• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Tata Letak dan Pendayagunaan Isi Ruangan Yang Ergonomis Di Laboratorium Proses Produksi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Tata Letak dan Pendayagunaan Isi Ruangan Yang Ergonomis Di Laboratorium Proses Produksi Universitas Kristen Maranatha Bandung."

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ABSTRAK

Ergonomi berasal dari kata ergon (kerja) dan nomos (hukum) sehingga sistem kerja yang meliputi manusia, mesin, peralatan, perlengkapan, material, metoda, serta lingkungan diharapkan dapat berjalan sesuai hukum yang berlaku, dalam hal ini dapat membawa kebaikan, keamanan, kenyamanan, dan kepuasan bagi keseluruhan sistem kerja. Upaya mencapai tujuan ergonomi tersebut dapat dilakukan melalui efektivitas penggunaan objek fisik dan fasilitas yang digunakan serta merawat dan menambah nilai tertentu yang layak seperti kesehatan, keselamatan, keamanan, kenyamanan, maupun kepuasan pada proses penggunaannya. Hal ini yang mendasari penelitian dalam rangka memecahkan permasalahan yang terdapat di Lab. Proses Produksi, Universitas Kristen Maranatha yang mana mencakup tak hanya masalah pendayagunaan isi ruangan yang belum ergonomis tetapi juga masalah tata letak yang belum tepat.

Berbagai teori dan metoda kemudian diterapkan dalam rangka memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada. Dalam menangani masalah tata letak yang belum tepat baik itu tata letak ruangan maupun tata letak isi dari ruangan, dipergunakan teori dan metoda keterkaitan kegiatan sehingga tata letak tersebut dapat diatur menurut derajat keterkaitannya dan memberikan hasil penempatan yang efektif dan efisien dalam hal waktu maupun jarak. Selanjutnya dalam mengatasi masalah pendayagunaan isi ruangan yang belum ergonomis dilakukan perancangan ukuran-ukuran penyangga-penyangga mesin, penyangga-penyangga peralatan, maupun perlengkapan-perlengkapan yang sesuai dengan dimensi tubuh manusia yang ergonomis sehingga memberi nilai tambah bagi pengguna ruangan terutama saat pengguna tersebut melakukan aktivitas didalamnya. Lingkungan fisik yang ideal dalam hal ini kebisingan yang tak mengganggu, temperatur dan kelembaban yang baik, sirkulasi udara yang memadai, pencahayaan yang cukup, serta tak adanya faktor bau-bauan merupakan faktor yang mendukung tercapainya nilai tambah seperti kesehatan dan keselamatan kerja, keamanan, kenyamanan, serta kepuasan.

(2)

ABSTRACT

A word Ergonomic came from word ergon (work) dan nomos (law) which mean work system define by man, machine, tools, raw, method, and environment can walk according to applicable law, in this case can bring kindliness, security, freshment, and satisfaction to overall of [job/activity] system. Tired effort [is] target of the ergonomi can [pass/through] effectiveness usage of physical object and used facility and also take care of and add competent certain value like health, safety, security, freshment, and also satisfaction [at] process its use. This matter which constitute research in order to solving problems which there are [in] Lab. Production Process, University Christian of Maranatha which including do not only problem of utilization of room content which not yet ergonomis but also the problem of arranging situation which not yet precisely.

Various method and theory [is] later;then applied in order to solving existing problemss. In handling problem arrange situation that not yet good precisely arrange room situation and also arrange situation fill from room, utilized [by] related/relevant method and theory [of] activity so that arrange the the situation can be arranged according to its [his/its] degree and give result of efficient and effective location in the case of distance and also time. Hereinafter in overcoming the problem of utilization of room content which not yet ergonomis [done/conducted] [by] scheme of criteria props of machine, props of equipments, and also supplys matching with human being body dimension which [is] ergonomis so that give added value to consumer of room especially the consumer moment [do/conduct] activity in it. ideal Physical environment in this case noise which do not bother, good dampness and temperature, adequate draught, illumination which enough, and also nothing;there is no factor him of bau-bauan represent factor which support reaching of added value like working safety and health, security, freshment, and also satisfaction.

(3)

viii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………. iv

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ………... v

DAFTAR ISI ……….. vii

DAFTAR TABEL ……….. xii

DAFTAR GAMBAR ……….. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ……….. xviii BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ………... 1 – 1 1.2 Identifikasi Masalah ……….… 1 – 3 1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi ……… 1 – 4 1.4 Perumusan Masalah ………. 1 – 5 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ……… 1 – 6 1.6 Sistematika Penulisan ……….. 1 – 7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

(4)

2.5 Konsep Pengukuran dan Perancangan ………. 2 – 20 2.5.1 Pedoman Pengukuran ……….. 2 – 20 2.5.2 Teknik Pengukuran dan Perancangan ………... 2 – 23 2.5.3 Analisa Nilai ……… 2 – 28 2.6 Keselamatan dan Kesehatan Kerja ……….. 2 – 31

2.6.1 Pengertian dan Tujuan Keselamatan dan Kesehatan

Kerja .……… 2 – 31 2.6.2 Kecelakaan Kerja ..………... 2 – 32 2.6.3 Pencegahan Kecelakaan Akibat Kerja ……….………… 2 – 36 2.6.4 Faktor Manusiawi ..………... 2 – 37 2.7 Faktor–Faktor Lingkungan Kerja ……… 2 – 38 2.7.1 Kebisingan …..………... 2 – 38 2.7.2 Temperatur ………..………….………… 2 – 41 2.7.3 Kelembaban …..………... 2 – 43 2.7.4 Sirkulasi Udara ……….……….………... 2 – 45 2.7.5 Pencahayaan ..………... 2 – 45 2.7.6 Bau–Bauan ..………... 2 – 47 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Sistematika Penelitian ……….……… 3 – 1 3.2 Studi Pendahuluan ……….. 3 – 3 3.3 Identifikasi Masalah ……… 3 – 3 3.4 Pembatasan Masalah ……….. 3 – 4 3.5 Perumusan Masalah ……… 3 – 5 3.6 Tujuan dan Manfaat Penelitian ………... 3 – 6 3.7 Pengumpulan Data ……….. 3 – 7 3.8 Pengolahan dan Analisis Data ……… 3 – 8 3.9 Kesimpulan dan Saran ……… 3 – 9 BAB 4 PENGUMPULAN DATA

(5)

x

4.1.3 Struktur Organisasi ……….……….. 4 – 3 4.2 Materi Praktikum Laboratorium Proses Produksi ……… 4 – 3 4.3 Lay Out Laboratorium Basement II ………. 4 – 7 4.4 Ruang Praktikum Laboratorium Proses Produksi ……… 4 – 8 4.4.1 Lay Out Ruang Praktikum ……… 4 – 8 4.4.2 Data Ruang Praktikum Proses Produksi ………... 4 – 9 4.4.2.1 Data Spesifikasi Mesin ……….. 4 – 9 4.4.2.2 Data Penyangga dan Perlengkapan ……… 4 – 34 4.5 Ruang Asisten Laboratorium Proses Produksi ……… 4 – 37 4.5.1 Lay Out Ruang Asisten ………...……... 4 – 37 4.5.2 Data Perlengkapan Ruang Asisten ……….. 4 – 38 4.6 Ruang Penyimpanan Alat Laboratorium Proses Produksi …….. 4 – 42 4.6.1 Lay Out Ruang Penyimpanan Alat ………...……... 4 – 42 4.6.2 Data Perlengkapan Ruang Penyimpaan Alat .………….. 4 – 43 4.7 Ruang Asistensi Laboratorium Proses Produksi ……..………… 4 – 45 4.7.1 Lay Out Ruang Asistensi ………..…...……... 4 – 45 4.5.2 Data Perlengkapan Ruang Asistensi ……..……….. 4 – 46 4.8 Data Anthropometri Statis ……… 4 – 59 4.9 Data Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Ruang Praktikum …. 4 – 60 4.10 Data Lingkungan Fisik ………. 4 – 61 4.10.1 Data Faktor Kebisingan ………...……… 4 – 61 4.10.2 Data Faktor Temperatur ………... 4 – 61 4.10.3 Data Faktor Kelembaban ………...……….. 4 – 62 4.10.4 Data Faktor Sirkulasi Udara ………... 4 – 63 4.10.5 Data Faktor Pencahayaan ………...……….. 4 – 63 4.10.6 Data Faktor Bau–Bauan ……….... 4 – 66 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Pengolahan Data ………... 5 – 1 5.1.1 Pengolahan Tata Letak Ruangan ……….. 5 – 1

(6)

Kegiatan Ruangan ……….………. 5 – 2 5.1.1.3 Diagram Keterkaitan Kegiatan Ruangan ……… 5 – 3 5.1.1.4 Perhitungan Penalti Keterkaitan Kegiatan

Ruangan ………..….... 5 – 4 5.1.2 Pengolahan Tata Letak di Ruang Praktikum .……… 5 – 5

5.1.2.1 Peta Keterkaitan Kegiatan ……….. …………... 5 – 5 5.1.2.2 Lembar Kerja Untuk Diagram Keterkaitan

Kegiatan ………….……….……… 5 – 7 5.1.2.3 Diagram Keterkaitan Kegiatan ………….…….. 5 – 9 5.1.2.4 Perhitungan Penalti Keterkaitan Kegiatan ...….. 5 – 10 5.1.3 Pengolahan Data Penyangga dan Perlengkapan Ruang

Praktikum ……….. 5 – 17 5.1.4 Pengolahan Data Perlengkapan di Ruang Asisten …..….. 5 – 26 5.1.5 Pengolahan Data Perlengkapan di Ruang Penyimpanan

Alat ………..….. 5 – 35 5.1.6 Pengolahan Data Perlengkapan di Ruang Asistensi ....….. 5 – 30 5.1.7 Pengolahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di

Ruang Praktikum ……….. 5 – 36 5.1.8 Pengolahan Data Lingkungan Fisik ……….. 5 – 58 5.1.8.1 Pengolahan Data Faktor Kebisingan ………….. 5 – 58 5.1.8.2 Pengolahan Data Faktor Temperatur ………….. 5 – 59 5.1.8.3 Pengolahan Data Faktor Kelembaban ….…….. 5 – 60 5.1.8.4 Pengolahan Data Faktor Sirkulasi Udara .…….. 5 – 60 5.1.8.5 Pengolahan Data Faktor Pencahayaan ………… 5 – 60 5.1.8.6 Pengolahan Data Faktor Bau–Bauan ………….. 5 – 61 5.2 Analisis Data ………...…….. 5 – 62

(7)

xii

5.2.6 Analisis Pendayagunaan Ruang Asistensi ………...….. 5 – 76 5.2.7 Analisis Keselamatan dan Kesehatan Kerja .……...….. 5 – 81 5.2.8 Analisis Lingkungan Fisik ………...….. 5 – 85 BAB 6 USULAN DAN PERANCANGAN

6.1 Usulan Tata Letak di Ruang Praktikum ………...……. 6 – 1 6.2 Usulan Penyangga Mesin dan Peralatan di Ruang Praktikum ….. 6 – 13 6.3 Usulan Perlengkapan di Ruang Praktikum ……… 6 – 28 6.4 Usulan Perlengkapan di Ruang Asisten ……… 6 – 31 6.5 Usulan Perlengkapan di Ruang Penyimpanan Alat ……….. 6 – 36 6.6 Usulan Perlengkapan di Ruang Asistensi ………. 6 – 39 6.7 Usulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ……… 6 – 44 6.8 Usulan Faktor Lingkungan Fisik ………... 6 – 44 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan ………... 7 – 1 7.2 Saran ……….. 7 – 3 DAFTAR PUSTAKA ………... xix LAMPIRAN

KOMENTAR DOSEN PENGUJI

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

2.1 Interaksi Dasar dan Evaluasi Dalam Sebuah Sistem Kerja 2 – 13 2.2 Tabel Klasifikasi Kebisingan 2 – 39 2.3 Tabel Pemandu Kadar Cahaya 2 – 47 4.1 Data Penyangga Mesin dan Perlengkapan di Ruang Praktikum 4 – 34 4.2 Data Perlengkapan di Ruang Asisten 4 – 38 4.3 Data Perlengkapan di Ruang Penyimpanan Alat 4 – 43 4.4 Data Perlengkapan di Ruang Asistensi 4 – 46 4.5 Jenis–Jenis Kecelakaan Kerja, Luka, Penyakit 4 – 60 4.6 Data Kebisingan Laboratorium Proses Produksi 4 – 61 4.7 Data Temperatur Laboratorium Proses Produksi 4 – 62 4.8 Data Kelembaban Laboratorium Proses Produksi 4 – 62 4.9 Data Faktor Penunjang Sirkulasi Udara 4 – 63 4.10 Data Pencahayaan di Ruang Praktikum 4 – 64 4.11 Data Pencahayaan di Ruang Asisten 4 – 65 4.12 Data Pencahayaan di Ruang Penyimpanan Alat 4 – 65 4.13 Data Pencahayaan di Ruang Asistensi 4 – 66 4.14 Data Bau–Bauan Laboratorium Proses Produksi 4 – 67 5.1 Lembar Kerja Untuk Diagram Keterkaitan Kegiatan Ruangan 5 – 2 5.2 Perhitungan Penalti Keterkaitan Kegiatan Ruangan 5 – 4 5.3 Lembar Kerja Untuk Diagram Keterkaitan Kegiatan 5 – 7 5.4 Perhitungan Penalti Keterkaitan Kegiatan 5 – 10 5.5 Ketinggian Posisi Kerja Sekarang 5 – 17 5.6 Perbandingan Ketinggian Sekarang Dengan Ketinggian

Yang Disarankan 5 – 19

(9)

xiv

Disarankan 5 – 20

5.8 Perbandingan Lebar Penyangga Dengan Lebar Yang

Disarankan 5 – 21

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Contoh Peta Keterkaitan Kegiatan 2 – 10 2.2 Lembar Kerja Keterkaitan Kegiatan 2 – 11 2.3 Diagram Keterkaitan Kegiatan 2 – 12 2.4 Alat Ukur Kebisingan 2 – 41 2.5 Alat Ukur Temperatur Ruangan 2 – 43 2.6 Alat Ukur Kelembaban 2 – 44 2.7 Alat Ukur Kadar Cahaya 2 – 46 3.1 Kerangka Pemecahan Masalah 3 – 1 3.2 Langkah Pengolahan Data Anthropometri 3 – 9 4.1 Struktur Organisasi Laboratorium Proses Produksi 4 – 3 4.2 Lay Out Laboratorium Basement II 4 – 7 4.3 Lay Out Ruang Praktikum Proses Produksi 4 – 8

4.4 Mesin Frais 4 – 10

4.5 Penyangga Mesin Frais – 1 4 – 11 4.6 Penyangga Mesin Frais – 2 4 – 12

4.7 Mesin Bubut 4 – 13

4.8 Penyangga Mesin Bubut – 1, 2 4 – 14 4.9 Penyangga Mesin Bubut – 3 4 – 15

4.10 Mesin Gurdi 4 – 16

4.11 Penyangga Mesin Gurdi – 1 4 – 17 4.12 Penyangga Mesin Gurdi – 2 4 – 18

4.13 Mesin Skrap 4 – 19

4.14 Mesin Gerinda 4 – 20

(11)

xvi

4.17 Penyangga Mesin Gergaji Kayu 4 – 23 4.18 Mesin Gergaji Besi 4 – 24

4.19 Mesin Potong 4 – 25

4.20 Meja Kerja Bangku 4 – 26

4.21 Meja Kerja Las Listrik 4 – 27

4.22 Meja Las Listrik 4 – 28

4.23 Meja Kerja Las Acetilen 4 – 29

4.24 Meja Las Acetilen 4 – 30

4.25 Alat Ukur Ketinggian 4 – 31 4.26 Meja Landasan Ukur 4 – 32

4.27 Pompa Angin 4 – 33

4.28 Lemari Penyimpanan 4 – 35

4.29 Rak Kerja 4 – 36

4.30 Lay Out Ruang Asisten Proses Produksi 4 – 37

4.31 Meja Asisten 4 – 39

4.32 Kursi Lipat Chitose 4 – 40 4.33 Lemari Penyimpanan Terbuka 4 – 41 4.34 Lay Out Ruang Penyimpanan Alat Proses Produksi 4 – 42 4.35 Lemari Penyimpanan Tertutup 4 – 44 4.36 Lay Out Ruang Asistensi Proses Produksi 4 – 45

4.37 Meja Type A 4 – 47

4.38 Meja Type B 4 – 48

4.39 Meja Type C 4 – 49

4.40 Meja Type D 4 – 50

4.41 Meja Type E 4 – 51

4.42 Kursi Tinggi 4 – 52

4.43 Kursi Pendek 4 – 53

4.44 Rak Gantung 4 – 54

4.45 Lemari Arsip 4 – 55

4.46 Lemari Buku 4 – 56

(12)

4.48 Lemari Susun 4 – 58 5.1 Peta Keterkaitan Kegiatan Ruangan 5 – 1 5.2 Diagram Keterkaitan Kegiatan Ruangan 5 – 3 5.3 Peta Keterkaitan Kegiatan 5 – 6 5.4 Diagram Keterkaitan Kegiatan 5 – 9 5.5 Alternatif Ketinggian Alas Pijakan Kaki Meja 5 – 28 5.6 Alternatif Ketinggian Sandaran Kaki Kursi 5 – 30 5.7 Diagram Sebab Akibat Tangan Terluka 5 – 51 5.8 Diagram Sebab Akibat Anggota Badan Tertarik 5 – 52 5.9 Diagram Sebab Akibat Terpeleset 5 – 53 5.10 Diagram Sebab Akibat Mata Terkena Geram 5 – 54 5.11 Diagram Sebab Akibat Mata Berair 5 – 55 5.12 Diagram Sebab Akibat Gangguan Pernapasan 5 – 56 5.13 Diagram Sebab Akibat Anggota Badan Terkena Percikan

Api 5 – 57

(13)

xviii

6.17 Lemari Penyimpanan Usulan 6 – 29

6.18 Rak Kerja Usulan 6 – 30

6.19 Meja Asisten Usulan 6 – 33 6.20 Kursi Asisten Usulan 6 – 34 6.21 Lemari Penyimpanan Terbuka Usulan ( Ruang Asisten ) 6 – 35 6.22 Lemari Penyimpanan Terbuka Usulan

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1 Pengukuran Anthropometri L1 – 1 2 Data–Data Anthropometri

(15)

LAMPIRAN – 2

DATA-DATA ANTHROPOMETRI

(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)

L2 - 11

C. PANTAT POPLITEAL (PPO)

(26)
(27)
(28)
(29)
(30)

D. LEBAR BAHU (LB)

Data Mentah

(31)
(32)
(33)
(34)
(35)

L2 - 21

E. LEBAR PINGGUL (LP)

Data Mentah

(36)
(37)
(38)
(39)
(40)

F. TINGGI BERDIRI TEGAK (TBT)

Data Mentah

(41)
(42)
(43)
(44)
(45)

L2 - 31

G. TINGGI BAHU BERDIRI (TBB)

Data Mentah

(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)

L2 - 41

I. PANJANG LENGAN BAWAH (PLB)

Data Mentah

(56)
(57)
(58)
(59)
(60)

J. TEBAL BADAN (TB)

Data Mentah

(61)
(62)
(63)
(64)
(65)

L2 - 51

K. JANGKAUAN TANGAN (JT)

(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)

L2 - 71

O. PANJANG SANDARAN (PS)

(86)
(87)
(88)
(89)
(90)

Nama Mahasiswa : Maya Santy

NRP : 0023052

Judul Tugas Akhir : Analisis Tata Letak Dan Pendayagunaan Isi Ruangan Yang Ergonomis Di Laboratorium Proses Produksi Universitas Kristen Maranatha Bandung

Komentar–Komentar Dosen Penguji :

Bpk Wawan Yudiantyo, ST., MT.

1. Perhatikan dimensi lebar paha untuk lebar kursi, apakah relevan ? 2. Perhatikan kriteria rubah atau tidak rubah untuk rancangan.

Bpk Jimmy Gozali, Ir., MT.

1. Latar belakang masalah dan judul sebaiknya difokuskan pada pendayagunaan “isi” ruangan.

2. Penyangga mesin bubut dan gurdi (usulan), sebaiknya dikaji kembali → perhatikan struktur dan fungsi mesin (tuas pengendali).

3. Berapa watt lampu yang harus digunakan pada tiap mesin ?

Ibu Ie Vie Mie, ST., MT.

1. Pendayagunaan Ruang Praktikum apakah bisa dilakukan dengan perubahan dimensi penyangga ?

2. Asumsi di halaman 1–5 no.2 → apa artinya ?

3. Apa dasar pemikirannya, Maya mengukur temperatur berdasarkan tidak ada aktivitas dan aktivitas berlangsung ?

Sebaiknya berdasarkan waktu.

(91)

xxi

DATA PENULIS

Nama : Maya Santy

Alamat di Bandung : Jl. Cibogo Bawah Gg. Armawi I / 49, Bandung Alamat Asal : Jl. Rumah Sakit Umum no.14, Tasikmalaya 46113 No. Telp Bandung : (022) 2019237

No. Telp Asal : (0265) 334515 No Handphone : 0856 220 3595 Alamat email : ping_ms@yahoo.com

Pendidikan : TK Yos Sudarso, Tasikmalaya SD Yos Sudarso, Tasikmalaya

SLTP Kristen BPK Penabur, Tasikmalaya SMU Negeri 1, Tasikmalaya

Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Nilai Tugas Akhir : A

(92)

1.1 Latar Belakang Masalah

Beragam aktivitas dilakukan manusia setiap harinya baik itu makan, bekerja, belajar, beristirahat, ataupun bermain. Aktivitas belajar dan bekerja merupakan aktivitas yang cukup berperan dalam kehidupan manusia terutama dalam era globalisasi sekarang ini dimana manusia semakin dituntut untuk semakin pintar dan kreatif. Untuk mendukung hal tersebut maka ilmu pengetahuan dan teknologi perlu digali dan dikembangkan. Tantangan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dijawab melalui didirikannya Jurusan Teknik Industri di Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Pada dasarnya Jurusan Teknik Industri yang didirikan tersebut diharapkan mampu mendidik mahasiswanya untuk dapat mengintegrasikan sistem yang terdiri dari faktor manusia, mesin, material, metoda kerja, dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut harus dimanfaatkan seefektif dan seefisien mungkin agar dapat menghasilkan keluaran yang optimal. Agar para mahasiswa Teknik Industri dapat mencapai tujuan pemanfaatan faktor-faktor yang optimal tersebut maka didirikan sarana-sarana penunjang seperti Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi, Laboratorium Menggambar Teknik, Laboratorium Proses Produksi, Laboratorium Pengukuran Dimensional, Laboratorium Statistik, Laboratorium Pengendalian Kualitas, Laboratorium Perancangan Tata Letak Fasilitas, serta Laboratorium Sistem Produksi.

Laboratorium-laboratorium yang merupakan sarana penunjang ini terletak di basement Gedung Teknik Universitas Kristen Maranatha dimana Laboratorium Menggambar Teknik, Laboratorium Statistik, Laboratorium Pengendalian Kualitas serta Laboratorium Perancangan Tata Letak Fasilitas merupakan laboratorium-laboratorium yang terletak di basement lantai I, sedangkan

(93)

1 - 2

Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi, Laboratorium Proses Produksi, Laboratorium Pengukuran Dimensional, serta Laboratorium Sistem Produksi merupakan laboratorium-laboratorium yang terletak di basement lantai II. Akan tetapi, seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka terjadi pula perubahan kurikulum di Jurusan Teknik Industri yang mana terhitung sejak tahun 2002, Praktikum Pengukuran Dimensional dan Praktikum Menggambar Teknik ditiadakan sehingga Laboratorium Pengukuran Dimensional dan Laboratorium Menggambar Teknik tak lagi merupakan salah satu sarana penunjang di Jurusan Teknik Industri. Oleh karena terjadi peniadaan tersebut maka ruangan-ruangan yang semula digunakan untuk Laboratorium Pengukuran Dimensional maupun Laboratorium Menggambar Teknik menjadi kosong dan perlu dialokasikan pada laboratorium-laboratorium lainnya.

(94)

terutama keamanan dan kenyamanan isi dari ruangan sehingga dalam rangka membantu pihak Laboratorium meneliti tata letak dan pendayagunaan isi ruangan tersebut maka penulis melakukan penelitian Tugas Akhir yang berjudul Analisis

Tata Letak Dan Pendayagunaan Isi Ruangan Yang Ergonomis Di Laboratorium

Proses Produksi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

1.2 Identifikasi Masalah

Perlu diketahui bahwa pada tahun 1995, Laboratorium Proses Produksi hanya mempunyai tiga ruangan yaitu Ruang Praktikum, Ruang Asisten, dan Ruang Koordinator Laboratorium. Namun dengan ditiadakannya Praktikum Menggambar Teknik dan Praktikum Pengukuran Dimensional pada tahun 2002 maka terjadi beberapa perubahan sehingga Laboratorium Proses Produksi kini memiliki tujuh ruangan, dimana empat ruangan merupakan ruangan-ruangan baru hasil pengalokasian. Salah satu dari keempat ruangan baru tersebut dijadikan Ruang Koordinator Laboratorium sehingga ruangan yang semula merupakan Ruang Koordinator Laboratorium kini menjadi Ruang Penyimpanan Alat. Sementara tiga ruangan baru lainnya dijadikan Ruang Kepala Laboratorium, Ruang Asistensi, dan Gudang. Sedangkan dua ruangan lama yaitu Ruang Asisten dan Ruang Praktikum tidak mengalami perubahan. Perubahan-perubahan yang menyangkut ruangan-ruangan tersebut menimbulkan permasalahan apakah tata letak ruangan-ruangan dalam arti penempatannya, telah tepat atau belum, serta perihal pendayagunaan isi ruangan apakah telah ergonomis atau belum.

(95)

1 - 4

Masalah lain yang teridentifikasi yakni masalah kecelakaan kerja, luka, serta penyakit yang selama ini pernah terjadi di Ruang Praktikum sehingga diperlukan penelitian perihal keselamatan dan kesehatan kerja menyangkut penggunaan mesin-mesin dan peralatan-peralatan di Ruang Praktikum agar kecelakaan kerja, luka, maupun penyakit tersebut dapat diminimalkan dan bahkan jika mungkin dihilangkan.

Selanjutnya masalah lingkungan fisik juga perlu diperhatikan dimana melalui tingkat kebisingan yang tak mengganggu, pencahayaan yang cukup, temperatur dan kelembaban yang baik, sirkulasi udara yang memadai, serta tidak adanya bau-bauan yang menyengat maka diharapkan aktivitas-aktivitas yang dilangsungkan di dalam ruangan dapat berjalan dengan lebih baik, aman, dan nyaman sehingga memberi nilai tambah bagi pendayagunaan isi ruangan-ruangan di Laboratorium Proses Produksi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi

Karena keterbatasan waktu maka penulis akan memberikan batasan-batasan dan asumsi-asumsi agar pengamatan dan penyelesaian masalah dapat lebih spesifik dan terarah. Adapun batasan-batasan yang diberikan mencakup : 1. Pengamatan dilakukan pada Ruang Praktikum, Ruang Asisten, Ruang

Penyimpanan Alat, dan Ruang Asistensi.

2. Data anthropometri statis yang diambil yaitu sebanyak 100 data mahasiswa Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha angkatan 2000. Adapun data anthropometri ini diperoleh dari Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi.

3. Persentil minimum yang digunakan adalah persentil 5 %. 4. Persentil medium yang digunakan adalah persentil 50 %. 5. Persentil maksimum yang digunakan adalah persentil 95 %.

6. Keselamatan dan kesehatan kerja yang diamati adalah keselamatan dan kesehatan kerja di Ruang Praktikum.

(96)

8. Pengukuran pencahayaan dan kelembaban dilakukan hanya pada saat tak ada aktivitas dan saat aktivitas berlangsung, tidak berdasarkan waktu.

9. Pendayagunaan ruangan dilakukan melalui pemanfaatan isi dari ruangan tanpa merubah bentuk dari ruangan.

10. Tidak mempertimbangkan faktor biaya dalam perancangan. Sementara itu diberikan pula asumsi-asumsi sebagai berikut : 1. Menggunakan tingkat kepercayaan 95 % dan tingkat ketelitian 10 %.

2. Data anthropometri statis dosen tidak berbeda signifikan dengan data anthropometri statis mahasiswa yang diambil.

3. Persentase kelonggaran yang diberikan yaitu sebesar 10 %.

4. Panjang penyangga mesin maupun penyangga peralatan yang ideal adalah lebih kecil sama dengan dari panjang mesin atau peralatan.

5. Lebar penyangga mesin maupun penyangga peralatan yang ideal adalah lebih kecil sama dengan dari lebar mesin atau peralatan.

1.4 Perumusan Masalah

Perumusan masalah-masalah yang ada meliputi :

a. Bagaimana tata letak ruangan-ruangan di Laboratorium Proses Produksi? Apakah perlu ruangan-ruangan tersebut mengalami perubahan tata letak? b. Bagaimana tata letak mesin-mesin, peralatan-peralatan, dan

perlengkapan-perlengkapan di Ruang Praktikum? Apakah perlu mengalami perubahan tata letak?

c. Bagaimana pendayagunaan Ruang Praktikum melalui pemanfaatan isi dari ruangan, apakah isi dari ruangan seperti penyangga-penyangga mesin, penyangga-penyangga peralatan, maupun perlengkapan-perlengkapan telah ergonomis? Bila belum maka berikan usulan perancangan yang ergonomis. d. Bagaimana pendayagunaan Ruang Asisten melalui pemanfaatan isi dari

(97)

1 - 6

e. Bagaimana pendayagunaan Ruang Penyimpanan Alat melalui pemanfaatan isi dari ruangan, apakah isi dari ruangan yaitu perlengkapan-perlengkapan telah ergonomis? Bila belum maka berikan usulan perancangan yang ergonomis. f. Bagaimana pendayagunaan Ruang Asistensi melalui pemanfaatan isi dari

ruangan, apakah isi dari ruangan yaitu perlengkapan-perlengkapan telah ergonomis? Bila belum maka berikan usulan perancangan yang ergonomis. g. Bagaimana pengaruh faktor keselamatan dan kesehatan kerja di Ruang

Praktikum terhadap kecelakaan kerja, luka, maupun penyakit yang pernah terjadi selama ini maupun pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya bahaya yang mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja ?

h. Bagaimana pengaruh dari faktor-faktor lingkungan fisik seperti kebisingan, temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, dan bau-bauan di Laboratorium Proses Produksi?

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dan manfaat dari penelitian Tugas Akhir ini yaitu :

1. Dapat menganalisis serta mengatur perubahan yang berarti pada tata letak ruangan-ruangan di Laboratorium Proses Produksi.

2. Dapat menganalisis dan mengatur perubahan tata letak mesin-mesin, peralatan-peralatan, dan perlengkapan-perlengkapan yang terdapat di Ruang Praktikum.

3. Dapat mengoptimalkan pemanfaatan penyangga-penyangga mesin, penyangga-penyangga peralatan, maupun perlengkapan-perlengkapan di Ruang Praktikum agar lebih ergonomis, dalam arti lebih baik, aman, dan nyaman sehingga menunjang dan memperlancar kegiatan praktikum.

4. Dapat mengoptimalkan pemanfaatan perlengkapan-perlengkapan di Ruang Asisten agar lebih ergonomis, dalam arti lebih baik, aman, dan nyaman sehingga menunjang dan memperlancar aktivitas para asisten dan staf.

(98)

6. Dapat mengoptimalkan pemanfaatan perlengkapan-perlengkapan di Ruang Asistensi agar lebih ergonomis, dalam arti lebih baik, aman, dan nyaman sehingga menunjang dan memperlancar kegiatan asistensi.

7. Dapat mengetahui sejauh mana faktor keselamatan dan kesehatan kerja mempengaruhi aktivitas di Ruang Praktikum.

8. Dapat menganalisis pengaruh dari faktor-faktor lingkungan fisik seperti kebisingan, temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, dan bau-bauan terhadap ruangan-ruangan di Laboratorium Proses Produksi.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan di dalam laporan tugas akhir ini yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah dan asumsi, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisikan teori-teori yang dapat menunjang dalam melakukan pengumpulan data, pengolahan data hingga pada saat melakukan analisa maupun pemecahan masalah yang ada.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini berisi langkah-langkah apa saja yang dilakukan dalam menyusun penulisan Laporan Tugas Akhir ini serta dipaparkan pula langkah-langkah tersendiri bagi pengolahan data anthropometri statis.

BAB IV PENGUMPULAN DATA

(99)

1 - 8

seperti kebisingan, temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, dan bau-bauan.

BAB V PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini berisikan pengolahan data atas hasil-hasil pengamatan dan analisis terhadap hasil pengolahan data tersebut.

BAB VI USULAN DAN PERANCANGAN

Berdasarkan hasil analisis maka pada bab ini diberikan usulan-usulan maupun perancangan-perancangan yang dibutuhkan.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

(100)

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan keseluruhan hasil pengolahan data, analisis data, serta usulan dan perancangan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan berikut :

1 . Tata letak dari ruangan-ruangan Laboratorium Proses Produksi yang diamati tidak mengalami perubahan.

2 . Tata letak mesin-mesin, peralatan-peralatan, serta perlengkapan-perlengkapan di Ruang Praktikum mengalami perubahan sesuai derajat keterkaitan hubungan seperti dapat dilihat pada Gambar 6.3.

3 . Pendayagunaan Ruang Praktikum yang ergonomis dalam arti menjadikannya lebih baik, aman, dan nyaman, dilakukan melalui usulan perubahan ukuran penyangga-penyangga mesin, penyangga-penyangga peralatan, dan perubahan ukuran dari perlengkapan-perlengkapan seperti lemari penyimpanan dan rak kerja.

4 . Pendayagunaan Ruang Asisten yang ergonomis dalam arti menjadikannya lebih baik, aman, dan nyaman, dilakukan melalui perubahan ukuran perlengkapan-perlengkapan seperti meja asisten, kursi asisten, dan lemari penyimpanan terbuka.

5 . Pendayagunaan Ruang Penyimpanan Alat yang ergonomis dalam arti menjadikannya lebih baik, aman, dan nyaman, dilakukan melalui perubahan ukuran perlengkapan-perlengkapan yang ada seperti lemari penyimpanan terbuka dan lemari penyimpanan tertutup.

6 . Pendayagunaan Ruang Asistensi yang ergonomis dalam arti menjadikannya lebih baik, aman, dan nyaman, dilakukan melalui perubahan ukuran perlengkapan-perlengkapan seperti meja asistensi, kursi asistensi, dan rak gantung.

(101)

7 - 2

7 . Masih kurangnya perhatian atas faktor keselamatan dan kesehatan kerja di Ruang Praktikum mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja, luka, maupun penyakit seperti tangan terluka, anggota badan tertarik, terpeleset, mata terkena geram, mata berair, gangguan pernapasan, serta anggota badan terkena percikan api. Upaya-upaya keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu ditekankan untuk mengatasi, mencegah, maupun menghilangkan kecelakaan kerja, luka, maupun penyakit dapat dilakukan melalui tindakan-tindakan seperti memberikan pengarahan dan penekanan agar para praktikan lebih memperhatikan metoda kerja sehingga tidak terjadi salah metoda, mewajibkan para praktikan yang hendak melakukan pengelasan untuk menggunakan pelindung mata dan masker hidung serta apron atau celemek las. Di samping perhatian juga perlu diberikan agar para praktikan tidak dibiarkan mengoperasikan mesin ataupun peralatan tanpa pengawasan asisten. Selain itu para praktikan diwajibkan menggunakan sepatu tertutup pada saat praktikum dan bagi mereka praktikan yang berambut panjang harus mengikat rambutnya pada saat praktikum berlangsung. Kemudian para praktikan juga diharapkan mengenakan pakaian yang sopan tapi tidak kebesaran atau menjuntai-juntai. 8 . Faktor lingkungan fisik seperti kebisingan berada di atas batas kewajaran di

(102)

untuk memasang lampu pada masing-masing mesin agar penerangan menjadi lebih baik. Kemudian faktor lingkungan terakhir yang diamati yaitu faktor bau-bauan dan hasil analisis data menunjukkan bahwa faktor bau-bauan terdapat di Ruang Praktikum sementara di ruangan-ruangan lain tidak. Oleh karena itu diusulkan agar aktivitas pengelasan dipindahkan ke bagian sebelah luar Ruang Praktikum sehingga bau-bauan tidak berkumpul di ruangan.

7.2 Saran

Beberapa saran yang mungkin berguna bagi perusahaan dalam hal ini Laboratorium Proses Produksi yaitu :

Sebaiknya mesin kempa bertekanan dikeluarkan dari Ruang Praktikum dan hal ini dapat dilakukan dengan cara menjualnya karena di samping tak berhubungan dengan modul praktikum, penggunaan mesin tersebut juga berbahaya yang mana apabila mesin dioperasikan maka akan dapat meruntuhkan Laboratorium Proses Produksi melalui getaran dan tekanan amat besar yang mampu ditimbulkannya.

Sebaiknya dilakukan perubahan tata letak di Ruang Praktikum sesuai usulan pada bab 6.

Laboratorium Proses Produksi sebaiknya mengubah penyangga-penyangga mesin dan penyangga-penyangga peralatan, serta mengganti perlengkapan yang ada di Ruang Praktikum maupun perlengkapan-perlengkapan yang ada di Ruang Asisten, Ruang Penyimpanan Alat, dan Ruang Asistensi dengan yang lebih ergonomis karena akan mempengaruhi kenyamanan dan keamanan dari pelaksanaan aktivitas di laboratorium.

Sebaiknya perlengkapan-perlengkapan di Ruang Asistensi yang tak berhubungan dengan kegiatan asistensi seperti lemari arsip, lemari penyimpanan tertutup, lemari buku, lemari besi, maupun lemari susun dikeluarkan dari ruangan ini.

(103)

7 - 4

Sementara itu saran-saran penulis untuk para pengguna ruangan dalam hal ini para praktikan mahasiswa Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha yaitu:

(104)

DAFTAR PUSTAKA

1 . Apple, James M.; “Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan”, Penerbit ITB, Bandung, 1990.

2 . Blank, Leland; “Statistical Procedures For Engineering, Management, and Science”, McGraw-Hill Inc., New York, 1982.

3 . Bridger, R.S.; “Introduction to Ergonomiss”, McGraw-Hill Inc., New York, 1991.

4 . Nurmianto, Eko; “Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya ”, Penerbit Guna Widya, Surabaya, 1996.

5 . Suma’mur; Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaaan”, PT. Toko Gunung Agung, Jakarta, 1981.

6 . Sutalaksana, Anggawisastra, Tjakraatmadja; “Teknik Tata Cara Kerja”, Jurusan Teknik Industri, ITB, Bandung, 1979.

7 . Tim Asisten Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi; “Kumpulan Teori Praktikum Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi

II”, Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi, Jurusan Teknik

Industri, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2001.

Gambar

Tabel Klasifikasi Kebisingan
Gambar

Referensi

Dokumen terkait

bahwa peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga tanggal 10 Desember 1953 tentang Mengadakan pajak kendaraan dalam Kabupaten Purbalingga, disah kan oleh dewan

Fasilitasi alih teknologi berupa Mesin Penggiling dan Pemeras Kedelai sangat terbukti meningkatkan efisiensi tenaga kerja dalam proses produksi susu kedelai

lendir menuju ostium alamiahnya mengikuti jalur"jalur yang sudah tertentu polanya. Pada dinding lateral hidung terdapat dua aliran transport mukosiliar dari sinus. Lendir

Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Elektro Program Studi Telematika. Konsentrasi Chief

Salah satu jenis kincir angin yang akan dibuat dan diteliti dalam tugas akhir ini adalah kincir angin Savonius dua sudu dua tingkat dengan sembilan plat pengarah..

DAFTAR NAMA-NAMA CALON ANGGOTA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN (PPK) YANG DINYATAKAN LULUS SELEKSI UJIAN TERTULIS DAN AKAN. MENGIKUTI

Istilah tebas pohon dalam penelitian ini adalah istilah yang biasanya dipakai oleh masyarakat di Desa Palembon Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan yang artinya yaitu praktik

Pada bab I membahas pengertian akidah Islam, dasar-dasar akidah Islam, tujuan mempelajari akidah Islam, manfaat mempelajari akidah Islam dan perilaku orang yang mengimani