KATA PENGANTAR ...
UCAPAN TERIMA KASIH...
DAFTAR ISI ...
DAFTAR TABEL ...
DAFTAR GAMBAR ...
DAFTAR LAMPIRAN ...
BAB I PENDAHULUAN ...
A. Latar Belakang ...
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ...
C. Tujuan Penelitian ...
D. Manfaat Penelitian...
E. Struktur Organisasi Skripsi ...
BAB II MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI
PENGGUNAAN MEDIA FLIPCHART ...
A. Konsep Dasar Membaca ...
1.Tujuan Membaca ...
2. Motivasi Membaca ...
3. Mengukur Kemahiran Membaca ...
4. Faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Membaca ...
5. Kegiatan Pembelajaran yang Dapat Meningkatkan Motivasi
Anak Membaca ...
6. Kiat Praktis Guru Dalam Menumbuhkan Minat Baca Anak .
3. Aspek Membaca ...
1. BahasaLatin...
2. Membaca...
3. Menulis...
C. Media Flipchart dalam Pelajaran Membaca Anak Usia Dini ...
1. Media ...
2. Media Grafis Flipchart ...
BAB III METODE PENELITIAN...
A. Lokasi dan Subyek Penelitian ...
B. Metode Penelitian ...
C. Definisi Operasional ...
D. Teknik Pengumpulan Data ...
E. Prosedur Penelitian ...
F. Teknik Analisis Data ...
G. Variabel Penelitian ...
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...
A. Data Hasil Peneltian ...
1. Gambaran Umum Kondisi Lapangan ...
2. Tahap Implementasi Program ...
B. Pembahasan ...
1. Kondisi obyektif kemampuan memba dini anak TK Raden
3. Perkembangan Kemampuan Membaca Dini Anak di TK
Raden Patah Setelah Menggunakan Media flipchart ...
BAB V KESIMPULAN dan REKOMENDASI ...
A. Kesimpulan ...
B. Rekomendasi ...
Daftar Pustaka...
Lampiran-Lampiran ... 82
87
87
88
90
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat
saling berhubungan satu dengan yang lainnya, dapat saling berbagi pengalaman,
saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual. Oleh
karena itu, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat untuk berfikir, alat untuk
berkomunikasi, dan alat untuk belajar. Belajar merupakan suatu kegiatan yang
tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia, khususnya di Taman
Kanak-Kanak, karena penanaman konsep pada tingkat TK merupakan pondasi bagi
kelangsungan pendidikan berikutnya. Agar pembelajaran di Taman Kanak-Kanak
dapat tercapai, maka materi yang disampaikan harus dapat membentuk
pengetahuan, keterampilan dasar, serta sikap dan nilai-nilai kemasyarakatannya.
Salah satu bidang garapan pembelajaran bahasa di Taman Kanak-Kanak
yang memegang peranan penting adalah pembelajaran membaca. Tanpa memiliki
kemampuan membaca yang memadai sejak dini, anak akan mengalami kesulitan
belajar di kemudian hari. Kemampuan membaca menjadi dasar utama tidak saja
bagi pembelajaran bahasa itu sendiri, tetapi juga bagi pembelajaran mata pelajaran
lainnya. Dengan membaca siswa akan dapat memperoleh pengetahuan yang
sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan daya nalar, sosial, dan
emosionalnya. Mengingat pentingnya peranan membaca tersebut bagi
Membaca merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh siswa sejak
mengenal bangku sekolah. Namun, pada kenyataannya keterampilan membaca
para siswa pada saat ini masih rendah. Hal ini tentu saja sangat memprihatinkan
mengingat peranan membaca sangat penting dalam proses belajar mengajar.
Kegemaran membaca pada jaman sekarang ini masih kurang, masalah tersebut
dapat terlihat dari kemalasan siswa dalam belajar. Mereka hanya mau belajar pada
saat tertentu saja, misalnya pada Pekerjaan Rumah. Kurangnya gemar membaca,
juga terlihat pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Namun, apabila guru
sering memberikan materi bahan untuk membaca, maka lama-kelamaan siswa
akan terbiasa membaca. Keberhasilan guru dalam menjalankan tugasnya sangat
mempengaruhi dalam proses pembelajaran di kelas.
Oleh sebab itu, guru sebaiknya harus menyiapkan diri dalam menyajikan
bahan ajar, menentukan kegiatan yang akan dilakukan bersama para siswanya,
mampu meningkatkan keterampilan khusus tersebut, sebagai sarana penunjang
berdasarkan bahan ajar agar mencapai tujuan yang hendak diinginkan. Dengan
demikian, peranan pendidikan sangat berperan penting dalam membentuk kondisi
masyarakat yang gemar membaca. Keterampilan membaca merupakan modal
utama pelajar dalam upaya mendapatkan pendidikan dan ilmu pengetahuan yang
bermutu. Tanpa adanya bekal tersebut, kita tidak akan memperoleh informasi dan
pengetahuan. Tujuan utama membaca adalah untuk mendapatkan informasi dan
memahami makna bacaan. Apabila keterampilan membacanya dapat meningkat,
maka tujuan utama dalam pembelajaran akan mudah tercapai. Kegiatan membaca
faktor guru, siswa, media, metode, dan tempat berlangsungnya interaksi belajar
mengajar. Dalam kegiatan proses belajar mengajar peranan seorang guru sangat
penting bagi siswa dalam penyampaian bahan ajar, dan juga sebagai sosok yang
utama dalam interaksi belajar mengajar.
Guru sebagai penyampai bahan ajar dituntut untuk dapat menguasai seluruh
materi yang diajarkan di kelas. Hal tersebut mempunyai peranan penting karena
materi pembelajaran akan selalu dapat berkembang sesuai dengan berkembangnya
jaman. Maka, guru harus dapat menguasai teknik membaca yang akan diajarkan
untuk siswanya.
Membaca merupakan ketreampilan bahasa tulis yang harus bersipat reseftip.
Membaca pada anak harus dikembangkan sejak dini. Raines dan Canad dalam
Dhieni (2005) berpendapat bahwa proses membaca bukanlah kegiatan
menterjemahkan kata demi kata untuk memahami arti yang terdapat dalam
bacaan. Sehubungan dengan hal tersebut, Dhieni (2005) menjelaskan bahwa
kegiatan membaca merupakan suatu proses konstruksi arti dimana terdapat
interaksi antara tulisan yang dibaca anak dengan pengalaman yang pertama
diperolehnya.
Membaca merupakan kegiatan yang sangat mendasar sifatnya dan
merupakan fitrah manusia. Dalam terminologi Islam, membaca identik dengan
kemampuan seseorang untuk memahami sesuatu yang tersurat (kauliyah) dan
bersifat (kauniyah).
Kemampuan membaca seperti hal tersebut akan memberikan manfaat yang
juga kebijaksanaan, kemampuan bersosialisasi, pengendalian diri, kreativitas,
inovasi serta memanfaatkan semua peluang dan potensi yang ada pada dirinya
maupun sekelilingnya.
Perkembangan bahasa anak salah satunya membaca. Orang tua bersikap
seolah-olah anak yang bisa berjalan paling awal adalah yang paling pintar,
demikian halnya dengan membaca dan mengenal huruf. Kita lupa bahwa setiap
anak memiliki karakter dan minat yang berbeda. Orang tua terkadang “termakan”
iklan sehingga tergesa-gesa mengharapkan dan memaksa anak untuk bisa
melakukannya sekaligus.
Pembelajaran anak dalam mengenal huruf dan menyukai membaca
sebenarnya bermula dari rumah. Sebab, rumah adalah sekolah pertama.
Sedangkan lembaga-lembaga pendidikan seperti PAUD, TPA, TK, (Pendidikan
Anak Usia Dini, Taman Pendidikan Alquran-metode Iqra, dan Taman
Kanak-kanak) hanyalah pendamping. Sebagian besar orang tua mungkin bertanya,
kapankah usia yang tepat untuk mengajari anak Batita dan Balita mengenal huruf
dan hobi membaca?
Tidak ada aturan baku untuk anak belajar membaca malahan bisa dilakukan
sejak janin dalam kandungan. Ibu perlu banyak latihan mengucapkan atau
menyenandungkan huruf-huruf dan menyukai membaca. Pengaruhnya agar janin
sang jabang bayi sejak dini sudah ikut merasakan proses belajar, dan diharapkan
kelak ia mencintai buku. Orang tua kadang bingung soal metode atau cara tepat,
Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia
dini pada jalur pendidikan formal untuk anak rentang usia empat tahun.
Pendidikan Taman Kanak-Kanak, pada hakekatnya adalah pendidikan yang
diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan
perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan
seluruh aspek kepribadian anak. Salah satu bentuk layanan pendidikan yang
diberikan pada anak adalah terselenggaranya program membaca sebagai upaya
untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak.
Perkembangan kemampuan membaca di Taman Kanak-Kanak bertujuan
agar anak mampu mengungkapkan bahasa yang sederhana, mampu berkomuikasi
serta membangkitkan minat baca. Dalam kenyataannya tujuan tersebut belum bias
dicapai secara maksimal. Ketika pembelajaran berlangsung anak sulit memberikan
jawaban atau tidak bisa menjawab ketika guru bertanya, bahkan untuk berbicara
pun anak masih perlu motivasi dan bantuan dari guru.
Melihat fenomena yang terjadi berdasarkan pengamatan khususnya di TK
Raden Patah Bandung pembelajaran pada umumnya masih bersifat konvensional,
guru kurang kreatif dalam menyampaikan materi pembelajaran. Dalam melakukan
kegiatan pembelajaran membaca jarang sekali guru menyediakan media
pembelajaran yang menarik bagi anak sehingga anak merasa bosan, hal ini
mengakibatkan kurang berkembangnya kemampuan membaca anak.
Berkaitan dengan masalah di atas maka meningkatkan kemampuan
Media yang dapat digunakan beraneka ragam jenisnya, salah satunya adalah
melalui media flipchart.
Media flipchart merupakan salah satu media cetakan sederhana yang cukup
efektif, mudah, dengan memanfaatkan dengan bahan kertas yang mudah dijumpai
disekitar kita. Efektif karena flipchart dapat dijadikan sebagai media (pengantar)
pesan pembelajaran yang secara terencana ataupun secara langsung disajikan pada
flipchart.
Flipchart dalam pengertian sederhana adalah lembaran kertas menyerupai
album atau kalender berukuran 50 x 75 cm, atau ukuran yang lebih kecil 21 x 28
cm sebagai flipbook yang disusun dalam urutan yang diikat pada bagian atasnya.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
terhadap permasalahan di atas yang di tuangkan pada skripsi.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, ada beberapa masalah yang
berkaitan dengan Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini Melalui Penggunaan
Media Flipchart. Adapun masalah tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Rendahnya kemampuan membaca di TK Raden Patah Bandung.
2. Teknik pembelajaran membaca yang kurang menyenagkan di TK Raden
Patah Bandung.
Rumusan masalah penelitian Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini
1. Bagaimana kondisi obyektif kemampuan membaca dini anak TK Raden
Patah Bandung.
2. Bagaimana langkah-langkah penggunaan media flipchart dalam
meningkatkan kemampuan membaca dini anak TK Raden Patah Bandung.
3. Bagaimanakah perkembangan kemampuan membaca dini anak TK Raden
Patah setelah menggunakan media flipchart ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian tindakan kelas
ini adalah untuk meningkatkan membaca dini di TK Raden Patah melalui
media flipchart.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus tujuan penelitian ini sebagai berikut :
1. Memperoleh informasi tentang kondisi objektif kemampuan membaca
dini anak TK Raden Patah.
2. Mengetahui implementasi penggunaan media flipchart dalam
meningkatkan kemampuan membaca anak TK Raden Patah.
3. Mengetahui perkembangan kemampuan membaca dini anak TK Raden
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini, yaitu
a. Sebagai masukan bagi guru dalam rangka meningkatkan keterampilan
membaca melalui penggunaan media flipchart dalam pembelajaran
membaca.
b. Menambah wawasan bagi peneliti khususnya dan para pembaca
terhadap pentingnya media dalam proses pembelajaran membaca
Serta manfaat lain penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi siswa/ anak
a. Diharapkan menyukai membaca dengan tidak membosankan.
b. Membangkitkan minat dan motivasi membaca anak.
2. Bagi Guru
a. Lebih meningkatkan kreativitas guru dalam pembuatan media yang
bervariasi, mudah, aman serta murah.
b. Lebih mudah dan cepat mengajarkan cara membaca kepada anak.
c. Mengembangkan media pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan sehingga dapat memotivasi anak untuk lebih aktif
terlibat langsung dalam kegiatan belajar mengajajar.
3. Bagi Sekolah
a. Memberikan masukan kepada sekolah tentang penggunaan metoda dan
media pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak
sehingga dapat menjadikan atau meningkatkan keprofesionalan
b. Diharapkan dengan adanya guru kreatif ada inofatif meningkatkan
mutu sekolah.
c. Diharapkan jumlah murid atau siswa bertambah.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Dalam Struktur Organisasi Skripsi penulis akan uraikan, antara lain, pada
Bab I Pendahuluan berisikan Latar Belakang, Identifikasi dan Perumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Struktur Organisasi Skipsi. Pada
Bab II. Kemampuan Membaca Melalaui Penggunaan Media Flipchart berisikan
Konsep Dasar Membaca yang isinya Tujuan Membaca, Motivasi Membaca,
Mengukur Kemahiran Membaca, Faktor yang Mempengaruhi Kesulitan
Membaca, Kegiatan Pembelajaran yang Dapat Meningkatkan Motivasi Anak
Membaca, Kiat Praktis Guru Dalam Menumbuhkan Minat Baca Anak, Belajar
Membaca - Sebuah Awal. Kemudian Tahapan dan Karakteristik Membaca pada
Anak Usia Dini yang berisi Perkembangan Membaca Pada Anak, Model-Model
Belajar Membaca, Aspek Membaca, pada sub-sub bab ini berisikan pembahasan
tentang BahasaLatin, Membaca, Menulis. Pada sub bab ini berisikan Media
Flipchart dalam Pelajaran Membaca Anak Usia Dini terdiri dari sub-sub bab yang
isinya adalah Media dan Media Grafis Flipchart. Pada Bab III. Tentang Metode
Penelitian berisikan tentang Lokasi dan Subyek Penelitian, Metode Penelitian,
Teknik Pengumpulan Data, Prosedur Penelitian, Teknik Analisis Data, Variabel
Penelitian. Pada bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan berisikan tentang sub
Lapangan, Tahap Implementasi Program, kemudian sub bab Pembahasan yang
berisi Kondisi obyektif kemampuan membaca dini anak TK Raden Patah,
Implementasi Penggunaan Media Flipchart dalam Meningkatkan Kemampuan
Membaca Dini Anak di TK Raden Patah, Perkembangan Kemampuan Membaca
Dini Anak di TK Raden Patah Setelah Menggunakan Media flipchart. Pada bab
terakhir yaitu bab V. Kesimpulan dan Rekomendasi berisikan Kesimpulan dan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subyek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa TK Raden Patah Jalan Raden Patah
No. 28 Kelurahan Lebak Gede Kecamatan Coblong Kota Bandung tahun
ajaran 2011/2012.
Adapun sumber datanya adalah siswa TK Raden Patah Kota Bandung.
Jumlah siswa kelas B tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 22 siswa, terdiri atas
12 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Dipilihnya kelas ini dengan alasan
sebagai berikut.
1. Berdasarkan pengamatan pada kelas B mengalami masalah kurang mampu
dalam hal membaca.
2. Siswa kelas B mengalami kesulitan membaca hal ini tampak terlihat pada
saat membaca dengan terbata-bata, intonasi dan pelafalannya kurang
lancar, serta membacanya tidak memperhatikan jeda pada tanda baca.
3. Tidak adanya upaya oleh guru untuk meningkatkan keterampilan
membaca hal ini nampak yaitu tidak tersedianya media buku yang menarik
B. Metode Penelitian
Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang sudah dirumuskan sebelumnya,
secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran
pengembangan kemampuan membaca khususnya di TK Raden Patah. Penelitain
ini diharapkan dapat menghasilkan sesuatu rumusan praktis tentang sistematika
penggunaan media flipchart, sehingga menciptakan perubahan, perbaikan dan
peningkatan dalam kemampuan membaca anak.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metoda Penelitian
Tindakan Kelas atau disingkat dengan PTK, yang dilakukan secara kolaborasi
antara peneliti dengan guru dalam melaksanakan penelitian. Peneliti tidak hanya
mengamati tetapi terlibat langsung dalam proses pembelajaran membaca dengan
menggunakan media flipchart untuk menigkatkan kemampuan membaca anak.
PTK merupakan penelitian yang dilakukan secara sistematis terhadap
tindakan guru, mulai dari perencanaan sampai dengan penilaian terhadap tindakan
nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar dengan tujuan untuk
memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Zainal Aqib (2006; 19)
mengungkapkan bahwa penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan
oleh guru di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada
penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktik pembelajaran.
PTK memiliki karakteristik yang relatif berbeda jika dibandingkan dengan
jenis penelitian yang lain. PTK dapat dikatagorikan sebagai jenis penelitian
kualitatif, karena pada saat data analisis digunakan pendekatan kualitatif, tanpa
Wibawa (2003 : 11) mengemukakan bahwa, PTK setidaknya memiliki lima
karakteristik, yaitu :
1. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam pembelajaran.
2. Adanya kolaborasi dalam pelaksanannya.
3. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi.
4. Bertujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktek pembelajaran.
5. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui proses yang terdiri dari
empat tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan : perencanaan
(planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi
(reflecting). Sebelumnya tahapan ini diawali oleh tahapan pra-PTK yaitu
mengidentifikasi masalah yang ada.
Raka Joni, dkk dalam Depdikbud, (1992 : 26) mengemukakan tentang lima
tahapan dalam melaksanakan PTK, termasuk tahap awal berupa proses
penghayatan mengenai adanya permasalahan yang perlu mendapat penanganan.
Adapun tahapa tersebut sebagai berikut :
1. Pengembangan fokus masalah penelitian.
2. Perencanaan tindakan kelas.
3. Pelaksanaan tindakan kelas, obsevasi dan interpretasi.
4. Analisis dan refleksi.
C. Definisi Operasional
Berdasarkan latar belakang, maka di dapat hasil definisi operasional sebagi
berikut :
1. Membaca
Dalam Dictionary of Reading (A Dictionary of Reading, 1982 : 264)
terdapat definisi yang sifatnya sangat eclectic atau mencakup semua aspek,
yaitu bahwa membaca merupakan sebuah kegiatan yang melibatkan semua
aspek, kognitif (pikiran), psikomotorik (gerak jasmani), Afektif (sikap).
Melalui membaca orang akan semakin teguh atau berubah pengalamannya.
Secara operasional membaca adalah Integrasi antara kemampuan
menyerap simbol, membuat persepsi, terjadi reaksi dengan kata lain terjadi
sinergi antara pikiran dan pengalaman berbahasa. Membaca adalah sebuah
kegiatan yang sangat praktis dan tidak bergantung pada teori.
Membaca adalah bagian dari perkembangan bahasa. Dapat diartikan sebagai suatu
rangkaian proses menterjemahkan simbol atau gambar ke dalam suara
yang dikombinasikan dengan kata-kata, yang kemudian disusun agar orang
lain dapat memahaminya
Membaca merupakan sarana yang tepat untuk mempromosikan suatu
pembelajaran sepanjang hayat (life - long learning). Dengan mengajarkan
kepada anak cara membaca berarti memberi anak tersebut sebuah masa
depan yaitu memberi suatu teknik bagaimana cara mengekplorasi “dunia”
mana pun yang dia pilih dan memberikan kesempatan untuk mendapatkan
membaca dini adalah suatu keterampilan yang dimiliki seseorang dalam
mengucapkan bunyi-bunyi atau kata-kata dan mengekpresikannya kepada
orang lain atau diri sendiri. Pengenalan bentuk huruf. Pengenalan
unsur-unsur liguistik (fonem, kata, frase, pola klausa, kalimat, dan lain-lain).
Pengenalan hubungan atau korespondensi pola ejaan dan bunyi
(kemampuan menyuarakan bahan tertulis).. Kecepatan membaca bertaraf
lambat. Membaca sebagai suatu aktivitas yang kompleks yang tidak hanya
melibatkan aspek fisik, akan tetapi juga aspek kejiwaan, dimana ketika
kita melakukan aktivitas membaca, kita dilatih untuk mengasah ketajaman
berfikir, kemampuan intelektual dan kecakapan mental. Melalui membaca,
kita dapat melejitkan kemampuan otak anak, khususnya anak usia dini.
2. Instrument Membaca
Instrumen membaca dalam penelitian ini indikatornya adalah :
a. Menyebutkan hurup A – Z secara berurut
b. Menyebutkan hurup A – Z secara acak
c. Menyebutkan hurup vokal A. I. U. E O
d. Menyebutkan hurup konsonan
e. Menyebutkan hurup vokal
f. Menyebutkan hurup konsonan
g. Menirukan kalimat yang disampaikan secara sederhana
h. Mengulang kembali kalimat sederhana
i. Membaca hurup yang ditunjuk guru dalam flipchart
k. Membaca gambar apel dengan kata Apel
l. Membaca gambar apel dengan tulisan Apel kata anak a pada kata apel
Sedangkan penilaiannya adalah berkembang baik, dalam proses, dan perlu
stimulasi
3. Media Flipchart
Media grafis merupakan salah satu cara atau upaya kegiatan pendidikan
yang didalamnya anak berperan aktif, komunikatif dengan gurunya dengan
tujuan anak-anak mampu mengembangkan potensi, minat dan bakatnya.
Secara operasional media grafis merupakan media yang mudah, murah,
efiseien sehingga diharapkan guru mampu berinovasi sehingga cara
penyampaiannya tidak membosankan dan cepat di mengerti anak.
Flipchart dalam pengertian sederhana adalah lembaran kertas menyerupai
album atau kalender berukuran 50 x 75 cm, atau ukuran yang lebih kecil
21 x 28 cm sebagai flipbook yang disusun dalam urutan yang diikat pada
bagian atasnya
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dalam penelitian tindakan kelas ini Peneliti
melakukan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.
1. Observasi
Observasi atau pengamatan dimaksudkan untuk memperoleh data dengan
menggnakan alat indera secara langsung. Syaodih (2003 : 106)
guru untuk mendapat berbagai informasi atau data tentang perkembangan dan
permasalahan anak.
Observasi yang dilakukan peneliti merupakan obsevasi non-partisipatif.
Peneliti mengamati dan mencatat secara cermat semua perilaku anak dan guru
dalam proses pembelajaran membaca dengan menggunakan media flipchart
dalam meningkatkan kemampuan membaca anak.
2. Wawancara
Wawancara merupakan alat untuk memperoleh data dengan mengajukan
pertanyaan secara langsung kepada responden atau anak didik dan jawaban di
catat atau direkam dengan alat perekam.
Syaoidih (2003 : 112) mendefinisikan wawancara sebagai suatu teknik
pengumpulan data yang dapat dilakukan guru untuk mendapatkan informasi
tentang perkembangan dan permasalahan anak dengan cara melakukan
percakapan langsung baik dengan anak maupun orang tuanya.
Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui program pengembangan membaca
khususnya kemampuan membaca anak selama ini, hambatan yang dialami dan
upaya yang sudah dilakkan guru. Wawancara ini mengambil nara sumber atau
responden yaitu kepala sekolah, guru, dan sebagian anak.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu instrumen yang digunakan dalam
penelitian, berupa foto, gambar, dan sebagainya. Badudu (1994 : 354)
mengartikan dokumentasi adalah semua tulisan yang dikumpulkan dan
Dokumen yang digunakan peneliti untuk memperoleh data berupa dokumen
tertulis serta foto.
E. Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian
tindakan kelas merupakan penelitian yang meneliti masalah-masalah yang ada di
dalam kelas. Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memperbaiki
masalah-masalah yang sedang dialami oleh siswa di dalam kelas. Untuk itu diadakan upaya
untuk mewujudkan perbaikan tersebut dengan cara yaitu proses pengkajian.
Proses pengkajian tersebut ada empat tahap atau langkah, yaitu ;
(1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Begitu pula dalam
pelaksanaannya saling berkaitan.
a. Rencana Tindakan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan menggunakan dasar
penelitian kelas yang direncanakan dalam dua siklus.
b. Proses Tindakan
Pada proses tindakan kelas dilakukan dalam empat tahap, yaitu tahap
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
1. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mengadakan kegiatan perencanaan mempersiapkan
kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran membaca
menggunakan media flipchart. Kegiatan-kegiatan yang mencakup dalam
a. Menyusun rencana pembelajaran
b. Menyusun pedoman observasi, pedoman wawancara, dan jurnal
c. Menyiapkan flipchart sebagai media pembelajaran membaca nyaring.
Siklus ini akan dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan peneliti
sebagai pengajarnya. Dalam siklus ini indikator pencapaian yang akan dicapai
adalah 65%. Setelah mencapai indikator pencapaian tersebut, maka penelitian
dilanjutkan pada siklus berikutnya.
2. Tindakan
Pada siklus ini tindakan-tindakan yang dilakukan meliputi apersepsi dan
kegiatan.
a. Apersepsi
Apersepsi dilakukan untuk mengondisikan siswa agar siap melaksanakan
kegiatan pembelajaran membaca dengan menggunakan media flipchart. Di
dalam tindakan ini, guru menjelaskan tata cara membaca dengan benar dan
tepat sesuai dengan aspek intonasi, pelafalan, jeda, dan kelancarannya
dalam membaca.
b. Kegiatan
Dalam tahap ini dilakukan tindakan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Pada tahap ini guru membacakan apa yang tertera pada media
flipchart. Kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mendalami teks tersebut. Guru membentuk siswa menjadi beberapa
kelompok kemudian siswa secara bersautan membaca apa yang tertera
satu persatu siswa diperintah untuk membaca didepan kelas dengan cara
maju sesuai urutan tempat duduk mereka. Setelah semua siswa selesai
membaca di depan kelas, guru menganalisis kesalahan berbahasa dari
pertanyaan–pertanyaan maupun kesimpulan siswa yang telah diutarakan
selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Setelah kegiatan membaca
selesai peneliti melaksanakan wawancara kepada siswa. Wawancara
dilakukan di luar jam pelajaran atau pada waktu jam istirahat.
3. Pengamatan atau Observasi
Pengamatan dilakukan pada saat proses pembelajaran membaca dengan
menggunakan media flipchart.
Aspek yang diamati adalah
a. Ketepatan membaca siswa meliputi benar tidaknya pelafalan, intonasi,
jeda, dan kelancaran dalam membaca.
b. Perilaku siswa selama mengikuti proses pembelajaran seperti melamun,
bersenda gurau, berjalan-jalan, suka menganggu temannya, mengantuk,
bermain-main sendiri, memperhatikan dengan penuh konsentrasi.
4. Refleksi atau Evaluasi
Setelah pelaksanaan tindakan, maka hasil pengamatan, hasil jurnal, dan hasil
wawancara kemudian dianalisis.
Pada akhir siklus dicatat ketepatan membaca pada siswa meliputi benar
tidaknya pelafalan, intonasi, jeda, dan kelancaran dalam membaca dan
perilaku siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Berdasarkan
langkah-langkah perbaikan yang perlu dilaksanakan. Berdasarkan hasil evaluasi
tersebut kemudian dilakukan refleksi sebagai berikut :
a. Deskripsi hasil pengamatan
b. Deskripsi tindakan guru selama proses pembelajaran membaca dini.
c. Proses Tindakan Kelas
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini pada dasarnya menggunakan
analisis data kualitatif. Data yang diperoleh dari hasil obsevasi, wawancara, dan
dokumentasi dianalisis ke dalam bentuk deskripsi. Analisis data penelitian
kualitatif bersifat interaktif, berlangsung dalam lingkaran yang saling tumpang
tindih. Teknik yang digunakan fleksibel, tergantung pada sretegi terdahulu yang
digunakan dan data yang telah diperoleh (Syaodih : 2005, 114)
Syaodih (2005 : 115) menyebutkan ada beberapa langkah yang perlu
ditempuh oleh peneliti dalam mengadakan kegiatan analisis data adalah sebagai
berikut :
a. Analisis data dimulai dengan menyusun fakta-fakta hasil temuan lapangan.
b. Peneliti membuat diagram-diagram, tabel, gambar-gambar dan
bentuk-bentuk pemaduan fakta lainnya.
c. Hasil analisis data, diagram, tabel, dan gambar tersebut diinterpretasikan,
G. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini ada dua variabel, yaitu :
1. Variabel input-output
Variabel input-output pada penelitian ini adalah kemampuan membaca,
yaitu kemampuan membaca bacaan alpabeth yang disajikan dengan tujuan
agar siswa dapat mampu dalam membaca. Pada kondisi awal kemampuan
siswa dalam membaca nyaring cenderung rendah sehingga perlu perubahan
ke arah yang lebih baik, maka dengan pembelajaran membaca dengan
menggunakan media flipchart ini diharapkan dapat berubah kearah yang
lebih maju. Dalam kemampuan membaca yang diharapkan adalah siswa
terampil membaca sesuai aspek penilaian, yaitu: (1) intonasi, (2) pelafalan,
(3) jeda, (4) kelancaran.
2. Variabel proses
Variabel proses dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan
menggunakan media flipchart dalam membelajarkan kemampuan membaca
siswa. Adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut :
a. Guru membacakan apa yang ada dalam media flipchart.
b. Siswa disuruh mengikuti dengan suara nyaring secara bersama-sama.
c. Kemudian setelah siswa membaca secara bersama-sama, dilanjutkan
dengan membaca secara bergantian satu persatu maju ke depan.
d. Ketika membaca di depan kelas guru mengamati dan menilai
kemampuan siswa dalam membaca. Bagaimana intonasi, pelafalan,
e. Siswa lain menyimak bacaan sambil menunggu giliran mereka maju ke
depan kelas.
f. Setelah semua siswa maju ke depan untuk membaca, guru melakukan
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang “MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MEMBACA DINI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA FLIPCHART” yang
dilaksanakan di TK Raden Patah dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Proses pembelajaran membaca, khususnya meningkatkan kemampuan
membaca dini di TK Raden Patah masih kurang. Guru jarang sekali
menggunakan media dalam menyampaikan materi pembelajaran, dan
pembelajaran cenderung berpusat pada guru (Teacher Centered). Hal ini
menyebabkan kemampuan membaca anak kurang.
2. Implementasi untuk meningkatkan kemampuan membaca dini anak dilakukan
melalui kegiatan pembelajaran membaca yang dirancang sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai serta menggunakan media flipchart. Dalam pelaksanaanya
dilakukan secara bertahap, dan gambar yang terdapat dalam flipchart diwarnai
sedemikian rupa sehingga anak menjadi lebih tertarik untuk mengikuti setiap
kegiatan dan suasana pembelajaran terlihat menyenangkan.
3. Perkembangan kemampuan membaca dini anak di TK Raden Patah setelah
menggunakan media flipchart dalam kegiatan pembelajaran membaca
mengalami peningkatan yang baik hal ini ditunjukan dengan meningkatnya,
Menyebutkan hurup A – Z secara berurut dengan penilain berkembang baik
dari 50 % menjadi 77,27 %. Menyebutkan hurup A – Z secara acak dengan
hurup vokal A. I. U. E O dengan penilaian berkembang baik dari 36,36 %
menjadi 81,81 %. Menyebutkan hurup konsonan dengan penilaian
berkembang baik dari 36,36 % menjadi 72,72 %. Menyebutkan hurup vokal
dengan penilaian berkembang baik dari 36,36 % menjadi 81,81 %.
Menyebutkan hurup konsonan dengan penilaian berkembang baik dari 36,36
% menjadi 72,72 %. Menirukan kalimat yang disampaikan secara sederhana
dengan penilaian berkembang baik dari 36,36 % menjadi 68,18 %. Mengulang
kembali kalimat sederhana dengan penilaian berkembang baik dari 45,45 %
menjadi 77,27 %. Membaca hurup yang ditunjuk guru dalam flipchart dengan
penilaian berkembang baik dari 40,90 % menjadi 72,72 %. Menunjukan
lambang hurup yang terdapat dalam flipchart dengan penilaian berkembang
baik dari 36,36 % menjadi 72,72 %. Membaca gambar apel dengan kata Apel
dengan penilaian berkembang baik dari 31,81 % menjadi 63,63 % dan
Membaca gambar apel dengan tulisan Apel kata anak a pada kata apel dengan
penilaian berkembang baik dari 40,90 % menjadi 68,18 %
B. Rekomendasi
1. Bagi Guru atau Praktisi TK
Berdasarkan kajian teoritis dan hasil penelitian, maka ada beberapa
rekomendasi bagi para guru atau praktisi TK yang mengharapkan peningkatan
kualitas pembelajaran membaca :
a. Guru hendaknya dapat menggunakan strategi yang tepat dan menarik
yang dapat ditempuh yaitu dengan menciptakan kegiatan pembelajaran
yang menyenagkan.
b. Guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, khusunya untuk
meningkatkan kemampuan membaca dini anak hendaknya menggunakan
media yang menarik serta sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik anak
TK, salah satunya adalah dengan memanfaatkan media flipchart.
c. Guru harus terampil dalam mengelola media pembelajaran secara variatif.
2. Bagi Kepala Taman Kanak-Kanak
a. Mendukung upaya guru dalam menggunakan strategi yang tepat dan
memanfaatkan media untuk meningkatkan kemampuan membaca dini
anak.
b. Menjalin kerjasama dan komunikasi yang baik dengan guru, agar dalam
pengembangan meningkatkan kemampuan membaca dini anak
memperoleh hasil yang optimal.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dengan adanya hasil penelitian yang membuktikan bahwa melalui
pemanfaatan media flipchart, peningkatan membaca dini anak TK dapat
meningkat, diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat mengangkat kembali
permasalahan yang ada tetapi dengan metoda, teknik, strategi, dan media yang
lain serta tindakan yang berbeda agar dapat memberi masukan atau
temuan-temuan baru khususnya dalam meningkatkan kemampuan membaca dini anak,
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. (2006). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: Yrama Widya.
Dhieni dan Nurbiami. (2005). Metode Pengembangan Bahasa. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka
Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang. (2008). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Nasution. (1994). Azas-Azas Kurikulum. Bumi Aksara.
Suharsimi, Ariakunto dan Sumarjono dan Supardi. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Burni Aksara.
Siti, Aisay. (2007). Materi Pokok Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Universitas Terbuka.
Soemiarti, Patmonodewo. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Suhartono. (2005). Pengembangan Keterampilan Bicara Anak Usia Dini. Jakarta: Dekdiknas.
Susilana, Rudi dan Riyana, Cepi. (2008). Media Pembelajaran. Bandung: FIP Universitas Pendidikan Indonesia.
Suyanto, Slamet. (2005). Pengajaran Untuk Anak TK. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Syah, Muhibin. (1995). Psikologi Pendidikan (Suatu Pendekatan Baru). Bandung: Remaja Rosda Karya.
Syaodih, Ernawulan. (2003). Bimbingan di Taman Kanak-kanak. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional.
Syaodih, Ernawulan dan Nana Sukmadinata. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tafsir, Ahmad. (1995). Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung: Remaja Rosda Karya.
Wibawa dan Basuki. (2003). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas.
Wiraatmaja. (2007). Metode Penelitian Tindakan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
website http://blog.tp.ac.id [2 Februari 2012]
http://blog.tp.ac.id/perkembangan-bahasa-peserta-didik-usia-dini#ixzz1oiITx9GW)
[2 Februari 2012]
http://evietos.blogspot.com/2010/04/media-grafis-papan-flannel-buletin.html [ 22 Desember 2012]
http://www.scribd.com/doc/24058910/Membaca [2 Februari 2012]
http://pearlatte.wordpress.com/2009/11/29/26/ [2 Maret 2012]
Anneahira. Belajar Membaca
[http://www.anneahira.com/] [2 Februari 2012]
Adhim (2004) Aspek Membaca.
[http://desainwebsite.net/bahasa/aspek-aspek-membaca#ixzz1nZhK3Ap3] [2 Maret 2012]
Gleason, (1981). Perkembangan Bahasa Peserta Didi Usia Dini. [http://blog.tp.ac.id/perkembangan-bahasa-peserta-didik-usia dini#ixzz1oiITx9GW] [2 Maret 2012]
Gletzer & Burke, (1994). Membaca.
[http://www.anneahira.com/] [ 22 Agustus 2012]
Gletzer & Burke, (1994) Aspek Membaca.
[http://blog.tp.ac.id/tag/aspek-membaca#ixzz1oiI0Okse] [22 Agustus 2012]
Goodman & Goodman, (1989). Membaca. [http://www.anneahira.com/] [22 Agustus 2012]
Rahim, (2005). Aspek Membaca.
Smith, Frank dan Dwight Bolinger dan George A. Miller dan William Francis Mackey. (1980). Aspek Membaca.
[http://blog.tp.ac.id/tag/aspek-membaca#ixzz1oiI0Okse] [6 April 2012]
Schickedanz, (1982) dan Vukelich dan Golden, (1984). Aspek Membaca.
[http://blog.tp.ac.id/tag/aspek-membaca#ixzz1oiI0Okse] [22 Agustus 2012]
Temple dan Nathan, Temple dan Burris, (1993). Aspek Membaca.
[http://blog.tp.ac.id/tag/aspek-membaca#ixzz1oiI0Okse] [22 Agustus 2012]
Perbedaan Hasil Belajar Membaca.