UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA
TENTANG KOPERASI MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT (NUMBERED-HEAD-TOGETHER) DI SD
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Program Pendidikan Sekolah Dasar
Oleh
ASEP NOERDIANSYAH
NIM. 0903578
PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA
TENTANG KOPERASI MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT (NUMBERED-HEAD-TOGETHER) DI SD
Oleh
Asep Noerdiansyah
Sebuah Skripsi yang Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan SI pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
© Asep Noerdiansyah 2013
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT yang memberikan
Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya kepada hamba-hambanya. Sholawat serta salam
senantiasa tercurah kepada junjunan alam, Muhammad SAW.
Skripsi yang berjudul Upaya Menigkatkan Pemahaman Siswa Tentang Koperasi Melalui Model Cooperative Learning NHT (Numbered-Head-Together)di SD (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis) telah selesai sesuai dengan waktu yang dijadwalkan dan disusun sebagai salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan.
Skripsi ini dapat terwujud tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak baik secara moral maupun materil. Oleh karena itu dalam kesempatan ini Penulis mengucapkan banyak terima kasih bagi semua yang telah membantu berupa materil dan spiritual, semoga mendapat pahala dari Allah SWT yang berlipat ganda. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat, Amin.
Ciamis, Juni 2013
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak Prof. Dr.H.Cece Rakhmat, M.Pd Selaku Direktur UPI Tasikmalaya.
2. Bapak Drs. Yusuf Suryana, M.Pd., Selaku Sekretaris Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya
3. Bapak Drs. Rustono W.S, M.Pd Selaku Ketua Prodi SI PGSD UPI Kampus Tasikmalaya.
4. Bapak Syarip Hidayat, S.Pd., MA., M.Pd., selaku pembimbing I yang telah banyak memberikan arahan, dorongan dan motivasinya kepada penulis untuk dapat menyelelesaikan skripsi ini
5. Bapak H. Drs. Nana Ganda, SH, M.Pd., selaku Dosen pembimbing II yang telah berkenan dan penuh kesabaran membimbing saya dalam pembuatan skripsi ini, sehingga penulis bisa menyelesaikannya skripsi ini.
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KOPERASI MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT
(NUMBERED-HEAD-TOGETHER) DI SD
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran IPS yang dilaksanakan di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis. Hal ini dikarenakan kurangnya motivasi belajar siswa, dan kurang bervariasi guru dalam menggunakan model dalam pembelajaran. Penelitian ini difokuskan terhadap
penelaahan tentang kemampuan guru dalam menyusun perencanaan
EFFORTS TO IMPROVE STUDENT UNDERSTANDING OF COOPERATION THROUGH COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE NHT
(NUMBERED-HEAD-TOGETHER) IN SD learning. This study focused on a study of the ability of the teacher in preparing lesson plans, teaching practices, student activities and student understanding using the model of cooperative learning NHT type. The formulation of the problem in this study: 1) How can social studies lesson plans to improve students' understanding of cooperatives through cooperative learning models NHT type? 2) How does the implementation of social studies learning to enhance students' understanding of cooperatives through cooperative learning models NHT type? 3) How do students' understanding of cooperatives cooperatives through cooperative learning models NHT type. Research carried out by setting the location in Elementary School District 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis , is the subject of research and the classroom teacher Class IV students representing 10 people consisting of 5 men and 5 women. The method used in the study was Classroom Action Research (CAR) using a model of Kemmis and Mc.Taggart conducted in two cycles and each one consists of the planning, implementation, observation and reflection. Classroom Action Research Methods, which is a form of reflective research conducted by the researchers, by means of direct actions carried out research in the classroom. The goal is to improve the quality of learning, especially in learning social studies in elementary school. Based on the analysis and reflection carried out in two cycles by using a type of learning cooprative NHT type. When compared between the initial capability after taking action to show an increase. It can be seen from the students' understanding in the first cycle to obtain an average value of 67, and in the second cycle to obtain an average of 86. Thus the application of the type of cooperative learning in the learning NHT type of Social Sciences can enhance students' understanding.
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GRAFIK ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8
A. Kajian Pustaka ... 8
1. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... 8
2. Model Cooverative Learning Tipe NHT ... 11
D. Hipotesis Tindakan ... 27
BAB III METODE PENELITIAN ... 28
A. Model Penelitian ... 28
B. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 29
C. Variabel Penelitian ... 29
D. Prosedur Penelitian... 31
E. Teknik Pengumpulan Data ... 33
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 34
G. Kriteria Keberhasilan ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASA ... 36
A. Hasil Penelitian ... 36
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 68
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 80
A. Kesimpulan ... 80
B. Rekomendasi ... 85
DAFTAR PUSTAKA ... 86
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1 Data personil Guru SD Negeri 2 Raksabaya Berdasarkan Jenis
Kelamin ... 37
4.2 Kemampuan Awal Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya dalam
Pembelajaran IPS ... 38
4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Merancang RPP
Siklus 1 ... 45
4.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Melaksanakan
Pembelajaran Siklus 1 ... 46
4.5 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa dalam Pelaksanaan
Pembelajaran Siklus 1 ... 47
4.6 Hasil Belajar Siswa dalam Siklus 1 ... 48
4.7 Refleksi tindakan Siklus 1 ... 49
4.8 Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Merancang RPP
Siklus II ... 54
4.9 Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Melaksanakan
Pembelajaran Siklus II ... 55
4.10 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pelaksanaan Pembelajaran
Siklus II ... 56
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
4.1 Hasil Penelitian Siklus I ... 64
4.2 Hasil Penelitian Siklus II ... 64
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 73
2 Lembar Kerja Siswa Siklus I ... 78
3 Kunci Jawaban LKS Siklus I ... 79
4 Lembar Tes Siswa Siklus I ... 80
5 Kunci Jawaban dan Pedomanan Penilaian Tes Siklus I ... 81
6 Lembar Soal Tes Karakter Siklus I ... 82
7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 83
8 Lembar Kerja Siswa Siklus II ... 88
9 Kunci Jawaban LKS Siklus I ... 89
10 Lembar Tes Siswa Siklus I ... 90
11 Kunci Jawaban dan Pedomanan Penilaian Tes Siklus I ... 91
12 Lembar Soal Tes Karakter Siklus I ... 93
13 Lembar Hasil LKS Siswa Siklus I dan Siklus II ... 94
14 Lembar Hasil Tes Siswa Siklus I dan Siklus II ... 95
15 Dokumentasi Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II ... 96
16 Lembar Observasi Kemampuan Guru dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan Siklus I ... 98
17 Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam dalam Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 106
18 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 111
Pembelajaran Siklus II ... 123
21 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 128
22 SK Penetapan Judul dan Pengangkatan Dosen Pembimbing ... 132
23 Surat Permohon Izin Penelitian ... 133
24 Surat Izin Penelitian dari Badan Kesbangpol dan Linmas ... 134
25 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ... 135
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Maju mundurnya suatu bangsa ditandai oleh sumber daya manusia
yang bermutu. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang bermutu, itu
diperlukan suatu upaya melalui pendidikan. Sasaran pendidikan secara
nasional ditetapkan dalam UU RI No.20 tahun 2003 dalam pasal 3. (2003:56)
Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis, serta bertanggunmg jawab.
Berdasarkan tujuan pendidikan nasional maka Sekolah Dasar sebagai
lembaga pendidikan bertugas melaksanakan pendidikan agar dapat
menghasilkan siswa yang mampu membangun bangsa di kemudian hari.
Pelaksanaan pendidikan di Sekolah Dasar mengacu pada kurikulum yang
berlaku di SD untuk tahun ajaran 2012/2013 adalah Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Salah satu mata pelajaran yang harus
dipelajari siswa di SD, yaitu mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial).
Sasaran pembelajaran IPS menurut KTSP (Depdiknas, 2006 : 376 ) adalah :
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dalam kehidupan
yang berkaitan dengan masyarakat dan lingkungan, kemampuan untuk
memecahkan masalah kehidupan, memiliki nilai sosial dan kemanusiaan serta
mampu berkomunikasi untuk dapat berkompetisi dalam masyarakat di tingkat
lokal, nasional, dan global (internasional). Sehingga siswa yang mampu
memecahkan masalah kehidupan dan berkompetisi di tingkat lokal sampai
internasional. Oleh karena itu memerlukan upaya dari guru selaku pendidik
agar peserta didiknya berkemampuan sesuai dengan tuntutan kurikulum agar
dapat hidup layak dan berkompetisi di masyarakat di lingkungannya.
Namun hasil pengamatan di kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya
Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis, dalam pembelajaran IPS terdapat
beberapa masalah yang dialami siswa, di mana siswa mengalami kesulitan
seperti kurangnya komunikasi dan kurangnya kerjasama di antara teman
sekelas dalam membahas suatu materi, apabila guru menugaskan siswa
melakukan diskusi atau kerja kelompok. Sahingga proses pembelajaran yang
dicapai kurang maksimal. Salah satu faktor penyebab tidak optimalnya
pembelajaran tersebut, siswa cenderung menunjukkan prilaku-prilaku yang
tidak mendukung pada keberhasilan pembelajaran. Kurangnya
tanggungjawab siswa terhadap tugas yang diberikan guru menunjukkan pola
pembelajaran yang selama ini diterapkan tidak sesuai dengan karakteristik
siswa pada usia sekolah dasar. Padahal diketahui bahwa pada masa ini anak
berada pada taraf pengembangan mental kearah dewasa dengan melakukan
kerjasama dengan teman-temannya. Oleh karena itu, sepantasnyalah guru
dapat memahami pola pendekatan atau pendekatan apa yang benar-benar
cocok sesuai dengan kondisi siswa yang sedang berinteraksi dalam proses
pembelajaran.
Berdasarkan kenyataan kondisi siswa kelas IV di SD Negeri 2
Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis tersebut, maka perlu
adanya perbaikan pembelajaran. Salah satu alternatif yang perlu dikaji
tindak, yaitu model cooperative learning tipe NHT
45). Dengan demikian setiap siswa dalam kelompok mempunyai nomor
sendiri. Adapun maksud ditandainya dengan nomor di kepala, agar guru
dapat mengetahui siswa yang tidak aktif. Hal ini dimaksudkan agar siswa
yang tidak aktif menjadi aktif atau terampil berbicara.
Salah satu materi yang harus dikuasai siswa di kelas IV adalah
koperasi (Ragam, 2006: 46). Menurut Kurikulum 2006 (KTSP, 2006: 110)
standar kompetensi mengenal sumber daya alam kegiatan ekonomi, dan
kemajuan teknomolgi di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi dan
kompetensi dasar mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Untuk membahas materi koperasi maka
diperlukan tipe model pembelajaran yang tepat, yaitu “tipe model
cooperative learning NHT (Numbered-Head-Together)”(Ragam, 1982: 45),
karena memahami materi koperasi perlu dipecahkan bersama dalam suatu
kelompok dan disetiap kelompok siswa diberi tanda dengan nomor di kepala.
Hal ini membantu menandai siswa yang aktif dan tidak aktif. Siswa yang
tidak aktif dibimbing agar dapat bekerjasama. Sehingga mereka dapat
memahami materi yang telah disampaikan.
Berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “ Upaya Menigkatkan Pemahaman Siswa tentang
Koperasi melalui model pembelajaran Cooperative Learning NHT
(Numbered-Head-Together)“ (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas
dalam setiap materi pelajaran sehingga siswa dapat berkembang potensi
akademik secara optimal sesuai dengan kompetensi yang telah diterapkan.
Namun pada kenyataannya guru sering dihadapkan pada permasalahan
yang menyangkut proses pembelajaran yang menjadi factor utama dari
rendahnya hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil identifikasi masalah
dalam mata pelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya
Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis yang menunjukan:
a. Rendahnya kemampuan siswa dalam mata pelajaran IPS. Hal ini
diketahui dari nilai rata-rata tes.
b. Siswa kurang termotivasi dalam mata pelajaran IPS.
c. Siswa kurang senang dengan mata pelajaran IPS.
Dari beberapa masalah tersebut dapat diidentifikasi masalah yang
penting dan harus segera dipecahkan oleh peneliti sekaligus menunjukan
pokok permasalahan rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial).
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa kemampuan
siswa kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten
Ciamis, masih rendah terhadap materi pokok koperasi pada mata pelajaran
IPS, sehingga peneliti perlu mengadakan perbaikan pembelajaran melalui
tindakan kelas dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa
terhadap materi pelajaran dan memperbaiki kualitas pembelajaran.
2. Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah serta hasil mengamati awal
meneliti untuk menjembatani antara tuntutan kurikulum dengan kondisi
objektif di lapangan saat ini, maka peneliti memandang bahwa yang
menjadi prioritas masalah adalah perlunya mengelola pembelajaran
dengan menggunakan model cooperative learning tipe NHT untuk
mengefektifkan pelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya dapat
pencapaian hasil belajar siswa.
Berdasarkan hal itu maka masalah yang menjadi prioritas adalah
sebagaimana dinyatakan dalam rumusan umum peneliti: Bagaimana
pembelajaran IPS tentang koperasi dengan penerapan cooperative learning
tipe NHT (Numbered-Head-Together) di kelas IV SD Negeri 2
Raksabaya?
Secara khusus rumusan masalah penelitian dapat dirinci sebagai
berikut:
1. Bagaimana bentuk perencanaan pembelajaran IPS yang efektip untuk
meningkatkan hasil belajar tentang koperasi tentang koperasi melalui
model cooperative learning tipe NHT (Numbered-Head-Together) di
kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya ?
2. Bagaimana proses pelaksanakan pembelajaran IPS yang efektip
untuk meningkatkan hasil belajar tentang koperasi tentang koperasi
melalui model cooperative learning tipe NHT
(Numbered-Head-Together) di kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya ?
3. Bagaimana peningkatan pemahaman siswa dalam pembelajaran IPS
tentang koperasi melalui model cooperative learning tipe NHT
(Numbered-Head-Together) di kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian secara umum adalah untuk memperoleh gambaran
model cooperative learning tipe NHT (Numbered-Head-Together) di kelas
IV SD Negeri 2 Raksabaya.
2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPS yang efektip untuk
meningkatkan hasil belajar tentang koperasi tentang koperasi melalui
model cooperative learning tipe NHT (Numbered-Head-Together) di kelas
IV SD Negeri 2 Raksabaya.
3. Meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran IPS tentang
koperasi melalui pendekatan cooperative learning tipe NHT di kelas IV
SD Negeri 2 Raksabaya.
D. Manfaat Penelitian
Dengan dilaksanakannya kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini
diharapkan dapat memberikan manfaat, sebagai berikut :
1. Manfaat Secara Teori
Menurut Nuril (1997: 34) manfaat secara teoritis dari kegiatan penelitian ini adalah “dapat mengembangkan ilmu pendidikan tentang penggunaan model cooperative learning tipe NHT (Numbered-Head-Together), dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa, pada pembelajaran IPS mengenai koperasi di Sekolah Dasar.” Tipe pembelajaran dapat dijadikan perbandingan dan pertimbangan bagi guru-guru lainnya yang akan menggunakan pendekatan cooperative learning pada tingkatan kelas dan mata pelajaran yang lainnya.
2. Manfaat Praktis
Manfaat secara praktis dari penelitian ini adalah memberikan
wawasan pengetahuan dan pengalaman secara langsung kepada guru kelas
untuk memecahkan permasalahan pembelajaran secara terencana dan
sistematis yang terkait dengan pembelajaran IPS mengenai koperasi
melalui cooperative learning tipe NHT (Numbered-Head-Together) di
Sekolah Dasar di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Raksabaya .
a. Bagi Guru
Memberikan solusi alternatif pemilihan pendekatan pembelajaran IPS yang
Dapat meningkatkan kualitas belajar menjadi lebih aktif sehingga hasil
belajar menjadi lebih optimal
c. Manfaat Lembaga PGSD
Mamfaat secara kelembagaan dari penelitian ini adalah
mengembangkan fungsi kelembagaan PGSD sebagai lembaga
pendidikan dan sebagai lembaga penelitian pendidikan dan pengajaran,
dalam mewujudkan pengelolaan kurikulum berbasis sekolah.
E. Struktur Organisasi Skripsi
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah dan Perumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Struktur
Organisasi Skripsi
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, Model Cooperative Learning
Tipe NHT, Langkah-Langkah Penggunaan Model Cooperative
Learning Tipe NHT, Teori Pemahaman, Langkah-Langkah
Pelaksanaan Pembelajaran, Materi Pembelajaran koperasi, Media
Pembelajaran, Kerangka Berpikir, Anggapan Dasar, Hipotesis
Tindakan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Model Penelitian
Model penelitian yang dilakukan penulis menggunakan model
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suharsimi Arikunto et.al.
(2010:58) mengemukakan bahwa: “Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan
memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelasnya”. Pada intinya PTK
terfokus pada kelas atau pada proses belajar-mengajar yang terjadi dikelas.
Ditetapkan PTK merupakan upaya kolaborasi antara guru, peneliti, dan siswa
guna mengadakan perubahan dan perbaikan pada proses pembelajaran.
PTK mempunyai banyak model sehingga peneliti dapat memiliki salah
satu model yang sesuai dengan yang dikehendaki. Dalam pemilihan model
tidak ada pertimbangan baku dan peneliti dapat memilih salah satu model
yang sesuai dengan tingkat kemampuan. Satu hal yang perlu diperhatikan
bahwa, seorang peneliti dapat menggunakan lebih dari satu model. Peneliti
melakukan hal ini dalam rangka membandingkan antara model yang satu
dengan model yang lain dan mencari model mana yang paling efisien dengan
hasil paling efektif.
Adapun model PTK yang dipilih adalah model Kemmis dan Mc
Taggart dengan didasarkan pada pertimbangan bahwa model ini cukup
sederhana, sehingga mudah dipahami untuk mewujudkan tujuan-tujuan dalam
proses pembelajaran. Selain itu, model Kemmis dan Mc Taggart merupakan
jenis model PTK yang paling banyak dikenal. Prosedur yang dilaksanakan
dalam penelitian PTK ini berbentuk siklus yang akan berlangsung lebih dari
satu siklus tergantung dari tingkat keberhasilan dari target (siswa) yang akan
dicapai, dimana setiap siklus bisa terdiri dari satu atau lebih dari satu
terdiri dari 2 siklus., dengan tahapan penelitian tindakan kelas ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
RencanaUmum
Refleksi 1
Pembelajaran 1
dan Observasi 1
Perbaikan Rencana
Refleksi 2
Pembelajaran 2
dan Observasi 2
Keputusan
Gambar 1 : Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas (Model Kemmis & MC. Taggart, 2003: 34)
b. Siswa
Yang menjadi subjek penelitian kedua, yaitu siswa kelas IV
berjumlah 10 orang yang terdiri dari laki-laki berjumlah 5 orang siswa
dan perempuan berjumlah 5 orang siswa. Adapun latar belakang
Cimaragas Kabupaten Ciamis, yang terdiri dari 7 ruangan, 1 kantor dan 6
ruangan kelas.
dengan pendekatan Cooperative Learning tipe NHT
(Numbered-Head-Together), sebelum dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
2. Variabel proses
Yaitu kinerja guru dalam mengelola pembelajaran IPS dengan
menggunakan pendekatan Cooperative Learning tipe NHT
(Numbered-Head-Together), topik Koperasi termasuk didalamnya upaya bimbingan
guru dalam mempasilitasi peningkatan waktu belajar efektif,
keterampilan sosial, dan penguasaan konsep siswa.
3. Variabel output
belajar efektif, keterampilan sosial, dan hasil belajar penguasaan konsep
siswa.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur Penelitian ditempuh langkah-langkah umum kegiatan
penelitian seperti dibawah ini.
1. Orientasi dan Identifikasi Masalah
Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan observasi dan
identifikasi masalah seperti berikut ini.
a. Melakukan kegiatan orientasi terhadap kemampuan guru dalam
mengajarkan pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya
Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis.
b. Melakukan kegiatan orientasi terhadap kemampuan siswa dalam
memahami IPS di kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan
Cimaragas Kabupaten Ciamis.
c. Melakukan kegiatan orientasi terhadap program dan pelaksanaan
pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan
Cimaragas Kabupaten Ciamis.
d. Menentukan fasilitas pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 2
Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis.
2. Perencanaan Tindakan Penelitian
sesuai jadwal mata pelajaran hari Rabu 2 (dua) jam pelajaran.
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan April.
b. Penetapan Bentuk Perencanaan Pembelajaran.
Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
sekanario pembelajaran IPS tentang materi koperasi untuk meningkatkan
pemahaman siswa melalui model cooperative learning tipe NHT di
kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten
Ciamis.
c. Penyusunan Instrumen Penelitian.
Instrument penelitian yang disusun yaitu berupa lembar penilaian
observasi untuk mengamati perencanaan pembelajaran IPS, lembar
penilaian observasi untuk mengamati pelaksanaan kegiatan guru dan
siswa pada pembelajaran IPS, membuat lembar penilaian proses
pelaksanaan pembelajaran, lembar penilaian akhir pembelajaran dan
lembar penilaian rekapitulasi penggabungan dari penilaian proses dan
penilaian akhir sebagai hasil dalam pemahaman siswa terhadap materi
koperasi melalui model cooperative learning tipe NHT .
3. Pelaksanaan Tindakan Penelitian
Pelaksanaan pembelajaran pada prinsipnya merupakan realisasi dari
suatu tindakan yang sudah direncanakan. Kegiatan ini adalah melaksanakan
skenario pembelajaran yang terdapat dalam perencanaan pembelajaran.
Penelitian dilakukan pada 17 April 2013 dan 24 April 2013 yang terdiri dari
dua siklus yakni pembelajaran siklus 1 dan pembelajaran siklus 2.
Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, pengamatan dan refleksi.
Pelaksanaan penelitian menggunakan model cooperative learning tipe NHT
disesuaikan dengan materi dan karakteristik siswa untuk meningkatkan
Refleksi dilakukan dengan cara kolaboratif, yaitu mendiskusikan
mengenai berbagai masalah yang terjadi pada tindakan pembelajaran tiap
siklus. Hal yang direfleksi adalah perencanaan pembelajaran yang
dirumuskan oleh guru, pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh
guru dan pemahaman siswa hasil dari belajar siswa. Hasil yang didapat
dalam tahap observasi dikumpulkan dan dianalisis untuk menentukan
tindakan selanjutnya.
E. Teknik Pengumpulan Data
Penulis menyusun langkah- langkah pengumpulan data. Hal itu sesuai
dengan pendapat (Kasbolah, 1998: 91), bahwa observasi adalah upaya untuk
mengamati pelaksanaan tindakan dan observasi dilakukan terhadap:
1. Teknik observasi
Teknik observasi yang digunakan, yaitu lembaran perencanaan,
pelaksanaan pembelajaran.
Teknik observasi adalah suatu alat penilaian yang banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku guru dan siswa atau proses terjadinya suatu kegiatan yang diamati. Misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, presensi dalam simulasi dasn penggunaan alat peraga, (Sudjana: 1990 : 84).
Hasil observasi merupakan data faktual yang dicatat secara
cermat dan sistematis oleh observer yang dapat dipertanggungjawabkan.
tersebut. Hal ini sesuai dengan nilai KKM IPS Kelas IV SD Negeri 2
Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis yaitu 70.
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini selanjutnya dianalisis secara
deskriptif kualitatif. Analisis data dilakukan pada tahap evaluasi/ refleksi dari
setiap siklus, hal ini dilakukan untuk memperoleh alternatif pemecahan pada
rencana siklus berikutnya. Analisis data dilakukan dengan cara kolaborasi
antara penulis dan guru kelas. Refleksi pada penelitian tindakan kelas ini
dilakukan sampai pelaksanan tindakan ketiga. Analisis pelaksanaan tindakan,
observasi, evaluasi, dan refleksi diungkap pada setiap siklus pembelajaran.
Analisis data yang dilakukan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah
sebagai berikut:
1. Kategorisasi data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini disusun menjadi tiga
kategori data untuk memudahkan analisis yaitu: perencanaan pelaksanaan
pembelajaran melalui pendekatan cooperative learning NHT, pelaksanaan
pembelajaran melalui pendekatan cooperative learning NHT, dan tes hasil
belajar.
2. Validasi data
Agar data yang diperoleh valid atau sahih dilakukan teknik
triangulasi yaitu dengan melakukan beberapa tindakan antara lain:
a Menggunakan cara bervariasi untuk memperoleh data yang sama,
misalnya untuk menilai hasil belajar dengan tes tertulis dan lisan.
b Menggali data yang sama dari sumber yang berbeda.
c Melakukan pengecekan ulang dari data yang telah terkumpul untuk
kelengkapannya.
d Melakukan pengolahan dan analisis ulang dari data yang terkumpul.
e Mempertimbangkan pendapat ahli dan teman sejawat, guna pengecekan
Data yang telah disusun, diinterpretasikan berdasarkan teori atau
aturan yang telah disepakati antara peneliti dan guru untuk menciptakan
suasana pembelajaran yang kondusif sebagai acuan dalam melakukan
tindakan selanjutnya.
G. Kriteria Keberhasilan
Menurut Sugiyono (1991: 125-130) indikator keberhasilan dalam
pembelajaran IPS dengan menggunakan model cooperative learning type
NHT adalah sebagai berikut:
1. Guru
a. Kinerja Guru dalam perencanaan pembelajaran IPS dikatakan memadai
apabila rata-rata mencapai 70%
b. Kinerja Guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPS dikatakan memadai
apabila rata-rata mencapai 70%
2. Siswa
a. Kinerja siswa dalam pelaksanaan pembelajaran IPS dikatakan memadai
apabila rata-rata mencapai 70%.
b. Kinerja siswa terhadap hasil pembelajaran IPS dikatakan berhasil kalau
mencapai rata-rata 70%. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai yang
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada BAB IV,
diperoleh temuan data bahwa rata-rata kemampuan siswa kelas IV SDN 2
Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis melalui model
Cooperative Learning Tipe NHT, dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Dalam Pembelajaran IPS mengenai koperasi. Proses kemampuan siswa tersebut
dapat ditingkatkan samapai siklus II, melalui upaya yang didasarkan pada
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Upaya tindakannya sebagai berikut:
1. Perencanaan yang efektif merupakan acuan untuk pelaksanaan pembelajaran
dalam bentuk rencana pembelajaran. Salah satu ciri yang dapat dijadikan
pedoman keberhasilan dalam pembelajaran tentang koperasi melalui
penerapan model cooperative learning tipe NHT, dalam rencana
pembelajaran adalah rumusan langkah-langkah pembelajaran
mengelompokan siswa, penomoran pada setiap anggota kelompok,
mengajukan pertanyaan, berpikir bersama melalui diskusi kelompok untuk
menyatukan pendapat agar siswa dapat menjawab pertanyaan, dengan
memanggil salah satu nomor tertentu. Adapun secara rinci langkah-langkah
perencanaan pembelajaran dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Standar Kompetensi
2. Mengenal sumber daya alam kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi
di lingkungan Kabupaten / kota dan provinsi
b. Kompetensi Dasar
2.2 Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat
c. Indikator
1. Menjelaskan pengertian koperasi.
d. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui buku pelajaran, siswa dapat menjelaskan pengertian koperasi
dengan tepat.
2. Melalui Cooperative Learning Tipe NHT, siswa dapat menyebutkan
tujuan dan manfaat koperasi dengan benar
3. Melalui Cooperative Learning Tipe NHT, siswa dapat menerapkan
kegiatan koperasi di lingkungan sekolah dengan tepat.
e. Materi Ajar (Materi Pokok)
Koperasi dan Kesejateraan Rakyat
f. Model pembelajaran Pembelajaran
a. Cooperative Learning Tipe NHT
b. Pengamatan
c. Diskusi
d. Tanya Jawab
g. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (±5 menit)
a. Memberikan ucapan salam kepada siswa, kemudian dilanjutkan
dengan doa bersama dipimpin oleh ketua kelas
b. Mengecek kehadiran siswa
c. Melaksanakan apersepsi dengan mengadakan tanya jawab tentang
2. Kegiatan Inti (±20 menit)
Eksplorasi
a. Melakukan tanya jawab perihal pengetahuan siswa tentang koperasi
b. Menjelaskan pengertian, tujuan dan manfaat koperasi
c. Memberikan penjelasan secara singkat yang berkenaan dengan tugas
mengerjakan LKS secara berkelompok dengan menggunakan model
cooperative learning Tipe NHT.
Elaborasi
a. Membentuk kelompok-kelompok kecil serta memberikan penomeran
pada setiap siswa
b. Menugaskan siswa membaca materi yang akan dibahas
c. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi
d. Membagikan LKS kepada masing-masing kelompok
e. Membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat melakukan diskusi
f. Memberikan kesempatan kepada siwa untuk berpikir bersama-sama dan
menyatukan pendapatnya
g. Memotivasi siswa agar menjawab pertanyaan guru
Konfirmasi
d. Memanggil salah satu nomor siswa
e. Memberikan pertanyaan pada siswa yang dipanggil nomornya
f. Laporan hasil kerja masing-masing kelompok
g. Tiap kelompok menanggapi pendapat kelompok lain
h. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa.
i. Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang
dianggap sulit.
pelajaran.
c. Memberikan tes evaluasi
d. Memberikan pekerjaan rumah
h. Alat dan Sumber Belajar
1. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial PT Erlangga Kelas IV Hal. 99
2. Buku Undang-undang Dasar 1945
3. Buku tentang Koperasi pada pasal 3,4 UU No. 5 Tahun 1992
4. Gambar Lambang Koperasi
i. Penilaian
Tertulis
Soal-soal evaluasi tertulis dalam bentuk isian
Kinerja/Perbuatan
Aktivitas siswa dalam tanya jawab dan disikusi
Portofolio
Pemahaman siswa terhadap pentingnya koperasi
2. Pelaksanaan pembelajaran melalui model Cooperative Learning Tipe NHT,
guru lebih berperan sebagai fasilitator, proses pembelajaran sebagaian besar
tergantung pada aktivitas siswa dalam melakukan eksplorasi materi pelajaran.
Adapun secara rinci langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dapat
dijelaskan sebagai berikut.
1. Kegiatan awal pembelajaran, yaitu
c. Menjelaskan secara singkat tentang penggunaan LKS.
d. Siswa mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk LKS;
e. Menuliskan nama-nama alat yang dijadikan sebagai alat peraga;
f. Menjawab pertanyaan guru tentang konsep pembelajaran;
g. Mengamati kejadian dari hasil belajar; menuliskan hasil belajar dan
hasil perkiraannya pada LKS; melakukan tanya jawab dalam kelompok;
mengeluarkan pendapat berdasarkan hasil belajar; melaporkan hasil
belajar.
h. Guru dan siswa bersama-sama membahas LKS dan menyimpulkan hasil
belajar.
i. Guru membimbing siswa membuat catatan singkat.
3. Kegiatan akhir meliputi.
a. memberikan evaluasi (postes), dengan maksud untuk mengetahui
kemampuan siswa setelah pembelajaran.
b. Kemudian guru memberikan tindak lanjut pembelajaran dengan
tugas/pekerjaan rumah.
Melalui penelitian tindakan kelas, aktivitas guru dalam mengoptimalkan
pelaksanaan pembelajaran berhasil ditingkatkan, hal ini ditandai dengan
meningkatnya hasil observasi aktivitas guru aktivitas siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran yang meningkat.
4. Sebagai implikasi dari peningkatan proses pembelajaran dengan
menggunakan model Cooperative Learning Tipe NHT, selama tindakan
penelitian hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan
Raksabaya Kabupaten Ciamis mengalami kenaikan yang cukup signifikan
yang ditunjukkan oleh hasil observasi terhadap hasil evaluasi siswa yang
dilakukan setiap akhir tindakan penelitian, yang masing-masing memberikan
hasil nilai rata-rata belajar pada siklus I mencapai rata-rata 67 dan pada siklus
menyampaikan beberapa rekomendasi, sebagai berikut:
1. Untuk Guru.
Yang terlibat langsung dalam pendidikan dan pengajaran di sekolah,
untuk lebih bertindak secara proposional dalam melaksanakan tugasnya
selaku pengajar dan pendidik, dengan lebih meningkatkan, baik dalam
penyusunan perencanaan, pelaksanakan pembelajaran yang tepat dengan
materi dan tahap perkembangan kognitif siswa, serta melakukan inovasi dan
strategi dalam pembelajaran untuk menghilangkan kejenuhan siswa dalam
belajar. Adapun penggunaan model cooperative learning tipe NHT dalam
pembelajaran perlu dijadikan alternatif meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Untuk Lembaga Pendidikan.
Kepala Sekolah yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap
inovasi yang ada di sekolahnya, sedangkan untuk inovasi yang lebih luas
menjadi tugas dan tanggung jawab dinas pendidikan, agar lebih memberikan
dukungan dan mempermudah dalam mempasilitasi kebutuhan pembelajaran.
3. Untuk Peneliti selanjutnya
Dalam penelitian ini cukup terbatas, hanya meningkatkan hasil
belajar siswa, dengan menggunakan model Cooperative Leraning tipe NHT
Untuk itu masih terbuka kesempatan bagi para peneliti lain untuk lebih
mengembangkan tipe pembelajaran tipe ini dengan pembahasan yang
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas, (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Depdikbud, (1997). Pedoman Peneliti an Karya Ilmiah, Jakarta: Persada
Djahiri. (1995). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hilda, Karli dan Yuliaritiningsih Margaretha Sri, (2002). Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Model-Model Pembelajaran 2, Bandung: Bina Media Informasi.
Kasbolah. (1998). Model pembelajaran Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja RosdaKarya
Nuril Huda, (1997) Model pembelajaran dan Tehnik Pembelajaran Partisipatif, Bandung: Falah Production.
Ruskandi. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Citra.
Rusyana. (2003), Ilmu Pengetahuan Sosial SD Untuk Kelas V, Jakarta: Erlangga
Sapriya., Sundawa, Dadang, Siti, Masitoh, Iim. (2006). Bahan Belajar Mandiri: Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung: UPI.
Sudjana. (1990). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Citra.
Sugiyono. (1991), Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, Bandung : Program Pasca Sarjana dan FPIPS UPI dan PT. Remaja Rosdakarya
Sumantri. M dan Permana. J (1996/1999), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Depdikbud.
Sumaatmadja.(1980). Metodologi Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosda Karya
Syamsudin. (2002).Gaya Mengajar yang MenyenangkanSiswa.Yogyakarta: Pinus Book Publisher.