DAFTAR}3'
Halaman
'1
.
Pengembangan Kultur pembelajaran lnovatif dan Kreattf Melalui Pemanfaatan Sumber Belajar Berbasis ICTOleh:
R.Mursid
2
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Penelitian Tindakan KelasOleh
:
Sahat S1a91an...
3.
Media pembelajaran yang MenyenangkanSeh
:Xq6ar
Pagahitlan...
4.
Pemanfaatan Media Pembelajaran di Era Teknologi tnformasi untukFeningkahn
Mutu PembelajaranOleh
:Juaksa Manurung,...
5.
Pengaruh Strategi Pernbelaiaran dan Kebiasaan BelajarTe#adap
Hasil Belajar Dasar Seni dan DesainOleh
:Dwi Oiar
Estellita.-...
6.
Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Konsep diri Terhadap Hasil Belajar BimbinganKonseling
Mahasisl,rE. Sekolah TiSnggiAganE
Kristen Protestan Negeri (STAKPN) Tarutung Kabupaten Tapanuli UtardOleh Hulu
Adiani
7.
Pengaruh Strategi Model Pembelajaran Kooperatif dan keterampilan Social terhadap Hasii Belaiar Sosiologi Mahasiswa Sernester$l
Seholah TinggiAgama
Kristen Protestan (STAKP) Negeri Tarutung Kabupaten TapanuliUtara
Oleh
:Elvri Teresia Simbolon-....
8.
PengaruhSffiegi
Pembelalarandm
KernarnpuanBerfikirTerhadqo
Hasil Belajar Organ Mahasiswa Jurusan Musik Gerejawi Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan (STAKP) Negeri TarutungOleh
:Eben
Haezarni..
104
115
127
169
PENGART'II STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEBHSAAN BELAJAR,TEREADAP HASIL
BELAJAR DASAR SENI I}AN DE$AIN
Dwi
DIff
Estclita AbstrakPmelitian ini bertujaan
m
uk nengetahui: t)
pengaruh pembelsaran menggmaknn ryoduld9n
krhdq
kxit
betqiar Dasar Senida*
Desain, 2)Pmglruh
kebiasaan belaiar Delay Avoidance dan kebiasaanbelajar work
Mahodsyarg
dimiliki
mahasiswa terhadap hosil belajarDaso
seni dan Desain, don3)
InreTaksi;tur;
strategi pembelajaran dan kebiasaan beWar turhadap.h6il
belajwDaso
senidqt
Desain pada mahosiswa Jurusan PKK FT unimed Medan. Populasi adalah sehrruh mahasiswa.housanPKK
yang
mengikuti matakuliahDasu
Seni dan.Desain sebdnyak 247 orarg;adalah sebanyak
56
omng, yangterdiri
dari
kelas.a sebaftyak27
orang diberi peiokaanpembelajaran menggzmakan modul, kelas B sebanyak 29 orang diberi perlaktan
prib"loiarn
elsnositoyi
Metode penelitianyang
digtarakanddtdh hjasi
ekperimendngan
DesanFactorial 2r2, teloik analisis data
yatg
digunakm adalah analisisyirian
dusjalur
(ANAYA).Temuan peneiitian ini adalah sebagai berikut:
(l)
mahasiswa yang diajm dengan pembelajaran merrggwakonmoilul
memperoleh hasil belajaryang tebih
tiftggi
dibondingkan dengnxmahasiswa ycorg diajar dengan menggunakan pembelajaran ekspositori. (2) Mot asiswo yang
memiliki kebiasaan belajar Delay
Avoidance
hasit betajaryang tebih
ti,rgii
dibandingkan mahasiswa yang memilihi kebiasaan betajar work Mahodse)
Tedapatintaatt
antara sffategi pembelajaran dan kcbiasaan belaj@terlfidap
lusil
belajar Dasarsmi
danDesain.
Kata-kata kunci : strategi pembelajaran, kebiasaan belajar, hasil belejar.
A.
PENDAIIULUANKeberhasilan
proses
pembelajarantidak
terlepasdari
berbagaifaktor
yangtedibat dalam proses pernbetqiaran Grsebut. Faktor-faktor tersebut
antara
lain
adalahtenaga pengajar,
strategi
pernbelajaran,rnetode yang digunakan, kebiasaan belajar,
minat dan motivasi
serla
sarana per,unjangpembelajaran yang tersedia. Kualitas hasil pembelajaran dan
kebiasam
belajar dapatditingkatkan
apabila tersedia
saranapenunjang pendidikan yang memadai. Selain
itu
strategi pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan hasilpembelajaran.
Peningftatan
kualitas pernbelajaran
tidakterlepas
dari upaya
peningkatanprofesionalisme
tenaga
pengajar (dosen),artinya dalam
upaya peningkatan sumberdaya
manusia
(SDM)
melalui
prosespendidikan,
dosen
mempunyai peran yangsaogat penting yang tidak saja melihat proses
pembel$aran sebagai prosos transfer ilmu
pengetahuan dan teknologi, melainkan juga
sebagai
proses
pengembangan potensimarrusia- Utaian
ini
diperkud oleh Reigeluth(1983)
mengemukakanada
tiga
variabelpembelajaran
yakni
variabel
kondisipembelajaran, variabel metode pernbelajaran
dan variabel hasil pembelajaran. Dari ketiga
voriabel
ini
hanya
variabel
metodepemtelajaran yang betpetuang besar dapat dimanipulasi
untuk
rneningftatkan kualitashasil
pembelajaran.
Sudjana
(1989)menyatakan
bahwa
pembelajaran tidaksemata-mata berorientasi pada, hasil Qtr o duc
t)
tet pijl4a
berorientasi pada proses (process)dengan harapan
makin
tinggi
hasit
yang dicapai. Pemyataan ini memberikan altematif penggunaanstrategi
pembelajaran dapatmengoptimalkan hasil yang dicapai.
Keberhasilan
studi
mahasiswadipengaruhi oleh cara belajamya, mahasiswa
yang mempunyai cara b€lajar yang efuien
m€mungkinkan untuk mencapai pre*asi yang
lebih tinggi. Untuk memperoleh prestasi
yan!
lebih baik diperlukan ke-biasaan
Lhjar ian;
baik dan teratur, kebiasaan belajar
yangiai[
dan
terarahserta teratur akan
membuatmahasiswa
belajm
sesuai dengan rencanabelajar.
Mata Kuliah Dasar Sed dan Desain merupakan salah satu mata kuliah dasar yang
wajib
diternpuholeh
saiap
mahasiswiJurusan PKK Program studi Tata Bog4 Tata
Busana dan Tata Rias, dengan beban kredit 2
sks dan
diberikan pada semesterI.
Mata kuliahini
berisikan materi tentang teori senidan
desain. penggolongsn desairq unsur desain, prinsip desain dan pengorganisasian warla_ dan penerap:rnnycpada
pembuatanprcduk di
bidang boga, busanaitan
rias (kecantikan).. Kompetensiyang
diharapkan sctelah rnengikuti mata kuliah ini, mahasiswa mampu menerapkan unsur dan prinsip desainpada produk bidang bog4 busana dan rias.
Kurikulum
Jurusan
pKK
telahdisrsun
berbasis kompetensi, kurikulumberbasis
kompetensi
mengisaratkanketuntasan
dalam belajar.
peiaksanaanpembelajaran
Dasar
Seni
d-o
Desain di JurusanPKK
selamaini
dilakukan secara klasikal. Materi pembelajaran yang diberikanmasth dipercleh
dari
berbagaiswnbtr
danbelum
tersusun secara sistematis sebagaibahan ajar.
.
Untuk
pembahasan setlapkompetensi
dasar
digunakan
metodeceramah yang dilanjutkan dengan pemberian
tugas
ylng
berhutungan dengal penerapan 11sur..dan prinsip
desain.tug;
hi;ya
diberikan
secaraindividu dalam
bentukportopolio
yang
dikumpulkan
di
akhirperkuliahan._ Pelaksanaan
pembelajaran oengan metode ceramah dan materiajfi
yangbelum
tersusun secara sistematis -se6agalbahan ajar, dirasa&cn masih kurang efektif
karena
jam
tatap muka yang tersedia tidakcukup untuk membahas semua materi ajar
yang harus diberikan.
Di
sisi lain mahasiswakurang termotivasi untuk mengorganisasikan materi pembelajaran
dari
berbagai sumber,belum banyak. menggunakan waktu belajar secara
optimal
di
luar
jam
tatap
muka..AKlDamya
penguasaan
teori
terhadappenerapan seni dan demin masifi kurang.
IIai
ini
teramati ketika
diberi
p€rtanpan_pertanyaan maupun ketika diskusi
mengenai
ggas yanC
!,er*aitan dengan seni aan
dmin,
dl
manaterlihat
masih banyak mahasiswa yang belum mengerti.Berdasarkan
hasil
pengamatan danyuyy"3o
dengan dossr
pengampu matakuliah
DasarSeni dan
Desaii
diperolehketerangan babwa penguasaan m*rmiswa mengenai materi mata kuliah Dasar Seni ilan
?.:roh
,
ku.Tg
_mencapai
sasaran yang dihsrapkan. Salah saru indikator yang&pai
dilihat adalah rata-rata skor mahasiswa-dalam ujian akhir semester pada mata kuliah Dasar Seni
dan
Desain ifapat d.rnyataLan beradapada katagori cukup, dengan iebaran nilai A
(E.950lo), B_ (35.33%\ dan
nitai
C
(32.22%)s.ru
E
.(21-9t%).
IIal
ini
menunjukkanbahwa
kompetensi mahasiswa
tersebut ffrataeglg
.9utup komprten dan sebagian besar (21.980/0 berada padakaagori fdak
kompeten.
Strategi pernbelajaran yang dilakukan
ol
lr]*"
p_KKlebih
mengamhkepada
shategi
pembel4jaran
ekspositori yang sebagianbesar
dari
dosen
menggunakan}1kt1t $a3
h.hf
ajar sebagai*o*bi-U*.5*.
Pbmbelajaran ekspcsitori merupakanben-tuk
dan strategi pembelajaran yang berorientasi pada
dosen
(reacher centeredqtoach).
Dikatakan demikian, sebab dalam
"t
at"gi iriiguru memegang peran yang sangat dominan.
M#)i ryF4
ini
guru
minyampaikan materi pembelajaran.""ar"
tos*kio,
i*g*
l*uo.*
,"!-T
pelajaraa yang disampaifan r-tu dapat dil-uasai denganbaik.
Berbeda oengan pembelaj aran menggunakan modulyang
dianggap
lebih
bermakna
danberrnanfaat
bagi
mchasiswa
karena,informasi-informasi
belajar
yang
terjadidalam
pembelajaranini
bersumberiari
keakti{an mahasiswa.
Hal
ini
te{adi
karena pembelajaran berlangsung secara alamiahdalam benhrk
kegiafan
atau
prosesJURNAL TEK[.{OLOGI FENDIDIKAN
mengalami
,€rg
ililakukan mahasiswa bukantransfer
pengetahuan
dari
dosen
ke mahasiswa.Berdasarkan
uraian
di
atas,
makamasalah penelitian
ini
dapat
dinrmuskan sebagai berikut:
Apakah hasilbe$ar
DasarSeni
dan
Desain
mahasiswayang
diajatdengan shalegi pembelajaran menggunakan
modul lebih
tinggi dari
mahasiswa
yangdiajar
dengan
menggunakan
strategipembelajaran
ekspositori?
Apakah
hasilbelajar Dasar
Seni dan
Desain
kelompok nrahasiswa yangmemiliki
kebiasaan belajarDelay
Avoiddnce
(DA) lebih
tingeidibandingkan dengan
kelompok
mahasiswayang memiliki
kebiasaan
belajar
WorkMethods
(WM)?
Apakahterdapat
interaksiantara strategi pembelajaran
dan
kebiasaan belajar terhadap hasil belajar Dasar Seni dan Desain?B.
KAJIAN
TEORETIS
Hasii
belajar menurut
Arikunto(2003), merupakan suatu hasil yang diperoleh
matresiswa
dalam
mengikuti
sdu
pros€s pembelajaran yang dinyatakan dalam bentukangka
dan huruf.
Gagne
(1977)rnengemukakan ada lima kernampuan sebagai
hasil
belajar,yaitu
:
l).
Infomrasi
verbal,yaitu
kemampuan
untuk
mendiskripsikansesuahl
dengan
kata-kata,
dengm
jalan
mengatur informasi-informasiyang
relevan,2).
Keterampilan intelektual,
yaitu
yang mencakupdiskriminasi
konsep, prinsip, dan pemecahan masalah,3).
Strategi kognitif,yaitu
kernampuan
untuk
mernecahkanmasalah dengan
jalan
mengptut
ptoss
internal
masing-masing
individu
dalammemperhatikan
belajar,
mengingaq
danberpikr, 4)
sikapyaitu
kemampuan intemalyang mempengaruhi tingkah
laku
seseorangdan
didasarioleh
emosi, kepercayaan sertafaktor
intelektrrat,
dan
5)
keterarnpilanmotorik yaitu
kemampuan
untukmelaksanakan
dan
mengkordinir
gerakan-gerakan
yang
berhubungandengan
otot.Katagori kapabilitas yang dapat dipelajari
ini
penting
sekali
bagi
pengombanganpembelqiaran
lorena
setiap
lotagori
menuntut penggunaan metode pembelajaran yang berbeda.Untuk memperoloh hasil belajar yang
optimal
simgat
diperlukan
strategipembelajaran
yang
lebih
bermakna
dandiharapkan
melalui
strategi
punbelajarrantersebut
malrasiswa
mampu
menemukansendiri pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkannya, bukan karena diberitafiukan
oleh
dosen sajatetapi
mahasiswa mampumernbangun
sendiri
pengetahuan dalampemikhamya.
Pengetahuan terhadap sesuatu objek menyebabkan seseorang
berperilaku
mtuk
menunjukkan
bahwa
objek
tersebutbermanfaat
bagi
dirinya
dernikian
pulahalnya dalam mempelajari Dasar Seni dan
lresain
sela'nr
pengetahuan
ini
untnk memenuhi tuntutan perkuliahan, pengetahuan ini juga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Matakuliah
ini
berisikan materitentang
konsep
seni dan
desain,penggolongan desain, unsur desain, prinsip
desain
dan
pengorganisasian 'warna untukpenerapan karya seni di bidang bogq busana dan rias (kecantikan).
Mata
kuliab
Dasar .Seni dan Desain merupakan kumpulan pengetahuan danjuga
proses. Aktivitas mahasiswa mengikuti matakulifi
Dasar
Seni
dan
Draain
mdalui
berbagai kegiatannyata dalam
kehidupan sehari-hari dengan seni dandesain
sebagai objek utamanya Selaindi
kelas
mnhasiswamelalcukan
kegiatan
di
rumahmempraktekkan apa yang sudah diterimanya
di
kampu.s. Denga.n adanyaaktivitas
yangberagam
ini
memungkinkan
mahasiswa belajar secaraaktif,
mahasiswa bukan hanya mendengarkan,menfmak,
dan
mencatat, melainkanaktif
mencari informasi data yangdibuhrhkan
untuk
mengkaji
suatuperrnasalahan. Berbagai data dan fenome.na
yang
dilihat
memberikan sumber informasiyang
bermanfaatuntuk
memecahkan suatupersoalan yang dihadapi.
Untuk
mewujudkan
pemahamanyang baik
terhadap materi Dasar Seni danDesain
bagi
mahasiswa dibutuhkan suatu stmtegt..
pembelajaran
yang
mampumengurai
kan dan
menyajikan
matiri
petaJamn secara rinci daa beruruan, selainitu
shategi
pembelajarantersebut
diharapkanmampu
memberdayakan mahasiswa untukmenemukan
sendiri
danqengetahuan
yang
dibutuhkamya
sesuai{gngan tujuan
instruksionat
Vte
t
hi;
ditetapkan.
Dosen
harus
mampumemformulasikan
materi
pembelajaran dengan strategi pembelajaranyang
sesuai,mampu b€rtanya
apa tlan
bagaimana,sehingga
dapal
merangsang
respon mahaslswa--untuk
mengembangkan polaprkimya dalam
membangun p*getuhuanbaru-.
Pendekatan
pembelajaran yangberpusat pada mahasiswa
lsnde*
ceitred
?p:!a:.h, .menururJrian strategi pembelajaran
rndrvldual,
dapat
dilakukan
dengan pembelajaran menggunakanmodul.
Moiul
adalah merupakan salah satu bentuk bahanaj.ar yang dikemas secara utuh dan
,ist"muiir,
di
_
dalamrrya
memud
seperangkdllfSalaman
belajar
yang
terencana dandrdesaln
untuk
membantu
mahasiswa menguasai.
tujuan
belajar
yang
spesif*.Modul.m inimal memuat tujuan pembeiajaran,
materi/ substansi belajar dan evaluasi. Modui berfungsi sebagai sarana belajar yang
besifat
manon,
sehmgga mahasiswa dapat belajarsesuai..
dengan
kecepatan masing-masiig.(Depdiknrc, 2008).
.
Houston
&
Howson dalarn
Wena (2009) mengemukakanmodul
pembelajaranmeliputi seperangkat akivitas yang bertujuan
mempermudah mahasiswa
untuk
mencapaisgggynekat tujuan
pembelajaran. Nasution(2000). menyatakan modul dapat dirumuskan seoagai suatu unit yang lengkap yang berdiri
sendtfl dan
tertulis atas
suatu
rangkaiankegiatas
belajar
yang
disusun
untukmembantu
mahasiswa mencapai sejumlahtujuan
yang dirumuskan secari khus-usdan
jelas. Dari
beberapa pendapat lersebut dapatdinyatakan
bahwa
penggunaan modulberfiijuan
untuk
memudahkan
tf,iryainya
tujuan pembelaja.an.
-fe.mlelajaran
ullhrk
membina
menggunakanmahesiswa
modul bertujuandut 1n meogembangkan aspek
kopitif,
afektif
danpskomotorik s€cara
komprehensif
danI'emtera$i
dengan lingktmgarnya.Hal
ini
oapat
terjadi
kmena
pembelajaran modulmeneKankan
pembelajaran
di
mana mafiasrswa menemukansendiri
apa
yangdipelajarinya, bukaa mengetahui dari'dosen.
"
Hasil belqiar yang diperoleh melalui
p€mbelajaran menggunakan modul lebih
baik
dibandingkan
dengan
pembelajaraneksposlton.
Hd ini
terjadi
karenapernbelajaran
modul tebih
bermakoa danlepanfaat
bagi
nahasiswa
karenainformasi-informasi
belajar
yang
te{adi
dalam
pemb€lajaran
ini
Uersumter
-OariIeaktifan
mahasiswakarena
pembelajaran berlangsung alarniah dalarntentut
kejiatanatau
proses
mengalami
yaog
dila*.ufanmahasiswa bukan transfer pengetaluan dari
<losen ke
mahasiswa-Peran dosen
dalam
pembetajaran menggunakan modul lebih bersifatfasiftator
dari
sebuahjiJn
yang
bekerja sama denganmahasiswa
dalam
menggali sumber-sumiermrormzsi
dan
dosen
bertugas
membantumanaslswa
untuk
mencapai
tujuanpembelajaran.
Dalarr
pernbelaiaranmenggunakan
modul
dosen
berupaya mendorong mahasiswauntuk terlibat
akiif
delam_,mengkonstru&
sendiri
pengetahuanyang diinginkan
mahasiswa.Hal
ini
tidakterjadi jika
pembelajaran
didominasiceramah dari. dosen
yang diwarnai
denganP:i1p.*"
dari
sahr konsep
ke
konieplarnnya.
Pernbelajaran
ekspositori
bertolak <tari pandangan bahwatingkah laku
kelas pembelajaran dan distribusi pengetahuanitu
dkontrol
dan
ditentukan
oleh
dosen.Ausubel
dalam Driscoll
(I99i,
mengemukakan
bahwa
pada
aasarnya?emb.ela{aran
.ekspositori
(exposiriry:-i":!Cl
samale.nqan
pembelajaran yangteqadl
dengan belajar menerima.
Strateg)]URNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN
pembetajaran
ekspositori
menekaokankepada proses
bertutur,
materi
pelajaransengaja
diberikan
secara langsung. Peranmahasiswa
daftim
stizitegi
ini
adalah menyimak untuk menguasai materi Pelajaran yang disampaikandosen
.Dalam kondisiini
yang berlangsmg adalah proses komunikasi satu arah sehingga mengakibatkankeativitas
mahasiswa terbatas pada mendengarkau danmencatat
apa
yang
disampaikan
dosen.Pembetajaran ekspositori
yang
berorientasipada dosen
memudahkan
dosen
untukrnembuat rencana
program
pembolqia;an sesuai dengan bahanyang akan
disajikan,menghemat
biaya
penyelenggaraanpembelajaran.
Akan
tetapidi
sisi
lain
adakelemahan yang ditemukan
dari
pendekatan pembelajaran berorientasi pada dosen dimanaselama proses pembelajaran dosen berskap
memberikan
pengetahuandan
membatasijangkauan mahasiswa
untuk memilih topik
yang disukai dan
relevsn
dengan paka
kemampuan yang ingin dicapai, mahasiswapasif, keativitas
mahasiswakurang
dan cenderung rnenglrafal batran yang diaiarkan.Kondisi pembelajamn dengan strategi ekspositcri tidak mendorong tumbuhnya rasa
keingintahuan
dan
rasa
tanggung
jawabmahasiswa
dalam
merencanakan
dan menggorganisasikan cara belajamya. Akibatkomunikasi 1'ang bedangsrmg dalam proses
pembelajaran
satu arah, maka
cenderungmenimbulkan
kesalahpahaman
terhadap konsep-konsep dan istilah tertentu.Akhirny4
keberhasilan mahasiswa dalam belajar sangat
tergantung
pada
penyampaian
doser5dart pongalarran dosen. Dalam penggunaan strategi pembelajaran ekspositori
terdapat
beberapa
prinsip
yang
harusdiperhatikan, antara
lain
:
1)
Berorientasipada
tujuan
, 2)
Proses
pembelqlaran menggunakan prinsip komunikasi, 3) Prinsip'
kesiapan
dan
4)
Prinsip
berkelaniutan.Selanjutnya
Sanjaya
(2009)
menyatakanbahwa
ada
beberapalangkah
yang
harusdilakukan
dalam
penerapan
strategi ekspositori,yaitu
1) persiapan,
2) penyajian,3) menghubungko, 4)
menyimpukat dm
5) penerapan .Berdasarkan
kajian
di
atas
daPatdikemukakan
tahwa
terdapat
peitedaanponerapiln
antara strategi
pombelajaran ekspositori dan pembelajaran berbasis modul.Dengan
demikian diduga
mahasiswa yangdiajar
dengan pernbelajaralr me,nggunakan modul mernperolehhasil
belajar yang lebihtinggi
dibandingkan denganhasil
belajar mahasiswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran ekspositori.Keb:raaan merupakan
suatu
faktoryang kuat dalam hidup seseorarlg dan secata
langsung akan mempengaruhi kehidupannya. Kebiasaan terbef,tuk
dari
tiogkah laku yaagkonsisten
dan
sedng atau
berulang-ularg. Goeller dan Uraneck (1980) mengatakan ada tiga ha1 yang menyebabkanslahl
kebiasaan terbentuk dalamdiri
seseorangyaitu
:
(1) sebagai suat'l kebutuhan frsik dan emosional,(2)
selagai
rangsangar!peorula
seseorangmelakukan aktivitas, serta
(3)
tindakan yang biasa dilakukan secara berulang. Dengan katalain kebiasaur.beropa
watu
sikap yang baik ataupunburuk yang
secaraborulang
dan konsistendilakukan
oleh
seseorang.I{asil
belajar tinggi yang diperoleh dari mahasiswa
merupakan
usaha
yang
dilakukan
secarasengaja
dan
sangat
dipengaruhi
olehkebiasaan
bctaja
]'dtB
dimitiki
oleh mahasiswa tersebut.Kebiasaan
belajar
menurut
Browndan
Holtzman
(1976)
terbagi
dalam
dua bag,ila yainr Del6y Avoidonce (DA) dan Work Methods(WM).
Delay Avoidonce manrur$uk padaketelatan
vralGl
dalarn menyelesaianiugas-tugas akademis, menghindarkan
diri
dari hal-hal yang memungkinkan tertundanya
penyelesaian
tugas,
dan
menghilangkanftlngsangan
yang
akan
mengganggukonsentrasi
dalam .belajar.
Adapm
Work l,{erhods menuniuk kepada penggunaan cara @rosedrn) belajar yangefektif
dan efisiensidalam
mengerjakantugas
akademik
dankeierampilan
belqiar yaf,E
meliputipenggunaan
waktu
belqiar,
teknik
belajar'disiplin bolajar dan keterampilan belajar
Xaakteristik
mata kuliah Dasar Senidan Desain selain memborikan kemampuan
kognitif kepada mahasiswa, juga memberikan
kemampuan psikomotorik
dalam
halmengekspresikan unsur dan
prinsip
desaindan
menganalisa
suatu
desain
yangbertrubungan
dargar
konsep Uoga, busaiadan rias.
Kemampuan
psikomotorik
ini
diukur
melalui tagihan pembelajaran berupatugas-tugas
akademik tentang
penerapanlnlur
_danprinsip
desain yang diwujudkandalam bentuk karya desain.
Dari
penjelasan
yang
telatrdikemukakan
di
atas
maka
dapatdikemukakan, mahasiswa
yang
memiiikikebiasaan belajar
Delay
Avoidance
akand-uplt
menyelesaikaa
tugas-tugas akademisnya tepat waktu dan menghindar[andiri
dari
hal-hal yang
dapat
mengganggukonsentrasinya
dalam
belajar.
Masalahpenggunazur
waktu
dalam belajar, biasanyaberkaitan denga.n masalah perencanaan dan
kedisiplinan.
Hal tersebut
memungkinkaomahasiswa
akan
memperolehhasil
belajaryang
tinggi. .
Sedangkan mahasiswa yangmemiliki
kebiasaanbelajat
Wo*
Ueinoai
akan
berusahauntuk
mengerjakan tugasakadem iknya secara efektifdan
efisien
dafatmeningka&an pengetahuarL pemahaman dan
penguasaannya terhadap materi pelajaran. Berdasarkan
hal
ini
dapat
didugahasil
belajar Dasar
Seni
dan
Desal
1alasiswa
yangmemiliki
kebiasaan belajar!el+
Avoidance
lebihtinggi
dibandingkan dengan hasil belajar Dasar Seni dan Desaingahgiswa
yangmerniliki
kebiasaan belajarW*k
Metlutds.Pembelajaran
modul
menstimulimahasiswa
untuk
mencari
danmerekonstruksi sendiri peng*ahuan melalui
aneka sumber
yang
tidak
hanya bersumberdari
dosen, sedangkandalam
pembelajaranekspositori
p€ngetahran bersumber
d.aridosen
melalui
ceramahatau
presentasidi
ruang
kuliah.
Pembelajaran modul menuntutmahasiswa berintera&si
denganlingkungannya
guna
mencari
infonn-asiseluasJuasnya.
Pada
pembelajaranekspositori interaksi tatap
muta
anta"a dosendan
mahasiswa
bersifat satu arah
danterkesan
mahasiswa
sebagai
pendengar.Akibat
perbedaan
kedua
strategi pembelqiaranyang
dilakukan dosendidufa
ada
. 4engaruh.-
yang berbe.da
terhadiptTlhg
hasil
belajm
mahasiswa padakulialr
DSD.Demikian
juga
halnya
dengankebiasaan
belajar
mahasiswa'
mahasisivayang memiliki
kebiasaan
&lajar
Delry
Avoidance
cenderungakan
menyelesaikan tugas akadernk te,pat waktu, meng[hrdarkandiri
dari
hal-hal
yang
mcmungkinkantertundanya
penyelesaian
tugas.
Danm€nghilangkai
rangsangan
ym1
akan mengganggUkonsenfrasi
dalam
belajar. IUahasiswa yangmemiliki
kebiasaanbelijar
Work
Methoils
akan
lobib
muial,
meoghubungkaninformasi
yang telah
iaperoleh_
dari
kebiasaan belajarnya dengan pengetahuanbaru
yang
diperolehnya pidasaat
pembelajaran
berlangsung.
Adanyaperbedaan
kebiasaan
belajar
anta.:-Talasiswa
yang memiliki
keUiisaan belaiarDeloSt Auoidonce
@A)
dan kebiasaan behjarWork
Methods
(
WM)
diduga
ut*
memberikan pengaruh yang berbedi terhadap perolehanhasil
belajar.tIaI
ini
disebabkankarakteristik
rnahasiswadengan
kebiasaanbclajT
D"loy
Aroidcarce
(DA)
akanmemfokuskan perhatiannya
dalammengerjakan
tugas
perkuliahan
dengan sungguh-srmgguhdaa
mengumpulkaniyatepat
waktu
karena hal tersebut merupakantantang€n
yang
harus
diselesaikannyqmaheqi3ya
dengan
kebiasaanbelajar Work
Methods
(WM)
cenderung menggunakan prosedur belajar yangefekti{
keterampilan belajar dan strategi belajar yang digunakan.Dengan
melihat
karakteristik mahasiswadari
kedua kebiasaan betajardi
gtas
bagi
mahasiswa
yang
memilikif!$*
belajx
DetayAioidance
didugalebih
tepat
jika
strareC,
pembelajarindilakukan dengan
menggunakan pembelajaran modul.Hal
ini
didasari bahwaJURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN
dalm
kegiatm
pembelajmm
modul menuntut keaktifan, belajar menurut waktuyang telah ditetapkan sebelumnya kemudian melakukan kegiatan yang berhubungan pada
ketepatan waktu dalam menyslosaikan tugas
dan
hal
lain
yang yang
menggarggu ataumengalihkan konsentrasi belajar. Penggunaan stratqgi pembelajaran ekspositori merupakan
pembelajaran satu arah
yaitu
penyampaianinformasi
s€cara
verbal
yaflg
hanyabersumber
dari
dose.n,
sehinggamengakibatkan mahasiswa
yang
memilikikebiasaan
belaja Dela;
A'soidqttce
skatlmerasa cepat bosan karena semua ide-ide
atau
gagasanyang telah
tersimpan dalam strul:tur koenitifnya tidak dapat dikemukakanpada
saat
pembelajaran
bedangsung.Sementara
itu
mahasisway'ang
memilikikebiasaan
belaiar Work
Methods, nmlrrlmyaakan
mendengarkandan
mau belajar lebihserius
karena
mereka merasa mernerlukan informasi yang diberikan dosen.Dengan demikian
dapat
dikatakanuntuk
mahasiswayang
memiliki
kebiasaanbelajar
trort
Metlrortstliduga
l,ebih tepatmenggunakan
strategi
pembelajaran ekspositori. Strategi pernbelajaran ekspositoriyang berpusat pada guru akan mcmudahkan mahasiswa yang
memiliki
ke[ia<aan [6lsjar'Work
Methods
dalam
memahami materipembelajaran,
katena mErdra
akmr mendengardan
mencatat
materi pelajaran yang disajikan dosen.Jika
dikaitkan
denganhasil
belqiarDasar
Seni
dan
Desain,
maka
diduga mahasiswa yangmemiliki
kebiasaan belajarDelcy
Atoidonce akan
lebih tinegi
hasiLbelajamya
jika
diajar
dengan
strategipembelaj
aran
dengan menggunakan modul,sedangkar
mahasiswa
yang
memilikikebiasaan belajar Work Mer&ods akan lebih
tinggi hasil
belajarnyajika
diajar
denganmenggunakan
strategi
ponbolajaran ekspositori.Dari
uraian
ini
diduga
bahwaterdapat interaksi
aIlltara
shategi pembelajaran dan kebiasaan belajar terhadaph*sil
behiar
Dasar Seai
dm
Desain pada mahasiswa PKK FT Unimed.C.
METODEPENELITIAN
Subjek penelitian
ini
adalah mahasiswa JurusanPKK FT
Unimed, yaitusatu kelas untuk kelompok
eksperimen pembelajaran menggunakanmodul
,lan satukelas
lagi
untuk
kelompok
pembelajaranekspositori.
Jumlah
mahasiswa
dari
2 kelompok perlakuan ini terdiri dari 56 orangkelas
menggunakanmodul
26
ormg
dan kelas pernbelajaran ekspositori berjumlatr 29orang. Jumlah
mahsiswa
yang
memiliki
kebiasaan belajar Delay
Awidance 35
orurrgdan
mahasiswayang
merriliki
kebiasaanbelajar
Work Methods2l
orarllg
sehingga keselunrtran subjek penelitianini
berjumlalr56 orang.
Variabel-variabel
dalam
penelitianini
adalah:
l)
variabel bebas adalah strategi pembel4iaran dan kebiasaan belajar, $rategipembelajaran
dibedakan
atas
sEategipembelaiaran menggunakan
modul
danpembelajaran
ekspositori.
Sedangkankebiasaan
belajar
dikelompokkan
menjadikebiasaan
belajar
Delay
Avoidance
ilan
kebiasaan belajar Work Methods- Oleh karena
itu
desain penelitian
ini
adalah
desainfaktorial 2:3iTeknik
malisir
data
yang digunakan untuk penelitianini
adalah analisis varian(ANAVA)
2 jalur.C.
HASIL
PENtsLITIAN
DAN
PEMBAIIASAT\
HsilPmditian
flipotesis penelitian
ini
diuji
denganANAVA
duajalur.
Untuk
keputusan hasil analisis disajikan pada Tabel 1, yaitu meliputijumlah
subjektiap
kelompok
(N),
jumlahtotal
data(X) jumlah kuadra(X2)
dannilai
rata-rats kolompek (
X)
.Hasil
pengujian hipotesis
adalahsebagai
berikut:
Pertama,
kelompokmahasiswa
yang diberi
pembelajaranmengguakan modul memperoleh hasil yang
berteda
dibanding
dengan
kelonrpokmahasiswa
yang diberi
pembelajaran ekspositori.Kedu4
kebiasaan belajar DelayAvoidance
dan
keSiasaanbelajar
ItrrorkMethods
memberi pengaruhyang
berbeda terhadap terhadaphasil
belajar Dasar Seni dan Desain,Ketig4
terdapat inleraksi antarastrategi
pembelajaran
dengan
kebiasaan belajar terhadap hasil belajar Dasar Seni danDesain. fungkasan pengujian hiportesis dapat
dilihat
padaTabel
2
menggunakan modulmemperoleh
hasil
yang
berbeda dibandingdangan
ketompok
makasiswayarg
diberi
pembelajaran ekspositori. Kedua, kebiasaan
belajar
Delay
Avoidance
dan
kebiasaanbelajar
Work
Melhods memberi
pengaruh yang berbeda terhadap terhadap hasil belajarDasar
Seni dan
Desain,
Ketiga,
terdapati[tsraksi
antara strategi pe*obe]qiam dengan kebiasaan belajar terhadap hasil belajar DasarSeni
dan
Desain. Ringkasan
pengujian hipotesis {hpat dilifiat pada Tabel 2Tabel
l.
Deskripsi Data Hasil
Belajar
Dasar Seni dan DesainVariabel
Strategi PembelajaranTotal
Pembelaiaran
Modul
Ekspositori
t-a)
Delay Avoidance
n :
l7
x :
36.53Xx
:
621Xx2
:
22903sD
:
3.69v=
Xx=
Xxz
:
SD=
l8
29.94
539
.16669 5.s8
35 33.14 1160
39572 6.76
X:
Xx:
,x2
=
SD:
Work
Methods
l0
28J0
287 8375
3.92
T:
,x:
Xx2
:
SD:
,
Xx=
Xx2
:
SD:
1130.09
331 10151
4.37
2t
29.41 618 185264.12
x
Xx2
:
SD:
Totd
27 33.63
908 31278
5.34
x
Xx:
Xx2
:
SD=
n=29
T=30
Xx
:
870 Xx2:
26820sD
=
5.A7n=56
V :
3t.7sXx
:
1778 Xx2:
58098SD
=
5.41 [image:9.552.64.514.39.575.2]Tabel 2.
Ringkasan Hasil
ANAVA
DuaJelur
Tabel 3.
Ringkasan
HesilUji Lanjut
denganUji
ScheffeSumber
Varians
dk
JK
RJK
F
hitunc
F tabel
(d={.05)
KeteranganAntar
baris 1 184.20 184.20 9.07 4,01 SignifikanAntar
kolomI
181.07 181.07 8.92 SignifikanInteraksi
I 570.31 570.31 28.09 SignifikanGalat 53 1076.19 20.31
Total
5620r1r8
No
Ilipotesis statistik
F
4*rd
=50
Ho:
p.AlBl=
PA2B1
Ha:
pAIBI
>
1tNB1
4.32*
2.231 Ho:
uAlBl=
uA2B2 Ha:rAlBl >
vA2B2 3.69*
2.41 3Ho:gAtBl=
g.A1B2t{a:pAl,Bl
>
pAtB2
436
*
2.454
Ho:[A?B1= uArB2
Ha:uA2Bl
>
UA2'BZ 0.08 ns 2.675
Ho:uA2B1:
uA1B2Ha:uA2Bl
>
uA1B2 0.70 ns2.4t
6
Ho:uAlB2=
uNB2
Ha:uAlB2
>
uA2B2 0.7I ns 2.E5*signihkan
[image:10.536.20.489.45.660.2]Perhitungan
Uji
larjut
dilaliukan
daigan menggunakanUji
Scheffee dan hasilnya dapatdilihat pada Tabel 3.
Hasil
Uji
Schefee adatahsebagi berikur
(l)
dengan
memperharikan perbandingan niiaikritis
untuk beda rata-rataModul DA
denganEks DA didapat F hitung = 4.32 dengan nitai E
tabel (5%)
:2.23
temy*a F hitung>
F tabelsehingga dapat dikatakan ada perbedaan yang signifikan antara kelompok mahasiswa iang
memiliki
kebiasaan belajar Delay Avoidanciyang
menggunakan
pembelajaran moduldengan
mahasiswayang diajar
denganpembelajaran
ekspositori:Dalam
hal
ini perbedaan hasil belajm dapat dilihat dari hasilbelajar
DSD
mahasiswayang
memiliki kebiasaan belajar Delay Avoidance yang diajar dengan pembelajaran menggunakan modulyang
mempunyai rata-rata36.53 dan
hasilbelajar- DSD yang diajar menggunakan strategi pembelajaran ekspositori
yang
."mpunyui
fata-rata 29.94. (2) nilai kritis untuk beda rata-rata
Modul
DA
denganEks
WM
rlidapat Fhitung = 3.69 dengal nilai F tabet 15%; = 2.41
t:lyata
F
hitung>
F
tabel, sehingga Capatdikatakan ada perbcdaan yang signifikan antam
kelompok mahasisria yang diajar menggunakan
strategi
pembelajaran menggunakan moduluntuk kebiasaan belajar
DA
dengan kelompokmalrlsiswa
lang
diajar
denga-n strategi pembelajararekspositori
untuk
kelompok mahasiswa dengan kebiasaanbelajar
WM.Dalam
hal ini
perbedaan hasil belajar DSDkelompok mahasiswa yang diajar menggunakan
strategi pembelajaran modul untuk kelompok mahasiswa kebiasaan belajar
DA
mempunyainta-rata 36.53 dan untuk kelompok mahasiswa
yang diajar
menggunakan pembelajaranekspositori
untuk
kebiasaanbelajar
WMmempunyai mta-rata sebesar 30.09, (3)nilai
kritis untuk beda rata-rala
Modul
DA
denganY:1{
YY
didapat Fhitung
:4.36
denlannilai F rabel (5%)
:
2.45 temyara F hitung;
F tabel, sehingga dapat dikalakarala
perbedaan yang signifikan antara kelompok mahasiswa yang diajar menggunakan strategi pembelajaranmodul
dengan kebiasaanbelaiar
DA
dankebiasaan
belajar
WM.
Dalam
hal
iniperbedaan hasil belaia dapat dilihat dari hasil
belajar DSD
felompok mahasiswa yang diajar
dengan pembelajaran menggunakan - mo;ul
untuk kebias,rn belatrar
DA
melnpun)ai rata_rara 36.53 dan untuk kebiasaan belajar WM
mempunyai rzrta-r:rta sebesar 2g.70,
(4)
nilailritis
untuk beda rata-raia EksDA
dengan EksWM
didapatF
hitung=
0.08 dengannilai
Ftabel (5%)
=
2.67 tefiyata F hitung < F tabel sehingga dapat dikatakan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok mahasiswayang diajar menggunakan strategi pembelajaran
ekspositori dengan kebiasaan belajar
DA
dan kebiasaanbelajar
WM.
Dalam
hal
ini perbedaan hasil belajar dapat dilihat dari hasilbelajar DSD kelompok mahasiswa yang diajar merrggunakan strategi pernhelajaran ekspositori
untuk kebiasaan belajar
DA
mempunyai rata_rata 29.94 dan untuk kebiasaan belajar WM
mernpunyai rararrata 30.09,
(5)
nitai
kitis
untuk beda rata-rata Eks
DA
dengan ModulWM
didapatF
hitung=
0.70 dengan nilai Ftzbel
(5%):
2.41 temyata F hitung < F tabel sehingga dapat dikatakan tidak ada- perbedaan yang signifikan antara kelompok mahasiswayang diajar menggunakan strategi pembelajaran
ekspositori untuk kebiasaan Uetu;ar
Ol
aa,kelompok
mahasiswayang diajar
denganstrategi
pembelajaran menggunakan moduluntuk kebiasaan belajar
WM.
Dalamhal
iniperbedaan hasil belajar dapat dilihat dari hasil
belajar DSD kelompok mahasiswa yang diajar
menggunakan stmtegi pembelajaran eksposiiori
untuk kebiasaan belajar
DA
mempunyairata-ruta 29.94 dan hasil belajar DSD kelompok
mansls:va yang diajar menggunakan strategi pembelajaran modul unhrk kebiasaan belajir
WM
mempunyai rata-rdta sebesar 29.70,i6)
nilai
kitis
untuk beda rata-rataModul
W\i
dengan
Eks
WM
didapatF
hitung:
0.71dengan
nilai
F
tabel (50lo)=
2.85 ternyatn Fhitung < F tabel sehingga dapat dikatakan tidak
ada perbedaan yang signifikan aoam kelompok
,dfiry,
yang diajar menggunakan straiegi pembelajaran menggunakanmodul
untuikelompok mahasiswa yang memiliK kebiasaan
lgl1jr m,t
dan kelompok mahasiswa yangdiajar
dengan
menggunakan
strategiJURNAI- TEKNOLOGI PENDIDIKAN
pembelajaran
ekspositori
bagi
kelompok mahasiswa yangmemiliki
kebiasaan belr{arWM.
Dalamhal
ini
perbedaan hasil belajar dapar dilihat dari hasil belajar DSD kelompok mahasiswa yang diajar menggunakan stralegipembelajaran modul untuk kebiasaan belajar
WM
mempunyai rata.rata28.70 dan
hcsil belajar DSD kelompok mahasiswa yang diajarmenggunakan strategi pembelajamn ekspositori
untuk kebiasaan belajar WM mempunyai rata-rata 30,09.
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
seperti
yang
telah
dijelaskan sebelumaya,diketahui secara keseluruhan skor rata-rata hasil
belajar Dasar Seni dan Desain mahasiswa PKK
yang
diberi
perlakuan pembel4iaran belajar menggunakan modul (33.63) lebih tinggi dari pada skor rata-reta hasil belajar Dasar Seni dan Desainyang diberi
perlakuan pembelajaranekspositori (30.00) Hal ini menunjukkan bahwa
pembclajaran menggunakan
modul
terbukti efeklif dapat meningkatkan hasi Dasar Seni danDesain
baik bagi
mahasiswa yang memiliki kebiasaanbelajarDelay
Avoidance maupun mahasiswa yang memililci kebiasaan belajarWork
Methods
sesuai
delgan
dugaansebelumnya
yang
mengunggulkanpembelajaran menggunakan modul pada mata
kuliah
DasarSeni
da:r
Desain
Dikatakanefektif
karena
pembelajaran menggunakanmodul akan mernperoleh ke.untungan yaitu :1)
keutuhan
dan
ketuntasan
pengEsaarlkompetensi,
2)
kesinamb,,ngan
prosespembelaja
ran,3)
effisiensi
penggunaansumberdaya pendidikan.
(htg://madewena-to-um.net.).
Banyak
faktor )€ng
dapatmempengaruhi hasil belajar mahasiswa Faktor tersebut dapat berasal
dari
diri
mahasiswaseperti strategi pembelajaran yang dirancang oleh guru.
SyaI
(2008) membedakanfalcor-faktor yang
mempengaruhihasil
bel4iar menjadi tiga macam yaitu fuktor intemal, faktorelcstemal dan faktor pendekatan belalar. Faktor intemal yaitu faktor yang berasal dari dalam
diri
mahasiswa
contohnya
k-ecerdasan,motivasi, bakd, lceativitas, sikap, minat dan
tingkat
kesehatanFaklor
ekstemal adalahfaktor yang boasal
dai
luardiri
mahasiswasepefii linghmgafl sekola[ lingkungan rumah,
tondisi
keluarga,fasilibs
bel4iar dan waktu belajar. Faktor yangjuga
metrentukan yaitu faktor pendelcatan belajar, Faktori$i
b€rkaitandengan segala cara dan strategi yang digunakan mahasiswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses mempelajari materi tertentu.
Strategi
pembelajaran
perludirancang dengan baik agar efektif dan efisien
dalam mencapai
tujuan
pembelajaran. Olehkarena itt1 seoraog gunr perlu memperhatikan beboapa
hal
sebagai pertimbangan unlukmerancang
strategi
pembelajaran. Dasarpemikiran yang
dijadikal
pertimbangan dalammernilih
strategi
pembel4iaran diantaranyaadalah tujuan belajar yang akan dicapai, materi yang akas dimrnpaikcn, karalcteristik pese.rta
didilq
tenaga kependidikan yang digunakan, alokasi waktuyang
disediakan, sarana danprasarana yang ada serta biaya yang dibutuhkan
tuntuk melaksanakan strategi tersebut.
Modul
merupakan salah satu bentuk bahanajar yang
dikemas secarautuh
dansistematis,
di
dalamnya memuat sep€rangkatpengalaman
belajar
yang
terencana dandidesain
untuk
membantu
mahasiswa menguasai tujuan belajar yarrg spesifik Modul mirdmal memual tujuan pembelq,aran, materi/substansi belajar dan evaluasi. Modul berfungsi srbagai samrm belajar yasg
he$ifat
madiri,
sehingga mahasiswadapat belajar
sesuaidengan
keceparan
masing-masing. (Depdiknas,2008). Pembelajaran dengan modulmenempkan strategi
bel{ar
aktif, karena dalarnproses
penrbelajararmya mahasiswatidak lagi berperan sebagai
pendengar
dan pencatat ceftmatL tetapi mereka adalahmalrasiswa
yang
aktif.
Dalam pernbelajarandengan
modul,
dosen
berperan
sebagaipengelol4 pengaialL pembimbfug fasilitator,
dan pendorong aktivitas belajar mabasiswa-Pembelajaran dengaa modul juga dapat
konsep
multi
nrediadan
multimetode.
Meskipun
pada
prinsipnyapembelajaran modul bersifat individual, tetapi
ada saat tugas-tugas tertentu yang menuntut
manas,swa
bckerjasama daiam kelompok.Untuk
itu
perlu
diimplementasikan modulbahar.4jar yang sesuai dengan kompetensi clan
yang dsusun sesuai
dengan
karaher.istiky9d.ul
fane
bailc sehingga mahasiswa dapatbelajar secara efektif dan efrsien yang pada akhirnya hasil belajamya meningkat.
Pembelajaran
menggunakan
modul dan pembelajaran ekspositori pada dasarnyamemberikan kesempatan kepada mahasiswa
sesuai
dengan
kemampuarmya
untuk memperkuatdan
memperluas pemahaman konsep.konsep dmar yang dimi.liki; khususnyayang berkaiun dengan topik yang dipelajari,
balk
yang diperoleh melalui belajar sendiri, mauprn yang diperoleh,melalui dosen. Belajarmelalui modul
membantusiswa
lebih gia
untuk mempersiapkan diri belajar di rumah
ian
permasalahan
yang
berkaitan denganmateri yang akan
dipelajari. Hasilpenelitian
ini
sejalandengan
penelitianSuryaaingsih_
(1999),
yang
menvimpulkanbahwa pengajaran dengan menggunakan modul
drpat membuat prestasi belajar fisika menjadi
lebih
baia- Secara umum dapat d;simpullanbahwa implemeltasi
modui
model
siklus belajardapat
meningkatkan prestasi belajar fisika.siswa._
Hasil
penelitianDewi
(20tj5)menunjukan bahwa ada
perHaan
si@fikan anlara prestasi belajar siswa yang diberi moduldengan yang tidak diberi modul pada proses
belqiar mengajar
Mata
Diklat
eerrg*ahuan Adonan Dasar Purgotahan Kue dan Roti Siswatingkat 2 SMK Negeri 3 purworejo tahun ajaran
2003/2004
modul.
lebih
bermakna dan bermanfaat bagi mahasiswa karena informasi-informasi belajiryang terjadi dalam pembelajaran ini bersumber
rlari kealaifan mahasiswa karena pembelajaran bedangsung alamiah dalam
ferituk
kegiatanalau
-proses
mengala-miyang
dilakukar Tabastswa5 bukan tra$sfer pengetatruan daridosen
-
ke
mahasiswa. penggunaan modulsebagal
upaya
meningkatkanhasil
belajar didukung oleh temuan penelitiaa Akmal yurg menyimpulkanbahwa
implemetasi modu'ibdT
.
uj*
dalam
pembetajaran dapatmeningkatkan
motivasi belajar,
da;ar mengatasi kurangnya walrtu tarap:rmrka dal'ampe1-Uetajaran
dan
dapat meningkatkan hasilbelajar pada mata kuliah purgelolaan Makanan
oriertal,
namun
dari hasil
penelitian yangdilalukan oleh
Amin
(2005j
menunlultalbahwa kompetensi rata-rata
'bagi
kelimpok:i*".
yTC, diajar
dengan
p*,U"f"iir*
kontekstual lebih baik dari kompetensi iiswa yang diajar dengan menggunakan mo<tul. Hal
ini-
dimungkinkan
karena
siswa
kurangberkomunikasi dengan teman_temannya, kareni masing-masing
sibuk untuk
memahami isi11o{ul,
sSAanCkg
dengan
pembelajarankontekstual
siswa lebih
leiuasamengkomunikasikan temuan
yang
diperolehcengan-
teman
kelompoknya
pada
saatrnelakukan kegiatan pembelajaran.
_-_
Berdasarkan
temua.o
yang dikemukakan bahwa secara umum perbedaai antara pembelajaran menggunakan
nrodutdengan pembelajaran ekspositori terletak dalam berbagai aspek antara
laiq
bahwa panbelajaranmenggunakan
modul
menunjukkan-
cirip"*elq1Ia"
yang
mengharQkan
d,osenmenyediakan modul scbagai sumber informasi,
sedangkan
pada
pernbelajaran ekspositori mahasiswaakan
menerima
lebih
banyaki-fg*fi
metalui srraregi pembelajaran yang diterapkandosen-,
.Dlrl
strategi
pembelajaran eKsposlton dosen menjadi sumber informasiuimna, namun sumber data dan infomasi lain juga_ dapat digunakan. Ka.a(leristik
strategi
pembelajaran ekspositori adatah pembelajarin
dilal-ukan
oleh
dosen
dengan
cara(htto://digilib.unnes.ac.id,/esdl/collect/wrdpdO.
Penggunaan
modul
dalampembelajaran
merupakan
usaha
untukmeningkatkan kompetensi mahasiswa melalui
instruksi-instrukiyang
terkandung
dalammodul,,
dan
peningkatan kompetensi inimerupakan salah satu aspek penting untuk meningkatkan
-_
penampilan
performance)seseorang. Hasil belajar yang diperoleh melalui
pembelajaran menggunakan modut
l.bih
buikdibanding.
kan dengan
pembetajaranekspositori . Hal ini terjadi karena pembelajaran
JURNAL TEKI.IOLOGI PENDIDIKAN
menyampaikanmateri
pembelajaran
se6?raverbal,
axtinya bertutur
secaxa
lisan,pembelajaran ekspositori menunjukkan cid belajar y.ang mengharapkan guru menyediakan
baban qiar sebagai sumber informasi,
Pada
prinsipnya
metode
metodepernbelajeran yang digrmakxr
daldn
shat€gipernbelajaran
ekspositori
sudah
biasadigunakan
di
Jurusan
PKK
,
sepertipenyampaian
materi
menggunakan metode ceramatr, mengedakan tugas, tanya jawab danberdiskusi.
Kondisi
pembelajaran denganstrategi
ekspositori
tidak
mendorongtumbuhnya
rasa
keingintahuandan
rasatanggung
ja*ab
mahaslswa
dalammerencanakan
dan
menggorganisasikan carabelajarnya.
Akibat
komunikasi
y
tg berlangsung dalam proses pembelajaran satuarah, maka
cenderung
menimbulkankesalahpahaman terhadap konsepkonsep dan
istilah
tertentu.
Akhimya,
keberhasilanmahasiswa dalam belajar sangat tergantung
pada
penyampaian Cosen, kemampuan dan pengalaman dosen.Pembelqiaran menggunakan modul tlan pembelajaran
ekspcsitori
dipandang dapatefektif
dalam penguasaim mahasiswa tentangseni dan
desain kearah pemikiran
yangsainstifik,
hanya saja dengan menggmakanpembelajaran
ekspositori
akan
membarasiruang lingkup penguasarm mabasiswa terhadap
materi
yang
dipelajari,
sedangkan denganpe.rnhelajaran menggunakan
rsodul
akanmemberikan keluwesan bagi mahasiswa untuk
meningkatkan kemampuan
dan
menggali pengetahuan mereka tentang seni dan desaindan per4aplikasiannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Kebiasaan berupa suatu sikap yang baik daupun buruk yang seeara berulang dan konsisten
dilakukan
oleh
seseorang. Hasilbelajar
tinggi
yang
diperoleh
mahasiswamerupalan nsaha
)rang
dilakukan
secarasengaja dan sangat dipengaflhi oleh kebiasaan
belajar yang
dimiliki
oleh mahasiswa tersebut.Bmwn dan Holtznan (1976) me.ngelompokkan
kebiasaan
belajr
ke
dalam
konsep
dasarDelay Avoidance
(DA)
dan
Work Methods(FU),
kedua konsep tersebut dapat diielaskan sebagaiberikut
Delay
Awidance
adalahtingkah laku akademik yang berhubungan pada
ketepalan waktu . dalam menyelesaian
tugas-tugas bel4lar, menghindarkan
did
dari hal-hd yang memungkinkan tertundanya p€nyelesaiantugas, da$
hcl
tain
yang ln€ngga$ggu ataumengaliikan konsortrasi dalam belajar.
Sedangkan kebiasaan
belajar
WorkMethods
menunjuk kepada peng$maan ctra(prosedur) belajar yang
efektif
dan efisiensidalam mmgerjokan
tugas
akademik
dan keterampilan belajar yang meliputi penggunaanwaktu Lrelaiar, teknik belqlar, disiplin belajar
dan k*erampilan belajar.
Hasil
temuan
membulrtikan bahwahasil
belajar
mahasiswayang
memiliki kebiasaan belajarDelay
Avoidance (33.14)lebih baik dari hasil belajar mahasiswa yang
memiliK
kebiasaanbetajar
Work
Methods(29.43).
Hal
ini
dapat
dipahami
bahwamahasiswa yang
memiliki
kebiasaan belajarDelay
Avoidance
menunjukkan kebiasaanbelajar yang mementingkan ketepatan waktu
dalam menyelesaikan tugas dan menghilangkan
rangsangan yang akan mengganggu konsentrasi
dalam belajar.
M€ gingd
bahwa mata kuliatrDasar Suri dan Desain yang tidak terlepas dari tuntutan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan dengal desail.
Berdasaxkan penelitian yang dilahrkan
oleh Asha Safrq (2007) menemukan bahwa kebiasaan belajar yang
dimitiki
a$ak tdri.takidan anak perempuan berbed4 anak lakiJaki memiliki skor yang lebih tinggi pada kebiasaan belajar Delay Avoidance (78.18)
dan
anak perempuan (63.14). Anak perempuan memiliki skor lebih tinggi pada kebiasaan belajar Work Methods (71.26) dibandingkan anak laki-laki (66.36). Anak perempuan seialu mengorganisir pekerjaamya secara sistematisdan
selalumengulang pelajaran, namun masalah yang
sering mereka hadapi adalah sering merasa
ketakutan
dan
kurang
percayadiri
dalammenghadapi
ujian
sshingga
hasil
y
rgdiperoleh kurangmemuaskan
Hasil
penelitian
Zulfan
(2008)menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif
y8g
si€
ifik
n atrtaa kebiasaanbel4ir
denganhasil
belajar
BahasaInggeris.
Kebiasaanbelajar memberikan sumbangan yang beraai
*besEr
58.37ye ierhadap}asij
beJajar bahsaInggeris, Selanjutnya
hasil
penelitiaryg
dilarkukan olehZulkifli
(2004) minyatakanbahwa kebiasaan betajar yang baik berpengaruh
pada kinerja
guu,
dengan kebiasaanGhjar
yang baik guru akan
teratu
dalam mengatr
ir,ama belajamya dan akan berdampak -pada kinerja yang baik
pula-_-
Berdasarkanhasil
penelitiaa
yang {ingroleh mengenai kebiasaan belajar, dapat dishnpulkcr bahwa kebiasaa* belqiar sangatberpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar
mahasisw4
selain
itu
juga
berpengaruhterhadap
kineda guru.
Mahasiswi
yangmemiliki
kebiasaan belajaryang
baik
akanmemberikan dampak berupa semangat kepada
guru
untuk
melaksanakan
tugas-tugas kependiCikanyang
dilakukarur.r,a secar:rprofesional.
Mahasiswa
yang memiliki
kebiasaanbelajar
Deloy
Ayoidance
akan
dapatmenyelesaikan tugas-tugas akademisnya tepat
waktu dan
menghindarkandiri
dari
hal-Lalyang dapaf .mengga€gu konsentrasinya
&lam
belajar.
Masalah penggunaimwaktu
dalambelajar, biasanya berkaitan dengan masalah perencanann .dan . kedisiplinan.
Hal
tersebutrnemungkinkan mahasiswa akan memperoleh
hasil belajar yaag tinggi. Sedangkan mahasiswa yang memiliki kebiasaan l+zlajar Work Metlnds
akan
berusahauntuk
mengerjakan tugasaliademiknya secara
efeklif dan
efisien sehinggadapatmeningkatkan
pengetahuan,pemahaman
dan
penguasaannya -terhadap materi pelajaran..
. Berdasarkn
hasil
penelitian
yangdiperoleh memberikan gambaran bahwa dalari
proses pembelajaran Dasar Seni dan Desain
sangat
perlu ultuk
memperhaiikan kebiasaanbelajar yang dimiliki mahasiswa.Dari
hasil
perhitunga4 menemukan bahwaterdapat inieraksi antara strategi pembelajaran
deog-an kebiasaan belajas dalam mempengaruhi
hasil belajar mata kuliah Dasar Seni dan Desain
mahasiswa PKK FT
Unimed.
Hal
inif1mbe+*
Tdtasi
bahrra perlakuan terhadapkelompok mahasiswa yang memiliki kebiasaan
belalu Delay
Avoidance
berbeda dengankelolrpo& maiasiswa yang rnem:'Iii<i kebis;an belajar Work Methods, artinya bahwasala.h satu
dari kedua kelompok akan menghasilkan hasil belajar ya$g tebih baik bila diajarkan dengan p:mbelajapn menggunakan modul, dan
ying
lainnya alranlebih
baik bila
diajar dengaimenggunakan pembelajaran ekspositori. Hal ini sejalan dengan penelitian Nikmar
e0l0)
yang menemukan bahwa implemortasi modul bahanajar
dap_at meningkatkanhasil
belajar padamata kutiah pengelolst makanan Orie,ntat.
Pembelajaran
modul
menstimuli mahasiswa untuk mencari dan merekonstruksi sendir! pelgetabuar melalui aneka sumber yang tidak hanya bersumber dari doserq sedangkandalam pembelajaraa ekspositori peng.t f,uan
bersumber
dan
dosen melalui ceramah atau presentasidi
ruang kuliah.
pembelajaranmodul
menuntut
mahasiswa
berinteraksi-
dengan lingkungannya guna mencariinformmi
seluasJuasnya- patla pernbelajaranekspositori interaksi tatap muka antara dosen
dan mahasiswa bersifat safu arah dan terkesan
T#P.""
sebagai
Frendengar. Durgan demiki,andapat
dinyatakan bahwa strat-egi pembelajaransangat berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar nratasiswa.Hasil
penelitianjuga
menunjukkanbahwa kelompok mahasiswa yang memiliki
kebiasaan belajar Deloy Ayoidsnce yarrg diajar
dengan pembelajaran menggunakan -modul
memperoleh rata-rata hasil belajar lebih tinggi bila dibandingkan dengan
skoi
rata-rata hasilbelajar Dasar Seni dan Desain mahasiswa yang
memiliki
kebiasaan belajat DelayAvoidani
bagi_
mahasiswa
yang
diajar
denganpembelajaran ekspositori, Kemudian skor lita_
rata
hasil
belajarDasar
Seni
dan
Desainmahasiswa
yang memiliki
kebiasaan belajar Work Methods dan diajar dengan pembelajaran menggunakanmodul
lebih
rendah
biladibandingkan dengan skor rata-rata hasil belajar
Dasar
Seni dan
Desain
mahasiswaying
memiliki kebiasaan belalar Work Methods dandiajar
dengan
menggunakan pembelajaranJURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN
drrsnoshmi-
tlal ifli
betrti
bahlrz
bagimahasiswa
yang memitiki
kebiasaan belajarWork Methods akan lebih baik diajar dengan pembelajaran €kspositod
lila
dibaadilgkandengan pembel4iaral, menggunakan modul-Berdasarkan temuan ini memberikan gambaran bahva penerapan strateg,i D€mh€laiaran lada
mata
kuliah
DasarSeni dan
Desain perlume.mperhatikan kebiasaan belajar yang dimiliki
mahasiswa
untuk
membantu
mahasiswa mencapai hasil bslqiar yang lebih baik.Berbicara mengenai interaksi antara
kebiasaan belajar dan peningkatan hasil belajar
hal. ini. sejalan dengar hasil pecefrliarr Nov'1ta
(2005)
yang
menyatakan terdapal hubunganantara
kebiasaanbelajar
dan
kemampuanmaternatika dengan
hasil
belqiar konstruksi bangunan sederhana-Artinya
semakin tinggi kebiasaan belajar dan kemampuan matematika makahasil
belajaryang
diperoleh semakintinggi
pula.
Hal
ini
mernperlihatkan bahwa terjadi imeraksi antara kebiasaan belajar dan hasil belajar.Tsrnuan penelitian
)'ang
le$ih
uflit
nrenunjukkan bahwa hasil belajar mahasiswa
yang
memiliki
kebiasaanbel$ar
DelayAvitdance
)ang dibed
penbelaiaranmodul
berbedanYata
dan sig:rifikan dengan kelompok perlakuan yanglairL
hul
ini
memberikanindikasi
bahwapembelaj aran menrnggunakan modul memang
memberikan pengaruh
yang
lebih
dominandalam meningkatkan kompetensi mahasiswa'
sedangkan
tiga
kelompok perlakuanlainnp
tidaft
menunjukkan perbedaannilai
yangsignifikan.
Artinya
bahwa
interaksi antamstrarcgi pembelajaran dengan kebiasaan belajar
terjadi pada rata-rata hasil belajar yang rendah
sehingga kelihatan bahwa rata-rata
nilai
hasil belaiar malrasiswa yang linggi didonrinasi padaketompok pembelqfarao meongunakan modul
bagi
mahasiswayang
memiliki
kebiasaanbel$ar De lay Avoidance.
[image:16.540.38.499.31.691.2]Hasil
penelitianini juga
memberikangambaran
bahwa
rata-nta
kompetensimahasiswa
yang
diberikan
pembelalaranmenggunakan
moduf
memang menunjukkan kecenderungan untuk memperoleh hasil belajaryaqg tiEgBi
bagi
Eattesisr*syag
lEceiliki
kebiasaan
bel$x
Delay Atoidance, sedangkanbagi
rnahasiswayang
mernperoleh stategiExrb)ajatan
ekspositori
rn€nunjukkanpenrbalan peningkatan hasil belajar yang tidak
begitu
signifikan
artara
kelompok
yang merrritiki kthiasaanbelaio
Delay
Avoiilanc'e dengan yang memiliki kebibsaan bel$,ar Work Methods.-8. SIMPU-I,AN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan
hasil
Penelitian
danpernbahassn,
mska
kesimpnrlanyang
&Pd
aiambl a*uor
penetitianini
adalah seb^gaiberikut :1) Strategi pembelajaran menggunakan modul memberikan
hasil
belqlaryang
lebihbaik
bila
dibandingkandengan
strategipembelajaran ekspositori Pada
mata
kuliahbasar
seni dan
Desain,.
2)
KelomPok mahasiswa yang mernit'i
kebiasaan belajarDelay Avoidance memperoleh nilai hasil bela.iar
yang
lebih baik
bila
dibandingkan dcngan Letonpot matasiswa yangn:erriliki
kebiamanbelalu
WorkMethods,3)
Terjadi
interaksiantara strategi pernbelajaran dengan kebiasaan
belryar
dalam menrpengardritnsil
belaiwmahasiswa pada mata
hrliah
Dasat Seni dan Desair\hal
ini
terbuktidari
hasil penelitianvang
menuniukkanbabwa
bagi
kelompok.rtl"*it*u
yLg
memiliki
kebiasaan belajarDeloy
Avoidance memperolehhasil
belaiarlebih
baik
bagi
Yang
diaiar
dengan pembetajaran menggunalcan modul, sedangkan-bugi
t
ah*is*u
yang
memiliki
kebiasaan belajar Work Methods memperoleh hasil belajar{€bih
baik
bagi
Yang
diajar
dengan pembelajaran eksPositori.S*r*n
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang dipaparkanpada
simpulanhasil
penelitian, maka berikut disarankan beberapahal
antamlain:
1)
Berdasarkan hasil temuan penelitianbahwa
pernbelajaranmodul lebih
unggul dibandingkan dengan pembelaiaran ekspositori'oleh karena
itu
diharapkan bagi dosen yangmengajar mata kuliah Dasar Seni dan Desain
agar
@Et
*r€rrerapkan penrbelaiarailrridr}l
guna
meningkatkan kompetensi mahasiswa.Untuk
rnelaksanakan
dan
meneraDkanpernbelajaran modul dosen diharapkan unruk
menyiapkan
samna
pembelajaral
untrl<mendukung pelakanaan pembelaj
aran
dengankarakteristik
peoyajias
pesrbelajaranmenggunakan
modul. Untuk
itu
diharapkantersedianya
modul
pembelajaran
i*rg
berklalitas,2)
Sebelum pernbe)ajaranfiasJ
Seni,
dan
Desain
berlangsung diharapkankepada dosen
yang
ak
mengajar agarmengidenlifikasi kemampuan awal mahasiswa khus.x;ryra yurg be*aitan dengar penget*iuat mengenai seni dan desain. Hal ini dimaksudkan
agar
dosen
mengetahui
sejauhmana pengetahuandaa
ketnampuan malasiswa tentangseni
dan
desain selanjutnya dapal memudahkandosen
untuk
menyampailanmateri
pembelajaran,3)
Unhrk
rrencap-aikompetensi
yang
diharapkan
t€ntunyamahasiswa lebih banyak diberikan tugas yang
berkaitan
dengan
penerapan
dalammengekspresikan dan menganalisa unsur dan
prinsip
dxain
yaag mana pengetahuan ini akandiaplikasikan datam mata kuliah-mata kuliah
berikutqra,
4)
Sangatdipeilulet
bimbingxrbagi
mahasiswayang merniliki
kebiasaan}:r.lajar lYork Methods agar dapat meningkatkan
motjvasi {ralam
manyelesaik