v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Merokok merupakan kebiasaan yang memiliki daya perusak cukup besar terhadap kesehatan dan merupakan salah satu penyebab timbulnya kondisi patologis di rongga mulut. Perokok memiliki peluang yang lebih tinggi untuk menderita penyakit periodontal seperti peningkatan kedalaman sulkus gingiva, kehilangan tulang alveolar serta kehilangan gigi. Rokok mengandung tar yang dapat mengendap pada permukaan gigi sehingga menyebakan permukaan gigi menjadi kasar dan mudah dilekati plak. Berdasarkan data WHO terdapat 65 juta perokok di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebiasaan merokok terhadap distribusi indeks plak pada perokok dan non perokok. Disain penelitian yang digunakan adalah case control. Sampel yang diteliti adalah mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, diperoleh sebanyak 62 subjek penelitian untuk kedua kelompok.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks plak pada perokok lebih tinggi dibandingkan dengan non perokok, dengan indeks plak rata-rata 51,419% pada perokok dan 30,935% pada non perokok. Analisis data menggunakan uji beda
independent T test sehingga diketahui terdapat pengaruh yang signifikan (p <
0,005) antara kelompok perokok dan non perokok terhadap distribusi indeks plak. Berdasarkan penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa pada kelompok perokok dan kelompok non perokok terdapat pengaruh kebiasaan merokok terhadap distribusi indeks plak.
vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
Smoking is a habit that leads to large destructive health condition and caused one of pathological conditions in oral cavity. Smokers have a higher tendency of suffering from periodontal disease such as depth of gingival sulcus increases, alveolar bone loss and tooth loss. This can be caused by tar that contained in cigarettes that will accumulates on tooth surface so it becomes rough and easily adhered by plaque. Based on WHO, Indonesia has 65 million smokers.
This research aimed to find the correlation between smoking habit toward plaque index in smokers and non smokers. This research were using case control template. The studied sample is the student body of Faculty of Dentistry Maranatha Christian University who fulfilled the inclusion and exclusion criteria with total number of 62 research subjects for both groups.
The results showed that the plaque index of smokers were higher than non smokers, the average plaque index of smokers were 51,419% and 30,935% in non smokers. Data Analysis of this study were using independent T test thus known it has a significant effect (p <0.005) between the smokers and non smokers over the distribution of plaque index
By this research, it can be concludes that there is an influence of smoking habits in smokers and non smokers.
xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
LEMBAR PERSETUJUAN REVISI ... iv
ABSTRAK ... v
ABSTRACT ... vi
PRAKATA ... vii
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
1.4.1 Manfaat Akademis ... 5
1.4.2 Manfaat Praktisi ... 5
1.5 Kerangka Pemikiran ... 5
Universitas Kristen Maranatha xii
1.7 Metodologi Penelitian ... 8
1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8
1.4.1 Lokasi ... 8
1.4.2 Waktu ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Plak Gigi ... 9
2.1.1 Komposisi Plak Gigi ... 10
2.1.2 Klasifikasi Plak Gigi ... 11
2.1.3 Mekanisme Pembentukan Plak Gigi ... 12
2.1.3.1 Pembentukan Pelikel Pada Permukaan Gigi ... 12
2.1.3.2 Perlekatan Awal dan Penambahan Bakteri ... 12
2.1.3.3 Kolonisasi dan Pematangan Plak ... 13
2.1.4 Kontrol Plak ... 14
2.1.5 Indeks Plak ... 15
2.2 Rokok ... 15
2.2.1 Sejarah Rokok ... 16
2.2.2 Tipe Rokok ... 17
2.2.3 Kandungan dalam Rokok ... 18
2.2.4 Klasifikasi Rokok ... 20
Universitas Kristen Maranatha xiii
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan ... 24
3.1.1 Alat ... 24
3.1.2 Bahan ... 24
3.2 Subjek Penelitian ... 24
3.2.1 Kriteria Inklusi ... 25
3.2.2 Kriteria Eksklusi ... 25
3.3 Metode Penelitian ... 25
3.3.1 Disain Penelitian ... 26
3.3.2 Variabel Penelitian ... 26
3.3.3 Definisi Operasional Variabel ... 26
3.4 Prosedur Kerja ... 27
3.4.1 Persiapan Subjek Penelitian... 28
3.4.2 Pelaksanaan Penelitian ... 29
3.5 Metode Analisis ... 29
3.6 Aspek Etik Penelitian ... 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 31
4.2 Pembahasan ... 37
Universitas Kristen Maranatha xiv
5.2 Saran ... 41
DAFTAR PUSTAKA ... 42
LAMPIRAN ... 46
xv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Indeks Plak Pada Kelompok Perokok ... 32 Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Indeks Plak Pada Kelompok Non
Perokok... 33 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian ... 34 Tabel 4.4 Tabulasi Silang Jenis Kelamin Terhadap Kelompok Perokok
dan Non Perokok ... 34 Tabel 4.5 Persentase Frekuensi Menyikat Gigi Pada Kelompok
Perokok... 35 Tabel 4.6 Persentase Frekuensi Menyikat Gigi Pada Kelompok Non
Perokok... 35 Tabel 4.7 Persentase Frekuensi Konsumsi Rokok ... 35 Tabel 4.8 Persentase Cara Menghisap Rokok ... 36 Tabel 4.9 Analisis Perbandingan Distribusi Indeks Plak Pada Perokok
xvi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
xvii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kode Etik Penelitian ... 46
Lampiran 2 Informed Consent ... 47
Lampiran 3 Lembar Angket ... 48
Lampiran 4 Alat dan Bahan ... 50
Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian ... 52
Lampiran 6 Hasil Penelitian ... 54
1 Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Merokok merupakan kebiasaan yang memiliki daya merusak cukup besar
terhadap kesehatan dan mempunyai faktor risiko terjadinya beberapa jenis
penyakit, baik lokal seperti gingivitis dan periodontitis yang dapat disebabkan
oleh plak dan kalkulus maupun sistemik seperti gangguan pada paru-paru dan
jantung. Merokok merupakan salah satu penyebab timbulnya kondisi patologis di
rongga mulut. Gigi dan jaringan lunak rongga mulut, merupakan bagian yang
dapat mengalami kerusakan akibat merokok. Penyakit periodontal, karies, resesi
gingiva, kehilangan gigi, lesi pra kanker, kanker rongga mulut, serta kegagalan
implan, adalah kasus-kasus yang dapat timbul akibat kebiasaan merokok.
Berbagai penelitian terdahulu membuktikan adanya pengaruh merokok terhadap
kesehatan gigi dan mulut.1,2
Universitas Kristen Maranatha 2
yang bila digunakan dapat membahayakan kesehatan bagi individu dan masyarakat. 3,4,5
Masa dewasa muda adalah masa awal seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap pola-pola kehidupan dan harapan-harapan sosial baru. Usia rata-rata seseorang pertama kali merokok umumnya berkisar dibawah usia 18 tahun. Pada usia tersebut, individu mencari jati dirinya sehingga dia berperilaku untuk “mencoba-coba” sebelum ia menentukan mana yang sesuai, cocok dan memberi
kepuasaan permanen. Ketika ia sudah menemukan gaya hidup yang diyakini dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, ia akan mengembangkan pola-pola perilaku, sikap, dan nilai-nilai yang cenderung akan menjadi kekhasannya selama masa hidupnya.6
Plak merupakan salah satu penyebab utama terjadinya penyakit periodontal
dengan adanya kebiasaan merokok memiliki peluang lebih besar untuk terjadinya
penyakit tersebut yang ditandai dengan adanya peningkatan kedalaman sulkus
gingiva, gingivitis, kehilangan tulang alveolar serta kehilangan gigi. Akumulasi
biofilm pada margin gingiva akan bertambah buruk dengan adanya kondisi
kebersihan gigi dan mulut yang kurang baik dan dapat menyebabkan terjadinya
gingivitis.1, 7
Perokok memiliki tingkat kebersihan rongga mulut yang lebih buruk
dibandingkan dengan non perokok. Tingkat efektivitas menyikat gigi pada
perokok lebih rendah, dan konsentrasi kalsium pada plak gigi perokok secara
signifikan lebih tinggi dibandingkan pada non perokok, sehingga secara langsung
Universitas Kristen Maranatha 3
kebersihan rongga mulut. Pada perokok terdapat persentase hampir dua kali lipat
terhadap perlekatan plak pada margin gingiva dibandingkan dengan non perokok,
hal ini disebabkan karena adanya endapan tar dari asap rokok. Merokok juga
menyebabkan penurunan potensi oksidasi-reduksi (Eh), sehingga menyebabkan
peningkatan bakteri plak anaerob. Pada penelitian sebelumnya, jumlah Eh pada
gingiva menurun secara signifikan setelah merokok satu batang.8
World Health Organization (WHO) menyatakan dalam The World Oral Health
Report bahwa di Indonesia kurangnya menjaga kebersihan gigi dan mulut
berakibat pada meningkatnya prevalensi edentulousness yang mencapai 24% dengan rata-rata umur di atas 65 tahun dan penduduk Indonesia yang mendertia gangguan kesehatan gigi dan mulut masih mencapai 90%.9
Kebiasaan merokok bagi kehidupan manusia merupakan kegiatan ‘fenomenal’.
Artinya, meskipun sudah diketahui akibat negatif dari merokok tetapi jumlah perokok bukan semakin menurun tetapi semakin meningkat dan “usia awal merokok” cenderung semakin bertambah muda. Hal ini ditunjukkan dari data
Universitas Kristen Maranatha 4
produktifnya.6, 10, 11, 12
Pada penelitian ini telah dilakukan uji pendahuluan terlebih dahulu untuk mengetahui banyaknya perokok dan jenis rokok yang digunakan. Pada umumnya subjek penelitian ini mengonsumsi rokok filter yaitu rokok yang bahan bakunya hanya daun tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu dan mengandung 14 – 15 mg tar dan 5 mg nikotin dan juga terdapat gabus sebagai filter di pangkalnya yang berfungsi sebagai penyaring tar yang akan terhirup masuk ke rongga mulut saat rokok dihisap.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui perbandingan distribusi indeks plak pada perokok dan non perokok dalam kelompok usia dewasa muda.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat diidentifikasikan masalah dalam penelitian ini apakah terdapat perbedaan distribusi indeks plak pada perokok dan non perokok dalam kelompok usia dewasa muda.
1.3Tujuan Penelitian
Universitas Kristen Maranatha 5
1.4Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara akademis maupun praktis.
1.4.1 Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan memberikan informasi mengenai perbandingan distribusi indeks plak terhadap kebiasaan merokok dan dapat digunakan sebagai landasan penelitian selanjutnya.
1.4.2 Manfaat Praktis
Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan wacana dan pengetahuan yang berguna untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut pada seseorang yang memiliki kebiasaan merokok agar dapat meminimalisir angka kerusakan gigi dan mulut yang diinisiasi dengan pembentukan plak.
1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran
Plak gigi dapat didefinisikan sebagai deposit lunak yang membentuk biofilm yang melekat pada permukaan gigi atau permukaan keras lainnya pada rongga mulut, termasuk restorasi lepasan dan restorasi cekat.1,13
Universitas Kristen Maranatha 6
rongga mulut antara lain menyebabkan terjadinya gingivitis, penyakit periodontal,
karies akar, kehilangan tulang alveolar, kehilangan gigi, serta berhubungan
dengan munculnya lesi-lesi khas pada jaringan lunak rongga mulut. Kondisi
patologis dalam rongga mulut yang juga sering ditemukan pada perokok adalah
halitosis, penurunan fungsi pengecapan, pewarnaan pada gigi atau restorasi, serta
penyakit periodontal yang dapat disebabkan oleh akumulasi plak dan kalkulus,
terbentuknya poket periodontal, inflamasi gingiva, resesi gingiva, serta kehilangan
tulang alveolar.1
Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke rongga mulut sebagai uap yang kemudian dengan adanya perubahan suhu menjadi dingin dan menyebabkan uap tersebut menjadi padat dan membentuk endapan berwarna coklat pada permukaan gigi, halitosis, dan radang paru-paru. Tar adalah kumpulan dari beragam bahan kimia dalam komponen padat asap rokok dan bersifat karsinogenik. Tar, nikotin,
dan karbon monoksida merupakan tiga macam bahan kimia yang paling
berbahaya dalam asap rokok. Kerusakan jaringan periodontal akibat merokok
Universitas Kristen Maranatha 7
berhubungan dengan dalamnya hisapan yang dilakukan. Hal ini berarti dengan semakin banyaknya asap rokok yang dihisap, semakin dalam seseorang menghisap asap rokok, lamanya kebiasaan merokok dan semakin tinggi kadar tar yang dihisap seseorang, maka akan semakin tinggi efek perusakan yang diterima orang tersebut, sehingga perokok memiliki indeks plak yang lebih tinggi dibandingkan dengan non perokok dan terdapat kecenderungan peningkatan akumulasi plak seiring dengan meningkatnya konsumsi jumlah rokok. Dengan demikian, dapat dilakukan pemeriksaan indeks plak untuk mengetahui pengaruh
kebiasaan merokok terhadap distribusi indeks plak pada perokok. 1, 13, 14, 15
Universitas Kristen Maranatha 8
1.5.2 Hipotesis
Dari uraian diatas, maka dapat ditarik hipotesis terdapat perbedaan distribusi indeks plak pada perokok dan non perokok dalam kelompok usia dewasa muda.
1.6Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain penelitian secara case control.
Data penelitian ini didapat dengan memberikan kuesioner kepada sampel yang bertujuan sebagai pertanyaan penyaring dan kemudian dilakukan pemeriksaan indeks plak pada sampel untuk mengetahui nilai indeks plak pada setiap sampel.
1.7Lokasi dan Waktu Penelitian 1.7.1 Lokasi
Penelitian dilakukan di Gedung Graha Widya Maranatha Lantai 11 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha.
1.7.2 Waktu
41 Universitas Kristen Maranatha BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Terdapat perbedaan distribusi indeks plak pada kelompok perokok dan kelompok non perokok. Perbandingan tersebut cukup signifikan ditunjukan dalam hasil indeks plak pada kelompok perokok yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok non perokok.
5.2 Saran
1. Melakukan penelitian lebih lanjut dengan waktu selama 8 – 21 hari untuk
menilai laju peningkatan indeks plak dan enam bulan untuk pemeriksaan gingivitis.
2. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan populasi yang lebih besar dan lebih spesifik dari segi usia dan jenis kelamin untuk menilai terjadinya peningkatan indeks plak.
42 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
1. Andina Rizkia Putri Kusuma. Pengaruh merokok terhadap kesehatan gigi
dan rongga mulut. Jurnal Majalah Ilmiah Sultan Agung. [serial online] 2011
[cited 5 Desember 2015]. Available from URL:
http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/majalah%20ilmiahsultanagung/article/vi ewFile/39/33
2. Mullally BH. The influence of tobacco smoking on the onset of periodontitis
in young persons. Tobacco Induced Diseases. [serial online] 2004; 2(2) [cited
5 Desember 2015]. Available from URL:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2669465/
3. I Putu Krisna Parama Arta. Perbedaan ph saliva pada perokok putih dan
perokok kretek sesaat setelah merokok [Skripsi]. Denpasar. Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Mahasarawati; 2014.
4. Britton J, Jarvis M, McNeil A, Bates C, Cuthbertson L, Godfrey C.
Penanganan adiksi nikotin. America Journal of Respiratory and Critical Care
Medicine. [serial online] 2001; [cited 10 Desember 2015]. Available from URL: http://www.klikpdpi.com/jurnal-warta/rokok/rokok-kes-04.html
5. Rizki Mulyana Djokja, B. S. Lampus, Christy Mintjelungan. Gambaran
perokok dan angka kejadian lesi mukosa mulut di desa monsongan kecamatan banggai tengah. Jurnal e-GiGi (eG). [serial online] 2013 [cited 20
Desember 2015]. Available from URL:
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/egigi/article/view/1928/2167
6. Dian Komasari, Avin Fadilla Helmi. Faktor-faktor penyebab perilaku
merokok pada remaja. Jurnal Psikologi. [serial online] 2000 [cited 24
Desember 2015]. Available from URL:
http://avin.staff.ugm.ac.id/data/jurnal/perilakumerokok_avin.pdf
7. Moravej-Salehi Elahe, Moravej-Salehi Elham, Hajifattahi Farnaz. Passive
smoking: oral and dental effects. Iranian Journal Of Public Health. [serial
Universitas Kristen Maranatha 43
8. Shah Aasim Farooq, Batra Manu, Baba Irfan Ashraf, Saima Syed, Yousuf Asif. Periodontal disease and smoking: an overview. Clinical Cancer Investigation Journal. [serial online] 2016 [cited 9 Maret 2016]. Available from URL:
http://www.ccij-online.org/article.asp?issn=2278-0513;year=2016;volume=5;issue=2;spage=99;epage=102;aulast=Shah
9. Yohanes I Gede K.K., Karel Pandelaki, Ni Wayan Mariati. Hubungan
pengetahuan kebersihan gigi dan mulut dengan status kebersihan gigi dan mulut pada siswa SMA negeri 9 manado. Jurnal e-Gigi (eG). [serial online]
2013: 1 (2) [cited 10 Januari 2016]. Available from URL:
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/egigi/article/view/2620/2173
10. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset kesehatan dasar (RISKESDAS) 2013. [serial online] 2013. [cited 14 Februari 2016]. Available from URL: http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%2 02013.pdf
11. Jufri Sufriyanto. Pigmentasi mukosa bibir pada perokok & penyebabnya. Repository Hasanuddin University. [serial online] 2012 [cited 15 Januari 2015]. Available from URL:
http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/2614
12. Shintia Puspa Dewi, Salmah Lilik, Nugraha Arif Karyanta. Perbedaan
perilaku merokok ditinjau dari tingkat stres pada wanita dewasa awal di yogyakarta. Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa. [serial online] 2013: 2 (2)
[cited 4 Januari 2016]. Available from URL:
http://candrajiwa.psikologi.fk.uns.ac.id/index.php/candrajiwa/article/view/54/ 45
13. Newman MG, Takei HH, Carranza FA. 2006. Clinical periodontology. 9th ed. St. Louis, Missouri: Saunders Elsevier; 2006: 97-105.
14. Priska M. Poana, Ni Wayan Mariati, P. S. Anindita. Gambaran status gingiva
pada perokok di desa Buku kecamatan Belang kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal e-GiGi (eG). [serial online] 2015: 3 (1) [cited 16 Januari
2016]; 224. Available from URL:
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/egigi/article/view/8078/7638
15. Mai Xiaodan, Wactawski-Wende Jean, Hovey Kathleen M., LaMonte Michael J., Chen Chaoru, Tezal Mine, et al. Associations between smoking
Universitas Kristen Maranatha 44
American Dental Association. [serial online] 2013: 3 [cited 9 Maret 2016]; 258. Available from URL: http://jada.ada.org/article/S0002-8177(14)60368-8/pdf
16. Bustan, M.N. Epidemiologi penyakit tidak menular. Jakarta: Rineka Cipta; 2000.
17. Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 81 Tahun 1999 tanggal 5 Oktober 1999. Available from URL:
http://www.kemendag.go.id/files/regulasi/1999/10/pp8199.pdf
18. Health Statistics and Information Systems. World Health Organization (WHO). Available from URL:
http://www.who.int/healthinfo/survey/ageingdefnolder/en/
19. Nyvad Bente, kilian mogens. Microbiology of the early colonization of
human enamel and root surfaces in vivo. Department of Oral Anatomy,
Dental Pathology and Operative Dentistry, Royal Dental College. [serial online] 2007: 5 [cited 10 Maret 2016]. Available from URL:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/3477852
20. Bathla Shalu. Tips and tricks in periodontology. New Delhi: Jaypee Brothers; 2009.
21. Newman, MG. Carranza’s clinical periodontology. 10th ed. St. Louis: Saunders Elsevier; 2006.
22. Menon Lakshmy, Ramamurthy Jaiganesh. New vistas in plaque control. Journal of Dental and Medical Sciences. [serial online] 2014: 13 [cited 20 Maret 2016]. Available from URL: http://www.iosrjournals.org/iosr-jdms/papers/Vol13-issue3/Version-5/O013356468.pdf
23. Newman MG, Takei HH, Klokkevold PR. Carranza’s clinical
periodontology. 12th ed. St. Louis: Saunders Elsevier; 2015.
24. M Sitepoe. Kekhususan rokok di Indonesia. Jakarta: PT. Grasindo; 2000.
25. Nurhayati Fawzani, Atik Triratnawati. Terapi berhenti merokok (studi kasus
3 perokok berat). Makara, Kesehatan. [serial online] 2005: 15-22 [cited 20
Universitas Kristen Maranatha 45
http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/2/9db55794d670a217130d47c4099 dd5e158a5bfbd.pdf
26. Dr. Ronald Hutapea SKM, Ph. D. Why rokok?. Jakarta: Bee Media Indonesia; 2013.
27. ASH Briefing. Tobacco and oral health. [serial online] 2012. [cited 15 Mei 2016]. Available from URL: http://ash.org.uk/files/documents/ASH_598.pdf
28. Warnakulasuriya S, Dietrich T, Bornstein MM, Peidró EC, Preshaw PM, Walter C, Wenström JL, et al. Oral health risks of tobacco use and effects of
cessation. International Dental Journal. [serial online] 2010: 60 [cited 18 Mei
2016]. Available from URL:
http://www.tobaccooralhealth.net/events/workshop2008/pdf/Oral%20health% 20risks%20of%20tobacco%20use%20and%20effects%20of%20cessation.pdf
29. Mai X, Wactawski-Wende J, Hovey KM, LaMonte MJ, Chen C, Tezal M, et al. Associations between smoking and tooth loss according to reason for
tooth loss. J Am Dent Assoc. [serial online] 2013: 144 (3) [cited 25 Mei
2016]. Available from URL:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3842224/
30. Eddy Kasim. Merokok sebagai faktor risiko terjadinya penyakit periodontal. Jurnal Kedokteran Trisakti. [serial online] 2001 [cited 1 Juni 2016]. Available from URL:
http://www.univmed.org/wp-content/uploads/2011/02/Vol.20_no.1_2.pdf
31. Patil SP, Patil PB, Kashetty MV. Effectiveness of different tooth brushing
techniques on the removal of dental plaque in 6 – 8 year old children of gulbraga. J Int Soc Prev Community Dent. [serial online] 2014 [cited 5 Juni
2016]. Available from URL:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4170543/
32. Poyato-Ferrera M, Segura-Egea JJ, Bullon-Fernandez P. Comparison of
modifed Bass technique with normal toothbrushing practices for efficacy in supragingival plaque removal. Journal of Dental Hygiene. [serial online] 2003 [cited 5 Juni 2015]. Available from URL: