• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kegiatan Ekstensifikasi Wajib Pajak Baru Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kegiatan Ekstensifikasi Wajib Pajak Baru Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

Tax is the biggest source of the country revenue. Tax revenue always excellent in financing national development. But the people awareness to pay taxes and register them self in tax services office is very low. And then the government do tax extensificationing and that focus to improve the quantity of personal taxpayer listed. The purpose of this research is to know the influence of extensification new taxpayers on personal income tax. The method that is used in this research is hypothetical test methods. The data used seen from statistical report personal income tax and total new taxpayers in KPP Bojonagara 2007-2012. The data are analyzed using simple regression methods. The results show that extensification new taxpayers have an effect on extensification new taxpayers.

(2)

ABSTRAK

Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan terbesar negara. Namun kesadaran masyarakat untuk membayar pajak dan mendaftarkan dirinya ke kantor pelayanan pajak sangatlah rendah. Untuk itu pemerintah melakukan kegiatan ekstensifikasi pajak dimana memfokuskan pada peningkatan kesadaran Wajib Pajak terdaftar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kegiatan ekstensifikasi wajib pajak baru terhadap penerimaan pajak penghasilan orang pribadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengujian hipotesis. Data yang digunakan di lihat dari laporan statistik penerimaan pajak penghasilan orang pribadi dan jumlah wajib pajak baru yang terdaftar di kantor pelayanan pajak pratama Bojonagara selama tahun 2007-2012. Data dianalisis menggunakan metode regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan ekstensifikasi wajib pajak baru berpengaruh terhadap penerimaan pajak penghasilan orang pribadi.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 9

2.1 Kajian Pustaka ... 9

(4)

2.1.1.1Pengertian Pajak ... 9

2.1.1.2Fungsi Pajak ... 10

2.1.1.3Jenis Pajak ... 11

2.1.1.4 Teori Pemungutan dan Tata Cara Pemungutan Pajak ... 13

2.1.1.5Asas Pemungutan Pajak ... 16

2.1.1.6Sistem Pemungutan Pajak ... 17

2.1.1.7Tarif Pajak ... 17

2.2 Kegiatan Ekstensifikasi ... 19

2.2.1 Pengertian Ekstensifikasi ... 19

2.2.2 Tujuan dan Sasaran Kegiatan Ekstensifikasi ... 19

2.2.3 Ruang Lingkup Kegiatan Ekstensifikasi ... 20

2.2.4 Unit Organisasi Pelaksana Kegiatan Ekstensifikasi ... 21

2.2.5 Pelaksanaan Kegiatan Ekstensifikasi ... 22

2.2.6 Pengawasan Kegiatan Ekstensifikasi ... 24

2.2.7 Dasar Hukum Kegiatan Ekstensifikasi ... 25

2.2.7.1SE- 113/PJ/2010 ... 25

2.3.1 Pengertian Wajib Pajak ... 36

2.3.2 Hak Wajib Pajak ... 36

(5)

2.3.3.1Subjek Pajak Dalam dan Luar Negeri ... 40

2.3.4 Objek Pajak ... 44

2.3.4.1 Objek Pajak Final ... 44

2.4 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ... 44

2.4.1 Pengertian, Fungsi dan Manfaat NPWP ... 44

2.4.2 Tata Cara Pendaftaran NPWP ... 45

2.4.3 Pengukuhan NPWP ... 47

2.4.4 Pindah NPWP ... 47

2.4.5 Penghapusan NPWP ... 49

2.4.6 Sanksi yang Berhubungan Dengan NPWP ... 50

2.4.7 Dasar Hukum NPWP ... 50

2.5 Surat Pemberitahuan ... 51

2.5.1 Pengertian dan Fungsi Surat Pemberitahuan ... 51

2.5.2 Jenis Surat Pemberitahuan ... 53

2.5.3 Tata Cara Pengisian dan Penyampaian SPT ... 53

2.5.4 Batas Waktu Penyampaian Surat Pemberitahuan ... 54

2.5.4.1SPT Masa ... 54

2.5.4.2SPT Tahunan ... 56

2.6 Kerangka Pemikiran ... 56

2.7 Pengembangan Hipotesis ... 61

BAB III METODE PENELITIAN... 62

3.1Objek Penelitian ... 62

(6)

3.1.2 Uraian Tugas Pada KPP Bojonagara ... 68

3.1.3 Visi, Misi, Janji, Moto KPP Bojonagara ... 71

3.1.4 Struktur Organisasi KPP Bojonagara ... 72

3.2Metode Penelitian ... 73

3.2.1 Metode yang Digunakan ... 73

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 74

3.2.3 Populasi Penelitian ... 75

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 75

3.2.5 Metode Analisis ... 76

3.2.6 Pengujian Asumsi Klasik ... 76

3.2.6.1Uji Normalitas ... 76

3.2.6.2Uji Autokorelasi ... 77

3.2.6.3Uji Heteroskedasitas ... 77

3.2.7 Pengujian Hipotesis ... 78

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 80

4.1Hasil Pengumpulan Data... 80

4.2Persamaan Model regresi ... 84

4.3Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ... 85

4.4Uji Heterokedastisitas ... 86

4.5Uji Autokorelasi ... 87

4.6Pengujian Hipotesis ... 88

4.7Koefisien Determinasi ... 89

(7)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 91

5.1Simpulan ... 91

5.2Keterbatasan Penelitian ... 91

5.3 Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 93

LAMPIRAN ... 96

(8)

DAFTAR GAMBAR

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Tarif Pajak ... 18

Tabel II Batas Waktu Penyampaian SPT Masa ... 55

Tabel III Batas Waktu Penyampaian SPT Tahunan ... 56

Tabel IV Kantor Pelayanan Pajak di Wilayah Kantor Wilayah DJP Jabar I ... 67

Tabel V Operasionalisasi Variabel ... 74

Tabel VI Anova ... 78

Tabel VII Laporan Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi ... 80

Tabel VIII Laporan Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi (Dalam Persen) ... 81

Tabel IX Laporan Jumlah Wajib Pajak Baru ... 82

Tabel X Laporan Jumlah Wajib Pajak Baru (Dalam Persen) ... 83

Tabel XI Koefisien Regresi ... 84

Tabel XII Uji Normalitas ... 85

Tabel XIII Uji Autokorelasi ... 87

Tabel XIV Pengujian Koefisien Regresi ... 88

(10)

DAFTAR GRAFIK

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran A Data Laporan Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi

Tahun 2007 - 2012 ... 96 Lampiran B Data Laporan Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi

Tahun 2007 – 2012 (Dalam Persen) ... 97 Lampiran C Data Laporan Jumlah Wajib Baru Terdaftar Tahun 2007-2012 ... 98 Lampiran D Data Laporan Jumlah Wajib Baru Terdaftar

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Krisis Ekonomi yang terjadi di Eropa secara tidak langsung telah

mempengaruhi perekonomian dunia. Salah satunya yang terkena dampak dari krisis

ekonomi ini adalah perekonomian Indonesia. Namun di tengah krisis ekonomi yang

sedang terjadi Direktorat Jenderal Pajak terus mengupayakan agar penerimaan pajak

tahun 2012 bisa mencapai target sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam

Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN). Karena penerimaan dari sektor

pajak merupakan salah satu sumber penerimaan terbesar negara. Dan dari tahun ke

tahun penerimaan pajak terus meningkat serta memberi andil yang besar dalam

penerimaan negara. Namun untuk tahun 2012 ini, krisis ekonomi yang sedang terjadi

Eropa akan menyebabkan penerimaan pajak dari sektor ekspor mengalami penurunan

khususnya ekspor ke Negara Eropa dan Amerika.

Penerimaan dari sektor pajak selalu menjadi primadona dalam

membiayai pembangunan nasional. Peran penerimaan pajak dalam mengisi APBN

(Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara) dalam rangka pembangunan nasional

sangat penting dan sangat strategis. Besarnya peranan pajak yang demikian kiranya

perlu ditanamkan dalam diri setiap orang agar dalam pelaksanaan pembayaran pajak

yang telah dilakukan dapat menjadi satu kebanggaan tersendiri karena telah

memberikan kontribusi dalam pembangunan nasional. Oleh karena itu, untuk

(13)

BAB I Pendahuluan 2

dalam pembangunan nasional dengan cara membayar pajak. Pemerintah

mengeluarkan kebijakan, yang mana kebijakan ini berupaya untuk mendukung

pencapaian target penerimaan negara dalam sektor pajak dan kebijakan ini

mewajibkan instansi pemerintah, lembaga, asosiasi, dan pihak lain untuk

memberikan data dan informasi yang berkaitan dengan perpajakan ke Direktorat

Jenderal Pajak. Kebijakan tersebut dituangkan dalam Peraturan Pemerintah

Nomor 31 Tahun 2012 yang berlaku mulai 27 Februari 2012. Data dan informasi

dimaksud adalah data dan informasi orang pribadi atau badan yang dapat

menggambarkan kegiatan atau usaha, peredaran usaha, penghasilan dan atau

kekayaan yang bersangkutan, termasuk informasi mengenai nasabah debitur, data

transaksi keuangan dan lalu lintas devisa, kartu kredit, serta laporan keuangan dan

atau laporan kegiatan usaha yang disampaikan kepada instansi lain di luar Direktorat

Jenderal Pajak.

Kebijakan ini sangat mendukung pelaksanaan sistem self assessment secara

murni dan konsisten. Karena dengan data dan informasi yang dihimpun, Direktorat

Jenderal Pajak akan memiliki infrastruktur yang dapat digunakan untuk mendeteksi

secara cepat dan akurat terhadap adanya kemungkinan ketidakpatuhan Wajib Pajak

dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Pengalaman empirik negara-negara

maju yang berhasil menerapkan sistem ini, kepatuhan sukarela (voluntary

compliance) adalah kunci utamanya. Dalam self assessment system, wajib pajak dipercaya untuk mendaftarkan dirinya di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) untuk

mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), menghitung pajaknya,

menyetorkan dan melaporkan pajaknya sendiri melalui Surat Pemberitahuan (SPT).

(14)

BAB I Pendahuluan 3

adalah penetapan pajak yang dilakukan oleh Wajib Pajak. Administrasi pajak hanya

menjalankan fungsi pembinaan dan pengawasan kepatuhan Wajib Pajak. Dengan

sistem ini, sepanjang tidak ditemukan data yang menyimpang, maka otoritas

penentuan besarnya jumlah pajak terutang sudah bergeser ke Wajib Pajak.

Kondisi ideal tersebut dibayang-bayangi dengan kondisi sebaliknya.

Membayar pajak bukanlah merupakan tindakan yang semudah dan sesederhana

membayar untuk mendapatkan sesuatu (konsumsi), tetapi dalam pelaksanaannya

penuh dengan hal yang bersifat emosional. Potensi bertahan untuk tidak membayar

pajak sudah menjadi taxpayers behavior (Sony Devano dkk, 2006) (sumber:

www.bsc-taxconsulting.com). Dan hal tersebut menjadi salah satu permasalahan

yang di hadapi pemerintah dalam pemungutan pajak yaitu menambah jumlah wajib

pajak terdaftar (ekstensifikasi). Sesuai dengan sistem ini penambahan jumlah wajib

pajak (ekstensifikasi) diserahkan kepada masyarakat Wajib Pajak dengan cara

mendaftarkan diri.

Melihat kondisi di atas maka pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk

meningkatkan penerimaan pajak. Kebijakan pajak yang dapat dilakukan pemerintah

dalam rangka meningkatkan penerimaan negara melalui pajak sangat beragam dan

salah satunya adalah melalu intensifikasi dan ekstensifikasi pajak. Intensifikasi pajak

merupakan cara meningkatkan pendapatan negara dengan memfokuskan pada

kegiatan optimalisasi penggalian pendapatan atau penerimaan pajak terhadap objek

serta subjek pajak yang telah tercatat dalam administrasi Dirjen Pajak. Kegiatan

intensifikasi ini dapat diwujudkan dalam peningkatan tarif pajak, peningkatan

(15)

BAB I Pendahuluan 4

hukum seperti penerbitan Surat Teguran Pajak (STP), pemberian sanksi dan denda

serta melalui pengadilan atas tindakan pidana karena lalai membayar pajak.

Ekstensifikasi pajak memfokuskan pada peningkatan kesadaran Wajib Pajak

terdaftar dan perluasan objek pajak dalam administrasi Dirjen Pajak. Kemudian dari

hasil pelaksanaan ekstensifikasi ini digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan

intensifikasi pajak. Oleh karena itu, kegiatan ekstensifikasi pajak yang dilakukan

pemerintah merupakan upaya dan langkah awal dalam rangka meningkatkan

pendapatan negara yang berasal dari pajak.

Untuk tahun 2012 ini pemerintah memiliki target untuk pelaksanan kegiatan

ekstensifikasi yakni Rp 1,3 Triliun dengan harapan total Wajib Pajak yang terdaftar

sampai tahun 2014 berjumlah 40 – 50 juta jiwa. Berbagai upaya dilakukan agar

setiap masyarakat memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) agar mereka

memiliki gambaran untuk jumlah pajak terutangnya. Salah satu upaya ekstensifikasi

yang dilakukan dengan pemuktahiran data wajib pajak. Khususnya data pengusaha

kena pajak dan ekstensifikasi untuk sentra bisnis yang besar.

Menurut Surat Edaran Direktur Jendral Pajak Nomor : SE – 03/PJ.01/2010

selain melakukan kegiatan penyisiran (canvassing), ekstensifikasi pajak juga dapat di

lakukan sebagai berikut yakni : ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi yang

berstatus sebagai pengurus, komisaris, pemegang saham atau pemilik dan pegawai

melalui pemberi kerja atau bendaharawan pemerintah dan ekstensifikasi Wajib Pajak

Orang Pribadi melalui pendataan Objek Pajak Bumi dan Bangunan. Kemudian

melalui Sensus Pajak Nasional sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri

(16)

BAB I Pendahuluan 5

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya mengenai pengaruh

ekstensifikasi wajib pajak baru terhadap tingkat penerimaan pajak penghasilan orang

pribadi antara lain:

1. Penelitian Marianna Aprilia (2010) mengenai pengaruh kegiatan ekstensifikasi

terhadap penerimaan pajak penghasilan orang pribadi. Variabel independen yang

digunakan adalah kegiatan ekstensifikasi dan variabel dependennya penerimaan

pajak penghasilan orang pribadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Bandung-Tegallega, dapat dikategorikan kurang baik yang ditunjukkan

oleh hasil analisis koefisien korelasi Pearson Product Moment yang

menghasilkan korelasi negatif sebesar 80,2% yang berarti terdapat hubungan

yang lemah antara kegiatan ekstensifikasi dengan penerimaan pajak penghasilan

orang pribadi.

2. Penelitian Yudha Aji Pradana A.S (2010) mengenai pengaruh pemberian NPWP

oleh pemberi kerja terhadap tingkat penerimaan pajak penghasilan orang pribadi.

Variabel independen yang digunakan adalah pemberian NPWP oleh pemberi

kerja dan variabel dependennya tingkat penerimaan pajak penghasilan orang

pribadi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan uji t dengan taraf

signifikan 0.05 ternyata pemberian NPWP oleh pemberi kerja berpengaruh

positif terhadap tingkat penerimaan pajak penghasilan orang pribadi dan

pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi yang dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak

Pratama-Bojonegara dapat dikategorikan sangat baik.

Berbagai penelitian tersebut menunjukkan hasil yang berbeda. Oleh karena itu,

(17)

BAB I Pendahuluan 6

empiris mengenai kegiatan ekstensifikasi, terutama yang berkaitan dengan

kegunaannya dalam meningkatkan penerimaan pajak penghasilan orang pribadi.

Alasan pemilihan penerimaan pajak penghasilan orang pribadi dikarenakan masih

banyaknya wajib pajak orang pribadi yang belum memiliki NPWP (Nomor Pokok

Wajib Pajak) dikarenakan kurangnya kesadaran dari diri sendiri untuk mendaftarkan

dirinya di Kantor Pelayanan Pajak.

Oleh sebab itu dilakukan kegiatan ekstensifikasi wajib pajak yang

menitikberatkan pada kesadaran dan peningkatan jumlah wajib pajak yang dapat

diwujudkan dalam bentuk peningkatan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dan

perluasan objek pajak serta masyarakat (wajib pajak) yang berpenghasilan diatas

PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak). Kegiatan pemberian NPWP dan atau

pengukuhan sebagai PKP (Pengusaha Kena Pajak) orang pribadi atau badan

termasuk warga negara asing (yang tinggal lebih dari 183 hari dalam 12 bulan),

penentuan objek pajak baru, sosialisasi pajak dan pelayanan pajak.

Kegiatan ekstensifikasi yang akan diuji adalah Jumlah Wajib Pajak Baru Yang

Telah Terdaftar sebagai variabel independen terhadap variabel dependennya yaitu

Tingkat Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi. Faktor-faktor tersebut dipilih

karena diperkirakan mampu untuk memprediksi tingkat penerimaan pajak

penghasilan orang pribadi dan banyak digunakan di dalam penelitian-penelitian

sebelumnya. Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya karena

berbeda objek yang diteliti dan periode yang digunakan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Ekstensifikasi Wajib Pajak Baru Terhadap Penerimaan

(18)

BAB I Pendahuluan 7

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, identifikasi masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ekstensifikasi wajib pajak baru berpengaruh terhadap tingkat

penerimaan pajak penghasilan orang pribadi.

2. Seberapa besar pengaruh ekstensifikasi wajib pajak baru terhadap tingkat

penerimaan pajak penghasilan orang pribadi.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah ekstensifikasi wajib pajak baru berpengaruh terhadap

terhadap tingkat penerimaan pajak penghasilan orang pribadi.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh ekstensifikasi wajib pajak baru

terhadap tingkat penerimaan pajak penghasilan orang pribadi.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberikan

kegunaan sebagai berikut :

1. Bagi Kantor Pelayanan Pajak

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi pihak Kantor

Pelayanan Pajak dan aparat pajak sehingga dapat meningkatkan pelayanan dan

mengetahui upaya yang efektif untuk meningkatkan jumlah wajib pajak terdaftar

sehingga penerimaan pajak penghasilan orang pribadi pun akan meningkat

(19)

BAB I Pendahuluan 8

2. Bagi Penulis

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai kegiatan

ekstensifikasi wajib pajak yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat

penerimaan pajak penghasilan orang pribadi.

3. Bagi Peneliti Berikutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian

selanjutnya pada bidang perpajakan khususnya kegiatan ekstensifikasi wajib

(20)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan

bantuan dari software SPSS 13.0 for windows, yaitu dengan metode regresi

sederhana serta pembahasan dari hasil penelitian yang telah dijelaskan di bab

sebelumnya, maka dapat diambil beberapa simpulan untuk menjawab identifikasi

masalah dari penelitian ini.

1. Pengaruh kegiatan ekstensifikasi wajib pajak baru terhadap penerimaan pajak

penghasilan orang pribadi berdasarkan uji F dengan tingkat kepercayaan 95%

dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstensifikasi wajib pajak baru mempunyai

pengaruh terhadap penerimaan pajak penghasilan orang pribadi kantor

pelayanan pajak Bojonagara untuk periode 2007-2012.

2. Besarnya pengaruh kegiatan ekstensifikasi wajib pajak baru memengaruhi

penerimaan pajak penghasilan orang pribadi sebesar 45,3%. Pengaruh

faktor-faktor lain yang tidak diamati oleh peneliti adalah sebesar (100% - 45,3%) =

54,7%. Pengaruh tersebut merupakan pengaruh lain di luar variabel kegiatan

ekstensifikasi wajib pajak baru.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan-keterbatasan karena dalam

(21)

BAB V Simpulan dan Saran 92

penghasilan orang pribadi dan jumlah wajib pajak yang terdaftar di kantor pelayanan

pajak Bojonagara saja sehingga secara teknis peneliti tidak mengetahui faktor lain

apa saja yang dapat mempengaruhi penerimaan pajak penghasilan orang pribadi.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti menyarankan

sebagai berikut:

1. Bagi kantor pelayanan pajak yang diteliti, sebaiknya lebih mempercepat proses

birokrasi untuk ijin penelitian dan dalam proses penyerahan data sehingga

peneliti juga bisa melihat apakah ada hal-hal yang bisa ditambah. Kemudian

kantor pelayanan pajak juga harus memperhatikan bahwa banyak wajib pajak

yang terdaftar dan memperoleh NPWP dari pemberi kerja namun tidak bekerja

di tempat dimana ia terdaftar. Sehingga penerimaan pajak penghasilan orang

pribadi pun tidak sepenuhnya dari wajib pajak yang terdaftar dari pemberi kerja

jika wajib pajak itu tidak bekerja di tempat ia terdaftar.

2. Bagi peneliti selanjutnya, dianjurkan tidak hanya berpatok pada jumlah wajib

pajak baru yang terdaftar saja. Namun bisa menambahkan variabel-variabel yang

lain yang dapat berpengaruh dalam pertumbuhan penerimaan pajak penghasilan

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Aprilia, Marianna. 2006. Pengaruh Kegiatan Ekstensifikasi Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi. Skripsi Sarjana Ekonomi, Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Hadi, Wiyoso. 2012. Mengamankan Penerimaan Pajak Di tengah Lesunya Ekonomi

Dunia. Pajak.go.id, 23 Agustus 2012 diakses dari

http://www.pajak.go.id/content/article/mengamankan-penerimaan-pajak-di-tengah-lesunya-ekonomi-dunia pada tanggal 12 Oktober 2012.

Hartono, Jogiyanto. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman, Yogyakarta : BPFE.

Hidayat, Anwar. 2012. Regresi Liner Sederhana Dengan SPSS. Blogspot.com, 11 Agustus 2012 diakses dari

http://statistikian.blogspot.com/2012/08/regresi-linear-sederhana-dengan-spss.html#.UNH0_Ib06IU pada tanggal 17

Desember 2012.

Mardiasmo. 2009. Perpajakan Edisi Revisi 2009, Yogyakarta : Andi.

Pabuaran, Dian Victor. 2005. Analisa Pengaruh Jumlah Wajib Pajak, Pemeriksaan Pajak dan Penagihan dengan Surat Paksa Terhadap Penerimaan Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Batu. Skripsi Sarjana Ekonomi, Program Sarjana Universitas Kristen Petra, Surabaya.

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2007 Tentang Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Berstatus Sebagai Pengurus, Komisaris, Pemegang Saham/Pemilik Dan Pegawai Melalui Pemberi Kerja/Bendaharawan Pemerintah, Jakarta : 2007.

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-116/PJ/2007 Tentang Ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi Melalui Pendataan Objek Bumi dan Bangunan. Jakarta : 2007.

Pradana, Yudha Aji. 2006. Pengaruh Pemberian NPWP Oleh Pemberi Kerja

(23)

Daftar Pustaka 94

Resmi, Siti. 2011. Perpajakan Teori dan Kasus, Edisi Keenam, Jakarta : Salemba Empat.

Suliyanto. 2005. Metode Riset Bisnis, Edisi Kedua, Yogyakarta : Andi.

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-113/PJ/200 Tentang Penggalian Potensi dan Pengamanan Penerimaan Wajib Pajak Orang Pribadi Baru, Jakarta : 2010.

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-59/PJ/2008 Tentang Pemberian NPWP Bagi Karyawan, Jakarta : 2008.

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-32/PJ/2010 Tentang Pelaksanaan Pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 25 Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu, Jakarta : 2010.

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-06/PJ.9/2001 Tentang Pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak dan Intensifikasi Pajak, Jakarta 2001.

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-13/PJ/2007 Tentang Tata Cara Pemuktahiran Objek Pajak dan Ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha Dan/Atau Memiliki Tempat Usaha Di Pusat Perdagangan Dan/Atau Pertokoan, Jakarta : 2007.

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-69/PJ/2009 Tentang Tata Cara Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak Dan/Atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Perubahan Data Dan Pemindahan Wajib Pajak Dan/Atau Pengusaha Kena Pajak, Jakarta 2009.

System, Administrasi. 2012. Data Nasional Untuk Optimalisasi Penerimaan Pajak. Bsc – TaxConsulting.com, 25 Juni 2012 diakses dari http://www.bsc-taxconsulting.com/artikel/data-nasional-untuk-optimalisasi-penerimaan-pajak pada tanggal 12 Oktober 2012

Tunnisa, Mikhra. 2010. Analisis Regresi Linier Sederhana Dengan Menggunakan

SPSS. Wordpress.com, 15 April 2010 diakses dari

(24)

Daftar Pustaka 95

Wahyuno, Teguh. 2009. 25 Model Analisis Statistik dengan SPSS 17, Jakarta : Erlangga.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan pajak penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan pajak penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan

Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Jumlah Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 25 Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang

Secara simultan kepatuhan Wajib Pajak dalam penyampaian SPT dan wajib pajak efektif memberikan pengaruh sebesar 14,40% terhadap penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi pada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak dan Pencairan Tunggakan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan

Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstensifikasi dan intensifikasi terhadap penerimaan pajak penghasilan orang pribadi di Kantor Pelayanan

Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini seperti jumlah wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Tegal, jumlah wajib pajak orang pribadi

Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstensifikasi dan intensifikasi terhadap penerimaan pajak penghasilan orang pribadi di Kantor Pelayanan