• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis produktivitas kerja karyawan ditinjau dari tingkat pendidikan karyawan, motivasi kerja karyawan dan pengalaman kerja karyawan : studi kasus PT. Samitex Sewon Bantuk Krapyak Panggungharjo Sewon Bantul Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis produktivitas kerja karyawan ditinjau dari tingkat pendidikan karyawan, motivasi kerja karyawan dan pengalaman kerja karyawan : studi kasus PT. Samitex Sewon Bantuk Krapyak Panggungharjo Sewon Bantul Yogyakarta."

Copied!
150
0
0

Teks penuh

(1)

xi

ABSTRAK

A

NALISIS PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN KARYAWAN,

MOTIVASI KERJA KARYAWAN DAN PENGALAMAN

KERJA KARYAWAN

Studi Kasus : Bagian Produksi PT. Samitex Sewon Bantul Krapyak Panggungharjo Sewon Bantul Yogyakarta

Lusia Leni Cahyanti Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan produktivitas kerja karyawan ditinjau dari tingkat pendidikan; (2) perbedaan produktivitas kerja karyawan ditinjau dari motivasi; (3) perbedaan produktivitas kerja karyawan ditinjau dari pengalaman kerja.

Penelitian ini merupakan studi kasus pada PT.Samitex Sewon Bantul. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan bagian produksi PT.Samitex Sewon yang berjumlah 50 responden dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan diolah menggunakan One Way Anova.

(2)

xii

ABSTRACT

ANALYSIS OF EMPLOYEE’S WORKING PRODUCTIVITY

PERCEIVED FROM EMPLOYEE’S EDUCATION LEVEL,

WORKING MOTIVATION, AND EXPERIENCES

A Case Study at Production Division of PT. Samitex Sewon Bantul Krapyak Panggungharjo Sewon Bantul Yogyakarta

Lusia Leni Cahyanti Sanata Dharma University

Yogyakarta 2010

This research aims to know the difference of employee’s working productivity perceived from: (1) education level; (2) working motivation; (3) working experiences.

This research is a case study on Samitex Company Sewon Bantul. The samples of this research are employees of production division in Samitex Company Sewon Bantul which consist of fifty respondents. The technique of taking the samples is purposive sampling. The data is compiled by distributing questionnaire and processed by using one way Anova.

(3)

ANALISIS PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN

KARYAWAN, MOTIVASI KERJA KARYAWAN DAN

PENGALAMAN KERJA KARYAWAN

Studi Kasus : PT. Samitex Sewon Bantul Krapyak Panggungharjo Sewon Bantul Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh :

Lusia Leni Cahyanti NIM : 051334037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)
(5)
(6)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Karya Sederhanaku Ini Untuk :

Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria , Santa Lusia dan Para

Malaikat yang ada di surga yang selalu menjagaku setiap

saat

Bapakku Martinus Murtija dan Ibuku Anastasia Rubini

tercinta yang dengan perjuangannya telah membesarkan

dan membiayai seluruh pendidikanku serta mendoakan

dengan penuh ketulusan

Kakakku : Yohanes Sulistyo Aji, Elisabeth Listriyani dan

Yohanes Nurcahyo Aji yang selalu menberikan dorongan

dan kebersamaan.

Stefanus Adi Angga Pradana yang memberikan semangat

dan warna dalam hidupku

Sahabat-sahabatku

(7)

v

MOTTO

“Saya tidak tahu apakah perubahan akan

memperbaiki sesuatu, tetapi untuk menjadi lebih

baik sesuatu mesti berubah”

“jangan pernah Takut karna Tuhan akan menyertai kita

sampai akhir zaman”

“Orang yang mengejar kebahagiaan justru tidak

akan mendapatkannya, tetapi mereka yang

berusaha dengan sungguh-sungguh untuk hidup

sebagai manusia maka kebahagiaan akan datang

(8)
(9)
(10)

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas Kasih dan KaruniaNya yang telah dilimpahkan sehingga dengan kertebatasan yang ada, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

A

NALISIS

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DITINJAU DARI

TINGKAT PENDIDIKAN KARYAWAN, MOTIVASI KERJA

KARYAWAN DAN PENGALAMAN KERJA KARYAWAN”

.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendididkan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Banyak pihak yang telah memberi kasih, bantuan, perhatian, dorongan, dan semangat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ungkapan terima kasih dan penghormatan kepada: 1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.d. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

(11)

ix

4. Ibu Cornelio Purwantini,S.Pd.,M.SA. Selaku Dosen Pembimbing, yang dengan sabar membimbing penulis dalam menyusun skripsi, memberikan masukan, semangat dan pelajaran hidup yang sangat berharga.

5. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si. dan Bapak Ig.Bondan Suratno,S.Pd.,M.Si. Selaku Dosen Pengiji yang memberikan masukan dan mengoreksi skripsi ini. 6. Para Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma,

yang telah memberikan ilmu selama kuliah kepada penulis.

7. General Manajer PT. Samitex Sewon Bantul yang telah memberikan izin untuk penelitian.

8. Bapak Jodi Ismulyanto, SH sebagai Kabag. Personalia PT. Samitex Sewon Bantul yang telah memberikan data-data yang penulis butuhkan.

9. Kepada karyawan bagian produksi PT. Samitex Sewon Bantul yang telah bersedia mengisi kuesioner.

10.Bapakku Martinus Murtijo dan Ibuku Anastasia Rubini tercinta, yang tidak pernah lelah memberikan kasih sayang, perhatian, doa, dorongan moril dan materil kepada penulis.

11.Kakakku: Mas Sulis, mbak Tipuk dan Mas Nanung serta terima kasih atas semangat, perhatian, dukungan serta doanya.

12.Adek-adek kecilku Vivin, Devon, Rara dan Jojo yang selalu member kecerian. 13.Stefanus Adi Angga Pradana, terima kasih atas bantuan, perhatian, cinta,

canda tawa dan terutama kesabarannya.

(12)

x

15.Candra, Pipi, Titex, Niken, Kurnia, Aseh. Berkat doa, bantuan dan semangat kalian akhirnya aku jadi S.Pd.

16.Teman-teman PAK’05: Era, Lusi, Agnes, Yuda, Santi Wulan, Yuni, Vita, Selly, Mita, Ida, Siska, Lisa, Prudensia, Eka Frans, Heni, Lelly, Sus Uduk, Anggrit, Philip, Arnon, Singgih, Fery, Bangkit, Galuh, Boim, Cupy, Rita, Rosa, Avilla, Asih, Tia, Khatarina, Ertin, Andri, Widi, Rina, Marsia, Lilis, Rini, Anastasia Dwi, Merry, Riri, Tri, Budiman, Adi, Mas Eka, Wika, Yansen, Yanto, Robert, Kris, Itok, Lilik, Dwi, Febran, terima kasih untuk kebersamaan kita selama kuliah.

17.Semua pihak yang turut memberikan sumbangan pikiran, tenaga, saran, dorongan kepada penulis yang tidak dapat disebut satu per satu..

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karenanya segala kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini. Penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta, 22 April 2010

(13)

xi

ABSTRAK

A

NALISIS PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN KARYAWAN,

MOTIVASI KERJA KARYAWAN DAN PENGALAMAN

KERJA KARYAWAN

Studi Kasus : Bagian Produksi PT. Samitex Sewon Bantul Krapyak Panggungharjo Sewon Bantul Yogyakarta

Lusia Leni Cahyanti Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan produktivitas kerja karyawan ditinjau dari tingkat pendidikan; (2) perbedaan produktivitas kerja karyawan ditinjau dari motivasi; (3) perbedaan produktivitas kerja karyawan ditinjau dari pengalaman kerja.

Penelitian ini merupakan studi kasus pada PT.Samitex Sewon Bantul. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan bagian produksi PT.Samitex Sewon yang berjumlah 50 responden dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan diolah menggunakan One Way Anova.

(14)

xii

ABSTRACT

ANALYSIS OF EMPLOYEE’S WORKING PRODUCTIVITY

PERCEIVED FROM EMPLOYEE’S EDUCATION LEVEL,

WORKING MOTIVATION, AND EXPERIENCES

A Case Study at Production Division of PT. Samitex Sewon Bantul Krapyak Panggungharjo Sewon Bantul Yogyakarta

Lusia Leni Cahyanti Sanata Dharma University

Yogyakarta 2010

This research aims to know the difference of employee’s working productivity perceived from: (1) education level; (2) working motivation; (3) working experiences.

This research is a case study on Samitex Company Sewon Bantul. The samples of this research are employees of production division in Samitex Company Sewon Bantul which consist of fifty respondents. The technique of taking the samples is purposive sampling. The data is compiled by distributing questionnaire and processed by using one way Anova.

(15)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

PERSEMBAHAN... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

KATA PENGANTAR... viii

ABSTRAK ... xi

ABSTRAC... xii

DAFTAR ISI... xiii

DAFTAR GAMBAR... xvi

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah ... 3

C. Masalah Penelitian ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

(16)

xiv

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tingkat Pendidikan ... 6

B. Motivasi ... 9

C. Pengalaman ... 12

D. Produktivitas ... 14

E. Kerangka Berfikir ... 18

F. Model Penelitian ... 20

G. Hipotesis Penelitian... 21

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ... 22

B. Tempat dan Waktu Penelitian... 22

C. Subjek dan Objek Penelitian... 22

D. Populasi dan Sampel Penelitiannya... 23

E. Teknik Pengambilan Sampel ... 23

F. Variabel Penelitian dan Pengukuran... 24

G. Teknik Pengumpulan Data ... 27

H. Teknik Pengujian Instrumen... 28

I. Teknik Analisis Deskriptif... 32

BAB IV GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Perusahaan ... 35

B. Lokasi Perusahaan ... 37

(17)

xv

D. Prosedur Penerimaan ... 39

E. Sumber Daya Alam ... 40

F. Waktu Kerja... 41

G. Sistem Upah ... 42

H. Kewajiban-kewajiban Pekerja ... 42

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A.Deskripsi Data ... 45

1. Variabel Tingkat Pendidikan ... 45

2. Variabel Motivasi Kerja ... 46

3. Variabel Pengalaman Kerja ... 46

B. Uji Prasyarat... 48

1. Uji Normalitas ... 48

2. Uji Homogenitas ... 49

C. Analisi Data... 51

D. Pembahasan... 68

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan... 73

B. Keterbatasan ... 74

C. Saran ... 74

(18)

xvi

D A F T A R G A M B A R

(19)

xvii

D A F T A R T A B E L

Halaman

Tabel 5.1 Deskripsi Tingkat Pendidikan...46

Tabel 5.2 Deskripsi Motivasi Kerja ... 47

Tabel 5.3 Deskripsi Pengalaman Kerja... 47

Tabel 5.4 Deskripsi Produktivitas Kerja ... 47

Tabel 5.5 Hasil Pengujian Normalitas Data ... 48

Tabel 5.6 Hasil Pengujian Homogenitas Tingkat Pendidikan ... 49

Tabel 5.7 Pengujian Homogenitas Motivasi ... 50

Tabel 5.8 Hasil Pengujian Homogenitas Pengalaman Kerja ... 50

Tabel 5.9 Descriptives Tingkat Pendidikan ... 52

Tabel 5.10 Tes of Homogeneity of Variancet Tingkat Pendidikan ... 53

Tabel 5.11 Anova Tingkat Pendidikan... 54

Tabel 5.12 Multiple Comparasons Tingkat Pendidikan ... 55

Tabel 5.13 Homogeneous Subsets Tingkat Pendidikan ... 57

Tabel 5.14 Descriptives Motivasi ... 58

Tabel 5.15 Tes of Homogeneity of Variancet Motivasi... 59

Tabel 5.16 Anova Motivasi... 60

Tabel 5.17 Multiple Comparasons Motivasi... 61

Tabel 5.18 Homogeneous Subsets Motivasi... 62

Tabel 5.19 Descriptives Pengalaman Kerja ... 63

(20)

xviii

(21)

xix

D A F T A R L A M P I R A N

Halaman

Lampiran 1 Kuesioner ... 79

Lampiran 2 Data Induk ... 85

Lampiran 3 Uji Normalitas, Reliabilitas dan Validitas ... 88

Lampiran 4 one way ANOVA ... 94

Lampiran 7 Perhitungan PAP II dan Daftar Distribusi Frekuensi ... 108

Lampiran Tabel r dan Tabel F... 121

Lampiran 8 Bukti Penelitian ... 127

(22)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan jaman dan kemajuan bangsa dewasa ini membawa

pengaruh dalam segala bidang. Pada masa pembangunan sekarang ini,

pemerintah berusaha mengembangkan industri dalam negeri dan produk untuk

ekspor. Hal ini dimaksudkan agar produk luar negeri jangan sampai

mengalahkan produk dalam negeri. Menurut Payaman J. Simanjuntak

tantangan yang dihadapi Indonesia dewasa saat ini adalah bagaimanan

memanfaatkan sumber daya manusia yang begitu banyak menjadi potensi

pendukung pembangunan yang sedang berjalan.

Dalam hal ini, pemerintah berupaya memberikan peluang

sebesar-besarnya bagi perusahaan-perusahaan yang ada untuk meningkatkan daya

saing atas produk-produknya. Usaha peningkatan daya saing terkait dengan

tenaga kerja, karena karyawan mempunyai peranan yang besar terhadap

produksi baik kuantitas maupun kualitas.

Dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan perlu memperhatikan

banyak faktor seperti manusia, alam, modal dan peralatan. Faktor manusia

menduduki posisi yang penting karena manusialah yang akan mengolah dan

menggunakan sumber-sumber alam, modal dan peralatan yang ada dalam

organisasi tersebut. Tanpa adanya manusia organisasi tidak akan berjalan

(23)

Perusahaan membutuhkan para tenaga kerja terdidik karena paling

tidak mereka sudah mempunyai dasar-dasar teori yang cukup memadai

sehingga mereka tidak mengalami kesulitan dalam bekerja, sehingga

perusahaan bisa mengejar target yang direncanakan. Dengan demikian,

pendidikan akan mempengaruhi cara mereaksi, cara berpikir, dan bersikap

terhadap suatu masalah yang dihadapi.

Selain tingkat pendidikan, motivasi juga berperan dalam meningkatkan

produktivitas kerja karyawan. Produktivitas kerja akan rendah bila ia tidak

mempunyai motivasi untuk melakukan pekerjaannya, disamping itu perlu

diberi latihan kerja. Sebaliknya kalau karyawan mempunyai motivasi yang

tinggi untuk melakukan pekerjaan, maka umumnya tingkat produktivitas kerja

karyawan tahap demi tahap akan mengalami kenaikan. Karyawan bersedia

melakukan pekerjaannya dengan baik karena adanya sesuatu yang diharapkan.

Selain mendapatkan uang sebagai imbalannya, bekerja bagi seseorang adalah

satu sarana mengembangkan kepribadian untuk memperoleh penghargaan dan

untuk menyatakan harga dirinya.

Selain tingkat pendidikan dan motivasi ada hal lain yang turut

mempunyai andil dalam peningkatan produktivitas, yaitu pengalaman kerja.

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa orang yang sudah lama bekerja disuatu

perusahaan akan lebih terampil dan menguasai pekerjaan jika dibandingkan

(24)

Dalam penelitian ini penulis bermaksud menyelidiki produktivitas

kerja karyawan PT.Samitex Sewon Bantul khususnya para karyawan bagian

produksi, karena pada bagian produksi ini karyawan memerlukan motivasi

atau dorongan yang tinggi, pendidikan yang tinggi dan pengalaman yang

cukup agar mencapai produktivitas yang tinggi.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian yang berjudul ”ANALISIS PRODUKTIVITAS

KERJA KARYAWAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN

KARYAWAN, MOTIVASI KERJA KARYAWAN DAN

PENGALAMAN KERJA KARYAWAN”

B. Batasan Masalah

Mengingat banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja

yaitu manajemen perusahaan, kebijakan pemerintah, lingkungan dan iklim

kerja, disiplin kerja, gaya kepemimpinan dan lain sebagainya maka penelitian

ini hanya dibatasi pada faktor intern yaitu tingkat pendidikan karyawan

(pendidikan formal, nonformal dan informal), motivasi kerja dan pengalaman

(25)

C. Masalah Penelitian

Agar penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka masalah-masalah yang

ada dirumuskan dan dirangkum sebagai berikut:

1. Apakah ada perbedaan produktivitas kerja karyawan ditinjau dari tingkat

pendidikan karyawan pada bagian produksi PT.Samitex Sewon Bantul?

2. Apakah ada perbedaan produktivitas kerja karyawan ditinjau dari motivasi

kerja karyawan pada bagian produksi PT.Samitex Sewon Bantul?

3. Apakah ada perbedaan produktivitas kerja karyawan ditinjau dari

pengalaman kerja karyawan pada bagian produksi PT.Samitex Sewon

Bantul?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan ini bertujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui adanya perbedaan produktivitas kerja karyawan

ditinjau dari tingkat pendidikan karyawan pada bagian produksi

PT.Samitex Sewon Bantul.

2. Untuk mengetahui adanya perbedaan produktivitas kerja karyawan

ditinjau dari motivasi kerja karyawan pada bagian produksi PT.Samitex

Sewon Bantul.

3. Untuk mengetahui adanya perbedaan produktivitas kerja karyawan

ditinjau dari pengalaman kerja karyawan pada bagian produksi PT.

(26)

E. Manfaat Penelitan

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan pertimbangan

bagi perusahaan dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan dan

mengetahui akan pentingnya pendidikan, motivasi dan pengalaman kerja.

2. Bagi Universitas

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan,

pengetahuan, dan bacaan dan perkulihaan.

3. Bagi Peneliti

Diharapkan penulis dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama ini dan

juga untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya terhadap sumber

(27)

6 BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Landasan Teori

1. Pendidikan

a. Pengertian Pendidikan

Tingkat pendidikan karyawan sangat berpengaruh dan

merupakan salah satu faktor penting dalam upaya membantu

kelancaran dan kemajuan perusahaan dalam meningkatkan

produktivitas kerja karyawan. Tingkat pendidikan adalah tingkat yang

berhasil dicapai seseorang dalam hal ini adalah jenjang pendidikan

formal yang berhasil diselesaikan, yaitu SD, SLTP, SLTA dan PT.

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang

atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui

upaya pengajaran dan pelatihan (Syah, Muhidin, 1995 : 10 ).

Sejak manusia itu ada sebenarnya sudah ada pendidikan, tetapi

dalam perwujudan yang berbeda-beda sesuai dengan situasi dan

kondisi pada waktu itu. Dengan adanya perkembangan ilmu dan

teknologi, timbul bermacam-macam pandangan tentang pengertian

(28)

Berikut ini adalah berbagai pendapat dari para ahli tentang

pendidikan (Idris, Zahara,1981:9)

a. John Dewey : pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan

fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan

sesama manusia.

b. Langeveld : mendidik adalah mempengaruhi anak dalam usaha

membimbingnya supaya menjadi dewasa. Usaha membimbing

adalah usaha yang disadari dan dilaksanakan dengan sengaja.

Pendidikan hanya terdapat dalam pergaulan yang sengaja antara

orang dewasa dan anak.

c. Hoogveld : mendidik adalah membantu anak supaya ia cukup

cakap menyelenggarakan tugas hidupnya atas tanggung jawabnya

sendiri.

d. S.A.Branata : pendidikan adalah usaha yang disengaja diadakan

baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk membantu

anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan.

e. Rousseau : pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak

ada pada masa anak-anak akan tetapi kita membutuhkan pada

waktu dewasa.

f.Ki Hajar Dewantoro : mendidik adalah menuntun segala kekuatan

kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan

sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan

(29)

b. Jenis-jenis Pendidikan

1) Pendidikan informal

Pendidikan informal adalah proses yang diperoleh seseorang

dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar dan pada

umumnya tidak teratur dan tidak sistematis, sejak seseorang lahir

sampai mati, seperti di dalam keluarga, tetangga, pekerjaan,

hiburan pasar, atau di dalam pergaulan sehari-hari ( Idris Zahara,

1981 : 58 ).

Walaupun demikian pengaruhnya sangat besar dalam

kehidupan seseorang, karena dalam kebanyakan masyarakat

pendidikan informal berperan penting melalui keluarga,

masyarakat dan pengusaha. Pendidikan dalam keluarga adalah

pendidikan yang pertama dan utama bagi setiap manusia.

Seseorang lebih banyak berada di dalam rumah tangga

dibandingkan dengan tempat-tempat lain.

2) Pendidikan Formal

Pendidikan formal adalah pendidikan sekolah yang teratur,

sistematis, mempunyai jenjang dan yang dibagi dalam

waktu-waktu tertentu yang berlangsung dari taman kanak-kanak sampai

perguruan tinggi ( Idris Zahara, 1981 : 58 ). Walaupun masa

sekolah bukan satu-satunya masa bagi setiap orang untuk belajar,

(30)

sangat strategis bagi pemerintah dan masyarakat untuk membina

seseorang dalam menghadapi masa depannya.

3) Pendidikan Non formal

Pendidikan non formal adalah semua bentuk pendidikan yang

diselenggarakan dengan sengaja, tertib, teratur, dan berencana di

luar kegiatan persekolahan ( Idris Zahara, 1981 : 51 ). Dalam hal

ini tenaga pengajar, fasilitas, cara penyampaian dan waktu yang

dipakai serta komponen-komponen lainnya disesuaikan dengan

keadaaan peserta atau anak didik supaya mendapatkan hasil yang

memuaskan.

Pendidikan non formal sangat bermanfaat, terutama bagi

masyarakat yang tidak dapat menikmati pendidikan formal dan

juga bagi masyarakat desa yang masih rendah tingkat pendidikan

serta status ekonominya.

2. Motivasi Kerja

a) Pengertian Motivasi Kerja

Motivasi adalah masalah yang sangat penting dalam setiap

usaha sekelompok orang yang bekerja sama dalam rangka

mencapai tujuan tertentu. Motivasi dalam arti semangat untuk

berperan serta secara aktif dalam proses produksi bagi seseorang

karyawan, sangat ditentukan oleh jenis motivatornya. Tanpa

adanya seseorang yang menjadi motor penggerak, maka motivasi

(31)

Pada dasarnya perusahaan bukan saja mengharapkan

karyawan yang mampu, cakap, dan terampil tetapi yang terpenting

mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil

yang optimal. Kemampuan, kecakapan, dan keterampilan

karyawan tidak ada artinya bagi perusahaan, jika mereka tidak mau

bekerja keras dengan mempergunakan kemampuan, kecakapan,

dan keterampilan yang dimilikinya.

Motivasi kerja akan berpengaruh pada hasil karena apabila

karyawan mempunyai motivasi yang tinggi akan mempunyai

semangat yang tinggi pula untuk pencapaian kebutuhan dan tujuan

mereka atau dapat dikatakan bahwa semakin tinggi motivasi yang

diberikan maka akan semakin tinggi pula produktivitas dari

karyawan. Oleh karena itu, motivasi sangat penting karena

mendorong seseorang bekerja dengan penuh semangat dan

berkualitas.

Menurut Heidjrachman dan Suad Husnan ( 1990 : 1997 )

“Motivasi merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi

seseorang agar melakukan sesuatu yang kita inginkan” . Sedangkan

menurut Indriyo Gito Sudarmo dan I Nyoman Sudita ( 1997),

“motivasi adalah faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang yang

menggerakkan, mengarahkan perilaku untuk memenuhi tujuan

(32)

Motivasi kerja adalah suatu kondisi yang mendorong manusia

untuk melakukan suatu pekerjaan secara sadar, jadi seseorang

cenderung akan lebih bersemangat dalam melakukan suatu

kegiatan atau pekerjaan jika didukung oleh kondisi yang baik atau

menyenangkan.

b) Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi

Teori Herzberg mengemukakan bahwa motivasi kerja

dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intrinsik yang lebih

banyak dilakukan oleh karyawan dan faktor ekstrinsik di bawah

pengawasan supervisor. Dengan mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi motivasi kerja maka pimpinan perusahaan dapat

meningkatkan produktivitas kerja karyawannya dengan cara

memperhatikan faktor-faktor tersebut.

c) Jenis-jenis motivasi kerja

Pada garis besarnya motivasi yang diberikan bisa dibagi menjadi

dua yaitu:

1) Motivasi positif

Yaitu proses untuk mencoba mempengaruhi orang lain

agar menjalankan sesuatu yang kita inginkan dengan cara

(33)

2) Motivasi negatif

Yaitu proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau

melakukan sesuatu yang kita inginkan, tetapi teknik dasar yang

digunakan adalah lewat kekuatan ketakutan (Heidjrachman dan

Suad Husnan, 1990 : 206 ).

Semua pimpinan dalam perusahaan seharusnya

menggunakan jenis motivasi tersebut, pada jenis motivasi

positif pimpinan memberikan kemungkinan untuk

mendapatkan hadiah, mungkin berwujud tambahan uang,

tambahan penghargaan dan lain sebagainya.

3. Pengalaman Kerja

a. Arti pengalaman kerja

Pengalaman kerja merupakan salah satu syarat yang sering

diminta oleh perusahaan dalam merekrut tenaga kerja. Pengalaman

kerja yang dimiliki tenaga kerja menunjukkkan apa yang dapat

dikerjakan oleh calon pegawai. Dalam penempatan tenaga kerja,

seorang manajer harus mempertimbangkan beberapa faktor yang

dimungkinkan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan kegiatan

perusahaan dimana salah satu faktor tersebut adalah pengalaman

kerja.

Pengalaman kerja akan membuat seseorang mampu

melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga produktivitas kerja

(34)

Secara umum perusahaan cenderung memilih dan menarik

tenaga kerja yang sudah berpengalaman. Keuntungan perusahaan

memakai tenaga kerja yang sudah berpengalaman adalah:

1. Waktu latihan dapat dipersingkat

2. Biaya latihan dapat diperkecil

3. Latihan tidak perlu ketat.

Mengingat pengalaman kerja ini, banyak perusahaan yang

memberikan kedudukan lebih tinggi bagi mereka yang

berpengalaman. Namun tidaklah dapat diartikan bahwa orang yang

berpengalaman, hasil kerjanya akan lebih baik dibandingkan

mereka yang belum berpengalaman.

b. Manfaat Pengalaman Kerja

Susilo Martoyo (1992 : 49) mengemukakan bahwa manfaat

pengalaman kerja adalah sebagai berikut:

a) Dengan pengalaman kerja, seseorang akan mampu

melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga semangat kerja

akan semakin baik pula.

b) Dengan pengalaman kerja, seseorang akan mengetahui

kekurangan dan kelebihan yang dimiliki.

c) Dengan pengalaman kerja, seseorang memperoleh ketrampilan

sehingga dalam bekerja orang tersebut akan mengetahui posisi

(35)

4. Produktivitas Kerja

a.Pengertian Produktivitas Kerja

Menurut Winardi (1990:218) “Produktivitas kerja adalah

jumlah yang dicapai oleh seseorang pekerja atau unit produksi

dalam jangka waktu tetentu”. Kemudian menurut Malayu SP.

Hasibuan (1996 : 127) “Produktivitas adalah perbandingan antara

output (hasil) dengan input (masukan) jika produktivitas naik ini

hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan ketrampilan dari

tenaga kerjanya”.

Dan menurut Wayne.F.Cascio (2003:25) adalah :

“Productivity is a measure of the output of good and services relative to the input of labor and aquipment”.

Menurut Samuel C.Certo (2000:30) :

“Productivity is the amount of results (output) on organization gets for a given amount of inputs. Thus productivity can refer to the amount of acceptable work amployees do for each dollar they earn or the number acceptabke product manufactured with a given amount of resources”.

Produktivitas kerja adalah kemampuan pekerja dalam

menghasilkan jumlah tertentu pula. Produktivitas tenaga kerja

adalah kemampuan dari tenaga kerja untuk menghasilkan besarnya

hasil kerja yang dicapai pada suatu proses produksi dimana tenaga

(36)

tergantung pada hasil yang dicapai oleh tenaga dalam waktu

tertentu.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja

Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor

baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun

faktor-faktor lainya, seperti pendidikan, ketrampilan, tingkat

penghasilan, lingkungan kerja, manajemen perusahaan, motivasi,

pengalaman kerja dan masih banyak faktor lainnya.

c. Usaha-usaha peningkatan produktivitas kerja

Guna mencapai efisiensi perusahaan, produktivitas kerja

dari setiap karyawan sangat diperlukan. Oleh karena itu,

perusahaan akan mengusahakan peningkatan produktivitas yaitu

melalui beberapa cara (J.Ravianto,1985 :44):

1. Peningkatan pendidikan dan latihan.

Pendidikan dan pelatihan menambah pengetahuan dan

ketrampilan bekerja. Latihan yang dilakukan di luar pekerjaan

dimaksudkan untuk meningkatkan ketrampilan pegawai baik

secara horisontal berarti memperluas aspek-aspek atau jenis

pekerjaan yang diketahui. Peningkatan secara vertikal berarti

memperdalam pengetahuan mengenai suatu bidang tertentu.

2. Perbaikan penghasilan dan sistem pengupahan yang dapat

(37)

Kekurangan gizi masyarakat bukan saja menghambat

pertumbuhan anak-anak, tetapi secara langsung mempengaruhi

produktivitas karyawan. Rendahnya tingkat pendapatan

seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok seperti:

makan, pakaian, perumahan dan kesehatan yang memadai,

yang lebih lanjut menyebabkan produktivitas rendah. Oleh

sebab itu, di Negara-negara berkembang seperti Indonesia,

peningkatan produktivitas perlu didukung oleh usaha-usaha

perbaikan dan peningkatan penghasilan keluarga. Salah satu

cara adalah melalui sistem pengupahan yang dapat menjamin

pemenuhan kebutuhan karyawan dan keluarganya sekaligus

dapat mendorong peningkatan produktivitas kerja karyawan.

3. Pemilihan teknologi dan sarana-sarana pelengkap untuk

berproduksi.

Produktivitas kerja seseorang juga dipengaruhi

penggunaan sarana produksi, teknologi dan lingkungan kerja.

Produktivitas yang menggunakan peralatan yang sederhana,

demikian juga produktivitas karyawan yang bekerja di

lingkungan kerja yang baik dan nyaman lebih tinggi dari pada

produktivitas karyawan yang bekerja dalam lingkungan kerja

(38)

4. Peningkatan manajerial perusahaan.

Perusahaan adalah tempat dimana orang-orang

memperoleh pengalaman bekerja dan kesempatan

meningkatkan ketrampilan. Tanggung jawab untuk

meningkatkan ketrampilan sebagian besar pekerja tergantung

dari kondisi perusahaan dan manajemen perusahaan yang

partisipasif dan kreatif.

5. Kesempatan untuk berkembang.

Kesempatan untuk berkembang sangat diharapkan oleh

semua orang, dengan demikian semangat serta kreatifitas akan

terpacu dan produktivitas mutu hasil kerjanya cenderung akan

lebih baik. Kesempatan berkembang tersebut diberikan sesuai

bidang, tingkat pendidikan, serta keterampilan yang dimiliki

melalui jabatan-jabatan baru.

d. Pengukuran Produktivitas Kerja

Ukuran Produktivitas kerja yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah keluaran per unit dibagi dengan jumlah jam

kerja. Adapun rumus untuk menghitung produktivitas kerja

karyawan adalah sebagai berikut (J.Ravianto,1990:6)

Jumlah Produksi yang dihasilkan Produktivias Kerja Karyawan =

(39)

Jumlah produk yang dihasilkan ini tidak meliputi produk rusak dan

produk cacat, melainkan produk yang siap diproses selanjutnya.

Sedangkan satuan waktu yang dimaksud disini adalah waktu yang

digunakan untuk menghasilkan produk. Selanjutnya untuk

mengetahui peningkatan produktivitas kerja karyawan dengan yang

lain dan diasumsikan peralatan dan teknologi yang digunakan

masing-masing karyawan sejenis yang sama. Jadi seorang

karyawan dinilai produktif jika ia mampu menghasilkan keluaran

yang lebih banyak dari karyawan yang lain dalam satuan waktu

yang sama dinilai produktif

B. Kerangka Berpikir

1. Produktivitas kerja karyawan ditinjau dari tingkat pendidikan karyawan

Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar guna

mengembangkan suatu pengetahuan dan ketrampilan melaui usaha belajar

disamping itu ditanamkan nilai-nilai moral. Dan menurut Simanjuntak

(1985 : 59), pendidikan bisa dikatakan human capital yang ditanamkan dalam sumber daya manusia (human resources) dengan tujuan meningkatkan produktivitas. Human resources seseorang dapat meningkatkan penghasilan melalui peningkatan pendidikan.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa pendidikan yang dicapai

seseorang dapat mendukung pekerjaan yang dilakukan. Untuk mencapai

(40)

dengan jabatan yang dipegangnya. Pendidikan yang tinggi akan

membawa produktivitas yang tinggi pula. Berdasarkan penelitian Elisabeth

Listriyani (2003) menyatakan bahwa ada hubungan antara pendidikan

karyawan dengan produktivitas kerja karyawan.

2. Produktivitas kerja karyawan ditinjau dari motivasi kerja karyawan

Motivasi kerja adalah suatu yang menimbulkan dorongan atau

semangat dalam bekerja, motivasi kerja dapat timbul dari kebutuhan yang

harus dipenuhi, dimana kebutuhan manusia mempunyai

tingkatan-tingkatan dari kebutuhan yang paling rendah sampai kebutuhan yang

paling tinggi yaitu kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri. Menurut

Suharsono Sagir dalam Panji Anaroga (1995:71) melalui motivasi maka

disiplin kerja dan produktivitas tenaga kerja dapat lebih ditingkatkan.

Selain itu dalam penelitian Endang Windarsih (2001) menunjukkan ada

hubungan antara motivasi kerja dengan produktivitas kerja karyawan.

Apabila kebutuhan manusia yang paling rendah sudah dipenuhi

maka manusia akan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan yang lebih

tinggi melalui kerja, sehingga dari segenap potensi yang dimiliki manusia

berusaha memenuhi yang menjadi tuntutan dalam hidupnya. Apabila

motivasi kerja tinggi dan dalam bekerja menggunakan seluruh potensi

yang dimiliki maka akan menentukan produktivitas kerja yang dihasilkan

akan semakin tinggi. Dengan demikian motivasi kerja yang tinggi dapat

mencapai produktivitas kerja yang maksimal dalam pelaksanaan tugasnya

(41)

3. Produktivitas kerja karyawan ditinjau dari pengalaman kerja karyawan

Pengalaman kerja merupakan salah satu syarat yang sering diminta

oleh perusahaan dalam merekrut tenaga kerja. Pengalaman kerja yang

dimiliki tenaga kerja menunjukkan apa yang dapat dikerjakan oleh calon

pegawai. Seseorang yang memiliki pengalaman kerja maka akan mampu

melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga produktivitas kerja semakin

tinggi pula. Dan menurut Panji Anaroga (1995:71) untuk mencapai

produktivitas kerja yang tinggi diperlukan latihan kerja agar pelaksanaan

tugas lebih efektif dan efisien. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh

Anastasia Sri Suwarti (1999) menunjukkan terdapat hubungan antara

pengalaman kerja dengan produktivitas kerja karyawan.

C. Model Penelitian

Berdasarkan kerangka berfikir di atas, maka dapat digambarkan model

penelitian sebagai berikut:

Motivasi kerja Produktivitas Kerja Tingkat pendidikan

(42)

D. Hipotesis Penelitian

Ha1: Ada perbedaan produktivitas kerja karyawan ditinjau dari tingkat

pendidikan

Ha2: Ada perbedaan produktivitas kerja karyawan ditinjau dari motivasi

Ha3: Ada perbedaan produktivitas kerja karyawan ditinjau dari pengalaman

(43)

22 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dipilih peneliti adalah studi kasus, yaitu

suatu penelitian terhadap objek tertentu pada suatu daerah. Penelitian ini

bertujuan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam menganalisis dan

mengambil kasus di Perusahaan. Hasil penelitian dan kesimpulannya hanya

berlaku pada daerah yang bersangkutan dan tidak berlaku secara umum.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian : PT. Samitex Sewon Bantul

2. Waktu Penelitian : September - Oktober 2009

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang-orang yang terlibat dalam

penelitian yang bertindak pemberi informasi yang berhubungan dengan

penelitian. Dalam hal ini penelitian yang menjadi subjek adalah karyawan

(44)

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan

penelitian. Objek dari penelitian ini adalah tingkat pendidikan, motivasi,

pengalaman kerja dan produktivitas.

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan /

individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga atau digeneralisasikan.

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan bagian produksi PT.

Samitex Sewon sebanyak 2000 karyawan.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi, sampel dalam penelitian ini

adalah sebanyak 50 orang.

3. Teknik Pengambilan sampel

Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dimana dalam teknik ini anggota populasi yang diambil sebagai sampel sudah

ditentukan sesuai dengan keperluan penelitian dan mengabaikan peluang

anggota lain dari populasi yang tidak dipilih. Teknik ini dipilih karena

(45)

E. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel Penelitian

1. Variabel Penelitian

Variabel bebas atau independent variabel yang akan diteliti adalah 1) Tingkat Pendidikan Karyawan

2) Motivasi Kerja Karyawan

3) Pengalaman Kerja Karyawan

Sedangkan variabel terikat atau dependent variabel yang akan diteliti adalah produktivitas kerja karyawan.

2. Pengukuran Variabel

a) Tingkat Pendidikan Karyawan

Tingkat pendidikan merupakan jenjang pendidikan formal

terakhir yang dimiliki oleh para karyawan yang bekerja dalam

perusahaan tersebut. Untuk mengukur tingkat pendidikan dari

karyawan maka dikelompokkan menjadi 4bagian:

Ketiga bagian tersebut adalah :

1. SD : Skor 1

2. SLTP : Skor 2

3. SLTA : Skor 3

4. Diploma atau Sarjana : Skor 4

b) Motivasi Kerja Karyawan

Motivasi adalah dorongan dari diri seseorang untuk

berperilaku dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Variabel

(46)

indikator-indikator seperti terlihat pada tabel operasionalsasi variabel

[image:46.595.86.511.163.704.2]

berikut ini menurut Frederick Herzberg :

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Pernyataan Variabel Penelitian Dimensi Indikator + - Prestasi 1.menyelesaikan

tugas dengan hasil yang maksimal

1 -

Pengakuan atas prestasi

1.pujian / penghargaan 2 -

Tanggung Jawab

1.diberi kepercayaan 3 Motivasi

kerja karyawan ( Intrinsik )

Kerja itu sendiri

1.bangga dengan pekerjaan

2.mantap bekerja pada bagian produksi - 5 4 - Hubungan social

1.dapat bekerjasama dengan rekan kerja 2.berselisih dengan

rekan kerja 6 - - 7 Peraturan pekerjaan

1.mentaati aturan

2.datang dan pulang tepat waktu 8 9 - 10 Kondisi kerja

1.suasana lingkungan bekerja 2.menciptakan lingkungan kerja 11,1 2 13,1 4 - -

Status 1. naik jabatan

2.diikutkan dalam kegiatan

15 16

- -

Rasa Aman 1.jaminan kesehatan 17,1 8 - Motivasi kerja karyawan ( Ekstrinsik)

Gaji 1.Imbalan yang sesuai 2.Pemberian bonus

19 20

(47)

Untuk pengukuran skala motivasi, penulis menggunakan

[image:47.595.84.512.169.661.2]

skala likert. Pemberian skor adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Skor jawaban

Skor Jawaban

Positif Negatif Sangat Setuju 5 1

Setuju 4 2 Netral 3 3 Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju 1 5

Selanjutnya untuk pengkategorian motivasi kerja karyawan mengacu

pada (PAP)II (Drs.Ig.Masidjo,1995:157) sebagai berikut:

Skor (%) Kategori

85 – 100 Tinggi

73 – 84 Sedang

72 < Rendah

c) Pengalaman Kerja Karyawan

Pengalaman kerja merupakan suatu kecenderungan bahwa

yang bersangkutan mempunyai keahlian dan ketrampilan kerja yang

relative ringgi. Untuk mengukur pengalaman kerja dari karyawan

yaitu dengan menghitung lamanya waktu bekerja karyawan di

perusahaan dengan satuan waktu. Dalam hal ini PT. Samitex Sewon.

Untuk variabel ini diukur berdasarkan lamanya karyawan bekerja

dalam perusahaan yang dinyatakan dalam satuan sepuluh tahunan.

(48)

2002:9), yaitu skala yang menunjukkan jarak antara satu data dengan

data yang lain dan mempunyai bobot yang sama.

d) Produktivitas Kerja Karyawan

Produktivitas kerja adalah jumlah produk yang dihasilkan

oleh satu orang karyawan dalam jangka waktu tertentu. Untuk

mengukur produktivitas kerja karyawan, penulis menggunakan

jumlah produk yang dihasilkan oleh karyawan selama satu bulan

dibagi dengan hari kerja efektif.

Selanjutnya untuk pengkategorian produktivitas kerja karyawan

mengacu pada (PAP)II (Drs.Ig.Masidjo,1995:157) sebagai berikut:

Tingkat produktivitas Kriteria penilaian 56% - 100% Tinggi Dibawah 56% Rendah

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan

pertanyaan yang sudah disiapkan terlebih dahulu alternatif jawaban yang

telah tersedia. Kuesioner ini digunakan untuk mengungkap data tentang:

tingkat pendidikan, motivasi kerja, pengalaman kerja, dan produktivitas Pengalaman kerja Skor Kategori

0 – 9 1 Kurang Berpengalaman 10 – 19 2 Cukup

Berpengalaman

(49)

kerja karyawan. Angket ini diberikan kepada karyawan bagian produksi

yang berjumlah 50 orang

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara melihat, membaca,

dan menyalin catatan dari dokumen perusahaan dalam hal ini adalah

jumlah hasil kerja karyawan setiap harinya untuk mengukur tingkat

produktivitas kerja.

3. Wawancara

Metode ini digunakan untuk mengadakan tanya jawab kepada pimpinan

perusahaan mengenai gambaran umum perusahaan.

G. Teknik Pengujian Instrumen

Menurut Suharsimi (1990:218) instrumen yang baik harus valid dan

reliabel. Dengan demikian validitas dan reliabilitas instrumen sangat penting

digunakan untuk mengumpulkan data penelitian.

1. Uji Validitas

Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa

yang diinginkan dan bisa mengungkapkan data variabel yang diteliti

secara tepat. Penguji validitas instrumen pada penelitian ini menggunakan

rumus Product Moment dari Karl Pearson sebagai berikut

n

xy

(

∑ ∑

x

)

(

y

)

Rxy =
(50)

Keterangan:

Rxy = koefisien korelasi antara variabel x dengan variabel y

n = Jumlah subjek

x=Jumlah skor

y=Jumlah skor y

x2 = Jumlah kuadrat skor

y2

= Jumlah kuadrat skor y

xy = Jumlah hasil perkalian skor x dan skor y

Pada penelitian ini digunakan taraf signifikansi 5% jika Rxy lebih

besar dari r tabel maka kuesioner yang digunakan sebagai alat ukur dapat dikatakan valid atau sahih. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan

program SPSS 13.0 diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.3

Validitas Motivasi Kerja Karyawan

No item r hitung r table Kesimpulan

[image:50.595.85.513.144.748.2]
(51)

8 0.510 0.361 Valid 9 0.517 0.361 Valid 10 0.226 0.361 Tidak valid 11 0.284 0.361 Tidak valid 12 0.558 0.361 Valid 13 0.471 0.361 Valid 14 0.434 0.361 Valid 15 -0.035 0.361 Tidak valid 16 0.552 0.361 Valid 17 0.498 0.361 Valid 18 0.550 0.361 Valid 19 0.403 0.361 Valid 20 0.643 0.361 Valid

Pengambilan kesimpulan untuk uji validitas dilakukan dengan cara sebagai

berikut:

• Jika r positif, r hitung > r tabel ( 0.361). maka butir dan variabel tersebut

valid.

• Jika r positif, r hitung < r tabel (0.361). maka butir dan variabel tersebut

tidak valid.

Dengan nilai r tabel untuk N = 30 dan taraf signifikan 5% menunjukkan

nilai r tabel = 0.361. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 20 butir soal

yang ada hanya 14 yang dinyatakan valid maka 6 butir harus dikeluarkan

atau dihilangkan pada proses analisis selanjutnya dan proses diulang untuk

butir yang valid saja.

2. Uji Reliabilitas

Instrumen dikatakan reliabel bila memberikan hasil yang relatif

(52)

sehingga instrumen dapat dipercaya. Rumus untuk menguji reliabilitas

dalam penelitian ini adalah rumus koefisien Cronbach Alpha yaitu:

rtt =

{

k

}

{

1−

σb2

}

k-1 σt2

Keterangan:

rtt = Koefisien reliabilitas

n = jumlah item

σb2 = jumlah varian butir

σ t2 = varian total

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan

nilai koefisien Cronbach Alpha > 0, 60 (Nunnaly, 1967 dalam Imam

Ghozali, 2002:42). Jadi jika nilai koefisien Cronbach Alpha lebih besar

dari pada 0, 60,maka butir pernyataan tersebut dapat dikatakan valid, dan

begitu pula sebaliknya.

Sebagai pedoman untuk menentukan keterhandalan variabel

penelitian, digunakan interpretasi nilai r sebagai berikut (Suharsimi

(53)

Tabel 3.4

Tingkat keterhandalan variabel penelitian

No Koefisien Alpha

Tingkat Keterhandalan

1. 0,800-1,00 Sangat Tinggi

2. 0,600-0,799 Tinggi

3. 0,400-0,599 Cukup

4. 0,200-0,399 Rendah

5. <0,200 Sangat Rendah

Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus

Cronbach-Alpha dan dikerjakan dengan program SPSS for Windows dengan koefisien r tabel pada n = 30. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh

[image:53.595.85.513.143.627.2]

hasil sebagai berikut:

Tabel 3.5

Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Nilai r hitung

Nilai r tabel

Status Keterangan

0,824 0,60 Andal Tinggi

H. Teknik analisis deskriptif

Uji prasyarat analisis harus dilakukan karena digunakan sebagai langkah

selanjutnya dalam mengambil keputusan agar tidak menyimpang dari

kebenaran yang seharusnya, maka syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah:

1. Uji prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

(54)

normalitas menggunakan satu sampel Kolmogorov Smirnov, dengan

rumus:

D=max F0-Fe│

Keterangan :

D : deviasi max

F0 : distribusi frekuensi yang diobservasi

Fe : distribusi frekuensi komulatif teoritis

Kriteria pengujiannya adalah apabila nilai asymptotic Sig. (2-tailed) > 0.05 maka data dalam penelitian ini berdistribusikan normal.

b. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas digunakan untuk menguji varians

kelompok sampel homogen atau tidak. Pengujian homogenitas varians

digunakan rumus uji Barlett (Sudjana, 1996:263) yaitu:

X2=(In -10){B-∑}(ni-)log Si2}

Keterangan :

In 10 : logaritma asli dari bilangan 10

B : harga satuan

ni : jumlah sampel ke-i

(55)

2. Pengujian hipotesis penelitian

Untuk mengetahui perbedaan produktivitas kerja karyawan ditinjau dari

(56)

35 BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. SEJARAH PERUSAHAAN

PT. Samitex Sewon Bantul adalah sebuah PMDN (Penanaman

Modal Dalam Negeri) yang beroperasi dalam pembuatan kain tenun putih

dan kain tenun siap printing (siap cetak), khususnya kain sebagai bahan batik. PT. Samitex Sewon Bantul didirikan atas dasar Akte Notaris Raden

Ma’aroef Suprapto, SH. NO. 16 tanggal 22 November 1973. Dengan

Nomor HO:503/I/1995 tanggal 22 Juli 1995 dan Nomor HO:

503/I/HOT/1996 tanggal 22 November 1996. Nomor dan tanggal

SIUP/SIUI/SIUKJ: 49/120/PB/UI/1991. PT Samitex Sewon Bantul

berlokasi di daerah krapyak, Sewon, Bantul, Yogyakarta dengan

menempati luas daerah ± 6 Hektar. Sekarang PT.Samitex mempunyai

karyawan sebanyak 1918 orang yang terdiri dari 631 laki-laki dan 1287

perempuan.

Untuk menunjang proses produksi kini PT.Samitex Sewon

Bantul mempunyai sejumlah mesin yang beroperasi antara lain:

1. Bagian Persiapan

a. Mesin Warping berjumlah 5 mesin.

b. Mesin kanji berjumlah 5 mesin.

c. Mesin palet berjumlah 377 mesin.

(57)

2. Bagian pertenunan

a. Mesin tenun berjumlah 1745 mesin.

3. Bagian Inspecting

a. Mesin lipat berjumlah 3 mesin.

4. Bagian Finishing

a. Mesin bakar bulu berjumlah 2 mesin.

b. Mesin Bleaching berjumlah 2 mesin. c. Mesin DryingWashingberjumlah 2 mesin. d. Mesin Calender berjumlah 1 mesin.

e. Ketel uap berbahan bakar batu bara 1 buah.

5. Bagian bengkel dan listrik

a. Mesin bubut berjumlah 2 mesin.

b. Mesin Bor berjumlah 1 mesin.

c. Mesin Frais Universal berjumlah 1 mesin.

d. Mesin gerinda berjumlah 3 buah.

e. Mesin las listrik berjumlah 3 mesin.

f. Mesin las asitelen berjumlah 1 mesin.

g. Mesin gergaji potong berjumlah 1 mesin.

6. Bagian Boilerdan Pembangkit listrik

a. Mesin diesel 5 buah dengan kapasitas 1.490 kva.

b. Ketel uap bahan bakar FO berjumlah 4 buah (tidak beroperasi).

(58)

Untuk pemasaran dari produk yang dihasilkan dari PT.Samitex

Sewon Bantul yang berupa kain tenun putih maupun kain tenun siap

printing hanya dipasarkan dalam negeri saja belum ada kegiatan Export.

Wilayah pemasaran meliputi: Jakarta, Solo, Pekalongan, Semarang,

Surabaya, dan juga Yogyakarta.

B. LOKASI PERUSAHAAN

PT. Samitex Sewon terletak di Kabupaten Bantul, tepatnya di

pinggiran kota Yogyakarta dengan luas lokasi ± 6 Hektar. Sebagai

perusahaan di bidang textile lokasi ini mempunyai nilai strategis sebagai

berikut:

1. Lokasinya mudah dijangkau sehingga memudahkan berlangsungnya

mobilitas baik tenaga kerja, peralatan kerja maupun bahan baku yang

diperlukan.

2. Memberikan dampak positif pada masyarakat sekitar karena tenaga

kerja di PT.Samitex Sewon mengutamakan masyarakat sekitar.

3. Menampung tenaga kerja lebih banyak hampir 2000 karyawan.

4. Sebagai sumber pajak Negara dan penghasilan perorangan.

C. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi PT.Samitex Sewon disusun menurut garis

kedudukannya. Kedudukan tertinggi ada pada dewan komisaris. Dewan

komisaris mengangkat Direktur Utama dan dibantu dengan Direktur I dan

(59)

DEWAN KOMISARIS

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR I

T.P.S.P DIREKTUR II

Unit Pemasaran Unit Administrasi

Unit Keuntungan

PERSONALIA PERKANTORAN ASISTEN Administrasi Produk

Bagian Persiapan

Bagian Tenun

Bagian Finishing

Bagian QQ

Bagian Gudang

Bagian Listrik dan Bengkel

Bagian Boiler dan Diesel

Pembukuan Keuangan administrasi Bagian Sopir

(60)

D. PROSEDUR PENERIMAAN TENAGA KERJA

Penerimaan tenaga kerja di PT.Samitex Sewon Bantul disesuaikan

dengan kebutuhan perusahaan. Adapun cara penerimaan tenaga kerja

sesuai dengan tata cara personalia yang sehat. Cara yang dilakukan di

PT.Samitex Sewon dalam penerimaan calon tenaga kerja adalah sebagai

berikut:

1. Bila PT. Samitex Sewon Bantul membutuhkan tenaga kerja maka

perusahaan akan membuka lowongan kerja, biasanya melalui

Departemen Tenaga Kerja. Tidak ada bulan-bulan khusus untuk

menerima tenaga kerja di PT. Samitex Sewon Bantul.

2. Setelah perusahaan membuka lowongan perusahaan kemudian calon

tenaga kerja di seleksi dengan persyaratan-persyaratan sebagai

berikut:

a. Setiap calon tenaga kerja yang akan dierima diadakan tes.

b. Umur minimal 18 tahun.

c. Berbadan sehat yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter.

d. Keterangan-keterangan lain yang diperlukan.

3. Untuk menerima tenaga kerja baru diutamakan dari keluarga pekerja

sendiri atau sekitar perusahaan sepanjang memenuhi persyaratan dan

kebutuhan.

4. Untuk menerima calon tenaga kerja akan diangkat maka dilakukan

(61)

percobaan/training baik pekerja maupun perusahaan berhak untuk memutuskan hubungan kerja pada setiap saat dengan pemberitahuan

sehari sebelumnya.

5. Bagi pekerja yang telah selesai menjalani masa percobaan dengan

mendapat persetujuan pimpinan mempunyai hak yang sama (sesuai

dengan peraturan-peraturan yag berlaku). Dan sanggup untuk tidak

menikah atau berkeluarga dalam masa kerja 2 (Dua) tahun, bila mana

menikah atau berkeluarga dalam masa kerja tersebut sanggup

mengundurkan diri atas kemauan sendiri tanpa syarat apapu. (Tim

Ketenagakerjaan PT. Samirex,2001,Kesepakatan Kerja Bersama :8).

E. SUMBER DAYA ALAM

Fasilitas yang tersedia didalam lingkungan perusahaan untuk

menjamin berlangsungnya program pengembangan sumber daya manusia

tanpa mengganggu jalannya proses produksi antara lain:

1. Pendidikan dan Pelatihan.

2. Pelatihan Kemampuan.

3. Pemeriksaaan Kesehatan (Poliklinik).

4. Masjid atau Musholla sebagai tempat beribadah.

5. Koperasi Karyawan.

(62)

F. WAKTU KERJA

Pada dasarnya penentuan jam kerja disesuaikan dengan kepentingan

perusahaan dan memperhatikan undang-undang berlaku, serta

peraturan-peraturan pemerintah yaitu:

1. Jam kerja pada dasarnya adalah 7 (tujuh) jam perhari dan 40 jam

perminggu disesuaikan undang-undang No.12 tahun 1948 pasal 10.

2. Berdasarkan kebutuhan atau kepentingan pada bagian tertentu dimana

jam kerja akan melebihi 7 (tujuh) jam perhari dan 40 jam perminggu

disesuaikan dengan Undang-undang No.12 tahun 1948 pasal 10 ayat 1

penyimpangan mana dilakukan sesuiakan dengan ijin dari departemen

tenaga kerja setempat.

3. Selanjutnya perusahaan mengatur jam-jam sebagai berikut:

a. Shift I jam 06.00 s/d 14.00

Dengan istirahat 30 menit secara bergiliran.

b. Shift II jam 14.00 s/d 22.00

Dengan istirahat 30 menit secara bergiliran.

c. Shift III jam 22.00s/d 06.00

Dengan istirahat 30 menit secara bergiliran.

Perusahaan akan memberikan peningkatan gizi makan dan akan

diatur dalam peraturan sendiri. Setelah bekerja selama 6 (enam) hari

berturut-turut 1 (satu) hari libur. Untuk hari libur resmi atau hari

besar yang ditetapkan oleh pemerintah Departemen Agama RI.

(63)

menerima gaji penuh sesuai dengan peraturan menteri Nomor:

PER/03/MEN/1987.

G. SISTEM UPAH

Sesuai dengan macam dan sifat pekerjaan serta status pekerja, pengupahan

untuk pekerja di atur menurut kelompok-kelompok yaitu:

1. Kelompok Upah Harian. Upah dibayar setiap 2 (dua) minggu sekali

setiap hari sabtu.

2. Kelompok Upah Bulanan (dibayarkan setiap akhir bulan)

3. Kelompok Upah Borongan dengan rincian upah sebagai berikut:

a. Upah Pokok

b. Tunjangan Beras

c. Tunjangan Jabatan

d. Lembur Wajib

Upah minimum yang dibayarkan PT. Samitex Sewon Bantul

disesuaikan dengan Upah Minimum Regional (UMR) di DIY tahun 2008

sebesar Rp.586.000,-/bulan. (Sumber :http://wikipedia.org)

H. Kewajiban-kewajiban Pekerja

Pekerja wajib melapor kebagian personalia atas perubahan status

perkawinan, susunan keluarga, status pekerjaan dan sebagainya

(64)

1. Setiap pekerja harus telah hadir di tempat kerja (tugas)

masing-masing 5 (lima) menit sebelum jam kerja dimulai serta siap

menjalankan dengan segala perlengkapan (peralatan) kerja dan pakain

kerja. Keterlambatan 10 (sepuluh) menit dari awal jam kerja pekerja

tidak diperkenankan masuk.

2. Setiap pekerja wajib memasukkan kartu kontrol (absen) ditempat

yang sudah ditentukan dan tidak boleh diwakilkan. Kartu kontrol

tersebut juga untuk mengetahui masuk dan tidaknya pekerja pada hari

itu.

3. Setiap pekerja tidak diperkenankan membawa barang-barang yang

tidak diperlukan dalam pekerjaan termasuk makanan, kertas, plastik.

Hanya barang-barang yang mutlak diperlukan boleh dibawa ditempat

kerja (ruang kerja) sedangkan barang-barang yang lain ditempatkan di

tempat yang sudah ditentukan.

4. Setiap pekerja harus menjaga dan memelihara degan baik semua

milik perusahaan dan agar segera melapor pada pimpinan perusahaan

atau atasannya apabila mengetahui hal-hal yang menimbulkan bahaya

atau kerugian bagi perusahaan.

5. Setiap pekerja wajib memelihara dan memegang teguh rahasia

perusahaan terhadap siapapun mengenai segala yang diketahui

tentang perusahaan,

6. Setiap pekerja wajib memeriksa semua alat-alat kerja,mesin-mesin

(65)

pekerjaan sehingga benar-banar tidak akan menimbulkan bahaya yang

akan mengganggu kelancaran pekerjaan.

7. Setiap pekerja wajib minta izin atasan jika akan meinggalkan tempat

kerja untuk suatu keperluan.

8. Setiap pekerja harus menjaga kebersihan lingkungan kerja

masing-masing.

9. Setiap pekerja harus memberikan keterangan yang benar tentang

suatu kejadian di lingkungan perusahaan atau tentang pekerjaan

apabila diperlukan oleh perusahaan.

10. Setiap pekerja harus memberikan berita tertulis kepada kepala bagian

karena tidak masuk kerja disebabkan oleh hal-hal yang tidak diduga

sebelumnya. Ijin tersebut hanya dapat diberikan apabila ada surat

keterangan dari pejabat setempat minimal RT yang memperkuat

bahwa pekerja benar-benar memerlukan ijin.

11. Setiap pekerja harus memberikan berita tertulis kepada kepala bagian

disebabkan karena tidak masuk kerja karena. Ijin sakit harus ada

katerangan dokter/puskesmas/poliklinik perusahann, ijin sakit tanpa

ada keterangan dokter puskesmas, pekerja tersebut dianggap tidak

masuk kerja.

(66)

45 BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Pada bab ini akan disajikan deskripsi data tentang produktivitas kerja

karyawan, tingkat pendidikan karyawan, motivasi kerja karyawan dan

pengalaman kerja karyawan. Deskripsi data ini dinyatakan dalam bentuk

daftar tabulasi distribusi frekuensi untuk masing-masing variabel dengan

berdasar pada Patokan Acuan Penilaian (PAP II) sebagai berikut :

1. Variabel tingkat pendidikan karyawan

Dari data pendidikan terakhir karyawan dibedakan menjadi tingkat

SD, SMP, SMA, PT. Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensi tingkat

[image:66.595.86.514.244.637.2]

pendidikan karyawan.

Tabel 5.1

Deskripsi Tingkat Pendidikan Karyawan No Tingkat

Pendidikan

Frekuensi Prosentase Kategori

4 PT 0 0% Sangat tinggi

3 SMA 23 46% Tinggi

2 SMP 22 44% Sedang

1 SD 5 10% Rendah

Jumlah 50 100%

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa tidak ada karyawan yang

menyelesaikan pendidikan dari pendidikan tinggi (0%). Tingkat

pendidikan SMA ada 23 orang atau 46%. Tingkat pendidikan SMP ada 22

orang atau 44 %. Tingkat pendidikan SD ada 5 orang atau10 %. Hal ini

menunjukkan bahwa tingkat pendidikan karyawan bagian produksi

(67)

2. Variabel Motivasi Kerja Karyawan

Banyaknya butir kuesioner yang sahih berjumlah 20 item. Data yang

diperoleh untuk variabel motivasi kerja karyawan di ketahui skor tertinggi

yang dicapai sebesar 100 dan skor terendah sebesar 20, dengan mean

[image:67.595.85.534.217.736.2]

80,74, median 79,5, dan modus 87,07. Standar deviasi sebesar 37,33.

Tabel 5.2

Deskripsi Motivasi Kerja Karyawan

Skor Frekuensi Persentase Kategori Kecenderungan Variabel

85 – 100 14 28% Tinggi 73 – 84 32 64% Sedang

72 < 4 8% Rendah Jumlah 50 100%

Tabel 5.2 menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja karyawan yang

terkategorikan tinggi 14 atau 28%. Kategori sedang ada 32 atau 64%.

Kategori cukup tinggi ada 4 atau 8 %. Hal ini menunjukkan bahwa

motivasi kerja karyawan bagian produksi PT.Samitex Sewon dalam

kategori sedang.

3. Variabel Pengalaman Kerja Karyawan

Data penelitian variabel pengalaman kerja karyawan menunjukkan

skor tertinggi yang dicapai sebesar 31 dan skor terendah 1. Hasil

perhitungan mean sebesar 17,26; median sebesar 18,26; modus 19,28; dan standar deviasi sebesar 7,21.

Tabel 5.3

Deskripsi Pengalaman Kerja Karyawan

No Skor Frekuensi Presentase Kategori

1 3 20 40% Cukup

2 2 23 46% Berpengalaman

3 1 7 14% Kurang berpengalaman

(68)

Tabel 5.3 menunjukkan bahwa pengalaman kerja karyawan yang

terkategorikan berpengalaman sebanyak 23 orang atau 46%,

terkategorikan cukup sebanyak 20 orang atau 40%, terkategorikan kurang

berpengalaman sebanyak 7 orang atau 14%,. Hal ini menunjukkan bahwa

pengalaman kerja karyawan bagian produksi PT. Samitex Sewon

terkategorikan berpengalaman.

4. Variabel Produktivitas Kerja Karyawan

Data penelitian variabel produktivitas kerja karyawan

menunjukkan skor tertinggi yang dicapai sebesar 14 dan skor terendah 8.

[image:68.595.87.523.221.611.2]

Hasil perhitungan mean sebesar 11,2; median sebesar 9,66; modus 10,16; dan standar deviasi sebesar 9,90.

Tabel 5.4

Deskripsi Produktivitas Kerja Karyawan

Skor Frekuensi Persentase Kategori Kecenderungan Variabel

12-14 22 44% Tinggi

12< 28 56% Rendah

Jumlah 50 100%

Tabel 5.3 menunjukkan bahwa produktivitas kerja karyawan yang

terkategorikan tinggi sebanyak 22 orang atau 44%, terkategorikan rendah

sebanyak 22 orang atau 56%. Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas

(69)

B. Pengujian Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus

Kolmogorov-Smirnov, dengan bantuan komputer program SPSS 13.0

[image:69.595.83.531.187.641.2]

(lampiran 3). Rangkuman dari uji normalitas dapat dilihat sebagai berikut;

Tabel 5.5

Tabel Uji Normalitas

Variabel Probabilitas Α Kesimpulan

Tingkat pendidikan 0,055 0,05 Normal Motivasi kerja 0,614 0,05 Normal Pengalaman kerja 0,113 0,05 Normal Produktivitas kerja 0,343 0,05 Normal

Hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov untuk variabel tingkat

pendidikan (X1) diperoleh nilai probabilitas

( )

ρ 0,055. Nilai probabilitas

hitung = 0,055 > α =0,05 berarti distribusi data variabel tingkat pendidikan (X1) normal. Hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov untuk

variabel motivasi kerja (X2) diperoleh nilai probabilitas

( )

ρ 0,614. Nilai

probabilitas hitung = 0,614 > α =0,05 berarti distribusi data variabel motivasi kerja (X2) normal. Hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov untuk

variabel pengalaman kerja (X3) diperoleh nilai probabilitas

( )

ρ 0,113.

Nilai probabilitas hitung = 0,113 > α =0,05 berarti distribusi data variabel pengalaman kerja (X3) normal. Hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov

untuk variabel produktivitas kerja (X4) diperoleh nilai probabilitas

( )

ρ
(70)

variabel produktivitas kerja (X4) normal. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa data tentang variabel tingkat pendidikan, motivasi

kerja, pengalaman kerja, dan produktivitas kerja pada studi kasus PT.

Samitex Sewon berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas digunakan untuk menguji variansi

kelompok sampel homogen atau tidak. Dalam penelitian ini yang

merupakan variabel bebas adalah tingkat pendidikan, motivasi kerja dan

pengalaman kerja sedangkan variabel terikatnya adalah variabel

produktivitas kerja. Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria jika

Fhitung < Ftabel yaitu Fhitung < 0,05 maka data tabel tersebut homogen,

demikian pula sebaliknya.

Proses perhitungan uji homogenitas ini dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 13.0. Hasil pengujian disajikan dalam tabel

berikut:

[image:70.595.84.516.206.709.2]

a. Tingkat Pendidikan

Tabel 5.6

Hasil Pengujian Homogenitas Menurut Tingkat Pendidikan

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

produktivitas Based on Mean ,516 3 46 ,674 Based on Median ,337 3 46 ,799 Based on Median and

with adjusted df ,337 3 43,085 ,799

Based on trimmed

mean ,538 3 46 ,658

(71)

Based on Mean = 0,674; untuk probabilitas Based on Median = 0,799; probabilitas Based on Median and with adjusted df = 0,799; dan probabilitas Based on trimmed mean = 0,658. Oleh karena probabilitas > 0,05; maka dapat diketahui bahwa data homogen.

[image:71.595.86.514.203.760.2]

b. Motivasi Kerja

Tabel 5.7

Hasil Pengujian Homogenitas Menurut Motivasi

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

produktivitas Based on Mean ,961 2 47 ,390

Based on Median ,561 2 47 ,574

Based on Median and with adjusted

df ,561 2 41,694 ,575

Based on trimmed mean ,932 2 47 ,401

Pada tabel 5.9, nilai signifikansi yang ada adalah untuk probabilitas

Based on Mean = 0,390; untuk probabilitas Based on Median = 0,574; probabilitas Based on Median and with adjusted df = 0,575; dan probabilitas Based on trimmed mean = 0,401. Oleh karena probabilitas > 0,05; maka dapat diketahui bahwa data homogen.

c. Pengalaman Kerja

Tabel 5.8

Hasil Pengujian Homogenitas Menurut Pengalaman kerja

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

produktivitas Based on Mean 1,212 2 47 ,307

Based on Median ,775 2 47 ,467

Based on Median and with

adjusted df ,775 2 41,420 ,467

(72)

Pada tabel 5.10, nilai signifikansi yang ada adalah untuk probabilitas

Based on Mean = 0,307; untuk probabilitas Based on Median = 0,467; probabilitas Based on Median and with adjusted df = 0,467; dan probabilitas Based on trimmed mean = 0,315. Oleh karena probabilitas > 0,05; maka dapat diketahui bahwa data homogen.

C. Analisis Data

Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan

produktivitas k

Gambar

Gambar 4.1   Struktur Organisasi....................................................................
Tabel 5.23 Homogeneous Subsets Pengalaman Kerja ..................................... 67
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2  Skor jawaban
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari masa kerja; (2) perbedaan persepsi guru

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas Kasih dan KaruniaNya yang telah dilimpahkan sehingga dengan kertebatasan yang ada, penulis dapat

Berdasarkan hasil penelitian tentang kinerja karyawan ditinjau dari tingkat pendidikan, masa kerja, dan motivasi kerja dengan kepemimpinan sebagai bariabel moderating di

Dari analisis koefisien determinasi variabeltingkat pendidikan, motivasi, usia dan pengalaman kerja memberikan pengaruh sebesar 56,2% terhadap variabel produktivitas kerja

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tingkat pendidikan dan pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan pada Retno’s Beuaty Center Surakarta.

Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat konflik individu dengan produktivitas kerja karyawan, 2) Untuk mengetahui apakah ada hubungan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi kerja karyawan ditinjau dari usia karyawan; (2) pengaruh kecerdasan emosional

Maka dari permasalahan tersebut, peneliti ingin mengetahui lebih jauh bagaimana pengaruh upah, usia, tingkat pendidikan dan masa kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada UD