SKRIPSI
Diajukan Oleh: Wiwin Widiyawati 1013010028/FE/EA
Kepada
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan dalam Menyelesaikan Gelar Sar jana EKONOMI DAN BISNIS
Pr ogdi Akuntansi
Diajukan oleh: Wiwin Widiyawati 1013010028/FE/EA
Kepada
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
Disusun Oleh : Wiwin Widiyawati 1013010028/FE/EA
Telah Diper tahankan Dihadapan Dan Diter ima Oleh Tim Penguji Skr ipsi J ur usan Akuntansi Fa kultas Ekonomi Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur
Pada Tanggal 17 Apr il 2014
Pembimbing Utama : Tim Penguji Ketua
Dr s. Ec. Saiful Anwar , M. Si Dr s. Ec. Saiful Anwar , M. Si Sekr etar is
Dr s. Ec. Sjafi’i, MM. AK Anggota
Dr . Gideon Setyo Budi. M. Si
Mengetahui Dekan Fa kultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur
memberikan rahmat dan hidayahNYA, sehingga penyusunan Skripsi yang berjudul “FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJ AR MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI DI Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an” J AWA TIMUR”, dapat terselesaikan. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam rangka memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasioanal “Veteran” Jawa Timur.
Terwujudnya Laporan Skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide, maupun pemikiran. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Rektor Prof. DR. Ir. Teguh Soedarto MP yang telah memberikan
kesempatan kepada saya dalam memperoleh pendidikan S1 di kampus Universitas
Pembangunan Nasioanal “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur. SE, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
5. Kedua orang tuaku tercinta yang telah memberikan segalanya bagiku yang tak
ternilai dan tak akan mampu terbalas. Semoga Allah SWT memberikan surga bagi
kalian berdua. Amin.
6. Bapak/ Ibu dosen Ekonomi Akuntansi atas semua ilmu yang telah diberikan.
7. Kakakku tercinta Suripno dan Adikku tercinta Fajar Ramadani, yang selalu
membuat hati ini merasa tenang.
8. Teman – teman seperjuangan Jurusan Ekonomi Akuntansi Universitas
Pembangunan Nasioanal “Veteran” Jawa Timur. Terima kasih atas Saran dan dukungannya selama ini.
9. Jajaran Karyawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Sawahan yang telah
memberikan banyak masukan dan arahan demi terselesainya kuliah ini.
10. Serta semua pihak yang banyak membantu dan mendukung kepada penulis yang dimana tidak dapat disebutkan satu persatu , penulis mohon maaf lahir dan batin atas semua hal perilaku dan ucapan yang selalu tidak berkenan di hati.
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun guna perbaikan dimasa yang akan datang.
Salam hormat. Surabaya, Maret 2014
iv
DAFTAR ISI ……….. iv
DAFTAR TABEL ………. viii
DAFTAR GAMBAR ……… x
DAFTAR LAMPIRAN ………. xi
ABSTRACT ………... xii
BAB I : PENDAHULUAN ………..….. 1
1.1. Latar Belakang ………..… 1
1.2. Rumusan Masalah ………... 4
1.3. Tujuan Penelitian ……….. 4
1.4. Manfaat Penelitian ……… 5
BAB II : LANDASAN TEORI ………. 6
2.1. Penelitian Terdahulu ………. 6
2.2. Landasan Teori ………. 10
2.2.1. Prestasi Belajar ………... 10
2.2.2. Mahasiswa yang berasal dari SMA (IPA dan IPS) ……… 17
2.3. Kerangka Berpikir ……… 18
3.2. Definisi Operasional variabel dan Pengukuran Variabel ………. 29
3.2.1. Definisi Operasional ……….. 29
3.2.2. Pengukuran variabel ………... 31
3.3. Teknik Pengumpula Sampel ………. 34
3.3.1. Populasi ……….. 34
3.3.2. Sampel ……… 34
3.4. Teknik Pengumpulan Data ………... 35
3.4.1. Jenis dan Sumber Data ……….. 35
3.4.2. Teknik Pengumpulan Data ……… 36
3.5. Teknik Analisi dan Hipotesis ………... 36
3.5.1. Teknik Analisis Data ………. 36
3.5.2. Uji Hipotesis ……….. 41
3.5.2.1. Statistik ……… 41
3.5.2.2. Uji F ………. 41
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….. 42
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ……….. 42
4.1.4. Lokasi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur ……….... 47
4.1.5. Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan ………... 47
4.1.6. Deskripsi Fakultas Ekonomi ……….. 48
4.1.7. Riwayat Progdi Akuntansi ………. 49
4.2. Deskripsi Sampel Penelitian ……… 51
4.3. Deskripsi Hasil Penelitian ……….... 52
4.3.1. Rekapitulasi Jawaban Variabel ……….. 53
4.4. Uji Kualitas Data ……….. 62
4.4.1. Uji Normalitas ……… 62
4.4.2. Uji Validitas ……… 63
4.4.3. Uji Reliability ………. 69
4.5. Uji Asumsi Klasik ……… 70
4.5.1. Multikolinieritas ……… 70
4.5.2. Heterokedastisitas ……….. 72
4.6. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis ……….... 74
4.6.1.3. Uji F ………. 78
4.7. Pembahasan Hasil Penelitian ………... 80
4.7.1. Implikasi Penelitian ………... 80
4.8. Perbedaan Penelitian Yang Dilakukan Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu ……….. 80
BAB V : KASIMPULAN DAN SARAN ………. 83
5.1. Kesimpulan ……….. 83
5.2. Saran ……….... 84 DAFTAR PUSTAKA
Wiwin Widiyawati Abstr act
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar mahasiswa yang berasal dari SMA (IPA dan IPS) dalam memahami Pengantar Akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional. Prestasi belajar adalah sebagai nilai yang merupakan bentuk perumusan akhir yang diberikan oleh guru yang terkait dengan kemajuan atau prestasi belajar siswa selama waktu tertentu.
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang sudah menempuh mata kuliah Pengantar Akuntansi pada angkatan tahun 2010, 2011, 2012. Sampel berjumlah 87 orang diambil dengan teknik probability sampling dengan metode simple random sampling dengan primer berupa kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah model regresi berganda yang menggunakan alat bantu komputer dengan SPSS 17. Hasil analisis kemudian di analisis dengan uji asumsi klasik serta uji F.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel motivasi memberikan pengaruh yang negative terhadap variabel Indeks Prestasi, pengaruh negative ini menunjukkan pengaruh yang terbaik. Artinya jika motivasi mengakibatkan Indeks Prestasi menurun. Sedangkan untuk variabel (Di) IPA dan IPS memberikan pengaruh yang positif menunjukkan adanya hubungan antara variabel Indek Prestasi, artinya jika IPA dan IPS tidak adanya perbedaan pada variabel Indeks Prestasi.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan Akuntansi di Indonesia di kembangkan sesuai dengan UUD
1945 dan UU Sistem Pendidikan Nasional 2003, yaitu pendidikan menjadi
media untuk mewujudkan suasana belajar dan proses. Menurut Soewardjono
(2005) pengetahuan terhadap ilmu Akuntansi dapat di pandang dari dua sisi
pengertian yaitu pengetahuan profesi (keahlian) yang di praktekan di dunia
nyata dan sekaligus suatu disiplin pengetahuan yang diajarkan di Perguruan
Tinggi. Perguruan Tinggi memiliki peran penting dalam menggali,
menumbuhkan dan mengembangkan potensi mahasiswa. Uyar dan
Gungormus (2011) mengemukakan bahwa mengetahui faktor penentu kinerja
mahasiswa sangat penting. Terutama bagi Perguruan Tinggi dan dosen harus
mencari faktor yang memiliki pengaruh pada prestasi belajar terlebih dahulu.
Faktor penentu kinerja mahasiswa telah menaruk perhatian para peneliti
Akademik dari berbagai Negara. Mereka mencoba menetukan variabel yang
mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa baik ke arah positif dan negatif.
Pengkajian tentang subjek ini telah dilakukan oleh berbagai Akademisi di
berbagai Negara dan Daerah (Mutchler, Turner, dan Williams, 1987 ; cheung
dan kan, 2002 ; Kruck dan Lending, 2003 ; Border, 1998 ; dalam Uyar dan
Prestasi belajar mahasiswa merupakan salah satu faktor penting dalam
kesuksesan mahasiswa di masa depannya. Prestasi belajar mahasiswa di
Perguruan Tinggi umumnya diukur dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).
Alfan dan Othman (2005) dalam Uyar dan Gungormus (2011) menyatakan
bahwa kemampuan mahasiswa dalam pergurua tinggi juga menjadi perhatian
perusahaan yang sering dikatakn sebagai “ end user” dalam rantai pasokan
lulusan untuk pasar tenaga kerja. Pesatnya perkembangan bisnis memberikan
lapangan kerja khusus akuntansi baik dari lulusan Perguruan Tinggi Negeri
(PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Salah satu mata kuliah wajib yang diajarakan baik di Perguruan Tinggi
Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) adalah Pengantar
Akuntansi. Pengantar Akuntansi merupakan mata kuliah yang diberikan
kepada semua mahasiswa Fakultas Ekonomi pada tahun pertama. Peneliti
mengarah lebih spesifik kepada kemampuan mahasiswa dalam matakuliah
Pengantar Akuntansi karena mata kuliah ini merupakan dasar untuk
mempelajari ilmu akuntansi lebih lanjut yakni mata kuliah Akuntansi
Keuangan, Sistem Informasi Akuntansi, Akuntansi Biaya, Akuntansi Sektor
Publik, Mnajamen Keuangan, dan Perpajakan. Selain itu, pengetahuan akan
dasar-dasar akuntansi merupakan suatu kunci utama untuk memperoleh suatu
pengetahuan terhadap teori akuntansi yang mendalam.
Dalam suatu lembaga pendidikan, prestasi belajar merupakan indikator
yang penting untuk mengukur keberhasilan proses belajar mengajar. Akan
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain disamping proses pengajaran itu sendiri
(Arkunto, 1990 : 21).
IPA sendiri berasal dari kata sains yang berarti alam. Sains menurut
Suyoso (1998:23) merupakan“ pengetahuan hasil kegiatan manusia yang
bersifat aktif dan dinamis tiada henti – hentinya serta diperoleh melalui
metode tertentu, sistematis, objektif, bermetode dan berlaku secara
universal” . Menurut Abdullah (1998:18), IPA merupakan “ pengetahuan
teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu
dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori,
eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara
yang satu dengan cara yang lain” . Dari pendapat diatas maka di simpulkan
bahwa IPA merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang
diperoleh dengan menggunakan langkah – langkah ilmiah yang berupa metode
ilmiah dan didapatkan dari hasil eksperimen atau opservasi yang bersifat
umum sehingga akan terus di sempurnakan.
Secara mendasar, pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia
yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan
dengan cara manusia memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan untuk
memenuhi materi, budaya dan kejiwaannya. Selain itu memanfaatkan sumber
daya yang ada dipermukaan bumi, mengatur kesejahteraan dan
pemerintahannya maupun kebutuhan lainnya dalam rangka mempertahankan
atau manusia sebagai anggota masyarakat. Dengan pertimbnagan bahwa
manusia dalam konteks sosial demikian luas, pengajaran IPS pada jenjang
pendidikan harus dibatasi sesuai dengan kemampuan peserta didik tiap
jenjang, sehinnga ruang lingkup pengajara IPS pada jenjang pendidikan dasar
berbeda dengan jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
Bertitik tolak dari permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk
mengangkat dan membahas secara ilmiah ke dalam bentuk skripsi satu tema
mengenai perbedaan prestasi mahasiswa yang berasal dari SMA (IPA dan
IPS) dalam memahami Pengantar Akuntansi.
1.2. Rumusan Masalah
Atas dasar uraian yang telah di jelaskan dalam latar belakang masalah ,
maka penulis merumuskan masalah yang akan dikaji adalah :
a. Apakah perbedaan prestasi mahasiswa yang berasal dari SMA (IPA
dan IPS) dalam memahami Pengantar Akuntansi?
b. Apakah variabel motivasi belajar, Lingkungan Keluarga, Kualitas
Pengajaran, Lingkungan Teman Sebaya berpengaruh terhadap Indeks
Prestasi?
1.3. Tujuan Penelitian
Berangkat dari rumusan masalah di atas, maka tujuan kajian ini adalah
sebagai berikut :
a. Mengetahui perbedaan prestasi mahasiswa yang berasal dari SMA
(IPA dan IPS) dalam memahami Pengantar Akuntansi di Universitas
b. Mengetahui variabel motivasi belajar, Lingkungan Keluarga, Kualitas
Pengajaran, Lingkungan Teman Sebaya berpengaruh terhadap Indeks
Prestasi.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penulisan skripsi ini, yaitu :
a. Menambah pengetahuan dan sebagai informasi bagi mahasiswa agar
dapat memahami kompetensi yang dibutuhkan oleh prestasi belajar
akuntansi, sehingga mahasiswa yang berasal dari SMA (IPA dan IPS)
untuk menyiapkan pengalaman maupun niat dan perhatian mereka dalam
lebih tekun belajar Pengantar Akuntansi .
b. Memberikan masukan bagi akademisi tentang potensi minat dan perhatian
yang dibutuhkan prestasi belajar oleh mahasiswa yang berasal dari SMA
jurusan IPA sehingga bisa mengikuti program study Pengantar Akuntansi.
c. Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang ingin mengkaji
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Penelitian Ter dahulu
Bagian ini berisikan fakta atau temuan serta penelitian yang telah
dilakukan peneliti terlebih dahulu yang berhubungan dengan permasalahan
dalam penelitian ini.
a. Lestari dan Suparlinah (2010)
Judul:
“ Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa pada mata
kuliah pengantar akuntansi sebagai variabel yang digunakan pengalaman
belajar, motivasi belajar, dan kualitas pengajaran”.
Perumusan Masalah:
1) Pengalaman belajar mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap
prestasi belajar.
2) Motivasi belajar mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap
prestasi belajar.
3) Kualitas pengajaran mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap
Kesimpulan:
1) Variabel pengalaman belajar ternyata mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap prestasi belajar.
2) Variabel motivasi ternyata mempunyai pengaruh secara signifikan
terhadap prestasi belajar.
3) Variabel kualitas pengajaran ternyata mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap prestasi belajar.
4) Variabel-variabel yang diambil guna keperluan penelitian ini, yaitu
pengalaman belajar, motivasi, kualitas pengukuran, ternyata secara
bersamaan mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif
terhadap prestasi belajar.
b. Sagita Adjani dan Helmy Adam (2012)
Judul: “ pengaruh pengalamn belajar, motivasi belajar, kualitas
pengajaran, dan lingkungan keluaraga terhadap prestasi belajar”.
Perumusan Masalah:
1) Pengalaman belajar mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap
prestasi beljar.
2) Motivasi belajar mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap
prestasi belajar.
3) Kualitas pengajaran mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap
4) Lingkungan keluarga mempunyai pengaruh yang bermakna
terhadap prestasi belajar.
Kesimpulan:
1) Variabel pengalaman belajar ternyata mempunyai pengaruh secara
signifikan terhadap prestasi belajar.
2) Variabel motivasi belajar ternyata mempunyai pengaruh secara
signifikan terhadap prestasi belajar.
3) Variabel kualitas pengajaran ternyata mempunyai pengaruh
signifikan terhadap prestasi belajar.
4) Variabel lingkungan keluarga ternyata mempunyai pengaruh
signifikan terhadap prestai belajar.
5) Variabel-variabel yang diambil guna keperluan penelitian ini, yaitu
pengalaman belajar, motivasi belajar, kualitas pengajaran,
lingkungan keluarga, ternyata secara bersamaan mempunyai
pengaruh yang signifikan dan positif terhadap prestasi belajar.
TABEL 2.1 Perbedaan Antar a Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian
Y = prestasi belajar
Mahasiswa
Y = prestasi belajar
Mahasiswa S1 Akuntansi
Y = Indeks Prestasi
Mahasiswa S1 Akuntansi
Universitas
Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Prestasi Belajar
a. Pengertian Belajar
belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian
manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk
peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan
kecakapan, penegtahuan, sikap, kebiasaan, pamahaman, ketrampilan,
daya piker, dan kemampuan-kemampuan yang lain.
Belajar merupakan kegiatan berproses dan merupakan unsure yang
sangat fundamental dalam setiap jenjang pendidikan. Dalam
keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan
yang paling pokok dan penting dalam keseluruhan proses pendidikan.
Belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk
pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan nilai yang positif sebagai
pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah
dipelajari. Kegiatan belajar tersebut ada yang dilakukan di sekolah, di
rumah, dan di tempat lain seperti di museum, di laboratorium, di hutan
dan dimana saja. Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang
kompleks. Sebagai tindakan maka belajar hanya dialami oleh siswa
sendiri dan akan menjadi penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses
Menurut Slameto (2010:2) “Belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara kesaluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungan lainnya”.
Menurut sugihartono (2007:74) “belajar merupakan suatu proses
memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan
tingkah laku dan kemampuan bereaksi yang relative permanen atau
menetap karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya”.
Menurut ngalim (2006:102) “belajar adalah suatu proses yang
menumbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam
tingkah laku dan atau kecakapan”. Wina (2009:112) “ belajar adalah
proses mental yang terjadi di dalam diri seseorang, sehingga
menyebabkan munculnya perubahan prilaku. Aktivitas mental itu
terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungan yang
disadari”.
Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam
wujud perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai
hasil pengalamannya sendiri karena adanya interaksi dengan
lingkungan yang disadari.
tentang belajar maka kita belajar bagaimana mengubah tingkah laku
seseorang. Moh. Surya (1997:54) mengemukakan pengertian belajar
sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Kemudian Abin Syamsudin (1996:20) mengatakan bahwa belajar
adalah suatu proses perubahan perilaku/pribadi seseorang berdasarkan
praktek atau pengalaman tertentu.
Hal serupa diungkapkan oleh Oemar Hamalik (1992:56) yang
menyatakan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku berkat
adanya latihan dan pengalaman. Sedangkan Moh. Uzer Usman (1996:4)
berpendapat bahwa belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah
laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan
individu, individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih
mampu berinteraksi dengan lingkungannya.
Di dalam Ensiklopedi pendidikan (Sugarda, 1999:46) dikatakan
bahwa belajar adalah “berusaha memiliki pengetahuan atau kecakapan”.
Seseorang telah mempelajari sesuatu hanya dari proses belajar
sebelumnya, tetapi harus diingat juga bahwa belajar mempunyai
hubungan yang erat dengan masa peka, yaitu suatu masa di saat sesuatu
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa belajar adalah proses perubahan di dalam diri
manusia. Pabila setelah belajar tidak terjadi perubahan dala diri
manusia, maka tidaklah dikatakan bahwa padanya telah berlangsung
proses belajar. Perubahan sebagai hasil drai proses belajar dapat
diwujudkan dalam berbagai bentuk yang relative permanen, seprti
perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa,
dari tidak terampil menjadi terampil, serta aspek-aspek lainnya.
Sedangkan erubahan dapat diwujudkan dalam bentuk perubahan
kondisi yang bersifat kontemporer, seperti anak-anak menjadi dewasa
atau dari berbaring, merangkak, berdiri dan baru kemudian bisa
berjalan. Perubahan tersebut hendaknya terjadi sebagai akibat
interaksinya dengan lingkungan. Tidak karena proses pertumbuhan fisik
atau kedewasaan. Selain itu, perubahan tersebut haruslah bersifat
relative permanen, tahan lama dan menetap, tidak berlangsung sesaat
saja.
b. Pengertian pr estasi
salah satu bukti menunujukkan keberhasilan belajar adalah prestasi
belajar yang diperoleh. Menurut kamus besar bahasa Indonesia
(2004:786), “Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah
dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya)”. Kata prestasi berasal dari
bahwa prestasi belajar merupakan hasil usaha kegiatan belajar yang
telah dicapai.
Menurut Sardirman ( 2001:46), ”Prestasi adalah kemampuan nyata
yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang
mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam
belajar”. Jadi dari pendapat ahli tersebut, pengukuran hasil belajar
umumnya menggunakan test sebagai alat ukur yang mencerminkan
tingkat penguasaan pengukuran hasil belajar untuk mengetahui prestasi
belajar mahasiswa pada seluruh mata kuliah. Pada umumnya dapat
dilakukan dengan test sebagai alat ukurnya. Dari penilaian test tersebut
diperoleh data mengenai sederetan nilai-nilai. Nilai-nilai inilah yang
disebut dengan prestasi belajar mahasiswa yang dapat dinyatakan
dengan : Indeks Prestasi Komulatif (IPK).
c. Pengertian Prestasi Belajar
menurut Sumadi (2002: 297), ”prestasi belajar sebagai nilai yang
merupakan bentuk perumusan akhir yang diberikan oleh guru yang
terkait dengan kemajuan atau prestasi belajar siswa selama waktu
tertentu”. Bukti keberhasilan dari seseorang setelah memperoleh
pengalaman belajar atau mempelajari sesuatu merupakan prestasi balajar
yang dicapai oleh siswa dalam waktu tertentu.
Menurut Nana (2009:102) : Hasil belajar atau achievement
atau kapasitas yang dimiliki oleh seseorang. Penguasaan hasil belajar
oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya , baik perilaku dalam
bentuk penguasan pengetahuan , keterampilan berfikir maupun
keterampilan motorik.
Prestasi Belajar adalah hasil dari pengukuran dan penilaian usaha
belajar. Dengan mengetahui prestasi belajar , dapat diketahui kedudukan
anak di dalam kelas. Seperti yang dinyatakan dalam bentuk simbul ,
angka , huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang
sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu”.
Berdasarkan beberapa pengertian prestasi belajar di atas dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil penelitian dari kegiatan
belajar yang telah dilakukan dan merupakan bentuk perumusan akhir
yang diberikan oleh dosen untuk melihat sampai dimana kemamuan
mahasiswa yang dinyatakan dalam bentuk simbul, angka, huruf maupun
kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai.
d. Faktor –Faktor yang Mempengar uhi Prestasi Belajar
secara umum menurut Baharuddin (2009:19) faktor – faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar dibedakan menjadi dua kategori yaitu :
Faktor Internal merupakan faktor – faktor yang berasal dari dalam
diri individu dan dapat mempengaruhi prestasi belajar individu. Faktor –
Faktor Eksternal merupakan faktor – faktor yang berasal dari luar
diri individu yaitu kondisi lingkungan di sekitar mahasiswa :
Lingkungan sosial adalah lingkungan yang mencakup keluarga, sekolah,
masyarakat dan kelompok.
Lingkungan non sosial adalah lingkungan selain atau lingkungan
diluar lingkungan sosial, seperti gedung sekolah dan letaknya, rumah
tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat – alat belajar, keadaan
cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.
Menurut Ngalim (2006:102) faktro – faktor yang mempengaruhi
proses dan dan hasil belajar yaitu:
Faktor sosial : faktor keluarga, guru dan cara mengajarnya, alat –
alat yang dipergunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan
kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial.
Faktor individual antara lain : kematangan, kecerdasan, latihan,
motivasi dan faktor pribadi.
Berdasarkan uraian diatas dapat di simpulkan bahwa prestasi
belajar dapat di peroleh oleh dua faktor yaitu :
Faktor internal yakni faktor yang muncul dari dalam individu yang
berupa faktor jasmani (keshatan dan cacat tubuh), faktor psikologis
(intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan,
Faktor eksternal yakni kondisi lingkungan disekitar siswa
diantaranya lingkungan keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar
anggota keluarga, suasana ruma, keadaan ekonomi keluarga, pengertian
orang tua, latar belakang keluaraga).
2.2.2. mahasiswa yang berasal dar i asal pendidikan SMA (IPA dan IPA)
Banyak pengetahuan yang memiliki atas suatu bidang study pada
jenjang pendidikan sebelumnya dapat dilihat dari jurusan asala pada SMA
(IPA dan IPS). Bagi mahasiswa yang berasal dari jurusan IPS akan lebih
banyak mengetahui seluk beluk akuntansi dibnadingkan dengan calon
mahasiswa yang dulunya bersala dari jurusan IPA. Apabila siswa menaruh
minat pada suatu pelajaran tertentu biasanya cenderung untuk
memperhatikan dengan baik. Minat dan perhatian yang tinggi pada mata
pelajaran akan memberi dampak yang baik prestasi belajar siswa
(Tu’u,2004:78).
Pengalaman belajar antara siswa IPA dan IPS sangat berbeda
karena di dalam IPA hanya mempelajari tentang dunia sains sedangkan
untuk yang jurusan IPS sudah di ajarkan entang asal mula akuntansi
meskipun belum sepenuhnya diajarkan tetapi sudah sebagian diajarkan
sehingga siswa yang jurusan dari IPS kemungkinan besar sudah
mempunyai bekal untuk melanjutkan bekal akuntansinya tersebut.
Sehingga pengalaman belajar akuntansi yang didapat mahasiswa
terhadap prestasi belajar mahasiswa. Hal ini sejalan dengan Uyar dan
Gugormus (2011), Al Twaijry (2010) dan Byrne dan Flood (2008).
Jadi bagi mahasiswa yang berasal dari jurusan IPS sudah memiliki
bekal untuk melanjutkan belajar akuntansi sedangkan untuk mahasiswa
yang berasal dari IPA belum memiliki bekal apa-apa untuk mlanjutkan
belajar akuntansi lebih dalam lagi.
Variabel dari penelitian ini adalah perbedaan Indeks Prestasi
mahasiswa dari asal pendidikan SMA (IPA dan IPS).
2.3. Kerangka Berpikir
Berdasarkan latar belakang permasalahan dan teori yang telah
dikemukakan diatas, maka dapat disusun premsi-premsi dan kerangka berpikir
sebagai berikut:
Premsi 1:
Menurut Alderfer (Nashar,2004) motivasi belajar adalah
kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh
hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin.
Motivasi belajar yang dikemukakan Davis (dalam
Andayani,2006:25):”motivasi or motivation refres to an internal state
resulting from a need which incites behavior, usually directed towarked
merupakan sesuatu yang berasal dari dalam diri seseorang yang muncul dalam
rangka memenuhi kebutuhannya.
Motivasi belajar yang dikemukakan Nasution (1993:08) yang
menyatakan: motivasi adalah kondisi psikologis seseorang untuk melakukan
sesuatu.
Motivasi belajar yang dikemukakan Sardiman (2007:75): keseluruhan
daya dan penggerak psikis di dalam diri seseorang yang menimbulkan
kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar dan memberi arah pada
kegiatan belajar demi mencapai tujuan.
Motivasi belajar yang dikemukakan Winkel (1983:27) menyatakan:
motivasi belajar merupakan faktor psikis, yang bersifat ninintelektual yang
berperan dalam hal gairah belajar. Siswa yang bermotivasi kuat akan
mempunyai banyak energy untuk melakukan kegiatan.
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya pengerak dalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari
kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan
yang dikehendaki oleh subjek belajaritu dapat tercapai (Sardiman,1986:75).
Demikian dalam belajar, prestasi siswa akan lebih baik bila siswa
memiliki dorongan motivasi orang tua untuk berhasil lebih besar dalam diri
kecerdasan tinggi mungkin akan gagal berprestasi karena kurang adanya
motivasi dari orang tua.
Presmi 2:
Pengertian lingkungan keluarga berasal dari dua kata, yaitu lingkungan
dan keluarga. J. P. Chaplin (Syamsu Yusuf,2000) mengemukakan bahwa
“lingkungan merupakan keseluruhan aspek atau fenomena fisik atau sosial
yang mempengaruhi perkembangan individu. Sementara, Joe Kathena
(Syamsu Yusuf,2000) mengemukakan bahwa “lingkungan keluarga
merupakan segala sesuatu yang berada di luar individu yang meliputi fisik dan
sosial budaya”. Lingkungan ini merupakan sumber seluruh informasi yang
diterima individu melalui alat inderanya yaitu penglihatan, penciuman,
pendengaran, dan rasa.
Lingkungan yang mempunyai perkembangan individu yaitu
lingkungan keluarga, sekolah, kelompok sebaya (peer group), dan masyarakat.
Lingkungan pertama yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan
individu adalah lingkungan keluarga.
Premsi 3:
Menurut para ahli jika bicara tentang pengertian kualitas, tentunya
akan banyak versi dari masing-masing pakar dalam bidangnya, berikut saya
mencoba untuk mengumpulkan beberapa pengertian kualitas dari beberapa
Menurut Jones A. Majid, (2005:16) pengajaran adalah suatu cara
bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi peserta didik. Dengan
kata lain pengajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh apra guru dan
pembimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki
pengalaman belajar.
Kualitas pengajaran memilki arti bahwa kualitas pembelajaran pada
suatu pendidikan yang untuk mempermudah dalam proses belajar. Dengan
demikian kualitas pengajran setiap mahasiswa bisa dengan mudah untuk
mempelajari mata kuliah pengantar akuntansi yang sebagai tolak ukur
kemampuan setiap mahasiswa untuk mendapatkan Indeks Prestasi (IP).
Premsi 4:
Kelompok sebaya merupakan institusi sosial kedua terpenting sesudah
keluarga, pentingnya peranan kelompok sebaya itu telah disadari baik oleh
orang tua maupun guru. Anak memasuki kelompok sebaya secara alamiah
bermula sejak dia memasuki kelompok permainan dengan anak-anak di
lingkungan tetangga. Dengan memasuki sekolah, anak memasuki kelompok
sebaya yang lebih besar, yaitu teman-teman sekelasnya. Pada amsa remaja
anak menghadapi kemungkinan oilihan kelompok teman sebaya yang
bermacam-macam. Demikian pula setelah dewasa, individu dapat menjadi
Unsur pokok dalam pengertian kelompok sebaya sebagai berikut:
a) Kelompok sebaya adalah kelompok primer yang hubungan
antar anggota.
b) Anggota kelompok sebaya terdiri atas sejumlah individu yang
mempunyai persamaan usia dan status atau posisi sosial.
c) Istilah kelompok sebaya dapat menunjukkan kelompok
anak-anak, kelompok remaja atau kelompok orang dewasa
(Vembrianto,2003:55).
Premsi 5:
Indeks Prestasi adalah penilaian keberhasilan seorang mahasiswa yang
menyatakan dengan nilai kredit rata-rata yang merupakaan satuan nilai akhir
yang menggambarkan mutu penyelesaian suatu program study indeks prestasi
dihitung pada setiap akhir semester.
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir
IPA dan IPS (Di)
Lingkungan keluarga (X2)
Lingkungan teman sebaya (X4) Kualitas pengajaran
(X3) Motivasi belajar
(X1)
Indeks Prestasi (Y)
2.4. Pengembangan Hipotesis
Dalam pengembangan hipotesis dijelaskan bagaimana
hipotesis-hipotesis di penelitian ini dapat berkembang. Hipotesis penelitian ini adalah.
2.4.1. Hubungan antar a Motivasi Belajar dengan Indeks Prestasi Mahasiswa
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri
mahasiswa itu sendiri yang menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan
arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek
belajar itu dapat tercapai. Mahasiswa yang mempunyai motivasi tanpa
dirangsang dari luar dalam proses belajar mengajar akan cenderung akan
siap dan tekun mengerjakan tugas-tugas belajar yang sebenarnya
(Winkel,1999:24). Penelitian ini Kruck dan Lending (2003), Rusdyana
(2010), Rahayu (2010), menemukan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara motivasi belajar dengan Indeks Prestasi.
Jadi motivasi dapat didefinisikan pula sebgai kesediaan untuk
mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi kea rah tujuan-tujuan yang hendak
dicapainya, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk memenuhi
suatu kebutuhan individu (Setiadi,2008). Sehingga dari usulan di atas bisa
disusun suatu hipotesis bahwa:
2.4.2. Hubungan antar a Lingkungan Keluar ga dengan Indeks Pr estasi
(Slameto,2003:61) Lingkungan Keluarga merupakan lingkungan
pertama yang mempunyai pengaruh kuat kepada individu dibandingkan
dengan lingkungan sekunder yang ikatannya agak longgar. Faktor-faktor
keluarga yang berpengaruh terhadap indeks prestasi yakni, cara orang tua
mendidik, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, perhatian orang tua,
dan relasi antara anggota keluarga diduga memiliki pengaruh tehadap
indeks prestsi mahasiswa. Uwoifo (2008) dan Syahadatina (2011)
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara lingkungan
keluarga dan indeks prestasi mahasiswa.
Jadi oleh karena itu dijelaskan oleh Anton M. Moeliono, dkk.,
bahwa orang tua adalah “Ayah Ibu Kandung”. Selain melahirkan seorang
anak, orang tua juga sangat dekat dengan anaknya karena mereka
mengasuh dan mendidiknya sesuai dengan kemampuan dan kecakapan
mereka dan anak diberi limpahan kasih sayang yang tak terukur besarnya.
Sehingga dari usulan di atas disusun suatu hipotesis bahwa:
H2 : Lingkungan Keluar ga berpengaruh terhadap Indeks
2.4.3. Hubungan antar a Kualitas Pengajar an terhadap Indeks Pr estasi
Penelitian Lestari dan Suoarlinah (2010) dan Beke (2008),
menyebutkan bahwa kualitas pengajaran berpengaruh terhadap orientasi
professional. Semakin banyak penguasaan dosen dalam menggunakan
metode, pendekatan media, dan prinsip-prinsip pengajaran maka semakin
tinggi orientasi profesionalisme dosen yang berpengaruh positif terhadap
hasil belajar siswa.
Jadi kualitas pengajaran memiliki arti bahwa kualitas pembelajran
pada suatu pendidkan yang untuk mempermudah dalam proses belajar.
Dengan memilki kualitas pengajaran setiap mahasiswa bisa dengan mudah
untuk mempelajari mata kuliah pengantar akuntansi yang sebagai tolak
ukur kemampuan setiap mahasiswa untuk mendapatkan Indeks Prestasi
(IP). Sehingga dari uraian di atas bisa disusun suatu hipotesis bahwa:
H3 : Kualitas Pengajar an berpengaruh terhadap Indeks
Pr estasi
2.4.4. Hubungan antar a Lingkungan Teman Sebaya terhadap Indeks
Pr estasi
Para ahli menyimpulkan bahwa lingkungan teman sebaya
merupakan lingkungan dimana terjadinya suatu interaksi yang intensif dan
cukup teratur dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan dalam usia
negative yang dikarenakan interaksi di dalamnya. demikian juga dengan
pergaulannya, mahasiswa dalam bergaul baik di lingkungan kampus
maupun di lingkungan sekitar sangat dipengaruhi oleh teman sebaya seperti
interaksi sosial yang dilakukan, keterlibatan individu yang dilakukan dan
dukungan dari teman sebaya baik berupa dukungan yang bersifat positif
maupun negatif. Oleh karena itu, lingkungan teman sebaya diduga
mempunyai pengaruh positif terhadap indeks prestasi dalam memahami
mata kuliah pengantar akuntansi.
Jadi berdasarkan uraian-uraian di atas maka dapat di simpulkan
bahwa lingkungan teman sebaya merupakan lingkungan dimana terjadinya
suatu interaksi yang intensif dan cukup teratur dengan orang-orang yang
mempunyai kesamaan dalam usia dan status, yang memberikan dampak
atau pengaruh positif maupun negatif yang dikarenakan interaksi di
dalamnya. Sehingga dari uraian di atas bisa disusun suatu hipotesis bahwa:
H4 : Lingkungan Teman Sebaya berpengaruh terhadap Indeks
Pr estasi
2.4.5. Perbedaan Indeks Pr estasi mahasiswa dari asal pendidikan SMA (IPA
dan IPS)
Banyak pengetahuan yang memilki atas suatu bidang study pada
jenjang pendidikan sebelumnya dapat dilihat dari jurusan asal pada SMA
banyak mengetahui seluk beluk akuntansi dibandingkan dengan calon
mahasiswa yang dulunya berasal dari jurusan IPA. Apabila siswa menaruh
minat pada suatu pelajaran akan memberi dampak yang baik bagi prestasi
belajar siswa (Tu’u,2004:78).
Pengalaman belajar antara siswa IPA dan IPS sangat berbeda karena
di dalam IPA hanya mempelajari tentang dunia sains sedangkan untuk
yang jurusan IPS sudah di ajarkan tentang asal mula akuntansi meskipun
belum sepenuhnya diajarkan tetapi sudah sebagian besar sudah
mempunyai bekal untuk melanjutkan bekal akuntansinya tersebut.
Sehingga pengalamn belajar akuntansi yang didapat mahasisa
sebelum berada di jenjang perguruan tinggi berpengaruh signifikan
terhadap prestasi belajar mahasiswa. Hal ini sejalan dengan Uyar dan
Gugormus (2011), Al Twaijry (2010) dan Byrne dan Flood (2008).
Jadi bagi mahaisswa yang berasal dari jurusan IPS sudah memilki
bekal untuk melanjutkan belajar akuntansi sedangkan untuk mahasiswa
yang berasal dari IPA belum memilki bekal apa-apa untuk melanjutkan
belajar akuntansi lebih dalam lagi. Hal inilah yang mengembangkan
hipotesis berikut:
H5 : Terdapat perbedaan Indeks Pr estasi mahasiswa dari asal
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Penelitian ini berlokasi di lignkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, dan obyek
penelitian ini adalah mahasiswa S1 jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3.2. Operasional dan Pengukur an Variabel
3.2.1. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan pada
suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti atau secara
spesifik menentukan kegiatan yang dipakai untuk mengukur konstrak atau
variabel tersebut (Nazir,2005:126).
Berdasarkan judul yang dikemukakan dalam penelitian ini, maka
variabel-variabel yang akan diamati adalah sebagai berikut:
A. Variabel Dependen (Variabel Terikat)
Y : Indeks Prestasi
Adalah suatu hasil akhir atau serangkaian kegiatan-kegiatan
seorang mahasiswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
B. Variabel Independen (Variabel Bebas)
X1 : Motivasi Belajar
Motivasi dipandang sebagai kekuatan yang mendorong
seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan dengan
baik agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
X2 : Lingkungan Keluarga
Adalah lingkungan terkecil dalam kesatuan
masyarakat. Keluarga dibangun dari sebuah perkawinan antara
seorang laki-laki dengan seorang wanita, kemudian hidup
bersama dan menghasilakn keturunan berupa anak. Maka yang
bertnggung jawab dalam sebuah keluarga adalah orang tua.
X3 : Kualitas Pengajaran
Adalah memiliki kualitas pengajaran setiap
mahasiswa bisa dengan mudah untuk mempelajari mata kuliah
pengantar akuntansi yang sebagai tolak ukur kemampuan
setiap mahasiswa untuk mendapatkan Indeks Prestasi (IP).
X4 : Lingkungan Teman Sebaya
Adalah merupakan suatu interaksi yang intensif dan
cukup teratur dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan
dengan teman sebaya di lingkungan sekolah maupun di
lingkungan tempat tinggal.
Di : IPA dan IPS
Pengalaman belajar antara siswa IPA dan IPS sangat
berbeda karena di dalam IPA hanya mempelajari tentang
dunia sains sedangkan untuk yang jurusan IPS sudah di
ajarkan tentang asal mula akuntansi meskipun belum
sepenuhnya diajarkan tetapi sudah sebagian diajarkan
sehingga siswa yang jurusan dari IPS kemungkinan besar
sudah mempunyai bekal untuk melanjutkan bekal
akuntansinya tersebut.
3.2.2. Pengukur an Variabel
Skala pengumpulan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
skala interval, sedangkan teknik pengukurannya menggunakan Semantic
Defernsial yang mempunyai skala 7 point, dalam buku Sumarsono (2004)
dengan pola sebagai berikut:
Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 Sangat setuju
Jawaban dengan nilai 1 berarti tidak setuju dengan pertanyaan
yang diberikan. Nilai 4 merupakan nilai tengah antara sangat setuju dengan
sangat tidak setuju, nilai 7 cenderung sangat setuju dengan pertanyaan yang
Berikut ini uraian sangat singkat mengenai teknik pengukuran
variabel terikat dan veriabel bebas dengan menggunakan instrument yaitu:
1. Motivasi Belajar (X1)
Pengukuran yang digunakan adalah Semantic Differensial dengan
skala interval. Insturmen yang berupa pertanyaan yang berjumlah
14 item yang diambil dari penelitian Purwanti (2009) dengan
skala 7 poin. Jawaban dengan nilai 1 berarti cenderung tidak
pernah dengan pertanyaan yang diberikan, nilai 4 merupakan nilai
tengah antara sangat tidak setuju dengan sangat setuju.
Kesimpulannya jawaban dengan nilai 1 sampai 3 artinya
responden cenderung mempunyai motivasi yang rendah dengan
pertanyaan yang diberikan, jawaban antara 5 sampai 7 berarti
responden cenderung mempunyai motivasi belajar yang tinggi
dengan pertanyaan yang di berikan.
2. Kualitas Pengajar an (X2)
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 3
item pertanyaan yang diambil dari penelian Purwanti (2009).
teknik pengukurannya menggunakan 7 skala Semantic Differential
dengan skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval.
3. Lingkungan Keluar ga (X3)
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 4
item pertanyaan yang diambil dari penelitian Hasanatin dan
Semantic Differential dengan skala pengukuran yang digunakan
adalah skala interval.
4. Lingkungan Teman Sebaya (X4)
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 9
item pertanyaan yang diambil dari penelitian Purwanti (2009).
teknik pengukurannya menggunakan 7 skala Semantic Differential
dengan skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval.
5. Indeks Pr estasi (Y)
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 13
item pertanyaan yang diambil dari penelitian Purwanti (2009).
teknik pengukurannya menggunakan 7 skala Semantic Differential
dengan skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval.
6. IPA dan IPS (Di)
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 5
item pertanyaan yang diambil dari penelitian Purwanti (2009).
teknik pengukurannya menggunakan 7 skala Semantic Differential
dengan skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval.
Untuk mahasiswa yang asal sekolah SMA jurusan IPA
menggunakan D0 dan sedangkan mahasiswa yang asal sekolah
SMA jurusan IPS menggunakan D1 agar mudah di ketahui tingkat
3.3. Teknik Pengumpulan Sampel
3.3.1. Populasi
Menurut Sugiono (2005:90) populasi adalah generalisasi yang
terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang sudah
menempuh mata kuliah pengantar akuntansi dengan jumlah:
Tahun 2010 : 170 ……….... (Sumber : Akademik & P3M)
Tahun 2011 : 226
Tahun 2012 : 231 +
627
3.3.2. Sampel
Menurut Sugiono (2005:91) sampel adalah sebagian yang
mewakili populasi yang mempunyai ciri – ciri yang sama dengan populasi.
Untuk menentukan ukuran sampel dari suatu populasi dapat
ditentukan dengan menggunakan rumus Slovi (1960) seperti sebagai
berikut:
n =
Dimana:
= ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = presen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau
diinginkan yaitu 10%.
Pemakaian rumus diatas mempunyai asumsi bahwa populasi
berdistribusi normal. Berdasarkan data jumlah populasi maka
=
1 + ( )
= 627
1 + 627( 10%)
= 86,24 = 87 responden
Jadi jumlah sampel yang diambil sebanyak 87 responden
Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah probability
sampling dengan metode simple random sampling. Simple random
sampling digunakan karena anggota populasi bersifat homogen dan
mempunyai peluang yang sama untuk ditarik sebagai sampel.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
3.4.1. J enis dan Sumber Data
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dalam penelitian ini
diperoleh dari hasil komunikasi langsung dengan orang-orang yang
dijadikan responden dalam penelitian ini. Responden tersebut dipilih
berdasarkan hubungan responden dengan penelitian. Sedangkan sumber
data dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer yang dperoleh
dari hasil survey langsung penelitian dengan cara menyebarkan kuesioner.
Tujuan menyampaikan sendiri kuesioner kepada responden adalah agar
tingkat pengembalian kuesioner yang telah diisi responden bisa lebih tinggi
sehingga memenuhi target sampel.
3.4.2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan datanya menggunakan cara:
a. Interview
Pengumpulan data dengan wawancara secara langsung dengan
mahasiswa-mahasiswa yang dapat memberikan penjelasan serta
keterangan mengenai masalah yang diteliti.
b. Kuesioner
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan cara
menyebarkan daftar pertanyaan yang kemudian diisi oleh responden
dengan batas waktu yang ditetapkan oleh peneliti.
3.5. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
3.5.1. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan program
ini menggunakan alat statistik uji kualitas data , uji asumsi klasik dan
pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda.
Y = α + βX + β X + β X + β X + D +
Dimana :
Y = Indeks Prestasi
= konstanta
β - β = koefisien regresi
X = motivasi belajar
X = lingkungan keluarga
X = kualitas pengajaran
X = lingkungan teman sebaya
D = IPA dan IPS
= kesalahan (standard error)
a. Uji Kualitas Data
1) Uji Normalitas.
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah yang
dioleh sudah mengikuti distribusi normal atau tidak untuk
mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran sebaran
normal dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya
adalah Kolmogorov Smirnov dan metode Shapiro Wilk, dengan
Menurut Sumarsono (2004:40-42), pedoman dalam
mengambil keputusan apakah sebuah data mengikuti distribusi
normal adalah:
1. Jika nilai signifikan (nilai probabilitasnya) lebih kecil
dari 5% maka distribusi adalah tidak normal.
2. Jika nilai signifikan (nilai probabilitasnya) lebih besar
dari 5% maka distribusi adalah normal.
2) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana
alat pengukur itu (kuesioner) mengukur yang diinginkan. Valid
atau tidaknya alat ukur atau kuesioner tersebut dapat diuji
dengan mengkorelasikan antara skor total yang diperoleh
masing-masing butir pertanyaan dengan skor pertanyaan.
apabila korelasi antara skor total dengan skor masing-masing
pertanyaan signifikan, (ditunjukkan dengan taraf signifikan <
0,05), maka dapat dikatakan alat pengukuran tersebut
mempunyai validitas (Ghozali,2005:31).
3) Uji Reliabilitas
Menurut Sumarsono (2004:34), uji reliabilitas
digunakan untuk mengetahui apakah jawaban yang diberikan
responden dapat dipercaya atau dapat diandalakan. Dengan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap obyek dan alat
pengukur yang sama (Sumarsono, 2004:34).
Menurut Nunnaly (1960) dalam Ghozali (2009:46),
pengukuran nilai reabilitas menggunakan nilai cronbach alpha.
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.
b. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Asumsi Klasik Multikolinier itas.
Uji Multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan adanya
hubungan linier antara variabel-variabel bebas dalam suatu model
regresi. Salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya multikolinieritas yaitu dengan cara melihat besarnya nilai
Variance Inflation Factor (VIF).
VIF dapat dihitung dengan rumus:
=
Tolerance mengukur variabilitas variabel yang terpilih
yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lain. Nilai
tolerance yang umum dipakai adalah 0,10 atau sama dengan nilai
VIF dibawah 10, maka tidak terjadi multikolinieritas (Ghozali,
2) Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual
suatu pengamatan ke pengamat yang lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,2001:105).
Menurut Santoso (2001:301), deteksi adanya Heteroskedastisitas
adalah:
1. nilai probabilitas > 0,05 ; berarti bebas dari
Heteroskedastisitas.
2. Nilai probabilitas < 0,05 ; berarti terkena dari
Heteroskedastisitas.
3.5.2. Uji Hipotesis
3.5.2.1. Uji F
Uji ini dilakukan untuk melihat apakah model yang dianalisis
memiliki tingkat kelayakan model yang tinggi yaitu variabel – variabel
yang digunakan model mampu untuk menjelaskan fenomena yang
dianalisis.
Ho : β = β2 = β3 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara
Hi : β = β2 = β3 ≠ 0 (ada pengaruh yang signifikan antara variabel
X1, X2, X3, X4 terhadap Y
Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan (α) 0,05 kriteria
pengujian sebagai berikut:
1. Jika nilai probabilitas > 0,05, maka Ho diterima dan Hi ditolak,
berarti tidak ada pengaruh yang signifikan X1, X2, X3, X4
terhadap Y
2. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak dan Hi diterima,
berarti ada pengaruh yang signifikan X1, X2, X3, X4 terhadap Y
3.5.2.2. Uji Parsial (t test)
Uji menguji signifikan atau tidaknya pengaruh antara variabel
independen secara parsial terhadap variabel dependen digunakan uji t
dengan rumus sebagai berikut:
1. H0 : bj = 0 (tidak terdapat pengaruh yang nyata X1, X2, X3, X4
terhadap Y)
H0 : bj ≠ 0 (terdapat pengaruh yang nyata X 1, X2, X3, X4
terhadap Y)
Dimana j = 1,2,3,…., k : variabel ke j sampai ke k
2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 derajat
bebas [n-k] dimana:
kriteria kesimpulan :
H0 diterima jika nilai probabilitas ≥ 0,05
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskr ipsi Obyek Penelitian
4.1.1. Sejar ah Singkat Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa
Timur
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
merupakan salah satu lembaga pendidikan swasta di Indonesia yang
didirikan oleh pejuang Kemerdekaan RI pada tanggal 5 Juli 1959, dengan
nama Akademi Administrasi Perusahaan “Veteran” (AAPV) Surabaya.
Mulai tanggal 1 April 1966 oleh Kementrian Treansmigrasi,
Urusan Veteran dan Demobilisasi disatukan dalam Perguruan Tinggi
Pembangunan Nasional (PTPN) “Veteran” Cabang Jawa Timur melakukan
pemekaran menjadi 3 Fakultas yaitu Ekonomi, Pertanian, dan Teknik
Kimia. Berdasarkan Surat Keputusan Kementrian Treansmigrasi, Urusan
Veteran dan Domibilisasi no 062/KPTS/MENTRANVED/68 status PTPN
“Veteran” Cabang Jawa Timur menjadi Perguruan Tinggi Kedinasan di
bawah Departemen Pertahanan Keamanan RI berlangsung pada tahun
1976, yang selanjutnya pada tanggal 31 Juni 1978 terjadi perubahan nama
menjadi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Cabang Jawa
Timur. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertahanan dan Keamanan.
UPN “Veteran” Yogyakarta, menjadi mandiri dan dipimpin oleh seorang
Rektor sehingga namanya berubah menjadi UPN “Veteran” Jawa Timur.
Berdasarkan Keputusan Bersama Mendikbud dan Menhankam
Nomor ; KEP/0307/U/1994. 10/XI/1994 tanggal 29 Nopember 1994
tentang Peningkatan Pengabdian Universitas Pembangunan Nasional
melalui Pelaksanaan Pengabdian Universitas Pembangunan Nasional
melalui Pelaksanaan Keterkaiatan dan Kesepadanan telah dialihkan
statusnya dari Perguruan Tinggi Kedinasan menjadi Perguruan Tinggi
Swasta. UPN ‘Veteran” Jawa Timur sejak tahun 1993 memiliki 5 Fakultas
dengan 16 Program Studi (Progdi), yang telah terakreditasi BAN-PT.
Sesuai dengan Instruksi Menteri Pertahanan dan Keamanan Nomor
: Inst/01/11/1996 tanggal 6 pebruari 1996 tentang pelaksanaan pelimpahan
Wewenang dan Tanggung Jawab Pembinaan Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran”, telah diserahkan pembinanannya Kepada Yayasan
Kejuangan Panglima Besar Sudirman (YKPBS) yang berkedudukan di
bawah Departemen Pertahanan JL. Wachid HasyimNo. 7 Jakarta, yang juga
membina SMU Unggulan Truna Nusantara di Magelang.
Berdasarkan SK Dirjen Dikti Nomor: 390/DIKTI/KEP/1999 telah
dibuka Program Magister Manajemen Agribisni (MMA), dan disusul
kemudian dengan program Magister Manajemen Ekonomi (MM) dan
Magister Akuntansi (Mak) dengan ijin penyelenggaraan No :
2307/JD/T/2001 tanggal 4 Juli 2001. Mulai TA 2001/2004 menambah satu
Industri, dengan ijin Operasi No. 2140/D/T/2005 tanggal 11 Juli 2005 serta
program studi Ilmu Hukum dengan ijin Operasional Nomor : 183/D/T/2007
tanggal 30 Januari 2007.
Surat ini UPN “Veteran” Jawa Timur telah memiliki enam (6)
Fakultas dan Program Pascasarjana dengan delapan belas (18) Program
Studi/Jurusan sebagai berikut:
1. Fakultas Ekonomi, dengan 3 Program Studi, sebagai
berikut:
a. Ekonomi Pembangunan (Akreditasi B)
b. Manajemen (Akreditasi B)
c. Akuntansi (Akreditasi A)
2. Fakultas Pertanian, dengan 2 Program Studi, sebagai
berikut:
a. Agriteknologi (Akreditasi B)
b. Agribisnis (Akreditasi B)
3. Fakultas Teknologi, dengan 4 Program Studi, sebagai
berikut:
a. Teknik Kimia (Akreditasi B)
b. Teknik Pangan (Akreditasi B)
c. Teknik Informatika (Akreditasi C)
4. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, dengan 4 Program Studi,
sebagai berikut:
a. Administrasi Publik (Akreditasi B)
b. Administrasi Bisnis (Akreditasi A)
c. Ilmu Komunikasi (Akreditasi B)
d. Hubungan Internasional (Akreditasi B)
5. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, dengan 3 Program
Studi, sebagai berikut:
a. Teknik Arsitektur (Akreditasi B)
b. Teknik Lingkungan (Akreditasi B)
c. Teknik Sipil (Akreditasi B)
d. Desain Komunikasi Visual, ijin Operasional DIKTI
6. Fakultas Hukum, dengan jurusan Ilmu Hukum (Akreditasi
A)
7. Pasca Sarjana (S-2), dengan 3 Program Studi, sebagai
berikut:
a. Magister Manajemen Agribisnis (Akreditasi B)
b. Magister Manajemen (Akreditasi B)
c. Akuntansi (Akreditasi B)
Pelaksanaan tata karma mahasiswa di lingkungan UPN “Veteran”
Jawa Timur yang sesuai dengan PP No. 60 tahun 1999 tentang Pendidikan
Tinggi, yaitu diberlakukannya tata tertib kehidupan kampus, tata tertib
mengatur perilaku mahasiswa guna menunjang tercapainya tujuan
pendidikan tinggi seperti yang diisyaratkan di dalam PP No. 60 tahun 1999
tersebut.
4.1.2. Gambar an Umum Fakultas Ekonomi Univer sitas Pembangunan
Nasional “Veteran” J awa Timur
Hingga saat ini Fkultas Ekonomi terdiri dari 3 Jurusan yaitu
Manajemen, Akuntansi, dan Ilmu Studi Pembangunan. Manajemen dan
Ilmu Study Pembangunan telah mempunyai status akreditasi B sedangkan
Akuntansi mempunyai status akreditasi A.
4.1.3. Gambar an Umum J ur usan Akuntansi
Jurusan Akuntansi dibagi menjadi tiga konsentrasi yaitu:
1. Akuntansi Keuangan bertujuan untuk mencetak mahasiswa lulusan
akuntansi dengan konsentrasi keuangan (Akuntan Publik) yang handal
dan kompeten yang mampu bersaing untuk menjadi pemeriksa laporan
keuangan, penilaian kinerja perusahaan mampu sebagai pembuat
laporan keuangan perusahaan.
2. Akuntansi Manajemen bertujuan untuk menceta mahasiswa lulusan
akuntansi dengan konsentrasi manajemen (Akuntan Internal) yang
handal dan kompeten yang mampu bersaing untuk menjadi pembuat
laporan keuangan perusahaan, penilaian kinerja perusahaan untuk
pengambilan keputusan pihak manajemen.
kompeten yang mampu bersaing untuk menjadi pembuat laporan
keuangan pemerintah daerah dan pusat di sektor pemerintahan dan
penanggung jawab pemerintah daerah ke pusat.
4.1.4. Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan
Falsafah
Turut serta mencerdaskan sumber daya manusia Indonesia melalui
wahan pendidikan tinggi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
adalah sebagian dari pembuatan mulia dan ibadah kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Visi
Sebagai pusat keunggulan dalam proses belajar mengajar dalam
bidang ilmu akuntansi dengan reputasi terpuji bagi dunia akademik dan
praktis dalam menghadapi dinamika.
Misi
1. Menyiapkan dan mencetak tenaga professional dibidang akuntansi yang
memiliki jiwa kepemimpinan dengan kemampuan intelektual yang
tinggi dan mampu berkarya pada jenjang professional.
2. Menyiapkan dan mencetak tenaga professional dibidang akuntansi yang
siap menjadi tulang punggung dalam pengelolaan perusahaan yang
memerlukan pnataan diri secara terus menerus guna meningkatkan
3. Menyiapkan dan mencetak tenaga professional yang mempunyai
komitmen terhadap nilai etika, budaya, kewirausahaan, dan orientasi
global.
Tujuan
Menunjang pembangunan nasional dibidang pendidikan tinggi
dalam rangka terciptanya sumber daya manusia yang cukup, professional,
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki disiplin,
bertanggung jawab dan pengabdian yang tinggi serta rasa kepedulian
terhadap pembangunan nasional.
4.2. Deskr ipsi Sampel Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa
akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
angkatan tahun 2010, 2011, 2012 yang berjumlah 627 mahasiswa.
Total kuesioner yang disebarkan sebanyak 87 buah. Kuesioner
disebarkan secara simple random sampling, dimana penulis menyebarkan
kuesioner secara acak, langsung kepada mahasiswa yang bersangkutan,
sehingga setiap mahasiswa memiliki peluang yang sama. Berdasarkan jumlah
sebaran yang ada, kuesioner yang diisi lengkap dan dikembangkan
menghasilkan sampel berjumlah 87 responden. Deskripsi responden yang
Tabel 4.1.
Karakteristik Responden
Karakteristik Kategori Jumlah
Jenis Kelamin
Laki – Laki 31
Perempuan 56
Indeks Prestasi
< 3,00 37
>3,00 50
Asal Jurusan
IPA 46
IPS 41
(Sumber : data responden)
4.3. Deskr ipsi Hasil Penelitian
Deskripsi hasil penelitian ini membahas tentang jawaban
responden atas pertanyaan – pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner
mengenai variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian, yaitu variabel
motivasi (X1), kualitas pengajaran (X2), lingkungan keluarga (X3),
lingkungan teman sebaya (X4), indeks prestasi (Y), IPA dan IPS (Di).
4.3.1. Rekapitulasi J awaban Variabel
Dari hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan untuk
memperoleh pendapat responden mengenai motivasi mahasiswa untuk
Tabel 4.2.
Rekapitulasi jawaban Responden Var iabel Motivasi (X1)
11 0
(Sumber : Lampiran 2)
Nilai rata – rata terbesar hasil kuesioner pada Motivasi adalah 27%
terletak pada skor 5 dimana mahasiswa akuntansi UPN “Veteran” Jawa
Timur memiliki Motivasi yang tergolong cukup, sedangkan nilai rata – rata
terkecil adalah 0% terletak pada skor 1 dan 2 dimana Motivasi mahasiswa
akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur masih kurang.
Berdasarkan nilai rata – rata terbesar 27% maka dapat disimpulkan
bahwa dari 87 responden ternyata memilki Motivasi yang cukup baik
Tabel 4.3.
24 0
(Sumber : Lampiran 3)
Nilai rata – rata terbesar hasil kuesioner pada Lingkungan
Keluarga adalah 27,99% terletak pada skor 7 dimana mahasiswa akuntansi
UPN “Veteran” Jawa Timur memiliki Lingkungan Keluarga yang tergolong
cukup, sedangkan nilai rata – rata terkecil adalah 0% terletak pada skor 1
dan 2 dimana Lingkungan Keluarga mahasiswa akuntansi UPN “Veteran”
Jawa Timur masih kurang.
Berdasarkan nilai rata – rata terbesar 27,99% maka dapat
disimpulkan bahwa dari 87 responden ternyata memilki Lingkungan
Tabel 4.4.
Rekapitulasi jawaban Responden Variabel Kualitas
Pengajar an (X3)
(Sumber : Lampiran 4)
Nilai rata – rata terbesar hasil kuesioner pada Kualitas Pengajaran
adalah 32,97% terletak pada skor 4 dimana mahasiswa akuntansi UPN
“Veteran” Jawa Timur memiliki Kualitas Pengajaran yang tergolong cukup,
sedangkan nilai rata – rata terkecil adalah 0% terletak pada skor 1 dan 2
dimana Kualitas Pengajaran mahasiswa akuntansi UPN “Veteran” Jawa
Timur masih kurang.
Berdasarkan nilai rata – rata terbesar 32,97% maka dapat
disimpulkan bahwa dari 87 responden ternyata memilki Kualitas
Tabel 4.5.
Rekapitulasi jawaban Responden Variabel Lingkungan Teman Sebaya (X4)