• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. Underground adalah penelitian dari Nunung Wijayanti, Makna Simbolis Logo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. Underground adalah penelitian dari Nunung Wijayanti, Makna Simbolis Logo"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

1.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang juga membahas tentang aliran musik Metal Underground adalah penelitian dari Nunung Wijayanti, Makna Simbolis Logo Musik Metal Underground Beraliran Black Metal Bagi Pecintanya di Kota Semarang. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang. Skripsi. Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.

Nunung mengatakan banyak jenis musik yang ada di masyarakat. Salah satunya musik Metal Underground. Jenis musik ini termasuk jenis musik minoritas dikalangan masyarakat, Karena mungkin mereka melihat dari ciri penampilan dari musisi atau penikmatnya, mereka kerap dan bahkan hampir selalu memakai kaos hitam dengan gambar atau logo-logo band metal baik dari lokal ataupun mancanegara, dan dengan gambar dan simbol yang menakutkan. Masalah yang diangkat adalah Makna Simbolis Logo Musik Metal Underground Beraliran Black Metal Bagi Pecintanya di Kota Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Makna Simbolis Logo Musik Metal Underground Beraliran Black Metal Bagi Pecintanya di Kota Semarang. Manfaatnya yaitu dapat memberikan informasi bagi generasi sekarang dan yang akan datang di lingkungan jurusan Sendratasik UNNES. (Wijayanti, 2009).

Metode yang digunakan yaitu menggunakan metode kualitatif. Lokasi penelitian ini adalah di Kota Semarang. Sasaran penelitian ini adalah Makna yang

(2)

terkandung dalam Simbol visual Logo Musik Metal Underground Beraliran Black Metal Bagi Pecintanya di Kota Semarang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, klasifikasi, dan verivikasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi data (Wijayanti, 2009).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Makna Simbolis Logo Musik Metal Underground Beraliran Black Metal Bagi Pecintanya di Kota Semarang yaitu sebuah simbol berupa Pentagram Terbalik, Angka 666, Salib Terbalik dan Kepala Kambing Bertanduk. Pentagram terbalik adalah lambang berbentuk bintang berujung lancip lima dengan lima garis lurus. Bagi pecintanya di Semarang symbol ini memiliki makna sebagai pelengkap logo dan accessories performance yang menggambarkan kuasa kegelapan, seks, dan kelakuan abnormal. Angka 666 adalah gambaran manusia yang menyatakan diri sebagai Tuhan, yang sering diungkapkan dalam setiap lirik lagunya. Salib terbalik digunakan oleh penganut aliran sesat sebagai pelengkap ritual. Makna simbol tersebut bagi pecintanya di kota Semarang adalah sebagai salah satu pelengkap dalam logo grup musik karena mayoritas lirik lagunya berisi tentang penghujatan Anti Kristus. Kepala kambing bertanduk yaitu gambaran dewa pagan yang mengasosiasikan Christian Satan. Maka dari itu pecinta musik Black Metal menggunakan simbol ini sebagai pelengkap penghujatan anti kristus. Keempat simbol tersebut digunakan sebagai kelengkapan logo grup yang secara eksplisit lirik lagunya mengumbar tentang satanisme dan memberi nuansa baphomet dalam atmosfer lagu dan penampilan logo serta musisinya.

(3)

Melihat dari penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya, penelitian tentang Makna Ritual yang dilakukan oleh Band Siramandalem Legion ini perlu untuk dibahas karena memiliki fokus penelitian yang berbeda dengan penelitian yang sudah pernah dilakukan. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus permasalahan adalah makna dari ritual yang dilakukan oleh band Siramandalem Legion pada saat akan tampil dalam sebuah event/acara metal, karena band ini menggunakan beberapa ornamen yang tidak asing seperti bunga, dupa dan tampah.

1.2 Makna Masyarakat

Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu dengan sesamanya serta alam lingkungan di sekitarnya. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan, manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan yang berkesinambungan dalam suatu masyarakat. Beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia, diantaranya adalah :

1. Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.

2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.

(4)

3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.

4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.

5. Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama (Koentjaraningrat, 1986:146).

Adapun faktor-faktor/unsur-unsur masyarakat menurut Soerjono Soekanto dalam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai berikut ini :

1. Beranggotakan minimal dua orang. 2. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.

3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat.

4. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.

(5)

dipandang dari berbagai macam sudut pandang dan juga berbicara tentang dinamika masyarakat merupakan suatu perubahan ataupun suatu konsep yang bersifat untuk merubah tanpa menghilangkan identitas tersebut. Tetapi semua perubahan tersebut tetap ada kesamaan hidup dari mahluk-mahluk manusia yang masih terikat suatu atauran yaitu adat istiadat tertentu (Koenjaraningrat, 1969).

Masyarakat dalam hal ini adalah masyarakat yang suka dengan aliran musik Metal, mereka terdiri dari individu-individu yang suka dengan berbagai macam aliran musik dengan genre seperti Gothic, Blackmetal, Deathmetal, Brutaldeath, dari individu-individu yang memiliki kesamaan yaitu menyukai aliran musik metal, maka mereka akan membentuk sebuah kelompok-kelompok kecil, dan dari kelompok-kelompok kecil tersebut akan membentuk sebuah masyarakat baru dengan tujuan bersama dan sadar bahwa mereka satu kesatuan dalam Musik Metal, dengan motto mereka adalah “Metal Sak Modare”. Motto mereka ini cukup menunjukkan bahwa sampai mati mereka akan tetap setia terhadap musik metal, tanpa memperdulikan aliran musik lainnya yang lebih komersiil. Karena kebanyakan dari aliran musik lain, mereka hanya menjual tampang luar saja tanpa mempedulikan kualitas hasil karya mereka untuk dapat dinikmati oleh masyarakat luas.

1.3 Makna Kelompok / Komunitas yang beraliran Blackmetal

Kelompok merupakan salah satu konsep penting dalam sosiologi, namun belum ada suatu kesepakatan mengenai definisi suatu kelompok. Tapi ada suatu

(6)

definisi kelompok yang lebih disenangi oleh para sosiolog yang mengartikan istilah kelompok itu adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya dan saling berinteraksi (Horton, 1999), maka bila ada 2 orang yang antri di toilet tidak bisa disebut suatu kelompok, tetapi bila orang tersebut melakukan suatu interaksi dalam bentuk apapun, maka bisa disebut sebagai kelompok. Karena manusia itu memang spesial tidak seperti makhluk Tuhan lainnya, misalnya saja bayi tidak bisa hidup tanpa bantuan orang tuanya, karena manusia itu mempunyai suatu akal, pikiran, naluri, perasaan, hasrat, dan juga nafsu.

Hubungan antar manusia, manusia memiliki suatu hasrat yaitu hasrat untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya (masyarakat) dan juga dengan lingkungan di sekitarnya, maka untuk menghadapi dan menyesuaikan diri dengan kedua lingkungan tersebut manusia membutuhkan suatu pikiran, perasaan dan kehendak. Jadi pada dasarnya pengertian dari kelompok itu adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaanya dan saling berinteraksi. Semua itu menimbulkan kelompok-kelompok sosial/social group, sehingga untuk terbentuknya suatu kelompok tersebut diperlukannya beberapa persyaratan, yaitu:

a) Adanya kesadaran sebagai dari suatu kelompok.

b) Memiliki suatu struktur, kaidah serta pola perilaku yang sama.

c) Mempunyai norma-norma yang mengatur hubungan di antara anggotanya.

(7)

d) Mempunyai kepentingan bersama.

e) Adanya interaksi dan komunikasi diantara anggotanya.

(Horton, 1999)

Kelompok/komunitas Blackmetal peminatnya lebih sedikit dibandingkan dengan peminat aliran musik yang lainnya. Di Pengging, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali terdapat komunitas metal yang masih berusaha untuk menjaga eksistensi bermusik mereka dan kekompakan mereka didalam aliran musik metal, walaupun mereka sadar bahwa peminat aliran ini lebih sedikit dibandingkan dengan aliran musik yang lainnya, namun mereka tetap berusaha untuk menjaga eksistensi mereka dalam bermusik. Komunitas PTH (Pengging Total Hitam) sendiri terbentuk antara tahun 2003. Anggota komunitas PTH pun bermacam-macam, dari genre musik Blackmetal, Deathmetal, Brutaldeath dan genre-genre yang lain ada didalam komunitas ini. Dapat dikatakan bahwa komunitas PTH bertujuan untuk mempersatukan semua genre musik dalam satu wadah, dalam satu komunitas, dalam satu organisasi. Dengan adanya komunitas PTH, mereka dapat saling bertukar pikiran dan bertukar pengalaman dengan anggota yang lainnya, dan juga ingin menunjukkan bahwa mereka satu keluarga “Metal”. Khusus untuk aliran musik Blackmetal, musik ini masuk di Kabupaten Boyolali sekitar tahun 1990-an, pada saat itu ada acara metal dilaksanakan di Lapangan Kridanggo, Kabupaten Boyolali yang berdekatan dengan kantor Bupati Boyolali, yang membawa pengaruh Blackmetal masuk di Boyolali adalah band Makam, band yang berasal dari Surakarta.

(8)

1.4 Ritualitas

Kebudayaan adalah alam kodrat sendiri sebagai milik manusia, sebagai ruang lingkup realisasi diri. Kebudayaan ritual berasal dari Jawa, ritual dalam kebudayaan orang Jawa biasanya dilakukan pada saat upacara-upacara adat/upacara keagamaan, misal untuk acara Merti Deso (Bersih Desa) atau untuk upacara adat seperti pada saat peringatan 1 Sura, namun didalam aliran musik Blackmetal, mereka juga menggunakan ritual karena didalamnya juga terdapat instrumen seperti bunga, kemenyan/dupa, hewan kurban dan lain-lain. Aliran musik Blackmetal dapat dikategorikan sebagai kebudayaan baru, yang masuk ke Indonesia, terutama diwilayah pulau Jawa khususnya Kabupaten Boyolali. Keunikan dari aliran musik Blackmetal yang ada di Jawa adalah musik ini berusaha untuk mengadopsi kebudayaan lokal yaitu ritual tersebut, untuk menjaga eksistensi bermusik mereka.

Kegiatan dan ritual yang mereka lakukan selalu memiliki simbol dan makna. Simbol dan ritualitas memiliki makna yang sangat banyak. Menurut pendapat Victor Turner (1967, 1977), makna dalam pengertian simbol dan ritual, berhubungan erat dengan bagaimana simbol tersebut dipersepsi dan internalisasi menjadi sistem kepercayaan baik secara individual maupun secara komural. Secara etimologis simbol berarti tanda atau pertandaan yang digunakan untuk kepentingan ritualitas tertentu. Simbol diartikan sebagai sesuatu yang dianggap atas dasar kesepakatan bersama, sebagai sesuatu yang memberikan sifat alamiah atau mewakili atau mengingatkan kembali dengan memiliki atau mengintegralkan

(9)

kembali dengan memiliki kualitas yang sama atau dengan membayangkan dalam kenyataan dalam hati dan pikiran.

Definisi simbol merupakan pertandaan yang tidak hanya menyampaikan gambaran tentang sesuatu yang bersifat immaterial, tetapi juga menyampaikan fenomena-fenomena material yang ada dalam hati dan pikiran. Dalam kaitan ini, simbol dapat dipahami sebagai ekpresi dalam wujud material yang digunakan kelompok untuk menggambarkan sesuatu yang immaterial atau kepercayaan. Simbol menggambarkan bentuk, sifat, dan makna kepercayaan yang dianut oleh masyarakat atau kelompok, sebab demikian, makna simbol selalu menggambarkan ritualitas yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok. Menurut Victor Turner tidak mungkin mengetahui makna ritualitas masyarakat tanpa memahami makna simbol-simbol yang digunakannya.

Ritualitas sendiri secara etimologis berarti perayaan yang berhubungan dengan kepercayaan tertentu dalam suatu masyarakat. Secara terminologis ritualitas merupakan ikatan kepercayaan yang antar orang yang diwujudkan dalam bentuk nilai bahkan dalam bentuk tatanan sosial. Ritualitas merupakan ikatan yang paling penting dalam masyarakat beragama. Kepercayaan masyarakat dan prakteknya tampak dalam ritualitas yang diadakan oleh masyarakat. Ritualitas yang dilakukan bahkan dapat mendorong masyarakat untuk melakukan dan mentaati nilai dan tatanan sosial yang sudah disepakati bersama. Dengan bahasa lain, ritualitas memberikan motivasi dan nilai-nilai mendalam bagi seseorang yang mempercayai dan mempraktekkan. Dapat diketahui bahwa tidak mungkin memahami bentuk, sifat, dan makna ritualitas masyarakat tanpa mengetahui secara mendalam

(10)

simbol-simbol ritualitas yang digunakannya. Meskipun demikian istilah simbol-simbol dan ritualitas sebenarnya memiliki unsur-unsur yang saling menguatkan dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya. Sebagai titik pertemuan dari bermacam tradisi masyarakat di dunia, Kepulauan Indonesia memiliki beragam sistem tata nilai lokal, yang diartikulasikan dalam ritual dan upacara adat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ritual berkaitan dengan ritus atau tata cara dalam upacara keagamaan atau sesuatu hal dipercayai. Ia berhubungan dengan aspek spiritual dalam masyarakat setempat. Ritual tradisional ini umumnya ditujukan untuk melayani kebutuhan-kebutuhan sosial, khususnya aspek spiritual dalam masyarakat dan/atau entitas adat setempat. Sejumlah ritual tradisional masih kerap dilakukan di berbagai daerah. Yang lazimnya dilakukan pada hari-hari tertentu, seperti ketika musim tanam atau musim panen, bersih desa, larung sesaji, nyadran dan lain-lain. Biasanya orang-orang yang melakukan ritual tersebut akan membawa “persembahan” ke tempat-tempat yang dikeramatkan. Dipimpin oleh tetua adat mereka melaksanakan ritual tertentu yang terkadang berupa bacaan kalimat-kalimat thoyyibah, dan adapula yang ditambah dengan mantra-mantra dan doa-doa permohonan keselamatan pada “penguasa” wilayah tersebut. Selain itu, beberapa hal terkait pemerintahan tradisional, hukum adat, dan sebagainya juga kita masukkan sebagai entri dari ritual budaya tradisional1.

1

Priasejatiendempati, Muhammad, 30 Agustus 2011 http://id.shvoong.com/social-sciences/counseling/2206664-pengertian-makna-ritual-budaya/#ixzz1jiDy352x. Diunduh tanggal 17 Januari 2012, jam 18.32 wib.

(11)

Ritual yang digunakan oleh band yang beraliran Blackmetal bermacam-macam, namun instrument dalam ritual mereka yaitu menggunakan kembang sekaran seperti bunga mawar atau melati, dupa atau menyan, lilin dan ada yang menggunakan hewan kurban seperti ayam, burung dara, kelinci bahkan babi. Ritual dimaknai sebagai kegiatan yang dilakukan secara rutin dan memiliki makna. Makna dari ritual terdapat nilai eksistensi dan solidaritas. Eksistensi memiliki tujuan bahwa band yang menggunakan ritual sekedar agar terlihat sangar dan keren diatas panggung dan memberikan penampilan unik dalam band mereka agar mereka tetap bisa eksis dalam musik mereka. Sedangkan solidaritas adalah bermaksud bahwa band yang menggunakan ritual berusaha menjaga hubungan antar yang menjalani ritual tersebut dengan sesuatu yang bisa dibilang kasap mata, selain itu juga untuk menjaga hubungan atau berbagi dengan alam atau sesuatu yang kasat mata.

Emile Durkheim membagi solidaritas menjadi 2 yaitu solidaritas mekanis dan solidaritas organis. Masyarakat yang ditandai oleh solidaritas mekanis menjadi satu dan padu karena seluruh orang adalah generalis. Ikatan dalam masyarakat seperti ini terjadi karena mereka terlibat dalam aktivitas yang sama dan memiliki tanggung jawab yang sama (Ritzer, 2010). Dari teori Durkheim tentang solidaritas dapat dikatakan bahwa komunitas Blackmetal (Band) ini terlibat aktivitas yang sama dan tanggung jawab yang sama yaitu aktifitas dalam menghibur penggemar yang menyukai aliran musik Blackmetal dengan menghadirkan sentuhan ritual tersebut, dan tanggung jawab yang dianut dalam komunitas Blackmetal adalah cara agar aliran musik ini tetap berkembang dalam kalangannya.

(12)

Goffman (Ritzer, 2010) dengan Analisis Dramaturginya menjelaskan bahwa pertunjukan dalam teater dengan jenis tindakan yang dijalankan dalam kehidupan dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari memiliki kesamaan. Ritual yang dilakukan oleh komunitas Blackmetal ini memiliki hubungan dengan kehidupan yang dijalankan. Contoh mereka yang sudah menganut agama modern, namun dalam beberapa kegiatan mereka masih menganut kepercayaan dengan hal-hal yang berbau mistis, misal acara Merti Deso “Bersih Desa”, biasanya mereka akan membuat sesaji yang kemudian sesaji itu akan diletakkan diperempatan jalan didesa mereka, dengan tujuan agar selama kegiatan bersih desa ini berlangsung tidak ada gangguan yang akan mengganggu meraka. Dengan teori Dramaturgi dari Goffman apa maksud ritual yang dilakukan oleh Siramandalem Legion dalam setiap penampilan mereka.

2.4 Kerangka Pikir Penelitian

Musik

Budaya

Metal Underground Makna RITUAL Band Siramandalem Legion Eksistensi (Erving Goffman) Solidaritas (Emile Durkheim) Black Metal

(13)

Penjelasan :

Budaya adalah hasil ciptaan manusia, dalam hal ini budaya yang dihasilkan oleh manusia bermacam-macam bentuknya dan salah satunya adalah budaya musik. Musik adalah susunan dari nada atau irama yang akan membentuk sebuah lagu yang bisa dinikmati oleh kalayak umum. Musik juga memiliki bermacam-macam jenis seperti musik Jazz, musik Clasic, ataupun musik-musik yang lain. Salah satu jenis musik yang muncul adalah musik Metal, dan salah satu sub-genre/jenis musik dari alirannya adalah Blackmetal. Aliran musik Blackmetal atau band dengan genre musik Blackmetal memiliki keunikan yaitu dari penampilan mereka yang selalu menggunakan kostum berwarna hitam, aksesoris-aksesoris yang mereka gunakan dan diantaranya ada yang menggunakan ritual. Salah satu band yang ada di Boyolali dengan genre musik Blackmetal adalah Siramandalem Legion, dalam setiap kali penampilan Siramandalem Legion diatas panggung mereka juga menggunakan ritual dan menggunakan peralatan seperti dupa, bunga, tampah dll. Ritual yang mereka lakukan berusaha untuk menjaga hubungan solidaritas mereka dengan kehidupan disekitar mereka dan menjaga eksistensi mereka dalam bermusik. Dan memahami tentang maksud dan makna dari ritual yang mereka gunakan dengan berbagai macam peralatan yang mereka gunakan.

Adanya solidaritas mekanis menurut Emile Durkheim adalah masyarakat itu menjadi satu karena mereka terlibat dalam aktivitas dan tanggung jawab yang sama. Aktivitas yang sama yang dilakukan oleh komunitas Blackmetal diantaranya mereka sama-sama menyukai aliran musik Blackmetal, mereka

(14)

berusaha menjaga dan memeliharan musik blackmetal ini dengan kreativitas mereka. Mereka juga bertanggung jawab dengan apa yang mereka lakukan bersama semisal mereka mengadakan sebuah acara atau event maka mereka harus bekerjasama dan bertanggung jawab dengan bagian-bagian tugas yang mereka dapatkan.

Ritual yang dilakukan oleh Komunitas Blackmetal bertujuan juga untuk menjaga eksistensi mereka dalam musik Metal. Menurut Goffman dengan analisis Dramaturginya menjelaskan bahwa pertunjukan dalam teater dengan jenis tindakan yang dijalankan dalam kehidupan dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari memiliki kesamaan. Ritual yng digunakan oleh band Siramandalem Legion dalam setiap penampilannya memiliki tujuan untuk menjaga eksistensi mereka dalam bermusik dengan menampilkan ritual yang menggunakan peralatan-peralatan seperti bunga, dupa dll. Dengan menggunakan ritual tersebut mereka akan terus eksis dalam musik metela karena mereka mampu menampilkan ide kreatif mereka.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kasus ini kota Maumere merupakan obyek penelitian sebagai bahan penelitian agar kota Maumere mampu menjadi sebuah kota yang mempunyai citra atau image yang lebih baik lagi

 Berdasarkan berbagai pengertian diatas maka dapat dikatakan bahwa organisasi sosial adalah perkumpulan sosial berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum yang

Penelitian ini bertujuan untuk : (a) memperoleh gambar- an mengenai pola penguasaan tanah dan mengetahui tingkat ke- merataan distribusi pemilikan tanah sawah di desa transmig-

Pada masa awal tanam mempunyai ketersediaan air yang mencukupi meskipun tidak terlalu banyak, tetapi masa tanam selanjutnya sangat kekurangan air..

Periode Tahun 1969 - 1979  Tanggal 1 sampai dengan 3 Oktober 1970,   Tanggal 1 sampai dengan 3 Oktober 1970, diadakan rapat kerja sama Pos dan Telekomunikasi di

Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan menguraikan salah satu dari teori konseling individual yaitu mengenai teori RET (Rational Emotive Therapy) yang dikemukakan

pemasungan pada klien gangguan jiwa di Desa Sungai Arpat Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar berdasarkan karakteristik pekerjaan pada masyarakat yang tidak bekerja

Disamping itu pemilihan lokasi ini juga berkaitan dengan inovasi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kabupaten Indragiri Hulu dalam memberikan pelayanan