• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN TOKOH WANITA DALAM PENGELOLAAN PROGRAM PAUD AL-BIDAYAH KP. BOJONGKONENG DESA CIBEDUG KECAMATAN RONGGA KABUPATEN BANDUNG BARAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERAN TOKOH WANITA DALAM PENGELOLAAN PROGRAM PAUD AL-BIDAYAH KP. BOJONGKONENG DESA CIBEDUG KECAMATAN RONGGA KABUPATEN BANDUNG BARAT."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PERAN TOKOH WANITA DALAM PENGELOLAAN PROGRAM PAUD AL-BIDAYAH Kp. BOJONGKONENG DESA CIBEDUG KECAMATAN

RONGGA KABUPATEN BANDUNG BARAT

Penelitian ini bertitik tolak pada permasalahan pokok tentang bagaimana peran tokoh wanita dalam pengelolaan program PAUD Al-Bidayah . Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: 1) Untuk mendeskripsikan peyelenggaraan program PAUD oleh tokoh wanita di PAUD Al-Bidayah Kp. Bojongkoneng Desa Cibedug Kecamatan Rongga Kabupaten Bandung Barat 2) Untuk mendeskripsikan peran tokoh wanita di PAUD Al-Bidayah Kp. Bojongkoneng Desa Cibedug Kecamatan Rongga Kabupaten Bandung Barat 3) Untuk mengungkap Faktor penunjang dan penghambat dalam pengelolaan tokoh wanita di PAUD Al-Bidayah Kp. Bojongkoneng Desa Cibedug Kecamatan Rongga Kabupaten Bandung Barat.

Landasan teori dari penelitian ini yaitu mengacu pada konsep pengelolaan program PLS, konsep Peran tokoh wanita, konsep PAUD. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi. Jumlah subjek penelitian ini terdiri dari tiga orang yaitu satu orang pengelola, satu orang orangtua siswa dan satu orang tutor PAUD Al-Bidayah.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1) Penyeleggaraan PAUD Al-Bidayah oleh tokoh wanita yaitu Kegitan pembelajaran yang di mulai dengan pembukaan, dan diawali baris-berbaris serta berdoa, Sarana yang digunakan PAUD AL-Bidayah terdiri dari APE dalam dan APE Luar, Metode dan strategi yang sering digunakan adalah Bermain peran, demontrasi dan bermain, serta pendampingan pada setiap anak, Kegitan pembelajaran yang dilaksankan di PAUD Al bidayah berjalan dari hari senin sampai jumat, Evaluasi yang digunakan adalah menilai hasil pekerjaan dari Peserta didik. 2) Peran yang dilakukan oleh tokoh wanita di PAUD Al-Bidayah yaitu membuat putusan, mengorganisasikan, mengkomunikasikan, pengawasan dan menilai. 3) Faktor pendukung dan penghambat dalam pengelolaan program PAUD Al-Bidayah oleh tokoh wanita yaitu dari masyarakat, Tutor dan peserta didik

(2)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN………. i

ABSTRAK………. ii

KATA PENGANTAR………... iii

UCAPAN TERIMAKASIH………... iv

DAFTAR ISI………... vi

DAFTAR TABEL……….. vii

BAB I PENDAHULUAN………..1

A. Latar Belakang Penelitian………... 1

B. Identifikasi Masalah……… 6

C. Rumusan Masalah Penelitian………. 7

D. Tujuan Penelitian……….... 8

E. Manfaat Penelitian……….. 8

F. Struktur Organisasi Skripsi……….. 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA………...10

A. Konsep Pengelolaan Progran PLS………...11

B. Konsep Peran Tokoh Wanita………..20

C. Konsep PAUD………...31

BAB III METODE PENELITIAN……….37

A. Desain Penelitian ……… 37

B. Tempat Penelitian……….. 39

C. Pengumpulan Data………. 40

D. Metode Penelitian………...43

E. Teknik Analisis Data………45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……...47

A. Hasil Penelitian……….. 47

B. Pembahasan dan Analisis Temuan………55

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………..67

A. SIMPULAN……… 67

(3)

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

1. Surat Keputusan (SK) Dosen Pembimbing 2. Lembar Bimbingan Skripsi

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pembangunan merupakan suatu usaha untuk melakukan perubahan yang

melibatkan seluruh anggota masyarakat untuk mencapai kehidupan yang lebih

baik. Hasil dari pembangunan tersebut adalah meningkatnya taraf hidup dan

kesejahteraan hal ini tidak hanya diukur dari aspek material seperti pertumbuhan

ekonomi tetapi juga diukur dalam berbagai aspek non material seperti pendidikan,

perlindungan hak asasi manusia dan kebebasan berpolitik. upaya pembangunan

merupakan suatu keharusan untuk mengembangkan sumberdaya manusia Sudjana

(2010, hlm. 40)

Hakikat Pembangunan Nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya

dan pembangunan manusia seluruhnya, hal ini berarti dalam pelaksanaan

Pembangunan Nasional harus ada keselarasan, keselarasian, keseimbangan dan

kebulatan yang utuh dalam seluruh kegiatan pembangunan, pembangunan

dilaksanakanbersama oleh masyarakat dan pemerintah.Oleh karena itu, dalam

rangka mengaktualisasikan Sumber Daya Manusia yang berpotensi, maka

diperlukan suatu usaha pendidikan karena manusia tidak akan dapat melakukan

kegiatan membangun, apabila manusia itu sendiri tidak berpendidikan.

Pendidikan menurut UU No 20 Tahun 2003 adalah usaha sadar untuk

menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan

latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang. Peran sumberdaya manusia

didalam era gelobalisasi ini sangat penting untuk mencapai Pembangunan

Nasional, hal ini menuntut kita mengembangkan wawasan, pengetahuan dan

keterampilan sebagai bekal didalam usaha-usaha Pembangunan Nasional, sumber

daya manusia merupakan suatu modal untuk mencapai Pembangunan Nasional

karena tanpa adanya sumber daya manusia ini maka pembangunan yang

(5)

System Pendidikan Nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari

semua kesatuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan lainnya

untuk mengusahakan tercapainya tujuan Pendidikan Nasional.Pendidikan

Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan

manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang

Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,

kesehatan jasmani dan rohani, keperibadian yang mantap dan mandiri serta rasa

tanggung jawab kemasyarakatan dan kebebasan ( Pasal 4 UU No.20 / 2003 ).

Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui tiga jalur yaitu jalur

pendidikan formal, nonformal, dan informal.Satuan pendidikan meliputi keluarga,

kelompok belajar, kursus dan satuan pendidikan yang sejenis.

Dalam penjelasan Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional

diungkapkan bahwa pendidikan formal dan pendidikan nonformal berakar pada

kebudayaan nasional diungkapkan bahwa pendidikan formal dan pendidikan

nonformal berakar pada kebudayaan nasional dan berdasarkan pancasila dan

Undang –Undang Dasar 1945.Kurikulum, peserta didik, dan tenaga kependidikan merupakan tiga unsur yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan pembelajaran.

Pendidikan diatur secara terpusat (sentralisasi), namun penyelenggaraan satuan

dan kegiatan pendidikan dilaksanakan secara tidak terpusat (desentralisasi).

Penyelenggaraan satuan dan kegiatan pendidikan menjadi tanggungjawab bersama

antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Sudjana (2010, hlm. 127)

Peraturan pemerintah (PP) No 73 Tahun 1991 Tentang pendidikan

nonformal merupakan peraturan pelaksanaan Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional. Menurut PP ini pendidikan nonformal adalah pendidikan yang

diselenggarakan diluar sekolah baik dilembagakan ataupun tidak.Tujuan

pendidikan nonformal adalah pertama, melayani warga belajar supaya dapat

tumbuh dan berkembang sedini mungkin dan sepanjang hayatnya guna

meningkatkan martabat dan mutu kehidupannya.Kedua membina warga belajar

agar memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang diperlukan untuk

mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah atau melanjutkan tingkat

(6)

3

masyarakat yang tidak dapat dipenuhi dalam jalur pendidikan formal. Sudjana

(2010, hlm. 127)

Tenaga kependidikan pada pendidikan nonformal diatur dalam peraturan

pemerintah Nomor 38 Tahun 1992.Tenaga kependidikan adalah anggota

masyarakat yang mengabdikan diri secara langsung dalam penyelenggaraan

pendidikan. Jenis tenaga kependidikan pada pendidikan nonformal adalah sama

dengan jenis pada pendidika formal. Mereka terdiri atas tenaga pendidik,

pengelola satuan pendidikan, penilik, peneliti dan pengembang di bidang

pendidikan, pustakawan, laboran, teknisi sumber belajar, dan penguji.Tenaga

pendidik adalah tenaga kependidikan yang bertugas membimbing, mengajar,

(membelajarkan) dan atau melatih peserta didik. Sudjana (2010, hlm. 128)

Tokoh adalah seseorang yang terkemuka atau kenamaan di bidangnya,

atau seseorang yang memegang peranan penting dalam suatu bidang atau aspek

kehidupan tertentu dalam masyarakat.Seseorang tersebut berasal, dibesarkan, dan

hidup dalam lingkungan masyarakat

tertentu.http://artikata.com/arti-354790-tokoh.html

Wanita Dalam etimologi Jawa, kata wanita berasal dari frasa ‘Wani

Ditoto’ atau berani diatur. Sebutan wanita dimaknai berdasarkan kemampuannya

untuk tunduk dan patuh pada lelaki sesuai dengan perkembangan budaya di tanah

Jawa pada masa tersebut. Sementara itu menurut Bahasa Sanskerta tersedia di

https://id.berita.yahoo.com/blogs/newsroom-blog/perbedaan-makna-perempuan-dan-wanita-091915009.html

Menurut Ralp Linton (1936) Masyarakat adalah sekelompok manusia yang

telah cukup lama dan bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan

dirinya sebagai salah satu kesatuan social. dengan batas Pengertian ini

menunjukkan adanya syarat-syarat sehingga disebut masyarakat, yakni adanya

pengalaman hidup bersama dalam jangka waktu cukup lama dan adanaya

kerjasama diantara mereka. anggota kelompok, memiliki pikiran atau perasaan

menjadi bagian dari satu kesatuan kelompoknya. Pengalaman hidup bersama

menimbulkan kerjasama, adaptasi terhadap organisasi dan pola tingkah laku

(7)

bersama dalam waktu cukup lama, maka terjadi proses adaptasi terhadap

organisasi tingkah laku serta kesadaran berkelompok.

Masyarakat ideal dan harmonis terjadi jika adanya kesadaran akan hak dan

kewajiban pada interaksi seluruh anggota masyarakat yang berperan sebagai

peserta komunikasi. Dengan kata lain, masyarakat ideal atau harmonis adalah

kesesuaian tingkah laku seluruh anggota masyarakat dengan norma-norma umum

masyarakat dan adat istiadat, terintegrasi dengan tingkah laku umum, serta dapat

mengetahui jati dirinya dan mengorganisasikannya sebagai satu kesatuan yang

utuh dari sistem sosial.

http://farchanbinadnan.blogspot.com/2009/12/patologi-konsep-masyarakat-ideal.html

Peran Tokoh wanita di Rt 02 Rw 02 Kp. Bojongkoneng Desa Cibedug

adalah sebagai ketua Rw dan sebagai kader kemudian di PAUD Al- Bidayah

beliau berperan sebagai pengelola yaitu membuat putusan, mengorganisasikan,

mengkomunikasikan, pengawasan dan evaluasi.

Salah satu cakupan pendidikan dalam penelitian ini adalah pendidikan

Anak Usia Dini ( PAUD) di SPS Al-Bidayah Dimana pengertian PAUD itu

sendiri Dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidkan

Nasional adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai

dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan

untuk membantu perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan

dalam memasuki pendidkan lebih lanjut”. (Pedoman Oprasional Pengelolaan

Pendidikan Anak Usia Dini (2009, hlm. 3)

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat

fundamental, para pakar berpendapat bahwa usia anak 0-6 tahun merupakan masa

keemasan (Golden Age) yang akan menentukan perkembangan anak selanjutnya.

PAUD merupakan upaya pembinaan dan pengembangan yang ditujukan bagi

anak usia 0-6 tahun dalam aspek kesehatan, gizi, dan psiko sosial (Kognitif,

Sosial dan emosional) dilakukan oleh lingkungan yang akan berpengaruh besar

pada proses tumbuh kembang anak, (Pedoman Oprasional Pengelolaan

(8)

5

Pendidikan merupakan suatu kegitan yang fundamental, terutama

pendidikan yang di mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini, dikarenakan masa

usia dini merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan anak sangat

potensial, apabila pada masa tersebut diberikan stimulasi yang tepat, maka akan

menjadi modal penting bagi perkembangan anak dikemudian hari. Paling tidak

PAUD melejitkan potensi kecerdasan anak, penanaman nilai-nilai dasar, dan

mengembangkan kemampuan dasar.Pada anak usia dini masih sangat rentan,

apabila penanganannya tidak tepat justru dapat merugikan anak itu sendiri. Oleh

karenaitu Penyelenggaraan PAUD harus memperhatikan dan sesuai dengan

tahap-tahap perkembangan anak.PAUD dimaksudkan untuk memberikan pasilitas

pendidikan yang sesuai bagi anak, agar anak pada saatnya memiliki kesiapan baik

secara fisik, mental, maupun sosial ataupun emosionalnya dalam memasuki

pendidikan lebih lanjut. (Pedoman Oprasional Pengelolaan Pendidikan Anak Usia

Dini 2009, hlm. 1-2).

Secara Nasional Perhatian Pemerintah terhadap pendidikan Anak Usia Dini ditegaskan dalam pasal 28 C ayat (2) amandemen UUD 1945 bahwa “ Setiap anak berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,

berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan

dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi

kesejahtraan umat manusia.

Satuan pendidikan sejenis (SPS) merupakan suatu wadah untuk

mempasilitasi pendidikan anak usia 0-6 tahun sesuai dengan tingkat

perkembangannya yang di bentuk dari, dan untuk masyarakat. Pesatnya

pertumbuhan dan perkembangan PAUD, baik yang diselenggarakan secara

individu maupun yang diselenggarakan secara kelompok dapat diartikan semakin

meningkatnya pemahaman masyarakat dan perhatian masyarakat terhadap

pendidikan.Kondisi ini merupakan pengakuan masyarakat terhadap pendidikan

nonformal melalui penyelenggaraan satuan pendidikansejenis (SPS).

Program yang diselenggarakan telah banyak membantu masyarakat,

terutama dari kelompok ekonomi menengah kebawah untuk memperoleh

(9)

didukung oleh ijazah, perjalanan SPS Al-Bidayah memperlihatkan adanya

kemajuan dari tahun ketahun baik siswanya maupun sarana prasarananya,

sehubungan dengan kondisi tersebut maka perlu dilakukan kegiatan penelitian

yang dipokuskan pada peran tokoh wanita dalam pengelolaan PAUD Nonformal

di SPS Al-Bidayah. Di pilihnya SPS Al-Bidayah yang berada di Desa Bojong

koneng Kecamatan Rongga sebagai objek penelitian karena tokoh wanita tersebut

yang melakukan pengelolaan dan sebagai tutor di SPS terbut, padahal kalau

dilihat dari latar belakang pendidikannya beliau bukan dari keguruan melainkan

dari pertanian (SPMA) dan di masyarakat beliau menjabat sebagai Rw dan

sebagai kader walaupun pendidikannya bertolak belakang tokoh wanita tersebut

sangat memahami tentang keguruan, beliaupun aktif dalam mengikuti pertemuan

tutor PAUD yang diadakan satu bulan sekali di kecamatan Rongga selain itu

tokoh wanita tersebut aktip dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan dimasyarakat

seperti pengajian-pengajian baik yang di selenggarakan di Kp Bojongkoneng

Desa Cibedug maupun yang diselenggarakan di luar Kp Bojongkoneng Desa

Cibedug sehingga dalam mensosialisasikan PAUD yang dikelolanya sangat

mudah karena beliau aktip dalam segala bidang dan masyarakatpun percaya dan

menuruti/patuh dengan apa yang dikatakan beliau karena jabatannya sebagai

ketua Rw dan sebagai kader sangat mempengaruhi masyarakat.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk meneliti lebih

lanjut di Pendidika Anak Usia Dini (PAUD) Al-Bidayah dengan judul: Peran

Tokoh Wanita dalam Pengelolaan PAUD Al- Bidayah Desa Cibedug Kecamatan

Rongga Kabupaten Bandung Barat.

B. Identifikasi

Perlunya ditetapkan identifikasi masalah terlebih dahulu adalah untuk

memperjelas permasalahan yang akan diteliti, berdasarkan hal tersebut maka

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Optimalisasi Sosialisasi PAUD oleh Tokoh Wanita dipandang cukup bagus,

karena masyarakat percaya dan patuh/menuruti apa yang dikatakan Tokoh

(10)

7

2. Tokoh Wanita tersebut aktif dalam kegiatan-kegitan yang diadakan

dimasyarakat diantaranya pengajian-pengajian baik yang diselenggarakan di

Kp Bojongkoneng Desa Cibedug maupun di luar Kp Bojongkoneng Desa

Cibedug

3. Jumlah siswa di PAUD Al-Bidayah tiap tahunnya selalumengalami

peningkatan, hal ini memberikan bukti bahwa ahunkepercayaan masyarakat

terhadap PAUD Al-Bidayah juga meningkat, pada tahun 2012 jumlah siswa di

PAUD Al-Bidayah berjumlah 20 orang, dan pada tahun 2013 berjumlah 25

orang dan pada tahun 2014 jumlah siswa PAUD Al-Bidayah berjumlah 30

orang. Dari tahun 2012-2013 mengalami peningkatan sebesar 25% dan pada

tahun 2013-2014 mengalami peningkatan sebesar 20%

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah Sebagai berikut:” Bagaimana Peran Tokoh Wanita dalam Pengelolaan Program PAUD Al-Bidayah “

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini selanjutnya dibatasi

pada aspek yang disusun dalam pertanyaan di bawah ini.

1. Bagaimana penyelenggaraan Program PAUD oleh Tokoh Wanita di PAUD

Al-Bidayah Kp Bojongkoneng Desa Cibedug Kecamatan Rongga Kabupaten

Bandung Barat?

2. Bagaimana Peran yang dilakukan oleh Tokoh Wanita dalam pengelolaan

PAUD AL-Bidayah Kp Bojongkoneng Desa Cibedug Kecamatan Rongga

Kabupaten Bandung Barat?

3. Apa faktor penunjang dan penghambat dalam pengelolaan Tokoh Wanita di

PAUD Al-Bidayah Kp Bojongkoneng Desa Cibedug Kecamatan Rongga

(11)

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan penyelenggaraan Program PAUD oleh Tokoh

Wanitadi PAUD Al-Bidayah Kp Bojongkoneng Desa Cibedug Kecamatan

Rongga Kabupaten Bandung Barat

2. Untuk mendeskripsikan Peran Tokoh Wanita di PAUD Al-Bidayah Kp

Bojongkoneng Desa Cibedug Kecamatan Rongga Kabupaten Bandung Barat

3. Untuk mengungkap faktor penunjang dan penghambat dalam pengelolaan

Tokoh Wanita di PAUD Al-Bidayah Kp Bojongkoneng Desa Cibedug

Kecamatan Rongga Kabupaten Bandung Barat

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti

untuk kepentingan teori dan pengembangan keilmuan Pendidikan Luar

Sekolah yang berkaitan dengan masalah Tokoh Wanita dalam pengelolaan

PAUD Non Formal.

2. Manfaat Bagi Penulis

Sebagai pengalaman mengaplikasikan teori yang diperoleh selama mengikuti

perkuliahan pada jurusan Pendidikan Luar Sekolah dan diperolehnya

gambaran mengenai peran Tokoh Wanita dalam pengelolaan PAUD Non

Formal dilihat dari partisipasi tokoh wanita di Desa Cibedug Kecamatan

Rongga Kabupaten Bandung Barat.

3. Manfaat Bagi Praktisi

Dapat dijadikan sebagai bahan analisis dan kajian bagi PAUD dalam

mempertahankan dan mensosialisasikan PAUD supaya peran tokoh wanita

dalam pengelolaan program PAUD lebih baik dan beranggapan bahwa PAUD

tersebut milik bersama dan diharapkan dapat menjadi bahan referensi dalam

menganalisis untuk memahami persoalan pendidikan dalam mengkaji dan

mengembangkan Ilmu Pendidikan khususnya yang berhubungan dengan

(12)

9

F. Organisasi Penulisan Skripsi

Merujuk pada pedoman penulisan karya ilmiah UPI (2013), penyusunan

skripsi ini disusun sesuai dengan sistematika penulisan yang

ditetapkan.Sistematika skripsi yang akan disusun dalam penelitian berjudul Peran

Tokoh Wanita dalam Pengelolaan PAUD Al-Bidayah (Studi deskripsi di Lembaga

PAUD Al-Bidayah Desa Cibedug Kecamatan Rongga Kabupaten Bandung Barat)

ini didalamnya akan memuat pernyataan tentang keaslian skripsi, abestrak yang

berisi mengenai garis besar skripsi, kata pengantar dan ucapan terimakasih

sebagai pengantar dan sambutan dari penulis, daftar isi yaitu:

BAB I PENDAHULUAN, berisi tentang latar belakang penelitian yang

didalamnya membahas mengenai temuan dilapangan yang dirangkum secara

mendalam, Identifikasi Masalah penelitian yang mendorong penulis untuk

mengadakan penelitian ini, Rumusan masalah penelitian, Tujuan Penelitian,

Manfaat Penelitian, dan struktur organisasi skripsi yang memuat daftar isi dari

seluruh halaman skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, Berisi mengenaikajian teori yang akan

membahas berbagai teori yang mendukung pelaksanaan penelitian dan kaitannya

dengan kenyataan di lapangan. Beberapa teori yang dipaparkan dalam kajian teori

yaitu konsep pengelolaan, fungsi dan peran manajemen, konsep tokoh wanita dan

konsep PAUD.

BAB III METODE PENELITIAN, Membahas tentang prosedur penelitian

mengenai lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metode

penelitian, definisi oprasional, instrument penelitian, proses pengembangan

instrument, teknik pengumpulan data dan analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, Berisi tentang

pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan

masalah penelitian, pertayaan penelitian, tujuan penelitian, dan pembahasan atau

analisis temuan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, Membahas tentang kesimpulan

(13)

DAFTAR PUSTAKA Sumber dari Buku

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, (2009).Pedoman Oprasional Pengelolaan

Pendidikan Anak Usia Dini: Peningkatan Layanan PAUD Non Formal

Fattah, Nanang. (2006). Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosda Karya.

Hatimah, ihat dkk. (1998). Supervisi Monitoring Pendidikan Luar Sekolah.

Bandung : Laboratorium PLS FiP IKIP.

Moleong , L. J. (2010). Metode penelitian Kualitatif . Bandung : PT Remaja

Rosdakarya

Pedoman Karya Tulis Ilmiah. 2013. Bandung: UPI

Peraturan Pemerintah-no-66-tahun-2010.

Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1991 Tentang Pendidikan Nonformal

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1992 Tentang Tenaga Kependidikan

Profil Lembaga PAUD Al-Bidayah

Sudjana, djuju (2004) Pendidikan Non Formal, Wawasan Sejarah Perkembangan

Filsafat Teori Pendukung Asas. Bandung: Falah Production.

Sudjana djuju. (2010) Pendidikan Non Formal, Wawasan Sejarah Perkembangan

Filsafat Teori Pendukung Asas. Bandung: Falah Production.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif, dan R&D. Bandung :

Alfabeta

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif, dan R&D. Bandung :

Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sukarta, Abdullah. (1998). Manajemen Madrasah Aliyah. Jakarta : Departemen

Agama Republik Indonesia

Syamsi, Ibnu. (1994). Pokok-Pokok Organisasi dan Manajemen. Jakarta : Rineka

Cipta

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Jakarta : Cipta Jaya

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 4 Tentang Sistem Pendidikan

(14)

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab 1 Butir 14 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Butir 14 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional

Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 28 C Ayat 2 Tentang Perhatian

Pemerintah terhadap pendidikan Anak Usia Dini

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 Ayat 14

Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 B ayat 2

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 9 Ayat 1 Tentang Perlindungan

Anak

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 31 Ayat 1

Sumber dari Internet

https:// farchan binadnan .blogspot.com/2009/12/patologi – konsep-masyarakat-ideal.html

http://artikata.com/arti-354790-tokoh.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24955/4/Chapter%20II.pdf .

Diakses 13 oktober 2014.

https://id.berita.yahoo.com/blogs/newsroom-blog/perbedaan-makna-perempuan-dan-wanita-091915009.html

http://farchanbinadnan.blogspot.com/2009/12/patologi-konsep-masyarakat-ideal.html

http://elay-eliyyilakbar.blogspot.com/2014/02/konsep-konsep-dasar-paud.html

http://definisiperan@google.com.

https://itsarbolo.wordpress.com/2012/06/08/konsep-manajemen-dalam-bk/

http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-ra-kartini.html

http://apriedward.blogspot.com/2012/06/pengertian-actuatingpengarahan.html

Sumber dari Skripsi

Kuswandi, Kiki. (2011). Peran Pengelola Lembaga Pendidikan Kursus Komputer

Dalam Meningkatkan Motivasi Berwirausaha. Skripsi Sarjana pada FIP

(15)

Robiah, Siti. (2014). Usaha Instuktur Dalam Optimalisasi Motivasi Belajar

Referensi

Dokumen terkait

Objek dalam penelitian “Analisis Efektifitas Pajak Hotel, Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan Terhadap Efektifitas Pendapatan Asli Daerah” ini adalah Dinas

: Survey pada Guru SD se- Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu.. cukup baik, sedangkan 7 dimensi yang lain secara

Penulis mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu dan ikut berperan dalam penyelesaian skripsi ini.. Penulis mengucapkan

Hubungan Iklim Organisasi dan Kualitas Pelayanan pada KAryawan Café Mie Reman di Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

[r]

institusional berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap tanggung jawab sosial 2.Variabel dewan komisaris independen berpengaruh secara positif dan tidak signifikan

Disamping itu, masyarakat Kelurahan Ujung Padang masih menggunakan air sungai untuk keperluan untuk mandi, cuci, kakus dan membuang sampah ke sungai dan adapula

Proses internalisasi nilai-nilai da’wah yang dilakukan Sekolah Tinggi Ilmu.. Da’wah Mohammad Natsir terhadap para mahasiswanya