• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SARANA-PRASARANA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA : Studi Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH SARANA-PRASARANA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA : Studi Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT...ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9

1. 4 Kegunaan Penelitian ... 9

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Proses Belajar Mengajar ... 11

2.1.1 Definisi Belajar dan Pembelajaran... 11

2.1.2 Teori Belajar ... 13

2.1.2.1 Teori Behaviorisme ... 14

2.1.2.2 Teori Kognitif ... 15

2.1.2.3 Teori Aliran Humanistik ... 17

2.1.3 Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Pembelajaran ... 19

2.1.3.1 Faktor Guru ... 19

2.1.3.2 Faktor Siswa ... 21

2.1.3.3 Faktor Sarana-Prasarana ... 22

2.1.3.4 Faktor Lingkungan ... 23

2.2 Sarana-Prasarana Belajar ... 24

2.2.1 Definisi Sarana-prasarana Belajar ... 24

2.2.2 Jenis-jenis Sarana-prasarana Belajar ... 26

2.2.2.1 Jenis Sarana Belajar ... 27

(2)

2.4.3 Indikator Pengukuran dan Prestasi Belajar ... 56

2.5 Pembelajaran Akuntansi di SMA ... 59

2.5.1 Pengertian Akuntansi ... 59

2.5.2 Siklus dan Proses Akuntansi ... 59

2.5.3 Ruang Lingkup Akuntansi di SMA ... 60

2.6 Penelitian-penelitian Terdahulu ...61

2.7 Kerangka Pemikiran ... 64

2.8 Hipotesis ... 72

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 74

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Objek Penelitian ... 96

4.1.1 Identitas SMA PGRI 1 Bandung ... 96

4.1.2 Sejarah Singkat Perkembangan SMA PGRI 1 Bandung ... 96

4.1.3 Visi, Misi, dan Tujuan SMA PGRI 1 Bandung ... 99

4.1.4 Sarana-prasarana Belajar SMA PGRI 1 Bandung ... 100

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 101

4.2.1 Gambaran Penyebaran Angket ... 101

4.2.2 Deskripsi Hasil Penelitian Mengenai Sarana-prasarana Belajar ... 102

(3)

4.2.3.3 Ketetapan dan Keteguhan yang Dimiliki dalam Mencapai

4.3.1 Uji Multikolinearitas ... 124

4.3.1 Uji Heterokedastisitas ... 125

4.4 Pengujian Hipotesis ... 127

4.4.1 Analisis Rgresi Linier Berganda ... 127

4.3.2 Uji F ... 128

4.3.1 Uji t ... 129

4.5 Pembahasan ... 130

4.5.1 Pengaruh Sarana-prasarana Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa... 131

4.5.2 Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa ... 132

4.3.1 Pengaruh Sarana-prasarana Belajar dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar ... 133

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 136

5.2 Saran ... 137

(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Nilai Rata-rata UAS Mata Pelajaran Akuntansi ... 3

Tabel 2.1 Kawasan/Ranah Cipta Bloom dan Krathwohl ... 18

Tabel 2.2 Pengklasifikasian Jenis-jenis Motivasi ... 37

Tabel 2.3 Faktor-faktor Belajar ... 55

Tabel 2.4 Indikator Motivasi Belajar ... 56

Tabel 2.5Definisi Prestasi Belajar ... 48

Tabel 2.6Faktor-faktor Belajar ... 51

Tabel 2.7Indikator Prestasi Belajar ... 52

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 76

Tabel 3.2Populasi siswa kelas XI IPS SMA PGRI 1 Bandung ... 78

Tabel 3.3Penyebaran Anggota Sampel Kelas XI IPSSMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012 ... 80

Tabel 3.4 Sampel Terpilih dari Masing-masing Kelas Sesuai dengan Nomor Absen Siswa ... 81

Tabel 3.4Pilihan Jawaban Pernyataan dalam Kuesioner ... 83

Tabel 3.5Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Sarana-Prasarana Belajar ... 84

Tabel 3.6Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar ... 86

Tabel 4.1 Periodisasi Jabatan Kepala Sekolah SMA PGRI 1 Bandung ... 98

Tabel 4.2Daya Tampung Tiap Kelas SMA PGRI 1 Bandung ... 101

Tabel 4.3 Deskripsi Sarana-Prasarana Belajar SMA PGRI 1 Bandung ... 102

Tabel 4.4 Penggunaan Alat Peraga Sesuai dengan Kebutuhan Materi Pelajaran ... 104

Tabel 4.5 Kesesuian Penggunaan Alat Pengajaran Dengan Kemampuan Yang Ingin Dikembangkan Untuk Kegiatan Belajar ... 105

Tabel 4.6 Sebagai Penjelas Dari Keterangan Terhadap Suatu Bahan Yang Guru Sampaikan ... 106

Tabel 4.7Memunculkan Permasalahan Untuk Dikaji Lebih Lanjut dan Dipecahkan Oleh Para Siswa dalam Proses Belajarnya ... 106

Tabel 4.8Sebagai Sumber Belajar Siswa... ... 107

Tabel 4.9Pengaturan Tempat Duduk ... 108

Tabel 4.10Pengaturan Alat-alat Pengajaran ... 108

Tabel 4.11 Penataan Keindahan dan Kebersihan Kelas ... 109

Tabel 4.12 Ventilasi dan Tata Cahaya ... 109

Tabel 4.13Pengaturan dan Pengelolaan Koleksi Bahan Pustaka Secara Sistematis ... 110

Tabel 4.14 Digunakan Secara Kontinu Oleh Guru dan Murid ... 111

Tabel 4.15Sebagai Sumber Informasi ... 112

Tabel 4.16Deskripsi Motivasi Belajar Sisw Kelas XI IPS SMA PGRI 1 Bandung ... 113

Tabel 4.17 Durasi Kegiatan Belajar Siswa ... 114

(5)

Tabel 4.19Ketetapan/Keteguhan Yang Dimiliki Dalam Mencapai Tujuan Kegiatan

... 116

Tabel 4.20Ketabahan,Keuletan, dan Kemampuan dalam Menghadapi Rintangan ... 117

Tabel 4.21Deevosi ... 118

Tabel 4.22 Tingkat Aspirasinya Dalam Kegiatan Belajar ... 119

Tabel 4.23 Tingkat Kualifikasi Prestasi ... 119

Tabel 4.24 Arah Sikapnya Terhadap PBM ... 120

Tabel 4.25 Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA PGRI 1 Bandung ... 121

Tabel 4.26 ANNOVA ... 124

Tabel 4.27 ANNOVA ... 124

Tabel 4.28 Nilai Tolerance dan VIF ... 125

Tabel 4.29Coefficients ... 127

Tabel 4.30 ANNOVA ... 128

(6)

DAFTAR GAMBAR

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan salah satu unsur penting bagi suatu negara dalam menjalankan kegiatan pembangunan. Melalui kegiatan pendidikan, diharapkan akan menghasilkan generasi-generasi baru yang akan menjalankan dan melanjutkan kegiatan pembangunan secara baik dan berkesinambungan.

Pendidikan harus mendapatkan perhatian dari semua kalangan. Pendidikan yang berkualitas senantiasa akan menghasilkan generasi – generasi baru, yakni Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.SDM yang berkualitas tersebut diharapkan mampu turut serta berperan aktif dalam menjalankan kegiatan pembangunan, agar kegiatan pembanguan dapat berjalan dengan baik dan merata. Kualitas pendidikan dapat dilihat dari sejauh mana tujuan pendidikan itu sudah tercapai. Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 dalam pasal 3 telah memuat tujuan pendidikan secara umum yakni:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

(8)

kegiatan pendidikan. Tujuan pendidikan dapat dikatakan tercapai salah satunya apabila hasil yang diperoleh siswa dari kegiatan pendidikan telah dilakukan mengalami perkembangan dan peningkatan. Salah satu bentuk dari kegiatan pendidikan adalah belajar.

Howard L. Kingskey (dalam Djamarah 2008: 13) mengatakan bahwa “learning is the process by which behavior (in the broader sense) is originated or

changed through practice or training” (belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan). Berdasarkan pengertian di atas, maka belajar adalah serangkaian proses kegiatan yang menyebabkan terjadinya perubahan, dari yang semula tidak mengetahui suatu hal, menjadi tahu. Melalui kegiatan belajar, diharapkan peserta didik atau siswa memperoleh perubahan yangbaik, salah satunya dengan prestasi belajar yang baik.

(9)

Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan penelitian awal kepada siswa kelas XI pada mata pelajaran akuntansi di SMA PGRI 1 Bandung. Penelitian awal dilakukan dengan melakukan survei ke sekolah, untuk memperoleh data awal mengenai jumlah kelas, jumlah siswa, dan nilai siswa kelas XI jurusan IPS pada mata pelajaran akuntansi.

Berdasarkan survei yang telah dilakukan di SMA PGRI 1 Bandung, terdapat 3 kelas pada jurusan IPS untuk kelas XI. Hasil dari survei diperoleh data berupa prestasi belajar siswa yang dilihat dari Ujian Akhir Sekolah. Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1.1

Daftar Nilai UAS Mata Pelajaran Akuntansi

NO Kelas

Sumber : SMA PGRI 1 Bandung (Data diolah)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang memiliki nilai dibawah KKM adalah sebesar 78,30%. Berdasarkan nilai tersebut secara umum dapat dilihat bahwa prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi rendah, terlihat dari banyaknya siswa yang memiliki nilai UAS dibawah KKM.

(10)

tentang semua materi akuntansi, serta keterampilan yang baik dalam melakukan siklus akuntansi sehingga tidak ada lagi siswa yang memiliki nilai UAS dibawah KKM pada mata pelajaran akuntansi.

Untuk memperoleh prestasi belajar yang baik, harus diperhatikan komponen-komponen dalam pembelajaran. Komponen-komponen dalam pembelajaran menurut Loree (dalam Syamsuddin 2005: 137) yakni “S(timulus),

O(rganismic), R(espon)”. Berdasarkan teori Loree tersebut Syamsuddin (2005: 138) menyatakan komponen dalam pembelajaran yakni “raw input, environmental

input, instrumental input, dan expected ouput”.

Menurut Syamsuddin (2005: 138) raw input adalah “kapasitas ouput, (IQ), bakat khusus, minat, motivasi, kematangan/kesiapan, serta kebiasaan.”, sedangkan

yang dimaksud instrumental input yakni “kualifikasi serta kelengkapan sarana yang dibutuhkan dalam pembelajaran.”, environmental input yakni “menunjukan situasi dan keadaan fisik lingkungan”, dan expected output yakni “ kognitif, afektif, dan psikomotorik”.

(11)

Faktor lingkungan terdiri dari faktor alam dan budaya. Faktor instrumental terdiri dari faktor kurikulum pendidikan, program pendidikan, sarana - prasarana, dan guru. Faktor kondisi fisiologis adalah faktor yang berkaitan dengan kesehatan, fisik seseorang, dan sebagainya. Faktor psikologis yakni berupa minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan kognitif.

Dalam proses pembelajaran dibutuhkan perlengkapan, peralatan, dan segala sesuatu yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran di sekolah, karena didalam sekolah tidak hanya melibatkan satu atau dua orang saja, melainkan banyak pihak yang terlibat didalamnya. Segala hal yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran tersebut dinamakan sarana-prasarana pembelajaran. Keberadaan atau ketersediaan sarana-prasarana pembelajaran menjadi hal yang penting untuk diperhatikan, mengacu kepada Peraturan Pemerintah (PP) No 19 tahun 2005, dimana terdapat standar nasional pendidikan yang meliputi standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Salah satu kegiatan pendidikan yang dapat dirasakan oleh masyarakat adalah kegiatan pembelajaran yang ada di sekolah, sehingga apabila mengacu pada PP tersebut, maka ketersediaan sarana-prasarana belajar menjadi hal yang perlu diperhatikan. Dengan tersedianya sarana-prasarana belajar diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

(12)

psikologis tentu saja mempengaruhi belajar seseorang”. Faktor psikologis merupakan salah satu faktor dalam menentukan intensitas belajar seorang anak, hal tersebut dikuatkan oleh pernyataan Djamarah (2008:191) bahwa “faktor psikologis merupakan hal yang utama dalam menentukan intesitas belajar seorang anak”. Yang termasuk kedalam faktor psikologis adalah motivasi belajar.

Motivasi itu sendiri terbagi menjadi dua motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi merupakan keadaan dimana seseorang tergerak melakukan sesuatu, sehingga anak yang memiliki motivasi dalam belajar, dia akan terdorong untuk melakukan aktivitas-aktivitas belajar yang nantinya akan mempengaruhi keberhasilannya dalam belajar.

Djamarah ( 2008: 149-151) menjelaskan tentang motivasi intrinsik dan ekstrinsik sebagai berikut :

Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar.

(13)

belajar dengan baik, yang akan membantunya dalam mencapai keberhasilan dalam belajar, salah satunya adalah pencapaian dalam prestasi belajar yang baik.

Berdasarkan paparan di atas, penulis terdorong untuk mengungkapkan lebih lanjut dalam penelitian ini dengan judul “Pengaruh Sarana -Prasarana Belajar dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa”(studi pada mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS di SMA PGRI 1 Bandung tahun ajaran 2011/2012).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran sarana - prasarana belajar kelas XI IPSdi SMA PGRI 1 Bandung pada mata pelajaran Akuntansi.

2. Bagaimana gambaran motivasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA PGRI 1 Bandung pada mata pelajaran Akuntansi.

3. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa kelas XI IPSdi SMA PGRI 1 Bandung pada mata pelajaran Akuntansi.

(14)

5. Bagaimana pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA PGRI 1 Bandung.

6. Bagaimana pengaruh sarana - prasarana belajar dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA PGRI 1 Bandung

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan pada dasarnya mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui gambaran sarana - prasarana belajar kelas XI IPS SMA PGRI 1 Bandung pada mata pelajaran Akuntansi

2. Untuk mengetahui gambaran motivasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA PGRI 1 Bandung pada mata pelajaran Akuntansi

3. Untuk mengetahui gambaran prestasi belajar siswa kelas XI IPSdi SMA PGRI 1 Bandung pada mata pelajaran Akuntansi

4. Untuk mengetahui pengaruh sarana-prasarana belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA PGRI 1 Bandung.

(15)

6. Untuk mengetahui pengaruh sarana - prasarana belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA PGRI 1 Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Secara Teoritis

Menambah wawasan serta pengetahuan tentang pengaruh pemanfaatan sarana dan prasarana belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa, serta dapat dijadikan sebagai bahan kajian lanjutan dalam dunia pendidikan khususnya bidang ilmu akuntansi.

2. Secara Praktis

a. Bagi SMA PGRI 1 Bandung

Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak sekolah dalam upaya meningkatkan mutu sekolah, dan prestasi belajar siswa melalui informasi mengenai prestasi belajar pada mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI IPS di lihat dari sudut pandang sarana dan prasarana belajar dan motivasi belajar dalam proses belajar siswa.

b. Bagi Guru

(16)

c. Bagi Siswa

(17)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Pada penelitian ini, yang akan dianalisis adalah sarana-prasarana belajar dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa di SMA PGRI 1 Bandung. Dalam penelitian ini sarana-prasarana dan motivasi belajar siswa merupakan variabel bebas (X). Sarana-prasarana belajar sebagai variabel bebas ( 1), dan motivasi belajar sebagai variabel bebas ( 2). Sedangkan prestasi belajar adalah variabel terikat (Y). Objek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS di SMA PGRI 1 Bandung pada mata pelajaran akuntansi.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Desain Penelitian

(18)

Dalam penelitian ini, menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif, karena dalam penelitian ini data berupa angka-angka, seperti yang dijelaskan Sugiyono (2009: 13) “disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2009:56) penelitian deskriptif adalah:

Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel maupun lebih (variabel yang berdiri sendiri) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara satu variabel dengan variabel yang lain.

Menurut Gray (dalam Hikmat 2011: 44) metode penelitian deskriptif adalah “kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji

hipotesis atau menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaaan pada waktu yang

sedang berjalan dari pokok suatu penelitian”. Hikmat (2011: 44) menjelaskan

metode deskriptif sebagai “metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga berkehendak mengadakan akumulasi data dasar”.

Menurut Hasan (2006:22) metode penelitian verifikatif adalah “metode penelitian

yang bertujuan untuk sesuatu dalam bidang yang menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada sebelumnya”.

(19)

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut Margono (2004: 133) Variabel adalah “pengelompokan yang logis dari dua atribut atau lebih”. Dalam penelitian ini setiap variabel

dioperasionalisasikan sebagai berikut :

a. Variabel Bebas ( ) dalam penelitian ini adalah sarana dan prasarana belajar. Suatu peralatan atau perlengkapan secara langsung maupun tidak langsung yang digunakan untuk mempermudah dan memperlancar kegiatan belajar siswa

b. Variabel Bebas ( ) dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa adalah dorongan-dorongan baik dalam diri maupun dari luar siswa, yang membuat siswa untuk melakukan kegiatan belajar. c. Variabel Terikat (Y) dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa.

Prestasi belajar sebuah perubahan kemampuan yang dimiliki siswa yang diperoleh setelah melakukan kegiatan belajar atau proses belajar.

Variabel-variabel di atas selanjutnya dioperasionalisasikan kedalam tabel, sebagai berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala No

Item

1. Alat peraga Penggunaan alat peraga untuk kegiatan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan materi pelajaran

Interval 13, 22

2. Alat pengajaran

Kesesuaian dengan kemampuan yang ingin dikembangkan untuk kegiatan belajar

(20)

Variabel Dimensi Indikator Skala

3. Media Pengajaran

1. Sebagai penjelas dari keterangan terhadap suatu bahan yang guru sampaikan.

Dapat memunculkan

permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para siswa dalam proses belajarnya.

2. Sebagai sumber belajar siswa.

3. Penggunaan media

pengajaran untuk kegiatan belajar

Interval 26, 29

12,28 25

4. Ruang Kelas 1. Pengaturan tempat duduk 2. Pengaturan alat-alat

pengajaran

3. Penataan keindahan dan kebersihan kelas

4. Ventilasi dan tata cahaya.

Interval 3,21 sistematis dengan cara tertentu.

2. Digunakan secara kontinu untuk aktivitas belajar

4. Ketabahan, keuletan, dan

kemampuanya dalam

(21)

Variabel Dimensi Indikator Skala

Evaluasi Belajar dengan menggunakan tes sumatif.

Interval Nilai Siswa

3.2.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

3.2.3.1 Populasi

Arikunto (2010: 173) menjelaskan bahwa populasi merupakan

“keseluruhan subjek penelitian”. Menurut Sugiyono (2009: 297) populasi

merupakan “wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian ini populasinya

adalah seluruh siswa kelas XI IPS di SMA PGRI 1 Bandung

Tabel 3.2

Populasi siswa kelas XI IPS SMA PGRI 1 Bandung

No Kelas Jumlah Siswa

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Untuk menentukan jumlah

(22)

�= � 1 +��² Keterangan :

n = sampel N = populasi

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih ditolerir atau diinginkan yaitu 5%.

�= �

1 +��²

n = 106

1 + 106 5% ²

� = 106

1 + 106 (0,0025)

n = 106

1 + 0,265

� = 106 1,265

n = 83,80 ( dibulatkan menjadi 84 siswa) Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 84 siswa yang tersebar di seluruh siswa IPS kelas XI dari populasi sebanyak 106 siswa.

1.2.3.3 Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Menurut Sugiyono (2009: 120) simple random sampling adalah “teknik pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak

(23)

ini sampel diambil dengan cara memberikan nomor pada masing-masing populasi, dan kemudian pilih secara acak dengan mengocok semua nomor dan mengeluarkan nomor tersebut secara acak, seperti pada saat melakukan arisan. Nomor yang keluar yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini. Berdasarkan perhitungan sampel dengan menggunakan rumus Slovin diketahui bahwa jumlah sampel sebesar 88 siswa. Berikut tabel penyebaran anggota sampel kelas XI IPS :

Tabel 3.3

Penyebaran Anggota Sampel Kelas XI IPS SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

Sumber: Data Diolah Keterangan :

a. XI IPS 1 �= 34

106 84

= 26,94 (dibulatkan menjadi 27) b. XI IPS 2

�= 40 106 84

= 31,69 (dibulatkan menjadi 32) c. XI IPS 3

�= 32 106 84

No Kelas Jumlah Siswa Sampel

1 XII IPS 1 34 29

2 XII IPS 2 40 31

3 XII IPS 3 32 28

(24)

= 25,35 (dibulatkan menjadi 25)

Tabel 3.4

Sampel Terpilih dari Masing-masing Kelas Sesuai dengan Nomor Absen Siswa

Kelas Sampel yang terpilih

XI IPS 1 1,2,3,4,5,7,9,10,11,12,13,14,16,17,18,20,21,22,23,25,26,27,28,30,31 ,33,34

XI IPS 2 1,3,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,22,23,24,25,26,27,29,30 , 31,33,36,37,38.39.40

XI IPS 3 1,2,3,4,5,6,9,10,12,13,15,17,18,19,20,22,23,24,25,26,28,29,30,31,32

Jumlah 84 siswa

Sumber: Data diolah

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengumpulan data dengan menggunakan teknik sebagai berikut :

3.2.4.1 Dokumentasi

Pada penelitian ini salah satu teknik yang digunakan dalam pengumpulan data, adalah teknik dokumentasi. Menurut Arikunto (2006: 231) metode

dokumentasi adalah “mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa

catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya”. Pengumpulan data dokumentasi pada penelitian ini

(25)

3.2.4.2 Kuesioner

Menurut Sugiyono (2009: 199) kuesioner atau angket adalah “teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab”. Kuesioner dilakukan

apabila data yang ingin diperoleh dalam bentuk kualitatif bukan kuantitatif sehingga diperlukan alat bantu berupa kuesioner. Pada penelitian ini teknik yang digunakan adalah dengan menyebarkan kuesioner atau angket. Kuesioner dalam penelitian ini berupa butir-butir pernyataan yang diberikan kepada siswa untuk

diisi, dengan cara memberikan tanda ceklis (√) pada pilihan yang sudah

disediakan.

Bentuk kuesioner ini adalah kuesioner tertutup dan berskala. Tertutup karena pilihan jawaban sudah disediakan oleh peneliti, sehingga responden cukup menjawab sesuai dengan pilihan yang sudah ada. Menurut Tika (2006; 61) angket

tertutup adalah “ suatu angket di mana pertanyaan dan alternatif jawabanya telah

ditentukan sehingga responden tinggal memilih jawaban yang ditentukan”. Skala

yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala numerik, dimana menggunakan angka-angka pada pilihan jawabannya. Skala numerik menurut Sekaran (2006:

33) merupakan “ skala numerik mirip dengan skala differential semantic dengan

perbedaan dalam hal nomor dengan skala 5 titik atau 7 titik disediakan, dengan

kata sifat berkutub pada ujung keduanya”. Pada penelitian ini rentang skala

(26)

Tabel 3.5

Pilihan Jawaban Pernyataan dalam Kuesioner

Sarana dan prasarana Motivasi Belajar Siswa

5 = Positif Tertinggi 4 = Positif Tinggi 3 = Positif Sedang 2 = Positif Rendah 1 = Positif Terendah

5 = Positif Tertinggi 4 = Positif Tinggi 3 = Positif Sedang 2 = Positif Rendah 1 = Positif Terendah Sumber: Sekaran (2006: 33)

3.2.5 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas

3.2.5.1 Uji Validitas

Sebuah data perlu dilakukan pengukuran terlebih dahulu untuk mengetahui seberapa sahih data tersebut. Uji validitas dilakukan untuk menguji keabsahan suatu data penelitian. Menurut Sugiyono (2009: 363) validitas adalah “derajat

ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dilaporkan oleh peneliti”.

Untuk melakukan uji validitas diperlukan perhitungan dengan menggunakan rumus, yakni :

= �� − � (� )

�� 2− � 2 {�� 2− � 2 }

(Arikunto, 2009: 72) Keterangan :

(27)

dikorelasikan X : skor tiap item Y : Skor total item

N : Jumlah responden uji coba

Setelah dilakukan penghitungan, kemudian hasil penghitungan tersebut yakni �� dibandingkan dengan dengan taraf signifikansi 5% d. Jika

ℎ �� > � maka item tersebut dikatakan valid, jika ℎ �� ≤ � maka

item tersebut dikatakan tidak valid.

1. Uji Validitas Variabel Sarana-Prasarana Belajar

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau tidak butir pernyataan dalam suatu angket. Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, peneliti terlebih dahulu melakukan uji instrumen kepada 22 siswa yang diperoleh dari sisa sampel yang ada di populasi. 22 siswa tersebut diambil dari 3 kelas, yang dilakukan secara acak. Rekapitulasi hasil uji validitas variabel sarana-prasarana dari tiap item dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut :

Tabel 3.6

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Sarana-Prasarana Belajar

No Item

� � � �� Keterangan No Item

� � � �� Keterangan

1 0,455 0,423 Valid 16 0,644 0,423 Valid

2 0,291 0,423 Tidak Valid 17 0,469 0,423 Valid

3 0,586 0,423 Valid 18 -0,183 0,423 Tidak Valid

4 0,613 0,423 Valid 19 0,687 0,423 Valid

(28)

No Item

� � � �� Keterangan No Item

� � � �� Keterangan

6 0,665 0,423 Valid 21 0,409 0,423 Tidak Valid

7 0,663 0,423 Valid 22 0,731 0,423 Valid

8 0,540 0,423 Valid 23 0,426 0,423 Valid

9 0,486 0,423 Valid 24 0,637 0,423 Valid

10 0,687 0,423 Valid 25 0,653 0,423 Valid

11 0,565 0,423 Valid 26 0,705 0,423 Valid

12 0,720 0,423 Valid 27 0,109 0,423 Tidak Valid

13 0,651 0,423 Valid 28 0,625 0,423 Valid

14 0,612 0,423 Valid 29 0,520 0,423 Valid

15 0,844 0,423 Valid Sumber: Pengolahan SPSS

Berdasarkan tabel 3.6 di atas dapat diketahui bahwa terdapat 4 item pernyataan yang tidak valid dari 29 item pernyataan yang disediakan dalam kuesioner. Item yang tidak valid tersebut akan dihilangkan atau digugurkan, sehingga hanya akan tersisa 25 item pernyataan yang akan di uji kembali kelayakannya sebagai alat ukur penelitian.

2. Uji Validitas Variabel Sarana-Prasarana Belajar

(29)

dilakukan secara acak. Rekapitulasi hasil uji validitas variabel motivasi belajar dari tiap item dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut :

Tabel 3.7

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar

No Item

� � � �� Keterangan No

Item

� � � �� Keterangan

30 0,588 0,423 Valid 41 0,540 0,423 Valid

31 0,651 0,423 Valid 42 -0,138 0,423 Tidak Valid

32 0,49 0,423 Valid 43 0,598 0,423 Valid

33 0,553 0,423 Valid 44 0,594 0,423 Valid

34 0,603 0,423 Valid 45 0,754 0,423 Valid

35 0,683 0,423 Valid 46 0,576 0,423 Valid

36 0,605 0,423 Valid 47 0,761 0,423 Valid

37 0,573 0,423 Valid 48 0,695 0,423 Valid

38 0,747 0,423 Valid 49 0,391 0,423 Tidak Valid

39 0,536 0,423 Valid 50 -0,362 0,423 Tidak Valid

40 0.617 0,423 Valid 51 0.676 0,423 Valid

Sumber: Pengolahan SPSS

(30)

3.2.5.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui ketetapan suatu data penelitian. Menurut Arikunto (2009: 89) reliabilitas artinya “dapat dipercaya, dapat diandalkan”. Dalam penelitian ini, data yang dimiliki diperoleh dalam bentuk

kuesioner atau angket sehingga rumus yang digunakan untuk melakukan uji reliabilitas adalah rumus Alpha, yakni :

�� = −1 + 1−�� ²

�²

(Arikunto, 2009: 109) Keterangan :

�� : Nilai reliabilitas

k : Jumlah item

��² : Jumlah varians skor tiap item �² : Varians total

Varians total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

�² =

2( 2)

N

(Arikunto, 2009: 97)

Setelah dilakukan penghitungan, kemudian hasil penghitungan tersebut yakni �� dibandingkan dengan dengan taraf signifikansi 5%. Jika

(31)

1. Uji Reliabilitas Variabel Sarana-Prasarana Belajar

Variabel �� Keterangan

Sarana-Prasarana Belajar 0,932 0,396 Reliabel

Sumber: Pengolahan SPSS

2. Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Belajar

Variabel �� Keterangan

Sarana-Prasarana Belajar 0,915 0,456 Reliabel

Sumber: Pengolahan SPSS

3.2.6 Analisis Data dan Rancangan Uji Hipotesis

3.2.6.1 Analisis Data

Teknik analisis data adalah suatu teknik yang digunakan untuk menganalisis data-data yang sudah ada

1. Uji Normalitas

Pada penelitian ini data yang ada sudah berbentuk interval sehingga tidak perlu diubah lagi. Untuk melakukan uji normalitas dapat menggunakan rumus Chi-Kuadrat (χ

2), yakni sebagai berikut :

χ2 = fi−Fi ²

Fi

k

=1

(Sudjana, 2004:180) Keterangan :

fi : frekuensi observasi pada kelas atau interval

(32)

hipotesis, yaitu distribusi normal.

k : banyaknya parameter yang diestimasi

Daerah kritis terletak pada distribusi χ2dengan d.k = n-1 dan taraf nyata (α) kesebelah kanan χ2dari daftar. Setelah hasil χ2 diperoleh melalui penghitungan, kemudian bandingkan nilai χ2 dengan kriteria, dan buat keputusan dengan kriteria keputusan sebagai berikut :

a. Jika χ2 �� > χ2 maka distribusi data tidak normal. b. Jika χ2 �� ≤ χ2 maka distribusi data normal

2. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang linear antara variabel dependen dengan variabel independen. Apabila data yang dihasilkan berbentuk linier, maka analisis yang digunakan menggunakan analisis regresi liner, tetapi sebaliknya jika tidak berbentuk data linear maka analisis data menggunakan analisis regresi untuk hipotesis non linear. Langkah-langkah dalam melakukan uji linearitas dalam penelitian ini menurut Riduwan (2011 : 200) adalah sebagai berikut:

1) Hitung jumlah kuadrat regresi ( �� [ ]) dengan rumus berikut:

�� [ ] = ( )2

2) Hitung jumlah kuadrat regresi ( �� [ | ]) dengan rumus berikut:

�� [ | ] = b −

3) Hitung jumlah kuadrat residu ( ) dengan rumus berikut :

� = 2 - �� [ | ] - �� [ ]

4) Hitung rata-rata jumlah kuadrat regresi ( �� [ ]) dengan rumus :

(33)

5) Hitung rata-rata jumlah kuadrat regresi ( �� [ | ]) dengan rumus berikut : �� = ��

6) Hitung rata-rata jumlah kuadrat residu ( ) dengan rumus berikut:

� = �−2

7) Hitung jumlah kuadrat eror ( ) dengan rumus berikut: = 2 −

2

Sebelum menghitung , terlebih dahulu urutkan data 1 mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar.

8) Hitung jumlah kuadrat tuna cocok ( ) dengan rumus berikut :

� = � -

12)Tentukan aturan untuk pengambilan keputusan atau kriteria uji linier: Jika Fhitung ≤ Ftabel , maka Ho berarti linier

Ha = Tidak linier dan Ho = Linier

13)Carilah nilai Ftabel menggunakan tabel F dengan rumus berikut:

Ftabel = F (1-α ) (db TC . db E)

14)Bandingkan nilai Ftabel dengan nilai Tabel F, kemudian simpulkan :

Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka terima Ho berarti linier

3. Uji Regresi Linear Berganda

Menurut Hasan (2009: 269) analisis regresi linier berganda adalah “regresi dimana variabel terikatnya (Y) dihubungkan/dijelaskan lebih dari satu variabel, mungkin dua, tiga, dan seterusnya variabel bebas ( 1, 2,....) namun masih menunjukan diagram hubungan yang linear”. Penghitungan analisis regresi linear berganda ini menurut Sudjana (2004: 235) dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

(34)

Keterangan :

Y

: Variabel Terikat yang diprediksikan

X : Variavel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksi.

0 : Nilai konstanta harga Y jika X = 0

Di dalam melakukan uji hipotesis dengan menggunakan regresi berganda menurut Firdaus (2004: 72) ada beberapa asumsi yang harus diperhatikan dan dilakukan pengujiannya. Asumsi-asumsi tersebut yakni :

1. E (∈ ) = 0 untuk setiap i

2. Cov (∈ ,∈) = 0, i ≠j. Asumsi ini dikenal sebagai asumsi tidak adanya

korelasi berurutan atau tidak autokorelasi.

3. Var (∈ ) = �2 , untuk setiap i. Asumsi ini dikenal sebagai sebagai asumsi homoskedastisitas, atau varians sama.

4. Cov ∈ X21 = Cov ∈ X3 = 0. Artinya, kesalahan pengganggu €

dan variabel beas X tidak berkorelasi.

5. Tidak ada multikoleniaritas, yang berarti tidak terdapat hubungan linearitas yang pasti diantara variabel bebas.

Asumsi-asumsi tersebut perlu dilakukan pengujiannya, yakni sebagai berikut : a. Uji Multikolinearitas

Menurut Priadana dan Saludin Muis (2009: 193) Multikolinearitas adalah “adanya suatu hubungan linear yang sempurna (mendekati

sempurna) antara beberapa atau semua variabel bebas”. Apabila terjadi

kolinearitas sempurna maka koefisien regresi dari variabel X tidak bisa ditentukan, dan standard-eror nya tidak terhingga. Menurut Firdaus (2004: 113-114) ada beberapa ciri-ciri yang dapat menunjukkan multikolinearitas, yakni :

(35)

b. Meskipun koefisien korelasi sederhana nilainya tinggi, namun tentu terjadi multikolinearitas.

c. Untuk mengetahui multikolinearitas kita tidak hanya melihat koefisien korelasi sederhana, melainkan koefisien parsial.

d. Salah satu cara untuk melihat multikolinearitas adalah dengan membuat regresi setiap terhadap sisa variabel lainnya dan menghitung 2 yang cocok dan diberi simbol 2

b. Uji Heterokesdastisitas

Menurut Priadana dan Saludin Muis (2009: 193) “uji ini dilakukan apabila terdapat kesalahan atau residual dari model yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari satu observasi ke observasi lainnya”. Uji heterokesdastisitas ini dapat dilakukan dengan

menggunakan uji Goldfeld, karena dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah sampel besar. Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji Goldfeld (Firdaus 2004: 109) sebagai berikut :

a. Ranking data yang tersedia dari data yang terkecil sampai dengan yang terbesar.

b. Pilih ranking data yang ada di tengah, misal p. Untuk sampel diatas 30, hendaknya digunakan p sebesar 20% - 25% dari seluruh data yang digunakan.

c. Setalah p tersebut ditemukan bagi data yang sudah diranking dan sudah dikurangi dengan p, (n-p), menjadi dua buah subsampel dengan besar �1 dan �2 masing-masing �1 = �2 .

d. Cari masing-masing penduga Ols bagi dua kelompok data tersebut dengan menggunakan dua buah persamaan regresi yang berdiri sendiri.

e. Hitung � 2 bagi masing-masing persamaan regresi tersebut sehingga diperoleh persamaan � 2 = �1 dan � 2 = �2

f. Uji statistik dengan uji F.

ℎ =

22/ (� −�)/2 − −112/ (� −�)/2 − −1

(36)

Setelah dilakukan penghitungan diatas, bandingkan dengan . Jika

ℎ > maka terjadi heterokesdastisitas. Sebaliknya jika ℎ ≤ maka

tidak terjadi heterokesdastisitas

3.2.6.2 Rancangan Uji Hipotesis

3.2.6.2.1 Hipotesis Statistik

Setiap penelitian perlu dilakukan pengujian terhadap hipotesisnya. Hipotesis statistik pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) �0 : �1 = 0, Sarana dan prasarana belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

�1 : �1≠ 0, Sarana dan prasarana belajar berpengaruh terhadap prestasi

belajar siswa

2) �0 : �2 = 0, Motivasi belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi

belajar siswa

�1 : �2 ≠ 0, Motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar

siswa

3) �0 : �1= �2 = 0, Sarana-prasarana belajar dan motivasi belajar siswa tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa

�1 : tidak semua � = 0, Sarana-prasarana belajar dan motivasi belajar

(37)

3.2.6.2.2 Uji Signifikansi

Pada penelitian ini uji signifikansi dihitung dengan menggunakan uji t dan uji F, untuk menghitung nilai keberartian koefisien regresi, dan keberartian regresi.

a. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji keberartian regresi. Uji F dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

F = JK (Reg)/k JK S /(n−k−1)

(Sudjana, 2003 : 91)

Keterangan

JK (Reg) : 1 1y + 2 2y + .... + y JK (S) : ² - JK (Reg)

Dengan derajat kebebasan (dk), yang besarnya k untuk JK(Reg) dan (n-k-1) untuk JK (S). Hasil penghitungan tersebut dibandingkan dengan . Jika

ℎ �� lebih besar dari � dengan taraf signifikansi 5% maka dapat

disimpulkan bahwa regresi berarti, sebaliknya jika �� lebih kecil dari

� maka regresi tidak berarti. Jika ℎ �� > � maka tolak �0 dan

(38)

b. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji keberartian koefisien regresi. Uji t dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

t =

(Sudjana, 2003 : 32)

Kemudian bandingkan dengan distribusi Student t dengan taraf signifikansi 5% dan dk = (n-2). Setekah dilakukan pembandingan, kemudian buat keputusan, dengan menggunakan kaidah keputusan sebagai berikut :

a. �0 ditolak jika �� >

(39)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Ketersediaan sarana-prasarana belajar dan upaya pemanfaatannya oleh guru maupun siswa kelas XI IPS untuk mata pelajaran akuntansi masih berada dalam kategori rendah. Hal ini dapat dilihat dari lebih banyaknya siswa yang memilih alternatif jawaban positif rendah. Dari penelitian diketahui dimensi terendah pada variabel sarana-prasarana belajar adalah media pengajaran, yang terlihat pada banyaknya frekuensi yang memilih jawaban positif rendahlebih dari 50% pada masing-masing indikatornya.

2. Motivasi belajar yang dimiliki siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi berada dalam kategori sedang. Hal tersebut dapat dilihat dari lebih banyaknya siswa yang memilih alternatif jawaban positif sedang. Dimensi yang memiliki nilai terendah adalah dimensi devosi, dimana sebesar 36% memilih jawaban alternatif positif rendah.

(40)

XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMA PGRI 1 Bandung berada dalam kategori rendah.

4. Sarana-prasarana belajar memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa. 5. Motivasi belajar memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

6. Sarana-prasarana belajar dan motivasi belajar siswa memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka penulis bermaksud ingin menyampaikan beberapa saran. Semoga saran ini dpaat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang terkait selama penelitian ini berlangsung:

(41)

dimensi media pengajaran. Untuk itu upaya penggunaan media pengajaran pada pembelajaran akuntansi perlu ditingkatkan lagi, seperti dengan penyediaan modul, mengerjakan tugas-tugas dalam modul, penggunaan media slide, dsb. Sehingga diharapkan mampu meingkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi. Tentunya penggunaan media pengajaran tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan materi yang akan disampaikan, sehingga keberadaan media pengajaran dapat penjelas keterangan dari setiap bahan yang guru sampaikan, menimbulkan permasalahan untk dapat dikaji bersama dalam kegiatan pembelajaran, juga dapat menjadi salah satu sumber belajar bagi siswa.

(42)

3. Prestasi belajar siswa kelas XI IPS untuk mata pelajaran akuntansi masih berada dalam kategori rendah, diharapkan agar semua pihak yang terlibat dalam proses belajar dapat memperhatikan prestasi belajar tersebut dan berupaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi khususnya.

(43)

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Arikunto, S. (1993). Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Jakarta: PT GrafindoPersada. Cet. II

__________. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi). Jakarta : PT. Bumi Aksara

__________. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

__________. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

A.M, Sardiman (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Pt. Grafindo Persada

Bafadal, I. (2009). Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara Depdikbud. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama

Dimyati &Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Djamarah, B.S(2008). Psikologi Belajar. Jakarta : PT Rineka Cipta

Djamarah, B.S&n Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Firdaus, M (2004). Ekonometrika Suatu Pendekatan Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara

Ghufron,, M. N dan Rini Risnawita. (2010). Teori-teori Psikologi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

H. M, Daryanto.. (2008). Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Cet.V Hadis, A. (2008). Psikologi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta

(44)

Hikmat, M.M.. (2011). Metode Penelitian (dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra). Yogyakarta: Graha Ilmu

M. Dalyono. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Margono. S (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Cet. IV

Moeslihat, R. (2005). Akuntansi untuk SMA kelas XI. Bandung. Regina

Mulyasa, E. (2004). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung:PT Remaja Rosdakarya

Munadi, Y. (2008). Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press

Priadana, S.M dan Saludin Muis (2009). Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis.Yogyakarta: Graha Ilmu

Priyatno, D. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta: Andi

R. Ibrahim dan Nana Syaodih S. (2003). Perencanaan Pengajaran.. Jakarta: Rineka Cipta

Rohani, A. (2004). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Cet.II Riduwan. (2011). Dasar-Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta

Riyanto, Y. (2010). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Sagala, S. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: ALFABETA Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

_________. (2010). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Setiawan & Dwi Endah Kusrini. (2010). Ekonometrika. Yogyakarta: Andi

Sekaran, U. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Buku 1. Jakarta: Salemba Empat

(45)

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung : Tarsito

______. (2004). Statistika Untuk Ekonomi dan Niaga. Bandung : Tarsito ______. (2004). Statistika Untuk Ekonomi dan Niaga II. Bandung : Tarsito

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif. Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta

Suhadimanto, A. (2005). Akuntansi Untuk Kelas 2 SMA. Jakarta: Yudhistira Sulistyoweni dkk. (2005). Pedoman Penjaminan Mutu Akademik Universitas

Indonesia (Sarana dan Prasarana Akademik). Jakarta : Badan Penjamin Mutu Akademik Universitas Indonesia

Suryosubroto. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta Sopiatin, P. (2010). Manajemen Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor: Ghalia

Indonesia

Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Syamsuddin, A. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Tika, M. P (2006). Metodologi Riset Bisnis. Jakarta: Bumi Aksara

Uno B. H.(2011). Teori Motivasi & Pengukuranya. Jakarta: Bumi Aksara

____________. (2010). Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

________________. (2007). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). Bandung: Program Studi Pendidikan Akuntansi UPI

Skripsi, Artikel, Jurnal dan Sumber Lainnya:

(46)

(Online). Tersedia:http://www.scribd.com/doc/30254990/6/a-Pengertian-Sarana-dan-Prasarana-Pendidikan ( 7 Januari 2012)

Basuki, H. (2010). Pendahuluan.(Online). Tersedia:http://v-class.gunadarma.ac.id/mod/ resource/view. php?id=15517. (7 Januari 2012)

Cantika, G.W. (2012). Pengaruh Kompetensi Guru, Metode Dan Sarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di SMKN 3 Bandung (skripsi)

Fairuzabadi,M. (2011). Pengertian dan Tujuan Alat Peraga. (Online). Tersedia:http://fairuzelsaid.wordpress.com/2011/05/24/pengertian-dan-tujuan-alat-peraga-pendidikan/ ( 27 Juli 2012)

Febriani, D. (2012). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa dan Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas Xii Ips SMA Negeri 6 Pandeglang Tahun Ajaran 2011/2012. (skripsi)

Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005. Standar Nasional Pendidikan

Supapto, E.(2009). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar. (Online). Tersedia:http://ekosuprapto.wordpress.com/2009/04/18/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-proses-belajar/ (6 Januari 2012)

Shinobio. (2012). Pengertian Hasil Belajar. (Online).

Tersedia:http://shinobio.blogspot.com/2012/01/pengertian-hasil-belajar.html. (1 Januari 2012)

Gambar

Gambar 2.1   Tingkat Kebutuhan Individu ........................................................
Tabel 1.1 Daftar Nilai UAS Mata Pelajaran Akuntansi
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Populasi siswa kelas XI IPS SMA PGRI 1 Bandung
+6

Referensi

Dokumen terkait

Uji tempel adalah uji iritasi dan kepekaan kulit yang dilakukan dengan cara mengoleskan sediaan uji pada kulit normal panel manusia dengan maksud untuk

Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.. Jakarta: Departemen Kesehatan

Tugas akhir ini disusun untuk diajukan sebagai syarat dalam ujian sarjana teknik sipil bidang studi teknik sumberdaya air pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara..

Hepatoprotective Effects of Allium cepa (Onion) Extracts Against Paracetamol-Induced Liver Damage in Rats.. African Journal

Penulisan Ilmiah ini berisikan mengenai pembuatan website untuk rumah sakit mom yang bertujuan membantu rumah sakit tersebut dalam menyampaikan informasi mengenai fasilitas

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan jasa pada Telkomsel Selaku penyelenggara operator seluler kartu Simpati berdasarkan

Modal kerja permanen, yaitu jumlah modal kerja minimal yang harus tetap ada dalam perusahaan untuk dapat melaksanakan operasinya atau sejumlah modal kerja yang secara

Pada simpulan hasil belajar siswa dalam melakukan gerak dasar guling depan. melalui permainan sundul bola di matras mengalami