ABSTRACT
Tax is the biggest source of the country revenue. Tax revenue always excellent in financing national development. But the people awareness to pay taxes and register them self in tax services office is very low. And then the government do tax extensificationing and that focus to improve the quantity of personal taxpayer listed. The purpose of this research is to know the influence of extensification new taxpayers on personal income tax. The method that is used in this research is hypothetical test methods. The data used seen from statistical report personal income tax and total new taxpayers in KPP Bojonagara 2007-2012. The data are analyzed using simple regression methods. The results show that extensification new taxpayers have an effect on extensification new taxpayers.
ABSTRAK
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan terbesar negara. Namun kesadaran masyarakat untuk membayar pajak dan mendaftarkan dirinya ke kantor pelayanan pajak sangatlah rendah. Untuk itu pemerintah melakukan kegiatan ekstensifikasi pajak dimana memfokuskan pada peningkatan kesadaran Wajib Pajak terdaftar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kegiatan ekstensifikasi wajib pajak baru terhadap penerimaan pajak penghasilan orang pribadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengujian hipotesis. Data yang digunakan di lihat dari laporan statistik penerimaan pajak penghasilan orang pribadi dan jumlah wajib pajak baru yang terdaftar di kantor pelayanan pajak pratama Bojonagara selama tahun 2007-2012. Data dianalisis menggunakan metode regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan ekstensifikasi wajib pajak baru berpengaruh terhadap penerimaan pajak penghasilan orang pribadi.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7
1.4 Kegunaan Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 9
2.1 Kajian Pustaka ... 9
2.1.1.1Pengertian Pajak ... 9
2.1.1.2Fungsi Pajak ... 10
2.1.1.3Jenis Pajak ... 11
2.1.1.4 Teori Pemungutan dan Tata Cara Pemungutan Pajak ... 13
2.1.1.5Asas Pemungutan Pajak ... 16
2.1.1.6Sistem Pemungutan Pajak ... 17
2.1.1.7Tarif Pajak ... 17
2.2 Kegiatan Ekstensifikasi ... 19
2.2.1 Pengertian Ekstensifikasi ... 19
2.2.2 Tujuan dan Sasaran Kegiatan Ekstensifikasi ... 19
2.2.3 Ruang Lingkup Kegiatan Ekstensifikasi ... 20
2.2.4 Unit Organisasi Pelaksana Kegiatan Ekstensifikasi ... 21
2.2.5 Pelaksanaan Kegiatan Ekstensifikasi ... 22
2.2.6 Pengawasan Kegiatan Ekstensifikasi ... 24
2.2.7 Dasar Hukum Kegiatan Ekstensifikasi ... 25
2.2.7.1SE- 113/PJ/2010 ... 25
2.3.1 Pengertian Wajib Pajak ... 36
2.3.2 Hak Wajib Pajak ... 36
2.3.3.1Subjek Pajak Dalam dan Luar Negeri ... 40
2.3.4 Objek Pajak ... 44
2.3.4.1 Objek Pajak Final ... 44
2.4 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ... 44
2.4.1 Pengertian, Fungsi dan Manfaat NPWP ... 44
2.4.2 Tata Cara Pendaftaran NPWP ... 45
2.4.3 Pengukuhan NPWP ... 47
2.4.4 Pindah NPWP ... 47
2.4.5 Penghapusan NPWP ... 49
2.4.6 Sanksi yang Berhubungan Dengan NPWP ... 50
2.4.7 Dasar Hukum NPWP ... 50
2.5 Surat Pemberitahuan ... 51
2.5.1 Pengertian dan Fungsi Surat Pemberitahuan ... 51
2.5.2 Jenis Surat Pemberitahuan ... 53
2.5.3 Tata Cara Pengisian dan Penyampaian SPT ... 53
2.5.4 Batas Waktu Penyampaian Surat Pemberitahuan ... 54
2.5.4.1SPT Masa ... 54
2.5.4.2SPT Tahunan ... 56
2.6 Kerangka Pemikiran ... 56
2.7 Pengembangan Hipotesis ... 61
BAB III METODE PENELITIAN... 62
3.1Objek Penelitian ... 62
3.1.2 Uraian Tugas Pada KPP Bojonagara ... 68
3.1.3 Visi, Misi, Janji, Moto KPP Bojonagara ... 71
3.1.4 Struktur Organisasi KPP Bojonagara ... 72
3.2Metode Penelitian ... 73
3.2.1 Metode yang Digunakan ... 73
3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 74
3.2.3 Populasi Penelitian ... 75
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 75
3.2.5 Metode Analisis ... 76
3.2.6 Pengujian Asumsi Klasik ... 76
3.2.6.1Uji Normalitas ... 76
3.2.6.2Uji Autokorelasi ... 77
3.2.6.3Uji Heteroskedasitas ... 77
3.2.7 Pengujian Hipotesis ... 78
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 80
4.1Hasil Pengumpulan Data... 80
4.2Persamaan Model regresi ... 84
4.3Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ... 85
4.4Uji Heterokedastisitas ... 86
4.5Uji Autokorelasi ... 87
4.6Pengujian Hipotesis ... 88
4.7Koefisien Determinasi ... 89
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 91
5.1Simpulan ... 91
5.2Keterbatasan Penelitian ... 91
5.3 Saran ... 92
DAFTAR PUSTAKA ... 93
LAMPIRAN ... 96
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Tarif Pajak ... 18
Tabel II Batas Waktu Penyampaian SPT Masa ... 55
Tabel III Batas Waktu Penyampaian SPT Tahunan ... 56
Tabel IV Kantor Pelayanan Pajak di Wilayah Kantor Wilayah DJP Jabar I ... 67
Tabel V Operasionalisasi Variabel ... 74
Tabel VI Anova ... 78
Tabel VII Laporan Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi ... 80
Tabel VIII Laporan Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi (Dalam Persen) ... 81
Tabel IX Laporan Jumlah Wajib Pajak Baru ... 82
Tabel X Laporan Jumlah Wajib Pajak Baru (Dalam Persen) ... 83
Tabel XI Koefisien Regresi ... 84
Tabel XII Uji Normalitas ... 85
Tabel XIII Uji Autokorelasi ... 87
Tabel XIV Pengujian Koefisien Regresi ... 88
DAFTAR GRAFIK
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran A Data Laporan Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi
Tahun 2007 - 2012 ... 96 Lampiran B Data Laporan Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi
Tahun 2007 – 2012 (Dalam Persen) ... 97 Lampiran C Data Laporan Jumlah Wajib Baru Terdaftar Tahun 2007-2012 ... 98 Lampiran D Data Laporan Jumlah Wajib Baru Terdaftar
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Krisis Ekonomi yang terjadi di Eropa secara tidak langsung telah
mempengaruhi perekonomian dunia. Salah satunya yang terkena dampak dari krisis
ekonomi ini adalah perekonomian Indonesia. Namun di tengah krisis ekonomi yang
sedang terjadi Direktorat Jenderal Pajak terus mengupayakan agar penerimaan pajak
tahun 2012 bisa mencapai target sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN). Karena penerimaan dari sektor
pajak merupakan salah satu sumber penerimaan terbesar negara. Dan dari tahun ke
tahun penerimaan pajak terus meningkat serta memberi andil yang besar dalam
penerimaan negara. Namun untuk tahun 2012 ini, krisis ekonomi yang sedang terjadi
Eropa akan menyebabkan penerimaan pajak dari sektor ekspor mengalami penurunan
khususnya ekspor ke Negara Eropa dan Amerika.
Penerimaan dari sektor pajak selalu menjadi primadona dalam
membiayai pembangunan nasional. Peran penerimaan pajak dalam mengisi APBN
(Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara) dalam rangka pembangunan nasional
sangat penting dan sangat strategis. Besarnya peranan pajak yang demikian kiranya
perlu ditanamkan dalam diri setiap orang agar dalam pelaksanaan pembayaran pajak
yang telah dilakukan dapat menjadi satu kebanggaan tersendiri karena telah
memberikan kontribusi dalam pembangunan nasional. Oleh karena itu, untuk
BAB I Pendahuluan 2
dalam pembangunan nasional dengan cara membayar pajak. Pemerintah
mengeluarkan kebijakan, yang mana kebijakan ini berupaya untuk mendukung
pencapaian target penerimaan negara dalam sektor pajak dan kebijakan ini
mewajibkan instansi pemerintah, lembaga, asosiasi, dan pihak lain untuk
memberikan data dan informasi yang berkaitan dengan perpajakan ke Direktorat
Jenderal Pajak. Kebijakan tersebut dituangkan dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 31 Tahun 2012 yang berlaku mulai 27 Februari 2012. Data dan informasi
dimaksud adalah data dan informasi orang pribadi atau badan yang dapat
menggambarkan kegiatan atau usaha, peredaran usaha, penghasilan dan atau
kekayaan yang bersangkutan, termasuk informasi mengenai nasabah debitur, data
transaksi keuangan dan lalu lintas devisa, kartu kredit, serta laporan keuangan dan
atau laporan kegiatan usaha yang disampaikan kepada instansi lain di luar Direktorat
Jenderal Pajak.
Kebijakan ini sangat mendukung pelaksanaan sistem self assessment secara
murni dan konsisten. Karena dengan data dan informasi yang dihimpun, Direktorat
Jenderal Pajak akan memiliki infrastruktur yang dapat digunakan untuk mendeteksi
secara cepat dan akurat terhadap adanya kemungkinan ketidakpatuhan Wajib Pajak
dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Pengalaman empirik negara-negara
maju yang berhasil menerapkan sistem ini, kepatuhan sukarela (voluntary
compliance) adalah kunci utamanya. Dalam self assessment system, wajib pajak dipercaya untuk mendaftarkan dirinya di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) untuk
mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), menghitung pajaknya,
menyetorkan dan melaporkan pajaknya sendiri melalui Surat Pemberitahuan (SPT).
BAB I Pendahuluan 3
adalah penetapan pajak yang dilakukan oleh Wajib Pajak. Administrasi pajak hanya
menjalankan fungsi pembinaan dan pengawasan kepatuhan Wajib Pajak. Dengan
sistem ini, sepanjang tidak ditemukan data yang menyimpang, maka otoritas
penentuan besarnya jumlah pajak terutang sudah bergeser ke Wajib Pajak.
Kondisi ideal tersebut dibayang-bayangi dengan kondisi sebaliknya.
Membayar pajak bukanlah merupakan tindakan yang semudah dan sesederhana
membayar untuk mendapatkan sesuatu (konsumsi), tetapi dalam pelaksanaannya
penuh dengan hal yang bersifat emosional. Potensi bertahan untuk tidak membayar
pajak sudah menjadi taxpayers behavior (Sony Devano dkk, 2006) (sumber:
www.bsc-taxconsulting.com). Dan hal tersebut menjadi salah satu permasalahan
yang di hadapi pemerintah dalam pemungutan pajak yaitu menambah jumlah wajib
pajak terdaftar (ekstensifikasi). Sesuai dengan sistem ini penambahan jumlah wajib
pajak (ekstensifikasi) diserahkan kepada masyarakat Wajib Pajak dengan cara
mendaftarkan diri.
Melihat kondisi di atas maka pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk
meningkatkan penerimaan pajak. Kebijakan pajak yang dapat dilakukan pemerintah
dalam rangka meningkatkan penerimaan negara melalui pajak sangat beragam dan
salah satunya adalah melalu intensifikasi dan ekstensifikasi pajak. Intensifikasi pajak
merupakan cara meningkatkan pendapatan negara dengan memfokuskan pada
kegiatan optimalisasi penggalian pendapatan atau penerimaan pajak terhadap objek
serta subjek pajak yang telah tercatat dalam administrasi Dirjen Pajak. Kegiatan
intensifikasi ini dapat diwujudkan dalam peningkatan tarif pajak, peningkatan
BAB I Pendahuluan 4
hukum seperti penerbitan Surat Teguran Pajak (STP), pemberian sanksi dan denda
serta melalui pengadilan atas tindakan pidana karena lalai membayar pajak.
Ekstensifikasi pajak memfokuskan pada peningkatan kesadaran Wajib Pajak
terdaftar dan perluasan objek pajak dalam administrasi Dirjen Pajak. Kemudian dari
hasil pelaksanaan ekstensifikasi ini digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan
intensifikasi pajak. Oleh karena itu, kegiatan ekstensifikasi pajak yang dilakukan
pemerintah merupakan upaya dan langkah awal dalam rangka meningkatkan
pendapatan negara yang berasal dari pajak.
Untuk tahun 2012 ini pemerintah memiliki target untuk pelaksanan kegiatan
ekstensifikasi yakni Rp 1,3 Triliun dengan harapan total Wajib Pajak yang terdaftar
sampai tahun 2014 berjumlah 40 – 50 juta jiwa. Berbagai upaya dilakukan agar
setiap masyarakat memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) agar mereka
memiliki gambaran untuk jumlah pajak terutangnya. Salah satu upaya ekstensifikasi
yang dilakukan dengan pemuktahiran data wajib pajak. Khususnya data pengusaha
kena pajak dan ekstensifikasi untuk sentra bisnis yang besar.
Menurut Surat Edaran Direktur Jendral Pajak Nomor : SE – 03/PJ.01/2010
selain melakukan kegiatan penyisiran (canvassing), ekstensifikasi pajak juga dapat di
lakukan sebagai berikut yakni : ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi yang
berstatus sebagai pengurus, komisaris, pemegang saham atau pemilik dan pegawai
melalui pemberi kerja atau bendaharawan pemerintah dan ekstensifikasi Wajib Pajak
Orang Pribadi melalui pendataan Objek Pajak Bumi dan Bangunan. Kemudian
melalui Sensus Pajak Nasional sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
BAB I Pendahuluan 5
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya mengenai pengaruh
ekstensifikasi wajib pajak baru terhadap tingkat penerimaan pajak penghasilan orang
pribadi antara lain:
1. Penelitian Marianna Aprilia (2010) mengenai pengaruh kegiatan ekstensifikasi
terhadap penerimaan pajak penghasilan orang pribadi. Variabel independen yang
digunakan adalah kegiatan ekstensifikasi dan variabel dependennya penerimaan
pajak penghasilan orang pribadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Bandung-Tegallega, dapat dikategorikan kurang baik yang ditunjukkan
oleh hasil analisis koefisien korelasi Pearson Product Moment yang
menghasilkan korelasi negatif sebesar 80,2% yang berarti terdapat hubungan
yang lemah antara kegiatan ekstensifikasi dengan penerimaan pajak penghasilan
orang pribadi.
2. Penelitian Yudha Aji Pradana A.S (2010) mengenai pengaruh pemberian NPWP
oleh pemberi kerja terhadap tingkat penerimaan pajak penghasilan orang pribadi.
Variabel independen yang digunakan adalah pemberian NPWP oleh pemberi
kerja dan variabel dependennya tingkat penerimaan pajak penghasilan orang
pribadi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan uji t dengan taraf
signifikan 0.05 ternyata pemberian NPWP oleh pemberi kerja berpengaruh
positif terhadap tingkat penerimaan pajak penghasilan orang pribadi dan
pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi yang dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama-Bojonegara dapat dikategorikan sangat baik.
Berbagai penelitian tersebut menunjukkan hasil yang berbeda. Oleh karena itu,
BAB I Pendahuluan 6
empiris mengenai kegiatan ekstensifikasi, terutama yang berkaitan dengan
kegunaannya dalam meningkatkan penerimaan pajak penghasilan orang pribadi.
Alasan pemilihan penerimaan pajak penghasilan orang pribadi dikarenakan masih
banyaknya wajib pajak orang pribadi yang belum memiliki NPWP (Nomor Pokok
Wajib Pajak) dikarenakan kurangnya kesadaran dari diri sendiri untuk mendaftarkan
dirinya di Kantor Pelayanan Pajak.
Oleh sebab itu dilakukan kegiatan ekstensifikasi wajib pajak yang
menitikberatkan pada kesadaran dan peningkatan jumlah wajib pajak yang dapat
diwujudkan dalam bentuk peningkatan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dan
perluasan objek pajak serta masyarakat (wajib pajak) yang berpenghasilan diatas
PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak). Kegiatan pemberian NPWP dan atau
pengukuhan sebagai PKP (Pengusaha Kena Pajak) orang pribadi atau badan
termasuk warga negara asing (yang tinggal lebih dari 183 hari dalam 12 bulan),
penentuan objek pajak baru, sosialisasi pajak dan pelayanan pajak.
Kegiatan ekstensifikasi yang akan diuji adalah Jumlah Wajib Pajak Baru Yang
Telah Terdaftar sebagai variabel independen terhadap variabel dependennya yaitu
Tingkat Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi. Faktor-faktor tersebut dipilih
karena diperkirakan mampu untuk memprediksi tingkat penerimaan pajak
penghasilan orang pribadi dan banyak digunakan di dalam penelitian-penelitian
sebelumnya. Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya karena
berbeda objek yang diteliti dan periode yang digunakan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Ekstensifikasi Wajib Pajak Baru Terhadap Penerimaan
BAB I Pendahuluan 7
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah ekstensifikasi wajib pajak baru berpengaruh terhadap tingkat
penerimaan pajak penghasilan orang pribadi.
2. Seberapa besar pengaruh ekstensifikasi wajib pajak baru terhadap tingkat
penerimaan pajak penghasilan orang pribadi.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah ekstensifikasi wajib pajak baru berpengaruh terhadap
terhadap tingkat penerimaan pajak penghasilan orang pribadi.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh ekstensifikasi wajib pajak baru
terhadap tingkat penerimaan pajak penghasilan orang pribadi.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberikan
kegunaan sebagai berikut :
1. Bagi Kantor Pelayanan Pajak
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi pihak Kantor
Pelayanan Pajak dan aparat pajak sehingga dapat meningkatkan pelayanan dan
mengetahui upaya yang efektif untuk meningkatkan jumlah wajib pajak terdaftar
sehingga penerimaan pajak penghasilan orang pribadi pun akan meningkat
BAB I Pendahuluan 8
2. Bagi Penulis
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai kegiatan
ekstensifikasi wajib pajak yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat
penerimaan pajak penghasilan orang pribadi.
3. Bagi Peneliti Berikutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian
selanjutnya pada bidang perpajakan khususnya kegiatan ekstensifikasi wajib
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan
bantuan dari software SPSS 13.0 for windows, yaitu dengan metode regresi
sederhana serta pembahasan dari hasil penelitian yang telah dijelaskan di bab
sebelumnya, maka dapat diambil beberapa simpulan untuk menjawab identifikasi
masalah dari penelitian ini.
1. Pengaruh kegiatan ekstensifikasi wajib pajak baru terhadap penerimaan pajak
penghasilan orang pribadi berdasarkan uji F dengan tingkat kepercayaan 95%
dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstensifikasi wajib pajak baru mempunyai
pengaruh terhadap penerimaan pajak penghasilan orang pribadi kantor
pelayanan pajak Bojonagara untuk periode 2007-2012.
2. Besarnya pengaruh kegiatan ekstensifikasi wajib pajak baru memengaruhi
penerimaan pajak penghasilan orang pribadi sebesar 45,3%. Pengaruh
faktor-faktor lain yang tidak diamati oleh peneliti adalah sebesar (100% - 45,3%) =
54,7%. Pengaruh tersebut merupakan pengaruh lain di luar variabel kegiatan
ekstensifikasi wajib pajak baru.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan-keterbatasan karena dalam
BAB V Simpulan dan Saran 92
penghasilan orang pribadi dan jumlah wajib pajak yang terdaftar di kantor pelayanan
pajak Bojonagara saja sehingga secara teknis peneliti tidak mengetahui faktor lain
apa saja yang dapat mempengaruhi penerimaan pajak penghasilan orang pribadi.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti menyarankan
sebagai berikut:
1. Bagi kantor pelayanan pajak yang diteliti, sebaiknya lebih mempercepat proses
birokrasi untuk ijin penelitian dan dalam proses penyerahan data sehingga
peneliti juga bisa melihat apakah ada hal-hal yang bisa ditambah. Kemudian
kantor pelayanan pajak juga harus memperhatikan bahwa banyak wajib pajak
yang terdaftar dan memperoleh NPWP dari pemberi kerja namun tidak bekerja
di tempat dimana ia terdaftar. Sehingga penerimaan pajak penghasilan orang
pribadi pun tidak sepenuhnya dari wajib pajak yang terdaftar dari pemberi kerja
jika wajib pajak itu tidak bekerja di tempat ia terdaftar.
2. Bagi peneliti selanjutnya, dianjurkan tidak hanya berpatok pada jumlah wajib
pajak baru yang terdaftar saja. Namun bisa menambahkan variabel-variabel yang
lain yang dapat berpengaruh dalam pertumbuhan penerimaan pajak penghasilan
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia, Marianna. 2006. Pengaruh Kegiatan Ekstensifikasi Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi. Skripsi Sarjana Ekonomi, Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
Hadi, Wiyoso. 2012. Mengamankan Penerimaan Pajak Di tengah Lesunya Ekonomi
Dunia. Pajak.go.id, 23 Agustus 2012 diakses dari
http://www.pajak.go.id/content/article/mengamankan-penerimaan-pajak-di-tengah-lesunya-ekonomi-dunia pada tanggal 12 Oktober 2012.
Hartono, Jogiyanto. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman, Yogyakarta : BPFE.
Hidayat, Anwar. 2012. Regresi Liner Sederhana Dengan SPSS. Blogspot.com, 11 Agustus 2012 diakses dari
http://statistikian.blogspot.com/2012/08/regresi-linear-sederhana-dengan-spss.html#.UNH0_Ib06IU pada tanggal 17
Desember 2012.
Mardiasmo. 2009. Perpajakan Edisi Revisi 2009, Yogyakarta : Andi.
Pabuaran, Dian Victor. 2005. Analisa Pengaruh Jumlah Wajib Pajak, Pemeriksaan Pajak dan Penagihan dengan Surat Paksa Terhadap Penerimaan Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Batu. Skripsi Sarjana Ekonomi, Program Sarjana Universitas Kristen Petra, Surabaya.
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2007 Tentang Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Berstatus Sebagai Pengurus, Komisaris, Pemegang Saham/Pemilik Dan Pegawai Melalui Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah, Jakarta : 2007.
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-116/PJ/2007 Tentang Ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi Melalui Pendataan Objek Bumi dan Bangunan. Jakarta : 2007.
Pradana, Yudha Aji. 2006. Pengaruh Pemberian NPWP Oleh Pemberi Kerja
Daftar Pustaka 94
Resmi, Siti. 2011. Perpajakan Teori dan Kasus, Edisi Keenam, Jakarta : Salemba Empat.
Suliyanto. 2005. Metode Riset Bisnis, Edisi Kedua, Yogyakarta : Andi.
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-113/PJ/200 Tentang Penggalian Potensi dan Pengamanan Penerimaan Wajib Pajak Orang Pribadi Baru, Jakarta : 2010.
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-59/PJ/2008 Tentang Pemberian NPWP Bagi Karyawan, Jakarta : 2008.
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-32/PJ/2010 Tentang Pelaksanaan Pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 25 Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu, Jakarta : 2010.
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-06/PJ.9/2001 Tentang Pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak dan Intensifikasi Pajak, Jakarta 2001.
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-13/PJ/2007 Tentang Tata Cara Pemuktahiran Objek Pajak dan Ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha Dan/Atau Memiliki Tempat Usaha Di Pusat Perdagangan Dan/Atau Pertokoan, Jakarta : 2007.
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-69/PJ/2009 Tentang Tata Cara Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak Dan/Atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Perubahan Data Dan Pemindahan Wajib Pajak Dan/Atau Pengusaha Kena Pajak, Jakarta 2009.
System, Administrasi. 2012. Data Nasional Untuk Optimalisasi Penerimaan Pajak. Bsc – TaxConsulting.com, 25 Juni 2012 diakses dari http://www.bsc-taxconsulting.com/artikel/data-nasional-untuk-optimalisasi-penerimaan-pajak pada tanggal 12 Oktober 2012
Tunnisa, Mikhra. 2010. Analisis Regresi Linier Sederhana Dengan Menggunakan
SPSS. Wordpress.com, 15 April 2010 diakses dari
Daftar Pustaka 95
Wahyuno, Teguh. 2009. 25 Model Analisis Statistik dengan SPSS 17, Jakarta : Erlangga.