• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KOPERASI MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT: NUMBERED-HEAD-TOGETHER) DI SD Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KOPERASI MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT: NUMBERED-HEAD-TOGETHER) DI SD Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA

TENTANG KOPERASI MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT (NUMBERED-HEAD-TOGETHER) DI SD

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Program Pendidikan Sekolah Dasar

Oleh

ASEP NOERDIANSYAH

NIM. 0903578

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA

TENTANG KOPERASI MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT (NUMBERED-HEAD-TOGETHER) DI SD

Oleh

Asep Noerdiansyah

Sebuah Skripsi yang Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan SI pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Asep Noerdiansyah 2013

(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT yang memberikan

Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya kepada hamba-hambanya. Sholawat serta salam

senantiasa tercurah kepada junjunan alam, Muhammad SAW.

Skripsi yang berjudul Upaya Menigkatkan Pemahaman Siswa Tentang Koperasi Melalui Model Cooperative Learning NHT (Numbered-Head-Together)di SD (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis) telah selesai sesuai dengan waktu yang dijadwalkan dan disusun sebagai salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan.

Skripsi ini dapat terwujud tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak baik secara moral maupun materil. Oleh karena itu dalam kesempatan ini Penulis mengucapkan banyak terima kasih bagi semua yang telah membantu berupa materil dan spiritual, semoga mendapat pahala dari Allah SWT yang berlipat ganda. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat, Amin.

Ciamis, Juni 2013

Penulis

(4)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Prof. Dr.H.Cece Rakhmat, M.Pd Selaku Direktur UPI Tasikmalaya.

2. Bapak Drs. Yusuf Suryana, M.Pd., Selaku Sekretaris Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya

3. Bapak Drs. Rustono W.S, M.Pd Selaku Ketua Prodi SI PGSD UPI Kampus Tasikmalaya.

4. Bapak Syarip Hidayat, S.Pd., MA., M.Pd., selaku pembimbing I yang telah banyak memberikan arahan, dorongan dan motivasinya kepada penulis untuk dapat menyelelesaikan skripsi ini

5. Bapak H. Drs. Nana Ganda, SH, M.Pd., selaku Dosen pembimbing II yang telah berkenan dan penuh kesabaran membimbing saya dalam pembuatan skripsi ini, sehingga penulis bisa menyelesaikannya skripsi ini.

(5)
(6)

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KOPERASI MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT

(NUMBERED-HEAD-TOGETHER) DI SD

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran IPS yang dilaksanakan di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis. Hal ini dikarenakan kurangnya motivasi belajar siswa, dan kurang bervariasi guru dalam menggunakan model dalam pembelajaran. Penelitian ini difokuskan terhadap

penelaahan tentang kemampuan guru dalam menyusun perencanaan

(7)

EFFORTS TO IMPROVE STUDENT UNDERSTANDING OF COOPERATION THROUGH COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE NHT

(NUMBERED-HEAD-TOGETHER) IN SD learning. This study focused on a study of the ability of the teacher in preparing lesson plans, teaching practices, student activities and student understanding using the model of cooperative learning NHT type. The formulation of the problem in this study: 1) How can social studies lesson plans to improve students' understanding of cooperatives through cooperative learning models NHT type? 2) How does the implementation of social studies learning to enhance students' understanding of cooperatives through cooperative learning models NHT type? 3) How do students' understanding of cooperatives cooperatives through cooperative learning models NHT type. Research carried out by setting the location in Elementary School District 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis , is the subject of research and the classroom teacher Class IV students representing 10 people consisting of 5 men and 5 women. The method used in the study was Classroom Action Research (CAR) using a model of Kemmis and Mc.Taggart conducted in two cycles and each one consists of the planning, implementation, observation and reflection. Classroom Action Research Methods, which is a form of reflective research conducted by the researchers, by means of direct actions carried out research in the classroom. The goal is to improve the quality of learning, especially in learning social studies in elementary school. Based on the analysis and reflection carried out in two cycles by using a type of learning cooprative NHT type. When compared between the initial capability after taking action to show an increase. It can be seen from the students' understanding in the first cycle to obtain an average value of 67, and in the second cycle to obtain an average of 86. Thus the application of the type of cooperative learning in the learning NHT type of Social Sciences can enhance students' understanding.

(8)

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GRAFIK ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8

A. Kajian Pustaka ... 8

1. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... 8

2. Model Cooverative Learning Tipe NHT ... 11

(9)

D. Hipotesis Tindakan ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

A. Model Penelitian ... 28

B. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 29

C. Variabel Penelitian ... 29

D. Prosedur Penelitian... 31

E. Teknik Pengumpulan Data ... 33

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 34

G. Kriteria Keberhasilan ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASA ... 36

A. Hasil Penelitian ... 36

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 68

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 80

A. Kesimpulan ... 80

B. Rekomendasi ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 86

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Data personil Guru SD Negeri 2 Raksabaya Berdasarkan Jenis

Kelamin ... 37

4.2 Kemampuan Awal Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya dalam

Pembelajaran IPS ... 38

4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Merancang RPP

Siklus 1 ... 45

4.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Melaksanakan

Pembelajaran Siklus 1 ... 46

4.5 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa dalam Pelaksanaan

Pembelajaran Siklus 1 ... 47

4.6 Hasil Belajar Siswa dalam Siklus 1 ... 48

4.7 Refleksi tindakan Siklus 1 ... 49

4.8 Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Merancang RPP

Siklus II ... 54

4.9 Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Melaksanakan

Pembelajaran Siklus II ... 55

4.10 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pelaksanaan Pembelajaran

Siklus II ... 56

(12)

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1 Hasil Penelitian Siklus I ... 64

4.2 Hasil Penelitian Siklus II ... 64

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 73

2 Lembar Kerja Siswa Siklus I ... 78

3 Kunci Jawaban LKS Siklus I ... 79

4 Lembar Tes Siswa Siklus I ... 80

5 Kunci Jawaban dan Pedomanan Penilaian Tes Siklus I ... 81

6 Lembar Soal Tes Karakter Siklus I ... 82

7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 83

8 Lembar Kerja Siswa Siklus II ... 88

9 Kunci Jawaban LKS Siklus I ... 89

10 Lembar Tes Siswa Siklus I ... 90

11 Kunci Jawaban dan Pedomanan Penilaian Tes Siklus I ... 91

12 Lembar Soal Tes Karakter Siklus I ... 93

13 Lembar Hasil LKS Siswa Siklus I dan Siklus II ... 94

14 Lembar Hasil Tes Siswa Siklus I dan Siklus II ... 95

15 Dokumentasi Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II ... 96

16 Lembar Observasi Kemampuan Guru dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan Siklus I ... 98

17 Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam dalam Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 106

18 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 111

(14)

Pembelajaran Siklus II ... 123

21 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 128

22 SK Penetapan Judul dan Pengangkatan Dosen Pembimbing ... 132

23 Surat Permohon Izin Penelitian ... 133

24 Surat Izin Penelitian dari Badan Kesbangpol dan Linmas ... 134

25 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ... 135

(15)
(16)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Maju mundurnya suatu bangsa ditandai oleh sumber daya manusia

yang bermutu. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang bermutu, itu

diperlukan suatu upaya melalui pendidikan. Sasaran pendidikan secara

nasional ditetapkan dalam UU RI No.20 tahun 2003 dalam pasal 3. (2003:56)

Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis, serta bertanggunmg jawab.

Berdasarkan tujuan pendidikan nasional maka Sekolah Dasar sebagai

lembaga pendidikan bertugas melaksanakan pendidikan agar dapat

menghasilkan siswa yang mampu membangun bangsa di kemudian hari.

Pelaksanaan pendidikan di Sekolah Dasar mengacu pada kurikulum yang

berlaku di SD untuk tahun ajaran 2012/2013 adalah Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Salah satu mata pelajaran yang harus

dipelajari siswa di SD, yaitu mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial).

Sasaran pembelajaran IPS menurut KTSP (Depdiknas, 2006 : 376 ) adalah :

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dalam kehidupan

(17)

yang berkaitan dengan masyarakat dan lingkungan, kemampuan untuk

memecahkan masalah kehidupan, memiliki nilai sosial dan kemanusiaan serta

mampu berkomunikasi untuk dapat berkompetisi dalam masyarakat di tingkat

lokal, nasional, dan global (internasional). Sehingga siswa yang mampu

memecahkan masalah kehidupan dan berkompetisi di tingkat lokal sampai

internasional. Oleh karena itu memerlukan upaya dari guru selaku pendidik

agar peserta didiknya berkemampuan sesuai dengan tuntutan kurikulum agar

dapat hidup layak dan berkompetisi di masyarakat di lingkungannya.

Namun hasil pengamatan di kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya

Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis, dalam pembelajaran IPS terdapat

beberapa masalah yang dialami siswa, di mana siswa mengalami kesulitan

seperti kurangnya komunikasi dan kurangnya kerjasama di antara teman

sekelas dalam membahas suatu materi, apabila guru menugaskan siswa

melakukan diskusi atau kerja kelompok. Sahingga proses pembelajaran yang

dicapai kurang maksimal. Salah satu faktor penyebab tidak optimalnya

pembelajaran tersebut, siswa cenderung menunjukkan prilaku-prilaku yang

tidak mendukung pada keberhasilan pembelajaran. Kurangnya

tanggungjawab siswa terhadap tugas yang diberikan guru menunjukkan pola

pembelajaran yang selama ini diterapkan tidak sesuai dengan karakteristik

siswa pada usia sekolah dasar. Padahal diketahui bahwa pada masa ini anak

berada pada taraf pengembangan mental kearah dewasa dengan melakukan

kerjasama dengan teman-temannya. Oleh karena itu, sepantasnyalah guru

dapat memahami pola pendekatan atau pendekatan apa yang benar-benar

cocok sesuai dengan kondisi siswa yang sedang berinteraksi dalam proses

pembelajaran.

Berdasarkan kenyataan kondisi siswa kelas IV di SD Negeri 2

Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis tersebut, maka perlu

adanya perbaikan pembelajaran. Salah satu alternatif yang perlu dikaji

tindak, yaitu model cooperative learning tipe NHT

(18)

45). Dengan demikian setiap siswa dalam kelompok mempunyai nomor

sendiri. Adapun maksud ditandainya dengan nomor di kepala, agar guru

dapat mengetahui siswa yang tidak aktif. Hal ini dimaksudkan agar siswa

yang tidak aktif menjadi aktif atau terampil berbicara.

Salah satu materi yang harus dikuasai siswa di kelas IV adalah

koperasi (Ragam, 2006: 46). Menurut Kurikulum 2006 (KTSP, 2006: 110)

standar kompetensi mengenal sumber daya alam kegiatan ekonomi, dan

kemajuan teknomolgi di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi dan

kompetensi dasar mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. Untuk membahas materi koperasi maka

diperlukan tipe model pembelajaran yang tepat, yaitu “tipe model

cooperative learning NHT (Numbered-Head-Together)”(Ragam, 1982: 45),

karena memahami materi koperasi perlu dipecahkan bersama dalam suatu

kelompok dan disetiap kelompok siswa diberi tanda dengan nomor di kepala.

Hal ini membantu menandai siswa yang aktif dan tidak aktif. Siswa yang

tidak aktif dibimbing agar dapat bekerjasama. Sehingga mereka dapat

memahami materi yang telah disampaikan.

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul “ Upaya Menigkatkan Pemahaman Siswa tentang

Koperasi melalui model pembelajaran Cooperative Learning NHT

(Numbered-Head-Together)“ (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas

(19)

dalam setiap materi pelajaran sehingga siswa dapat berkembang potensi

akademik secara optimal sesuai dengan kompetensi yang telah diterapkan.

Namun pada kenyataannya guru sering dihadapkan pada permasalahan

yang menyangkut proses pembelajaran yang menjadi factor utama dari

rendahnya hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil identifikasi masalah

dalam mata pelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya

Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis yang menunjukan:

a. Rendahnya kemampuan siswa dalam mata pelajaran IPS. Hal ini

diketahui dari nilai rata-rata tes.

b. Siswa kurang termotivasi dalam mata pelajaran IPS.

c. Siswa kurang senang dengan mata pelajaran IPS.

Dari beberapa masalah tersebut dapat diidentifikasi masalah yang

penting dan harus segera dipecahkan oleh peneliti sekaligus menunjukan

pokok permasalahan rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial).

Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa kemampuan

siswa kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten

Ciamis, masih rendah terhadap materi pokok koperasi pada mata pelajaran

IPS, sehingga peneliti perlu mengadakan perbaikan pembelajaran melalui

tindakan kelas dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa

terhadap materi pelajaran dan memperbaiki kualitas pembelajaran.

2. Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah serta hasil mengamati awal

meneliti untuk menjembatani antara tuntutan kurikulum dengan kondisi

objektif di lapangan saat ini, maka peneliti memandang bahwa yang

menjadi prioritas masalah adalah perlunya mengelola pembelajaran

dengan menggunakan model cooperative learning tipe NHT untuk

mengefektifkan pelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya dapat

(20)

pencapaian hasil belajar siswa.

Berdasarkan hal itu maka masalah yang menjadi prioritas adalah

sebagaimana dinyatakan dalam rumusan umum peneliti: Bagaimana

pembelajaran IPS tentang koperasi dengan penerapan cooperative learning

tipe NHT (Numbered-Head-Together) di kelas IV SD Negeri 2

Raksabaya?

Secara khusus rumusan masalah penelitian dapat dirinci sebagai

berikut:

1. Bagaimana bentuk perencanaan pembelajaran IPS yang efektip untuk

meningkatkan hasil belajar tentang koperasi tentang koperasi melalui

model cooperative learning tipe NHT (Numbered-Head-Together) di

kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya ?

2. Bagaimana proses pelaksanakan pembelajaran IPS yang efektip

untuk meningkatkan hasil belajar tentang koperasi tentang koperasi

melalui model cooperative learning tipe NHT

(Numbered-Head-Together) di kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya ?

3. Bagaimana peningkatan pemahaman siswa dalam pembelajaran IPS

tentang koperasi melalui model cooperative learning tipe NHT

(Numbered-Head-Together) di kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian secara umum adalah untuk memperoleh gambaran

(21)

model cooperative learning tipe NHT (Numbered-Head-Together) di kelas

IV SD Negeri 2 Raksabaya.

2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPS yang efektip untuk

meningkatkan hasil belajar tentang koperasi tentang koperasi melalui

model cooperative learning tipe NHT (Numbered-Head-Together) di kelas

IV SD Negeri 2 Raksabaya.

3. Meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran IPS tentang

koperasi melalui pendekatan cooperative learning tipe NHT di kelas IV

SD Negeri 2 Raksabaya.

D. Manfaat Penelitian

Dengan dilaksanakannya kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini

diharapkan dapat memberikan manfaat, sebagai berikut :

1. Manfaat Secara Teori

Menurut Nuril (1997: 34) manfaat secara teoritis dari kegiatan penelitian ini adalah “dapat mengembangkan ilmu pendidikan tentang penggunaan model cooperative learning tipe NHT (Numbered-Head-Together), dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa, pada pembelajaran IPS mengenai koperasi di Sekolah Dasar.” Tipe pembelajaran dapat dijadikan perbandingan dan pertimbangan bagi guru-guru lainnya yang akan menggunakan pendekatan cooperative learning pada tingkatan kelas dan mata pelajaran yang lainnya.

2. Manfaat Praktis

Manfaat secara praktis dari penelitian ini adalah memberikan

wawasan pengetahuan dan pengalaman secara langsung kepada guru kelas

untuk memecahkan permasalahan pembelajaran secara terencana dan

sistematis yang terkait dengan pembelajaran IPS mengenai koperasi

melalui cooperative learning tipe NHT (Numbered-Head-Together) di

Sekolah Dasar di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Raksabaya .

a. Bagi Guru

Memberikan solusi alternatif pemilihan pendekatan pembelajaran IPS yang

(22)

Dapat meningkatkan kualitas belajar menjadi lebih aktif sehingga hasil

belajar menjadi lebih optimal

c. Manfaat Lembaga PGSD

Mamfaat secara kelembagaan dari penelitian ini adalah

mengembangkan fungsi kelembagaan PGSD sebagai lembaga

pendidikan dan sebagai lembaga penelitian pendidikan dan pengajaran,

dalam mewujudkan pengelolaan kurikulum berbasis sekolah.

E. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah dan Perumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Struktur

Organisasi Skripsi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, Model Cooperative Learning

Tipe NHT, Langkah-Langkah Penggunaan Model Cooperative

Learning Tipe NHT, Teori Pemahaman, Langkah-Langkah

Pelaksanaan Pembelajaran, Materi Pembelajaran koperasi, Media

Pembelajaran, Kerangka Berpikir, Anggapan Dasar, Hipotesis

Tindakan

(23)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Penelitian

Model penelitian yang dilakukan penulis menggunakan model

Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suharsimi Arikunto et.al.

(2010:58) mengemukakan bahwa: “Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan

memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelasnya”. Pada intinya PTK

terfokus pada kelas atau pada proses belajar-mengajar yang terjadi dikelas.

Ditetapkan PTK merupakan upaya kolaborasi antara guru, peneliti, dan siswa

guna mengadakan perubahan dan perbaikan pada proses pembelajaran.

PTK mempunyai banyak model sehingga peneliti dapat memiliki salah

satu model yang sesuai dengan yang dikehendaki. Dalam pemilihan model

tidak ada pertimbangan baku dan peneliti dapat memilih salah satu model

yang sesuai dengan tingkat kemampuan. Satu hal yang perlu diperhatikan

bahwa, seorang peneliti dapat menggunakan lebih dari satu model. Peneliti

melakukan hal ini dalam rangka membandingkan antara model yang satu

dengan model yang lain dan mencari model mana yang paling efisien dengan

hasil paling efektif.

Adapun model PTK yang dipilih adalah model Kemmis dan Mc

Taggart dengan didasarkan pada pertimbangan bahwa model ini cukup

sederhana, sehingga mudah dipahami untuk mewujudkan tujuan-tujuan dalam

proses pembelajaran. Selain itu, model Kemmis dan Mc Taggart merupakan

jenis model PTK yang paling banyak dikenal. Prosedur yang dilaksanakan

dalam penelitian PTK ini berbentuk siklus yang akan berlangsung lebih dari

satu siklus tergantung dari tingkat keberhasilan dari target (siswa) yang akan

dicapai, dimana setiap siklus bisa terdiri dari satu atau lebih dari satu

(24)

terdiri dari 2 siklus., dengan tahapan penelitian tindakan kelas ini dapat

digambarkan sebagai berikut :

RencanaUmum

Refleksi 1

Pembelajaran 1

dan Observasi 1

Perbaikan Rencana

Refleksi 2

Pembelajaran 2

dan Observasi 2

Keputusan

Gambar 1 : Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas (Model Kemmis & MC. Taggart, 2003: 34)

(25)

b. Siswa

Yang menjadi subjek penelitian kedua, yaitu siswa kelas IV

berjumlah 10 orang yang terdiri dari laki-laki berjumlah 5 orang siswa

dan perempuan berjumlah 5 orang siswa. Adapun latar belakang

Cimaragas Kabupaten Ciamis, yang terdiri dari 7 ruangan, 1 kantor dan 6

ruangan kelas.

dengan pendekatan Cooperative Learning tipe NHT

(Numbered-Head-Together), sebelum dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

2. Variabel proses

Yaitu kinerja guru dalam mengelola pembelajaran IPS dengan

menggunakan pendekatan Cooperative Learning tipe NHT

(Numbered-Head-Together), topik Koperasi termasuk didalamnya upaya bimbingan

guru dalam mempasilitasi peningkatan waktu belajar efektif,

keterampilan sosial, dan penguasaan konsep siswa.

3. Variabel output

(26)

belajar efektif, keterampilan sosial, dan hasil belajar penguasaan konsep

siswa.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur Penelitian ditempuh langkah-langkah umum kegiatan

penelitian seperti dibawah ini.

1. Orientasi dan Identifikasi Masalah

Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan observasi dan

identifikasi masalah seperti berikut ini.

a. Melakukan kegiatan orientasi terhadap kemampuan guru dalam

mengajarkan pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya

Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis.

b. Melakukan kegiatan orientasi terhadap kemampuan siswa dalam

memahami IPS di kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan

Cimaragas Kabupaten Ciamis.

c. Melakukan kegiatan orientasi terhadap program dan pelaksanaan

pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan

Cimaragas Kabupaten Ciamis.

d. Menentukan fasilitas pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 2

Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis.

2. Perencanaan Tindakan Penelitian

(27)

sesuai jadwal mata pelajaran hari Rabu 2 (dua) jam pelajaran.

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan April.

b. Penetapan Bentuk Perencanaan Pembelajaran.

Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan

sekanario pembelajaran IPS tentang materi koperasi untuk meningkatkan

pemahaman siswa melalui model cooperative learning tipe NHT di

kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten

Ciamis.

c. Penyusunan Instrumen Penelitian.

Instrument penelitian yang disusun yaitu berupa lembar penilaian

observasi untuk mengamati perencanaan pembelajaran IPS, lembar

penilaian observasi untuk mengamati pelaksanaan kegiatan guru dan

siswa pada pembelajaran IPS, membuat lembar penilaian proses

pelaksanaan pembelajaran, lembar penilaian akhir pembelajaran dan

lembar penilaian rekapitulasi penggabungan dari penilaian proses dan

penilaian akhir sebagai hasil dalam pemahaman siswa terhadap materi

koperasi melalui model cooperative learning tipe NHT .

3. Pelaksanaan Tindakan Penelitian

Pelaksanaan pembelajaran pada prinsipnya merupakan realisasi dari

suatu tindakan yang sudah direncanakan. Kegiatan ini adalah melaksanakan

skenario pembelajaran yang terdapat dalam perencanaan pembelajaran.

Penelitian dilakukan pada 17 April 2013 dan 24 April 2013 yang terdiri dari

dua siklus yakni pembelajaran siklus 1 dan pembelajaran siklus 2.

Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan

pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, pengamatan dan refleksi.

Pelaksanaan penelitian menggunakan model cooperative learning tipe NHT

disesuaikan dengan materi dan karakteristik siswa untuk meningkatkan

(28)

Refleksi dilakukan dengan cara kolaboratif, yaitu mendiskusikan

mengenai berbagai masalah yang terjadi pada tindakan pembelajaran tiap

siklus. Hal yang direfleksi adalah perencanaan pembelajaran yang

dirumuskan oleh guru, pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh

guru dan pemahaman siswa hasil dari belajar siswa. Hasil yang didapat

dalam tahap observasi dikumpulkan dan dianalisis untuk menentukan

tindakan selanjutnya.

E. Teknik Pengumpulan Data

Penulis menyusun langkah- langkah pengumpulan data. Hal itu sesuai

dengan pendapat (Kasbolah, 1998: 91), bahwa observasi adalah upaya untuk

mengamati pelaksanaan tindakan dan observasi dilakukan terhadap:

1. Teknik observasi

Teknik observasi yang digunakan, yaitu lembaran perencanaan,

pelaksanaan pembelajaran.

Teknik observasi adalah suatu alat penilaian yang banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku guru dan siswa atau proses terjadinya suatu kegiatan yang diamati. Misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, presensi dalam simulasi dasn penggunaan alat peraga, (Sudjana: 1990 : 84).

Hasil observasi merupakan data faktual yang dicatat secara

cermat dan sistematis oleh observer yang dapat dipertanggungjawabkan.

(29)

tersebut. Hal ini sesuai dengan nilai KKM IPS Kelas IV SD Negeri 2

Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis yaitu 70.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini selanjutnya dianalisis secara

deskriptif kualitatif. Analisis data dilakukan pada tahap evaluasi/ refleksi dari

setiap siklus, hal ini dilakukan untuk memperoleh alternatif pemecahan pada

rencana siklus berikutnya. Analisis data dilakukan dengan cara kolaborasi

antara penulis dan guru kelas. Refleksi pada penelitian tindakan kelas ini

dilakukan sampai pelaksanan tindakan ketiga. Analisis pelaksanaan tindakan,

observasi, evaluasi, dan refleksi diungkap pada setiap siklus pembelajaran.

Analisis data yang dilakukan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah

sebagai berikut:

1. Kategorisasi data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini disusun menjadi tiga

kategori data untuk memudahkan analisis yaitu: perencanaan pelaksanaan

pembelajaran melalui pendekatan cooperative learning NHT, pelaksanaan

pembelajaran melalui pendekatan cooperative learning NHT, dan tes hasil

belajar.

2. Validasi data

Agar data yang diperoleh valid atau sahih dilakukan teknik

triangulasi yaitu dengan melakukan beberapa tindakan antara lain:

a Menggunakan cara bervariasi untuk memperoleh data yang sama,

misalnya untuk menilai hasil belajar dengan tes tertulis dan lisan.

b Menggali data yang sama dari sumber yang berbeda.

c Melakukan pengecekan ulang dari data yang telah terkumpul untuk

kelengkapannya.

d Melakukan pengolahan dan analisis ulang dari data yang terkumpul.

e Mempertimbangkan pendapat ahli dan teman sejawat, guna pengecekan

(30)

Data yang telah disusun, diinterpretasikan berdasarkan teori atau

aturan yang telah disepakati antara peneliti dan guru untuk menciptakan

suasana pembelajaran yang kondusif sebagai acuan dalam melakukan

tindakan selanjutnya.

G. Kriteria Keberhasilan

Menurut Sugiyono (1991: 125-130) indikator keberhasilan dalam

pembelajaran IPS dengan menggunakan model cooperative learning type

NHT adalah sebagai berikut:

1. Guru

a. Kinerja Guru dalam perencanaan pembelajaran IPS dikatakan memadai

apabila rata-rata mencapai 70%

b. Kinerja Guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPS dikatakan memadai

apabila rata-rata mencapai 70%

2. Siswa

a. Kinerja siswa dalam pelaksanaan pembelajaran IPS dikatakan memadai

apabila rata-rata mencapai 70%.

b. Kinerja siswa terhadap hasil pembelajaran IPS dikatakan berhasil kalau

mencapai rata-rata 70%. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai yang

(31)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada BAB IV,

diperoleh temuan data bahwa rata-rata kemampuan siswa kelas IV SDN 2

Raksabaya Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis melalui model

Cooperative Learning Tipe NHT, dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Dalam Pembelajaran IPS mengenai koperasi. Proses kemampuan siswa tersebut

dapat ditingkatkan samapai siklus II, melalui upaya yang didasarkan pada

perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Upaya tindakannya sebagai berikut:

1. Perencanaan yang efektif merupakan acuan untuk pelaksanaan pembelajaran

dalam bentuk rencana pembelajaran. Salah satu ciri yang dapat dijadikan

pedoman keberhasilan dalam pembelajaran tentang koperasi melalui

penerapan model cooperative learning tipe NHT, dalam rencana

pembelajaran adalah rumusan langkah-langkah pembelajaran

mengelompokan siswa, penomoran pada setiap anggota kelompok,

mengajukan pertanyaan, berpikir bersama melalui diskusi kelompok untuk

menyatukan pendapat agar siswa dapat menjawab pertanyaan, dengan

memanggil salah satu nomor tertentu. Adapun secara rinci langkah-langkah

perencanaan pembelajaran dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Standar Kompetensi

2. Mengenal sumber daya alam kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi

di lingkungan Kabupaten / kota dan provinsi

b. Kompetensi Dasar

2.2 Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakat

c. Indikator

1. Menjelaskan pengertian koperasi.

(32)

d. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui buku pelajaran, siswa dapat menjelaskan pengertian koperasi

dengan tepat.

2. Melalui Cooperative Learning Tipe NHT, siswa dapat menyebutkan

tujuan dan manfaat koperasi dengan benar

3. Melalui Cooperative Learning Tipe NHT, siswa dapat menerapkan

kegiatan koperasi di lingkungan sekolah dengan tepat.

e. Materi Ajar (Materi Pokok)

Koperasi dan Kesejateraan Rakyat

f. Model pembelajaran Pembelajaran

a. Cooperative Learning Tipe NHT

b. Pengamatan

c. Diskusi

d. Tanya Jawab

g. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (±5 menit)

a. Memberikan ucapan salam kepada siswa, kemudian dilanjutkan

dengan doa bersama dipimpin oleh ketua kelas

b. Mengecek kehadiran siswa

c. Melaksanakan apersepsi dengan mengadakan tanya jawab tentang

(33)

2. Kegiatan Inti (±20 menit)

Eksplorasi

a. Melakukan tanya jawab perihal pengetahuan siswa tentang koperasi

b. Menjelaskan pengertian, tujuan dan manfaat koperasi

c. Memberikan penjelasan secara singkat yang berkenaan dengan tugas

mengerjakan LKS secara berkelompok dengan menggunakan model

cooperative learning Tipe NHT.

Elaborasi

a. Membentuk kelompok-kelompok kecil serta memberikan penomeran

pada setiap siswa

b. Menugaskan siswa membaca materi yang akan dibahas

c. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi

d. Membagikan LKS kepada masing-masing kelompok

e. Membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat melakukan diskusi

f. Memberikan kesempatan kepada siwa untuk berpikir bersama-sama dan

menyatukan pendapatnya

g. Memotivasi siswa agar menjawab pertanyaan guru

Konfirmasi

d. Memanggil salah satu nomor siswa

e. Memberikan pertanyaan pada siswa yang dipanggil nomornya

f. Laporan hasil kerja masing-masing kelompok

g. Tiap kelompok menanggapi pendapat kelompok lain

h. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,

tulisan, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa.

i. Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang

dianggap sulit.

(34)

pelajaran.

c. Memberikan tes evaluasi

d. Memberikan pekerjaan rumah

h. Alat dan Sumber Belajar

1. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial PT Erlangga Kelas IV Hal. 99

2. Buku Undang-undang Dasar 1945

3. Buku tentang Koperasi pada pasal 3,4 UU No. 5 Tahun 1992

4. Gambar Lambang Koperasi

i. Penilaian

Tertulis

Soal-soal evaluasi tertulis dalam bentuk isian

Kinerja/Perbuatan

Aktivitas siswa dalam tanya jawab dan disikusi

Portofolio

Pemahaman siswa terhadap pentingnya koperasi

2. Pelaksanaan pembelajaran melalui model Cooperative Learning Tipe NHT,

guru lebih berperan sebagai fasilitator, proses pembelajaran sebagaian besar

tergantung pada aktivitas siswa dalam melakukan eksplorasi materi pelajaran.

Adapun secara rinci langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dapat

dijelaskan sebagai berikut.

1. Kegiatan awal pembelajaran, yaitu

(35)

c. Menjelaskan secara singkat tentang penggunaan LKS.

d. Siswa mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk LKS;

e. Menuliskan nama-nama alat yang dijadikan sebagai alat peraga;

f. Menjawab pertanyaan guru tentang konsep pembelajaran;

g. Mengamati kejadian dari hasil belajar; menuliskan hasil belajar dan

hasil perkiraannya pada LKS; melakukan tanya jawab dalam kelompok;

mengeluarkan pendapat berdasarkan hasil belajar; melaporkan hasil

belajar.

h. Guru dan siswa bersama-sama membahas LKS dan menyimpulkan hasil

belajar.

i. Guru membimbing siswa membuat catatan singkat.

3. Kegiatan akhir meliputi.

a. memberikan evaluasi (postes), dengan maksud untuk mengetahui

kemampuan siswa setelah pembelajaran.

b. Kemudian guru memberikan tindak lanjut pembelajaran dengan

tugas/pekerjaan rumah.

Melalui penelitian tindakan kelas, aktivitas guru dalam mengoptimalkan

pelaksanaan pembelajaran berhasil ditingkatkan, hal ini ditandai dengan

meningkatnya hasil observasi aktivitas guru aktivitas siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran yang meningkat.

4. Sebagai implikasi dari peningkatan proses pembelajaran dengan

menggunakan model Cooperative Learning Tipe NHT, selama tindakan

penelitian hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Raksabaya Kecamatan

Raksabaya Kabupaten Ciamis mengalami kenaikan yang cukup signifikan

yang ditunjukkan oleh hasil observasi terhadap hasil evaluasi siswa yang

dilakukan setiap akhir tindakan penelitian, yang masing-masing memberikan

hasil nilai rata-rata belajar pada siklus I mencapai rata-rata 67 dan pada siklus

(36)

menyampaikan beberapa rekomendasi, sebagai berikut:

1. Untuk Guru.

Yang terlibat langsung dalam pendidikan dan pengajaran di sekolah,

untuk lebih bertindak secara proposional dalam melaksanakan tugasnya

selaku pengajar dan pendidik, dengan lebih meningkatkan, baik dalam

penyusunan perencanaan, pelaksanakan pembelajaran yang tepat dengan

materi dan tahap perkembangan kognitif siswa, serta melakukan inovasi dan

strategi dalam pembelajaran untuk menghilangkan kejenuhan siswa dalam

belajar. Adapun penggunaan model cooperative learning tipe NHT dalam

pembelajaran perlu dijadikan alternatif meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Untuk Lembaga Pendidikan.

Kepala Sekolah yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap

inovasi yang ada di sekolahnya, sedangkan untuk inovasi yang lebih luas

menjadi tugas dan tanggung jawab dinas pendidikan, agar lebih memberikan

dukungan dan mempermudah dalam mempasilitasi kebutuhan pembelajaran.

3. Untuk Peneliti selanjutnya

Dalam penelitian ini cukup terbatas, hanya meningkatkan hasil

belajar siswa, dengan menggunakan model Cooperative Leraning tipe NHT

Untuk itu masih terbuka kesempatan bagi para peneliti lain untuk lebih

mengembangkan tipe pembelajaran tipe ini dengan pembahasan yang

(37)

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas, (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Depdikbud, (1997). Pedoman Peneliti an Karya Ilmiah, Jakarta: Persada

Djahiri. (1995). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hilda, Karli dan Yuliaritiningsih Margaretha Sri, (2002). Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Model-Model Pembelajaran 2, Bandung: Bina Media Informasi.

Kasbolah. (1998). Model pembelajaran Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja RosdaKarya

Nuril Huda, (1997) Model pembelajaran dan Tehnik Pembelajaran Partisipatif, Bandung: Falah Production.

Ruskandi. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Citra.

Rusyana. (2003), Ilmu Pengetahuan Sosial SD Untuk Kelas V, Jakarta: Erlangga

Sapriya., Sundawa, Dadang, Siti, Masitoh, Iim. (2006). Bahan Belajar Mandiri: Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung: UPI.

Sudjana. (1990). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Citra.

Sugiyono. (1991), Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, Bandung : Program Pasca Sarjana dan FPIPS UPI dan PT. Remaja Rosdakarya

Sumantri. M dan Permana. J (1996/1999), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Depdikbud.

Sumaatmadja.(1980). Metodologi Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Syamsudin. (2002).Gaya Mengajar yang MenyenangkanSiswa.Yogyakarta: Pinus Book Publisher.

Gambar

Gambar                                                                                                      Halaman
Tabel
Grafik Halaman
Gambar 1 : Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas  (Model Kemmis & MC. Taggart, 2003: 34)

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Penerapan Pendekatan Problem Centered Learning (PCL) Terhadap Peningkatan Kemampuan Penalaran Adaptif Siswa SMP.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Bahwa pemberian ganti rugi oleh Pemerintah kepada bekas pemilik tanah kelebihan maksimum dan absentee/guntai yang dikuasai Negara, berdasarkan perhitungan pasal 6

[r]

Dengan demikian pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan penerapan alat peraga telah meningkatkan hasil belajar matematika materi kubus dan balok pada siswa

Untuk menguji apakah matriks korelasi sederhana bukan merupakan suatu matriks identitas, maka digunakan uji Bartlett dengan pendekatan statistik chi square. Berikut ini

[r]

Selanjutnya kelompok ketiga mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas tentang prestasi-prestasi yang dicapai Muhammad Arsyad al-Banjari  Kemudian kelompok 1, 2 dan 4

Analisis data yang digunakan adalah hubungan antara panjang usus dan panjang total tubuh ikan, serta jenis makanan yang ada dalam usus ikan untuk