1
PENGARUH KELENGKAPAN PRODUK DAN FASILITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA BINA SWALAYAN
(SETIA BUDI MEDAN)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian
Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi
Oleh:
METRIKNO P.T NIM: 708221057
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
KATA PENGANTAR
Segala Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat
dan anugrahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Kelengkapan Produk Dan Fasilitas Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pada Bina Swalayan Setia Budi Medan.”
Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Medan. Penulisan skripsi ini dilakukan untuk melihat pengaruh kelengkapan
produk dan faslitas terhadap keputusan pembelian konsumen Bina Swalayan Setia
Budi Medan
Penulis mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang
sebesar-besarnya kepada yang teristimewa kedua orang tua penulis yang selalu
memberikan kasih sayang dan mendoakan penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Kepada saudara penulis Mei Perstya Nova
Tampubolon, Yuli Tampubolon, dan Firman Tampubolon yang telah banyak
membantu dan mendukung penulis baik dalam motivasi maupun doa.
Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini,
khususnya kepada :
1. Bapak Prof DR Ibnu Hajar M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, M.E. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
iv
3. Bapak Drs. Thamrin,M.Si. selaku Pembantu Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Ahmad Hidayat ,M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan yang membantu penulis dalam
pemantapan skripsi ini.
5. Bapak Agus Rahmadsyah, SE, MM sebagai Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini serta.
6. Ibu Riza Indriani, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan motivasi selama
perkuliahan.
7. Terima kasih sebesar-besarnya kepada orang yang paling berpengaruh dalam
penyelesaian skripsi ini : Christin Rockonguls aka My GF thank you for
loving me (Us against d’world).
8. Sitompul Sisters, Itok tercantik (pengakuan dirinya) dan tercerewet Nevi
Vilanty Sitompul yang sangat membantu penulis dalam penyelesaian skripsi
ini, dan Gita Sitompul buat lapak dan makanannya (I love u Tok…
wkwkwkwk).
9. Sahabat-sahabatku : PKT+Belender (Yesi, Dewi, Nevi, Sokhi) we will meet
again dan Han’s Café and The Gank, terima kasih semuanya.
10.Teman-teman Manajemen 2008 (Dana, Ipan, Vandy, Erwin, Salomo, Erwin,
v
11.Seluruh mahasiswa-mahasiswi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Medan (khususnya buat adik kelas 2010-2011, good luck juniors)
Penulis telah berusaha sebaik-baiknya menyusun skripsi ini dan menyadari
masih menyadari masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki lagi. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan yang
lebih lanjut dan perbaikan dimasa yang akan datang.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, Desember 2012
vi
1.2 Identifikasi Masalah ... 7
1.3 Pembatasan Masalah ... 7
1.4 Rumusan Masalah ... 8
2.1.1.1Pengertian Poduk ... 10
2.1.1.2Pengertian Kelengkapan Produk ... 11
2.1.1.3Proses Perencanaan Kelengkapan Produk ... 14
2.1.1.4Atribut Produk dan Strategi Pembedaan Produk Bagi Pengecer . 15 2.2.1 Fasilitas ... 16
vii
2.1.2.2 Pengertian Fasilitas ... 19
2.1.3 Keputusan Pembelian ... 20
2.1.3.1Pengertian Keputusan Pembelian ... 20
2.1.3.3Jenis-Jenis Tingkah Laku Keputusan Membeli ... 20
2.1.3.3Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Pelanggan ... 22
2.1.3.4Tahapan Proses Keputusan Membeli ... 24
2.2 Kerangka Berpikir ... 26
2.3 Hipotesis ... 28
2.1 Penelitian Relevan ... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33
3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 33
3.2 Populasi Penelitian ... 33
3.3 Sampel Penelitian ... 34
3.2 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 35
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 36
3.6 Teknik Analisis Data ... 39
3.6.1 Uji Asumsi Klasik ... 40
3.6.2 Analisis Regresi Berganda ... 42
3.6.3 Uji Hipotesis ... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ... 45
4.1 Hasil Penelitian ... 45
viii
4.1.2 Visi dan Misi Bina Swalayan ... 46
4.2 Pembahasan Penelitian ... 46
4.2.1 Karakteristik dan Penilaian Responden ... 46
4.2.1.1 Karakteristik Responden... 46
4.2.1.2 Penilaian Responden. ... 47
4.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Angket. ... 52
4.2.2.1Variabel Kelengkapan Produk (X1). ... 52
4.2.2.2Variabel Fasilitas (X2). ... 54
4.2.2.3Variabel Keputusan Pembelian (Y). ... 55
4.2.3 Hasil Penelitian. ... 56
4.2.4 Uji Asumsi Klasik. ... 58
4.2.5 Analisis Regresi Berganda. ... 63
4.2.6 Pengujian Hipotesis. ... 65
4.2.6.1Uji Partial (Uji t). ... 65
4.2.6.2Uji Simultan (Uji F)... 66
4.2.6.3Uji R Square (R2). ... 67
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 67
BAB V SIMPULAN DAN SARAN. ... 73
5.1Simpulan ... 73
5.2Saran. ... 74
DAFTAR PUSTAKA
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses Pembelian Pelanggan Model Lima Tahap ... 24
Gambar 2.2 Tahapan Antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian ... 26
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ... 28
Gambar 4.1 Normal P-Plot. ... 60
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pertumbuhan Retail (Mini Market) di Indonesia. ... 2
Tabel 2.1 Model Perilaku Pembelian ... 23
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 33
Tabel 3.2 Layout Angket ... 38
Tabel 4.1 Karakteristik Responden. ... 46
Tabel 4.2 Penilaian Responden Tentang Pernyataan Kelengkapan Produk 47 Tabel 4.3 Penilaian Responden Tentang Pernyataan Fasilitas. ... 49
Tabel 4.4 Penilaian Responden Tentang Pernyataan Keputusan Pembelian 51 Tabel 4.5 Nilai rhitung Variabel Kelengkapan Produk (X1). ... 53
Tabel 4.6 Reliabilitas Angket Kelengkapan Produk (X1). ... 53
Tabel 4.7 Nilai rhitung Variabel Fasilitas (X2). ... 54
Tabel 4.8 Reliabilitas Angket Fasilitas (X2). ... 55
Tabel 4.9 Nilai rhitung Variabel Keputusan Pembelian (Y). ... 55
Tabel 4.10 Reliabilitas Angket Keputusan Pembelian (Y). ... 56
Tabel 4.11 Skor Data Variabel Kelengkapan Produk (X1). ... 57
Tabel 4.12 Skor Data Variabel Fasilitas (X2). ... 57
Tabel 4.13 Skor Data Variabel Keputusan Pembelian (Y). ... 58
Tabel 4.14 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. ... 59
Tabel 4.15 CoefficientTable. ... 60
Tabel 4.16 Model Summary Tabel. ... 63
xi
Tabel 4.18 Coefficients Table. ... 65
Tabel 4.19 Annova Table. ... 66
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses Pembelian Pelanggan Model Lima Tahap ... 24
Gambar 2.2 Tahapan Antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian ... 26
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ... 28
Gambar 4.1 Normal P-Plot. ... 60
4
ABSTRAK
Metrikno P Tampubolon, NIM.708221057. Pengaruh Kelengkapan Produk dan Fasilitas Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Bina Swalayan Setia Budi Medan. Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UNIMED Tahun 2012.
Bina Swalayan merupakan perusahaan retail yang menjual berbagai jenis kebutuhan manusia mulai dari pakaian hingga bahan pangan. Di Setia Budi Medan terdapat lebih dari satu perusahaan retail yang menjual produk yang hampir sama. Berdasarkan dari jumlah perusahaan retail yang ada, perusahaan akan bersaing dalam mempertahankan konsumen dan merekrut konsumen yang baru. Adapun yang dilakukan oleh perusahaan tersebut adalah mempertahankan kelengkapan produk dan menjaga fasilitas yang dimilikinya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh antara kelengkapan produk dan fasilitas terhadap keputusan pembelian konsumen Bina Swalayan Setia Budi Medan. Populasi dalam penelitian ini bersifat relative dan diperkirakan 300 konsumen yang melakukan pembelian setiap minggunya, sedangkan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Simple Random Sampling dengan jumlah sampel adalah 75 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan angket. Teknik analisi
data yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan rumus Ý = a + b1X1 + b2X2 + e.
Dari hasil analisis data diperoleh persamaan regresi berganda yaitu: Ý = 1,559 + 0,668 X1 + 0,195 X2 + e. Uji t pada taraf signifikansi (taraf kepercayaan) alpha 0,05, nilai thitung X1 = 7,646 dan thitung X2 = 2,029 dengan ttabel 1,993. Maka thitung > ttabel. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kelengkapan produk dan fasilitas terhadap keputusan pembelian konsumen Bina Swalayan Setia Budi Medan. Dari hasil uji F diperoleh Fhitung (39,676) > Ftabel (3,12) dengan nilai signifikansi (0,000)
< α (0,05). Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa kelengkapan
produk dan fasilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Bina Swalayan Setia Budi Medan.
5
ABSTRACT
Metrikno P Tampubolon, NIM. 708221057. Influence the completeness of the product and Facilities on Consumer Buying Decisions Bina Swalayan Setia Budi Medan. Thesis Faculty of Economics Department of Management Unimed 2012.
This study aims to identify and explain the effect of the range of products and facilities to consumer buying decision in Bina Swalayan Setia Budi Medan. The population in this study is relative and the estimated 300 customers who make a purchases every week, while the sampling technique in this study using Simple Random Sampling with sample size is 75 people. Data Collection techniques used were observation and questionnaires. Data analysis technique used is multiple linear regression with the formula Ý = a + b1X1 + b2X2 + e.
From the analysis of data obtained regression equation is: Ý = 1.559 + 0.668 X1 +0,195 X2 + e. t test at significance level (confidence level) alpha 0.05. tcount value the range of Products (X1) = 7.646 and Facilities (X2) = 3.755 with ttable 1.993. then tcount> ttable. Thus there is a positive and significant correlations between the range of products and facilities to the consumer buying decision Bina Swalayan Setia Budi Medan. From the test results obtained Fcount (39.676)> Fttable (3.12) with a significance value (0.000) <α (0.05). Thus, it can be concluded that the range of products and facilities to the consumer buying decision Bina Swalayan Setia Budi Medan.
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kemajuan di bidang perekonomian selama ini telah banyak membawa
dampak positif dalam bidang usaha dimana perusahaan-perusahaan mengalami
perkembangan pesat dan persaingan yang ketat. Menghadapi persaingan yang
ketat di era globalisasi ini, setiap perusahaan harus mampu bersaing untuk
memenangkan persaingan. Oleh karena itu orientasi dunia pemasaran telah
mengalami perubahan dari profit orientied kepada satisfied oriented agar mampu
bersaing dengan para kompetitornya. Begitu pula dengan persaingan bisnis retail
saat ini, banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak di bidang
penjualan eceran yang berbentuk toko, mini market, department store (toserba),
pasar swalayan (supermarket) dan lain-lain.
Ritel merupakan mata rantai yang penting dalam proses distribusi barang
dan merupakan mata rantai terakhir dalam suatu proses distribusi. Melalui ritel,
suatu produk dapat bertemu langsung dengan penggunanya. Produk yang
dijual kebanyakan adalah pemenuhan dari kebutuhan rumah tangga
termasuk sembilan bahan pokok. Kehadiran bisnis retail/pasar swalayan ini
merupakan tuntutan perubahan gaya hidup masyarakat kota. Persaingan yang
semakin ketat di mana semakin banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan
2
menempatkan orientasi pada kepuasan konsumen sebagai tujuan utama (Tjiptono,
2008:24).
Perkembangan industri ritel nasional yang semakin signifikan dilihat dari
indikasi pertumbuhan ritel modern yang keberadaannya semakin populer sebagai
tempat penyedia berbagai kebutuhan harian bagi masyarakat Indonesia khususnya
masyarakat di daerah perkotaan. AC Nielsen Indonesia, sebuah lembaga survei
terkemuka di Indonesia memberikan gambaran pertumbuhan ritel modern (Mini
Market) secara terperinci di Indonesia pada tahun 2010 dan tahun 2011 dalam Tabel
1.1 :
Tabe 1.1
Pertumbuhan Retail (Mini Market) di Indonesia 2010-2011
Nama Retail 2010 2011
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa ritel modern mengalami pertumbuhan
signifikan yaitu 1469 unit menjadi 9.321 pada tahun 2012 yang sebelumnya berjumlah
7.852 pada tahun 2010.
Dengan semakin banyaknya produsen yang menawarkan produk dan jasa,
maka konsumen memiliki pilihan yang semakin banyak untuk menentukan jadi
tidaknya pembelian. Kondisi semacam ini mencerminkan suatu fenomena yang
terjadi bahwa masyarakat menjadi semakin kritis dalam memilih tempat belanja.
3
selengkap mungkin, produk yang berkualitas, pelayanan dan fasilitas yang
memuaskan yang semuanya terdapat dalam satu toko yaitu pasar swalayan.
Secara teori keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen terhadap
barang yang ditawarkan sangat dipengaruhi oleh harga, produk, pelayanan, lokasi
perusahaan/toko (Kotler, 2008:165). Untuk itu perusahaan harus tanggap terhadap
apa yang harus dilakukan terkait dengan kelangsungan hidup usahanya, karena
konsumen akan semakin selektif dalam melakukan pembelian untuk memenuhi
kebutuhannya. Dalam proses penentuan dimana seseorang akan berbelanja terlihat
bahwa faktor harga dan pelayanan akan ikut menentukan. Keputusan berbelanja
biasanya memerlukan pertimbangan yang benar-benar mendukung dan dapat
menguntungkan pembeli seperti kesesuaian produk yang ditawarkan dan
pelayanan. Oleh karena itu para peritel harus memberikan pelayanan yang
semaksimal mungkin untuk dapat menarik minat beli konsumen
Kotler (2006:593) menyatakan bahwa “pasar swalayan merupakan suatu
bentuk usaha eceran yang mempunyai operasi relatif besar, margin yang rendah,
volume yang tinggi, dan bersifat swalayan yang dirancang untuk memenuhi
kebutuhan konsumen.”
Dengan selisih keuntungan yang sedikit maka diharapkan swalayan
mampu mencapai volume penjualan yang tinggi agar keuntungan yang diperoleh
dapat maksimal. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan barang dan jasa.
Hal ini membuka peluang bagi produsen atau perusahaan untuk menghasilkan dan
4
maupun harga sehingga konsumen memperoleh kemudahan dalam berbelanja
karena dapat memenuhi segala macam kebutuhannya.
Untuk dapat bertahan bersaing dengan swalayan lainnya maka swalayan
harus menetapkan suatu strategi pemasaran yang tepat dan jitu dengan lebih
memperhatikan apa kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga konsumen
dapat memberikan keputusan pembelian saat kembali berbelanja di swalayan
tersebut. Hal ini akan memberikan kepuasan lebih, yang dapat dirasakan oleh
konsumen dan dapat mengungguli para pesaingnya juga harus menerapkan
strategi kelengkapan produk. Menurut Swastha dan Handoko (2007:89) bahwa
motivasi seseorang dalam melakukan pembelian dipengaruhi oleh kelengkapan
produk, meliputi mutu dan ketersedian produk. Swalayan harus memperhatikan
lebar dan kedalaman produk yang disediakan, kualitas dan kelengkapannya karena
menyediakan produk yang lengkap adalah penting sebab adanya kecenderungan
dalam diri konsumen yang menghendaki barang-barang bersifat substitusi dan
komplementer, sehingga dengan lengkapnya produk yang disediakan swalayan
akan mendorong konsumen untuk membeli produk yang saling melengkapi
tersebut. Dengan adanya kelengkapan produk tersebut, konsumen dapat leluasa
memilih apa yang menjadi kebutuhannya dan konsumen tidak perlu khawatir
dalam memenuhi kebutuhannya karena apa yang dibutuhkan konsumen sudah
tersedia di swalayan tersebut.
Kelengkapan produk yang disediakan pengecer harus sesuai dengan
harapan belanja pasar sasarannya karena hal ini merupakan unsur kunci dalam
5
akan menarik niat belanja para konsumen untuk berbelanja di tempatnya dan itu
merupakan salah satu untuk mempertahankan konsumen agar konsumen dapat
memberikan keputusan dalam berbelanja ditempat tersebut dan pada akhirnya
diharapkan dapat tercapainya sasaran dan tujuan perusahaan.
Selain kelengkapan produk, hal yang perlu di perhatikan pihak swlayan
agar dapat memenangkan hati konsumen adalah fasilitas yang mereka berikan
kepada konsumennya. Dengan adanya kelengkapan fasilitas yang dibutuhkan
konsumen, maka semakin menambah minat pelanggan memperoleh barang dan
jasa untuk memenuhi kebutuhannya di swalayan tersebut. Kelengkapan Fasilitas
yang dibutuhkan pembeli sangat penting dalam usaha swalayan sehingga
pelanggan akan merasa puas dan membuat konsumen melakukan keputusan
pembelian kembali ke swalayan tersebut.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas adalah suatu
tindakan yang dilakukan atau dikerjakan oleh pasar swalayan dalam rangka
memikat hati konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk yang
ditawarkan dengan tujuan akhir terjadinya transaksi yang berulang-ulang.
Peningkatan kelengkapan fasilitas diharapkan dapat pula meningkatkan kepuasan
konsumen dalam melakukan keputusan pembelian di swalayan tersebut sehingga
dapat meningkatkan penjualan swalayan.
Keberadaan Bina Swalayan merupakan tempat berbelanja yang strategis,
mudah dijangkau karena alat transportasi mudah ditemui, dan terletak di Jalan
Setia Budi Medan yang sangat dekat dengan berbagai komplek perumahan. Oleh
6
Bina Swalayan bukan satu-satunya Swalayan di Jalan Setia Budi Medan,
masih ada enam Swalayan lagi yang tidak kalah bagus dan relatif sama didaerah
tersebut. Menurut pengamatan sementara peneliti, terdapat kesenjangan antara
Bina Swalayan dengan Swalayan lainnya. Bina Swalayan lebih laris dan ramai
dikunjungi konsumen dibandingkan dengan swalayan lainnya walaupun dilihat
dari tingkat harga yang tawarkan tidak terlalu berbeda jauh antara Bina Swalayan
dengan pesaingnya. Hal ini diduga karena lengkapnya produk yang disediakan
dan ditunjang dengan pelayanan yang memuaskan khususnya fasilitas yang
disediakan.
Dugaan sementara dari segi kelengkapan produk yang ditawarkan di Bina
Swalayan adalah lebih lengkap di banding dengan pesainganya. Hal ini dapat
dilihat dari lengkapnya jenis produk yang ditawarkan, merk, variasi ukuran, dan
variasi kualitas produk. Sedangkan dari segi pelayanan khususnya fasilitas, Bina
Swalayan juga lebih lengkap dengan tersedianya Automatic Teller Machine
Center (Pusat Anjungan Tunai Mandiri), tempat parkir yang aman dan lebih
memadai di banding dengan pesaing yang terpisah antara roda empat dengan roda
dua, permainan anak-anak, penggunaan teknologi yang canggih dalam sistem
pembayaran yang disupport oleh multi bank dan mesin pencari berupa komputer
yang mengindeks setiap stok barang.
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian terhadap konsumen Bina
Swalayan dengan judul “Pengaruh Kelengkapan Produk dan Fasilitas
7
Adapun alasan pengambilan judul ini adalah : Mengingat bahwa keputusan
berbelanja dapat dipengaruhi oleh faktor kelengkapan produk dan fasilitas dapat
menjadi pertimbangan dalam keputusan konsumen untuk berbelanja di Bina
Swalayan dan apakah mereka memilih tempat berbelanja berdasarkan faktor
tersebut.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, maka permasalahan
yang dirumuskan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh kelengkapan produk terhadap keputusan pembelian
konsumen Bina Swalayan Setia Budi
2. Bagaimana pengaruh fasilitas terhadap keputusan pembelian konsumen
Bina Swalayan Setia Budi
3. Bagaimana pengaruh kelengkapan produk dan fasilitas terhadap keputusan
pembelian konsumen Bina Swalayan Setia Budi
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka pembatasan masalah
penelitian ini ditujukan kepada konsumen yang berbelanja di Bina Swalayan Setia
Budi yang menilai kelengkapan produk dan fasilitas sebagai faktor yang
8
1.4 Perumusan Masalah
Permasalahan yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada pengaruh kelengkapan produk terhadap keputusan
pembelian konsumen di Bina Swalayan Setia Budi
2. Apakah ada pengaruh fasilitas terhadap keputusan pembelian
konsumen di Bina Swalayan Setia Budi
3. Apakah ada pengaruh kelengkapan produk dan fasilitas terhadap
keputusan pembelian konsumen di Bina Swalayan Setia Budi
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh kelengkapan produk terhadap keputusan
pembelian di Bina Swalayan Setia Budi
2. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas terhadap keputusan pembelian di
Bina Swalayan Setia Budi
3. Untuk mengetahui pengaruh kelengkapan produk dan fasilitas
terhadap keputusan pembelian di Bina Swalayan Setia Budi
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat dari dilakukannya penelitian ini adalah :
1. Bagi Perusahaan
Diharapkan dapat membantu perusahaan untuk digunakan sebagai bahan
perbandingan, pertimbangan dan menentukan langkah-langkah selanjutnya,
sehingga dapat diharapkan dapat lebih meningkatkan penjualan dimasa yang
9
2. Bagi Peneliti
Merupakan tambahan pengetahuan dan wawasan dalam bidang pemasaran
dan sebagai pembelajaran sebelum masuk ke dunia bisnis.
3. Bagi Peneliti Lanjutan
Sebagai bahan referensi, masukan dan perbandingan bagi peneliti atau pihak
lain yang akan melakukan penelitian sejenis di masa yang akan datang dan
menambah literatur Kepustakaan di bidang penelitian yang sejenis.
4. Bagi Universitas Negeri Medan
73 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka penulis membuat beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Keputusan Pembelian sebesar 1,559 menyatakan bahwa jika variabel Kelengkapan Produk dan Fasilitas tidak berubah (konstan) maka Keputusan
Pembelian akan tetap sebesar 1,559.
2. Pengaruh Kelengkapan Produk sebesar 0,668 menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan kelengkapan produk sebesar 1% akan meningkatkan Keputusan
Pembelian sebesar 0,668 dengan asumsi variable Kelengkapan Produk dan
Fasilitas dianggap tetap.
3. Pengaruh sebesar 0,195 menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan Fasilitas sebesar 1% akan meningkatkan Keputusan Pembelian sebesar 0,195
dengan asumsi variable Kelengkapan Produk dan Fasilitas dianggap tetap.
4. Hubungan antara Kelengkapan Produk dan Fasilitas secara bersama-sama terhadap Keputusan Pembelian adalah sebesar 0,524 atau 52,4% yang artinya
bahwa secara bersama-sama Kelengkapan Produk dan Fasilitas mempunyai
pengaruh sebesar 52,4% dan sisanya sebesar 47,6% dipengaruhi oleh
74
5. Hasil uji hipotesis ini menyatakan bahwa Kelengkapan Produk (7,646), Fasilitas (2,029), > 1,993 atau thitung > ttabel maka hipotesis diterima yang
artinya bahwa Kelengkapan Produk dan Fasilitas memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Bina Swalayan Setia
Budi Medan.
5.2Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka penulis mengemukakan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi pemilik Bina Swalayan hendaknya berusaha untuk senantiasa
meningkatkan kelengkapan produk yang ditawarkan terutama pada
ketersediaan produk secara lengkap baik dalam merek, ukuran, dan kualitas,
sedangkan fasilitas yang diberikan kepada konsumen terutama pada lokasi
parkir agar jumlah petugasnya ditambah lagi mengingat lokasi Bina Swalayan
lalu lintasnya sangat padat.
2. Kelengkapan produk dan fasilitas harus benar-benar dikelola secara
profesional, karena swalayan adalah usaha dibidang retail yang memberikan
kelengkapan produk dan fasilitas pada pelanggan. Pengusaha harus memulai
memikirkan pentingnya fasilitas kepada pelanggan secara lebih matang
melalui kualitas fasilitas yang mengarah pada sikap puas konsumen, karena
fasilitas dan kepuasan pelanggan merupakan aspek vital dalam rangka
75
yang disediakan pengecer harus sesuai dengan harapan belanja pasar
sasarannya karena hal ini merupakan unsur kunci dalam persaingan diantara
para pengecer sejenis karena kelengkapan produk yang baik akan menarik niat
belanja para konsumen untuk berbelanja di tempatnya dan itu merupakan
salah satu untuk mempertahankan konsumen agar konsumen dapat
memberikan keputusan dalam berbelanja ditempat tersebut dan pada akhirnya
diharapkan dapat tercapainya sasaran dan tujuan perusahaan.
3. Bagi karyawan Bina Swalayan hendaknya selalu tanggap dengan segala
kebutuhan pengunjung serta lebih cepat dan tepat, baik dalam memberikan
bantuan yang dibutuhkan pengunjung khususnya untuk
pengunjung-pengunjung yang kesulitan dalam mencari produk yang diinginkan agar
mereka mendapatkan kepuasan atas jasa yang dibelinya dan akan kembali
untuk melakukan pembelian ulang.
4. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya untuk memperluas obyek penelitian,
tidak hanya variabel kelengkapan produk dan fasilitas tetapi juga
variabel-variabel lainnya (seperti harga, promosi, fasilitas, lokasi, dan lain-lain)
sehingga diperoleh informasi yang lebih lengkap tentang faktor-faktor yang