• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BUDAYA SEKOLAH, PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SD PRIME ONE SCHOOL MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH BUDAYA SEKOLAH, PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SD PRIME ONE SCHOOL MEDAN."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BUDAYA SEKOLAH, PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SD PRIME ONE SCHOOL MEDAN

T E S I S

Oleh :

KUMALA DEWI NIM. 8106132032

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PENGARUH BUDAYA SEKOLAH, PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SD PRIME ONE SCHOOL MEDAN

T E S I S

Oleh :

KUMALA DEWI NIM. 8106132032

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

KUMALA DEWI. Pengaruh Budaya Sekolah, Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah, dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru di SD Prime One School Medan. Tesis. Medan: Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan. 2013.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menjawab permasalahan dari lima hipotesis yang diajukan, yakni pengaruh langsung antara budaya sekolah terhadap kinerja guru di SD Prime One School Medan, Pengaruh langsung antara persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di SD Prime One School Medan, Pengaruh langsung antara motivasi kerja guru terhadap kinerja guru di SD Prime One School Medan, Pengaruh langsung antara budaya sekolah terhadap motivasi kerja guru di SD Prime One School Medan, dan Pengaruh langsung antara persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru di SD Prime One School Medan.

Data dari 80 orang responden dari total populasi guru SD Prime One School Medan. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner dengan analisis uji coba validitas dan reliabilitas. Uji persyaratan analisis mencakup uji normalitas, linearitas, dan keberartian regresi kemudian dilakukan analisis data dengan model path analysis.

Hasil analisis menunjukkan pengaruh langsung antara budaya sekolah terhadap motivasi kerja guru di SD Prime One School Medan adalah sebesar 4,5 %, dan pengaruh langsung antara persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru di SD Prime One School Medan adalah 10, 6 %.pengaruh langsung antara budaya sekolah terhadap kinerja guru di SD Prime One School Medan adalah sebesar 5,8 %, Pengaruh langsung antara persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di SD Prime One School Medan adalah sebesar 3,0 %, Pengaruh langsung antara motivasi kerja guru terhadap kinerja guru di SD Prime One School Medan adalah sebesar 11,9 %.

(6)

110

ABSTRACT

KUMALA DEWI. The influence of School Culture, Teachers’ Perception

on the Principal’s Leadership, and Working Motivation to Teacher’s

Performance. Empirical Study at SD Prime One School Medan. Postgraduate Program, State University of Medan. 2013.

This research aims were to study and identify the problems of five

submitted hypotheis, ie. The influence of school culture to teacher’s performance, the teacher’s perception on the principal’s leadership to teachers’ performance, the work motivation to teachers’ performance, the school culture to work motivation, and the teacher’s perception on principal’s leadership to work motivation at SD Prime One School Medan.

Samples were taken from 80 respondents which were all population of the teachers at SD Prime One School Medan. The study instruments were questionnaires by performing validity and reliability. The analysis conditional tested normality test, linearity test and regressions significantly and the data analysis with path analysis model.

The result of analysis indicated that the direct influence of school

culture to work motivation was 4,5 %, dan the direct ifluence of teachers’ perception on principal’s leadership to work motivation is 10, 6 %, the direct influence of school culture to teacher’s performance was 5,8 %, the direct

influence of teachers’ perception on principal’s leadership to teacher’s performance was 3,0 %, the direct influence of work motivation to teacher’s

performance was 11,9 %.

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kasi dan anugerahNya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis yang berjudul: Pengaruh budaya sekolah, persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, dan motivasi kerja terhadap kinerja guru di SD Prime One School Medan.

Tesis ini ditulis dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa tesis ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis berterimakasih kepada semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung memberikan kontribusi dalam menyelesaikan tesis ini. Dengan rasa tulus dan hormat penulis menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat: Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd, sebagai pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis untuk kreatif dan tetap bersemangat selama penyusunan tesis. Penulis juga berterima kasih kepada yang terhormat: Prof. Dr. Sri Milfayetty M.S.Kons, sebagai pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya kepada penulis dengan sepenuh hati, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus. Penulis juga berterima kasih kepada yang terhormat: Dr. Arif Rahman, M.Pd, Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd dan Dr. Saut Purba, M.Pd, sebagai nara sumber yang telah memberikan banyak ilmu untuk kesempurnaan tesis ini. Penulis juga berterima kasih kepada yang terhormat: Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd, sebagai Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta jajarannya yang telah berupaya meningkatkan situasi kondusif pada Program Pascasarjana Unimed. Penulis juga berterima kasih kepada yang terhormat: Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd, dan Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd, sebagai Sekertaris Prodi beserta jajarannya yang telah menerima penulis sebagai mahasiswi, memperkenankan penulis menggunakan fasilitas kampus serta membantu, membimbing, dan memberi bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama menempuh pendidikan di Universitas Negeri Medan.

Demikian juga kepada seluruh dosen dan staf administrasi pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah banyak membekali penulis dengna berbagai teori dan ilmu pengetahuan saya ucapkan terima kasih. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih juga kepada teman-teman mahasiswa Pascasarjana Program Studi Administrasi Pendidikan atas dukungan dan telah memberi semangat dalam perkuliahan serta penyelesaian tesis ini.

(8)

vii

pendidikan. Kiranya hasil penelitian ini dapat memberi sumbangsih dalam pengembangan sumber daya manusia di bumi Indonesia tercinta.

Medan, 28 Februari 2013

(9)

viii DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ..………... i

ABSTRACT..………. ii

PERSETUJUAN………... iii

KATA PENGANTAR ………... vi

DAFTAR ISI……… viii

DAFTAR TABEL………. xii

DAFTAR GAMBAR………... xv

DAFTAR LAMPIRAN………..…….. xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.……….. 1

B. Identifikasi Masalah…….………….……….. 9

C. Pembatasan Masalah………..… 10

D. Rumusan Masalah………..………... 10

E. Tujuan Penelitian………... 11

F. Manfaat Penelitian………. 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis……….... 14

1. Kinerja Guru………….……….………... 14

2. Budaya Sekolah………..………...………… 23

3. Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah………... 33

(10)

ix

B. Penelitian yang relevan……… 48

C. Kerangka Berpikir………... 51

1. Pengaruh Budaya Sekolah terhadap Motivasi Kerja Guru………...……….... 51

2. Pengaruh Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Motivasi Kerja Guru ……...……….. 52

3. Pengaruh Budaya Sekolah terhadap Kinerja Guru…….... 52

4. Pengaruh Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru……..………... 53

5. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru……... 53

D. Hipotesis Penelitian……….………..………….. 54

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian………... 55

B. Metode Penelitian………...……. 55

C. Populasi dan Sampel ……….. 56

D. Desain Penelitian……….……….... 57

E. Instrumen Penelitian……….………... 58

1. Kinerja Guru……….……….………….... 58

2. Budaya Sekolah………..……..………. 60

(11)

x

2. Uji Linearitas dan Keberartian Regresi Sederhana…... 70

3. Uji Diagram Jalur………. 71

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ……….. 75

1. Variabel Kinerja Guru….…..……….….. 75

2. Variabel Budaya Sekolah…… …………..……..……… 76

3. Variabel Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah ……….………... 78

4. Variabel Motivasi Kerja ……….. 80

B. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian…..81 1. Variabel Kinerja Guru………..81

2. Variabel Budaya Sekolah………..86

3. Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah………. 82

4. Variabel Motivasi Kerja ……….. 83

C. Uji Persyaratan Analisis ………..….. 84

1. Uji Kelinearan dan Keberartian Regresi…………..……. 85

2. Uji Normalitas Variabel Penelitian………..…. 97

D. Uji Hipotesis Penelitian... 94

1. Pengaruh antara Budaya Sekolah terhadap Motivasi Kerja ... . 95

2. Pengaruh antara Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Motivasi Kerja ……… 96

3. Pengaruh antara Budaya Sekolah terhadap Kinerja Guru ………...………. 96

4. Pengaruh antara Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru ……….. 96

(12)

xi

E. Temuan Penelitian ………... 97

F. Pembahasan Penelitian ……….…100

G. Keterbatasan Penelitian ………115

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ……….. 117

B. Implikasi ……….. 118

C. Saran –saran ……… 120

DAFTAR PUSTAKA ……… 122

(13)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Kisi-kisi Instrumen Variabel Kinerja Guru………... 60

Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen Variabel Budaya Sekolah……...………... 61

Tabel 3 Kisi-kisi Instrumen Variabel Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 63

Tabel 4 Kisi-kisi Instrumen Variabel Motivasi Kerja Guru... 65

Tabel 5 Ringkasan Karakteristik Data Variabel ………..………… 75

Tabel 6 Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Guru ….………... 76

Tabel 7 Ringkasan Karakteristik Data Variabel Budaya Sekolah……… 77

Tabel 8 Distribusi Frekuensi Skor Budaya Sekolah ………...……….... 77

Tabel 9 Ringkasan Karakteristik Data Variabel ……….……….78

Tabel 10 Distribusi Frekuensi Skor Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah……..………..……..………... 79

Tabel 11 Ringkasan Karakteristik Data Variabel Motivasi Kerja..……….. 80

Tabel 12 Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Kerja..………80

Tabel 13 Tingkat Kecenderungan Variabel Kinerja Giru……...……….. 81

Tabel 14 Tingkat Kecenderungan Variabel Budaya Sekolah ……..………….... 82

Tabel 15 Tingkat Kecenderungan Variabel Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah ……….… 83

Tabel 16 Tingkat Kecenderungan Variabel Motivasi Kerja .………... 83

Tabel 17 Ringkasan Hasil Analisis Normalitas Setiap Variabel Penelitian…….. 86

Tabel 18 Ringkasan Analisis Varians untuk persamaan X3 atas X1……… 85

Tabel 19 Ringkasan Analisis Varians untuk persamaan X3 atas X2………. 88

(14)

xiii

Tabel 21 Ringkasan Analisis Varians untuk persamaan X4 atas X2……… 91

Tabel 22 Ringkasan Analisis Varians untuk persamaan X4 atas X3……… 93

Tabel 23 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi, Analisis Jalur antara Variabel Eksogenus dengan Variabel Endogenus ……….... 95

Tabel 24 Ringkasan Hasil Penelitian Validitas Angket Budaya Sekolah …….. 146

Tabel 25 Ringkasan Hasil Perhitungan Varians Butir Angket Budaya Sekolah ………..………... 148

Tabel 26 Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas Angket Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah ………... 152

Tabel 27 Ringkasan Hasil Perhitungan Varians Butir Angket Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah………... 154

Tabel 28 Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas Angket Motivasi Kerja…….. 157

Tabel 29 Ringkasan Hasil Perhitungan Varians Butir Angket Motivasi Kerja.. 159

Tabel 30 Ringkasan Hasil Perhitungan Validitas Angket Kinerja Guru………. 165

Tabel 31 Ringkasan Hasil Perhitungan Varians Butir Angket Kinerja Guru... 167

Tabel 32 Distribusi Frekuensi Budaya Sekolah………... 184

Tabel 33 Distribusi Frekuensi Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah………... 185

Tabel 34 Distribusi Frekuensi Motivasi Kerja……… 187

Tabel 35 Distribusi Frekuensi Kinerja Guru………...… 188

Tabel 36 Tingkat Kecenderungan Variabel Budaya Sekolah………. 190

Tabel 37 Tingkat Kecenderungan Variabel Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah……… 191

Tabel 38 Tingkat Kecenderungan Variabel Motivasi Kerja………... 191

Tabel 39 Tingkat Kecenderungan Variabel Kinerja Guru………..… 192

Tabel 40 Perhitungan Jumlah Kuadrat Galat JK (G) X3 atas X1………... 193

Tabel 41 Perhitungan Jumlah Kuadrat Galat JK (G) X3 atas X2………. 197

(15)

xiv

Tabel 43 Perhitungan Jumlah Kuadrat Galat JK (G) X4 atas X2………. 206

Tabel 44 Perhitungan Jumlah Kuadra Galat JK (G) X4 atas X3……….. 210

Tabel 45 Lilliefors Variabel X3 atas X1……….. 214

Tabel 46 Lilliefors Variabel X3 atas X2……….. 217

Tabel 47 Lilliefors Variabel X4 atas X1……….. 220

Tabel 48 Lilliefors Variabel X4 atas X2……….. 222

Tabel 49 Lilliefors Variabel X4 atas X3……….. 225

(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Model Integrasi Perilaku Organisasi Colquitt………..……... 20

Gambar 2 Teori Hirarki Kebutuhan………….………... 44

Gambar 3 Teori Harapan………...………..………... 46

Gambar 4 Desain Penelitian menurut Teori Colquit………... 57

Gambar 5 Histogram Skor Kinerja Guru….……….... 76

Gambar 6 Histogram Skor Budaya Sekolah………. 78

Gambar 7 Histogram Skor Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah………...………... 79

Gambar 8 Histogram Skor Motivasi Kerja….………. 81

Gambar 9 Grafik Linear Sederhana antara X1 dengan X3………... 87

Gambar 10 Grafik Linerar Sederhana antara X2 dengan X3………. 89

Gambar 11 Grafik Linear Sederhanan antara X1 dengan X4………... 90

Gambar 12 Grafik Linear Sederhana antara X2 dengan X4……….. 92

Gambar 13 Grafik Linear Sederhana antara X3 dengan X4………... 94

Gambar 14 Diagram Jalur Variabel Penelitian………. 94

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan yang sangat penting karena

dengan pendidikan anak didik mampu meningkatkan pengetahuan,

ketrampilan, dan sikap yang baik. Melalui pendidikan anak-anak dibekali

hidupnya dengan nilai-nilai kemanusiaan, budaya, pengetahuan, keahlian, dan

ketrampilan yang sangat bermanfaat bagi kemajuan bangsa dan negara.

Pendidikan memberikan harapan dan kesempatan untuk meningkatkan hidup

mereka yang lebih baik di masa datang. Salah satu cara memperoleh

pendidikan yang berkualitas adalah dengan mengikuti proses pembelajaran

yang berlangsung di sekolah.

Robbins (2006) mengungkapkan organisasi sebagai kesatuan sosial yang

dikoordinasikan dengan sadar dengan sebuah batasan yang reaktif yang dapat

diidentifikasikan dengan bekerja secara terus menerus untuk mencapai tujuan.

Di dalam organisasi sekolah terdapat komponen yang saling berkaitan yaitu

sumber daya manusia yang merupakan faktor yang paling penting terhadap

kegiatan yang ada di dalamnya. Adapun sumber daya manusia yang menjadi

komponen meliputi kepala sekolah, guru, pegawai, konselor, anak didik, serta

manajemen sekolah. Semua sumber daya manusia yang ada di dalam orgnisasi

sekolah saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal

(18)

2

merupakan tempat proses pendidikan yang memiliki sistem yang kompleks

dan dinamis.

Kepala sekolah sebagai manajer, membantu guru mengembangkan

daya kemampuannya untuk menciptakan budaya organisasi sekolah yang

nyaman dan menyenangkan untuk mendorong guru, anak didik, dan orang tua

anak didik untuk mempersatukan kehendak, pikiran, dan tindakan dan

bersama-sama secara afektif dan efisien agar tercapai tujuan. Hal ini juga

ditegaskan oleh Sutisna (1983) bahwa kepala sekolah melayani dan

mendukung guru serta menyediakan kesempatan untuk mempelajari dan

memperbaiki pengajaran.

Guru merupakan manajer di dalam kelas yang bertanggung jawab

terhadap proses pembelajaran, hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan

Hasruddin (2008) bahwa peranan guru dalam proses pembelajaran meliputi

banyak hal diantaranya sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing,

pengatur lingkungan, partisipan, perencana, supervisor, motivator, dan

konselor. Dengan demikian guru sebagai tulang punggung pendidikan

diharapkan mampu melaksanakan tugas-tugas dan fungsinya sebagai guru

demi tercapainya tujuan pendidikan.

Guru yang baik dalam melaksanakan tugas dan fungsinya akan

berupaya mengembangkan potensi-potensi yang ada pada anak didik,

sebagaimana amanat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20

tahun 2003 dalam pasal tiga yang menegaskan bahwa:

(19)

3

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi diri anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Namun dalam kenyataannya pendidikan di Indonesia masih tetap

mengalami banyak masalah seperti guru yang kurang memenuhi standar,

metode mengajar yang kurang efektif, kepala sekolah yang kurang kompeten,

manajemen sekolah yang belum optimal, dan keterlibatan masyarakat dalam

pendidikan yang mana sesuai dengan pengamatan UNICEF tahun 2011. Data

dari United National Development Projek (UNDP) tahun 2011 menyatakan

mutu Sumber Daya Manusia Indonesia berada diurutan 124, dibandingkan

dengan Brunei ke-33, Singapura ke-26, Malaysia ke-61, Thailand ke-103 dan

Srilanka ke-97, data ini menunjukkan bahwa kualitas pendidikan Indonesia

masih rendah. Oleh karena itu mutu pendidikan di Indonesia perlu diperbaiki

dengan meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya

sebagai seorang guru profesional. Tugas guru tidak akan berjalan dengan baik

bila tidak memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan guru

dalam melaksanakan tugas.

Menurut Colquitt (2007) Kinerja diartikan sebagai “the value of the

set of employee behaviours that contribute, either positively or negatively, to

organizational goal accomplishment” yaitu nilai dari seperangkat perilaku

karyawan yang berkontribusi, baik secara positif, atau negatif terhadap

pemenuhan tujuan organisasi. Kinerja guru pada dasarnya terfokus pada

(20)

4

memberikan pengaruh kepada anak didik. Secara spesifik tujuan kinerja juga

mengharuskan para guru membuat keputusan khusus dimana tujuan

pembelajaran dinyatakan dengan jelas dalam bentuk wawasan yang kemudian

ditransfer kepada anak didik. Guru merupakan komponen penting dalam

pembelajaran, hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Mutmainah (2007)

yaitu unsur penting dan utama yang menentukan mutu pendidikan adalah guru.

Selanjutnya menurut Hasruddin (2008) peran guru dalam pembelajaran adalah

meliputi banyak hal yaitu diantaranya pengajar, pemimpin kelas, pembimbing,

pengatur lingkungan, partisipan, perencana, supervisor, motivator, dan

konselor. Kinerja guru adalah perilaku guru yang berkontribusi, baik positif

maupun negatif terhadap pemenuhan tujuan sekolah.

Budaya organisasi menurut Wheelen and Hunger (2004) adalah The

collections of beliefs, expectations corporation's and transmitted from the one

generation of employees to another yang bisa diartikan sebagai budaya

organisasi merupakan himpunan dari keyakinan-keyakinan,

pengharapan-pengharapan organisasi yang diwariskan dari satu generasi ke generasi

berikutnya. Budaya organisasi menurut Mc. Shane dan Glinow (2008)

organizational culture is the basic pattern of shared values and assumptions

governing the way employees within an organization think about and act on

problems and opportunities. Yang bisa diartikan sebagai budaya organisasi

merupakan pola dasar dari nilai-nilai dan asumsi-asumsi yang dipikirkan dan

dilakukan oleh anggota organisasi di dalam sebuah organisasi. Budaya sekolah

(21)

5

anggota sekolah. Hasil penelitian Widodo (2011) menyatakan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan dan berarti antara budaya sekolah terhadap kinerja

guru sebesar 34,60%. Lebih lanjut diuraikan bahwa budaya sekolah

mempengaruhi kinerja guru sebesar 33,00% dalam melaksanakan kegiatannya

oleh penelitian Mahmudah Enny Widyaningrum (2012).

Persepsi menurut Smith dalam Dirawat (1986) adalah bagaimana kita

memberi makna pada apa yang diterima oleh panca indera kita. Usaha

memberi makna terhadap sesuatu yang dilihat, didengar, dirasa, dihayati, dan

dicium melalui alat indera merupakan fokus dari pengertian yang

dikemukakan Smith ini. Nawawi (1997) menyatakan bahwa persepsi dapat

dilihat dalam arti yang sempit dan luas. Dalam arti sempit persepsi merupakan

penglihatan, yakni bagaimana cara seseorang melihat sesuat, sedangkan dalam

arti luas dapat diartikan sebagai pandangan atau pengertian seseorang dalam

mengartikan sesuatu. Persepsi guru berarti pandangan guru atau pendapat

guru.

Terry (1956) mengemukakan kepemimpinan adalah suatu proses yang

mempengaruhi aktivitas dalam rangka mencapai tujuan. Siagian (1983)

menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu kemampuan dan ketrampilan

seseorang yang menduduki jabatan sebagai pemimpin suatu kerja untuk

mempengaruhi perilaku orang lain terutama bawahannya untuk berpikir dan

bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku yang positif ia

memberikan sumbangsih nyata dalam pencapaian tujuan organisasi. Kartini

(22)

6

lain dengan kegiatan-kegiatan kelompok yang terorganisir dalam usaha

menentukan tujuan dan mencapainya.

Persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah adalah

pandangan guru terhadap perilaku kepemimpinan kepala sekolah dalam

memimpin untuk mencapai tujuan sekolah. Hasil penelitian Widodo (2011)

menyatakan kinerja guru dapat dipengaruhi persepsi guru tentang

kepemimpinan kepala sekolah sebesar 56,00%. Sunarso dan Sumadi (2007)

dalam penelitian menyebutkan kinerja guru dipengaruhi oleh persepsi guru

tentang kepemimpinan kepala sekolah secara signifikan sebesar 30,80%.

Munawaroh (2011) dalam jurnal menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan

mempengaruhi kinerja guru sebesar 37,20%.

Robbins (2006) mengartikan motivasi sebagai proses yang ikut

menentukan intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam usaha mencapai

sasaran. Menurut Uno (2007) motivasi adalah keinginan untuk mencurahkan

segala tenaga untuk tujuan yang diinginkan. Motivasi adalah proses yang

dimulai dengan defisiensi fisiologis atau psikologis yang menggerakkan

perilaku atau dorongan yang ditujukan untuk tujuan atau insentif. (Luthans,

1998). Motivasi kerja guru adalah dorongan yang mempengaruhi guru untuk

bekerja dalam memenuhi tujuan sekolah. Hasil ini didukung penelitian

Widodo (2011) menyatakan bahwa terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap

kinerja guru sebesar 64,70%. Penelitian Sunarso dan Sumadi (2007)

(23)

7

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja guru sangat

berperan penting dalam mengembangkan kualitas pendidikan anak didik.

Budaya sekolah yang seharusnya menjadi nilai-nilai positif yang diterapkan di

sekolah, persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah yang seharusnya

baik dan motivasi kerja guru yang seharusnya benar akan menjadi kacau bila

guru salah dalam memahami peranannya yang mana akan mengakibatkan

bergesernya peran guru secara perlahan-lahan, akibatnya yang tadinya antara

guru dan anak didik saling membutuhkan menjadi tidak lagi saling

membutuhkan. Dengan demikian suasana pembelajaran tidak lagi

membahagiakan namun membosankan. Di sinilah mulai muncul konflik demi

konflik, sehingga orang-orang yang ada di dalamnya menjadi mudah frustasi

dan pada akhirnya melampiaskan dengan cara yang kurang benar.

Hal serupa juga terjadi di SD Prime One School Medan. Hasil studi

pendahuluan yang dilakukan melalui kunjungan pada bulan Oktober 2012

yang lalu, hasil yang terlihat di lapangan melalui pengamatan dan wawancara

dengan beberapa orang guru, kinerja guru di SD Prime One School masih

dirasakan belum maksimal. Hal ini dapat dilihat dari beberapa guru yang

belum mematuhi dan menaati peraturan yang ada di sekolah, seperti:

rendahnya kapabilitas guru dengan ditandai oleh adanya beberapa guru yang

terlihat belum menguasai bahan pengajaran, adanya guru yang mengajarkan

bidang studi yang bukan spesialisasinya, adanya guru datang terlambat

kesekolah, tidak masuk mengajar dengan alasan sakit, urusan keluarga, pesta,

(24)

8

menarik dan nyaman yang mana ditandai dengan suasana kelas yang ribut,

masih ada guru yang tidak mampu menyusun silabus dan rpp sendiri,

rendahnya motivasi kerja guru di sekolah, kebijakan kepala sekolah yang

kurang ideal, adanya guru yang masih tidak mampu dalam menggunakan alat

peraga dan media pembelajaran, belum adanya pengawasan yang konsisten

dari kepala sekolah. Kurangnya penghargaan terhadap tugas yang diberikan

guru. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja guru di SD Prime

One School Medan masih rendah. Oleh karena itu masalah ini tidak boleh

dibiarkan berlarut-larut agar masalah pendidikan ini dapat teratasi sehingga

kualitas pendidikan menjadi lebih baik dan mampu bersaing di ajang

kompetisi nasional dan Internasional. Oleh karena itu perlu dicari solusi untuk

memperbaiki kualitas kinerja guru di SD Prime One School Medan.

Colquitt (2007) mengemukakan bahwa kinerja dapat dipengaruhi oleh

faktor mekanisme organisasi, mekanisme tim, dan karakteristik individu.

Mekanisme organisasi diantaranya mencakup budaya organisasi dan struktur

organisasi. Mekanisme tim mencakup perilaku dan gaya kepemimpinan,

kekuasaan dan pengaruh kepemimpinan, proses tim, dan karekteristik tim.

Karakteristik individu mencakup kepribadian dan nilai-nilai etika, dan

kemampuan berupa kecerdasan termasuk kecerdasan intelijensi dan emosional.

Mekanisme individu mencakup kepuasan kerja, stres atau tekanan, motivasi,

keadilan, dan pengambilan keputusan. Sedangkan hasil yang diharapkan

(25)

9

Berdasarkan hasil analisis terhadap penelitian ini ditemukan bahwa

secara empiris terdapat beberapa variabel yang mempengaruhi kinerja.

Adapun variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja guru untuk

diteliti adalah budaya sekolah, persepsi guru tentang kepemimpinan kepala

sekolah, dan motivasi kerja guru. Jika dugaan ini teruji maka konsep tentang

hubungan ke empat variabel ini dapat digunakan untuk menjelaskan,

meramalkan dan menemukan alternatif terhadap fenomena masalah kinerja

guru di SD Prime One School Medan. Beranjak dari pemikiran ini maka

dilakukan suatu penelitian yang berjudul “Pengaruh budaya sekolah, persepsi

guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, dan motivasi kerja guru terhadap

kinerja guru di SD Prime One School Medan 2013”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan bahwa

dengan adanya fenomena-fenomena dan fakta-fakta yang muncul di lapangan,

maka masalah dapat diidentifikasikan sebagai: (1) Faktor-faktor apa yang

mempengaruhi kinerja guru di SD Prime One School Medan? (2) Apakah

budaya sekolah berpengaruh terhadap kinerja guru? (3) Apakah struktur

sekolah berpengaruh terhadap kinerja guru? (4) Apakah persepsi guru tentang

kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh terhadap kinerja guru? (5) Apakah

kompetensi guru berpengaruh terhadap kinerja guru? (6) Apakah kepuasan

kerja guru berpengaruh terhadap kinerja guru? (7) Apakah stres kerja guru

(26)

10

berpengaruh terhadap kinerja guru? (9) Apakah kepercayaan, keadilan, dan

etika guru mempengaruhi kinerja guru? (10) Apakah pembelajaran dan

pengambilan keputusan mempengaruhi kinerja guru?

C. Pembatasan Masalah

Untuk lebih memfokuskan arah penelitian penulisan ini kepada tujuan

penulisan maka pembatasan masalah diperlukan. Banyak faktor-faktor yang

diduga mempengaruhi kinerja guru di SD Prime One School Medan, namun

lingkup penelitian yang diteliti hanya dibatasi pada faktor budaya sekolah,

persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, dan motivasi kerja guru

yang diyakini berpengaruh terhadap kinerja guru SD Prime One School

Medan.

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah yang telah disebutkan di atas,

maka rumusan masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh langsung budaya sekolah terhadap motivasi

kerja guru SD Prime One School Medan?

2. Apakah terdapat pengaruh langsung persepsi guru tentang kepemimpinan

kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru SD Prime One School Medan?

3. Apakah terdapat pengaruh langsung budaya sekolah terhadap kinerja guru

SD Prime One School Medan?

(27)

11

kepala sekolah terhadap kinerja guru SD Prime One School Medan?

5. Apakah terdapat pengaruh langsung motivasi kerja guru terhadap kinerja

guru SD Prime One School Medan?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh langsung budaya sekolah terhadap motivasi kerja guru SD Prime

One School Medan.

2. Pengaruh langsung persepsi guru tentang kepemimpinan kepala

sekolah terhadap motivasi kerja guru SD Prime One School Medan.

3. Pengaruh langsung budaya sekolah terhadap kinerja guru SD Prime One

School Medan.

4. Pengaruh langsung persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah

terhadap kinerja guru SD Prime One School Medan.

5. Pengaruh langsung motivasi kerja guru terhadap kinerja guru SD Prime

One School Medan.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Manfaat secara teoretis dalam penelitian ini adalah dapat menambah ilmu

pengetahuan atau mengembangkan wawasan baru dalam peningkatan

kinerja guru di sekolah.

(28)

12

a. Bagi Guru

1) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kinerja dalam

peningkatan mutu pendidikan.

2) Sebagai bahan masukan dalam melihat pengaruh antara budaya

sekolah, persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, dan

(29)

13

b. Bagi Kepala Sekolah

1) Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan persepsi guru tentang

kepemimpinan kepala sekolah ke arah yang lebih baik dan positif.

2) Sebagai bahan masukan dalam melihat pengaruh antara budaya

sekolah, persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, dan

motivasi kerja guru dalam upaya meningkatkan kinerja guru.

c. Bagi Sekolah

Memberikan masukan tentang upaya peningkatan kinerja guru di dalam

sekolah yang dapat dipengaruhi oleh faktor budaya sekolah, persepsi

(30)

117

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka

dapat disimpulkan:

1. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara budaya sekolah

terhadap motivasi kerja pada guru SD Prime One School Medan, artinya

semakin baik budaya sekolah maka semakin baik juga motivasi kerja

pada guru SD Prime One School Medan.

2. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara persepsi guru tentang

kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi kerja pada guru SD

Prime One School Medan, artinya semakin baik persepsi guru tentang

kepemimpinan kepala sekolah maka semakin baik juga motivasi kerja

pada guru SD Prime One School Medan.

3. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara budaya sekolah

terhadap kinerja guru pada guru SD Prime One School Medan, artinya

semakin baik budaya sekolah maka semakin baik juga kinerja pada guru

SD Prime One School Medan.

4. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara persepsi guru tentang

kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru pada guru SD Prime

(31)

118

kepala sekolah maka semakin baik juga kinerja guru pada guru SD Prime

One School Medan.

5. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara motivasi kerja

terhadap kinerja guru pada guru SD Prime One School Medan, artinya

semakin baik motivasi kerja maka semakin baik juga kinerja guru pada

guru SD Prime School Medan.

B. Implikasi

Berdasarkan temuan penelitian sebagaimana yang telah diuraikan

memberikan implikasi terutama kepada SD Prime One School, kepala sekolah,

dan para guru dalam rangka memperbaiki mutu pendidikan di SD Prime One

School Medan. Untuk itu, guna meningkatkan kinerja guru di SD Prime One

School Medan diperlukan upaya bersama dalam peningkatan budaya sekolah,

persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, dan motivasi kerja.

1. Implikasi terhadap guru SD Prime One School Medan

Dengan hasil penelitian yang diperoleh diharapkan peran serta guru

dalam membangun budaya sekolah yang baik dalam mendukung kinerja

guru. Dalam hal ini guru dapat melakukan berbagai upaya yang dapat

membangun budaya sekolah, seperti dengan meningkatkan inisiatif

individu, toleransi terhadap tindakan beresiko, toleransi terhadap konflik,

dan mengembangkan pola komunikasi yang dapat mendukung kinerja

(32)

119

Hal lain yang perlu menjadi perhatian guru adalah kepemimpinan

kepala sekolah. dalam hal ini guru harus memandang baik setiap kebijakan

kepala sekolah yang sejalan dengan tujuan sekolah. dalam hal ini guru perlu

mendukung setiap keputusan kepala sekolah, dan merencanakan aktivitas

kerja yang sejalan dengan kebijakan kepala sekolah.

Selain itu perlu ditingkatkan motivasi guru dalam bekerja di sekolah.

Dalam hal ini guru harus meningkatkan tanggung jawab guru dalam

melaksanakan tugas, memiliki tujuan yang jelas dan menantang, dapat

melaksanakan tugas dengan target yang jelas, dan selalu berusaha untuk

mengungguli orang lain.

2. Implikasi terhadap kepala SD Prime One School Medan

Berdasarkan hasil penelitian, kepala sekolah perlu mencermati setiap

aspek yang berhubungan dengan budaya sekolah, persepsi guru tentang

kepemimpinan kepala sekolah, dan motivasi kerja dalam upaya

meningkatkan kinerja guru. Dalam hal ini kepala sekolah harus dapat

meningkatkan budaya sekolah yang mendukung kinerja guru, seperti: selalu

memberikan pengarahan terhadap visi misi sekolah, mendukung setiap

kegiatan guru, dan membuat kebijakan tentang pemberian imbalan yang

adil bagi guru.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah persepsi guru terhadap

kepemimpinannya di sekolah. Dalam hal ini kepala sekolah harus dapat

bekerja dengan baik sesuai tujuan sekolah, tanpa berpihak pada salah satu

(33)

120

sekolah di antaranya memberikan penjelasan kepada guru tentang tujuan

sekolah, memberi dukungan, dan memberi pengakuan/ penghargaan kepada

guru atas peran sertanya di sekolah.

Selain itu kepala sekolah juga harus dapat meningkatkan motivasi

guru dalam bekerja di sekolah. beberapa hal yang dapat dilakukan kepala

sekolah di antaranya memberikan umpan balik atas hasil kerja guru,

mendukung setiap kegiatan mengajar guru, dan memberikan kesempatan

untuk berprestasi lebih baik bagi guru yang telah bekerja dengan baik di

sekolah.

3. Implikasi terhadap SD Prime One School Medan

Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan, maka hal ini menjadi

perhatian pihak SD Prime One School Medan dalam upayanya

meningkatkan kinerja guru. Dalam hal ini pihak pengelola SD Prime One

School Medan dapat melakukan berbagai upaya yang mendukung

terciptanya budaya sekolah yang baik, pola kepemimpinan kepala sekolah

yang mendukung kinerja guru, serta adanya kebijakan yang dapat

meningkatkan motivasi kerja guru di sekolah.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi, maka dapat diberikan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Kepada guru diharapkan berkeinginan untuk meningkatkan peran sertanya

(34)

121

yang baik. Selain itu guru harus memandang positif setiap kebijakan kepala

sekolah yang sejalan dengan tujuan sekolah. Peningkatan kinerja guru harus

didukung oleh motivasi guru dalam bekerja.

2. Kepada kepala sekolah diharapkan peran sertanya dalam melakukan

berbagai upaya dalam meningkatkan kinerja guru. Dalam hal ini kepala

sekolah harus berperan serta dalam meningkatkan budaya sekolah yang

dapat mendukung guru, memperbaiki kepemimpinannya di sekolah sesuai

tujuan sekolah, dan mendukung setiap kegiatan mengajar guru.

3. Kepada pihak pengelola SD Prime One School Medan diharapkan peran

sertanya dalam meningkatkan kinerja guru. Dalam hal ini, pihak sekolah

dapat melakukan berbagai upaya seperti: memberikan fasilitas mengajar

yang dapat membantu guru mengajar, menetapkan kepala sekolah yang

dapat bertindak adil dan berlaku sesuai aturan sekolah, serta membangun

budaya sekolah yang mendukung setiap kegiatan guru di sekolah.

4. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut tentang pengaruh budaya

sekolah, persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, dan motivasi

(35)

122

DAFTAR PUSTAKA

Affan, Junimar dan H. Muh. Said. 1987. Mendidik dari Zaman ke Zaman. Bandung: Jemmars

Agarwal. 1982. Organization and Management. New Delhi: Mc Graw Hill.

Arikunto, S. 1990. Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Barus, Mulana. 2010. “Pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja guru di SD Negeri Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang 2011” Medan: Universitas Negeri Medan. Tesis.

Casio, Wayne, F. 1992. Managing Human Resources. Singapore: Mc Graw Hill.

Colquit Jason A., Jeffry A.Lepine, Michael J.Wesson. 2007. Organizational Behaviour. New York: Mc Graw Hill.

Cushway, Barry,dkk. 2000. Perilaku dan Desain Organisasi. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Davis, Keith dan John W.Newstroom. 1996. Perilaku Dalam Organisasi, Jilid 1 dan 2, Penerjemah Agus Dharma, Jakarta: Erlangga.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1997. Jakarta: Balai Pustaka.

Dirawat, dkk. 1986. Pengantar Kepemimpinan Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.

Donelly James H. Jr, James L. Gibson, John M. Ivancevich. 1981. Fundamental Management. USA: Business Publications.

Fattah, Nanang. 1996. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Gaol, Lumban, Masdiana. 2011. “Pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, pengendalian stres, dan motivasi kerja terhadap kinerja guru

(36)

123

Gibson J. H., Ivancevich J. M. & Donnally Jr. J. H. 1996. Organization: Behaviour, Stucture, Processes, Homeword III: Richard D. Irwin.

Griffin, R.W. 1987. Management. Boston: Houghton Mifflin Press.

Hasibuan, M. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Haji Masagung.

Hasruddin. 2008. “Peran Guru dan Multimedia dalam Pembelajaran.” Jurnal

Tabularasa Pps Unimed Vol. 6. No.2, Desember 2008.

Hicks, Herbert, G. and Gulled.C. Ray. 1981. Management. 4th Edition. Auckland: Mc Graw Hill International.

Hersey Paul, & Kenneth H. Blanchard. 1993. Manaanisational Behavior. New Jersey: Prentice Hall.

Hofstede, Geert. 1997. Cultures and Organizations Software of the Mind. New York: Mc Graw Hill.

Husaini. 2008. Manajemen, Teori, Praktek dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Hutasoit, Tumbur. 2011. “Pengaruh iklim organisasi, kepuasan kerja, dan motivasi terhadap kinerja guru di SMP Negeri Kecamatan Siphoholon

Kabupaten Tapanuli Utara” Medan: Universitas Negeri Medan. Tesis.

Indra Wijaya, Adam Ibrahim. 2000. Perilaku Organisasi. Jakarta: Sinar Baru Algesindo.

Juniarti, Anita. 2010. “Pengaruh Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala

Sekolah terhadap Motivasi Kerja Guru di MAN Malang II Batu.” Malang:

Universitas Islam Negeri. Skripsi.

Kartini, Kartono. 1996. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Rajawali Press.

Kast, Fremont E. 1990. Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Koontz, Harold, O’Donnel, Cyrill and Weinric Heins. 1980. Management 7th

edition. Kogakusha, Tokyo: Mc Graw Hill.

Kotler, Philip. 2000. Introduction to management. New York: Upper Saddle River.

(37)

124

Levonia, Ria. 2010. “Pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMA Sekota Pati”. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Tesis.

Luthans F. 1998. Organizational Behavioural, 7th Edition. New York: Mc Graw Hill.

Masrukhin. 2006. “Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Budaya Organisasi, dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai, Jurnal Ekonomi dan Bisnis. 7/2. Hal 197-209.

Mathis, Robert L, & John, H. Jackson. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba.

Mc Shane, Steven L. & Von Glinow, Mary Ann. 2008. Organizational behavior 4th Edition. USA: McGRAW hill-International.

Mink, Oscar G, et al. 1993. Developing High Performance People: The Art of Coaching. Canada: Addison-Wesley Publisher.

Mondy, R. Wayne & Premeaux, R. Shane. Human Resource Management. Massachusetts: Simon-Schuster Publisher.

Muijen, J.J, Den Hartog D.N, & Koopman V . 1997. Transactaional vs transformantional leadership & Organization culture: An analysis of the MLQ. Journal of Occupational and organizational Psychology 70.

Mulyana, D dan Rakhmat, J. 2003. Komunikasi antar Budaya: Panduan berkomunikasi dengan orang-orang berbeda budaya. Bandung: Rosdakarya.

Munawaroh. 2011. “Pengaruh Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional terhdap Kinerja Guru”. Laporan Penelitian dalam Jurnal Ekonomi Bisnis , TH. 16, No. 2 Juli 2011.

Munir, Ningki. 2008. Knowledge Management Audit. Jakarta: PPM

Mutmainah, . 2007. Desentralisasi Pendidikan dalam Membangun Profesionalitas Guru. Penelitian dalam Jurnal IQRA, Volume 4.

Nasution, S. 2005. Konsep Dasar Pendidikan. Bandung: Jemmars.

Natawijaya, Rochman, Moesa, dan Moein. 1992. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Dirjen Depdikbud.

(38)

125

Pandiangan, Rismanto. 2011. “Pengaruh Persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah dan kepemimpinan suportif terhadap kinerja guru di Yayasan Don Bosco Keuskupan Agung” Medan: Universitas Negeri Medan. Tesis.

Rivai, Veithzal. 2001. Upaya meningkatkan motivasi kerja personel staf. Jurnal Ekonomi Perusahaan.

Rivai, Veithzal. 2003. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Robbins, Stephen P. 2006. Organisational Behaviour. New York: Mc Graw Hill.

Roijakkers, Ad. 1993. Mengajar dengan Sukses: Petunjuk Merencanakan dan Menyampaikan Pengajaran. Jakarta: Grasindo.

Sagala, H. Syaiful. 2008. Budaya dan Reinventing, Organisasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sarwono, S.W. 2011. Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sharma, A. 2009. Profesional Development for Teachers. Disertasi 30 Juli 2010.

Siagian P, Sondang. 1983. Organisasi Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Gunung Agung.

Simanjuntak, Rivai. M. 2010. “Pengaruh budaya sekolah, kecerdasan emosional, dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru di SMK Negeri Kabupaten Deli

Serdang 2010”. Medan: Universitas Negeri Medan. Tesis.

Sirait, Barita. 2010. “Pengaruh sikap inovatif, profesionalisme guru, dan motivasi

kerja terhadap kinerja guru di SMP Dr. Wahidin Sudiro Husodo” Medan: Universitas Negeri Medan. Tesis.

Siregar, Sari. Zumzuma. 2011. “Pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah, efikasi diri, dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru di SD Negeri Wilayah X Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang” Medan: Universitas Negeri Medan. Tesis.

Soemanto, Wasty. 1987. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.

Scott.G. William. 1962, Human Relation in Management. A Behavioral Science Approach, Richard D. Irwin, Inc., Homewood, Illinois.

(39)

126

Stoner Edward Freeman, James F. 2001. Management, 5th Edition. New Jersey: Prentice Hall, Engiewood Cliffs.

Sudharto. 2011. “Pengaruh budaya sekolah, pengalaman kerja, dan kompensasi terhadap kepuasan, motivasi kerja, dan kinerja guru SMA Sekaresidenan

Semarang” Semarang: Universitas Negeri Semarang. Tesis.

Sudirman, IN. dkk. 1999. Ilmu Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Sudrajat, Akhmad. 2008. Budaya Organisasi di Sekolah. http// akhmadsudrajat.wordpress.com

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sutisna, Oteng. 1983. Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis untuk Praktik Profesional. Bandung: Angkasa.

Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.

Sunarso dan Sumadi. 2007. “Pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan

terhadap Kinerja Guru”. Laporan Penelitian dalam Jurnal Manajemen

Sumber Daya Manusia, Vol.2 , No. 1, Desember 2007.

Thoha, Miftah. 1986. Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali.

Tukiran, Taniredja & Hidayati Mustafidah. 2011. Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Terry, George, R. 1956. Principles of Management. Homewood, Illinois: Inwin.

Undang-Undang No.20 tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional, 2004. Jakarta: Sinar Grafika.

Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya; Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Urlich, Donald C. 1981. Teaching Strategies. Massachusset: Heat.

Yukl, Gary. 2007. Leadership in Organization, Saddle River: Prentice Hall.

Whitmore, John. 1997. Coaching for performance, Seni mengarahkan untuk mendongkrak kinerja. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

(40)

127

Website. 2012. http://www.pos.sch.id/

Website. 2012. http://hdr.undp.org/en/statistics/

Website. 2012. http://www.suparlan.com/

Wexley, K. N., & Yukl, G. (1977). Organizational Behaviour and Personnel Psychology, Richard D. Irwin: Home Wood, Illinois.

Wheelen, Thomas.L and J. David Hunger. 2004. Strategic Management and Business Policy, 9th Edition. Pearson Prentice Hall.

Widodo. 2011. “Pengaruh Persepsi Guru tentang Kepemimpinan, Budaya

Organisasi, dan Motivasi Kerja terhdap Kinerja Guru”. Laporan Penelitian dalam Jurnal Pendidikan Penabur, No. 17/ Tahun ke-10/ Desember 2011.

Widyaningrum, Mahmudah Enny. 2012. “Effects of Organizational Culture and Ability on Organizational Commitment and Performance in Ibnu Sina Hospital Gresik”. Laporan Penelitian dalam Jurnal Academic Research International , Vol.2, No. January 2012.

Gambar

Tabel 43 Perhitungan Jumlah Kuadrat Galat JK (G) X4 atas X2………………. 206

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Perbandingan Densitas Latihan Kecepatan 3x, 4x dan 5x dalam Satu Minggu Terhadap

Hal ini didasarkan atas hasil penelitian yang menunjukkan bahwa variabel kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas toko, baik pada Terang Bulan Manis

No.KK No.KK No.KK No.KK NIK NIK NIK NIK NAMA NAMA NAMA NAMA TEMPAT LAHIR TANGGAL LAHIR TEMPAT LAHIR TEMPAT LAHIR TEMPAT LAHIR TANGGAL LAHIR TANGGAL LAHIR TANGGAL LAHIR UMUR UMUR

Isoform 2 subunit alpha (Ampk - α2) banyak diekspresikan pada jarin- gan otot skelet dan hepar yang memiliki peran penting dalam peng- gunaan glukosa oleh otot

Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian sediaan kurkumin- MSN khususnya terhadap jumlah sel total dan diameter pulau langerhans

[r]

Kedua belah pihak bersama-sama telah sepakat mengadakan Addendum pada surat Perjanjian Pekerjaan Pembangunan Sarana Air Minum Sistem sumur gali Nomor :

Model pembelajaran ini menggunakan pendekatan antar mata pelajaran yang dipadukan. Beberapa mata pelajaran dicari konsep, sikap, dan ketrampilan yang tumpang tindih dipadukan