• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi pengembangan sumber daya manusia di Yayasan Dana Sosial Mustahiq Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi pengembangan sumber daya manusia di Yayasan Dana Sosial Mustahiq Surabaya."

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI YAYASAN DANA SOSIAL MUSTAHIQ SURABAYA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri SunanAmpel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan

Program Sarjana Sosial (S.Sos.)

Oleh :

CHUSNIATI B04213014

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

JURUSAN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Abstrak

Chusniati. 2017. Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia di Yayasan Dana Sosial Mustahiq Surabaya

Kata kunci : Strategi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Fokus masalah yang diteliti dalam penelitian ini yaitu strategi pengembangan sumber daya manusia di yayasan dana siaoal Mustahiq Surabaya.?

Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam pengolahan data menggunakan triangulasi data dengan tujuan untuk menguji keabsahan data yang diperoleh. Selanjutnya, data dianalisis dimulai dengan memilah-milah data, menyajikan data secara keseluruhan, kemudian menarik kesimpulan dari hasil analisis yang diperoleh.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah bahwa yayasan Mustahiq Surabaya

merupakan yayasan dana sosial yang bergerak di bidang zakat, infaq, dan sdodaqoh.

Yayasan Mustahuq Surabya memiliki sumber daya manusia yang berkompeten. Sumber daya manusia merupakan penunjang untuk kemajuan yayasan. Untuk menunjang kemajuan yayasan perlu dilakukan strategi utnuk mengembangkan sumber daya manusia. Strategi yang dilakuakan dalam pengembangan sumber daya manusia di yayasan dana sosial Mustahiq Surabaya meliputi strategi swadaya dan strategi studi eksternal. Strategi swadaya merupakan strategi pengembangan sumber daya manusia yang pelaksanaan dipusatkan di dalam lingkungan dan dikelola oleh pihak yayasan Mustahiq sendiri. Dalam realisasinya strategi swadaya di yayasan Mustahiq

diterapakan dengan dua metode yaitu: coaching conseling, rotasi jabatan, dan kegiatan

(7)

DAFTAR ISI

JUDUL PENELITIAN ... i

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN OTENSITAS SKRIPSI ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Definisi Konsep ... 6

F. Sistematika Pembahasan ... 7

BAB II KAJIAN TEORITIK A. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 9

B. Kerangka Teoritik ... 13

I. Pengertian Strategi ... 14

II.Pengembangan Sumber Daya Manusia ... 16

(8)

b. Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia ... 19

c. Manfaat Pengembangan Sumber Daya Manusia ... 20

d. Langkah-langkah Pengembangan Sumber Daya Manusia ... 25

e. Metode Pengembangan Sumber Daya Manusia ... 29

f. Evaluasi Pengembangan Sumber Daya Manusia ... 37

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 39

B. Lokasi Penelitian ... 39

C. Jenis dan Sumber Data ... 40

D. Tahap-Tahap Penelitian ... 41

E. Teknik Pengumpulan Data ... 47

F. Teknik Validitas Data ... 48

G. Teknik Analisis Data ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umun Obyek Penelitian ... 52

1. Sejarah Yayasan Dana Sosial Mustahiq ... 52

2. Profil Yayasan Dana Sosial Mustahiq ... 53

3. Visi dan Misi Yayasan Dana Sosial Mustahiq ... 56

4. Struktur Yayasan Dana Sosial Mustahiq ... 58

B. Penyajian Data ... 58

C. Analisis Data ... 74

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 100

B. Saran dan Rekomendasi ... 101

(9)

DAFTAR PUSTAKA

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1: Penelitian Terdahulu yang Relevan………11 Tabel 4.1 : Struktur Kepengurusan Yayasan Mustahiq Surabaya………....58 Table 4.2 : Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Yayasan

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 : Sumber Daya Manusia Yayasan Mustahiq Surabaya ... 59

Gambar 4.2 : Kegiatan Kajian Kitab Bersama Ketua Yayasan ... 77

Gambar 4.3 : Pemberian Bantuan Renovasi Sekolah ... 83

Gambar 4.4 : Outbound Yang Dilakukan Karyawan Yayasan Mustahiq ... 90

(12)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era globalisasi saat ini, kemajuan organisasi sangatlah bergantung

pada sumber daya manusia, dibandingkan dengan faktor lain seperti modal

dan teknologi. Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu

kegiatan pengelolaan yang meliputi pendayangunaan, penilaian,

pemberian balas jasa bagi manusia sebagai individu anggota organisasi

atau perusahaan bisnis. Manajemen sumber daya manusia juga merupakan

aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan agar sumber daya manusia dalam

organisasi dapat digunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai

berbagai tujuan.1Pengembangan sumber daya manusia berkaitan dengan

tersedianya kesempatan dan pengembangan belajar, membuat

program-program training yang meliputi perencanaan, penyelenggaraan, dan

evaluasi atas program-program tersebut.2

Pengembangan sumber daya manusia dapat didefinisikan sebagai

seperangkat aktivitas yang sistematis dan terencana yang dirancang dalam

memfasilitasi para pegawainya dengan kecakapan yang dibutuhkan untuk

memenuhi tuntutan pekerjaan, baik pada saat ini maupun masa yang akan

1Sadili Samsudin. Manajemen Sumber Daya Manusia. (Bandung: CV PustakaSetia. 2010). hlm. 22 2 Michael Armstrong, Seri Pedoman Manjemen, Manajemen Sumber Daya Alam. (Jakarta:

(13)

2

datang.3Pengembangan sumber daya manusia adalah suatu usaha yang

terencana dan berkelanjutan yang dilakukan oleh organisasi dalam

meningkatkan kompetensi pegawai dan kinerja organisasi melalui

program-program pelatihan, pendidikan, dan pengembangan.4

Dari beberapa pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa

pengembangan sumber daya manusia adalah segala aktivitas yang

dilakukan oleh organisasi dalam memfasilitasi pegawai agar memiliki

pengetahuan, keahlian, dan atau sikap yang dibutuhkan dalam menangani

pekerjaan saat ini atau yang akan datang. Aktivitas yang dimaksud, tidak

hanya pada aspek pendidikan dan pelatihan saja, akan tetapi menyangkut

aspek karier dan pengembangan organisasi. Dengan kata lain,

pengembangan sumber daya manusia berkaitan erat dengan upaya

meningkatkan pengetahuan,kemampuan, dan atau sikap anggota organisasi

serta penyediaan jalur karier yang didukung oleh fleksibilitas organisasi

dalam mencapai tujuan organisasi.

Perkembangan sumber daya manusia merupakan sebuah cara

efektif untuk menghadapi tantangan-tantangan, termasuk ketertinggalan

sumber daya manusia serta keragaman sumber daya manusia yang ada

dalam organisasi, perubahan teknik kegiatan yang disepakati dan

3 Desimone, R.L., Werner, J.M., & Harris, D.M., Human Resource Management. (Fort Worth:

Harcourt College Published, 2001), hlm.2.

4 Mondy dan Noe, Human Resource Management. (Massachusetts : Allyn & Bacon,

(14)

3

perputaran sumber daya manusia. 5Pengembangan sumber daya manusia

dianggap penting bagi lembaga atau organisasi karena melalui

pengembangan pegawai yang ada, hal ini akan mengurangi

ketergantungan organisasi pada penggunaan tenaga-tenaga ahli dari luar

organisasi. Jika pegawai dikembangan dengan baik, pekerjaan-pekerjaan

yang strategis sangat mungkin diisi dari dalam organisasi sendiri.

Organisasi memperoleh manfaat dari kelanjutan operasional dengan

kinerja yang meningkat, sementara para pegawai memiliki komitmen lebih

besar kepada organisasi.6

Perkembangan organisasi atau perusahaan sangat terkait dengan

kualitas sumber daya manusianya. Apabila sumber daya manusia

kualitasnya rendah, stagnasi organisasi atau perusahaan kemungkinan

besar akan terjadi.7 Pengembangan sumber daya manusia dirancang untuk

mendidik karyawan sehingga mereka siap dipromosikan dan mampu

memandang peran mereka dalam organisasi secara lebih luas,

pengembangan sumber daya manusia dibutuhkan karena pekerjaan yang

selalu berubah.8

Organisasi atau perusahaan yang berkualitas, tentu mempunyai

strategi dalam mengembangkan sumber daya manusianya, strategi

merupakan satu kesatuan rencana yang komprehensip dan terpadu yang

5 M. Kadarisman, Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (Jakarta: Grafindo,2013),

hlm.6

6M. Kadarisman, Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (Jakarta: Grafindo,2013),

hlm.12

7

Meldona.ManajemenSumberDayaManusia. (Malang: UIN Malang Press. 2009). hlm. 233

(15)

4

menghubungkan kekuatan strategi organisasi atau perusahaan dengan

lingkungan yang dihadapinya kesemuanya menjamin agar tujuan

organisasi atau perusahaan tercapai.9 Strategi sendiri dapat menjadi kunci

yang dibutuhkan dalam membuka peluang sebuah bidang pekerjaan dan

kegiatan untuk menghasilkan sesuatu, dan tentunya strategi tersebut harus

dilakukan oleh para karyawan agar tujuan sebuah organisasi atau

perusahaan dapat tercapai. Dengan adanya sumber daya manusia yang

menjadi penggerak strategi tersebut, pastinya suatu organisasi akan

berjalan dengan sesuai dengan kaidah visi misi yang menjadi acuannya.

Yayasan Dana Sosial Mustahiq merupakan salah satu organisasi

non profit yang berdiri sejak 11 November 2011. Yayasan Dana Sosial

Mustahiq mempunyai berbagai layanan diantaranya KBIH Uswah, Abata,

Aqiqah, Jemput ZIS, Konsultasi, ceramah, dan Ruqyah10. Yayasan

Mustahiq selalu berusaha maksimal untuk memberikan kemudahan kepada

donatur yang akan melakukan pendaan sosial dengan menyediakan semua

kebutuhan donatur. Yayasan Mustahiq pun mencoba semakin peduli

kepada masyarakat Mustad’afin (tertindas) melalui program-program

pemberdayaanya. Dengan sejumlah program yang unik dan kreatif,

Yayasan Mustahiq semakin menunjukkan perannya dalam pemberdayaan

masyarakat dengan pelayanan prima dan handal. Demikian juga dengan

sisi Sumber Daya Manusia (SDM) yang terus bertambah dengan memiliki

9 Ismail Nawawi. ManajemenStrategikSektorPublik. (Jakarta: CV. DwiputraPutaka Jaya. 2010).

hlm 4

(16)

5

daya saing dalam artian berlomba-lomba dalam kebaikan dengan bekerja

secara profesional, komitmen, kreatif dan inovatif dengan harapan

kedepannya memberikan dampak yang besar untuk kemaslahatan Ummat.

Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas dan

pertimbangan-pertimbangan yang ada, maka penulis tertarik melakukan penelitian dalam

masalah proses strategi pengembangan sumber daya manusia. Dengan

judul “Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia di Yayasan

Dana Sosial Mustahiq Surabaya

B. Rumusan Masalah

Bagaimana strategi pengembangan sumber daya manusia di Yayasan Dana

Sosial Mustahiq Surabaya?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana strategi pengembangan sumber daya

manusia di Yayasan Dana Sosial Mustahiq Surabaya.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber pengetahuan,

rujukan, serta acuan bagi semua pihak yang ingin mendalami ilmu

pengembangan sumber daya manusia , khususnya bagi pihak Yayasan

Dana Sosial Mustahiq Surabaya dalam memperjelas Strategi

(17)

6

2. Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan oleh

Yayasan Dana Sosial Mustahiq Surabaya dalam upaya meningkatkan

pengembangan sumber daya manusia di masa yang akan datang.

E. Definisi Konsep

Konsep atau pengertian, merupakan salah satu unsur pokok dari

penelitian. Konsep sebenarnya adalah definisi secara singkat dari

sekelompok fakta atau gejala yang menjadi pokok perhatian.11 Untuk

menghindari kemungkinan adanya kesalahpahaman dalam memahami

penelitian ini, dan guna mempermudah memahaminya, akan di jelaskan

beberapa istilah yang dijadikan judul dalam penelitian ini.

1. Strategi

Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa strategi

adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa

untuk melaksanakan kebijakan tertentu di perang, atau rencana yang

cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.12

2. Pengembangan sumber daya manusia

Definisi pengembangan sumber daya manusia adalah penyiapan

manusia atau karyawan untuk memikul tanggung jawab lebih tinggi

dalam organisasi atau perusahaan. Pengembangan sumber daya

manusia berhubungan erat dengan peningkatan kemampuan

11Koentjoroningrat. MetodePenelitianMasyaraka..(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 1994). hal.

21.

12Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke tiga.

(18)

7

intelektual yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan yang lebih

baik.13

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan merupakan runtutan dan sekaligus

kerangka berfikir dalam penulisan skripsi. Agar lebih mudah memahami

penulisan skripsi ini, maka disusunlah sistematika pembahasan antara lain

:

BAB I : Pendahuluan

Bab ini disajikan dengan tujuan agar pembaca dapat mengetahui

secara jelas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep dan sistematika

pembahasan dalam penelitian ini.

BAB II : Kerangka Teoritik

Pada bab ini berisikan tentang kajian pustaka, yang meliputi:

definisi strategi, definisi pengembangan sumber daya manusia,.

Kajian teoritik, yang meliputi: tinjauan tentang strategi

pengembangan sumber daya manusia. Serta berisikan tentang

penelitian terdahulu yang relevan.

BAB II : Metodologi Penelitian

Pada bab ini membahas secara detail mengenai metode yang

digunakan dalam upaya penelitian ini yang terdiri dari pendekatan

13Sadili Samsudin. Manajemen Sumber Daya Manusia. (Bandung: CV Pustaka Setia. 2010). hlm

(19)

8

dan jenis penelitian, tahap-tahap penelitian, jenis dan sumber

data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, serta teknik

validitas/keabsahan data. Pembahasan ini sengaja disajikan untuk

memberikan gambaran secara utuh mengenai metode penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini. Sehingga hasil penelitian ini

nantinya diharapkan dapat menjawab rumusan masalah yang telah

dirancang atau formulasikan pada sub bab rumusan masalah

diatas.

BAB IV: Penyajian dan Analisis Data

Pada bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum lokasi

penelitian yaitu Yayasan Dana Sosial Mustahiq. Meliputi sejarah,

visi dan misi, struktur organisasi, serta penyajian data mengenai

Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia, serta hasil

penelitian sesuai dengan yang ada di lapangan.

BAB V: Penutup

Pada bab ini berisi penutup yang menjelaskan tentang kesimpulan

(20)

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Penelitian pertama yang relevan dengan penelitian ini berjudul

Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia di Organisasi Pergerakan

Islam Indonesia Rayon Fakultas Dakwah Universitas Sunan Kalijaga

Yogyakarta. Disusun oleh Prayogo jurusan Manajemen Dakwah

Universitas Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2013. Masalah yang

diteliti dalam skripsi ini adalah bagaimana strategi pengembangan sumber

daya manusia di organisasi pergerakan Islam Indonesia Rayon Fakultas

Dakwah Universitas Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dalam menjawab

masalah tersebut penulis menekan pada teori pendidikan dan pelatihan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dalam

penelitian ini disimpulkan bahwa strategi pengembangan sumber daya

manusia yang digunakan melalui segi pelatihan, pendidikan, dan

pengembangan. Dari segi pelatihan dilakukan beberapa kegiatan

diantaranya ada pelatihan kader dasar (PKD), pelatihan keagamaan,

pelatihan jurnalistik, dan pelatihan entrepreneur. Dari segii pendidikan

dilakukan dua langkah yaitu promosi dan pengembangan karier,

sedangkan dari segi pengembangan dilakukan dengan cara diskusi rutin.

(21)

10

yang digunakan. Dalam penelitian ini menekankan teori pendidikan dan

pelatihan.

Penelitian yang kedua berjudul Manajemen Pengembangan

Sumber Daya Manusia (ASATIZ) di Rumah Tahfidzqu Deresan

Yogyakarta. Disusun oleh Dini Dahlia program studi manajemen

pendididkan islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

pada tahun 2016. Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah bagaimana

perencanaan pengembangan sumber daya manusia (asatidz), bagaimana

implementasi pengembangan sumber daya manusia (asatidz), dan

bagaimana evaluasi pengembangan sumber daya manusia (asatidz).

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dalam

penelitian ini disimpulkan bahwa tahapan perencanaan pengembangan

sumber daya manusia di Rumah Tahfidzqu Deresan Yogyakarta melalui

tiga tahapan yaitu, analisis kebutuhan pengembangan, penentuan tujuan

pengambangan, dan perumusan strategi pengembangan. Implementasi

pengembangan sumber daya manusia (asatidz) dilaksanakan melalui

bebrapa program diantaranya program rekrutmen, program pelatihan,

program hafalan, studi banding, kajian keilmuan, dan pembinaan SDM.

Evaluasi pengembangan sumber daya manusia (asatidz) menekankan pada

dua aspek diantaranya kemampuan asatidz dalam bidang tahzin dan

tahfidz, perubahan prilaku asatidz dalam mengemban peran dan

tanggungjawabnya. Adapun perbedaannya dengan penelitian ini adalah

(22)

11

Penelitian yang ketiga berjudul Pengembangan Sumber Daya

Manusia dalam Prespektif Spiritual Management di Yayasan Nur Hayat

Yogyakarta, disusun oleh Hanifah Alif Fitri jurusan Manajemen Dakwah

UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2015. Masalah yang diteliti dalam skripsi

ini adalah bagaimana pengembangan sumber daya manusia dalam

prespektif spiritual manajemen di Yayasan Nurul Hayat Yogyakarta.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dalam

penelitian ini disimpulkan bahwa pengembangan sumber daya manusia

respektif spiritual management diimplementasikan dengan menggunakan

metode training atau pelatihan, job rotatioan atau rotasi jabatan dan

coaching counseling. Adapun perbedaannya dengan penelitian ini adalah terletak pada prespektif spiritual manajemen, penelitian yang akan

dilakukan membahas mengenai strategi pengembangan sumber daya

manusia.

Untuk lebih mudah dalam memahami penelitian terdahulu yang

relevan, maka bisa dilihat dalam tabel dibawah ini:

(23)
(24)

Strategi merupakasuatu hal yang penting dalam organisasi

atau perusahaan. Strategi merupakan cara yang digunakan untuk

mencapai apa sesuatu yang diinginkan. Strategi dipersiapkan untuk

bagaimana bisa mencapai tujuan yang diharapkan. Seperti ayat

(25)

14

Artinya:

“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa

saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).”14

Ayat tersebut memerintahkan untuk melakukan dan

perencanaan yang matang sebelum berperang. Dalam ayat tersebut

Rasulullah dibebaskan untuk melakukan persiapan dan strategi

yang mungkin akan digunakan sesuai dengan kondisi medan

perang yang dihadapi. Strategi tidak hanya digunakan ketika

peperangan dilakukan. Strategi juga dilakukan dalam

14

(26)

15

mengembangkan sumber daya manusia. Melalui strategi tersebut

nantinya diharapkan bisa mencapai tujuan yang diharapkan.

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani yang berarti

strategos yang artinya komandan militer.15 Saat ini strategi digunakan dalam berbagai bidang salah satunya dalam bidang

manajemen, perusahaan membutuhkan manajemen strategi untuk

memenangkan pertandingan dunia bisnis sesuai dengan tujuan

yang telah ditentukan. Porter mengatakan strategi merupakan

penciptaan posisi unik dan berharga yang didapatkan dengan

melakukan serangkain aktivitas. Porter juga menuliskan bahwa

esensi dari strategi adalah memilih aktivitas yang tidak dilakukan

oleh pesaing atau lawan.16

Menurut Karl Von Clausewitz yang dikutip oleh Agustinus

Sri Wahyudi “Strategi adalah merupakan suatu seni menggunakan

pertempuran untuk memenangkan suatu perang.17 Sedangkan

menurut Benjamin B. Tregoe dan John W. Zimmerman Strategi

merupakan visi yang diarahkan pada apa yang harus dicapai oleh

organisasi itu, dan bukan bagaimana organisasi tersebut sampai

disana. Selain itu, beliau juga mendefinisikan strategi sebagai

15

Senja Nilasari. Manajemen Strategi. (Jakarta: Dunia Cerdas. 2014). hlm 2

16

Senja Nilaasari. Manajemen Strategi. (Jakarta: Dunia Cerdas. 2014). hlm 3

(27)

16

kerangka yang membimbing serta mengendalikan pilihan-pilihan

yang menetapkan sifat dan arah dari suatu organisasi.18

Strategi perusahaan merupakan rumusan perencanaan

komperehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi

dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan

kompetitif dan meminimalkan keterbatasan bersaing.19 Strategi

mencakup berbagai cara yang dilakukan perusahaan untuk

menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi saat ini

maupun yang akan datang.

II. Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pengembangan sumber daya manusia dalam arti usaha

berencana meningkatkan kualitas pegawai yang berorientasi

kemajuan sumber daya manusia jelas memperoleh landasannya

seperti bunyi surat al-Hasyr ayat 18

Artinya:

18 Benjamin B. Tregoe. Manajemen Strategi (Apakah itu dan Bagaimanakah Caranya Agar Dapat

Berjalan Semestinya). (Jakarta: Erlangga. 1980 ). Hal 15

(28)

17

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu

kepada Allahndan hendaknya setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok”.20

Ayat tersebut secara umum menekankan keharusan bagi

seriap pribadi, organisasi, atau lembaga Islam membuat program

untuk mencapai kejayaan umat Islam, artinya kemajuan masa

depan hanya bisa dicapai dengan dukungan sumber daya manusia

yang berkualitas, maka dapat dikatakan bahwa ayat tersebut

menekankan atau menjelaskan perlunya pengembangan sumber

daya manusia.

Sementara itu, dalam surat ar-Ra’d ayat 11 Al-Qur’an

menyatakan sebagai berikut:

Artinya:

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu

mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya

20

(29)

18

Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”21

Ayat Al-Qur’an di atas secara kategoris

menerangkan tentang pengembangan sumber daya manusia.

Pengembangan kualitas sumber daya manusia sebagai

persyaratan menuju perubahan yang lebih maju. Dengan

demikian perubahan dan kemajuan harus diusahakan secara

berencana. Salah satu di antara usaha berencana dimaksud

adalah melalui pengembangan sumber daya manusia.

a. Pengertian Pengembangan Sumber Daya Manusia

Andrew E. Sikula mengemukakan pengembangan sumber

daya manusia merupakan suatu proses pendidikan jangka

panjang yang mempergunakan prosedur sistematis dan

terorganisasi yang pegawai manajerialnya mempelajari

pengetahuan konseptual dan teoritis untuk mencapai tujuan

yang umum.22 Pengembangan sumber daya manusia

berhubungan erat dengan peningkatan kemampuan intelektual

21

Al-Qur’an Surat ar-Ra’d ayat 11

22Anwar Prabu Mangkunegara. Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.

(30)

19

yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan yang lebih

baik, pengembangan sumber daya manusia berpijhak pada

fakta bahwa setiap tenaga kerja membutuhkan pengetahuan,

keahlian, dan keterampilan yang lebih baik. Pengembangan

lebih terfokus pada kebutuhan jangka panjang dan hasilnya

hanya dapat diukur dalam waktu jangka panjang.23

Dalam praktiknya, pengembangan merupakan proses

sepanjang masa ketika karyawan bekerja pada organisasi atau

perusahaan. Pengembangan sudah sebagai kebutuhan

organisasi dan individu secara bersinambungan sesuai dengan

dinamika eksternal. Dengan demikian aset sumber daya

manusia yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap

perlu dipersiapkan dan dikrmbangkan untuk penyesuaian

dengan pekerjaan baru. promosi, dan pekerjaan baru setelah

pensiun.24

b. Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pengembangan sumber daya manusia untuk jangka

panjang adalah aspek yang semakin penting dalam organisasi

atau perusahaan. Pengembangan sumber daya manusia dalam

orgaisasi dapat menguraikan ketergantungan organisasi untuk

menarik anggota baru atau karyawan baru. Pengembangan

23Sadili Samsudin. Manajemen Sumber Daya Manusia. (Bandung: CV Pustaka Setia. 2010). hlm

107

24

(31)

20

karyawan secara internal maka lowongan pekerjaan dapat diisi

secara internal pula. Pengembangan sumber daya manusia juga

merupakan suatu cara yang efektif untuk menghadapi

tantangan dan peluang yang dihadapi. Andrew E. Sikula tujuan

pengembangan sumber daya manusia adalah25:

1. Productivity (dicapainya produktivitas personal dan organisasi)

2. Quality (Meningkatkan kualitas produk)

3. Human resource planning (melaksanakan perencanaan sumber daya manusia)

4. Moral(meningkatkan semangat dan tanggung jawab

personal)

5. Inderect compensation (meningkatkan kompensasi secara tidak langsung)

6. Heath and safety (memelihara kesehatan dan fisik) 7. Obsolescene prevention (mencegah menurunnya

kemampuan personal)

8. Personal growth (meningkatkan kemampuan individual personal)

c. Manfaat Pengembangan Sumber Daya Manusia

John H. Proctor dan Willian M. Thorton dalam bukunya

Training a Handbook for Line Managers, yang dikutip oleh

25

(32)

21

Drs. Manullang dalam bukunya Manajemen Personalia,

menyebutkan terdapat 13 manfaat pengembanga sumber daya

manusia26:

1. Meningkatkan kepuasan karyawan

2. Pengurangan pemborosan

3. Mengurangi ketidakhadiran pegawai

4. Memperbaiki metode dan sistem dalam kerja

5. Meningkatkan tingkat penghasilan

6. Mengurangi biaya lembur

7. Mengurangi pemeliharaan mesin

8. Mengurangi keluhan pegawai

9. Mengurangi kecelakaan kerja

10.Memperbaiki komunikasi

11.Meningkatkan pengetahuan pegawai

12.Memperbaiki moral pegawai

13.Menimbulkan kerja sama yang baik.

Selain itu ada beberapa manfaat pengembangan sumber

daya manusia baik manfaat untuk organisasi, untuk karyawan,

maupun manfaat untuk penyelenggara anatara lain:

a. Manfaat Pengembangan Sumber Daya Manusia bagi

Organisasi27

26

(33)

22

1. Peningkatan produktivitas kerja organisasi sebagai

keseluruham antara lain Karena tidak terjadinya

pemborosan, karena kecerdasan melaksanakan tugas,

tumbuh suburnya kerja sama Antara berbagai satuan

kerja yang melaksanakan kegiatan yang berbeda

bahkan spesalistik, meningkatkan tekad mencapai

sasaran yang telah diterapkan serta lancarnya

koordinasi sehingga organisasi bergerak sebagai suatu

kesatuan yang utuh.

2. Terwujudnya hubungan yang serasi Antara atasan dan

bawahan Antara lain karena adanya pendelegasian

wewenang, interaksi yang didasarkan pada sikap

dewasa baik secara teknikal maupun intektual, saling

menghargai dan adanya kesempatan bagi bawahan

untuk berpikir dan bertindak secara inovatif.

3. Terjadinya proses pengambilan keputusan yang lebih

cepat dan tepat karena melibatkan para pegawai yang

bertanggung jawab menyelenggarakan

kegiatan-kegiatan operasional dan tidak sekedar diperintahkan

oleh para manajer.

27

(34)

23

4. Meningkatkan semangat kerja seluruh tenaga kerja

dalam organisasi dengan komitmen organisasional

yang lebih tinggi.

5. Mendorong sikap keterbukaan manajemen melalui

penerapan gaya manajerial yang partisipatif.

6. Memeperlancar jalannya komunikasi yang efektif

yang pada gilirannya memeperlancar proses

perumusan kebijaksanaan organisasi dan

eporasionalnya.

7. Penyelesaian konflik secara fungsional yang

dampaknya adalah tumbuhnya rasa persatuan dan

suasana kekeluargaan dikalangan para anggota

organisasi.

b. Manfaat Pengembangan Sumber Daya Manusia bagi

Karyawan

1. Membantu para pegawai maupun membuat keputusan

dengan lebih baik.

2. Meningkatkan kemampuan para pekerja

menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapinya.

3. Terjadinya internalisasi dan operasionalisasi

factor-faktor motivasional.

4. Timbulnya dorongan dalam diri para pekerja untuk

(35)

24

5. Peningkatan kemampuan pegawai untuk mengatasi

stress, frustasi dan konflik yang pada gilirannya

memperbesar rasa percaya diri sendiri.

6. Tersedianya informasi tentang berbagai program yang

dapat dimanfaatkan oleh para pegawai dalam rangka

pertumbuhan masing-masing secara teknikal dan

intelektual.

7. Meningkatkan kepuasan kerja.

8. Semakin besarnya pengakuan atas kemampuan

seseorang.

9. Semakin besarnya tekad pekerja untuk lebih mandiri.

10. Mengurangi ketakutan menghadapi tugas-tugas bari di

masa depan.

c. Manfaat Pengembangan Sumber Daya Manusia bagi

Penyelenggara

1. Terjadinya proses komunikasi yang efektif.

2. Adanya persepsi yang sama tentang tugas-tugas yang

harus diselesaikan.

3. Ketaan semua pihak kepada berbagai ketentuan yang

bersifat normative, baik yang berlaku umum dan

ditetapkan oleh instansi pemerintah yang berwenang

maupun yang berlaku khusus di lingkungan suatu

(36)

25

4. Terdapatnya iklim yang baik bagi pertumbuhan

seluruh pegawai.

5. Menjadikan organisasi sebagai tempat yang lebih

menyenangkan untuk berkarya.

d. Langkah-langkah Pengembangan Sumber Daya Manusia

Agar berbagai manfaat pengembangan dapat dirasakan secara

maksimal, berbagai langkah perlu dilakukan. Para pakar

pengembangan pada umumnya sudah sependapat bahwa

langkah-langkah pengembangan sumber daya manusia anatara lain28:

1. Penentuan kebutuhan

Merupakan kenyataan bahwa anggaran yang harus disediakan

untuk membiayai kegiatan pengembangan merupakan beban bagi

organisasi. Oleh karena itu agar penyedia anggaran tersebut

sungguh-sungguh dapat dibenarkan perlu adanya jaminan bahwa

kegiatan tersebut sudah nyata diperlukan. Artinya kegiatan

pengembangan tertentu hanya diselenggarakan apabila kebutuhan

untuk itu memang ada. Penentuan kebutuhan mutlak perlu

didasarkan pada analisa yang tepat, analisa kebutuhan itu harus

mampu mendiagnosa paling sedikit dua hal yaitu masalah-masalah

yang dihadapi sekarang dan berbagai tantangan baru yang

diperkirakan akan timbul di masa depan.

(37)

26

Dalam mengidentifikasikan kebutuhan akan pengembangan

sumber daya manusia, terdapat tiga pihak yang turut terlibat. Pihak

pertama ialah satuan organisasi yang mengelola sumber daya

manusia, peranannya ialah mengidentifikasikan kebutuhan

organisasi secara keseluruhan baik untuk kepentingan sekarang

maupun dalam rangka mempersiapkan organisasi menghadapi

tantangan di masa depan. Pihak kedua ialah para manajer sebagai

satuan kerja, karena para manajer itulah yang sehari-hari

memimpin para karyawan dan arena mereka juga yang paling

bertanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan satuan-satuan

kerja yang dipimpinnya, merekalah yang dianggap paling

mengetahui kebutuhan pengembangan yang diperlukan. Pihak

ketiga ialah para pegawai yang bersangkutan, banyak organisasi

yang memberikan kesempatan kepada para pegawainya untuk

mencalonkan diri sendiri mengikuti program pengembangan

tertentu. Titik tolak pemberian kesempatan ini ialah bahwa para

pegawai yang sudah dewasa secara intelektual mengetahui

kelemahan yang masih terdapat dalam diri masing-masing.

2. Penentuan sasaran

Berdasarkan analisis akan pengembangan berbagai sasaran

ditetapkan, sasaran yang ingin dicapai itu dapat bersifat teknikal

akan tetapi dapat pula menyangkut keprilakuan. Berbagai sasaran

(38)

27

maupun bagi para peserta. Manfaat mengetahui sasaran bagi para

penyelenggara pengembangan tersebut ialah sebagai tolak ukur

kelak untuk menentukan berhasil tidaknya program pengembangan

selain itu sebagai bahan dalam usaha menentukan langkah

selanjutnya seperti isi program dan metode pengembangan yang

akan digunakan.

Bagi para peserta manfaatnya terutama terlihat pada persiapan

dan usaha apa yang mereka perlu lakukan agar memperoleh

manfaat dari pengembangan yang dilakukan. Kejelasan sasaran

juga akan sangat berguna dalam program pengembangan ternyata

dianggap kurang berhasil terutama sebagai umpan balik bagi

bagian yang mengelola sember daya manusia, baik mengenai

programnya maupun mengenai pesertanya. Artinya agar apabila

program pengembangan sejenis akan diselenggarakan di masa

depan pihak penyelenggara tidak mengulangi kesalahan yang

sama.

3. Penentuan program

Dalam program pengembangan harus jelas diketahui apa

yang ingin dicapai, salah satu sasaran yang ingin dicapai adalah

mengajarkan keterampilan tertentu yang pada umumnya berupa

keterampilan baru yang belum dimiliki oleh pekerja namun

diperlukan dalam pelaksanaan tugas dengan baik. Mungkin juga

(39)

28

mengajarkan pengetahuan baru, bahkan sangat mungkin yang

diperlukan adalah perubahan sikap dan perilaku dalam pelaksanaan

tugas.

4. Identifikasi prinsip-prinsip belajar

Pada akhirnya hasil yang dicapailah yang dapat digunakan

sebagai tolak ukur tentang tepat tidaknya prinsip-prinsip belajar

yang diterapkan dalam suatu program pengembangan. Dengan kata

lain, yang diharapkan terjadi ialah berlangsungnya proses belajar

mengajar dengan cepat karena peserta merasa bahwa prinsip

belajar yang diterapkan tepat.

5. Pelaksanaan program

Yang mempunyai tujuan untuk melaksanakan program

pengembangan sumber daya manusia dengan menggunakan

beberapa metode untuk mempermudah pelaksanaan program yang

telah direncanakan.

6. Penilaian pelaksanaan program

Pelaksanaan suatu program pengembangan dikatakan berhasil

apabila dalam diri pada peserta pengembangan tersebut terjadi

suatu proses transformasi. Proses transformasi tersebut dapat

dinyatakan berlangsung dengan baik apabila terjadi dua hal yaitu

(40)

29

perubahan perilaku yang tercermin pula sikap, displin, dan etos

kerja.

e. Metode-metode Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia pada dasarnya

harus didasarkan pada metode-metode yang sudah ditetapkan dalam

program pengembangan sumber daya manusia. Dalam pengembangan

sumber daya manusia harus telah ditetapkan sasaran, waktu, proses,

dan metode pelaksanaannya, metode pengembangan sumber daya

manusia diantaranya29:

1. Understudy, yaitu mempersiapkan peserta untuk melakukan pekerjaan atau mengisi suatu posisi jabatan tertentu. Peserta

pengembangan tersebut nantinya akan menerima tugas dan

bertanggung jawab pada posisi jabatannya. Metode pengembangan

understudy serupa dengan metode on the job. Belajar dan berbuat ditekankan melalui kebiasaan, pada metode ini tidak dilakukan

tugas secara penuh, tetapi disertai tanggung jawab yang diberikan

kepadanya. Dalam understudy peserta diberikan beberapa latar

belakang masalah dan pengelaman-pengalaman tentang suatu

kejadian. Kemudian mereka harus meneliti dan membuat

rekomendasi secara tertulis tentang masalah-masalah yang

berhubungan denga tugas-tugas kerja.

29 A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya

(41)

30

2. Job rotasi dan kemajuan berencana. Job rotasi melibatkan perpindahan peserta dari suatu pekerjaan kepada pekerjaan lainnya.

Perpindahan dari suatu penempatan kepada penempatan lainnya

adalah direncanakan atas dasar tujuan belajar. Kemajuan belajar

tidak mengubah keseimbangan status gaji, tetapi melibatkan

penempatan kembali dengan asumsi mempunyai tugas dan

tanggung jawab yang lebih tinggi.

3. Coaching-conseling. Coaching adalah suatu prosedur mengajarkan pengetahuan dan ketrampilan-ketrampilan kepada pegawai

bawahan. Peranan job coash adalah memberikan bimbingan

kepada pegawai bawahan dalam menerima suatu pekerjaan atau

tugas dari atasannya. Sementara itu, conseling merupakan

pemberian bantuan kepada pegawai agar dapat menerima diri,

memahami diri, dan merealisasikan diri, sehingga potensinya dapat

berkembang secara optimal dan tujuan lembaga dapat tercapai.

Dengan conseling pegawai diharapkan aspirasinya dapat

berkembang dengan baik dan pegawai yang bersangkutan mampu

mencapai kepuasaan kerja.

Sedangkan Robert menemukakan Metode pengembangan sumber

daya manusia yang umum dikategorikan dalam dua bagian yaitu

(42)

31

site)30. Keduanya sesuai untuk mengembangakan para manajer dan

karyawan.

a. Metode pengembangan sumber daya manusia di kantor (job-site),

diantaranya:31

1. Pelatihan. Teknik pengembangan di kantor yang paling kuno adalah

pelatihan (coaching) di mana pelatihan dan umpan balik diberikan

kepada karyawan oleh supervisor langsung. Pelatihan meliputi sebuah

proses pembelajaran melalui praktik (learning by doing) yang

berlangsung terus-menerus.

2. Tugas atau pertemuan komite. Mengangkat karyawan yang

menunjukkan potensi besar menjadi komite-komite penting dapat

memperluas pengalaman karyawan dan dapat membantu untuk

memahami kepribadian, persoalan, dan proses memimpin organisasi.

3. Rotasi pekerjaan. Proses pemindahan seorang karyawan dari satu

pekerjaan ke pekerjaan yang lain disebut rotasi pekerjaan (job

rotation). Di beberapa organisasi pekerjaan tidak direncanakan akan tetapi organisasi-organisasi lain mengikuti grafik dan jadwal yang

terperinci merencanakan program rotasi untuk setiap karyawan dengan

tepat. Tanpa memperhatikan pendekatannya rotasi pekerjaan

digunakan secara luas sebagai teknik pengembangan. Ketika jarang

ada peluang untuk promosi, rotai pekerjaan melalui penggunaan

30

(43)

32

pemindahan lateral mungkin bermanfaat untuk membangkitkan

kembali antusiasme dan mengembangkan bakat-bakat karyawan.

Langkah lateral yang paling baik diantaranya:

a. Memindahkan orang tersebut ke bisnis inti.

b. Memindahkan pekerjaan yang memiliki hubungan lebih dekat

dengan para pelanggan

c. Mengajari keterampilan atau prespektif baru.

Di samping manfaatnya, rotasi pekerjaan bisa menjadi sangat

mahal, selain itu dibutuhkan jumlah waktu yang cukup besar ketika

para peserta pelatihan berganti posisi karena mereka harus mengenal

orang-orang dan teknik-teknik yang berbeda si setiap unit baru.

4. Posisi “Asisten”. Beberapa perusahaan menciptakan posisi-posisi

“asisten” yang merupakan posisi-posisi staf yang berada tepat di

bawah seorang manajer. Melalui pekerjaan seperti itu para peserta

pelatihan dapat bekerja dengan manajer yang mungkin belum pernah

mereka temui. Beberapa organisasi membentuk dewan direksi junior

atau cabinet manajemen yang mungkin mengikutsertakan para peserta

pelatihan. Tugas-tugas ini memberikan pengalaman yang bermanfaat

apabila mereka menghadirkan juga yang menantang atau menarik

untuk para peserta pelatihan.

5. Pengembangan secara online. Pengembangan secara online dapat

mengambil beragam bentuk, seperti konferensi video, obrolan

(44)

33

berbasi web, dan lain-lain. Anggota staf SDM dapat memudahkan

pengembangan secara online dengan meyediaan portal pembelajaran

yang merupakan situs web yang menyediakan berita, informasi, daftar

kursus dan mater-materi. Pengembang secara online memungkinkan

partisipasi dalam kursus-kursus yang sebelumnya berada di luar

jangkauan karena pertimbangan geografis, perjalanan, atau biaya.

Selain itu biaya dapat disebarkan ke jumlah orang yang lebih banyak,

serta realitas virtual dan alat-alat teknologi lainnya dapat digunakan

untuk membuat presentasi menjadi lebih menarik.

6. Pusat-pusat universitas korporasi atau pengembangan karier.

Organisasi besar mungkin menggunakan universitas korporasi sebagai

cara untuk mengembangkan manajer atau karyawan lain. Universitas

korporasi memiliki bermacam-macam bentuk, terkadang dianggap

sebagai lebih dari sekedar paket mewah untuk pelatihan perusahaan,

mereka seringkali tidak memberikan gelar, akreditasi, atau kelulusan

dalam pengertian umum. Akan tetapi kemitraan Antara perusahaan

dengan universitas tradisional terus mengalami perkembangan dan

perubahan. Pusat-pusat pengembangan karir seringkali dibentuk untuk

mengkoordinasikan program dalam organisasi dan

program-program yang diberikan oleh para kontraktor dari luar.

Program-program tersebut dapat meliputi data penilaian untuk

individu-individu, tujuan dan strategi karier, pelatihan, seminar, dan

(45)

34

7. Organisasi pembelajaran. Organisasi-organisasi berbasis pengetahuan

yang menangani ide-ide dan informasi harus memiliki

karyawan-karyawan yang ahli dalam satu atau lebih tugas konseptual.

Karyawan-karyawan ini terus mempelajari dan menyelesaikan masalah dalam

keahliannya. Situasi seperti ini membutuhkan kapasitas pembelajaran

organisasional yang berdasarkan pada budaya penyelesaian masalah

dan pembelajaran cara-cara baru yang belum digunakan sebelumnya.

b. Metode pengembangan sumber daya manusia di luar kantor (off-site),

diantaranya:32

1. Kursus dan perkuliahan. Sebagian besar program pengembangan di

luar kantor meliputi beberapa pelajaran kelas, sebagian besar orang

mengenal dengan pelatihan kelas yang memberikan keunggulan yang

diterima secara luas. Tetapi system kuliah terkadang digunakan dalam

pelajaran kelas mendorong ketrampilan mendengarkan yang pasif dan

partisipasi belajar yang berupakan, yang bisa merugikan karyawan.

Para peserta pelatihan memiliki sedikit kesempatan untuk bertanya,

menjelaskan, dan mendiskusikan materi kuliah. Efektivitas pelajaran

kelas tergantung pada banyak factor diantaranya ukuran kelompok,

kemampuan para peserta pelatihan, kapabilitas dan gaya para pengajar,

serta mata pelajaran yang diberikan. Perusahaan-perusahaan sering

mengirim para karyawan ke seminar atau kursus professional yang

diadakan oleh pihak luar seperti yang diadakan oleh American

32

(46)

35

Management Association. Banyak organisasi juga mendorong

pendidikan lanjutan dengan memberikan pengganti biaya kuliah

kepada para karyawan, program seperti ini memberikan insentif

kepada para karyawan untuk belajar dan mendapatkan gelar lebih

tinggi seperti MBA melalui kelas malam dan kelas minggu di luar hari

kerja mereka.

2. Pelatihan hubungan manusia, jenis pelatihan ini berupaya untuk

mempersiapkan supervisor untuk menangani permasalah dengan orang

lain yang dibawa oleh para karyawannya. Pelatihan ini berfokus pada

pengembangan keterampilan hubungan manusia yang dibutuhkan

seseorang untuk bekerjasama dengan baik, sebagian besar program

hubungan manusia biasanya ditujukan kepada para supervisor baru

atau supervisor lini pertama yang relatif tidak berpengalaman dan para

manajer menengah. Bidang yang dicakup meliputi motivasi,

kepemimpinan, komunikasi karyawan, dan topik-topik perilaku lain.

Alasan mengapa para manajer gagal setelah dipromosikan menjadi

manajer adalah kerja sama tim yang buruk dengan bawahan dan rekan

kerja selain itu kurangnya pemahaman akan harapan, kegagalan

pemenuhan tujuan-tujuan, kesulitan dalam menyuseaikan diri dengan

tanggung jawab manajemen, dan ketidakmampuan untuk

menyeimbangkan kehidupan kerja dan rumah tangga.

3. Simulasi (permainan bisnis). Simulasi adalah metode pengembangan

(47)

36

dan memutuskan tindakan terbaik berdasarkan pada data yang ada,

metode pengembangan yang lain menggunakan permainan bisnis atau

simulasi yang tersedia secara komersial. Beberapa simulasi adalah

permainan-permaianan interaktif komputer di mana individu atau tim

mempersiapkan rencana pemasaran untuk organisasi guna menentukan

faktor-faktor seperti jumlah sumber yang harus dialokasikan untuk

iklan, rancangan produk, penjualan, dan usaha penjualan. Para

partisipan membuat beberapa keputusan kemudian computer atau

system memberi seberapa baik mereka bertindak sehubungan dengan

individu atau tim yang bersaing. Manajer-manajer juga menggunakan

simulasi untuk mendiagnosa masalah organisasional, ketika metode

tersebut dilakukan dengan baik dapat menjadi motede pengembangan

manajemen yang bermanfaat tetapi kurangnya realis dapat mengurangi

pengalaman pembelajaran.

4. Cuti panjang atau cuti ketidakhadiran. Cuti panjang (sabbatical leave)

adalah waktu libur kerja yang diberkan agar karyawan dapat

mengembangkan dan menyegarkan kembali seseorang, cuti panjang

telah dilakukan dan digunakan komunitas bisnis.perusahaan yang

memberikan cuti panjang mengakui hasilnya, mereka mangatakan

bahwa citu panjang membantu mencegah kelelahan karywan,

memberikan keunggulan dalam perekrutan dan retensi, serta

menaikkan semangat juang karyawan indivudial. Salah satu kerugian

(48)

37

pengalaman pembelajaran biasanya berada di luar kendali organisasi

dan menyerahkan pada nasib.

f. Evaluasi Pengembangan Sumber Daya Manusia

Evaluasi pengembangan SDM merupakan suatu proses

menyediakan informasi yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan

untuk menentukan tujuan yang hendak dicapai, desain, implementasi

dan dampak untuk membantu membuat keputusan, membantu

pertanggung-jawaban dan meningkatkan pemahaman terhadap

fenomena. 33Evaluasi program juga merupakan proses yang sistematis

dan berkelanjutan untuk mengumpulkan, mendeskripsikan,

menginterpretasikan dan menyajikan informasi untuk dapat digunakan

sebagai dasar membuat keputusan, menyusun kebijakan maupun

menyusun program selanjutnya. Adapun tujuan evaluasi adalah untuk

memperoleh informasi yang akurat dan obyektif tentang suatu

program. Informasi tersebut dapat berupa proses pelaksanaan program,

dampak atau hasil yang dicapai, efesiensi serta pemanfaatan hasil

evaluasi yang difokuskan untuk program itu sendiri, yaitu untuk

mengambil keputusan apakah dilanjutkan, diperbaiki atau dihentikan.

Selain itu, juga dipergunakan untuk kepentingan penyusunan program

berikutnya maupun penyusunan kebijakan yang terkait dengan

33

(49)

38

program. Saat ini ada perkembangan dalam pengukuran dan evaluasi

dalam pengembangan SDM. 34

Evaluasi dilakukan untuk membantu manajer, karyawan dan

profesional SDM dalam membuat informasi tentang keputusan

program-program tertentu dan metodenya. Misalnya, jika sebagian

atau program tidak efektif, itu mungkin perlu diubah atau dibuang.

Atau, jika program baik dan berharga, dapat direplikasi dibagian lain

dalam organisasi.

Evaluasi dimulai dengan identifikasi yang jelas dari tujuan atau

hasil yang diharapkan dari program pengembangan.Dengan berfokus

pada tujuan dan hasil evaluator adalah panduan untuk alasan bahwa

program pengembangan telah dikembangkan dan perubahan serta

perbaikan kinerja merupakan hasil dari pengembangan pembelajaran.

Evaluasi dapat melayani beberapa tujuan dalam organisasi. Namun,

upaya pengembangan SDM harus berhubungan atau berkorelasi

langsung dengan strategi organisasi.35

Evaluasi berkaitan dengan proses pengumpulan data untuk

menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana dari tujuan

pengembangan SDM sudah tercapai. Evaluasi juga dimanfaatkan

untuk mengambil keputusan terhadap sebuah proses secara

34Titik Nurbayati. 2015. “Evaluasi Pengembangan Sumber Daya Manusia”. Jurnal Kajian Bisnis.

(online). Vol.25 No.1. diakses pada April 2017. Dari http://google.co.id

35 Burrow, J dan Berardunelli. 2003, “Systematic performance improvement-refining thr space

between learning and result”. Journal of Workplace Learning, (online). Vol.15. No.1. diakses April

(50)

39

menyeluruh (input, proses, output). Beberapa alasan pentingnya

mengevaluasi program pelatihan dan pengembangan adalah sebagai

berikut:36

1. Mengetahui kekuatan dan kelemahan program pelatihan dan

pengembangan. Termasuk menentukan apakah programnya sesuai

dengan tujuan pembelajaran, kualitas lingkungan belajar dan

apakah penerapan pengembangan yang telah dilaksanakan

benar-benar terjadi dalam pekerjaan.

2. Menilai apakah isi, organisasi dan administrasi program

memberikan kontribusi dalam pembelajaran dan konten dalam

pengembangan SDM digunakan dalam pekerjaan.

3. Mengetahui apakah program pengembangan ini menguntungkan

atau merugikan bagi peserta.

4. Mendapatkan data pemasaran dengan bertanya pada partisipan

apakah mereka akan merekomendasikan program tersebut dan

bagaimana tingkat kepuasan mereka terhadap program tersebut.

5. Menentukan keuntungan finansial dan biaya program

6. Membandingkan biaya dan keuntungan pro-gram pengembangan

SDM yang berbeda untuk memilih program yang terbaik.

Beberapa hal yang perlu dievaluasi dalam pengembangan SDM

antara lain; proses pembelajaran, proses pengajaran, media audio

visual, isi materi, produk, lokasi dan tempat akomodasi dan konsumsi,

36Titik Nurbayati. 2015. “Evaluasi Pengembangan Sumber Daya Manusia”. Jurnal Kajian Bisnis.

(51)

40

hasil jangka panjang tentang penerapan keterampilan di tempat kerja,

efektivitas biaya.37 Evaluasi dimulai dengan identifikasi yang jelas dari

tujuan atau hasil yang diharapkan dari pengembangan program

tersebut.Ini diharapkan bahwa program pengembangan didasarkan

pada tujuan organisasi dan upaya perbaikan. Namun, korelasi harus

langsung membimbing upaya pengem-bangan jika hasil

pengembangan dihubungkan dengan langkah-langkah organisasi.38

Evaluasi dapat melayani beberapa tujuan dalam organisasi. Evaluasi

dapat membantu untuk melakukan hal berikut:

1. Menentukan apakah program SDM mencapai tujuannya.

2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan

3. Menentukan rasio biaya-manfaat program

4. Putuskan siapa yang harus berpartisipasi dalam program SDM

masa depan

5. Mengidentifikasi mana peserta yang paling diuntungkan atau

setidaknya diuntungkan dari program

6. Memperkuat poin utama yang harus dilakukan untuk para peserta

7. Mengumpulkan data untuk membantu dalam pemasaran program

masa depan

8. Menentukan apakah program tersebut sesuai

37Titik Nurbayati. 2015. “Evaluasi Pengembangan Sumber DayaManusia”. Jurnal Kajian Bisnis.

(online). Vol.25 No.1. diakses pada April 2017. Dari http://google.co.id

38Burrow, J dan Berardunelli. 2003, “Systematic performance improvement-refining thr space

between learning and result”. Journal of Workplace Learning, (online). Vol.15. No.1. diakses April

(52)

41

9. Membangun database untuk membantu manajemen dalam

(53)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari atau alat

untuk penelitian. Penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana Strategi

Pengembangan Sumber Daya Manusia. Penelitian ini menggunakan

metode penelitian kualitatif. Yaitu metode penelitian yang digunakan

untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti sebagai

instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara

trianggulasi, analisis data bersifat induktif.39

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

Descriptive, yaitu menganalisa dan menyajikan fakta secara sistematik

sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan.40Metode

descriptive tersebut digunakan untuk mendeskripsikan apa yang telah terjadi untuk mendapatkan semua fakta yang berkaitan dengan

pengembangan sumber daya manusia Yayasan Dana Sosial Mustahiq.

B. Lokasi Penelitian

Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah Yayasan

Dana Sosial Mustahiq yang terletak di Jl. Bratang Gede I No 14 Surabaya.

(54)

40

C. Jenis dan Sumber Data

Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, data adalah keterangan

atau bahan nyata yang dijadikan untuk menyusun hipotesa.41 Sedangkan

yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek

dimana data dapat diperoleh. Menurut derajatnya, jenis data penelitian

terdiri dari dua macam yaitu :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama baik

dari individu atau perseorangan seperti wawancara atau hasil pengisian

kuesioner.42 Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari hasil

wawancara dan observasi kepada narasumber yaitu:

a. Pimpinan Dana Sosial Mustahiq

b. HRD Dana Sosial Mustahiq

c. 4 orang pegawai Dana Sosial Mustahiq

2. Data Sekunder

Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari

berbagai sumber yang berkaitan seperti halnya melalui buku-buku,

literatur, artikel, yang didapat dari website yang terkait dengan

penelitian ini dan mampu untuk dipertanggungjawabkan. Selain itu,

penulis juga dapat menambah pengetahuan dari berbagai majalah, data

41 Tim Pustaka Agung Harapan, Kamus Ilmiah Populer, Pustaka Agung Harapan, Surabaya, hal.

87.

(55)

41

perusahaan, dan sumber lain untuk melengkapi penulisan tugas akhir

tersebut.43

D. Tahap-Tahap Penelitian

Ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan dalam melakukan

penelitian yaitu usaha mengenali tahap-tahap penelitian. Tahap-tahap

penelitian tersebut nantinya akan memberikan gambaran tentang

keseluruhan, pelaksanaan dan pengumpulan data, analisis data sampai

pada penulisan skripsi. Adapun tahap-tahap yang akan dilakukan adalah:44

1. Tahap Pra Lapangan

Tahap ini merupakan tahap awal dalam mengadakan penelitian,

peneliti memulai dari membuat proposal penelitian, memilih lapangan

atau subyek penelitian. Adapun tahap-tahap yang dilakukan peneliti,

yakni antara lain:

a. Menyusun Rancangan Penelitian

Menyusun rancangan penelitian. Rancangan penelitian

diantaranya berisi; latar belakang masalah, kajian kepustakaan

yang menghasilkan pokok-pokok (kesesuaian paradigma,

rumusan masalah, kerangka teoritik), pemilihan lapangan

penelitian, penentuan jadwal penelitian, pemilihan alat

penelitian, rancangan pengumpulan data, rancangan prosedur

analisis data, rancangan perlengkapan, dan lain-lainnya.

b. Memilih Lapangan Penelitian

43Mardalis. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. (Jakarta: Bumi Aksara. 1999). hal. 83. 44 Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: Remaja Rosdakarya. 2008).hal.

(56)

42

Dalam konteks penelitian yang dilakukan peneliti sebelum

membuat usulan pengajuan judul, peneliti terlebih dahulu

mencari data atau informasi tentang obyek yang akan diteliti

melalui beberapa cara, yang kemudian tertarik untuk dijadikan

obyek penelitian yang sesuai dengan jurusan. Dalam hal ini

peneliti menetapkan Yayasan Dana Sosial Mustahiq Surabaya

yang bertempat di Jl. Brtang Gede I/14 Surabaya sebagai obyek

penelitian.

c. Mengurus Perizinan

Peneliti perlu mengetahui siapa yang berkuasa dan

berwewenang untuk mengeluarkan dan memberikan izin

penelitian skripsi. Dalam hal ini peneliti cukup mengurus

perizinan kepada staff Program Studi Manajemen Dakwah

(MD Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas

Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya untuk

mendapatkan izin dari pihak Yayasan sebagai legal formal

untuk menggali data tentang Strategi Pengembangan Sumber

Daya Manusia Di Yayasan Dana Sosial Surabaya.

Pengurusan surat ijin penelitian ada perubahan sistem.

Peneliti sebelumnya untuk urusan surat menyurat ke bagian

Tata Usaha Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan

Ampel. Namun, pada saat untuk meminta surat ijin penelitian

(57)

43

masing. Sekalipun ada perubaha teknis demikian, dalam

prosesnya tidak ada hambatan.

d. Menjajaki dan Menilai Keadaan Lapangan

Tahap ini belum sampai pada titik yang menyingkapkan

bagaimana peneliti masuk lapangan dalam arti mulai

mengumpulkan data yang sebenarnya, jadi, tahap ini barulah

merupakan orientasi lapangan, namun dalam hal-hal tertentu

telah menilai keadaan lapangan.

e. Memilih dan Memanfaatkan Informan

Informan merupakan orang dalam latar penelitian. Dalam

hal ini peneliti memilih informan yang akan memberikan data

atau informasi mengenai fokus yang akan dibahas. Informan

tersebut adalah dari pimpinan, HRD, dan karyawan Yayasan

Dana Sosial Mustahiq Surabaya.

Informan yang dipilih pertama adalah pimpinan dari

Yayasan Dana Sosial Mustahiq Surabaya. Kemudian, HRD,

dan empat orang karyawan Yayasan Dana Sosial Mustahiq

Surabaya.

f. Menyiapkan Perlengkapan Penelitian

Peneliti tidak hanya mempersiapkan peralatan tetapi juga

alat-alat untuk penelitian yaitu seperangkat alat tulis dan alat

perekam sebagai alat menggali dan mengumpulkan data dari

(58)

44

Keperluan peralatan ini peneliti membeli khusus. Ada map

besar khusus peralatan kantor dan dokumen penting penelitian

ini. Sehingga tidak tercampur dengan peralatan atau dokumen

lainnya. Untuk alat perekam, sebagaimana pada umumnya

sering dilakukan wartawan media berita yaitu menggunkan

handphone yang bisa merekam suara. Lebih trend jaman

modern yaitu menggunakan smartphone.

2. Tahap Lapangan

a. Memahami Latar Penelitian dan Persiapan Diri

Peneliti perlu memahami konteks penelitian terlebih

dahulu, kemudian peneliti mempersiapkan diri baik secara mental

maupun fisik agar disaat terjun ke lapangan semua kegiatan

interview dapat berjalan dengan lancar dan maksimal.

Jika peneliti memanfaatkan dan berperan maka hendaknya

hubungan akrab antara subyek dan peneliti dapat dibina dengan

bekerja sama dan bertukar pikiran sebaik mungkin.45

Peneliti memperhatikan penampilan ketika peneliti

melakukan wawancara dengan responden agar peneliti dapat

menyesuaikan dengan adat kebiasaan, tata cara dan kultur latar

yang berlaku di objek penelitian.

Dalam memahami latar penelitian peneliti sangat

berhati-hati sekali. Karena peneliti sadar bahwa dalam hal ini penelitilah

45 Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: Remaja Rosdakarya. 2008). hlm

(59)

45

yang butuh kepada objek penelitian. Untuk dua informan selaku

pimpinan dan HRD Yayasan Mustahiq peneliti membicarakan

kepada kedua informan tersebut akan menjadikan Yayasan

Mustahiq sebagai objek penelitian skripsi, peneliti membicarakan

hal tersebut ketika PPL(Praktek Praktikum Lapangan) berlangsung.

Dan surat permohonan bisa langsung diberikan jauh hari sebelum

wawancara dimulai.

Sedangkan empat lainnya sebagai karyawan Yayasan

Mustahiq, awalnya peneliti tidak mengenal mereka. Peneliti juga

memanfaatkan waktu selama dua bulan PPL di sana mendekatkan

diri kepada para karyawan, ketika PPL berlangsung selama dua

bulan melakukan wawancara kepada beberapa informan dan

melakukan penggalian data mengenai strstegi pengembangan

sumber daya manusia untuk membantu menyelesaikan tugas akhir.

Dengan dua pengalama tersebut, peneliti sudah pasti sangat

memperhatikan penampilan diri. Karena peneliti harus menjaga

brand image diri dan untuk kesenangan para informan. Agar dalam proses gali data dapat melebur dengan keadaan dengan harapan

nantinya berjalan lancar, enjoy dan dapat data yang optimal.

b. Memasuki Lapangan

Peneliti mencari data atau informasi yang berkaitan dengan

pembahasan yang dijadikan fokus penelitian. Sebelumnya peneliti

Gambar

Table 4.2 : Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia Yayasan
Gambar 4.5 : Kunjungan Kerja ...........................................................................
Tabel 2.1
Gambar 4.1 Sumber Daya Manusia Yayasan Mustahiq Surabaya
+6

Referensi

Dokumen terkait

Perusahaan manufaktur memiliki skala produksi yang cukup besar dan membutuhkan modal yang besar untuk pengembangan produk dan ekspansi pangsa pasarnya, sehingga

BANK berhak dengan ketentuan dan syarat-syarat yang dianggap baik oleh BANK untuk menjual dan/atau mengalihkan sebagian atau seluruh hak tagih BANK, baik pokok maupun bunga,

kali ini akan dilakukan analisa pada material baja ST 41, yang penggunaannya sangat luas digunakan dalam Reparasi didalam air berbahan material logam, menggunakan metode

Di tahun 2019, Komite Audit KDM telah melakukan rapat gabungan dengan Dewan Komisaris dan Direksi. Informasi mengenai frekuensi rapat gabungan yang dihadiri oleh Komite Audit

Karya ini mempresentasikan tentang keprihatinan penulis terhadap kerusakan alam atau bumi pertiwi ini akibat dari ekplorasi manusia terhadap kandungan perut bumi yang

Zat besi (Fe) adalah suatu mikro elemen esensial bagi tubuh yang dibutuhkan untuk pembentukan hemoglobin. Kebutuhan tubuh akan zat besi meningkat saat kehamilan terutama

Adapun peran tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk : kreator produk dan jasa kreatif, pasar baru yang dapat menyerap produk yang dihasilkan, serta menciptakan

Tingkat Kekuatan El Nino dengan Intensitas Kuat (1997/1998) memperlihatkan curah hujan di seluruh wilayah Bali mengalami penurunan dari biasanya dengan sifat hujan