• Tidak ada hasil yang ditemukan

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA : Ekspresi Wajah dan Gerakan Anak dalam Penciptaan Karya Lukis.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA : Ekspresi Wajah dan Gerakan Anak dalam Penciptaan Karya Lukis."

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

(Ekspresi Wajah dan Gerakan Anak dalam Penciptaan Karya Lukis)

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Seni dan Desain

Disusun Oleh :

Muhamad Reza

0707945

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

(Ekspresi Wajah dan Gerakan Anak dalam Penciptaan Karya Lukis)

Oleh

Muhamad reza

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Seni dan Desain

© Muhamad Reza 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

LUKISAN EKPRESIONISTIK DAVAREZA

(Ekspresi Wajah dan Gerakan Anak dalam Penciptaan Karya Lukis)

Disusun Oleh :

Muhamad Reza NIM : 0707945

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dr. Tri Karyono, M.Sn. NIP. 196611071994021001

Pembimbing II

Dr. Zakaria S. Soeteja, M.Sn. NIP. 196707241997021001

Mengetahui :

(4)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bandi Sobandi S.Pd, M.Pd.

NIP. 197206131999031001

LEMBAR PENGESAHAN

LUKISAN EKPRESIONISTIK DAVAREZA

(Ekspresi Wajah dan Gerakan Anak dalam Penciptaan Karya Lukis)

Disusun Oleh :

Muhamad Reza NIM : 0707945

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PENGUJI :

Penguji I

Dra. Tity Soegiarty M.Pd. NIP. 195509131985032001

Penguji II

Dadang Sulaeman S.Pd, M.Sn. NIP. 197904292005011003

Penguji III

(5)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu NIP. 197206131999031001

(6)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Muhamad Reza, 2014. LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

(Ekspresi Wajah dan Gerakan Anak dalam Penciptaan Karya Lukis).

Skripsi : DepartemenPendidikan Seni Rupa Fakutas Pendidikan Seni dan Desain Universitas Pendidikan Indonesia.

Gambaran sosok anak sering diartikan alami, polos, ceria, aktif dan unik. Karakter seorang anak cenderung spontan dengan tingkat luapan emosional yang sangat tinggi dan berakhir dengan cara yang tiba-tiba. Ekspresi pikiran, perasaan dan keinginan seorang anak secara visual seperti tertawa, menangis, marah, serta gerakan ekspresif anak menjadi karakter sangat lucu, unik, dan menggemaskan. Pada karya penciptaan lukisan ini penulis terinspirasi dari ketertarikan penulis terhadap perilaku anak-anak di lingkungan penulis sendiri dan sebagai bentuk kasih sayang yang sangat besar terhadap anaknya Davareza. Penulis mencoba mengabadikan kebersamaan serta keunikan berekspresi Davareza ke dalam sebuah karya lukisan, ekspresi wajah dan gerakan spontan anak dijadikan subject matter dalam sebuah karya lukisan, serta kepolosan anak dalam meluapkan emosi perasaannya melalui ekspresi wajah dan gerakan menjadi keunikan karakter pada anak. Dengan tujuan memvisualisasikan berbagai ekspresi wajah dan gerak tubuh anak ke dalam penciptaan lukisan dalam tugas akhir ini, penulis menggunakan metode penciptaan karya yang dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu, proses pengolahan ide, kontemplasi dan stimulasi, sampai proses kreasi dan teknik berkarya. Visual yang ditampilkan dalam lukisan yaitu ekspresi wajah yang mewakili perasaan emosional anak dalam berekspresi serta gerak spontan anak dengan visual gerakan menggunakan efek sapuan kuas tegas. Selain itu, warna latar pada lukisan disesuaikan dengan suasana hati anak ketika berekspresi. Hasil karya berupa enam buah karya lukisan ekspresi wajah dan gerak anak yang dibuat dengan berbagai ukuran dengan objek anak bernama Davareza, semoga hasil karya penciptaan ini diharapkan dapat menambah semangat apresiasi berkesenirupaan dan motivasi dalam berkarya seni lukis bagi pendidikan seni rupa maupun masyarakat umum.

(7)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Muhamad Reza, 2014. PAINTING EKSPRESIONISTIK DAVAREZA (Facial Expression and Movement of Children in The Art of Creation).

Thesis: Department of Art Education Art and Design Faculty of Education University of Indonesia.

Image of a child often means natural, plain, cheerful, active and unique. The character of a child tends to spontaneous emotional overflow level is very high and ends in a way that suddenly. Expression of thoughts, feelings and desires of a child visually like laughing, crying, angry, and expressive movement into character very funny kid, unique, and adorable. In this painting the author's creative work inspired by the author's interest on the behavior of children in the author's own and as a form of very great affection towards his son Davareza. The author tries to perpetuate the unity and uniqueness of expression Davareza into a masterpiece painting, facial expressions and movement of children spontaneously used the subject matter in a work of painting, and the innocence of a child in the vent emotions feelings through facial expressions and movements into a unique character in children. With the aim of visualizing various facial expressions and gestures of children into the creation of paintings in this thesis, the author uses the method of creating the work done by several stages, namely, the processing of ideas, contemplation and stimulation, through the process of creation and engineering work. Visually displayed in the painting that facial expressions that represent feelings in the child's emotional expression and spontaneous motion using the motion of children with visual effects firm brush strokes. In addition, the background color in the painting adapted to the child's mood when expression. The work of six paintings in the form of facial expressions and gestures made by the child objects of various sizes with a child named Davareza, hopefully the work of creation is expected to add to the spirit of appreciation berkesenirupaan and motivation in the work of art for art education and the general public.

(8)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR BAGAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penciptaan ... 5

D. Manfaat Penciptaan ... 6

E. Metode Penciptaan ... 6

F. Definisi Operasional ... 7

G. Teknik Pengerjaan ... 9

H. Sistematika Penulisan ... 10

BAB II LANDASAN PENCIPTAAN A. Seni Lukis ... 11

1. Pengetian Seni Lukis ... 11

2. Sejarah Seni Lukis ... 14

3. Aliran Seni Lukis ... 17

4. Unsur-Unsur Seni Rupa ... 20

5. Dasar Dan Hukum Penyusunan Seni Rupa ... 28

6. Teknik-Teknik Melukis ... 33

(9)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Perkembangan Fisik ... 36

2. Perkembangan Inteligensi ... 37

3. Perkembangan Emosi ... 37

4. Perkembangan Bahasa ... 38

5. Perkembangan Sosial ... 39

6. Perkembangan Kepribadian ... 39

C. Ekspresionistik ... 40

D. Ekspresi ... 40

E. Gerak ... 42

1. Pengertian Gerak ... 42

2. Gestur ... 44

3. Gerakan Tangan ... 44

F. Objek Davareza ... 46

BAB III PROSES DAN TEKNIKPENCIPTAAN A. Pemilihan Ide Pengkaryaan ... 48

B. Kontemplasi (Perenungan) ... 51

C. Stimulasi ... 51

D. Penetapan Teknik ... 52

E. Penetapan Alat Dan Bahan ... 52

F. Proses Pemilihan Objek ... 58

G. Ukuran Dan Jumlah Karya ... 65

H. Proses Berkarya ... 65

I. Hasil Akhir Karya ... 71

BAB IV VISUALISASI DAN ANALISIS KARYA A. Visualisasi Dan Analisis Karya I ... 75

1. Konsep Karya ... 76

(10)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Analisis Visual ... 76

4. Analisis Konsertual ... 77

B. Visualisasi Dan Analisis Karya II ... 79

1. Konsep Karya ... 80

2. Analisis Teknik... 80

3. Analisis Visual ... 80

4. Analisis Konsertual ... 81

C. Visualisasi Dan Analisis Karya III ... 83

1. Konsep Karya ... 84

2. Analisis Teknik... 84

3. Analisis Visual ... 84

4. Analisis Konsertual ... 85

D. Visualisasi Dan Analisis Karya IV ... 87

1. Konsep Karya ... 88

2. Analisis Teknik... 88

3. Analisis Visual ... 88

4. Analisis Konsertual ... 89

E. Visualisasi Dan Analisis Karya V ... 90

1. Konsep Karya ... 91

2. Analisis Teknik... 91

3. Analisis Visual ... 91

4. Analisis Konsertual ... 92

F. Visualisasi Dan Analisis Karya VI ... 94

1. Konsep Karya ... 95

2. Analisis Teknik... 95

3. Analisis Visual ... 95

4. Analisis Konsertual ... 96

(11)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran ... 99

DAFTAR PUSTAKA ... 100

DAFTAR ISTILAH ... 102

(12)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Manusia diciptakan dengan takdir yang telah ditetapkan oleh Tuhan, fenomena natural hidup manusia secara normal diturunkan ke dunia melalui rahim seorang ibu yang disebut masa bayi/anak-anak, kemudian tumbuh dan

berkembang sehingga menjadi seorang dewasa dan pada akhirnya mati sebagai garis akhir dimana manusia hidup di dunia. Dalam proses kehidupan manusia

mencari pasangan melalui proses pernikahan dan kemudian mempunyai keturunan agar garis keturunan bisa melanjutkan kehidupan dengan bekal yang orang tua berikan kepada para penerusnya.

Anak merupakan titipan dari Tuhan yang harus dijaga dan di didik dengan sebaik mungkin karena kelak satu waktu Tuhan akan mengambilnya kembali. Gibran (dalam Chatib, 2012, hlm. 1) menyebutkan bahwa “Anakmu bukanlah milikmu. Mereka adalah putera puteri sang hidup, yang rindu akan dirinya sendiri. Mereka dilahirkan lewat engkau, tetapi bukan dari engkau. Mereka ada

padamu, tetapi bukanlah milikmu...”

Setiap pasangan yang diberikan kepercayaan oleh Tuhan harus menjaga, mendidik, dan melindungi baik-baik titipan-Nya agar kelak dimasa mendatang mereka menjadi penerus yang berguna untuk peradaban hidup manusia.

Kehadiran anak di dunia sesungguhnya menjadi semacam energi yang memberi semangat baru untuk manusia dewasa, para orang tua bersemangat bekerja tanpa henti sebab masih harus mencapai sesuatu yang harus mereka capai dan menjadi kewajiban sebagai orang tua seperti kesehatan anak, sekolah anak, melihat anak tumbuh besar, sukses, hingga menjadi manusia seutuhnya. Ketika orang tua pulang bekerja mereka akan menemukan kenyamanan, ketenangan, dan rasa kangen yang tiada henti saat tiba dirumah, ketika orang tua bertemu

anak-anak dan saat melihat mereka menyambut kedatangan dengan senyuman, saat

(13)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

setelah ditinggalkan bekerja seharian, melihat tingkah dan celotehan mereka berkomunikasi menceritakan kejadian yang dialaminya seakan menghapus rasa lelah dan letih dibadan. Mendidik, membimbing, mengarahkan dan mendampingi sampai anak tumbuh dewasa dan sukses merupakan impian dan kebahagiaan orang tua yang tidak ternilai.

Anak terlahir ke dunia dengan keadaan belum mengerti apa-apa, sosok manusia yang masih mentah baik dalam segi fisik ataupun mental. Menurut para psikolog, masa bayi sampai pada usia 6 tahun merupakan anak dalam tahap

perkembangan yang rentan. Gairah dan emosi pada masa anak-anak sangat tinggi sehingga sikap anak-anak cenderung cepat berubah-ubah. Tawa, tangisan, marah dan gerakan lembutnya membuat karakter anak menjadi sangat lucu dan menggemaskan. Orang tua yang merupakan pelengkap kebutuhan anak namun mempunyai banyak kekurangan dalam membaca kebutuhan anak, keterbatasan anak dalam berkomunikasi kadang membuat orang tua menjadi bingung dalam mengartikan maksud keinginan anak.

Manusia memiliki dua bentuk dalam melakukan komunikasi, verbal dan nonverbal. Bentuk komunikasi verbal yaitu bentuk komunikasi yang dilakukan dengan cara bercakap seperti bicara. Sedangkan nonverbal merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan ekspresi atau gerakan sebagai alat untuk melakukan komunikasi dan sering terlihat pada bayi maupun anak kecil.

Perubahan mimik muka atau ekspresi wajah merupakan tanda si bayi berkomunikasi dengan orang di lingkungan sekitarnya. Keterbatasan seorang anak kecil yang belum bisa berkata-kata, menjadikan ekspresi wajah sebagai bahasa utama pengungkap perasaan dan keinginannya (komunikasi nonverbal). Ekspresi yang sering terlihat pada anak-anak adalah ekspresi bahagia dan sedih, ekspresi ini lebih sering muncul karena sifat anak yang masih belum bisa berpikir secara

optimal (polos).

(14)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perilaku gerak pada anak sudah muncul saat masih dalam kandungan ibu. Sebagian besar gerak yang dilakukan anak masih bersifat refleks artinya setiap gerakan dilakukan tidak secara sukarela, namun sebagai respon terhadap rangsangan tertentu. Perkembangan motorik kasar dalam diri anak lebih dulu nampak dibandingkan motorik halus, anak akan lebih tertarik dulu untuk memegang benda-benda yang berukuran besar daripada ukuran benda yang kecil. Anak belum mampu mengontrol gerakan jari-jari tangannya untuk kemampuan motorik halusnya, sehingga pengungkapan ekspresi pada anak lebih sering terjadi

dengan perubahan mimik muka serta gerakan badan secara refleks.

Anak yang sedang dalam kondisi kesal atau marah tanpa disengaja akan menunjukan perasaan marahnya, meluapkan amarahnya lewat sikap yang agresif seperti gerakan tangan akan memukul, berteriak/menjerit, ataupun menangis meronta-ronta namun bersifat sementara (jangka pendek). Berbeda dengan karakter orang dewasa yang terlihat sering menutupi kebenaran perasaannya seperti rasa sedih, kesal, atau marah. Orang dewasa akan menutupi kebenaran emosi perasaannya yang seakan-akan tidak terjadi apa-apa namun bersifat lambat (jangka panjang).

Ekspresi dan bahasa tubuh yang biasanya sering terlihat pada anak adalah ekspresi sedih dan ekspresi bahagia, ekspresi ini sering muncul dikarenakan karakter anak yang belum bisa berpikir dewasa (masih polos) serta cara belajar anak yang cenderung lebih banyak bermain, sehingga ekspresi dan gerakannya spontan mengikuti apa yang anak rasakan disekitar lingkungannya. Beberapa karakter ekspresi wajah dan gerakan tubuh dari emosi yang sering perlihatkan anak, antara lain :

1. Ekspresi emosi yang timbul dari rasa marah, seperti adanya pertengkaran pada saat bermain dan mungkin adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi.

Ekspresi anak akan menangis, teriak sambil tangan menunjukkan ke suatu objek yang diinginkannya, mengguling-gulingkan badan, menendang-nendangkan kaki ke tanah dan mengepalkan tangan untuk memukul.

(15)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyeramkan, ataupun didikan orang tua yang sering menakut-nakuti anaknya, ekspresi anak akan kaget/panik, menutup telinga, lari ke tempat yang lebih terang, sembunyi, menutup mata dengan kedua tangan dan menangis.

3. Ekspresi emosi yang timbul dari rasa cemburu dan tidak diperhatikan anak akan mengompol dicelana, mengangkat kedua tangan atau menarik baju minta digendong, pura-pura sakit dengan menunjukan bagian badan yang dianggapnya sakit, menjadi nakal dan susah dikontrol dengan tujuan untuk

menarik perhatian.

4. Ekspresi emosi yang timbul dari rasa lapar anak akan menangis, memasukan benda kedalam mulut, mengambil tempat makan dan memainkannya, atau menunjuk tempat dimana orangtua sering menyimpan makanannya.

5. Ekspresi emosi yang timbul dari rasa bahagia anak akan tertawa, tepuk tangan, loncat-loncat, memeluk benda/orang, joget-joget.

6. Ekspresi emosi yang timbul dari rasa kasih sayang atau belajar menyayangi orang lain, benda ataupun binatang anak akan mencium, memeluk, memainkannya.

Anak merupakan individu yang unik, alami, polos, imajinatif dan kemampuan berpikir yang masih berkembang. Dimana setiap anak dilihat sebagai individu yang mempunyai potensi-potensi yang berbeda satu sama lainnya. Mereka juga memiliki dunia sendiri yang khas dan harus dilihat dengan kacamata anak-anak, dalam menghadapi mereka dibutuhkan kesabaran, pengertian serta toleransi yang mendalam. Dunia anak adalah dunia bermain, sehingga wajar jika aktivitas anak-anak lebih banyak bermain dibanding belajar.

“Dunia bermain adalah dunia bermain, yaitu dunia yang penuh semangat apabila terkait dengan suasana yang menyenangkan. Namun, jangan sampai karena tahu bahwa dunia mereka adalah dunia bermain kemudian kita biarkan lepas tanpa kontrol yang memadai” (Susanto, 2011, hlm. 4).

Gagasan berkarya dalam karya penciptaan ini berupa lukisan ekspresi dan gerakan anak. Dalam Kamus Bahasa Indonesia. Ekspresionistik bersifat

(16)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada karya penciptaan ini, penulis mencoba memvisualisasikan ekspresi wajah anak dalam mengungkapkan perasaan hatinya saat berinteraksi dengan lingkungannya. Keunikan dari berbagai ekspresi wajah anak yang jujur dengan gerakan spontan anak menginspirasi penulis untuk memvisualisasikan ekspresi wajah anak ke dalam bentuk karya 2 dimensi yaitu lukisan naturalis yang dipadukan dengan gerakan refleks anak. Ekspresi wajah anak akan terbaca lebih jelas dengan dimunculkannya gerakan badan (body language) sehingga menimbulkan ekspresi lebih natural. Perasaan emosi anak digambarkan lewat

ekspresi dan gerakan tubuh untuk dapat memvisualisasikan suatu keadaan ataupun kondisi anak.

Penulis mengabadikan suatu momen kebersamaan yang paling bermakna tentang keadaan seorang anak dalam beragam kondisi emosi perasaan dan bagi seorang dewasa mempunyai arti lebih dalam. Ekspresi dan gerakan menjadikan sebuah ide awal bagi penulis untuk membuat karya lukisan 2 dimensi dengan objek Davareza (anak laki-laki berumur 2 tahun dan merupakan anak dari penulis sendiri). Penulis mencoba membuat 6 karya penciptaan dengan beragam ukuran dan posisi kanvas. Beberapa seniman maestro yang melukis sosok anak kecil, baik tentang lukisan anak sendiri ataupun melukis anak diantaranya seniman Affandi

dengan judul lukisan “Ibu Dan Anak Menampi Beras”, seniman Popo Iskandar

dengan judul lukisan “Ibu Dan Anak”, seniman Basuki Abdullah dengan judul

lukisan “Kakak dan Adik”, dan seniman luar negeri Van Gogh dengan judul

lukisan “Marcelle Rouline Als Baby”.

B. Rumusan masalah penciptaan

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan fokus penciptaan karya penciptaan ini adalah bagaimana memvisualisasikan ekspresi wajah dan gerakan anak dalam penciptaan karya lukis?

C. Tujuan penciptaan

(17)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Manfaat penciptaan

1. Manfaat bagi penulis

a. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam proses dan teknik melukis khususnya dalam aliran lukis naturalis, dari awal konsep penciptaan karya sampai terciptanya karya.

b. Meningkatkan kemampuan (skill) berkarya seni rupa murni khususnya dibidang seni lukis.

c. Sebagai media penyampaian ide dan gagasan untuk kepuasan batin

penulis dalam kehidupan melalui pengungkapan kedalam sebuah karya seni lukis.

d. Memperdalam apresiasi terhadap karya seni lukis. 2. Manfaat bagi dunia pendidikan

a. Sebagai kajian dan apresiasi dalam pendidikan seni rupa terhadap hal-hal baru dan proses penciptaannya.

b. Dapat dijadikan referensi untuk pelajaran yang bersangkutan dengan seni rupa, khususnya seni lukis.

c. Dapat menambah warna baru dalam karya seni lukis di Indonesia. 3. Manfaat bagi masyarakat

a. Untuk menambah apresiasi baru dalam karya dua dimensi khususnya yang di aplikasikan kedalam karya seni lukis.

b. Menjadi bahan referensi bagi masyarakat yang membutuhkan pengetahuan tentang seni.

c. Sebagai media apresiasi dalam memberikan sikap, rasa, anggapan, tujuan dan asa masyarakat.

E. Metode penciptaan

1. Pendekatan

(18)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Prosedur penciptaan

a. Dari adanya ide terhadap ekpresi dan gerakan pada objek anak, penulis mencoba menciptakan sebuah karya penciptaan dengan melukis ekspresi dan gerakan anak menggunakan teknik lukis aliran realis naturalis.

b. Kontemplasi (perenungan) terhadap ide-ide yang sudah ada.

c. Stimulasi, tahapan awal penulis mencoba membangkitkan rangsangan dengan cara observasi meneliti karakter anak, rangsangan kemudian diwujudkan kedalam tahapan awal yaitu dokumentasi visual berupa foto

anak yang sesuai dengan tema yang akan di angkat.

d. Pengolahan ide dengan mengeksplorasi karya terhadap media, teknik dan gaya. Dimaksudkan supaya hasil karya lebih maksimal seperti yang diharapkan dengan penyampaian makna yang bisa lebih dipahami.

e. Dari hasil pengolahan ide yang cukup matang, penulis mulai melakukan kegiatan melukis untuk menciptakan sebuah karya seni.

3. Sumber ide

Di awali dari kesadaran penulis tentang ketertarikannya terhadap sosok seorang anak kecil karena cara berpikirnya yang masih polos, serta karakter anak kecil yang selalu ceria, gembira serta mempunyai keunikan dalam berekspresi dan bersikap. Ekspresi dan gerakan anak yang cenderung bersifat refleks atau tidak disengaja dengan segala tingkahnya, serta keseharian penulis yang selalu ditemani seorang anak yang masih kecil dengan tingkah laku yang unik dan menarik, membuat penulis tertarik untuk membahas dan memperdalam tentang keunikan ekspresi dan gerakan anak dalam mengartikan maksud dan tujuannya kedalam sebuah karya seni lukis.

F. Definisi operasional

(19)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Anak

Manusia laki-laki atu perempuan yang mempunyai fisik yang masih kecil dan belum dapat mengontrol tubuhnya dengan baik, cara berpikirnya yang pendek (polos) dan tingkah lakunya yang menggemaskan. Karakter anak cenderung labil dengan suasana emosi yang cepat berubah-ubah, suka meniru apa yang dilihatnya, dan keseharian anak yang lebih banyak bermain karena dunia anak dunia bermain.

2. Ekspresi

Ekspresi merupakan hasil dari gerakan posisi otot pada wajah yang

merupakan bagian depan dari kepala, dimulai dari dahi atas sampai dagu dan dari telinga kanan sampai telinga yang kiri. Ekspresi timbul karena adanya gerakan otot pada muka khususnya otot mata dan bibir aktif karena adanya gejolak emosi atau rasa, emosi merupakan suatu gejolak penyesuaian diri yang berasal dari dalam diri dan melibatkan hampir keseluruhan diri tiap individu.

3. Emosi

Emosi merupakan perasaan atau afeksi yang melibatkan perpaduan antara gejolak fisiologis dan gelaja perilaku yang terlihat (Yusuf, 2000, hlm. 115). Emosi juga berfungsi untuk mencapai pemuasan atau perlindungan diri bahkan kesejahteraan pribadi pada saat berhadapan dengan lingkungan atau objek tertentu. Menurut Sarwono (Yusuf, 2000, hlm. 114) bahwa setiap keadaan pada diri seseorang yang disertai warna afektif baik pada tingat lemah (dangkal) maupun pada tingkat yang luas (mendalam) bisa disebut emosi.

Emosi pada anak cenderung lebih bersifat sementara, karena karakter emosi pada anak sangat cepat berubah-ubah, artinya dalam waktu yang relatif singkat emosi anak dapat berubah dari marah menjadi tersenyum.

4. Ekspresionistik

(20)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Gerak

Dalam Kamus Bahasa Indonesia (Wojowasito, 1972, hlm 56) menyebutkan bahwa gerak adalah perpindahan dari tempat A ke tempat B. Gerakan tubuh merupakan gerakan yang melibatkan anggota badan sehingga terjadi perubahan posisi dari posisi sebelumnya.

6. Portrait

Portrait diartikan sebagai lukisan, gambar, patung atau gambaran keindahan dari manusia, dimana ekspresi wajah begitu dominan untuk

mengungkapkan persamaan, kepribadian, bahkan perasaan seseorang. Gambar posisi portrait dapat diartikan sebagai posisi yang mementingkan karakter dari objek yang di foto, terlihat gagah, meninggikan/agung. Gambar portrait banyak digunakan pada objek manusia yang cenderung tegak atau vertikal.

7. Lanscape

Landscape dimaksudkan untuk menunjukkan ruang yang berbeda dalam dunia, kadang-kadang luas dan tak berujung, gambar-gambar biasanya menangkap kehadiran alam dan sering bebas dari penghalang buatan manusia. Gambar landscape sering digunakan pada objek pemandangan alam yang melebar atau posisi horizontal, seniman mencoba untuk mendokumentasikan ruang serta menyampaikan apresiasi dari pemandangan atau background selain objeknya.

G. Teknik Pengerjaan

(21)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. Sistematika penulisan

BAB I : Pendahuluan,terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penciptaan, manfaat penciptaan, metode penciptaan, definisi operasional, teknik penciptaan, dan sistematika penulisan laporan penciptaan.

BAB II : Kajian pustaka atau kerangka teoritis sebagai gambaran padat menyeluruh dan landasan teoritik untuk penciptaan ini.

BAB III : Metode penciptaan, penjabaran secara rinci tentang metode alur kerja proses berkarya, langkah-langkah eksplorasi, kelengkapan alat dan bahan,

pembuatan sketsa, dan proses awal sampai akhir pengerjaan karya.

BAB IV : Visualisasi dan analisis karya, menjelaskan tentang pengolahan data penciptaan dan pembahasan untuk menghasilkan karya.

(22)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

A. Pemilihan Ide Pengkaryaan

Bagan 3.1Proses Berkarya Penulis

Ide Lingkungan Sekitar Lingkungan Pribadi

Kontemplasi

Stimulasi

Proses Berkarya

Sketsa Karya Apresiasi karya

(23)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Seni adalah manifestasi atau perwujudan keindahan manusia yang diungkapkan melalui penciptaan suatu karya seni. Seni lahir bersama kelahiran manusia, keduanya erat berhubungan dan tak bisa dipisahkan karena seni merupakan salah satu kebutuhan hidup bagi manusia.

Dalam proses penciptaan karya lukis ini, Diawali dari kesadaran penulis yang tertarik terhadap sosok seorang anak kecil karena cara berpikirnya yang masih polos, jujur, imajinatif, dan unik. Faktor lingkungan sekitar penulis sering melihat anak kecil bermain, serta kedekatan penulis sebagai seorang ayah yang

selalu ditemani anaknya disegala aktivitas. Karakter anak kecil sangat unik selalu ceria, gembira, serta perasaan emosi yang cepat berubah-ubah, hingga beragam ekspresi pun ditunjukan anak saat berinteraksi dengan lingkungannya.

Tidak hanya cukup sampai disitu, penulis juga melihat langsung perkembangan anak sendiri dalam menunjukan ekspresi rasa kasih sayang, rasa nyaman, dan rasa sedihnya terhadap sosok ayah. Keunikan sikapnya yang oleh seorang dewasa dapat diapresiasikan dengan arti dan maksud yang luas serta dari ekspresi natural sang anak lewat ekspresi wajah dan gerakan untuk menunjukan maksud tertentu, ekspresi seorang anak sangat berbeda dengan ekspresi orang dewasa yang berkesan selalu menutup atau menahan diri. Rasa kasih sayang yang besar dari penulis terhadap anaknya membuahkan ide untuk memvisualisasikan ekspresi dan gerakan anak kedalam karya lukisan.

Penulis terinspirasi seniman Basuki Abdullah dalam melukis anak dengan

(24)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Basuki Abdullah „Kakak dan Adik

(Sumber : httpid.wikipedia.orgwikiBerkasBasuki_abdullah_kakakdanadik)

Gambar 3.2 Voka “john Lennon” (Sumber : http://www.voka.at/en/?d=gallery)

(25)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Kontemplasi (Perenungan)

Perenungan dalam suatu tujuan untuk mencapai sesuatu sangatlah umum dilakukan setiap seniman ataupun bukan seniman, karena dengan proses tahap pe renungan atau kebulatan pikiran seseorang akan mendapatkan titik terang atau jalan keluar dalam mencapai tujuannya.

Tahap kontemplasi adalah tahap proses pendalaman ide dimana dengan melakukan penghayatan dan perenungan. Tahap kontemplasi ini merupakan tahap yang harus dilewati oleh setiap orang dalam menciptakan suatu karya seni,

dimana didalamnya terjadi proses kepekaan, kepedulian, dan aksi. Serta melalui keterampilan akal, jiwa, dan raganya sebagai bentuk proses kontemplasi untuk mempersentasikan ide secara visual kedalam material. Dalam hal ini ekspresi dan gerakan anak dipilih untuk menjadi ide dasar dalam tahap kontemplasi, yang selanjutnya akan digarap menjadi karya seni lukis. Untuk memperkaya wawasan dalam tahap ini dilakukan studi pustaka dan pencarian informasi lainnya termasuk melakukan observasi.

Observasi dilakukan untuk pengumpulan data yang diperlukan, mengamati tingkah laku anak saat beraktivitas dan berkomunikasi secara langsung, serta mengabadikan berbagai ekspresi anak dalam berbagai suasana emosi perasaannya kedalam foto.

C. Stimulasi

Stimulasi adalah usaha rangsangan untuk memberi inspirasi dalam menciptakan suatu karya seni. Dalam hal ini, penulis melakukan beberapa kegiatan sebagai rangsangan (stimulasi) yang dilakukan antara lain dengan membuat sketsa awal dari hasil foto yang telah dikumpulkan sebagai referensi dan kemudian masuk kedalam proses editing foto agar mengasilkan sketsa kasar, hasil sketsa yang telah sesuai selanjutnya diprint kedalam media kertas dengan ukuran yang telah disesuaikan dengan ukuran kanvas..

Objek anak pada kertas kemudian digunting untuk diambil outlinenya

(26)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

referensi dalam berkarya, hal tersebut dilakukan juga untuk menambah wawasan serta merangsang agar dapat lebih bisa lagi bereksplorasi dengan bahan maupun dengan visualisasi karyanya.

D. Penetapan Teknik

Teknik yang digunakan dalam penggarapan karya seni lukis ini adalah dengan menggunakan teknik plakat atau blocking untuk menutupi bagian kanvas yang akan dilukis menggunakan kuas berukuran besar dengan teknik sapuan kuas tidak beraturan, teknik basah di atas kering (wet to dry). Teknik ini melibatkan sapuan warna cat (cair atau basah) di atas permukaan media yang kering. Teknik Basah di atas basah (wet to wet), teknik sapuan kuas. Teknik ini melibatkan sapuan warna cat (cair atau basah) di atas permukaan media yang masih basah bertujuan untuk menghasilkan campuran warna gradasi yang di inginkan.

Menjadi tantangan tersendiri mengolah visualisasi bentuk ekspresi wajah dan gerakan refleks tubuh anak kecil yang masih polos dalam mengartikan

maksud kedalam lukisan, dan di akhir pembuatan karya lukis sebagai finishing penulis menggunakan teknik Aquarel atau transparan adalah cara melukis dengan menggunakan cat air atau pinel (pernis untuk lukisan) dengan sapuan warna yang tipis sehingga hasilnya tembus pandang, teknik ini mempunyai keunggulan sebagai pelapis karya lukisan sehingga gambar pada karya tidak cepat rusak dan tahan dari suhu lembab yang bertujuan agar lukisan tidak diserang jamur. Dan karya dilanjutkan kedalam proses pengemasan menggunakan frame viber berwarna hitam agar karya terlihat lebih rapih.

E. Pemilihan Alat Dan Bahan

(27)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemilihan alat dan bahan ini menjadi salah satu faktor utama dalam proses berkarya, Kelengkapan alat dan bahan serta kwalitas alat dan bahan yang baik, akan membuat kenyamanan tersendiri bagi penulis dalam proses berkarya, dan dalam hasil akhir sebuah karya dapat sesuai dengan apa yang diharapkan. Berikut beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam proses berkarya seni rupa murni lukisan ekspresi dan gerakan anak:

1. Kamera digital

Sebagai alat untuk mengabadikan momen atau suasana,dan penulis

menggunakan kamera digital untuk mengambil fose ekspresi dan tingkah laku anak kecil yang diperlukan penulis dalam tugas akhir karya penciptaan ini, penulis menggunakan bantuan kamera digital dikarenakan karakter anak kecil yang selalu aktif (tidak mau diam) sehingga tidak memungkinkan penulis untuk langsung melakukan sketsa kasar didepan objek anak kecil yang bergerak.

Gambar 3.3. Kamera Digital ( Sumber : Dokumentasi Penulis )

2. Laptop

(28)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.4.Laptop

( Sumber : Dokumentasi Penulis ) 3. Kertas A4

Sebagai salah satu media untuk memindahkan sketsa hasil dari editing

foto, yang kemudian akan menjadi acuan dalam membuat sketsa kasar di atas kanvas.

Gambar 3.5. Kertas HVS ( Sumber : Dokumentasi Penulis )

4. Pensil dan penghapus

Pensil digunakan sebagai alat untuk membuat sketsa kasar di atas kanvas,

(29)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.6. Pensil dan Penghapus

( Sumber : Dokumentasi Penulis )

5. Kuas

Merupakan alat untuk melukis yang kepalanya terbuat dari bulu-bulu yang ditata datar, runcing ataupun membulat dan kemudian di ikat agar bulu-bulu tidak berceceran, serta ditambahkan batang kayu sebagai pegangan untuk melukis. Tiap jenis ukuran kuas mempunyai karakter masing-masing, biasanya kuas yang ukuran besar biasa digunakan untuk memblok bagian dasar kanvas sebagai background, sedangkan kuas yang ukuran kecil sering dipakai dalam membuat garis dan gambar yang lebih kecil agar lebih detail.

(30)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 6. Palet

[image:30.595.210.412.175.332.2]

Alat yang digunakan untuk menampung, mencampur dan mengolah cat.

Gambar 3.8.Palet ( Sumber : Dokumentasi Pribadi )

7. Kain lap

Alat yang digunakan untuk membersihkan kuas dan tangan yang kotor atau basah ketika sedang melakukan proses melukis, karena ketika melakukan proses melukis diperlukan kenyamanan alat dan tempat atau lingkungan yang bersih.

Gambar 3.9.Kain Lap ( Sumber : Dokumentasi Pribadi ) 8. Wadah

[image:30.595.201.424.471.641.2]
(31)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

[image:31.595.211.411.112.263.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.10. Wadah

( Sumber : Dokumentasi Pribadi )

9. Cat Akrilik

Cat akrilik yaitu cat yang berbasis air atau cat yang yang bahan campurannya menggunakan air agar kondisi cat tidak terlalu kental saat dipakai, penulis menggunakan cat jenis ini sebagai media untuk melukis.

Gambar 3.11. Cat Akrilik ( Sumber : Dokumentasi Pribadi )

10.Kanvas

Kanvas merupakan kain yang dibuat khusus untuk melukis dengan tekstur kain yang beragam dan dibentangkan di atas kayu berbentuk persegi empat atau yang biasa kita kenal dengan nama spantram, kain kanvas mempunyai ukuran ketebalan dan kekasaran dalam kebutuhan penggunanya, sehingga seorang seniman dapat memilih jenis kanvas menurut kebutuhannya.

[image:31.595.211.411.380.533.2]
(32)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

[image:32.595.212.410.155.313.2]

daya serap cat yang banyak sehingga cenderung dapat membuang banyak cat dikarenakan tekstur pori-pori kanvas yang besar dan tekstur yang kasar.

Gambar 3.12. Kanvas ( Sumber : Dokumentasi Pribadi )

F. Proses Pemilihan Objek

Dalam pengambilan foto anak banyak sekali kesulitan dan kendala dalam pengambilan gambarnya, namun penulis dapat mengumpulkan beberapa hasil foto yang menurut penulis sesuai dalam kriteria pembuatan karya penciptaan ini. Seperti ekspresi senang, ekspresi tersenyum, ekspresi menangis, ekspresi marah, ekspresi kaget, dan ekspresi natural anak ketika berimajinasi menirukan tokoh yang disenanginya.

(33)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

[image:33.595.144.483.142.388.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Pemilihan objek pada karya penciptaan 1

(34)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

(35)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

[image:35.595.213.413.165.436.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.14. Objek Foto dan Sketsa untuk Karya 2

( Sumber : Dokumentasi Pribadi )

(36)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

[image:36.595.160.465.181.414.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.15. Objek Foto dan Sketsa untuk Karya 3

( Sumber : Dokumentasi Pribadi )

(37)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

[image:37.595.160.463.113.445.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.16. Objek Foto dan Sketsa untuk Karya 4

( Sumber : Dokumentasi Pribadi )

(38)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

[image:38.595.160.465.108.689.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.17. Objek Foto dan Sketsa untuk Karya 5

( Sumber : Dokumentasi Pribadi )

(39)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

[image:39.595.128.499.111.700.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.18. Objek Foto dan Sketsa untuk Karya 6

( Sumber : Dokumentasi Pribadi )

(40)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ketika pada tahap penggarapan karya penciptaan ini, tingkat kesulitan menjadi faktor yang mempengaruhi waktu penyelesaian. Begitu pula pada menentukan objek anak dengan ekspresi dan gerak yang akan dibuat kedalam karya lukian.

Maka penyusun memutuskan untuk membuat enam buah karya lukisan dengan ukuran dan tata letak yang beragam, ukuran yang ditentukan antara lain:

- Karya pertama, 100 cm x 140 cm. Judul “Riang” - Karya kedua, 100 cm x 140 cm. Judul “Tangisan”

- Karya ketiga, 100 cm x 120 cm. Judul “Marah” - Karya keempat, 100 cm x 140 cm judul “Senyuman” - Karya kelima, 100 cm x 140 cm Judul “Imajinasi” - Karya keenam, 100 cm x 120 cm Judul “Takut”

H. Proses berkarya

Proses berkarya adalah tahapan atau rangkaian kerja dalam proses

(41)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

[image:41.595.168.458.110.677.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.19. Proses Editing Foto

(42)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

[image:42.595.166.458.111.345.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.20. Pewarnaan Background

( Sumber : Dokumentasi Pribadi )

[image:42.595.167.456.407.638.2]
(43)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

[image:43.595.169.457.112.328.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.22. Hasil Pemindahan Sketsa Kedalam Kanvas.

( Sumber : Dokumentasi Pribadi )

[image:43.595.169.455.435.676.2]
(44)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

[image:44.595.171.455.111.409.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.24. Proses Pewarnaan pada Karya 2

( Sumber : Dokumentasi Pribadi )

[image:44.595.168.458.449.717.2]
(45)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

[image:45.595.170.454.163.397.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ( Sumber : Dokumentasi Pribadi )

(46)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

[image:46.595.174.453.158.345.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.27. Proses Pewarnaan pada Karya 5

( Sumber : Dokumentasi Pribadi ) I. Hasil akhir karya

[image:46.595.205.419.418.736.2]
(47)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

[image:47.595.204.421.147.473.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.29. Karya Penciptaan 2

[image:47.595.173.454.518.710.2]

( Sumber : Dokumentasi Pribadi )

Gambar 3.30. Karya Penciptaan 3 ( Sumber : Dokumentasi Pribadi )

(48)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

[image:48.595.206.418.112.432.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.32. Karya Penciptaan 5

( Sumber : Dokumentasi Pribadi )

[image:48.595.172.452.491.677.2]
(49)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

(50)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan proses penciptaan karya seni lukis ini, disadari bahwa sebuah inspirasi harus diikuti dengan kerja keras untuk menghasilkan sebuah karya, dan sebuah kerja keras dapat memunculkan inspirasi. Dalam pengerjaan karya penciptaan ini diawali dari ekspresi dan gerakan anak sebagai ide awal, dan model

anak laki-laki berumur 2 tahun bernama Davareza sebagai objek kajian.

Karakter anak yang selalu aktif ketika beraktivitas,tidak mengenal lelah, dan ekspresi perasaannya yang sangat cepat sekali berubah-ubah. Cara berpikirnya anak yang masih polos, dan gerakan anak yang unik menginspirasi penulis untuk mengkaji lebih dalam tentang ekspresi wajah dan gerakan anak.

Kehadiran seorang anak dalam keseharian penulis, serta kedekatan yang sangat emosional anak terhadap sosok seorang ayah. Membuat penulis tertarik untuk mengkaji karakteristik seorang anak terutama ekspresi wajah dan gerakannya. Kepekaan dan rasa kasih sayang menjadi salah satu pengaruh besar dalam terciptanya karya penciptaan yang berjudul “Lukisan Ekspresionistik Davareza”.

Dari awal proses penciptaan terdapat beberapa rintangan diantaranya proses pengambilan foto, pengeditan foto agar karakter objek pada foto lebih fokus, pemindahan sketsa kedalam kanvas melalui proses cetakan, dan pembuatan karakter wajah serta gerak anak pada media kanvas yang berukuran cukup besar. Tingkat kesulitan yang cukup tinggi terlihat pada proses pewarnaan karakter wajah saat memvisualisasikan perasaannya dipadukan dengan gerakan anggota badannya.

(51)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ekspresif pada karya. Terutama pada bagian wajah anak yang sedang berekspresi, pada karya II dan III ekspresi menangis dengan gerakan tangan mengusap serta ekspresi marah dengan gerakan tangan memukul. Pada ekspresi ini banyak sekali kerutan pada bagian wajah anak, pada bagian ini harus terlihat garis dan bentuk wajah yang sesuai dengan pendalaman karakter, gerakan refleks bagian tubuh anak yang terlihat seperti melakukan pergerakan menggunakan efek garis dari tarikan kuas tegas untuk memvisualisasikan pergerakan anggota badannya agar karakter anak terlihat lebih hidup. Dari keseluruhan karya menggunakan teknik wet to dry, wet to wet, sapuan kuas kasar agar menghasilkan warna yang

maksimal dengan paduan sapuan kuas tidak beraturan, berbeda dengan proses pembuatan karya pertama dengan menggunakan tambahan teknik cipratan untuk mendapatkan efek gemercak air. Lukisan dalam karya penciptaan ini memvisualisasikan beberapa ekspresi sebagai berikut: ekspresi gembira dengan gerakan tangan memukul-mukul air, ekspresi menangis dengan gerakan tangan mengusap kebagian tangan lain yang dirasakannya sakit, ekspresi marah dengan gerakan tangan akan memukul, ekspresi tersenyum dengan gerakan kepala menoleh kedepan kamera, ekspresi berimajinasi dengan gerakan sebelah tangan menyilang ke atas, dan ekspresi takut/kaget dengan gerakan kepala menoleh kepada objek yang ditakutinya.

Penggambaran ekspresi anak pada karya penciptaan ini memperlihatkan kepolosan karakter seorang anak kecil baik dalam berekspresi maupun bersikap karena anak merupakan manusia yang tingkat emosionalnya sangat tinggi, dan tingkah lakunya seringkali cepat berubah-ubah, melalui visual ekspresi wajah ataupun gerakan tubuhnya (komunikasi non verbal). Perasaan senang, sedih, dan marah anak pada lukisan didukung warna background sebagai simbol perwakilan perasaaan anak. Karakter anak yang polos dan jujur sangat berbeda dengan

karakter orang dewasa yang cenderung suka menutupi kebenaran perasaannya, sehingga ekspresi dan gerakan anak menjadi inspirasi dalam terciptanya karya penciptaan seni rupa murni lukis yang beraliran realis naturalis.

(52)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagai suatu reaksi dalam mengenali karakteristik dan tingkah laku seorang anak, karena banyak sekali arti dari ekspresi anak yang dapat diartikan lebih dalam oleh seorang dewasa.

B. Saran

Berakhirnya proses pembuatan skripsi ini dan terciptanya karya seni lukis dengan judul “Lukisan ekspresionistik Davareza”yang berjumlah enam karya, menyisakan pesan dan kesan sebagai pembelajaran. Walaupun teknik dalam seni lukis banyak sekali aliran dan teknik yang dapat digunakan dalam proses berkarya, seni lukis aliran realis naturalis menjadi pilihan pertama yang diambil dalam proses penciptaan karya seni rupa murni ini. Banyak nilai yang bisa diambil dari setiap proses, baik itu proses berkarya maupun ketika menggarap penulisannya.

Walaupun berkarya seni lukis ini menuntut untuk menguasai teknik dalam mengolah karya, serta perlu kemampuan dan pemahaman terhadap teori-teori seni dan perkembangan seni rupa. Tetapi jangan pernah takut untuk mencoba berkarya

dengan teknik yang ada ataupun dalam perjalanan proses berkarya menemukan teknik-teknik baru diluar teknik yang ada seperti menambah atau merubah media dan materialnya. kreativitas seperti ini dalam berkarya seni lukis menjadi pengalaman yang sangat berharga dan ilmu yang sangat bermanfaat untuk kedepannya, khususnya untuk seni murni lukis.

Setelah terselesaikannya karya penulisan skripsi ini, diharapkan karya penulisan ini dapat diterima dan membantu perkembangan seni lukis. Serta dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan dapat menjadi motivasi untuk berkarya seni lukis. Semoga dengan karya seni lukis ini dapat mengembangkan apresiasi seni dikalangan mereka yang tertarik dan ingin belajar tentang kesenirupaan, serta masyarakat pada umumnya.

(53)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abdoellah, Arma.(1996). Pendidikan Jasmani Adaktif. Jakarta: DepDikBud Dirjen Dikti PPTA

Chatib, Munif. ( 2012). Orangtuanya Manusia. Bandung: Kaifa.

Darmaprawira, Sulasmi. (2002). Warna Teori dan Kreativitas Penggunaanya, Bandung : Institut Teknologi Bandung.

E. Muharam. (1991). Pendidikan Kesenian II. Jakarta: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.

Gie, Liang. (1983). Garis Besar Estetik. Yogyakarta : Supersukses.

Kartika, Dharsono Sony. (2004). Seni Rupa Modern. Bandung : Rekayasa Sains.

Pedoman Penulisan Karya IlmiahUPI2014.

Read, H. (2000). The Meaning Of Art diterjemahkan oleh Soedarso, Sp. Tahun 1973. Yogyakarta: Duta Wacana Univercity Press.

Risalat, Irsan. (2013). Tambang Kapur Citatah. Skripsi

Sahman, H. (1993). Mengenali Dunia Seni Rupa. Semarang: IKIP Semarang Press.

Sanyoto, Sadjiman Ebdi. (2010). NIRMANA Elemen-elemen seni dan desain. Yogyakarta : JALASUTRA.

Sumardjo, Jacob. (2000). Filsafat Seni. Bandung:ITB.

Susanto, Ahmad. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Prenada Media Group.

Wojowasito, S. (1972). Kamus Bahasa Indonesia. Bandung:Shinta Dharma.

Wong, Wucius. (1972). Beberapa Asas Merancang Dwimatra. Bandung:ITB.

(54)

Muhamad Reza, 2015

LUKISAN EKSPRESIONISTIK DAVAREZA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber Lain (Internet)

Tersedia [Online] (http://kuliah-seni.blogspot.com/karakter-wajah-anak.html. diakses 13 November 2014, pukul 22.10 WIB).

Tersedia [Online] (http://kuliah-seni.blogspot.com/pengertian-lukis menurut-para-ahli.html. diakses 7 November 2014, pukul 22.30 WIB).

Gambar

Gambar 3.2 Voka “john Lennon”
Gambar 3.3. Kamera Digital ( Sumber : Dokumentasi Penulis )
Gambar 3.5. Kertas HVS
Gambar 3.6. Pensil dan Penghapus ( Sumber : Dokumentasi Penulis )
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menghitung kadar N, K, P dapat dihit11ng dengan metode relatif dengan membandingkan unsur standar yang telah diketahui kadarnya dan sampel sludge dengan menggunakan

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yang bertujuan untuk mendiskripsikan secara terperinci tentang fenomena pengelolaan hutan adat di daerah Kepulauan Bangka

Wawancara dan observasi yang peneliti lakukan terhadap anak tersebut dapat disimpulkan, anak mengalami berbagai kesulitan dalam hal perkembangan keterampilan motorik

2 Pendidikan Agama Islam EU1101 Pendidikan Agama Katolik EU1190 Pendidikan Agama Protestan EU1191 Pendidikan Agama Hindu EU1192 Pendidikan Agama Budha EU1193. 2 Pendidikan

[r]

tamu tersebut berkaitan dengan pilihannya di Hotel Aston Braga. Penelitian ini juga berguna untuk melihat gambaran keunggulan Hotel Aston Braga dibanding para

[r]

[r]