EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADVOKASI DALAM
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENANGGAPI ISI BERITA
OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA ARAS KABU AGUNG
TANJUNGBALAI TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
APRIN DANI SARAGIH
NIM 071222120004
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
ABSTRAK
APRIN DANI SARAGIH, NIM 071222120004. Efektivitas Model Pembelajaran Advokasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menanggapi Isi Berita Oleh Siswa Kelas X SMA Swasta Aras Kabu Agung Tanjungbalai Tahun Pembelajaran 2012/2013. Skripsi. Jurusan Bahasa Dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan Keefektifan Model Pembelajaran Advokasi dalam Meningkatkan Kemampuan Menanggapi Isi Berita Oleh Siswa Kelas X SMA Swasta Aras Kabu Agung Tanjungbalai Tahun Pembelajaran 2012/2013. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Swasta Aras Kabu Agung sebanyak 174 orang. Sampel diambil secara acak sebanyak 40 orang, 20 orang untuk kelas eksperimen dan 20 orang untuk kelas kontrol.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah tes menanggapi isi berita dalam bentuk penugasan. Nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 74,5, sedangkan untuk kelas kontrol adalah 65,25. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata kemampuan menanggapi isi berita kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”. Dari perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung = 2,83, selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel pada taraf signifikan 5% dan taraf signifikansi 1% atau dengan df = (N1 +N2) - 2 = 38. Pada tabel t dengan df = 38 diperoleh ttabel pada taraf signifikan 5% = 1,68 dan taraf signifikansi 1% = 2,42. Kriteria pengujian adalah H0 ditolak jika t0 < tt. Dari hasil pengujian menjelaskan bahwa t0 (2,83) > tt (1,68) pada = 0,05 dan t0 (2,83) > tt (2,42) pada = 0,01 yang berarti bahwa baik pada = 0,05 maupun pada = 0,01 H0 ditolak. Ini berarti Ha diterima jika ttabel< thitung> ttabel (2,42<2,83>1,68) maka hipotesis alternatif diterima.
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Advokasi dalam Meningkatkan Kemampuan Menanggapi Isi Berita Oleh Siswa Kelas X SMA Swasta Aras Kabu Agung Tanjungbalai Tahun Pembelajaran 2012/2013”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.
Untuk menyelesaikan skripsi ini berbagai masukan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis mengucapakan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni. 3. Dr. Rosmawaty, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. 4. Drs. Sanggup Barus, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia.
5. Dr. Abdurahmman AS, M.Pd., selaku Ketua Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
6. Drs. P. Manurung, M.Pd., selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Dra. Mursini, M.Pd., selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan saran dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Dra. Tiur Asi Siburian, M.Pd., selaku dosen pengarah yang telah memberikan saran dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Drs. Azhar Umar, M.Pd., selaku dosen pengarah yang telah memberikan saran dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.
10.Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan
11.Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Tata Usaha serta guru-guru dan siswa SMA Swasta Aras Kabu Agung Tanjungbalai yang telah memberikan izin dan membantu kelancaran jalannya penelitian.
12.Teristimewa buat Ayahanda Dahnial, BA dan Ibunda tercinta
Hj. N.Sitorus, serta abangda dan adinda tercinta Andrian Surya, S.Si, Elvina Saragih, Mawarni Saragih dan Danis Arifin Saragih, yang selalu memberi sorak-sorai semangat dan dukungan serta doa yang tiada henti kepada penulis.
13.Rekan mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Angkatan 2007 yang selalu memberikan warna-warni kehidupan saat penulis mengenyam pendidikan dibangku kuliah.
Hasibuan, Artha Duma Simarmata, A.M Petta Setiyadi Hasyim dan Alvin Nurrahmansyah. terimakasih atas dukungan, kepedulian dan doa kalian selama ini.
15.Kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu
.
Semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, September 2012 Penulis
DAFTAR ISI A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C..Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoretis ... 9
1. Kemampuan Menanggapi Isi Berita ... 9
a. Pengertian Kemampuan ... 9
b. Pengertian Menanggapi ... 10
c. Pengertian Berita ... 11
d. Pengertian Isi Berita ... 12
2. Pengertian Efektivitas 17 3. Hakikat Model Pembelajaran Advokasi ... 17
a. Pengertian Model Advokasi ... 17
b. Prinsip - prinsip Pembelajaran Advokasi ... 18
c. Pelaksanaan Belajar Berdasarkan Advokasi ... 20
d. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Advokasi ... 23
v
C. Pengajuan Hipotesis ... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29
B. Populasi dan Sampel ... 29
1. Populasi Penelitian ... 29
2. Sampel Penelitian ... 31
C. Metode dan Desain Penelitian ... 32
D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 33
E. Jalannya Penelitian ... 34
F. Teknik Pengambilan Data dan Instrumen Penelitian ... 41
G. Organisasi Pengolahan Data... 47
H. Teknik Analisis Data ... 48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Penyajian Data ... 51
B. Deskripsi Data ... 54
1. Kemampuan Menanggapi Isi Berita Dengan Model Pembelajaran Advokasi . 54 2. Kemampuan Menanggapi Isi Berita Dengan Metode Konvensional ... 57
C.Uji Persyaratan Analisis Data ... 61
1. Uji Normalitas Data ... 61
2. Uji Homogenitas ... 63
D. Pengujian Hipotesis ... 67
E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 68
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 72
B. Saran ... 73
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1 Perincian Populasi Siswa Kelas X SMA
Swasta Yayasan Aras Kabu Agung Tanjungbalai
Tahun Pembelajaran 2011/2012 ... 30
Tabel 3.2 Desain Eksperimen ... 31
Tabel 3.3 Jalannya Pembelajaran Menanggapi Isi Berita Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Advokasi Di Kelas Eksperimen ... 35
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Kemampuan Menanggapi Isi Berita ... 42
Tabel 4.1 Skor Perolehan Nilai Kemampuan Menanggapi Isi Berita Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Advokasi Kelompok Eksperimen (X1) ... 52
Tabel 4.2 Skor Perolehan Nilai Kemampuan Menanggapi Isi Berita Dengan Menggunakan Metode Konvensional Kelompok Kontrol (X2) ... 53
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kemampuan Menanggapi Isi Berita Dengan Menggunakan Model Advokasi ... 55
Tabel 4.4 Identifikasi Kecenderungan Kelas Eksperimen ... 57
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kemampuan Menanggapi Isi Berita Dengan Menggunakan Metode Konvensional ... 58
Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Kelas Kontrol ... 59
Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Kelompok Eksperimen ... 61
Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Kelompok Kontrol ... 63
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Silabus ... 74
Lampiran II Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Menanggapi Isi Berita Dengan MenggunakanModel Pembelajaran Advokasi ... 75
Lampiran III Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Menanggapi Isi Berita Dengan Menggunakan Metode Konvensional ... 88
Lampiran IV Instrumen Tes Menanggapi Isi Berita ... 97
Lampiran V Uji Normalitas Data ... 100
Lampiran VI Hasil Perhitungan Reabilitas Tes Kemampuan Menanggapi Isi Berita ... 107
Lampiran VII Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di Sekolah Sma Swasta Aras Kabu Agung Tanjungbalai ... 108
Lampiran VIII Hasil Test ... 113
Lampiran IX Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors ... 114
Lampiran X Daftar F ... 115
Lampiran XI Nilai-Nilai Chi-Kuadrat ... 116
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas
manusia seutuhnya adalah misi pendidikan sebab pendidikan dapat membuat
manusia menjadi cerdas, bertanggung jawab dan produktif. Berbagai upaya
dilakukan untuk memajukan dunia pendidikan, diantaranya pengembangan
maupun penyempurnaan kurikulum secara bertahap disesuaikan dengan
perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Saat ini Indonesia menggunakan kurikulum yang diberi nama Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan . Sebagaimana dalam KTSP, siswa dituntut memiliki
kompetensi terhadap semua mata pelajaran termasuk mata pelajaran bahasa
Indonesia. Secara umum pengajaran bahasa Indonesia pada jenjang pendidikan
ditujukan untuk membina dan mengembangkan keterampilan berbahasa Indonesia
siswa. Keterampilan tersebut meliputi keterampilan menyimak, keterampilan
berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. demikian
sebaliknya, output yang diharapkan dimiliki siswa dalam pembelajaran bahasa
Indonesia adalah terampil menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam
level komunikasi.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut siswa untuk
lebih aktif di dalam setiap materi pembelajaran bahasa indonesia yang
disampaikan oleh guru. Salah satu materinya berkaitan dengan keterampilan
atau informasi dari media cetak atau elektronik diharapkan siswa mampu
menanggapi isi berita yang didengarnya. Siswa dapat mengemukakan unsur
5W+1H dengan tepat, menyampaikan pendapat yang bersifat argumentatif,
memberikan tanggapan yang sistematis dan masuk akal dan dengan memakai
bahasa yang singkat, padat dan jelas. kompetensi itu diharapkan dapat
dikembangkan melalui pembelajaran menanggapi dengan metode yang efektif.
dengan pembelajaran yang efektif, siswa dimungkinkan mampu menanggapi isi
berita dengan baik.
Tetapi hal ini belum tercapai karena kemampuan siswa dalam menanggapi
isi berita belum maksimal. Ayip (2009:56) dalam jurnalnya yang berjudul
“Kemampuan Menanggapi Isi Berita dengan Teknik Pengamatan Gambar Foto
Peristiwa Pada Siswa Kelas VIII SMP dari penelitian ini diperoleh kesimpulan
bahwa rata-rata kemampuan menanggapi isi berita surat kabar berada pada
kategori rendah
Pakpahan (2011:23) dalam jurnalnya “Pembelajaran Model Discussion
Starter Story (DSS) Terhadap Kemampuan Menaggapi Isi Berita Siswa Kelas X
SMA” menyatakan “Rendahnya kemampuan menanggapi isi berita terjadi karena
masih rendahnya minat siswa dalam pembelajaran menanggapi isi berita. siswa
juga beranggapan bahwa belajar bahasa Indonesia itu sangat membosankan dan
tidak menarik. Rendahnya kemampuan menanggapi isi berita siswa dapat
disebabkan oleh berbagai hal seperti karena guru, metode atau siswa, dll. Selama
menekankan pada pemaparan konsep, prinsip atau teori-teori menanggapi isi
berita sehingga siswa merasa bosan dalam proses pembelajaran.”
Pernyataan tersebut didukung oleh Murmanto (2007:66) dengan jurnal nya
yang berjudul “Pembentukan Konsep dan Jati Diri Siswa Melalui Pembelajaran
Partisipatif (Sebuah Alternatif Pendekatan Pembelajaran di Sekolah)”. beliau
mengatakan “siswa belum mampu dalam memberanikan diri mengungkapkan
pendapat mereka pada saat pembelajaran berlangsung.” Metode demikian hanya
akan menjadikan pembelajaran menanggapi isi berita sebagai kerangka ilmu yang
harus diimbaskan. Jauh lebih penting dari pemahaman adalah keterampilan siswa
dalam menanggapi, sehingga yang dibutuhkan bukan teori melainkan
latihan-latihan terpadu dalam hal mana siswa diarahkan pada praktik menanggapi. Itu
berarti dibutuhkan langkah-langkah (metode) pembelajaran yang mampu
membawa siswa pada aktivitas menanggapi yaitu mengekspresikan diri dan
ide-ide cemerlang sehingga tercipta keterampilan berbahasa yang komunikatif.
Menanggapi isi berita adalah menyampaikan kesan dan pesan komunikatif
melalui kegiatan memberikan tanggapan terhadap pendapat atau pandangan
terhadap isi berita. Untuk menciptakan hal demikian, siswa harus mampu
menampilkan kemampuan memberikan tanggapan dan pendapat terhadap topik
yang dibicarakan. itu berarti setiap siswa wajib mengenal topik yang dibahas
didalam kelas. Kemudian siswa diharuskan mengemukakan unsur 5W+1H dengan
tepat, menyampaikan pendapat yang bersifat argumentatif, memberikan tanggapan
yang sistematis dan masuk akal dan dengan memakai bahasa yang singkat, padat
arti bahwa langkah-langkah (metode) yang digunakan harus membawa peserta
didik pada kinerja (praktik) menanggapi bukan pada pemahaman konsep.
Pembelajaran Advokasi merupakan pembelajaran yang berpusat pada
siswa sering diidentikkan dengan proses debat kompetitif. debat kompetitif adalah
debat dalam bentuk permainan yang dilakukan di tingkat sekolah. Debat
dilakukan dengan aturan yang jelas antara dua pihak yang masing-masing menjadi
tim yang mendukung dan tim yang menentang/oposisi terhadap sebuah
pernyataan. Demikian halnya pembelajaran advokasi memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mempelajari topik yang menuntut siswa terlibat
langsung dalam partisipasi pribadi. Dimana para peserta didik terfokus pada topik
yang telah ditentukan sebelumnya dan mengajukan tanggapan yang bertalian
dengan topik tersebut.
Rasionalnya ketika model pembelajaran advokasi di gunakan dalam
pembelajaran menanggapi, ini membantu siswa mengembangkan
keterampilan-keterampilan dalam logika, pemecahan masalah, berfikir kritis, serta komunikasi
lisan maupun tulisan. Selain dari itu, siswa akan mengembangkan aspek afektif,
seperti konsep diri, rasa kemandirian, turut memperkaya sumber-sumber
komunikasi antar pribadi secara efektif, meningkatkan rasa percaya diri untuk
mengemukakan pendapat, serta melakukan analisis secara kritis terhadap bahan
dan gagasan yang muncul dalam debat. maka dari itu peluang untuk memberikan
tanggapan yang baik atas topik yang dibahas akan semakin jelas terlihat.dengan
kata lain model ini akan menyiapkan situasi yang mengiring siswa untuk bertanya,
konvensional yang penekanannya hanya pada penjelasan teoretis, pembelajaran
advokasi akan membawa siswa pada pengembangan kemampuan diri untuk
belajar memberikan tanggapan dan pendapat secara bertahap sehingga akan
melahirkan siswa yang mampu memberikan tanggapan dan pendapat yang baik
secara utuh.
Dengan demikian, bertolak dari latar belakang yang telah dikemukakan
dilakukan penelitian dengan memilih judul “Efektivitas Model Pembelajran
Advokasi dalam Meningkatkan Kemampuan Menanggapi Isi Berita oleh
Siswa Kelas X SMA Swasta Aras Kabu Agung Tanjungbalai Tahun
Pembelajaran 2012/2013.”
B. Identifikasi Masalah
Dari kajian situasional atas fenomena sebagaimana dibahas pada latar
belakang diatas, terdapat sejumlah masalah yang muncul ke permukaan.
Masalah- masalah itu diurutkan sebagai berikut.
1. Mengapa kemampuan siswa dalam menanggapi isi berita rendah?
2. Kemampuan dalam memberanikan diri mengungkapkan pendapat.
3. Metode apa yang digunakan guru dalam pembelajaran menaggapi isi
berita?
4. Apakah model pembelajaran advokasi efektif dalam pembelajaran
menanggapi isi berita?
C. Pembatasan Masalah
Melihat luasnya masalah yang ada maka dalam penelitian ini perlu
diadakan pembatasan masalah untuk mempertegas sasaran yang hendak diteliti
dan untuk mencegah terjadinya salah penafsiran. Hal ini sesuai dengan pendapat
Surakmad (1982:36) yang mengatakan sebagai berikut:
“Sebuah masalah yang dirumuskan terlalu umum dan luas, tidak akan pernah jelas batas-batas masalah itu, sebab masalah perlu pula memenuhi syarat dalam perumusan yang terbatas. Pembatsan ini diperlukan bukan saja untuk mempermudah atau menyederhanakan masalah bagi peneliti, tetapi juga untuk menetapkan lebih dahulu segala sesuatu yang diperlukan pemecahannya: tenaga , kecekatan, waktu, biaya, dan lainnya yang timbul dari rencana tertentu.”
Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah hanya
pada keefektifan penggunaan metode Advokasi dalam meningkatkan kemampuan
menanggapi isi berita dalam surat kabar/majalah.
D. Rumusan Masalah
Agar penelitian ini terarah dalam pengerjaan dan untuk menjawab
permasalahan penelitian secara tepat dan terarah perlu ditetapkan rumusan
masalah. Berdasarakan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah penelitian
disusun dalam bentuk pertanyaan.
1. Berapa rata-rata kemampuan menanggapi isi berita siswa kelas X SMA
Swasta Aras Kabu Agung Tanjungbalai tahun pembelajaran 2012/2013
2. Berapa rata-rata kemampuan menanggapi isi berita siswa kelas X SMA
Swasta Aras Kabu Agung Tanjungbalai tahun pembelajaran 2012/2013
dengan model pembelajaran konvensional?
3. Apakah kemampuan menanggapi isi berita sisiwa yang diajar dengan
model advokasi lebih baik dari kemampuan menanggapi isi berita siswa
yang diajar dengan metode konvensional?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. untuk menggambarkan kemampuan menanggapi isi berita siswa kelas X
SMA Swasta Aras Kabu Agung Tanjungbalai tahun pembelajaran
2012/2013 dengan model pembelajaran advokasi.
2. untuk menggambarkan kemampuan menanggapi isi berita siswa kelas X
SMA Swasta Aras Kabu Agung Tanjungbalai tahun pembelajran
2012/2013 dengan metode konvensional.
3. untuk menjelaskan efektivitas model pembelajaran advokasi dan metode
konvensional dalam meningkatkan kemampuan menanggapi isi berita
oleh siswa kelas X SMA Swasta Aras Kabu Agung Tanjungbalai tahun
pembelajaran 2012/2013.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan harapan memberikan manfaat bagi
1. sebagai gambaran dan bahan informasi bagi sekolah untuk mengetahui
tingkat kemampuan siswa dalam kelas X SMA Swasta Aras Kabu Agung
Tanjungbalai dalam menanggapi isi berita;
2. sebagai masukan bagi guru bidang studi bahasa Indonesia dalam kaitannya
dengan keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah;
3. sebagai bahan tambahan ilmu pengetahuan bagi peneliti sebagai calon
pendidik; dan
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Nilai rata-rata kemampuan menanggapi isi berita siswa kelas X SMA
Swasta Aras Kabu Agung Tahun Pembelajaran 2012/2013 dengan
menggunakan model pembelajaran advokasiadalah sebesar 74,5.
2. Nilai rata-rata kemampuan menanggapi isi berita siswa kelas X SMA
Swasta Aras Kabu Agung Tahun Pembelajaran 2012/2013 dengan
menggunakan metode pembelajaran konvensionaladalah sebesar 65,25.
3. Hasil kemampuan menaggapi isi berita dengan mengggunakan model
pembelajaran advokasi lebih efektif dibandingkan dengan hasil
kemampuan menanggapi isi berita dengan menggunakan metode
pembelajaran konvensional oleh siswa kelas X SMA Swasta Aras Kabu
Agung Tahun Pembelajaran 2012/2013.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan:
1. Kemampuan siswa dalam menanggapi isi berita perlu ditingkatkan. Hal
tersebut tentunya memerlukan metode pembelajaran yang lebih efektif
73
yang efektif khususnya dalam pembelajaran menanggapi isi berita adalah
model pembelajaran advokasi.
2. Model pembelajaran advokasi memerlukan pemahaman guru bahasa dan
sastra Indonesia baik dari segi persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi
serta kerjasama antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran agar hal
yang diharapkan yakni meningkatkan kemampuan menanggapi isi berita
siswa dapat lebih baik.
3. Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan perkembangan
metode-metode pembelajaran yang digunakan di sekolah dalam
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
________ 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Ayip. 2007. Kemampuan Menanggapi Isi Berita dengan Teknik Pengamatan Gambar Foto Peristiwa Pada Siswa Kelas VIII. LIPI: Jakarta
Chandra, Rio. 2012, Metode-Metode Pembelajaran Student Centered, Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan
Chaer, Abdul. 2010. Bahasa Jurnalistik. Jakarta: Rineka Cipta.
Depdiknas 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta: Balai Pustaka
Hamalik, Oemar.1991. Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA. Bandung: Sinar Baru
_______. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Hasan, Chalidjah. 2000. Dimensi-dimensi Psikologi Pendidikan. Surabaya: Al-Iklas
Manurung, Parlindungan.2002. Keterampilan Menulis Komposisi, Studi Korelasi
Kemampuan Analisis Teks dan Motivasi Menulis Komposisi di SMA
Katolik St. Thomas 1 Medan T.A. 2001/2002, Tesis Universitas Negeri
Jakarta.Jakarta:UNJ.
Muhammad.2004. Pengelolaan Pembelajaran. Jakarta: Rieneka Cipta
Mulyasa, E. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Rosdakarya
Murmanto, Melanie. 2007. Pembentukan Konsep Diri Siswa Melalui
Pembelajaran Partisipatif (Sebuah Alternatif Pendekatan Pembelajaran di Sekolah). Penabur Jakarta.
Poerdarwaminta. 1998. Kemampuan Menggunakan Bahasa Lisan dan Tulisan. Jakarta: Rieneka Cipta
Semi, Atar. 1995. Teknik Penulisan Berita, Features, Dan Artikel. Bandung: Murgantara.
Soerdarmayanti. 1995. Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja. Bandung: Ilham Jaya
Stefani, Josephine. 2009. Strategi Pengajaran: Student Centered;Baik atau buruk?, Jakarta: Universitas Tarumanegara
Sudjana, H. D. 2005. Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito
Suhardiman. 2009. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers
Sukandi, Ujang. (2003). (www.gogle.co.id,http://sunartobs.wordpress.com/2009) (10 Februari 2012)
Surakmad. 1985. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rieneka Cipta
Suryabrata, Sumadi. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Tampubolon, DP. 1987. Kemampuan membaca, Teknik Membaca Efektif dan Efisien. Bandung: Angkasa