• Tidak ada hasil yang ditemukan

Simbol dan makna tari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Simbol dan makna tari"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

4. Simbol dan makna tari

Pernahkah Anda mengalami kondisi, melihat tari dari awal sampai akhir, tetapi tidak dapat mengerti maksud dari tari yang Anda amati?. Kondisi tersebut dapat terjadi karena dua kemungkinan yaitu Anda tidak dapat menafsirkan makna yang ada di dalam simbol- simbol tari, atau tari yang Anda amati tidak memiliki simbol untuk ditafsirkan maknanya, karena tidak semua jenis tari memiliki simbol yang mengandung arti.

Tipe tari studi atau tipe tari murni, merupakan contoh tipe tari yang tidak memiliki simbol untuk ditafsirkan maknanya, karena gerak yang dikonstruksi dalam dua tipe tersebut adalah gerak-gerak indah hasil eksplorasi gerak tubuh, bukan kontruksi gerak- gerak yang mengandung makna yang disebut gerak maknawi. Pembahasan berikut ini difokuskan kepada simbol dan makna tari, untuk membantu Anda memahami makna dari simbol-simbol di dalam tari yang Anda amati.

Secara etimologi simbol berasal dari kata dalam bahasa Inggris symbol dan kata symbolicum dari bahasa Latin pengertian secara umum adalah memberikan kesan yang berarti atau menarik. Satoto (2000: 10) menjelaskan beberapa pengertian simbol berikut ini:

1. Simbol berasal dari kata symbolos dalam bahasa Yunani yang berati tanda atau ciri yang memeberitahukan sesuatu kepada orang lain;

2. Simbol atau lambang dalam Kamus Umum bahasa Indonesia karya W.J.S Purwodarminto adalah semacam tanda, lukisan, perkataan, lencana, dan sebagainya yang menyatakan sesuatu hal, atau mengandung maksud tertentu;

3. Simbol dalam kamus logika disebutkan oleh The Liang Gie adalah tanda buatan yang bukan berujud kata-kata untuk mewakili sesuatu dalambidang logika saja.

4. Simbol adalah sesuatu hal atau keadaan yang merupakan media pemahamn terhadap objek.

Dalam penjelasan selanjutnya, Satoto (2000 : 10-20) mengemukakan perbedaan antara isyarat, tanda dan simbol yang pada akhirnya memperjelas pengertian simbol atau lambang ialah sesuatu hal atau keadaan yang memimpin pemahaman subjek kepada objek. Tindakan manusia selalu menggunakan simbol-simbol untuk media komunikasi dengan sesamanya.

Komunikasi antar manusia selain menggunakan simbol bahasa juga dapat menggunakan bentuk lain, misalnya naskah, surat. Berupa isyarat misalnya bunyi lonceng , peluit, gerak tubuh, gembar, warna, patung-patung totem, candi-candi serta simbol dan isyarat lainnya yang digunakan untuk menyatakan perasaan, keinginan, kebutuhan atau untuk mendapatan keterangan dari pihak lain.

Simbol di dalam tari bukan hanya dalam bentuk benda tetapi juga dalam bentuk tindakan. Simbol dalam tari dalam bentuk benda misalnya (a) tema; (b) gerak ; (c) pola lantai; (d) ritme; (e) tempo dan irama gerak; (f) pola iringan; (g) tata rias; (h) warna, motif, atribut dalam busana; (i) properti; (j) dekorasi panggung; (k) warna lampu, serta simbol dalam elemen tari lainnya. Simbol dalam bentuk tindakan disebut dengan tindakan simbolis dapat berupa aturan-aturan dalam menari, misalnya (a) penari sebelum menari melakukan kewajiban berpuasa dan berdoa; (b) ketika penari sedang menari harus konsentrasi, bersungguh-sungguh, harus percaya diri namun tidak boleh sombong; dan (c) penari setelah menari berdoa karena telah melaksanakan kewajiban menari.

Simbol-simbol benda dan tindakan di dalam tari tersebut tidak akan bermakna apapun apabila tidak ditafsirkan. Kata ber-mak-na dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, artinya mempunyai (mengandung) arti penting (dalam). Oleh karena itu, simbol benda dan tindakan di dalam tari, harus ditafsirkan agar tari dapat diketahui maksudnya dan arti pentingnya bagi kehidupan manusia.

Simbol di dalam gerak dan sikap diam di dalam tari yang memiliki makna disebut dengan gesture atau gerak maknawi. Tari tradisional lebih banyak memiliki gesture atau gerak maknawi, dibandingkan dengan tari non tradisional. Contohnya:

1) Sikap sembah atau sikap anjali dalam tari tradisional , yaitu sikap kedua telapak tangan dikatupkan. Sikap tersebut berarti penghormatan kepada Dewa jika diangkat dikepala. Penghomatan kepada guru dan pertapa apabila diletakkan di depan wajah.

Penghormatan untuk teman apabila di depan dada;

2) Gerakan tangan ulap-ulap dalam tari Jawa (tari tradisional) , yaitu menggerakkan satu atau dua tangan di depan alis. Gerakan tersebut berarti melihat sesuatu dari jauh;

3) Gerakan tangan menusuk-nusuk dengan tombak dalam tari Berburu (tari tradisional) dari Irian Jaya. Gerakan tersebut berarti menggambarkan pemburu yang memporoleh hasil buruannya, tujuan untuk mempengaruhi secara magis agar hasil buruannya benar-benar banyak;

4) Gerak tangan dengan posisi tertentu untuk membedakan karakter dalam tari Jawa tradisional. Gerak tangan dengan posisi sejajar pinggang berarti karakter tari halus.

Gerak tangan dengan posisi sejajar perut berarti karakter tari gagah atau dinamis.

Gerak tangan dengan posisi sejajar lengan berarti karakter tari agresif atau kasar.

5) Sikap dan gerak tangan simetris dalam tari tradisional, yaitu sikap atau gerak tangan kanan dan kiri sama, berarti tokoh dalam tari memiliki karakter yang tenang dan berwibawa. Sebaliknya, sikap dan gerak tangan asimetris dalam tari tradisional, yaitu sikap atau gerak tangan bagian kanan dan kiri berbeda, berarti tokoh dalam tari ini memiliki karakter tidak tenang, lekas marah atau karakter yang dinamis;

6) Gerakan kepala, tangan, badan dan kaki dengan volume kecil dalam tari tradisional, berarti gerak untuk tari putri yang meberikan kesan halus dan lembut. Namun sebaliknya, gerakan kepala, tangan, badan dan kaki dengan volume besar dalam tari tradisional, berarti gerak untuk tari putra yang meberikan kesan gagah penuh energi; dan gesture atau gerak maknawi dari anggota tubuh lainnya dalam tari tradisional, seperti gerakan kaki, pandangan mata, gerak bola mata, gerak kelopak mata, gerak alis, gerak alis, gerak badan (torso) yang memiliki makna untuk di tafsirkan.

Simbol dalam atribut tari tradisional untuk membantu mengetahui status tokoh tari melalui atribut yang dikenakan, seperti contoh mahkota adalah simbol yang memiliki makna pemakainya adalah raja atau ratu. Motif kain yang dikenakan oleh penari juga dapat membantu mengetahui status tokoh tari. Motif kain parang besar memiliki makna pemakainya adalah raja, sedangkan motif kain lurik pemakainya adalah rakyat.

Memahami makna tari tradisional bukan berarti harus menafsirkan simbol dari satu elemen tari. Makna dalam tari tradisional seringkali dapat ditemukan dari simbol dalam berbagai elemen tari. Contoh makna tari Pakarena dari Sulawesi Selatan yang menggambarkan watak perempuan Gowa yang sopan, lembut, setia, patuh dan hormat kepada suami, diketahui dari simbol gerak tari yang dilakukan oleh penari yang penuh kelembutan, serius, hening dengan inner dynamik yang sepenuhnya, walaupun diiringi dengan musik yang sangat keras. Makna menggambarkan siklus kehidupan manusia dinyatakan dari gerakan berputar mengikuti arah jarum jam dan irama kehidupan dinyatakan dengan gerakan dengan level naik turun.

Tari non tradisional juga memiliki gesture atau gerak maknawi, walaupun tidak  sebanyak tari tradisional, tetapi penjelasan beberapa simbol dalam tari non tradisional yang dikemukakan oleh Mery (1965) berikut ini, membantu Anda dalam memahami maksud tari.

1) Badan manusia di bagi menjadi tiga bagian. Gerak apabila dilakukan di bagian dada ke atas, berarti ungkapan yang bersifat spiritual atau intelektual. Gerak apabila dilakukan dari bahu sampai pinggang bererti ungkapan emosional. Gerak dilakukan dari pinggang sampai bawah berarti vitalitas hidup;

2) Garis gerak bermacam-macam, diantaranya (a) simetris berarti ungkapan gerak untuk memberikan kesan sederhana dan kokoh, namun apabila banyak digunakan akan memberikan kesan membosankan; (b) asimetris berarti ungkapan gerak untuk memberikan kesan dinamis dan menarik; (c) garis gerak yang bertemu berarti ungkapan gerak untuk memberikan kesan berenergi dan vitalitas; dan (d) garis terpisah berarti ungkapan gerak untuk memberikan kesan halus dan lembut;

3) Volume gerak bermacam-macam (a) volume gerak besar dan terbuka berarti ungkapan gerak untuk memberikan kesan laki-laki; (b) volume gerak sedang berarti ungkapan gerak untuk memberikan kesan laki-laki yang halus; dan (c) volume gerak kecil dan tertutup berarti ungkapan gerak untuk memberikan kesan perempuan;

4) Pola gerak bermacam-macam (a) pola gerak datar berarti ungkapan gerak untuk memberikn kesan jujur, terbuka dan dangkal; (b) pola gerak vertikal keatas atau bawah berarti ungkapan gerak untuk memberikan kesan egosentris, menyerah; (c) pola gerak horisontal bererti ungkapan gerak untuk memberikan kesan ingin pergi;

(d) pola gerak bersilangan berarti ungkapan gerak untuk memberikan kesan kuat dan bingung; (e) tidak ada sedikitpun badan yang berpola bersilangan berarti ungkapan gerak untuk memberikan kesan tenang dan terbuka; (f) pola gerak lengkung berarti ungkapan gerak untuk memeberikan kesan manis; dan (g) pola gerak spiral berarti ungkapan gerak untuk memberikan kesan antar penari terilihat dekat.

Simbol di dalam tari tidak hanya ada di dalam gerak tari. Namun, simbol juga ada di dalam elemen tari lainnya, untuk diintepretasikan dan diketahui maknanya. Simbol dan makna biasanya merupakan hasil kesepakan dari suatu masyarakat setempat untuk memahami sesuatu, dapat sama atau tidak sama dengan masyarakat lainnya.

Berikut ini adalah contoh simbol dalam warna untuk membantu memahami karakter tokoh tari melalui warna busana atau warna properti yang dikenakan:

1) warna dibagi menjadi dua kategori yaitu warna hangat dan warna dingin. Merah, orage dan kuning termasuk dalam warna hangat yang dapat memberikan kesan menarik perhatian. Biru, hijau dan ungu adalah warna dingin yang cenderung redup dapat memberikan kesan rileks ( Ching dan Corky Binggeli, 2011 ;114)

2) warna dalam kostum tari bermacam-macam (a) warna merah merupakan simbol yang memiliki makna berani dan agresif; (b) warna kuning merupakan simbol yang memiliki makna keluhuran budi; (c) warna orange merupakan simbol memiliki makna semangat, bergairah ,menarik; dan (d) warna putih merupakan simbol yang memiliki makna suci dan bersih; (e) warna hijau dan biru merupakan simbol yang memiliki makna kedamaian ketentraman, keharmonisan.

 

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh daya tarik, keahlian, dan kredibilitas celebrity endorser terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda

Integrasi keilmuan dalam pembelajaran perlu dipikirkan dan diusahakan oleh guru PAI sebagai upaya mencetak peserta didik yang tidak hanya memiliki pemikiran cerdas secara

(Perkenalan adalah proses komunikasi di mana individu mengirimkan (secara sadar) atau menyampaikan (kadang-kadang tidak sengaja) informasi tentang struktur dan isi

11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh menyatakan perencanaan pembangunan Aceh/Kabupaten/Kota disusun secara komprehensif sebagai bagian dari sistem perencanaan

47l. Pada praktik di pemerintahan terdapat dana penelitian yang dimiliki oleh suatu instansi tertentu namun dana ini dapat digunakan untuk membiayai penelitian yang

Judul Skripsi : Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Bintang karya Tere Liye: Tinjauan Sosiologi Sastra dengan Implementasi Bahan Ajar di SMK Negeri 1

Ada dua tipe kolom beton bertulang yang digunakan yaitu kolom original (C-1) sebagai kolom kontrol dan kolom perkuatan CFRP sebanyak 1 lapis (C-1C) sebagai eksternal

2. Sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 dan Peraturan Bersama Menteri