinya mempromosikan suatu even atau kegiatan yang bersifat insidentil.

15. Reklame Kain adalah reklame yang tujuan materinya jangka pendek atau mempromosikan suatu even atau kegiatan yang bersifat insidentil dengan menggunakan bahan kain, termasuk plastik atau bahan lain yang sejenis. Termasuk didalamnya adalah spanduk, umbul-umbul, bendera, flag chain (rangkaian bendera), tenda, banner dan standing banner.

16. Reklame Selebaran adalah reklame yang berbentuk lembaran lepas, diselenggarakan dengan cara disebarkan, diberikan atau dapat diminta dengan ketentuan tidak untuk ditempelkan, dilekatkan, dipasang, digantung pada suatu benda lain, termasuk didalamnya adalah brosur, leaflet, dan reklame dalam undangan.

17. Reklame Melekat atau stiker adalah reklame yang berbentuk lembaran lepas diselenggarakan dengan cara ditempelkan, dilekatkan, dipasang atau digantung pada suatu benda.

18. Reklame Sign Net adalah reklame jenis papan yang diselenggarakan secara berjajar di lokasi bukan persil dengan jumlah lebih dari satu dan memiliki elevasi rendah.

19. Lebar bidang reklame adalah ukuran vertikal media/papan reklame. 20. Panjang bidang reklame adalah ukuran horisontal media/papan reklame.

21. Luas bidang reklame adalah nilai yang didapatkan dari perkalian antara lebar dengan panjang bidang reklame.

22. Tinggi reklame adalah jarak tegak lurus imaginer antara ambang paling bawah bidang reklame dengan permukaan tanah dimana reklame tesebut berdiri.

23. Lokasi bukan persil adalah semua ruang di luar persil, di dalam wilayah daerah, termasuk keseluruhan Ruang Milik Jalan milik Pemerintah.

24. Panggung/lokasi reklame adalah suatu sarana atau tempat pemasangan satu atau beberapa buah reklame. 25. Penyelenggara reklame adalah perorangan atau Badan Hukum yang menyelenggarakan baik untuk dan atas

(4)

26. Kawasan/zone adalah batasan-batasan wilayah tertentu sesuai dengan pemanfaatan wilayah tersebut yang dapat digunakan untuk pemasangan reklame.

27. Perizinan adalah kegiatan Pemerintah Daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan, pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.

28. Rekomendasi adalah kegiatan Pemerintah Daerah dalam rangka pemberian rekomendasi kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan, pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana atau fasilitas tertentu guna kepentingan keamanan dan ketertiban masyarakat.

BAB II JENIS REKLAME

Pasal 2 Jenis Reklame meliputi :

a.

reklame papan/billboard/videotron/megatron dan sejenisnya;

b.

reklame kain;

c.

reklame melekat, stiker;

d.

reklame selebaran;

e.

reklame berjalan, termasuk pada kendaraan;

f.

reklame udara;

g.

reklame apung;

h.

reklame suara;

i.

reklame film/slide;

j.

reklame peragaan. Pasal 3

Jenis Reklame sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, termasuk reklame yang diselenggarakan untuk tujuan politik.

BAB III

KETENTUAN PERIZINAN Pasal 4

(1) Setiap orang atau badan yang menyelenggarakan kegiatan reklame wajib memiliki izin dari Pemerintah Daerah sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa rekomendasi :

a. Reklame untuk tujuan politik diberikan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Gorontalo. b. Reklame untuk tujuan komersil diberikan oleh Bagian Administrasi Perekonomian.

(3) Persyaratan untuk pengurusan rekomendasi : a. Rekomendasi untuk tujun komersil :

(5)

- Foto Copy Kartu Tanda Penduduk dan Surat Pernyataan. - Melampirkan Peta Lokasi.

b. Rekomendasi pemasangan reklame untuk tujuan politik :

- Mengajukan permohonan kepada Walikota Goroontalo yang ditandatangani oleh Pemohon. - Memiliki Surat Izin dari pemilik tanah yang diketahui oleh Lurah dan Camat.

- Melampirkan Peta Lokasi.

Pasal 5

Permohonan penyelenggaraan reklame dapat ditolak apabila berdasarkan peninjauan lapangan tidak memenuhi persyaratan dari Dinas Tata Kota dan Pertamanan Kota Gorontalo dan Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kota Gorontalo

BAB IV LARANGAN

Pasal 6 Setiap orang atau badan yang menyelenggarakan reklame dilarang :

a. Memasang reklame pada tempat-tempat Pemerintah, Sekolah, Rumah Ibadah dan fasilitas umum lainnya. b. Khusus untuk jalan Hi. Nani Wartabone, Jenderal Sudirman dan Jalan Prof. DR. Hi. John Ario Katili hanya

diperbolehkan menggunakan rangka reklame (billboard atau bando) yang sudah ada dilokasi.

c. Menggunakan pohon, pagar rumah, tiang listrik/telepon, rambu-rambu lalu lintas maupun tempat-tempat lain yang dapat mengganggu pemandangan dan nilai estetika lingkungan sebagai tempat pemasangan reklame. d. Mengganggu ketentraman dan ketertiban arus lalu lintas.

e. Mempersoalkan masalah SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan).

BAB V PENGAWASAN

Pasal 7

(1) Pengawasan penyelenggaraan Reklame dilakukan oleh Instansi yang ditunjuk oleh Kepala Daerah

(2) Tata cara pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

BAB VI SANKSI

Pasal 8

Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5 dikenakan sanksi penertiban (pembongkaran) terhadap reklame.

(6)

KETENTUAN PENUTUP Pasal 9

Peraturan Walikota Gorontalo ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota Gorontalo ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Gorontalo.

Ditetapkan di Gorontalo pada tanggal 16 September 2010

WALIKOTA GORONTALO, TTD + CAP

ADHAN DAMBEA Diundangkan di Gorontalo

pada tanggal 16 September 2010

SEKRETARIS DAERAH KOTA GORONTALO, TTD + CAP

NURDIN MOKOGINTA

BERITA DAERAH KOTA GORONTALO TAHUN 2010 NOMOR 17 Tembusan :

1. Yth. Gubernur Provinsi Gorontalo

2. Yth. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Gorontalo.

3. Yth. Kepala Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Gorontalo. 4. Yth. Inspektur Kota Gorontalo.

5. Yth. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Gorontalo. 6. Arsip.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, selain narkotika dan psikotropika, yang termasuk napza adalah juga obat, bahan atau zat, yang tidak diatur dalam undang-undang, tetapi

Dari hasil wawancara peneliti dengan subjek terkait dengan hasil pekerjaan subjek pada soal nomor 1 sampai dengan soal nomor 5, diperoleh bahwa subjek mampu menyatakan

Pada tugas akhir ini dibuat suatu program untuk mengidentifikasi jenis penyakit kulit melalui citra kulit berpenyakit berdasarkan segmentasi warna dengan Block Overlapping dan

• Jika diagnosis yang lebih spesifik belum ditegakkan sampai akhir episode perawatan atau tidak ada penyakit atau cedera pada saat dirawat yang bisa dikode, maka kode dari Bab

1) Komite audit untuk dewan direksi. Tidak hanya karyawan kecil saja yang mendapatkan pengawasan, namun para jajaran tinggi perusahaan juga harus diawasi oleh suatu

Hasil penelitian menunjukkan variabel yang berpengaruh nyata terhadap penawaran kopi Robusta di Provinsi Jawa Tengah adalah harga kopi Robusta tahun sebelumnya, luas areal tanam

Implementasi pembelajaran sejarah dengan model Team Assisted Individualization (TAI) dan media modul digital dapat meningkatkan prestasi belajar dan sikap toleransi siswa

Atas segala karunia, nikmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir (TA) yang berjudul “Karakteristik Viskositas dan Konduktivitas Termal Tiga Produk Minyak