• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Event Lomba Tari Jaipongan Sebagai Media Promosi untuk Sarana Kebugaran Kawula Putri Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Event Lomba Tari Jaipongan Sebagai Media Promosi untuk Sarana Kebugaran Kawula Putri Kota Bandung."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PERANCANGAN EVENT LOMBA TARI JAIPONGAN

SEBAGAI MEDIA PROMOSI UNTUK SARANA KEBUGARAN KAWULA PUTRI KOTA BANDUNG

Oleh

Febrian Wibisono

NRP : 0964184

Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki keanekaragaman budaya dan kearifan lokal sebagai ciri khasnya. Di Jawa Barat ada salah satu warisan budaya yang cukup menarik yaitu tari jaipongan. Saat ini pemerintah sedang mengupayakan pelestarian dengan memberikan bantuan berupa dana kepada seluruh sanggar tari di kota Bandung. Seiring perkembangannya kepopuleran tari jaipong semakin memudar dikalangan generasi muda. Mereka dihujani dan dijejali dengan budaya asing secara bertubi-tubi, kini mereka cenderung lebih menghargai hasil karya budaya asing, sehingga mereka tidak mengenal maupun tertarik lagi dengan budaya daerahnya. Seperti pepatah mengatakan, tak kenal maka tak sayang, kurangnya pengenalan terhadap kesenian daerah membuat generasi muda tidak banyak tahu tentang makna serta manfaat yang didapat dari menari jaipong. Salah satu manfaat belajar menari secara rutin ialah membuat tubuh menjadi lebih lentur, postur tubuh menjadi lebih indah, mengurangi resiko obesitas dini serta masih banyak manfaat lainnya yang bisa dijadikan daya tarik bagi kaum hawa untuk menumbuhkan kembali ketertarikannya terhadap kesenian tari jaipong ini.

Kemajuan teknologi merupakan keuntungan bagi setiap orang, begitu juga dengan tari jaipong. Merancang dan mempromosikan event lomba tari melalui penyajian informasi visual yang sesuai dengan perkembangan mode dan teknologi, diharapkan menjadi cara yang efektif untuk menarik minat masyarakat khususnya kawula putri kota Bandung agar mereka tetap bugar dengan menari jaipong.

(2)

ABSTRACT

EVENT DESIGN OF JAIPONG DANCE COMPETITION

AS MEDIA PROMOTION FOR GIRLS FITNESS FACILITY IN BANDUNG

Submitted by Febrian Wibisono

NRP : 0964184

Indonesia is a country that has a diversity of culture and local wisdom as his trademark.

In West Java, there is a cultural heritage that is quite interesting called jaipong dance.

Currently, the government is doing conservation by providing financial assistance for all

the dance studio in Bandung. As it grows, the popularity of jaipong dance is fading

among the younger generation. They were bombarded with foreign cultures in

repeatedly, now they tend to be more appreciative of the work of foreign cultures, so they

do not know well and not interested anymore for local culture. Like the saying goes, do

not know it was love, lack of knowledge of the local arts make young people do not know

much about the meaning and the benefits of jaipong dance. One of the benefits to

learning a dance on a regular basis is to make the body become more flexible, more

beautiful body posture, reduce the risk of early obesity and many other benefits that can

be the attraction for girls to regrow interest in the art of jaipong dance.

Advances in technology is a boon for everyone, as well as jaipong. Designing and

promoting the event of jaipong dance competitions through the visual information must

be appropriate with the development of fashion and technology, is expected to be an

effective way to attract people, especially for Bandung girls who want to keep their

beautiful body by jaipong dance.

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN... ii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iii

ABSTRAK... iv

ABSTRACT... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 3

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Rumusan Masalah ... 3

1.4 Ruang Lingkup Masalah... 3

1.5 Tujuan Perancangan ... 4

1.6 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 4

1.7 Skema Perancangan ... 5

1.8 Kerangka Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Perkembangan Psikologi Remaja ... 7

2.1.1 Batasan Usia Remaja... 7

2.1.2 Permasalahan Fisik dan Kesehatan ... 9

2.2 Teori Pendidikan Kebudayaan ... 10

2.2.1 Globalisasi Budaya ... 11

2.3 Teori Promosi ... 13

2.3.1 Pengertian Promosi ... 13

2.3.2 Bentuk-bentuk Promosi yang Berkaitan ... 15

2.3.3 Pemilihan dan Penentuan Media Promosi ... 18

2.4 Teori STP (Segmentation, Targeting, Positioning) ... 21

(4)

2.5 Pengertian Event ... 25

2.6 Teori SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats) ... 26

2.6.1 Pengertian SWOT ... 26

2.6.2 Fungsi SWOT ... 27

2.6.3 Matriks SWOT... 28

BAB III DATA DAN ANALISIS 3.1 Data dan Fakta ... 30

3.1.1 Fungsi Seni Pertunjukan ... 30

3.1.2 Manfaat Mempelajari Seni Tari ... 30

3.1.3 Seni Tari Jaipongan ... 31

3.1.4 Sejarah Seni Tari Jaipong ... 35

3.2 Fenomena yang Terjadi ... 36

3.2.1 Pasang Surut Tari Sunda ... 36

3.2.2 Dukungan Pemerintah terhadap Seni Tari Jaipong ... 37

3.3 Observasi Lapangan ... 38

3.3.1 Sanggar Tari Pelita ... 38

3.3.2 Kegiatan Sanggar Tari Pelita ... 39

3.4 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis ... 42

3.4.1 Kelebihan Dan Kekurangan... 42

3.5 Hasil Penelitian ... 43

3.5.1 Hasil Angket/Kuesioner ... 43

3.5.2 Hasil Wawancara Informan dan Narasumber ... 46

3.5.3 Hasil SWOT & STP ... 49

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi ... 53

4.2 Konsep Kreatif ... 53

4.2.1 Warna ... 54

4.2.2 Tipografi ... 55

4.2.3 Fotografi ... 56

4.2.4 Logo ... 56

4.3 Konsep Media ... 57

(5)

4.4.1 Poster ... 57

4.4.2 Spanduk ... 61

4.4.3 Brosur ... 62

4.4.4 Stiker ... 63

4.4.5 X-Banner ... 63

4.4.6 Aplikasi Event Facebook & Tweeter ... 64

4.4.7 Iklan Koran & Majalah ... 65

4.4.8 Website ... 66

4.4.9 Tiket ... 67

4.4.10 Name Tag ... 67

4.4.11 Kaos ... 68

4.4.12 Pin & Gantungan Kunci ... 68

4.5 Anggaran Dana ... 70

4.6 Timeline... 71

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 72

5.2 Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 (Logo Sanggar Tari Pelita) ... 38

Gambar 3.2 (Dokumentasi Pembukaan Panama Cup) ... 41

Gambar 3.3 (Contoh Desain Grafis & Fotografi Jaipong) ... 42

Gambar 4.1 (Logo Jaipongers) ... 57

Gambar 4.2 (Poster Awareness) ... 58

Gambar 4.3 (Poster Informing)... 59

Gambar 4.4 (Poster Reminding) ... 60

Gambar 4.5 (Spanduk) ... 61

Gambar 4.6 (Penerapan Spanduk) ... 61

Gambar 4.7 (Brosur) ... 62

Gambar 4.8 (Stiker) ... 63

Gambar 4.9 (X-Banner) ... 63

Gambar 4.10 (Aplikasi Facebook & Tweeter) ... 64

Gambar 4.11 (Iklan Koran & Majalah) ... 65

Gambar 4.12 (Penerapan Website) ... 66

Gambar 4.13 (Tiket)... 67

Gambar 4.14 (Name Tag) ... 67

Gambar 4.15 (Kaos) ... 68

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 (Masuknya Globalisasi Budaya) ... 12

Tabel 2.2 (Matriks SWOT) ... 28

Tabel 4.1 (Anggaran Dana) ... 70

(8)

Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Indonesia memiliki segudang kesenian dan kebudayaan yang sangat menarik untuk kita gali. Banyak sekali kebudayaan serta kesenian Indonesia yang sudah mulai punah karena tergerus oleh perkembangan jaman yang semakin modern. Tantangan globalisasi ini menjadi bagian dari tantangan yang bersifat eksternal, selain itu ada juga ancaman yang berasal dari keanekaragaman budaya dan suku bangsa yang bersifat internal.

Seiring pergantian jaman, mode dan perkembangan teknologi mempermudah masuknya kebudayaan modern saat ini, sehingga secara tidak langsung mengakibatkan terjadinya pembauran kebudayaan dari luar dengan kebudayaan daerah. Pembauran budaya tersebut juga secara perlahan berpotensi menggeser keberadaan budaya lokal khususnya di daerah kota Bandung.

Banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal mulai dilupakan dimasa sekarang ini, masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya lokal mulai dilupakan.

Setiap kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat memiliki potensi budaya yang cukup unik dan menarik, salah satunya adalah kesenian tari jaipong. Namun Wagub Jawa Barat Deddy Mizwar usai melakukan silaturahmi dengan tokoh masyarakat, seniman dan budayawan di aula timur Gedung Sate Kota Bandung menyampaikan kekhawatirannya mengenai peradaban modern dan budaya luar yang terus menggerus kearifan lokal,

(Republika.co.id, Rabu, 14/08/2013 20:13 WIB).

Sekitar tahun 1988, muncul Jaipongan gaya baru yang memadukan antara breakdance dengan Jaipongan, mereka menyebutnya dengan istilah Breakpong (Breakdance-Jaipongan). (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. "Ensiklopedi Seni Budaya Jawa Barat."

Bandung 2011). Namun hal itu hanya populer dalam waktu singkat, sehingga breakpong tidak

(9)

Universitas Kristen Maranatha 2 jaipongan pun muncul di bawah kolong jembatan di Jatinegara, para penarinya yang bersolek menor selalu hadir menghibur para penggemarnya hingga kini. Sebuah kemirisan tentang kearifan budaya daerah. (senibudaya.stsi-bdg.ac.id, Senin, 25/02/2013).

Tari jaipong sendiri tinggal menunggu waktu untuk segera tertelan jaman, penerus yang masih peduli untuk melestarikan, pada era sekarang ini jumlahnya bisa terhitung oleh jari. Menurut Poedjosoedarmo (2000:218) bahwa generasi muda lebih menghargai hasil karya budaya modern dibandingkan dengan budaya daerah. Minat kaum muda akan kesenian daerah sangatlah kecil, mereka menganggap kesenian daerah bukanlah hal yang wajib untuk dipahami maupun dipelajari.

Seperti pepatah mengatakan, tak kenal maka tak sayang, kurangnya pengenalan terhadap kesenian daerah gerak Sunda, membuat masyarakat dan generasi muda tidak banyak tahu tentang manfaat dari kesenian gerak Sunda itu sendiri. Dulu, mungkin kita sering mendengar tentang orang tua yang berpendapat bahwa mempelajari sains, matematika dan bahasa asing itu lebih baik bagi anak daripada seni tari (sekarang pun mungkin masih). Alasannya, keahlian menari tidak akan membawa kesuksesan besar di masa depan dan hanya membuang waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk mengejar nilai tinggi di sekolah. Kenyataannya, belajar menari secara rutin membawa manfaat yang bahkan melebihi nilai tinggi di buku rapor, karena manfaat yang diperoleh bisa terus melekat bahkan hingga dewasa. Yang dimaksud tentu saja bukan manfaat seperti menjadi penari profesional yang bisa mendapat banyak uang (walau ada juga yang berkeinginan belajar menari dengan tujuan demikian), namun juga berbagai manfaat fisik dan mental yang hasilnya dapat dilihat baik di masa hidup remajanya maupun kelak saat sudah dewasa.

(10)

Universitas Kristen Maranatha 3 1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan fenomena globalisasi diatas, berikut ini permasalahan yang muncul yaitu baik secara langsung maupun tidak langsung ;

a. Masih banyaknya masyarakat khususnya kaula muda yang kurang mengetahui tentang ruang lingkup dan manfaat dari Kesenian Tari Jaipong itu sendiri, serta memandang bahwa kesenian tari ini hanya sebagai warisan budaya daerah saja.

b. Kurangnya adaptasi dalam penyajian informasi secara visual kepada masyarakat maupun komunitas seni tari di era globalisasi saat ini, sehingga kawula muda kurang mengenal dan tertarik akan warisan budaya daerah.

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan sebagai berikut :

a. Bagaimanakah cara mempromosikan kesenian Tari Jaipongan di Masyarakat Kota Bandung khususnya kaula muda sebagai penerus kesenian ini?

b. Bagaimanakah cara penyajian informasi yang tepat secra visual dalam mempromosikan Kesenian Tari Jaipongan di era globalisasi saat ini, sebagai nilai tambah untuk menarik minat masyarakat khususnya kaula muda agar mudah diketahui?

1.4Ruang Lingkup Masalah

Dengan menggunakan analisis 5 W + 1 H, berikut ini ruang lingkup yang akan dikaji dalam melakukan Promosi Kesenian Tari Jaipongan :

1. What : Perancangan event lomba tari jaipongan sebagai media promosi untuk sarana kebugaran kawula putri kota Bandung.

2. Who : Target sasaran yang dituju adalah kawula muda, wisatawan, serta masyarakat yang berminat mengetahui maupun mempelajari kesenian tari jaipongan secrara umum.

(11)

Universitas Kristen Maranatha 4 4. Where : Sarana-sarana media promosi kota Bandung.

5. When : Penyusun telah melakukan penelitian, wawancara langsung kepada pihak terkait, dan survey ketika penyusunan proposal, laporan maupun pada saat perancangan secara berkala.

6. How : Melakukan penelitian dengan analisis teks, wawancara, serta observasi lapangan dan menyebarkan kuesioner. Mengenai informasi Kesenian Tari Jaipongan akan di informasikan dengan tampilan yang lebih jelas, akurat, yang akan di sesuaikan.

1.5Tujuan Perancangan

Adapun tujuan dari tindakan perancangan visual untuk promosi Kesenian Tari Jaipongan ini yaitu :

a. Memperkenalkan ruang lingkup, manfaat serta keindahan estetika dari kesenian tari jaipongan ini kepada masyarakat dan kawula muda agar disukai, sehingga kesenian ini dapat tetap eksis di era globalisasi.

b. Membuat promosi dengan identitas visual yang menarik dan sesuai untuk memikat minat masyarakat dan kawula muda pada kegiatan kesenian tari jaipongan, sehingga timbul rasa bangga dan cinta terhadap budaya daerah.

1.6Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penyusunan laporan, teknik pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode, antara lain sebagai berikut :

a. Data primer, didapat dari studi pustaka pada buku terkait, majalah, blogspot, forum, official website dan jejaring sosial mengenai teori-teori terkait dan desain yang sudah ada

untuk menambah pengetahuan mengenai tari jaipong dan data-data lain yang diperlukan dalam Promosi Kesenian Tari Jaipong.

(12)

Universitas Kristen Maranatha 5 1.7Skema Perancangan

Penyebab Masalah

Fakta

- Bandung mempunyai potensi kesenian daerah yang cukup unik & menarik dalam membangun karakteristik & kearifan budaya lokal.

- Memudarnya kearifan budaya lokal akibat arus globalisasi asing yang berimbas pada penyimpangan budaya & minat kawula muda.

- Berbagai manfaat fisik dan mental pada seni tari dapat dijadikan daya tarik. - Adanya dukungan pemerintah & lembaga/himpunan sanggar-sanggar tari diharapkan dapat

bekerja sama dengan para desainer muda dalam mengupayakan minat kawula muda.

Masalah

- Diperlukan cara yang spesifik dalam memperkenalkan manfaat kesenian daerah kepada masyarakat khususnya kawula muda.

Penyebab Masalah

- Kurangnya pengenalan terhadap makna dan manfaat dari kesenian daerah, menyebabkan - Kurangnya kesadaran masyarakat khususnya kawula muda dalam menghargai kesenian daerah.

- Kurangnya bentuk promosi yang menarik peminat, dikarenakan

- Penerapan media promosi yang kurang mengikuti perkembangan jaman, mode & teknologi.

Promosi Tari Jaipongan untuk Kebugaran Kawula Putri Kota Bandung

Pemecahan Masalah

Perancangan Event Lomba Tari Jaipongan

Metode Penelitian

- Studi Pustaka (literatur, buku, berita, artikel dan internet)

- Observasi Lapangan - Informan/Responden - Kuesioner/Hasil Angket

- Wawancara

Teori Penunjang

- Teori Perkembangan Psikologi Remaja - Teori Pendidikan Kebudayaan

- Teori SWOT & STP - Teori Event, Promosi &

Periklanan

Strategi Media

- Media Promosi Cetak : Poster, Flayer, Brosure, Tiket, Baligho, Sticker, X-Banner, Ambient Media & Merchandise

- Media Promosi Digital : Website & Soaial Media

Strategi Kreatif

- Merancang Promosi yang unik dan kreatif dengan menggunakan pengaturan tata

layout, font, bentuk grafis, foto & warna dalam konsep

visual modern.

Konsep Perancangan

Strategi Komunikasi Pemasaran Analisis S, W, O, T

Segmentasi Targeting Positioning

Tujuan Akhir

Dengan mempromosikan suatu event, diharapkan masyarakat khususnya kawula muda dapat mengenal & merespon kembali ketertarikannya dalam

(13)

Universitas Kristen Maranatha 6 1.8Kerangka Penulisan

Dalam BAB I, penulis menjabarkan mulai dari latar belakang permasalahan yang diambil kemudian rumusan masalah, batasan masalah, tujuan perancangan, metode penelitian, skema perancangan dan kerangka penulisan.

Dalam BAB II, penulis melakukan uraian teori yang sesuai dengan permasalahan dan perancangan yang akan diangkat.

Dalam BAB III, penulis membahas tentang himpunan sanggar tari jaipong “Pelita” mengenai kilasan sejarah, kegiatan dan data tentang permasalahan yang dihadapi melalui wawancara dan penyebaran kuesioner, lalu melalui analisis SWOT dan STP penulis meninjau proyek yang akan dirumuskan, dengan adanya tinjauan proyek sejenis penulis sekaligus desainer dapat membandingkan kelebihan dan kekurangan proyek yang akan dibuat.

(14)

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kurangnya media promosi dan cara promosi yang tidak dikemas secara menarik dan meluas, menyebabkan pertunjukan yang mengangkat tema kesenian Sunda seperti tari jaipong ini tidak banyak diketahui oleh masyarakat. Padahal masyarakat butuh sebuah mediator yang menghubungkan mereka dengan suatu event/acara. Apalagi sekarang seni Sunda yang ada di kota Bandung khususnya tari jaipong melalui survey dinyatakan sudah sangat menurun baik secara jumlahnya maupun perkembangan di masyarakatnya.

Dari kasus ini diadakannya suatu event lomba tari dan pertunjukan merupakan strategi paling baik yang dilakukan sebagai langkah awal memperkenalkan kembali kesenian tari Jaipongan. Generasi muda sekarang banyak yang berfikir kalau kesenian ini kurang menarik bila dibandingkan dengan kesenian modern, padahal berubahnya jaman bisa dijadikan sajian kemasan yang menjadi lebih menarik dan tidak membosankan seperti yang dipikirkan sebelumnya. Maka dari itu, promosi kali ini sekaligus ingin memperlihatkan citra seni Sunda khususnya tari jaipong yang penuh kemegahan, semangat, ceria, anggun dan lain sebagainya.

Mengangkat suatu event dari komunita/sanggar-sanggar seni tari jaipongan yang masih eksis di kota Bandung, merupakan suatu kebanggaan tersendiri karena sekaligus membantu mereka untuk menunjukan kepada masyarakat kota Bandung bahwa masih ada komunitas anak muda yang peduli terhadap keberadaan kesenian Sunda yang sudah menurun dari waktu ke waktu sehingga kawula putra dan putri lain diluar sana ikut tergerak, bermula dari mengenal tari jaipong itu sendiri dan pencapaian terbesarnya adalah bahwa mereka ikut berperan aktif untuk mencintai dan merawat keberadaan kesenian Sunda.

Dengan memakai konsep kemegahan, event yang akan dilaksanakan pada awal tahun

2013 ini dikemas dengan slogan “Tunas Bangsa Punggawa Seni Sunda, Pikabangga

Priangan”. Positioning yang digunakan tentang kemegahan dan kebugaran dibalut dengan 3

(15)

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Kesenian Sunda merupakan salah satu kebudayaan Nusantara yang luhur dan sangat penting untuk dijaga agar tidak punah keberadaanya, apalagi tentang suatu kesenian. Karena tanpa kita sadari kebudayaan terbentuk tidak lepas dari pengaruh kesenian yang dipakai didalamnya, karena dari kesenian, ciri khas suatu bangsa itu dapat terlihat dan dikenal oleh bangsa lain yang menjadi suatu pembeda diantara sifat mereka, cara hidup mereka dan sifat kebersamaanya.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Soepandi, Atik; Enip Sukanda, dan Ubun Kubarsah R. 1994. Mengenal Seni Pertunjukan Daerah Jawa Barat. Edisi Pertama. Bandung: CV. Sampurna.

Noor, Any. 2009. Manajemen Event. Bandung: Alfabeta.

Assauri, Sofyan. 1999. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kusumohamidjojo. 2010. Filsafat Kebudayaan; Proses Realisasi Manusia. Yogyakarta: Jalasutra.

Khasali, Rhenald. 2009. Manajemen Periklanan. Jakarta: Grafiti.

Rachels. 2004. Filsafat Moral, judul asli The Elements of Moral Philosophy, A. Sudiarja (terj), Yogyakarta: Kanisius.

Heristina, Dewi. 2008. Masyarakat Kesenian di Indonesia. Indonesia: FIB USU.

Tilaar, A.R. 2002. Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Lamb, Hair dan Me Daniel. 2001. Pemasaran. Jakarta: PT. Salemba Empat Patria.

Kotler, Phillip dan A.B Susanto. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Suharso, dan Ana Retnoningsih. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesi. Semarang: Widya Karya.

Asri, Marwan M.B.A, 1991. Marketing. Yogyakarta: AMP YPKN.

Gunarsa, S. D. 1989. Psikologi Perkembangan: Anak dan Remaja. Jakarta: BPK. Gunung Mulia.

Singarimbun. 1995. Metodologi Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES.

Hurlock, E.B. 1991. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang

Kehidupan, Istiwidayanti dan Soedjarwo (Terj), Jakarta: Penerbit Erlangga.

(17)

David, Fred R. 2006. Manajemen Strategis. Edisi Sepuluh. Jakarta: Salemba Empat.

Mongks, F. J; A.M.P. Knoers dan Haditono S. R. 2000. Psikologi Perkembangan:

Pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press.

Tjiptono, Fandy. 2004. Pemasaran Jasa. Malang: Bayu Media.

Jogiyanto. 2005. Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif. Yogyakarta: Andi Offset.

Santrok, J.W. 2003. Adolescence (Perkembangan Remaja). (Terj), Jakarta: Erlangga.

Swastha, Basu. 1999. Azas-Azas Marketing. Yogyakarta: Liberty.

Marius, P dan Angipora. 1999. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Reverensi Pendukung;

http://www.kumpulansejarah.com/2013/03/sejarah-tari-jaipong.html (diakses 19 Agustus 2013)

http://kabar.cimahicybercity.com/2013/02/kesenian-tari-jaipong-haruslah-lestari.html (diakses 13 Agustus 2013)

http://www.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/42 (diakses 9 Agustus 2013)

http://amazingbandung.com/2011/10/30/mengenalkan-tari-jaipong-sejak-dini/ (diakses 31 Agustus 2013)

http://sanggartaripelita.blogspot.com/ (diakses 7 September 2013)

https://www.facebook.com/Fajar.Budhi.Wibowo/photos_albums (diakses 11 September 2013)

http://budayaindo.com/musik-pengiring-tari-jaipong (diakses 7 September 2013)

http://www.referensimakalah.com/2012/11/pengertian-budaya-dan-kebudayaan.html (diakses 9 Agustus 2013)

(18)

http://www.jasapenulisanartikel.com/manfaat-memelajari-seni-tari-sejak-dini/ (diakses 1 Oktober 2013)

http://senibudaya.stsi-bdg.ac.id/index.php?p=news&title=jaipongan-tari (diakses 11 Agustus 2013)

http://sketchbam.blogspot.com/2012/09/teori-stp-segmentasi-targeting.html (diakses 29 September 2013)

http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-barat-nasional/13/08/14/mrivf4-jabar-harus-miliki-agenda-budaya-internasional (diakses 11 Agustus 2013)

http://belajarpsikologi.com/batasan-usia-remaja/ (diakses 9 Agustus 2013)

http://netsains.net/2009/04/psikologi-remaja-karakteristik-dan-permasalahannya/ (diakses 9 Agustus 2013)

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan penelitian ini dilatarbelakangi oleh kegiatan wajib pada salah satu pelajaran seni budaya yaitu seni tari yang pelaksanaannya lebih kepada transferan

Selain itu data yang didapatkan harus di pilih yang merupakan data valid dan sudah dapat digunakan sebagai pedoman perancangan media promosi event Putri LBC pada