Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Untuk beberapa jenis perusahaan, efektifitas dan efisiensi persediaan bahan baku
menjadi faktor yang penting untuk dikendalikan. Jika jumlah, kualitas, dan ketepatan
waktu atas tersedianya bahan baku tersebut tidak tepat, maka akan memberikan dampak
yang cukup material pada perusahaan tersebut, baik secara keuangan maupun tingkat
kinerja perusahaan. Jumlah, kualitas, dan ketepatan waktu tersedianya bahan baku dapat
menjadi tidak efektif dan efisien apabila terjadinya hal-hal seperti; adanya kecurangan
yang terjadi dari dalam perusahaan, dengan cara pencurian oleh karyawan, ataupun
penggantian kualitas bahan baku yang lebih murah. Oleh karena itu dibutuhkanlah
pengauditan internal atas persediaan bahan baku perusahaan.
Pengauditan internal membantu manajemen dalam memastikan ditaatinya seluruh
kebijakan, rencana, dan prosedur seperti yang telah digariskan, menelaah dan menilai
kekayaan, kecukupan, dan penerapan pengendalian dalam operasi perusahaan, serta
meningkatkan pengendalian yang memadai dengan biaya yang wajar, memastikan sampai
sejauh mana tingkat tanggungjawab pengamanan atas aktiva perusahaan, dalam
pelaksanaan tanggung jawab yang dibebankan. Menilai kualitas prestasi dalam
pelaksanaan tanggung jawab yang dibebankan, dan merekomendasikan
perbaikan-perbaikan operasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai seberapa besar hubungan dari
pengauditan internal terhadap efektifitas persediaan bahan baku. Dan menjelaskan apa
saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengauditan internal yang
memadai, baik dalam segi independensi audit, tingkat kompetensi, skill yang harus
dimiliki ataupun rencana dari program-program pengauditan, pelaksanaan pengauditan,
dan laporan hasil pengauditan yang informatif dan mampu untuk memberikan saran dan
rekomendasi yang berguna untuk manajer. Juga penelitian ini diharapkan mampu untuk
memberikan masukan kepada para manajer akan pentingnya laporan pengauditan internal
untuk membantu peningkatan efektifitas persediaan bahan baku.
Metode yang digunakan untuk menganalisis data-data primer dan sekunder yang
didapat penulis dari PT. ‘X’ adalah analisis deskriptif kualitatif, dan analisis statistik. Dua
variabel yang diujinya adalah pengauditan internal (
independen variabel
) dengan
efektifitas persediaan bahan baku (
dependent variabel
).
Hasil dari penelitian dan pengujian statistik dengan uji korelasi spearman yang
dilakukan atas 30 responden adalah nilai korelasi sebesar 0,760, dan nilai signifikan yang
didapat melalui hasil SPSS sebesar 0,000, maka kita dapat menolak Ho karena nilai
signifikansi < á (á = 0,05). Sehingga ditarik kesimpulan bahwa pengauditan internal
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
ABSTRAK……….i
KATA PENGANTAR………..ii
DAFTAR ISI………vi
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang Penelitian……….………...1
1.2 Identifikasi Masalah……….4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian………5
1.4 Kegunaan Penelitian………6
1.5 Rerangka Pemikiran………7
1.6 Metode Penelitian………9
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian……….14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………15
2.1 Pengauditan Internal………..15
2.1.1 Pengertian Pengauditan Internal………...15
2.1.2 Tujuan Pengauditan Intern………18
2.1.3 Fungsi, Tugas, dan Tanggung Jawab Pengauditan Internal………...21
2.1.4 Independensi Pengauditan Internal………..22
Universitas Kristen Maranatha
2.2 Pengendalian……….25
2.2.1 Pengertian Pengendalian………..25
2.2.2 Jenis Pengendalian………...27
2.2.3 Proses dan Cara Pengendalian...30
2.2.4 Sifat dan Waktu Pengendalian ...33
2.2.5 Kualitas sebuah Sistem Pengendalian yang Efektif……… 36
2.3 Pengendalian Intern………..39
2.3.1 Pengertian Pengendalian Intern……….. 39
2.3.2 Tujuan Pengendalian Intern……… 41
2.3.3 Komponen Pengendalian Intern……….... 42
2.3.4 Keterbatasan Pengendalian Intern ……….
50
2.4 Persediaan………
52
2.4.1 Pengertian Persediaan……… 5
2
2.4.2 Klasifikasi Persediaan……… 53
2.4.3 Pengertian Persediaan Bahan Baku………... 54
2.4.4 Metode Penilaian Persediaan Bahan Baku………..
55
2.5 Pengertian Efektifitas dan Efisiensi………...
58
2.6 Pengertian, Fungsi Manajemen………. 59
Universitas Kristen Maranatha
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN……….61
3.1 Sejarah Singkat Perusahaan………..
61
3.2 Struktur Organisasi Perusahaan………
62
3.3 Metode Penelitian……….
67
3.3.1 Metode Yang Digunakan………. 67
3.3.2 Teknik Pengumpulan Data……….. 67
3.3.3 Penetapan Variabel Penelitian………... 69
3.3.4 Analisa Pengujian Hipotesa………. 70
3.4 Simpulan………… ………..
.73
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….
.... 74
4.1 Aktivitas Perusahaan………
74
4.2 Prosedur Persediaan Bahan Baku……….
... 77
4.2.1 Prosedur Pengadaan Persediaan Bahan Baku……….. 77
4.2.2 Prosedur Pengeluaran Persediaan Bahan Baku……… 78
4.2.3 Prosedur Pemindahan Persediaan Bahan Baku……… 80
4.3 Pengauditan Internal Persediaan Bahan Baku………... 80
4.3.1 Independensi dan Kompetensi Pengauditan Internal……….. 80
4.3.2 Program Pengauditan Internal………. 81
4.3.3 Pelaksanaan Audit Internal……….. 84
4.3.4 Laporan Hasil Audit Internal………
85
Universitas Kristen Maranatha
4.4
Pengauditan Internal Mempunyai Hubungan Yang Signifikan Dalam
Meningkatkan Efektifitas Pengendalian Internal Atas Persediaan Bahan Baku
Pada PT. ' X'
……….86
4.5 Pengujian Hipotesis……….
87
BAB V SIMPULAN DAN SARAN………..
93
5.1 Simpulan...93
5.2 Saran……….
95
DAFTAR PUSTAKA………
97
KUESIONER
PEMERIKSAAN INTERNAL
VARIABEL INDEPENDEN
Jawaban Kuesioner
No Pertanyaan SS S TY TS STS
I. Peranan Pemeriksaan Internal
a. Independensi Pemeriksa
1 Internal Auditor PT.Bangun Cipta Perkasa mampu mempertahankan sikap tidak memihak selama pelaksanaan audit. 2 Auditor Internal bertanggung jawab langsung kepada direktur utama. 3 Auditor Internal yang bekerja di PT.Bangun Cipta Perkasa tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan salah seorang manajer atau staf dari bagian lainnya dalam perusahaan. 4 Auditor Internal bebas dalam menyampaikan pendapatnya.
b. Kompetensi Pemeriksa
5 Auditor Internal memiliki latar belakang pendidikan S1 jurusan akuntansi. 6 Auditor Internal yang ada telah memperoleh training dalam bidang akuntansi yang cukup. 7 Auditor Internal perusahaan memiliki skill auditing yang baik. 8 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab internal auditor telah disesuaikan dengan tanggung jawab yang diberikan.
II. Pelaksanaan Pemeriksaan Internal
a. Program Pemeriksaan Internal
9 Program pemeriksaan internal dibuat secara tertulis dan sistematis. 10 Program pemeriksaan disusun sebelum audit dilakukan. 11 Dalam program pemeriksaan terdapat tujuan pemeriksaan yang relevan. 12 Dalam program pemeriksaan terdapat ruang lingkup pemeriksaan. 13 Sebelum melaksanakan audit terlebih dahulu dilakukan review atas kertas
kerja audit.
14 Rencana audit yang akan dilakukan telah disetujui secara tertulis oleh pimpinan audit internal. 15 Rencana audit disetujui secara tertulis oleh organisasi yang ditunjuk sebelum pelaksanaan pekerjaan audit. 16 Program Audit yang telah dibuat dan digunakan dapat dijadikan acuan pembuatan program berikutnya. 17 Program audit yang telah dibuat dan digunakan dapat digunakan lagi untuk pelaksanaan pemeriksaan berikutnya.
b. Pelaksanaan Pemeriksaan Internal
18 Internal auditor melakukan evaluasi atas catatan-catatan akuntansi
perusahaan.
19 Internal auditor melakukan pemeriksaan internal secara mendadak. 20 Internal auditor melakukan verifikasi terhadap ketelitian penghitungan
21 Internal auditor melakukan evaluasi terhadap teknik penyimpanan barang. 22 Internal auditor melakukan evaluasi otorisasi pengeluaran barang dari
gudang.
23 Internal Auditor melakukan stock opname setiap 6 bulan sekali.
c. Laporan Hasil Pemeriksaan Internal
24 Dalam laporan hasil pemeriksaan dicantumkan kesimpulan dan saran. 25 Dalam laporan hasil pemeriksaan dicantumkan laporan kegiatan yang
diaudit.
26 Dalam laporan hasil pemeriksaan dicantumkan hasil audit. 27 Laporan disusun tepat waktu sesuai dengan hasil temuan. 28 Laporan hasil pemeriksaan dapat memberikan arah bagi manajemen untuk mengambil keputusan. 29 Rekomendasi yang diberikan cukup objektif. 30 Tindak lanjut atas saran dan rekomendasi dari pemeriksa internal dilaksanakan dengan baik.
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Henny Chiyunawati
NRP : 0151191
Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan hasil karya saya sendiri dan bukan
duplikasi dari orang lain.
Apabila dikemudian hari diketahui bahwa pernyataan ini tidak benar adanya maka
saya bersedia menerima sanksi yang diberikan, termasuk dibatalkannya gelar kesarjanaan
saya.
Demikian pernyataan saya.
Bandung, Agustus 2006
Yang menyatakan,
KUESIONER
PEMERIKSAAN INTERNAL
VARIABEL INDEPENDEN
Jawaban Kuesioner
No Pertanyaan SS S TY TS STS
I. Peranan Pemeriksaan Internal
a. Independensi Pemeriksa
1 Internal Auditor PT.Bangun Cipta Perkasa mampu mempertahankan sikap tidak memihak selama pelaksanaan audit. 2 Auditor Internal bertanggung jawab langsung kepada direktur utama. 3 Auditor Internal yang bekerja di PT.Bangun Cipta Perkasa tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan salah seorang manajer atau staf dari bagian lainnya dalam perusahaan. 4 Auditor Internal bebas dalam menyampaikan pendapatnya.
b. Kompetensi Pemeriksa
5 Auditor Internal memiliki latar belakang pendidikan S1 jurusan akuntansi. 6 Auditor Internal yang ada telah memperoleh training dalam bidang akuntansi yang cukup. 7 Auditor Internal perusahaan memiliki skill auditing yang baik. 8 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab internal auditor telah disesuaikan dengan tanggung jawab yang diberikan.
II. Pelaksanaan Pemeriksaan Internal
a. Program Pemeriksaan Internal
9 Program pemeriksaan internal dibuat secara tertulis dan sistematis. 10 Program pemeriksaan disusun sebelum audit dilakukan. 11 Dalam program pemeriksaan terdapat tujuan pemeriksaan yang relevan. 12 Dalam program pemeriksaan terdapat ruang lingkup pemeriksaan. 13 Sebelum melaksanakan audit terlebih dahulu dilakukan review atas kertas
kerja audit.
14 Rencana audit yang akan dilakukan telah disetujui secara tertulis oleh pimpinan audit internal. 15 Rencana audit disetujui secara tertulis oleh organisasi yang ditunjuk sebelum pelaksanaan pekerjaan audit. 16 Program Audit yang telah dibuat dan digunakan dapat dijadikan acuan pembuatan program berikutnya. 17 Program audit yang telah dibuat dan digunakan dapat digunakan lagi untuk pelaksanaan pemeriksaan berikutnya.
b. Pelaksanaan Pemeriksaan Internal
18 Internal auditor melakukan evaluasi atas catatan-catatan akuntansi
perusahaan.
transaksi. 21 Internal auditor melakukan evaluasi terhadap teknik penyimpanan barang. 22 Internal auditor melakukan evaluasi otorisasi pengeluaran barang dari
gudang.
23 Internal Auditor melakukan stock opname setiap 6 bulan sekali.
c. Laporan Hasil Pemeriksaan Internal
24 Dalam laporan hasil pemeriksaan dicantumkan kesimpulan dan saran. 25 Dalam laporan hasil pemeriksaan dicantumkan laporan kegiatan yang
diaudit.
26 Dalam laporan hasil pemeriksaan dicantumkan hasil audit. 27 Laporan disusun tepat waktu sesuai dengan hasil temuan. 28 Laporan hasil pemeriksaan dapat memberikan arah bagi manajemen untuk mengambil keputusan. 29 Rekomendasi yang diberikan cukup objektif. 30 Tindak lanjut atas saran dan rekomendasi dari pemeriksa internal dilaksanakan dengan baik.
Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk dapat merencanakan,
mengatur, dan mengendalikan segala aktivitas organisasi dalam rangka mencapai
tujuan yang diinginkan. Tujuan tersebut adalah mendapatkan laba yang optimum,
dan memberikan kesejahteraan bagi para anggotanya. Tetapi semakin
berkembangnya jaman, tantangan yang ada dalam memenuhi tujuan tersebut
menjadi semakin sukar untuk dilakukan. Diantaranya adalah oleh karena semakin
besarnya tingkat persaingan yang ada dengan perusahaan-perusahaan yang lain,
dan adanya persaingan ekonomi dunia (globalizes) di Indonesia. Maka
perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia bukan saja harus bersaing dengan
perusahaan nasional, tetapi juga dengan perusahaan luar negeri yang telah
memiliki kinerja yang baik.
Dengan kinerja yang baik perusahaan dapat meningkatkan kualitas barang
atau jasanya, dan juga tidak menutup kemungkinan untuk memperkecil biaya
produksi ataupun harga jual produknya. Peningkatan tersebut mampu menarik
perhatian dari para konsumen, juga hal ini mampu memberikan nilai lebih pada
perusahaan untuk dapat menghasilkan laba. Perusahaan dapat memiliki kinerja
yang baik apabila ia mampu mengunakan alat-alat, metode, pekerja, keahlian, dan
hak istimewa yang dimilikinya dengan cara seefektif dan seefisien mungkin.
Untuk beberapa jenis perusahaan, efektifitas dan efisiensi persediaan
Universitas Kristen Maranatha 2
kualitas, dan ketepatan waktu atas tersedianya bahan baku tersebut tidak tepat,
maka akan memberikan dampak yang cukup materialitas pada perusahaan
tersebut, baik secara keuangan maupun tingkat kinerja perusahaan. Jumlah,
kualitas, dan ketepatan waktu tersedianya bahan baku dapat menjadi tidak efektif
dan efisien apabila terjadinya hal-hal seperti; adanya kecurangan yang terjadi dari
pihak dalam perusahaan, dengan cara memalsukan data perusahaan, pencurian
oleh karyawan, ataupun penggantian kualitas bahan baku yang lebih murah. Oleh
karena itu dibutuhkanlah pengendalian internal pada persediaan bahan baku
perusahaan.
Pengendalian Internal adalah alat kendali manajemen dalam memastikan
ditaatinya seluruh kebijaksanaan, rencana, dan prosedur seperti yang telah
digariskan, menelaah dan menilai kekayaan, kecukupan, dan penerapan
pengendalian dalam operasi lainnya, serta meningkatkan pengendalian yang
memadai dengan biaya yang wajar, memastikan sampai sejauh mana tingkat
pertanggung jawaban pengamanan atas aktiva perusahaan dalam pelaksanaan
tanggung jawab yang dibebankan, menilai kualitas prestasi dalam pelaksanaan
tanggung jawab yang dibebankan, dan merekomendasikan perbaikan-perbaikan
operasi.
Pada perusahaan kecil, pengelolaan lahan dan pengawasan dapat ditangani
secara langsung oleh pemilik perusahaan sendiri, oleh karena ruang lingkup
aktivitasnya masih belum banyak. Namun pada perusahaan-perusahaan yang
berkembang, dan besar mereka telah memiliki jenis aktivitas, transaksi, tenaga
Universitas Kristen Maranatha 3
orang saja. Untuk meyakinkan bahwa tujuan-tujuan yang diterapkan benar-benar
tercapai maka seorang pimpinan harus dapat menciptakan suatu struktur
pengendalian internal yang memungkinkan untuk dapat mengetahui
perkembangan perusahaan setiap saat. Selain itu struktur pengendalian internal
dibentuk untuk menjaga kekayaan dan catatan organisasi, mengecek ketelitian
maupun keandalan data akuntansi, mendorong efektifitas dan efisiensi serta
dipatuhinya kebijakan manajemen.
Pengauditan internal berperan atas persediaan bahan baku untuk
menentukan hal-hal berikut: bahwa jumlah dan kualitas bahan baku yang baik
telah tersedia di dalam perusahaan untuk dapat dipakai dalam proses produksi,
persediaan barang telah dinilai sesuai dengan prinsip-prinsip akuntasi indonesia
yang diterapkan secara konsisten, bahwa semua persediaan barang yang bergerak
lambat, barang yang usang dan tidak mode lagi, serta barang yang rusak dikurangi
nilainya melalui perkiraan pengurangan nilai karena semua hal itu harus
dinyatakan dalam catatan sesuai ikhtisar keuangan.
Pengauditan internal juga mampu untuk membantu manajemen dalam
menjalankan tanggung jawabnya secara efektif dan efisien. Hal itu dilakukan
dengan cara memberikan informasi yang baik dan akurat berupa hasil analisa,
pemikiran, ataupun saran-saran atas kegiatan yang diperiksanya. Pemeriksaan
internal juga merupakan bagian dari unsur pengendalian internal yang memadai.
Unsur ini merupakan unsur yang cukup penting dalam pengukuran dan penilaian
atas keefektifan dan efisiensi pengendalian internal yang ada dalam perusahaan,
Universitas Kristen Maranatha 4
Berdasarkan hal-hal yang telah dibahas dalam uraian diataslah saya, sebagai
penulis merasa tertarik untuk meneliti hubungan pengauditan intern yang
signifikan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengendalian intern atas
persediaan bahan baku suatu perusahaan. PT. ‘X’ perusahaan yang kami pakai
sebagai objek penelitian adalah sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang
makanan. Sebagai perusahaan bidang makanan, masalah yang ada dalam
mengatur persediaan bahan bakunya adalah untuk dapat menjaga agar jumlah,
kualitas, dan waktu tersedianya bahan baku tersebut dapat diperoleh sesuai dengan
kebutuhan yang ada pada saat itu, sehingga kinerja pegawai maupun alokasi dana
yang dipakai oleh perusahaan dapat dicapai atau digunakan dengan lebih efektif
dan efisien. Oleh karena itulah saya sebagai penulis merasa terdorong untuk
menyusun sebuah skripsi yang berjudul: ”PENGAUDITAN INTERNAL
MEMPUNYAI HUBUNGAN YANG SIGNIFIKAN DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. ‘X’ ”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas, penulis mencoba
membahas pokok masalah sebagai berikut:
1. Apakah pengauditan internal yang diterapkan oleh PT. ‘X’ telah memadai?
2. Apakah pengendalian internal yang dilakukan oleh manajer perusahaan atas
Universitas Kristen Maranatha 5
3. Bagaimana peranan penguditan internal yang memadai dapat membantu
manajemen dalam meningkatkan efektifitas pengendalian internal atas
persediaan bahan baku?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari dibuatnya penelitian ini adalah untuk memenuhi persyaratan
mengikuti ujian sarjana lengkap dalam rangka untuk memperoleh gelar sarjana
ekonomi jurusan akuntansi pada fakultas ekonomi Universitas Kristen Maranatha.
Selain itu penulis juga tertarik untuk mendapatkan gambaran yang nyata dalam
pelaksanaan pengendalian internal persediaan bahan baku dalam perusahaan, juga
mendapatkan informasi atas peranan audit internal yang ada dalam perusahaan.
Tujuan dari dibuatnya penelitian ini oleh penulis adalah:
1. Untuk mengetahui apakah pengauditan internal yang diterapkan oleh PT. ‘X’
telah memadai.
2. Untuk mengetahui apakah pengendalian internal yang dilakukan oleh manajer
perusahaan atas persediaan bahan baku telah dilaksanakan secara efektif.
3. Untuk mengetahui bagaimana peranan pengauditan internal yang memadai
dapat membantu manajemen dalam meningkatkan efektifitas pengendalian
Universitas Kristen Maranatha 6
1.4 Kegunaan Penelitian
Penulis mengharapkan agar hasil dari penelitian ini akan mempunyai
manfaat bagi beberapa pihak seperti berikut ini:
1 Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu untuk memberikan nilai pengetahuan
dan wawasan lebih baik untuk penulis mengenai hubungan pengauditan
internal dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengendalian internal
atas persediaan bahan baku dalam praktek nyata. Selain itu penelitian ini
dibuat untuk dapat melengkapi salah satu persyaratan mengikuti ujian sarjana
lengkap dalam rangka memperoleh gelar sarjana ekonomi jurusan akuntansi
pada fakultas ekonomi Universitas Kristen Maranatha.
2 Pihak Lain
Penelitian ini diharapkan dapat membantu kepada teman-teman mahasiswa
yang lain sebagai bahan refrensi untuk menambah pengetahuan praktis.
Penulis juga berharap agar hasil penelitian mampu memberikan informasi
pada masyarakat umum tentang peran serta pengauditan internal, khususnya
terhadap peningkatan efektifitas dan efisiensi struktur pengendalian internal
atas persediaan bahan baku.
3 Perusahaan
Penulis akan merasa senang apabila hasil penelitian ini memberikan
sumbangan pemikiran yang berguna bagi pihak PT. ‘X’ yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk dapat melakukan penelitian,
Universitas Kristen Maranatha 7
pengauditan yang baik mampu membantu manajemen dalam meningkatkan
efektifitas dan efisiensi pengendalian internal atas persediaan bahan baku
perusahaan, baik pengendalian dalam bentuk jumlah, kualitas, maupun waktu
tersedianya bahan baku yang sesuai dengan tuntutan yang diberikan konsumen
dalam meningkatkan pelayanan.
1.5 Rerangka Pemikiran
Perusahaan yang bekerja dalam bidang makanan sangat membutuhkan
kemampuan manajemen yang baik, karena dalam perusahaan seperti ini
dibutuhkan koordinasi yang tepat dalam hampir setiap kegiatan operasionalnya.
Baik dalam mengatur jumlah pekerja, kemampuan yang dimilikinya, jadwal
pekerjaan yang disesuaikan dengan jam sibuk aktivitas perusahaan (jam makan
siang atau malam) , dan yang merupakan salah satu faktor terpenting yaitu
pengaturan persediaan bahan baku. Pengaturan persediaan bahan baku yang
efektif dan efisien sangat dibutuhkan didalam perusahaan, alasannya adalah;
pertama jumlah, kualitas dan ketepatan waktu tersedianya bahan baku sangat
berhubungan erat dengan kegiatan operasional perusahaan, dan jika hal ini tidak
dapat diatur dengan baik maka kinerja perusahaan dalam melakukan penjualan
akan terhambat; kedua hampir seluruh dari modal perusahaan tertanam dalam
persediaan bahan baku, dan seperti yang kita semua telah ketahui persediaan
bahan baku mempunyai sifat yang aktif berputar dan mudah rusak atau usang
serta mudah hilang atau dicuri. Jadi untuk dapat mengatur persediaan bahan baku
Universitas Kristen Maranatha 8
menangani dan mengawasi seluruh kegiatan yang ada dalam perusahaan agar
dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut.
Pengendalian internal yang dilakukan atas persediaan bahan baku
meliputi; pertama pengendalian atas kondisi fisik, kedua dapat dipercayainya data
akuntansi mengenai persediaan seperti apakah semua transaksi yang dicatat sah,
transaksi diotorisasi secara benar, transaksi yang terjadi dicatat dan lengkap,
transaksi dinilai benar, transaksi diklarifikasi benar, transaksi dicatat tepat pada
waktunya, dan transaksi dicatat dalam buku tambahan dan diikhtisarkan benar,
ketiga ditaatinya kebijaksanaan dan prosedur yang mencakup perencanaan sampai
dengan pembayaran termasuk pula pembinaan dan pengawasan baik fungsional
maupun melekat.
Namun dalam kegiatan pelaksanaannya pengendalian internal ini tidak
dapat dilepaskan dari faktor manusia. Secara psikologi ketaatan dan ketelitian dari
kinerja pengendalian internal akan berkurang apabila tidak dilakukannya tindakan
pengawasan. Selain itu faktor pengendalian internal harus diawasi terus menerus
untuk mengetahui apakah struktur dari sistem tersebut telah berjalan sebagaimana
mestinya dan telah diperbaiki sedemikian rupa disesuaikan dengan perubahan
keadaan dan kebutuhan dalam perusahaan.
Dengan adanya pengauditan internal yang rutin dan memadai dalam
perusahaan, maka akan memberikan keyakinan yang lebih besar bahwa
pengadaan persediaan dapat berjalan dengan lancar dan diharapkan pada adanya
pengawasan yang memadai sehingga penyimpangan-penyimpangan dalam
Universitas Kristen Maranatha 9
diperlukan untuk proses produksi dapat tersedia pada jumlah, kualitas, dan waktu
yang tepat sehingga efektifitas persediaan bahan baku dapat terjamin.
Dari penjelasan diatas kita dapat melihat bahwa pengauditan internal atas
persediaan bahan baku yang baik dapat memberikan kontribusi penting terhadap
kinerja dari pengendalian internal perusahaan. Dan oleh karena rerangka
pemikiran juga teori yang telah dikemukakan seperti itulah yang membuat saya
selaku penulis memiliki suatu hipotesis seperti berikut ini:
“Terdapat hubungan yang signifikan antara Pengauditan Internal dengan efektifitas persediaan bahan baku”
1.6 Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah
dengan menggunakan pendekatan studi kasus, sedangkan metode yang digunakan
adalah deskriptif analitis. Deskriptif analitis adalah suatu metode yang digunakan
untuk meneliti suatu objek, kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun kelas pada
masa sekarang. Untuk dapat menggunakan metode analisis tersebut diperlukan
data primer dan data sekunder. Data yang diperoleh selama penelitian ini akan
diolah, dianalisis, dan kemudian diproses lebih lanjut dengan dasar teori yang
Universitas Kristen Maranatha 10
1.6.1 Pengumpulan Data
Pengunpulan data dilakukan dengan cara-cara seperti berikut ini:
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Yaitu pengumpulan data primer secara langsung dengan mengadakan
penelitian terhadap objek yang sedang diteliti dengan beberapa prosedur
seperti:
a. Pengamatan (Observasion)
Yaitu pengumpulan data primer secara langsung terhadap aktivitas
perusahaan yang sedang diteliti dan hal-hal lain yang berhubungan dengan
permasalahan.
b. Wawancara (Interview)
Yaitu pengumpulan data dengan pihak-pihak yang berwenang untuk
mendapatkan gambaran secara umum mengenai perusahaan dan
masalah-masalah khusus yang sedang diteliti untuk mendapatkan data yang objektif
bagi penelitian.
c. Kuesioner (Questionnaire)
Yaitu pengumpulan data dengan cara membuat daftar pertanyaan yang
disampaikan kepada pihak yang berwenang untuk mendapatkan informasi
yang dibutuhkan.
d. Dokumentasi
Merupakan pengauditan atas dokumentasi dan catatan perusahaan untuk
menyokong informasi yang ada atau seharusnya ada dalam laporan
Universitas Kristen Maranatha 11
2. Penelitian kepustakaan (Library Research)
Yaitu pengumpulan data dengan mempelajari dan membaca literatur serta
tulisan-tulisan yang berhubungan dengan pengendalian intern terhadap
persediaan dengan tujuan menemukan teori-teori yang dapat menunjang
analisis berpikir penulis sehubungan dengan permasalahan yang terdapat di
suatu tempat.
1.6.2 Alat Uji
Daftar pertanyaan yang penulis sajikan adalah pertanyaan mengenai
hubungan pengauditan internal dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi
pengendalian persediaan bahan baku, untuk itu dilakukan analisis data dan
pengujian hipotesis dengan dua cara, yaitu:
1. Analisis Deskriptif Kualitatif
Analisis deskriptif kualitatif ini merupakan pengujian hipotesis dan
konsep-konsep pemikiran atau anggapan sementara yang perlu dibuktikan
kebenarannya berdasarkan kenyataan dan fakta-fakta yang ada serta
dihubungkan dengan teori. Analisis data yang bersifat deskriptif kualitatif
memiliki metode analisis yang mempertimbangkan diterima atau tidak
diterimanya hipotesis berdasarkan kepada tingkat unsur-unsur yang
mendukung, dengan unsur-unsur yang tidak mendukung. Apabila unsur-unsur
yang mendukung tersebut ditemui lebih dominan maka hipotesis tersebut
dapat diterima. Tetapi sebaliknya apabila unsur-unsur yang tidak mendukung
Universitas Kristen Maranatha 12
2. Analisis Statistik
Pengujian hipotesis secara statistik dilakukan dengan menghitung persentase
frekuensi jawaban yang menunjukkan hubungan pengauditan internal dengan
peningkatan efektifitas bahan baku. Dari data yang telah diperoleh dilakukan
analisis untuk pengujian hipotesis. Metode statistik yang digunakan adalah
korelasi Spearman.
Korelasi Spearman mampu untuk menguji apakah data sampel yang ada
menyediakan bukti cukup bahwa ada kaitan antara variabel-variabel dalam
populasi asal sampel. Dan jika didapati adanya hubungan, seberapa kuat
hubungan antar variabel tersebut. Korelasi Spearman lebih mengukur keeratan
hubungan antara peringkat-peringkat dibandingkan hasil pengamatan itu
sendiri (seperti pada korelasi pearson). Perhitungan korelasi ini bisa digunakan
untuk menghitung koefisien korelasi pada data ordinal dan penggunaan
asosiasi pada statistik non parametrik. Rumus-rumus korelasi Spearman
adalah sebagai berikut:
• Untuk data yang jumlah data samanya kecil atau sedikit pengaruhnya
terhadap rank spearman.
(
1)
6
1 2
2
− −
=
∑
n n
di rs
Selisih rank xi - selisih rank yi dikuadratkan.
( )
( )
[
]
2 2∑
Universitas Kristen Maranatha 13
• Untuk data yang jumlah data samanya terlalu besar, dan berpengaruh
terhadap rank spearman.
12 3 x x x t t
T = −
12 3 y y y t t
T = −
x T n n
X = − −
12
3 2
Y = n −n−Ty
12 3 2
∑ ∑
∑
+∑
−∑
= 2 2 2 2 2 .2 x y
d y
x
rs i
• Uji Hipotesis
a. Ho: Xi dan Yi Independen
Hi: Xi dan Yi Tidak Independen
b. Ho: Xi dan Yi Independen
Hi: Xi dan Yi Berkorelasi (+)
c. Ho: Xi dan Yi Independen
Hi: Xi dan Yi Berkorelasi (-)
• Aturan Keputusan
a. Ho ditolak bila rs >W1−α/2 atau rs <Wα/2
b. Tolak Ho bila rs >W1−α
c. Tolak Ho bila rs <W1−α
Untuk nilai α yang lebih kecil dapat dicari dari hubungan:
Universitas Kristen Maranatha 14
Jika n > 30 maka digunakan nilai pendekatan:
(
1)
/ −
= X n
Wp p dimana Xp terdapat dari tabel distribusi normal
baku.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Universitas Kristen Maranatha
93
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang didapat pada Bab IV, penulis telah
melihat seberapa besar hubungan yang signifikan terjadi antara pengauditan internal
dengan efektifitas pengendalian persediaan bahan baku pada PT. ‘X’. Hal itu terlihat
berdasarkan hasil penelitian dari analisis deskriptif maupun analisis statistik yang didapat
dari jawaban responden atas kuesioner. Pada akhirnya saya selaku penulis dapat menarik
simpulan bahwa:
1.
Pengauditan internal yang ada di PT. ‘X’ telah dilakukan dengan baik. Analisis
deskriptif yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya dapat memperlihatkan
beberapa alasannya:
a.
Auditor internal yang bertugas untuk melakukan pengauditan internal pada PT.
‘X’ telah terbukti dapat memberikan informasi yang independen dan objektif.
b.
Auditor internal memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk
melakukan pengauditan internal dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari
diwajibkannya kepemilikan sarjana S1 dalam akuntansi sebagai syarat mutlak
diterimanya seseorang menjadi auditor internal PT. ‘X’, dan kemauannya untuk
menerima pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh perusahaan untuk
Universitas Kristen Maranatha
94
c.
PT. ‘X’ telah memiliki program pengauditan internal yang disusun dan
direncanakan dengan baik, sehingga pengauditan internal yang dilakukan dapat
menunjang pengawasan operasi perusahaan.
d.
Laporan hasil pengauditan internal bersifat informatif oleh karena memuat
temuan-temuan hasil pengauditan internal, dan adanya rekomendasi yang
diberikan oleh audit internal untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada
dalam perusahaan, maupun saran atas kemungkinan adanya peningkatan yang
akan terjadi apabila melakukan suatu tindakan tertentu.
2.
Adanya efektifitas atas pengendalian persediaan bahan baku pada PT. ‘X’. Ini
dimungkinkan dengan adanya:
a.
Pengendalian lingkungan keamanan yang baik dari gudang-gudang tempat
penyimpanan persediaan bahan baku.
b.
Kegiatan pengendalian dan pemantauan yang baik atas proses keluar masuknya
bahan baku dari gudang, dengan membuat dan melakukan pengecekan atas
dokumentasi-dokumentasi yang berhubungan dengan hal tersebut.
c.
Kegiatan pembelian dan pengeluaran bahan baku yang efektif sesuai dengan
kebutuhan operasi perusahaan.
3.
Adanya hubungan yang signifikan antara pengauditan internal dengan efektifitas
pengendalian persediaan bahan baku pada PT. ‘X’. Hubungan tersebut terlihat dari
hasil jawaban responden atas kuesioner yang diberikan sehingga menghasilkan data
Universitas Kristen Maranatha
95
a.
Output pertama (korelasi)
Dari data hasil keluaran SPSS didapatkan nilai korelasi sebesar positif 0,760. Ini
berarti adanya hubungan korelasi yang cukup kuat dan pergerakan kearah yang
sama antara pengauditan internal dengan efektifitas persediaan bahan baku.
b.
Output kedua (signifikan)
Dari data hasil keluaran SPSS didapatkan nilai signifikan sebesar 0,000. Ini
berarti < 0,05 dan membuktikan bahwa Ho ditolak sehingga didapat simpulan
bahwa ada hubungan yang kuat antara pengauditan internal dengan efektifitas
persediaan bahan baku.
Simpulan akhir yang dapat diutarakan penulis berdasarkan pada tiga hal yang
telah didapatkan diatas adalah “pengauditan internal memiliki peranan yang penting
untuk dapat meningkatkan efektifitas pengendalian atas persediaan bahan baku”.
Pengauditan internal memiliki hubungan signifikansi yang erat dengan pengendalian
persediaan bahan baku. Oleh karena itu dengan adanya pengauditan internal yang
terprogram dan dilakukan dengan baik, perusahaan mampu untuk meningkatkan
efektifitas persediaan bahan baku.
5.2 Saran
Beberapa saran yang ingin saya kemukakan untuk mengatasi beberapa kelemahan
yang ada di perusahaan saat ini adalah:
1.
Oleh karena kehandalan dan tingkat independensi audit internal sangat berperan
atas efektifitas persediaan bahan baku, maka perlu adanya perputaran jabatan
Universitas Kristen Maranatha
96
yang ada dalam perusahaan dapat terjaga tingkat independensinya sehingga dapat
membuat laporan yang objektif dan informatif.
2.
Walaupun secara garis besar dapat dikatakan bahwa prosedur tingkat
pengendalian atas gudang penyimpanan bahan baku adalah baik, namun penulis
merasa perlu ditambahkannya beberapa hal dalam prosedur tersebut. Seperti pada
prosedur larangan atas orang-orang yang boleh keluar masuk didalam gudang.
Orang-orang yang boleh keluar dan masuk dalam gudang harus memiliki ijin
terlebih dahulu dari bagian administrasi dan disetujui oleh kepala gudang. Hal ini
telah dengan baik dipatuhi, namun beberapa hal yang perlu ditambahkan adalah
pencatatan atas nama-nama anggota sie expedisi yang bertugas saat itu, dan bukan
hanya nama kepalanya saja. Sehingga pengawas gudang hanya akan mengijinkan
orang-orang yang masuk kedalam gudang sesuai dengan jumlah dan nama yang
tercantum dalam surat ijin yang dibuat.
3.
Agar pengendalian persediaan bahan baku menjadi semakin efektif tidak hanya
dibutuhkan seorang pengawas gudang yang memiliki kompetensi tinggi dalam
tugasnya, tetapi juga dibutuhkan sifat yang loyal dan jujur, sehingga keamanan
dari persediaan bahan baku akan semakin terjamin. Untuk mendapatkan pengawas
yang loyal dan jujur seperti ini dapat dilakukan prosedur tes psikologis yang
Universitas Kristen Maranatha
97
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Soekrisno,
Pemeriksaan Akuntan
, Jakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, 1996.
Amin Widjaja Tunggal, 1994,
Struktur Pengendalian Intern
, Edisi kesatu, Penerbit
Kineka Cipta, Jakarta.
Arens, Alvin A. And Loebbecke, James K., 1997,
“Auditing” Pendekatan Terpadu
,
Adaptasi oleh Amir Abadi Jusuf, Edisi Indonesia, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
Arens, Alvin A. And Loebbecke, James K., 1999,
Auditing An Integrated Approach
,
Eight Edition, New Jersey: Prentice Hall Inc.
Assauri, Sofyan, 1993,
Managemen Produksi dan Operasi
, Edisi Empat, Penerbit
Lembaga Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Bambang Hartadi. 1991, Internal Auditing,
Suatu Tinjauan Sistem Informasi
Manusia dan Cara Pelaporannya
,
Edisi ke-1, Yogyakarta, Andi Offset.
Bambang Hartadi. 1992, Internal Auditing,
Suatu Tinjauan Sistem Informasi
Manusia dan Cara Pelaporannya
, Edisi ke-1, Yogyakarta, Andi Offset.
Brink, Victor Z., Witt, Herbert, 1982,
Modern Internal Auditing Appraisal
Operation and Controls
, Fourth Edition, John Willey and Son’s Inc., New
York.
Cushing, Barry E., Romney B. Marshall, Steinbart Paul Jhon, 1997,
Accounting
Information on System
, seventh Edition, Massachusetts: Addition Wesley
Longman.
Hendriksen, Eldon S,
Accounting Theory
, 5th edition, Singapore: Richard D. Irwin,
Inc., 1991.
Universitas Kristen Maranatha
98
Mulyadi, 1991,
Pemeriksaan Akuntansi
, Edisi Kedua, Bagian Penerbit STIE YKPN,
Yogyakarta.
Mulyadi, 1992,
Pemeriksaan Akuntansi
, Edisi Kedua, Bagian Penerbit STIE YKPN,
Yogyakarta.
Mulyadi, 1998,
Pemeriksaan Akuntansi
, Edisi Kedua, Bagian Penerbit STIE YKPN,
Yogyakarta.
Smith, Jay and Skousen, Fred. K,
Intermediate and Accounting
, 12th edition,
Cincinnati, Ohio: South Western Publishing CO., 1995.
Stettler, Howard. F,
Auditing Principles
, 4th edition, New Delhi: Prentice Hall of
India, 1986.