• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan keterampilan menulis cerita pengalaman melaksanakan peran dalam keluarga pada mata pelajaran IPS melalui strategi pembelajaran writing in the here and now di kelas II MI Nurul Islam Sidoarjo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan keterampilan menulis cerita pengalaman melaksanakan peran dalam keluarga pada mata pelajaran IPS melalui strategi pembelajaran writing in the here and now di kelas II MI Nurul Islam Sidoarjo."

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

MI NURUL ISLAM SIDOARJO

SKRIPSI

Oleh: Rida Mariandari NIM. D07213030

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENGALAMAN MELAKSANAKAN PERAN DALAM KELUARGA PADA MATA PELAJARAN

IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN WRITING IN THE HERE AND NOW DI KELAS II MI NURUL ISLAM SIDOARJO

Oleh: Rida Mariandari

D07213030 Abstrak

Penelitian ini dilatar-belakangi oleh rendahnya keterampilan menulis cerita bagi siswa kelas II di MI Nurul Islam Sidoarjo pada mata pelajaran IPS. Hal ini dapat dilihat dari hasil pra test yang diberikan kepada siswa. Berdasarkan hasil pra test tersebut, menunjukkan bahwa keterampilan menulis siswa kelas 2 masih rendah. Dari 11 siswa hanya ada 2 siswa yang mendapatkan nilai sesuai dengan KKM yang ditentukan, yakni 75 dan 9 siswa mendapatkan nilai di bawah KKM. Berdasarkan pengamatan peneliti, diketahui bahwa 4 siswa sudah bisa menulis cerita dengan lancar. 2 siswa masih belum bisa menuliskan cerita dengan lancar dan 5 siswa sudah bisa menulis cerita akan tetapi dalam menulis masih terpengaruh oleh temannya. Diharapkan dengan penerapan strategi pembelajaran writing in the here and now, akan mampu membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan menulis cerita pengalaman melaksanakan peran dalam keluarga untuk dituangkan dalam bahasa tulis.

Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk mengetahui 1) untuk mengetahui penerapan strategi pembelajaran writing in the here and now dalam rangka meningkatkan keterampilan menulis cerita pengalaman melaksanakan peran dalam keluarga di kelas II MI Nurul Islam Sidoarjo. 2) untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis cerita pengalaman melaksanakan peran dalam keluarga setelah diterapkan strategi pembelajaran writing in the here and now. PTK ini dilakukan secara kolaborasi. Subyek pada penelitian ini adalah siswa kelas II MI Nurul Islam Sidoarjo yang berjumlah 11 siswa. Data pada penelitian tindakan kelas ini diperoleh melalui observasi, wawancara, non tes, dan dokumentasi. Penilaian diambil dari 70% nilai produk siswa ditambah 30% nilai performance siswa. Aspek yang dinilai dari penilaian produk adalah kesesuaian, ketepatan, kemenarikan cerita, jelas. Adapun untuk aspek performance penilaiannya adalah intonasi suara, kelancaran bercerita, dan percaya diri.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran writing in the here and now berjalan dengan baik. Pada penelitian ini Aktivitas guru meningkat dari 79 menjadi 89 dan aktivitas siswa meningkat dari 75 menjadi 88. Pada pra siklus prosentase keterampilan menulis cerita sebesar 18% (gagal), pada siklus I prosentase ketuntasan keterampilan menulis cerita sebesar 45% (gagal), dan pada siklus II prosentase ketuntasan keterampilan menulis cerita mencapai 82%(baik).

(7)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN MOTTO ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ... iv

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... v

ABSTRAK ... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN... vii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR DIAGRAM ... xviii

DAFTAR RUMUS ... xix

BAB I PENDAHULUAN A.LatarBelakangMasalah ... 1

B. RumusanMasalah ... 5

C.Tindakan yang Dipilih... 5

D.TujuanPenelitian ... 6

E. Lingkup Penelitian ... 6

(8)

xii BAB II KAJIAN TEORI

A.Keterampilan Menulis Cerita

1. Pengertian Keterampilan Menulis Cerita ... 9

2. Indikator Keterampilan Menulis ... 11

3. Tujuan Keterampilan Menulis ... 12

4. Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Menulis ... 14

B.Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ... 17

2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial ... 18

3. Fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial ... 19

C.Materi Pengalaman Melaksanakan Peran Dalam Keluarga 1. Pengalaman Melaksanakan Peran Dalam Keluarga ... 20

2. Macam-Macam Peran Dalam Keluarga ... 21

D.Strategi Pembelajaran Writing In The Here and Now 1. Latar Belakang Strategi Pembelajaran Writing In The Here and Now ... 22

2. Pengertian Strategi Pembelajaran Writing In The Here and Now ... 23

3. Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Writing In The Here and Now... 24

(9)

xiii

E. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 27

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian... 28

B. Setting Penelitian dan Subyek Penelitian 1. Setting Penelitian ... 31

2. Subyek Penelitian ... 31

3. Waktu Penelitian ... 32

C. Variabel yang Diteliti ... 32

D. Rencana Tindakan 1. Pra Siklus... 32

2. Siklus I... 33

3. Siklus II ... 35

E. Sumber Data dan Cara Pengumpulan 1. Sumber Data ... 36

2. Teknik Pengumpulan Data ... 37

F. Teknik Analisis Data ... 39

G. Indikator Kinerja ... 43

H. Tim Peneliti dan Tugasnya... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN. 1. PraSiklus ... 45

(10)

xiv

3. Siklus II ... 66 B. PEMBAHASAN ... 82 BAB V PENUTUP

A. SIMPULAN ... 86 B. SARAN ... 87 DAFTAR PUSTAKA ... 88 PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

RIWAYAT HIDUP

(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di Madrasah Ibtidaiyah yang harus diajarkan kepada peserta didik dalam proses belajar mengajar di kelas. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran umum yang mempelajari tentang bagaimana individu dan kelompok hidup bersama dan berinteraksi dengan lingkungannya. Di samping itu siswa dibimbing untuk mengembangkan rasa bangga terhadap warisan budaya dan memiliki kepedulian terdapat keadilan sosial dan proses demokrasi.1

Dalam mata pelajaran IPS terdapat standar kompetensi tentang memahami kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan lingkungan tetangga dengan kompetensi dasar menceritakan pengalamannya dalam melaksanakan peran dalam anggota keluarga. Keluarga adalah sekumpulan individu yang berada dalam satu rumah yang diikat oleh norma agama dan aturan pemerintah.2 Sebuah keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Setiap anggota keluarga memiliki peran yang berbeda-beda. Ayah berkedudukan sebagai kepala keluarga, ibu berkedudukan sebagai ibu rumah tangga dan anak sebagai bagian dari anggota keluarga. Setiap

1

Susiati Alwy, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, (Kediri: IAIT Press, 2011), Hlm.12.

2

(12)

anggota keluarga mempunyai peran masing-masing. Dalam melaksanakan peran tersebut setiap anggota memiliki pengalaman baik dan pengalaman buruk. Dalam proses pembelajaran tersebut peserta didik tidak hanya dituntut untuk memahami materi yang diajarkan, tetapi juga dituntut untuk menguasai keterampilan menulis cerita tentang pengalaman melaksanakan peran dalam keluarga. Kegiatan ini dilakukan agar siswa bisa mengenang kembali pengalaman melaksanakan peran di dalam keluarga.

(13)

cerita teman, dia menghapus hasil tulisannya dan mengganti judul yang sama dengan temannya.3

Berdasarkan data diatas, faktor yang diduga sebagai penyebab rendahnya keterampilan menulis cerita siswa ada dua yaitu faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa. Faktor yang berasal dalam diri siswa yaitu kurang adanya kebiasaan untuk melatih siswa dalam menuliskan cerita pengalaman yang pernah dialami secara rutin dan kurang adanya minat siswa untuk menulis cerita yang pernah dialami. Sedangkan faktor dari luar diri siswa yaitu guru yang lebih memfokuskan pembelajaran pada aspek kognitif siswa, suasana pembelajaran yang membosankan sehingga siswa tidak antusias untuk menulis cerita, kurang adanya penggunaan strategi pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan untuk melatih keterampilan menulis siswa, serta kurang adanya perhatian dari orang tua untuk melatih anaknya dalam menulis cerita yang pernah dialami.

Untuk memudahkan peserta didik dalam menguasai keterampilan menulis cerita pengalaman melaksanakan peran dalam keluarga pada mata pelajaran IPS diperlukan strategi pendukung dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan pembalajaran yang diinginkan.4 Tanpa strategi, suatu proses pembelajaran tidak dapat berjalan secara efektif dan kegiatan belajar mengajar tidak mengarah pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

3

Hasil Pra Test Pada Tanggal 14 November 2016 di kelas II MI Nurul Islam Sidoarjo.

4

(14)

Strategi pembelajaran writing in the here and now diharapkan menjadi strategi yang tepat untuk mata pelajaran IPS materi menceritakan pengalaman melaksanakan peran dalam keluarga. Strategi pembelajaran writing in the here and now adalah strategi pembelajaran yang dapat membantu peserta didik dalam merefleksikan pengalaman-pengalaman yang pernah mereka alami secara langsung dalam bahasa tulis.

Ada beberapa penelitian yang relevan terhadap peningkatan keterampilan menulis dengan menerapkan strategi pembelajaran writing in the here and now, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh saudari Lilik Mey Tyas Siwi, mahasiswi PGMI pada tahun 2016. Pada penelitian tersebut saudari lilik menerapkan strategi pada pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan judul Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Strategi Writing In The Here And Now Pada Siswa Kelas V SD Negeri II Jatirogo. Perbedaan penelitian kali ini dengan penelitian sebelumnya yaitu terletak pada tempat penelitian, subjek dan kelas,mata pelajaran, materi pelajaran dan keterampilan yang akan diukur. Pada penelitian ini peneliti akan mengukur keterampilan menulis cerita siswa.

(15)

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan strategi pembelajaran writing in the here and now dalam rangka meningkatkan keterampilan menulis cerita pengalaman melaksanakan peran dalam keluarga pada mata pelajaran IPS di kelas II MI Nurul Islam Sidoarjo?

2. Bagaimana peningkatan keterampilan menulis cerita pengalaman melaksanakan peran dalam keluarga pada mata pelajaran IPS menggunakan strategi pembelajaran writing in the here and now di kelas II MI Nurul Islam Sidoarjo?

C.Tindakan yang Dipilih

(16)

D.Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui penerapan strategi pembelajaran writing in the here and now dalam rangka meningkatkan keterampilan menulis cerita pengalaman melaksanakan peran dalam keluarga pada mata pelajaran IPS di kelas II MI Nurul Islam Sidoarjo.

2. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis cerita pengalaman melaksanakan peran dalam keluarga pada mata pelajaran IPS menggunakan strategi pembelajaran writing in the here and now di kelas II MI Nurul Islam Sidoarjo?

E.Lingkup Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka ruang lingkup penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini dilaksanakan di kelas II MI Nurul Islam Sidoarjo pada semester genap tahun ajaran 2016/2017.

(17)

F.Signifikansi Penelitian

Berdasarkan tujuan di atas, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menulis cerita pengalaman melaksanakan peran dalam keluarga pada mata pelajaran IPS melalui strategi pembelajaran writing in the here and now di kelas II MI Nurul Islam Sidoarjo. Di sisi lain penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Guru :

Dapat menambah pengetahuan dan sebagai alat evaluasi mengenai cara mengajarkan keterampilan menulis cerita pengalaman melaksanakan peran dalam keluarga mata pelajaran IPS melalui strategi pembelajaran writing in the here and now. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi guru, serta dapat memberikan informasi kepada guru akan pentingnya menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi siswa melalui inovasi dan kreasi dalam pembelajaran agar siswa merasa senang dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.

2. Siswa :

(18)

3. Sekolah :

Dapat digunakan sebagai masukan dalam menemukan hambatan dalam penyelenggaraan pembelajaran serta sebagai upaya untuk memperbaiki dan mengatasi masalah-masalah pembelajaran yang sedang dihadapi di kelas, sehingga dapat menemukan cara yang tepat untuk meningkatkan kualitas dan hasil belajar siswa yang optimal demi kemajuan sekolah.

4. Peneliti :

(19)

9 BAB II KAJIAN TEORI

A.Keterampilan Menulis Cerita

1. Pengertian Keterampilan Menulis Cerita

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia keterampilan adalah kecakapan seseorang untuk memakai bahasa dalam menulis, membaca, menyimak dan berbicara. Seseorang dapat menciptakan ide dan kreatifitasnya dalam mengerjakan sesuatu menjadi lebih bermakna dan menghasilkan sebuah nilai melalui sebuah keterampilan. Keterampilan harus dilatih dan dikembangkan secara optimal agar keahlian yang dimiliki dapat dikuasai dengan maksimal sehingga dapat bermanfaat bagi manusia.

Menulis adalah suatu proses menuangkan pikiran, perasaan dan pengalaman seseorang untuk disampaikan kepada orang lain dalam bahasa tertulis. 5 Seorang penulis harus mampu memikirkan ide yang hendak disampaikan agar apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi pembaca. Di dalam menulis dibutuhkan pengetahuan dan kemampuan dalam mengenal abjad, kemampuan dalam membedakan berbagai bentuk huruf, kemampuan dalam menentukan tanda baca, dan kemampuan dalam menggunakan huruf besar dan

5

(20)

huruf kecil.6 Menulis dapat menumbuhkan keberanian seseorang, karena ketika menulis seseorang berani mengemukakan pemikiran dan perasaannya untuk dinikmati oleh pembaca.

Cerita adalah karangan yang menceritakan satu atau beberapa peristiwa dan bagaimana peristiwa-peristiwa itu dapat berlangsung serta berisi tentang fakta yang benar-benar terjadi ataupun sesuatu yang kita khayalkan. Rangkaian kejadian ini disusun secara kronologis dan dituangkan dalam bentuk bahasa tulis ataupun bahasa lisan. Di dalam sebuah karangan terdapat beberapa tokoh dan kejadian yang dapat membuat sebuah cerita menarik untuk dibaca oleh pembaca.7 Setiap orang pasti mempunyai cerita dalam hidupnya yang bisa dituangkan dalam sebuah tulisan. Cerita tersebut bisa berupa cerita pengalaman yang membahagiakan dan cerita pengalaman yang menyedihkan.

Dari ketiga pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa keterampilan menulis cerita adalah kecakapan berbahasa seseorang untuk menuangkan pikiran, perasaan dan pengalaman yang dimiliki untuk dituangkan dalam bahasa tulis yang bersumber dari kejadian nyata ataupun imajinasi untuk dapat dinikmati oleh pembaca. Keterampilan menulis cerita merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh peserta didik, karena menulis merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk melihat

6

Martini Jamaris, Kesulitan Belajar Persepktif, Assesmen, dan Penanggulangannya, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2014), Hlm.155.

7

(21)

pemahaman peserta didik terhadap materi yang sudah disampaikan. Menulis juga merupakan kegiatan komunikasi secara tidak langsung antara penulis dan pembacanya. Oleh karena itu dalam membuat tulisan penulis tidak hanya mengungkapkan pikiran melalui bahasa tulis, akan tetapi harus mampu membuat tulisan yang dapat dipahami oleh pembaca.

2. Indikator Keterampilan Menulis 1) Kesesuaian judul dengan isi tulisan

Dalam membuat sebuah karangan harus memperhatikan kesesuaian antara judul dengan isi cerita. Dalam membuat judul harus diperhatikan kemenarikannya agar pembaca penasaran ingin membaca karangan kita.8 2) Ketepatan penggunaan ejaan dan tanda baca

Sebuah karangan dibangun atas paragraf-paragraf dan paragraf tersebut dibangun atas beberapa kalimat. Penggunaan ejaan dan tanda baca yang tepat dalam sebuah kalimat dapat membantu pembaca dalam memahami sebuah tulisan. Penggunaan tanda baca dapat membedakan makna yang ada dalam sebuah kalimat.

3) Kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan dalam setiap paragraf

Karangan yang baik adalah karangan yang terdiri dari paragraf yang memiliki satu kesatuan. Dalam menggabungkan paragraf satu dengan paragraf lainnya harus memperhatikan kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan dalam setiap paragraf. Paragraf yang baik harus

8

(22)

memperhatikan unsur koherensi artinya kalimat satu dengan kalimat lainnya harus berhubungan dengan padu. Paragraf yang baik juga harus memperhatikan unsur kelengkapan artinya sebuah paragraf harus mengandung satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas.

4) Jelas

Dalam membuat sebuah karangan penulis harus membuat sebuah karangan yang jelas dan dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca. Jangan membingungkan pembaca dengan kalimat-kalimat yang membingungkan.

3. Tujuan Keterampilan Menulis

Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa. Tujuan keterampilan menulis bagi siswa, yaitu:9

1) Menumbuhkan kecintaan menulis pada diri siswa

Mencintai menulis adalah modal awal bagi siswa agar mau menulis, sehingga ia akan terbiasa menulis meskipun hanya mengahasilkan sebuah tulisan yang sederhana. Keterampilan menulis siswa sangat dipengaruhi oleh intensitas menulis. Semakin sering siswa membuat tulisan maka ia akan semakin mencintai kegiatan menulis.

9

(23)

2) Mengembangkan kemampuan siswa untuk menulis

Tujuan kemampuan siswa untuk menulis yang dimaksud adalah kemampuan siswa dalam memproduksi berbagai ragam tulisan. Pembelajaran menulis harus diarahkan agar mampu membekali siswa tentang berbagai macam-macam tulisan dan sarana publikasi tulisan. Pengenalan macam-macam tulisan akan membekali siswa tentang bagaimana cara menulis yang baik. Pengenalan sarana publikasi sangat penting agar siswa dapat mempublikasikan hasi tulisannya sehingga karya yang dihasilkan dapat diapresiasi oleh orang lain. Apresiasi yang diberikan dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk menghasilkan karya tulis yang lebih baik.

3) Membina jiwa kreativitas para siswa untuk menulis

(24)

4. Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Menulis

Untuk mencapai keterampilan menulis cerita siswa yang diharapkan, maka perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan menulis diantaranya:

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam individu. Faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu:10

1) Kesehatan

Kesehatan sangat berpengaruh terhadap proses belajar siswa. Jika siswa mempunyai badan yang kurang sehat maka ia tidak akan bersemangat dalam melakukan semua kegiatan disamping itu dia akan cepat lelah, mudah pusing dan mengantuk. Untuk melaksanakan proses belajar dengan baik, siswa harus menjaga kesehatan tubuhnya agar tetap terjaga dengan baik. Cara yang dapat dilakukan agar siswa dapat menjaga kesehatan yaitu berolahraga secara rutin minimal 15 menit setiap hari, makan makanan yang bergizi, dan tidur secara teratur. 2) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk melakukan sebuah kegiatan. Minat mempunyai pengaruh yang besar terhadap keterampilan menulis siswa, karena bila bahan pelajaran dan materi yang dipelajari

10

(25)

tidak sesuai dengan minat siswa maka siswa tidak dapat mengembangkan keterampilan menulis dengan baik. Cara yang bisa dilakukan untuk dapat meningkatkan minat anak dalam menulis yaitu dengan memberikan tema yang berhubungan dengan peristiwa yang pernah dilakukan, seperti membantu ibu memasak dan berlibur ke kebun binatang.

3) Bakat

Bakat adalah kemampuan seseorang untuk belajar. Kemampuan ini akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata jika siswa sudah berlatih. Bakat dapat mempengaruhi kemampuan menulis anak, karena apabila anak berbakat dalam menulis, maka ia akan lebih giat dalam mengembangkan kemampuan menulisnya dan dapat mengerjakan berbagai tugas menulis dengan baik.

4) Motivasi

(26)

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu yakni kondisi di lingkungan sekitar siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu:11

1) Keluarga

Kondisi keluarga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anak. Pendidikan orang tua, status ekonomi, perkataan dan bimbingan orang tua mempengaruhi keterampilan menulis seoarang anak. Peran keluarga sengatlah penting, keluarga harus membiasakan anak untuk selalu belajar dan mengembangkan keterampilan yang dimiliki setelah dia mendapatkan pembelajaran di sekolah. Cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan keterampilan menulis anak yaitu membiasakan anak untuk menulis semua kejadian yang telah dialami setiap hari dan di ceritakan kepada orang tua sebelum belajar di rumah dimulai.

2) Lingkungan Sekitar

Apabila seorang anak bertempat tinggal di lingkungan masyarakat yang terdiri atas orang-orang yang berpendidikan, terutama bersekolah tinggi dan moralnya baik, rumah dan suasana sekitar yang nyaman, keadaan lalu lintas, dan iklim yang bagus maka dapat mempengaruhi pencapaian tujuan belajar karena anak akan nyaman dalam belajar dan memiliki motivasi untuk belajar yang tinggi.

11

(27)

3) Sekolah

Faktor yang ada dalam lingkungan sekolah terdiri dari:12

a) Rendahnya peran guru dalam membina siswa agar terampil menulis Pembelajaran menulis yang seharusnya dapat membina siswa untuk berlatih menulis masih belum secara optimal dilaksanakan di sekolah. Pembelajaran menulis di sekolah terkadang dianggap sebagai pembelajaran yang menyenangkan bagi guru karena selama siswa menulis guru bisa bersantai dan tidak terlalu memperhatikan kegiatan siswa. Di samping itu tidak adanya ketepatan dalam memberikan penilaian terhadap keterampilan menulis siswa.

b) Kurangnya sentuhan dalam memberikan strategi menulis yang tepat Sampai saat ini masih banyak guru yang terkesan menganggap menulis merupakan pekerjaan yang sulit sehingga jika siswa sudah menulis walaupun hasilnya belum bagus sudah dianggap memenuhi kompetensi yang diharapkan tanpa memberikan bantuan langsung kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan menulis.

B.Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu pengetahuan sosial adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang berbagai disiplin ilmu sosial dan kegiatan dasar manusia dalam rangka

12

(28)

memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik.13 Pembelajaran IPS berupaya mengembangkan pemahaman siswa tentang bagaimana individu dan kelompok dapat hidup bersama dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Disamping itu siswa dibimbing untuk mempunyai rasa bangga terhadap warisan budaya dan peduli terhadap lingkungannya. Ilmu Pengetahuan Sosial sangat penting untuk mendidik siswa dalam mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki. Di samping itu melalui pelajaran IPS diharapkan siswa dapat bertindak dalam menghadapi berbagai permasalahan dan memecahkan permasalahan yang dihadapi sehingga akan membuat dia lebih mengerti dan memahami lingkungan sosial masyarakat.

2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial

Pembelajaran IPS bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peduli terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap yang positif terhadap perbaikan segala penyimpangan yang terjadi dan terampil dalam mengatasi setiap masalah yang terjadi baik yang menimpa dirinya sendiri maupun menimpa masyarakat.14 Secara terperinci tujuan pembelajaran IPS bagi peserta didik, yaitu:

1) Membekali peserta didik pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupan bermasyarakat.

13

Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta:Kencana Prenadameddia Group, 2014), Hlm. 137.

14

(29)

2) Membekali peserta didik berbagai bidang keahlian dan kemampuan berkomunikasi dengan warga masyarakat.

3) Membekali peserta didik kemampuan mengidentifikasi, menganalisa dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi di masyarakat. 4) Membekali peserta didik kemampuan mengambangkan pengetahuan IPS

sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.15 3. Fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial

Fungsi pembelajaran ilmu pengetahuan sosial adalah: 1) Membentuk dan meneruskan nilai-nilai moral

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diharapkan mampu membentuk manusia Indonesia yang memiliki moral dan mengamalkan nilai-nilai yang ada dalam pancasila untuk kehidupan bermasyarakat. Sehingga dalam setiap kegiatan yang dilakukan selalu memperhatikan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat.

2) Pembentukan watak dan mental pembangunan

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam membentuk watak manusia dan mental yang membangun. Setiap individu diharapakan mampu mengembangkan sikap yang mandiri, percaya diri, tidak kenal kata menyerah, bekerja keras, berani berkomopetensi dan disiplin. Pembelajaran IPS diharapkan ikut

15

(30)

berperan dalam menanamkan perlunya peraturan dan kedisiplinan peserta didik dalam bermasyarakat.

3) Pembentukan dan peningkatan kecerdasan individu dan masyarakat

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diharapkan mampu membentuk dan meningkatkan kecerdasan individu dan masyarakat agar lebih kreativ dalam segala aspek. Individu dan masyarakat diharapkan mampu berfikir cerdas dalam memutuskan segala sesuatu untuk kebaikan dirinya. 16

C.Materi Pengalaman Melaksanakan Peran Dalam Keluarga 1. Pengalaman Melaksanakan Peran Dalam Keluarga

Pengalaman adalah sebuah kejadian yang sudah pernah kita alami dan memiliki kenangan yang berkesan dalam hidup serta memberikan pelajaran yang bisa kita ambil. Keluarga adalah sekumpulan individu yang berada dalam satu rumah yang diikat oleh norma agama dan aturan pemerintah.17Sebuah keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Setiap anggota keluarga memiliki peran yang berbeda-beda. Di dalam sebuah keluarga kita mendapatkan pengalaman baik dan pengalaman buruk. Setiap anggota keluarga mempunyai kedudukan yang berbeda-beda. Ayah berkedudukan sebagai kepala rumah

16

Susiati Alwy, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, 29. 17

(31)

tangga, ibu berkedudukan sebagai ibu rumah tangga dan anak sebagai bagian dari anggota keluarga.

Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing. Dalam melaksanakan peran tersebut setiap anggota pasti mempunyai pengalaman yang terdiri dari pengalaman yang baik dan pengalaman yang buruk. Pengalaman tersebut dapat dirasakan oleh semua anggota keluarga. Semua pengalaman dalam melaksanakan peran dalam keluarga dapat direfleksikan dalam sebuah cerita yang bertujuan agar kita bisa mengingat kejadian-kejadian yang sudah pernah dialami dan menjadi catatan dalam sejarah perjalanan hidup seseorang.18

2. Macam-Macam Peran Dalam Keluarga 1) Ayah

Ayah berperan sebagai kepala keluarga dan kepala rumah tangga. Beliau memiliki kewajiban untuk memberi nafkah dan melindungi keluarganya. Ayah juga mempunyai kewajiban untuk mendidik putra-putrinya. Oleh karena itu, seorang ayah berhak dan wajib dihormati oleh setiap anggota keluarga.

2) Ibu

Ibu adalah istri ayah dan disebut ibu rumah tangga. Tugas utama ibu rumah tangga adalah mengurus rumah tangga dan keluarga. Bertanggung jawab atas kebersihan rumah dan memberikan gizi yang baik untuk

18

(32)

anggota keluarganya. Ibu juga berperan sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya.

3) Anak

Anak adalah bagian dalam anggota keluarga. Anak memiliki peran sebagai individu, anak, dan saudara. Sebagai seorang individu, anak harus selalu berbuat baik kepada sesama, melakukan semua kegiatan yang positif, selalu menolong semua anggota keluarga, mengerjakan semua pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya seperti mengerjakan PR, Belajar dengan rajin, dll. Sebagai seorang anak dalam keluarga seorang anak harus selalu menuruti semua perkataan orang tua, selalu menghormati kedua orang tuanya dan semua anggota keluarga, membantu orang tua untuk mengerjakan pekerjaan rumah seperti membersikan rumah dan mencuci piring, menyayangi semua anggota keluarga, merawat kedua orang tua ketika sakit, dll. Sebagai seorang saudara anak harus selalu rukun dengan saudara kita, cara menyayangi saudara kita yaitu dengan saling berbagai makanan, minuman, dan mainan kepada saudara kita.

D.Strategi Pembelajaran Writing In The Here and Now

(33)

berasal dari dua kata yaitu active yang artinya aktif dan learning artinya pembelajaran. Pembelajaran aktif secara sederahana di definisikan sebagai strategi pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran aktif mengkondisikan agar siswa selalu melakukan pengalaman belajar yang bermakna dan selalu berpikir tentang apa yang dapat dilakukannya selama pembelajaran berlangsung.19

Dalam sebuah buku yang berjudul 101 Ways to Make Traning Active yang ditulis oleh Dr. Melvin L. Silberman, seorang guru besar kajian psikologi pendidikan di Temple University di mana dia berspesialisasi dalam psikologi pengajaran yang kemudian diterjemahkan oleh Raisul Muttaqien menjadi Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Melvin L. Silberman menyatakan bahwa belajar bukan merupakan konsekuensi otomatis dari penyampaian informasi ke peserta didik, melainkan membutuhkan keterlibatan mental dan tindakan belajar itu sendiri. Pada kegiatan belajar aktif, peserta didik mempelajari gagasan-gagasan dalam memecahkan berbagai macam masalah dan menerapkan apa yang mereka pelajari.

2. Pengertian Strategi Pembelajaran Writing In The Here and Now

Strategi pembelajaran adalah kegiatan yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang guru untuk menyampaikan materi pembelajaran dan dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik untuk mencapai tujuan

19

(34)

pembelajaran yang ingin di capai.20 Strategi pembelajaran menulis di sini dan saat ini atau biasa disebut dengan strategi pembelajaran writing in the here and now adalah sebuah strategi yang dapat digunakan oleh peserta didik untuk merefleksikan pengalaman yang pernah mereka alami secara langsung melalui bahasa tulis.

Menurut Malvin L. Siberman dalam bukunya yang berjudul Active Learning 101 cara belajar siswa aktif menjelaskan bahwa strategi pembelajaran writing in the here and now adalah sebuah cara dramatis untuk meningkatkan perenungan secara mandiri dengan meminta peserta didik menuliskan laporan tindakan kala kini (Present tense) tentang sebuah pengalaman yang mereka miliki (seakan itu terjadi di sini dan sekarang).21

3. Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Writing In The Here and Now Langkah-langkah dalam melaksanakan strategi pembelajaran writing in the here and now, adalah sebagai berikut:22

1) Guru memilih jenis pengalaman yang diinginkan untuk ditulis oleh siswa. Pengalaman bisa berupa peristiwa masa lampau atau yang akan datang. diantara contoh yang dapat diangkat adalah:

 Membantu ibu memasak

 Membantu ayah memberi makan ayam

 Berkunjung ke rumah Nenek

 Merawat ibu ketika sakit.

20

Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Surabaya: Pustaka Belajar, 2014), Hlm.83.

21

Melvin L. Silberman, Active Learning 101, (Bandung: Nusamedia, 2006), Hlm. 198.

22

(35)

2) Guru menginformasikan kepada siswa tentang pengalaman yang telah dipilih untuk tujuan penulisan perenungan. Guru memberitahu mereka bahwa cara yang baik untuk merefleksikan pengalaman adalah dengan menghidupkannya kembali atau mengalaminya untuk pertama kali di sini dan saat sekarang.

3) Guru menyediakan lembar kerja siswa untuk menulis dan menciptakan privasi dan suasana hening.

4) Guru memerintahkan siswa untuk menulis tentang penglaman yang telah dipilih. Perintahkan siswa untuk memulai awal pengalaman dan menulis apa yang sedang mereka lakukan dan rasakan. Guru menyuruh peserta didik untuk menulis sebanyak mungkin yang mereka inginkan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi dan perasaan-perasaan yang dihasilkan.

5) Guru memberikan waktu yang cukup untuk menulis. Peserta didik jangan sampai merasa terburu-buru. Bila sudah selesai, perintahkan mereka untuk membaca hasil renungan mereka di sini dan sekarang.

6) Guru mendiskusikan hasil pengalaman peserta didik tersebut bersama-sama. Adapun variasi dalam Strategi Pembelajaran Writing In The Here and Now adalah:

(36)

2) Perintahkan peserta didik untuk saling bercerita tentang apa yang telah mereka tulis. Salah satu alternatif adalah dengan memerintahkan sejumlah siswa untuk membacakan karya mereka. Alternatif yang kedua adalah dengan meminta pasangan untuk saling bercerita tentang apa yang mereka tulis.

4. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Writing In The Here and Now

a. Kelebihan Strategi Pembelajaran Writing In The Here and Now

1) Meningkatkan semangat dan keterampilan peserta didik dalam menulis cerita.

2) Menghubungkan materi pembelajaran dengan realitas kehidupan. 3) Meningkatkan kreativitas peserta didik dalam merefleksikan

pengalaman yang dimiliki.

4) Meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran. 5) Melatih daya ingat peserta didik.23

b. Kekurangan Strategi Pembelajaran Writing In The Here and Now 1) Kesulitan bagi sebagian peserta didik yang merasa tidak mempunyai

pengalaman yang terkait materi dan memiliki kecerdasan linguistik yang rendah.

2) Seringkali anak-anak menyalin pekerjaan temannya.

23

(37)

3) Membutuhkan waktu yang lama.

4) Penggunaan waktu dalam pembelajaran kurang efisien karena terkadang siswa mengulur dan menunda pekerjaan.

E.Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian dengan menggunakan strategi pembelajaran writing in the here and now untuk meningkatkan keterampilan menulis pernah dilakukan penelitian oleh saudari Lilik Mey Tyas Siwi, mahasiswi PGMI pada tahun 2016. Pada penelitian tersebut saudari lilik menerapkan strategi pada pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan judul Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Strategi Writing In The Here And Now Pada Siswa Kelas V SD Negeri II Jatirogo.

(38)

28 BAB III

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A.Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh guru di kelasnya dengan beberapa tahapan yaitu merancang, melaksanakan, mengamati, dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya. 24 Karakteristik dalam penelitian tindakan kelas yaitu:25

1. Masalah yang dipecahkan merupakan persoalan yang di hadapi dalam proses pembelajaran sehari-hari di kelas.

2. Peneliti memberikan perlakukan berupa tindakan terencana untuk memecahkan permasalahan yang ada dan meningkatkan kualitas subjek yang diteliti.

3. Langkah-langkah penelitian yang direncakanakan selalu dalam bentuk siklus.

24

Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), Hlm.64

25

(39)

4. Adanya langkah berfikir reflektif yang dilakukan oleh penelitin, baik sesudah maupun sebelum tindakan penelitian dilakukan. Hal ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah diberikan.

5. Penelitian dilakukan secara kolaborasi oleh dua orang atau lebih.

Penelitian ini menggunakan model penelitian Kurt Lewin. Model ini menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri atas empat langkah pokok yaitu perencanaan (Planning), tindakan (acting), observasi ( observing ), dan rekleksi ( reflecting).26

1. Perencanaan (Planning)

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah:

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

b. Mempersiapkan fasilitas dari sarana pendukung yang diperlukan di kelas c. Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis data mengenai

proses dan hasil tindakan. 2. Tindakan (Acting)

Tahap kedua dari penelitian tindakan adalah peneliti melaksanakan tindakan (Acting) yang telah dirumuskan pada RPP dalam situasi yang aktual, yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. 3. Observasi ( Observing )

Pada tahap ketiga ini, kegiatan yang harus dilakukan adalah:

a. Mengamati perilaku peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

26

(40)

b. Memantau kegiatan diskusi/kerja sama antar peserta didik dalam kelompok

c. Mengamati pemahaman tiap-tiap anak terhadap penguasaan materi pembelajaran yang telah dirancang sesuai dengan tujuan PTK.

4. Refleksi (Reflecting)

Pada tahap keempat ini, kegiatan yang harus dilakukan adalah: a. Mencatat hasil observasi

b. Mengevaluasi hasil observasi c. Menganalisis hasil pembelajaran

d. Mencatat kelemahan-kelemahan untuk dijadikan bahan penyusunan rancangan siklus berikutnya sampai tujuan PTK selesai.

(41)
[image:41.612.121.520.114.523.2]

Bagan Prosedur PTK Model Kurt Lewin:

Gambar 1 Model Kurt Lewin

B.Setting Penelitian dan Subyek Penelitian 1. Setting Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini bertempat di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam Sidoarjo, tepatnya pada saat pembelajaran IPS materi pengalaman melaksanakan peran dalam keluarga di kelas II MI Nurul Islam Sidoarjo. Alasan peneliti memilih sekolah ini karena sekolah ini tidak jauh dari tempat tinggal peneliti, sehingga lebih efektif dalam melakukan penelitian. Selain itu peneliti merupakan alumni dari MI Nurul Islam.

2. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II MI Nurul Islam Sidoarjo tahun ajaran 2016-2017 dengan jumlah siswa sebanyak 11 siswa yang terdiri dari 4 siswa perempuan dan 7 siswi laki-laki.

Perencanaan (Planning) Identifikasi Masalah

Tindakan (Acting)

Observasi (Observing) Refleksi (Reflecting)

SIKLUS I

(42)

3. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2016-2017.

C.Variabel yang Diteliti

Variabel-variabel yang diteliti dan dijadikan tolak ukur permasalahan yang dihadapi yaitu:

a. Variabel Input : Siswa-siswi kelas II MI Nurul Islam Sidoarjo.

b. Variabel Proses : Penerapan strategi pembelajaran writing in the here and now. c. Variabel Output : Peningkatan keterampilan menulis cerita pengalaman

melaksanakan peran dalam keluarga.

D.Rencana Tindakan

Pada setiap siklus peneliti merencanakan suatu tindakan yang diuraikan sebagai berikut:

1. Pra Siklus

(43)

2. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan siklus I, persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

-Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPS dengan KD menceritakan pengalamannya dalam melaksanakan peran dalam anggota keluarga yang memuat serangkaian kegiatan dengan menggunakan strategi pembelajaran writing in the here and now untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa.

-Menyiapkan sumber belajar berupa buku IPS siswa kelas 2 dan lembar kerja siswa yang akan digunakan pada proses pembelajaran.

-Menyiapkan media pembelajaran berupa gambar dan teks cerita

“Membantu Ibu Memasak”.

-Menyiapkan lembar observasi guru dan observasi siswa. b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti bertindak sebagai guru dalam melaksanakan pembelajaran, dengan dibantu oleh guru mata pelajaran IPS sebagai kolaborator. Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan melakukan kegiatan sesuai dengan apa yang ada di RPP, yaitu: - Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa.

- Guru mengabsen kehadiran siswa dan membaca do’a.

(44)

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

- Guru membagikan media pembelajaran berupa teks berjudul

“Membantu Ibu Memasak”.

- Guru memberikan penjelasan tentang materi yang diberikan. - Guru memberikan lembar kerja kepada siswa.

- Guru membahas lembar kerja siswa.

- Guru melakukan umpan balik dan memberi pemantapan materi. - Guru nenyimpulkan pembelajaran.

- Guru memberi refleksi pembelajaran.

- Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan mengucapkan salam. c. Tahap Pengamatan

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran siklus I. Peneliti mengamati aktivitas guru dan siswa pada saat pembelajaran berlangsung dalam lembar observasi yang disediakan, kondisi saat pembelajaran, dan hasil dari keterampilan menulis siswa. d. Tahap Refleksi

Pada tahap refleksi siklus I ini, peneliti akan melakukan refleksi berdasarkan data dari hasil pelaksanaan dan pengamatan sebagai berikut:

(45)

-Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya..

3. Siklus II

Pada pelaksanaan siklus II ini pada dasarnya semua tahap kegiatan yang dilakukan sama seperti yang sudah dilakukan pada siklus I, hanya saja ada beberapa kegiatan yang dbedakan. Perbedaan kegiatan pada siklus II yaitu: a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan siklus II, peneliti membuat perencanaan ulang untuk memperbaiki kekurangan yang ada di siklus I dan mengoptimalkan penggunaan strategi pembelajaran pada siklus II. Pada perencanaan itu peneliti pengganti media pembelajaran berupa gambar dan teks cerita

“Membantu Ayah Berkebun”.

b. Tahap Pelaksanaan

(46)

c. Tahap Pengamatan

Pada tahap pengamatan siklus II, peneliti melakukan pengamatan terhadap perbaikan keterampilan menulis cerita pengalaman melaksanakan peran dalam keluarga dan mengumpulkan nilai-nilai siswa pada pelaksanaan siklus II.

d. Tahap Refleksi

Pada tahap refleksi siklus II, penliti melakukan refleksi seperti siklus I dan menganalisis untuk membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran yang sudah dilakukan.

E.Sumber Data dan Cara Pengumpulan 1. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber yakni siswa dan guru.

a. Siswa

Untuk mendapatkan data tentang keterampilan menulis cerita pengalaman melaksanakan peran dalam keluarga sebelum dan sesudah penerapan strategi pembelajaran writing in the here and now pada mata pelajaran IPS.

b. Guru

(47)

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini adalah:

a. Wawancara

Wawancara adalah kegiatan percakapan dengan maksud tertentu, yang dilakukan oleh dua belah pihak yaitu pewawancara dan yang di wawancarai. Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada orang yang diteliti.27Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan teknik wawancara untuk mewawancarai guru mata pelajaran IPS tentang strategi apa yang digunakan dalam pembelajaran, suasana saat pembelajaran, karakteristik siswa, hasil belajar dan keterampilan menulis cerita siswa.

b. Observasi

Observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian ketika peneliti melihat situasi penelitian. Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan keadaaan yang terjadi pada proses belajar mengajar berlangsung, seperti tingkah laku peserta didik dan interaksi saat kerja sama antar siswa. Observasi yang baik adalah observasi yang terbuka untuk mencatat gejala yang muncul baik yang diharapkan atau yang tidak diharapkan.

27

(48)

c. Non Tes

Penilaian non tes merupakan instrumen pengukuran di bidang pendidikan. Pada penelitian ini cara peneliti mendapatkan data yaitu: a) Memberikan non tes berupa produk yang dilakukan oleh

masing-masing siswa pada saat pembelajaran IPS materi pengalaman melaksanakan peran dalam keluarga menggunakan strategi pembelajaran writing in the here and now. Pada pemberian prodak ini peserta didik diperintahkan untuk menulis cerita tentang pengalaman yang pernah dilakukan.

b) Memberikan non tes berupa performance peserta didik untuk menceritakan secara lisan produk yang sudah dihasilkan oleh peserta didik tentang pengalamannya dalam melaksanakan peran dalam keluarga.

c) Lembar skoring untuk mencatat nilai peserta didik terkait non tes yang diberikan. Dalam lembar skoring berIsikan kriteria ketuntasan peserta didik dan waktu pelaksanaan penilaian.

d. Dokumentasi

(49)

F.Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa analisis data kuantitatif dan kualintatif.

1. Analisis data kuantitatif adalah data dalam bentuk jumlah dituangkan untuk menerangkan suatu kejelasan dari angka-angka atau memperbandingkan dari beberapa gambaran sehingga memperoleh gambaran baru, kemudian dijelaskan kembali dalam bentuk kalimat/uraian. 28 Data kuantitatif berupa hasil belajar siswa pengalaman dalam melaksanakan peran di keluarga yang diuraiakan secara deskriptif.

2. Analisis data kualitatif adalah data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberikan gambaran kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Untuk menganalisis data yang diperoleh pada setiap siklus, maka dihitung menggunakan rumus:

28

(50)

1. Observasi Aktivitas Guru dan Siswa

Penilaian observasi aktivitas guru dan observasi aktivitas siswa dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

Rumus 3.1

Observasi Aktivitas Guru dan Siswa PA (Nilai Akhir) = Skor Perolehan x 100

Skor Maksimal

[image:50.612.130.527.193.576.2]

Adapun tingkat keberhasilan observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa dikategorikan sebagai perikut:

Tabel 3.1

Kriteria Keberhasilan Nilai Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Taraf Penguasaan Kualifikasi Nilai Huruf

90- 100 Sangat Baik A

80 – 89 Baik B

65- 79 Cukup C

55 – 64 Kurang D

<55 Tidak lulus/Gagal TL

2. Hasil Nilai Non Tes Siswa (Produk)

Penilaian produk siswa dihitung menggunakan rumus: Rumus 3.2

Rumus Penilaian Non Tes (Produk) Nilai = ∑Skor Perolehan x 100

(51)

3. Hasil Nilai Performance Siswa

Penilaian performance siswa dihitung menggunakan rumus: Rumus 3.3

Rumus Penilaian Performance Nilai = ∑Skor Perolehan x 100 =

∑Skor Maksimal

Setelah mengetahui nilai siswa, peneliti menjumlahkan nilai yang di peroleh siswa lalu dibagi dengan jumlah seluruh siswa, sehingga diperoleh nilai rata-rata kelas. Nilai rata-rata kelas dihitung dengan menggunakan rumus:29

Rumus 3.4

Menghitung Nilai Rata-Rata Kelas = ∑ x

N

Keterangan :

= Rata-rata (Mean)

∑ x = Jumlah seluruh skor

N = Banyaknya subjek

29

(52)
[image:52.612.126.527.166.548.2]

Selanjutnya skor yang diperoleh, di klasifikasikan menjadi bentuk predikat yaitu:

Tabel 3.2

Kriteria Tingkat Keberhasilan Nilai Rata-Rata Kelas Tingkat Keberhasilan Nilai

Rata-Rata Produk Siswa Kriteria

81-100 Sangat Baik

61-80 Baik

41-60 Sedang

21-40 Tidak Baik

20 Sangat Tidak Baik

4. Ketuntasan belajar siswa pada penelitian ini diambil dari 70% nilai produk siswa + 30% nilai performance siswa

5. Presentase ketuntasan belajar siswa

Prosentase ketuntasan belajar siswa dihitung menggunakan rumus: Rumus 3.5

Presentase Ketuntasan Belajar Siswa P = x 100%

Keterangan:

P = Presentase ketuntasan non tes (produk) F = Jumlah siswa yang tuntas

(53)
[image:53.612.118.531.161.537.2]

Selanjutnya jumlah nilai yang diperoleh, ditentukan ketuntasan belajarnya menggunakan kriteria sebagai berikut:30

Tabel 3.3

Kriteria Ketuntasan Belajar Siswa Taraf Penguasaan Kualifikasi

86%-100% Sangat Baik

78% - 85% Baik

60% -75% Cukup

55% - 59% Kurang

<54% Gagal

G. Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan penelitian tindakan kelas dalam meningkatkan atau memperbaiki proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Adapun indikator kinerja yang digunakan sebagai ukuran dalam melakukan penelitian yakni: 1. Nilai rata-rata minimal siswa ≥ 75

2. Skor aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran mencapai ≥ 80. 3. Presentase belajar siswa mencapai ≥ 80%.

30

(54)

H. Tim Peneliti dan Tugasnya

Tim peneliti yang terlibat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Peneliti

a. Nama : Rida Mariandari b. NIM : D07213030

c. Jabatan : Mahasiswi PGMI UIN Sunan Ampel Surabaya d. Tugas :

- Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Instrumen penelitian, dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa.

- Bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan pembelajaran. - Menyusun laporan hasil penelitian.

2. Guru

a. Nama : Kusrotin, S.Pd.I b. NIP : -

c. Jabatan : Guru mata pelajaran IPS kelas II MI Nurul Islam Sidoarjo d. Tugas :

- Membantu peneliti dalam proses belajar mengajar.

- Bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan pembelajaran.

(55)

45 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan judul “Peningkatan

Keterampilan Menulis Cerita Pengalaman Melaksanakan Peran Dalam Keluarga Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Strategi Pembelajaran Writing In The Here And Now di Kelas II MI Nurul Islam Sidoarjo” ini telah dilaksanakan pada bulan November 2016-Maret 2017. Pada bab ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian yang telah didapatkan di lapangan. Adapun tahap-tahap penelitian tersebut akan dipaparkan sebagai berikut:

1. Tahap Pra Siklus

Pada tahapan ini, peneliti melakukan kegiatan pra siklus yang bertujuan untuk menemukan masalah yang terjadi pada proses pembelajaran di kelas dan mengetahui hasil belajar siswa sebelum dilakukan tindakan siklus I. Pada tahap awal, peneliti meminta izin kepada pihak sekolah untuk melakukan penelitian di kelas 2 MI Nurul Islam Sidoarjo pada mata pelajaran IPS. Setelah kepala sekolah memberikan izin bagi peneliti, maka peneliti melakukan wawancara pada guru kelas 2 mata pelajaran IPS dan memberikan lembar kerja siswa sebagai ujian pra siklus.

(56)
[image:56.612.144.513.244.545.2]

informasi mengenai rendahnya keterampilan menulis siswa. Hal itu diperkuat dengan hasil pra test yang diberikan peneliti kepada siswa kelas 2 dan pengamatan peneliti ketika siswa mengerjakan tugas yang diberikan. Untuk mengetahui keterampilan menulis siswa kelas 2, maka dapat dilihat daftar nilai pra test berikut:

Tabel 4.1

Daftar Nilai Pra Siklus Siswa Kelas 2

No Nama Aspek Penilaian Nilai Ket

A B C D

1. AA 4 3 2 3 75 T

2. FA 2 1 2 2 44 TT

3. KS 3 2 2 2 56 TT

4. MF 3 1 2 2 50 TT

5. MM 2 1 1 2 38 TT

6. MN 3 3 2 3 69 TT

7. MZ 3 2 2 2 56 TT

8. NH 3 2 2 2 56 TT

9. NM 2 2 2 2 50 TT

10. NR 1 1 1 1 25 TT

11. RS 4 3 2 3 75 T

Total 594

Keterangan:

A : Aspek Kesesuaian B : Aspek Ketepatan

C : Aspek Kemenarikan Cerita D : Aspek Kejelasan Tulisan T :Tuntas

(57)

Rumus Penilaian Produk:

Nilai = Skor Perolehan x 100 = Skor Maksimal

Berdasarkan hasil pra test yang sudah dilakukan, menunjukkan bahwa keterampilan menulis siswa kelas 2 masih rendah. Hasil nilai tersebut berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan.(Lampiran 1) Di mana dari 11 siswa hanya ada 2 siswa yang mendapatkan nilai sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan, yakni mendapat nilai 75 dan 9 siswa mendapatkan nilai di bawah KKM. Sedangkan berdasarkan pengamatan peneliti, diketahui bahwa 4 siswa atau 36% siswa sudah bisa menulis cerita dengan lancar. 2 siswa atau 18% siswa masih belum bisa menuliskan cerita dengan lancar dan 5 siswa atau 46% sudah bisa menulis cerita akan tetapi dalam menulis masih terpengaruh oleh temannya sehingga meskipun dia sudah menulis tetapi setelah melihat hasil tulisan cerita temannya, dia menghapus hasil tulisannya dan mengganti judul yang sama dengan temannya.

[image:57.612.144.511.577.704.2]

Adapun rekapitulasi hasil keterampilan menulis siswa sebelum dilaksanakan siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Rekapitulasi Nilai Siswa Pra Siklus

No Uraian Hasil Pra Siklus

1. Nilai Rata-Rata ̅ = ∑ x = N

594 = 54 11

2. Jumlah siswa yang tuntas 2 Siswa

3. Prosentase ketuntasan P = x 100%

(58)

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas 2 mata pelajaran IPS masih belum mencapai hasil yang maksimal. Pada pra siklus ini nilai rata-rata siswa yaitu 54 (sedang) dan prosentase ketuntasan siswa sebesar 18% (gagal).

Setelah dilakukan refleksi, penyebab dari rendahnya keterampilan menulis cerita siswa kelas 2 adalah dalam pembelajaran guru lebih fokus pada aspek kognitif siswa, suasana pembelajaran yang membosankan sehingga siswa tidak bersemangat dalam menuliskan cerita, kurang adanya kebiasaan untuk melatih siswa dalam menuliskan cerita pengalaman yang pernah dialami secara rutin dan kurang adanya minat siswa untuk menulis cerita yang pernah dialami. Untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa, maka peneliti menerapkan strategi pembelajaran writing in the here and now. Strategi pembelajaran ini merupakan sebuah strategi yang diharapkan dapat membantu siswa untuk merefleksikan pengalaman-pengalaman yang pernah mereka alami secara langsung yang dituangkan dalam bahasa tulis.

2. Siklus I

(59)

a. Perencanaan (Planning)

Berdasarkan hasil refleksi awal dari pra siklus yang peneliti peroleh, maka perlu melakukan perbaikan pada proses pembelajaran. Peneliti membuat perencanaan untuk siklus I yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menulis cerita siswa. Pada tahap perencanaan siklus I peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran IPS untuk membantu dalam merencanakan pelaksanaan siklus I. Adapun persiapan yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah sebagai berikut:

-Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPS dengan KD menceritakan pengalamannya dalam melaksanakan peran dalam anggota keluarga yang memuat serangkaian kegiatan dengan menggunakan strategi pembelajaran writing in the here and now untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa. (Lampiran 2)

-Menyiapkan sumber belajar berupa buku IPS siswa kelas 2 dan lembar kerja siswa yang akan digunakan pada proses pembelajaran. (Lampiran 2) -Menyiapkan media pembelajaran berupa gambar dan teks cerita

“Membantu Ibu Memasak”. (Lampiran 2)

-Menyiapkan lembar observasi guru dan observasi siswa. (Lampiran 2) b. Pelaksanaan (Acting) dan Pengamatan (Observing)

(60)

ini dilaksanakan pada siswa kelas II MI Nurul Islam Sidoarjo, dengan jumlah siswa sebanyak 11 siswa. Pada penelitian ini peneliti bertindak sebagai pengajar, sementara guru bertugas untuk mengobservasi kegiatan pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti dan siswa dengan mengisi lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan mengacu pada RPP yang telah disiapkan sebelumnya dan terbagi menjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Kegiatan pendahuluan dilakukan dengan mengkondisikan siswa agar siap untuk mengikuti pembelajaran. Pertama, kegiatan ini diawali dengan guru mengucapkan salam kepada siswa dengan suara yang keras, pembawaan yang ceria dan penuh semangat. Kemudian siswa kompak menjawab salam dari guru dengan suara yang keras, ceria, dan penuh semangat. Setelah menjawab salam, guru menanyakan kabar kepada siswa

dengan bertanya “Apa kabarnya kelas 2 hari ini?” siswa menjawab

“Alhamdulillah, luar biasa, kelas 2 siap belajar! yes!”. Siswa kompak

menjawab dengan suara yang keras, ceria dan penuh semangat. Setelah bertanya kabar guru mengabsen kehadiran siswa dan kegiatan dilanjutkan

dengan membaca do’a bersama-sama untuk memulai pembelajaran dengan

penuh semangat dan kompak.

(61)

namun ada beberapa siswa yang tidak menghiraukannya. Setelah guru memberikan motivasi, guru memberikan apersepsi kepada siswa yang bertujuan untuk mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan pengalaman siswa. Guru memberikan apersepsi berupa pertanyaan tentang pengalaman siswa ketika dirumah. Guru memberikan pertanyaan dengan suara keras dan jelas namun terlalu cepat sehingga ada pengulangan dalam memberikan pertanyaan apersepsi. Siswa menanggapi pertanyaan-pertanyaan dengan sangat antusias namun tidak terlalu tertib dalam menjawab.

Kegiatan selanjutnya, guru menyampaikan informasi terkait materi pembelajaran yaitu peran dalam keluarga. Kegiatan terakhir pada kegiatan ini yaitu penyampaian tujuan pembelajaran yakni siswa mampu merefleksikan pengalaman mereka ketika membantu orang tua dirumah dalam bahasa tulis dengan suara yang keras, jelas namun kurang tegas. Ketika guru menginformasikan tujuan pembelajaran, ada sebagian siswa yang tidak memperhatikan. Ada beberapa siswa yang berbicara dengan teman sebangkunya ketika guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

Kegiatan inti terdiri dari tiga kegiatan yaitu eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi guru membagikan media pembelajaran yang sudah disiapkan sebelumnya. Media tersebut berupa teks cerita

berjudul “Membantu Ibu Memasak”. Sebelum dibagikan, guru memberi

(62)

mengutarakan informasi yang mereka dapat dengan sangat antusias dan tertib dalam penyampaian. Kegiatan selanjutnya yaitu guru memberikan penjelasan tentang materi peran dalam keluarga yang dihubungkan dengan pengalaman yang pernah dirasakan oleh siswa. Dalam penyampaian materi guru menyampaikan dengan suaran yang keras dan jelas namun terlalu cepat dalam penyampaian. Ketika guru menyampaikan materi pembelajaran siswa mendengarkan guru dengan sungguh-sungguh dan semangat.

Setelah kegiatan eksplorasi selesai, dilanjutkan dengan kegiatan elaborasi. Pada kegiatan elaborasi guru memberikan tugas kepada siswa dengan tema yang sudah ditentukan yaitu pengalaman membantu orang tua di rumah. Setelah itu guru memberikan lembar kerja kepada siswa dan menjelaskan tugas yang diberikan yaitu untuk berlatih menulis cerita berdasarkan gambar. Guru menjelaskan dengan suara keras dan jelas dan siswa antusias mendengarkan penjelasan guru. Selanjutnya siswa mengerjakan tugas yang telah diberikan namun hasil yang diperoleh tidak sesuai yang diharapkan oleh guru. Setelah selesai menulis, siswa dan guru berdiskusi bersama terkait tugas yang sudah dikerjakan dengan penuh semangat.

(63)

melakukan ice breaking sejenak dengan bernyanyi bersama. Setelah ice breaking dilakukan guru memberikan penjelasan terkait tugas yang diberikan dan tujuan dari tugas tersebut. Kemudian siswa diberikan waktu untuk menuliskan pengalaman yang pernah mereka rasakan dengan semangat namun ada beberapa siswa yang masih kesulitan dalam menulis di awal cerita. Setelah siswa selesai menulis siswa bercerita di depan kelas namun kurang antusias dan percaya diri. Ketika temannya bercerita, siswa yang tidak bercerita menganggapi cerita yang telah disampikan oleh temannya. Pada saat siswa bercerita didepan kelas, ada sabagian siswa yang tidak memperhatikan dan merespon cerita yang disampaikan.

Kemudian pada tahap konfirmasi guru memberikan apresiasi terhadap produk siswa yang bertujuan agar siswa merasa dihargai atas produk yang dihasilkan. Guru memberikan apresiasi dengan sangat baik dan diterima dengan baik oleh siswa. Kegiatan selanjutnya yaitu guru dan siswa membahas bersama-sama tugas yang telah diberikan dengan melakukan tanya jawab dan memberikan penguatan terkait materi yang telah dipejari dengan suara yang keras, jelas namun terlalu cepat dan siswa antusias ketika tanya jawab berlangsung meskipun dalam menjawab sedikit kurang tertib.

(64)

suara yang keras, jelas namun terlalu cepat dan kurang mendalam. Dalam menyimpulkan pembelajaran hanya sebagian kecil siswa yang merespon ajakan guru dalam menyimpulkan pembelajaran dengan baik dikarenakan jam istirahat telah tiba sehingga kegiatan penutup dilakukan terlalu cepat. Setalah kesimpulan guru bertanya tentang perasaan siswa setelah mengikuti pembelajaran sebagai refleksi dan kemudian direspon oleh beberapa siswa dengan sangat baik. Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian tugas rumah kepada siswa untuk berlatih menulis cerita. Kegiatan pembelajaran ditutup

dengan siswa membaca do’a dengan suara yang keras dan kurang jelas serta

ada beberapa siswa yang tidak membaca do’a dan pembelajaran diakhiri

(65)

a) Hasil Observasi Aktivitas Guru

Pengamatan dilakukan di MI Nurul Islam Sidoarjo yaitu pada hari

Jum’at tanggal 10 Maret 2017. Pada jam pelajaran ketiga dan keempat.

[image:65.612.156.514.226.703.2]

Berikut hasil observasi aktivitas guru siklus I tersebut: Tabel 4.3

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I

No Asek yang Diamati Kriteria Skor

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan

salam dan menanyakan kabar siswa.

Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa dengan suara yang keras, pembawaan ceria, dan penuh semangat.

4

2. Guru mengabsen kehadiran siswa dan

membaca do’a.

Guru mengabsen kehadiran siswa dan mengintruksikan

untuk membaca do’a dengan

suara yang keras, jelas, dan tegas dalam penyampaian.

4

3. Guru memberikan motivasi dan apersepsi kepada siswa.

Guru memberikan motivasi dan apersepsi dengan suara yang keras, jelas, namun terlalu cepat dalam penyampaian.

3

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan suara yang keras, jelas, namun kurang tegas dalam penyampaian.

3

Kegiatan Inti

5. Guru membagikan media pembelajaran berupa teks berjudul

“Membantu Ibu” dan

menggali informasi siswa melalui kegiatan membaca.

Guru membagikan media pembelajaran kepada semua siswa dan mengintruksikan siswa untuk menggali informasi dengan suara yang keras, jelas, dan tidak terlalu cepat/pas.

4

6. Guru memberikan penjelasan tentang materi yang akan

Guru memberi penjelasan materi dengan suara yang keras, jelas, namun terlalu

(66)

diberikan. cepat dalam penyampaian. 7. Guru memberikan

lembar kerja kepada siswa dan mengamati pada saat siswa melakukan kegitan menulis.

Guru membagikan LK dan mengamati kegiatan menulis siswa secara menyeluruh.

8. Guru membahas lembar kerja siswa secara bersama-sama.

Guru membahas sebagian kecil lembar kerja siswa, menyampaikan dengan suara yang keras. jelas, namun terlalu cepat dalam penyampaian.

2

9. Guru mengamati siswa yang bercerita di depan kelas dan siswa yang tengah mendengarkan temannya bercerita.

Guru mengamati kegiatan bercerita siswa, namun kurang mampu dalam mengkondisikan kelas dengan baik.

3

10. Guru melakukan umpan balik kepada siswa dan memberikan

pemantapan materi.

Guru melakukan umpan balik dan memberikan pemantapan dengan suara yang keras, jelas, namun terlalu cepat dalam penyampaian.

3

Penutup

11. Guru memberikan penguatan kepada siswa dan menyimpulkan pembelajaran.

Guru menyampaikan dengan melibatkan siswa serta menyampaikan dengan suara yang keras, jelas, namun terlalu cepat dan kurang mendalam.

2

12. Guru meminta siswa

untuk membaca do’a

dan mengucapkan salam.

Guru mengintruksikan siswa

untuk membaca do’a dan

mengucapkan salam dengan suara yang keras dan kurang jelas.

3

Total 38

(67)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa skor yang diperoleh oleh guru adalah 38 dan jumlah skor maksimal adalah 48. Penilaian yang diperoleh dalam penerapan tindakan ini adalah 79 (cukup). Hasil tersebut masih kurang dari skor minimal ketuntasan yang ditentukan yaitu 80. Dalam pelaksanaan siklus I ini guru sudah melaksanakan langkah-langkah pada RPP dengan tepat, namun ada beberapa kegiatan yang dirasa kurang maksimal.

b) Hasil Observasi Aktivitas Siswa

[image:67.612.152.521.247.696.2]

Observasi juga dilakukan pada aktivitas siswa selama pembelajaran. Berikut hasil observasi aktivitas siswa siklus I:

Tabel 4.4

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

No Asek yang Diamati Kriteria Skor

1.

Siswa menjawab salam yang diucapkan guru dan merespon ketika guru menanyakan kabar siswa.

Siswa menjawab salam dan kabar dengan suara yang keras, kompak, dan penuh semangat.

4

2.

Siswa merespon ketika guru mengabsen kehadiran siswa dan

membaca do’a sebeum

pembelajaran dimulai.

Semua siswa merespon ketika guru mengabsen kehadiran dan membaca

do’a dengan penuh

semangat dan kompak.

4

3.

Siswa merespon apersepsi yang diberikan oleh guru.

Siswa merespon apersepsi yang diberikan guru dengan penuh semangat namun kurang tertib dalam menjawab.

3

4.

Siswa mendengarkan t

Gambar

Gambar 1 Model Kurt Lewin
Tabel 3.1 Kriteria Keberhasilan Nilai Observasi Aktivitas Guru dan Siswa
Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Keberhasilan Nilai Rata-Rata Kelas
Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan Belajar Siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait