GUBERNUR PAPUA BARAT
PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT NOMOR
5
TAHUN 2OT3TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2O1l TENTANG PAJAK KENDAFAAN BERMOTOR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Menimbang
:
a.GUBERNUR PAPUA BARAT,
bahwa dalam rangka tertib dan efektifitas serta
untuk memberdayakan pemberlakukan Peraturan Daerah Provinsi Papua Barat Nomor
3
Tahun 2Ol1 tentang Pajak Kendaraan Bermotor, perludilakukan perubahan terhadap Peraturan Daerah dimaksud;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam
huruf
a,
perlu
menetapkanPeraturan
Daerah tentang
Perubahan AtasPeraturan Daerah Provinsi Papua Barat Nomor 3 Tahun
2}ll
tentang Pajak Kendaraan Bermotor;Mengingat
:
1.
Undang-undang Nomor 45 Tahun 1999 tentangPembentukan Provinsi Irian Jaya Tengah, Provinsi
Irian
Jaya Batat, Kabupaten Paniai, KabupatenMimika, Kabupaten Puncak Jaya dan Kota Sorong (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999
Nomor 173, Tatnbahan kmbaran Negara Republik Indonesia Nomor 3394) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 52.
Tahun
2000
tentang Perubahanatas
Undang-Undang
Nomor
45 Tahun 1999
tentangPembentukan Provinsi Irian JayaTengah, Provinsi
Irian
Jaya Barat, Kabupaten Paniai, KabupatenMimika, Kabupaten Puncak Jaya dan Kota Sorong {Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O0O Nomor
72,
Tambahan l'embaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3960) sesuai Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor
018/ PUU -r l2oo3;
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 20O1 tentang Otonomi Khusus bagi Frovinsi Papua (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor
135,
Tambahan LembaranNegara
Republik Indonesia Nomor 4151) sebagaimana telah diubahdengan Undang-Undang Nomor
35
Tahun 2008tentang
Penetapan
Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2OOgtentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
2l
Tahun 2OO1
tentang Otonomi Khusus bagiProvinsi Papua menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2008 Nomor
Ll2,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a88al;Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OA4 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun
2OO4 Nomor L25, Tambahan Lembaran NegaraRepublik
Indonesia Nomor 4+g7l sebagaimana telah diubah beberapa kaliterakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2OOg tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang
Nomor
32
Tahun
2OO4
tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
IndonesiaTahun2OOSNomor59,Tambahan
Lembaran Negara Republik
Indonesia
Nomor a844l,;4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2AO4 tentang
Perimbangan Keuangan anttara Pemerintah Pusat
dan
PemerintahDaerah
(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun
2OO4Nomor
126'Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor aa38);
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2OO9 tentang
Pajak Daerah
dan
Retribusi Daerah (kmbaranNegara Republik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor
130,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5Oa9);6.
Peraturan Pemerintah Nomort2
Tahun
2OlLtentang
PembentukanPeraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun
2}tl
Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 523a\;Peraturan Pemerintah Nomor
58
Tahun
2005tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
14O,
Tambahan LembaranNegara
Republik Indonesia Nomor a5781;Peraturan Pemerintah Nomor
69
Tahun
2OlO tentang Tata Cara Pemberiandan
PemanfaatanInsentif
PemungutanPajak
(Lembaran NegaraRepublik Indonesia
Tahun
2OtONomor
L19 'Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5161);
Perattrran Pemerintah Nomor
91
Tahun
2O1Otentang
Jenis
Pajak
DaerahYang
DipungutBerdasarkan Penetapan Kepala
Daerah
AtauDibayar
Sendiri Oleh Wajib Pajak
(LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2O1O Nomor
153,
TambahanLrmbaran
Negara Republik Ind.onesia Nomor 5 19 1);5.
7.
8.
10.
Peraturan
Menteri DalamNegeri
Nomor 13Tahun
20A6 tentang
Pedoman Pengelolaan KeuanganDaerah
sebagaimanatelah
diubah beberapa kati terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor2l
Tahun
20ll
tentangPerubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
Peraturan Daerah Provinsi Papua B,arat Nomor 1
Tahun
2OOg
tentang
Pembagian
UrusanPemerintah yang menjadi Kewenangan Provinsi
Papua Barat (Lembaran Daerah Provinsi Papua
Barat Tahun
2AOg
Nomor
31,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Papua Barat Nomor 3r);Peraturan Daerah Provinsi Papua Barat Nomor 3
Tahun
2}tl
tentang Pajak Kendaraan Bermotor(Lembaran Daerah Provinsi Papua Barat Tahun
2OLl Nomor 50);
Peraturan Daerah Provinsi Papua Barat Nomor 4
Tahun 2AOg tentang Organisasi dan Tata kerja
Dinas-Dinas Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Papua Barat Tahun 2OOg Nomor 34) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Papua
Barat
Nomor
14
Tahun
2A12 tentang Perubahan Peraturan Daerah Provinsi PapuaBarat Nomor
4
Tahun 2OOg tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Papua Barat Tahun 2Al2 Nomor 69, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi PapuaBarat Nomor 66) ;
11.
t2.
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKII.AN RAKYAT PAPUA BARAT dan
GUBERNUR PAPUA BARAT MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURANDAERAHPROVINSIPAPUABARAT
NOMOR
3
TAHUN
2ATI
TENTANG PAJAK KENDARAAN BERMOTOR.Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun
2Atl
tentangPajakKendaraanBermotordiubahsebagaiberikut:
Ketentuan Pasal
6
ayat (1) tentang Tarif Progresif untuk Kendaraan pribadi diubah besaran tarif Progresifnya, sehingga Pasal6
ayat (1)berbunyi sebagai berikut :
Pasal 6
(1) Besarnya Tarif Pajak Kendaraan Bermotor pribadi ditetapkan sebagai berikut :
a.
untuk kepemilikan Kendaraan Bermotor pertama dikenakan tarifsebesarl,5To(satukomalimapersen);b.
untuk
kepemilikan Kendaraan Bermotor kedua dikenakantarif sebesar 2o/o (dua Persen);
c.
untuk
kepemilikan Kendaraan Bermotor ketiga dikenakantarif sebe
sx
2,5%6 (dua koma lima persen);d.untukkepemilikanKendaraanBermotorkeempatdikenakan tarif sebesar 37o (tiga Persen);
e.untukkepemilikanKendaraanBermotorkelimadan
seterusnyadikenakantarifsebesar3,5To(tigakomalima persen);
Pasal II
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Daerah
ini
dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Provinsi PaPua Barat'Ditetapkandi
Manokwaripada tanggal 16 Desember 2O13 GUBERNUR PAPUA BARAT,
CAP/TTD
ABRAHAM O. ATURURI
Diundangkan di
Manokwari pada tanggal 18 Desember 2013Plt. SEKRETARIS DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT' CAP/TTD
ISHAK L. HALLATU
LEMBARANDAERAHPRoVINSIPAPUABARATTAHUN2oI3NoMoRS Untuk salinan yang sah sesuai aslinya
a.n.SEKRETARISDAERAHPRoVINSIPAPUABARAT KEPALA BIRO HUKUM,
Wr
WAFIK WURYANTO,SH PEMBINA TK.I
NrP. 19570830 198203 1 005
Salinan Perda ini d.isampaikan Kepada Yth :
1.
Menteri Dalam Negeri di Jakarta;2.
Menteri Keuangan di Jakarta;3.
Ketua DPRPB Manokwari di Manokwari'PENJELASAN ATAS
PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT NOMOR
5
TAHUN 201,3TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT
NoMoR3TENTANGPAJAKKENDARAANBERMOTOR
I.
UMUMDenganperkembangandidalampelaksanaanperaturan
daerah
ini
maka
banyak
yang
perlu
disempurnakan dandiperbaiki sesuai amanat undang-undang Nomor 28 Tahun 2AA9
tentang Pajak Daerah
dan
Retribusi Daerah sehingga untuk menunjang pembiayaan penyelengggaraan pemerintahan danpembangunan
daerah
maka
daerah berhak
mengenakanpungutan kepada masyarakat Wajib Pajak seperti pengenaan
pajak
dan
pungutan
lain
yang
diatur
dengan PeraturanPerundang-undangan. Pungutan Pajak Daerah harus juga melihat
azas kemampuan wajib pajak, dimana pajak daerah merupakan
salah satu sumber pendapatan Daerah yang dapat diandalkan'
oleh karena itulah pungutan terhadap objek
ini
senantiasa dapatdiintensifkan
dan
penerimaanhasil
pajak
tersebut
dapatdimanfaatkan dan dirasakan oleh masyarakat wajib Pajak secara
berdaya guna dan berhasil guna'
Dengandemikianperaturand,aerahiniperludilakukan
perubahanuntukpenyempurnaanpengimplementasiandalam pelaksanaannya. selanjutnya
untuk
meningkatkan efektifitas pengawasan pemungutanDaerah,
mekanisme pengawasan diubah dari reprensif menjadi preventif bahwa setiap PeraturanDaerah tentang Pajak Daerah
dan
Retribusi Daerah sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pemerintah dan apabila Daerah melanggar ketentuan peraturan perundang-undanganyanglebihtinggrakandikenakansanksiberupa penunda
an
danlatau pemotongan dana alokasi Umumatau Dana Bagr Hasil atau restitusi'
II.
PASAL DEMI PASALPasal I
CukuP jelas. Pasal 6
DimanapadaPasal6semulaTarifProgresifuntukKendaraan Pribadi adalah :
a. untuk
kepemilikan
Kendaraan
Bermotor
pertamadikenakantarifsebesarl'57o(satukomalimapersen);
b.untukkepemilikanKendaraanBermotorkeduadikenakan
tarif sebesar 2oh (dua Persen);
c.untukkepemilikanKendaraanBermotorketigadikenakan
tarifsebesar3o/o(tigapersen),darikepemilikan4sampai
1O kenaikannya 1% (satu Persen);
oleh karena
itu
perlu diubah sesuai kemampuan wajib Pajakyaitu:
a. untuk
kepemilikan
Kendaraan
Bermotor
pertamadikenakantarifsebesari.,So/o(satukomalimapersen);
b.untukkepemilikanKendaraanBermotorkeduadikenakan
tarif sebe sar 2Yo (dua Persen);
c.untukkepemilikanKendaraanBermotorketigadikenakan
tarif sebe sar 2,}Vo (dua koma lima persen);
d.untukkepemilikanKendaraanBermotorkeempat
dikenakan tarif sebesar 3% (tiga persen);
e.untukkepemilikanKendaraanBermotorkelimaadan
seterusnya dikenakan
tarif
sebesar 3,5o/o {tiga koma lima persen);maka kenaikan tarifnya antara kepemilikan kendaraan bermotor
rata-rata O,5o/o (nol koma lima persen)'
Pasal II
Cukup jelas.