• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA DEWASA. Kusuma Husada Surakarta Penulis:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA DEWASA. Kusuma Husada Surakarta Penulis:"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Program Studi Keperawatan Diploma Tiga Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada Surakarta

2021 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP

PERKEMBANGAN ANAK USIA DEWASA Luvita Nur Amalina1, Siti Mardiyah, S.Kep., Ns., M.Kep2

1Mahasiswa Program Studi Keperawatan Program Diploma Tiga Universitas Kusuma Husada Surakarta

2Dosen Program Studi Keperawatan Program Diploma Tiga Universitas Kusuma Husada Surakarta

Email Penulis: luvitaamalina4@gmail.com

ABSTRAK

Tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasadimulai saat anak pertama meninggalkan rumahnya. Lamanya tahap ini tergantung pada jumlah anak dalam satu keluargaatau jika anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua.Masalah kesehatan yang muncul di tahap usiadewasa adalah hipertensi. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri yang mengangkut darah dari jantung dan memompa keseluruh jaringan dan organ-organ tubuh secara terus-menerus lebih dari suatu periode. Tindakan untuk klien dengan hipertensi dapat dilakukan dengan pemberian tindakan pendidikan kesehatan tentang hipertensi yang dapat memberikan dan meningkatkan pengetahuan baik individu, kelompok, atau masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri. Tujuan studi kasus ini adalah untuk menggambarkan asuhan keperawatan keluarga yang mengalami hipertensi pada tahap perkembangan keluarga usia dewasa. Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan menggunakan metode pre-test dan post-test. Subyek dalam studi kasus ini adalah satu orang klien dengan hipertensi pada keluarga usia dewasa di Wilayah kerja Puskesmas Gondangrejo Kabupaten Karanganyar dilakukan pada 18 Februari –22 Februari 2021 dengan 4 kali kunjungan. Hasil dilakukan tindakan pemberian pendidikan kesehatan didapatkan hasil pengetahuan keluarga tentang hipertensi meningkat. Rekomendasi tindakan pemberian pendidikan kesehatan bisa dilakukan perawat untuk klien dengan hipertensi.

Kata kunci :Asuhan Keperawatan Keluarga, Usia Dewasa

(2)

Nursing Study Program Diploma Three Faculty of Health Sciences University of Kusuma Husada Surakarta 2021 FAMILY NURSING IN THE DEVELOPMENT STAGE OF ADULT AGE

Luvita Nur Amalina1, Siti Mardiyah, S.Kep., Ns., M.Kep2

1Student of Nursing Study Program Diploma Three University of Kusuma Husada Surakarta

2Lecturer of Nursing Study Program Diploma Three, University of Kusuma Husada Surakarta

Writer’s email : luvitaamalina4@gmail.com

ABSTRACT

The developmental stage of a family with adult children begins when the first child leaves his home. The length of this stage depends on the number of children in a family or if the child is not married and still lives with his parents. Health problems that arise in the adult stage is hypertension. Hypertension or high blood pressure is an abnormal increase in blood pressure in the arteries that carry blood away from the heart and pump it throughout the tissues and organs of the body continuously over a period of time. Actions for clients with hypertension can be done by providing health education actions about hypertension that can provide and increase knowledge of both individuals, groups, or communities in maintaining and improving their own health. The purpose of this case study is to describe nursing for families who experience hypertension at the stage of adult family development. This type of research is Quasi Eksperiment using a case post-test and pre-test. The subject in this case study was one client with hypertension in an adult family in the Gondangrejo Health Center work area, Karanganyar Regency, carried out on 18 February – 22 February 2021 with 4 visits. The results of the action of providing health education showed that the family's knowledge about hypertension increased. Recommended actions for providing health education can be done by nurses for clients with hypertension.

Keybwords: Family Nursing, Adult Age

(3)

PENDAHULUAN

Keluarga adalah bagian terpenting anggota keluarga yang dapat mempengaruhi gaya hidup atau mengubah gaya hidup anggotanya yang berorientasi pada kesehatan. Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, keluarga merupakan perantara yang efektif dan efisien untuk mengupayakan kesehatan (Friedman, Browden & Jones, 2010) Perkembangan keluarga dengan tahap perkembangan dewasa merupakan tahap perkembangan yang dimulai saat anak pertama meninggalkan rumahnya. Tujuan utama pada tahap ini adalah mengorganisasikan kembali untuk tetap berperan dalam melepas anak untuk hidup mandiri. Keluarga mempersiapkan anaknya yang tertua untuk membentuk keluarga sendiri dan tetap membantu anak terakhir untuk hidup mandiri (Gusti, 2013).

Di Jawa Tengah pada penduduk usia 18 tahun keatas yanga dilakukan pengukuran tekanan darah pada tahun 2016 tercatat sebanyak 5.292.052 atau 20,16%. Dari hasil pengukuran tekanan darah, sebanyak 611.358 orang atau 11,55% dinyatakan hipertensi/tekanan darah tinggi. Berdasarkan jenis kelamin, presentase hipertensi pada kelompok perempuan sebesar 11,85%, lebih tinggi dibanding pada kelompok laki-laki yaitu 11,16% (Dinkes, 2016).

Peningkatan jumlah penderita hipertensi disebabkan oleh ketidakmampuan tersebut dalam merawat anggota keluarga yang sakit.

Ketidakmampuan tersebut disebabkan karena pengetahuan masyarakat yang kurang tentang hipertensi.

Di Indonesia hipertensi merupakan penyakit penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkolosis, yakni 6,7% dari populasi kematian pada semua umur. Di Indonesia masalah hipertensi cenderung meningkat. Prevalansi di perkotaan 39,9% - 45,8% dan di pedesaan 44,1% (36,2% - 51,7%) (Setiawan, 2012).

Hasil penelitian sporadis di 15 kabupaten atau kota di Indonesia dari Badan Litbangkes Kemkes memberikan fenomena 17,7% kematian disebabkan oleh stroke dan 10,0% kematian disebabkan oleh Ischaemic Hearth Disease. Dua penyakit penyebab kematian teratas ini adalah hipertensi (RISKESDAS, 2013).

Berdasarkan latar belakang tersebut makan penulis tertarik untuk menyusun karya tulis ilmiah dengan judul Asuhan keperawatan keluarga hipertensi pada anak usia dewasa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terkait dengan pemberian tindakan pendidikan kesehatan dengan menggunakan leaflet.

(4)

METODE

Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan menggunakan metode pre-test dan post-test. Studi kasus merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan peneliti (Setiadi,2013). Studi kasus ini dilakukan untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan keluarga pada tahap perkembangan keluarga dalam mengatasi penurunan tekanan darah tinggi atau hipertensi yaitu dengan cara memberikan pendidikan kesehatan menggunakan leaflet.

Subjek yang digunakan adalah satu orang pasien hipertensi. Tempat pelaksanaan studi kasus di wilayah kerja puskesmas gondangrejo selama 2 minggu dimulai pada tanggal 18 sampai 22 Februari 2021 dengan kunjungan 4 kali di wilayah kerja puskesmas gondangrejo.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengkajian yang dilakukan oleh penulis pada tanggal 18 Februari 2021 didapatkan data Ny.S mengatakan menderita hipertensi. Menurut Koes Irianto (2014) hipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan tekanan darah tinggi secara terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg, tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih.

Hipertensi atau penyakit darah tinggi merupakan suatu keadaan peredaran darah

meningkat secara kronis. Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih cepat memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi di dalam tubuh. Ny.S sudah menderita hipertensi sejak beberapa tahun yang lalu (ketika ditanya sudah berapa tahun menderita hipertensi, Ny.S tidak mengingatnya) tetapi klien mengatakan kurang paham mengenai penyakit hipertensi. Ny.S sering pusing dan terasa kencang pada leher bagian belakang tetapi klien hanya istirahat dan tidak pernah meminum obat, tidak memeriksakannya karena takut, klien mempunyai presepsi jika tekanan darahnya akan sembuh dengan sendirinya. Hasil pemeriksaan tekanan darah klien adalah 160/80 mmHg.

Diagnosis keperawatan yang ditegakkan berdasarkan hasil pengkajian adalah Defisit Pengetahuan (D.0111),dengan hasil skoring masalah asuhan keperawatan keluarga yaitu 3 2/3 dibuktikan dengan klien mengatakan belum paham dan belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang hipertensi . Berdasarkan teori dan fakta tersebut diagnosis deficit pengetahuan dalam keluarga sudah sesuai dengan kriteria yang terdapat dalam keluarga Ny.S karena keluarga tersebut belum mengetahui apa itu hipertensi dan belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang hipetensi.

(5)

Intervensi utama yang dilakukan pada studi kasus ini yaitu melakukan tindakan pemberian pendidikan kesehatan tentang hipertensi. Sesuai dengan teori (Urbayan,2012) yang menyatakan Bahwa penyuluhan dengan menggunakan media leaflet mempengaruhi perilaku masyarakat yang mengalami hipertensi. Untuk memberikan informasi tersebut diperlukan media salah satunya leaflet. Leaflet adalah selebaran kertas yang berisikan informasi khusus, tersedia berbagai informasi yang dibutuhkan dan didukung oleh gambar dengan tujuan pembaca dapat memahami langsung isi dari leaflet (Hidayat, 2009).

Pendekatan melalui edukasi merupakan salah satu cara terbaik untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya pada masyarakat untuk menggali dan mengembangkan sikap yang semestinya.

Edukasi kesehatan merupakan hal penting dalam meningkatkan status kesehatan.

Edukasi dapat dilakukan dengan berbagai media, salah satunya dengan menggunakan media leaflet (Suhardidkk, 2014). dan tujuan kedatangan kepada klien. Pada hari Kamis, 18 Februari 2021 jam 10.00 WIB melakukan kunjungan pertama yaitu melakukan post test . Pada hari Jumat, 19 Februari 2021 jam 12.00 WIB untuk memberikan tindakan pendidikan keshatan tentang hipertensi. Pada hari Sabtu, 20 Februari 2021 jam 10.00 WIB menganjurkan klien mengulang apa yang

sudah diberikan diantaranya untuk mengetahui sejauh mana klien paham mengenai hipertensi.

Evaluasi di keluarga ini menggunakan evaluasi sumatif yang dilakukan pada akhir kunjungan. Pada hari Senin, 22 Februari 2021 didapatkan data subyektif klien mengatakan sudah paham mengenai hipertensi. Klien sudah mengetahui tentang hipertensi (pengertian, penyebab, tanda gejala dan komplikasi, , klien mengatakan sudah tahu cara mengatasi hipertensi. Data obyektif didapatkan klien tampak kooperatif ketika diberikan pendidikan kesehatan tentang hipertensi, sesudah dilakukan tindakan terdapat perubahan pengetahuan klien meningkat. Analisis: keluarga mampu memenuhi 5 fungsi perawatan kesehatan keluarga dengan baik. Planning:

pertahankan intervensi dan motivasi klien dalam akses ke fasilitas kesehatan.

Setelah penulis melakukan pengkajian pada Ny.S diperoleh data subjektif pasien mengatakan belum mengetahui tentang hipertensi. Data objektif didapatkan pasien tampak bingung/belum paham saat ditanya mengenai hipertensi.

Data pengkajian, penulis merumuskan diagnosis pada Ny.S dengan Defisit Pengetahuan yaitu pasien tampak bingung/belum paham tentang hipertensi (D.0111).

(6)

Intervensi yang dilakukan pada Ny.S dengan diagnosa defisit pengetahuan berhubungan kurang terpapar informasi (klien belum mengetahui apa itu hipertensi).

Tindakan keperawatan atau implementasi utama yang digunakan untuk mengatasi deficit pengetahuan adalah dengan pemberian pendidikan kesehatan.

Implementasi yang dilakukan penulis pada keluarga Ny.S telah sesuai dengan intervensi yang telah disusun oleh penulis.

Implementasi yang dilakukan pada subyek dengan masalah defisit pengetahuan tentang hipertensi yaitu melakukan pendidikan kesehatan dengan media leaflet yang berisi materi tentang hipertensi

Berdasarkan hasil studi Memberikan pendidikan kesehatan tentang hipertensi, media yang digunakan adalah leaflet. Didapatkan hasil dengan respon subyektif klien mengatakan lebih tahu mengenai hipertensi, dan respon objektifnya klien tampak memahami materi yang disampaikankasus, diketahui bahwa sudah dilakukan intervensi keperawatan dengan pemberian

tindakan pendidikan kesehatan tentang hipertensi

KESIMPULAN

Pengkajian didapatkan data fokus yang mengangkat kesehatan Ny.S mengatakan jika Ny.S menderita

hipertensi. Ny.S tidak tahu cara mengatasinya dan tidak tahu mengenai cara menurunkan tekanan darah. Ny.S sering pusing dan terasa kencang pada leher bagian belakang tetapi klien hanya istirahat dan tidak pernah meminum obat.

Hasil pemeriksaan tekanan darah klien adalah 160/80 mmHg. Diagnosa defisit pengetahuan (D.0111), dengan hasil skoring prioritas masalah asuhan keperawatan keluarga yaitu 3 2/3.

Intervensi utama yang dilakukan pada studi kasus ini yaitu pemberian pendidikan kesehatan pada klien yang menderita hipertensi. Implementasi keperawatan dilakukan selama 4 kali kunjungan dengan intervensi yang telah ditetapkan yaitu mengajarkan tindakan pemberian pendidikan kesehatan tentang hipertensi.

Evaluasi didapatkan Ny.S paham mengenai hipertensi. Analisis masalah teratasi. Planning pada evaluasi hari terakhir yaitu pertahankan intervensi dan motivasi klien dalam akses ke fasilitas kesehatan.

SARAN

Bagi puskesmas karya tulis ini dapat meningkatkan pemberian pelayanan pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan terhadap keluarga, terutama dalam melakukan tindakan pencegahan hipertensi dengan melakukan terapi non farmakologis.

(7)

Bagi institusi pendidikan dapat menambah referensi khususnya asuhan keperawatan keluarga pada tahap alam penanganan penurunan tekanan darah pada lansiaBagi klien dan keluarga karya tulis ini membantu klien dan keluarga dapat menjaga kesehatan anggota keluarganya dengan melakukan terapi relaksasi otot progresif secara mandiri untuk membantu menurunkan tekanan darah.

Bagi penulis karya tulis ilmiah ini dapat lebih memperluas ilmu pengetahuan dan dapat mengaplikasikan terapi non farmakologis yaitu mengajarkan terapi relaksasi otot progresif pada keluarga dengan tahap perkembangan usia pertengahan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S (2013). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Dewi M, 2010. Teori Dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Jakarta : Nuha Medika Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,

(2016). Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2016

Friedman.M.Marliyan.2010. Buku ajar Keperawatan : riset teori dan praktik edisi ke-5, Jakarta : EGC Friedman.(2013).Keperawatan Keluarga.

Yogyakarta : Gosyen Publishing

Gusti.Salvari. 2013. Asuhan Keperawatan Keluarga. Cetakan pertama.

Jakarta Penerbit CV. Trans Info Media

Hidayat, A.A. (2014). Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknis Analisa Data. Jakarta : EGC

Harmoko. (2010). Asuhan keperawatan keluarga. Yogyakarta : Pustaka Ajar

Harmoko. (2012). Asuhan keperawatan keluarga. Yogyakarta : Pustaka Ajar

Kemenkes RI. 2013. Riset Keperawatan Dasar, RISKESDAS. Jakarta : Balitbang Kemenkes RI

Masriadi, (2016). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Trans Info Media

Notoadmodjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :RinekaCipta.

Nursalam. (2016). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta :Salemba Medika

Mardhiah, 2015. Pendidikan Kesehatan

Dalam Peningkatan

Pengetahuan, Sikap Dan Keterampilan Keluarga Dengan Hipertensi. Banda Aceh : Jurnal Ilmu Keperawatan

(8)

Muhlisin Abi, 2012. Keperawatan keluarga. Yogyakarta : Gosyen Publishing

Riasmini dkk. 2017. Panduan Asuhan Keperawatan. Jakarta : Universitas Indonesia

Triyanto E. 2014. Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi Secara Terpadu. Yogyakarta : Graha Ilmu

Setiadi, 2012. Konsep & Penulisan

Dokumentasi Asuhan

Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Setyowati dan Muwarni. 2011. Asuhan Keperawatan Keluarga.

Yogyakarta : Mitra Cendika Pers SDKI. (2017). Standar Diagnosa

Keperawatan Indonesia. Jakarta:

Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

SIKI. (2017). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta:

Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

SLKI. (2017). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta:

Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu perlu adanya suatu program aplikasi yang bisa membantu karyawan dalam mengisi data lembur dengan data lebih akurat dan perhitungan oleh Admin karena

Saudara mahasiswa yang saya hormati Pemikiran HAM pada abad modern dimulai awal pada abad XI, yang ditandai dengan beberapa hal.. Pertama, terjadi perubahan besar pada

Juga boleh dengan tunai sebagiannya saja dan sisanya dibayar dengan cara kredit (cicilan), dengan syarat adanya keridhoan keduanya (pedagang dan pembeli). Jika

Kata “Akal” tidak perlu disebutkan secara formal karena telah diketahui secara umum bahwa Al-Qur‟an dan Hadits menyuruh menggunakan akal jadi, mengapa orang islam

Hiperbilirubinemia / Ikterus neonatorum) adalah keadaan ikterus yang terjadi pada bayi baru lahir yaitu meningginya kadar bilirubin di dalam jaringan ekstravaskuler

Jumlah famili yang paling banyak ditemukan yaitu pada penelitian Elmi (2007) pada Kawasan Gua Berangin kapur Batu Laki Desa Malutu kecamatan padang batung

Bermain adalah hal yang paling disukai oleh anak dan menjadi fitrahnya. Beragam permainan menjadi pesona dan daya tarik anak, baik itu permainan yang dilakukan

Kaolin merupakan jenis tanah liat primer yang digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan keramik putih, dan menggandung mineral kaolinit Al 2 Si 2 O 5 (OH) 4.. Dilihat dari