SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untukmemperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
oleh
Yohana Vionita Panjaitan
NIM 1000065
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
TEKS EKSPLANASI (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII
SMP Kartika XIX-2 Bandung)” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat
keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila
di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim
dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Juli 2014
Yang membuat pernyataan,
Yohana Vionita Panjaitan
LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
ABSTRAK ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
BAB IPENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Rumusan Masalah ... 6
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN KEGIATAN MENULIS TEKS EKSPLANASI ... 8
A. Ihwal Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) ... 17
1. Pengertian PBM ... 17
2. Manfaat PBM... 18
3. Ciri-ciri Model PBM ... 18
4. Tahapan PBM ... 20
5. Keunggulan dan Kelemahan PBM ... 25
6. Penerapan di Kelas ... 26
B. Kegiatan Menulis Teks Eksplanasi ... C. Definisi Operasional ... 29
D. Anggapan Dasar ... 29
E. Hipotesis ... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31
A. Metode Penelitian ... 31
D. Instrumen Penelitian ... 33
E. Teknik Penelitian ... 40
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 47
A. Deskripsi Data ... 47
1. Deskripsi Data Prates Menulis Teks Eksplanasi di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 48
2. Deskripsi Data Pascates Menulis Teks Eksplanasi di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 55
B. Deskripsi Pengolahan Data ... 62
1. Analisis Nilai Rata-rata Prates dan Pascates Menulis Teks Eksplanasi ... 62
2. Uji Reliabilitas Antarpenimbang ... 68
3. Analisis Data Tes Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 81
4. Analisis Data Tes Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 85
5. Analisis Nilai Indeks Gain... 90
C. Deskripsi Pengolahan Data Hasil Angket ... 94
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 100
A. Simpulan... 100
B. Saran... 101
DAFTAR PUSTAKA BIOGARFI
iii
Yohana Vionita Panjaitan, 2014
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM KEGIATAN MENULIS TEKS EKSPLANASI
(Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VII Semester 2 SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Yohana Vionita Panjaitan 1000065
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul Model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Kegiatan Menulis Teks Eksplanasi (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VII Semester 2 SMP Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014). Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan: 1) Bagaimana kemampuan menulis teks eksplanasi siswa kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung sebelum dan setelah guru menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (PBM); 2) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks eksplanasi siswa kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung sebelum dan setelah guru menerapkan model PBM.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi dengan rancangan prates dan pascates pada satu kelas eksperimen dan kelas kontrol dipilih secara acak. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung tahun ajaran 2013/2014. Sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah kelas VII-B sebagai kelas eksperimen sebanyak 31 orang siswa dan kelas VII-A sebagai kelas kontrol sebanyak 31 orang.
iii
Yohana Vionita Panjaitan, 2014
kesimpulan bahwa model PBM dalam kemampuan teks eksplanasi siswa dapat memberikan pengaruh positif terhadap penguasaan kemampuan tersebut.
A Model of Problem Based Learning in Writing Explanation Text
(A research of Quasi-Experimental study towards the students of 7th grade in the second
semester of SMP Kartika XIX-2 Bandung in term of 2013/2014)
Yohana Vionita Panjaaitan
1000065
ABSTRACT
This study entitled A Model of Problem Based Learning (PBL) in Writing Explanation
Text. (A research of Quasi-Experimental study towards the students of 7th grade in the
second semester of SMP Kartika XIX-2 Bandung in term of 2013/2014). It aimed to
answer these questions: 1) How does the comprehension of the students of SMP Kartika
XIX-2 Bandung in writing explanation text look like 2) is there any significant difference
of SMP Kartika XIX-2 students' comprehension before and after the model is
implemented.
This study used quasi-experimental where the pre-test and post-test were included in
experimental and control group that had been chosen randomly. The population of this
study is the students of SMP Kartika XIX-2 Bandung in term of 2013/2014). The sample
that was used in this study taken from class VII-B as an experimental group with
consisted of 31 students and class VII-A as a control group which consisted of 31
students.
The use of PBL in learning of wiriting explanation text was statistically effective. It was
proven by the result of the mean scores from experimental group 58,9 in pre-test and it
was getting increased in post-test with the score of 78,3. Meanwhile the mean scores of
pre-test from control group was 57,5 and the post-test was 72,4. Based on the analysis and
the testing of Non-parametric test (Wilcoxon Test), it can be seen from the calculation of
pre and post-test in experimental and control group where the significance value was
iii
Yohana Vionita Panjaitan, 2014
significant difference in post-test scores in experimental and control group. Meaning that,
there was a students' significant difference of understading before and after the use of
PBL. The significance of this result was firstly tested and the truth was credible. Therfore,
it can be concluded that the use of PBL in the comprenhending of explanation test could
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Di bidang pendidikan dan pengajaran, Bahasa Indonesia dipelajari sejak sekolah
dasar sampai perguruan tinggi. Meskipun demikian,masih terdengar keluhan para
guru mengenai kemampuan berbahasa Indonesia siswa belum memuaskan.
Keluhan dan keresahan mengenai kurangnya keterampilan berbahasa Indonesia
yang meliputi kemampuan membaca, kemampuan menulis, kemampuan
mendengar, dan kemampuan berbicara perlu ditingkat di setiap sekolah.
Setiap keterampilan itu berhubungan erat sekali. Dalam memperoleh keterampilan
berbahasa, biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang teratur: mula-mula
pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu
kita belajar membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum
memasuki sekolah. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan
suatu kesatuan, catur tunggal.
Selanjutnya, setiap keterampilan itu berhubungan erat pula dengan proses berpikir
yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin
terampil seorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya.
Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktek dan
banyak latihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan
berpikir (Tarigan 2008:1).
Menurut Tarigan (1994:21), menulis ialah menurunkan atau melukiskan
lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seorang,
sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau
(2008:1497)menjelaskan menulis ialah melahirkan pikiran dan perasaan (seperti
mengarang, membuat surat) dengan tulisan.
Menulis merupakan suatu keterampilan bahasa yang dipergunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.
Menulis menuntut pengalaman, waktu, kesempatan, latihan,
keterampilan-keterampilan khusus dan pengajaran langsung menjadi seorang penulis (Tarigan
1994:3,8). Salah satu hasil menulis adalah teks eksplanasi.
Teks eksplanasi merupakan salah satu teks yang digunakan pada kurikulum 2013.
Berdasarkan kemunculan kurikulum 2013 yang masih baru ini, teks tersebutpun
masih sangat baru digunakan sehingga masih banyak yang kurang memahami
tentang teks itu. Teks eksplanasi adalah teks yang menerangkan atau menjelaskan
mengenai proses terjadinya suatu fenomena/peristiwa, baik fenomena alam
maupun fenomena sosial.
Dalam proses belajar mengajar, tentunya sangat diperlukan model pembelajaran
agar mendukung kegiatan di kelas. Model pembelajaran merupakan landasan
praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar
yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan
implikasinya pada tingkat operasional di kelas. Dengan demikian, model
pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas maupun tutorial.
Menurut Arends (2007:10) model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang
akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap
dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.
Model pembelajaran juga dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
Salah satu model yang tepat digunakan dalam penelitian ini adalahPembelajaran
Berbasis Masalah yang berarti sebuah model pembelajaran yang menawarkan
teknik pembelajaran yang baru dan berbeda agar pembelajaran tidak lagi
berlangsung secara kaku dan monoton. Model ini sangatlah sesuai dengan pola
pendekatan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
(PAIKEM) dan cocok digunakan dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi
sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 melalui pendekatan saintifik.
Pembelajaran menggunakan model PBM merupakan suatu proses pembelajaran
yang menuntut siswa belajar secara aktif untuk membuat suatu penyelidikan
mengenai suatu permasalahan dan dengan itu mencoba memecahkan masalahnya
sendiri.
Model PBM ini merupakan salah satu model yang disarankan untuk Kurikulum
Berbasis Teks dengan menawarkan kebebasan siswa dalam proses pembelajaran.
Wena (2009:85) mengatakan dalam pembelajaran dengan menggunakan model
PBM, siswa diharapkan untuk terlibat dalam proses penelitian yang
mengharuskannya mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data, dan
menggunakan data tersebut untuk pemecahan masalah. Sama halnya dengan
mencari sumber untuk menulis teks eksplanasi dan menggunakan sumber tersebut
menjadi suatu permasalahan sehingga bisa jadi suatu teks yang aktual.
Sebelumnya penerapan model PBM sudah pernah dilakukan oleh beberapa orang,
diantaranya Nur Apriyani dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dalam Pembelajaran Menulis Poster (Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri
16 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)”. Hasil penelitian tersebut dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis poster. Hal itu dapatdilihat dari
hasil prates rata-rata siswa mendapatkan nilai 67,56 sedangkan pascates rata-rata
Peneliti kedua, Virly Shiva Laviani dalam skripsinya yang berjudul “Peningkatan
Kemampuan Menulis Teks Berita melalui Model Problem Based Learning ( Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII D SMPN 12 Bandung
Tahun Ajaran 2011/2012)”. Hasil yang diperoleh menunjukan siklus sudah baik.
Pelaksanaan setiap siklus dapat dikatakan baik karena nilai rata-rata setiap siklus
cukup besar dan selalu mengalami peningkatan. Nilai rata-rata Siklus I sebesar
63,32, Siklus II sebesar 82,23, dan Siklus III sebesar 88,52.
Peneliti ketiga, Saepul dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis
Cerita Pendek Siswa Melalui Strategi Belajar Berbasis Masalah (Problem Based Learning) (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X SMAN 1 Lembang
Tahun Ajaran 2008/2009)”.Hasil yang diperoleh menunjukan peningkatan pada
setiap siklusnya, yaitu pada siklus I nilai rata-rata kemampuan siswa sebesar 58,5
dan pada siklus II nilai rata-rata kemampuan siswa sebesar 76,6. Hal ini juga
dibuktikan dengan adanya presentase hasil jawaban angket yang menunjukan
bahwa sebanyak 100% siswa menyatakan bahwa model pembelajaran berbasis
masalah berhasil membuat mereka menjadi terampil dalam menulis cerita pendek
dan sebanyak 93% siswa juga menyatakan bahwa dengan adanya model
pembelajaran berbasis masalah dapat membantu mereka untuk mengungkapkan
ide dalam penulisan cerpen.
Hasil observasi dari setiap pembelajaran yang dilakukan peneliti dapat
disimpulkan kurangnya minat siswa dalam pembelajaran menulis sebagai berikut;
(1) siswa kesulitan dalam menuangkan gagasan yang ada dalam benaknya
menjadi sebuah tulisan; (2) proses belajar menulis disetiap jenjang pendidikan
yang belum optimal (perlunya inovasi model); (3) latar belakang siswa yang
berbeda-beda sehingga membuat tingkat kemahiran siswa dalam menulis pun juga
berbeda.
Dengan keadaan seperti itu dan semakin banyaknya tuntutan agar setiap siswa
penelitian dengan judul Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dalam
Kegiatan Menulis Teks Eksplanasi adalah model yang diadaptasi dari pendekatan
kooperatif yaitu model Problem Based Learning yang sangat tepat digunakan untuk menulis teks eksplanasi sesuai dengan tuntutan Kurikulum Berbasis Teks
(KBT).
Berdasarkan penelitian-penelitian di atas, hasilnya mengalami peningkatan.
Adapun perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan
terletak pada penggunaan teks, yaitu teks eksplanasi. Jadi jelas kalau penelitian ini
juga belum pernah diteliti karana baru hadirnya teks tersebut dan peranannya juga
akan sangat diharapkan untuk memberikan stimulus yang positif kepada guru
maupun siswanya.
Harapan kita semua siswa dapat mengembangan idenya melalui tulisan, maka
peneliti memberikan salah satu solusi untuk meningkatkan kemampuan menulis
siswa melalui model PBM. Semoga dapat meningkatkan minat dan bakat siswa
dalam menulis sesuai harapan kita semua.
B.Identifikasi Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai
berikut.
1. Pembelajaran menulis sulit bagi sebagian siswa karena susahnya menuangkan
ide pokok tersebut terutama kesulitan mengembangkan tema menjadi sebuah
teks.
2. Pembelajaran menulis saat ini masih kurang kreatif (monoton) jadi perlu
adanya perubahan model yang hendaknya dapat membuat pembelajaran lebih
aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dalam meningkatkan
semangat siswa untuk menulis.
3. Pengajar masih terlihat kaku dalam melaksanakan proses belajar mengajar
sehingga respon yang diberikan siswa juga tidak sesuai dengan yang
C.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Bagaimana kemampuan menulis teks eksplanasi siswa kelas VII SMP Kartika
XIX-2 Bandung sebelum dan setelah guru menerapkan model PBM?
2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks
eksplanasi siswa kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung sebelum dan setelah
guru menerapkan model PBM?
D.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini antara lain untuk
menjelaskan:
1. kemampuan siswa dalam menulis teks eksplanasi sebelum dan setelah guru
menerapkanmodel PBM;
2. perbedaan yang cukup signifikan antara kemampuan menulis teks eksplanasi
siswa sebelum dan setelah guru menerapkan model PBM.
E.Manfaat Penelitian
Jika tujuan penelitian ini tercapai, manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan dan
kemajuan pendidikan di Indonesia. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan pengetahuan kepada para peneliti dalam pemilihan model dan
teknik yang sesuai dalam pembelajaran menulis.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti, guru,
a. Bagi peneliti: penelitian ini diharapkan dapat lebih memahami praktik
mengajar, mengidentifikasikan penyebab masalah yang terjadi, serta
memberikan solusi terhadap masalah tersebut.
b. Bagi guru: model PBMdapat menjadi pembelajaran yang tidak kaku lagi.
Guru dapat menggunakan model ini sebagai inovasi baru yang cocok
digunakan dalam proses pembelajaran menulis teks eksplanasi.
c. Bagi siswa: penelitian ini mampu merubah siswa dalam kemampuan
menulisnya. Dengan menggunakan model PBM, siswa diharapkan tidak
kesulitan lagi menuangkan gagasan yang ada di benak mereka menjadi
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.Metode Penelitian
Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan. Metode penelitian
merupakan prosedur dan langkah kerja. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian eksperimen semu. Adapun desain penelitian ini menggunakan “The
Randomized Prates-pascates Control Desain”. Metode ini membagi penelitian menjadi dua, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tujuan
pengambilan eksperimen untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Adapun
sebuah metode penelitian bertujuan untuk mengetahui atau memperoleh gambaran
atas suatu gejala setelah mendapatkan perlakuan (Kosasih dan Wawan, 2012:195).
B.Desain
Tabel 3.1
Desain Metode Penelitian Eksperimen
Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir
E O1 X1 O2
K O3 O4
(Sugiyono, 2008:112)
Keterangan:
E : Kelas Eksperimen
K : Kelas Kontrol
O1 : Tes Awal Kelas Eksperimen
O2 : Tes Akhir Kelas Eksperimen
X1 :Perlakuan pada kelompok eksperimen berupa pembelajaran dengan
menggunakan model PBM
O3 : Tes Awal Kelas Kontrol
Dalam desain ini terdapat kedua kelompok yang dipilih secara random, kemudian
diberi tes awal dengan tes yang sama (O1 dan O3). Kemudian kelompok E
sebagai kelas Eksperimen diberi perlakuan khusus yaitu penerapan model
Pembelajaran Berbasis Masalah dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi (X).
Sementara itu, kelompok K sebagai kelas Kontrol tidak diberi perlakuan khusus
tetapi pembelajaran tetap dilakukan secara optimal sebagaimana pembelajaran
biasa dengan menggunakan buku teks. Setelah itu, kedua kelompok diberi tes
yang sama sebagai tes akhir (O2 dan O4). Hasil dari keduanya kemudian
dibandingkan atau diuji perbedaannya. Perbedaan yang signifikan antara kedua
hasil tes akhir pada kelompok eksperimen dan kelompokm kontrol menunjukan
pengaruh dari perlakuan yang diberikan.
C.Sumber Data
1. Populasi
Populasi juga bukan sekadar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek
atau obyek itu (Sugiyono, 2008:117). Populasi yang dijadikan objek dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa SMP kelas VII Semester II SMP Kartika
XIX-2 Bandung Tahun Ajaran XIX-2013/XIX-2014.
2. Sampel
Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk
populasi. Untuk itu, sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representatif (Sugiyono, 2008:118). Yang menjadi sampelnya adalah dua kelas
dari seluruh kelas VII yang ada di SMP Kartika Chandra, VII-B sebagai kelas
eksperimen dan VII-A sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel dilakukan
dengan cara membuat undian nama dari setiap kelas yang akan dilakukan
D.Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun
sosial yang diamati (Sugiyono, 2008:148). Instrumen dalam penelitian ini,
meliputi instrumen perlakuan dan instrumen pengumpulan data. Lebih lanjut
penjelasan mengenai instrumen dalam penelitian ini akan dipaparkan sebagai
berikut.
1. Instrumen Perlakuan
Instrumen perlakuan adalah alat yang digunakan untuk memberikan perlakuan
dalam penelitian. Instrumen perlakuan dalam penelitian ini adalah Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan acuan peneliti dalam proses
belajar mengajar. Proses belajar yang ideal adalah proses pembelajaran yang telah
direncanakan sebelumnya.
Dengan menyusun RPP, diharapkan kegiatan belajar mengajar dapat lebih
optimal. Mengingat rencana pembelajaran adalah rancangan pembelajaran yang
digunakan dalam menyajikan suatu bahan pembelajaran dengan memperhatikan
tujuan, pemilihan bahan, metode, teknik, dan alat evaluasi.
a. Perencanaan
Hal yang penulis lakukan dalam menyusun perencanaan pembelajaran adalah
membuat RPP. RPP diperlukan sebagai acuan dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar. Dalam RPP terdapat kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, tujuan pembelajaran, dan hal lain yang dapat menunjang
pembelajaran. Dalam RPP ini disajikan kebutuhan yang relevan dengan
pembelajaran dan kompetensi yang harus dikuasai siswa, yaitu menulis teks
eksplanasi.
RPP yang penulis rumuskan yaitu untuk pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar di kelas VII SMP Kartika Chandra XIX-2 Bandung sebagai kelas
b. Pelaksanaan
Setelah RPP disusun, maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan proses
belajar mengajar sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Adapun
langkah-langkahnya yaitu mengadakan prates, menyajikan materi dan memberikan
perlakuan, dan mengadakan pascates.
1) Pelaksanaan Prates
Langkah pertama dalam pelaksanaan pembelajaran ini adalah mengadakan
prates. Hal ini dimaksudkan agar penulis memperoleh data hasil menulis teks
eksplanasi siswa sebelum mendapatkan perlakuan menulis teks eksplanasi
dengan menggunakan model PBM.
2) Penyajian Materi dan Pemberian Perlakuan
Setelah dilaksanakan prates, kegiatan selanjutnya adalah menyajikan materi
dan pemberian perlakuan sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam
RPP. Penyajian materi ini dilaksanakan dengan memberikan penjelasan
mengenai teks eksplanasi. Materi ini disajikan dalam bentuk media ceramah
dan gambar. Selanjutnya, pemberian perlakuan kepada siswa, yaitu dengan
menggunakan model PBM. Siswa diberi pemaparan keterkaitan model PBM
dengan menulis teks eksplanasi. Pikiran siswa diarahkan pada stimulus yang
diberikan sehingga siswa mulai memahami bagaimana menulis teks eksplanasi.
3) Pelaksanaan Pascates
Pelaksanaan pascates merupakan langkah akhir dari kegiatan-kegiatan
sebelumnya. Siswa diberikan pascates untuk mengetahui keberhasilan
pembelajaran yang sudah dilakukan. Pelaksanaan pascates ini sama dengan
waktu dan siswa pelaksanaan prates.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat yan digunakan untuk mengumpulkan
data dalam suatu penelitian. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini
berupa soal, lembar observasi, dan daftar pertanyaan.
a. Soal yang digunakan yaitu berupa tes subjektif kemampuan menulis teks
1) Kelas Eksperimen
Prates
Buatlah teks eksplanasi dengan ketentuan dibawah ini:
a) Ketentuan jumlah kata 150-300
b) Tema karangan “Bencana Alam”
Pascates
Buatlah teks eksplanasi dengan ketentuan dibawah ini:
a) Ketentuan jumlah kata 150-300 kata
b) Tema karangan “ Bencana Alam” dengan memerhatikan gagasan dan
ketentuan yang telah diberikan.
2) Kelas Kontrol
Prates
Buatlah teks eksplanasi dengan ketentuan dibawah ini:
a) Ketentuan jumlah kata 150-300
b) Tema karangan “Bencana Alam”
Pascates
Buatlah teks eksplanasi dengan ketentuan dibawah ini:
a) Ketentuan jumlah kata 150-300 kata
b) Tema karangan “ Bencana Alam” dengan memerhatikan gagasan dan
ketentuan yang telah diberikan.
Beberapa aspek yang dinilai dalam tes menulis teks eksplanasi antara lain: (1)
diksi (pemilihan kata); (2) ejaan dan tanda baca; (3) kalimat efektif; (4) kohesi dan
koherensi paragraf; (5) kesesuaian judul dengan isi; (6) isi teks eksplanasi.
Hasil kerja siswa berupa teks akan dinilai berdasarkan pada aspek penilaian tes
Tabel 3.2
Kriteria Aspek Penilaian Tes Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Penilaian Subjektif
dengan isi. Diksi baik dan
mudah dipahami
Pilihan kata yang rancu 1-4
1
pokok dan tidak ada kalimat
yang menyimpang dari ide
3 Memuat judul, pendahuluan,
subaspek
Isi sesuai dengan tema yang
diberikan dan cukup jelas
Isi kurang sesuai dengan
tema yang diberikan dan
kurang jelas
Isi tidak sesuai dengan tema
yang diberikan dan tidak
Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan kategori penilaian tes penulisan teks
ekaplanasi, maka cara penghitungannya adalah dengan menjumlahkan seluruh
poin yang didapatkan dari setiap aspek dibagi emnat, gambaran rumus
penghitungannya adalah sebagai berikut.
Tabel 3.3
0 - 39 E KurangSekali (KS) (Nurgiyantoro, 2009:5)
b. Daftar pertanyaan, refleksi dari setiap pembelajaran kepada siswa. Isi lembar
daftar pertanyaan ini berupa tangggapan siswa terhadap proses belajar
mengajar yang berlangsung.
Tabel 3.4
Pertanyaan Angket Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No Pertanyaan Akternatif
Jawaban Skor
1. Apakah Anda suka menulis teks/wacana? Ya
Tidak
3. Bagi Anda, menulis teks eksplanasi itu? Mudah
Sedang
eksplanasi dengan menggunakan metode yang
baru oleh gurumu?
Ya
Tidak
1
1
No Pertanyaan Alternatif
Jawaban Skor
1. Apakah sekarang Anda lebih menyukai kegiatan
menulis teks eksplanasi dibandingkan
sebelumnya?
Ya
Tidak
1
1
2. Apakah Anda menyukai model pembelajaran
berbasis masalah dalam menulis teks eksplanasi? Ya
Tidak
1
1
3. Apakah model pembelajaran berbasis masalah
dapat membantu meningkatkan
Ya
Tidak
1
kemampuan/minat siswa dalam menulis teks
eksplanasi?
4. Apakah dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah siswa dapat
dengan mudahnya memecahkan masalah serta
berpikir kritis?
Teknik pengumpulan data dalam penelitian meliputi pengumulan data berupa tes.
Tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif atau
tingkat penguasaan materi pembelajaran. Hasil tes diolah secara kuantitatif. Proses
pelaksanaan tes hasil belajar dilakukan setelah berakhir pembahasan satu pokok
bahasan atau setelah selesai satu catur wulan/satu semester.
Pengumpulan data dalam bentuk tes ini, baik sebelum dan sesudah diberikan
perlakuan berupa penggunaan model PBM ini disertai dengan adanya tim
observasi selama proses belajar mengajar berlangsung. Setelah tes berjalan
dengan baik, selanjutnya diberikan angket berupa pertanyaan tentang tanggapan
mereka setelah mengikuti proses belajar mengajar yang telah berlangsung.
2. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data pada penelitian ini dilakukan melalui perhitungan
kuantitatif. Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui silsilah rata-rata nilai
prates dan pascates untuk masing-masing aspek yang dinilai sebagai indikator
efektivitas perlakuan berupa penggunaan model PBMdalam kegiatanmenulisteks
eksplanasi. Hasil perhitungan tentu lebih lanjut harus diinterpretasikan sehingga
menghasilkan suatu kesimpulan yang komprehensif, benar, dan akurat.
Adapun langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai
a. Menganalisis dataprates dan pascates. Langkah-langkah analisis data dilakukan
dengan cara mengubah skor pratesdan pascatesmenjadi nilai dengan rumus.
∑ skor siswa
X 100
∑ skor total
b. Mengujireliabilitasantarpenimbang.
Ujireliabilitasantarpenimbangdilakukanuntukmengetahuitingkatpenilaian yang
satudengan yang lainnya.Denganmenggunakanprinsip-prinsip ANAVA maka
data-data penilaiandimasukkankedalam format ANAVA sebagaiberikut.
Tabel 3.5 Format ANAVA
SumberVariansi SS Dk Varians
Siswa SSt∑dt² N-1 SSt∑dt2
N-1
Penguji SSp∑d²p K-1 -
Kekeliruan SSk∑d²kk (N-1) (K-1) SSk∑d²kk
(N-1) (K-1)
Selainitu, dilakukanperhitunganreliabilitasdenganrumusberikut.
r11 =
(Gery dalam Leni, 2008 :38)
Keterangan:
r11 = reliabilitas yang dicari
Vt = variandarites Nilai =
Vkk = variandarikekeliruan
Setelahitu, disesuaikandengan table Guilford.
Tabel 3.6 Tabel Guilford
Nilai KualitasKorelasi
<dari 0.20 Sangatrendah
0,20 – 0,40 Rendah
0,40 – 0,60 Cukup
0,60 – 0,80 Tinggi
0,80 – 1,00 Tingkat tinggi
(Arikunto, 2010:245)
c. Uji normalitas nilai pratesdan pascates
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data prateskelas
eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal
atau tidak. Perumusan hipotesis untuk uji normalitas dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.
Ho : data prates berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
H1 : data pascatesberasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.
Uji normalitas data prates yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikan (α) sebesar 0,05. Kriteria
pengujiannya adalah H0 diterima jika nilai signifikansi > 0,05, dan H0 ditolak
jika signifikansi < 0,05. Pengujian ini dilakukan dengan bantuan softwareIBM SPSS versi 20.0
Uji homogenitas varians bertujuan untuk melihat apakah kelas eksperimen dan
kelas kontrol berasal dari populasi yang memilki variansi yang homogen atau
tidak. Hipotesis yang diuji adalah sebagi berikut.
H0 : ��2 = ��2
H1 : ��2≠ ��2
Keterangan :
��2 : data populasi kelas eksperimen.
��2 : data populasi kelas kontrol
Uji homogenitas varians data pratesyang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Lavene Test dengan taraf signifikan (α) sebesar 0,05. Pengujian ini dilakukan dengan bantuan software IBM SPSS versi 20.0. Kriteria pengujian hipotesisnya sebagai berikut.
Jika nilai signifikan lebih dari 0,05, maka H0 diterima.
Jika nilai signifikan kurang dari 0,05 maka H0 ditolak.
Analisis uji homogenitas varians menggunakan software IBMSPSS 20.0.
e. Uji kesamaan dua rata-rata data pratesdan pascates
Uji kesamaan dua rata-rata dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan rata-rata kemampuan prates kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Karena data prates danpascatespada kedua kelas penelitian berdistribusi normal
dan mempunyai varians yang homogen, maka pengujiannya dilakukan dengan
menggunakan uji t’ namunapabilapratesdanpascatestidakmemiliki data yang
normal makadigunakanuji t’ (Wilcoxon) dengan rumus hipotesis pengujiannya sebagai berikut.
H0 : tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan prateskelas eksperimen
dan kelas kontrol
H1 : terdapat perbedaan rata-rata kemampuan prateskelas eksperimen dan
Uji statistik yang digunakana adalah uji statistik dengan mengambil taraf
signifikan (α) = 0,05 . Kriteria pengujiannya yaitu jika nilai signifikan ( 2-tailed) > (α) = 0,05 , maka H0 diterima atau jika nilai signifikan (2-tailed) <
(α) = 0,05, maka H0
ditolak.
Pada kelas eksperimen, jika Ho diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara kemampuan menulistekseksplanasi siswa dengan
menggunakan model
PBMdengankemampuanmenulistekseksplanasitanpamenggunakanmodel
PBM.Model PBM tidak efektif diterapkan dalam
pembelajaranmenulistekseksplanasi.
Jika Ho ditolak, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan
menulistekseksplanasisiswadengan menggunakan model
PBMdengankemampuanmenulistekseksplanasitanpamenggunakanmodel
PBM. Model PBMefektifditerapkan dalam
pembelajaranmenulistekseksplanasi.
f. Analisis nilai indeks gain
1) Uji normalitas indeks gain
Uji Normalitas indeks gain dilakukan untuk mengetahui apakah nilai indeks
gain dari kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari sampel yang
berdistribusi normal atau tidak.
Uji statistik yang digunakana adalah uji Kolmogorov-Smirnov dengan mengambil taraf signifikan (α) = 0,05 . Kriteria pengujiannya yaitu jika nilai
signifikan > (α) = 0,05 , maka H0 diterima. atau jika nilai signifikan < (α) = 0,05, maka H0 ditolak.
2) Uji homogenitas indeks gain
Uji homogenitas varians bertujuan untuk melihat apakah kedua kelas
homogen atau tidak. Uji homogenitas varian data prates yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji Lavene Statistic Test dengan taraf signifikan (α)
sebesar 0,05.
3) Uji hipotesis kesamaan dua-rata indeks gain
Uji kesamaan hipotesis dua rata-rata nilai indeks gain dilakukan untuk
mengetahui peningkatan nilai rata-rata di kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Hipotesis yang diuji adalah sebagi berikut.
H0 : tidak terdapat perbedaan rata-rata indeks gain antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
H1 : rata-rata indeks gain kelas eksperimen lebih baik daripada kelas control.
Uji statistik yang digunakan adalah uji t’ dengan Levene’s Test dengan taraf
signifikan (α) sebesar 0,05. Kriteria pengujiannya yaitu jika nilai signifikansi
(2-tailed)> 0,05, maka H0 diterima atau jika jika nilai signifikansi (2-tailed)< 0,05, maka H0 ditolak.
g. Menghitung hasil pengamatan berupa angket
Pengolahan dan penganalisisan angket dinilai dengan menghitung dan
mempresentasekannya
sesuai dengan rumus berikut ini.
Keterangan:
P : presentase
Fo : frekuensi responden yang menjawab pilihan setiap pertanyaan
N : jumlah responden
Angket dalam penelitian ini digunakan sebagai data pendukung penelitian.
Angket yang berisi lima pertanyaan pada masing-masing kelas dan bersifat
campuran
ini disebarkan
kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil angket dihitung
presentasenya dengan ketentuan rumus berikut.
Keterangan:
N : presentase hasil angket
JJ :keseluruhan jawaban yang dipilih responden tiap satu pertanyaan
JR : jumlah responden keseluruhan
Adapun Kriteria yang digunakan oleh peneliti adalah skala Likert sebagai
berikut.
75%-100% = Sangat baik
50%-74% = Baik
25%-49% = Sedang
0%-24% = Kurang
Yohana Vionita Panjaitan, 2014
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkanhasilpenelitiandanpembahasanpadabab IV,
makadapatdiambilsimpulandanjuga saran untukpenelitianberikutnya.
A. Simpulan
Berikut ini simpulan yang penulis peroleh dari hasil penelitian ini.
1. Berdasarkanhasilperhitungan yang telahdilakukansebelumnya, diketahui
rata-rata tesawalmenulistekseksplanasisiswa di
kelaseksperimensebelummenggunakan model PBMadalah58,9dan di
kelaskontroladalah 57,5 dan dapat dikategorikan cukup.
Adapunhasilperhitungan yang telahdilakukansebelumnya, diketahui rata-rata
tesakhirnilaimenulistekseksplanasisiswadi kelas eksperimen
setelahmenggunakanmodel PBMadalah78,3 dan dikelaskontroladalah 72,4
dan dapat dikategorikan baik.
2. Terdapatperbedaan yang
signifikanantarakemampuanmenulistekseksplanasisiswakelas VII SMP
Kartika Chandra XIX-2 Bandung sebelumdansetelah guru menerapkan model
PBM. Dari hasil uji hipotesis kedua kelas, diperoleh nilai signifikan sebesar
0,008. Karena 0,008< (α) = 0,05. Maka H0 ditolak. Hal
inimenunjukkanbahwaterdapatperbedaan rata-rata
nilaipascateskelaseksperimendankelaskontrol.Artinyaadaperubahanpemahama
nsiswasebelumdansesudahperlakukanterhadapkelas yang
menggunakanmetode PBM.
Penelitianinimemberikanhasilbahwapembelajaranyang tidak diberikan
treatment khususdapatmemberikankenaikannilai rata-rata dalamkemampuanmenulistekseksplanasi. Namun,motodepembelajaranyang
diberikanpadakelaseksperimenyaitudenganmodelPBMdapatmemberikankenai
Yohana Vionita Panjaitan, 2014
lebihsignifikandibandingkanpembelajaranyang tidak diberikan treatment
khusus. Hasilinitelahdiujisignifikansidanterujikebenarannya.
Sehinggadapatdiambilkesimpulanbahwamodel PBMdalamkemampuan
tekseksplanasi
siswadapatmemberikanpengaruhpositifterhadappenguasaankemampuantersebu
t.
B. Saran
Berdasarkanpenelitian yang telahdilakukan, penulismengemukakanbeberapa saran
sebagaiberikut.
1. Guru Bahasa dan Sastra Indonesi dapat memanfaatkan model pembelajaran
PBM dalam kegiatan menulis teks eksplanasi karena model ini cukup baik
digunakan dalam kegiatan menulis terlihat dari hasil penelitian ini.Dalam
kegiatan belajar mengajar hendaknya guru dapat memilih dan menggunakan
model yang tepat agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih efektif,
kontekstual, komunikatif, dan menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai dengan optimal.
2. Untukpenelitianlebihlanjut, penulismenyarankan agar
tidakhanyamembandingkandua model saja,sepertiresiprokaldanbiasa,
tetapidapat pula menambahkan model pembelajaran lain yang kemudianketiga
model tersebutdapatdiujisecarabersama-samauntukmendapatkan model yang
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, dkk. 2010. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Apriyani, Nur. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dalam pembelajaran menulis poster. Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung.
Arends, R. I. 2008. Learning to Teach Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arifin, Zaenal, dkk. 2009 Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika Pressindo.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Badudu, J.S. 1985. Pelik Pelik Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Prima. Bagus Putrayasa, Ida. 2009. Kalimat Efektif (Diksi, Struktur, dan Logika).
Bandung: Refika Aditama.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Balai Pustaka.
Kosasih, E, dkk. 2013.Mandiri Bahasa Indonesia SMP. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kosasih, E, dkk. 2013. Mandiri Bahasa Indonesia SMA. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kosasih, E. 2002. Kompetensi Ketatabahasaan. Bandung: CV. Yrama Widya. Kunandar. 2013. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan Kurikulum 2013) Suatu Pendekatan Praktis Disertai dengan Contoh. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Nuh, Mohammad. 2013. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan. Jakarta: Politekni Negeri Media Kreatif.
Nurgiyantoro, Burhan.2001 (ed. pertama). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2005. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Bandung: Pustaka Setia.
Rahardi, Kunjana. 2010. Teknik-Teknik Pengembangan Paragraf Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Riduwan. 2008. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sadikin, Muhammad. 2011. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Bekasi: Laskar Aksara.
Saepul. 2009. Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Siswa Melalui Strategi Belajar Berbasis Masalah (Problem Based Learning). Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung.
Sanjaya, Wina. 2012. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sastromiharjo, A. 2009. Inovasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia., dalam Bahasa dan Sastra dalam Perspektif Pendidikan. Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Shiva, Virly. 2012. Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita melalui Model Problem Based Learning. Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning ( Teori dan Aplikasi PAIKEM).
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tarigan, Henry G. 1994. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Wena, Made, 2009. Startegi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: PT Bumi Aksara.