• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan perangkat pembelajaran Subtema Anggota Keluargaku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan perangkat pembelajaran Subtema Anggota Keluargaku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar"

Copied!
198
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA ANGGOTA KELUARGAKU MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Atikah Rahmah NIM. 111134127. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA ANGGOTA KELUARGAKU MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Atikah Rahmah NIM. 111134127. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Karya ini kupersembahkan untuk:. ALLAH SWT Sumber segala rahmat yang selalu memberikan kemudahan dan kelancaran disetiap langkahku. Nenek ku tercinta Alm. Suti Tejowaluyo. Bapak dan Ibuku tercinta Bapak Ade Jayusman dan Ibu Supriyati Basuki Rahayu yang selalu memberikan semangat dan mendukungku. Kakakku Arief Fauzan dan Adikku Amar Lukman Zaky yang selalu memberikan dukungan. Dedi Haryanto Terima kasih atas perhatian, motivasi dan dukungannya. Sahabat-sahabatku mahasiswa PGSD kelas A Terima kasih atas segala semangat, perhatian, bantuan, dan kasih sayang yang kalian berikan. Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma. iv.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. MOTTO. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalatmu sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (Al-Baqarah : 153). Jangan tunda sampai besok apa yang bisa engkau kerjakan pada hari ini. “Kau gagal tetapi masih bisa mampu bangkit kembali, karena itu menurutku arti dari kuat yang sebenarnya” ( Masashi Khisimoto). Cara terbaik untuk keluar dari suatu persoalan adalah memecahkannya. v.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 11 Desember 2014. Atikah Rahmah. vi.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Atikah Rahmah. Nomor Mahasiswa. : 111134127. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema Anggota Keluargaku Mengacu Kurikulum SD 2013 untuk Siswa Kelas I Sekolah Dasar.. beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam. bentuk. media. lain,. mengelolanya. dalam. bentuk. pangkalan,. mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 11 Desember 2014. Yang menyatakan. Atikah Rahmah. vii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema “Anggota Keluargaku” Mengacu Kurikulum SD 2013 untuk Siswa Kelas I Sekolah Dasar.. Atikah Rahmah Universitas Sanata Dharma 2015. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran pada Kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran serta menggunakan penilaian otentik. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013. Model penelitian yang digunakan yaitu Research and Development (R&D). Pengembangan perangkat pembelajaran ini memodifikasi prosedur pengembangan perangkat pembelajaran Jerold E Kemp dan prosedur penelitan pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall. Kedua prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana, yang dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, dan (5) revisi desain, sehingga menghasilkan desain produk final berupa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas I sekolah dasar. Waktu penelitian dilakukan dari bulan April-Desember. Analisis data menggunakan data kualitatif yang diperoleh dari komentar validator dan data kuantitatif diperoleh dari penilaian yang diberikan oleh validator. Berdasarkan validasi dua pakar Kurikulum SD 2013 menghasilkan skor 4 (baik) dan 4,26 (sangat baik), dua guru kelas I SD menghasilkan skor 4,26 (sangat baik) dan 4,42 (sangat baik). Perangkat pembelajaran tersebut memperoleh rerata skor 4,24 dan termasuk dalam kategori “sangat baik”. Hal tersebut ditinjau dari aspek yang ada pada instrumen validasi yaitu, (1) identitas RPP, (2) perumusan indikator,(3) perumusan tujuan pembelajaran, (4) pemilihan materi ajar, (5), pemilihan sumber belajar, (6) pemilihan media belajar, (7) metode pembelajaran, (8) skenario pembelajaran, (9) penilaian, (10) Lembar Kerja Siswa (LKS), dan (11) Bahasa.Dengan demikian perangkat pembelajaran yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum2013.. Kata kunci : Kurikulum 2013 dan Perangkat pembelajaran. viii.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT The Development of Learning Instruments Based on Curriculum SD 2013 Subtheme “Anggota Keluargaku” for Grade one of Elementary School. Atikah Rahmah Sanata Dharma University 2015. This research belongs to a development research which produces a product oflearning instruments refers to 2013 curriculum which using a thematic integrative approach and scientific approach in the learning processby using authentic assessment. This research had the main purpose to produce a product of learning instruments which refers to 2013 curriculum. Research and Development (R&D) were the method which was used in this research. The development of this learning instruments modified the development procedure of the developing learning material by Jerold E. Kemp and the procedure of developing research advanced by Borg and Gall. Both of the developing research were adopted to be simpler in the developing method, which was usedas the base of this research. The developing procedure which was used in this research consist of five steps, such as: (1) problem and potential, (2) collecting data, (3) product design, (4) professional of validation, and (5) design of revision, until created aproduct such a learning instrument which refered to curriculum 2013 which was aimed for the first grade students of elementary school. The research was conducted from April to December 2014. Data analysis used qualitative data obtained from comments validator and quantitative data obtained from the assessment provided by the validator Based on the two expert elementary school 2013 curriculum validation, they created score 4 that meant good and 4,26 meant very good, two teachers of grade I validation score were 4.26, that had the meaning of very good and 4,42 meant very good. The learning instruments got the average score of 4,24 and it was categorized as “very good”. It was on the aspects in the validation instruments including the (1) Identity of the lesson plan, (2) Formulation of indicators, (3) Formulation of learning objectives, (4) Teaching Materials, (5) Selection of Learning Resources, (6) Selection of Media Study, (7) Learning Method, (8) Scenario learning, (9) Assessment, (10) Student Worksheet, and (10) Languages. Therefore the learning device that is developed is appropriate to be used as the teaching material refer to 2013 curriculum.. Key words: 2013 Curriculum and Learning instruments. ix.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema Anggota Keluargaku Mengacu Kurikulum SD 2013 untuk Siswa Kelas I Sekolah Dasar, dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A. selaku Ketua Program Studi PGSD. 3. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing. dan. memberi. dukungan. sehingga. penulis. dapat. menyelesaikan skripsi ini. 4. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing. dan. memberi. dukungan. sehingga. penulis. dapat. menyelesaikan skripsi ini. 5. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik. 6. Kepala sekolah SD Negeri Selomulyo dan SD Negeri Tlacap yang telah memberikan ijin kepada guru kelas 1 untuk memvalidasi perangkat pembelajaran yang telah dibuat.. x.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7. Mujiatun, selaku guru kelas I SD Negeri Gentan Ngaglik Sleman yang telah memberikan bantuan selama peneliti melakukan penelitian di sekolah. 8. Sartinah, selaku guru kelas I SD Negeri Tlacap yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian. 9. Hariyanti, S.Pd.SD selaku guru kelas I SD Negeri Selomulyo yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian. 10. Sajiono, S.Pd selaku validator Pakar Kurikulum 2013 yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian. 11. Drs. Introko, MA selaku validator Pakar Kurikulum 2013 yang telah melakukan validasi produk penelitian. 12. Orang tuaku Ade Jayusman dan Supriyati Basuki Rahayu yang setia memberikan doa dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. 13. Kakakku Arief Fauzan dan Adikku Amar Lukman Zaky yang selalu memberi semangat. 14. Teman dekatku Dedi Haryanto yang telah memberikan motivasi. 15. Sahabatku Arif, Ambar, Dina, Mentari, Lala, Sekar, Sari, dan Retno yang telah memberikan semangat. 16. Teman-teman satu perjuangan mahasiswa skripsi payung pengembangan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. 17. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk bantuan dan dukungannya selama ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan dan kekurangannya, maka penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca semoga bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 11 Desember 2014 Penulis. Atikah Rahmah xi.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman. HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ vii ABSTRAK ......................................................................................................... viii ABSTRACT ........................................................................................................ ix KATA PENGANTAR ....................................................................................... x DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xvi DAFTAR BAGAN .............................................................................................xvii DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xviii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 5 1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6 1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6 1.5 Batasan Istilah .............................................................................................. 7 1.6 Spesifikasi Produk ....................................................................................... 8 BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 9 2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................. 9 2.1.1. Kurikulum 2013 ...................................................................................... 9. 2.1.1.1 Pengertian Kurikulum 2013 .................................................................. 9 2.1.1.2 Prinsip Kurikulum 2013........................................................................ 10 2.1.1.3 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013 ............................... 10. xii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.1.1.4 Pendidikan Karakter.............................................................................. 14 2.1.1.4.1 Tujuan Pendekatan Karakter .............................................................. 15 2.1.1.5 Berpikir Tingkat Tinggi ........................................................................ 16 2.1.1.6 Pendekatan Tematik Integratif .............................................................. 18 2.1.1.7 Pendekatan Saintifik ............................................................................. 23 2.1.1.8 Penilaian Otentik ................................................................................... 26 2.1.2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran ..................................... 30. 2.2 Penelitian yang Relevan ............................................................................... 38 2.3 Kerangka Pikir ............................................................................................. 42 2.4 Pertanyaan Penelitian ................................................................................... 44 BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 45 3.1 Jenis Penelitian............................................................................................. 45 3.2 Prosedur Pengembangan .............................................................................. 48 3.2.1. Potensi dan Masalah ................................................................................ 50. 3.2.2. Pengumpulan Data .................................................................................. 50. 3.2.3. Desain Produk ......................................................................................... 50. 3.2.4. Validasi Desain ....................................................................................... 51. 3.2.5. Revisi Desain........................................................................................... 51. 3.3 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ..................................................................... 52 3.4 Instrumen Penelitian .................................................................................... 52 3.5 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 53 3.6 Teknik Analisis Data .................................................................................... 53 3.6.1 Data Kualitatif ......................................................................................... 53 3.6.2 Data Kuantitatif ....................................................................................... 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 57 4.1 Analisis Kebutuhan ...................................................................................... 57 4.1.1 Hasil Wawancara Survei Kebutuhan ....................................................... 57 4.1.2 Pembahasan Hasil Wawancara Survei Kebutuhan .................................. 61 4.2. Deskripsi Produk Awal .............................................................................. 61. 4.2.1. Silabus ..................................................................................................... 62. 4.2.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) ............. 63. 4.3 Data Validasi dan Revisi Produk ............................................................... 65. xiii.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4.3.1 Data Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk ................. 66 4.3.2 Data Validasi Guru SD yang Sudah Melaksanakan Kurikulum 2013 dan Revisi Produk........................................................................... 68 4.4 Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ......................................................... 70 4.4.1 Kajian Produk Akhir................................................................................ 70 4.4.1.1 Silabus ..................................................................................................... 70 4.4.1.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) .............. 71 4.4.2 Pembahasan ............................................................................................. 73 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN DAN SARAN ...................................................................................................... 78 5.1 Kesimpulan.................................................................................................... 78 5.2 Keterbatasan Pengembangan ......................................................................... 79 5.3 Saran ............................................................................................................. 80 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 81 LAMPIRAN ....................................................................................................... 84. xiv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum ......................................................11 Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ..............................................................52 Tabel 3. Konversi Nilai Skala Lima ....................................................................54 Tabel 4. Kriteria Skor Skala Lima ......................................................................56 Tabel 5. Komentar Pakar Kurikulum dan Revisi ................................................68 Tabel 6. Komentar Guru Kelas IV SD dan Revisi ..............................................70 Tabel 7. Rekapitulasi Skor Validasi dan Uji Coba Lapangan .............................74. xv.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Sistem Pengembangan Perangkat Menurut Kemp .............................. 31 Gambar.2. Langkah-langkah Penggunaan Metode R&D......................................45 Gambar 3. Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran ............... 49. xvi.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR BAGAN Halaman Bagan 1. Kerangka Berpikir ................................................................................ 42. xvii.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Surat Penelitian ................................................................................ 85 Lampiran 2 Surat dari SD ................................................................................... 86 Lampiran 3 Hasil Wawancara ............................................................................. 87 Lampiran 5 Data Mentah Validator Ahli ........................................................... 89 Lampiran 6 Data Mentah Validasi Guru ............................................................. 97 Lampiran 7 Silabus ............................................................................................. 105 Lampiran 8 Biodata ............................................................................................. 178 Lampiran 9 Perangkat Pembelajaran (Dicetak Terpisah). xviii.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau. kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan atau usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan juga mempunyai kepribadian yang baik dalam hal kompetensi,. keterampilan,. sikap,. maupun. religiusitas.. Maka. dibuatlah. seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar atau bisa disebut dengan kurikulum. Oemar (2011: 18-19) menyatakan bahwa, kurikulum disusun untuk mewujudkan. tujuan. pendidikan. nasional. dengan. memperhatikan. tahap. perkembangan peserta didik dan kesesuaian dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian sesuai dengan jenjang pendidikan. Oemar menambahkan bahwa pendidikan nasional berakar pada kebudayaan nasional, dan pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Berdasarkan ketentuan dan konsep-konsep tersebut, pengembangan kurikulum dapat berlandaskan faktor-faktor seperti tujuan filsafat dan pendidikan nasional, sosial budaya dan agama yang berlaku,. 1.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. perkembangan. peserta. didik,. keadaan. lingkungan. sekitar,. 2. kebutuhan. pembangunan, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Pengembangan kurikulum menjadi sangat penting sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa depan. Aneka kemajuan dan perubahan itu melahirkan tantangan internal dan eksternal dibidang pendidikan. Karena itu, penerapan Kurikulum 2013 merupakan cara yang tepat untuk menghadapi era globalisasi dan tuntutan masyarakat Indonesia masa depan. Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang melakukan penyederhanaan materi yang dilakukan secara tematik integratif dan saintifik. Kurikulum 2013 akan menambahkan jam pelajaran dimaksudkan membantu peserta didik dalam melakukan. aktivitas. mempresentasikan. belajar. apa. seperti. yang mereka. observasi,. bertanya,. peroleh setelah. pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan, diharapkan. bernalar,. menerima. dan. materi. peserta didik memiliki. kompetensi, keterampilan, dan sikap yang jauh lebih baik. Kurikulum 2013 juga lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif. dan inovatif,. pendidikan karakter maupun budi pekerti luhur dalam Kurikulum 2013 diterapkan dalam semua bidang studi. Keberhasilan implementasi Kurikulum 2013 juga harus didukung oleh perangkat pembelajaran yang meliputi Rencana Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) beserta lampirannya yang terdiri dari Lembar Kerja Siswa (LKS), media.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. pembelajaran, Instrumen penilaian yang berupa soal dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian. Bagi guru sekolah dasar, perangkat pembelajaran menjadi kebutuhan untuk membantu suksesnya proses pembelajaran seperti yang dikemukakan oleh Dunkin (dalam Sanjaya, 2006: 51) bahwa salah satu faktor yang berpengaruh terhadap. proses. pembelajaran. adalah. faktor. kemampuan. guru. dalam. merencanakan perangkat pembelajaran. Marno (2014: 160) mengungkapkan bahwa, perangkat pembelajaran penting dibuat oleh guru karena perangkat pembelajaran memberi panduan apa yang harus dilakukan seorang guru di dalam kelas secara utuh, terukur, dan terarah. Perangkat pembelajaran akan lebih baik jika dirancang oleh guru sesuai kebutuhan perserta didik. Oleh karena itu, peneliti mencoba mengidentifikasi kebutuhan guru akan perangkat pembelajaran yang sesuai tuntutan Kurikulum SD 2013 melalui proses analisis kebutuhan. Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru kelas 1 SD yang bernama Ibu MJ pada hari Sabtu tanggal 12 April 2013, pada pukul 10.30 WIB, terkait dengan kebutuhan dan pemahaman guru tentang kurikulum 2013. Ibu MJ mengatakan pemahaman akan Kurikulum SD 2013 hanya sebatas materi yang didapatkan saat diklat. Beliau juga mengatakan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara terpadu dalam. Kurikulum SD 2013 lebih mudah dari pada kegiatan. pembelajaran yang ada pada KTSP. Guru dalam pembuatan indikator dan tujuan pembelajaran hanya mengikuti yang ada pada buku guru, serta disesuaikan dengan kondisi siswa. Pemahanan guru mengenai penerapan pendekatan tematik integratif, beliau mengutarakan bahwa dalam pembelajaran tematik integratif.

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. perpindahan antar muatan pelajaran tidak dirasakan oleh peserta didik karena materi-materi yang diberikan sudah digabungkan dalam satu tema maupun subtema. Pemahaman beliau mengenai pendekatan saintifik, beliau hanya menyatakan bahwa pendekatan saintifik adalah metode pembelajaran yang dilakukan pada saat pembelajaran, contohnya peserta didik diminta untuk mengamati lingkungan di luar kelas. Sementara itu, pemahaman beliau terkait penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran adalah penguatan pendidikan karakter diterapkan kepada peserta didik di dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dilakukan, agar peserta didik memiliki perilaku yang baik di lingkungannya. Kesulitan yang dialami oleh guru yaitu berkaitan dengan penilaian otentik dan dalam menyusun rubrik penilaian, beliau mengaku masih sangat memerlukan contoh-contoh penilaian otentik dan rubrik penilaian non tes. Kurang luasnya bahan yang diberikan dan alat peraga yang masih minim akibat kurangnya dana yang dialami sekolah menjadi kesulitan guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013. Ibu MJ mengatakan bahwa beliau memerlukan contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013, karena beliau hanya memiliki sedikit contoh mengenai perangkat pembelajaran yang sesuai tuntutan Kurikulum SD 2013. Dalam hal karakteristik RPPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013, beliau sudah mempunyainya namun beliau masih ragu akan kebenarannya. Saran yang diberikan oleh beliau terkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013 adalah beliau memohon agar diberikan.

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5. contoh yang lengkap akan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013 dan mohon dilengkapi alat pembelajarannya. Berdasarkan analisis kebutuhan di atas, guru masih menemui beberapa kesulitan dan sangat memerlukan perangkat pembelajaran yang lengkap sesuai tuntutan Kurikulum 2013 agar implementasi Kurikulum SD 2013 berjalan lancar dan berhasil diterapkan di seluruh sekolah-sekolah, karena itu peneliti akan membuat produk perangkat pembelajaran yang sesuai tuntutan Kurikulum SD 2013 untuk Subtema Anggota Keluargaku kelas 1 SD. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan permasalahan. sebagai berikut. 1.2.1. Bagaimana prosedur pengembangan perangkat pembelajaran subtema Anggota Keluargaku mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar?. 1.2.2. Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran subtema Anggota Keluargaku mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar?.

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1.3. 6. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah. sebagai berikut. 1.3.1. Untuk memaparkan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran subtema Anggota Keluargaku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar. 1.3.2. Untuk mendeskripsikan kualitas produk. perangkat pembelajaran. subtema Anggota Keluargaku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas satu (1) Sekolah Dasar. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian Pengembangan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:. 1.4.1. Bagi peneliti Peneliti. dapat. memperoleh. pengalaman. pembelajaran subtema anggota keluargaku. menyusun. perangkat. yang sesuai dengan. Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas 1 dengan Research and Development. 1.4.2. Bagi guru Guru dapat memiliki perangkat pembelajaran untuk kelas 1 SD pada subtema Anggota Keluargaku..

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1.4.3. 7. Bagi siswa Siswa dapat lebih mudah memahami pembelajaran yang ada pada subtema Anggota Keluargaku. melalui perangkat pembelajaran yang. dibuat. 1.4.4. Bagi sekolah Sekolah dapat menambah bahan bacaan khususnya pengembangan perangkat pembelajaran Kurikulum SD 2013 untuk kelas 1 pada subtema Anggota Keluargaku.. 1.4.5. Bagi Prodi PGSD Prodi PGSD dapat menambah acuan untuk mengembangkan produk yang lain.. 1.5. Batasan Istilah. 1.5.1. Pendidikan karakter adalah pendidikan untuk membentuk karakter terpuji/akhlak mulia/ budi pekerti luhur.. 1.5.2. Kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah proses berfikir seseorang pada ranah kognitif, ranah kognitif yang menjadi bagian dari kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah aspek analisa, aspek evaluasi dan aspek mencipta. 1.5.3. Pendekatan tematik integratif adalah pendekatan dalam pembelajaran yang menggabungkan atau menyatukan berbagai kompetensi dari berbagai muatan pelajaran kedalam suatu tema..

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1.5.4. 8. Pendekatan saintifik adalah pendekatan menggunakan langkah-langkah sains atau ilmiah yaitu dengan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan.. 1.5.5. Penilaian otentik adalah suatu proses pengumpulan data atau informasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap para siswa selama proses pembelajaran.. 1.5.6. Perangkat pembelajaran adalah Rencana Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) beserta lampirannya yang terdiri dari Lembar Kerja Siswa LKS, media pembelajaran, Instrumen penilaian yang berupa soal dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian. 1.6. Spesifikasi Produk yang dikembangkan. 1.6.1. Komponen RPPTH yang disusun lengkap.. 1.6.2. RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa (intelektual, keterampilan, sikap sosial, dan sikap spiritual) yang nampak dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran.. 1.6.3. RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif.. 1.6.4. RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik.. 1.6.5. Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik.. 1.6.6. RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD..

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka. 2.1.1. Kurikulum 2013. 2.1.1.1 Pengertian Kurikulum 2013 Oemar (2011: 18) mendefinisikan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai acuan penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan penddikan. nasional dengan memperhatikan tahap. perkembangan peserta didik dan kesesuaian dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Sejalan dengan ketentuan tersebut, pemerintah mengembangkan Kurikulum 2013 untuk memperbaiki kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam hal pola pikir, tata kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran dan penyesuaian beban belajar siswa. Kurikulum 2013 ini merupakan langkah yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk menghadapi era globalisasi dan perkembangan IPTEK yang pesat. Kurikulum 2013 adalah kurikulum baru yang bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia (Kemendikbud,2013: 4).. 9.

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.1.1.2. 10. Prinsip Kurikulum 2013 Nuh dalam Kemendikbud (2013a: 1) mengungkapkan bahwa dalam. pengembangan Kurikulum 2013 menpunyai prinsip utama yaitu: Pertama, Standar Kompetensi Lulusan (SKL) diturunkan dari kebutuhan. Kedua, Standar Isi (SI) diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus ikut serta dalam pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, kesamaan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. 2.1.1.3 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013 Menurut Syaifudin (dalam Husamah, 2013: 7), terdapat lima rasionalisasi pengembangan Kurikulum 2013 yaitu tantangan eksternal dan internal, pola pikir pengembangan Kurikulum 2013, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses dan penyesuaian beban. Tantangan Internal yang dimaksud disini lebih menekankan pada kualitas pendidikan nasional, kondisi pendidikan Indonesia dibandingkan dengan negara-negara maju. Aspek ini akan melihat standar isi, khususnya pada kompetensi dasar, dan demografi Bangsa Indonesia yang membutuhkan SDM berkualitas. Lima tantangan eksternal yaitu tantangan masa depan, persepsi masyarakat, kompetensi masa depan, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, dan fenomena negatif yang mengemuka. Pengembangan kurikulum 2013 mengintegrasikan tiga komponen penting yaitu ASK (attitude, skill, and knowladge), mengurangi beban siswa yang terlalu berat dengan mengintegrasikan.

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 11. mata pelajaran dalam tema (khusus untuk SD/MI), serta menitikberatkan pada pengembangan karakter siswa dalam kompetensi lulusannya. Pola pikir pengembangan Kurikulum 2013 juga harus disempurnakan dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya (KTSP), seperti standar kompetensi lulusan (SKL) diturunkan dari kebutuhan, standar isi diturunkan dari. SKL. melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran, semua muatan pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan, muatan pelajaran diturunkan dari kompetensi yang dicapai, dan semua muatan pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Tata kelola pelaksanaan kurikulum juga terjadi perubahan dalam Kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya (KTSP), tata kelola pelaksanaan kurikulum dapat dilihat pada Tabel 1 (Syaifuddin dalam Husamah, 2013: 10): Tabel 1. Tata kelola pelaksanaan kurikulum Elemen Guru. Buku. Siswa. Pemantauan. Ukuran Tata KTSP 2006 Kelola Kewenangan Hampir mutlak Kompetensi Harust inggi Beban Efektivitas waktu untuk kegiatan pembelajaran Peran penerbit Variasi materi dan proses Variasi beban siswa Hasil pembelajaran. Titik. Berat Rendah. Kurikulum 2013 Terbatas Sebaiknya tinggi. Ringan Tinggi. Besar Tinggi. Kecil Rendah. Tinggi. Rendah. Tergantung Tidak sepenuhnya oleh guru sepenuhnya tergantung oleh guru. Banyak sedikit.

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. penyimpangan Besar penyimpangan Pengawasan Penyusunan Silabus. Guru. Pemerintah Penyusunan Guru Rencana pelaksanaan pembelajaran tematik harian tematik harian Pelaksanaan Guru pembelajaran Pemerintah daerah. Penajaminan Mutu. Pemerintah. Tinggi. 12. Rendah. Sulit, hampir tidak Mudah mungkin Hampir mutlak Pengembangan dari yang sudah disiapkan. Hanya sampai SK- Mutlak KD hampir Mutlak Kecil, kecuali untuk pengembangan dari yang ada pada buku teks Supervisi penyusunan Supervisi dan pelaksanaan pemantauapemerintah dan daerah pemantauan Mutlak Hampir mutlak Pemantauan Pemantauan kesesuaian dengan kesesuaian rencana dengan buku teks Sulit, karena variasi Mudah, karena terlalu besar mengarah pada pedoman yang sama.. Tidak hanya pola pikir saja yang harus diperbaiki, namun juga dalam perluasan materi harus dikembangkan seperti negara-negara maju lainnya, dan juga penguatan proses harus diubah. Penguatan proses itu sendiri ditekankan pada dua aspek penting yaitu proses pembelajaran dan proses penilaian. Proses pembelajaran dalam Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik, menuntun siswa mencari tahu bukan diberi tahu, dan lebih menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi pembawa pengetahuan. Proses penilaian dilakukan untuk mengukur tingkat berpikir siswa mulai dari rendah.

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 13. sampai tinggi, mengukur proses kerja siswa dan menggunakan portofolio. Kurikulum 2013 ini juga menyesuiakan beban siswa, contohnya disediakannya buku pegangan guru dan siswa, buku yang diberikan menggunakan pendekatan tematik terpadu yaitu satu buku untuk semua muatan pelajaran. Kurikulum 2013 mengalami 4 elemen perubahan dari kurikulum sebelumnya, yaitu perubahan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi, Standar Proses dan Standar Evaluasi. Perubahan yang terjadi pada SKL adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft skill dan hard skill yang meliputi aspek kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan. Landasan pengembangan kompetensi dasar pada setiap kelas, pada setiap jenjang pendidikan, rumusan empat kompetensi inti (penghayatan, dan pengalaman agama, sikap keterampilan, dan pengetahuan). Perubahan pada standar Isi yaitu dalam hal pengembangan kompetensi dari mata pelajaran menjadi fokus pada kompetensi yang dikembangkan menjadi muatan pelajaran melalui pendekatan tematik integratif. Kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran yang dikembangkan dari kompetensi. Standar proses pada Kurikulum 2013, perubahan terjadi pada strategi pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dalam Kurikulum 2013, guru wajib memfasilitasi peserta didik untuk mengamati, menanya, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Standar evaluasi pada Kurikulum 2013 juga mengalami perubahan, yaitu yang mengukur penilaian otentik yang mengukur kompetensi sikap, keterampilan, serta pengetahuan berdasarkan hasil dan proses..

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 14. Beberapa konsekuensi akibat perubahan subtansi tersebut adalah dalam hal pendekatan (isi) menggunakan tematik integratif dan dalam hal struktur kurikulum (isi) untuk sekolah dasar adalah menyeluruh berbasis sains, jumlah mata pelajaran dari sepuluh menjadi 6, dan jumlah jam bertambah 4 jam perminggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran. Berdasarkan elemen perubahan di atas dapat disimpulkan bahwa Kurikulum 2013 menata ulang Standar Nasional Pendidikan yang telah berlaku sehingga menjadi penyempurnaan bagi pendidikan Nasional. 2.1.1.4 Pendidikan Karakter Pendidikan karakter pada Kurikulum SD 2013 sangat ditekankan untuk diajarkan kepada peserta didik. Dalam Kamus Bahasa Indonesia (2011: 213), karakter adalah sifat-sifat khas yang membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, watak. Sementara itu, menurut Darmiyati, dkk (2012: 208-209) karakter adalah pola pikir, pola rasa, dan pola perilaku yang sudah menjadi kebiasaan sehari-hari, yang menjadi ciri khas tiap individu/kelompok individu/bangsa untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, maupun masyarakat. Agus (2013: 14) mendefinisikan bahwa karakter adalah sifat alami yang dimiliki seseorang dalam merespons situasi secara bermoral; sifatnya jiwa manusia, mulai dari angan-angan hingga terjelma sebagai tenaga; cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara, serangakaian sikap, perilaku, motivasi, dan keterampilan, watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk.

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 15. dari hasil internalisasi berbagai kebajikan, yang diyakini dan digunakan seagai landasan untuk cara pandang berpikir, bersikap, dan bertindak. Pendidikan karakter menurut Zamroni (dalam Darmiyati ,2012: 159) adalah proses untuk mengembangkan pada diri setiap siswa kesadaran sebagai warga bangsa yang bermartabat, merdeka dan berdaulat dan berkemauan untuk menjaga dan mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan tersebut. Menurut Darmiyati (2012: 211) pendidikan karakter adalah pendidikan yang dapat membentuk karakter terpuji, akhlak mulia, dan budi mulia bagi peserta didik. Muclas (2012: 45) mendefinisikan pendidikan karakter adalah proses pemberian tuntunan kepada peserta didik untuk menjadikan manusia yang utuh dan berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga, serta rasa dan karsa. Dari empat pengertian tentang pendidikan karakter peneliti dapat menyimpulkan pendidikan karakter adalah sebuah proses pembelajaran yang menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik yang mengandung komponen pengetahuan dan pengembangan perilaku agar peserta didik memiliki budi pekerti yang baik. 2.1.1.4.1. Tujuan Pendidikan Karakter Pendidikan karakter pada Kurikulum SD 2013 sangat ditekankan untuk. diajarkan kepada peserta didik karena memiliki beberapa tujuan, Dharma (2011: 9) mengungkapkan bahwa pendidikan karakter mempunyai tiga tujuan yaitu (1) Menguatkan serta mengembangkan nilai-nilai yang ada di kehidupan yang dianggap penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian peserta didik yang khas seharusnya nilai-nilai yang dikembangkan. (2) Memeriksa perilaku peserta didik.

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 16. yang tidak bersesuaian dengan nilai-nilai yang dikembangkan oleh sekolah. (3) Menciptakan koneksi yang selaras dengan keluarga dan lingkungan masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter secara bersama-sama. Sementara itu, Zubaedi (2011: 18) mengungkapkan bahwa pendidikan karakter memiliki lima tujuan yaitu (1) mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai manusia dan warga Negara yang memiliki nilai-nilai karakter bangsa, (2) mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius, (3) menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa, (4) mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, dan berwawasan kebangsaan, dan (5) mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas, persahabatan, rasa kebangsaan yang tinggi, dan penuh kegiatan. Dari pernyataan di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa tujuan dari pendidikan karakter adalah pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga peserta didik memiliki perilaku yang terpuji di sekolah maupun di lingkungan sekitarnya. 2.1.1.5 Berpikir Tingkat Tinggi Kurikulum SD 2013 memiliki ciri khas yaitu mengukur tingkat berpikir siswa mulai dari yang rendah sampai berpikir tingkat tinggi. Benyamin Bloom dalam Wendie (2013: 17), menggolongkan tujuan pendidikan menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif (berkaitan dengan kognisi atau penalaran/pemikiran–dalam bahasa pendidikan Indonesia disebut “cipta”), ranah afektif (berkaitan dengan.

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 17. afeksi atau “rasa”), dan ranah psikomotor (berkaitan dengan psikomotor atau gerak jasmani-jiwani, gerak-gerik jasmani yang terkait dengan jiwa; mirip dengan “karya”–walau sebenarnya tidak sama persis. Pada ranah kognitif terdapat tingkatan berpikir dari yang rendah sampai tingkatan yang paling tinggi. Taksonomi Bloom memuat dimensi proses kognitif yaitu, (1) Tahap mengingat; (2) Tahap memahami; (3) Tahap mengaplikasikan; (4) Tahap menganalisis; (5) Tahap mengevaluasi; (6) Tahap mencipta. Menurut Bloom dalam Wendie (2013: 17), terdapat 3 aspek yang menjadi bagian dari kemampuan berpikir tinggi yaitu aspek analisa, aspek evaluasi, dan aspek mencipta sebagai pedoman berpikir. Salah satu karakter belajar abad ke-21, adalah Critical thinking and problem solving, pada karakter ini peserta didik diminta untuk berpikir untuk berusaha. menggunakan. kemampuan. yang. dimilikinya. untuk. berusaha. menyelesaikan suatu masalah yang dialaminya dengan mandiri, peserta didik juga memiliki kemamapuan untuk menyusun, mengungkapkan, menganalisa, dan menyelesaikan masalah (Husamah, 2013: 188). Senada dengan itu, Ratna (2011: 121-122) mengungkapkan bahwa peserta didik yang mampu memecahkan suatu masalah yang mewakili kejadian yang nyata, sebenarnya peserta didik telah terlibat dalam perilaku berpikir. Dengan mencapai pemecahan suatu masalah secara nyata, peserta didik telah belajar sesuatu yang dapat digeneralisasikan pada masalah yang lain juga. Ini berarti peserta didik telah mencapai suatu kemampuan baru yang didapatkan dari berpikir atau aturan tingkat tinggi. Tidak hanya itu saja berpikir rasional dan kritis juga diharapkan pada Kurikulum 2013, menurut Muhhibin (2011: 118) berpikir rasional dan berpikir kritis adalah suatu.

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 18. perwujudan dari perilaku belajar terutama yang berkaitan dengan pemecahan masalah. Reber (dalam Muhhibin, 2011: 118) mengungkapkan bahwa, dalam berpikir rasional peserta didik dituntut untuk menggunakan logika dalam menentukan sebab-akibat, menganalisis, menarik kesimpulan, dan bahkan menciptakan hukum teoritis. Sedangkan dalam berpikir kritis, peserta didik dituntut untuk menggunakan strategi kognitif tertentu yang tepat untuk menguji keandalan gagasan pemecahan masalah dan mengatasi kekurangan maupun kelebihannya. Jadi berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir seseorang pada ranah kognitif pada aspek analisa, evaluasi, dan mencipta sebagai pedoman berpikir untuk menyelesaikan atau memecahkan suatu masalah yang terjadi. 2.1.1.6 Pendekatan Tematik Integratif Kurikulum SD 2013 memiliki ciri khas pembelajaran yang menggunakan pendekatan tematik integratif, khususnya untuk peserta didik kelas I sampai kelas VI SD/MI. Siswa kelas I sampai IV SD menurut Piaget berada pada tahap oprasional konkrit (umur 7-11 tahun) pada tahap ini siswa, telah mengembangkan sistem pemikiran logis yang dapat diterapkan dalam memecahkan persoalanpersoalan konkrit yang dihadapi. Menurut Piaget (dalam makalah Depdiknas, 2006: 3) pada rentang usia tersebut anak mulai menunjukkan perilaku belajar sebagai berikut: (1) Mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secra serentak, (2) Mulai berpikir secara oprasional, (3) Menggunakan cara berpikir oprasional. untuk. menglasifikasikan. benda-benda,. (4). Membentuk. dan.

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. menggunakan. keterhubungan. aturan-aturan,prinsip. ilmiah. sederhana. 19. dan. mempergunakan hubungan sebab-akibat, dan (5) Memahami konsep subtansi, volume, zat cair, panjang, lebar, luas, dan berat. Memperhatikan tahap perkembangan berpikir tersebut, kecenderungan anak dalam hal belajar memiliki tiiga ciri, yaitu (1) konkrit yang mengandung makna proses belajar dari hal-hal yang nyata, (2) Integratif karena peserta didik memandang sesuatu yang dipelajari sebagai kesatuan yang utuh, dan (3) Hierakis, karena pada tahap usia SD cara anak belajar berkembang secara bertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang kompleks. Sesuai dengan tahapan perkembangan anak, karakteristik cara belajar anak, konsep belajar dan pembelajaran bagi anak Sekolah Dasar pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan Tematik Integratif. Pendekatan tematik integratif itu sendiri menurut Sutirjo dan Mamik (dalam Mulyoto, 2013: 118) pembelajaran yang mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema pembahasan. Iif dan Sofan (2014: 225) juga mengungkapkan bahwa metode pendekatan tematik integratif adalah pembelajaran yang yang menggunakan tema yang sudah dikaitkan dengan seluruh muatan pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna maupun berkesan pada peserta didik. Sedangkan menurut Kemendikbud (dalam Husamah, 2013: 19), pendekatan pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran kedalam berbagai tema..

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 20. Pentingnya tematik terpadu yaitu, (1) Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak melihat dunia sebagai satu keutuhan yang terhubung bukannya penggalan-penggalan yang terpisah, (2) Semua mata pelajaran yang ada di Sekolah Dasar (SD) dengan defiisi kompetensi yang berbeda menghasilkan banyak keluaran yang sama, (3) Keterkaitan satu sama lain antar mapel-mapel SD menyebabkan keterpaduan konten pada berbagai mapel dan arahan bagi siswa untuk mengaitkan antar akan meningkatkan hasil pembelajaran peserta didik (Kemendikbud, 2013a). Menurut Majid (2014: 49) pembelajaran tematik integratif memiliki beberapa prinsip, yaitu (1) Pembelajaran tematik integratif memiliki satu tema yang actual dan tema yang dibuat menjadi alat pemersatu materi yang beragam dari beberapa muatan. pelajaran. (2) Pembelajaran tematik integratif perlu. memilih materi beberapa muatan pelajaran yang mungkin saling terkait. (3) Pembelajaran tematik integratif tidak boleh bertentangan dengan tujuan kurikulum yang berlaku.(4) Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema selalu mempertimbangkan karakteristik siswa seperti minat, kemampuan, kebutuhan dan pengetahuan awal. (5) Tidak boleh memaksakan materi pembelajaran untuk dipadukan. Artinya, materi yang tidak mungkin dipadukan tidak usah dipadukan. Majid (2014: 49) mengungkapkan bahwa sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran tematik memiliki karakteristikkarakteristik yang khas, seperti (1) Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered) dalam pembelajaran siswa sebagai subjek belajar dan guru.

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 21. hanya berperan sebagi fasilitator, (2) Memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences) dan memberikan sesuatu yang nyata atau konkret untuk memahami suatu hal yang lebih abstrak, (3) Pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan peserta didik, (4) Menyajikan konsepkonsep dari berbagai mauatan pelajaran dalam suatu proses pembelajaran, (5) Bersifat luwes (fleksibel) di mana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu muatan pelajaran dengan muatan pelajaran lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan anak dan keadaan lingkungan anak, dan (6) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain yang menyenangkan. Pembelajaran tematik menurut Iif dan Sofan (2014: 224) memiliki kelebihan dan arti penting, yakni sebagai berikut (1) Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan anak didik; (2) Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar-mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak didik; (3) Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna; (4) Mengembangkan keterampilan berpikir anak didik sesuai dengan persoalan yang dihadapi; (5) Menumbuhkan keterampilan social melalui kerja sama; (6) Memiliki sikap toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain; (7) Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam lingkungan anak didik. Pembelajaran tematik memiliki beberapa manfaat yang berguna baik untuk siswa maupun guru, seperti (1) suasana kelas akan terasa nyaman dan menyenangkan, (2) menggunakan kelompok kerjasama dan strategi-strategi yang.

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 22. dapat mendorong peserta didik untuk memecahkan masalah, (3) mengoptimasi lingkungan belajar sebagai cara untuk menjadikan kelas yang ramah otak, (4) peserta didik secara cepat dan tepat waktu mampu memproses informasi, (5) materi pembelajaran dapat diaplikasikan langsung oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, (6) peserta didik yang relatif mengalami kesulitan untuk menutaskan program belajar dapat dibimbing oleh guru menerapkan prinsip belajar tuntas, dan (7) progam pembelajaran yang bersifat ramah otak memungkinkan guru untuk mewujudkan ketuntasan belajar dengan menerapkan variasi cara penilaian. Tujuan dari dipakainya pendekatan integratif dalam pembelajaran di Kurikulum SD 2013 menurut Iif dan Sofan (2014: 75) yaitu agar peserta didik dapat melakukan lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya bernalar, dan mengkomunikasikan, apa yang mereka peroleh setelah menerima pembelajaran dan agar peserta didik tidak menjadi anak yang hanya menerima pengetahuan dari guru. (menghafal),. diharapkan. peserta. didik. mengembangkan. nalarnya. dibandingkan hafalan. Berdasarkan teori-teori yang sudah diuraikan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan tematik integratif merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang dilakukan secara terpadu dan terdapat keterkaitan antar bidang studi, antar konsep, antar pokok bahasan, antar tema bahkan antar topik melalui pengalaman langsung sehingga pembelajaran dapat bermakna bagi peserta didik..

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 23. 2.1.1.7 Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan anak-anak bangsa menghadapi persaingan global dengan cara mendorong peserta didik, mampu melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengomunikasikan. Untuk mencapai tujuan itu, dibutuhkan proses pembelajaran yang mendukung kreativitas peserta didik. Oleh sebab itu, apa yang perlu dirumuskan adalah pembelajaran yang menggunakan pendekatan yang mengedepankan pengalaman individu melalui proses mengamati, bertanya, menalar, dan mencoba untuk meningkatkan prestasi peserta didik. Salah satu pendekatannya yang cocok adalah pendekatan saintifik. Dalam Kurikulum SD 2013, pendekatan saintifik atau pendekatan sains menyebabkan semua mata pelajaran yang diajarkan akan diwarnai oleh mata pelajaran Ilmu Pendidikan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam (dalam Kuriasih dan Sani, 2014: 141). Menurut Sudarwan (dalam Majid, 2014: 194), pendekatan saintifik bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Dengan demikian, proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau criteria ilmiah. Proses pembelajaran disebut ilmiah jika memenuhi kriteria seperti berikut ini: 1.. Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kirakira, khayalan, legenda, atau dongeng semata..

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.. 24. Penjelasan guru, respons peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas dari prasangka dengan serta-merta,pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.. 3.. Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan substansi atau materi pembelajaran.. 4.. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir berdasarkan hipotesis dalam melihat perbedaan , kesamaan, dan tautan satu sama lain dari substansi atau materi pembelajaran.. 5.. Mendorong. dan menginspirasi. peserta didik mampu memahami,. menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan obyektif dalam merespons substansi atau materi pembelajaran. 6.. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung jawabkan.. 7.. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya. Pendekatan. pembelajaran. ilmiah. menekankan. pada. pentingnya. kolaborasi dan kerja sama diantara peserta didik dalam menyelesaikan setiap permasalahan dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik adalah pendekatan yang biasa digunakan dalam pembelajran IPA, yaitu pendekatan yang menekankan pada proses. Pendekatan proses menurut Noehi dan Ketut (1999: 1.36-1.38) adalah pendekatan yang didasarkan pada pengujian dari apa yang biasa para ilmuwan lakukan. Keterampilan proses ini sangat penting untuk dilakukan saat.

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 25. pembelajaran karena memiliki alasan sebagai berikut. Harlem (dalam Noehi, 1999: 1.36) mengemukakan beberapa alasan untuk itu, yaitu: (1) Pengujian ideide berhubungan erat dengan penggunaan keterampilan-keterampilan proses. (2) Pengembangan. pemahaman. tergantung. kepada. kemampuan. melakukan. keterampilan proses dalam kegitan ilmiah. (3) Keterampilan proses memiliki peranan besar dalam pengembangan konsep-konsep ilmiah. Sementara itu, Carin (dalam Noehi, 1999: 1.36) juga mengungkapkan bahwa pendekatan proses sangat penting digunakan karena keterampilan proses merupakan keterampilan belajar sepanjang hayat, dan dapat digunakan untuk belajar berbagai ilmu dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Semiawan (dalam Noehi, 1999: 1.36) mengemukakan alasan karena (1) adanya perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat cepat membuat para guru tidak mungkin lagi mengajarkan semua fakta dan konsep yang ada kepada para muridnya. (2) Anak-anak akan lebih mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai contoh konkret. (3) Untuk menanamkan sifat ilmiah dan melatih melakukan penyelidikan ilmiah. (4) Sebagai wahana yang tepat untuk pengembangan konsep dan pengembangan sikap serta nilai. Esler (dalam Noehi, 1999: 1.36) terdapat 8 keterampilan proses/ilmiah dasar. meliputi. keterampilan. mengobservasi,. mengklasifikasi,. megukur,. mengomunikasikan, menginfernsi, memprediksi, mengenal hubungan ruang dan waktu, serta mengenal hubungan-hubungan angka. Sementara itu, menurut Kemendikbud siswa Sekolah Dasar hanya melakukan 5 keterampilan yaitu.

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. mengamati,. menalar/mengasosiasi,. menanya,mencoba/mempraktikkan,. 26. dan. mengomunikasikan. Berdasarkan uraian di atas, pendekatan saintifik/ilmiah. adalah. pendekatan dalam pembelajaran yang menerapkan 5 keterampilan proses yaitu mengamati, menalar/mengasosiasi, menanya, mencoba, dan mengomunikasikan. 2.1.1.8 Penilaian Otentik Penilaian pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan sebagi proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaia hasil belajar peserta didik yang mencakup : penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan,. ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir. semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian naional, dan ujian sekolah. Sementara itu, dalam Kurikulum SD 2013 lebih menekankan pada penilaian otentik. Kunandar (2014: 35) mengungkapkan bahwa, penilaian otentik adalah kegiatan menilai peserta didik yang menekankan pada apa yang seharusnya dinilai, baik proses maupun hasil dengan berbagai instrumen penilaian yang digunakan dan disesuaikan dengan kompetensi di Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Penilaian otentik menurut Mueller (dalam Burhan, 2011: 23) yaitu penilaian kinerja yang meminta pembelajar untuk mendemonstrasikan keterampilan dan kompetensi tertentu yang merupakan penerapan pengetahuan yang dikuasai. Imas (2014: 47) juga mengungkapkan bahwa penilaian otentik adalah penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai masukan (input), dan.

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 27. keluaran (output) pembelajaran yang meliputi ranah sikap (afektif), pengetahuan (kognitif),. dan. keterampilan. (psikomotor).. Penilaian. otentik. mampu. menggambarkan peningkatan prestasi belajar peserta didik dalam rangka mengobservasi, menanya, menalar, mencoba, dan membangun jejaring. Menurut pusat kurikulum, penilaian otentik adalah suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang proses dan hasil belajar siswa menggunakan penerapan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti otentik, tepat, dan konsisten sebagai akuntabilitas publik (dalam Majid, 2014: 236). Sementara itu, Husamah (2013: 126) mendefinisikan penilaian otentik dengan penilaian yang melibatkan siswa dalam tugas-tugas otentik yang bermanfaat, penting dan bermakna atau penilaian yang digunakan untuk menggambarkan kondisi siswa yang sebenarnya sesuai dengan fakta atau kenyataan yang ada. Penilaian otentik memiliki ciri yaitu (1) Harus mengukur aspek pembelajaran, yakni kinerja dan hasil tau produk. (2) Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung. (3) Menggunakan berbagai cara penilaian dan berbagai sumber yang bisa digunakan sebagai informasi yang dapat menggambarkan penguasaan kompetensi siswa. (4) Tugas-tugas yang diberikan kepada siswa harus bersifat nyata dan mereka harus dapat menceritakan pengalaman yang mereka lakukan setiap hari. (5) Tes hanya salah satu alat pengumpul data penilaian karena dalam penilaian otentik informasi-informasi lain yang mendukung juga dijadikan data dalam melakukan penilaian. (6) Penilaian harus menekankan kedalaman pengetahuan dan keahlian siswa..

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 28. Karakteristik penilaian otentik ada 4 yaitu (1) Bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif. (2) Mengukur pencapaian kompetensi. yang. menekankan aspek keterampilan dan kinerja bukan hanya kompetensi. (3) Penilaian otentik dilakukan secara berkesinambungan dan merupakan satu kesatuan secar utuh sebagai alat untuk mengumpulkan informasi terhadap pencapaian kompetensi siswa. Burhan (2011: 34) menyebutkan ada beberapa hal yang bisa digunakan sebagai dasar menilai prestasi siswa dalam penilaian otentik yaitu: 1.. Penilain kinerja. Penilaian kinerja dimaksudkan untuk menguji kemampuan peserta didik dalam mendomenstrasikan pengetahuan dan keterampilan. Penilaian kinerja ini bisa dalam kinerja lisan seperti berpidato, berdiskusi, berdialog, dll.. 2.. Wawancara lisan. Wawancara lisan disebut juga penilaian kinerja kebahasaan. Tujuan utama wawancar lisan ini adalah untuk menilai kompetensi peserta didik dalam membahasakan secara lisan informasi yang ditanyakan pewawancara dengan benar.. 3.. Pertanyaan terbuka. Penilaian dilakukan dengan memberikan pertanyaan atau tugas yang harus dijawab atau dilakukan oleh peserta didik secara tertulis maupun lisan.. 4.. Menceritakan kembali teks maupun cerita. Pemberian tugas menceritakan kembali teks maupun cerita dilakukan untuk mengukur pemahaman wacana yang didengar atau dibaca secara lisan maupun tertulis..

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5.. 29. Portofolio. Porofolio merupakan kumpulan karya peserta didik yang dikumpulkan secara sengaja, terencana, dan sistematik yang kemudian dianalisis secara cermat untuk menunjukan perkembangan kemajuan peserta didik dari waktu ke waktu.. 6.. Poyek. Proyek merupakan bentuk penugasan untuk menghasilkan karya maupun produk tertentu. yang dilakukan secara berkelompok dalam hal. dengan penilaian hasil pembelajaran. Hasil kerja akhir proyek dapat berbentuk laporan tertulis, rekaman video, gambar, aksi, atau perpaduan semuanya. Kurikulum SD 2013 menerapkan penilaian untuk menilai empat aspek yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan (performance), sikap sosial, dan sikap spiritual. Aspek pengetahuan dinilai menggunakan tes tertulis dan penugasan. Sebagai contoh indikator KI 3 seperti, mengetahui makna dari silsilah keluarga. Indikator tersebut dinilai menggunakan tes tertulis. Penilaian kompetensi keterampilan dapat dilakukan dengan menggunakan unjuk kerja, produk, projek, dan portofolio. Sebagai contoh indikator pada KI 4 seperti, membuat teks diagram/label tentang anggota keluarga. Indikator tersebut dinilai menggunakan unjuk kerja atau produk. Penilaian kompetensi sikap sosial dan spiritual peserta didik dilakukan menggunakan observasi. Sebagai contoh indikator pada KI 2 seperti, menunjukan sikap percaya diri saat membuat silsilah keluarga. Indikator tersebut dinilai melalui observasi yang dilakukan oleh guru..

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 30. Dari uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa penilaian otentik adalah suatu proses pengumpulan data atau informasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap para siswa yang sebenarnya sesuai dengan kenyataan yang ada selama proses pembelajaran. 2.1.2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Sudjana (dalam Trianto, 2013: 81) mengungkapkan bahwa, untuk. melaksanakan pengembangan perangkat pembelajaran diperlukan model-model pengembangan yang sesuai dengan sistem pendidikan. Salah satu model tersebut adalah model pengembangan perangkat pembelajaran model Jerold E. Kemp. Menurut Kemp (dalam Trianto, 2013: 81) pengembangan perangkat merupakan suatu lingkaran yang kontinum. Tiap-tiap langkah pengembangan berhubungan langsung dengan kegiatan evaluasi atau revisi. Pengembangan perangkat dapat memulai proses pengembangan dari tahap manapun dalam siklus tersebut. Menurut Rusman (2013: 166) dalam model Kemp memberikan bimbingan kepada para siswanya untuk berpikir tentang masalah-masalah umum dan tujuan-tujuan pembelajaran. Perencanaan desain pembelajaran model Kemp dapat digunakan pada tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Desain pembelajaran model Kemp ini dirancang untuk menjawab tiga pertanyaan yaitu mengenai (1) tujuan pembelajaran, (2) kegiatan, media, dan sumber belajar yang digunakan, dan (3) evaluasi..

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 31. Model pengembangan perangkat pembelajaran ditunjukkan pada gambar di bawah ini:. Gambar 1. Sistem Pengembangan Perangkat Menurut Jerold E Kemp (Morrison, 2011:1) Di bawah ini akan dipaparkan, tahapan model pengembangan perangkat pembelajaran menurut Kemp (dalam Trianto, 2010: 82-89) meliputi : 1.. Identifikasi masalah pembelajaran (Instructional Problems) Mengidentifikasi adanya kesenjangan antara tujuan menurut kurikulum yang berlaku dengan fakta yang terjadi dilapangan baik yang menyangkut model pendekatan, metode, teknik maupun strategi yang digunakan guru untuk mencapai pembelajaran.. 2.. Analisis Siswa (Learner Characteristic) Analisis siswa dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan karakteristik siswa yang meliputi ciri, kemampuan, dan pengalaman baik individu maupun kelompok..

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 32. 1) Tingkah laku awal siswa Tingkah laku awal siswa perlu untuk diidentifikasi keterampilan keterampilan khusus yang dimiliki oleh peserta didik sebelum melaksanakan proses pembelajaran, agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan efektif serta efisien 2). Karakteristik siswa Analisis. karakteristik. peserta. didik. dilakukan. dengan. cara. memperhatikan ciri, kemampuan, dan pengalaman siswa baik sebagai individu. maupun. karakteristik. sebagai. kemampuan. kelompok. aademik,. Analisis. siswa. pengalaman,. meliputi. keterampilan. psikomotor, kemampuan bekerjasama, keterampilan sosial, dsb. Analisis karakteristik peserta didik dapat digunakan untuk menyiapkan perangkat pembelajaran. 3.. Analisis Tugas (Task Analysis) Analisis tugas adalah kumpulan prosedur untuk menentukan isi suatu pengajaran. Sedangkan menurut Nur (dalam Trianto, 2007: 55) analisis tugas adalah alat yang digunakan oleh guru untuk mengidentifikasi dengan presesi yang tinggi hakekat yang setepatnya dari pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang diajarkan.Analisis tugas terdiri, analisis struktur isi, analisis konsep, analisis prosedural, dan analisis pemrosesan informasi..

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1). 33. Analisis Struktur isi Analisis Struktur Isi dilakukan dengan mencermati kurikulum GBPP yang sesuai dari bahan kajian, pokok bahasan, sub pokok bahasan serta garis besar perincian isi pokok bahasan.. 2). Analisis Konsep Analisa dilakukan dengan cara mengidentifikasi konsep-konsep utama yang akan diajarkan dan menyusunnya secra sistematis sesuai urutan penyajiannya dan merinci konsep-konsep yang relevan. Analisis konsep ini digunakan untuk mengidentifikasi fakta. Prinsip, konsep, dan aturan yang dibutuhkan dalam pengajaran. Hasil dari analisis ini berupa peta konsep.. 3). Analisis Prosedural Analisis prosedural merupakan analasis tugas yang dilakukan dengan mengidentifikasi tahap-tahap penyelesaian tugas sesuai dengan bahan kajian, hasil analisis ini akan diperoleh peta tugas dan analisis prosedural.. 4). Analisis Pemrosesan Informasi Analisis pemrosesean informasi dilakukan untuk mengelompokkan tugas-tugas yang dilaksanakan siswa selama pembelajaran dengan mempertimbangkan waktu. Hasil dari analisis pemrosesan informasi adalah cakupan konsep yang akan diajarkan dalam satu rencana pembelajaran..

(53) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4.. 34. Merumuskan Indikator (Instructional Objective) Perumusan indikator didasarkan pada analisis pembelajaran dan identifikasi tingkah laku awal siswa, tentang pernyataan-pernyataan apa yang dapat dilakukan siswa setelah selesai melakukan pembelajaran. Merumuskan indikator memiliki fungsi sebagai: (a) alat untuk mendesain suatu kegitan pembelajaran, (b) kerangka kerja dalam merencanakan cara mengevaluasi hasil belajar siswa, dan (c) panduan siswa dalam belajar.. 5.. Urutan Isi (Content Sequencing) Menentukan urutan isi berdasarkan tingkat kesuitannya untuk membantu siswa dalam memahami pembelajaran.. 6.. Strategi pembelajaran (Instructional Strategies) Kegiatan ini meliputi pemilihan model, pendekatan, metode, pemilihan format yang dipandang mampu memberikan wawasan yang berguna untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Menurut Kardi (dalam Trianto, 2010: 183) penelitian ini akan menggunakan strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan pemebelajaran khusus dan kategori hasil belajar yang akan dicapai meliputi: keterampilan intelektual, informasi verbal, keterampilan motorik, dan sikap.. 7.. Pemilihan Media atau Sumber Pembelajaran (Designing the Message) Menurut Morrison (2011: 16), memilih alat dan bahan yang disesuaikan dengan. tujuan. dapat. membantu. keberhasilan. pelaksanaan. proses. pembelajaran. Jika sumber-sumber pelajaran yang dipilih dan disiapkan dengan baik, maka dapat memenuhi tujuan pembelajaran antara lain.

(54) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 35. memotivasi siswa dengan menarik dan menstimulasi perhatian pada materi pelajaran, melibatkan siswa, menjelaskan dan menggambarkan isi materi dengan lebih jelas. 8.. Pengembangan Instruksi (Development of Instruction) Morrison (2011: 16) menjelaskan bahwa setelah melengkapi proses analisis dan mendesain media dan sumber belajar, langkah selanjutnya adalah menyiapkan semua bahan ajar seperti halaman web, bahan cetak, dan rekaman video.. 9.. Penyusunan Instrumen Evaluasi (Evaluation Instruments) Penyusunan tes hasil belajar merupakan alat evaluasi untuk mengukur ketuntasan. indikator. dan. ketuntasan. penguasaan. siswa. setelah. berlangsungnya proses pembelajaran. Kriteria penilaian yang dilakukan adalah penilaian acuan patokan, sehingga instrumen yang dikembangkan harus dapat mengukur ketuntasan pencapaian hasil belajar. 10. Revisi Perangkat Pembelajaran (Revision) Revisi perangkat pembelajaran dilakukan setelah mendapatkan masukan dan penilaian yang diperoleh dari kegiatan validasi perangkat pembelajaran oleh pakar. 11. Evaluasi Sumatif (Summative Evaluation) Evaluasi sumatif secara langsung mengukur tingkat pencapaian tujuan-tujuan utama pada akhir pembelajaran. Penilaian sumatif meliputi hasil ujian akhir unit dan uji akhir untuk pelajaran tertentu..

(55) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 36. 12. Evaluasi Formatif (Formative Evaluation) Evaluasi formatif merupakan bagian penting dari proses pengembangan yang berfungsi sebagai pemberi informasi bagi pengajar atau tim pengembang seberapa baik program yang telah berfungsi. Penilaian formatif dilaksanakan selama pengembangan dan ujicoba. 13. Evaluasi Penegasan (Confirmative Evaluation) Morrison (2011: 18) menjelaskan bahwa proses evaluasi penegasan adalah proses untuk menentukan apakah desain yang telah dirancang tetap sesuai dari waktu ke waktu. 14. Perencanaan (Planning) Menurut Morrison (2011: 17), proyek desain instruksional bervariasi dalam tingkat kerumitan dan jumlah perencanaan serta manajemen yang mereka butuhkan. Perencanaan sangat penting untuk mengembangkan dan mengelola jadwal dan anggaran untuk proyek. 15. Pelaksanaan (Implementation) Morrison (2011: 18) memaparkan bahwa selain mendesain instruksi, penting juga untuk merencanakan pelaksanaan. Pelaksanaan seperti evaluasi formatif dilakukan diawal dalam proses merancang instruksional. Perencanaan dalam pelaksanaan yang dilakukan seawal mungkin, dapat membantu memastikan kelancaran program instruksional..

Gambar

Tabel 1. Tata kelola pelaksanaan kurikulum  Elemen  Ukuran  Tata
Gambar 1. Sistem Pengembangan Perangkat Menurut Jerold E  Kemp (Morrison, 2011:1)
Gambar 2. Langkah-Langkah penggunaan Metode R&D Potensi dan MasalahPengumpulan dataDesain Produk Validasi DesainRevisi DesainUjicoba ProdukRevisi ProdukUjicoba Pemakaian
Gambar 3. Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran
+7

Referensi

Dokumen terkait

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data ini diperoleh dari studi dokumentasi yang

Di samping itu, pembelajaran bahasa Indonesia mendorong kepedulian untuk menggunakan bahasa secara cermat (menyunting teks), kepedulian terhadap nilai-nilai kemanusiaan

Pemegang Saham dengan Kepemilikan < 5% Shares Ownership < 5% Bulan ini This Month Total sampai dengan Bulan ini Total up to this Month Dasar (Jumlah Saham)

yang telah berkenan menjadi ahli media dan juga memberikan penilaian, kritik, serta saran berharga dalam pengembangan multimedia interaktif ini. Bapak Andhika Brahmantara

yang telah diperoleh karena karya saya ini, serta sanksi lain yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Kristen Satya

kDcED nqck B4 sd4N