• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERUMUSAN STANDAR NASIONAL INDONESIA BIDANG KUALITAS LINGKUNGAN DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERUMUSAN STANDAR NASIONAL INDONESIA BIDANG KUALITAS LINGKUNGAN DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1 SALINAN

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 58 TAHUN 2010

TENTANG PANITIA TEKNIS

PERUMUSAN STANDAR NASIONAL INDONESIA

BIDANG KUALITAS LINGKUNGAN DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

Menimbang : bahwa dalam rangka penyusunan standar nasional Indonesia bidang kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan, perlu menetapkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup tentang Panitia Teknis Perumusan Standar Nasional Indonesia Bidang Kualitas Lingkungan dan Manajemen Lingkungan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 1999, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4020);

3. Keputusan Presiden Nomor 13 Tahun 1997 tentang Badan Standardisasi Nasional;

4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;

MEMUTUSKAN :

(2)

2 PERTAMA : Membentuk panitia teknis perumusan standar nasional Indonesia bidang kualitas lingkungan yang susunan keanggotaannya sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini dan panitia teknis perumusan standar nasional Indonesia bidang manajemen lingkungan yang susunan keanggotaannya sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.

KEDUA : Panitia teknis sebagaimana dimaksud dalam diktum PERTAMA bertugas mengkoordinasikan dan menyiapkan rumusan standar kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan yang akan dijadikan standar nasional Indonesia.

KETIGA : Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam diktum KEDUA, panitia teknis sebagaimana dimaksud dalam diktum PERTAMA menjalankan fungsi:

a. pengidentifikasian kebutuhan standar bidang kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan serta pengkajian kelayakan untuk dijadikan standar nasional Indonesia;

b. pengkajian dan penyusunan tanggapan terhadap usulan dan/atau rancangan standar nasional dan/atau standar internasional bidang kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan;

c. penyusunan dan perumusan rancangan standar nasional Indonesia (SNI) bidang kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan;

d. penyelenggaraan rapat teknis dan konsensus untuk memperoleh masukan guna penyempurnaan rancangan SNI bidang kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan;

e. pengajuan rancangan SNI kepada Badan Standardisasi Nasional untuk disahkan menjadi Standar Nasional Indonesia;

f. penyusunan program pengembangan SNI bidang kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan; g. pengusulan program pengembangan SNI bidang

kualitas lingkungan dan manajemen lingkungan kepada Badan Standardisasi Nasional; dan

(3)

3 KEEMPAT : Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, ketua panitia teknis dapat membentuk gugus kerja sesuai kebutuhan.

KELIMA : Panitia teknis sebagaimana dimaksud dalam diktum PERTAMA dan diktum KEDUA wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada diktum KETIGA dan diktum KEEMPAT 1 (satu) tahun sekali kepada Menteri Negara Lingkungan Hidup melalui Deputi yang bertanggung jawab dibidang standardisasi.

KEENAM : Deputi sebagaimana dimaksud dalam diktum KELIMA melakukan pembinaan terhadap panitia teknis sebagaimana dimaksud dalam diktum PERTAMA. KETUJUH : Anggota panitia teknis wajib melaporkan kegiatannya

kepada pimpinan instansi atau lembaga yang bersangkutan.

KEDELAPAN : Biaya pelaksanaan Keputusan Menteri ini dibebankan pada Anggaran Kementerian Lingkungan Hidup dan sumber pendanaan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

KESEMBILAN : Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku, Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 212 Tahun 2007 tentang Panitia Teknis dan Sub Panitia Teknis Perumusan Standar Nasional Indonesia Bidang Kualitas dan Manajemen Lingkungan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

KESEPULUH : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal: 26 Maret 2010 MENTERI NEGARA

LINGKUNGAN HIDUP, ttd

PROF. DR. IR. GUSTI MUHAMMAD HATTA, MS

Salinan sesuai dengan aslinya Deputi MENLH Bidang

Penaatan Lingkungan,

ttd

Referensi

Dokumen terkait

mana keadaan yang satu dipengaruhi oleh keadaan yang lain sederhananya yang satu sebagai penyebab kejadian (cause) sedangkan yang lain sebagai kejadian

Metode penelitian adalah menentukan suhu pada kisaran 40-90 o C, dan ekstraksi secara pengukusan waterbath selama 25-35 menit, untuk mendapatkan rendemen dan kadar

(a) Episode yang sekarang menunjukkan gejala-gejala manik, hipomani, dan depresif yang tercampur atau bergantian dengan cepat (gejala mania/ hipomania dan depresi

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 11 Tahun 2001 tentang Retribusi Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Akta Catatan Sipil (Lembaran

Setiap jenis organisme terdiri dari sekumpulan populasi yang tersusun atas individu yang banyak sekali. Seluruh warga suatu jenis itu memiliki kerangka dasar komponen

Alih fungsi lahan pertanian menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto menimbulkan perubahan ekonomi, sosial dan budaya

• Indikator Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Nasional (IKLH) tidak tercantum dalam RPJMN 2010-2014, namun dapat mewakili kondisi kualitas lingkungan hidup di Indonesia.. •

[r]