Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI
SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
TESIS
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Kewarganegaraan
Oleh Lina Yulistian
NIM 1302570
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SEKOLAH PASCASARJANA
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA
DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Oleh
Lina Yulistian
S.Pd UPI Bandung, 2010
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Penddikan Kewarganegaraan
© Lina Yulistian 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2015
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu HALAMAN PENGESAHAN TESIS
LINA YULISTIAN
1302570
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI
SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Disahkan dan disetujui oleh: Pembimbing Tesis:
Dr. Dadang Sundawa, M.Pd. NIP. 19600515 198803 1 002
Mengetahui,
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Tesis ini telah diujikan pada sidang tahap 2 Hari/Tanggal : Senin, 6 Juli 2015
Tempat : Ruang Sidang Lantai Sekolah Pascasarjana UPI
Penguji I :
Dr. Dadang Sundawa, M.Pd. NIP. 19600515 198803 1 002 Penguji II :
Dr. Kokom Komalasari, M.Pd. NIP. 19721001 200112 2 001 Penguji III :
Prof. Dr. Sapriya, M.Ed. NIP. 19630820 198803 1 001 Penguji IV :
Prof. Dr. H. Endang Sumantri, M.Ed
Mengetahui,
Ketua Departemen Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Pascasarja Universitas Pendidikan Indonesia
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Lina Yulistian. 2015. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) Terhadap Pengembangan Keterampilan Kewarganegaraan (Civic Skill) Siswa Di SMP Cendikia Muda Bandung.
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Kata kunci: Pembelajaran berbasis proyek (project based learning), PPKn, keterampilan kewarganegaraan (civic skill).
ABSTRACT
Lina Yulistian. 2015. The Influence Of Project Based Learning Implementation In Education And Citizenship Pancasila (PPKn) Against The Skills Development Citizenship (Civic Skill) Students At Junior High School (SMP) Of Cendekia Muda Bandung.
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN
KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Rumusan Masalah ... 6
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 7
F. Struktur Organisasi Tesis ... 8
BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10
A. Kajian Pustaka ... 10
1. Pembelajaran PPKn ... 10
a. Pengertian PPKn ... 10
b. Tujuan PPKn ... 13
c. Ruang Lingkup PPKn ... 15
d. Kompetensi Kewarganegaraan dalam PPKn ... 17
2. Keterampilan Kewarganegaraan ... 27
a. Keterampilan Kewarganegaraan ... 27
b. Keterampilan Intelektual ... 29
c. Keterampilan Partisipatoris ... 31
3. Hakikat Pembelajaran Berbasis Proyek ... 34
a. Pengertian Belajar dan Pembelajaran ... 34
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN
KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
c. Landasan Filosofis Pembelajaran Berbasis Proyek ... 38
d. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek ... 40
e. Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek ... 41
f. Perbedaan Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Pembelajaran Konvensional ... 45
g. Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek ... 48
h. Keterbatasan Pembelajaran Berbasis Proyek ... 50
i. Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Mata Pelajaran PPKn ... 51
B. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 54
C. Kerangka Pemikiran ... 56
D. Hipotesis Penelitian ... 58
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 59
A. Desain Penelitian ... 59
1. Pendekatan Penelitian ... 59
2. Metode Penelitian... 60
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 60
1. Populasi Penelitian ... 60
2. Sampel Penelitian ... 60
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 61
1. Variabel Penelitian ... 61
2. Definisi Operasional... 62
a. Pembelajaran Berbasis Proyek ... 62
b. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) ... 63
c. Keterampilan Kewarganegaraan ... 64
D. Instrumen Penelitian ... 67
E. Pengujian Alat Pengumpul Data ... 68
1. Uji Validitas ... 69
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN
KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
F. Prosedur Penelitian ... 75
G. Teknik Analisis Data ... 76
BAB IV. TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 80
A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian ... 80
1. Profil SMP Cendikia Muda Bandung ... 80
2. Struktur Kepengurusan SMP Cendikia Muda Bandung ... 81
3. Keadaan Siswa, Guru dan Karyawan di SMP Cendikia Muda ... 82
4. Fasilitas di SMP Cendikia Muda Bandung ... 82
B. Deskripsi Data Temuan Penelitian ... 83
1. Deskripsi Data Penelitian Variabel X ... 84
a. Menetapkan Tema Proyek ... 85
b. Menyusun Perencanaan Proyek ... 87
c. Menyusun Jadwal Proyek ... 88
d. Penyelesaian Proyek dan Monitoring ... 89
e. Menyajikan Hasil Proyek ... 93
f. Merefleksikan Hasil Proyek ... 95
2. Deskripsi Data Penelitian Variabel Y ... 98
a. Keterampilan Intelektual ... 99
b. Keterampilan Partisipatori ... 103
3. Uji Normalitas ... 106
a. Uji Normalitas Variabel X ... 106
b. Uji Normalitas Variabel Y ... 108
4. Uji Homogenitas ... 110
a. Uji Homogenitas Variabel X dengan Variabel Y1 ... 111
b. Uji Homogenitas Variabel X dengan Variabel Y2 ... 111
5. Perhitungan Koefisien korelasi ... 112
a. Hubungan Variabel X dengan Variabel Y1 ... 112
b. Hubungan Variabel X dengan Variabel Y2 ... 114
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN
KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
6. Perhitungan Regresi ... 117
a. Regresi antara Variabel X terhadap Variabel Y1 ... 117
b. Regresi antara Variabel X terhadap Variabel Y2 ... 119
c. Regresi antara Variabel X terhadap Variabel Y ... 121
7. Pengujian Hipotesis ... 123
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 124
1. Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek di SMP Cendikia Muda Bandung ... 124
2. Gambaran Keterampilan Kewarganegaraan Siswa di SMP Cendikia Muda Bandung ... 128
3. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Proyek dalam PPKn terhadap Keterampilan Kewarganegaraan Siswa di SMP Cendikia Muda Bandung ... 131
BAB V. SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 135
A. Simpulan ... 135
B. Implikasi ... 136
C. Rekomendasi ... 137
DAFTAR PUSTAKA ... 139
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN
KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek ... 43
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian. ... 57
Gambar 3.1 Pola Hubungan Antar Variabel Penelitian. ... 62
Gambar 4.1 Tanggapan Responden mengenai Berbagi Informasi dan
Mendiskusikan Permasalahan. ... 85
Gambar 4.2 Tanggapan Responden mengenai Mengumpulkan Informasi dari Berbagai Sumber. ... 86
Gambar 4.3 Tanggapan Responden mengenai Membagi Tugas Antar Anggota
Kelompok. ... 87
Gambar 4.4 Tanggapan Responden mengenai Mempersiapkan
Sumber/Alat/Bahan dalam Peneyelesaian Proyek. ... 88
Gambar 4.5 Tanggapan Responden mengenai Membuat Timeline dan Deadline. 89
Gambar 4.6 Tanggapan Responden mengenai Mengunjungi Objek Proyek. ... 90
Gambar 4.7 Tanggapan Responden mengenai Melakukan Wawancara terhadap
Narasumber. ... 91
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN
KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Gambar 4.9 Tanggapan Responden mengenai Mengakses Internet. ... 92
Gambar 4.10 Tanggapan Responden mengenai Mempresentasikan Hasil Proyek . ... 93
Gambar 4.11 Tanggapan Responden mengenai Melakukan Tanya Jawab mengenai Hasil Proyek. ... 94
Gambar 4.12 Tanggapan Responden mengenai Mempertahankan Pendapat atau Pernyataan. ... 94
Gambar 4.13 Tanggapan Responden mengenai Memahami Konten atau Isi Materi Pembelajaran. ... 96
Gambar 4.14 Tanggapan Responden mengenai Mengemukakan Pengalaman selama Menyelesaikan Tugas Proyek ... 96
Gambar 4.15 Tanggapan Responden mengenai Pentingnya Mengembangkan Keterampilan dalam Menyelesaikan Tugas Proyek. ... 97
Gambar 4.16 Histogram Data Nilai Tes Kemampuan Intelektual ... 102
Gambar 4.17 Histogram Data Nilai Kemampuan Partisipatori ... 105
Gambar 4.18 Uji Normalitas Variabel X ... 107
Gambar 4.19 Uji Normalitas Variabel Y1 ... 109
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN
KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Keterampilan Kewarganegaraan. ... 21
Tabel 2.2 Butir-Butir Kompetensi Kewarganegaraan di Persekolahan. ... 24
Tabel 2.3 Perbedaan Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Pembelajaran Konvensional. ... 45
Tabel 2.4 Pengembangan Model Berbasis Proyek. ... 51
Tabel 3.1 Sampel Penelitian. ... 61
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian... 65
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel X ... 70
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN
KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel Y2. ... 72
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X. ... 73
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y1 ... 74
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y2 ... 74
Tabel 3.9 Kriteria Tingkat Reliabilitas... 74
Tabel 3.10 Pedoman Intepretasi Koefesien Korelasi ... 77
Tabel 3.11 Tabel Analisis Varian (ANOVA) ... 79
Tabel 4.1 Kriteria Analisis Deskripsi ... 84
Tabel 4.2 Deskriptif Data Nilai Tes Keterampilan Intelektual Siswa SMP Cendikia Muda Bandung ... 99
Tabel 4.3 Data Statistik Keterampilan Intelektual ... 100
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Keterampilan Intelektual ... 101
Tabel 4.5 Deskriptif Data Nilai Tes Keterampilan Partisipatori Siswa SMP Cendikia Muda Bandung ... 103
Tabel 4.6 Data Statistik Keterampilan Partisipatori. ... 104
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Keterampilan Intelektual. ... 104
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Variabel X ... 107
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Variabel Y1 ... 108
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Variabel Y2 ... 109
Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Variabel X dengan Variabel Y1 ... 111
Tabel 4.12 Hasil Uji Homogenitas Variabel X dengan Variabel Y2 ... 112
Tabel 4.13 Hasil Uji Koefesien Korelasi Variabel X dengan Variabel Y1 ... 112
Tabel 4.14 Tingkat Keeratan Hubungan Variabel X terhadap Variabel Y1 ... 113
Tabel 4.15 Hasil Uji Koefesien Korelasi Variabel X dengan Variabel Y2 ... 114
Tabel 4.16 Tingkat Keeratan Hubungan Variabel X terhadap Variabel Y2… ... 114
Tabel 4.17 Hasil Uji Koefesien Korelasi Variabel X dengan Variabel Y ... 115
Tabel 4.18 Tingkat Keeratan Hubungan Variabel X terhadap Variabel Y… ... 116
Tabel 4.19 Hasil Uji Persamaan Regresi Variabel X dengan Variabel Y1…. .... 117
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN
KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.21 Koefesien Regresi Variabel X terhadap Variabel Y1 ... 118
Tabel 4.22 Hasil Uji Persamaan Regresi Variabel X dengan Variabel Y2…. .... 119
Tabel 4.23 Anova Nilai F untuk Variabel X terhadap Variabel Y2…... 120
Tabel 4.24 Koefesien Regresi Variabel X terhadap Variabel Y2 ... 120
Tabel 4.25 Hasil Uji Persamaan Regresi Variabel X dengan Variabel Y…. ... 121
Tabel 4.26 Anova Nilai F untuk Variabel X terhadap Variabel Y…... 122
Tabel 4.27 Koefesien Regresi Variabel X terhadap Variabel Y ... 122
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
Pada bagian awal bab ini, penulis akan menyajikan latar belakang
penelitian yang memberi konteks munculnya masalah, dilanjutkan dengan
identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
pada bagian akhir memaparkan mengenai struktur organisasi tesis.
A.Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar dan berencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan
yang dilaksanakan di Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang
berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap
terhadap tuntutan zaman. Pembekalan kepada peserta didik di Indonesia
berkenaan dengan pemupukan nilai-nilai, sikap dan kepribadian yang sesuai
dengan Pancasila dan Konstitusi negara, menumbuhkan sikap cinta tanah air, serta
berwawasan kebangsaan yang luas, diandalkan dalam Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, yang merupakan salah satu mata pelajaran wajib bagi sekolah
mulai Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Sebagaimana dapat kita temui
dalam Pasal 37 ayat (1) dan (2) UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa “kurikulum pendidikan dasar dan
menengah wajib memuat: a) Pendidikan Agama, b) Pendidikan Kewarganegaraan,
c) Bahasa…” dan “kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat: a) Pendidikan Agama; b) Pendidikan Kewarganegaraan; c) Bahasa”.
Adanya ketentuan tentang PPKn dalam Undang-undang tentang Sistem
Pendidikan Nasional sebagai mata pelajaran wajib di jenjang pendidikan dasar,
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
kedudukan yang strategis dalam mencapai tujuan pendidikan nasional di negara
ini seperti yang tercantum dalam Pasal 3 ayat 2 UU Sistem Pendidikan Nasional ,
yaitu:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran
yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia
yang cerdas, terampil, berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD
1945. Sejalan dengan hal tersebut, Branson (1999, hlm. 3) menegaskan bahwa
pendidikan kewarganegaraan harus menjadi perhatian utama, karena tidak ada
tugas yang lebih penting dari pengembangan warga negara yang mempunyai
pengetahuan, keterampilan dan karakter yang dibutuhkan dengan komitmen yang
benar terhadap nilai-nilai dari prinsip fundamental dan demokrasi. Oleh sebab itu,
pelaksanaan pembelajaran PPKn harus mengembangkan civic competences
(kompetensi kewarganegaran) yang terdiri dari pengetahuan kewarganegaraan
(civic knowledge), keterampilan kewarganegaraan (civic skills), dan watak atau
karakter kewarganegaraan (civic disposition).
Adanya persepsi di kalangan siswa yang menganggap bahwa mata
pelajaran PPKn merupakan mata pelajaran yang menjenuhkan merupakan
gambaran nyata pembelajaran PPKn saat ini. Hal ini disebabkan karena materi
yang diajarkan cenderung monoton, lebih menekankan pada aspek kognitif,
metode pembelajaran yang digunakan bersifat konvensional sehingga kurang
menarik minat dan motivasi siswa. Penelitian sebelumnya (Wahab, 1999, hlm. 49)
yang dilakukan terhadap guru-guru PPKn di Kabupaten Sukabumi, Kabupaten
Garut, Kabupaten dan Kota Bandung memperjelas kondisi tersebut. Hasil
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PPKn begitu padat atau luas dan kurang praktis dengan alokasi waktu yang
terbatas. Penerapan metode pembelajaran pada umumnya menggunakan metode
ceramah dan tanya jawab dengan pemberian tugas. Selain itu, penggunaan alat
peraga sangat minim dan terbatas pada pembelajaran model talk dan chalk (hanya
ceramah dan menulis di papan tulis) Akibatnya jelas, mata pelajaran PPKn
direndahkan, meskipun memiliki peran penting sebagai pembentukan warga
negara yang baik. Dengan demikian , diperlukan sejumlah usaha yang terencana
dan struktur untuk memperbaiki permasalahan-permasalahan tersebut salah
satunya dengan melakukan pembaharuan terhadap konsep dan paradigma
pembelajaran PPKn.
Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang berfokus
pada konsep-konsep dan prinsip-prinsip utama dari suatu displin, melibatkan
siswa dalam kegiatan pemecahan masalah dan tugas-tugas bermakna lainnya,
memberi peluang siswa bekerja secara otonom mengkonstruksi belajar mereka
sendiri dan puncaknya menghasilkan produk karya siswa yang bernilai dan
realistic (Khamdi, 2007). Beberapa alasan bagi guru untuk menerapkan
pembelajaran berbasis proyek menurut The Buck Institute (2010) yang dikutip
dari website http://health-careers.org/resources/project handbook.pdf yaitu:
1. Project based learning, mengajarkan siswa untuk bertanggung
jawab terhadap pembelajaran mereka.
2. Project based learning, memberikan kesempatan kepada siswa
untuk belajar secara interdisipliner dimana siswa menerapkan dan mengintegrasikan isi dari setiap disiplin dan segala aspek dalam dunia nyata.
3. Project based learning, memberikan kesempatan bagi guru dan
siswa untuk mengembangkan hubungan mereka, dimana guru berperan sebagai fasilitator
4. Project based learning, memberikan kesempatan kepada siswa
untuk membangun hubungan satu sama lain.
Dari uraian di atas, penulis dapat melihat bahwa model pembelajaran
berbasis proyek memiliki peranan penting dalam keberhasilan pembelajaran
PPKn. Melalui pembelajaran berbasis proyek siswa dilatih untuk mengambil
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
memperoleh kecakapan sosial dalam pemecahan masalah, berpikir kritis,
membina hubungan baik antar pribadi serta dapat mengembangkan karakter dan
emosionalnya dalam wujud produk yang dihasilkan sehingga menumbuhkan
keterampilan kewarganegaraaan (civic skill) siswa. Dengan demikian, tujuan
pembelajaran PPKn untuk memberikan kompetensi seperti berpikir kritis,
rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu Kewarganegaraan, berpartisipasi
secara cerdas dan tanggung jawab, serta bertindak secara sadar dalam kegiatan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dapat tercapai secara optimal
(Depdiknas, 2006, hlm. 49).
Salah satu sekolah yang mengembangkan pembelajaran berbasis proyek
dalam kegiatan pembelajaran sekolahnya adalah SMP Cendikia Muda Bandung.
Walaupun berbasis sekolah Islam, sekolah ini sama dengan sekolah umum lainnya
yakni, menggunakan Kurikulum 2013 yang dikeluarkan oleh Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan RI sebagai dasar kurikulumnya yang dikombinasi
dengan kurikulum berstandar internasional untuk pelajaran tertentu pada
pelaksanaannya. Salah satu yang berbeda dengan sekolah umum lainnya yaitu
pengajaran yang diajarkan di SMP Cendekia Muda adalah pendidikan yang
membawa nalar sekuler menuju nalar spiritual (Whole Education with The
Principle of God Centered). Metode pembelajaran yang dikembangkan di SMP
Cendikia Muda meliputi Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning),
Pendidikan Holistik (Holistik Education), Instruksi yang terpadu (Integrated
Instruction), Pendidikan Karakter (Character Education), Belajar Menemukan
(Discovery Learning), Penilaian yang Otentik (Authentic Assessment) yang
merupakan sintesa dari metode pembelajaran yang disampaikan oleh Rasulullah
SAW melalui mekanisme penyampaian wahyu dan cara hidup Rasululllah SAW
beserta sahabatnya.
Berdasarkan hasil pra penelitian yang dilakukan pada bulan Desember
2014, peneliti melihat bahwa pembelajaran PPKn di SMP Cendikia Muda
Bandung berbeda dengan pembelajaran PPKn di sekolah lain pada umumnya.
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
yang menjenuhkan tidak berlaku di SMP Cendikia Muda Bandung. Hal ini
disebabkan karena pembelajaran PPKn di SMP Cendikia Muda dilaksanakan
secara inovatif dan bersifat multidisipliner. Pelaksanaan pembelajaran PPKn
dilakukan secara integratif dan kolaboratif melalui pembelajaran berbasis proyek.
Melalui pembelajaran berbasis proyek dalam PPKn di SMP Cendikia Muda
Bandung, siswa merasa senang dan tertantang karena dalam melaksanakan proyek
tersebut siswa dapat menuangkan segala kemampuan dan imajinasi yang
dimilikinya serta pengalaman belajar yang menunjang pelaksanaan proyek
tersebut. Hasil dari pembelajaran berbasis proyek tersebut dapat berupa produk
karya tulis, karya seni, atau karya teknologi/prakarya yang kemudian disajikan
siswa melalui kegiatan Project day. Dengan mengerjakan proyek tersebut,
pengetahuan siswa akan meningkat dan kemampuan berpikir kreatif siswa akan
berkembang.
Berpijak pada permasalahan umum dalam pembelajaran PPKn dan
gambaran penerapan pembelajaran berbasis proyek di SMP Cendikia Muda, maka
penulis tertarik untuk melakukan sebuah penelitian mengenai: Pengaruh
Penerapan Model Pembelajaran berbasis Proyek dalam Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) terhadap Pengembangan Keterampilan Kewarganegaraan (Civic Skill) Siswa di SMP Cendikia Muda Bandung.
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, terdapat
beberapa masalah yang muncul dalam pembelajaran PPKn yang dapat
diidentifikasikan sebagai berikut:
a. Pendidikan Kewarganegaraan idealnya harus mencerminkan kategori maksimal
yaitu ditandai dengan mewadahi berbagai aspirasi dan melibatkan berbagai
unsur masyarakat kombinasi pendekatan formal dan informal, diberi label
“citizenship education”, menitikberatkan pada partisipasi siswa melalui
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
lebih sukar dicapai dan diukur karena kompleksnya hasil belajar. Namun dalam
prakteknya, PKn di Indonesia masih bersifat minimal yaitu lebih
mencerminkan pendidikan tentang warga Negara dimana lebih menekankan
aspek pengetahuan, dan masih kurang dalam mengembangkan aspek
keterampilan kewarganegaraan (civic skill) dan watak/ karakter
kewarganegaraan (civic disposition).
b. Pada hakikatnya Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
merupakan wahana edukatif untuk menyiapkan peserta didik menjadi warga
negara yang berkarakter bangsa Indonesia, cerdas, terampil, dan
bertanggungjawab sehingga dapat merefleksikan dirinya dalam kebiasaan
berfikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945. Namun
pada aplikasinya, terdapat persepsi di kalangan siswa bahwa mata pelajaran
PPKn merupakan mata pelajaran yang menjenuhkan karena materi yang
diajarkan cenderung monoton, bersifat teoretis.
c. Secara kurikuler, PPKn harus menjadi subjek pembelajaran yang kuat ditandai
oleh pengalaman belajar secara kontekstual dengan ciri-ciri bermakna
(meaningful), terintegarasi (integrated), berbasis nilai (value based),
menantang (challenging), dan mengaktifkan (activating). Namun, karena
kurangnya pemahaman dan penguasaan mengenai inovasi pembelajaran di
kalangan guru PPKn sehingga penggunaan metode, strategi, dan media
pembelajaran masih sangat minim dan terbatas akibatnya guru masih terjebak
dalam penggunaan metode ceramah dan tanya jawab dengan pemberian tugas.
C.Rumusan Masalah
Berdasarkan pertimbangan kajian permasalahan pada latar belakang
penelitian yang telah peneliti sajikan sebelumnya, fokus penelitian dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran penerapan pembelajaran berbasis proyek dalam PPKn di
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2. Bagaimana gambaran keterampilan kewarganegaraan (civic skill) siswa di SMP
Cendikia Muda Bandung?
3. Bagaimana pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis proyek dalam
PPKn terhadap pengembangan keterampilan kewarganegaraan (civic skill)
siswa di SMP Cendikia Muda Bandung?
D.Tujuan Penelitian
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penerapan model pembelajaran berbasis proyek dalam PPKn terhadap
pengembangan keterampilan kewarganegaraan (civic skill) siswa di SMP
Cendikia Muda Bandung Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan:
1. Penerapan pembelajaran berbasis proyek dalam PPKn di SMP Cendikia Muda
Bandung
2. Kondisi keterampilan kewarganegaraan (civic skill) siswa di SMP Cendikia
Muda Bandung.
3. Pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran
PPKN terhadap pengembangan keterampilan kewarganegaraan (civic skills)
siswa di SMP Cendikia Muda Bandung.
E.Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Secara Teoretis
a. Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangsih keilmuan tentang
pembaharuan dan pengembangan inovasi pembelajaran PPKn dalam
mengembangkan keterampilan warga negara (civic skill).
b. Diharapkan penelitian ini menjadi acuan untuk menindaklanjuti penelitian
lain yang berhubungan dengan pengembangan inovasi pembelajaran PPKn
terhadap keterampilan warga negara (civic skill).
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
a. Bagi peserta didik
Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi terbinanya sikap belajar yang
penuh semangat, percaya diri dan membantu siswa untuk mengembangkan
keterampilan kewarganegaraan (civic skill) siswa dalam kehidupan
sehari-hari.
b. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang inovasi
pembelajaran PPKN yang dapat mengembangkan keterampilan
kewarganegaraan (civic skill) siswa sehingga berdampak pada
pelaksanaannya dalam kehidupan sehari-hari.
c. Bagi sekolah
Penelitian ini dapat dijadikan kajian dan diskusi oleh para guru, dalam
rangka perbaikan dan peningkatan kualitas proses belajar-mengajar serta
menciptakan peserta didik yang berkualitas.
d. Bagi institusi
Penelitian ini memiliki kontribusi keilmuan terutama mengenai
pengembangan inovasi pembelajaran dalam mata pelajaran PPKn dalam
lingkup sekolah.
F. Struktur Organisasi Tesis
Struktur organisasi tesis ini mencakup Bab I sampai Bab V yang
masing-masing bab diuraikan sebagai berikut:
Bab I. Pendahuluan menyajikan latar belakang penelitian yang memberi
konteks munculnya masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi tesis.
Bab II. Kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian.
Kajian pustaka berisikan deskripsi, analisis konsep, teori-teori dan penelitian
terdahulu yang relevan mengenai pembelajaran berbasis proyek, pendidikan
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pemikiran merupakan tahapan yang harus ditempuh untuk merumuskan hipotesis
dengan mengkaji teoritis antar variabel penilitian. Hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap masalah yang dirumuskan dalam penelitian atau submasalah
yang diteliti.
Bab III. Metode Penelitian, menguraikan beberapa hal yang berkaitan
dengan penggunaan metodelogi penelitian yang mencakup: pendekatan, metode
penelitian, lokasi dan subjek populasi/ sampel penelitian, definisi operasional
yang dirumuskan dalam setiap indikator, instrumen penelitian, teknik
pengumpulan data dan alasan rasionalnya, serta analisis data.
Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan, dalam bab ini menyajikan
mengenai pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan
dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian, dan
pembahasan atau analisis temuan. Pengolahan data penelitian ini dilakukan secara
kuantitatif menggunakan statistik dan uji hipotesis dilakukan sebagai bagian dari
analisis data. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan atau analisis temuan
yang dikaitkan dengan landasan teori serta hasil dan temuan penelitian
sebelumnya.
Bab V. Kesimpulan dan Rekomendasi. Kesimpulan menyajikan
penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil temuan penelitian. Rekomendasi
ditujukan kepada pembuat kebijakan , pengguna hasil penelitian, dan peneliti
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan beberapa hal yang berkaitan
dengan penggunaan metodelogi penelitian yang mencakup: pendekatan, metode
penelitian, lokasi dan subjek populasi/ sampel penelitian, variable penelitian dan
definisi operasional yang dirumuskan dalam setiap indikator, instrumen
penelitian, teknik pengumpulan data dan alasan rasionalnya, pengujian alat
pengumpul data, prosedur penelitian serta teknik analisis data.
A.Desain Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakaan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono
(2008, hlm. 14) penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai:
Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan. Filsafat positivisme memandang
realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat.
Pendapat di atas menekankan bahwa penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan
sebelumnya oleh peneliti. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif ini,
diharapkan dapat mengumpulkan dan mengolah data dalam bentuk angka, rumus,
dan tabel untuk mempermudah memahaminya karena populasi yang cukup luas,
sehingga dapat menemukan gambaran umum dalam menguji hubungan pengaruh
penerapan model pembelajaran berbasis proyek dalam PPKn terhadap
pengembangan keterampilan kewarganegaraan (civic skill) siswa.
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode studi korelasional.
Menurut Sugiyono (2010, hlm. 224) “penelitian korelasi merupakan metode
penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih
dengan menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya”. Lebih
lanjut, Danial dan Warsiah (2001: 64) menjelaskan bahwa “studi korelasional
adalah studi tentang hubungan variabel dalam suatu penelitian biasanya menguji
tentang hubungan signifikansi, kontribusi, regresi, bivariat, atau multivariat”.
Alasan penulis menggunakan metode studi korelasional ini adalah untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara kedua variabel, yaitu penerapan
model pembelajaran berbasis proyek dalam PPKn dan keterampilan
kewarganegaraan (civic skill) siswa. Dengan menggunakan metode ini,
diharapkan mampu memaparkan dan menguji pengaruh dari penerapan model
pembelajaran berbasis proyek dalam PPKn terhadap pengembangan keterampilan
kewarganegaraan (civic skill) siswa melalui angka dan rumus dalam pengolahan
data serta melalui tabel untuk memahami hasil penelitian yang dilakukan.
B.Populasi, dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Pelaksanaan penelitian tidak akan terlepas dari obyek yang akan diteliti,
melalui obyek penelitian tersebut akan diperoleh suatu pemecahan-pemecahan
masalah yang menunjang keberhasilan penelitian. Sugiyono (2004, hlm 72), memberikan penjelasan “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan
menurut Suharsimi Arikunto (2002, hlm. 108), populasi adalah “keseluruhan subyek penelitian“. Populasi bukan hanya berarti orang ataupun benda lainya, tetapi meliputi karakteristik/sifat yang dimiliki oleh suatu obyek. Dalam penelitian
ini populasinya adalah siswa kelas VII dan VIII di SMP Cendikia Muda Bandung
yang berjumlah 107 orang. Kelas IX tidak dilibatkan karena harus mempersiapkan
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2. Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2008, hlm. 118) “sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan sampel total artinya sampel yang digunakan adalah total
populasi terdiri dari semua siswa yang berjumlah 107 orang. Hal ini disebabkan
karena jumlah populasi yang ada relatif kecil, sehingga jumlah populasi akan
sama dengan jumlah sampel. Hal ini diperkuat dengan adanya pendapat Arikunto
(2006, hlm. 134) yang menjelaskan “apabila jumlah subyeknya kurang dari 100,
maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi, tetapi apabila jumlahnya lebih besar maka diambil sebanyak 10-15 %
atau 20-25 % atau lebih”. Adapun rincian sampel penelitian ini sebagai berikut:
Tabel 3.1 Sampel Penelitian
Kelas Jumlah Sampel
7 Triangle 23 orang
7 Square 14 orang
7 Ellipse 21 orang
8 Hexagon 18 orang
8 Oktagon 31 orang
Jumlah 107 orang
C.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2008, hlm. 60) “variabel penelitian adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya”. Pada penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif ini memiliki dua variabel penelitian, yaitu variabel bebas atau variabel yang
menyebabkan adanya variabel terikat dan variabel terikat atau variabel yang
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat yang dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Variable bebas (X), yaitu model pembelajaran berbasis proyek dalam PPKn
b. Variabel terikat (Y), yaitu keterampilan kewarganegaraan siswa (civic skill)
dengan sub variable: keterampilan intelektual (intellectual skill) sebagai Y1 dan
keterampilan partisipasi (participatory skill) sebagai Y2.
Untuk memudahkan operasionalisasi variabel dalam penelitian ini, maka
dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Pola Hubungan Antar Variabel Penelitian Sumber: diolah oleh peneliti, 2015
2. Definisi Operasional
Penafsiran terhadap istilah-istilah yang dipakai dalam suatu judul
penelitian sering terjadi kesalahan, maka penulis menganggap perlu untuk
memperjelas konsep dari variabel yang diteliti. Berikut ini definisi operasional
atas variable penelitian sebagai berikut:
a. Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek adalah sebuah model pembelajaran yang
inovatif yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang Keterampilan Kewarganegaraan
(civic skill) (Y) Model
Pembelajaran Berbasis Proyek
(X)
Intellectual Skill
(Keterampilan Intelektual) (Y1)
Participatory skills
(Keterampilan Partisipatoris)
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
kompleks. Fokus pembelajaran terletak pada konsep-konsep dan prinsip-prinsip
inti dari suatu disiplin studi, melibatkan siswa dalam investigasi pemecahan
masalah dan kegiatan-kegiatan tugas bermakna, memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bekerja secara otonom mengkonstruk pengetahuan mereka sendiri
dan mencapai puncaknya menghasilkan produk nyata (Buck Institute for
Education (BIE) dalam Khamdi, 2007). Pelaksanaan model pembelajaran berbasis
proyek dijalankan dengan melalui beberapa tahap pembelajaran atau
langkah-langkah kerja sebagai berikut:
1) Menetapkan tema proyek
Siswa menetapkan permasalahan yang akan dikaji berkaitan dengan tema
proyek. Siswa melakukan investigasi mendalam untuk mengumpulkan
informasi berkaitan dengan permasalahan dalam tema proyek.
2) Menyusun perencanaan proyek.
Siswa bersama guru menyusun pokok-pokok rencana kerja dalam membuat
proyek serta mengorganisir pembagian tugas secara berkelompok untuk
mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan bahan proyek.
3) Menyusun jadwal proyek
Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam
menyelesaikan proyek, merencanakan alternative proyek, dan memberikan
arahan ketika cara pembuatan proyek tidak sesuai dengan tema.
4) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek
Guru bertanggung jawab melakukan monitor terhadap aktivitas siswa selama
menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi siswa
pada setiap proses.
5) Menyajikan hasil proyek
Siswa mempresentasikan hasil proyek yang telah dibuat di depan kelas
dihadapan guru dan orang tua serta melakukan tanya jawab mengenai hasil
proyek yang dipresentasikan.
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Pada proses refleksi siswa diminta untuk mengungkapkan perasaan dan
pengalamannya selama menyelesaikan proyek. Guru dan siswa
mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses
pembelajaran sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru untuk
menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.
b. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) adalah suatu mata
pelajaran yang merupakan satu rangkaian proses untuk mengarahkan peserta didik
menjadi warga negara yang berkarakter bangsa Indonesia, cerdas, terampil, dan
bertanggungjawab sehingga dapat merefleksikan dirinya dalam kebiasan berfikir
dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945. Secara umum
Pendidikan Kewarganegaraan atau Civic Education adalah program pendidikan
pembelajaran yang secara programatik-prosedural berupaya memanusiakan
(humanizing) dan membudayakan (civilizing) serta memberdayakan (empowering)
manusia atau anak didik menjadi warga negara yang baik sebagaimana tuntutan
atau yuridis konstitusional bangsa atau negara yang bersangkutan (A. Kosasih
Djahiri, 2006, hlm 9).
c. Keterampilan Kewarganegaraan (Civic Skill)
Keterampilan kewarganegaraan dikembangkan dari pengetahuan
kewarganegaraan, agar pengetahuan yang diperoleh menjadi suatu yang
bermakna, karena dapat dimanfaatkan dalam menghadapi masalah-masalah
kehidupan berbangsa dan bernegara. Civic skills meliputi intellectual skills
(keterampilan intelektual) dan participation skill (keterampilan partisipasi)
(Branson, 1999, hlm. 10). Keterampilan berpikir kritis meliputi keterampilan
mengidentifikasi, mengembangkan, mendeskripsikan, menjelaskan, menganalisis,
mengevaluasi, menemukan dan mempertahankan pendapat yang berkenaan
dengan masalah-masalah publik. Sedangkan keterampilan partisipasi meliputi
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Civics Framework for the 1988 Nasional assesmenst of Education Progress
(NAEP) dalam Branson, 1999, hlm. 103).
Untuk mempermudah uraian di atas, berikut ini disajikan dalam bentuk
[image:32.595.99.554.388.713.2]tabel operasional variabel penelitian:
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Sub
Variabel
Indikator No.
Pertanyaan
Alat Ukur
Variabel X 1. Model
Pembelajaran berbasis proyek dalam PPKn
Menetapkan tema proyek (X1)
1. Berbagi informasi dan mendiskusikan permasalahan yang berkaitan dengan tema proyek
2. Mengumpulkan
informasi dari
berbagai sumber untuk menentukan permasalahan berkaitan dengan tema proyek
1 s/d 2 Menggunakan
skala SSHA
(Survey Study of Habits and Attitudes) dari
Borwnd dan
Holtzman dengan pilihan:
-Selalu dengan skor 5
-Sering dengan skor 4
- Kadang-kadang dengan skor 3 -Jarang dengan
skor 2
-Tidak pernah dengan skor 1 Menyusun
perencanaan proyek (X2)
3. Membagi tugas antar anggota kelompok dalam pelaksanaan tugas proyek
4. Mempersiapkan sumber/alat/bahan
yang mendukung
penyelesaian tugas proyek.
3 s/d 4
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu jadwal (X3) dan deadline untuk
menyelesaikan proyek
Penyelesaian proyek dan Monitoring (X4)
6. Mengunjungi objek
proyek dalam
menyelesaik an tugas proyek.
7. Melakukan
wawancara terhadap narasumber dalam menyelesaikan tugas proyek
8. Membuat karya seni
sebagai bentuk
penyelesaian proyek 9. Mengakses internet
dalam menyelesaik an tugas proyek.
6 s/d 9
Menyajikan hasil proyek (X5)
10.Mempresentasikan hasil proyek yang telah dibuat
11.Melakukan tanya
jawab mengenai
hasil proyek yang dipresentasikan 12.Mempertahankan
pendapat atau
pernyataan dengan memberikan
jawaban atau
penjelasan dengan tepat
10 s/d 12
Refleksi pengalaman belajar (X6)
13.Mengetahui dan memahami konten/
isi materi
pembelajaran dalam tugas proyek
14.Mengemukakan pengalamannya selama
menyelesaikan tugas proyek
15.Memahami pentingnya mengembangkan keterampilan dalam menyelesaikan tugas proyek
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Variabel Y
Keterampilan kewarganegaraan (civic skill)
Keterampilan Intelektual (Y1)
1. Menjelaskan permasalahan berkaitan dengan tema proyek
2. Contoh-contoh yang berkaitan dengan tema proyek
3. Mengambil
keputusan individual
atau kelompok
secara cerdas dan tanggung jawab 4. Menyarankan apa
yang akan timbul dari suatu peristiwa atau perbuatan
1 s/d 20 Menggunakan tes pilihan ganda bertingkat
Keterampilan Partisipatori (Y2)
Kemampuan partisipasi umum
1. Mengemukakan ide 2. Mendengarkan ide
3. Mengambil dan
melaksanakan keputusan
4. Mempertimbangkan pro dan kontra
1 s/d 10 Menggunakan
skala SSHA
(Survey Study of Habits and Attitudes) dari
Borwnd dan
Holtzman dengan pilihan:
-Selalu dengan skor 5
-Sering dengan skor 4
- Kadang-kadang dengan skor 3 -Jarang dengan
skor 2
-Tidak pernah dengan skor 1 Kemampuan pemecahan
masalah
1. Mempengaruhi orang lain
2. Mengatasi konflik 3. Cara yang berbeda
dalam pemecahan masalah
4. Berorientasi ke depan dalam membuat keputusan dan berpikir secara bertindak
11 s/d 20
D.Instrumen Penelitian
Keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang
digunakan, sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian/
masalah penelitian dan menguji hipotesis diperoleh melalui instrument. Instrumen
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
reliabilitas) yang tinggi agar diperoleh data yang akurat. Adapun instrument
penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Angket
Angket atau kuesioner adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan
daftar isian atau daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun sedemikian
rupa sehingga calon responden hanya tinggal mengisi atau menandainya
dengan mudah dan cepat (Sudjana, 1986, hlm 7). Dalam penelitian ini angket
digunakan untuk mendapatkan data mengenai penerapan model pembelajaran
berbasis proyek dalam PPKn, dan keterampilan partisipasi siswa. yang disusun
berdasarkan instrumen kuesioner skala SSHA (Survey of Study Habits and
Attitudes) dari Brown dan Holtzman yang sudah diadakan penyesuaian dengan
tema penelitian dengan skala sebagai berikut: 5 = Selalu; 4 = Sering; 3=
Kadang-Kadang; 2 = Jarang dan 1 = Tidak Pernah. Semua instrumen
dikembangkan oleh tim peneliti setelah mengkaji berbagai teori terkait dengan
masalah penelitian ini. Analisis data menggunakan analisis statistik
korelasi-regresi dan statistik deskriptif/persentase.
2. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui dan mengukur keterampilan intelektual siswa
setelah model pembelajaran berbasis proyek dilaksanakan. Tes keterampilan
intelektual diukur dengan tes pilihan ganda bertingkat dengan empat alternatif
jawaban (A, B, C, D) dengan jumlah soal sebanyak 20 butir pertanyaan.
3. Observasi
Observasi dimaksudkan untuk mengamati secara langsung terhadap
permasalahan yang sedang dihadapi, yaitu tentang pengaruh penerapan model
pembelajaran berbasis proyek dalam pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan (PPKn) terhadap pengembangan keterampilan
kewarganegaraan (civic skill) siswa di SMP Cendikia Muda Bandung. Adapun
data yang diperoleh dari hasil observasi adalah menyangkut persiapan dan
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Observasi ini dilakukan untuk mendapatkan data yang lebih objektif dan untuk
membahas dan menjawab urutan pertanyaan yang ada pada rumusan masalah.
4. Studi Dokumentasi
Arikunto (2006: 231) menjelaskan bahwa ”studi dokumentasi adalah mencari
data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya”.
Dokumen dalam penelitian ini dapat berupa hasil pengumpulan data yang
didokumentasikan baik dalam catatan lapangan maupun rekaman.
E.Pengujian Alat Pengumpulan Data
Langkah yang tak kalah penting dalam rangka kegiatan pengumpulan
data adalah melakukan pengujian terhadap instrumen (ukur) yang akan digunakan.
Kegiatan pengujian instrumen penelitian meliputi dua hal, yaitu pengujian
validitas dan reliabilitas. Pentingnya pengujian validitas dan reliabilitas ini,
berkaitan dengan proses pengukuran yang cenderung keliru. Untuk itulah uji
validitas dan realibilitas diperlukan sebagai upaya untuk memaksimalkan kualitas
alat ukur, agar kecenderungan keliru tadi dapat diminimalkan. Dengan demikian
dapat kita katakan bahwa validitas dan reliabilitas adalah tempat kedudukan untuk
menilai kualitas semua alat dan prosedur pengukuran.
1. Uji Validitas Instrumen
Validitas menurut Suharsimi Arikunto (1998, hlm.160) adalah “suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instumen.”Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dan
variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Untuk mengetahui tingkat validitas instrumen setelah diuji coba, dikelola
dengan menggunakan rumus korelasi product moment yaitu dengan cara mencari
korelasi antara skor item dengan total skor. Adapun rumusnya sebagai berikut :
(Suharsimi Arikunto, 2002, hlm.162)
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N = banyaknya responden
X = skor tiap item
Y = skor total item
Selanjutnya korelasi antara skor tiap item dengan skor total tersebut diatas
dilakukan koreksi supaya tidak terjadi spurious effect, dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
√ ( )
Keterangan:
= Simpangan baku dari skor total
= Simpangan baku dari skor item
Setelah harga rxy yang telah dikoreksi diperoleh, kemudian dilanjutkan
dengan taraf signifikan korelasi dengan rumus distribusi student sebagai berikut :
2 1 2 r N r t dimana:
t = uji signifikan korelasi
r = koefisien korelasi yang telah dikoreksi
N = jumlah responden uji coba (Sudjana, 1996, hlm.377)
2 2
2 2
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Kemudian thitung dibandingkan dengan ttabel pada taraf nyata = 1% dengan derajat
kebebasan (dk) = n – 2. Penafsiran dari nilai koefisien ini yaitu jika thitung> ttabel
maka item tersebut valid.
Berdasarkan hasil uji coba instrumen kelas VII dan VIII di SMP
Cendikia Muda Bandung terhadap 107 siswa dengan taraf signifikansi 0.05
diperoleh hasil untuk validitas variabel X (penerapan model pembelajaran
berbasis proyek dalam PPKn) sebagai berikut:
[image:38.595.166.462.243.552.2]Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Variabel X No.
Pertanyaan
nilai r nilai t nilai t kritis
Keterangan
1 0.553 6.809 1.983 Valid
2 0.589 7.466 1.983 Valid
3 0.535 6.489 1.983 Valid
4 0.521 6.254 1.983 Valid
5 0.585 7.385 1.983 Valid
6 0.502 5.954 1.983 Valid
7 0.454 5.228 1.983 Valid
8 0.530 6.396 1.983 Valid
9 0.569 7.095 1.983 Valid
10 0.630 8.307 1.983 Valid
11 0.499 5.893 1.983 Valid
12 0.572 7.151 1.983 Valid
13 0.599 7.670 1.983 Valid
14 0.622 8.144 1.983 Valid
15 0.595 7.577 1.983 Valid
Sumber: Data Penelitian (2015)
Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil perhitungan uji validitas variabel
X (penerapan model pembelajaran berbasis proyek dalam PPKn) terdiri atas 15
pertanyaan yang diuji menggunakan korelasi Pearson produk Momen yang telah
dikoreksi (corrected item total correlation). ternyata semua pertanyaan dinyatakan
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sedangkan hasil pengolahan data uji coba instrumen variabel Y1
(keterampilan intelektual siswa) dengan data validitas sebagai berikut:
[image:39.595.162.464.140.540.2]Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Variabel Y1
No.
Pertanyaan nilai r nilai t
nilai t
kritis Keterangan
1 0.403 4.481 1.983 Valid
2 0.605 7.735 1.983 Valid
3 0.337 3.647 1.983 Valid
4 0.299 3.195 1.983 Valid
5 0.299 3.195 1.983 Valid
6 0.352 3.831 1.983 Valid
7 0.625 8.139 1.983 Valid
8 0.376 4.133 1.983 Valid
9 0.503 5.924 1.983 Valid
10 0.510 6.043 1.983 Valid
11 0.299 3.195 1.983 Valid
12 0.352 3.831 1.983 Valid
13 0.625 8.139 1.983 Valid
14 0.605 7.735 1.983 Valid
15 0.337 3.647 1.983 Valid
16 0.503 5.924 1.983 Valid
17 0.510 6.043 1.983 Valid
18 0.299 3.195 1.983 Valid
19 0.376 4.133 1.983 Valid
20 0.403 4.481 1.983 Valid
Sumber: Data Penelitian (2015)
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 20 pertanyaan yang ada
dalam variable Y1 (Keterampilan Intelektual), setelah diuji validitasnya dengan
menggunakan korelasi Pearson product moment ternyata semua pertanyaan
dinyatakan valid karena semua item pertanyaan memiliki nilai t > t kritis (1,983).
Selanjutnya hasil uji validitas terhadap variable Y2 (keterampilan partisipatory)
sebagai berikut:
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Hasil Uji Validitas Variabel Y2
Nomor
Pertanyaan nilai r nilai t
nilai t
kritis Keterangan
1 0.539 6.563 1.983 Valid
2 0.603 7.748 1.983 Valid
3 0.585 7.393 1.983 Valid
4 0.611 7.916 1.983 Valid
5 0.566 7.043 1.983 Valid
6 0.646 8.674 1.983 Valid
7 0.533 6.448 1.983 Valid
8 0.593 7.555 1.983 Valid
9 0.696 9.920 1.983 Valid
10 0.512 6.108 1.983 Valid
11 0.266 2.826 1.983 Valid
12 0.520 6.237 1.983 Valid
13 0.642 8.588 1.983 Valid
14 0.618 8.056 1.983 Valid
15 0.647 8.690 1.983 Valid
16 0.533 6.448 1.983 Valid
17 0.593 7.555 1.983 Valid
18 0.539 6.563 1.983 Valid
19 0.603 7.748 1.983 Valid
20 0.696 9.920 1.983 Valid
Sumber: Data Penelitian (2015)
Dari 20 pertanyaan yang ada dalam variable Y2 (keterampilan
partisipatori), setelah diuji valliditasnya dengan menggunakan korelasi Pearson
product moment ternyata semua item pertanyaan dinyatakan valid karena semua
item pertanyaan memiliki nilai t > t kritis (1,983).
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Selain diuji validitasya, pertanyaan dalam kuesioner juga diuji
reliabilitasnya. Jika pengujian validitas adalah menguji kevalidan setiap item
pertanyaan, maka reliabilitas adalah menguji sekumpulan pertanyaan atau dalam
Lina Yulistian, 2014
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC SKILL) SISWA DI SMP CENDIKIA MUDA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
“reliabilitas menunjukkan pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya jadi dapat pula diandalkan”. Untuk menguji reliabilitas tes digunakan rumus alpha. Rumus tersebut adalah sebagai berikut :
(Suharsimi Arikunto, 2002, hlm.163)
keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Vt = Varians Total
∑ pq = banyaknya proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu butir
Uji reliabilitas dilakukan terhadap masing-masing instrument variabel
pada n = 107 dan signifikansi sebesar 0.05. Berdasarkan hasil pengolahan data
dengan menggunakan SPSS versi 20.00 diperoleh hasil reliabilitas item soal pada
variabel X (penerapan model pembelajaran kolaboratif berbasis proyek dalam
[image:41.595.232.389.438.492.2]PKn) yaitu:
Tabel 3. 6
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items .883 15
Dari hasil pengolahan data di atas maka diperoleh thitung = 0,883, hal ini berarti
thitung > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrument ini dapat dikatakan
reliabel.
Untuk uji reabilitas variabel Y1 (keterampilan intelektual siswa) diperoleh
hasil sebagai berikut:
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
Lina Yulistian, 2014