• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KELENGKAPAN PRODUK DAN FASILITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA BINA SWALAYAN SETIA BUDI MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KELENGKAPAN PRODUK DAN FASILITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA BINA SWALAYAN SETIA BUDI MEDAN."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH KELENGKAPAN PRODUK DAN FASILITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA BINA SWALAYAN

(SETIA BUDI MEDAN)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi

Oleh:

METRIKNO P.T NIM: 708221057

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

iii

KATA PENGANTAR

Segala Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat

dan anugrahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Kelengkapan Produk Dan Fasilitas Terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen Pada Bina Swalayan Setia Budi Medan.”

Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Medan. Penulisan skripsi ini dilakukan untuk melihat pengaruh kelengkapan

produk dan faslitas terhadap keputusan pembelian konsumen Bina Swalayan Setia

Budi Medan

Penulis mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang

sebesar-besarnya kepada yang teristimewa kedua orang tua penulis yang selalu

memberikan kasih sayang dan mendoakan penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Kepada saudara penulis Mei Perstya Nova

Tampubolon, Yuli Tampubolon, dan Firman Tampubolon yang telah banyak

membantu dan mendukung penulis baik dalam motivasi maupun doa.

Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu dan mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini,

khususnya kepada :

1. Bapak Prof DR Ibnu Hajar M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, M.E. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

(5)

iv

3. Bapak Drs. Thamrin,M.Si. selaku Pembantu Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Ahmad Hidayat ,M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan yang membantu penulis dalam

pemantapan skripsi ini.

5. Bapak Agus Rahmadsyah, SE, MM sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini serta.

6. Ibu Riza Indriani, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan motivasi selama

perkuliahan.

7. Terima kasih sebesar-besarnya kepada orang yang paling berpengaruh dalam

penyelesaian skripsi ini : Christin Rockonguls aka My GF thank you for

loving me (Us against d’world).

8. Sitompul Sisters, Itok tercantik (pengakuan dirinya) dan tercerewet Nevi

Vilanty Sitompul yang sangat membantu penulis dalam penyelesaian skripsi

ini, dan Gita Sitompul buat lapak dan makanannya (I love u Tok…

wkwkwkwk).

9. Sahabat-sahabatku : PKT+Belender (Yesi, Dewi, Nevi, Sokhi) we will meet

again dan Han’s Café and The Gank, terima kasih semuanya.

10.Teman-teman Manajemen 2008 (Dana, Ipan, Vandy, Erwin, Salomo, Erwin,

(6)

v

11.Seluruh mahasiswa-mahasiswi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Medan (khususnya buat adik kelas 2010-2011, good luck juniors)

Penulis telah berusaha sebaik-baiknya menyusun skripsi ini dan menyadari

masih menyadari masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki lagi. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan yang

lebih lanjut dan perbaikan dimasa yang akan datang.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Desember 2012

(7)

vi

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Pembatasan Masalah ... 7

1.4 Rumusan Masalah ... 8

2.1.1.1Pengertian Poduk ... 10

2.1.1.2Pengertian Kelengkapan Produk ... 11

2.1.1.3Proses Perencanaan Kelengkapan Produk ... 14

2.1.1.4Atribut Produk dan Strategi Pembedaan Produk Bagi Pengecer . 15 2.2.1 Fasilitas ... 16

(8)

vii

2.1.2.2 Pengertian Fasilitas ... 19

2.1.3 Keputusan Pembelian ... 20

2.1.3.1Pengertian Keputusan Pembelian ... 20

2.1.3.3Jenis-Jenis Tingkah Laku Keputusan Membeli ... 20

2.1.3.3Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Pelanggan ... 22

2.1.3.4Tahapan Proses Keputusan Membeli ... 24

2.2 Kerangka Berpikir ... 26

2.3 Hipotesis ... 28

2.1 Penelitian Relevan ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33

3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 33

3.2 Populasi Penelitian ... 33

3.3 Sampel Penelitian ... 34

3.2 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 35

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 36

3.6 Teknik Analisis Data ... 39

3.6.1 Uji Asumsi Klasik ... 40

3.6.2 Analisis Regresi Berganda ... 42

3.6.3 Uji Hipotesis ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ... 45

4.1 Hasil Penelitian ... 45

(9)

viii

4.1.2 Visi dan Misi Bina Swalayan ... 46

4.2 Pembahasan Penelitian ... 46

4.2.1 Karakteristik dan Penilaian Responden ... 46

4.2.1.1 Karakteristik Responden... 46

4.2.1.2 Penilaian Responden. ... 47

4.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Angket. ... 52

4.2.2.1Variabel Kelengkapan Produk (X1). ... 52

4.2.2.2Variabel Fasilitas (X2). ... 54

4.2.2.3Variabel Keputusan Pembelian (Y). ... 55

4.2.3 Hasil Penelitian. ... 56

4.2.4 Uji Asumsi Klasik. ... 58

4.2.5 Analisis Regresi Berganda. ... 63

4.2.6 Pengujian Hipotesis. ... 65

4.2.6.1Uji Partial (Uji t). ... 65

4.2.6.2Uji Simultan (Uji F)... 66

4.2.6.3Uji R Square (R2). ... 67

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 67

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. ... 73

5.1Simpulan ... 73

5.2Saran. ... 74

DAFTAR PUSTAKA

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Pembelian Pelanggan Model Lima Tahap ... 24

Gambar 2.2 Tahapan Antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian ... 26

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ... 28

Gambar 4.1 Normal P-Plot. ... 60

(11)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pertumbuhan Retail (Mini Market) di Indonesia. ... 2

Tabel 2.1 Model Perilaku Pembelian ... 23

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 33

Tabel 3.2 Layout Angket ... 38

Tabel 4.1 Karakteristik Responden. ... 46

Tabel 4.2 Penilaian Responden Tentang Pernyataan Kelengkapan Produk 47 Tabel 4.3 Penilaian Responden Tentang Pernyataan Fasilitas. ... 49

Tabel 4.4 Penilaian Responden Tentang Pernyataan Keputusan Pembelian 51 Tabel 4.5 Nilai rhitung Variabel Kelengkapan Produk (X1). ... 53

Tabel 4.6 Reliabilitas Angket Kelengkapan Produk (X1). ... 53

Tabel 4.7 Nilai rhitung Variabel Fasilitas (X2). ... 54

Tabel 4.8 Reliabilitas Angket Fasilitas (X2). ... 55

Tabel 4.9 Nilai rhitung Variabel Keputusan Pembelian (Y). ... 55

Tabel 4.10 Reliabilitas Angket Keputusan Pembelian (Y). ... 56

Tabel 4.11 Skor Data Variabel Kelengkapan Produk (X1). ... 57

Tabel 4.12 Skor Data Variabel Fasilitas (X2). ... 57

Tabel 4.13 Skor Data Variabel Keputusan Pembelian (Y). ... 58

Tabel 4.14 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. ... 59

Tabel 4.15 CoefficientTable. ... 60

Tabel 4.16 Model Summary Tabel. ... 63

(12)

xi

Tabel 4.18 Coefficients Table. ... 65

Tabel 4.19 Annova Table. ... 66

(13)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Pembelian Pelanggan Model Lima Tahap ... 24

Gambar 2.2 Tahapan Antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian ... 26

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ... 28

Gambar 4.1 Normal P-Plot. ... 60

(14)

4

ABSTRAK

Metrikno P Tampubolon, NIM.708221057. Pengaruh Kelengkapan Produk dan Fasilitas Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Bina Swalayan Setia Budi Medan. Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UNIMED Tahun 2012.

Bina Swalayan merupakan perusahaan retail yang menjual berbagai jenis kebutuhan manusia mulai dari pakaian hingga bahan pangan. Di Setia Budi Medan terdapat lebih dari satu perusahaan retail yang menjual produk yang hampir sama. Berdasarkan dari jumlah perusahaan retail yang ada, perusahaan akan bersaing dalam mempertahankan konsumen dan merekrut konsumen yang baru. Adapun yang dilakukan oleh perusahaan tersebut adalah mempertahankan kelengkapan produk dan menjaga fasilitas yang dimilikinya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh antara kelengkapan produk dan fasilitas terhadap keputusan pembelian konsumen Bina Swalayan Setia Budi Medan. Populasi dalam penelitian ini bersifat relative dan diperkirakan 300 konsumen yang melakukan pembelian setiap minggunya, sedangkan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Simple Random Sampling dengan jumlah sampel adalah 75 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan angket. Teknik analisi

data yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan rumus Ý = a + b1X1 + b2X2 + e.

Dari hasil analisis data diperoleh persamaan regresi berganda yaitu: Ý = 1,559 + 0,668 X1 + 0,195 X2 + e. Uji t pada taraf signifikansi (taraf kepercayaan) alpha 0,05, nilai thitung X1 = 7,646 dan thitung X2 = 2,029 dengan ttabel 1,993. Maka thitung > ttabel. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kelengkapan produk dan fasilitas terhadap keputusan pembelian konsumen Bina Swalayan Setia Budi Medan. Dari hasil uji F diperoleh Fhitung (39,676) > Ftabel (3,12) dengan nilai signifikansi (0,000)

< α (0,05). Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa kelengkapan

produk dan fasilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Bina Swalayan Setia Budi Medan.

(15)

5

ABSTRACT

Metrikno P Tampubolon, NIM. 708221057. Influence the completeness of the product and Facilities on Consumer Buying Decisions Bina Swalayan Setia Budi Medan. Thesis Faculty of Economics Department of Management Unimed 2012.

This study aims to identify and explain the effect of the range of products and facilities to consumer buying decision in Bina Swalayan Setia Budi Medan. The population in this study is relative and the estimated 300 customers who make a purchases every week, while the sampling technique in this study using Simple Random Sampling with sample size is 75 people. Data Collection techniques used were observation and questionnaires. Data analysis technique used is multiple linear regression with the formula Ý = a + b1X1 + b2X2 + e.

From the analysis of data obtained regression equation is: Ý = 1.559 + 0.668 X1 +0,195 X2 + e. t test at significance level (confidence level) alpha 0.05. tcount value the range of Products (X1) = 7.646 and Facilities (X2) = 3.755 with ttable 1.993. then tcount> ttable. Thus there is a positive and significant correlations between the range of products and facilities to the consumer buying decision Bina Swalayan Setia Budi Medan. From the test results obtained Fcount (39.676)> Fttable (3.12) with a significance value (0.000) <α (0.05). Thus, it can be concluded that the range of products and facilities to the consumer buying decision Bina Swalayan Setia Budi Medan.

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kemajuan di bidang perekonomian selama ini telah banyak membawa

dampak positif dalam bidang usaha dimana perusahaan-perusahaan mengalami

perkembangan pesat dan persaingan yang ketat. Menghadapi persaingan yang

ketat di era globalisasi ini, setiap perusahaan harus mampu bersaing untuk

memenangkan persaingan. Oleh karena itu orientasi dunia pemasaran telah

mengalami perubahan dari profit orientied kepada satisfied oriented agar mampu

bersaing dengan para kompetitornya. Begitu pula dengan persaingan bisnis retail

saat ini, banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak di bidang

penjualan eceran yang berbentuk toko, mini market, department store (toserba),

pasar swalayan (supermarket) dan lain-lain.

Ritel merupakan mata rantai yang penting dalam proses distribusi barang

dan merupakan mata rantai terakhir dalam suatu proses distribusi. Melalui ritel,

suatu produk dapat bertemu langsung dengan penggunanya. Produk yang

dijual kebanyakan adalah pemenuhan dari kebutuhan rumah tangga

termasuk sembilan bahan pokok. Kehadiran bisnis retail/pasar swalayan ini

merupakan tuntutan perubahan gaya hidup masyarakat kota. Persaingan yang

semakin ketat di mana semakin banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan

(17)

2

menempatkan orientasi pada kepuasan konsumen sebagai tujuan utama (Tjiptono,

2008:24).

Perkembangan industri ritel nasional yang semakin signifikan dilihat dari

indikasi pertumbuhan ritel modern yang keberadaannya semakin populer sebagai

tempat penyedia berbagai kebutuhan harian bagi masyarakat Indonesia khususnya

masyarakat di daerah perkotaan. AC Nielsen Indonesia, sebuah lembaga survei

terkemuka di Indonesia memberikan gambaran pertumbuhan ritel modern (Mini

Market) secara terperinci di Indonesia pada tahun 2010 dan tahun 2011 dalam Tabel

1.1 :

Tabe 1.1

Pertumbuhan Retail (Mini Market) di Indonesia 2010-2011

Nama Retail 2010 2011

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa ritel modern mengalami pertumbuhan

signifikan yaitu 1469 unit menjadi 9.321 pada tahun 2012 yang sebelumnya berjumlah

7.852 pada tahun 2010.

Dengan semakin banyaknya produsen yang menawarkan produk dan jasa,

maka konsumen memiliki pilihan yang semakin banyak untuk menentukan jadi

tidaknya pembelian. Kondisi semacam ini mencerminkan suatu fenomena yang

terjadi bahwa masyarakat menjadi semakin kritis dalam memilih tempat belanja.

(18)

3

selengkap mungkin, produk yang berkualitas, pelayanan dan fasilitas yang

memuaskan yang semuanya terdapat dalam satu toko yaitu pasar swalayan.

Secara teori keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen terhadap

barang yang ditawarkan sangat dipengaruhi oleh harga, produk, pelayanan, lokasi

perusahaan/toko (Kotler, 2008:165). Untuk itu perusahaan harus tanggap terhadap

apa yang harus dilakukan terkait dengan kelangsungan hidup usahanya, karena

konsumen akan semakin selektif dalam melakukan pembelian untuk memenuhi

kebutuhannya. Dalam proses penentuan dimana seseorang akan berbelanja terlihat

bahwa faktor harga dan pelayanan akan ikut menentukan. Keputusan berbelanja

biasanya memerlukan pertimbangan yang benar-benar mendukung dan dapat

menguntungkan pembeli seperti kesesuaian produk yang ditawarkan dan

pelayanan. Oleh karena itu para peritel harus memberikan pelayanan yang

semaksimal mungkin untuk dapat menarik minat beli konsumen

Kotler (2006:593) menyatakan bahwa “pasar swalayan merupakan suatu

bentuk usaha eceran yang mempunyai operasi relatif besar, margin yang rendah,

volume yang tinggi, dan bersifat swalayan yang dirancang untuk memenuhi

kebutuhan konsumen.”

Dengan selisih keuntungan yang sedikit maka diharapkan swalayan

mampu mencapai volume penjualan yang tinggi agar keuntungan yang diperoleh

dapat maksimal. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan barang dan jasa.

Hal ini membuka peluang bagi produsen atau perusahaan untuk menghasilkan dan

(19)

4

maupun harga sehingga konsumen memperoleh kemudahan dalam berbelanja

karena dapat memenuhi segala macam kebutuhannya.

Untuk dapat bertahan bersaing dengan swalayan lainnya maka swalayan

harus menetapkan suatu strategi pemasaran yang tepat dan jitu dengan lebih

memperhatikan apa kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga konsumen

dapat memberikan keputusan pembelian saat kembali berbelanja di swalayan

tersebut. Hal ini akan memberikan kepuasan lebih, yang dapat dirasakan oleh

konsumen dan dapat mengungguli para pesaingnya juga harus menerapkan

strategi kelengkapan produk. Menurut Swastha dan Handoko (2007:89) bahwa

motivasi seseorang dalam melakukan pembelian dipengaruhi oleh kelengkapan

produk, meliputi mutu dan ketersedian produk. Swalayan harus memperhatikan

lebar dan kedalaman produk yang disediakan, kualitas dan kelengkapannya karena

menyediakan produk yang lengkap adalah penting sebab adanya kecenderungan

dalam diri konsumen yang menghendaki barang-barang bersifat substitusi dan

komplementer, sehingga dengan lengkapnya produk yang disediakan swalayan

akan mendorong konsumen untuk membeli produk yang saling melengkapi

tersebut. Dengan adanya kelengkapan produk tersebut, konsumen dapat leluasa

memilih apa yang menjadi kebutuhannya dan konsumen tidak perlu khawatir

dalam memenuhi kebutuhannya karena apa yang dibutuhkan konsumen sudah

tersedia di swalayan tersebut.

Kelengkapan produk yang disediakan pengecer harus sesuai dengan

harapan belanja pasar sasarannya karena hal ini merupakan unsur kunci dalam

(20)

5

akan menarik niat belanja para konsumen untuk berbelanja di tempatnya dan itu

merupakan salah satu untuk mempertahankan konsumen agar konsumen dapat

memberikan keputusan dalam berbelanja ditempat tersebut dan pada akhirnya

diharapkan dapat tercapainya sasaran dan tujuan perusahaan.

Selain kelengkapan produk, hal yang perlu di perhatikan pihak swlayan

agar dapat memenangkan hati konsumen adalah fasilitas yang mereka berikan

kepada konsumennya. Dengan adanya kelengkapan fasilitas yang dibutuhkan

konsumen, maka semakin menambah minat pelanggan memperoleh barang dan

jasa untuk memenuhi kebutuhannya di swalayan tersebut. Kelengkapan Fasilitas

yang dibutuhkan pembeli sangat penting dalam usaha swalayan sehingga

pelanggan akan merasa puas dan membuat konsumen melakukan keputusan

pembelian kembali ke swalayan tersebut.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas adalah suatu

tindakan yang dilakukan atau dikerjakan oleh pasar swalayan dalam rangka

memikat hati konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk yang

ditawarkan dengan tujuan akhir terjadinya transaksi yang berulang-ulang.

Peningkatan kelengkapan fasilitas diharapkan dapat pula meningkatkan kepuasan

konsumen dalam melakukan keputusan pembelian di swalayan tersebut sehingga

dapat meningkatkan penjualan swalayan.

Keberadaan Bina Swalayan merupakan tempat berbelanja yang strategis,

mudah dijangkau karena alat transportasi mudah ditemui, dan terletak di Jalan

Setia Budi Medan yang sangat dekat dengan berbagai komplek perumahan. Oleh

(21)

6

Bina Swalayan bukan satu-satunya Swalayan di Jalan Setia Budi Medan,

masih ada enam Swalayan lagi yang tidak kalah bagus dan relatif sama didaerah

tersebut. Menurut pengamatan sementara peneliti, terdapat kesenjangan antara

Bina Swalayan dengan Swalayan lainnya. Bina Swalayan lebih laris dan ramai

dikunjungi konsumen dibandingkan dengan swalayan lainnya walaupun dilihat

dari tingkat harga yang tawarkan tidak terlalu berbeda jauh antara Bina Swalayan

dengan pesaingnya. Hal ini diduga karena lengkapnya produk yang disediakan

dan ditunjang dengan pelayanan yang memuaskan khususnya fasilitas yang

disediakan.

Dugaan sementara dari segi kelengkapan produk yang ditawarkan di Bina

Swalayan adalah lebih lengkap di banding dengan pesainganya. Hal ini dapat

dilihat dari lengkapnya jenis produk yang ditawarkan, merk, variasi ukuran, dan

variasi kualitas produk. Sedangkan dari segi pelayanan khususnya fasilitas, Bina

Swalayan juga lebih lengkap dengan tersedianya Automatic Teller Machine

Center (Pusat Anjungan Tunai Mandiri), tempat parkir yang aman dan lebih

memadai di banding dengan pesaing yang terpisah antara roda empat dengan roda

dua, permainan anak-anak, penggunaan teknologi yang canggih dalam sistem

pembayaran yang disupport oleh multi bank dan mesin pencari berupa komputer

yang mengindeks setiap stok barang.

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka

penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian terhadap konsumen Bina

Swalayan dengan judul “Pengaruh Kelengkapan Produk dan Fasilitas

(22)

7

Adapun alasan pengambilan judul ini adalah : Mengingat bahwa keputusan

berbelanja dapat dipengaruhi oleh faktor kelengkapan produk dan fasilitas dapat

menjadi pertimbangan dalam keputusan konsumen untuk berbelanja di Bina

Swalayan dan apakah mereka memilih tempat berbelanja berdasarkan faktor

tersebut.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, maka permasalahan

yang dirumuskan adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh kelengkapan produk terhadap keputusan pembelian

konsumen Bina Swalayan Setia Budi

2. Bagaimana pengaruh fasilitas terhadap keputusan pembelian konsumen

Bina Swalayan Setia Budi

3. Bagaimana pengaruh kelengkapan produk dan fasilitas terhadap keputusan

pembelian konsumen Bina Swalayan Setia Budi

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka pembatasan masalah

penelitian ini ditujukan kepada konsumen yang berbelanja di Bina Swalayan Setia

Budi yang menilai kelengkapan produk dan fasilitas sebagai faktor yang

(23)

8

1.4 Perumusan Masalah

Permasalahan yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada pengaruh kelengkapan produk terhadap keputusan

pembelian konsumen di Bina Swalayan Setia Budi

2. Apakah ada pengaruh fasilitas terhadap keputusan pembelian

konsumen di Bina Swalayan Setia Budi

3. Apakah ada pengaruh kelengkapan produk dan fasilitas terhadap

keputusan pembelian konsumen di Bina Swalayan Setia Budi

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh kelengkapan produk terhadap keputusan

pembelian di Bina Swalayan Setia Budi

2. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas terhadap keputusan pembelian di

Bina Swalayan Setia Budi

3. Untuk mengetahui pengaruh kelengkapan produk dan fasilitas

terhadap keputusan pembelian di Bina Swalayan Setia Budi

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat dari dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Bagi Perusahaan

Diharapkan dapat membantu perusahaan untuk digunakan sebagai bahan

perbandingan, pertimbangan dan menentukan langkah-langkah selanjutnya,

sehingga dapat diharapkan dapat lebih meningkatkan penjualan dimasa yang

(24)

9

2. Bagi Peneliti

Merupakan tambahan pengetahuan dan wawasan dalam bidang pemasaran

dan sebagai pembelajaran sebelum masuk ke dunia bisnis.

3. Bagi Peneliti Lanjutan

Sebagai bahan referensi, masukan dan perbandingan bagi peneliti atau pihak

lain yang akan melakukan penelitian sejenis di masa yang akan datang dan

menambah literatur Kepustakaan di bidang penelitian yang sejenis.

4. Bagi Universitas Negeri Medan

(25)

73 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka penulis membuat beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Keputusan Pembelian sebesar 1,559 menyatakan bahwa jika variabel Kelengkapan Produk dan Fasilitas tidak berubah (konstan) maka Keputusan

Pembelian akan tetap sebesar 1,559.

2. Pengaruh Kelengkapan Produk sebesar 0,668 menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan kelengkapan produk sebesar 1% akan meningkatkan Keputusan

Pembelian sebesar 0,668 dengan asumsi variable Kelengkapan Produk dan

Fasilitas dianggap tetap.

3. Pengaruh sebesar 0,195 menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan Fasilitas sebesar 1% akan meningkatkan Keputusan Pembelian sebesar 0,195

dengan asumsi variable Kelengkapan Produk dan Fasilitas dianggap tetap.

4. Hubungan antara Kelengkapan Produk dan Fasilitas secara bersama-sama terhadap Keputusan Pembelian adalah sebesar 0,524 atau 52,4% yang artinya

bahwa secara bersama-sama Kelengkapan Produk dan Fasilitas mempunyai

pengaruh sebesar 52,4% dan sisanya sebesar 47,6% dipengaruhi oleh

(26)

74

5. Hasil uji hipotesis ini menyatakan bahwa Kelengkapan Produk (7,646), Fasilitas (2,029), > 1,993 atau thitung > ttabel maka hipotesis diterima yang

artinya bahwa Kelengkapan Produk dan Fasilitas memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Bina Swalayan Setia

Budi Medan.

5.2Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka penulis mengemukakan

beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi pemilik Bina Swalayan hendaknya berusaha untuk senantiasa

meningkatkan kelengkapan produk yang ditawarkan terutama pada

ketersediaan produk secara lengkap baik dalam merek, ukuran, dan kualitas,

sedangkan fasilitas yang diberikan kepada konsumen terutama pada lokasi

parkir agar jumlah petugasnya ditambah lagi mengingat lokasi Bina Swalayan

lalu lintasnya sangat padat.

2. Kelengkapan produk dan fasilitas harus benar-benar dikelola secara

profesional, karena swalayan adalah usaha dibidang retail yang memberikan

kelengkapan produk dan fasilitas pada pelanggan. Pengusaha harus memulai

memikirkan pentingnya fasilitas kepada pelanggan secara lebih matang

melalui kualitas fasilitas yang mengarah pada sikap puas konsumen, karena

fasilitas dan kepuasan pelanggan merupakan aspek vital dalam rangka

(27)

75

yang disediakan pengecer harus sesuai dengan harapan belanja pasar

sasarannya karena hal ini merupakan unsur kunci dalam persaingan diantara

para pengecer sejenis karena kelengkapan produk yang baik akan menarik niat

belanja para konsumen untuk berbelanja di tempatnya dan itu merupakan

salah satu untuk mempertahankan konsumen agar konsumen dapat

memberikan keputusan dalam berbelanja ditempat tersebut dan pada akhirnya

diharapkan dapat tercapainya sasaran dan tujuan perusahaan.

3. Bagi karyawan Bina Swalayan hendaknya selalu tanggap dengan segala

kebutuhan pengunjung serta lebih cepat dan tepat, baik dalam memberikan

bantuan yang dibutuhkan pengunjung khususnya untuk

pengunjung-pengunjung yang kesulitan dalam mencari produk yang diinginkan agar

mereka mendapatkan kepuasan atas jasa yang dibelinya dan akan kembali

untuk melakukan pembelian ulang.

4. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya untuk memperluas obyek penelitian,

tidak hanya variabel kelengkapan produk dan fasilitas tetapi juga

variabel-variabel lainnya (seperti harga, promosi, fasilitas, lokasi, dan lain-lain)

sehingga diperoleh informasi yang lebih lengkap tentang faktor-faktor yang

Gambar

Gambar 2.1 Proses Pembelian Pelanggan Model Lima Tahap ........................ 24
Tabel 4.18 Coefficients Table. ................................................................
Gambar 2.1 Proses Pembelian Pelanggan Model Lima Tahap ........................ 24
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa ritel modern mengalami pertumbuhan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “ Adakah perbedaan tingkat nyeri pada ibu post partum yang

Analgesik adalah obat untuk menghilangkan rasa nyeri dengan cara meningkatkan nilai ambang nyeri di sistem syaraf pusat tanpa menekan kesadaran, sedangkan antipiretik merupakan

Oleh karena itu, hakim sebagai representasi negara memiliki kewajiban karena jabatannya dalam menangani sengketa kontrak yang tidak memenuhi syarat objektif untuk menjaga

Dengan adanya perbaikan fitur dan tambahan fitur baru pada sistem ini diharapkan akan memenuhi kebutuhan informasi yang diinginkan oleh mahasiswa, selain itu

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENETAPAN ANGGOTA DAN FOKUS TUGAS DEWAN RISET NASIONAL PERIODE 2012-2014.. PERTAMA

Rata-rata nilai nisbah luas lahan beririgasi dengan luas lahan panen 2,2, nisbah jaringan irigasi teknis dengan semi teknis dan sederhana 5,82 dan aras pencapaian produksi

Sesuai dengan Berita Acara Evaluasi Kualifikasi 01/BAEPQ/JK/DME/2017 tanggal 6 Januari 2017 dan Berita Acara Pembuktian Isian Kualifikasi Nomor: 01/BAPK/JK/DME/2017

Adapun data pokok yang digali dalam penelitian ini yaitu kemampuan awal matematika siswa berupa tes soal pada materi segitiga dan phytagoras serta hasil belajar matematika siswa