23 BAB III
METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian
Desain Penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematik dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam penelitin ini menggunkan pendekatan penelitian kuantitatif dimana data yang dinyatakan dalam angka dan dianalisis dengan teknik statistik. Menurut Sugiyono (2016) pendekatan kuantitatif adalah adalah suatu analisis data yang dilandaskan pada filsafat positivisme yang bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode yang digunakan adalah asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan menggunakan minimal dua variabel atau lebih yang dihubungkan dan dalam penelitian ini akan melihat pengaruh hubungan variabel terikat dan variabel bebas. Data kuantitatif dapat dihasilkan dari kuesioner yang disebar di Supermama Frozen Food.
3.2. Jenis Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu data primer dan sekunder seperti berikut ini:
1. Data primer adalah data utama dalam penelitian yang didapatkan langsung dari responden yang dipilih mengunakan metode wawancara dengan memberikan daftar pertanyaan (kuisioner) yang telah disiapkan kepada responden. Responden yang menjadi sasaran pada penelitian ini adalah konsumen frozen food Supermama Frozen Food.
2. Data sekunder merupakan data atau informasi yang sifatnya mendukung, melengkapi serta memperkuat suatu penelitian yang diperoleh dari lembaga-lembaga yang menunjang penelitian.
3.4. Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan di Outlet Supermama Frozen Food. Lokasi penelitian ini dilakukan di Jl.Comal IV No.19, Bunulrejo, Kec. Blimbing, Kota Malang. Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Penelitian ini direncanakan selama 2 bulan yaitu pada bulan April – Juni 2022.
3.5. Teknik Pengambilan Sampel
Sampling yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan non probability sampling dengan teknik pengambilan sampel yakni convenience sampling. Kriteria responden yaitu konsumen Supermama Frozen food minimal pembelian 2 kali dan responden yang berumur diatas 10 tahun. Untuk menentukan jumlah sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini, mengacu kepada rumus Hair et al., 2010 dalam (Utami et al., 2010), maka jumlah sampel yang ideal dan representatif adalah antara 100-200. tergantung pada jumlah parameter yang diestimasi. Pedomannya adalah 5-10 kali jumlah parameter yang diestimasi. Jumlah sampel adalah 5-10 dikali jumlah indikator. Bila indikator variabel berjumlah 18, maka jumlah sampel minimumnya adalah :
Hasil dari perhitungan tersebut, maka sampel akan diambil penulis dalam melakukan penelitian ini sebanyak 90 sampel.
n minimum = 5 x jumlah indikator = 5 x 18
= 90
3.6. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan beberapa pendekatan diantaranya :
1. Pengamatan / Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan turun langsung ke lapangan untuk melihat situasi dan kondisi lapangan serta memperoleh data – data yang diperlukan untuk menunjang kegiatan penelitian.
2. Wawancara
Wawancara merupakan suatu metode komunikasi secara langsung yang dilakukan peneliti kepada narasumber atau responden, untuk mendapatakan data atau informasi yang didapat digunakan sebagai bahan penelitian.
3. Kuisoner
Kuisoner merupakan suatu pengambilan data informasi dari daftar pertanyaan – pertanyaan secara sistematis yang dibuat oleh peneliti dan diberikan kepada responden untuk dijawab sesuai dengan topik penelitian.
4. Dokumentasi
Pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data berupa catatan penting seperti pengambilan gambar atau foto saat melakukan kegiatan penelitian
3.7. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis menggunakan SPSS yaitu uji validitas, reliabilitas, uji asumsi klasik, regresi linear berganda, uji t, uji f dan uji R2.
3.7.1. Uji Instrumen
Uji Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini antara lain : 1. Uji Validitas
Uji validitas adalah kebenaran dan keabsahan instrument penelitian yang digunakan. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan (Arikuntoro dalam Talakua et al., 2020). Variabel X dan Y akan dilakukan uji validitas untuk menguji instrumen penelitian yang dijadikan sebagai indikator valid. Maksud dari valid adalah data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya diperoleh pada objek penelitian sama. Jika setelah diuji hasilsnya valid maka langkah pengolahan data selanjutnya bisa dilakukan. Pada penelitian ini uji validitas menggunakan SPSS, dengan cara membandingkan nilai rtabel dengan r hitung dimana df = n – 2 dengan sig 5% . Jika rrabel < rhitung dan bernilai positif maka instrument tersebut dikatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan alat pengukur yang sama (Djamaludin Acok dalam Talakua et al., 2020). Variabel X dan Y akan dilakukan uji reabilitas untuk menguji instrumen penelitian yang dijadikan sebagai indikator dinyatakan reliabel. Untuk menguji realibilitas kuisioner pada penelitian ini menggunakan teknik analisis Cronbach ‘s Alpha. Dasar pengambilan keputusan dalam uji
realibilitas adalah, jika nilai Cronbach ‘s alpha > 0,60 maka kuesioner dinyatakan reliabel atau dalam arti konsisten.
3.7.2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas menggunakan uji kolmogorov smirnov, heterokedestisitas, autokorelasi.
Uji normalitas berfungsi untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel pengganggu memiliki distribusi normal. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain. Uji autokolerasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali dalam Ayuwardani et al., 2018)
1. Uji Normalitas
Menurut Ghozali Ghozali (2018), uji normalliltas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang baik memiliki distribusi data yang normal atau mendekati normal yaitu distribusi tidak menyimpang ke kiri atau ke kanan (kurva normal). Pengujian normalitas data menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov dalam program aplikasi SPSS dengan taraf probabilitas (sig) 5% atau 0,05.
Kriteria pengujian uji Kolmogorov-Smirnov adalah :
- Apabila nilai probabilitas (sig) > 0,05, maka data berdistribusi normal - Apabila nilai probabilitas (sig) < 0,05, maka data tidak berdistribusi
normal
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah ditemukan adanya korelasi antar variabel independen atau bebas. Menurut Ghozali (2018), tujuan uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Uji multikolinearitas dilihat dari nilai tolerance dan Variiace Inflation Factor (VIF). Asumsi dari tolerance dan Variiace Inflation Factor (VIF) dapat dinyatakan sebagai berikut:
- Jika VIF > 10 dan nilai tolerance < 0,10 maka terjadi multikolinearitas.
- Jika VIF <10 dan nilai tolerance < 0,10 maka tidak terjadi multikolinearitas.
3. Uji Autokorelasi
Menurut (Ghozali (2018), uji autokorelasi ini dimaksudkan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu (residual) pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Apabila terjadi korelasi maka terdapat problem autokorelasi. Model regresi yang dianggap baik apabila terlepas dari autokorelasi. Dalam mendeteksi data apakah terdapat autokorelasi dapat dilakukan dengan beberapa cara salah satunya adalah dengan menggunakan metode Durbin Watson. Penentuan uji Durbin Watson dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel 1. Kriteria pengujian Autokorelasi Durbin Watson
Hipotesis Nol Keputusan DW
Ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dL
Ada autokorelasi negatif Tolak 4 – dL < d < 4 Tidak ada autokorelasi positif
atau negative
Diterima Du < d < d-du
Tanpa kesimpulan Tidak ada keputusan DL ≤ d ≤ du
Tanpa kesimpulan Tidak ada keputusan 4-du ≤ d ≤ 4-dL
Sumber : (Ghozali, 2011)
4. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2018), uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain. Uji heteroskedastisitas untuk menguji terjadi atau tidaknya heteroskedastisitas maka dilihat dari nilai koefisien korelasi Rank Spearman antara masing-masing variabel bebas dengan variabel pengganggu, apabila nilai probabilitas (sig) > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.7.3. Regresi Linier Berganda
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dalam mempengaruhi variabel tidak bebas. Analisis regresi linier berganda merupakan alat analisis yang melibatkan lebih dari satu variabel independen. Pada penelitian ini menggunakan tujuh variabel independent maka dari itu analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda.
Persamaan umum regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + e
Keterangan:
Y = Keputusan Pembelian a = Konstanta
X1 = Produk X2 = Harga
X3 = Promosi X4 = Tempat X5 = Orang (sdm) X6 = Bukti Fisik X7 = Proses 3.7.4. Uji Hipotesis
1. Uji Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 5 %. Apabila nilai F hasil perhitungan lebih besar dari nilai F tabel maka hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara stimultan berpengaruh signifikan tehadap variabel dependen (Ayuwardani et al., 2018). Dasar pengambilan keputusan: Jika probabilitas (signifikansi > 0,05 (α)) atau Fhitung < Ftabel berarti hipotesis tidak terbukti maka H0 diterima Ha ditolak bila dilakukan secara simultan.
2. Uji Persial (Uji T)
Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual menerangkan variasi variabel terikat. Pengujian parsial regresi dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara individual mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat dengan asumsi variabel yang lain itu konstan. Dasar pengambilan keputusan:
3. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (Adjust R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan dalam menerangkan variabel-variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu. Nilai Adjust R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelasakan variasi variabel dependen amat terbatas. Menurut setiaji (2004) koefisien determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam meerangkan variabel yang terikat (Hidayat, 2020).
3.7. Pengukuran Variabel
Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data yang di dapatkan dari konsumen Super Mama Frozen Food di Sawojajar Kota Malang. Pengukuran variabel dalam penelitian ini sebagai berikut :
Tabel 2. Pengukuran Variabel
No Variabel Indikator
1. X1 = Produk X1.1 = Kualitas produk X1.2 = Variasi produk X1.3 = Packaging produk (Kotler, 2005).
2. X2 = Harga X2.1 = Kesesuaian harga X2.2 = Harga terjangkau X2.3 = Harga kompetitif.
(Tjiptono, 2008).
3. X3 = Promosi X3.1 = Pemberian potongan harga.
X3.2 = Iklan.
(Bilson Simamora, 2002).
4. X4 = Lokasi X4.1 = Lokasi strategis X4.2 = Area parker yang luas.
(Lupiyoadi, 2013)
5. X5 = Orang/People X5.1= Keramahan dan kesopanan karyawan.
X5.2= Kemudahan dan kecepatan proses pembelian.
(Zeithaml, 1988).
6. X6 = Lingkungan fisik
X6.1= Suasana oulet
X6.2= Dekorasi interior dan penataan produk.
(Huriyati, 2005).
7. X7 = Proses X7.1= Pembayaran X7.2= Klaim
(Ratih Huriyati, 2005) 8. Y = Keputusan
Pembelian
X8.1 = Keputusan pembelian
X8.2 = Melakukan pembelian ulang.
(Sweeney, 2008).
Berdasarkan indikator-indikator tersebut akan disusun kuisioner penelitian untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Penelitian in menggunakan penelitian kuantitatif, dengan metode survei. Metode survai merupakan kumpulan data dari sejumlah responden, biasanya menggunakan angket atau kuesioner." Adapun cara dari metode survei in yakni dengan mengumpulkan sampel untuk mewaki seluruh populasi, dengan pemberian angket tau kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok Adapun skala atau teknik pengukuran yang biasanya dipakai dalam menentukan jawaban responden terhadap kuesioner adalah skala likert, dengan memberikan nilai pada setiap pertanyaan yang disusun.
Tabel 3. Skala Likert
Sumber : Durianto dkk (2001)
Pengukuran Skala Likert (Likert Scale), yaitu variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Metode ini digunakan untuk pengambilan data (Sugiyono dalam Kurniawan et al., 2020).
No Jawaban Nilai
1. Sangat Setuju (SS) 5
2. Setuju (S) 4
3. Netral (N) 3
4. Tidak Setuju (TS) 4
5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1