• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR ANALISIS PELAPORAN SPT MASA PPH ORANG PRIBADI MELALUI E FILING DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPATUHAN WAJIB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR ANALISIS PELAPORAN SPT MASA PPH ORANG PRIBADI MELALUI E FILING DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPATUHAN WAJIB"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PELAPORAN SPT MASA PPH ORANG PRIBADI MELALUI E FILING DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) MEDAN POLONIA

OLEH

ADIL PUTRA PAKPAHAN 182600034

Untuk Memenuhi Syarat

Menyelesaikan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ADMINISTRASI PERPAJAKAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2021

Universitas Sumatera Utara

(2)

i

Universitas Sumatera Utara

(3)

Senin

27 September 16:15 – 18:00 WIB

ii

Universitas Sumatera Utara

(4)

Saya yang bertandatangan dibawah ini:

Nama Adil Putra Pakpahan NIM 182600034

Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Judul Analisis Pelaporan SPT Masa PPh Orang Pribadi

Melalui E-Filing dalam (Jpaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan

Pajak (KPP) Medan Polonia

Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis akhir ini hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Pernyataan ini saya buat dengan kesadaran sendiri dan tidak atas tekanan ataupun paksaan dari pihak manapun demi menegakkan integritas akademik di program studi.

Medan, 3 September 2021 Saya yang menyatakan,

Adil Putra Pakpahan

iii

Universitas Sumatera Utara

(5)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Adil Putra Pakpahan

NIM 182600034

Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Judul Analisis Pelaporan SPT Masa PPh Orang

Pribadi

dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Medan

Polonia

Menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat bagian dari karya ilmiah lain yang telah diajukan untuk memperoleh gelar akademik di Universitas Sumatera Utara, dan juga tidak terdapat karya ataupun pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang/Lembaga lain, kecuali yang secara tertulis disitasi dalam dokumen ini dan disebutkan sumbernya lengkap dalam danar pustaka.

Dengan demikian saya menyatakan bahwa tugas akhir ini bebas dari unsur-unsur plagiarisme dan apabila Tugas Akhir ini dikemudian hari terbukti merupakan plagiat dari hasil karya penulis lain dan/atau dengan sengaja mengajukan karya atau pendapat yang merupakan hasil karya tulis lain, maka penulis bersedia menerima sanksi akademik dan/atau sanksi hukum yang berlaku.

Medan, 3 September 2021 Saya yang menyatakan,

Adil Putra Pakpahan

iv

Universitas Sumatera Utara

(6)

ABSTRAK

ANALISIS PELAPORAN SPT MASA PPH ORANG PRIBADI MELALUI E FILING DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) MEDAN POLONIA

Adil Putra Pakpahan, 182600034

Program Srudi Diploma III Administrasi Perpajakan Pembimbing Drs. Kariono, M.Si

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara Pajak memberikan kontribusi terbesar terhadap penerimaan Negara yang digunakan untuk memenuhi Negara yang mendukung kesehjahteraan rakyat. Untuk alasan ini diperlukan peningkatan kesadaran masyarakat dalam mewujudkan terciptanya masyarakat yang patuh untuk membayar pajak. Salah satu bentuk kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak adalah dengan mendaftar sebagai Wajib Pajak, membayar pajak tepat waktu dalam melaporkan Pemberitahuan (SPT) sesuai dengan ketentuan.

Dalam studi ini penulis membahas tindakan apa yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia terhadap Wajib Pajak yang tidak patuh dalam melaporkan pengembalian pajak mereka.

Pemahaman wajib pajak tentang E-Filing sebagai system pelaporan pengembalian pajak Orang Pribadi terbaru di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia.

Tingkat kepatuhan dengan periode pelaporan SPT adalah persentase dari pembayar pajak yang memenuhi kewajiban untuk melaporkan periode Surat Pemberitahuan . Tingkat kepatuhan diperlukan agar Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia seberapa besar jumlah pencapaian per tahun dan juga untuk mengetahui Wajib Pajak yang tidak melaksanakan kewajibannya sebagai objek pajak.

Kata kunci : Pajak Penghasilan, Kewajiban Wajib Pajak, Wajib Pajak

v

Universitas Sumatera Utara

(7)

ABSTRACT

ANALYSIS OF REPORTING OF PERSONAL PERIODICAL TAX RETURN OF INCOME TAX THROUGH E FILING IN AN EFFORT TO IMPROVE TAXPAYER COMPLIANCE AT LOW TAX OFFICE OF MEDAN POLONIA

Adil Putra Pakpahan, 182600034

Program Studi Diploma III Tax Administration Advisor Drs Kariono, M. Si

Faculty Social Science Politics, Universitas Sumatera Utara

The level of compliance with the tax return reporting period is the percentage of taxpayers who fulfill the obligation to report the tax return period.

The level of compliance is needed so that at low tax office of Medan Polonia is how big the number of achievements per year is and also to find out taxpayers who do not carry out their obligations as tax objects.

Keywords : Income Tax, Taxpayer Obligation, Taxpayer

vi

Taxes provide the largest contribution to state revenue which is used to fulfill the state that supports the welfare of the people. For this reason, it is necessary to increase public awareness in realizing the creation of a society that is obedient to paying taxes. One form of public compliance in paying taxes is by registering as a taxpayer, paying taxes on time in reporting tax returns in accordance with the provisions.

In this study, the author discusses the actions taken at low tax office of Medan Polonia against taxpayers who do not comply in reporting their tax returns.

Taxpayers' understanding of E-Filing as the latest individual tax return reporting system at low tax office of Medan Polonia.

Universitas Sumatera Utara

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat Kasih Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi pada Program Studi D-III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan judul

“ANALISIS PELAPORAN SPT MASA PPH ORANG PRIBADI MELALUI E-FILING DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA MEDAN POLONIA” .

Pada kesempatan ini , penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan,bimbingan , serta doa sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat selesai dengan baik. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr Muryanto Amin, S. Sos, M. Si, sebagai Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Drs. Hendra Harahap, M. Si, Ph. D, sebagai dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3. Drs. Rasudyn Ginting, M. Si, sebagai Ketua Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

4. Drs. Kariono, M. Si, sebagai Sekretaris Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara dan Dosen Pembimbing.

vii

Universitas Sumatera Utara

(9)

5. Staf Pegawai Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU yang telah banyak membantu segala administrasi selama penulis menjalani perkuliahan sampai dengan selesainya Laporan Tugas Akhir ini.

6. Seluruh Dosen Diploma III Administrasi Perpajakan Fisip USU yang telah memberikan ilmunya selama penulis menjalani perkuliahan.

7. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak SUMUT I yang telah memberikan izin riset di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia.

8. Terkhusus untuk keluarga penulis, kedua orang tua tercinta Ayahanda Mahap Pakpahan dan Ibunda Ester Alan Br Barus yang telah banyak berkorban secara moril maupun materil. Terimakasih atas doa dan semangat serta suntikan dana yang tiada hentinya demi kesuksesan penulis.

9. Terimakasih kepada rekan Muhammad Surya Permana, Ica Suraya Kamatara, Ronaldo Nadeak, Jona Jericho Parapat, Sabam Petrus sitinjak yang selalu memberikan semangat dan yang selalu bekerja sama dengan penulis selama perkuliahan dan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

10. Seluruh teman-teman seperjuangan TAX A dan B 2018, yang selama ini telah menjadi keluarga dan teman penulis.

11. Kepada sahabat SMA penulis, Mikhael Daniel Damenta Sembiring, Jeremia Raja Ketaren, dan Joel Silver Sinaga terimakasih atas doa, support dan tekanannya. Sekarang penulis sudah kuat dan itu berkat kalian semua.

12. Semua pihak yang telah mendoakan dan turut membantu selama proses penulis menyelesaikan Karya Tulis Tugas Akhir ini. Terimakasih banyak.

viii

Universitas Sumatera Utara

(10)

Penulis telah banyak berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini. Namun penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan pelaporan Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun untuk kebaikan Tugas Akhir ini.

Akhir Kata penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat baik bagi penulis maupun pihak-pihak lain yang memerlukannya, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih

Medan, 3 September 2021 Penulis

Adil Putra pakpahan

ix

Universitas Sumatera Utara

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Dan Manfaat... 5

1.3.1 Tujuan Laporan Tugas Akhir... 5

1.3.2 Manfaat Laporan Tugas Akhir ... 5

1.4 Uraian Teoritis ... 6

1.4.1 Definisi Pajak ... 6

1.4.2 Fungsi Pajak ... 7

1.4.3 Pengelompokkan Pajak ... 7

1.4.4 Pemungutan Pajak ... 8

x

Universitas Sumatera Utara

(12)

1.4.5 Surat Pemberitahuan (SPT) ... 9

1.4.6 Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT) ... 9

1.4.7 Tata Cara Pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) ... 9

1.4.8 Tingkat Kepatuhan Pelaporan SPT Masa ... 10

1.4.9 Pelaporan ... 10

1.4.10 E-filling ... 10

1.4.11 Indikator Kepatuhan Wajib Pajak ... 16

1.4.12 Kepatuhan ... 16

1.5 Metode Penelitian ... 17

1.5.1. Pengumpulan Sumber Data ... 17

1.5.2. Jenis Data Penelitian ... 17

1.5.3. Alat Pengumpulan Data ... 18

1.5.4. Informan Penelitian ... 19

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN POLONIA ... 20

2.1. Lokasi Penelitian ... 20

2.2. Sejarah Singkat KPP Pratama Medan Polonia ... 20

2.3. Struktur Organisasi KPP Pratama Medan Polonia ... 23

2.4. Visi, Misi, dan Motto KPP Pratama Medan Polonia ... 28

BAB III HASIL PENELITIAN ... 30

3.1. Wajib Pajak Badan terdaftar, Wajib Pajak Badan yang melaporkan Manual, Wajib Pajak Badan yang melaporkan E-Filing dan Tingkat Kepatuhan Pelaporan SPT Masa PPh Badan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia... 30

xi

Universitas Sumatera Utara

(13)

3.2. Wajib Pajak Orang Pribadi terdaftar, Wajib Pajak Orang Pribadi yang melaporkan manual, Wajib Pajak Orang Pribadi yang melaporkan E-Filing, dan Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak SPT Masa PPh Orang Pribadi di Kantor

Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia ... 31

3.3. Wajib Pajak yang menyampaikan SPT secara E-Filing di KPP Pratama Medan Polonia... 33

BAB IV PEMBAHASAN ...34

4.1. Pemahaman Wajib Pajak terhadap sebagai suatu Pelaporan SPT Masa PPh Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia ... 34

4.2. Peningkatan dalam Kepatuhan Wajib Pajak Melalui Berlakunya Pelaporan E-Filing pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia ... 35

4.3. Upaya yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia dalam Meningkatkan Pelaporan SPT Masa ... 36

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 40

5.1. Kesimpulan ... 40

5.2. Saran ... 41

DAFTAR PUSTAKA ... 42

LAMPIRAN... 43

xii

Universitas Sumatera Utara

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Wajib Pajak Badan yang terdaftar pelaporan SPT Masa PPh Badan secara Manual dan Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan pada KPPPratama Medan Polonia ... 30 Tabel 3.2 Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar Pelaporan SPT Masa

PPh Orang Pribadi yang melaporkan secara Manual dan Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Medan Polonia ... 32 Tabel 3.3 Jumlah Wajib Pajak yang menyampaikan SPT secara E-Filing di KPP

Pratama Medan Polonia pada tahun 2018-2020 ... 33 Tabel 4.1 Jumlah Wajib Pajak yang menyampaikan SPT secara E-Filing di KPP

Pratama Medan Polonia pada tahun 2018-2020 ... 35

xiii

Universitas Sumatera Utara

(15)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1.1. Lapor Pajak SPT Masa Secara Online ... 11

GAMBAR 1.2. Lapor Pajak SPT Masa Secara Online ... 12

GAMBAR 1.3. Lapor Pajak SPT Masa Secara Online ... 12

GAMBAR 1.4. Lapor Pajak SPT Masa Secara Online ... 13

GAMBAR 1.5. Lapor Pajak SPT Masa Secara Online ... 13

GAMBAR 1.6. Lapor Pajak SPT Masa Secara Online ... 14

GAMBAR 1.7. Lapor Pajak SPT Masa Secara Online ... 14

GAMBAR 1.8. Lapor Pajak SPT Masa Secara Online ... 15

xiv

Universitas Sumatera Utara

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Pengajuan Judul Tugas Akhir ... 44

Lampiran 2 Surat Penugasan Pembimbing ... 45

Lampiran 3 Surat Undangan Seminar Proposal ... 46

Lampiran 4 Berita Acara Seminar Proposal ... 47

Lampiran 5 Surat Izin Penelitian ... 51

Lampiran 6 Surat Selesai Penelitian ... 52

Lampiran 7 Surat Undangan Meja Hijau... 53

Lampiran 8 Kartu Kendali Bimbingan ... 54

Lampiran 9 Data Penelitian Lapangan ... 56

xv Universitas Sumatera Utara

(17)

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengertian Pajak menurut Rochmat Soemitro (Mardiasmo,2011:1) adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

Berdasarkan Undang - Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009. Dalam Undang - Undang tersebut dikenalkan sistem pemungutan pajak yang baru yaitu self assessment system yang mulai berlaku pada tahun 1984. Dengan sistem tersebut bertujuan memberikan kepercayaan sebesar – besarnya kepada masyarakat guna meningkatkan kesadaran dan peran serta Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban dibidang perpajakan sesuai ketentuan perpajakan, sistem pemungutan pajak yang dianut di Indonesia self assessment system, yaitu masyarakat mendaftarkan diri sebagai wajib pajak kemudian menghitung, menyetor, dan melaporkan sendiri pajak penghasilan terutang. Sedangkan aparat perpajakan (fiskus) dalam hal ini ditugaskan untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kewajiban perpajakan yang dilakukan wajib pajak berdasarkan ketentuan perundang – undangan perpajakan yang berlaku sehingga melalui sistem ini diharapkan kesadaran masyarakat yang mempunyai penghasilan diatas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), dalam melakukan kewajiban dapat

1

Universitas Sumatera Utara

(18)

dilaksanakan dengan efektif dan efisien serta mudah untuk di pahami oleh anggota wajib pajak.

Sistem Penghitungan sendiri (self assessment) memungkinkan potensi adanya wajib pajak tidak melaksanakan kewajiban perpajakannya secara baik akibat dari kelainan, kesengajaan, ataupun ketidaktahuan wajib pajak atas tanggung jawab dari kewajiban perpajakannya. Salah satu aspek yang menjadi objek pengawasan dari aparat pajak (fiskus) dalam sistem perpajakan Self Assessment adalah pelaporan Surat Pemberitahuan Masa (SPT Masa ) dan surat pemberitahuan pajak penghasilan orang pribadi maupun badan.

Dalam upaya peningkatan kepatuhan Wajib Pajak adalah memberikan pelayanan yang baik kepada Wajib Pajak. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan diharapkan dapat peningkatan kepuasan kepada Wajib Pajak sebagai pelanggan sehingga peningkatan kepatuhan dalam bidang perpajakan. Salah satu sebagai peningkatan pelayanan, pemerintah diberikan keleluasaan lebih besar untuk merancang dan menentukan sendiri jenis pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan, pembayaran pajak, objek pajak, bukan objek pajak, harta dan kewajiban, menurut ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sebelum melakukan pembayaran pajak maka Wajib Pajak harus memberitahukan terlebih dahulu jumlah pajak yang terutang kepada Direktorat Jenderal Pajak (DitjenPajak) melalui surat Pemberitahuan (SPT) pajak. SPT ini berisi informasi perpajakan yang benar dan

Universitas Sumatera Utara

(19)

akurat mengenai jumlah pajak yang harus dibayarkan oleh Wajib Pajak kepada pemerintah.

Perubahan mendasar yang berkaitan dengan modernisasi pajak terjadi di tahun 2004 dimana Direktorat Jenderal Pajak berusaha untuk memenuhi aspirasi Wajib Pajak dengan mempermudah tata cara pelaporan SPT. Hal itu ditandai dengan dikeluarkannya keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-88/PJ/2004 tanggal 14 mei 2004 tentang penyampaian SPT secara Elektronik. Perubahan tersebut meliputi pelayanan kepada Wajib Pajak dari yang semula Wajib Pajak harus menyampaikan ke kantor Pelayanan Pajak (KPP) secara langsung, tapi sekarang menyampaikan suatu SPT dapat dilakukan secara online di mana saja dan kapan saja. Selain itu, penggunaan E-filing dapat mengurangi beban proses administrasi laporan pajak menggunakan kertas (www.ortax.org).

E-filing adalah sebuah layanan pengiriman atau penyampaian SPT secara elektronik baik untuk orang pribadi maupun badan (perusahaan, organisasi) ke DJP melalui sebuah ASP (Aplication Service Provider atau Penyedia Jasa Aplikasi) dengan memanfaatkan jalur komunikasi internet secara online dan real time, sehingga Wajib Pajak tidak perlu lagi melakukan pencetakan semua formulir laporan dan menunggu tanda terima secara manual. E-filing juga membantu karena ada media pendukung dari ASP yang membantu dalam 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu. Dengan begitu sistem E-filing ini dirasa lebih efektif dan efisien (Laihad, 2013).

Penerapan system E-filing diharapkan dalam memudahkan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam dalam menyampaikan SPT. Namun dalam kenyataannya, masih banyak Wajib Pajak yang belum biasa menerima sebuah teknologi baru

Universitas Sumatera Utara

(20)

dalam pelaporan pajaknya. Pola pikir dari Wajib Pajak yang masih mengganggap penggunaan system computer dalam pelaporan SPT akan lebih menyulitkan jika dibandingkan secara manual juga berperan besar, padahal pelaporan SPT secara komputerisasi memiliki manfaat yang lebih besar bagi Wajib Pajak maupun Direktorat Jenderal Pajak (Laihad, 2013).

Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan peneliti ingin mengetahui lebih lanjut tentang masalah tersebut, maka untuk penelitian ini peneliti mengambil judul “ANALISIS PELAPORAN SPT MASA PPH ORANG PRIBADI MELALUI E-FILING DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) MEDAN POLONIA.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya,yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1.1 Bagaimana pemahaman Wajib Pajak terhadap E-filing sebagai suatu pelaporan SPT PPh Masa orang pribadi yang terbaru pada Kantor Pelayanan Pajak Pajak Pratama Medan Polonia ?

1.2 Apakah ada peningkatan dalam kepatuhan Wajib Pajak melalui berlakukanya pelaporan E-filing pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia ?

1.3 Apa upaya yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia dalam meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak dalam pelaporan SPT Masa ?

Universitas Sumatera Utara

(21)

1.3 Tujuan dan Manfaat Laporan Tugas Akhir 1.3.1 Tujuan Laporan Tugas Akhir

Tujuan Penulisan dalam penelitian yang dilakukan sebagai berikut : a. Untuk mengetahui pemahaman Wajib Pajak terhadap E-filing sebagai

suatu analisis pelaporan SPT Masa PPh orang pribadi yang terbaru pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Medan Polonia.

b. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan dalam kepatuhan Wajib Pajak melalui berlakunya pelaporan E-filing di kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia.

c. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia dalam meningkatkan pelaporan SPT Masa.

1.3.2 Manfaat Laporan Tugas Akhir 1. Bagi Mahasiswa

a. Sebagai sarana bagi mahasiswa dalam ilmu secara langsung pada bidang yang di tekuni sehingga dapat membandingkan antara teori yang telah diperoleh di bangku perkuliahan dengan praktik di lapangan.

b. Dapat meningkatkan kedisiplinan dan profesionalitas serta rasa tanggung jawab akandibutuhkan ketika memasuki dunia kerja.

2. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

a. Mempererat hubungan kerjasama Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara dengan Intansi Pemerintah khususnya KPP

Universitas Sumatera Utara

(22)

Pratama Medan Polonia.

b. Mempromosikan sumber daya manusia khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3. Bagi Program Studi Diploma III Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU)

a. Membina hubungan baik antara KPP Pratama Medan Polonia dengan Program Studi DiplomaIII Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UniversitasSumatera Utara.

b. Dapat mempromosikan citra KPP Pratama Medan Polonia kepada masyarakat.

Dengan dilaksanakan Laporan Tugas Akhir, mahasiswa dapat memberikan kritik dan saran untuk memperbaiki sistem pelayanan di KPP Pratama Medan Polonia

1.4 Uraian Teoritis 1.4.1 Definisi Pajak

Berdasarkan UU KUP Nomor 28 Tahun 2007, pasal 1, ayat 1, pengertian pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Menurut Prof. Dr. P.J.A. Andriani (2014:3) pajak adalah iuran-iuran kepada Negara yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-

Universitas Sumatera Utara

(23)

peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum yang berhubungan dengan tugas Negara yang menyelenggarakan pemerintah.

Menurut Mardiasmo (2011:1) “pajak merupakan iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal secara langsung yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum”.

Sedangkan menurut Rochmat Soemitro, (Abdul Rahman, 2010:5) “pajak adalah iuran kepada kas Negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi, yang langsung dapat ditujukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum”.

Definisi pajak menurut Soeparman soemahamidjaja (Waluyo dan Wirawan, 2010:5) mengemukakan : “Pajak adalah iuran wajib berupa uang atau barang yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma-norma hokum, guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum.

Pengertian Pajak adalah mempunyai definisi yang berbeda-beda menurut sudut pandang yang dikemukakan oleh para ahli. Namun pada dasarnya definisi tersebut mempunyai tujuan yang sama yaitu mendefinisikan pengertian pajak agar lebih mudah dipahami.

1.4.2 Fungsi Pajak

Menurut Mardiasmo (2011:1) memiliki 2 fungsi yang dikenal yaitu:

a. Fungsi Anggaran (Budgeter)

Pajak adalah sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya.

Universitas Sumatera Utara

(24)

b. Fungsi Mengatur (Regulerend)

Pajak sebagai alat untuk mengukur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang social ekonomi.

1.4.3 Pengelompokan Pajak

Menurut Mardiasmo (2011:5) pajak dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok sebagai berikut:

a. Menurut Golongannya

Berdasarkan golongannya pajak dibagi 2 yaitu pajak langsung dan tidak langsung:

1. Pajak Langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.

2. Pajak Tidak Langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.

b. Menurut Sifatnya

Berdasarkan sifatnya pajak dibagi 2 yaitu Pajak Subjektif dan Pajak Objektif:

1. Pajak Subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak.

2. Pajak Objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya tanpa memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak

c. Menurut Lembaga Pemungutannya

Berdasarkan lembaga pemungutannya pajak dibagi 2 yaitu Pajak Pusat dan Pajak daerah:.

Universitas Sumatera Utara

(25)

1. Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara.

2. Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.

1.4.4 Pemungutan Pajak

Pemungutan Pajak menurut Mardiasmo (2011:7) sebagai berikut:

a. Official Assessment System

Adalah suatu system pemungutan yang memberti wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.

b. Self Assessment System

Adalah suatu system pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang.

c. With Holding System

Adalah suatu system pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang bersangkutan) umtuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.

1.4.5 Surat Pemberitahuan (SPT)

Surat Pemberitahuan (SPT) adalah laporan pajak yang disampaikan kepada pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pajak. Ketentuan mengenai SPT diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

1.4.6 Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT)

Universitas Sumatera Utara

(26)

Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak Penghasilan bagi Wajib Pajak menurut Waluyo (2010:31) adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggung jawabkan perhitungan jumlah pajak yang dilaksanakan sendiri, penghasilan yang merupakan objek pajak, bukan objek pajak, harta dan kewajiban, serta pembayaran dari pemotongan atau pemungutan pajak orang pribadi atau badan dalam satu masa pajak dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

1.4.7 Tata cara pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT)

Pelaporan Surat Pemberitahuan secara langsung dilakukan oleh Wajib Pajak dengan mengirimkan Surat Pemberitahuan (SPT) dalam bentuk formulir langsung ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama, termasuk dikirimkan melalui pos atau lainnya. Tata cara pelaporan Surat Pemberitahuan.(SPT) secara langsung dilakukan Wajib Pajak dengan cara pengambilan formulir Surat Pemberitahuan, pengisian Surat Pemberitahuan, penandatangan Surat Pemberitahuan, dan penyampaian Surat Pemberitahuan.

1.4.8 Tingkat Kepatuhan Pelaporan SPT Masa

Tingkat kepatuhan pelaporan SPT Masa adalah persentasi dari sejumlah Wajib Pajak yang memenuhi kewajiban melaporkan surat pemberitahuan Masa (SPT Masanya). Tingkat kepatuhan dibutuhkan agar Kantor Pelayanan Pajak tahu seberapa besar pencapaian target pertahunnya dan juga untuk mengetahui Wajib Pajak yang tidak melaksanakan kewajibannya sebagai objek pajak khususnya dalam melaporkan SPT Masanya. Untuk itu Kantor Pelayanan Pajak harus mengetahui seberapa banyak Wajib Pajak yang terdaftar di KPP-nya dan seberapa banyak yang patuh terhadap kewajibannya untuk melaporkan SPT Masa-nya,

Universitas Sumatera Utara

(27)

Sehingga KPP tahu seberapa banyak persentasi kepatuhan dan cara-cara menyiasati jika terdapat Wajib Pajak yang tidak patuh.

1.4.9 Pelaporan

Reporting (pelaporan) menurut Luther M. Gullick dalam bukunya Papers on the Science of Aministration merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang berkaitan dengan tugas dan fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi. Selain itu, pelaporan merupakan catatan yang memberikan informasi tentang kegiatan tertentu dan hasilnya disampaikan ke pihak yang berwenang atau berkaitan dengan kegiatan tertentu (siagian, 2003).

1.4.10 E-filing

Menurut PER-01/PJ/2014, E-filing adalah suatu cara penyampaian SPT tahunan secara elektronik yang dilakukan secara online dan real time melalui internet pada website Direktorat Jenderal Pajak (WWW.pajak.go.id) atau Penyedia Jasa Aplikasi atau Aplication Service Provider (ASP).

Bagi Wajib Pajak yang hendak menyampaikan laporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi (1770, 1770S, 1770SS) maupun SPT Tahunan PPh Badan (1771) dapat mengisi dan menyampaikan laporan SPT-nya pada aplikasi E-filing.

Sedangkan untuk pelaporan SPT pajak lainnya terutama jenis pajak SPT 1770 maupun 1771, E-filing di DJP Online menyediakan fasilitas penyampaian SPT berupa unggah SPT yang telah dibuat melalui aplikasi e-SPT maupun E-form, SPT yang telah dibuat melalui aplikasi-aplikasi tersebut dapat disampaikan secara online tanpa harus datang ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP).

Berikut ini adalah tata cara penyampaian SPT Tahunan secara E-filing :

Universitas Sumatera Utara

(28)

a. Akses djponline.pajak.go.id dengan browser apapun.

Gambar 1.1 Sumber : Lapor Pajak SPT Masa Secara Online

Jika sudah memiliki user DJP Online sebelumnya, silahkan login dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Password anda. Namun jika belum pernah menggunakan DJP Online sebelumnya (belum terdaftar), silahkan daftar terlebih dahulu. Dalam proses pendaftaran ini, anda akan diminta untuk menginformasikan kode Electronic Filling Identification Number (EFIN). Dapatkan EFIN di kantor Pelayanan Pajak (KPP) terdekat

b. Setelah berhasil login, silahkan masuk di halaman beranda. Lalu pilih icon e-filing.

Gambar 1.2 Sumber : Lapor Pajak SPT Masa secara Online

Gambar 1.2 Sumber : Lapor Pajak SPT Masa Secara Online

Universitas Sumatera Utara

(29)

c. Klik ‘Buat SPT

Gambar 1.3 Sumber : Lapor Pajak SPT Masa Secara Online

d. Kemudian anda akan menemui pertanyaan “Apakah anda menjalankan Usaha atau Pekejerjaan bebas?”. Pilih “ya”, lalu klik “Upload SPT”

Gambar 1.4 Sumber : Lapor Pajak SPT Masa Secara Online

e. Lalu klik tombol “Browse File…csv”, kemudian pilih file csv SPT anda (wajib diisi). Jika akan menyerahkan lampiran SPT, klik tombol “Browse

Universitas Sumatera Utara

(30)

File..pdf”, kemudian pilih file pdf sebagai lampiran SPT anda. Lalu Klik

tombol “Start Upload” untuk mengirimkan file ke DJP. Jika ingin membatalkan file yang akan dikirim klik tombol “cancel”.

Gambar 1.5 Sumber : Lapor Pajak SPT Masa Secara Online

f. Setelah berhasil mengirimkan file SPT,DJP Online akan mengirimkan kode veritifikasi ke alamat email yang anda daftarkan. Kode veritifikasi ini nantinya dibutuhkan saat proses submit SPT. Cek email anda dan pastikan menerima kode veritifikasi dari DJP Online.

Gambar 1.6 Sumber : Lapor Pajak SPT Masa Secara Online

g. Selanjutnya kembali ke halaman DJP Online.Lalu klik “Submit SPT”, dan masukkan kode veritifikasi tersebut.

Universitas Sumatera Utara

(31)

Gambar 1.7 Sumber : Lapor Pajak SPT Masa Secara Online

h. Setelah berhasil pada proses Submit SPT , nantinya anda akan menerima Bukti Penerimaan Elektronik, yang menandakan proses penyampaian SPT Masa anda telah berhasil.

Gambar 1.8 Sumber : Lapor Pajak SPT Masa Secara Online

Sistem E-filing melalui website Direktorat Jenderal Pajak dapat digunakan untuk :

1) Melayani penyampaian SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi formulie 1770S. SPT ini digunakan bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang sumber penghasilannya diperoleh dari satu atau lebih pemberi kerja dan

Universitas Sumatera Utara

(32)

memiliki penghasilan lainnya yang bukan dari kegiatan usaha dan pekerjaan bebas.

2) Melayani penyampaian SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi formulir 1770SS. SPT ini digunakan bagi orang pribadi yang sumber penghasilannya dari satu pemberi kerja (sebagai karyawan) dan jumlah penghasilan brutonya tidak melebihi Rp 60.000.000 (enam puluh juta rupiah) setahun serta tidak terdapat penghasilan lainnya kecuali penghasilan dari bunga bank dan bunga koperasi (www.pajak.go.id).

Tata cara penyampaian SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi melalui situs DJP sebagai berikut :

1. Mengisi E-SPT pada aplikasi E-filling di situs DJP. E-SPT adalah surat Pemberitahuan Tahunan dalam bentuk formulir elektronik (Compact Disk) yang merupakan pengganti lembar manual SPT.

2. Meminta kode veritifikasi untuk pengiriman e-SPT, yang akan dikirimkan melalui email atau SMS.

3. Mengirim SPT secara online dengan mengisikan kode veritifikasi.

4. Notifikasi status e-SPT akan diberikan kepada Wajib Pajak melalui email, bukti Penerimaan E-SPT terdiri dari NPWP(Nomor Pokok Wajib Pajak), tanggal transaksi, jam transaksi. Nomor Transaksi Penyampaian SPT (NTPS), Nomor Transaksi Pengiriman ASP (NTPA). Nama Penyedia Jasa Aplikasi (ASP).

1.4.11 Indikator Kepatuhan Wajib Pajak

Adapun indicator kepatuhan Wajib Pajak menurut Siti Kurnia Rahayu (2010:139) adalah :

Universitas Sumatera Utara

(33)

a. Wajib Pajak yang mengisi dengan jujur, lengkap, dan benar Surat Pemberitahuan (SPT) sesuai ketentuan.

b. Menyampaikan SPT ke KPP sebelum batas waktu terakhir 1.4.12 Kepatuhan

Pada KBBI, kepatuhan perpajakan dapat di definisikan sebagai suatu keadaan dimana Wajib Pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya. Menurut pengalaman penulis ada dua macam kepatuhan yaitu kepatuhan formal dan kepatuhan materil.

Kepatuhan Wajib Pajak di awali dengan adanya kesadaran Wajib Pajak mengenai kewajibannya dalam hal perpajakan. Kesadaran adalah faktor yang berasal dari kemauan dalam perubahan sikap. Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya dan hak pajaknya. Ada dua macam kepatuhan yaitu : a. Kepatuhan Formal : Kepatuhan formal adalah suatu keadaan dimana

Wajib Pajak memenuhi kewajiban perpajakan secara formal sesuai dengan ketentuan dalam undang-undang perpajakan.

b. Kepatuhan Material :Kepatuhan Material adalah suatu keadaan dimana Wajib Pajak secara hakekat memenuhi semua ketentuan material perpajakan, yakni sesuai isi dan jiwa undang-undang perpajakan.

Kepatuhan material dapat meliputi juga kepatuhan formal, jadi Wajib Pajak yang memenuhi kepatuhan material dalam mengisi SPT Wajib Pajak Orang Pribadi adalah Wajib Pajak yang mengisi dengan jujur, baik dan benar SPT tersebut sesuai dengan undang-undang PPh dan menyampaikan ke kantor Pelayanan Pajak sebelum batas waktu yang ditentukan.

1.5 Metode Penelitian

Universitas Sumatera Utara

(34)

Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data yang sesuai, maka metode penelitian yang digunakan dalam membuat proposal tugas akhir sebagai berikut : 1.5.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menjadikan subek penelitian sebagai sumber informasi mengenai masalah yang dibahas. Data kualitatif memberikan dan menunjukkan kualitatif objek penelitian yang dilakukan.

1.5.2. Jenis Data Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan primer dan sekunder :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek penelitian yaitu Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang ada.

Contohnya dokumentasi perusahaan berupa laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, dan lain sebagainya.

1.5.3. Alat Pengumpulan Data

Adapun cara-cara pengumpulan data yang dilakukan penulis yaitu : a. Observasi

Penulis melakukan kegiatan mengumpulkan dan mencari data dengan cara peninjauan langsung ke lapangan untuk mengamati, mendengar dan mencari informasi yang berkaitan dengan Tugas Akhir.

Universitas Sumatera Utara

(35)

b. Wawancara

Penulis melakukan Tanya jawab langsung dengan Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar, serta pegawai loket Pelayanan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia dan memberikan masukan data atau informasi dalam penyusunan Tugas Akhir.

c. Dokumentasi

Penulis mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pelaporan SPT secara E-filling di kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia dan data- data lain yang berkaitan dengan Tugas Akhir.

1.5.4. Informan Penelitian

Untuk informan dalam penelitian Tugas Akhir ini yakni pegawai dan juga Wajib Pajak SPT Masa yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Medan Polonia. Dalam hal ini peneliti akan mengajukan beberapa pertanyaan yang terkait dengan informasi yang dibutuhkan peneliti.

Universitas Sumatera Utara

(36)

BAB II

GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN POLONIA

2.1 Lokasi Penelitian

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia yang beralamat di gedung Kanwil DJP Sumatera Utara I Kanwil DJP Sumut I, Jl. Suku Mulia No. 17A, AUR.

Kec. Medan Marimum, Kota Medan, Sumatera Utara 20212

2.2 Sejarah Singkat KPP Pratama Medan Polonia

Sebelum disebut Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dulunya bernama Kantor Inspeksi Pajak (KIP). Hal ini berlangsung sampai tahun 1976, mulai bulan Juni Kantor Inspeksi Pajak diubah menjadi Kantor Pelayanan Pajak. Tahun 1976 di Sumatera Utara berdiri dua kantor yaitu:

1. Kantor Inspeksi Pajak Medan Utara yang berada di Jl. Asrama 17A Medan yang wilayah kerjanya meliputi:

a. Kec. Medan Timur b. Kec. Medan Barat c. Kec. Medan Labuhan d. Kec. Medan Deli e. Kec. Medan Belawan f. Kotamadya Binjai g. Kab. Langkat

2. Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan yang berada di Jl. Diponegoro No.

30 Medan yang wilayah kerjanya meliputi:

20

Universitas Sumatera Utara

(37)

a. Kec. Medan Baru b. Kec. Medan Denai

c. Kec. Medan Deli Serdang d. Kab. Karo

e. Kotamadya Tebing Tinggi

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 276/KMK.01/1989 pada tanggal 25 Maret 1989 tentang Organisasi dan Tata Usaha Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Inspeksi Pajak diubah namanya menjadi Kantor Pelayanan Pajak.

Pada tanggal 1 April 1989 Kantor Inspeksi Pajak di seluruh Indonesia diubah menjadi Kantor Pelayanan Pajak, dari dua KIP yaitu KIP Medan Utara dan KIP Medan Selatan dipecah menjadi tiga KPP yaitu :

1. KPP Medan Utara yang berada di Jl. Asrama No. 17 Medan yang wilayah kerjanya meliputi:

a. Kec. Medan Timur b. Kec. Medan Barat c. Kec. Medan Labuhan d. Kec. Medan Denai e. Kec. Medan Belawan

2. KPP Medan Selatan yang berada di Jl. Diponegoro No. 30 Medan yang wilayah kerjanya meliputi:

a. Kec. Medan Baru b. Kec. Medan Denai c. Kec. Medan Polonia d. Kec. Medan Maimun

Universitas Sumatera Utara

(38)

3. KPP Medan Barat yang berada di Jl. Sukamulia No. 27A Medan yang wilayah kerjanya meliputi:

a. Kec. Medan Tuntungan b. Kec. Medan Sunggal c. Kec. Medan Binjai d. Kab. Langkat e. Kab. Karo

f. Kotamadya Tebing Tinggi dan Kab. Deli Serdang menjadi KPP Tebing Tinggi

Kemudian sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No.

94/KMK/1994 tanggal 29 Maret, Kantor Pelayanan Pajak pada jajaran Kantor Wilayah I Sumatera Utara terhitung tanggal 1 April 1994 menjadi 4 (empat) Kantor Pelayanan Pajak yang baru dibentuk yaitu:

1. KPP Medan Utara yang berada di Jl. Asrama No. 17 Medan 2. KPP Medan Barat yang berada di Jl. Sukamulia No. 27A Medan 3. KPP Medan Timur dengan alamat Jl. Diponegoro No. 30A Medan 4. KPP Binjai dengan alamat Jl. Asrama No. 7A Medan

Kemudian sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No.

443/KMK.01/2001 tanggal 23 Juli 2001, Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat dipecah menjadi dua kantor yaitu Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat dan Kantor Pelayanan Pajak Medan Polonia. Dan pada tanggal 19 Mei 2008 Menteri Keuangan mengeluarkan Keputusan dengan no. Kep. 95/PJ/2008 tentang Kantor Pelayanan

Universitas Sumatera Utara

(39)

Pajak menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang terdiri dari:

1. KPP Pratama Binjai di Jl. Jambi No. 1 Rambung Barat Binjai

2. KPP Pratama Medan Belawan di Jl. KL. Yos Sudarso No. 27 Km 8.2 Tanjung Mulia, Medan Deli

3. KPP Pratama Medan Barat di Jl. Asrama No. 7A, Medan Helvetia 4. KPP Pratama Medan Petisah di Jl. Asrama No. 7A, Medan Helvetia 5. KPP Madya Medan di Jl. Sukamulia No. 17A, Medan Maimun 6. KPP Pratama Medan Kota di Jl. Sukamulia No. 17A, Medan Maimun 7. KPP Pratama Medan Polonia di Jl. Sukamulia No. 17A, Medan Maimun 8. KPP Pratama Medan Timur di Jl. Sukamulia No. 17A, Medan Maimun

9. KPP Pratama Lubuk Pakam di Jl. P. Diponegoro No. 30A, Madras Hulu Pada tanggal 27 Mei 2008 Kantor Pelayanan Pajak Medan Polonia berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor diubah namanya menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia dengan wilayah kerja mencakup:

1. Kecamatan Medan Polonia 2. Kecamatan Medan Tuntungan 3. Kecamatan Medan Selayang 4. Kecamatan Medan Maimun 5. Kecamatan Medan Baru 6. Kecamatan Medan Joho

2.3 Struktur Organisasi KPP Pratama Medan Polonia 2.3.1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi ialah susunan dari berbagai komponen ataupun unit-unit kerja dalam sebuah organisasi yang ada di masyarakat.

Universitas Sumatera Utara

(40)

Adanya struktur organisasi ini kita bisa melihat pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda dapat dikoordinasikan dengan baik, selain itu juga struktur organisasi kita juga bisa mengetahui

beberapa spesialisasi dari sebuah jabatan, pekerjaan, saluran pemerintah, maupun penyampaian laporan. KPP Pratama Medan Polonia menerapkan Struktur Organisasi Lini danStaff. Yaitu dipimpin oleh seorang Kepala KPP yang secara operasional bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera I.

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia terdiri dari :

1. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepatuhan Internal 2. Seksi Pelayanan

3. Seksi Penjamin Kualitas Data

4. Seksi Pemeriksaan, Penilaian, dan Penagihan 5. Pegawai Fungsional

6. KP2KP

7. Seksi Pengawas I 8. Seksi Pengawas II 9. Seksi Pengawas III 10. Seksi Pengawas IV 11. Seksi Pengawas V

2.3.2. Deskripsi Kerja KPP Pratama Medan Polonia a. Sub Bagian Umum dan Kepatuhan Internal

Universitas Sumatera Utara

(41)

Sub bagian umum ini memiliki tugas dan fungsi dalam pelayanan kesekretariatan, terutama dalam melakukan hal urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian dan rumah tangga. Sub bagian umum ini terdiri dari :

1. Koordinator Pelaksana Tata Usaha dan Kepegawaian, yang memiliki tugas membantu urusan tata usaha, kepegawaian dan laporan.

2. Koordinator pelaksana Keuangan, bertugas membantu pada seksikeuangan.

3. Koordinator Pelaksana Rumah Tangga, yang bertugas membantuurusan rumah tangga serta perlengkapan.

Untuk penyelenggara tugas-tugas tersebut, maka sub bagian umum berfungsi sebagai :

a. Pengurus tata usaha serta kepegawaian

b. Pengurusan keuangan kantor, contohnya pengurus gaji karyawan, pengajuan usul pengangkatan bendaharawan, penyusunan realisasi belanja, pembayaran tagihan rutin, lembur pegawai, dan lain sebagainya.

c. Penggurusan rumah tangga dan perlengkapan yang dibutuhkan.

d. Penerimaan dokumen, pemprosesan dan pengarsipan dokumen masuk serta penyampaian dokumen keluar.

b. Seksi Pelayanan

Universitas Sumatera Utara

(42)

Mempunyai tugas yang berkaitan dengan administrasi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), pengukuran Pengusaha Kena Pajak (PKP), penerbitan dan perpanjangan Sertifikat Elektronik, aktivasi EFIN, percetakan produk-produk hukum, peminjaman dan pengiriman berkas, serta permohonan- permohonan perpajakan lainnya.

c. Seksi Penjamin Kualitas Data

Bertugas melakukan pencarian, pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan informasi perpajakan, melakukan penjaminan kualitas dan validasi atas data atau alat keterangan yang berkaitan dengan kegiatan pencarian,pengumpulan, pengolahan data, dan informasi perpajakan, melakukan pelayanan dukungan teknis komputer, serta penyiapan laporan kinerja.

d. Seksi Pemeriksaan, Penilaian, dan Penagihan

Pemeriksa pajak mengemban tugas untuk melakukan kegiatan pemeriksaan sebagai bagian dari proses penegakan hukum bagi Wajib Pajak yang tidak atau belum melaksanakan kewajiban perpajakan dengan baik dan benar, sedangkan penilai mempunyai tugas melaksanakan penilaian dan atau pemetaan, dan penagih mempunyai tugas melakukan penagihan tunggakanpajak, melakukan penatausahaan piutang pajak, melakukan penyelesaian permohonan penundaan dan angsuran tunggakan pajak, melalukan usulan penghapusan piutang pajak dan atau sanksi administrasi perpajakan serta melakukan penatausahaan

Universitas Sumatera Utara

(43)

dan penyimpanan dokumen penagih.

e. Seksi Pengawasan I

Mempunyai tugas melakukan proses penyelesaian tindak lanjut atau pencabutan permohonan Wajib Pajak maupun masyarakat melakukan usulan pembetulan ketetapan hasil pemeriksaan/penelitian, dan melakukan pemberianbimbingan dan konsultasi teknis perpajakan kepada Wajib Pajak maupun masyarakat, serta melakukan tindak lanjut permohonan pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan.

f. Seksi Pengawasan II

Mempunyai tugas melakukan analisis, penjabaran, dan pencapaian target penerimaan pajak untuk Wajib Pajak Strategis, melakukan pendataan dan pemetaan Wajib Pajak Stategis dan objek pajak yang dimiliki, dikuasai,dan atau dimanfaatkan oleh wajib pajak strrategis, melakukan analisis kinerja

Wajib Pajak, melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan serta melakukan imbauan dan konseling kepada Wajib Pajak Strategis, melakukan produksi produksi alat keterangan hasil kegiatan pengawasan Wajib PajakStrategis, melakukan pemutakhiran basis data Wajib Pajak Strategis, melakukan pemeriksaan dengan kriteria tertentu, melakukan tindak lanjut data yang diterima dari Kantor Pusat, serta melakukan pemutakhiran basis data nilai objek pajak yang dimiliki, dikuasai, dan atau dimanfaatkan oleh Wajib Pajak Strategis.

g. Seksi Pengawasan III, IV, V

Universitas Sumatera Utara

(44)

Mempunyai tugas melakukan pemberian dan atau penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, pengukuhan dan atau pencabutan Pengusaha Kena Pajak, pemberiandan atau penghapusan nomor objek pajak secara jabatan, melakukan analisis, penjabaran, dan pencapaian target penerimaan pajak, melakukan pengamatan potensi pajak, melakukan pendataan dan pemetaan wajib pajak dan objek pajak, melakukan pengumpulan data pendukung dan rekonsiliasi data dalamrangka pengawasan Wajib Pajak, melakukan analisis kinerja Wajib Pajak, melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan serta melakukan imbauan dan konseling kepada Wajib Pajak, melakukan produksi alat keterangan hasil pengamatan, pendataan, pemetaan, dan pengawasan Wajib Pajak, melakukan pemutakhiran basis data Wajib Pajak, melakukan pemeriksaan dengan kriteria tertentu, melakukan tindak lanjut data yang diterima dari Kantor Pusat, serta melakukan pemutakhiran basis data nilai objek pajak.

2.4 Visi, Misi, dan Motto KPP Pratama Medan Polonia

1. Visi dari KPP Pratama Medan Polonia adalah mewujudkan pelayanan yang profesional dengan kinerja yang baik dan dapat dipercaya untuk meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak di lingkungan Kanwil DJP Sumut I.

2. Misi dari KPP Pratama Medan Polonia adalah meningkatkan penerimaan dan pendapatan negara melalui PPh, PPN, dan PPnBM serta senantiasa

Universitas Sumatera Utara

(45)

memperbaharui diri sesuai perkembangan aspirasi masyarakat dan tata tertib administrasi

3. Janji Layanan / Motto P : Professionalism O : Objective L : Loyality O : Oriented N : Normative I : Integrity A : Aspirative

Universitas Sumatera Utara

(46)

30 BAB III

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini penulis akan menyajikan data-data yang terkait dengan objek yang diteliti selama melakukan penelitian di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia. Berdasarkan penelitian yang diperoleh di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia dapat diuraikan dan dideskripsikan sebagai berikut.

3.1. Wajib Pajak Badan terdaftar,Wajib Pajak Badan yang melaporkan manual, Wajib Pajak Badan yang melaporkan E- Filing, dan Tingkat Kepatuhan Pelaporan SPT Masa PPh Badan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia

Dari penelitian yang dilakukan di KPP Pratama Medan Polonia, peneliti mendapatkan berupa data jumlah Wajib Pajak Badan yang terdaftar, Wajib Pajak Badan yang melaporkan secara manual, Wajib Pajak Badan yang melaporkan secara E-Filing, dan tingkat kepatuhan jumlah Wajib Pajak Badan yang terdaftar di KPP Pratama Medan Polonia pada tahun 2018-2020. Dapat dilihat pada table berikut ini.

Table 3.1 Jumlah Wajib Pajak Badan terdaftar, pelaporan SPT Masa PPh Badan secara manual, Pelaporan SPT Masa PPh Badan secara E-Filing, dan

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan pada KPP Pratama Medan Polonia

Tahun WP

Badan terdaftar

WP Badan yang

melaporkan manual

WP Badan yang

melaporkan E- Filing

Tingkat Kepatuhan

2018 15.972 2.049 1.749 59.89%

2019 16.953 1.509 2.512 63.93%

2020 18.055 369 3.724 69.92%

Sumber : KPP Pratama Medan Polonia 2020

Universitas Sumatera Utara

(47)

Berdasarkan table 3.1 dapat diketahui pada tahun 2018 jumlah Wajib Pajak Badan yang terdaftar sebanyak 15.972, Wajib Pajak Badan yang melaporkan secara manual sebanyak 2.049, sedangkan Wajib Badan yang melaporkan secara E-Filing sebanyak 1.749 dan jika di persentasekan Tingkat Kepatuhan Pelaporan SPT Masa Wajib Pajak Badan sebesar 59.89%. Pada Tahun 2019 jumlah Wajib Pajak Badan yang terdaftar sebanyak 16.953, untuk Wajib Pajak yang melaporkan secara manual sebanyak 1.509, sedangkan Wajib Pajak Badan yang melaporkan secara E-Filing sebanyak 2.512, dan jika di persentasekan tingkat kepatuhan pelaporan SPT Masa Wajib Pajak Badan sebesar 63.93%. Kemudian Pada tahun 2020 jumlah Wajib Pajak yang terdaftar sebanyak 18.055, untuk Wajib Pajak yang melaporkan secara manual sebanyak 369, sedangkan Wajib Pajak Badan yang melaporkan secara E-Filing sebanyak 3.724, dan jika di persentasekan Tingkat Kepatuhan Pelaporan SPT Masa Wajib Pajak Badan sebesar 69.92%.

3.2. Wajib Pajak Orang Pribadi terdaftar, Wajib Pajak Orang Pribadi yang melaporkan manual, Wajib Pajak Orang Pribadi yang melaporkan E-Filing, dan Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak SPT Masa PPh Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia

Dari Penelitian yang dilakukan di KPP Pratama Medan Polonia, Peneliti mendapatkan data berupa jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar,Wajib Pajak Orang Pribadi yang melaporkan secara manual, dan Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak SPT PPh Masa Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

Universitas Sumatera Utara

(48)

Pratama Medan Polonia. Dapat dilihat pada table berikut ini.

Table 3.2 Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi terdaftar, pelaporan SPT Masa PPh Orang Pribadi yang melaporkan manual, SPT PPh Orang Pribadi yang melaporkan E-Filing, dan Tingkat kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada

KPP Pratama Medan Polonia Tahun WP OP

terdaftar

WP OP yang melapork an

manual

WP OP yang melaporkan

E-Filing

Tingkat Kepatuhan

2018 167.511 4.762 42.998 97.64%

2019 178.284 4.329 40.868 88.99%

2020 201.365 3.312 41.406 83.87%

Sumber : KPP Pratama Medan Polonia 2020

Pada table 3.2 dapat diketahui bahwa pada tahun 2018 Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar sebanyak 167.511, untuk jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang melaporkan secara manual sebanyak 4.762, sedangkan jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang melaporkan secara E-Filing sebanyak 42.998, dan jika di persentasekan Tingkat Kepatuhan Pelaporan SPT Masa Wajib Pajak Orang Pribadi Sebesar 97.64%. Pada tahun 2019 Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar sebanyak 178.284, untuk Wajib Pajak Orang Pribadi yang melaporkan secara manual sebanyak 4.329, sedangkan Wajib Pajak Orang Pribadi yang melaporkan secara E-Filing sebanyak 40.868, dan jika di persentasekan Tingkat Kepatuhan Pelaporan SPT Masa Wajib Pajak Orang Pribadi sebesar 88.99%, Kemudian pada tahun 2020 jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar sebanyak 201.365, untuk Wajib Pajak Orang Pribadi yang melaporkan secara manual sebesar 3.312, sedangkan Wajib Pajak Orang Pribadi yang melaporkan secara E-Filing sebanyak 41.406, dan jika di persentasekan Tingkat Kepatuhan

Universitas Sumatera Utara

(49)

Pelaporan SPT Masa Wajib Pajak Orang Pribadi sebesar 83.87%.

3.3. Wajib Pajak yang menyampaikan SPT secara E-Filing di KPP Pratama Medan Polonia Tahun 2018-2020

Dengan E-Filing, kegiatan mengisi dan mengirim SPT dapat dilakukan dengan mudah dan efisien, selain itu, layanan pajak online juga dapat diakes kapan dan dimana pun, sehingga penyampaian SPT dapat dilakukan setiap saat.

Dengan E-Filing tidak perlu lagi dokumen fisik berupa kertas, karena semua dokumen akan dikirim dalam bentuk dokumen elektronik tersebut. Berikut ini adalah Wajib Pajak yang menyampaikan SPT Secara E-Filing di KPP Pratama Medan Polonia pada tahun 2018-2020 dapat dilihat pada table dibawah ini. .

Table 3.3 Jumlah Wajib Pajak yang menyampaikan SPT secara E- Filing di KPP Pratama Medan Polonia pada tahun 2018-2020

Jenis Formulir 2018 2019 2020

SPT PPh OP 1770 7.114 6.730 6.592

SPT PPh OP 1770 S 22.580 21.744 22.293

SPT PPh OP 1770 SS 13.304 12.394 12.521

SPT PPh Badan 1771 1.749 2.512 3.724

TOTAL 44.747 43.380 45.130

Sumber : KPP Pratama Medan Polonia 2020

Berdasarkan Table 3.2 dapat diketahui bahwa jumlah Wajib Pajak yang menyampaikan SPT secara E-Filing dilihat dari total yang melaporkan menggunakan E-Filing. Pada tahun 2018 sebesar 44.747, sedangkan Wajib Pajak yang menggunakan E-Filing pada tahun 2019 menjadi sebesar 43.380. dan pada tahun 2020 Wajib Pajak yang menggunakan E-Filing menjadi sebesar 45.130 jumlah Wajib Pajak yang melaporkan SPT menggunakan E-Filing.

Universitas Sumatera Utara

(50)

34 BAB IV PEMBAHASAN

Pada bab ini, penulis akan menganalisis hasil data yang telah penulis dapatkan selama penelitian dan membahas tentang masalah-masalah yang dalam pelaporan SPT Masa PPh Orang pribadi menggunakan E-Filing dan masalah dalam upaya meningkatkan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Polonia Medan.

4.1. Pemahaman Wajib Pajak terhadap E-filing sebagai suatu Pelaporan SPT Massa PPh orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber selaku wajib pajak orang pribadi dan salah satu pegawai yang ada di KPP Pratama Medan Polonia. Hasil wawancara tersebut sebagai berikut :

1. Masih banyak Wajib Pajak yang tidak begitu paham dan kurang mengerti bagaimana cara pelaporan SPT Masa PPh Orang Pribadi melalui sistem E-Filing atau pelaporan dengan menggunakan internet.

2. Dalam hal penyampaian SPT Masa PPh Orang Pribadi secara online kebanyakan Wajib Pajak tidak mempunyai email atau punya email tapi lupa password, hal ini membuat petugas Wajib Pajak harus mendaftarkan terlebih dahulu email Wajib Pajak atau menggantikan password yang tentunya akan memakan banyak waktu dari yang diperkirakan sebelumnya.

3. Website terkadang tidak dapat diakses karena sistem E-Filing

Universitas Sumatera Utara

(51)

sedang down atau sibuk.

4. Saat ingin menyampaikan SPT PPh Orang Pribadi secara online terkadang Wajib Pajak lupa EFIN, sehingga proses menjadi semakin lama karena Wajib Pajak harus meminta cetak ulang EFIN Kembali 5. Tidak jarang bukti potong yang diberikan oleh bendaharawan kepada Wajib Pajak salah sehingga memperlambat proses penyampaian SPT PPh Orang Pribadi secara online, sebab setiap data yang dilaporkan harus sesuai dengan bukti potong.

4.2. Peningkatan dalam Kepatuhan Wajib Pajak Melalui Berlakunya Pelaporan E-filing pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia.

Tabel 4.1 Jumlah Wajib Pajak yang menyampaikan SPT secara E-Filing di KPP Pratama Medan Polonia pada tahun 2018-2020

Jenis Formulir 2018 2019 2020

SPT PPh OP 1770 7.114 6.730 6.592

SPT PPh OP 1770 S 22.580 21.744 22.293

SPT PPh OP 1770 SS

13.304 12.394 12.521

Total 42.998 40.868 41.406

Persentase 25.66% 22.92% 20.56%

Sumber : KPP Pratama Medan Polonia 2020

Peningkatan dalam kepatuhan Wajib Pajak melalui berlakunya pelaporan E-Filing berdasarkan data pada table 4.1 menunjukkan jumlah dari tahun 2018, 2019, dan 2020 di KPP Pratama Medan Polonia tidak terjadi adanya peningkatan dikarenakan dapat dilihat dari data tiga tahun terakhir ini (2018, 2019, dan 2020 )

Universitas Sumatera Utara

(52)

bahwa dari data tersebut peningkatan dalam kepatuhan Wajib Pajak melalui berlakunya pelaporan E-Filing mengalami penurunan pelaporan SPT Masa PPh Orang Pribadi. Berdasarkan pada table 4.1 dapat diketahui pada tahun 2018 jumlah Wajib Pajak SPT PPh OP 1770 sebesar 7.114, SPT PPh OP 1770 S dengan jumlah 22.580, dan jumlah SPT PPh OP 1770 SS sebesar 13.304, maka pada tahun 2018 jumlah keseluruhan Wajib Pajak yang melaporkan SPT PPh OP secara E-Filing yaitu 42.998, dengan persentase 25.66%, dibandingkan dengan jumlah Wajib Pajak PPh OP yang terdaftar sebesar 167.511. Pada tahun 2019 jumlah Wajib Pajak SPT PPh OP 1770 sebesar 6.730, SPT PPh OP 1770 S sebesar 21.744, dan jumlah SPT PPh OP 1770 SS sebesar 12.394, maka total keseluruhan Wajib Pajak yang melaporkan SPT PPh OP secara E-Filing sebesar 40.868 dengan persentase 22.92%, dibandingkan dengan jumlah Wajib Pajak PPh OP yang terdaftar pada tahun 2019 yaitu 178.284. Pada tahun 2020 jumlah Wajib Pajak SPT PPh OP 1770 sebesar 6.592, SPT PPh OP 1770 S sebesar 22.293, dan jumlah SPT PPh OP 1770 SS 12.521, maka total keseluruhan Wajib Pajak yang melaporkan SPT PPh OP secara E-Filing sebesar 41.406 dengan persentase 20.56%, dibandingkan dengan jumlah Wajib Pajak PPh OP yang terdaftar pada tahun 2020 yaitu 201.365. Maka dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa masih banyak Wajib Pajak yang belum memahami melaporkan SPT PPh OP melalui E-Filing mulai dari tahun 2018 sampai 2020.

4.3. Upaya yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia dalam meningkatkan Pelaporan SPT Masa

1. Meningkatkan Pelayanan Bagi Wajib Pajak

Universitas Sumatera Utara

(53)

Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Wajib Pajak dibentuk suatu tempat pelayanan terpadu (TPT) di setiap kantor pelayanan pajak, seperti penerimaan dokumen atau laporan perpajakan yang diserahkan langsung oleh Wajib Pajak, sehingga masing-masing seksi di Tempat pelayanan Terpadu (TPT) bertujuan untuk dalam pelayanan perpajakan yang terintegrasi di Kantor Pelayanan Pajak dengan menggunakan sistem komputer. Pelayanan yang baik sangat berpengaruh terhadap Wajib Pajak, karena pelayanan yang baik menimbulkan motivasi bagii Wajib Pajak untuk melaksanakan kewajibannya. Menyadari hal tersebut Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia selalu berusaha memberikan pelayanan yang baik kepada setiap Wajib Pajak. Sehubungan dengan itu, apparat pajak Kantor Pelayanan (KPP) Pratama Medan Polonia terus berupaya untuk peka dan cepat dalam menyelesaikan masalah-masalah yang timbul, tidak berbelit, dan bekerja sesuai dengan prosedur yang berlaku.

2. Penerapan Sanksi Perpajakan Dengan Penerbitan STP

Surat Tagihan Pajak adalah surat untuk melakukan tagihan pajak surat atau sanksi administrasi berupa denda, dan bunga. Sanksi Perpajakan dikenakan bagi Wajib Pajak yang lalai , menyimpang, atau sama sekali tidak mengindahkan kewajibannya sesuai dengan praturan perundang-undangan yang berlaku. Sanksi administrasi yang dikenakan dapat berupa bunga dan denda. Sanksi perpajakan bertujuan untuk menyadarkan Wajib Pajak akan kelalaiannya. Disamping itu juga bertujuan untuk menjaga agar kepercayaan yang diberikan pemerintah tidak disalahgunakan oleh Wajib Pajak.

3. Penyuluhan Perpajakan

Universitas Sumatera Utara

(54)

Fakta yang masih belum dapat dibantah yaitu masih banyak masyarakat Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia yang belum memahami akan ketentuan perpajakan, solusi yang tepat yang dilakukan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia untuk mengantisipasinya adalah dengan mengadakan penyuluhan perpajakan. Penyuluhan Perpajakan bertujuan untuk menyadari bahwa pemberian pembinaan, bimbingan, dan sasaran diadakannya bimbingan dan penyuluhan secara intensif oleh KPP Pratama Medan Polonia adalah untuk mengubah tanggapan negatif terhadap pajak dan menjadikan masyarakat terpanggil untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan baik dan benar sebagi wujud pengabdian terhadap bangsa dan Negara.

4. Sosialisasi Perpajakan

Dalam hal ini KPP Pratama Medan Polonia mensosialisasikan pajak kepada masyarakat luas untuk lebih paham tentang pajak dan mengetahui fungsi pajak bagi pembangunan nasional dengan cara membuat slogan-slogan di tempat umum, buku-buku, brosur, majalah, iklan di radio tentang perpajakan.

5. Workshop Perpajakan

Workshop perpajakan merupakan suatu metode dan sarana dimana Wajib Pajak dan Fiskus bisa berinteraksi face to face secara mendalam terkait tema perpajakan tertentu. Kegiatannnya bisa dikemas dalam bentuk kelas yang diadakan secara berkala dan tidak dipungut biaya.

6. Kelas Pajak

Kelas Pajak merupakan penyuluhan langsung berupa Kelas Pajak yang tersebar di KPP seluruh Indonesia dan diharapkan bisa memberi akses informasi perpajakan kepada masyarakat secara lebih murah dan lebih intensif sehingga hal

Universitas Sumatera Utara

(55)

ini dapat meningkatkan persesntase kepatuhan Wajib Pajak. Kehadiran kelas pajak yang diadakan DJP juga diharapkan dapat bersinergi dengan Lembaga-lembaga Pendidikan untuk membangun masyarakat Indonesia yang sadar dan peduli akan pajak.

Universitas Sumatera Utara

(56)

40 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Masih banyak Wajib Pajak yang tidak begitu paham dan kurang mengerti bagaimana cara pelaporan SPT Masa PPh Orang Pribadi melalui sistem E-Filing atau pelaporan dengan menggunakan internet.

2. Pelaporan SPT PPh OP melalui E-Filing mulai dari tahun 2018-2020 terjadi perubahan jumlah setiap tahunnya, persentase pelaporan SPT PPh OP melalui E-Filing tahun 2018 yaitu 25.66% dan secara manual sebesar 2,84%, sedangkan tahun 2019 persentasenya 22.92% dan secara manual sebesar 2,49% untuk jumlah Pelaporan SPT PPh OP melalui E-Filing tahun 2020 dengan persentase 20,56

% dan secara manual sebesar 1,64%. Jadi dapat disimpulkan banyak Wajib Pajak yang beralih ke E-Filing untuk melaporkan Pajaknya.

3. Upaya yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia dalam meningkatkan dalam pelaporan SPT Masa yaitu Penyuluhan perpajakan, meningkatkan pelayanan bagi Wajib Pajak, penerapan sanksi perpajakan dengan penerbitan STP, sosialisasi perpajakan, workshop perpajakan, kelas pajak

5.2. Saran

Universitas Sumatera Utara

Referensi

Dokumen terkait

Mengacu pada Visi dan Misi Pemerintah Daerah yang telah ditetapkan, maka Tujuan Jangka menengah Inspektorat Kota Yogyakarta selama 5 tahun anggaran adalah :

Dari perhitungan Daya dukung kawasan tersebut, maka jumlah pengunjung yang sesuai dengan DDP pada Perairan Pulau Biawak adalah sebanyak ± 7 orang/hari. Pada konsep

Laporan tugas akhir ini berjudul “Penerapan Sistem E-Filing Dalam Upaya Untuk Meningkatkan Kepatuhan Pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Wajib Pajak Orang

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai efektivitas penerapan e-SPT yang merupakan upaya peningkatan kualitas

di sini adalah suatu kemampuan umum yang dimiliki siswa untuk mencapai hasil belajar yang optimal yang dapat ditunjukkan dengan kegiatan belajar. Minat seseorang anak

Sistem Pendukung Keputusan (DSS) adalah sebuah kumpulan yang terorganisir  dari orang, prosedur, perangkat lunak, database, dan perangkat yang digunakan untuk  membantu

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti merasa tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang masalah tersebut, sehingga pada penelitian kali ini

dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan rumus sebagai berikut: IKSK.8: Jumlah temuan BPK atas pengelolaan keuangan BKP Kelas II Pangkalpinang yang terjadi berulang