9
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1 Definisi Komunikasi
Definisi dari komunikasi organisasi yang akan digunakan dalam penelitian. Berikut beberapa pendapat ahli mengenai komunikasi organisasi :
Menurut Roger dan Kincaid, komunikasi adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu maupun kelompok dalam melakukan suau kegiatan pertukaran informasi antara satu dengan yang lainnya sehingga menghasilkan pemahaman satu sama lain. (Wiryanto, 2004, p. 6)
Menurut Knapp, komunikasi adalah merupakan suatu kegiatan interaksi seseorang dengan orang lain secara langsung atau tidak langsung dan disampaikan dengan cara verbal atau non verbal. (Suprapto, 2011, p. 6)
Dari uraian definisi di atas dapat disimpulkan bahwa, komunikasi merupakan proses yang dilakukan dalam penyampaian pesan atau informasi verbal atau non verbal yang dilakukan oleh seseorang ke orang lainnya secara langsung atau tidak langsung sehingga menghasilkan pemahaman akan informasi atau pesan tersebut.
2.1.2 Komunikasi Organisasi
Menurut Redding dan Sanborn di dalam buku Teori Komunikasi (Rohim, 2009, p. 110), komunikasi organisasi merupakan pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi kompleks.
Menurut Zelko dan Dance, komunikasi organisasi adalah komunikasi organisasi dengan suatu sistem yang saling tergantung yang mencangkup komunikasi internal dan komunikasi eksternal. (Rohim, 2009, p. 110)
Dari uraian dari kedua ahli mengenai komunikasi organisasi, dapat dijelaskan kembali bahwa komunikasi organisasi merupakan proses penyampaian pesan dan penerimaan pesan dalam suatu organisasi yang mencangkup komunikasi internal dan komunikasi eksternal.
2.1.3 Definisi Public Relations
Pada bab ini, akan membahas definisi dari public relations yang akan digunakan dalam penelitian. Berikut beberapa pendapat ahli mengenai public relations.
Menurut Marston, definisi public relations adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan dalam pembentukan suatu perusahaan agar dipandang baik dan disukai oleh pihak internal (karyawan) dan pihak eksternal (konsumen, publik). (Nurjaman dan Umam, 2012, p. 105)
Menurut Seidel, public relations adalah proses dari perencanaan yang dilakukan secara berjangka dengan tujuan untuk mendapatkan kepercayaan yang baik dari publik, konsumen, dan karyawannya. (Nurjaman dan Umam, 2012, p. 105)
Dari ketiga penjelasan definisi di atas dapat dijelaskan, Public Relations merupakan suatu proses komunikasi yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan tempat yang baik serta dihormati oleh pihak internal
(karyawan) dan pihak eksternal (konsumen dan publik) serta dalam suatu kegiatan yang dilakukan untuk pencapaian yang diinginkan oleh perusahaan.
2.1.4 Fungsi Public Relations
Menurut Nurjaman dan Umam (2012, p. 155), fungsi public relations, yaitu :
1. Suatu proses yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan dan citra positif dari khalayak.
2. Dalam melakukan suatu tujuan untuk mendapatkan suatu pendapat khalayak yang dapat menguntukan pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan.
3. Elemen yang sangat dibutuhkan dalam perusahaan dengan harapan untuk pencapaian tujuan yang diharapkan oleh perusahaan maupun publik. Dengan public relations perusahaan menjadi memiliki citra yang positif dimata pihak internal dan pihak eksternal perusahaan, memiliki suasana perusahaan yang nyaman dan menyenangkan, mencapai kinerja yang semakin baik dan mencapai produktivitas secara optimal.
4. Suatu upaya dalam membuat sebuah hubungan yang baik antara perusahaan dengan publik sehingga memiliki efek yang bermanfaat untuk perusahaan dengan terciptanya opini publik.
Sedangkan menurut Ruslan dalam buku (Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, 2005, p. 10), peran public relations yaitu :
1. Sebagai communicator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang diwakili dengan publiknya.
Dalam uraian diatas dapat dijelaskan kembali bahwa fungsi dari public relations adalah merupakan sebagai penghubung antara perusahaan yang diwakili dengan publik.
2. Membina relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya. Uraian tersebut dapat dijelaskan fungsi public relations yaitu melakukan kegiatan yang bertujuan untuk membina suatu hubungan yang baik sekaligus bisa saling menguntungkan satu sama lain dengan publik.
3. Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi manajemen organisasi atau perusahaan.
Dalam uraian tersebut, public relations sebagai pendukung dari fungsi manajemen suatu perusahaan.
4. Membentuk corporate image, artinya peranan public relations berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya. Uraian tersebut fungsi public relations berperan dalam membentuk citra positif pada suatu perusahaan.
2.1.5 Tujuan Public Relations
Menurut Jefkins tujuan public relations, yaitu (Nurjaman dan Umam, 2012, p. 113 - 114) :
1. Melakukan perubahaan citra (image) di mata publik dengan terbentuknya kegiatan-kegiatan baru yang dilaksanakan oleh perusahaan.
2. Mengembangkan kualitas calon karyawan.
3. Menyebarluaskan kesuksesan yang sudah tercapai oleh
perusahaan kepada publik dalam mendapatkan pengakuan.
4. Melakukan perkenalan kepada publik luas mengenai
perusahaan, sekaligus membuka pangsa pasar yang baru.
5. Mempersiapkan dan mengindisikan publik bursa saham
mengenai rencana yang dilakukan perusahaan untuk
menerbitkan saham yang baru.
6. Memperbaiki relasi antara perusahaan dengan publik.
7. Mengajarkan publik atau konsumen agar dapat lebih efektif serta memahami dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan. 8. Memastikan kepada publik bahwa perusahaan dapat bertahan
atau dapat berdiri kembali setelah mengalami krisis.
9. Memajukan kemampuan dalam mempertahankan perusahaan
dalam menghadapi suatu risiko pengambilalihan oleh pihak lain. 10. Melakukan perubahan yang baru terhadap identitas perushaan. 11. Menginformasikan suatu kegiatan dan partisipasi pemimpin
12. Menjadikan perusahaan sebagai sponsor dalam membantu atau mendukung suatu kegiatan.
13. Menegaskan kepada publik bahwa politisi sudah benar-benar
paham dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan ataupun mengenai produk-produk perusahaan, dengan tujuan agar perusahaan tidak terlibat dengan peraturan, undang-undang serta kebijakan pemerintah yang dapat merugikan perushaan.
14. Menginformasikan kegiatan-kegiatan penelitian yang sudah dijalankan oleh perusahaan adar publik dapat mengetahui bahwa perusahaan mengutamakan kualitas diberbagai hal.
Sedangkan menurut Rusalan tujuan public relations, sebagai berikut (Nurjaman dan Umam, 2012, p. 113) :
1. Mengembangkan citra (image) positif perusahaan di mata publik umum atau konsumen.
2. Memajukan pencapaian pemahaman satu sama lain antara perusahaan dengan target publik.
3. Meningkatkan peran pemasaran dengan public relations.
4. Menciptakan pengenalan terhadap merek (brand) dan
pengetahuan terhadap merk (brand) secara efektif. 5. Mengkontribusi bauran pemasaran.
Dari uraian dari kedua para ahli, dapat disimpulkan tujuan public relations adalah mempubliksikan perusahaan atau produk, menciptakan kegiatan-kegiatan yang dapat mempengaruhi dan menarik perhatian publik atau
konsumen, mengembangkan kualitas perusahaan, dengan begitu dapat meningkatkan citra (image) positif perusahaan di mata publik.
2.1.6 Kegiatan Public Relations
Public Relations fungsi utamanya adalah sebagai penghubung interaksi atau komunikasi antara perusahaan dengan pihak internal perusahaan
(karyawan) maupun atara perusahaan dengan pihak eksternal
(publik/konsumen) agar terjalinnya hubungan baik satu sama lain.
Berikut merupakan beberapa kegiatan (aktivitas) public relations (Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, 2012, p. 23) :
1. Membina hubungan dengan publik internal.
Publik internal adalah orang-orang yang merupakan bagian dari perusahaan. Seorang public relations sebelum menjalankan suatu kebijakan di dalam perusahaan harus bisa mengenali segala hal yang membuat atau yang menimbulkan hal negatif yang ada disekitar publik.
Kegiatan yang dilakukan oleh public relations dengan publik internal, sebagai berikut :
a. Hubungan dengan karyawan (employe relations) b. Hubungan dengan mitra (stakeholder relations)
2. Membina hubungan dengan publik eksternal.
Publik eksternal adalah orang-orang yang berada di luar perusahaan (publik umum) seperti masyarakat atau konsumen. Seorang public relations harus menciptakan citra (image) positif dari masyarakat atau konsumen terhadap perusahaan.
Kegiatan yang dilakukan oleh public relations dengan publik eksternal, sebagai berikut :
a. Hubungan dengan komunitas (community relations) b. Hubungan dengan konsumen (costumer relations)
Sedangkan menurut Fayol ada beberapa kegiatan dari public relations, yaitu (Ruslan, 2012, p. 23-24) :
1. Membangun identitas dan citra perusahaan (Building corporate identity and image)
a. Membentuk identitas dan citra yang baik untuk perusahaan dimata publik.
b. Membina komunikasi dua arah yang baik dengan publik internal dan publik eksternal.
2. Menghadapi krisis (facing of crisis)
Menangani serta menghadapi krisis yang telah terjadi di dalam perusahaan dengan cara membentuk manajemen krisis yang tugasnya adalah memulihkan citra perusahaan dari krisis tersebut.
3. Mempromosikan aspek kemasyarakatan (promotion public
causes)
Melakukan kegiatan promosi yang berkaitan dengan
kepentingan publik dan mendukung jalannya kegiatan kampanye social.
2.1.7 Strategi Public Relations
Strategi public relations atau bisa disebut dengan bauran public relations, sebagai berikut (Ruslan, 2005, pp. 13-15) :
1. Publication (Publikasi dan publisitas).
Di dalam tugas dan fungsi dari public relations adalah melakukan kegiatan berupa penyebaran sebuah informasi atau publikasi mengenai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan melalui berbagai media, sehingga memperoleh publisitas dari masyarakat atau publik tentang gambaran positif perusahaan.
2. Event (Penyusunan program acara).
Membuat sebuah acara atau kegiatan tertentu yang tujuannya untuk mempengaruhi opini publik. Ada beberapa jenis dari event, antara lain :
a. Callender Event. Merupakan kegiatan atau acara yang
dilaksanakan secara rutin pada bulan tertentu disepanjang tahun, seperti tahun baru, ulang tahun perusahaan, idul fitri, dan lain-lain.
b. Special Event. Merupakan acara khusus yang dilaksanakan
pada waktu tertentu, seperti peluncuran produk baru (launching product), pembukaan gedung baru, dan lain-lain.
c. Moment Event. merupakan acara yang sifatnya lebih khusus
lagi, seperti pesta emas, pesta perak, dan lain-lain.
Seorang public relations bertugas menciptakan publisitas maka public relations membuat suatu berita atau informasi dengan membuat press release, news letter, ataupun bulletin.
5. Community Involvement (Kepeduliannya pada komunitas)
Tugas seorang public relations meliputi menjaga hubungan baik (community relations and humanity ralations) antara perusahaan dengan publik atau konsumen dengan melakukan interaksi social.
6. Inform or Image (Memberitahukan atau meraih citra)
Fungsi dari public relations, yaitu menginformasikan sesuatu kepada publik sekaligus menarik perhatian publik sehingga menghasilkan citra (image) positif di mata publik.
7. Lobbying and negotiation (pendekatan dan bernegosiasi)
Seorang public relations harus memiliki kemampuan dalam melakukan pendekatan dan bernegosiasi dalam mencapai suatu kesepakatan sehingga dapat saling menguntungkan (win-win solution) antara perusahaan dengan publik.
8. Social Responsibility (Tanggung jawab social)
Kepedulian terhadap publik atau masyarakat dalam memperoleh simpati atau empati dari publik adalah merupakan bentuk tanggung jawab sosial yang ada di dalam public relations.
2.1.8 Event Management
Menurut (Kennedy, 2009, p. 1) dalam bukunya Manajemen Even, Event Management adalah bagian dari ilmu manajemen yang merancang dan mengembangkan suatu kegiatan dengan tujuan untuk mengumpulkan
masyarakat di satu lokasi dan melakukan beberapa aktivitas yang sudah diatur untuk mendapatkan informasi atau menyaksikan suatu kejadian.
Dari uraian tersebut peneliti dapat menjelaskan kembali bahwa event management merupakan salah satu bagian dari ilmu manajemen yang membuat sekaligus mengembangkan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menyatukan masyarakat/orang-orang di salah satu lokasi dan melakukan beberapa kegiatan yang sudah diatur untuk mendapatkan informasi atau melihat suatu kejadian.
Event Management juga dapat dijadikan sebagai salah satu strategi komunikasi pemasaran yang digunakan oleh sebuah perusahaan seperti publikasi, peluncuran produk baru, kegiatan konfrensi pers, seminar, pameran, perusahaan merancang kegiatan promosi suatu produk dalam membantu perusahaan untuk memberikan informasi dan menyampaikan pesan kepada publik (konsumen) atau kepada klien mengenai produk tersebut di sebuah tempat. Perusahaan juga dapat menggunakan beragam cara untuk menarik target sasaran publik agar mereka mengunjungi kegiatan atau acara yang sudah dibuat oleh perusahaan.
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Definisi Special Event (Acara Khusus)
Menurut Yaverbaum dalam buku Special Event (Pudjiastuti, 2010, p. xvii) mengemukakan special event adalah media publisitas yang efektif karena dapat membantu dalam memasarkan perusahaan dan produk jasa kepada publik, sangat bersifat promosi, serta mampu mendapatkan publisitas banyak dari media massa.
Sedangkan menurut Macnamara (Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, 2012, p. 233), special event (acara khusus) adalah suatu acara khusus yang dibuat dan dilaksanakan oleh perusahaan secara istimewa yang dikemas kedalam program kegiatan public relations di suatu perusahaan, special event (acara khusus) dirancang untuk menyampaikan informasi kepada publik mengenai produk ataupun mengenai perusahaan.
Menurut (Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, 2012, p. 231), special event (acara khusus) memiliki unsur-unsur yang dapat meningkatkan beberapa hal, antara lain :
a. Knowledge.
Mengingkatkan pengetahuan publik akan sebuah produk ataupun suatu perusahaan.
Dengan diadakannya special event (Event Grand Launching Puzzle Kingdom) yang diadakan oleh PT Qeon Interactive di Auditorium BINUS University agar meningkatkan pengetahuan pengunjung tentang sebuah produk baru yang diluncurkan oleh Qeon, selain itu juga pengunjung bisa mengetahui perusahaan dengan adanya pemecahan rekor dunia.
b. Awarenes.
Memberikan pengenalan kepada publik terhadap suatu produk atau perusahaan.
Special event yang diadakan memberikan pengenalan kepada pengunjung tentang produk baru yang dirilis oleh PT Qeon Interactive.
Dalam upaya memenuhi selera publik. Dengan diadakannya special event, perusahaan memiliki upaya dalam memenuhi selera konsumen karena konsumen menginginkan hiburan yang memudahkan mereka.
d. Sympathy
Menarik simpati dan empati dari publik terhadap produk atau suatu perusahaan. Dengan diadakannya special event ini, PT Qeon Interactive bertujuan untuk menarik simpati dan empati dari publik terhadap produk yang baru diluncurkan.
e. Image
Menciptakan citra positif di mata publik terhadap suatu perusahaan atau suatu produk. Diadakannya special event, untuk menciptakan citra positif dimata pengunjung yang sudah hadir diacara Grand Launching terhadap suatu perusahaan maupun terhadap suatu produk.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa special event (acara khusus) adalah merupakan program kegiatan yang dirancang oleh public relations sebuah perusahaan yang kegiatannya dilaksanakan pada saat waktu yang istimewa dan kegiatannya meliputi mempublikasikan sebuah produk yang diciptakan oleh perusahaan itu sendiri atau mempublikasikan suatu perusahaan itu sendiri kepada publik, selain itu special event (acara khusus) juga bisa berupa acara peluncuran produk terbaru dari perusahaan. Special event (acara khusus) juga dapat memenuhi keinginan publik, meningkatkan pengetahuan publik sehingga menciptakan citra (image) positif di mata public
Dengan adanya uraian mengenai special event, unsur-unsur yang dapat meningkatkan beberapa hal seperti, knowledge, awareness, pleasure, sympathy, dan image, dijadikan sebagai indikator dari special event.
2.2.2 Tujuan Special Event (Acara Khusus)
Menurut Ducan (2003), tujuan special event (acara khusus), yaitu (Pudjiastuti, 2010, p. xxv) :
1. Mempengaruhi target publik.
2. Mengasosiasikan sebuah merek dengan suatu kegiatan, gaya hidup, atau individu tertentu.
3. Menjangkau target publik dengan lebih luas.
4. Meningkatkan kesadaran publik terhadap merek, produk atau perusahaan. 5. Mempublikasikan sebuah merek, produk, atau perusahaan yang nantinya
akan meningkatkan pengetahuan publik.
Sedangkan menurut Ardianto tujuan special event (acara khusus), sebagai berikut (Pudjiastuti, 2010, p. xxiv) :
1. Pengenalan (awareness) dan meningkatkan pengetahuan (knowledge) terhadap suatu perusahaan ataupun produk yang ingin dipublikasikan. 2. Suatu proses publikasi suatu produk atau perusahaan untuk memperoleh
publisitas yang baik di mata publik melalui interaksi komunikasi secara timbal balik.
3. Menunjukan niat positif dari perusahaan, yaitu produk yang mewakilinya dan sekaligus memberikan citra positif terhadap publik sasarannya.
4. Upaya mempertahankan penerimaan publik.
5. Memperoleh konsumen baru melalui special event yang dibentuk secara menarik, informative dan kreatif.
Dari kedua uraian di atas mengenai tujuan dari special event (acara khusus), dapat dijelaskan kembali bahwa tujuan special event adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mempublikasian kepada publik untuk
memperkenalkan serta meningkatkan pengetahuan publik terhadap suatu produk atau perusahaan sehingga dapat mempengaruhi publik, dengan begitu dapat menciptakan citra (image) positif di mata publik. Tujuan dari
diadakannya event Grand launching Puzzle Kingdom adalah
mempublikasikan atau memperkenalkan produk terbaru dari PT Qeon Interactive serta meningkatkan pengetahuan publik terhadap Puzzle Kingdom di mata publik, sehingga dengan begitu sekaligus menciptakan citra (image) positif untuk PT Qeon Interactive selaku perusahaan yang menciptakan game tersebut dan mengadakan special event tersebut.
2.2.3 Fungsi Special Event (Acara Khusus)
Fungsi special event (acara khusus) menurut (Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, 2012, p. 234), yaitu :
1. Memberikan informasi kepada publik secara langsung serta menghasilkan feedback positif dari publik melalui special event (acara khusus) yang dibuat dalam kegiatan public relations.
2. Menjadi sarana komunikasi sekaligus menghasilkan publikasi sehingga publik yang menjadi target sasaran akan mendapatkan pengenalan, pengetahuan, pengertian secara mendalam. Dari special event (acara khusus) tersebut diharapkan dapat terciptanya citra (image) positif di mata publik terhadap produk atau perusahaan.
Menurut (Pudjiastuti, 2010, p. xxx) fungsi dari special event (acara khusus) yaitu sebagai media komunikasi perusahaan, kegiatan tersebut sekaligus untuk mendapatkan publikasi dari publik terhadap perusahaan atau produk.
Dari kedua pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa fungsi special event (acara khusus) adalah sebagai sarana komunikasi dengan menyampaikan informasi secara langsung kepada publik yang dilakukan melalui special event (acara khusus) tersebut sekaligus diharapkan dapat menghasilkan citra (image) positif dari publik terdahap produk atau perusahaan.
2.2.4 Elemen-elemen Special Event (Acara Khusus)
Menurut Goldbatt special event (acara khusus) memiliki lima elemen penting, yaitu (Pudjiastuti, 2010, p. 2) :
1. Who : berkaitan dengan semua orang yang terlibat dalam special event
(acara khusus).
2. Why : berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam melaksanakan
special event (acara khusus) tersebut, khususnya dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan publik.
3. When: berkaitan dengan waktu dilaksanakannya special event (acara
khusus) tersebut.
4. Where: berkaitan dengan lokasi/tempat dilaksanakannya special event
(acara khusus) tersebut untuk publik sasaran.
5. What : berkaitan dengan bagaimana membuat special event (acara khusus)
tersebut agar menarik bagi publik sasaran.
Sedangkan menurut Lesly mengatakan elemen-elemen special event (acara khusus) sebagai news question, yaitu (Pudjiastuti, 2010, p. 15) :
1. What : elemen ini meliputi bentuk kegiatan, format kegiatan, dan kesan yang ingin diberikan.
2. Why : elemen ini meliputi tujuan dan maksud dari pelaksanaan special
event (acara khusus) tersebut.
3. When: elemen ini meliputi waktu serta alasan dilaksanakannya special
event (acara khusus) tersebut.
4. Where: elemen ini berhubungan dengan tempat dan fasilitas yang
mendukung pelaksanaan special event (acara khusus).
5. Who : elemen ini berhubungan dengan publik sasaran, pendukung
acara/pengisi acara, orang-orang yang terlibat dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan special event (acara khusus).
6. How : elemen ini berhubungan dengan perencanaan dan pelaksanaan
special event (acara khusus).
Dari uraian diatas mengenai elemen-elemen special event (acara khusus) tersebut, dapat disimpulkan bahwa elemen-elemen penting dari special event, yaitu :
1. Siapa yang terlibat dan bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan special event.
2. Lokasi/tempat pelaksanaan special event. 3. Waktu pelaksanaan special event.
4. Tujuan yang ini dicapai dari pelaksanaan special event. 5. Bentuk/isi dari pelaksanaan special event.
2.2.5 Bentuk-bentuk Special Event (Acara Khusus)
Menurut Goldblatt di dalam buku Special Event (Pudjiastuti, 2010, pp. 110-175), bentuk-bentuk special event (acara khusus) antara lain :
1. Exhibits/Exposition (Pameran) : merupakan special event yang sangat
efektif untuk memperkenalkan sebuah produk kepada publik dengan harapan publik dapat tertarik dan kemudian memutuskan untuk membeli produk tersebut.
2. Fair dan Festival : merupakan bentuk kegiatan yang banyak menyajikan
banyak hiburan bagi publik.
3. Hallmark Even : merupakan suatu acara pembukaan atau grand opening,
seperti pembukaan gedung baru.
4. Hospitality : merupakan acara khusus yang dilaksanakan oleh perusahaan
perhotelan. Perhotelan menyelenggarakan kegiatan tersebut memiliki strategi MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition), dimana strategi yang disiapkan secara khusus untuk pihak perusahaan yang akan menggunakan layanannya sekaligus menyelenggarakan acaranya.
5. Social Life Cycle Event : acara khusus ini dibuat dalam bentuk prosesi,
yang merupakan suatu acara yang menampilkan rangkaian tahapan pelaksanaan suatu kegiatan/upacara, seperti acara pernikahan.
6. Roadshow : merupakan acara khusus yang dilaksanakan secara
berpindah-pindah tempat dari satu lokasi ke lokasi lain.
7. Launching : merupakan kegiatan yang berupa peluncuran produk baru,
album music, atau logo perusahaan.
8. Gathering : acara khusus ini dibuat dalam bentuk hiburan, ramah-tamah,
biasanya diikuti oleh pihak internal (karyawan, pemegang saham, atau investor) dan pihak eksternal (distributor, konsumen, supplier, dan sebagainya).
Selain itu ada beberapa bentuk-bentuk dari special event lain, antara lain :
1. Contest and Competitions
2. Civic Event 3. Ratail Event 4. Sport Event 5. Tourism 6. Outbond 7. Demonstration 8. Media Conference 9. Media Tour 10. Debat 11. Reunion
Dari bentuk-bentuk special event (acara khusus) di atas, peneliti dapat menjelaskan bahwa Event Launching adalah suatu ajang istimewa yang dimana kegiatan yang ada di dalamnya berupa peluncuran produk baru dari suatu perusahaan. Kegiatan tersebut dirancang untuk memberikan informasi mengenai produk baru tersebut sekaligus mempromosikan kepada publik mengenai produk baru tersebut.
1. Kegiatan ini bertujuan untuk menginformasikan kepada publik mengenai adanya sesuatu yang baru, bisa berupa produk, logo, gedung baru, dan sebagainya.
2. Publik dalam kegiatan ini adalah para konsumen atau calon konsumen, investor, dan pihak media massa.
3. Lokasi pelaksanaan kegiatannya di tempat yang dapat dijangkau oleh para publik.
4. Kegiatan ini biasanya ditandai dengan adanya simbol pengguntingan pita, pemukulan gong, pelepasan balon, atau dengan menggunakan simbol lain yang lebih menarik yang dapat menarik perhatian publik.
5. Kegiatan peruncuran ini diharapkan adanya peliputan yang lakukan oleh pihak media massa sehingga adanya penyebaran informasi kepada publik secara luas.
2.2.6 Definisi Citra (Image)
Dalam perusahaan sangat membutuhkan seorang public relations dalam membangun citra positif di mata publik atau di mata pihak internal yang ada dalam perusahaan. Menurut (Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, 2012, p. 76) citra (image) adalah proses akumulasi dari kepercayaan yang diberikan oleh publik akan mengalami suatu proses yang cepat atau lambat sehingga membentuk suatu opini publik yang lebih luas.
Sedangkan menurut Katz (Umam, 2012, p. 125) citra (imege) adalah suatu cara publik lain memandang suatu perusahaan, seseorang, atau kagiatan.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa citra (image) adalah suatu pandangan atau kepercayaan publik terhadap suatu produk, perusahaa dan
kegiatan, karena tugas dari seorang public relations salah satunya adalah membentuk citra positif perusahaan di mata public dengan merancang program kegiatan yang mampu membentuk citra positif tersebut.
2.2.7 Proses Pembentukan Citra (Image)
Menurut Jim Macnamara ada beberapa tahap atau proses dalam pembentukan citra (image) perusahaan, antara lain (Macnamara & Wasesa, 2010, p. 96 - 98) :
1. Awareness (Kesadaran)
Pada tahap ini, perusahaan baru dikenal oleh para publik dan publik baru sadar atau baru mengetahui bahwa perusahaan ada. Seorang public relations bertugas untuk meningkatkan awareness positif di mata publik terhadap suatu perusahaan atau produk.
Dalam tahap ini PT Qeon Interactive merancang special event (acara khusus) yang berupa peluncuran game Puzzle Kingdom dengan tujuan untuk memperkenalkan atau meningkatkan kesadaran para publik mengenai produk baru, dengan begitu sekaligus membantu perusahaan untuk lebih dikenal oleh publik secara luas.
2. Attitude (Sikap)
Sikap adalah bagaimana publik menerima pesan yang sudah disampaikan. Agar tujuan perusahaan yang akan dicitrakan mampu mencapai sebuah arti, pesan yang disampaikan kepada para publik tidak hanya sekali disampaikan tetapi pesan yang akan disampaikan harus dapat tersusun dengan baik. Dengan begitu PT Qeon Interactive harus mampu menusun pesan-pesan atau informasi yang akan disampaikan kepada publik dengan baik
mengenai game Puzzle Kingdom, agar tujuan PT Qeon Interactive dapat tercapai.
3. Action (Perilaku)
Kinerja seorang Public Relations berhubungan dengan perilaku publik yang menjadi target publik. Karena perilaku merupakan sesuatu hal yang nyata, tidak dibutuhkan alat ukur untuk mengetahuinya. Melalui perilaku dapat terlihat apakah program public relations berjalan atau tidak.
Proses pembentukan citra dalam struktur kognitif yang sesuai dengan sistem komunikasi yang dijelaskan oleh Nimpoeno, (Soemirat & Ardianto, 2008, p. 115) sebagai berikut :
Gambar 2.1 Model Pembentukan Citra Pengalaman Mengenai Stimulus Kognisi Motivasi Sikap Persepsi Stimulus Perangsang Respon Perilaku
Dari model pembentukan citra di atas, dapat dilihat bahwa ada empat model dalam pembentukan citra, Soemirat & Ardianto, 2008, p. 116) yaitu :
1. Persespi
Yaitu merupakan hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan. Publik dapat memberikan makna terhadap stimulus berdasarkan dari pengalaman. Kemampuan dalam mempesepsikan tersebut yang mampu melanjutkan proses dalam pembentukan citra. Persepsi publik dapat menjadi positif jika penyampaian informasi yang diberikan oleh stimulus dapat memenuhi kognisi publik. 2. Kognisi
Yaitu keyakinan diri dari setiap publik terhadap stimulus. Keyakinan tersebut dapat muncul apabila setiap publik dapat memahami stimulus tersebut, sehingga publik harus diberikan informasi-informasi dengan kapasitas yang cukup sehingga dapat mempengaruhi berkembangnya kognisi.
3. Motivasi
Yaitu suatu keadaan di dalam pribadi seseorang yang dapat mendorong keinginan publik untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.
4. Sikap
Yaitu kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasakan dalam menghadapi suatu objek, ide, situasi atau nilai. Sikap merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan menggunakan cara-cara tertentu. Sikap juga dapat dipertahankan dan juga dapat di ubah.
Dari uraian mengenai model proses pembentukan cittra tersebut dijadikan sebagai indikator dari Citra untuk penelitian ini.
2.3 Penelitian Terdahulu / State-of-The Art
Marketing Communications for Special Event Anne-Marie Hede dan Pamm Kellett
European Journal of Marketing Vol. 45 No. 6, 2011, pp. 987-1004
Kesimpulan Perbedaan Keterkaitan
Dalam tulisan ini, peneliti mengeksplorasi pendekatan dalam suatu penyelenggaraan acara
khusus (special event) untuk para strategi komunikasi pemasaran
dan bagaimana konsumen menanggapi
special event ini. Penelitian ini
menambah pengetahuan tentang komunikasi pemasaran
untuk special event, tetapi penelitian lebih
lanjut tentang komunikasi pemasaran yang ditetapkan dalam konteks penawaran Jurnal penelitian tersebut peneliti membahas tentang bagaimana pendekatan dalam suatu penyelenggaraan special event untuk
suatu strategi komunikasi pemasaran
dan bagaimana tanggapan publik dengan adanya special
event. Sedangkan penelitian ini, membahas tentang bagaimana pengaruh
pelaksanaan special event terhadap citra
(image) suatu perusahaan. Apakah
Di dalam jurnal penelitian tersebut memiliki keterkaitan dengan penelitian ini,
dimana di dalam penelitian jurnal tersebut juga membahas
mengenai Special Event.
pasar. special event yang diselenggarakan oleh perusahaan memiliki pengaruh terhadap
perusahaan.
Special Event Management and Event Marketing: A case study of TKBL all star 2011 in Turkey
Huseyin Kose, Mehpare Tokay Argan, and Metin Argan
Journal of Management & Marketing Research; Sep2011, Vol. 8, p1-11, 11p
Kesimpulan Perbedaan Keterkaitan
Jurnal ini telah menyajikan temuan
sebuah studi kasus tentang dimensi manajemen acara dan
event marketing. Ini juga mengkaji literatur untuk manajemen acara
dan event marketing dan pendekatannya. Studi ini akan membuat
beberapa kontribusi untuk manajer acara olahraga dan manajer
pemasaran olahraga tentang bagaimana menggunakan dimensi
manajemen acara efektif dan membentuk
Perbedaan jurnal penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu jurnal penelitian
tersebut lebih membahas tentang
manajemen event. Sedangkan dalam penelitian ini lebih membahas tentang
apakah adanya pengaruh special event
terhadap citra (image) suatu perusahaan. Dan
jenis special event yang dibahas dalam
jurnal penelitian tersebut mengenai
event olahraga,
Keterkaitan jurnal penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah keduanya
sama-sama membahas tentang special event, bagaimana manajemen
dan strategi yang dilakukan oleh public relations untuk special
strategi berdasarkan perspektif ini.
sedangkan penelitian ini jenis special event yang dibahas adalah mengenai peluncuran
produk baru dari perusahaan.
Motivations Of Young Volunteers In Special Events Nahla Osama Nassar and Nashwa Mohamed Talaat TOURISMOS: AN INTERNATIONAL MULTIDISCIPLINARY JOURNAL OF TOURISM : Volume 4, Number 1, Spring 2009, pp.
145-152
Kesimpulan Perbedaan Keterkaitan
Ini acara khusus telah terbukti memberikan
manfaat bagi kedua masyarakat dan relawan
muda. Mendapatkan pengalaman baru dan
keinginan untuk bertemu orang-orang datang di atas motivasi
yang memotivasi generasi muda menjadi
relawan dalam acara-acara khusus itu sebabnya mereka lebih
suka berada dalam kontak langsung dengan orang-orang selama acara dan tidak
hanya berpartisipasi dalam pekerjaan
Perbedaan jurnal penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu jurnal penelitian
tersebut lebih membahas tentang bagaimana motivasi
dari para relawan muda dalam special event. Dan di dalam special event tersebut
relawan muda mempelajari
fakta-fakta baru tentang kehidupan, belajar dalam membantu orang lain. Sedangkan
dalam penelitian ini lebih membahas tentang apakah adanya
Keterkaitan dalam jurnal penelitian
tersebut dengan penelitian ini adalah keduanya sama-sama membahas mengenai special event serta jenis
dari special event masing-masing, serta menjelaskan pengaruh
dari special event dari kedua pembahasan dari
masing-masing penelitian.
manajerial. pengaruh special event terhadap citra (image)
suatu perusahaan.
Kajian Peran Public Relations Dalam Meningkatkan Citra Perguruan Tinggi Swasta Di Jawa Tengah
Lina Sinatra dan Rini Darmastuti
Jurnal Ilmiah SCRIPTURA, Vol. 2, No. 2, Juli 2008: 95 - 105
Kesimpulan Perbedaan Keterkaitan
PR mempunyai peranan yang sangat besar dalam mempengaruhi
target pasar dan meningkatkan intake.
Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara
dengan mahasiswa, orang tua mahasiswa
yang kuliah di perguruan tinggi swasta
tersebut. Rata-rata mereka memilih ke perguruan tinggi swasta
karena pelayanan yang baik kepada mahasiswa, program-program yang ditawarkan serta publikasi yang dilakukan melalui media massa. Perbedaan antara jurnal penelitian tersebut yaitu jurnal
tersebut membahas kajian peran public relations dalam upaya
peningkatan citra (image) suatu perguruan tinggi swasta di Jawa Tengah, sedangkan penelitian ini membahas bagaimana pengaruh dari special
event terhadap citra (image) suatu
perusahaan.
Di dalam jurnal penelitian tersebut adanya keterkaitan dengan penelitian ini,
dimana keduanya membahas kegiatan yang dilakukan oleh public relations untuk
mempengaruhi suatu citra (image) pada perusahaan atau suatu
Peran Management Public Relations Dalam Mempertahankan Citra Perusahaan Jasa Perhotelan: Studi Kualitatif pada Re-opening Hotel
Mandarin Oriental, Jakarta Aryanti Puspokusumo
BINUS BUSINESS REVIEW Vol. 2 No. 1 Mei 2011: 202-215
Kesimpulan Perbedaan Keterkaitan
Peran Public Relations pada saat re-opening
Hotel Mandarin Oriental Jakarta sangatlah penting.
Mereka adalah jembatan penghubung
antara pihak hotel dengan publiknya karena melalui mereka pihak perusahaan dapat
menyampaikan pesannya kepada publik. Upaya-upaya
yang dilakukan PR adalah usaha untuk membangun brand awareness terhadap publik jika pihak hotel
ingin publik mengetahui bahwa
hotel ini telah beroperasi kembali.
Adanya perbedaan antara kedua penelitian
yaitu, di jurnal penelitian tersebut perusahaan melakukan
re-opening melalui upaya yang dilakukan oleh Public Relations
untuk
mempertahankan citra. Sedangkan penelitian
ini membahas pengaruh special event
terhadap citra perusahaan. Jenis perusahaan dalam jurnal penelitian tersebut merupakan perusahaan jasa perhotelan, sedangkan perusahaan dalam penelitian ini merupakan perusahaan penyedia layanan Online Gaming. Dalam pembahasan jurnal penelitian tersebut adanya kesamaan antara penelitian ini yaitu public relations sama-sama ingin melakukan
suatu kegiatan yang dapat mempengaruhi
citra (image) pada masing-masing perusahaannya dengan
cara-cara dari masing-masing perusahaan.
2.4 Pengaruh Special Event Terhadap Pembentukan Citra
Dengan dilakukannya penelitian ini, dengan tujuan untuk mengetahui apakah Special Event dapat berpengaruh terhadap pembentukan citra di suatu perusahaan, maka penelitian ini menggunakan jurnal penelitian yang berjudul “Pengaruh Kegiatan Special Event Terhadap Pembentukan Citra PT Philip Morris Indonesia” (Sihombing, 2011) untuk dijadikan bahan acuan dalam penelitian ini, untuk melihat apakah Special Event dapat berpengaruh terhadap pembentukan citra di suatu perusahaan. Dapat ketahui dari hasil penelitian di jurnal tersebut dapat diketahui adanya hubungan yang sedang antara Special Event dengan Citra perusahaan sebesar 0,580. Selain itu juga di dalam jurnal penelitian tersebut dapat diketahui bahwa kegiatan Special Event memiliki kontribusi dalam pembentukan citra perusahaan sebesar 36,6%. Jadi penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kembali apakah adanya hubungan dan pengaruh antara Special Event terhadap pembentukan citra di PT Qeon Interactive.
2.5 Kerangka Pikir
Peneliti sudah menguraikan teori-teori khusus yang digunakan dalam penelitian ini. Teori khusus yang digunakan dalam penelitian ini adalah Special Event dan Citra (image), setelah peneliti menguraikan atau mengembangkan teori khusus tersebut, peneliti mendapatkan beberapa indikator dari masing-masing variabel, sebagai berikut :
Variabel X Variabel Y
Gambar 2.2 Kerangka Pikir Special Event : a. Knowledge b. Awareness c. Pleasure d. Sympathy e. Image (Ruslan, 2012) Citra (Image) : a. Persepsi b. Kognisi c. Sikap d. Motivasi
(Soemirat & Ardianto, 2008)