• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA FILM BISU UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA FILM BISU UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MEDIA FILM BISU UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Bahasa Perancis

Oleh:

Yuliani Hajiminawati

0906741

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

YULIANI HAJIMINAWATI

PENGGUNAAN MEDIA FILM BISU UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbing I,

Dr. Yuliarti Mutiarsih, M. Pd. NIP. 1961072311986012001

Pembimbing II,

Riswanda Setiadi, M. A., Ph. D. NIP. 196510131992021001

Diketahui oleh,

Ketua Jurusan Bahasa Perancis

(3)

Suatu kehidupan yang penuh kesalahan tak hanya lebih berharga

namun juga lebih berguna dibandingkan hidup tanpa melakukan

apapun

-George Bernard Shaw-

Karya besar di dunia, umumnya dihasilkan oleh orang yang

tetap melakukan, ketika harapannya nyaris putus

-Dale Carnegie-

Pour vivre heureux, vivons caché

-Florian-

Karya ini dipersembahkan untuk

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya Yuliani Hajiminawati menyatakan bahwa skripsi yang berjudul

“Penggunaan Media Film Bisu untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis

Karangan Narasi” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya.

ATTESTATION

Je soussignée Yuliani Hajiminawati, atteste que ce mémoire intitulé

“L’Application de Média du Film Muet pour Améliorer Les Compétences en Écriture d’Un Texte Narratif” est entièrement rédigé par moi, et que je ne

pratique pas le démarquage ou le fait de citer des ouvrages qui ne conviennent pas au critère du monde académique. Par cette attestation, je suis disposée à

admettre la sanction si l’on trouve des infractions aux codes d’éthiques dans ce

mémoire.

Bandung, Juni 2014

Yang Membuat Pernyataan,

(5)

Hajiminawati, Yuliani. 2014. “Penggunaan Media Film Bisu untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi”. Skripsi. Bandung : Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI.

ABSTRAK

Media film bisu merupakan salah satu jenis media pembelajaran. Penelitian ini membahas tentang pengunaan media film bisu untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data terkait (1) hasil kemampuan menulis karangan narasi mahasiswa setelah menggunakan media film bisu; (2) perbedaan hasil menulis karangan narasi mahasiswa sebelum dan setelah menggunakan media film bisu; serta (3) pendapat mahasiswa mengenai penggunaan media film bisu dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi bahasa perancis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pretest-posttest. Populasi penelitian ini adalah karakteristik kemampuan menulis karangan narasi mahasiswa tingkat II semester IV Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI tahun ajaran 2013/2014, sedangkan sampel yang diambil adalah 20 orang mahasiswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, angket dan observasi. Hasil tes dan angket menunjukkan bahwa mahasiswa lebih mudah menuangkan ide serta gagasannya ke dalam bentuk tulisan setelah menggunakan media film bisu. Selain itu penggunaan media ini juga memberikan mahasiswa ide dalam waktu yang singkat sehingga lebih cepat dalam menulis karangan narasi. Berdasarkan perhitungan hasil tes, nilai rata-rata prates yang diperoleh sebesar 20,1 atau berada dalam skala interval 60%-74%, yang dikategorikan cukup baik. Sementara hasil nilai rata-rata pascates yang diperoleh sebesar 23,6 atau berada dalam skala interval 75%-84% yang dikategorikan baik.

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK……….………...i

KATA PENGANTAR………...………..ii

UCAPAN TERIMA KASIH………..iii

DAFTAR ISI………..………..v

DAFTAR TABEL……….………viii

DAFTAR LAMPIRAN………..………..x

DAFTAR GAMBAR………..xi

BAB I PENDAHULUAN……….………...1

1.1Latar Belakang Masalah……….………1

1.2Rumusan Masalah………..4

1.3Tujuan Penelitian………...4

1.4Manfaat Penelitian……….5

1.5Asumsi dan Hipotesis……….………5

1.5.1 Asumsi……….…………..5

1.5.2 Hipotesis………6

BAB II KETERAMPILAN MENULIS, KARANGAN NARASI, MEDIA PEMBELAJARAN DAN FILM BISU……….…...7

2.1 Keterampilan Menulis……….…………...7

2.1.1 Pengertian Menulis……….………….7

2.1.2 Fungsi Menulis………8

2.1.3 Tujuan Menulis………...9

2.1.4 Isi atau Gagasan Tulisan………...10

2.1.5 Kendala Menulis……….……….……….11

2.2 Karangan………..13

2.2.1 Pengertian Karangan……….13

2.2.2 Jenis-jenis Karangan………13

2.3 Karangan Narasi……….……..14

(7)

2.3.2 Unsur-unsur Karangan Narasi………...15

2.3.3 Struktur Karangan Narasi……….….16

2.3.4 Jenis-jenis Karangan Narasi………..17

2.3.5 Kriteria Penilaian Karangan Narasi………..18

2.4 Media Pembelajaran……….…19

2.4.1 Pengertian Media Pemelajaran……….….19

2.4.2 Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran……….…20

2.4.3 Jenis-jenis Media Pembelajaran………22

2.5 Film Bisu ……….…24

2.5.1 Pengertian Film Bisu………...24

2.5.2 Sejarah Film Bisu………25

2.5.4 Kelebihan dan Kekurangan Film………26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………...28

3.1 Metode dan Desain Penelitian………..28

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian………...29

3.2.1 Populasi……….…29

3.2.2 Sampel………...29

3.3 Lokasi Penelitian………..29

3.4 Variabel Penelitian………...29

3.4.1 Variabel Bebas………..29

3.4.2 Variabel Terikat………29

3.5 Definisi Operasional……….30

3.6 Instrumen Penelitian……….31

3.6.1 Tes……….31

3.6.2 Angket………...35

3.7 Validitas dan Reliabilitas……….37

3.7.1 Validitas………37

3.7.2 Reliabilitas……….37

3.8 Teknik Pengumpulan Data………...37

3.8.1 Studi Pustaka……….37

(8)

3.8.3 Angket………...41

3.9 Prosedur Penelitian………...42

3.9.1 Persiapan Pengumpulan Data………42

3.9.2 Pelaksanaan Eksperimen………...43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN………...45

4.1 Hasil Penelitian………45

4.1.1 Deskripsi Data Prates………45

4.1.2 Deskripsi Penggunaan Media Film Bisu………...47

4.1.3 Hasil Data Observasi Kegiatan Siswa………...48

4.1.4 Deskripsi Data Pascates………50

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian………...52

4.2.1 Analisis Perhitungan Nilai Rata-rata Prates dan Pascates….52 4.2.2 Analisis Perhitungan Koefisien Korelasi (t) antara Nilai Rata-rata Prates dan Pascates……….54

4.2.3 Pembuktian Hipotesis………57

4.3 Analisis Data Hasil Angket………..58

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI……….73

5.1 Kesimpulan………..73

5.2 Rekomendasi………75

5.2.1 Rekomendasi untuk Pengajar Bahasa Perancis………...75

5.2.2 Rekomendasi untuk Mahasiswa………..75

5.2.3 Rekomendasi untuk Peneliti Lain………...75

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Format Penilaian Tes Menulis Bahasa Perancis………...….……20

Tabel 2.2 Jenis Media Pembelajaran……….……….25

Tabel 3.1 Format Penilaian Tes Menulis Bahasa Perancis………...……….33

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Tes Menulis Karangan Narasi………..……….34

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket……….………38

Tabel 3.4 Tabel Observasi………..39

Tabel 3.5 Skala Penilaian……….……..42

Tabel 3.6 Presentase Analisis Hasil Angket………..…….44

Tabel 4.1 Data Prates……….……49

Tabel 4.2 Data Observasi Kegiatan Siswa oleh Observator 1………51

Tabel 4.3 Data Observasi Kegiatan Siswa oleh Observator 2…………...….52

Tabel 4.4 Data Pascates……….….53

Tabel 4.5 Distribusi Nilai Prates dan Pascates………..….54

Tabel 4.6 Jumlah Kuadrat Deviasi Masing-masing Subjek………...…56

Tabel 4.7 Minat Mahasiswa dalam Menulis Karangan Narasi Bahasa Perancis……….….59

Tabel 4.8 Lama Waktu Mahasiswa Mempelajari Karangan Narasi Bahasa Perancis……….….60

Tabel 4.9 Minat Mahasiswa Terhadap Perkuliahan Production Ecrite IV….60 Tabel 4.10 Pemahaman Mahasiswa Terhadap Penjelasan Materi Karangan Narasi pada Perkuliahan Production Ecrite IV………..61

Tabel 4.11 Pengetahuan Mahasiswa Tentang Jenis Karangan………….……62

Tabel 4.12 Pengetahuan Mahasiswa Terhadap Jenis Karangan………...62

(10)

Tabel 4.14 Kuantitas Mahasiswa Menulis Karangan Narasi………...64

Tabel 4.15 Waktu yang Dibutuhkan untuk Menulis Karangan Narasi………64

Tabel 4.16 Pengalaman Mengalami Kesulitan dalam Menulis Karangan

Narasi……….65

Tabel 4.17 Kesulitan yang Dialami Mahasiswa dalam Menulis Karangan Narasi Bahasa Perancis………..66

Tabel 4.18 Upaya yang Dilakukan untuk Mengatasi Kesulitan dalam Menulis

Karangan Narasi……….67

Tabel 4.19 Usaha yang Dilakukan untuk Mengatasi Kesulitan dalam Menulis

Karangan Narasi……….68

Tabel 4.20 Pengalaman Mahasiswa dalam Penggunaan Media untuk Menulis

Karangan Narasi……….69

Tabel 4.21 Pendapat Mahasiswa Tentang Media Film Bisu dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Karangan Narasi…………69

Tabel 4.22 Kesesuaian Media Film Bisu untuk Membantu Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi………70

Tabel 4.23 Peningkatan Keterampilan Menulis Setelah Menggunakan Media

(11)

DAFTAR GAMBAR

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Article en français

Lampiran 2 Surat Keputusan judul skripsi dan pengangkatan dosen pembimbing skripsi

Lampiran 3 Surat permohonan menjadi Expert judgement

Lampiran 4 Surat pernyataan kesediaan menjadi Expert judgement Lampiran 5 Tes menulis karangan narasi

Lampiran 6 Cuplikan film bisu Timeless Lampiran 7 Satuan Acara Perkuliahan

Lampiran 8 Contoh hasil karangan narasi mahasiswa semester IV Lampiran 9 Soal angket

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil teknologi dalam proses belajar. Para

pengajar dituntut untuk mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh lembaga pendidikan, dan tidak menutup kemungkinan alat tersebut sesuai dengan perkembangan zaman. Di samping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, pengajar juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.

Saat ini, banyak sekali jenis media yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar demi tercapainya tujuan pendidikan dan pembelajaran. Media pembelajaran haruslah membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (dalam Arsyad 2011 : 15):

Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Film merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat meningkatkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi belajar, serta dapat membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Kemampuan film melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik tersendiri.

(14)

Dalam pembelajaran bahasa asing, seseorang dikatakan mampu berbahasa apabila telah menguasai empat keterampilan berbahasa, yaitu dapat memahami pembicaraan orang yang disebut dengan kemampuan menyimak, dapat menyampaikan pikiran, perasaan dan kebutuhan secara lisan yang disebut dengan kemampuan berbicara, dapat memahami bacaan yang disebut dengan kemampuan membaca, serta dapat menyampaikan pikiran, perasaan dan kebutuhan secara

tertulis yang disebut dengan kemampuan menulis.

Dalam pembelajaran bahasa, baik bahasa asing ataupun bahasa ibu, kemampuan menulis merupakan salah satu aspek kemampuan berbahasa yang diperoleh paling akhir dalam rangkaian proses pemerolehan kemampuan berbahasa. Seperti yang dikemukakan oleh Nurgiyantoro (2010 : 271):

Dibanding tiga kemampuan berbahasa yang lain, kemampuan menulis lebih sulit dikuasai bahkan oleh penutur asli bahasa yang bersangkutan sekalipun. Hal ini disebabkan kemampuan menulis menghendaki kemampuan penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi karangan. Baik unsur bahasa ataupun unsur isi haruslah terjalin sedemikian rupa sehingga menghasilkan karangan yang runtut dan padu.

Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis untuk tujuan memberi informasi, meyakinkan, atau menghibur. Dalam pembelajaran bahasa Perancis keterampilan menulis dikenal dengan istilah Production Écrite.

Keterampilan menulis ini sangatlah penting untuk dikuasai walaupun keterampilan menulis dianggap sebagai keterampilan yang lebih sulit. Dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan kompetensi linguistik, personal dan sosial sehingga dapat meningkatkan kemampuannya dalam berkomunikasi.

(15)

menghubungkan ide satu dan ide yang lain, sulit mengembangkan paragraf dan gambaran imajinasi saat menuangkan gagasannya dalam menulis karangan.

Film sebagai salah satu bentuk media audio-visual, dapat menjadi salah satu alternatif media yang efektif dalam pembelajaran menulis. Hasil belajar yang baik tentu karena didukung oleh media pembelajaran yang baik pula. Maka dari itu film yang digunakan pun harus bersifat sederhana tetapi dapat merangsang kemampuan berpikir mahasiswa, misalnya dengan film bisu. Film sederhana

seperti film bisu dapat mengatasi batasan pengamatan, meningkatkan motivasi dan dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan mahasiswa dengan meningkatkan daya pikir serta imajinasi mahasiswa.

Penggunaan media film bisu dapat mendorong alat indra untuk menjadi lebih aktif karena film bisu dapat mempengaruhi psikologis seseorang menjadi rileks, dapat berkonsentrasi, dan dapat mengembangkan daya imajinasi. Jika pengajar dapat memilih strategi mengajar menggunakan media yang tepat masalah-masalah dalam menulis pun dapat teratasi.

Sebelumnya, penelitian mengenai penggunaan media film bisu pernah dilakukan dalam skripsi yang berjudul Efektifitas Penggunaan Film Bisu Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dan dalam penelitian tersebut terbukti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara menulis karangan narasi sebelum dan setelah menggunakan media film bisu. (Novandi, 2005)

(16)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah film bisu dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi mahasiswa?

2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil tulisan karangan

narasi sebelum dan setelah menggunakan media film bisu?

3. Bagaimanakah pendapat mahasiswa semester IV Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI tahun akademik 2013/2014 mengenai penggunaan media film bisu dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan yang telah dipaparkan maka peneliti menentukan tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Menggambarkan kemampuan mahasiswa semester IV Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI tahun akademik 2013/2014 dalam menulis karangan narasi bahasa Perancis setelah menggunakan media film bisu.

2. Menginformasikan perbedaan hasil menulis karangan narasi sebelum dan setelah menggunakan media film bisu.

(17)

1.4Manfaat Penelitian

a. Bagi peneliti:

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan dipergunakan untuk memperdalam pengetahuan mengenai media pembelajaran di bidang keterampilan menulis, termasuk media film bisu.

b. Bagi mahasiswa:

Mahasiswa menjadi tertarik dan termotivasi untuk menyampaikan ide

atau gagasan dalam menulis karangan narasi bahasa Perancis. c. Bagi pengajar bahasa Perancis:

Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam proses belajar bahasa Perancis dengan menggunakan media pengajaran yang lebih menyenangkan dan lebih menarik minat mahasiswa dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis bahasa Perancis.

d. Bagi peneliti lainnya:

Sebagai bahan masukan bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian serupa, terutama di bidang media pembelajaran bahasa dan keterampilan menulis.

1.5Asumsi dan Hipotesis

1.5.1 Asumsi

Asumsi adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang harus direncanakan secara jelas (Arikunto, 2010 : 56). Asumsi atau anggapan pada penelitian ini adalah:

1. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus

dikuasai oleh mahasiswa.

(18)

1.5.2Hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai dugaan sementara atau jawaban sementara atas permasalahan penelitian dimana memerlukan data untuk menguji kebenaran dugaan tersebut. Hipotesis atau dugaan sementara pada penelitian ini adalah:

1. Hipotesis kerja (Hk): Penggunaan media film bisu dapat meningkatkan

keterampilan menulis karangan narasi mahasiswa.

2. Hipotesis Nol (H0): Penggunaan media film bisu tidak dapat

(19)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian adalah “prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian, termasuk

untuk menguji hipotesis” (Sudjana, 2005 : 16). Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan metode Pre-Eksperimental dengan desain One Group Pretest-Posttest. Rancangan ini memiliki satu kelompok yang diberi tes awal (prates), perlakuan/treatment, dan tes akhir (pascates) kemudian dievaluasi hasilnya. Treatment sebagai variabel independen dan hasil sebagai variabel dependen.

Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Keterangan:

O1 : prates dilaksanakan sebanyak satu kali, untuk mengukur variabel

dependen atau variabel terikat sebelum perlakuan diberikan.

x : Treatment atau perlakuan yang diberikan dengan menggunakan media film bisu dalam pembelajaran menulis karangan narasi kepada sampel.

O2 : pascates dilaksanakan sebanyak satu kali dengan memberikan tes

dengan menggunakan media film bisu untuk mengukur variabel dependen atau variabel terikat setelah perlakuan diberikan

(20)

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi

Menurut Arikunto (2010: 130) “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Berdasarkan pengertian tersebut, populasi yang dimaksud untuk penelitian ini adalah karakteristik keterampilan menulis seluruh mahasiswa tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI tahun akademik

2013/2014 yang mengikuti mata kuliah Production Ecrite IV.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah “sebagian yang diambil dari populasi” (Arikunto, 2010: 131). Dengan kata lain segala populasi hendaknya tercerminkan dalam sampel yang diambil. Sampel dalam penelitian ini adalah karakteristik keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis dari 20 mahasiswa semester 4 Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI tahun akademik 2013/2014.

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi atau tempat pelaksanaan penelitian ini adalah Universitas Pendidikan Indonesia, jalan Dr. Setiabudi No. 229 Bandung.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah ”segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal-hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2012: 2). Ada dua macam variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas atau independen dan variabel terikat atau dependen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variabel yang diselidiki pengaruhnya yaitu media film bisu. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah variabel yang diramalkan akan timbul sebagai pengaruh dari variabel bebas yaitu kemampuan menulis karangan narasi pada

(21)

3.5 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah kata kunci dalam penelitian untuk pengertian dan memudahkan pemahaman terhadap ungkapan atau istilah-istilah yang dimaksud. Untuk menghindari kesalahpahaman pengertian dari kata-kata atau istilah dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan penjelasannya sebagai berikut:

1. Media Pembelajaran

Smith dan Ragan (dalam Rocheleau, tersedia: http://www.ijede.ca)

berpendapat “le média est le moyen physique par lequel le message éducatif est

communiqué, comme la télévision, l’imprime, l’enseignant ou l’ordinateur” (media adalah sarana fisik dimana pesan pendidikan dikomunikasikan, seperti televise, media cetak, pengajar, atau komputer). Media pembelajaran dapat berupa bahan, alat atau peristiwa yang menciptakan kondisi yang memungkinkan pembelajar untuk menerima pengetahuan, keterampilan dan sikap. Media pembelajaran berfungsi untuk menyampaikan materi pelajaran, memacu motivasi peserta didik dan merangsang pikiran, perasaan, perhatian serta minat peserta didik dalam belajar. Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah media film bisu.

2. Film bisu

Pengertian film bisu menurut Gronemeyer (1998: 32) yaitu:

The silent film was never silent. Again and again, there were attempts to present ‘moving pictures’ joined with a mechanical sound device. Even more popular was the incidental music with piano, harmonium or even a full orchestra in better establishments.

(Film bisu tidak pernah benar-benar bisu. Selalu ada upaya untuk menyajikan gambar bergerak bergabung dengan perangkat suara mekanis. Bahkan, film bisu lebih populer diiringi dengan piano, harmonika atau bahkan orkestra dalam pembuatan yang lebih baik).

(22)

digunakan adalah film bisu pendek tanpa ada dialog di dalamnya namun tetap mengandung latar suara berupa musik.

3. Keterampilan Menulis

Alain, Morvan dan Gérardin (2011: 230) mengemukakan pengertian dari menulis adalah “un système de signes visibles, tracés, représentant de langage. Une manière personnelle dont quelqu’un trace les caracteres en ecrivant“ (menulis merupakan sistem perwujudan tulisan dengan menggunakan tanda-tanda tulisan atau gambar yang mewakili suatu bahasa. Menulis adalah cara seseorang dimana seseorang menggambarkan karakteristiknya dalam tulisan). Keterampilan menulis adalah suatu kemampuan mahasiswa dalam melakukan kegiatan menulis dan menyusun sebuah cerita, buku, sajak dan lain-lain sebagainya yang berupa rangkaian kata-kata atau kalimat. Dalam penelitian ini keterampilan menulis yang dimaksud adalah menulis karangan narasi bahasa Perancis.

4. Karangan Narasi

“Karangan narasi secara tuntas menceritakan kejadian, tempat, waktu, pelaku, watak, konflik, resolusi, serta pesan moral atau biasa disebut koda” (Feez dan Joyce dalam Zainurrahman, 2011: 37). Kebanyakan tulisan ini berbentuk fiksi seperti novel, cerpen, dongeng, dan sebagainya. Walaupun demikian, tidak selamanya karangan narasi bersifat fiktif, ada juga narasi yang faktual namun lebih dikenal sebagai recount. Dalam penelitian ini tema karangan narasi disesuaikan dengan film bisu yang akan digunakan dalam pembelajaran.

3.6Instrumen Penelitian

Instrumen adalah “alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan

(23)

3.6.1 Tes

Tes adalah “alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan baik secara tertulis, secara lisan, atau secara perbuatan” (Sudjana, 2005: 100). Tes yang diberikan yaitu prates dan pascates. Prates dilakukan sebelum treatment diberikan yaitu tes menulis karangan narasi dengan tema yang telah ditentukan, sedangkan pascates dilakukan setelah treatment diberikan berupa tes menulis karangan narasi sesuai dengan film bisu

yang telah ditayangkan.Tujuan tes ini yaitu untuk mengetahui kemampuan menulis karangan narasi mahasiswa sebelum menggunakan media film bisu dan melihat sejauh mana media film bisu berpengaruh dalam keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis mahasiswa semester IV jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI tahun ajaran 2013/2014.

Dalam menilai hasil karangan narasi yang ditulis oleh subjek, peneliti menggunakan kriteria penilaian yang diadaptasi dari Tagliante (2005: 70). Kriteria penulisan tersebut kemudian dikembangkan oleh peneliti.

Tabel 3.1

Format Penilaian Tes Menulis Bahasa Perancis

Unsur Penilaian Skala Penilaian

1 2 3 4 5

Respect de la consigne

(Ketaatan terhadap perintah yang diberikan)

Performance globale

(Organisasi karangan)

Pertinence des informations données

(ketepatan informasi yang diberikan/gagasan/ide)

Structures simples correctes, présence des temps du passé

(penggunaan struktur kalimat sederhana yang tepat)

Lexique approprié (décrire)

(Pemilihan kosakata untuk menggambarkan objek)

Présence d’articulateurs très simples, comme « et » et « mais »

(24)

Dalam penelitian ini, skor terbesar yang akan diperoleh mahasiswa adalah sebesar 30 poin. Untuk lebih jelasnya, peneliti akan menjelaskan format penilaian tes menulis karangan narasi dengan menggunakan media film bisu sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kriteria Penilaian Tes Menulis Karangan Narasi

No Aspek yang

dinilai Kriteria Skor

Skor

2. Isi karangan sesuai dengan judul/tema, walaupun ada hal-hal yang tidak tepat

1. Semua berkaitan antara isi dan kalimat, struktur karangan sangat sesuai.

4. Empat/lebih kesalahan yang tidak berkaitan antara isi dan kalimat,

5

4

3

(25)

struktur karangan tidak sesuai.

5. Tidak ada yang berkaitan antara isi dan kalimat, struktur karangan sangat tidak sesuai.

1. Penceritaan objek terperinci dan jelas, pembaca bisa mengalami pengalaman yang sama dengan penulis.

2. Penceritaan objek tidak jelas dan kurang terperinci, pembaca bisa mengalami pengalaman yang sama dengan penulis.

3. Penceritaan objek tidak jelas dan kurang terperinci, pembaca cukup merasakan pengalaman yang sama dengan penulis.

4. Penceritaan objek tidak jelas dan tidak terperinci, pembaca kurang merasakan pengalaman yang sama dengan penulis.

5. Penceritaan objek tidak jelas dan tidak terperinci, pembaca tidak dapat merasakan pengalaman yang sama dengan penulis.

2. Terdapat sedikit kesalahan struktur kalimat, terjadi karena tidak berhati-hati.

3. Terdapat beberapa kesalahan struktur kalimat, tetapi masih dianggap baik.

5

4

3

(26)

4. Terdapat banyak kesalahan struktur kalimat yang menunjukan kurangnya penguasaan kosakata.

5. Terdapat sangat banyak kesalahan struktur kalimat (grammaire) maupun karena ketidak hati-hatian.

2

1

5 Kesesuaian kosakata

1. Pemilihan kata atau istilah sangat tepat dan beragam.

2. Pemakaian kata atau istilah tepat dan beragam

3. Beberapa pemakaian kata atau istilah kurang tepat tetapi dapat dipahami. 4. Beberapa pemakaian kata atau istilah

kurang tepat dan mengganggu pemahaman.

5. Pengarang memiliki sedikit pembendaharaan kata, dan tidak memakai kata atau istilah yang seharusnya dipakai, disamping itu terdapat kosakata yang tidak tepat.

5

2.Terdapat sedikit kesalahan penggunaan kata sambung kata sambung yang digunakan beragam.

3.Terdapat sedikit kesalahan penggunaan kata sambung kata sambung yang digunakan tidak beragam.

4.Terdapat banyak kesalahan 5

4

3

2

(27)

penggunaan kata sambung kata sambung yang digunakan tidak beragam.

5.Terdapat banyak kesalahan penggunaan kata sambung kata sambung yang digunakan hanya satu.

1

Total Skor 30

3.6.2 Angket

Angket adalah “daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain, yaitu responden, dengan tujuan agar responden tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan” (Arikunto, 2010: 102).

Angket yang diberikan dalam penelitian ini berisi sejumlah pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda untuk mengetahui dan memperoleh informasi serta gambaran mengenai pandangan mahasiswa terhadap media film bisu, kekurangan dan kelebihan media film bisu, penggunaan media film bisu dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi, kesulitan yang dihadapi saat menulis karangan bahasa Perancis, serta upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala saat menulis karangan narasi.

Tahapan-tahapan yang akan dilakukan peneliti pada penyusunan angket

dalam penelitian ini antara lain:

1. Membuat kisi-kisi angket

2. Mengembangkan kisi-kisi angket menjadi pertanyaan

3. Untuk menjamin validitas dan reliabilitas, angket tersebut akan dikonsultasikan pada dosen penimbang ahli.

(28)

responden. Ada Sembilan poin kisi-kisi angket yang dibuat dalam penelitian ini dengan presentase yang bervariasi. Kisi-kisi angket tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

2 Pendapat mahasiswa terhadap mata kuliah Production Ecrite VI

2, 5 2 10%

3 Pengetahuan mahasiswa terhadap jenis karangan

3, 11 2 10%

4 Pendapat mahasiswa terhadap menulis karangan narasi

(29)

3.6.3Observasi

Observasi menurut Arikunto (2010: 199) adalah “suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis dengan prosedur standar”.

Observasi dalam penelitian ini berisi sejumlah pertanyaan mengenai efektivitas penggunaan media film bisu dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi saat penelitian ini sedang berlangsung agar dapat

diketahui sejauh mana media ini berpengaruh terhadap mahasiswa dilihat dari sudut pandang observator.

Daftar pertanyaan observasi dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.4

Tabel Observasi

No Kriteria dan Aspek penilaian Jawaban

Ya Tidak

1 Apakah mahasiswa antusias terhadap media pembelajaran yang diberikan?

2 Apakah mahasiswa fokus terhadap penjelasan mengenai media film bisu?

3 Apakah mahasiswa memperhatikan dan menyimak instruksi penggunaan media film bisu yang diberikan oleh peneliti? 4 Apakah mahasiswa mengerti dengan pembelajaran

menggunakan media film bisu?

5 Apakah mahasiswa merasa lebih senang menggunakan media film bisu?

6

Apakah mahasiswa mengalami kesulitan dalam menulis karangan narasi menggunakan media film bisu dalam pembelajaran bahasa Perancis?

7 Apakah mahasiswa termotivasi dengan adanya media film bisu dalam pembelajaran bahasa Perancis?

8 Apakah mahasiswa menyukai media pembelajaran film bisu?

9 Apakah pesan yang disampaikan melalui media film bisu diserap baik oleh mahasiswa?

(30)

3.7 Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas terhadap instrumen penelitian dilakukan untuk menjamin kesesuaian antara masalah penelitian dengan hasil penelitian yang ditargetkan.

3.7.1 Validitas

Menurut Sugiyono (2012: 121),” instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid”. Pada penelitian ini, peneliti mengadakan pengkajian validitas isi dengan mengajukan expert judgement kepada para dosen penimbang ahli.

3.7.2Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2012: 121), “instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama”. Jadi suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data jika instrumen tersebut sudah baik. Dengan mengajukan expert judgement kepada para dosen penimbang ahli, peneliti mengkaji reliabilitas isi instrumen tersebut.

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis mahasiswa semester IV Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI tahun akademik 2013/2014. Oleh karena itu teknik pengumpulan data yang baik sangat diperlukan dalam penelitian ini. Peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data dalam penelitian, yaitu:

3.8.1 Studi Pustaka

Menurut Arikunto (2010: 16), “studi pustaka dilakukan untuk

mengumpulkan data teoretis melalui bahan-bahan yang berhubungan dengan topik penelitian seperti buku-buku, catatan dan dokumen penting lainnya”. Dengan

(31)

suatu masalah yang dibahas yang saling berkaitan. Melalui studi pustaka ini penulis mengumpulkan informasi dari berbagai sumber bahan pustaka untuk mendukung penelitian sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti.

3.8.2Tes

Tes menurut Sudjana (2005: 100) adalah “alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan baik secara

tertulis, lisan atau perbuatan”.

Tes merupakan salah satu cara untuk memperoleh data dari subjek penelitian. Data yang didapatkan kemudian akan diolah untuk mengukur efektivitas penggunaan media film bisu terhadap peningkatan keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis mahasiswa semester IV Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis UPI tahun akademik 2013/2014. Tes yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali sebelum dan setelah pemberian treatment. Tes yang diberikan berupa prates menulis karangan narasi tanpa menggunakan media film bisu dan pascates menulis karangan narasi dengan menggunakan media film bisu.

Setelah data diperoleh dari subjek penelitian, peneliti kemudian mengolah data dengan menggunakan langkah-langkah berikut:

1. Mencari nilai rata-rata (mean) prates:

X = ∑ n Keterangan :

X : nilai rata-rata

∑X : Jumlah total nilai prates

(32)

2. Mencari rata-rata (mean) pascates :

Y = ∑ n Keterangan :

Y : nilai rata-rata

∑Y : Jumlah total nilai prates

n : jumlah responden

(Nurgiyantoro, 2010: 219)

Skala penilaian pada tes diaposi dari skala penilaian menurut Nurgiyantoro sebagai berikut:

Tabel 3.5

Skala Penilaian

Skala Penilaian Keterangan

85-100 Sangat baik

75-84 Baik

60-74 Cukup baik

40-59 Kurang baik

0-39 Kurang sekali

(Nurgiyantoro, 2010: 339)

3. Menghitung taraf signifikansi perbedaan dan mean dengan jalan menghitung nilai t (t-test), dengan rumus:

t

=

Md

(33)

keterangan: d : y – x

Md : mean dari perbedaan prates dengan pascates xd : deviasi masing-masing subjek (d – Md)

∑x2

d : jumlah kuadrat deviasi n : subjek pada sampel

d.b : derajat kebebasan (ditentukan dengan N – 1)

(Arikunto, 2010: 125)

4. Mean deviasi prates dan pascates

Md =∑d n

5. Deviasi subjek

Xd = d – Md 6. Derajat kebebasan

d.b = N – 1

7. Melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan signifikansi perbedaan dan variabel dengan kriteria thitung lebih besar dari ttabel dapat

disimpulkan kedua variabel mempunyai perbedaan yang signifikan. Namun jika thitung lebih kecil atau sama dengan ttabel kedua variabel

tidak mempunyai perbedaan yang signifikan.

3.8.3 Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ingin diketahui(Arikunto, 2010: 151).

Tujuan dilakukannya angket menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 77) ialah:

(34)

2. Memperoleh informasi mengenai suatu masalah secara serentak.

Angket dalam penelitian ini diberikan kepada mahasiswa yang mengikuti tahap prates, tahap treatment atau perlakuan, dan tahap pascates untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Angket tersebut diberikan untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa tentang karangan narasi dan media film bisu, kesulitan yang mereka temukan, upaya apa saja yang mereka lakukan dalam

membuat karangan narasi bahasa Perancis dengan menggunakan media film bisu. Jumlah pertanyaan angket sebanyak 20 butir.

Untuk menganalisis data hasil angket, peneliti menggunakan rumus di bawah ini :

f

n x %

Keterangan:

f : frekuensi jawaban dari responden

n : jumlah responden

% : presentase tiap jawaban responden

Untuk menganalisis hasil angket, peneliti menggunakan aturan-aturan

sebagai berikut:

Tabel 3.6

Presentase Analisis Hasil Angket

0% Tidak ada

1-25% Sebagian kecil

26-49% Hampir setengahnya

50% Setengahnya

51-75% Sebagian besar

76-99% Hampir seluruhnya

(35)

3.9 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui dua tahapan, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Tahapan-tahapan tersebut dijelaskan sebagai berikut.

3.9.1Persiapan Pengumpulan Data

Pada tahap ini, peneliti melakukan langkah-langkah yang perlu untuk dilaksanakan sebagai persiapan sebelum melakukan penelitian secara langsung di

lapangan. Langkah-langkah pelaksanaannya sebagai berikut.

1. Studi pustaka, untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan di dalam merumuskan masalah penelitian

2. Membuat proposal penelitian yang berisi garis besar tentang penelitian yang akan dilakukan

3. Mengajukan proposal yang telah dibuat ke dalam seminar proposal yang selanjutnya penelitian tersebut akan disahkan seiring dengan keluarnya Surat Keputusan Dekan FPBS UPI tentang pengesahan Judul Skripsi dan Penunjukkan Dosen Pembimbing I dan II

4. Menyusun seluruh instrumen penelitian, mengumpulkan dan memilih media film bisu yang sesuai dengan tema penulisan karangan narasi 5. Mengkonsultasikan media dan menguji validitas serta reliabilitas

instrumen melalui tahapan tenaga ahli penimbang.

3.9.2Pelaksanaan Eksperimen

(36)

1. Prates

Prates dilaksanakan pada awal pertemuan. Prates ini dilakukan untuk mengukur kemampuan menulis karangan narasi mahasiswa sebelum mendapat perlakuan (treatment). Instrumen yang digunakan berupa lembar tes kemampuan menulis karangan narasi berbentuk uraian dengan tema Les Meilleurs Moments de La Vie.

2. Treatment

Treatment atau perlakuan diberikan pada pertemuan kedua setelah

prates dan pertemuan ketiga sebelum pascates. Peneliti memberikan perlakuan berupa penjelasan mengenai menulis karangan narasi dan penggunaan media film bisu sebagai media untuk menulis karangan narasi bahasa Perancis. Adapun tahapan-tahapan proses pembelajaran menulis karangan narasi bahasa Perancis menggunakan media film bisu yaitu:

 Peneliti menjelaskan secara umum tentang media film bisu, pengertian karangan narasi, ciri-ciri karangan narasi, unsur-unsur karangan narasi, langkah-langkah menulis karangan narasi.

 Peneliti mengajak mahasiswa melihat tampilan media film bisu dan menjelaskan bagian demi bagian dari alur cerita film bisu yang bisa dijadikan gagasan untuk menulis karangan narasi.

 Peneliti mempersilahkan mahasiswa untuk menulis karangan narasi sesuai dengan alur cerita film bisu yang telah ditayangkan.

3. Pascates

Tahap ini dilakukan pada pertemuan keempat. Pada tahap ini peneliti kembali menjelaskan sedikit mengenai karangan narasi. Setelah itu responden diminta kembali untuk melihat tayangan film bisu, namun tanpa penjelasan dari peneliti kemudian menuliskannya dalam

(37)
(38)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Sebagaimana telah disebutkan pada bab sebelumnya bahwa penelitian ini bertujuan untuk menguji penggunaan media film bisu dalam meningkatkan

keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis mahasiswa semester IV Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI tahun akademik 2013/2014. Dari hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis mahasiswa berada dalam kriteria cukup. Setelah diberikan perlakuan media film bisu terdapat peningkatan kemampuan menulis karangan narasi bahasa Perancis. Hal itu terbukti dari nilai rata-rata mahasiswa sebelum menggunakan media film bisu yaitu 20,1 dari nilai maksimal 30. Nilai tersebut jika dipresentasikan akan menjadi 67% yang berarti dalam kriteria cukup baik. Setelah diberi perlakuan media film bisu, nilai rata-rata mahasiswa dalam keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis meningkat menjadi 23,6 dari nilai maksimal 30. Jika dipresentasikan, nilai tersebut menjadi 78,67% yang berarti berada dalam kriteria baik.

Hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima karena media film bisu terbukti efektif untuk digunakan sebagai media pembelajaran alternatif untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis. Dari hasil analisis data, diperoleh nilai thitung sebesar 3,53. Taraf signifikasi yang digunakan adalah taraf signifikasi (α) 1% dengan derajat kebebasan (d.b) sebesar 19, maka

diperoleh nilai ttabel sebesar 2,86 yang berarti thitung > ttabel. Dapat disimpulkan

bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara hasil menulis karangan narasi sebelum menggunakan media film bisu dan setelah menggunakan media film

bisu.

(39)

berimajinasi, memahami alur cerita dan mengefektifkan waktu dalam menulis karangan narasi sesuai dengan strukturnya.

Berdasarkan analisis data hasil angket, hampir seluruh mahasiswa berpendapat bahwa media film bisu membantu dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi bahasa Perancis dan hampir seluruh mahasiswa berpendapat bahwa media film bisu cocok diterapkan dalam

pembelajaran menulis karangan narasi bahasa Perancis.

Adapun pendapat mahasiswa mengenai kelebihan dari media film bisu yaitu membuat kegiatan menulis karangan narasi bahasa Perancis lebih menarik karena dapat mengembangkan imajinasi dan durasi waktu yang digunakan untuk menulis karangan narasi bahasa Perancis menjadi lebih cepat karena mahasiswa tidak lagi mengalami kesulitan dalam mengembangkan gagasan utama sebuah karangan. Kekurangan dari media film bisu menurut pendapat mahasiswa diantaranya, yaitu adanya sudut pandang yang berbeda-beda karena tidak ada dialog ataupun keterangan sehingga mahasiswa harus lebih berkonsentrasi agar tidak terjadi kekeliruan.

5.2 Rekomendasi

Pada bagian ini, peneliti mencoba mengemukakan rekomendasi-rekomendasi yang diharapkan dapat bermanfaat terhadap pembelajaran bahasa Perancis.

5.2.1 Rekomendasi untuk Pengajar Bahasa Perancis

Penelitian ini dpaat menjadi referensi bagi pengajar yang akan memberikan pembelajaran keterampilan menulis, mengingat pentingnya keberadaan media pembelajaran dalam pembelajaran, agar dapat tercipatanya

pembelajaran bahasa yang menarik. Media film bisu bisa menjadi alternatif pilihan bagi para pengajar. Media film bisu tersebut diharapkan akan dapat

(40)

5.2.2 Rekomendasi untuk Mahasiswa

Untuk meningkatkan keterampialn menulis karangan narasi bahasa Perancis, maka peneliti merekomendasikan kepada mahasiswa untuk:

1. Lebih banyak berlatih menulis, agar kegiatan menulis menjadi salah satu kebiasaan sehingga muncul paradigma bahwa menulis adalah hal yang mudah untuk dilakukan

2. Lebih banyak membaca buku atau hasil karya tulis berbahasa Perancis agar dapat menambah sekaligus memperkaya perbendaharaan kata

5.2.3 Rekomendasi untuk Peneliti Lain

(41)

Daftar Pustaka

Adam, J.M. 1992. Le Texte : Types et Prototypes. Paris : Nathan

Alain, R., Morvan, D., dan Gérardin, F. 2011. Le Robert de Poche Plus Edition Mise à Jour. Paris : Maury-Imprimeur

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Asyhar, R. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi

Finoza, L. 2006. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia.

Gronemeyer, A. 1998. Film A Concise History. Great Britain: Laurence King Publishing.

Haryono, A. 2011. Media Pendidikan. Jakarta: Pustekom Dibud.

Keraf, G. 2004. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Komaidi, D. 2008. Aku Bisa Menulis. Jakarta: Sabda.

Novandi, A. 2005. Efektifitas Penggunaan Film Bisu Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Skripsi Sarjana UPI: Tidak Diterbitkan.

Narbuko, C., dan Achmadi, A. 2004. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Nurgiyantoro, B. 2010. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Yogyakarta: BPFE.

Pranoto, N. 2004. Creative Writing. Jakarta: Pustaka Prima.

Pratista, H. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.

Purwanto. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

(42)

Sanaky, H.A.H. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.

Semi, M.A. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung : Angkasa

Sudjana, N. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

__________. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, N., dan Rivai, A. 2011. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Tagliante, C. 2005. L’évaluation et le Cadre Européen Commun. Paris : CLE International.

Tarigan, H. G. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Zainurrahman. 2011. Menulis : Dari Teori hingga Praktik (Penawar Racun Plagiarisme). Bandung : Alfabeta International Journal of E-Learning & Distance Education [online]. Tersedia: http://www.ijede.ca/index.php/jde/article/view/234/608 [23 Juni 2014]

TN. 2013. Des Ressources Pour Enseigner [online]. Tersedia : http://www2.cndp.fr/archivage/valid/69248-14361-18172.pdf [23 Juni 2014]

TN. 2013. Allo Prof. Le Texte Narratif [online]. Tersedia : http://bv.alloprof.qc.ca/francais/la-grammaire-du-texte/les-types-de-textes-et-leur-structure/le-texte-narratif.aspx [24 Februari 2014]

(43)

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.8
Tabel Observasi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Teknik Bentuk. Instrumen Instrumen Contoh b)

Pengaruh pengelolaan barang milik daerah dan sistem pengendalian intern terhadap kualitas akuntabilitas keuangan(studi kasus pada skpd pemerintah kabupaten bandung)..

Média Diary Pikeun Ngaronjatkeun Kamampuh Nulis Pangalaman Pribadi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

FAKTOR RISIKO TERJADINYA PRE-EKLAMSIA PADA IBU HAMIL DI RUMAH SAKIT ZAINOEL ABIDIN (RSUZA)..

No. Daftar 87/S/PGSD/8/Juni/2011 pengetahuan, nilai atau tindakan yang terdapat dalam beberapa pokok bahasan atau bidang studi. Sesuai dengan tahapan perkembangan anak,

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengalaman Ibu Usia Remaja

Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Pengalaman Belajar Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber/ Bahan/ Alat Jenis Tagihan Bentuk Instrumen

Dalam penyusunan LKS, materi yang diberikan pada setiap kali pertemuan kegiatan belajar mengajar (KBM), disediakan tiga jenis tugas, yaitu pemahaman konsep, latihan