• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS ALUE BILIE KECAMATAN DARUL MAKMUR KABUPATEN NAGAN RAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS ALUE BILIE KECAMATAN DARUL MAKMUR KABUPATEN NAGAN RAYA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS ALUE BILIE

KECAMATAN DARUL MAKMUR KABUPATEN NAGAN RAYA

Aja Putri

1

, Afifah

2

Xi + 59 halaman, 8 tabel, 8 lampiran

Latar Belakang : Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting menuju kehamilan yang sehat. Pemeriksaan kehamilan merupakan hal yang wajib di lakukan oleh para ibu hamil. Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan melalui dokter kandungan atau bidan dengan minimal pemeriksaan 4 kali selama kehamilan yaitu pada usia kehamilan trimester pertama, trimester kedua dan dua kali pada kehamilan trimester ketiga. Namun ada baiknya pemeriksaan kehamilan dilakukan sebulan sekali hingga usia 6 bulan, sebulan dua kali pada usia 7-8 bulan dan seminggu sekali ketika usia kandungan menginjak 9 bulan..

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan ANC Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014.

Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah Penelitian Analitik dengan desain atau Cross- Sectional studi. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan antenatal care ibu hamil di Puskesmas Alue Bilie.

Hasil Penelitian :Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan antara pengetahuan, sikap dan dukungan suami dengan kunjungan ANC pada ibu hamil di Puskesmas Alue Bilie. Jenis penelitian yang dilakukan yaitu analitik dengan pendekatan cross sectional.

Penelitian ini di laksanakan sejak tanggal 10 sampai dengan 25 Februari tahun 2014. Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan rumus chi-square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kunjungan ANC dengan p value (0,043), tidak ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan kunjungan ANC dengan p value (0,205). Tidak ada hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan kunjungan ANC dengan p value (0,522). Harapan penulis agar penelitian ini dapat menjadi masukan bagi penulis, petugas kesehatan dan masyarakat khususnya pasangan usia subur.

PENDAHULUAN

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

Bila dihitung dari fase fertilitas hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan berlangsung dalam

tiga trimester, trimester satu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawirohardjo, 2009)

Menurut World Health

Organization (WHO) kematian maternal

ialah kematian seorang wanita waktu hamil

atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya

kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari

tuanya kehamilan dan tindakan yang

dilakukan untuk mengahiri kehamilan.

(2)

2 Angka kematian yang tinggi setengah abad yang lalu umumnya mempunyai dua sebab pokok yaitu, masih kurangnya pengetahuan mengenai sebab-sebab dan penaggulangan komplikasi-komplikasi penting dalam kehamilan, persalinan, serta nifas.

Kurangnya pengertian dan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi, dan kurang meratanya pelayanan kebidanan yang baik bagi semua yang hamil (Prawirohardjo, 2009)

Millenium Development Goals (MDGs) 2008, terdapat Delapan tujuan salah satu tujuannya yaitu Meningkatkan Kesehatan Ibu yang terdapat dalam tujuan ke 5A. Setiap tahun sekitar 20.000 perempuan di Indonesia meninggal akibat komplikasi kehamilan. Target MDGs adalah sekitar 110/100.000 kelahiran. Dalam target 5A menurunkan Angka Kematian Ibu dari tahun 1990, 390/100.000 kelahiran, saat ini menjadi 307/100.000 kelahiran, dan target 2015 yaitu 110/100.000 kelahiran (Stakler, 2008)

Di Indonesia AKI masih cukup tinggi, menurut data dari Kemenkes RI tahun 2013 jumlah kasus AKI adalah 307/100.000 kelahiran hidup. Jauh dibawah target nasional yaitu 102/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan di Provinsi Jawa Tengah Angka Kematian Ibu (AKI) 115/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2008, mengalami penurunan sebesar 98/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2009 (Dinas Provinsi Jawa Tengah, 2010). Di Kabupaten Purbalingga jumlah AKI tahun 2009 mencapai 122/100.000 kelahiran hidup.

Menurut Depkes RI (2005) Pelayanan antenatal adalah pemeriksaan kesehatan ibu hamil sesuai standar pada masa kehamilan oleh tenaga kesehatan yang terampil dan professional (dokter spesialis, bidan, perawat). Kunjungan antenatal yang ditetapkan pemerintah pusat selama kehamilan minimal empat kali kunjungan

dengan frekuensi satu kali pada trimester pertama (K1), satu kali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga (K4). Standar pelayanan ANC meliputi 7T yaitu, timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, ukur TFU, pemberian imunisasi TT, Tablet Fe, Temu wicara (Saefuddin, 2006)

Melakukan asuhan antenatal care yang sesuai, diperlukan untuk mengenali perubahan fisiologik yang terkait dengan proses kehamilan. Dengan pemeriksaan tersebut, penolong atau petugas kesehatan dapat mengambil tindakan yang tepat dan perlu untuk memperoleh luaran yang optimal dari kehamilan dan persalinan (Prawirohardjo, 2009).

Di Indonesia target cakupan ANC sebesar 84%. Presentase cakupan kunjungan ibu hamil K1 dan K4 dari tahun 2004-2009 terus meningkat. Pada tahun 2009 K4 tertinggi adalah DKI Jakarta (96,53%) dan yang terendah adalah Papua Barat (10,55%).

Sejak tahun 2004-2009 kesenjangan anatara K1 dan K4 cenderung menyempit, artinya ibu hamil yang melakukan pemeriksaan pertama (K1) terus melanjutkan kunjungan ke-4 (K4) (Pusat Data dan Survelialis Epidimiologi, 2009).

Untuk pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Provinsi Aceh tahun 2013 adalah 64,7% (Sumber: Tabel IIS G1), sedangkan target diharapkan sesuai indikator Indonesia Sehat/SPM adalah 90%, bila dilihat berdasarkan kabupaten/kota maka cakupan yang terendah yaitu Kabupaten Aceh Selatan yaitu 23,60%, Aceh Tenggara 43,08%, Nagan Raya 50,43%. Cakupan yang tertinggi Kota Sabang yaitu 87,23%, Bener Meriah 80,80%, Aceh Tamiang 78,81%.

Dengan demikian untuk program

persalinan oleh tenaga kesehatan di

Kabupaten/Kota pada tahun 2013 belum ada

yang yang mencapai target. Cakupan K1 dan

K4 Cakupan pelayanan antenatal dapat

(3)

3 dipantau melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil (K1) dengan standar 5T yang menggambarkan aksessibilitas sementara itupelayanan ibu hamil(K4) minimal 4 kali memeriksakehamilannya pada petugas kesehatanyaitu ANC satukali pada semester I, ANC duakali pada semester II, ANC satu kali pada semester III. Bila seorang ibu hamil tidak memenuhi syarat tersebut maka tidak dihitung sebagai K4sehingga hal inilah yang cenderung menyebabkan perbedaan antara K1,K4 dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan cukup tinggi.

Cakupan K1 pada tahun 2013 adalah 84,30%, sedangkan cakupan K4 tahun 2013 adalah 80,1%.

Berdasarkan studi pendahuluan di Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya tanggal 25- 26 Juni 2013 dengan wawancara pada 10 ibu hamil didapatkan bahwa 6 (60 %) ibu mengatakan tidak pernah diantar untuk melakukan antenatal care, hal ini dikarenakan sebagian besar suami bekerja sebagai swasta atau instansi terkait, tempat kerja yang jauh dari rumah, dan kurangnya pengetahuan tentang antenatal care, 4 (40%) ibu mendapatkan dukungan dari suami dan termotivasi untuk melakukan antenatal care.

Kurangnya dukungan suami dalam melakukan antenatal care disebabkan oleh suami sibuk bekerja sehingga tidak mempunyai waktu untuk mengantarkan ibu, pengetahuan suami yang kurang tentang manfaat antenatal care. Kurangnya dukungan suami dapat menyebabkan ibu kurang teratur melakukan antenatal care.

Selain itu, keteraturan ibu melakukan antenatal care dipengaruhi oleh pendidikan, umur, paritas, dukungan keluarga, pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya antenatal care, status ekonomi, jarak pelayanan kesehatan yang sulit dijangkau, serta alat transportasi.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “ Faktor-faktor yang mempengaruhi Kunjungan Antenatal Care (ANC) pada Ibu Hamil di Pukesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014 ”.

Rumusan Masalah

“Apakah Ada Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan ANC pada ibu hamil di puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014”.

Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan antenatal care (ANC) pada ibu hamil di Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk Mengetahui pengaruh pengetahuan ibu hamil terhadap kunjungan antenatal care (ANC) di Puskesmas Alue bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya.

b. Untuk Mengetahui pengaruh sikap ibu hamil terhadap kunjungan antenatal care (ANC) Pada ibu hamil di Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya.

c. Untuk Mengetahui pengaruh

dukungan suami ibu hamil terhadap

kunjungan antenatal care (ANC)

Pada Ibu Hamil di Puskesmas Alue

Bilie Kecamatan Darul Makmur

Kabupaten Nagan Raya.

(4)

4 3. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi

Sebagai bahan pustaka atau referensi bagi peneliti selanjutnya, di harapkan akan memberikan manfaat sebagai bahan masukan dan pengetahuan bagi mahasiswi.

2. Bagi Ibu Hamil ( Responden )

Meningkatkan pengetahuan ibu hamil terutama dalam hal pemeriksaan kehamilan (ANC) sehingga kesadaran ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dengan sesuai.

3. Bagi Penulis

Menerapkan metodelogi penelitian dan memperdalam pengetahuan serta menambah keterampilan peneliti

dalam hal pemeriksaan

antenatalsehingga nantinya dapat digunakan sebagai bekal peneliti dalam memberikan pelayanan ANC pada pasien.

4. Bagi Puskesmas

Sebagai Acuan dalam Menyusun Kebijakan untuk memberikan Informasi tentang Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan di Wilayah Puskesmas Alue Bilie Tahun 2014.

5. Bagi Praktisi

a. Manfaat bagi Program/Dinas Kesehatan agar dapat memberikan Informasi dan masukkan bagi Perencanaan Program pada Dinas Kesehatan.

b. Manfaat bagi Tenaga Kesehatan agar meningkatkan kualitas pelayanan pemeriksaan kehamilan.

c. Manfaat Bagi Masyarakat sebagai upaya peningkatan pengetahuan tentang kesehatan Ibu, Anak dan manfaat pemeriksaan kehamilan dalam upaya mencegah kematian Ibu.

Kerangka Konsep

Independen dependen

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Hipotesis

1. Adanya pengaruh Pengetahuan Ibu Hamil dengan Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Alue Bilie.

2. Adanya pengaruh sikap dengan Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Alue Bilie.

3. Adanya pengaruh Dukungan Suami dengan Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Alue Bilie.

METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Analitik dengan desain atau Cross-Sectional studi. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan antenatal care ibu hamil di Puskesmas Alue Bilie.

Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah semua ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal care di Wilayah Kerja Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya sebanyak 35 orang

2. Sampel Pengetahuan

Sikap

Dukungan Suami

Kunjungan

ANC

(5)

5 Sampel dalam penelitian ini

adalah Ibu Hamil Yang melakukan kunjungan Antenatal Care pada puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tehnik yang dipakai dalam pengambilan sampel adalah accidental sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengambil kasus atau responden sebanyak 276 orang

Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur yang terdiri dari 12 Desa Induk dan 3 Desa Defenitif.

2. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 s./d 25 Februari 2014.

A. Metode Pungumpulan Data 1. Data Primer

ata primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden dengan teknik wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner yang telah disiapkan secara tertulis kepada responden untuk mendapatkan tanggapan, imformasi, jawaban dan data lainnya dengan mengisi kuesioner tersebut

2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Puskesmas Alue Bilie yang melakukan kunjungan antenatal.

Pengukuran

Untuk mengukur pengetahuan ibu hamil diukur dengan mengajukan 10 pertanyaan, dengan alternatif jawaban : jika jawaban ya diberi nilai 2 dan jika jawaban tidak diberi nilai 1 maka skor tertinggi 20 dan skor terendah 10

Untuk menilai aspek pengukuran pengetahuan menggunakan rumus Sudjana :

P =

BKR

Keterangan :

P : nilai yang dicari R : nilai tertinggi – nilai terendah

BK : banyaknya kelas P =

2 021 0

Pengetahuan ibu hamil tentang kunjungaan antenatal care dikatakan Baik >5

Kurang ≤5

Untuk mengukur sikap ibu tentang kunjungan antenatal care dengan mengajukan 10 pertanyaan dengan alternative jawaban : jika menjawab ya diberi skor 2 jika menjawab tidak diberi nilai 1

Untuk kategori sikap ibu hamil dengan kunjungan antenatal care digunakan rumus sudjana :

P =

BKR

Keterangan :

P : nilai yang dicari R : nilai tertinggi – nilai terendah

BK : banyaknya kelas P =

2 021 0

Sikap ibu hamil tentang kunjungaan antenatal care dikatakan

Baik >5 Kurang ≤5

Untuk kategori dukungan suami dengan kunjungan antenatal care digunakan rumus sudjana :

P =

BKR

Keterangan :

P : nilai yang dicari

R : nilai tertinggi – nilai

terendah

(6)

6 BK : banyaknya kelas

P =

2 021 0

Dukungan suami pada ibu hamil tentang kunjungaan antenatal care dikatakan

Baik >5 Kurang ≤5 Analisa Data

1. Analisis Univariat (uji satu variabel) Dilakukan dengan membuat table dan distribusi frekuensi masing- masing variable yaitu variable bebas dan variable terikat. Analisa ini digunakan untuk mengetahui pengaruh factor sosial ekonomi terhadap kunjungan antenatal care ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya..

2. Analisis Bivariat (uji dua variabel) Dilakukan terhadap dua variable yang diduga berhubungan atau berkorelasi, analisa ini untuk mengetahui hubungan antara variable bebas dan terikat agar dapat menentukan tingkat hubungan antara variable tersebut.

HASIL PENELITIAN Analisis Univariat

Tabel 4.1

Distribusi responden berdasarkan pengetahuan di Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten

Nagan Raya Tahun 2014

No Pengetahuan Frekuensi %

1 Baik 27 67,5

2 Kurang 13 32,5

Jumlah 40 100

Sumber : Data Primer Diolah 2014

Berdasarkan Tabel 4.1 diatas terlihat bahwa kebanyakan dari 40 responden berpengetahuan baik yaitu sebanyak 27 orang (67,5%), selebihnya berpengetahuan kurang sebanyak 13 orang (32,5%).

Tabel 4.2

Distribusi responden berdasarkan sikap di Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya

Tahun 2014

No Sikap Frekuensi %

1 Baik 19 47,5

2 Kurang 21 52,5

Jumlah 40 100

Sumber : Data Primer Diolah 2014

Berdasarkan Tabel 4.2 diatas terlihat bahwa kebanyakan dari responden mempunyai sikap yang kurang baik yaitu sebanyak 21 orang (52,5%), selebihnya bersikap baik sebanyak 19 orang (47,5%).

Tabel 4.3.

Distribusi responden berdasarkan dukungan suami di Puskesmas Alue Bilie

Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014

No Dukungan Suami

Frekuensi %

1 Mendukung 17 42,5

2 Tidak

Mendukung

23 57,5

Jumlah 40 100

Sumber : Data Primer Diolah 2014

Berdasarkan Tabel 4.3 diatas terlihat

bahwa kebanyakan dari responden tidak

mendapatkan dukungan dari suami yaitu

sebanyak 23 orang (57,5%), .selebihnya

mendapat dukungan sebanyak 17 orang

(42,5%).

(7)

7 Tabel 4.4.

Distribusi responden berdasarkan kunjungan ANC di Puskesmas Alue Bilie

Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014

No Kunjungan ANC

Frekuensi %

1 Ya 20 50

2 Tidak 20 50

Jumlah 40 100

Sumber : Data Primer Diolah 2013

Berdasarkan Tabel 4.3 diatas terlihat bahwa antara responden yang melakukan kunjungan ANC dengan yang tidak melakukan kunjungan ANC berjumlah sama yaitu 20 orang (50%).

b. Analisis Bivariat Tabel 4.5

Pengaruh pengetahuan ibu hamil terhadap kunjungan ANC di Puskesmas

Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014

Pengetahua n

Kunjungan ANC Total Ya Tidak

f % f % f %

Baik 1

0 76,

9

3 23, 1

1 3

100

% Kurang 1

0

37 1 7

63 2 7

100

% Jumlah 2

0

50 2 0

50 4 0

100

% df= 1,ά = 0,05 < p value (0,043)

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa dari 40 responden yang di wawancarai, 17 orang (63%) berpengetahuan kurang dan tidak melakukan kunjungan ANC.

Dari hasil perhitungan Chi Square pada derajat kemaknaan 95 % (ά=0,05) diketahui bahwa nilai p value adalah 0,043 (< alfa).

Oleh karena itu Ho di tolak sehingga ada

pengaruh pengetahuan terhadap kunjungan ANC pada ibu hamil.

Tabel 4.6

Pengaruh sikap ibu hamil terhadap kunjungan ANC di Puskesmas Alue Bilie

Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014

Sikap

Kunjungan ANC Total Ya Tidak

f % f % f %

Baik 13 61,9 8 38,1 21 100%

Kurang 7 36,8 12 63,2 19 100%

Jumlah 20 50 20 50 40 100%

df= 1,ά = 0,05 < p value (0,205) Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa dari 40 responden yang di wawancarai, 13 orang (61,9%) mempunyai sikap yang baik dan melakukan kunjungan ANC serta 12 orang (63,2%) yang sikapnya kurang dan tidak melakukan kunjungan ANC.

Dari hasil perhitungan Chi Square pada derajat kemaknaan 95 % (ά=0,05) diketahui bahwa nilai p value adalah 0,205 (> alfa). Oleh karena itu Ho gagal di tolak sehingga tidak ada pengaruh sikap terhadap kunjungan ANC pada ibu hamil.

Tabel 4.7

Pengaruh dukungan suami terhadap kunjungan ANC pada ibu hamil di Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun

2014

Dukungan Suami

Kunjungan ANC Total Ya Tidak

f % f % f %

Mendukun g

1 0

43, 5

1 3

56, 5

2 3

100

%

Tidak 1 58, 7 41, 1 100

(8)

8 Mendukun

g

0 8 2 7 %

Jumlah 2 0

50 2 0

50 4 0

100

% df= 1,ά = 0,05 < p value (0,522).

Tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa dari 40 responden yang di wawancarai, 13 orang (56,5%) adanya dukungan suami tapi tidak melakukan kunjungan ANC.

Dari hasil perhitungan Chi Square pada derajat kemaknaan 95 % (ά=0,05) diketahui bahwa nilai p value adalah 0,522 (> alfa). Oleh karena itu Ho gagal di tolak sehingga tidak ada pengaruh dukungan suami terhadap kunjungan ANC pada ibu hamil.

Pembahasan

1. Pengetahuan ibu hamil terhadap kunjungan ANC

Hasil penelitian menujukan bahwa dari 40 responden mayoritas pengetahuan Ibu hamil tentang ANC masih kurang sebanyak 13 orang (32,5

%), baik 27 responden (67,5 %) .

Menurut Notoatmodjo (2010) mengemukakan bahwa sebelum orang mengadopsi prilaku baru didalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan yakni kesadaran (awareness), yaitu dimana seseorang menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek), tertarik (interest) dimana seseorang mulai tertarik terhadap stimulus, menilai (evaluation) terhadap baik atau tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya mencoba (tirai) dimana seseorang telah mulai mencoba perilaku baru (adaption) dimana subjek telah berprilaku baru sesuai dengan pengetahuan kesadaran sikapnya terhadap stimulus.

Peningkatan pengetahuan tidak selalu meyebabkan perubahan perilaku

namun hubungan positif antara kedua variabel tersebut didalam sejumlah penelitian. Pengetahuan tertentu tentang kesehatan mungkin penting sebelum suatu tindakan kesehatan terjadi tetapi tindakan kesehatan yang diharapkan mungkin tidak akan terjadi kecuali apabila seseorang mendapat isyarat yang cukup kuat untuk memotivasinya, bertindak atas dasar pengetahuan yang dimilikinya. Pengetahuan merupakan faktor penting dalam menghasilkan perubahan namun tidak memadai dalam perubahan perilaku kesehatan.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan bahwa mayoritas ibu hamil terhadap ANC di puskesmas Alue Bilie tentang ANC masih kurang, sehingga mereka belum begitu memahami apa yang terjadi pada saat haid pertama kali datang.

2. Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kunjungan ANC

Hasil penelitian di dapatkan bahwa responden yang kungan ANC pada puskesmas Alue BilieKecamatan Darul Makmur yang kurang memahami tentang kunjungan ANC terdapat 21 orang (52,5

%) memiliki pengetahuan yang kurang, dan 19 orang (47.5 %) pengetahuan yang baik n dari 40 orang responden yang ada kunjungan terhadap informasi tentang ANC di puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya.

Hal ini sesuai dengan yang peneliti

lakukan bahwa mayoritas remaja putri di

Dusun Karya Sejahtera 11-16

tahun.dimana pada usia tersebut

pengetahuan ataupun informasi tentang

menarche sudah mulai dipahami karena

diusia ini rata-rata sudah mengalami

menarche.

(9)

9 3. Pengetahuan Sikap Ibu Hamil

Terhadap Kunjungan ANC Hasil penelitian menunjukan bahwa responden yang yang mempengaruhi siap Ibu Hamil terhadap kunjungan ANC yang tidak mengdukung terdapat 8 orang (38.1

%) yang tidak memiliki dukungan tentang sikap ibu hamil, dan 12 orang yang mendapatkan dukungan terhadap ANC terdapat 13 orang tentang sikap ibu hamil yang berkunjung ke puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya.

Hal ini sependapat juga dengan Notoatmodjo (2010), menyatakan bahwa sumber informasi adalah segala sesuatu yang menjadi perantara dalam menyampaikan informasi, media informasi untuk komunikasi massa.

Sumber informasi dapat diperoleh melalui media cetak (surat kabar, majalah), media elektronik (Televisi, radio, internet) dan melalui kegiatan tenaga kesehatan seperti pelatihan yang diadakan (Dokter, Perawat, Bidan).

Hal ini sesuai dengan yang peneliti lakukan bahwa remaja putri mendapatkan informasi dari orang tua, teman dan tenaga kesehatan Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Bila seseorang banyak memperoleh informasi maka ia cenderung mempunyai pengetahuan yang lebih luas.

a. Pengetahuan

Tingginya angka kematian ibu sebenarnya dapat di cegah dengan melakukan kunjungan ANC secara rutin, sehingga dapat di ketahui seandainya ada masalah-masalah pada kehamilan dan yang menjadi penyulit sewaktu melahirkan. Pengetahuan ibu hamil

terhadap kunjungan ANC kebanyakan baik. Walaupun pengetahuan responden baik, tapi juga bisa di pengaruhi oleh faktor-faktor yang lain yang menyebabkan mereka tidak melakukan pemeriksaan kehamilan pada tenaga kesehatan. Di antara penyebab lain tersebut misalnya tidak adanya kenderaan yang akan di gunakan untuk ke puskesmas. Dalam penelitian ini di temukan adanya pengaruh antara pengetahuan dengan pemeriksaan ANC pada ibu hamil. Hasil penelitian ini sama seperti penelitian Hidayatun di Desa Karang reja Kecamatan Kuta sari Kabupaten Purbalingga tahun 2011.

b. Sikap

Berdasarkan pengamatan peneliti, masyarakat masih menganggap pemeriksaan kehamilan tidak perlu di lakukan seandainya tidak ada suatu masalah yang menyangkut kehamilan tersebut. Sikap apatis ini tercermin dengan rendahnya kunjungan ibu hamil dalam pemeriksaan ANC.

Dalam penelitian ini tidak di temukan pengaruh antara sikap dengan pemeriksaan ANC. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Sutrisna di Desa Seumirah Kecamatan Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara tahun 2012.

c. Dukungan suami

Kebanyakan suami mendukung istrinya untuk melakukan pemeriksaan kehamilan, tapi tidak semua suami yang sempat untuk menemani istrinya melakukan pemeriksaan kehamilan. Hal ini di karenakan kesibukan suami yang rata-rata berstatus pekerja.

Dalam penelitian ini tidak di

temukan pengaruh antara dukungan

suami dengan pemeriksaan ANC pada

ibu hamil. Hasil penelitian ini sama

dengan hasil penelitian Wahyuni di Desa

Blang Dalam Kecamatan Paya bakong

Kabupaten Aceh Utara Tahun 2012.

(10)

10 KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil dan pembahasan yang telah dijelaskan dapat dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada pengaruh antara pengetahuan terhadap kunjungan ANC pada ibu hamil dengan p value (0,043).

2. Tidak ada pengaruh antara sikap terhadap kunjungan ANC pada ibu hamil dengan p value (0,205).

3. Tidak ada pengaruh antara dukungan suami terhadap kunjungan ANC pada ibu hamil dengan p value (0,522).

Saran

Dari kesimpulan yang telah diambil peneliti memberi saran sebagai berikut :

1. Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan pemeriksaan kehamilan, dan menerapkan ilmu yang sudah didapat di bangku kuliah serta lebih di kembangkan dan menambah pengalaman dalam penerapan pemeriksaan kehamilan.

2. Bagi Institusi Pelayanan

Lebih meningkatkan penyuluhan kepada ibu hamil di Puskesmas Alue Bilie.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Agar dapat memberikan materi penelitian yang lebih mendalam dan memantapkan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

4. Bagi Ibu Hamil/ Responden

Diharapkan ibu-ibu hamil dapat dan mau memeriksakan kehamilan untuk meningkatkan kunjungan K1 dan K4.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar dan Istarti, 2000. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan.

Graha Ilmu. Jakarta.

Depkes RI, 2008. Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Antenatal.

Jakarta.

Depkes RI, 2005. Pedoman pelayanan Antenatal di Tingkat Pelayanan Dasar. (PSW-KIA) Jakarta.

Depkes RI, 2002. Panduan Pelayanan Antenatal Care. Depkes RI. Jakarta.

Dewi dan Sunarsih, 2010. Panduan Bagi Ibu Hamil dan Melahirkan, Mitra Usaha. Yogyakarta.

Kusmiyati, dkk, 2008. Hubungan Antara Dukungan Suami Terhadap Motivasi Ibu Dalam Memeriksakan Kehamilan di Puskesmas Bathi Dolopo Madiun Provinsi Jawa Timur. Skripsi.

Mansjoer (2005). Bunga Rampai Obstetrik dan Ginekologi Sosial. Bina Pustaka. Jakarta.

Nasution (1999). Dukungan Suami dan Keluarga. Salemba Medika.

Jakarta.

Notoatmodjo, 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

Notoatmodjo, 2005. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Edisi revisi. Rineka Cipta. Jakarta.

Notoatmodjo, 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

Nursalam (2003). Metodologi Penelitian.

Salemba Medika. Jakarta.

Pusat Data dan Survelialis Epidimiologi, 2009.

Prawirohardjo, 2009. Studi Pemanfaatan

Pelayanan Antenatal Terhadap

Kelainan Kesehatan Pada Ibu

Hamil . www//http: Studi

Pemanfaatan go.id. di buka pada

tanggal 27 agustus 2013.

(11)

11 Saefuddin, A.B. 2006. Buku Panduan

Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

Saifuddin, 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka.

Jakarta.

Wawan dan Dewi, 2010. Ilmu Kandungan dan Keluarga Berencana. Salemba Medika. Jakarta.

Utami, 2008. Ilmu Kebidanan Penyakit

Kandungan dan Keluarga

Berencana. ECG. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Ia menjelaskan bahawa pihak berkuasa tempatan mempunyai ruang yang luas bagi menguruskan proses pembangunan yang mampan dengan mengambilkira pengukuhan aspek ekonomi, sosial

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan dengan menggunakan uji-t ternyata Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan

Menimbang, bahwa salah satu Kuasa Hukum Penggugat yang bernama ADVOKAT II., adalah Advokat Magang/ pemegang Izin Sementara Praktek Advokat, maka ia terikat dan

Perambahan hutan yang sangat intensif untuk dikonversi menjadi lahan pertanian oleh masyarakat di dalam Taman Nasional Lore Lindu (TNLL), khususnya di DAS Gumbasa sejak tahun

Tinjauan Pustaka berisi teori-teori yang mendukung dalam pelaksanaan penelitian antara lain statistik dan statistika, statistika deskriptif dan statistika

Setelah halaman materi gangguan pada peredaran darah selesai, layar tampilan akhir materi seperti pada gambar 4.7 akan muncul, dan pengguna dapat menekan tombol

Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang dihasilkan oleh karyawan atau kelompok sesuai dengan wewenang dan

1976 (TAC) serta Piagam ASEAN serta mendorong pihak-pihak untuk menyelesaikan sengketa mekanisme regional ASEAN dengan cara menempuh jalur diplomasi. Namun