• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

TENTANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR,

Menimbang : a. bahwa Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah dengan menggunakan bahan dari Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah;

b. bahwa Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)

sebagaimana dimaksud pada huruf (a) memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan dan kewajiban daerah, rencana kerja yang terukur dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah maupun ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat, dengan mempertimbangkan prestasi capaian standar pelayanan minimal yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

c. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 82 ayat (3) Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2015 perlu diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati Ogan Komering Ulu Timur.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dan Kabupaten Ogan Ilir di Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia

(3)

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

7. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2010 – 2014;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, jo Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah;

10. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17);

11. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2007 Nomor 38);

(4)

Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2008 Nomor 31);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Nomor 22 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2010 – 2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2011 Nomor 22);

14. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Nomor 7 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 (Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2013 Nomor 7).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA KERJA

PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2015.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Kabupaten adalah Ogan Komering Ulu Timur

2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

3. Bupati adalah Bupati Ogan Komering Ulu Timur

4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

5. RKPD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur adalah Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2015.

(5)

Pasal 2

1. Tujuan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2015 adalah Menyusun dan Menetapkan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2015 yang selanjutnya dituangkan dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur sebagaimana terlampir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari peraturan ini.

2. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disusun dengan tujuan untuk menjadi acuan dalam setiap kegiatan pembangunan yang dilaksanakan di daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur sekaligus dijadikan tolok ukur terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

3. Rencana Kerja Tahunan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) yang merupakan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah dengan menggunakan bahan dari Rencana Kerja (Renja) SKPD untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah.

4. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2015 disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan.

Pasal 3

Naskah Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)

Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2015 disusun dengan sistematika sebagai berikut :

a. BAB I PENDAHULUAN

b. BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU

c. BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN

KERANGKA PENDANAAN DAERAH KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2015

(6)

BAB III

KETENTUAN PENUTUP Pasal 4

Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Nomor 12 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2014 dicabut dan tidak berlaku lagi.

Pasal 5

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang yang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

Ditetapkan di Martapura pada tanggal 5 Mei 2014

BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR,

H. HERMAN DERU

Diundangkan di Martapura pada tanggal 6 Mei 2014

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN OKU TIMUR

H. IDHAMTO

BERITA DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2014 NOMOR 34

(7)

Dengan ditetapkannya UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), diamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan, dengan jenjang perencanaan yaitu perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah maupun perencanaan tahunan. Untuk itu setiap daerah (Kabupaten/ Kota) harus menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Daerah dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).

Sementara itu paralel dengan pembuatan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), sesuai dengan pasal 7 UU Nomor 25 tahun 2004 juga mewajibkan setiap SKPD membuat dan memiliki Rencana Kerja (Renja) SKPD, yang disusun dengan berpedoman kepada Renstra SKPD dan mengacu kepada RKPD. Sedangkan RKPD dijadikan dasar penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA), Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD).

Sesuai amanat tersebut maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten OKU TIMUR sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah pada tahun 2014 ini menyusun dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015. Renja SKPD merupakan dokumen rencana pembangunan SKPD yang berjangka waktu 1 (satu) tahun guna mengoperasionalkan RKPD yang disertai dengan upaya mempertahankan dan meningkatkan capaian kinerja pelayanan masyarakat yang sudah dicapai oleh SKPD, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2014 merupakan penjabaran dan pelaksanaan tahun terakhir dari

(8)

dan Sejahtera sebagai Lumbung Pangan”. Rencana Kerja Pembangunan

Daerah (RKPD) Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2015 memuat Arah Kebijakan Pembangunan, Prirotas Pembangunan, Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah, Program Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan lintas wilayah. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2015 merupakan penjabaran dan pelaksanaan tahun keempat dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2010-2015 sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Oleh karena itu RKPD Tahun 2015 memuat program dan kegiatan untuk mencapai sasaran yang hendak dicapai dalam RPJMD Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2010 – 2015.

RKPD Tahun 2015 diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi SKPD dalam menyusun Kebijakan Umum Anggaran (KUA), PPAS (Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara) serta penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2015, yang bertujuan agar Visi dan Misi pembangunan di Kabupaten OKU TIMUR dapat terwujud dan selaras.

Martapura, Mei 2014

BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR,

(9)

PERATURAN BUPATI OKU TIMUR ………..……… i

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PEDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Landasan Hukum ... 3

1.3. Hubungan RKPD dengan Dokumen Perencanaan lainnya ... 6

1.4. Maksud dan Tujuan ... 8

1.5. Sistematika ... 9

BAB II KONDISI UMUM WILAYAH DAN EVALUASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2013 ... 10

2.1. Kondisi Umum Wilayah ... 10

2.1.1. Sejarah Singkat Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR ... 10

2.1.2. Kondisi Geografis ... 11

2.1.3. Kependudukan ... 18

2.1.4. Sosial Budaya ………... 20

2.2. Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2013 ... 23

2.2.1. Pertanian Tanaman Pangan ... 23

2.2.2. Perkebunan ... 24

2.2.3. Peternakan dan Perikanan ... 25

2.2.4. Kehutanan ... 26

(10)

2.2.11. Perhubungan ... 31

2.2.12. Pariwisata ... 32

2.2.13. Pos dan Telekomunikasi ... 33

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KERANGKA PENDANAAN DAERAH ... 34

3.1. Kondisi Ekonomi Daerah ... 34

3.1.1. Produk Domestik Regional Bruto ... 34

3.1.2. Pertumbuhan Ekonomi ... 35

3.1.3. Pendapatan Per Kapita ... 38

3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah ... 40

3.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah ... 41

3.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah ... 47

3.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah ... 49

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN 2015 ... 53

4.1. Program Prioritas ... 53

4.1.1. Keterkaitan Program Prioritas kabupaten, Provinsi dan Nasional ... 53

4.2. Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah ... 55

4.2.1. Strategi dan Kebijakan Umum Mewujudkan Misi 1 ... 55

4.2.2. Strategi dan Kebijakan Umum Mewujudkan Misi 2 ... 56

4.2.3. Strategi dan Kebijakan Umum Mewujudkan Misi 3 ... 56

4.2.4. Strategi dan Kebijakan Umum Mewujudkan Misi 4 ... 57

4.2.5. Strategi dan Kebijakan Umum Mewujudkan Misi 5 ... 57

4.2.6. Strategi dan Kebijakan Umum Mewujudkan Misi 6 ... 58

4.2.7. Strategi dan Kebijakan Umum Mewujudkan Misi 7 ... 58

4.2.8. Strategi dan Kebijakan Umum Mewujudkan Misi 8 ... 59

4.2.9. Strategi dan Kebijakan Umum Mewujudkan Misi 9 ... 59

4.3. Prorgam Prioritas Pembangunan Kabupaten OKU TIMUR ... 60

(11)

4.3.4. Program Pembangunan yang mendukung Misi 4 ... 64

4.3.5. Program Pembangunan yang mendukung Misi 5 ... 67

4.3.6. Program Pembangunan yang mendukung Misi 6 ... 68

4.3.7. Program Pembangunan yang mendukung Misi 7 ... 70

4.3.8. Program Pembangunan yang mendukung Misi 8 ... 70

4.3.9. Program Pembangunan yang mendukung Misi 9 ... 71

4.4. Program Lintas Bidang dan Lintas SKPD ... 72

4.5. Pembangunan Wilayah ... 72

BAB V RENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBANGUNAN DAERAH ... 74

BAB VI PENUTUP ... 80

LAMPIRAN

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2015 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2016 KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR

(12)

Tabel 2.1 Nama Bupati dan Wakil Bupati sejak berdiri Kab. OKU TIMUR ... 11 Tabel 2.2 Luas Wilayah Kecamatan dan Jumlah Desa Kab. OKU TIMUR ... 13 Tabel 2.3 Ketinggian Wilayah menurut Kecamatan di Kab. OKU TIMUR ... 14 Tabel 2.4 Nama dan Panjang Sungai yang Bermuara di Sungai Komering

Dalam Wilayah Kabupaten OKU TIMUR ………. 15 Tabel 2.5 Cadangan Sumberdaya Mineral di Kab. OKU TIMUR Tahun 2013 ………….. 17 Tabel 2.6 Luas lahan Sawah menurut Jenis Pengairan di Kab. OKU TIMUR (Ha) …….. 18 Tabel 2.7 Penduduk Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2013 ... 19 Tabel 2.8 Jumlah Lembaga Pendidikan di Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2013 ……… 21 Tabel 2.9 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Penduduk Menurut Kelompok Umur

di Kab. OKU TIMUR Th. 2013…...21 Tabel 2.10 Sarana Prasrana Kesehatan di Kabupaten OKU TIMUR ……….. 22 Tabel 2.11 Jumlah Tenaga Kesehatan di Kabupaten OKU TIMUR ……… 23 Tabel 3.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Kab. OKU TIMUR Tahun 2007-2012 ... 36 Tabel 3.2 Pendapatan Per Kapita Penduduk Kab. OKU TIMUR atas Dasar Harga

Berlaku (AHDB) dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) 2000-2012 ... 39 Tabel 3.3 Pendapatan daerah kabupaten OKU TIMUR Tahun 2005-2014 dan

Proyeksi Pendapatan Tahun 2015 ... 44 Tabel 3.4 Persentase Pendapatan Daerah Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2005-2014 .... 45 Tabel 3.5 Perkembangan PAD, Pendapatan, Perimbangan dan Belanta Th. 2005-2014 ... 47 Tabel 3.6 Belanja Daerah Kab. OKU TIMUR Tahun 2013-2014 ... 49 Tabel 3.7 Pembiayaan Daerah Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2013-2014 ... 50 Tabel 3.8 Perbandingan APBD masing-masing SKPD T.A. 2014 dengan Rencana

Pagu Indikatif usulan Renja SKPD Tahun 2015 ... 51 Tabel 5.1. Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2015 ... 75

(13)

Gambar 1.1 Alur Pikir Penyusunan Rancangan Awal RKPD Kab/ Kota ………. 7 Gambar 1.2 Alur Pikir Penyusunan Rancangan Akhir RKPD Kab/ Kota ………. 8 Gambar 2.1 Peta Wilayah Kabupaten OKU TIMUR ……… 12

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) merupakan pelaksanaan dari tahapan sistem perencanaan pembangunan daerah yang dimulai dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dengan ditetapkannya UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), diamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan, dengan jenjang perencanaan yaitu perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah maupun perencanaan tahunan. Untuk setiap daerah (Kabupaten/ Kota) harus menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Daerah dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), dimana RKPD merupakan penjabaran dari RPJM Daerah serta mengacu pada RKPD Provinsi dan RKP Nasional.

Penyusunan RKPD ditujukan sebagai upaya mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan terpadu antara perencanaan pembangunan Nasional, Provinsi dan Kabupaten/ Kota serta mengoptimalkan partisipasi masyarakat. Sesuai dengan tujuan perencanaan pembangunan, bahwa proses penyusunan perencanaan pembangunan daerah diharapkan dapat mengoptimalkan partisipasi masyarakat, penyusunan RKPD ini didasarkan pada penjaringan aspirasi yang diformulasikan melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Tahunan dan memperhatikan hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah pada tahun sebelumnya. Lebih lanjut penyusunan RKPD juga diintegrasikan dengan prioritas pembangunan Provinsi maupun Pemerintah Pusat.

(15)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten OKU TIMUR yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan tahunan, penyusunannya dengan memperhatikan seluruh aspirasi pemangku kepentingan pembangunan melalui penyelenggaraan Musrenbang tahunan yang diselenggarakan secara berjenjang untuk keterpaduan Rancangan Renja SKPD.

Sesuai amanat tersebut maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten OKU TIMUR sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah pada tahun 2014 ini menyusun dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015. Renja SKPD merupakan dokumen rencana pembangunan SKPD yang berjangka waktu 1 (satu) tahun guna mengoperasionalkan RKPD yang disertai dengan upaya mempertahankan dan meningkatkan capaian kinerja pelayanan masyarakat yang sudah dicapai oleh SKPD, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2015 merupakan penjabaran dan pelaksanaan tahun kelima dan merupakan tahapan terakhir dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2010-2015. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2010 – 2015, tahapan Pembangunan tahun 2015 adalah “menuju Kabupaten

OKU TIMUR yang Mandiri, Sehat dan Sejahtera sebagai Lumbung Pangan”. Tahapan pembangunan ini diarahkan untuk mendukung tercapainya

hal-hal sebagai berikut :

1. Kabupaten OKU TIMUR menjadi pusat pangan di Sumatera Selatan dan mampu mensuplai pangan untuk daerah-daerah sekitarnya.

2. Kabupaten OKU TIMUR menjadi pusat Agroindustri dengan dukungan hasil perkebunan.

3. Meningkatnya investasi dan kemandirian masyarakat dan pihak swasta dalam mendukung pelaksanaan program pembangunan.

(16)

Dokumen RKPD Kabupaten OKU TIMUR tahun 2015 memuat Arah Kebijakan Pembangunan, Prirotas Pembangunan, Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah, Program Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan lintas wilayah. Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2015 mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan serta mengakomodir Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) selain itu memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah yang diarahkan untuk lebih berorientasi pada pemenuhan hak-hak dasar masyarakat. Adapun tahapan penyusunan Dokumen RKPD Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2014 ini telah melalui beberapa proses seperti : Musrenbang Desa, Musrenbang Kecamatan yang dilaksanakan di masing-masing 20 kecamatan selama 6 (enam) hari dan Musrenbang Tingkat Kabupaten.

Tersusunnya RKPD Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2015 ini diharapkan dapat mewujudkan keterpaduan antara perencanaan dan penganggaran. Dimana pengambilan keputusan penetapan program dan kegiatan yang direncanakan merupakan satu kesatuan proses perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi, konsisten untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran program dan kegiatan pembangunan daerah.

1.2. DASAR HUKUM PENYUSUNAN

Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2015 ini adalah :

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun

(17)

2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

(18)

Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

11.Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816); 12.Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

13.Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

14.Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010 – 2014;

15.Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Dan Menteri Keuangan Nomor 28 Tahun 2010, Nomor 0199/M PPN/04/2010, Nomor PMK 95/PMK 07/2010 tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014;

16.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

17.Peraturan Daerah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur; 18.Peraturan Daerah Nomor 24 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Kecamatan dalam Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

(19)

1.3. HUBUNGAN RKPD DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA

Sesuai dengan UU No. 25 Tahun 2004 maka dapat dijelaskan bahwa Rancangan Awal RKPD Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2015 merupakan penjabaran tahunan dari RPJMD Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2010 - 2015. Dengan memperhatikan hubungan keterkaitan sebagaimana dijelaskan diatas, maka dalam penyusunan RKPD Kabupaten OKU TIMUR harus memperhatikan RKP,RKPD Provinsi Sumatera Selatan, RPJP Daerah, RPJM Daerah, Renstra SKPD dan Renja SKPD. Selain itu, jika dilihat hubungan dari dokumen perencanaan lainnya yaitu Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), baik RTRW Nasional, RTRW Provinsi maupun RTRW Kabupaten maka RKPD Kabupaten tidak terpisahkan dengan dokumen perencanaan tata ruang wilayah. Dengan adanya keterkaitan hubungan antar dokumen perencanaan pembangunan tersebut merupakan sebagai suatu upaya untuk mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang selaras dan sinergis antara dokumen perencanaan tingkat nasional, provinsi,Kabupaten, sehingga capaian sasaran pembangunan nasional dan daerah dapat tercapai.

RKPD yang telah ditetapkan melalui Peraturan Bupati merupakan rencana kerja yang menjadi pedoman utama dalam proses penganggaran penyusunan Rancangan APBD dan juga digunakan oleh SKPD untuk menyesuaikan Rancangan Renja SKPD menjadi Renja SKPD. Renja SKPD yang telah disyahkan akan dijadikan pedoman bagi SKPD dalam menyusun RKA-SKPD, yang nantinya akan dijabarkan dalam R-APBD. Dalam penyusunan Rancangan Renja-SKPD berpedoman pada Renstra SKPD yang merupakan dokumen rencana pembangunan masing-masing SKPD dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Renja-SKPD merupakan operasionalisasi RKPD oleh Renja-SKPD sesuai tugas pokok dan fungsi SKPD dalam bidang urusan yang menjadi kewenangan daerah dalam rangka mencapai sasaran pembangunan jangka menengah daerah.

(20)

perencanaan tingkat nasional, provinsi Kabupaten, sehingga capaian sasaran pembangunan nasional dan daerah dapat tercapai.

Berdasarkan uraian diatas keterkaitan hubungan dokumen RKPD dengan dokumen perencanaan dan penganggaran baik pada tingkat nasional, provinsi, kabupaten dan Satuan kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta dengan dokumen perencanaan lainnya dapat dilihat pada masing-masing gambar dibawah ini :

Gambar 1.1

Alur Pikir Penyusunan Rancangan Awal RKPD Kabupaten/kota

Gambar 1.2

(21)

1.4. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2014 adalah untuk memberikan arah bagi pencapaian sasaran yang tepat bagi pembangunan Kabupaten OKU TIMUR melalui penetapan prioritas pembangunan dan program sebagai agenda tahunan dalam mencapai Visi dan Misi pembangunan Kabupaten OKU TIMUR. Berdasarkan maksud tersebut maka tujuan penyusunan RKPD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur adalah:

1. Penanganan prioritas pembangunan dan program/kegiatan pembangunan tahun 2015 bagi SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

2. Sinkronisasi dan harmonisasi program pembangunan baik yang didanai dari sumber dana APBD Kabupaten/ Kota, APBD Provinsi, APBN maupun bantuan pembangunan lainnya.

3. Menjadi pedoman dalam penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Kabupaten OKU TIMUR Tahun Anggaran

(22)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Ogan Komering Ulu TIMUR Tahun 2015, yang mengimplementasikan perencanaan pembangunan jangka menengah dan penganggaran tahunan, disusun dalam sistematika sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Memuat latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan serta sistematika RKPD Kabupaten OKU TIMUR.

Bab II Kondisi Umum Wilayah dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2013

Menguraikan tentang Kondisi Umum Wilayah Kabupaten OKU TIMUR dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2013.

Bab III Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah Dan Kerangka Pendanaan Daerah

Memuat Kondisi Ekonomi Daerah tahun 2013 dan Arah Kebijakan Keuangan Daerah.

Bab IV Prioritas dan Sasaran Pembangunan Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2015

Menguraikan tentang Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah dan Prioritas Program Pembangunan Kabupaten OKU TIMUR tahun 2015.

BAB V Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah Tahun 2015

Berisi tentang Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Pembangunan Kabupaten OKU TIMUR tahun 2015.

Bab VI Penutup Lampiran

Martriks Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun 2016

(23)

BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN

RKPD TAHUN LALUDAN CAPAIAN KINERJA

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

2.1. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1.1. Sejarah Singkat Pemerintahan Kabupaten OKU TIMUR

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten OKU TIMUR, Kabupaten OKU SELATAN, dan Kabupaten OGAN ILIR Provinsi Sumatera Selatan. Akan tetapi baru diresmikan oleh Gubernur Sumatera Selatan pada tanggal 17 Januari 2004 dengan ditunjuk Pejabat Sementara Bupati OKU TIMUR. Pembentukan Kabupaten OKU TIMUR berdasarkan berbagai pertimbangan yaitu sebagai berikut:

1. Mempersempit/memperpendek rentang kendali (span of control) pemerintah, sehinggaa azas efektifitas dan efisiensi pelaksanaan bidang pemerintah dapat terwujud.

2. Meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.

3. Meningkatkan kemampuan daerah melalui eksplorasi sumber daya alam yang ada pada daerah tersebut secara optimal, guna kesejahteraan masyarakat dan mempercepat pembangunan.

4. Meningkatkan fungsi pengawasan yang efektif terhadap sistem Hankam wilayah sebagai bagian integral dari sistem Hankamnas.

Adapun nama Bupati OKU TIMUR sejak awal berdirinya adalah sebagai berikut :

(24)

Tabel 2.1

Nama-Nama Bupati OKU TIMUR Sejak Awal Berdirinya

No Pasangan Bupati/Wakil

Bupati Masa Jabatan Keterangan

1 Drs. Amri Iskandar, MM 17-10-2004 s/s 25-02-2005 Pejabat Sementara 2 Drs. Sujadi, MM 25-02-2005 s/d 23-08-2005 Pejabat Sementara 3 H. Herman Deru, SH, MM

HM. Kholid, S.Sos

23-08-2005 s/d 23-08-2010 Bupati Terpilih 4 H. Herman Deru, SH, MM

HM. Kholid, S.Sos. M.Si

23-08-2010 s/d sekarang Bupati Terpilih Sumber: OKU TIMUR Dalam Angka Tahun 2013

2.1.2. Kondisi Geografis

1. Letak Geografis, Batas Wilayah dan Luas Wilayah

Sesuai dengan UU Nomor 37 Tahun 2003 luas wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU TIMUR) adalah 3.370 Km2, dimana sebagian besar dari wilayah tersebut adalah dataran

rendah dan cenderung rata kecuali di wilayah Kecamatan Martapura dan sekitarnya yang cenderung berbukit.

Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur secara geografis terletak pada 1030 40’ Bujur Timur – 1040 33’ Bujur Timur dan 30

45’ Lintang Selatan – 40 55’ Lintang Selatan.

Adapun secara administrasi wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU TIMUR) memiliki batas-batas sebagai berikut:

 Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten OKI Provinsi Sumatera Selatan (Kecamatan Tanjung Lubuk dan Lempuing).

 Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten OKI Provinsi Sumatera Selatan (Kecamatan Lempuing dan Mesuji)

(25)

 Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Way Kanan (Provinsi Lampung Lampung) dan Kabupaten OKU Selatan (Kecamatan Simpang).

 Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten OKU (Kecamatan Lengkti, Sosoh Buay Rayap, Baturaja Timur dan

Peninjauan) dan Kabupaten OKI

(Kecamatan Muara Kuang)

Wilayah Kabupaten OKU TIMUR tergambar pada Gambar

2.1. berikut ini.

Gambar 2.1. Peta wilayah Kabupaten OKU TIMUR

Administrasi Pemerintahan dan Luas Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dapat disajikan pada Tabel 2.2

(26)

Tabel 2.2

Luas Wilayah Kecamatan dan Jumlah Desa Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2012

No Kecamatan (Km2)Luas Persentase(%)

1 Martapura 102,16 3,03 2 Bunga Mayang 113,54 3,37 3 Jayapura 230,17 6,83 4 BP Peliung 154,13 4,57 5 Buay Madang 114,36 3,39 6 Buay Madang Timur 156,25 4,64 7 Buay Pemuka Bangsa Raja 192,95 5,73 8 Madang Suku I 129,34 3,84 9 Madang Suku II 195,32 5,79 10 Madang Suku III 211,25 6,27 11 Belitang 163,59 4,85 12 Belitang II 354,50 10,53 13 Belitang III 91,97 2,73 14 Belitang Madang Raya 153,87 4,56 15 Belitang Mulya 153,59 4,56 16 Belitang Jaya 45,97 1,36 17 Semendawai Suku III 297,77 8,83 18 Semendawai Timur 183,27 5,44 19 Semendawai Barat 101,00 3,00 20 Cempaka 225,00 6,68

J u m l a h 3.370,00 100,00

Sumber: OKU TIMUR Dalam Angka Tahun 2013

2. Topografi dan Iklim

Topografi dan ketinggian di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur berkisar antara 35 – 67 meter di atas permukaan laut, seperti disajikan pada Tabel 2.3. Bentuk lapangan (topografi), keadaan tanah di wilayah Kabupaten OKU TIMUR dapat digolongkan ke dalam wilayah datar (peneplain zone), bergelombang (piedmont zone) dan berbukit (hilly zone).

Iklim di Kabupaten OKU TIMUR termasuk tropis basah karena dipengaruhi musim penghujan dan kemarau. Suhu rata-rata harian Kabupaten OKU TIMUR antara 15oC – 38oC, dengan curah hujan

tahunan sekitar sekitar 2223,6 mm. Berbeda dengan tahun 2011 di Kabupaten OKU TIMUR hujan terjadi hampir disepanjang tahun, selama

(27)

tahun 2012 terjadi kemarau yang cukup panjang kondisi tersebut mengakibatkan produksi hasil bumi mengalami gangguan.

Tabel 2.3

Ketinggian Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten OKU TIMUR

No Kecamatan Ketinggian(dpl) 1 Martapura 48 2 Bunga Mayang 47 3 Jayapura 45 4 BP Peliung 45 5 Buay Madang 67

6 Buay Madang Timur 62 7 Buay Pemuka Bangsa Raja 53 8 Madang Suku I 45 9 Madang Suku II 46 10 Madang Suku III 43

11 Belitang 44

12 Belitang II 43

13 Belitang III 48 14 Belitang Madang Raya 35 15 Belitang Mulya 36 16 Belitang Jaya 38 17 Semendawai Suku III 42 18 Semendawai Timur 41 19 Semendawai Barat 40

20 Cempaka 41

Sumber: OKU TIMUR Dalam Angka Tahun 2013

3. Hidrologi

Di wilayah Kabupaten OKU TIMUR terdapat Sungai Komering yang merupakan salah satu dari sembilan sungai besar di Provinsi Sumatera Selatan. Kondisi hidrologi dan tata air yang terdapat di wilayah Kabuapaten OKU TIMUR ini ditentukan oleh keadaan batuan geologi, proses geomorfologi, klimatologi (curah hujan), ketiga faktor

(28)

Secara makro pola aliran sungai di wilayah Kabupaten OKU TIMUR terbagi menjadi 4 bagian yaitu :

1. Pola aliran radial, terbentuk pada daerah vulkan. 2. Pola aliran terelis, terbentuk pada daerah structural. 3. Pola aliran dentritik, terbentuk pada daerah perbukitan. 4. Pola aliran meander, terbentuk pada daerah dataran rendah.

Sistem sungai-sungai yang ada di wilayah Kabupaten OKU TIMUR adalah sistem Sungai Komering. Sungai-sungai yang terdapat di Kabupaten OKU TIMUR dapat dilihat pada Tabel 2.4

Tabel 2.4

Nama dan Panjang sungai yang Bermuara di Sungai Komering dalam Wilayah Kabupaten OKU TIMUR

No Nama Sungai Panjang(Km) No Nama Sungai Panjang(Km)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. S. Komering S. Abung S. Bumai S. Nitang S. Palam Jamban S. Tulung Kiri S. Ranau S. Pelintasan S. Terusan Kiri S. Curup A. Danau A. Gilas S. Balok S. Baban W. Pandan A. Talang Buyut S. Nikan W. Halom S. Pular A. Tapah S. Tuha A. Makena A. Selain S. Kungkilan S. Saka A. Gilas A. Silulu 170 45 30 12 14 15 8 22 5 15 15 60 18 35 30 12 15 15 8 7 20 7 10 10 60 12 35 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49 50. 51. 52. 53. S. Mengama S. Pilamasin S. Giham S. Tahmi A. Selian S. Puru S. Imas A. Buyuk W. Telema S. Keruh S. Selabung W. Ruas W. Ngepak S. Mekakau A. Beangtai S. Kemu A. Singau S. Kisam S. Luas A. Sindang S. Saung Kiri Way Hitam S. Macak A. Serdang S. Belitang W. Marabalik 22 15 30 20 9 15 40 25 30 20 44 26 10 40 15 35 23 50 30 7 20 50 60 20 60 17 Sumber: OKU TIMUR Dalam Angka Tahun 2013

(29)

4. Kondisi Geologi dan Bahan Tambang

Secara geologis wilayah Kabupaten ogan Komering Ulu Timur terbentuk pada Zaman tersier dan kwarter oleh batuan granit, tufa andesit dan formasi andesit tua. Dari susunan batuan-batuan tersebut terkandung berbagai macam kekayaan alam yang potensial antara lain batubara, minyak bumi, pasir, koral dan lain-lainnya. Satuan batuan secara berurutan dari tua ke muda adalah batuan pratersier, tersier dan kuarter. Batuan berumur pratersier adalah batuan tertua terdiri dari batuan malihan karbon, batuan gunung api, yura kapur, batuan klastika yura kapur, komplek bancuh (melange) kapur serta batuan terobosan kapur.

Batuan berumur tersier terdiri dari satuan batuan sedimen oligosen-miosen tufaan miosen, batuan gunung api paleo oligosen, batuan trobosan miosen, batuan sedimen genang laut dan sedimen karbonat oligo miosen, batuan sedimen laut dangkal miosen serta batuan sedimen peralihan mio pliosen. Batuan berumur kuarter terdiri dari batuan gunung api paleo plistosen, sedimen darat paleo plistosen, batuan gunung api kuarter serta endapan danau, rawa dan sungai holosen.

Secara umum struktur geologi yang dijumpai terdiri dari lipatan, sesar dan kekar yang sebagian besar pada batuan tersier. Struktur ini umumnya berarah barat laut tenggara diantaranya terdapat pula yang berarah timur laut barat daya.

Pengusahaan bahan tambang/ galian di Kabupaten OKU TIMUR masih terbatas penggalian pasir dan batu (koral). Bahan tambang seperti batubara, minyak bumi, gas dan bahan mineral belum dapat dieksploitasi, meskipun menurut penelitian geogoli terdapat beberapa

(30)

tanah liat. Produksi masing-masing bahan galian tersebut selama tahun 2012 adalah 109,21 ribu ton/m3 (pasir), 92,64 ribu ton/m3 (batu koral),

dan 66,96 ribu ton/m3 (tanah liat) serta 82,35 ribu ton/m3 (andesit).

Selain itu Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur mempunyai potensi barang tambang lain, yaitu batubara. Diperkirakan kabupaten Ogan Komering Ulu Timur mempunyai cadangan batubara sebanyak 200 juta ton. Cadangan batubara terbanyak berada di kecamatan Buay Pemuka Peliung yang diperkirakan sebanyak 100 juta ton sementara potensi tambang minyak bumi diperkirakan terdapat di Kecamatan Madang Suku III.

Tabel 2.5. berikut ini adalah jumlah cadangan batubara di Kabupaten OKU

TIMUR menurut data yang dikumpulkan pada tahun 2013.

Tabel 2.5

Cadangan Sumberdaya Mineral di Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2012

KECAMATAN ( 000 Ton )Batubara 1. Bunga Mayang

2. B.P. Peliung 3. Buay Madang Timur 4. B.P. Bangsa Raja 5. Madang Suku II 32.000 100.000 30.000 23.000 15.000 Jumlah 200.000

Sumber: OKU TIMUR Dalam Angka Tahun 2013

5. Pemanfaatan Lahan

Penggunaan lahan di wilayah Kabupaten OKU TIMUR terdiri dari beberapa jenis, yaitu permukiman, pertanian, perkebunan, hutan, tanah yang belum dibudidayakan/ usahakan yang berupa semak, belukar dan sejenisnya.

(31)

Tabel 2.6

Luas Penggunaan Tanah di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur di Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2012

No Jenis Pemanfaatan Luas (Ha) % TerhadapTotal Luas

1 Kampung/Pemukiman 10.998 3,26

2 Industri -

-3 Pertambangan -

-4 Sawah

5 a. Irigasi Tehnis 25.948 7,71

6 b. Irigasi setengah tehnis 1.396 0,41

7 c. Non Irigasi 78.063 23,16

8 Pertanian Tanah Kering Semusim 18.196 5,4

9 Kebun Campuran 10.416 3,09 10 Perkebunan Besar 7.100 2,11 11 Perkebunan Rakyat 86.359 25,63 12 Alang-Alang 4.064 1,21 13 Semak 3.200 0,95 14 Hutan Lebat 7.448 2,21 15 Hutan Belukar 66.640 19,77 16 Hutan Sejenis 5.000 1,48 17 Perairan Darat 11.200 3,32 18 TanahTerbuka/Tandus/Rusak/Kosong 800 0,24 19 Jalan 63 0,02 20 Sungai 109 0,03 JUMLAH 337.000 100 2.1.3. Kependudukan

Jumlah penduduk Kabupaten OKU TIMUR selalu mengalami peningkatan sejalan dengan kemajuan pembangunan yang juga semakin pesat. Percepatan dan kemajuan pembangunan di Kabupaten OKU TIMUR juga telah menjadi daya tarik bagi penduduk daerah lain untuk migrasi.

(32)

Penyebaran penduduk di Kabupaten OKU TIMUR cenderung tidak merata yang disebabkan karena sebagian besar penduduk lebih memilih tinggal di kecamatan yang secara ekonomi lebih potensial serta memiliki infrastruktur fasilitas umum lebih lengkap. Kecamatan Buay Madang Timur ditempati penduduk terbesar di Kabupaten OKU TIMUR yaitu 8,74 %, begitu pula Kecamatan Belitang 8,29 % dan Kecamatan Martapura 7,90 %. Sedangkan penduduk yang paling sedikit terdapat di Kecamatan Buay Pemuka Bangsa Raja yaitu 1,81 %. Jumlah penduduk di wilayah Kabupaten OKU TIMUR dapat dilihat pada Tabel 2.7

Tabel 2.7

Penduduk Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2013

KECAMATAN Laki-laki Perempuan Jumlah

1. Martapura 2. Bunga Mayang 3. Jaya Pura

4. Buay Pemuka Peliung 5. Buay Madang 6. Buay Madang Timur 7. Buay Pemuka Bangsa Raja 8. Madang Suku II

9. Madang Suku III 10. Madang Suku I 11. Belitang Madang Raya 12. Belitang

13. Belitang Jaya 14. Belitang III 15. Belitang II 16. Belitang Mulya 17. Semendawai Suku III 18. Semendawai Timur 19. Cempaka 20. Semendawai Barat 25.550 8.323 6.414 16.654 18.556 27.709 5.861 14.882 12.625 18.175 21.394 26.431 9.685 17.321 20.901 10.306 19.426 17.395 13.492 10.202 24.108 7.936 5.587 15.882 18.149 27.281 5.539 14.590 11.879 16.842 20.665 25.680 9.069 16.703 20.086 10.110 18.581 16.274 12.641 9.920 49.658 16.259 12.000 32.536 36.705 54.990 11.400 29.472 24.504 35.017 42.059 52.111 18.754 34.024 40.988 20.416 38.007 33.668 26.134 20.123 JUMLAH 321.304 307.523 628,827

(33)

Pada tahun 2012 jumlah kelompok usia terbanyak adalah (0 – 4) tahun yaitu 61.430 jiwa dengan rasio jenis kelamin 31.608 laki-laki dan 29.822 perempuan. Disusul oleh kelompok usia (10 – 14) tahun dengan jumlah 58.871 jiwa dengan rasio jenis kelamin 30.133 laki-laki dan 28.738 perempuan, sedangkan jumlah terkecil pada kelompok usia (70 – 74) tahun yaitu berjumlah 9.530 jiwa terdiri dari 4.607 laki-laki dan 4.923 perempuan.

2.1.4. Sosial Budaya

1. Pendidikan

Pemerintah kabupaten OKU TIMUR menyadari sepenuhnya bahwa hanya melalui pendidikan maka pola hidup masyarakat dapat diubah ke arah yang lebih baik dan bermartabat. Dengan pendidikan yang tinggi maka diharapkan masyarakat akan menyadari pentingnya kesehatan, taat hukum, produktif serta lebih toleran terhadap sesamanya. Demikian juga wawasan kebangsaan masyarakat akan semakin terbuka sehingga persatuan dan kesatuan antar anggota masyarakat dapat selalu terpelihara. Argumentasi di atas juga dapat menunjukkan bahwa pendidikan masyarakat yang tinggi dan berkualitas dapat menjadi indikator terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Dengan kata lain, jika pendidikan masyarakat tinggi hal ini merupakan indikator tercapainya peningkatan taraf kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.

Fasilitas pendidikan di Kabupaten OKU TIMUR tersedia lengkap mulai dari prasekolah, pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi. Demikian juga pendidikan keagamaan

(34)

terdapat di Kecamatan Belitang telah membuka jenjang studi pascasarjana (magister manajemen).

Adapun jumlah lembaga pendidikan pada tahun 2013 di Kabupaten OKU TIMUR dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.8

Jumlah Lembaga Pendidikan di Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2013

No Uraian Jumlah 1 PAUD 202 2 TK Negeri 13 3 TK Swasta 102 4 SD Negeri 420 5 SD Swasta 17 6 SLTP Negeri 50 7 SLTP Swasta 30 8 SMA Negeri 18 9 SMA Swasta 18 10 SMK Negeri 6 11 SMK Swasta 24 12 Sekolah Tinggi 4 13 Akademi 1

Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kab. OKU TIMUR 2013

Peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten OKU TIMUR secara umum telah meningkat sebagaimana yang terlihat pada statistik indikator umum pendidikan sebagai berikut :

Tabel 2.9

Angka Partisipasi Sekolah (APS) Penduduk Menurut Kelompok Umur di Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2010-2012

Kelompok Umur 2010 2011 2012 (1) (2) (3) (4) 7-12 13-15 16-18 96,83 83,80 61,58 98,63 88,85 61,47 98,97 88,91 59,23 Sumber : BPS Kabupaten OKU TIMUR, 2013

(35)

2. Kesehatan

Ketersediaan sarana kesehatan berupa rumah sakit, puskesmas dan sarana kesehatan lainnya merupakan hal yang mutlak guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik. Prioritas utama pemerintah dalam memberikan layanan kesehatan lebih ditujukan kepada masyarakat pedesaan dan golongan ekonomi lemah. Dengan derajat kesehatan masyarakat yang relatif baik, maka kehidupan ekonomi dan sosial budaya juga semakin baik. Oleh karena itu, penyediaan layanan dan fasilitas kesehatan harus memadai serta didukung oleh tenaga medis yang juga cukup guna mewujudkan kesehatan masyarakat yang lebih baik.

Adapun Jumlah Prasarana dan sarana kesehatan di wilayah Kabupaten OKU TIMUR dalam menunjang peningkatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat pada tahun 2012 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.10

Sarana Prasarana Kesehatan di Kabupaten OKU TIMUR

No Sarana Prasarana Jumlah (unit)

1 Rumah Sakit Pemerintah 2 2 Rumah Sakit Swasta 2

3 Puskesmas 22

4 Puskesmas keliling 18 5 Puskesmas Pembantu 59 6 Balai pengobatan/klinik/RB 19

(36)

Sedangkan data tenaga kesehatan di Kabupaten OKU TIMUR pada tahun 2012 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.11

Jumlah Tenaga Kesehatan di Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2012

No Tenaga Kesehatan Jumlah (orang)

1 Dokter spesialis 6 2 Dokter umum 54 3 Dokter gigi 3 4 Bidan 209 5 Perawat umum 329 6 Bidan Desa 235 7 Perawat gigi 25

Sumber : BPS Kabupaten OKU TIMUR, 2013

2.2. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN RKPD SAMPAI TAHUN BERJALAN DAN REALISASI RPJMD.

Dalam upaya untuk memantapkan perencanaan pembangunan tahun 2015 diperlukan evaluasi perbaikan program dan kegiatan pada tahun-tahun sebelumnya. Berikut ini akan di uraikan pelaksanaan beberapa sektor pembangunan :

2.2.1. PERTANIAN TANAMAN PANGAN

Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur merupakan daerah yang potensial untuk pengembangan bidang pertanian. Baik pertanian tanaman bahan makanan, perkebunan, buah-buahan, kehutanan, perikanan maupun peternakan. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi sektor pertanian dalam pembentukan PDRB Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yang hampir mencapai 50 persen. Pertanian merupakan sektor unggulan sekaligus

leading sektor bagi perekonomian kabupaten ini. Pada tahun 2012, luas

(37)

sebesar 701.072 ton gabah kering giling. Pengusahaan tanaman padi sawah terluas terdapat di Kecamatan Buay Madang Timur (14.095 hektar), Buay Madang (13.487 hektar) dan Belitang (10.481 hektar).

Adapun Luas tanam padi ladang adalah 2.477 hektar dengan produksi sebesar 7.192 ton gabah kering giling. Pengusahaan tanaman padi ladang terluas terdapat di Kecamatan Cempaka (581 hektar) dan Semendawai Barat (425 hektar).Pengusahaan tanaman bahan makanan lainnya di kabupaten ini adalah ketela pohon (luas tanam 1.398 hektar dan produksi 18.952 ton umbi basah), ketela rambat (luas tanam 131 hektar dan produksi 1.204 ton umbi basah), jagung (luas tanam 6.390 hektar dan produksi 36.390 ton pipilan kering), kacang tanah (luas tanam 359 hektar dan produksi 515 ton polong kering), dan kacang hijau (luas tanam 60 hektar dan produksi 73 ton biji kering).

2.2.2. PERKEBUNAN

Pengusahaan tanaman perkebunan dan tanaman buah-buahan tahunan juga potensial di kabupaten ini. Komoditas perkebunan yang menjadi andalan adalah karet dan kelapa sawit. Kedua komoditas ini mampu menyerap tenaga kerja yang signifikan serta menghasilkan multiplier effect di bidang ekonomi yang luas. Produksi perkebunan karet rakyat di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur selama tahun 2012 sebesar 37,3 ribu ton, dengan total lahan seluas 78,7 ribu hektar dan luas kebun yang produktif 41,8 ribu hektar, yang belum menghasilkan 36,9 ribu hektar dan yang tidak menghasilkan lagi seluas 72 hektar. Adapun produksi kelapa sawit rakyat selama tahun 2012 sebesar 10,9 ribu ton, dengan total luas lahan sebesar 6,8 ribu hektar, lahan yang menghasilkan 4,5 ribu hektar, lahan yang belum menghasilkan 2,1 ribu hektar dan yang tidak

(38)

2.2.3. PETERNAKAN DAN PERIKANAN

Pengusahaan bidang peternakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur berkembang dengan baik, baik untuk ternak besar, ternak kecil, maupun unggas. Sayangnya, pengusahaan bidang peternakan di kabupaten ini masih berskala kecil (usaha rumahtangga), bahkan dianggap sebagai usaha sampingan. Hingga kini, belum ada perusahaan peternakan berskala besar yang berinvestasi maupun beroperasi di kabupaten ini. Demikian juga di usaha bidang perikanan, masih didominasi oleh usaha rumahtangga yang mengandalkan “kemurahan alam”. Faktor keamanan dan tingginya tindak kriminalitas di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur menjadi salah satu hambatan perkembangan usaha ternak di daerah ini.

Jumlah populasi ternak besar dan kecil di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur selama tahun 2012 sebagai berikut; sapi sebanyak 71,8 ribu ekor, kerbau sebanyak 2,4 ribu ekor, kambing sebanyak 25,9 ribu ekor, domba sebanyak 4,6 ribu ekor dan babi sebanyak 16,4 ribu ekor. Adapun jumlah populasi unggas sebagai berikut; ayam buras sebanyak 463,3 ribu ekor, ayam boiler sebanyak 94,4 ribu ekor dan itik sebanyak 90,2 ribu ekor. Di bidang perikanan, pengusahaan perikanan di kabupaten ini bersumber dari kolam, sawah dan tangkapan. Jika diusahakan secara profesional, usaha perikanan di kabupaten ini cukup menjanjikan untuk dikembangkan. Hal ini disebabkan adanya dukungan jaringan irigasi teknis yang dapat menjamin ketersediaan air sepanjang tahun. Hingga saat ini, produksi ikan dari Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur telah mampu mensuplai kebutuhan ikan kabupaten lain di Sumatera Selatan bahkan hingga Provinsi Lampung. Data tahun 2012 menunjukkan bahwa produksi ikan perairan umum sebanyak 315 ton dan ikan budidaya sebanyak 29,1 ribu ton, sehingga total produksi ikan di kabupaten ini sebesar 29,4 ribu ton.

(39)

2.2.4. KEHUTANAN

Dengan semakin habisnya hutan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur menjadikan kurang potensialnya usaha di sektor kehutanan di daerah ini. Secara dramatis hutan alami di kabupaten ini telah dialihfungsikan menjadi sawah, ladang, dan perkebunan. Hal ini dikarenakan sebagian besar kawasan yang ada telah dibuka untuk pengusahaan tanaman pertanian, perkebunan, dan usaha lainnya. Apalagi sejak terjadi booming harga karet alam dan CPO di pasar dunia, petani bergiat membuka lahan untuk pengusahaan tanaman karet maupun kelapa sawit. Berbagai upaya untuk mempertahankan fungsi hutan sebagai paru-paru dunia terus digalakkan oleh pemerintah, tanpa kehilangan manfaat ekonomisnya. Salah satu upaya tersebut dengan menggalakkan penanaman kembali hutan dan penciptaan kawasan hutan kota di Kecamatan Martapura. Luas hutan yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur hingga tahun 2012 tinggal tersisa 28,4 ribu hektar. Kecamatan yang masih memiliki hutan adalah Kecamatan Martapura dan Kecamatan Bunga Mayang dengan luas masing-masing sebesar 10 ribu hektar. Sedangkan luas hutan produksi yang ada yaitu seluas 33,5 ribu hektar, terdiri dari Hutan Saka (10 ribu hektar), Hutan di Martapura (15,5 ribu hektar) dan Hutan Air Laye (8 ribu hektar).

2.2.5. PERINDUSTRIAN

Proses industrialisasi di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur belum berkembang dengan baik. Industri pengolahan yang ada masih berskala kecil, berbasis usaha rumah tangga, menggunakan teknologi yang sederhana dan tidak berbadan hukum. Dengan jenis industri semacam itu, maka peran industri dalam menciptakan nilai tambah dan menyerap tenaga

(40)

Semakin turunnya kontribusi sektor industri dalam pembentukan PDRB Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur menunjukkan pengembangan industri di daerah ini masih belum optimal. Sebagaimana ditunjukan data PDRB Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, kontribusi sektor industri tahun 2008 sebesar 6,32 persen, tahun 2009 turun menjadi 6,18 persen dan tahun 2012 hanya sebesar 5,84 persen. Kondisi ini mencerminkan sektor industri di kabupaten ini semakin tidak kompetitif. Data dari dinas industri dan perdagangan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur menunjukan bahwa jumlah industri dan dayaserap tenaganya selama tahun 2012 justru mengalami penurunan dibandingkan tahun 2011.

Dari tabulasi kelompok industri tampak pula bahwa jumlah industri pengolahan pangan merupakan yang terbanyak dibandingkan kelompok industri lainnya di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Informasi tersebut menegaskan bahwa sektor industri belum berkembang baik. Data yang ada juga mengkonfirmasi bahwa pencatatan direktori industri di Kabupaten ini masih belum optimal. Kondisi tersebut mengakibatkan data dan analisis perkembangan industri di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dapat menyesatkan (biased). Hingga tahun 2012 jumlah industri kecil dan menengah di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur sebanyak 157 unit, adapun tenaga kerja yang terserap sebesar 406 orang. Jika dibandingkan kondisi tahun 2011 telah terjadi penurunan jumlah industri kecil dan penyerapan tenaga kerjanya, yaitu sebanyak 167 unit dan 906 orang. Ditilik dari persebarannya, sebagian besar industri menengah bawah berada di Kecamatan Buay Madang (33 unit), Belitang (27 unit) dan Buay Pemuka Peliung (14 unit).

2.2.6. PENGGALIAN DAN PERTAMBANGAN

Pengusahaan bahan tambang dan galian di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur masih terbatas penggalian pasir, batu dan koral. Bahan tambang seperti batubara, minyak bumi, gas dan bahan mineral lainnya belum tereksploitasi. Meskipun menurut penelitian geogoli terdapat sumber

(41)

bahan tambang potensial di Ogan Komering Ulu Timur, namun hingga sekarang belum terbukti. Jenis bahan galian yang sudah diusahakan adalah penggalian golongan C, yakni bahan galian seperti pasir, batu, koral, tanah liat dan andesit. Produksi masing-masing bahan galian tersebut selama tahun 2012 adalah 109,21 ribu ton/m3 (pasir), 92,64 ribu ton/m3 (batu koral), 66,96 ribu ton/m3 (tanah liat), dan 82,35 ribu ton/m3 (andesit). Adapun potensi batu bara yang terdapat di perut bumi Ogan Komering Ulu Timur diperkirakan sebanyak 200 juta ton. Cadangan batubara terbanyak berada di kecamatan Buay Pemuka Peliung yang diperkirakan sebanyak 100 juta ton, sementara potensi tambang minyak bumi diperkirakan terdapat di Kecamatan Madang Suku III.

2.2.7. LISTRIK

Sektor Ketenagalistrikan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dipasok dari PLN Cabang Lahat. Jumlah konsumsi listrik PLN Ranting Martapura masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur tahun 2012 sebesar 80,1 juta KWH, dengan jumlah konsumen rumah tangga sebanyak 45,2 ribu. Konsumen PLN yang terbesar berasal dari golongan R1-900VA dengan 26,4 ribu pelanggan dengan konsumsi listrik sebesar 23,7 juta KWH, disusul golongan R1-450VA, dengan 16,0 ribu pelanggan dan konsumsi listrik sebesar 7,2 juta KWH. Menurut jenis konsumen, konsumsi energi listrik oleh rumahtangga merupakan yang terbesar (mencapai 34,5 juta KWH), sementara konsumsi industry hanya sebesar 2,2 juta KWH. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa industri yang ada belum berkembang yang ditandai dengan masih rendahnya konsumsi listrik.

(42)

bersih bagi masyarakat di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Jumlah pelanggan PDAM di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur sampai akhir tahun 2012 sebanyak 2.695 pelanggan, yang terdiri dari rumah tangga 2.587 pelanggan, bisnis 79 pelanggan dan sosial 29 pelanggan. Produksi air bersih pada akhir tahun 2012 sebesar 997,5 ribu m3 dan volume yang disalurkan ke konsumen sebesar 960,5 ribu m3, dengan nilai penjualan sebesar Rp 1,95 miliar. Tampak bahwa jangkauan layanan PDAM Ogan Komering Ulu Timur masih terbatas di wilayah perkotaan, yaitu hanya meliputi kawasan Kota Martapura, Cempaka dan Kota Gumawang. Untuk itu diperlukan investasi yang lebih besar untuk memperbesar kapasitas produksi PDAM agar semakin banyak masyarakat yang dapat mengakses air bersih dari PDAM. Dengan demikian, derajat kesehatan masyarakat dapat lebih ditingkatkan melalui konsumsi air minum yang lebih bersih dan sehat.

2.2.9. PERDAGANGAN

Sektor perdagangan memainkan peran penting dalam menggerakkan perekonomian. Aktifitas perdagangan adalah pendorong bergeraknya perekonomian sebagai penghubung antara produsen dan konsumen. Melalui perdagangan produsen menjual produksinya ke pasar dan sebaliknya konsumen mendapatkan barang yang dibutuhkan dari pada pedagang. Fakta menunjukkan bahwa kemajuan suatu negara terkait dengan kemampuan negara tersebut dalam menguasai sektor perdagangan. Di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur sektor perdagangan turut memainkan peran penting dalam membangkitkan perekonomian daerah ini. Hal ini dibuktikan oleh besarnya kontribusi sektor perdagangan dalam pembentukan PDRB kabupaten ini. Menyadari hal tersebut maka pemerintah kabupaten mendorong penataan dan pembangunan pusat-pusat perdagangan yang ada di wilayah ini. Jumlah wajib daftar perusahaan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur tahun 2011 sebanyak

(43)

27 unit perseroan terbatas (PT), 7 unit koperasi, dan 19 unit CV. Kondisi itu meningkat pada tahun 2012 menjadi sebanyak 112 unit PT, 91 unit koperasi dan 167 unit CV.

Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur memiliki sejumlah pasar maupun kalangan (pasar musiman) yang dapat mendukung jalannya roda perekonomian wilayah. Hampir setiap kecamatan memiliki pasar atau kalangan sebagai pusat perdagangan. Jumlah pasar dan kalangan yang terdaftar di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur adalah 3 unit pasar dan 65 unit kalangan, dengan jumlah pedagang tetap sebanyak 1.316 pedagang. Berdasarkan komoditas yang diperdagangkan, banyaknya perusahaan yang memperdagangkan barang adalah 4.855 unit, terdiri dari 4.680 perusahaan kecil, 139 perusahaan menengah dan 36 perusahaan besar. Sementara penyedia jasa terdapat 255 unit, terdiri dari 229 unit perusahaan kecil, 20 unit perusahaan menengah, dan 6 unit perusahaan besar. Menurut persebaran lokasinya, jumlah perusahaan kecil dan rumah tangga sebagian besar berlokasi di Kecamatan Martapura dan Kecamatan Belitang.

2.2.10. KOPERASI

Koperasi merupakan soko guru perekonomian nasional yang menjadi representasi watak dan karakter bangsa Indonesia, yang penuh semangat kekeluargaan serta kegotong-royongan. Namun saat ini, kehidupan berkoperasi di tanah air dan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dirasakan mulai memudar. Perlu dilakukan kampanye yang sistematis dan massif pentingnya koperasi untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Tentu saja, memudarnya kehidupan berkoperasi tersebut bukan saja diakibatkan semakin mudahnya masyarakat mendapatkan

(44)

koperasi yang lebih modern dan profesional harus terus dilaksanakan oleh pemerintah agar soko guru ekonomi Indonesia tersebut tidak tergilas oleh perubahan zaman.

Jumlah koperasi di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur tahun 2012 sebanyak 217 unit yang bergerak di berbagai bidang. Koperasi serba usaha (KSU) merupakan jenis koperasi yang terbanyak di kabupaten ini, yaitu sebanyak 94 unit, diikuti Koperasi Unit Desa (KUD) dan Koperasi Tani masing-masing berjumlah 25 unit dan 37 unit, sementara Koperasi Pegawai Negeri (KPN) berjumlah 25 unit serta Koperasi Simpan Pinjam (KSP) berjumlah 17 unit. Dengan jumlah penduduk Kabupaten ini tahun 2012 yang sebanyak 628.827 jiwa, persebaran koperasi yang ada tersebut tampaknya belum proporsional. Perlu kerja sama pemerintah dan masyarakat untuk mempromosikan pentingnya koperasi dalam menunjang peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

2.2.11. PERHUBUNGAN

Mobilitas barang/jasa dan orang yang melintas di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur cukup tinggi sepanjang tahun. Kondisi tersebut dikarenakan kabupaten ini dilalui oleh jalan negara trans-Sumatera yang menghubungkan antar kota di Pulau Sumetera. Satu-satu moda transportasi yang berkembang di kabupaten ini adalah moda transportasi darat, seperti kendaraan roda-2, roda-4 maupun kereta api. Sarana transportasi dan angkutan sungai/laut dan udara masih belum tersedia di kabupaten ini. Dengan kondisi tersebut maka jalan dan jembatan menjadi sarana pendukung utama kelancaran mobilitas barang/jasa dan manusia dari dan ke Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

Untuk mensukseskan proses pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, pemerintah kabupaten terus berusaha meningkatkan kualitas jalan yang ada sembari membuka jalur-jalur baru untuk membuka isolasi daerah-daerah yang masih terisolir. Pada tahun 2012, panjang jalan yang ada yaitu: Jalan Negara sepanjang 21,31

(45)

km, Jalan Provinsi sepanjang 206,72 km dan Jalan Kabupaten sepanjang 932,57 km. Kondisi permukaan jalan negara dan jalan provinsi semuanya telah diaspal secara baik. Sedangkan kondisi permukaan jalan kabupaten adalah permukaan beton (41,63 km), permukaan aspal (288,26 km), permukaan kerikil (457,03 km) dan permukaan tanah (145,66 km). Berdasarkan kondisinya, jalan negara semuanya dalam kondisi baik, adapun jalan provinsi yang kondisinya baik sebagian besar kondisinya sedang (202,41 Km) dan jalan kabupaten sebagian besar kondisinya sedang dan baik.

Jumlah jembatan negara, jembatan provinsi dan jembatan kabupaten pada tahun 2012 masing-masing adalah jembatan Negara 6 buah, jembatan provinsi 74 buah dan jembatan kabupaten 91 buah. Selain mengandalkan moda transportasi darat jenis mobil dan sepeda motor, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur juga memiliki potensi angkutan kereta api. Jalur kereta api di Kabupaten ini berada di perlintasan dari arah Kertapati (Palembang) dan Tanjung Karang (Lampung), dengan stasiun berada di Kota Martapura. Arus naik turun penumpang dari dan ke stasiun Martapura cukup padat, namun laporan kedatangan penumpang ke Martapura tidak tercatat dengan baik. Selama tahun 2011 terdapat 24.255 orang yang bepergian dari Ogan Komering Ulu Timur dengan menggunakan jasa angkutan kereta api, sedangkan pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 15.260 orang. Melalui jasa layanan tersebut, PT. Kereta Api Indonesia memperoleh pendapatan sebesar Rp. 234,54 juta selama tahun 2012.

2.2.12. PARIWISATA

(46)

dimiliki sektor pariwisata di kabupaten ini belum dapat dioptimalkan. Faktor kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan yang berkunjung di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur masih belum terjamin dengan baik. Pengembangan sektor pariwisata Ogan Komering Ulu Timur setidaknya masih membutuhkan tiga faktor utama, yaitu promosi, jaminan keamanan dan penataan objek wisata agar lebih representatif dan nyaman.

Dalam empat tahun terakhir, belum satupun wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, sedangkan jumlah wisatawan domestik justru mengalami peningkatan. Tahun 2010 wisatawan domestik yang berkunjung ke Ogan Komering Ulu Timur sebanyak 4.230 orang, tahun 2011 menjadi 4.473 orang, dan tahun 2012 meningkat menjadi 20.062 orang. Jumlah wisatawan yang relatif sedikit tersebut diduga kuat karena faktor keamanan yang belum terjaga dengan baik dan minimnya objek wisata yang dikelola secara profesional.

2.2.13. POS DAN TELEKOMUNIKASI

Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini mengakibatkan tidak adanya kendala waktu dan jarak antar wilayah untuk melakukan berbagai jenis komunikasi. Hal tersebut mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, baik ekonomi, sosial, budaya, politik dan keamanan. Perkembangan teknologi komunikasi yang berbasis elektronika, tampaknya tidak secara langsung mengurangi peran jasa komunikasi konvensional, seperti jasa pos untuk surat-menyurat.

Hal itu terlihat jumlah surat yang diterima maupun yang dikirim melalui PT. Pos Indonesia di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Selama tahun 2012 terdapat 16.276 pucuk surat yang diterima oleh kantor pos Martapura dan terdapat 89.989 pucuk surat tercatat yang dikirim melalui kantor pos Martapura. Sementara jumlah pengiriman paket pos sebanyak 573 paket dan pengiriman wesel pos sebanyak 9.516 paket.

(47)

BAB III

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI

DAN KERANGKA PENDANAAN DAERAH

3.1. ARAH KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH

3.1.1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi perekonomian suatu wilayah dalam suatu periode tertentu ditunjukkan oleh data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), yang dihitung dan dinyatakan baik atas dasar harga berlaku (ADHB) maupun atas dasar harga konstan (ADHK). PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah dalam waktu tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh seluruh unit ekonomi.

Rancangan kerangka ekonomi daerah dan kerangka pendanaan memuat penjelasan tentang kondisi ekonomi Kabupaten OKU TIMUR pada tahun 2014 dan perkiraan tahun berjalan, tantangan dan prospek perekonomian daerah, arah kebijakan ekonomi daerah, analisis dan perkiraan sumber-sumber pendapatan daerah dan arah kebijakan keuangan daerah Kabupaten OKU TIMUR tahun 2015 dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pelaksanaan pembangunan daerah. Kondisi ekonomi daerah ini tentunya akan dapat dicapai melalui berbagai program dan kegiatan yang sesuai dengan prioritas kegiatan pembangunan daerah serta langkah kebijakan yang disusun untuk menghadapi tantangan pembangunan dalam rangka pencapaian sasaran

(48)

Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur selama kurun waktu 2005-2012 selalu meningkat. Jika pada tahun 2005 PDRB Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur atas dasar harga berlaku sebesar Rp 2,61 triliun, meningkat menjadi Rp 4,73 triliun tahun 2009, dan tahun 2012 menjadi Rp. 7,06 triliun. Dilihat dari kontribusinya pada tahun 2012, sektor pertanian merupakan kontributor utama pembentukan PDRB Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (44,63%), disusul sektor perdagangan, hotel dan restauran (17,26%), dan sektor jasa-jasa (16,46%). Nilai PDRB Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur atas dasar harga konstan selama kurun waktu 2007-2012 juga meningkat setiap tahun. Meskipun secara nasional pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi cenderung melambat, tetapi kondisi perekonomian di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur relatif stabil. Penghitungan nilai PDRB atas dasar harga konstan ini bertujuan untuk melihat pertumbuhan output barang dan jasa tanpa terpengaruh tingkat harga. Pada tahun 2012, PDRB Kabupaten Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur atas dasar harga konstan senilai Rp 2,68 triliun, meningkat dari tahun 2010 yang bernilai Rp 2,34 triliun. Dilihat dari kontribusi masing-masing sektor tampak bahwa sektor pertanian juga merupakan leading

sektor dalam pembentukan PDRB Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

Tiga sektor utama penyumbang PDRB Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur atas dasar harga konstan tidak berbeda dengan PDRB atas dasar harga berlaku..

3.1.2. PERTUMBUHAN EKONOMI

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dalam melihat kinerja ekonomi suatu daerah. Pertumbuhan tersebut merupakan agregat dari pertumbuhan barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah dalam satu tahun. Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya

(49)

peningkatan perekonomian, sebaliknya apabila negatif menunjukkan terjadinya penurunan.

Analisis mengenai pertumbuhan ekonomi (economic growth) masih menjadi rujukan utama dalam menilai kinerja ekonomi makro suatu daerah. Secara umum semua sektor ekonomi di Kabupaten OKU TIMURselama tahun 2008-2012 selalumengalami peningkatan (Tabel 3.1). Pertumbuhan ekonomi Kabupaten OKU TIMUR pada tahun 2012 yaitu sebesar 7,17 persen, meningkat dibandingkan tahun 2010 yang hanya sebesar 6,58 persen. Peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan sinyal yang menggembirakan di tengah-tengah upaya pemerintah daerah meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat.

Tabel 3.1

Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektoral KabupatenOKU TIMUR Tahun 2007-2012

SEKTOR 2007 2008 2009 2010r 2011* 2012**

1. Pertanian 6,10 4,29 4,76 4,79 5,26 5,13 2. Pertambangan &

Penggalian 4,56 2,61 2,93 3,56 4,01 4,21 3. Industri Pengolahan 5,74 1,66 3,31 5,02 7,21 7,44 4. Listrik, Gas, dan Air

Bersih 3,47 2,53 2,80 3,14 6,00 6,25 5. Bangunan 6,77 4,80 5,58 5,70 7,94 8,22 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 9,73 7,56 6,92 7,05 7,56 8,93 7. Pengangkutan & Komunikasi 8,87 9,36 9,91 11,54 12,13 13,25 8. Keuangan, Persewaan

dan Jasa Pers 4,92 4,65 2,29 6,16 2,97 9,17 9. Jasa-jasa 6,67 8,91 7,26 9,61 10,80 11,72

Referensi

Dokumen terkait

Consider a source of self help and self improvement practices that gives a wide enough choice to find what´s right for you?. Here are some of the benefits you can enjoy with the

Sabak Barat Kabupat en Tanj ung Jabung Timur Tahun Anggaran 2013, unt uk Paket Pekerj aan t ersebut diat as t el ah dil aksanakan Pembukaan Penawaran pada Tanggal 13 Mei 2013,

Dari tabel perbandingan data hasil jumlah siswa dalam penguasaan mufrodat maka peneliti telah memperoleh hasil akhir dari penelitian ini yaitu penerapan media

Pelaksanaan otonomi daerah perlu dikaji dengan bersandar pada prinsip keterbukaan dalam negara demokrasi yang salah satu unsurnya adalah hak-hak masyarakat untuk berperan

Bagi Jemaat yang ingin memberikan Persembahan Ibadah Hari Minggu, Ibadah Keluarga, Ibadah Pelkat, Persembahan Persepuluhan, Persembahan Syukur, Persembahan Khusus

Hasil simulasi dinamika molekul didapat nilai energi potensial dan energi total dari senyawa PAMAM G3 terkonjugasi Ho(III)DTPA dan asam folat yang paling stabil pada

Hasil yang sama ditemukan pada penelitian Fitriana (2015), dan penelitian terdahulu Arpan et al, (2008) yaitu terdapat korelasi yang signifikan antara

Untuk mengetahui apakah korelasinya positif atau negatif dapat dilihat pada koefisien regresinya untuk setiap variabel bebas yang bisa dilihat pada Tabel 11 Dari