• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI EKSPERIMENTAL KUAT TEKAN BETON DENGAN AGREGAT HALUS DARI KAWAT NYAMUK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI EKSPERIMENTAL KUAT TEKAN BETON DENGAN AGREGAT HALUS DARI KAWAT NYAMUK."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI EKSPERIMENTAL KUAT TEKAN BETON

DENGAN AGREGAT HALUS DARI KAWAT NYAMUK

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Strata-1 pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Andalas Padang

Oleh:

RIDHO YUSWAR PUTRA 0910923108

Pembimbing

JATI SUNARYATI, Ph.D JAFRIL TANJUNG, Dr. Eng

JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS

(2)

ABSTRAK

Portland composite cement (PCC) merupakan campuran clinker

dan bahan mineral tambahan sepertifly ash,pozzolan. Produksi semen

PCC yang lebih sedikit mengandung clinker ini dapat mengurangi

ketergantungan terhadap clinker yang produksinya semakin berkurang.

Seiring beredarnya semen PCC dipasaran, beton dengan semen PCC

perlu dilakukan pengujian terhadap kekuatannya. Penelitian ini

bertujuan untuk mendapatkan nilai-nilai kuat lentur beton mengandung

PCC dengan melakukan perbandingan dengan semen Ordinary

Portland Cement( OPC).

Beton didesain karakteristik kuat tekan yaitu 225 kg/cm2.

Pengujian dilakukan pada umur 7, 14,21, 28 hari. Penelitian dilakukan

dengan membuat 4 tipe campuran beton yaitu :beton OPC K-225, PCC

K-225, dan PCC-R 10% K-225,PCC-R 20% K-225. Benda uji

berbentuk silinder berdiameter 100 mm dan tinggi 200 mm untuk uji

kuat tekan.

Hasil pengolahan data untuk beton normal dengan mutu K-225,

beton OPC memiliki kuat tekan yang lebih besar 17% dibandingkan

dengan kuat tekan beton PPC. Dan beton normal dengan mutu K-225,

beton PCC memiliki kuat tekan lebih besar 36% dibandingkan dengan

kuat tekan beton ringan PCC 10%. Dan beton ringan dengan mutu

(3)

Dapat kita simpulkan untuk beton normal semen yang digunakan

yaitu OPC dan PCC sedangkan untuk beton ringan menggunakan PCC

memiliki berat lebih rendah dibandingkan beton normal. Adapun

agregat yang digunakan pada pembuatan beton normal yaitu

menggunakan kawat nyamuk. Perbedaan agregat yang digunakan inilah

yang menyebabkan beton memiliki berat yang lebih ringan

dibandingkan dengan beton yang menggunakan agregat kasar biasa

dimana untuk beton normal dengan mutu K-225.

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Beton merupakan bahan pembentuk struktur bangunan yang terdiri

dari campuran agregat kasar dan agregat halus, semen dan air. Peranan

berat sendiri didalam struktur bangunan gedung bertingkat sangat

berpengaruh terhadap beban gempa. Semakin berat bangunan maka

semakin besar gaya inersia yang ditimbulkan akibat beban berat sendiri

bangunan. Beton ringan menjadi salah satu alternatif dalam mengatasi

masalah tersebut.

Beton juga dapat digunakan untuk struktur yang memerlukan bahan

struktur yang ringan, misalnya beton ringan struktural (SNI

03-3449-2002) yaitu beton yang mengandung agregat ringan dan mempunyai

massa kering udara yang sesuai dengan syarat seperti yang ditentukan

oleh (SNI 03-3449-2002). Beratnya tidak lebih dari 1900 kg/m3.

Dalam penelitian ini digunakan kawat nyamuk sebagai pengganti

agregat halus sebesar 10% dan 20%. Beton yang menggunakan PCC

perlu diperiksa karakteristiknya. Perubahan material penyusun semen,

tidak boleh menurunkan kualitasnya. Untuk itu perlu dilakukan

pengujian kekuatan dengan metodemix designyang ada, sehingga bisa

(5)

I.2 TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan :

1. Mengetahui material properties dari beton ringan yang meliputi

berat, berat jenis, dan kuat tekan karakteristik berdasarkan umur 7,

14, 21 dan 28 hari.

2. Meneliti perilaku kekuatan tekan (compressive strength) beton

ringan dan pengaruhnya terhadap kemampuan beban dan momen

yang mampu dipikul.

Manfaat Penelitian :

• Mengembangkan ilmu pengetahuan dasar bidang rekayasa teknik sipil, khususnya teknologi beton

• Menghasilkan suatu output (hasil) berupa analisis dan pembahasan atas hasil uji terhadap suatu objek penelitian yang dapat digunakan

oleh institusi yang bergerak di bidang konstruksi maupun oleh

Universitas Andalas sendiri.

I.3 BATASAN MASALAH

Penelitian yang dilakukan memiliki ruang lingkup sebagai berikut :

• Karakteristik kekuatan beton yang digunakan adalah beton dengan kuat

tekan 225 kg/cm2

• Perencanaan campuran beton berdasarkan (SNI 03-3449-2002)

• Semen yang digunakan adalah semen merek Semen Padang tipe PCC,

(6)

Air yang digunakan adalah air yang berada di Laboratorium

aplikasi semen dan beton PT. Semen Padang.

• Pengujian benda uji dilakukan sesuai dengan (SNI 03-3449-2002).

Pengujian benda uji dilakukan di Laboratorium Pengujian PT.

Semen Padang .

• Sifat-sifat mekanis yang diuji mencakup pengujian terhadap kuat tekan

beton ringan dengan PCC dilakukan pada umur 7, 14, 21 dan 28

hari. Perbandingan dilakukan dengan beton normal menggunakan

OPC (Ordinary Portland Cement) yang kekuatan tekannya

dihitung.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penyusunan Tugas Akhir ini secara garis besar dibagi dalam

lima bagian sebagai berikut.

BAB I : PENDAHULUAN

Berisikan penjelasan secara umum latar belakang dan alasan pemilihan

materi penelitian, tinjauan masalah beserta pembatasannya, tujuan

penelitian, hipotesis, metode penelitian yang dilakukan dan sistematika

penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Berisikan kajian yang mengacu pada beberapa referensi mengenai beton

ringan dan material pembentuknya, semen PCC, semen OPC.

(7)

BAB IV : PROSEDUR DAN HASIL KERJA

Berisikan tahap-tahap pengerjaan penelitian berserta hasil yang

diperoleh berdasarkan tahap yang telah dikerjakan.

BAB V : ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

Menampilkan hasil dari analisis data yang disajikan dalam bentuk

gambar dan grafik.

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini digunakan pasir merah untuk dijadikan sebagai agregat utuk membuat beton dengan campuran pasir Kaliworo Klaten guna untuk mencari nilai kuat tekan

Perbedaan Peningkatan Kuat Tekan dan Kuat Tarik Belah Beton Dari hasil kuat tekan dan kuat tarik belah beton menggunakan agregat kasar batu apung dengan tambahan serat

Berdasarkan data yang diperoleh dari dari pengujian kuat tekan beton, kuat tekan beton optimal dapat diperoleh pada agregat asal Karanganyar dengan diameter agregat 20 mm dan

Setelah dilakukan penelitian dan penguian terhadap sampel beton, maka didapatkan hasil Untuk beton dengan bahan tambah serbuk halus gelas, nilai kuat tekan rata-rata

Setelah dilakukan penelitian dan penguian terhadap sampel beton, maka didapatkan hasil Untuk beton dengan bahan tambah serbuk halus gelas, nilai kuat tekan rata-rata

Pengaruh pada zona agregat halus untuk beton SCC dapat dilihat dari hasil nilai kuat tekan beton tersebut.. Kata Kunci : Kuat Tekan Beton, Beton Self Compacting

Dari hasil penelitian studi eksperimental kuat tekan beton geopolymer dengan pemanfaatan limbah fly ash, kuat tekan rata-rata tertinggi pada beton geopolimer diperoleh dari

Beton dengan Perbandingan Berat memiliki kekuatan tekan karakteristik yang relatif lebih tinggi dari pada beton dengan perbandingan Volume, dan beton dengan Perbandingan Berat