1
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS ALUE BILIE
KECAMATAN DARUL MAKMUR KABUPATEN NAGAN RAYA
Aja Putri
1, Afifah
2Xi + 59 halaman, 8 tabel, 8 lampiran
Latar Belakang : Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting menuju kehamilan yang sehat. Pemeriksaan kehamilan merupakan hal yang wajib di lakukan oleh para ibu hamil. Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan melalui dokter kandungan atau bidan dengan minimal pemeriksaan 4 kali selama kehamilan yaitu pada usia kehamilan trimester pertama, trimester kedua dan dua kali pada kehamilan trimester ketiga. Namun ada baiknya pemeriksaan kehamilan dilakukan sebulan sekali hingga usia 6 bulan, sebulan dua kali pada usia 7-8 bulan dan seminggu sekali ketika usia kandungan menginjak 9 bulan..
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan ANC Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014.
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah Penelitian Analitik dengan desain atau Cross- Sectional studi. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan antenatal care ibu hamil di Puskesmas Alue Bilie.
Hasil Penelitian :Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan antara pengetahuan, sikap dan dukungan suami dengan kunjungan ANC pada ibu hamil di Puskesmas Alue Bilie. Jenis penelitian yang dilakukan yaitu analitik dengan pendekatan cross sectional.
Penelitian ini di laksanakan sejak tanggal 10 sampai dengan 25 Februari tahun 2014. Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan rumus chi-square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kunjungan ANC dengan p value (0,043), tidak ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan kunjungan ANC dengan p value (0,205). Tidak ada hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan kunjungan ANC dengan p value (0,522). Harapan penulis agar penelitian ini dapat menjadi masukan bagi penulis, petugas kesehatan dan masyarakat khususnya pasangan usia subur.
PENDAHULUAN
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Bila dihitung dari fase fertilitas hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan berlangsung dalam
tiga trimester, trimester satu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawirohardjo, 2009)
Menurut World Health
Organization (WHO) kematian maternal
ialah kematian seorang wanita waktu hamil
atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya
kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari
tuanya kehamilan dan tindakan yang
dilakukan untuk mengahiri kehamilan.
2 Angka kematian yang tinggi setengah abad yang lalu umumnya mempunyai dua sebab pokok yaitu, masih kurangnya pengetahuan mengenai sebab-sebab dan penaggulangan komplikasi-komplikasi penting dalam kehamilan, persalinan, serta nifas.
Kurangnya pengertian dan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi, dan kurang meratanya pelayanan kebidanan yang baik bagi semua yang hamil (Prawirohardjo, 2009)
Millenium Development Goals (MDGs) 2008, terdapat Delapan tujuan salah satu tujuannya yaitu Meningkatkan Kesehatan Ibu yang terdapat dalam tujuan ke 5A. Setiap tahun sekitar 20.000 perempuan di Indonesia meninggal akibat komplikasi kehamilan. Target MDGs adalah sekitar 110/100.000 kelahiran. Dalam target 5A menurunkan Angka Kematian Ibu dari tahun 1990, 390/100.000 kelahiran, saat ini menjadi 307/100.000 kelahiran, dan target 2015 yaitu 110/100.000 kelahiran (Stakler, 2008)
Di Indonesia AKI masih cukup tinggi, menurut data dari Kemenkes RI tahun 2013 jumlah kasus AKI adalah 307/100.000 kelahiran hidup. Jauh dibawah target nasional yaitu 102/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan di Provinsi Jawa Tengah Angka Kematian Ibu (AKI) 115/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2008, mengalami penurunan sebesar 98/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2009 (Dinas Provinsi Jawa Tengah, 2010). Di Kabupaten Purbalingga jumlah AKI tahun 2009 mencapai 122/100.000 kelahiran hidup.
Menurut Depkes RI (2005) Pelayanan antenatal adalah pemeriksaan kesehatan ibu hamil sesuai standar pada masa kehamilan oleh tenaga kesehatan yang terampil dan professional (dokter spesialis, bidan, perawat). Kunjungan antenatal yang ditetapkan pemerintah pusat selama kehamilan minimal empat kali kunjungan
dengan frekuensi satu kali pada trimester pertama (K1), satu kali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga (K4). Standar pelayanan ANC meliputi 7T yaitu, timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, ukur TFU, pemberian imunisasi TT, Tablet Fe, Temu wicara (Saefuddin, 2006)
Melakukan asuhan antenatal care yang sesuai, diperlukan untuk mengenali perubahan fisiologik yang terkait dengan proses kehamilan. Dengan pemeriksaan tersebut, penolong atau petugas kesehatan dapat mengambil tindakan yang tepat dan perlu untuk memperoleh luaran yang optimal dari kehamilan dan persalinan (Prawirohardjo, 2009).
Di Indonesia target cakupan ANC sebesar 84%. Presentase cakupan kunjungan ibu hamil K1 dan K4 dari tahun 2004-2009 terus meningkat. Pada tahun 2009 K4 tertinggi adalah DKI Jakarta (96,53%) dan yang terendah adalah Papua Barat (10,55%).
Sejak tahun 2004-2009 kesenjangan anatara K1 dan K4 cenderung menyempit, artinya ibu hamil yang melakukan pemeriksaan pertama (K1) terus melanjutkan kunjungan ke-4 (K4) (Pusat Data dan Survelialis Epidimiologi, 2009).
Untuk pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Provinsi Aceh tahun 2013 adalah 64,7% (Sumber: Tabel IIS G1), sedangkan target diharapkan sesuai indikator Indonesia Sehat/SPM adalah 90%, bila dilihat berdasarkan kabupaten/kota maka cakupan yang terendah yaitu Kabupaten Aceh Selatan yaitu 23,60%, Aceh Tenggara 43,08%, Nagan Raya 50,43%. Cakupan yang tertinggi Kota Sabang yaitu 87,23%, Bener Meriah 80,80%, Aceh Tamiang 78,81%.
Dengan demikian untuk program
persalinan oleh tenaga kesehatan di
Kabupaten/Kota pada tahun 2013 belum ada
yang yang mencapai target. Cakupan K1 dan
K4 Cakupan pelayanan antenatal dapat
3 dipantau melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil (K1) dengan standar 5T yang menggambarkan aksessibilitas sementara itupelayanan ibu hamil(K4) minimal 4 kali memeriksakehamilannya pada petugas kesehatanyaitu ANC satukali pada semester I, ANC duakali pada semester II, ANC satu kali pada semester III. Bila seorang ibu hamil tidak memenuhi syarat tersebut maka tidak dihitung sebagai K4sehingga hal inilah yang cenderung menyebabkan perbedaan antara K1,K4 dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan cukup tinggi.
Cakupan K1 pada tahun 2013 adalah 84,30%, sedangkan cakupan K4 tahun 2013 adalah 80,1%.
Berdasarkan studi pendahuluan di Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya tanggal 25- 26 Juni 2013 dengan wawancara pada 10 ibu hamil didapatkan bahwa 6 (60 %) ibu mengatakan tidak pernah diantar untuk melakukan antenatal care, hal ini dikarenakan sebagian besar suami bekerja sebagai swasta atau instansi terkait, tempat kerja yang jauh dari rumah, dan kurangnya pengetahuan tentang antenatal care, 4 (40%) ibu mendapatkan dukungan dari suami dan termotivasi untuk melakukan antenatal care.
Kurangnya dukungan suami dalam melakukan antenatal care disebabkan oleh suami sibuk bekerja sehingga tidak mempunyai waktu untuk mengantarkan ibu, pengetahuan suami yang kurang tentang manfaat antenatal care. Kurangnya dukungan suami dapat menyebabkan ibu kurang teratur melakukan antenatal care.
Selain itu, keteraturan ibu melakukan antenatal care dipengaruhi oleh pendidikan, umur, paritas, dukungan keluarga, pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya antenatal care, status ekonomi, jarak pelayanan kesehatan yang sulit dijangkau, serta alat transportasi.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “ Faktor-faktor yang mempengaruhi Kunjungan Antenatal Care (ANC) pada Ibu Hamil di Pukesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014 ”.
Rumusan Masalah
“Apakah Ada Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan ANC pada ibu hamil di puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014”.
Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan antenatal care (ANC) pada ibu hamil di Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk Mengetahui pengaruh pengetahuan ibu hamil terhadap kunjungan antenatal care (ANC) di Puskesmas Alue bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya.
b. Untuk Mengetahui pengaruh sikap ibu hamil terhadap kunjungan antenatal care (ANC) Pada ibu hamil di Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya.
c. Untuk Mengetahui pengaruh
dukungan suami ibu hamil terhadap
kunjungan antenatal care (ANC)
Pada Ibu Hamil di Puskesmas Alue
Bilie Kecamatan Darul Makmur
Kabupaten Nagan Raya.
4 3. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi
Sebagai bahan pustaka atau referensi bagi peneliti selanjutnya, di harapkan akan memberikan manfaat sebagai bahan masukan dan pengetahuan bagi mahasiswi.
2. Bagi Ibu Hamil ( Responden )
Meningkatkan pengetahuan ibu hamil terutama dalam hal pemeriksaan kehamilan (ANC) sehingga kesadaran ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dengan sesuai.
3. Bagi Penulis
Menerapkan metodelogi penelitian dan memperdalam pengetahuan serta menambah keterampilan peneliti
dalam hal pemeriksaan
antenatalsehingga nantinya dapat digunakan sebagai bekal peneliti dalam memberikan pelayanan ANC pada pasien.
4. Bagi Puskesmas
Sebagai Acuan dalam Menyusun Kebijakan untuk memberikan Informasi tentang Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan di Wilayah Puskesmas Alue Bilie Tahun 2014.
5. Bagi Praktisi
a. Manfaat bagi Program/Dinas Kesehatan agar dapat memberikan Informasi dan masukkan bagi Perencanaan Program pada Dinas Kesehatan.
b. Manfaat bagi Tenaga Kesehatan agar meningkatkan kualitas pelayanan pemeriksaan kehamilan.
c. Manfaat Bagi Masyarakat sebagai upaya peningkatan pengetahuan tentang kesehatan Ibu, Anak dan manfaat pemeriksaan kehamilan dalam upaya mencegah kematian Ibu.
Kerangka Konsep
Independen dependen
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Hipotesis
1. Adanya pengaruh Pengetahuan Ibu Hamil dengan Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Alue Bilie.
2. Adanya pengaruh sikap dengan Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Alue Bilie.
3. Adanya pengaruh Dukungan Suami dengan Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Alue Bilie.
METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Analitik dengan desain atau Cross-Sectional studi. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan antenatal care ibu hamil di Puskesmas Alue Bilie.
Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi dalam penelitian adalah semua ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal care di Wilayah Kerja Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya sebanyak 35 orang
2. Sampel Pengetahuan
Sikap
Dukungan Suami
Kunjungan
ANC
5 Sampel dalam penelitian ini
adalah Ibu Hamil Yang melakukan kunjungan Antenatal Care pada puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tehnik yang dipakai dalam pengambilan sampel adalah accidental sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengambil kasus atau responden sebanyak 276 orang
Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur yang terdiri dari 12 Desa Induk dan 3 Desa Defenitif.
2. Waktu Penelitian
Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 s./d 25 Februari 2014.
A. Metode Pungumpulan Data 1. Data Primer
ata primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden dengan teknik wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner yang telah disiapkan secara tertulis kepada responden untuk mendapatkan tanggapan, imformasi, jawaban dan data lainnya dengan mengisi kuesioner tersebut
2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Puskesmas Alue Bilie yang melakukan kunjungan antenatal.
Pengukuran
Untuk mengukur pengetahuan ibu hamil diukur dengan mengajukan 10 pertanyaan, dengan alternatif jawaban : jika jawaban ya diberi nilai 2 dan jika jawaban tidak diberi nilai 1 maka skor tertinggi 20 dan skor terendah 10
Untuk menilai aspek pengukuran pengetahuan menggunakan rumus Sudjana :
P =
BKRKeterangan :
P : nilai yang dicari R : nilai tertinggi – nilai terendah
BK : banyaknya kelas P =
2 021 0Pengetahuan ibu hamil tentang kunjungaan antenatal care dikatakan Baik >5
Kurang ≤5
Untuk mengukur sikap ibu tentang kunjungan antenatal care dengan mengajukan 10 pertanyaan dengan alternative jawaban : jika menjawab ya diberi skor 2 jika menjawab tidak diberi nilai 1
Untuk kategori sikap ibu hamil dengan kunjungan antenatal care digunakan rumus sudjana :
P =
BKRKeterangan :
P : nilai yang dicari R : nilai tertinggi – nilai terendah
BK : banyaknya kelas P =
2 021 0Sikap ibu hamil tentang kunjungaan antenatal care dikatakan
Baik >5 Kurang ≤5
Untuk kategori dukungan suami dengan kunjungan antenatal care digunakan rumus sudjana :
P =
BKRKeterangan :
P : nilai yang dicari
R : nilai tertinggi – nilai
terendah
6 BK : banyaknya kelas
P =
2 021 0Dukungan suami pada ibu hamil tentang kunjungaan antenatal care dikatakan
Baik >5 Kurang ≤5 Analisa Data
1. Analisis Univariat (uji satu variabel) Dilakukan dengan membuat table dan distribusi frekuensi masing- masing variable yaitu variable bebas dan variable terikat. Analisa ini digunakan untuk mengetahui pengaruh factor sosial ekonomi terhadap kunjungan antenatal care ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya..
2. Analisis Bivariat (uji dua variabel) Dilakukan terhadap dua variable yang diduga berhubungan atau berkorelasi, analisa ini untuk mengetahui hubungan antara variable bebas dan terikat agar dapat menentukan tingkat hubungan antara variable tersebut.
HASIL PENELITIAN Analisis Univariat
Tabel 4.1
Distribusi responden berdasarkan pengetahuan di Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten
Nagan Raya Tahun 2014
No Pengetahuan Frekuensi %
1 Baik 27 67,5
2 Kurang 13 32,5
Jumlah 40 100
Sumber : Data Primer Diolah 2014
Berdasarkan Tabel 4.1 diatas terlihat bahwa kebanyakan dari 40 responden berpengetahuan baik yaitu sebanyak 27 orang (67,5%), selebihnya berpengetahuan kurang sebanyak 13 orang (32,5%).
Tabel 4.2
Distribusi responden berdasarkan sikap di Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya
Tahun 2014
No Sikap Frekuensi %
1 Baik 19 47,5
2 Kurang 21 52,5
Jumlah 40 100
Sumber : Data Primer Diolah 2014
Berdasarkan Tabel 4.2 diatas terlihat bahwa kebanyakan dari responden mempunyai sikap yang kurang baik yaitu sebanyak 21 orang (52,5%), selebihnya bersikap baik sebanyak 19 orang (47,5%).
Tabel 4.3.
Distribusi responden berdasarkan dukungan suami di Puskesmas Alue Bilie
Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014
No Dukungan Suami
Frekuensi %
1 Mendukung 17 42,5
2 Tidak
Mendukung
23 57,5
Jumlah 40 100
Sumber : Data Primer Diolah 2014
Berdasarkan Tabel 4.3 diatas terlihat
bahwa kebanyakan dari responden tidak
mendapatkan dukungan dari suami yaitu
sebanyak 23 orang (57,5%), .selebihnya
mendapat dukungan sebanyak 17 orang
(42,5%).
7 Tabel 4.4.
Distribusi responden berdasarkan kunjungan ANC di Puskesmas Alue Bilie
Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014
No Kunjungan ANC
Frekuensi %
1 Ya 20 50
2 Tidak 20 50
Jumlah 40 100
Sumber : Data Primer Diolah 2013