• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYELESAIAN SENGKETA EKONOMI SYARIAH TENTANG EKSEKUSI PUTUSAN BADAN ARBITRASE SYARIAH NASIONAL (BASYARNAS) OLEH MAHKAMAH AGUNG (PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 3071 K/PDT/2013).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENYELESAIAN SENGKETA EKONOMI SYARIAH TENTANG EKSEKUSI PUTUSAN BADAN ARBITRASE SYARIAH NASIONAL (BASYARNAS) OLEH MAHKAMAH AGUNG (PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 3071 K/PDT/2013)."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENYELESAIAN SENGKETA EKONOMI SYARIAH TENTANG EKSEKUSI PUTUSAN BADAN ARBITRASE SYARIAH NASIONAL

(BASYARNAS) OLEH MAHKAMAH AGUNG

(PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 3071 K/PDT/2013)

Tesis

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Magister Program Kenotariatan

Oleh:

NUR RIDWAN ARI SASONGKO NIM: S351408007

PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

v MOTTO

“Allahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa”

Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi

mudah

“Make action, Miracle happen”

Lakukan dengan tindakan, pasti akan ada keajaiban Tuhan.” (Penulis)

“Success by Design”

(6)

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Bismillahirohmanirrohim

Dengan rahmat Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Penulis persembahkan tesis ini untuk:

Orang tuaku, yang sangat tulus cinta kasih dan pengorbanannya, Isteriku tercinta dan anak-anakku tersayang,

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa ta’ala atas segala limpahan, rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis memperoleh kekuatan untuk menyelesaikan Tesis yang berjudul “PENYELESAIAN SENGKETA EKONOMI SYARIAH TENTANG EKSEKUSI PUTUSAN BADAN ARBITRASE SYARIAH NASIONAL (BASYARNAS) OLEH MAHKAMAH AGUNG (PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 3071 K/Pdt/2013)”. Penyususnan Tesis ini disusun dan ditulis untuk memenuhi syarat-syarat akademis dari Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta guna mencapai gelar Magister Kenotariatan.

Penulisan tesis ini tidak akan terwujud tanpa bantuan serta dukungan dari para pembimbing dan berbagai pihak. Banyak pihak yang berperan besar dalam memberikan bantuan sampai selesainya tesis ini, untuk itu penulis ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Ravik Karsidi, M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Prof Dr. Supanto, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Burhanudin Harahap, SH., MH.,MSI.,Ph.D selaku Kepala Program Studi Magister Kenotariatan Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta, sekaligus dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dengan sabar, berdiskusi, memberikan arahan dan petunjuk koreksi mengenai materi penulisan, memberikan ilmunya dan selalu memberikan semangat terus menulis tesis.

(8)

viii

6. Segenap staf dan karyawan Program Studi Kenotariatan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah membantu selama penulis menyusun tesis dan mengikuti perkuliahan.

7. Kedua Orang Tua yang penulis cintai dan banggakan Ayahanda Prof. Drs. Slamet Riyadi, APU, dan Ibunda Sri Indah Nurhidayati BA, yang selalu memberikan doa tulus ihlas kepada penulis dalam rangka menyelesaikan tesis.

8. Istriku Eko Rahayu, S.S., tercinta dan kedua buah hatiku Luthfan Khan Ramadhan, Ufaira Rania Hasnawati Balqis, yang sangat membantu penulis menyelesaikan studinya, dan terima kasih atas pengertian dan keikhlasan karena selalu ditinggal demi perkuliahan dan penelitian tesis.

9. Saudara-saudaraku Nur Ahid Prasetyawan Purnomosidhi, S.Tp, S.S., Muhammad Rifai Aji Wibowo, S.T.,S.Si.,M.T., yang telah memberikan bantuan dan doa untuk menyelesaikan penulisan tesis.

10. Rekan-rekan Angkatan V Program Kenotariatan, terima kasih memberikan bantuan selama penulis menjalani kuliah.

11. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terima kasih atas dukungan dan doa selama ini penulis menempuh kuliah dan dalam menyelesaikan tesis ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih banyak kekurangan oleh karena itu, kritik dan saran guna penyempurnaan penulisan selanjutnya. Semoga tesis ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu hukum dan berguna bagi bangsa dan Negara Indonesia.

Surakarta, Juli 2016 Penulis

(9)
(10)

x ABSTAK

Nur Ridwan Ari Sasongko, S351408007, Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah Tentang Eksekusi Putusan Badan Arbitrase Syariah Nasional (Basyarnas) Oleh Mahkamah Agung (Putusan Mahkamah Agung Nomor 3071 K/Pdt/2013).

Penyelesaian sengketa ekonomi syariah diberi kebebasan untuk menentukan melalui jalur pengadilan (litigasi) maupun jalur di luar pengadilan (non litigasi) sepanjang tidak ditentukan dalam perundang-undangan. Penyelesaian melalui jalur arbitrase menghasilkan suatu putusan arbitrase yang bersifat final dan

binding, yaitu merupakan putusan akhir dan memiliki kekuatan hukum tetap dan

mengikat para pihak.

Penelitian ini fokus pada dua permasalahan, yaitu: (1). Mengapa Putusan Basyarnas Nomor 01/P/Basy/PJT/VII/2010 non eksekutabel oleh Mahkamah Agung? (2) Bagaimana pertimbangan hukum Hakim dalam memutus perkara terkait putusan Basyarnas Nomor 01/P/Basy/PJT/VII/2010 oleh Mahkamah Agung?

Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif atau memiliki persamaan dengan penelitian doktrinal (doctrinal research) yang juga disebut sebagai penelitian kepustakaan atau studi dokumen. Pendekatan yang dipergunakan adalah pendekatan perundang-undangan (statute approach) yaitu pendekatan dilakukan dengan menelaah semua undang-undang. Metode penafsiran dalam penelitian ilmu hukum normatif, yaitu dengan cara mengamati dan mengkaji dengan seksama dan cermat hubungan antara pasal yang satu dengan pasal yang lain, baik yang terdapat dalam undang-undang.

Hasil Penelitian menunjukkan: (1) Eksekusi Putusan Badan Aribitrase Syariah Nasional (Basyarnas) non eksekutabel oleh Mahkamah Agung Nomor 3071 K/Pdt/2013, Mahkamah Agung menyatakan putusan Basyarnas adalah putusan non eksekutabel, karena memenuhi unsur-unsur sebagaimana ditegaskan dalam Buku II Mahkamah Agung RI tentang Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan Perdata Umum dan Perdata Khusus tentang Teknis Peradilan pada Bab II huruf AN halaman 104 tentang putusan non executable antara lain putusan yang bersifat deklaratoir dan konstitutif dan amar putusan tersebut tidak mungkin untuk dilaksanakan. (2) Pertimbangan hukum Hakim dalam memutus perkara terkait putusan Basyarnas Nomor 01/P/Basy/PJT/VII/2010 oleh Mahkamah Agung, Judex Facti/ Pengadilan Tinggi yang memperbaiki putusan Pengadilan Negeri tidak salah menerapkan hukum, Tergugat Kasasi (Bank Syariah Mega Indonesia) dapat membuktikan dalil gugatannya.

(11)

xi

(12)

xii ABSTRACT

Nur Ridwan Ari Sasongko, S351408007, Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah Tentang Eksekusi Putusan Badan Arbitrase Syariah Nasional (Basyarnas) Oleh Mahkamah Agung (Putusan Mahkamah Agung Nomor 3071 K/Pdt/2013).

Islamic economic dispute settlement given the freedom to decide through court (litigation) and the path out of court (non litigation) to the extent not specified in legislation . Settlement through arbitration resulted in an arbitration award is final and binding, that is to be final and legally enforceable and binding on the parties .

This study focused on two issues, namely: (1) Why BASYARNAS Decision No. 01/P/Basy/PJT/VII/2010 non-executable by the Supreme Court ? (2) How the judge of the legal considerations in deciding the case against the order Basyarnas No. 01 /P/Basy/PJT/VII/2010 by the Supreme Court ?

This research is a normative law or in common with doctrinal studies (doctrinal research) which is also referred to as library research or document’s studies. The approach used is the approach of law (statute approach) which approach is taken to examine all laws. Method of interpretation in the normative legal science research, by an observation and review it carefully and meticulously relationship between chapter one article to another, both contained in the legislation.

Results showed: (1) Execution Verdict Agency Aribitrase National Sharia (Basyarnas) non executable by the Supreme Court No. 3071 K/Pdt/2013, the Supreme Court declared the decision Basyarnas is the verdict of non- executable, because it meets the elements as defined in Book II Court Attorney General Technical Guidelines on the Technical and Administrative General Civil Courts and Civil Justice Technical Special about in Chapter II letter AN 104 pages of non- executable judgment among other decisions which are declaratory and constitutive and the verdict is unlikely to be implemented. ( 2 ) Consideration law judge in deciding the case against the order Basyarnas No. 01 / P / Basy / PJT / VII / 2010 by the Supreme Court, Judex facti/High Court repair the District Court did not misapply the law, Defendant Cassation ( Bank Syariah Mega Indonesia ) can prove the argument of the lawsuit.

In conclusion, that Basyarnas the force of the law decision can not be implemented (non-executable). Verdict is not quite right, then one of the parties would be harmed (win-lose solution), which means that contrary to the decision Basyarnas (win–win solution).

(13)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN TESIS ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ………. ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian... 8

D. Manfaat Penelitian... 9

BAB II LANDASAN TEORI A. Kerangka Teori ……….……… ... 10

1. Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah ………. ... 10

a. Pengertian Sengketa ……….. ... 10

b. Pengertian Ekonomi Syariah………... ... 12

(14)

xiv

1). Penyelesaian Sengketa Jalur Litigasi (Lembaga Peradilan

di Indonesia) ……… ... 15

2). Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah Jalur Non Litigasi (di luar Pengadilan) ……… ... 28

2. Arbitrase Syariah ………... ... 39

a. Pengertian Arbitrase ……… 39

b. Jenis Arbitrase ……… . 44

c. Keunggulan/kelebihan Arbitrase ………. 47

d. Kelemahan Arbitrase ………... 48

e. Arbitrase Syariah (Basyarnas) ………. 50

f. Putusan Basyarnas Berkekuatan Hukum Tetap …………65

g. Putusan Non-Eksekutabel ……… 65

3. Asas Kepastian Hukum, Keadilan dan Kemanfaatan ………….66

B. Kerangka Berpikir ... 71

C. Penelitian yang Relevan ... 72

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 74

B. Metode Pendekatan ... 76

C. Lokasi Penelitian ... 77

D. Sumber Bahan Hukum ... 78

E. Teknik Pengumpulan Data ... 80

F. Teknik Analisa Data ……… 80

(15)

xv

1. Eksekusi Putusan Badan Aribitrase Syariah Nasional (BASYARNAS) Nomor 01/P/Basy/PJT/VII/2010

non-eksekutabel oleh Mahkamah Agung ……… ... 82

2. Pertimbangan hukum Hakim dalam memutus perkara terkait Putusan Basyarnas Nomor 01/P/Basy/PJT/VII/2010 oleh

Mahkamah Agung……… ... 89

B. Pembahasan ………..92

1. Eksekusi Putusan Badan Aribitrase Syariah Nasional (BASYARNAS) dinyatakan non-eksekutabel oleh Mahkamah Agung K/Pdt/2013 .. ... 92 2. Pertimbangan hukum Hakim dalam memutus perkara

terkait Putusan Basyarnas Nomor 01/P/Basy/PJT/VII/2010

oleh Mahkamah Agung .. ... 100

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ... 109 B. Implikasi ... 109 C. Saran ... 110

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Referensi

Dokumen terkait

SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM PERKARA PERDATA (STUDI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 300 K/PDT/2010)” yang disusun guna memenuhi salah satu syarat

Dalam penyelesaian sengketa melalui BASYARNAS, apabila para pihak langsung datang untuk menyelesaikan sengketa tersebut maka akan memudahkan para arbiter tunggal

Dalam putusan Mahkamah Agung nomor 2221 K/Pdt/2010, hakim tidak membatalkan penetapan pengampuannya dengan pertimbangan bahwa tidak ada bukti-bukti yang otentik yang

Dasar hukum pelaksanaan eksekusi putusan Basyarnas Dalam Menyelesaikan Sengketa Perbankan Syariah Setelah Lahir- nya Mahkamah Konstitusi Nomor 93/ PUU-X/2012 adalah lahirnya

Pertimbangan hakim Mahkamah Agung dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor: 493/K/Pdt/2012 tersebut memang sudah sesuai dengan nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di masyarakat

Sesuai dengan ketentuan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 14 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelesaian Perkara Ekonomi Syariah pada Pasal 13 ayat (2) dijelaskan

Akibat Hukum Penolakan Majelis Hakim atas Permohonan Non Eksekuatur Putusan Arbitrase Internasional Dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 808 K/Pdt.Sus/2011 Suatu Sengketa

Judul Tesis : ANALISIS YURIDIS PEMERIKSAAN CALON TERAMPU SEBELUM ADANYA PENETAPAN PENGAMPUAN OLEH PENGADILAN (STUDI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 2221 K/PDT/2010.. Nama Mahasiswa :