• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR."

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Oleh: Wiwin Widiyawati 1013010028/FE/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

(2)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan dalam Menyelesaikan Gelar Sar jana EKONOMI DAN BISNIS

Pr ogdi Akuntansi

Diajukan oleh: Wiwin Widiyawati 1013010028/FE/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

(3)

Disusun Oleh : Wiwin Widiyawati 1013010028/FE/EA

Telah Diper tahankan Dihadapan Dan Diter ima Oleh Tim Penguji Skr ipsi J ur usan Akuntansi Fa kultas Ekonomi Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur

Pada Tanggal 17 Apr il 2014

Pembimbing Utama : Tim Penguji Ketua

Dr s. Ec. Saiful Anwar , M. Si Dr s. Ec. Saiful Anwar , M. Si Sekr etar is

Dr s. Ec. Sjafi’i, MM. AK Anggota

Dr . Gideon Setyo Budi. M. Si

Mengetahui Dekan Fa kultas Ekonomi

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur

(4)

memberikan rahmat dan hidayahNYA, sehingga penyusunan Skripsi yang berjudul “FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJ AR MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI DI Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an” J AWA TIMUR”, dapat terselesaikan. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam rangka memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasioanal “Veteran” Jawa Timur.

Terwujudnya Laporan Skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide, maupun pemikiran. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Rektor Prof. DR. Ir. Teguh Soedarto MP yang telah memberikan

kesempatan kepada saya dalam memperoleh pendidikan S1 di kampus Universitas

Pembangunan Nasioanal “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur. SE, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

(5)

5. Kedua orang tuaku tercinta yang telah memberikan segalanya bagiku yang tak

ternilai dan tak akan mampu terbalas. Semoga Allah SWT memberikan surga bagi

kalian berdua. Amin.

6. Bapak/ Ibu dosen Ekonomi Akuntansi atas semua ilmu yang telah diberikan.

7. Kakakku tercinta Suripno dan Adikku tercinta Fajar Ramadani, yang selalu

membuat hati ini merasa tenang.

8. Teman – teman seperjuangan Jurusan Ekonomi Akuntansi Universitas

Pembangunan Nasioanal “Veteran” Jawa Timur. Terima kasih atas Saran dan dukungannya selama ini.

9. Jajaran Karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Sawahan yang telah

memberikan banyak masukan dan arahan demi terselesainya kuliah ini.

10. Serta semua pihak yang banyak membantu dan mendukung kepada penulis yang dimana tidak dapat disebutkan satu persatu , penulis mohon maaf lahir dan batin atas semua hal perilaku dan ucapan yang selalu tidak berkenan di hati.

Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun guna perbaikan dimasa yang akan datang.

(6)

Salam hormat. Surabaya, Maret 2014

(7)

iv

DAFTAR ISI ……….. iv

DAFTAR TABEL ………. viii

DAFTAR GAMBAR ……… x

DAFTAR LAMPIRAN ………. xi

ABSTRACT ………... xii

BAB I : PENDAHULUAN ………..….. 1

1.1. Latar Belakang ………..… 1

1.2. Rumusan Masalah ………... 4

1.3. Tujuan Penelitian ……….. 4

1.4. Manfaat Penelitian ……… 5

BAB II : LANDASAN TEORI ………. 6

2.1. Penelitian Terdahulu ………. 6

2.2. Landasan Teori ………. 10

2.2.1. Prestasi Belajar ………... 10

2.2.2. Mahasiswa yang berasal dari SMA (IPA dan IPS) ……… 17

2.3. Kerangka Berpikir ……… 18

(8)

3.2. Definisi Operasional variabel dan Pengukuran Variabel ………. 29

3.2.1. Definisi Operasional ……….. 29

3.2.2. Pengukuran variabel ………... 31

3.3. Teknik Pengumpula Sampel ………. 34

3.3.1. Populasi ……….. 34

3.3.2. Sampel ……… 34

3.4. Teknik Pengumpulan Data ………... 35

3.4.1. Jenis dan Sumber Data ……….. 35

3.4.2. Teknik Pengumpulan Data ……… 36

3.5. Teknik Analisi dan Hipotesis ………... 36

3.5.1. Teknik Analisis Data ………. 36

3.5.2. Uji Hipotesis ……….. 41

3.5.2.1. Statistik ……… 41

3.5.2.2. Uji F ………. 41

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….. 42

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ……….. 42

(9)

4.1.4. Lokasi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Jawa Timur ……….... 47

4.1.5. Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan ………... 47

4.1.6. Deskripsi Fakultas Ekonomi ……….. 48

4.1.7. Riwayat Progdi Akuntansi ………. 49

4.2. Deskripsi Sampel Penelitian ……… 51

4.3. Deskripsi Hasil Penelitian ……….... 52

4.3.1. Rekapitulasi Jawaban Variabel ……….. 53

4.4. Uji Kualitas Data ……….. 62

4.4.1. Uji Normalitas ……… 62

4.4.2. Uji Validitas ……… 63

4.4.3. Uji Reliability ………. 69

4.5. Uji Asumsi Klasik ……… 70

4.5.1. Multikolinieritas ……… 70

4.5.2. Heterokedastisitas ……….. 72

4.6. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis ……….... 74

(10)

4.6.1.3. Uji F ………. 78

4.7. Pembahasan Hasil Penelitian ………... 80

4.7.1. Implikasi Penelitian ………... 80

4.8. Perbedaan Penelitian Yang Dilakukan Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu ……….. 80

BAB V : KASIMPULAN DAN SARAN ………. 83

5.1. Kesimpulan ……….. 83

5.2. Saran ……….... 84 DAFTAR PUSTAKA

(11)

Wiwin Widiyawati Abstr act

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar mahasiswa yang berasal dari SMA (IPA dan IPS) dalam memahami Pengantar Akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional. Prestasi belajar adalah sebagai nilai yang merupakan bentuk perumusan akhir yang diberikan oleh guru yang terkait dengan kemajuan atau prestasi belajar siswa selama waktu tertentu.

Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang sudah menempuh mata kuliah Pengantar Akuntansi pada angkatan tahun 2010, 2011, 2012. Sampel berjumlah 87 orang diambil dengan teknik probability sampling dengan metode simple random sampling dengan primer berupa kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah model regresi berganda yang menggunakan alat bantu komputer dengan SPSS 17. Hasil analisis kemudian di analisis dengan uji asumsi klasik serta uji F.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel motivasi memberikan pengaruh yang negative terhadap variabel Indeks Prestasi, pengaruh negative ini menunjukkan pengaruh yang terbaik. Artinya jika motivasi mengakibatkan Indeks Prestasi menurun. Sedangkan untuk variabel (Di) IPA dan IPS memberikan pengaruh yang positif menunjukkan adanya hubungan antara variabel Indek Prestasi, artinya jika IPA dan IPS tidak adanya perbedaan pada variabel Indeks Prestasi.

(12)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan Akuntansi di Indonesia di kembangkan sesuai dengan UUD

1945 dan UU Sistem Pendidikan Nasional 2003, yaitu pendidikan menjadi

media untuk mewujudkan suasana belajar dan proses. Menurut Soewardjono

(2005) pengetahuan terhadap ilmu Akuntansi dapat di pandang dari dua sisi

pengertian yaitu pengetahuan profesi (keahlian) yang di praktekan di dunia

nyata dan sekaligus suatu disiplin pengetahuan yang diajarkan di Perguruan

Tinggi. Perguruan Tinggi memiliki peran penting dalam menggali,

menumbuhkan dan mengembangkan potensi mahasiswa. Uyar dan

Gungormus (2011) mengemukakan bahwa mengetahui faktor penentu kinerja

mahasiswa sangat penting. Terutama bagi Perguruan Tinggi dan dosen harus

mencari faktor yang memiliki pengaruh pada prestasi belajar terlebih dahulu.

Faktor penentu kinerja mahasiswa telah menaruk perhatian para peneliti

Akademik dari berbagai Negara. Mereka mencoba menetukan variabel yang

mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa baik ke arah positif dan negatif.

Pengkajian tentang subjek ini telah dilakukan oleh berbagai Akademisi di

berbagai Negara dan Daerah (Mutchler, Turner, dan Williams, 1987 ; cheung

dan kan, 2002 ; Kruck dan Lending, 2003 ; Border, 1998 ; dalam Uyar dan

(13)

Prestasi belajar mahasiswa merupakan salah satu faktor penting dalam

kesuksesan mahasiswa di masa depannya. Prestasi belajar mahasiswa di

Perguruan Tinggi umumnya diukur dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).

Alfan dan Othman (2005) dalam Uyar dan Gungormus (2011) menyatakan

bahwa kemampuan mahasiswa dalam pergurua tinggi juga menjadi perhatian

perusahaan yang sering dikatakn sebagai “ end user” dalam rantai pasokan

lulusan untuk pasar tenaga kerja. Pesatnya perkembangan bisnis memberikan

lapangan kerja khusus akuntansi baik dari lulusan Perguruan Tinggi Negeri

(PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Salah satu mata kuliah wajib yang diajarakan baik di Perguruan Tinggi

Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) adalah Pengantar

Akuntansi. Pengantar Akuntansi merupakan mata kuliah yang diberikan

kepada semua mahasiswa Fakultas Ekonomi pada tahun pertama. Peneliti

mengarah lebih spesifik kepada kemampuan mahasiswa dalam matakuliah

Pengantar Akuntansi karena mata kuliah ini merupakan dasar untuk

mempelajari ilmu akuntansi lebih lanjut yakni mata kuliah Akuntansi

Keuangan, Sistem Informasi Akuntansi, Akuntansi Biaya, Akuntansi Sektor

Publik, Mnajamen Keuangan, dan Perpajakan. Selain itu, pengetahuan akan

dasar-dasar akuntansi merupakan suatu kunci utama untuk memperoleh suatu

pengetahuan terhadap teori akuntansi yang mendalam.

Dalam suatu lembaga pendidikan, prestasi belajar merupakan indikator

yang penting untuk mengukur keberhasilan proses belajar mengajar. Akan

(14)

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain disamping proses pengajaran itu sendiri

(Arkunto, 1990 : 21).

IPA sendiri berasal dari kata sains yang berarti alam. Sains menurut

Suyoso (1998:23) merupakan“ pengetahuan hasil kegiatan manusia yang

bersifat aktif dan dinamis tiada henti – hentinya serta diperoleh melalui

metode tertentu, sistematis, objektif, bermetode dan berlaku secara

universal” . Menurut Abdullah (1998:18), IPA merupakan “ pengetahuan

teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu

dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori,

eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara

yang satu dengan cara yang lain” . Dari pendapat diatas maka di simpulkan

bahwa IPA merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang

diperoleh dengan menggunakan langkah – langkah ilmiah yang berupa metode

ilmiah dan didapatkan dari hasil eksperimen atau opservasi yang bersifat

umum sehingga akan terus di sempurnakan.

Secara mendasar, pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia

yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan

dengan cara manusia memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan untuk

memenuhi materi, budaya dan kejiwaannya. Selain itu memanfaatkan sumber

daya yang ada dipermukaan bumi, mengatur kesejahteraan dan

pemerintahannya maupun kebutuhan lainnya dalam rangka mempertahankan

(15)

atau manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan pertimbnagan bahwa

manusia dalam konteks sosial demikian luas, pengajaran IPS pada jenjang

pendidikan harus dibatasi sesuai dengan kemampuan peserta didik tiap

jenjang, sehinnga ruang lingkup pengajara IPS pada jenjang pendidikan dasar

berbeda dengan jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

Bertitik tolak dari permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk

mengangkat dan membahas secara ilmiah ke dalam bentuk skripsi satu tema

mengenai perbedaan prestasi mahasiswa yang berasal dari SMA (IPA dan

IPS) dalam memahami Pengantar Akuntansi.

1.2. Rumusan Masalah

Atas dasar uraian yang telah di jelaskan dalam latar belakang masalah ,

maka penulis merumuskan masalah yang akan dikaji adalah :

a. Apakah perbedaan prestasi mahasiswa yang berasal dari SMA (IPA

dan IPS) dalam memahami Pengantar Akuntansi?

b. Apakah variabel motivasi belajar, Lingkungan Keluarga, Kualitas

Pengajaran, Lingkungan Teman Sebaya berpengaruh terhadap Indeks

Prestasi?

1.3. Tujuan Penelitian

Berangkat dari rumusan masalah di atas, maka tujuan kajian ini adalah

sebagai berikut :

a. Mengetahui perbedaan prestasi mahasiswa yang berasal dari SMA

(IPA dan IPS) dalam memahami Pengantar Akuntansi di Universitas

(16)

b. Mengetahui variabel motivasi belajar, Lingkungan Keluarga, Kualitas

Pengajaran, Lingkungan Teman Sebaya berpengaruh terhadap Indeks

Prestasi.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penulisan skripsi ini, yaitu :

a. Menambah pengetahuan dan sebagai informasi bagi mahasiswa agar

dapat memahami kompetensi yang dibutuhkan oleh prestasi belajar

akuntansi, sehingga mahasiswa yang berasal dari SMA (IPA dan IPS)

untuk menyiapkan pengalaman maupun niat dan perhatian mereka dalam

lebih tekun belajar Pengantar Akuntansi .

b. Memberikan masukan bagi akademisi tentang potensi minat dan perhatian

yang dibutuhkan prestasi belajar oleh mahasiswa yang berasal dari SMA

jurusan IPA sehingga bisa mengikuti program study Pengantar Akuntansi.

c. Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang ingin mengkaji

(17)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Penelitian Ter dahulu

Bagian ini berisikan fakta atau temuan serta penelitian yang telah

dilakukan peneliti terlebih dahulu yang berhubungan dengan permasalahan

dalam penelitian ini.

a. Lestari dan Suparlinah (2010)

Judul:

“ Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa pada mata

kuliah pengantar akuntansi sebagai variabel yang digunakan pengalaman

belajar, motivasi belajar, dan kualitas pengajaran”.

Perumusan Masalah:

1) Pengalaman belajar mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap

prestasi belajar.

2) Motivasi belajar mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap

prestasi belajar.

3) Kualitas pengajaran mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap

(18)

Kesimpulan:

1) Variabel pengalaman belajar ternyata mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap prestasi belajar.

2) Variabel motivasi ternyata mempunyai pengaruh secara signifikan

terhadap prestasi belajar.

3) Variabel kualitas pengajaran ternyata mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap prestasi belajar.

4) Variabel-variabel yang diambil guna keperluan penelitian ini, yaitu

pengalaman belajar, motivasi, kualitas pengukuran, ternyata secara

bersamaan mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif

terhadap prestasi belajar.

b. Sagita Adjani dan Helmy Adam (2012)

Judul: “ pengaruh pengalamn belajar, motivasi belajar, kualitas

pengajaran, dan lingkungan keluaraga terhadap prestasi belajar”.

Perumusan Masalah:

1) Pengalaman belajar mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap

prestasi beljar.

2) Motivasi belajar mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap

prestasi belajar.

3) Kualitas pengajaran mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap

(19)

4) Lingkungan keluarga mempunyai pengaruh yang bermakna

terhadap prestasi belajar.

Kesimpulan:

1) Variabel pengalaman belajar ternyata mempunyai pengaruh secara

signifikan terhadap prestasi belajar.

2) Variabel motivasi belajar ternyata mempunyai pengaruh secara

signifikan terhadap prestasi belajar.

3) Variabel kualitas pengajaran ternyata mempunyai pengaruh

signifikan terhadap prestasi belajar.

4) Variabel lingkungan keluarga ternyata mempunyai pengaruh

signifikan terhadap prestai belajar.

5) Variabel-variabel yang diambil guna keperluan penelitian ini, yaitu

pengalaman belajar, motivasi belajar, kualitas pengajaran,

lingkungan keluarga, ternyata secara bersamaan mempunyai

pengaruh yang signifikan dan positif terhadap prestasi belajar.

(20)

TABEL 2.1 Perbedaan Antar a Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian

Y = prestasi belajar

Mahasiswa

Y = prestasi belajar

Mahasiswa S1 Akuntansi

Y = Indeks Prestasi

Mahasiswa S1 Akuntansi

Universitas

Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur

(21)

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Prestasi Belajar

a. Pengertian Belajar

belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian

manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk

peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan

kecakapan, penegtahuan, sikap, kebiasaan, pamahaman, ketrampilan,

daya piker, dan kemampuan-kemampuan yang lain.

Belajar merupakan kegiatan berproses dan merupakan unsure yang

sangat fundamental dalam setiap jenjang pendidikan. Dalam

keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan

yang paling pokok dan penting dalam keseluruhan proses pendidikan.

Belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk

pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan nilai yang positif sebagai

pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah

dipelajari. Kegiatan belajar tersebut ada yang dilakukan di sekolah, di

rumah, dan di tempat lain seperti di museum, di laboratorium, di hutan

dan dimana saja. Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang

kompleks. Sebagai tindakan maka belajar hanya dialami oleh siswa

sendiri dan akan menjadi penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses

(22)

Menurut Slameto (2010:2) “Belajar ialah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara kesaluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungan lainnya”.

Menurut sugihartono (2007:74) “belajar merupakan suatu proses

memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan

tingkah laku dan kemampuan bereaksi yang relative permanen atau

menetap karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya”.

Menurut ngalim (2006:102) “belajar adalah suatu proses yang

menumbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam

tingkah laku dan atau kecakapan”. Wina (2009:112) “ belajar adalah

proses mental yang terjadi di dalam diri seseorang, sehingga

menyebabkan munculnya perubahan prilaku. Aktivitas mental itu

terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungan yang

disadari”.

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam

wujud perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai

hasil pengalamannya sendiri karena adanya interaksi dengan

lingkungan yang disadari.

(23)

tentang belajar maka kita belajar bagaimana mengubah tingkah laku

seseorang. Moh. Surya (1997:54) mengemukakan pengertian belajar

sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh

suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Kemudian Abin Syamsudin (1996:20) mengatakan bahwa belajar

adalah suatu proses perubahan perilaku/pribadi seseorang berdasarkan

praktek atau pengalaman tertentu.

Hal serupa diungkapkan oleh Oemar Hamalik (1992:56) yang

menyatakan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku berkat

adanya latihan dan pengalaman. Sedangkan Moh. Uzer Usman (1996:4)

berpendapat bahwa belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah

laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan

individu, individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih

mampu berinteraksi dengan lingkungannya.

Di dalam Ensiklopedi pendidikan (Sugarda, 1999:46) dikatakan

bahwa belajar adalah “berusaha memiliki pengetahuan atau kecakapan”.

Seseorang telah mempelajari sesuatu hanya dari proses belajar

sebelumnya, tetapi harus diingat juga bahwa belajar mempunyai

hubungan yang erat dengan masa peka, yaitu suatu masa di saat sesuatu

(24)

Berdasarkan beberapa definisi tersebut, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa belajar adalah proses perubahan di dalam diri

manusia. Pabila setelah belajar tidak terjadi perubahan dala diri

manusia, maka tidaklah dikatakan bahwa padanya telah berlangsung

proses belajar. Perubahan sebagai hasil drai proses belajar dapat

diwujudkan dalam berbagai bentuk yang relative permanen, seprti

perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa,

dari tidak terampil menjadi terampil, serta aspek-aspek lainnya.

Sedangkan erubahan dapat diwujudkan dalam bentuk perubahan

kondisi yang bersifat kontemporer, seperti anak-anak menjadi dewasa

atau dari berbaring, merangkak, berdiri dan baru kemudian bisa

berjalan. Perubahan tersebut hendaknya terjadi sebagai akibat

interaksinya dengan lingkungan. Tidak karena proses pertumbuhan fisik

atau kedewasaan. Selain itu, perubahan tersebut haruslah bersifat

relative permanen, tahan lama dan menetap, tidak berlangsung sesaat

saja.

b. Pengertian pr estasi

salah satu bukti menunujukkan keberhasilan belajar adalah prestasi

belajar yang diperoleh. Menurut kamus besar bahasa Indonesia

(2004:786), “Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah

dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya)”. Kata prestasi berasal dari

(25)

bahwa prestasi belajar merupakan hasil usaha kegiatan belajar yang

telah dicapai.

Menurut Sardirman ( 2001:46), ”Prestasi adalah kemampuan nyata

yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang

mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam

belajar”. Jadi dari pendapat ahli tersebut, pengukuran hasil belajar

umumnya menggunakan test sebagai alat ukur yang mencerminkan

tingkat penguasaan pengukuran hasil belajar untuk mengetahui prestasi

belajar mahasiswa pada seluruh mata kuliah. Pada umumnya dapat

dilakukan dengan test sebagai alat ukurnya. Dari penilaian test tersebut

diperoleh data mengenai sederetan nilai-nilai. Nilai-nilai inilah yang

disebut dengan prestasi belajar mahasiswa yang dapat dinyatakan

dengan : Indeks Prestasi Komulatif (IPK).

c. Pengertian Prestasi Belajar

menurut Sumadi (2002: 297), ”prestasi belajar sebagai nilai yang

merupakan bentuk perumusan akhir yang diberikan oleh guru yang

terkait dengan kemajuan atau prestasi belajar siswa selama waktu

tertentu”. Bukti keberhasilan dari seseorang setelah memperoleh

pengalaman belajar atau mempelajari sesuatu merupakan prestasi balajar

yang dicapai oleh siswa dalam waktu tertentu.

Menurut Nana (2009:102) : Hasil belajar atau achievement

(26)

atau kapasitas yang dimiliki oleh seseorang. Penguasaan hasil belajar

oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya , baik perilaku dalam

bentuk penguasan pengetahuan , keterampilan berfikir maupun

keterampilan motorik.

Prestasi Belajar adalah hasil dari pengukuran dan penilaian usaha

belajar. Dengan mengetahui prestasi belajar , dapat diketahui kedudukan

anak di dalam kelas. Seperti yang dinyatakan dalam bentuk simbul ,

angka , huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang

sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu”.

Berdasarkan beberapa pengertian prestasi belajar di atas dapat

disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil penelitian dari kegiatan

belajar yang telah dilakukan dan merupakan bentuk perumusan akhir

yang diberikan oleh dosen untuk melihat sampai dimana kemamuan

mahasiswa yang dinyatakan dalam bentuk simbul, angka, huruf maupun

kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai.

d. Faktor –Faktor yang Mempengar uhi Prestasi Belajar

secara umum menurut Baharuddin (2009:19) faktor – faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar dibedakan menjadi dua kategori yaitu :

Faktor Internal merupakan faktor – faktor yang berasal dari dalam

diri individu dan dapat mempengaruhi prestasi belajar individu. Faktor –

(27)

Faktor Eksternal merupakan faktor – faktor yang berasal dari luar

diri individu yaitu kondisi lingkungan di sekitar mahasiswa :

Lingkungan sosial adalah lingkungan yang mencakup keluarga, sekolah,

masyarakat dan kelompok.

Lingkungan non sosial adalah lingkungan selain atau lingkungan

diluar lingkungan sosial, seperti gedung sekolah dan letaknya, rumah

tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat – alat belajar, keadaan

cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.

Menurut Ngalim (2006:102) faktro – faktor yang mempengaruhi

proses dan dan hasil belajar yaitu:

Faktor sosial : faktor keluarga, guru dan cara mengajarnya, alat –

alat yang dipergunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan

kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial.

Faktor individual antara lain : kematangan, kecerdasan, latihan,

motivasi dan faktor pribadi.

Berdasarkan uraian diatas dapat di simpulkan bahwa prestasi

belajar dapat di peroleh oleh dua faktor yaitu :

Faktor internal yakni faktor yang muncul dari dalam individu yang

berupa faktor jasmani (keshatan dan cacat tubuh), faktor psikologis

(intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan,

(28)

Faktor eksternal yakni kondisi lingkungan disekitar siswa

diantaranya lingkungan keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar

anggota keluarga, suasana ruma, keadaan ekonomi keluarga, pengertian

orang tua, latar belakang keluaraga).

2.2.2. mahasiswa yang berasal dar i asal pendidikan SMA (IPA dan IPA)

Banyak pengetahuan yang memiliki atas suatu bidang study pada

jenjang pendidikan sebelumnya dapat dilihat dari jurusan asala pada SMA

(IPA dan IPS). Bagi mahasiswa yang berasal dari jurusan IPS akan lebih

banyak mengetahui seluk beluk akuntansi dibnadingkan dengan calon

mahasiswa yang dulunya bersala dari jurusan IPA. Apabila siswa menaruh

minat pada suatu pelajaran tertentu biasanya cenderung untuk

memperhatikan dengan baik. Minat dan perhatian yang tinggi pada mata

pelajaran akan memberi dampak yang baik prestasi belajar siswa

(Tu’u,2004:78).

Pengalaman belajar antara siswa IPA dan IPS sangat berbeda

karena di dalam IPA hanya mempelajari tentang dunia sains sedangkan

untuk yang jurusan IPS sudah di ajarkan entang asal mula akuntansi

meskipun belum sepenuhnya diajarkan tetapi sudah sebagian diajarkan

sehingga siswa yang jurusan dari IPS kemungkinan besar sudah

mempunyai bekal untuk melanjutkan bekal akuntansinya tersebut.

Sehingga pengalaman belajar akuntansi yang didapat mahasiswa

(29)

terhadap prestasi belajar mahasiswa. Hal ini sejalan dengan Uyar dan

Gugormus (2011), Al Twaijry (2010) dan Byrne dan Flood (2008).

Jadi bagi mahasiswa yang berasal dari jurusan IPS sudah memiliki

bekal untuk melanjutkan belajar akuntansi sedangkan untuk mahasiswa

yang berasal dari IPA belum memiliki bekal apa-apa untuk mlanjutkan

belajar akuntansi lebih dalam lagi.

Variabel dari penelitian ini adalah perbedaan Indeks Prestasi

mahasiswa dari asal pendidikan SMA (IPA dan IPS).

2.3. Kerangka Berpikir

Berdasarkan latar belakang permasalahan dan teori yang telah

dikemukakan diatas, maka dapat disusun premsi-premsi dan kerangka berpikir

sebagai berikut:

Premsi 1:

Menurut Alderfer (Nashar,2004) motivasi belajar adalah

kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh

hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin.

Motivasi belajar yang dikemukakan Davis (dalam

Andayani,2006:25):”motivasi or motivation refres to an internal state

resulting from a need which incites behavior, usually directed towarked

(30)

merupakan sesuatu yang berasal dari dalam diri seseorang yang muncul dalam

rangka memenuhi kebutuhannya.

Motivasi belajar yang dikemukakan Nasution (1993:08) yang

menyatakan: motivasi adalah kondisi psikologis seseorang untuk melakukan

sesuatu.

Motivasi belajar yang dikemukakan Sardiman (2007:75): keseluruhan

daya dan penggerak psikis di dalam diri seseorang yang menimbulkan

kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar dan memberi arah pada

kegiatan belajar demi mencapai tujuan.

Motivasi belajar yang dikemukakan Winkel (1983:27) menyatakan:

motivasi belajar merupakan faktor psikis, yang bersifat ninintelektual yang

berperan dalam hal gairah belajar. Siswa yang bermotivasi kuat akan

mempunyai banyak energy untuk melakukan kegiatan.

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya pengerak dalam diri siswa

yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari

kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan

yang dikehendaki oleh subjek belajaritu dapat tercapai (Sardiman,1986:75).

Demikian dalam belajar, prestasi siswa akan lebih baik bila siswa

memiliki dorongan motivasi orang tua untuk berhasil lebih besar dalam diri

(31)

kecerdasan tinggi mungkin akan gagal berprestasi karena kurang adanya

motivasi dari orang tua.

Presmi 2:

Pengertian lingkungan keluarga berasal dari dua kata, yaitu lingkungan

dan keluarga. J. P. Chaplin (Syamsu Yusuf,2000) mengemukakan bahwa

“lingkungan merupakan keseluruhan aspek atau fenomena fisik atau sosial

yang mempengaruhi perkembangan individu. Sementara, Joe Kathena

(Syamsu Yusuf,2000) mengemukakan bahwa “lingkungan keluarga

merupakan segala sesuatu yang berada di luar individu yang meliputi fisik dan

sosial budaya”. Lingkungan ini merupakan sumber seluruh informasi yang

diterima individu melalui alat inderanya yaitu penglihatan, penciuman,

pendengaran, dan rasa.

Lingkungan yang mempunyai perkembangan individu yaitu

lingkungan keluarga, sekolah, kelompok sebaya (peer group), dan masyarakat.

Lingkungan pertama yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan

individu adalah lingkungan keluarga.

Premsi 3:

Menurut para ahli jika bicara tentang pengertian kualitas, tentunya

akan banyak versi dari masing-masing pakar dalam bidangnya, berikut saya

mencoba untuk mengumpulkan beberapa pengertian kualitas dari beberapa

(32)

Menurut Jones A. Majid, (2005:16) pengajaran adalah suatu cara

bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi peserta didik. Dengan

kata lain pengajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh apra guru dan

pembimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki

pengalaman belajar.

Kualitas pengajaran memilki arti bahwa kualitas pembelajaran pada

suatu pendidikan yang untuk mempermudah dalam proses belajar. Dengan

demikian kualitas pengajran setiap mahasiswa bisa dengan mudah untuk

mempelajari mata kuliah pengantar akuntansi yang sebagai tolak ukur

kemampuan setiap mahasiswa untuk mendapatkan Indeks Prestasi (IP).

Premsi 4:

Kelompok sebaya merupakan institusi sosial kedua terpenting sesudah

keluarga, pentingnya peranan kelompok sebaya itu telah disadari baik oleh

orang tua maupun guru. Anak memasuki kelompok sebaya secara alamiah

bermula sejak dia memasuki kelompok permainan dengan anak-anak di

lingkungan tetangga. Dengan memasuki sekolah, anak memasuki kelompok

sebaya yang lebih besar, yaitu teman-teman sekelasnya. Pada amsa remaja

anak menghadapi kemungkinan oilihan kelompok teman sebaya yang

bermacam-macam. Demikian pula setelah dewasa, individu dapat menjadi

(33)

Unsur pokok dalam pengertian kelompok sebaya sebagai berikut:

a) Kelompok sebaya adalah kelompok primer yang hubungan

antar anggota.

b) Anggota kelompok sebaya terdiri atas sejumlah individu yang

mempunyai persamaan usia dan status atau posisi sosial.

c) Istilah kelompok sebaya dapat menunjukkan kelompok

anak-anak, kelompok remaja atau kelompok orang dewasa

(Vembrianto,2003:55).

Premsi 5:

Indeks Prestasi adalah penilaian keberhasilan seorang mahasiswa yang

menyatakan dengan nilai kredit rata-rata yang merupakaan satuan nilai akhir

yang menggambarkan mutu penyelesaian suatu program study indeks prestasi

dihitung pada setiap akhir semester.

(34)

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir

IPA dan IPS (Di)

Lingkungan keluarga (X2)

Lingkungan teman sebaya (X4) Kualitas pengajaran

(X3) Motivasi belajar

(X1)

Indeks Prestasi (Y)

(35)

2.4. Pengembangan Hipotesis

Dalam pengembangan hipotesis dijelaskan bagaimana

hipotesis-hipotesis di penelitian ini dapat berkembang. Hipotesis penelitian ini adalah.

2.4.1. Hubungan antar a Motivasi Belajar dengan Indeks Prestasi Mahasiswa

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri

mahasiswa itu sendiri yang menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan

arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek

belajar itu dapat tercapai. Mahasiswa yang mempunyai motivasi tanpa

dirangsang dari luar dalam proses belajar mengajar akan cenderung akan

siap dan tekun mengerjakan tugas-tugas belajar yang sebenarnya

(Winkel,1999:24). Penelitian ini Kruck dan Lending (2003), Rusdyana

(2010), Rahayu (2010), menemukan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara motivasi belajar dengan Indeks Prestasi.

Jadi motivasi dapat didefinisikan pula sebgai kesediaan untuk

mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi kea rah tujuan-tujuan yang hendak

dicapainya, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk memenuhi

suatu kebutuhan individu (Setiadi,2008). Sehingga dari usulan di atas bisa

disusun suatu hipotesis bahwa:

(36)

2.4.2. Hubungan antar a Lingkungan Keluar ga dengan Indeks Pr estasi

(Slameto,2003:61) Lingkungan Keluarga merupakan lingkungan

pertama yang mempunyai pengaruh kuat kepada individu dibandingkan

dengan lingkungan sekunder yang ikatannya agak longgar. Faktor-faktor

keluarga yang berpengaruh terhadap indeks prestasi yakni, cara orang tua

mendidik, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, perhatian orang tua,

dan relasi antara anggota keluarga diduga memiliki pengaruh tehadap

indeks prestsi mahasiswa. Uwoifo (2008) dan Syahadatina (2011)

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara lingkungan

keluarga dan indeks prestasi mahasiswa.

Jadi oleh karena itu dijelaskan oleh Anton M. Moeliono, dkk.,

bahwa orang tua adalah “Ayah Ibu Kandung”. Selain melahirkan seorang

anak, orang tua juga sangat dekat dengan anaknya karena mereka

mengasuh dan mendidiknya sesuai dengan kemampuan dan kecakapan

mereka dan anak diberi limpahan kasih sayang yang tak terukur besarnya.

Sehingga dari usulan di atas disusun suatu hipotesis bahwa:

H2 : Lingkungan Keluar ga berpengaruh terhadap Indeks

(37)

2.4.3. Hubungan antar a Kualitas Pengajar an terhadap Indeks Pr estasi

Penelitian Lestari dan Suoarlinah (2010) dan Beke (2008),

menyebutkan bahwa kualitas pengajaran berpengaruh terhadap orientasi

professional. Semakin banyak penguasaan dosen dalam menggunakan

metode, pendekatan media, dan prinsip-prinsip pengajaran maka semakin

tinggi orientasi profesionalisme dosen yang berpengaruh positif terhadap

hasil belajar siswa.

Jadi kualitas pengajaran memiliki arti bahwa kualitas pembelajran

pada suatu pendidkan yang untuk mempermudah dalam proses belajar.

Dengan memilki kualitas pengajaran setiap mahasiswa bisa dengan mudah

untuk mempelajari mata kuliah pengantar akuntansi yang sebagai tolak

ukur kemampuan setiap mahasiswa untuk mendapatkan Indeks Prestasi

(IP). Sehingga dari uraian di atas bisa disusun suatu hipotesis bahwa:

H3 : Kualitas Pengajar an berpengaruh terhadap Indeks

Pr estasi

2.4.4. Hubungan antar a Lingkungan Teman Sebaya terhadap Indeks

Pr estasi

Para ahli menyimpulkan bahwa lingkungan teman sebaya

merupakan lingkungan dimana terjadinya suatu interaksi yang intensif dan

cukup teratur dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan dalam usia

(38)

negative yang dikarenakan interaksi di dalamnya. demikian juga dengan

pergaulannya, mahasiswa dalam bergaul baik di lingkungan kampus

maupun di lingkungan sekitar sangat dipengaruhi oleh teman sebaya seperti

interaksi sosial yang dilakukan, keterlibatan individu yang dilakukan dan

dukungan dari teman sebaya baik berupa dukungan yang bersifat positif

maupun negatif. Oleh karena itu, lingkungan teman sebaya diduga

mempunyai pengaruh positif terhadap indeks prestasi dalam memahami

mata kuliah pengantar akuntansi.

Jadi berdasarkan uraian-uraian di atas maka dapat di simpulkan

bahwa lingkungan teman sebaya merupakan lingkungan dimana terjadinya

suatu interaksi yang intensif dan cukup teratur dengan orang-orang yang

mempunyai kesamaan dalam usia dan status, yang memberikan dampak

atau pengaruh positif maupun negatif yang dikarenakan interaksi di

dalamnya. Sehingga dari uraian di atas bisa disusun suatu hipotesis bahwa:

H4 : Lingkungan Teman Sebaya berpengaruh terhadap Indeks

Pr estasi

2.4.5. Perbedaan Indeks Pr estasi mahasiswa dari asal pendidikan SMA (IPA

dan IPS)

Banyak pengetahuan yang memilki atas suatu bidang study pada

jenjang pendidikan sebelumnya dapat dilihat dari jurusan asal pada SMA

(39)

banyak mengetahui seluk beluk akuntansi dibandingkan dengan calon

mahasiswa yang dulunya berasal dari jurusan IPA. Apabila siswa menaruh

minat pada suatu pelajaran akan memberi dampak yang baik bagi prestasi

belajar siswa (Tu’u,2004:78).

Pengalaman belajar antara siswa IPA dan IPS sangat berbeda karena

di dalam IPA hanya mempelajari tentang dunia sains sedangkan untuk

yang jurusan IPS sudah di ajarkan tentang asal mula akuntansi meskipun

belum sepenuhnya diajarkan tetapi sudah sebagian besar sudah

mempunyai bekal untuk melanjutkan bekal akuntansinya tersebut.

Sehingga pengalamn belajar akuntansi yang didapat mahasisa

sebelum berada di jenjang perguruan tinggi berpengaruh signifikan

terhadap prestasi belajar mahasiswa. Hal ini sejalan dengan Uyar dan

Gugormus (2011), Al Twaijry (2010) dan Byrne dan Flood (2008).

Jadi bagi mahaisswa yang berasal dari jurusan IPS sudah memilki

bekal untuk melanjutkan belajar akuntansi sedangkan untuk mahasiswa

yang berasal dari IPA belum memilki bekal apa-apa untuk melanjutkan

belajar akuntansi lebih dalam lagi. Hal inilah yang mengembangkan

hipotesis berikut:

H5 : Terdapat perbedaan Indeks Pr estasi mahasiswa dari asal

(40)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Penelitian ini berlokasi di lignkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, dan obyek

penelitian ini adalah mahasiswa S1 jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3.2. Operasional dan Pengukur an Variabel

3.2.1. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan pada

suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti atau secara

spesifik menentukan kegiatan yang dipakai untuk mengukur konstrak atau

variabel tersebut (Nazir,2005:126).

Berdasarkan judul yang dikemukakan dalam penelitian ini, maka

variabel-variabel yang akan diamati adalah sebagai berikut:

A. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Y : Indeks Prestasi

Adalah suatu hasil akhir atau serangkaian kegiatan-kegiatan

seorang mahasiswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan

(41)

B. Variabel Independen (Variabel Bebas)

X1 : Motivasi Belajar

Motivasi dipandang sebagai kekuatan yang mendorong

seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan dengan

baik agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

X2 : Lingkungan Keluarga

Adalah lingkungan terkecil dalam kesatuan

masyarakat. Keluarga dibangun dari sebuah perkawinan antara

seorang laki-laki dengan seorang wanita, kemudian hidup

bersama dan menghasilakn keturunan berupa anak. Maka yang

bertnggung jawab dalam sebuah keluarga adalah orang tua.

X3 : Kualitas Pengajaran

Adalah memiliki kualitas pengajaran setiap

mahasiswa bisa dengan mudah untuk mempelajari mata kuliah

pengantar akuntansi yang sebagai tolak ukur kemampuan

setiap mahasiswa untuk mendapatkan Indeks Prestasi (IP).

X4 : Lingkungan Teman Sebaya

Adalah merupakan suatu interaksi yang intensif dan

cukup teratur dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan

(42)

dengan teman sebaya di lingkungan sekolah maupun di

lingkungan tempat tinggal.

Di : IPA dan IPS

Pengalaman belajar antara siswa IPA dan IPS sangat

berbeda karena di dalam IPA hanya mempelajari tentang

dunia sains sedangkan untuk yang jurusan IPS sudah di

ajarkan tentang asal mula akuntansi meskipun belum

sepenuhnya diajarkan tetapi sudah sebagian diajarkan

sehingga siswa yang jurusan dari IPS kemungkinan besar

sudah mempunyai bekal untuk melanjutkan bekal

akuntansinya tersebut.

3.2.2. Pengukur an Variabel

Skala pengumpulan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

skala interval, sedangkan teknik pengukurannya menggunakan Semantic

Defernsial yang mempunyai skala 7 point, dalam buku Sumarsono (2004)

dengan pola sebagai berikut:

Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 Sangat setuju

Jawaban dengan nilai 1 berarti tidak setuju dengan pertanyaan

yang diberikan. Nilai 4 merupakan nilai tengah antara sangat setuju dengan

sangat tidak setuju, nilai 7 cenderung sangat setuju dengan pertanyaan yang

(43)

Berikut ini uraian sangat singkat mengenai teknik pengukuran

variabel terikat dan veriabel bebas dengan menggunakan instrument yaitu:

1. Motivasi Belajar (X1)

Pengukuran yang digunakan adalah Semantic Differensial dengan

skala interval. Insturmen yang berupa pertanyaan yang berjumlah

14 item yang diambil dari penelitian Purwanti (2009) dengan

skala 7 poin. Jawaban dengan nilai 1 berarti cenderung tidak

pernah dengan pertanyaan yang diberikan, nilai 4 merupakan nilai

tengah antara sangat tidak setuju dengan sangat setuju.

Kesimpulannya jawaban dengan nilai 1 sampai 3 artinya

responden cenderung mempunyai motivasi yang rendah dengan

pertanyaan yang diberikan, jawaban antara 5 sampai 7 berarti

responden cenderung mempunyai motivasi belajar yang tinggi

dengan pertanyaan yang di berikan.

2. Kualitas Pengajar an (X2)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 3

item pertanyaan yang diambil dari penelian Purwanti (2009).

teknik pengukurannya menggunakan 7 skala Semantic Differential

dengan skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval.

3. Lingkungan Keluar ga (X3)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 4

item pertanyaan yang diambil dari penelitian Hasanatin dan

(44)

Semantic Differential dengan skala pengukuran yang digunakan

adalah skala interval.

4. Lingkungan Teman Sebaya (X4)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 9

item pertanyaan yang diambil dari penelitian Purwanti (2009).

teknik pengukurannya menggunakan 7 skala Semantic Differential

dengan skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval.

5. Indeks Pr estasi (Y)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 13

item pertanyaan yang diambil dari penelitian Purwanti (2009).

teknik pengukurannya menggunakan 7 skala Semantic Differential

dengan skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval.

6. IPA dan IPS (Di)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 5

item pertanyaan yang diambil dari penelitian Purwanti (2009).

teknik pengukurannya menggunakan 7 skala Semantic Differential

dengan skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval.

Untuk mahasiswa yang asal sekolah SMA jurusan IPA

menggunakan D0 dan sedangkan mahasiswa yang asal sekolah

SMA jurusan IPS menggunakan D1 agar mudah di ketahui tingkat

(45)

3.3. Teknik Pengumpulan Sampel

3.3.1. Populasi

Menurut Sugiono (2005:90) populasi adalah generalisasi yang

terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang sudah

menempuh mata kuliah pengantar akuntansi dengan jumlah:

Tahun 2010 : 170 ……….... (Sumber : Akademik & P3M)

Tahun 2011 : 226

Tahun 2012 : 231 +

627

3.3.2. Sampel

Menurut Sugiono (2005:91) sampel adalah sebagian yang

mewakili populasi yang mempunyai ciri – ciri yang sama dengan populasi.

Untuk menentukan ukuran sampel dari suatu populasi dapat

ditentukan dengan menggunakan rumus Slovi (1960) seperti sebagai

berikut:

n =

(46)

Dimana:

= ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = presen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau

diinginkan yaitu 10%.

Pemakaian rumus diatas mempunyai asumsi bahwa populasi

berdistribusi normal. Berdasarkan data jumlah populasi maka

=

1 + ( )

= 627

1 + 627( 10%)

= 86,24 = 87 responden

Jadi jumlah sampel yang diambil sebanyak 87 responden

Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah probability

sampling dengan metode simple random sampling. Simple random

sampling digunakan karena anggota populasi bersifat homogen dan

mempunyai peluang yang sama untuk ditarik sebagai sampel.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

3.4.1. J enis dan Sumber Data

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dalam penelitian ini

(47)

diperoleh dari hasil komunikasi langsung dengan orang-orang yang

dijadikan responden dalam penelitian ini. Responden tersebut dipilih

berdasarkan hubungan responden dengan penelitian. Sedangkan sumber

data dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer yang dperoleh

dari hasil survey langsung penelitian dengan cara menyebarkan kuesioner.

Tujuan menyampaikan sendiri kuesioner kepada responden adalah agar

tingkat pengembalian kuesioner yang telah diisi responden bisa lebih tinggi

sehingga memenuhi target sampel.

3.4.2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan datanya menggunakan cara:

a. Interview

Pengumpulan data dengan wawancara secara langsung dengan

mahasiswa-mahasiswa yang dapat memberikan penjelasan serta

keterangan mengenai masalah yang diteliti.

b. Kuesioner

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan cara

menyebarkan daftar pertanyaan yang kemudian diisi oleh responden

dengan batas waktu yang ditetapkan oleh peneliti.

3.5. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

3.5.1. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan program

(48)

ini menggunakan alat statistik uji kualitas data , uji asumsi klasik dan

pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda.

Y = α + βX + β X + β X + β X + D +

Dimana :

Y = Indeks Prestasi

= konstanta

β - β = koefisien regresi

X = motivasi belajar

X = lingkungan keluarga

X = kualitas pengajaran

X = lingkungan teman sebaya

D = IPA dan IPS

= kesalahan (standard error)

a. Uji Kualitas Data

1) Uji Normalitas.

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah yang

dioleh sudah mengikuti distribusi normal atau tidak untuk

mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran sebaran

normal dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya

adalah Kolmogorov Smirnov dan metode Shapiro Wilk, dengan

(49)

Menurut Sumarsono (2004:40-42), pedoman dalam

mengambil keputusan apakah sebuah data mengikuti distribusi

normal adalah:

1. Jika nilai signifikan (nilai probabilitasnya) lebih kecil

dari 5% maka distribusi adalah tidak normal.

2. Jika nilai signifikan (nilai probabilitasnya) lebih besar

dari 5% maka distribusi adalah normal.

2) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana

alat pengukur itu (kuesioner) mengukur yang diinginkan. Valid

atau tidaknya alat ukur atau kuesioner tersebut dapat diuji

dengan mengkorelasikan antara skor total yang diperoleh

masing-masing butir pertanyaan dengan skor pertanyaan.

apabila korelasi antara skor total dengan skor masing-masing

pertanyaan signifikan, (ditunjukkan dengan taraf signifikan <

0,05), maka dapat dikatakan alat pengukuran tersebut

mempunyai validitas (Ghozali,2005:31).

3) Uji Reliabilitas

Menurut Sumarsono (2004:34), uji reliabilitas

digunakan untuk mengetahui apakah jawaban yang diberikan

responden dapat dipercaya atau dapat diandalakan. Dengan

(50)

pengukuran dua kali atau lebih terhadap obyek dan alat

pengukur yang sama (Sumarsono, 2004:34).

Menurut Nunnaly (1960) dalam Ghozali (2009:46),

pengukuran nilai reabilitas menggunakan nilai cronbach alpha.

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika

memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.

b. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Asumsi Klasik Multikolinier itas.

Uji Multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan adanya

hubungan linier antara variabel-variabel bebas dalam suatu model

regresi. Salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui ada

tidaknya multikolinieritas yaitu dengan cara melihat besarnya nilai

Variance Inflation Factor (VIF).

VIF dapat dihitung dengan rumus:

=

Tolerance mengukur variabilitas variabel yang terpilih

yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lain. Nilai

tolerance yang umum dipakai adalah 0,10 atau sama dengan nilai

VIF dibawah 10, maka tidak terjadi multikolinieritas (Ghozali,

(51)

2) Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas.

Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual

suatu pengamatan ke pengamat yang lain tetap, maka disebut

Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak

terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,2001:105).

Menurut Santoso (2001:301), deteksi adanya Heteroskedastisitas

adalah:

1. nilai probabilitas > 0,05 ; berarti bebas dari

Heteroskedastisitas.

2. Nilai probabilitas < 0,05 ; berarti terkena dari

Heteroskedastisitas.

3.5.2. Uji Hipotesis

3.5.2.1. Uji F

Uji ini dilakukan untuk melihat apakah model yang dianalisis

memiliki tingkat kelayakan model yang tinggi yaitu variabel – variabel

yang digunakan model mampu untuk menjelaskan fenomena yang

dianalisis.

Ho : β = β2 = β3 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara

(52)

Hi : β = β2 = β3 ≠ 0 (ada pengaruh yang signifikan antara variabel

X1, X2, X3, X4 terhadap Y

Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan (α) 0,05 kriteria

pengujian sebagai berikut:

1. Jika nilai probabilitas > 0,05, maka Ho diterima dan Hi ditolak,

berarti tidak ada pengaruh yang signifikan X1, X2, X3, X4

terhadap Y

2. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak dan Hi diterima,

berarti ada pengaruh yang signifikan X1, X2, X3, X4 terhadap Y

3.5.2.2. Uji Parsial (t test)

Uji menguji signifikan atau tidaknya pengaruh antara variabel

independen secara parsial terhadap variabel dependen digunakan uji t

dengan rumus sebagai berikut:

1. H0 : bj = 0 (tidak terdapat pengaruh yang nyata X1, X2, X3, X4

terhadap Y)

H0 : bj ≠ 0 (terdapat pengaruh yang nyata X 1, X2, X3, X4

terhadap Y)

Dimana j = 1,2,3,…., k : variabel ke j sampai ke k

2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 derajat

bebas [n-k] dimana:

(53)

kriteria kesimpulan :

H0 diterima jika nilai probabilitas ≥ 0,05

(54)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskr ipsi Obyek Penelitian

4.1.1. Sejar ah Singkat Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa

Timur

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

merupakan salah satu lembaga pendidikan swasta di Indonesia yang

didirikan oleh pejuang Kemerdekaan RI pada tanggal 5 Juli 1959, dengan

nama Akademi Administrasi Perusahaan “Veteran” (AAPV) Surabaya.

Mulai tanggal 1 April 1966 oleh Kementrian Treansmigrasi,

Urusan Veteran dan Demobilisasi disatukan dalam Perguruan Tinggi

Pembangunan Nasional (PTPN) “Veteran” Cabang Jawa Timur melakukan

pemekaran menjadi 3 Fakultas yaitu Ekonomi, Pertanian, dan Teknik

Kimia. Berdasarkan Surat Keputusan Kementrian Treansmigrasi, Urusan

Veteran dan Domibilisasi no 062/KPTS/MENTRANVED/68 status PTPN

“Veteran” Cabang Jawa Timur menjadi Perguruan Tinggi Kedinasan di

bawah Departemen Pertahanan Keamanan RI berlangsung pada tahun

1976, yang selanjutnya pada tanggal 31 Juni 1978 terjadi perubahan nama

menjadi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Cabang Jawa

Timur. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertahanan dan Keamanan.

(55)

UPN “Veteran” Yogyakarta, menjadi mandiri dan dipimpin oleh seorang

Rektor sehingga namanya berubah menjadi UPN “Veteran” Jawa Timur.

Berdasarkan Keputusan Bersama Mendikbud dan Menhankam

Nomor ; KEP/0307/U/1994. 10/XI/1994 tanggal 29 Nopember 1994

tentang Peningkatan Pengabdian Universitas Pembangunan Nasional

melalui Pelaksanaan Pengabdian Universitas Pembangunan Nasional

melalui Pelaksanaan Keterkaiatan dan Kesepadanan telah dialihkan

statusnya dari Perguruan Tinggi Kedinasan menjadi Perguruan Tinggi

Swasta. UPN ‘Veteran” Jawa Timur sejak tahun 1993 memiliki 5 Fakultas

dengan 16 Program Studi (Progdi), yang telah terakreditasi BAN-PT.

Sesuai dengan Instruksi Menteri Pertahanan dan Keamanan Nomor

: Inst/01/11/1996 tanggal 6 pebruari 1996 tentang pelaksanaan pelimpahan

Wewenang dan Tanggung Jawab Pembinaan Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran”, telah diserahkan pembinanannya Kepada Yayasan

Kejuangan Panglima Besar Sudirman (YKPBS) yang berkedudukan di

bawah Departemen Pertahanan JL. Wachid HasyimNo. 7 Jakarta, yang juga

membina SMU Unggulan Truna Nusantara di Magelang.

Berdasarkan SK Dirjen Dikti Nomor: 390/DIKTI/KEP/1999 telah

dibuka Program Magister Manajemen Agribisni (MMA), dan disusul

kemudian dengan program Magister Manajemen Ekonomi (MM) dan

Magister Akuntansi (Mak) dengan ijin penyelenggaraan No :

2307/JD/T/2001 tanggal 4 Juli 2001. Mulai TA 2001/2004 menambah satu

(56)

Industri, dengan ijin Operasi No. 2140/D/T/2005 tanggal 11 Juli 2005 serta

program studi Ilmu Hukum dengan ijin Operasional Nomor : 183/D/T/2007

tanggal 30 Januari 2007.

Surat ini UPN “Veteran” Jawa Timur telah memiliki enam (6)

Fakultas dan Program Pascasarjana dengan delapan belas (18) Program

Studi/Jurusan sebagai berikut:

1. Fakultas Ekonomi, dengan 3 Program Studi, sebagai

berikut:

a. Ekonomi Pembangunan (Akreditasi B)

b. Manajemen (Akreditasi B)

c. Akuntansi (Akreditasi A)

2. Fakultas Pertanian, dengan 2 Program Studi, sebagai

berikut:

a. Agriteknologi (Akreditasi B)

b. Agribisnis (Akreditasi B)

3. Fakultas Teknologi, dengan 4 Program Studi, sebagai

berikut:

a. Teknik Kimia (Akreditasi B)

b. Teknik Pangan (Akreditasi B)

c. Teknik Informatika (Akreditasi C)

(57)

4. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, dengan 4 Program Studi,

sebagai berikut:

a. Administrasi Publik (Akreditasi B)

b. Administrasi Bisnis (Akreditasi A)

c. Ilmu Komunikasi (Akreditasi B)

d. Hubungan Internasional (Akreditasi B)

5. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, dengan 3 Program

Studi, sebagai berikut:

a. Teknik Arsitektur (Akreditasi B)

b. Teknik Lingkungan (Akreditasi B)

c. Teknik Sipil (Akreditasi B)

d. Desain Komunikasi Visual, ijin Operasional DIKTI

6. Fakultas Hukum, dengan jurusan Ilmu Hukum (Akreditasi

A)

7. Pasca Sarjana (S-2), dengan 3 Program Studi, sebagai

berikut:

a. Magister Manajemen Agribisnis (Akreditasi B)

b. Magister Manajemen (Akreditasi B)

c. Akuntansi (Akreditasi B)

Pelaksanaan tata karma mahasiswa di lingkungan UPN “Veteran”

Jawa Timur yang sesuai dengan PP No. 60 tahun 1999 tentang Pendidikan

Tinggi, yaitu diberlakukannya tata tertib kehidupan kampus, tata tertib

(58)

mengatur perilaku mahasiswa guna menunjang tercapainya tujuan

pendidikan tinggi seperti yang diisyaratkan di dalam PP No. 60 tahun 1999

tersebut.

4.1.2. Gambar an Umum Fakultas Ekonomi Univer sitas Pembangunan

Nasional “Veteran” J awa Timur

Hingga saat ini Fkultas Ekonomi terdiri dari 3 Jurusan yaitu

Manajemen, Akuntansi, dan Ilmu Studi Pembangunan. Manajemen dan

Ilmu Study Pembangunan telah mempunyai status akreditasi B sedangkan

Akuntansi mempunyai status akreditasi A.

4.1.3. Gambar an Umum J ur usan Akuntansi

Jurusan Akuntansi dibagi menjadi tiga konsentrasi yaitu:

1. Akuntansi Keuangan bertujuan untuk mencetak mahasiswa lulusan

akuntansi dengan konsentrasi keuangan (Akuntan Publik) yang handal

dan kompeten yang mampu bersaing untuk menjadi pemeriksa laporan

keuangan, penilaian kinerja perusahaan mampu sebagai pembuat

laporan keuangan perusahaan.

2. Akuntansi Manajemen bertujuan untuk menceta mahasiswa lulusan

akuntansi dengan konsentrasi manajemen (Akuntan Internal) yang

handal dan kompeten yang mampu bersaing untuk menjadi pembuat

laporan keuangan perusahaan, penilaian kinerja perusahaan untuk

pengambilan keputusan pihak manajemen.

(59)

kompeten yang mampu bersaing untuk menjadi pembuat laporan

keuangan pemerintah daerah dan pusat di sektor pemerintahan dan

penanggung jawab pemerintah daerah ke pusat.

4.1.4. Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan

Falsafah

Turut serta mencerdaskan sumber daya manusia Indonesia melalui

wahan pendidikan tinggi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

adalah sebagian dari pembuatan mulia dan ibadah kepada Tuhan Yang

Maha Esa.

Visi

Sebagai pusat keunggulan dalam proses belajar mengajar dalam

bidang ilmu akuntansi dengan reputasi terpuji bagi dunia akademik dan

praktis dalam menghadapi dinamika.

Misi

1. Menyiapkan dan mencetak tenaga professional dibidang akuntansi yang

memiliki jiwa kepemimpinan dengan kemampuan intelektual yang

tinggi dan mampu berkarya pada jenjang professional.

2. Menyiapkan dan mencetak tenaga professional dibidang akuntansi yang

siap menjadi tulang punggung dalam pengelolaan perusahaan yang

memerlukan pnataan diri secara terus menerus guna meningkatkan

(60)

3. Menyiapkan dan mencetak tenaga professional yang mempunyai

komitmen terhadap nilai etika, budaya, kewirausahaan, dan orientasi

global.

Tujuan

Menunjang pembangunan nasional dibidang pendidikan tinggi

dalam rangka terciptanya sumber daya manusia yang cukup, professional,

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki disiplin,

bertanggung jawab dan pengabdian yang tinggi serta rasa kepedulian

terhadap pembangunan nasional.

4.2. Deskr ipsi Sampel Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa

akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

angkatan tahun 2010, 2011, 2012 yang berjumlah 627 mahasiswa.

Total kuesioner yang disebarkan sebanyak 87 buah. Kuesioner

disebarkan secara simple random sampling, dimana penulis menyebarkan

kuesioner secara acak, langsung kepada mahasiswa yang bersangkutan,

sehingga setiap mahasiswa memiliki peluang yang sama. Berdasarkan jumlah

sebaran yang ada, kuesioner yang diisi lengkap dan dikembangkan

menghasilkan sampel berjumlah 87 responden. Deskripsi responden yang

(61)

Tabel 4.1.

Karakteristik Responden

Karakteristik Kategori Jumlah

Jenis Kelamin

Laki – Laki 31

Perempuan 56

Indeks Prestasi

< 3,00 37

>3,00 50

Asal Jurusan

IPA 46

IPS 41

(Sumber : data responden)

4.3. Deskr ipsi Hasil Penelitian

Deskripsi hasil penelitian ini membahas tentang jawaban

responden atas pertanyaan – pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner

mengenai variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian, yaitu variabel

motivasi (X1), kualitas pengajaran (X2), lingkungan keluarga (X3),

lingkungan teman sebaya (X4), indeks prestasi (Y), IPA dan IPS (Di).

4.3.1. Rekapitulasi J awaban Variabel

Dari hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan untuk

memperoleh pendapat responden mengenai motivasi mahasiswa untuk

(62)

Tabel 4.2.

Rekapitulasi jawaban Responden Var iabel Motivasi (X1)

(63)

11 0

(Sumber : Lampiran 2)

Nilai rata – rata terbesar hasil kuesioner pada Motivasi adalah 27%

terletak pada skor 5 dimana mahasiswa akuntansi UPN “Veteran” Jawa

Timur memiliki Motivasi yang tergolong cukup, sedangkan nilai rata – rata

terkecil adalah 0% terletak pada skor 1 dan 2 dimana Motivasi mahasiswa

akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur masih kurang.

Berdasarkan nilai rata – rata terbesar 27% maka dapat disimpulkan

bahwa dari 87 responden ternyata memilki Motivasi yang cukup baik

(64)

Tabel 4.3.

(65)
(66)

24 0

(Sumber : Lampiran 3)

Nilai rata – rata terbesar hasil kuesioner pada Lingkungan

Keluarga adalah 27,99% terletak pada skor 7 dimana mahasiswa akuntansi

UPN “Veteran” Jawa Timur memiliki Lingkungan Keluarga yang tergolong

cukup, sedangkan nilai rata – rata terkecil adalah 0% terletak pada skor 1

dan 2 dimana Lingkungan Keluarga mahasiswa akuntansi UPN “Veteran”

Jawa Timur masih kurang.

Berdasarkan nilai rata – rata terbesar 27,99% maka dapat

disimpulkan bahwa dari 87 responden ternyata memilki Lingkungan

(67)

Tabel 4.4.

Rekapitulasi jawaban Responden Variabel Kualitas

Pengajar an (X3)

(Sumber : Lampiran 4)

Nilai rata – rata terbesar hasil kuesioner pada Kualitas Pengajaran

adalah 32,97% terletak pada skor 4 dimana mahasiswa akuntansi UPN

“Veteran” Jawa Timur memiliki Kualitas Pengajaran yang tergolong cukup,

sedangkan nilai rata – rata terkecil adalah 0% terletak pada skor 1 dan 2

dimana Kualitas Pengajaran mahasiswa akuntansi UPN “Veteran” Jawa

Timur masih kurang.

Berdasarkan nilai rata – rata terbesar 32,97% maka dapat

disimpulkan bahwa dari 87 responden ternyata memilki Kualitas

(68)

Tabel 4.5.

Rekapitulasi jawaban Responden Variabel Lingkungan Teman Sebaya (X4)

Gambar

TABEL 2.1 Perbedaan Antara Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir
Tabel 4.1.
Tabel 4.2.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, landasan hukum yang digunakan oleh Jaksa Pengacara Negara

Demikian undangan ini kami sampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.. PEMERINTAH KABUPATEN

1) Perusahaan tersebut akan memiliki pengaruh perdagangan yang lebih besar dalam melakukan tawar-menawar dengan distributor dan pengecer karena

telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen (S.M.) pada Program Studi

Analisis data yang digunakan adalah (1) Analisis, biaya, penerimaan dan keuntungan untuk mengetahui keuntungan usaha bandeng presto dalam satu bulan, (2) Internal

Tujuan dari penelitian ini adalah (a) Mendeskripsikan penggunaan metafora pada komentar blog seword ditinjau dari kajian sosiopragmatik, (b) Mendeskripsikan pemanfaatan hasil kajian

Menurut peneliti, ada korelasi yang positif seperti apa yang dikemukakan oleh Soenarko (2000, h.185) faktor-faktor penghambat dalam sebuah implementasi kebijakan

Angipora (1999) describes the best strategy combinations of the variables Advertising, Personal Selling and Promotion other tools, all of which are planned to achieve