PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN MAHASISWA MEMILIH UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
”VETERAN” JAWA TIMUR
SKRIPSI
Oleh :
0612010150 / FE / EM Octavianus Catur Anugerah
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN MAHASISWA MEMILIH UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
”VETERAN” JAWA TIMUR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memeperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Manajemen
Oleh :
0612010150 / FE / EM Octavianus Catur Anugerah
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum WrWb.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadiran Allah SWT atas segala rahmat
dan HidayahNya telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
guna memenuhi sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana Ekonomi
jurusan Manajemen dalam jenjang strata satu fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur dengan judul “ Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih UPN “Veteran” Jawa TImur”.
Dalam menulis skripsi ini, penulis telah mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak yang telah memberikan motivasi , bimbingan , saran serta dorongan moril
yang baik langsung maupun tidak langsung sampai terselesainya penyusunan
skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr . Ir Teguh Soedartono, MP selaku Rektor Universitas
Pembagunan Nasional ‘Veteran” Jawa Timur
2. Bapak DR. Dhani Ichsanudin Nur, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembagunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Drs. Ec. Gendut . S, MS selaku ketua Jurusan Manajemen Universitas
Pembagunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Drs. Ec. Prasetyohadi, MM selaku pembimbing utama yang dengan
kerelaan hati telah memberikan bimbingan dan petunjuk serta pikirannya dalam
ii
5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada
penulis selama menjadi mahasiswa di Universitas Pembagunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur
6. Ayah dan Ibu tercinta serta adik-adikku yang selalu memberikan restu, dukungan
dan doanya selama penulis menempuh kuliah sampai dengan menyelesaikan
skripsi.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan berkah, rahmat dan
hidayahNya kepada semua pihak yang telah membantu penulis.
Akhirnya penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini ,
untuk itu penulis menghargai segala bentuk kritik dan saran yang bersifat
membagun karena hal tersebut. Sangat membantu menghantarkan pada
kesempurnaan skripsi ini.
Surabaya, April 2010
iii
DAFTAR ISI
KATA PEGANTAR ……….. i
DAFTAR ISI ……….. iii
DAFTAR TABEL ……….. vii
DAFTAR GAMBAR ………. ix
DAFTAR LAMPIRAN ………. x
ABSTRAKSI ………. xi
BAB I PENDAHULUAN ………...………... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ………..……… 1
1.2 Rumusan Masalah ……….………….. 4
1.3 Tujuan Penelitian ………..…….. 4
1.4 Manfaat Penelitian ………....……….……. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………...……… 6
2.1. Penelitian Terdahulu ……….. 6
2.2. Landasan Teori ……… 7
2.2.1. Pengertian Pemasaran ………. 7
2.2.2. Manajemen Pemasaran ……… 8
2.2.3. Pemasaran Jasa ………... 8
2.2.4. Promosi...……… 9
2.2.4.1. Definisi Promosi ……….. 9
2.2.4.2 Bauran Promosi ..……… 10
2.2.5. Perilaku Konsumen ..……….. 12
iv
2.2.5.2. Faktor – Faktor yang mendasari perilaku konsumen dalam
mengambil keputusan..……….. 13
2.2.5.3. Tahap – Tahap dalam proses pembelian ………... .. 14
2.2.5.4 Struktur Keputusan Beli Konsumen ... 15
2.2.6. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Beli Konsumen ... 16
2.3 Kerangka Konseptual ……….. 18
2.4. Hipotesis ………. 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………. 20
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ………. 20
3.1.1. Periklanan ...……….. ……… 20
3.1.2. Promosi Penjualan ..……….. 21
3.1.3 Hubungan Masyarakat ....………. 21
3.1.4 Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih UPN ”Veteran” Jawa Timur………. ... 22
3.2. Skala Pengukuran Variabel………. 23
3.3. Teknik Penentuan Sampel ……… 23
3.4. Teknik Pengumpulan Data ……….. 25
3.4.1. Jenis Data ……… 25
3.4.2. Sumber Data ……… 25
3.4.3. Pengumpulan Data ……….. 26
3.5. Teknik Analisis Uji Hipotesis ……… 26
3.5.1. Teknik Analisis SEM ………. 26
3.5.2. Asumsi Model (Struktur Equation Model) ………. 28
3.5.3. Pengujian Hipotesis Kausalitas ………...… 30
3.5.4. Pengujian Model dengan One Step Approach ……… 30
v
3.5.6. Evaluasi Model ……… 31
3.6. Pengujian Hipótesis ……… 35
3.6.1. Uji Realiitas dan Validitas ……….. 35
3.6.2. Uji Outlier Univariate dan Multivariate ………. 36
3.6.3. Uji Outlier Univariate ………. 36
3.6.4. Uji Outlier Multivariate ………. 37
3.6.5. Uji Normalitas Data ………. 37
3.6.6. Uji Hipótesis ……… 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………... 40
4.1. Deskripsi ObyekPenelitian ….……… 40
4.1.1. Sejarah UPN ”Veteran” Jawa Timur …..……… 40
4.1.2 Kegiatan UPN “Veteran” Jawa Timur .……… 41
4.1.3. Bagan Struktur UPN “Veteran” Jawa Timur ………... 42
4.1.4. Visi dan Misi UPN “Veteran” Jawa Timur…… ………….. 43
4.1.4.1 Visi UPN “Veteran” Jawa Timur ……… 43
4.1.4.2 Misi UPN “Veteran” Jawa Timur ……….. 43
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ……… 43
4.2.1. Deskripsi Karakteristik Responden ………. 43
4.2.2. Deskripsi Bauran Promosi ………...…… 45
4.2.2.1. Periklanan ……….. 46
4.2.2.2 Promosi Penjualan ……….. 47
4.2.2.3. Hubungan Masyarakat ……… 49
4.2.2.4 Keputusan Memilih UPN ……….. 51
4.3 Analisis Data ……….. 53
vi
4.3.2 Evaluasi Realibilitas ……… 55
4.3.3. Evaluasi Validitas ……….. 57
4.3.4. Evaluasi Construct Reliability dan Variance Extracted ………. 58
4.3.5. Evaluasi Normalitas ……… 59
4.3.6. Analisis Model One-Step Approach to SEM ………. 60
4.3.7. Uji Kausalitas ……….. 63
4.4. Pembahasan ………. 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………. 69
5.1. Kesimpulan ………. 69
5.2. Saran ……… 69
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Data Jumlah Mahasiswa Yang Diterima di UPN ”Veteran” Jawa
Timur Tahun 2006-2009 ...……… 3
Tabel 3.1. Data Jumlah Sampel Tiap Jurusan ...…………. 25
Tabel 3.2. Goodness fit index ………. 34
Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……… 44
Tabel 4.2. Karekteristik Responden Berdasarkan Usia …..………... 44
Tabel 4.3. Karekteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan …...……… 45
Tabel 4.4. Frekuensi hasil jawaban responden mengenai Periklanan ……... 46
Tabel 4.5. Frekuensi hasil jawaban responden mengenai Promosi Penjualan .. 48
Tabel 4.6. Frekuensi hasil jawaban responden mengenai Hubungan Masyarakat……... 50
Tabel 4.7. Frekuensi hasil jawaban responden mengenai Keputusan Memilih UPN ...……… 52
Tabel 4.8. Outlier data ……….. 54
Tabel 4.9. Reliabilitas data ……… 56
Tabel 4.10. Validitas data ……….. 57
Tabel 4.11. Construct reliability dan Variance extracted ……….. 58
Tabel 4.12. Normalitas data ……….. 59
Tabel 4.13. Evaluasi Kriteria Goodness of fit indices Model One-Step Approach-Base Model ………... 61
Tabel 4.14. Evaluasi Kriteria Goodness of fit indices Model One-Step Approach-Modifikasi ... 62
Tabel 4.15. Hasil uji kausalitas ………. 63
viii
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 14
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual………. 18
Gambar 3.1. Model Pengukuran Faktor Performance ... 27
Gambar 4.1 Bagan Struktur UPN ”Veteran” Jawa Timur ... 42
Gambar 4.2. Model Pengukuran & Struktural One Step Approach – Base Model ………... 61
x
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Kuisioner
xi
PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN MAHASISWA MEMILIH UPN ”Veteran” JAWA TIMUR
Oleh :
Octavianus Catur Anugerah 0612010150/FE/EM
ABSTRAKSI
Melihat sekarang ini daya tampung di Perguruan Tinggi Negeri yang terbatas, maka setiap Perguruan Tinggi Swasta (PTS) memiliki peluang yang sama untuk dipilih calon mahasiswa yang tidak tertampung di Perguruan Tinggi Negeri dalam melanjutkan studinya. Dan kemampuan untuk memperoleh banyaknya mahasiswa tergantung dari penyampaian informasi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang bersangkutan, melalui promosi yang diterapkan oleh Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Hal tersebut berlaku juga bagi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur. Oleh sebab itu, maka UPN “Veteran” Jawa Timur sebagai perusahaan penyedia jasa pendidikan harus melakukan kegiatan – kegiatan promosi yang aktif dan gencar demi menyampaikan informasi kepada calon mahasiswanya. Karena dengan begitu akan membantu calon mahasiswa untuk memilih UPN “Veteran” Jawa Timur sebagai tempat melanjutkan pendidikannya. Dan hipotesis dalam penelitian ini adalah diduga adanya pengaruh positif bauran promosi yang terdiri dari periklanan, promosi penjualan dan hubungan masyarakat terhadap keputusan mahasiswa memilih UPN “Veteran” Jawa Timur.
Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari menyebarkan kuisioner kepada mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur T.A. 2009/2010 sebanyak 107 kuisioner. Untuk pengujian data menggunakan analisis SEM (Struktural Equation Model). Teknik pengukuran variabel menggunakan skala interval, dengan memakai metode likert.
Dari hasil uji kausalitas didapatkan hasil bahwa faktor bauran promosi yang terdiri dari periklanan, promosi penjualan dan hubungan masyarakat berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan mahasiswa memilih UPN “Veteran” Jawa Timur.
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor penting yang memegang peranan penting disegala
sektor. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan
usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembalajaran
dan/atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap
warga negara berhak mendapatkan pendidikan, dan ayat (3) menegaskan bahwa
Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan sau sistem pendidikan nasional yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Untuk itu, seluruh komponen
bangsa wajib mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan negara
Indonesia. Sehingga memberikan kesempatan terhadap seluruh komponen masyarakat
berhak untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik guna menciptakan sumber daya
manusia yang berkualitas dan bertakwa,
Melihat sekarang ini daya tampung di Perguruan Tinggi Negeri yang terbatas,
maka setiap Perguruan Tinggi Swasta (PTS) memiliki peluang yang sama untuk dipilih
calon mahasiswa yang tidak tertampung di Perguruan Tinggi Negeri dalam melanjutkan
penyampaian informasi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang bersangkutan, melalui
promosi yang diterapkan oleh Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Hal tersebut berlaku juga
bagi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.
Pernyataan di atas juga didukung oleh Kotler dan Amstrong (2001:79) bahwa
”promosi berarti aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk
pelanggan sasaran untuk membelinya”
Menurut Sofjan (2007: 264) bahwa ” suatu produk betapapun bermanfaat akan
tetapi jika tidak dikenal oleh konsumen, maka produk tersebut tidak akan diketahui
manfaatnya dan mungkin tidak dibeli oleh konsumen”. Dari pernyataan tersebut, kita
dapat melihat pentingnya peran promosi dalam perusahaan. Karena hal tesebut dapat
meningkatkan penjualan persuhaan.
Oleh karena itu, UPN ”Veteran” Jawa Timur telah melakukan kegiatan – kegiatan
promosi seperti memasang iklan pada surat kabar, media elektronik (radio), ikut serta
dalam pameran pendidikan, presentasi ke sekolah – sekolah, pemeberian diskon untuk
pendaftar, melakukan kegiatan pelayanan masyrakat, dan membuat berita. Yang semua
kegiatan itu bertujuan untuk membuat calon mahasiswa memiliki kesadaran dan
pengetahuan tentang UPN ”Veteran” Jawa Timur sehingga nantinya lebih memilih UPN
”Veteran” Jawa Timur daripada Perguruan Tinggi Swasta lainnya sebagai sarana
menuntut ilmu.
Akan tetapi beberapa tahun terakhir UPN ”Veteran” Jawa Timur mengalami
Tabel 1.1
Jumlah Mahasiswa Yang Diterima di UPN ”Veteran” Jawa Timur
Tahun 2006-2009
Tahun Akademik Jumlah Mahasiswa
2006/2007 2247 orang
2007/2008 2024 orang
2008/2009 1860 orang
2009/2010 1841 orang
Total 7972 orang
Sumber : Biro Admik UPN ”Veteran” Jawa Timur
Jika kita melihat teori dari Kotler dan Armstrong (2001: 179) di atas yang
mengatakan bahwa promosi merupakan kegiatan yang mengkomunikasikan dan
menganjurkan pelanggan sasaran untuk membelinya. Hal ini juga didukung oleh Sujoko
(2007) yang mendapatkan salah satu variabel penyebab konsumen membeli produk/jasa
adalah promosi. Maka, kegiatan – kegiatan promosi yang dilakukan oleh UPN ”Veteran”
Jawa Timur yang juga selaku perusahaan jasa pendidikan kurang gencar. Jadi,
peyelenggara promosi dalam hal ini adalah UPN ”Veteran” Jawa Timur harus berusaha
untuk bergerak, berkomunikasi dengan apapun bentuknya untuk menyampaikan produk
jasanya ke masyarakat. Karena jelas tujuan promosi ini adalah untuk membujuk,
mengajak konsumen menjadi mahasiswa UPN ”Veteran” Jawa Tmur dan faktor
promosilah yang benar – benar bisa dirancang dan dikuasai perusahaan jasa pendidikan,
Karena dalam persaingan yang begitu tajam Perguruan Tinggi Swasta (PTS) tidak
hanya mengandalkan peningkatan mutu dan pengembangan produk jasa semata,
melainkan semua Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dituntut untuk menjalin hubungan baik
yang dinamis, harmonis dengan mahasiswanya atau pengguna jasa mereka melalui
kegiatan promosi dan Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur
merupakan salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di kota Surabaya. Sehingga, hal
tersebut juga berlaku bagi UPN ”Veteran” Jawa Timur.
Berdasar hal – hal yang diuraikan di atas maka peneliti bermaksud untuk
mengadakan penelitian berjuddul ”Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih UPN ”Veteran” Jawa Timur”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan pada penelitian ini adalah :
Apakah bauran promosi berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa memilih UPN
”Veteran” Jawa Timur?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang dapat diambil dari penelitian yang dilakukan peneliti adalah : Untuk
mengetahui pengaruh bauran promosi yang terdiri dari periklanan, promosi penjualan,
hubungan masyarakat tehadap keputusan mahasiswa memilih UPN ”Veteran” Jawa
1.4. Manfaat Penilitian
Manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini berkaitan dengan pihak – pihak
yang terkait dengan penulisan skripsi ini. Pihak yang terkait tersebut adalah :
Penyedia Jasa Perguruan Tinggi
Dengan mengetahui pengaruh bauran promosi terhadap keputusan
mahasiswa dalam memilih UPN ”Veteran” Jawa Timur, maka pihak manajemen Upn
”Veteran” Jawa Timur dapat mengubah strategi promosinya sehingga dapat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan bauran promosi dan keputusan konsumen adalah :
b. ”Pengaruh Bauran Promosi Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa memilih Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) ITMI MEDAN”. Studi kasus yang diteliti oleh Siregar, Staf Pengajar FE STIE ITMI, terhadap 82 orang mahasiswa STIE ITMI Medan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel periklanan, promosi penjualan dan hubungan masyarakat mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan mahasiswa. Perbedaan yang dilakukan Siregar dengan penelitian ini adalah pada analisis yang digunakan dan obyek. Jika pada penelitian Siregar menggunakan analisis regresi maka pada penelitian ini menggunakan SEM.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang harus dijalankan perusahaan demi mempertahankan hidup, mengmebangkan produk/jasa dan memperoleh keuntungan.
Menurut Sofjan (2007:5) pemasaran sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Hal ini didukung oleh Kotler dan Armstrong (2001: 5) bahwa pemasaran adalah proses pemberian kepuasan kepada konsumen untuk mendapatkan laba.
2.2.2 Pengertian Manajemen Pemasaran
Menurut Sofjan (2007: 12) bahwa Manajemen Pemasaran merupakan kegiatan penganalisisan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian program – program yang dibuat untuk membentuk, membangun, dan memelihara, keuntungan dari pertukaran melalui sasaran pasar guna mencapai tujuan organisasi (perusahaan) dalam jangka panjang.
Hal ini didukung oleh Kotler dan Armstrong (2001:16) mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran demi mencapai tujuan organisasi.
Dari kedua definisi tersebut mempertegas bahwa manajemen pemsaran adalah kegiatan analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian program – program yang dibuat untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan keuntungan dari pertukaran dengan pembeli sasaran demi mencapai tujuan organisasi dalam jangka panjang.
2.2.3 Pemasaran Jasa
Menurut Kotler dan Armstrong (2001: 337) jasa adalah bentuk produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat atau kepuasan yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan perpindahan kepemilikan.
Menurut Lovelock dan Wright (2005:5) jasa adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan dan memberikan manfaat bagi pelanggan pada waktu tertentu dan tempat tertentu, sebagai hasil dari tindakan mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri atau atas nama penerima jasa tersebut.
Jadi, menurut kedua definisi di atas jasa merupakan kegiatan yang meberikan manfaat dan perubahan yang sesuai dengan keinginan pembeli jasa tersebut. Yang dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang mengharapkan ada perubahan diri menjadi lebih berkualitas daripada sebelumnya.
2.2.4 Promosi
2.2.4.1Definisi Promosi
Menurut Sofjan (2007: 265) bahwa ” usaha perusahaan untuk mempengaruhi dengan merayu (persuasive communication) calon pembeli, melalui pemakaian segala unsur pemasaran disebut promosi”.
Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2001: 79) bahwa ”promosi berarti aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanngan sasaran untuk membelinya”.
melalui segala unsur pemasaran dengan tujuan untuk membujuk konsumen untuk membelinya.
2.2.4.2Bauran Promosi
Kegiatan promosi yang dilakukan suatu perusahaan merupakan penggunaan kombinasi yang terdapat dari unsur – unsur atau peralatan promosi, yang mencerminkan pelaksanaan kebijakan promosi dari perusahaan tersebut (Sofjan, 2007: 265).
Oleh karena bauran promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari unsur – unsur promosi tersebut, maka untuk efektifnya promosi yang dapat dilakukan perusahaan, perlu ditentukan terlebih dahulu peralatan atau unsur promosi apa yang sebaiknya digunakan dan bagaimana pengkombinasian unsur – unsur tersebut, agar hasilnya dapat optimal.
Menurut Sofjan (2007: 268) kegiatan promosi yang dilakukan suatu perusahaan menggunakan acuan/bauran promosi (promotional mix) terdiri dari : 1. Advertensi atau periklanan
Advertensi adalah suatu bentuk penyajian dan promosi dari gagasan, barang atau jasa yang dibiayai oleh suatu sponsor tertentu yang bersifat nonpersonal.
Dengan luasnya pasar dan semakin banyaknya perguruan tinggi yang menjadi saingan maka, pentingnya periklanan bagi UPN ”Veteran” Jawa Timur agar dapat melakukan promosi sesuai dengan sasarannya.
a. Isi pesan yang mudah dipahami b. Dapat dipercaya
c. Mempunyai daya tarik
2. Promosi penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan adalah segala kegiatan pemasaran selain personal selling, advertensi, dan publicitas, yang merangsang pembelian consumen dan kefektifan agen seperti pameran, pertunjukkan, demonstrasi dan segala usaha penjualan yang tidak dilakukan secara teratur dan kontinyu (Sofjan, 2007: 268).
Tujuan dalam promosi penjualan adalah untuk meningkatkan penjualan jangka pendek dan yang bersifat langsung. Selain itu juga promosi penjualan dapat menarik pelanggan baru, mempenagruhi pelanggannya mencoba produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak. Oleh karena itu, penggunaan promosi penjualan sangat efektif bagi perusahaan yang ingin mendongkrak penjulannya.
Menurut Siregar (2007) bahwa indikator dari promosi penjualan adalah: a. Pameran
b. Potongan harga. c. Pemberian beasiswa.
3. Hubungan Masyarakat
bersifat komersial tentang produk tersebut di dalam media cetak atau tidak, maupun hasil wawancara yang disiarkan dalam media tersebut (Sofjan, 2007: 268).
Dalam suatu perusahaan, hubungan masyarakat memberikan sumbangan – sumbangan seperti membantu peluncuran produk baru, membantu penempatan kembali produk yang sudah mapan, dan membela produk yang menghadapai masalah publik.
Menurut Siregar (2007) bahwa indikator dari hubungan masyarakat adalah:
a. Berita tentang penyedia jasa
b. Kegiatan pelayanan terhadapat masyarakat. c. Brosur.
2.2.5 Perilaku Konsumen
2.2.5.1Pengertian Perilaku Konsumen
Menurut Setiadi (2003: 3) perilaku konsumen adalah tindakan yang lansung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, da menghabiskan produk/jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.
menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal –hal di atas atau kegiatan mengevaluasi.
Jadi, dengan melihat kedua definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah suatu semua tindakan individu dalam mendapatkan, menggunakan, menghabiskan produk/jasa dan mengevaluasinya
2.2.5.2Faktor – Faktor yang mendasari perilaku konsumen dalam mengambil keputusan
Menurut Setiadi (2003:11) bahwa keputusan pemebelian dari pembeli dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi.
Faktor Kebudayaan. Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Bila makhluk – makhluk lainnya bertindak berdsarakan naluri, maka perilaku manusia pada umunya dipelajari. Dalam budaya juga memiliki sub – sub budaya yang lebih kecil untuk memberikan identifikasi dan sosialisasinyang lebih spesifik. Serta terdapat kelas – kelas sosial yang relatif homogen, bertahan lama, tersusun secara hiriarki dan keanggotaannya mempunyai nilai, minta dan perilaku yang serupa.
Faktor Pribadi. Keputusan seseorang pembeli juga dapat dipengaruhi oleh umur, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.
Faktor Psikologis. Pilihan pembeli seseorang juga dipengaruhi oleh faktor pisokologis yang terdiri dari motivasi, persepsi, proses belajar, kepercayaan dan sikap.
2.2.5.3Tahap – Tahap dalam proses pembelian
Menurut Setiadi (2003: 16) terdapat proses pembelian spesifik yang terdiri urutan kejadian berikut : pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Terlihat pada gambar beikut :
Gambar 1.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Secara rinci Setiadi (2003) tahap – tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pengenalan Masalah Kebutuhan.
Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkan.
Mengenali kebutuhan
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
2. Pencarian Informasi.
Seseorang konsumen yang mulai timbul mintanya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Proses pencarian informasi secara aktif dimana ia mencari bahan – bahan bacaan, menelepon teman – temannya, dan melakukan kegiatan – kegiatan untuk mempelajari yang informasi yang lain.
3. Evaluasi Alternatif.
Seorang konsumen dapat membentuk penilaian terhadap produk berdasarkan pada pertimbangan yang sadar dan rasional.
4. Keputusan Pembelian.
Pada tahap ini konsumen akan menyusun pilihan – pilihan merek yang terdapar pada perankat pilihan. Dan menentukan tujuan pembelian untuk merek yang paling disukai.
5. Perilaku pasca pembelian.
Dalam tahap ini konsumen akan mengalami dua hal yaitu kepuasan atau ketidakkepuasan atas produk/jasa yang dipilihnya.
2.2.5.4Struktur keputusan beli konsumen
a. Pencarian Informasi b. Cara Pembayaran c. Waktu
2.2.6 Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Beli Konsumen
Menurut Kotler (1997: 153) proses keputusan pembelian dipengaruhi oleh rangsangan pemasaran dan rangsangan lain. Bauran promosi yang meliputi periklanan (advertising), penjualan pribadi (personal selling), hubungan masyarakat (public relation) dan publisitas (publicity), promosi penjualan (sales promotion), dan pemasaran langsung (direct marketing), adalah bagian dari rangsangan pemasaran yang merupakan variabel yang dapat dikontrol oleh perusahaan.
Menurut Asseal (1995) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah strategi pemasaran yang didalamnya terdapat kegiatan promosi. Hal ini didukung juga oleh Essael (1987: 11) bahwa strategi pemasaran merupakan merupakan variabel yang dapat dikontrol oleh pemasar dalam usaha mempengaruhi konsumen. Variabel ini adalah produk, harga, distribusi dan promosi.
faktor promosi dari produsen produk jasa tersebut juga sangat menentukan konsumen untuk mengkonsumsi produk jasa tersebut.
Dikatakan juga oleh Kotler (1997) dalam Nirwana bahwa faktor – faktor kebutuhan yang ada dalam diri konsumen, keyakinan terhadap keberadaan produk jasa yang dikehendaki, pengaruh promosi serta pengalaman masa lalu konsumen tersebut merupakan faktor – faktor yang mendorong munculnya hasrat untuk mengkonsumsi produk jasa yang dikehendaki oleh konsumen
2.3 Kerangka Konsep
2.4 Hipotesis
Berdasarkan kajian teori di atas, maka dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut :
1. Diduga terdapat pengaruh positif periklanan (X1) terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih UPN ”Veteran” Jawa Timur (Y).
2. Diduga terdapat pengaruh positif promosi penjualan (X2) terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih UPN ”Veteran” Jawa Timur (Y).
3. Diduga terdapat pengaruh positif hubungan masyarakat (X3) terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih UPN ”Veteran” Jawa Timur (Y).
X1
Periklanan
Y Keputusan Mahasiswa memilih UPN X
Bauran Promosi
X3 Hubungan Masyarakat
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Untuk memperoleh gambaran yang jelas, serta lebih dapat memahami isi dan agar definisi yang digunakan di dalam penelitian ini dapat diukur serta menghilangkan dan menghindari adanya kesalahan dalam penafsiran, maka variabel – variabel yang berkaitan dengan penelitian yang akan dianalisis adalah sebagai berikut.
3.1.1 Periklanan (X1)
Periklanan adalah suatu bentuk penyajian dan promosi dari gagasan, barang atau jasa yang dibiayai oleh suatu sponsor tertentu yang bersifat nonpersonal. Indikator dari periklanan adalah sebagai berikut :
a. Isi pesan yang mudah dipahami (X1.1)
Adalah isi pesan dari iklan UPN ”Veteran” Jawa Timur mudah dipahami. b. Dapat dipercaya (X1.2)
Adalah iklan UPN ”Veteran” Jawa Timur dapat dipercaya. c. Mempunyai daya Tarik (X1.3)
3.1.2 Promosi Penjualan (X2)
Adalah segala kegiatan pemasaran selain personal selling, advertensi, dan publicitas, yang merangsang pembelian consumen dan kefektifan agen seperti pameran, pertunjukkan, demonstrasi dan segala usaha penjualan yang tidak dilakukan secara teratur dan kontinyu. Indikatornya meliputi:
a. Pameran (X2.1)
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur selalu mengikuti pameran – pameran pendidikan.
b. Potongan Harga Pendaftaran (X2.2)
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur memberikan potongan harga pendaftaran kepada calon mahasiswa khusus.
c. Pemberian beasiswa (X2.3)
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur memiliki program promosi berupa pemberian beasiswa kepada mahasiswanya yang berprestasi.
3.1.3 Hubungan Masyarakat(X3)
Adalah usaha untuk merangsang permintaan dari suatu produk secara nonpersonal dengan membuat, baik berupa berita yang bersifat komersial tentang produk tersebut di dalam media cetak atau tidak, maupun hasil wawancara yang disiarkan dalam media tersebut.meliputi:
a. Berita (X3.1)
b. Kegiatan pelayanan masyarakat (X3.2)
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur sering melakukan kegiatan pelayanan masyarakat.
a. Brosur (X3.3)
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur sering melakukan kegiatan penyebaran brosur.
3.1.4 Keputusan Konsumen dalam memilih UPN ”Veteran” Jawa Timur (Y)
Adalah keputusan yang dilakukan konsumen setelah adanya penyusunan alternatif – alternatif. Dan menurut Kotler (2000: 208) menjelaskan indikator – indikator yang dapat mengukur niat beli konsumen, yaitu :
a. Pencarian Informasi (Y1)
Adalah mahasiswa melakukan pencarian informasi tentang UPN ”Veteran” Jawa Timur.
b. Cara Pembayaran (Y2)
Adalah mahasiswa mempertimbangkan pilihan cara pembayaran di UPN ”Veteran” Jawa Timur
c. Waktu (Y3)
3.2 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval, sedangkan teknik penyusunan skala menggunakan lima poin skala likert. Skala likert merupakan metode pengukuran sikap, pendapat, dan persepi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Responden diminta menjawab pertanyaan atau pernyataan yang berasal dari indikator – indikator pembentuk variabel penelitian. Metode pengukuran ini umumnya digunakan untuk mengetahui sikap penilaian responden terhadap merek dagang, produk, identifikasi perusahaan, pekerjaan individu tertentu dan dimensi construct yang lain-lain. Responden diminta untuk menilai suatu obyek atau konsep pada suatu skala urutan angka yaitu 1-7 yang mempunyai kata – kata sebagai berikut:
1 7 Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
3.3 Teknik Penentuan Sampel 1. Populasi
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yaitu bagian atau beberapa mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur tahun ajaran 2009/2010. Penelitian ini menggunakan probability sampling
yaitu teknik yang memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel secara proportionate stratified random sampling yaitu teknik pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional, dilakukan sampling ini apabila anggota populasinya heterogen (tidak sejenis). Dikarenakan tiap – tiap jurusan di UPN memiliki karakteristik berbeda – beda dan harus dihomogenkan.
Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 107 responden karena teknik pengambilan sampel secara proportionate stratified random sampling dan sehubungan dengan digunakan structural Equation Modeling (SEM), maka jumlah sampel yang digunakan berdasarkan pertimbangan pedoman pengukuran sampel menurut Sugiyono (1999:67) rumusnya dan riciannya jumlah sample tiap jurusan dalam table 3.1 berikut :
ni = N N.d² + 1
ni = 1841 (1841.0,0025) + 1
Maka ni = 381 responden lalu dilanjutkan dengan rumus : n = Ni/N.ni
Dimana : n = jumlah sampel menurut stratum Ni = jumlah populasi menurut stratum
Tabel 3.1: Jumlah Sampel Tiap Jurusan
Jurusan Jumlah Sampel
Ekonomi Pembangunan (57/7972) x 381 = 2,71 = 3 mahasiswa Ekonomi Manajemen (267/7972) x 381 = 12,90 = 13 mahasiswa Ekonomi Akuntansi (210/7972) x 381 = 10,03 = 10 mahasiswa Agribisnis (39/7972) x 381 = 1,86 = 2 mahasiswa Agriteknologi (35/7972) x 381 = 1,67 = 2 mahasiswa Teknik Kimia (64/7972) x 381 = 3,05 = 3 mahasiswa Teknik Industri (93/7972) x 381 = 4,44 = 4 mahasiswa Teknik Pangan (53/7972) x 381 = 2,51 = 3 mahasiswa Teknik Informatika (249/7972) x 381 = 16,66 = 17 mahasiswa Sistem Informasi (94/7972) x 381 = 4,49= 5 mahasiswa Administrasi Publik (87/7972) x 381 = 4,15 = 4 mahasiswa Administrasi Bisnis (89/7972) x 381 = 4,25 = 4 mahasiswa Ilmu Komunikasi (371/7972) x 381 = 17,68= 18 mahasiswa Hubungan Internasional (35/7972) x 381 = 1,67 = 2 mahasiswa Teknik Arsitektur (59/7972) x 381 = 2,91 = 3 mahasiswa Teknik Lingkungan (55/7972) x 381 = 2,62 = 3 mahasiswa Teknik Sipil (57/7972) x 381 = 2,71 = 3 mahasiswa Desain Komunikasi Visual (53/7972) x 381 = 2,57 = 3 mahasiswa Ilmu Hukum (113/7972) x 381 = 5,39 = 5 mahasiswa
Total 107 mahasiswa
3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer:
Merupakan data yang diperoleh langsung dari responden melalui pengisian kuesioner yang diberikan pada responden berkaitan dengan variabel penelitian.
3.4.2 Sumber Data
3.4.3 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data mengenai obyek yang akan diteliti dengan cara sebagai berikut :
a. Wawancara
Yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab untuk mendapatkan informasi mengenai variable penelitian secara langsung terhadap pihak-pihak yang bersangkutan dalam perusahaan yang menjadi obyek penelitian ini yaitu mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur.
b. Kuesioner
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi menurut pendapat pribadi sehubungan dengan masalah yang diteliti dan kemudian tiap jawaban diberikan nilai (skor). Kuesioner dilakukan di fakultas – fakultas UPN “Veteran” Jawa Timur. Kuesioner diberikan pada mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur dan bersedia meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner.
3.5 Teknis Analisis dan Uji Hipotesis 3.5.1 Teknik Analisis
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya menggunakan koefisien jalur. Langkah-langkah dalam analisis SEM model pengukuran dengan contoh faktor
Performance dilakukan sebagai berikut: X1.1 = λ1 Performance+ er_1
X1.2 = λ2 Performance + er_2
[image:39.612.132.439.358.439.2]Bila persamaan di atas dinyatakan dalam sebuah pengukuran model untuk diuji unidimensionalitasnya melalui Confirmatory Factor Analysis, maka model pengukuran dengan contoh Faktor Performance akan nampak sebagai berikut :
Gambar 3.1 : Model Pengukuran Faktor Performance
Keterangan :
X1.1: Pernyataan tentang isi pesan dari iklan UPN mudah dipahami. X1.2: Pernyataan tentang iklan UPN dapat dipercaya.
Er_1: Error term X1j
Demikian juga dengan faktor lain seperti promosi penjualan, hubungan masyarakat dan keputusan pembelian.
Performance
X 1.1
er_2 er_1
3.5.2 Asumsi Model Structural Equation Modelling a. Uji Normalitas Sebaran dan Linieritas.
1. Normalitas dapat diuji dengan melihat gambar histogram data atau dapat diuji dengan metode-metode statistik.
2. Menggunakan critical rasio yang diperoleh dengan membagi koefisien sampel dengan standart errornya dan skewness value yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif dimana nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut sebagai Z-value. Pada tingkat signifikasi 1%, jika nilai Z lebih besar dari nilai kritis, maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal.
3. Normal Probability Plot [SPSS 10.1]
4. Linieritas dengan mengamati scatterplots dari data yaitu dengan memilih pasangan data dan dilihat pola penyebarannya untuk menduga ada tidaknya linieritas.
b. Evaluasi Atas Outlier
1. Mengamati nilai Z - score: ketentuannya diantara + 3,0 non outlier.
2. Multivariate outlier diuji dengan kriteria jarak Mahalanobis pada tingkat p < 0,001. Jarak diuji dengan Chi-Square [X] pada df sebesar jumlah variabel bebasnya. Ketentuan : bila Mahalanobis > dari nilai x adalah
c. Deteksi Multicollinierity dan Singularity
Dengan mengamati Determinant matriks covarians. Dengan ketentuan apabila
determinant sample matrix mendekati angka 0 [kecil], maka terjadi
multikolinieritas dan singularitas [Tabachnick & Fidell, 1998]. d. Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang seharusnya diukur. Sedangkan reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah konstruk yang umum.
Karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap latent variable / construct akan diuji dengan melihat loading faktor dari hubungan antara setiap obseverd variable dan latent variable. Sedangkan reliabilitas diuji dengan construct reliability dan variance-extracted. Construct reliability dan
variance-extracted dihitung dengan rumus berikut : [Σ Standardize Loading]
Construct Reliability =
[(ΣStandardize Loading) 2
2
+ Σεj]
Σ [Standardize Loading2 Variance-Extracted =
[Σ (Standardize Loading
] 2
) + Σεj]
Sementara εj dapat di hitung dengan formula εj = 1 – [Standardize Loading]. Secara umum, nilai Construct Reliability yang dapat diterima adalah > 0,7 dan
Standardize Loading dapat diperoleh dari output AMOS 4.01, dengan melihat nilai estimasi setiap Construct Reliability regression weigths terhadap setiap butir sebagai indikatornya.
3.5.3 Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal
Pengaruh langsung (koefisien jalur) diamati dari bobot regresi terstandar dengan pengujian signifikansi pembanding nilai CR (Critical Ratio) atau P (Probability) yang sama dengan nilai t hitung. Apabila t hitung lebih besar daripada t tabel berarti signifikan.
3.5.4 Pengujian Model Dengan One Step Approach
Dalam metode SEM, model pengukuran dan model struktur parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi fit model. One Step Approach to SEM digunakan apabila model diyakini dan dilandasi teori yang kuat serta validitas dan reliabilitas data sangat baik.
3.5.5. Pengujian Model dengan One Step Approach-Modification
3.5.6 Evaluasi Model
Hair et al., 1998 menjelaskan bahwa pola “confirmatory” menunjukkan prosedur yang dirancang untuk mengevaluasi utilitas hipotesis-hipotesis dengan pengujian fit antara model teoritis dan data empiris. Jika model teoritis menggambarkan “good fit” dengan data, maka model dianggap sebagai yang diperkuat. Sebaliknya, suatu model teoritis tidak diperkuat jika teori tersebut mempunyai suatu “poor jit” dengan data Amos dapat menguji apakah model “good fit” atau “poor fit”. Jadi “good fit” model yang diuji sangat penting dalam penggunaan Structural Equation Modelling.
Pengujian terhadap model yang dikembangkan dengan berbagai kriteria
Goodness of Fit, yakni Chi-square, Probability, RMSEA, GFI, TLI, CFI, AGFI,
CMIN/DF. Apabila model awal tidak good fit dengan data maka model
dikembangkan dengan pendekatan Two Step Approach to Structural Equation Modelling (SEM).
Berikut ini disajikan beberapa indeks kesesuaian dan cut off valuenya untuk digunakan dalam menguji apakah model dapat diterima atau ditolak.
1. X2
Alat uji yang paling fundamental untuk mengukur overall fit adalah likehood ratio chi-square statistic. Chi-square ini bersifat sangat sensitive terhadap besarnya sampel yang digunakan karena itu bila jumlah sampel adalah cukup besar yaitu lebih dari 200 sampel maka statistic chi-square ini harus didampingi oleh alat uji lainnya. Model yang diuji akan dipandang baik atau memuaskan bila nilai chi-squarenya rendah. Semakin kecil nilai X
– Chi Square Statistic
2
baik model itu. Dalam pengujiannya ini nilai X2
2. RMSEA-The Rood Mean Square Error of Appoximation
yang rendah yang menghasilkan sebuah tingkat signifikansi yang lebih besar dari 0,05 akan mengindikasikan tak adanya perbedaan yang signifikan antara matriks kovarians yang diestimasi.
Adalah sebuah indeks yang dapat digunakan untuk mengkompensasikan
chi-square statistic dalam sampel yang besar nilai RMSEA menunjukkan
goodness-of-fit yang dapat diharapkan bila model diestimasi dalam populasi. Nilai RMSEA yang lebih kecil atau sama dengan 0,08 merupakan indeks untuk dapat diterimanya model yang menunjukkan sebuah close-fit dari model ini berdasarkan degree of freedom.
3. GFI-Goodness of Fit Index
Indeks kesesuaian (fit index) ini akan menghitung proporsi tertimbang dari varians dalam matriks kovarians sampel yang dijelaskan oleh matriks kovarians populasi yang terestimasikan. GFI adalah sebuah ukuran non-statistical yang mempunyai rentang nilai antara 0 (poor fit) sampai dengan 1,0 (perfect fit) nilai yang tinggi dalam indeks ini menunjukkan sebuah “better fit”.
4. AGFI-Adjusted Goodness of fit indeks
Adalah analog dari R2 dalam regresi berganda. Fit index ini dapat didjust
mempunyai nilai sama dengan atau lebih besar dari 0,09 perlu diketahui bahwa baik GFI maupun AGFI adalah kriteria yang diperhitungkan proporsi tertimbang dari varians dalam sebuah matriks kovarians sampel.
5. CMIN / DF
The minimum sample discrepancy function (CMN) dibagi dengan degree of
freedom-nya akan menghasilkan indeks CMIN / DF, yang umumnya
dilaporkan oleh para peneliti sebagai salah satu indikator untuk mengukur tingkat fit-nya sebuah model.
6. TLI-Tucker Lewis Index
TLI adalah sebuah alternatif incremental fit index yang membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah baseline model. Nilai yang direkomendasikan sebagai acuan untuk diterimanya sebuah model adalah penerimaan > 0,95 dan nilai yang sangat mendekati 1 menunjukkan a very good fit.
7. CFI-Comparative Fit Index
Besaran indeks ini adalah pada rentang nilai sebesar 0-1, dimana semakin mendekati 1 mengindikasikan tingkat fit yang paling tinggi a very good fit.
Tabel 3.1: Goodness Fit Index
Goodness of fit index
Keterangan Cut-off-value
X2 Menguji apakah
covariance yang diestimasi sama dengan covariance
sample (apakah model sesuai dengan data)
– Chi Square Diharapkan kecil 1
s/d 5 atau paling baik diantara 1 dan 2.
Probability Uji signifikansi terhadap
perbedaan matriks
covariance data dan
matriks covariance yang diestimasi.
Minimum 0,1 atau 0,2 atau > 0,05
RMSEA Mengkompensasi
kelemahan Chi-Square
pada sampel besar
< 0,08
GFI Menghitung proporsi tertimbang varians dalam matriks sampel yang dijelaskan oleh matriks covariance populasi yang diestimasi (analog dengan R2
> 0,90
dalam regresi berganda).
AGFI GFI yang disesuaikan terhadap DF
> 0,90 CMIND/DF Kesesuaian antara data dan
model
< 2,00 TLI Pembandingan antara
model yang diuji terhadap
baseline model
> 0,95
CFI Uji kelayakan model yang tidak sensitive terhadap besarnya sampel dan kerumitan model.
> 0,94
3.6 Pengujian Hipotesis
3.6.1 Uji Reliabilitas dan Validitas a. Reliabilitas
Reliabilitas suatu alat ukur sering diartikan sebagai keajengan (consistency) dari alat ukur itu. (Ancok, 1987), mendefinisikan reliabilitas sebagai index yang menunjukkan sejauh mana alat ukur itu dapat dipercaya/dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukuran dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat pengukur tersebut reliable. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukuran didalam mengukur gejala yang sama.
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan, suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian tes, berhubungan dengan ketepatan hasil tes.
Dalam penelitian ini, uji ini ditafsirkan dengan menggunakan koefisien alpha cukup tinggi (berkisar 0,50 – 0,60) dapat ditafsirkan suatu hasil pengukuran relative konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Dengan kata lain instrument tersebut dapat diandalkan atau reliable (Ferdinand, 2002).
b. Validitas
pengumpulan datanya, maka kuisioner yang disusun itu harus dapat mengukur apa yang ingin diukurnya. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas, jika hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium.
Menurut Ancok (1987), bahwa cara yang paling banyak dipergunakan untuk mengetahui suatu validitas alat ukur adalah dengan cara mengkorelasikan score yang diperoleh setiap item pertanyaan dengan score totalnya.
Validitas yang digunakan didalam penelitian ini adalah validitas yang menunjukkan sejauh mana uji dapat mengukur apa yang sebenarnya kita ukur. 3.6.2 Uji Outlier Univariate dan Multivariate
Outlier adalah observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrian baik secara univariant yaitu yang sering muncul karena kombinasi karakteristik unit yang dimilikinya dan terlihat sangat jauh berbeda dari observasi-observasi yang lainnya (Ferdinand, 2002 : 52).
3.6.3 Uji Outlier Univariate
Pedoman evaluasi adalah nilai ambang batas dari Z-score itu berada pada rentang tiga sampai dengan empat (Hair dkk, 1995 dan Ferdinand, 2002 : 98). Oleh karena itu apabila ada observasi-observasi yang memiliki Z-score ≥ 3,00 akan dikategorikan sebagai outlier.
3.6.4 Uji Outlier Multivariate
Evaluasi terhadap multivariat outlier perlu dilakukan sebab walaupun data dianalisis menunjukkan tidak ada outlier pada tingkat univariant, tetapi observasi itu dapat menjadi outlier bila sudah saling dikombinasikan. Jarak mahalanobis (The Mahalanobis Distance) untuk tiap observasi dapat dihitung dan menunjukkan jarak sebuah observasi dari rata-rata semua variabel dalam sebuah ruang multidimensional.
Uji terhadap multivariat dilakukan dengan menggunakan kriteria jarak mahalanobis pada tingkat σ < 0,001. Jarak mahalanobis itu dapat dievaluasi
dengan menggunakan nilai X2 pada derajat kebebasan sebesar jumlah item yang digunakan dalam penelitian. Jika diperoleh harga atau jarak mahalanobisnya sebesar lebih dari nilai X2tabel
3.6.5 Uji Normalitas Data
adalah outlier multivariate.
Adapun metode yang digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan menggunakan uji critical ratio dari skaness dan kurtosis ketentuan sebagai berikut :
Pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah :
a. Jika nilai critical yang diperoleh melebihi rentang ± 2,58 maka distribusi adalah tidak normal.
b. Jika nilai critical yang diperoleh berada pada rentang ± 2,58 maka distribusi adalah normal.
3.6.6 Uji Hipotesis
Structural Equation Modelling (SEM) dengan bantuan program aplikasi Amos digunakan untuk menganalisis hubungan diantara variabel laten. Structural Equation Modelling juga dapat mengestimasi nilai-nilai path analysis. Setiap hipotesis dalam penelitian yang berkaitan dengan variabel pengaruh kualitas produk pelayanan dan kemudahan ini dapat diuji dengan path analysis. Setiap hipotesis dapat diuji dengan membandingkan nilai CR dan nilai tabel pada degree of freedom (dF) tertentu. Apabila nilai critical ratio (CR) lebih besar dari nilai t tabel, maka hubungan variabel yang diuji dapat dinyatakan signifikan pada level probabilitas tertentu.
Pengujian ini dilakukan dengan cara, analisis atas signifikan faktor loading atau lamda (λ) value. Analisis ini ditujukan untuk mengkonfirmasi dua hal, yaitu : 1. Apakah nilai lamda (λ) cukup signifikan dalam menjelaskan dimensi atau
loadingnya kurang dari 0,40 disarankan agar model itu direfisi lagi, dengan mengeluarkan variabel yang tidak menjelaskan faktor yang dianalisis.
2. Apakah lamda (λ) signifikan secara statistik dengan mengajukan hipotesis : a) H0 = λ1
b) H
= 0
0 = λ2
Dengan harapan agar H = 0
0 dapat ditolak, agar H1 diterima. Pengujian signifikan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1. Sejarah Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur merupakan
salah satu lembaga pendidikan tinggi swasta di Indonesia yang berdiri sejak 5 Juli
1959. Selama kurun waktu 49 tahun, UPN “Veteran” Jawa Timur telah
mengalami berbagai perubahan status, yaitu:
a. Sejak Juli 1959 s/d 1965 Akademi Administrasi Perusahaan “Veteran”
Cabang Surabaya.
b. Pada 17 Mei 1968 Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (PTPN)
“Veteran” Cabang Jawa Timur dengan 3 Fakultas (Ekonomi, Pertanian
dan Teknik Kimia), berdasarkan Surat Keputusan Kementerian
Transmigrasi, Urusan Veteran dan Demobilisasi.
c. Periode 1976-1994, terjadi peralihan status PTPN “Veteran” Cabang
Jawa Timur sebagai Perguruan Tinggi Kedinasan di-bawah
Departemen Pertahanan Keamanan RI.
d. Periode tahun 1977, terjadi perubahan nama PTPN “Veteran” Cabang
Jawa Timur menjadi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Cabang Jawa Timur.
e. Sejak tahun akademik 1994/1995 penyelenggaraannya dilakukan
f. Berdasarkan Surat keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Tinggi No. 001/BAN-PT/Ak-1/VIII/1998 tanggal 11 Agustus 1998
telah memperoleh status terakreditasi penuh untuk semua
Jurusan/Program studi.
g. Pada awal tahun akademik 2005/2006 jumlah mahasiswa yang
terdaftar mencapai 12.500 orang, yang berasal dari SMU
Negeri/Swasta, SMK Negeri/Swasta, Instansi Pemerintah dan swasta
yang berasal dari dalam/luar wilayah Propinsi Jawa Timur. Sampai
dengan akhir tahun 2005, UPN “Veteran” Jawa Timur telah
meluluskan Sarjana S-1 sejumlah 25.000 orang.
h. Sejak bulan Desember 2007, dengan disatukannya beberapa yayasan
di bawah Departemen Pertahanan RI, maka pembinaan UPN
"Veteran" Jawa Timur beralih di bawah Yayasan Kesejahteraan
Pendidikan dan Perumahan (YKPP).
4.1.2 Kegiatan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timar sebagai
penyedia jasa pendidikan tinggi di Surabaya memiliki kegiatan – kegiatan sebagai
berikut :
a. Menciptakan sarjana - sarjana yang memiliki nilai – nilai moralitas, mentalitas
dan intelektualitas serta jasmani yang sehat.
b. Melakukan kegiatan penelitian tentang ilmu pengetahuan dan teknologi.
d. Melakukan kegiatan kerjasama dalam bidang akademik dan non akademik
dengan perguruan tinggi lain, pemerintah dan swasta.
[image:54.612.29.574.161.530.2]4.1.3. Bagan Struktur Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur
Gambar 4.1. Struktur Organisasi UPN ”Veteran” Jawa Timur Rektor
Badan Penjamin
Mutu
LPPM
RO Admik RO Kermawa “RO Umum Ro Rengarku
Warek II
Warek I Warek III
Senat Universitas
BPH Dewan Penyantun
F. Pertanian F. Ekonomi
FISIP FTI
FTSP
F Hukum Pascasarjana
UPT Telematika
UPT Pusbasa
UPT Poliklinik UPT
4.1.4. Visi dan Misi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur 4.1.4.1. Visi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
• Menjadi Universitas terdepan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta sumberdaya manusia yang dilandasi nilai dan semangat
kejuangan.
4.1.4.2. Misi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
• Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang memiliki nilia-nilai moralitas,
mentalitas dan intelektualitas serta jasmani yang sehat.
• Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi menuju research
university.
• Mengembangkan sistem pemberdayaan masyarakat..
• Meningkatkan kerjasama dalam bidang akademik dan non akademik dengan
perguruan tinggi lain, pemerintah dan swasta.
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
4.2.1. Deskripsi Karakteristik Responden
Tangggapan responden tentang pengaruh bauran promosi (X) terhadap
keputusan mahasiswa memilih UPN ”Veteran” Jawa Timur (Y), dimana kuisioner
disebarkan pada 107 orang. Untuk jawaban kuisioner dinyatakan dengan memberi
skor yang berada dalam rentang nilai 1 sampai 7 pada masing-masing skala,
dimana nilai 1 menunjukkan nilai terendah dan nilai 7 menunjukkan nilai
Karakteristik responden yang digunakan dalam penelitian ini dilihat dari
jenis kelamin dan usia responden. Berikut karakteristik responden yang disajikan
dalam tabel frekuensi berikut :
1. Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari 107 responden yang menjawab kuesioner yang telah diberikan
dapat diketahui jenis kelamin dari responden yakni pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.1.
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Prosentase (%)
1 Pria 74 69,1%
2 Wanita 33 30,9%
Total 107 100%
Sumber : Lampiran
Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden pria sebanyak 74 orang
(69,1 %) dan responden wanita sebanyak 33 orang (30,9 %).
2. Berdasarkan Usia
Dari 107 responden yang menjawab kuesioner yang telah diberikan
dapat diketahui usia para responden yakni pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.2.
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Prosentase (%)
1 18-19 tahun 71 66,4%
3 ≥ 22 tahun 17 15,8%
Total 107 100%
Sumber : Lampiran
Dari tabel 4.2 diketahui responden berusia 18-19 tahun sebanyak 71
orang (66,4%), usia 20-21 tahun sebanyak 19 orang (17,8%), dan usia 22 tahun
lebih sebanyak 17 orang (15,8%).
3. Berdasarkan Pekerjaan
Dari 107 responden yang menjawab kuesioner yang telah diberikan
[image:57.612.126.473.70.121.2]dapat diketahui pekerjaan para responden yakni pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.3.
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Jumlah Prosentase (%)
1 Pegawai swasta 16 14,9%
2 Wiraswasta 28 26,1%
3 Mahasiswa 63 59%
Total 107 100%
Sumber : Lampiran
4.2.2 Deskripsi Bauran Promosi (X)
Bauran promosi merupakan penggunaan kombinasi yang terdapat dari
unsur – unsur atau peralatan promosi, yang mencerminkan pelaksanaan kebijakan
promosi dari suatu perusahaan. Bauran promosi dalam penelitian ini terdiri dari
periklanan (X1), promosi penjualan (X2) dan hubungan masyarakat (X3).
4.2.2.1Periklanan (X1)
Periklanan adalah suatu bentuk penyajian dan promosi dari gagasan,
barang atau jasa yang dibiayai oleh suatu sponsor tertentu yang bersifat
nonpersonal. Hasil tanggapan responden terhadap periklanan (X1) dapat dilihat
[image:58.612.123.558.295.485.2]pada tabeli berikut :
Tabel 4.4.
Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai
Periklanan(X1
No
)
Pernyataan Skor Jawaban Skor
1 2 3 4 5 6 7
1
Pemahaman mahasiswa terhadap isi pesan iklan dari UPN ”Veteran” Jawa Timur
0 0 0 8 49 38 12 107
0% 0% 0% 7,48% 45,80% 35,51% 11,21% 100%
2
Kepercayaan mahasiswa terhadap iklan UPN ”Veteran” Jawa Timur
0 0 0 11 55 27 14 107
0% 0% 0% 10,28% 51,40% 25,23% 13,09% 100%
3
Iklan UPN ”Veteran” Jawa Timur memiliki daya tarik
0 0 0 11 52 30 14 107
0% 0% 0% 10,28% 48,60% 28,04% 13,08% 100%
Sumber : Data diolah
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa:
1. Indikator pertama dari periklanan, yaitu pemahaman mahasiswa terhadap isi
pesan iklan dari UPN ”Veteran” Jawa Timur, mendapat respon terbanyak
pada skor 5 dengan jumlah responden sebanyak 49 responden atau 45,80%,
kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 6 dengan jumlah resonden 38
atau 35,51%. Artinya, sebagian besar responden yang menjawab setuju
sebanyak 12 responden atau sebanyak 11,21% dan yang menjawab netral
sebanyak 8 responden atau 7,48%.
2. Indikator kedua dari periklanan, yaitu kepercayaan mahasiswa terhadap iklan
UPN ”Veteran” Jawa Timur, mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan
jumlah responden sebanyak 55 responden atau 51,40%, kemudian terbanyak
kedua terdapat pada skor 6 dengan jumlah resonden 27 atau 25,23%. Artinya,
sebagian besar responden yang menjawab setuju sebanyak 82 responden atau
76,63%, kemudian yang menjawab sangat setuju sebanyak 14 responden atau
sebanyak 13,09% dan yang menjawab netral sebanyak 11 responden atau
10,28%.
3. Indikator ketiga dari periklanan, yaitu iklan UPN ”Veteran” Jawa Timur
memiliki daya tarik, mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan jumlah
responden sebanyak 52 responden atau 48,60%, kemudian terbanyak kedua
terdapat pada skor 6 dengan jumlah resonden 30 atau 28,04%. Artinya,
sebagian besar responden yang menjawab setuju sebanyak 82 responden atau
76,64%, kemudian yang menjawab sangat setuju sebanyak 14 responden atau
sebanyak 13,08% dan yang menjawab netral sebanyak 11 responden atau
10,28%.
4.2.2.2Promosi Penjualan (X2)
Promosi penjualan adalah segala kegiatan pemasaran selain personal
selling, advertensi, dan publicitas, yang merangsang pembelian konsumen dan
penjualan yang tidak dilakukan secara teratur dan kontinyu. Hasil tanggapan
[image:60.612.123.557.186.433.2]responden terhadap promosi penjualan (X2) dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.5
Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai
Promosi Penjualan(X2
No
)
Pernyataan Skor Jawaban Skor
1 2 3 4 5 6 7
1
UPN ”Veteran” Jawa Timur selalu mengikuti pameran – pameran pendidikan
0 0 2 15 39 38 13 107
0% 0% 1,87% 14,02% 36,45% 35,51% 12,15% 100%
2
UPN ”Veteran” Jawa Timur memberikan potongan biaya pendaftaran bagi keluarga veteran
0 0 0 11 57 31 8 107
0% 0% 0% 10,28% 53,27% 28,97% 7,48% 100%
3
UPN ”Veteran” Jawa Timur memberikan beasiswa bagi mahasiswanya yang berprestasi
0 0 2 17 39 37 12 107
0% 0% 1,87% 15,89% 36,45% 34,58% 11,21% 100%
Sumber : Data diolah
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa:
1. Indikator pertama dari promosi penjualan, yaitu UPN ”Veteran” Jawa Timur
selalu mengikuti pameran – pameran pendidikan, mendapat respon terbanyak
pada skor 5 dengan jumlah responden sebanyak 39 responden atau 36,45%,
kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 6 dengan jumlah resonden 38
atau 35,51%. Artinya, sebagian besar responden yang menjawab setuju
sebanyak 77 responden atau 71,96%, kemudian yang menjawab netral 15
responden atau 14,02%, menjawab sangat setuju sebanyak 7 responden atau
sebanyak 12,15%, dan yang menjawab kurang setuju sebanyak 2 responden
2. Indikator kedua dari promosi penjualan, yaitu UPN ”Veteran” Jawa Timur
memberikan potongan biaya pendaftaran bagi keluarga veteran, mendapat
respon terbanyak pada skor 5 dengan jumlah responden sebanyak 57
responden atau 53,27%, kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 6
dengan jumlah resonden 31 atau 28,97%. Artinya, sebagian besar responden
yang menjawab setuju sebanyak 88 responden atau 82,24%, kemudian yang
menjawab sangat setuju sebanyak 8 responden atau sebanyak 7,48% dan yang
menjawab netral sebanyak 11 responden atau 10,28%.
3. Indikator ketiga dari promosi penjualan, yaitu UPN ”Veteran” Jawa Timur
memberikan beasiswa bagi mahasiswanya yang berprestasi, mendapat respon
terbanyak pada skor 5 dengan jumlah responden sebanyak 39 responden atau
36,45%, kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 6 dengan jumlah
resonden 37 atau 34,58%. Artinya, sebagian besar responden yang menjawab
setuju sebanyak 78 responden atau 71,03%, kemudian yang menjawab netral
17 responden atau 15,89%, menjawab sangat setuju sebanyak 12 responden
atau sebanyak 11,21% dan yang menjawab kurang setuju sebanyak 2
responden atau 1,87%.
4.2.2.3Hubungan Masyarakat (X3)
Hubungan masyarakat adalah usaha untuk merangsang permintaan dari
suatu produk secara nonpersonal dengan membuat, baik berupa berita yang
maupun hasil wawancara yang disiarkan dalam media. Hasil tanggapan
[image:62.612.124.556.185.396.2]responden terhadap hubungan masyarakat (X3) dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.6
Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai
Hubungan Masyarakat(X3
No
)
Pernyataan Skor Jawaban Skor
1 2 3 4 5 6 7
1
Mahasiswa sering melihat atau mendengar tentang berita UPN di media cetak maupun elektronik
0 0 14 27 20 22 24 107
0% 0% 13,46% 25,23% 18,69% 20,56% 22.06% 100%
2
UPN ”Veteran” Jawa Timur selalu melakukan kegiatan pelayanan masyarakat
0 0 5 30 30 19 23 107
0% 0% 4,67% 28.03% 28.03% 17,76% 21.51% 100%
3
Mahasiswa sering melihat UPN ”Veteran” Jawa Timur melakukan kegiatan
penyebaran brosur di SMA – SMA Surabaya
0 10 11 22 26 30 28 107
0% 9,35% 10.28% 20,56% 24,30% 28,03% 17,76% 100%
Sumber : Data diolah
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa:
1. Indikator pertama dari hubungan masyarakat, yaitu mahasiswa sering melihat
atau mendengar tentang berita UPN di media cetak maupun elektronik,
mendapat respon setuju pada skor 5 – 7 dengan jumlah responden sebanyak
66 responden atau 61,31%. Artinya, sebagian besar responden yang menjawab
setuju terhadap pernyataan ini, kemudian yang menjawab netral 27 responden
atau 25,23% dan yang menjawab kurang setuju sebanyak 14 responden atau
13,46%.
2. Indikator kedua dari hubungan masyarakat, yaitu UPN ”Veteran” Jawa Timur
selalu melakukan kegiatan pelayanan masyarakat, mendapat respon setuju
67,30%. Artinya, sebagian besar responden yang menjawab setuju terhadap
pernyataan ini, kemudian yang menjawab netral sebanyak 30 responden atau
28,03% dan menjawab kurang setuju sebanyak 5 responden atau 4,67%.
3. Indikator ketiga dari hubungan masyarakat, yaitu mahasiswa sering melihat
UPN ”Veteran” Jawa Timur melakukan kegiatan penyebaran brosur di SMA –
SMA Surabaya, mendapat respon setuju pada skor 5 – 7 dengan jumlah
responden sebanyak 84 responden atau 70,09%. Artinya, sebagian besar
responden yang menjawab setuju terhadap pernyataan ini, kemudian yang
menjawab netral 22 responden atau 20,56%, menjawab kurang setuju
sebanyak 11 responden atau sebanyak 10,28% dan yang menjawab tidak
setuju sebanyak 10 responden atau 9,35%.
4.2.2.4Keputusan Memilih UPN
Keputusan memilih adalah keputusan yang dilakukan konsumen setelah
adanya penyusunan alternatif – alternatif. Hasil tanggapan responden terhadap
[image:63.612.125.558.572.714.2]keputusan memilih UPN (Y) dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 4.7
Frekuensi Hasil Jawaban Responden Mengenai
Keputusan Memilih UPN(Y)
No Pernyataan Skor Jawaban Skor
1 2 3 4 5 6 7
1
Mahasiswa melakukan pencarian informasi tentang UPN ”Veteran” Jawa Timur saat memutuskan kuliah UPN ”Veteran” Jawa Timur
0 0 0 16 44 41 6 107
0% 0% 0% 14,95% 41,12% 38,32% 5,61% 100%
2 Mahasiswa
mempertimbangkan pilihan
0 0 0 11 51 30 15 107
cara pembayaran saat memutuskan kuliah di UPN ”Veteran” Jawa Timur
3
Mahasiswa
mempertimbangkan waktu saat memutuskan kuliah di UPN ”Veteran” Jawa Timur
0 2 0 0 12 53 40 107
0% 1,87% 0% 0% 11,21% 49,53% 37,38% 100%
Sumber : Data diolah
Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa:
1. Indikator pertama dari keputusan memilih UPN, yaitu mahasiswa melakukan
pencarian informasi tentang UPN ”Veteran” Jawa Timur saat memutuskan
kuliah UPN ”Veteran” Jawa Timur, mendapat respon terbanyak pada skor 5
dengan jumlah responden sebanyak 44 responden atau 41,12%, kemudian
terbanyak kedua terdapat pada skor 6 dengan jumlah resonden 41 atau
38,32%. Artinya, sebagian besar responden yang menjawab setuju sebanyak
85 responden atau 79,44%, kemudian yang menjawab netral 16 responden
atau 14,95% dan menjawab sangat setuju sebanyak 6 responden atau sebanyak
5,61%.
2. Indikator kedua dari keputusan memilih UPN, yaitu mahasiswa
mempertimbangkan pilihan cara pembayaran saat memutuskan kuliah di UPN
”Veteran” Jawa Timur, mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan
jumlah re