• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN AJAR PROGRAM MATRIKULASI BIOLOGI DASAR DAN BIOLOGI MEDIK Oleh Dyah Kusumawati

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAHAN AJAR PROGRAM MATRIKULASI BIOLOGI DASAR DAN BIOLOGI MEDIK Oleh Dyah Kusumawati"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

BAHAN AJAR PROGRAM MATRIKULASI

BIOLOGI DASAR DAN BIOLOGI MEDIK

Oleh Dyah Kusumawati

untuk

D3 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

Akademi Analis Kesehatan 17 Agustus 1945

Semarang

Jalan jenderal Sudirman 350 Semarang-50149 telp . 024-7608694 Email: analis@aak17smg.ac.id

(2)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, keinginan untuk menyusun buku ajar matrikulasi Biologi Dasar dan Biologi Medik akhirnya dapat terwujud. Dengan adanya tulisam ini penulis

berharap bisa memberikan gambaran umum tentang mata kuliah yang akan dipelajari selama menempuh pendidikan sebagai tenaga laboratorium medik, karena mahasiswa berasal dari berbagai latar belakang pendidikan yang berbeda. Dan semua materi yang berhubungan dengan laboratorium medik berdasar pada Biologi .

Namun penulis menyadari bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dibidang Medis dan kedokteran sangatlah cepat dalam perkembangannya. Tulisan ini hanyalah sebagai bahan dasar dan satu titik yang sangat kecil. Penulis berharap mahasiswa tetap harus berupaya untuk menggali ilmu lebih dalam dan lebih luas.

Penulis berharap tulisan ini bisa bermanfaat. Mohon masukan dan kritik yang membangun.

Semarang, September 2020

Dyah Kusumawati,SKM,MPH

(3)

1

BAHAN KAJIAN BIOLOGI DASAR DAN BIOLOGI MEDIK

Tujuan : mempelajari tentang dasar-dasar Biologi dan Biologi yang berhubungan dengan bidang laboratorium medik.

Pada akhir perkuliahan diharapkan mahasiswa memahami tentang : - Konsep dasar Biologi

- Biologi yang berhubungan dengan laboratorium medik. - Pembagian dan klasifikasi mikrobiologi.

- Komponen-komponen dasar pada organ tubuh manusia.

- Peranan Mikroorganisme dibidang kesehatan dan laboratorium medik. - Instrumen dasar untuk mengidentifikasi mikroba

- Sejarah umum mikrobiologi. Pokok Bahasan :

- Biologi

- Prinsip Genetika - Sel dan jaringan

- Bakteri, Virus, Jamur, Parasit - Darah

- Mikroskop

B I O L O G I

 Biologi adalah kajian tentang kehidupan.

 Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada tingkat gen, tingkat jenis, dan tingkat ekosistem yang dijumpai di permukaan bumi.

 Dalam perkembangannya sebagai ilmu pengetahuan, biologi memiliki cabang-cabang ilmu yang membawa manfaat besar bagi

kesejahteraan manusia.

 Biologi medik merupakan cabang ilmu biologi dalam lingkup kesehatan yang bersifat multidisplin ilmu meliputi biologi sel, biokimia dan

genetika.

 Materi kajian utama biologi medis adalah pembahasan tentang struktur, fungsi dan reproduktif sel ditinjau dari tingkat molekuler.

(4)

2

Akibatnya seringkali terjadi tumpang tindih di antara materi-materi yang dibahas sehingga diperlukan batasan untuk pemisahannya.

 Sebagai contoh reaksi metabolisme yang diatur oleh pengaruh konsentrasi reaksi dan produk merupakan materi kajian biokimia; struktur komponen sel dipelajari dalam lingkup biologi sel; komponen dan proses replikasi DNA dipelajari dalam genetika.

 Namun reaksi biokimia merupakan reaksi katalisis oleh sistem enzim yang mengalami perubahan struktur; keterkaitan dalam struktur dan fungsi molekuler di dalam sel serta proses genetika secara molekuler yang melibatkan berbagai macam enzim beserta fungsinya maka dipelajari dalam lingkup biologi molekuler.

Biologi Dasar

 PRINSIP GENETIKA  SEL  BAKTERI  VIRUS  JAMUR  PROTOZOA  DARAH  HELMINTH (CACING) Prinsip Genetika A. Substansi Hereditas

1. Kromosom terdiri dari gen-gen yang membawa sifat-sifat keturunan

(5)

3

sifat Gen : sebagai zarah dalam kromosom mengandung informasi genetik

dapat menduplikasi pada saat meiosis Fungsi Gen :

 Mengatur perkembangan dan metabolisme individu

 Menyampaikan informasi genetik pada generasi berikutnya

 Gen terletak dalam kromosom, tempat dimana gen itu berada disebut LOKUS

B. Hereditas pada Manusia Hereditas atau pewarisan adalah pewarisan watak dari induk ke keturunannya baik secara biologis melalui gen (DNA) atau

secara sosial melalui pewarisan gelar, atau status sosial. 1. Jenis Kelamin Manusia

2. Penyakit yang menurun pada manusia

 Hemophyli : Hemofilia adalah kelainan genetik pada darah yang disebabkan adanya kekurangan faktor pembekuan

darah.Hemofilia A timbul jika ada kelainan pada gen yang menyebabkan kurangnya faktor pembekuan VIII (FVII). Sedangkan, hemofilia B disebabkan kurangnya faktor pembekuan IX (FIX).

 Buta warna : Buta warna adalah berkurangnya kualitas

penglihatan terhadap warna yang umumnya diturunkan kepada anak dari orang tua sejak dilahirkan. Penderita buta

warna cenderung mengalami kesulitan saat melihatwarna merah, hijau, biru, atau campuran warna-warna ini, tes Ishihara

 Albinisme atau albino adalah kelainan keturunan yang ditandai dengan berkurangnya produksi melanin (pigmen yang memberi warna pada kulit, rambut dan mata) sepenuhnya atau sebagian.  Golongan darah (A,B, AB,O) (Hematologi  metode px)

(6)

4

SEL

A. FUNGSI SEL DAN BAGIANNYA

 Ilmu yang mempelajari sel  Citologi  Penemu sel  Robert Hooke

 4 Teori sel :

1. Sel sebagai kesatuan struktural 2. Sel sebagai kesatuan fungsional 3. Sel sebagai kesatuan pertumbuhan 4. Sel sebagai Hereditas.

Bagian-bagian sel : Selaput Plasma, Plasma Sel, Inti sel (Nukleus), Mitokondria,Badan Golgi Lisosom, Retikulum endoplasma, Ribosom, Sentrosom, Vakuola/rongga sel, Plastida

B. MACAM-MACAM JARINGAN

Jaringan adalah sekumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama  Histologi  Histopatologi, Sitohistoteknologi

Macam jaringan pada manusia : 1. Jaringan epitel :

1. Bentuk dan susunan : pipih selapis, pipih banyak lapis, kubus sebaris, silindris sebaris, silindris banyak baris bersilia, peralihan.

2. Fungsinya : pelindung, kelenjar, penyerap, indera 2. Jaringan Otot

Fungsi : sebagai alat penggerak tubuh lain, mampu berkontraksi Ada 3 macam : otot polos, otot lurik, otot jantung

(7)

5

3. Jaringan Syaraf

Fungsi : alat komunikasi tubuh dan alat koordinasi, dibentuk oleh sel syaraf/ neuron .

Hubungan Neuron satu dengan yang lain  Sinaps

Bagian Neuron : Dendrit, badan sel, Neurit/akson, selubung mielin, sel shwan.

4. Jaringan Ikat

 jaringan ikat embrional : Mesenkim, jaringan ikat berlendir

 jaringan ikat dewasa : ikat biasa, ikat bermodifikasi, jaringan darah dan limpa.

BAKTERI

a. Sifat Bakteri

Bersel satu / uniseluler, prokarion, Berkembangbiak dengan cara membelah diri, suhu hidup bervariasi, membentuk endospora, patogen, ada yang berflagel

a. Bentuk bakteri

a. Bacillus / basi/ batang : monobasil, diplobasil, streptobasil. b. Coccus/ kokus/bulat : diplokokus, streptokokus, tetra kokus,

staphylokokus, sarcina.

c. Spiral / bengkok : vibrio/koma, spiral Contoh bakteri :

Salmonella typhosa  penyebab tipus

Shigella dysentriae  penyebab diare / disentri Escherichia coli  standart pencemaran air

(8)

6

VIRUS

a. Sifat Virus

 Virus artinya racun  Ukuran 2 – 20 mµ

 Hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron  Dapat berkembangbiak hanya dalam sel hidup  Mempunyai bahan inti (DNA atau RNA)

b. Penyakit yang Disebabkan oleh Virus

Influenza, Aids, Campak, Herpes, corona, dll

Pencegahan: imunisasi, PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

JAMUR

Sifat Jamur  Tidak berklorofil  Heterotrof  Uniseluler, multiseluler  Hifa  Eukarion

 Habitat di tempat lembab

 Berkembang biak secara vegetatif : spora, tunas  Berkembang biak secara generatif : konjugasi Klasifikasi Jamur :

(9)

7

1. Myxomycetes (jamur lendir) 2. Phycomycetes (jamur ganggang) 3. Ascomycetes (jamur beraskus) 4. Basidiomycetes (jamur berbasidium) 5. Deutromycetes ( jamur tak sempurna) Jamur yang Menguntungkan :

Rhizopus oryzae : untuk pembuatan tempe Saccharomyces cerevisae : untukpembuatan tape Aspergillus wentii : untuk pembuatan kecap Contoh morfologi jamur secara mikroskopis :

Aspergillus sp

(10)

8

Jamur yang merugikan :

Malassezia furfur : penyebab panu (tinea versicolor) Trychophyton rubrum : penyebab infeksi kulit

Candida albicans : penyebab candidiasis icrosporum gypseum : penyebab tinea pedis

Fusarium sp : penyebab infeksi kuku (Tinea unguium)

Rhizopus sp

Sel ragi

(11)

9 Microsporum canis

(12)

10

PROTOZOA

Sifat Protozoa :

 Hewan bersel satu, 3 – 1000µ

 Beberapa spesies membentuk koloni

 Didalam sel terdapat nukleus, nukleolus, vakuola, mitokondria.  Umumnya tidak mempunyai dinding sel yang kuat

 Bentuk tubuh tidak tetap

 Habitat ditempat berair /lembab

 Dapat membentuk kista (dalam lingkungan yang buruk)  Heterotrof

 Reproduksi vegetatif (membelah diri), generatif (konjugasi) Klasifikasi Protozaoa (berdasar alat gerak) :

 Rhizopoda, Flagellata, Cilliata, Sporozoa  RHIZOPODA / PSEUDOPODIA/ SARCODINA :

 Alat gerak berupa kaki semu/ Pseudopodia  Contoh : Entamoeba histolytica, Entamoeba coli  FLAGELLATA :

 Alat geraknya berupa bulu cambuk / flagel

 Contoh : Giardia lamblia, Trichomonas vaginalis, Trypanosoma gambiensi

 CILLIATA :

 Alat gerak berupa rambut getar / cilia  Contoh : Balantidium coli

(13)

11

SPOROZOA  tidak mempunyai alat gerak Contoh Plasmodium sp, Toxoplasma gondii

Plasmodium sp merupakan parasit penyebab malaria dengan vektor penular nyamuk Anopheles

Hidup dalam eritrosit manusia Mempunyai 2 fase dalam hidupnya

1. Fase vegetatif  dalam tubuh manusia

2. Fase generatif  dalam tubuh nyamuk Anopheles betina. Spesies : Plasmodium vivax , Plasmodium falciparum , Plasmodium malariae , Plasmodium ovale

Tryanosoma sp

Trichomonas vaginalis

(14)

12 Plasmodium falciparum, stadium tropozoit Plasmodium falciparum, gametosit,sediaan tebal Plasmodium vivax, tropozoit Plasmodium falciparum, gametosit, tropozoit

(15)

13

DARAH

Fungsi Darah

 Sebagai alat pengangkut sari-sari makanan, oksigen dan air keseluruh tubuh serta mengangkut sisa-sisa oksidasi (CO2) dari jaringan tubuh ke

alat pengeluaran.  Mengedarkan hormon

 Sebagai pertahanan tubuh dari infeksi kuman.  Mengatur keseimbangan asam basa

 Menjaga stabilitas suhu tubuh. Komponen darah

1. Sel-sel darah 40%- 50%: eritrosit, lekosit, trombosit 2. Plasma darah / cairan darah

ERITROSIT (sel darah merah)

 Bentuk bikonkaf, tidak mempunyai inti, mengandung Hb (penyebab warna merah)kekurangan Hb dan zat besi dalam darah  anemi

Jumlah eritrosit dalam tubuh manusia normal : 4 juta – 5 juta sel / µl darah. 1 µl = 0,001ml

(16)

14

LEKOSIT

 Lebih besar dari erotrosit, mempunyai inti, melindungi tubuh dari kuman.

 Granulosit/granuler : Netrofil, Eosinofil, Basofil  Agranulosit / agranuler : Limfosit, Monosit LEKOSIT

 Lebih besar dari erotrosit, mempunyai inti, melindungi tubuh dari kuman.

 Granulosit/granuler : Netrofil, Eosinofil, Basofil  Agranulosit / agranuler : Limfosit, Monosit

Jumlah lekosit normal dalam darah manusia normal : 4000 – 10 000 sel / µl darah

TROMBOSIT

 Bentuk tidak teratur , keping darah / pecahan sitoplasma megakariosit.  Tidak berinti, mudah pecah, mudah menggumpal, mudah menempel

pada permukaan asing.

(17)

15

 Jumlah sel dalam darah manusia normal ; 150.000 – 400.000 per mikroliler darah

HELMINTH (CACING) Sifat Helminthes :

 Tubuh simetris bilateral , alat pernafasan dan peredaran darah belum sempurna, tubuh terbagi menjadi bagian anterior, posterior, dorsal, ventral. Kalsifikasi Helminthes : 1. Platyhelmintes 2. Nemathelmintes 3. Annelida. Platyhelminthes  Tubuh pipih

 Tidak mempunyai sistem peredaran darah  Alat pencernaan tidak sempurna

(18)

16

 Hermafrodit

 Dibagi menjadi 3 Klas : 1. Turbellaria  Planaria sp

2. Trematoda  Fasciola hepatica, Echinostoma malayanum, Fasciolopsis buski, Paragonimus westermani, Scistosoma sp, dll 3. Cestoda  Taenia saginata, Taenia solium, Hymenolepis nana,

Hymenolepis diminuta, Dipylidium caninum,Diphyllobothrium latum, dll Nemathelminthes

 Tubuh gilik (berongga)  Tidak mempunyai silia  Kosmopolit

 Sistem pencernaan dari mulut – anus  Ada yang bersifat Ovipar

 Tidak mempunyai sistem peredaran darah, tidak memiliki jantung . Contoh : di Usus  Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Oxyuris vermicularis, Necator americanus, Ancylostoma duodenale, dll

Di darah : Wuchereria bancfrofti, Brugia malayi, Brugia timori, Loa-loa, dll (penyebab penyakit kaki gajah / Elephantiasis)

(19)

17

Ascaris lumbricoides

Ancylostoma duodenale dan Necator americanus

(20)

18

Taenia saginata dan Taenia solium

SEJARAH MIKROBIOLOGI

 Mikrobiologi : ilmu yang mempelajari jasad renik yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan alat bantu berupa mikroskop

 Ukuran mikron

 Habitat : tanah , air, susu, udara, bahan makanan, bagian tumbuhan, hewan, manusia

 Dibagi 2 golongan : Prokarion dan Eukarion Tokoh perintis mikrobiologi

 Anthony Van Leeuwenhoek  Mikroskop  Leuis Pasteur  teori Biogenesis

 Robert Koch  menemukan peranan jasad renik pada penyakit infeksi, cara pewarnaan bakteri, penggunaan medium agar, penemuan kuman TBC, Postulat Koch

Peranan Jasad Renik :

1. Sebagai pengurai bahan organik dari makhluk hidup yang sudah mati 2. Penghasil antibiotik

(21)

19

3. Pemberantasan biologi

4. Bermanfaat dalam bidang industri  Anthony Van Leeuwenhoek  Mikroskop  Leuis Pasteur  teori Biogenesis

 Robert Koch  menemukan peranan jasad renik pada penyakit infeksi, cara pewarnaan bakteri, penggunaan medium agar, penemuan kuman TBC, Postulat Koch

Peranan Jasad Renik :

1. Sebagai pengurai bahan organik dari makhluk hidup yang sudah mati 2. Penghasil antibiotik

3. Pemberantasan biologi

4. Bermanfaat dalam bidang industri Mikroskop Binokuler Lensa objektif Lensa okuler Pengatur posisi lensa okuler Mikrometer Pengatur cahaya lampu Meja preparat diafragma

(22)

20

Mikroskop Binokuler adalah alat bantu optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang berukuran kecil sehingga terlihat lebih jelas.

Mempunyai 2 lensa okuler. Komponen mikroskop binokuler :

- Lensa Okuler : lensa yang dekat dengan mata berfungsi untuk menghasilkan perbesaran bayangan

ukuran 10x dan 12,5 x

- Lensa objektif : lensa yang dengan dengan benda / objek berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif , terdiri dari perbesaran 4x, 10x,40x dan 100x

- Kondensor : untuk memusatkan cahaya pada objek

- Diafragma : untuk mengatur intensitas cahaya pada objek. - Makrometer : pengatur kasar

- Mikrometer : pengatur halus agar bayangan benda lebih fokus - Meja preparat : meletakkan objek yang akan diamati

- Penjepit preparat : mempertahankan letak preparat.

- Penggeser : mengerakkan preparat kekanan – kekiri, kedepan – kebelakang.

- Pengatur cahaya : untuk mengatur terang redupnya cahaya. - Lampu / sumber cahaya : menerangi objek yang dilihat . Jika

digunakan lampu harus bercahaya putih jika digunakan sinar matahari dilengkapi dengan lensa cekung untuk mengumpulkan cahaya kuat - Tombol on off : menghidupkan dan mematikan lampu mikroskop. - Pengatir posisi lensa okuler : untuk mengubah posisi lensa okuler.

(23)

21

Bahan ajar untuk Ahli Teknologi Laboratorium Medik antara lain : Anatomi fisiologi : ilmu urai fungsi/pekerjaan organ tubuh

BAHAN KAJIAN :

 Sistem kardiovaskuler (anatomi) jantung dan pembuluh darah.  Sistem peredaran darah.

 Tekanan darah dan faktor yang mempengaruhinya.  Sistem Respirator (saluran pernafasan dan paru-paru)  Mekanisme pernafasan dan kapasitas vital paru-paru.

 Sistem digesti (mulut, kelenjar ludah, faring, lambung, usus halus, usus besar dan anus)

 Anatomi dan sekresi pankreas.

 Anatomi dan struktur sel hepar dan kandung empedu.  Digesti dan absorbsi karbohidrat, lemak dan protein.  Sistem urogenital.

 Anatomi dan struktur ginjal.  Fungsi ginjal.

(24)

22

BAKTERIOLOGI BAHAN KAJIAN :

 Isolasi dan identifikasi bakteri penyebab infeksi pada kulit.  Isolasi dan identifikasi bakteri penyebab infeksi pada saluran

gastrointestinal.

 Isolasi dan identifikasi bakteri penyebab infeksi pada pernapasan.  Isolasi dan identifikasi bakteri penyebab infeksi pada urogenital.  Isolasi dan identifikasi bakteri penyebab infeksi pada saluran sistem

syaraf.

 Isolasi dan identifikasi bakteri penyebab infeksi pada infeksi nosokomial.

 Morfologi , struktur dan fisiologi bakteri.  Pertumbuhan dan reproduksi bakteri.  Genetika dan metabolisme bakteri.  Mikroflora normal.

 Bakteri patogen Gram+ kokus.  Bakteri patogen Gram+ batang.  Bakteri patogen Gram- kokus.  Bakteri patogen Gram- batang.

 Penyebaran dan pengendalian bakteri (sterilisasi, desinfeksi, antibiotika)

 Pewarnaan bakteri.  Biakan murni.

 Uji Biokimia bakteri.  Uji Sensitifitas bakteri.  Angka kuman.

(25)

23

BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER BAHAN KAJIAN :  Penggolongan sel.  Struktur sel.  Pembelahan sel.  Dasar-dasar genetika.  Asam nukleat.  Kode genetik.  Sintesa protein.  Mutasi genetik.  Diagnostik molekuler.

(26)

24

FLEBOTOMI : BAHAN KAJIAN :

 Persiapan pasien untuk pemeriksaan laboratorium medik.

 Persyaratan pasien dan pencegahan infeksi dalam pengambilan sampel darah dan biologi.

 Persiapan alat dan bahan dalam pengambilan darah kapiler, vena dan arteri.

 Teknik pengambilan darah kapiler, vena dan arteri.

 Penanganan darah dan sampel biologi(urine, feses, sputum, cairan otak, transudat/eksudat, cairan semen, batu ginjal, batu empedu , sekret dan jaringan)

 Flebotomi dengan penyulit.  Konsep-konsep Flebotomi.  Komplikasi Flebotomi .

 Verifikasi permintaan pemeriksaan laboratorium.  Persiapan pasien.

(27)

25

HEMATOLOGI : BAHAN KAJIAN :

 Kadar haemoglobin

 Jumlah dan morfologi eritrosit.

 Jumlah, jenis dan morfologi leukosit.  Jumlah dan fungsi trombosit.

 Jumlah retikulosit.  Nilai hematokrit.  Indeks eritrosit.  Laju Endap Darah  Sel LE.

 Resistensi osmotic.  Hemostasis.

 Pembekuan sel darah (haemopoiesis)

 Sintesis, struktur dan metabolisme haemoglobin.  Morfologi dan fungsi sel darah.

 Sistem koagulasi/hemostasis.  Kelainan haemoglobin.

 Kelainan eritrosit.  Kelainan leukosit.  Kelainan trombosit.

 Kelainan sistem koagulasi/hemostasis.  Jaminan mutu pemeriksaan Hematologi.

(28)

26

IMUNOHEMATOLOGI DAN BANK DARAH BAHAN KAJIAN :

 Kadar haemoglobin

 Jumlah dan morfologi eritrosit.

 Jumlah, jenis dan morfologi leukosit.  Jumlah dan fungsi trombosit.

 Jumlah retikulosit.  Nilai hematokrit.  Indeks eritrosit.  Laju Endap Darah  Sel LE.

 Resistensi osmotic.  Hemostasis.

 Pembekuan sel darah (haemopoiesis)

 Sintesis, struktur dan metabolisme haemoglobin.  Morfologi dan fungsi sel darah.

 Sistem koagulasi/hemostasis.  Kelainan haemoglobin.

 Kelainan eritrosit.  Kelainan leukosit.  Kelainan trombosit.

 Kelainan sistem koagulasi/hemostasis.  Jaminan mutu pemeriksaan Hematologi.

(29)

27

PARASITOLOGI : BAHAN KAJIAN :

 Diagnosis labaoratorium nematoda (usus, darah dan jaringan)  Diagnosis laboratorium trematoda (darah, usus, paru,hati)  Diagnosis laboratorium cestoda

 Diagnosis laboratorium protozoa kelas : Rhizopoda.  Diagnosis laboratorium protozoa kelas : cilliata  Diagnosis laboratorium protozoa kelas : Flagellata  Diagnosis laboratorium protozoa kelas : sporozoa  Identifikasi insekta

 Identifikasi arachnida  Identifikasi crustacea

 Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi nematoda (usus, darah dan jaringan)

 Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi trematoda (darah, usus, paru,hati)

 Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi Rhizopoda

 Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi Cilliata

 Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi Flagellata

 Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi Sporozoa

 Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi insekta

 Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi arachnida

 Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi crustacea

(30)

28

MIKOLOGI : BAHAN KAJIAN :

 Isolasi dan identifikasi jamur penyebab mikosis superfisialis.  Isolasi dan identifikasi jamur penyebab mikosis intermediate  Isolasi dan identifikasi jamur penyebab mikosis sistemik.  Morfologi, patogenitas, gejala klinis dan epidemiologi.  Klasifikasi penyakit jamur.

 Jamur kontaminan dan patogen.  Mikotoksin dan toksisitasnya.

(31)

29 BIOKIMIA : BAHAN KAJIAN :  Identifikasi karbohidrat  Identifikasi lipid.  Identifikasi protein.

 Pengujian faktor-faktor yang mempengaruhi aktifitas enzim.  Fungsi mineral dan Vitamin.

 Enzim (Klasifikasi, nomenklatur, mekanisme kerja dan faktor yang mempengaruhi aktifitasnya)

 Metabolisme karbohidrat.  Metabolisme protein.  Metabolisme lipid.

 Metabolisme asam nukleat.

(32)

30

KIMIA KLINIK BAHAN KAJIAN :

1. Pemeriksaan karobohidrat (glukosa dan HbA1c)

2. Pemeriksaan profil lipid (trigliserida,kolesterol, HDL dan LDL) 3. Pemeriksaan protein (albumin, globulin dan fraksi protein) 4. Permeriksaan non protein nitrogen (ureum,kreatinin, asam urat) 5. Pemeriksaan gangguan ginjal (CCT dan cystatin C)

6. Pemeriksaan gangguan hati dan saluran empedu (bilirubin, AST,ALT,GGT,ALP)

7. Pemeriksaan gangguan pankreas (amilase dan lipase) 8. Pemeriksaan gangguan jantung (CK,CK-MB,LDH) 9. Pemeriksaan gangguan endokrin (T3,T4,TSH, Ca,P) 10. Pemeriksaan gangguan elektrolit (Na, K dan Cl)

11. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa (analisa gas darah : pH,pO2,pCO2,SO2,acid base, base excess,bikarbonat)

12. Jaminan mutu pemeriksaan Kimia Klinik.

13. Gangguan metabolisme karbohidrat (toleransi glukosa, hiperglikemia, hipoglikemis dan DM).

14. Lipid (dislipidemia dan lipoprotein)

15. Protein (hipoalbuminemia, hiperglobulinemia) 16. Non protein nitrogen (uremia,gout artritis) 17. Gangguan fungsi ginjal

18. Gangguan fungsi hati dan saluran empedu 19. Gangguan fungsi pankreas.

20. Gangguan fungsi jantung. 21. Gangguan fungsi endokrin.

22. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. 23. Gangguan keseimbangan asam basa.

(33)

31

PATOFISIOLOGI BAHAN KAJIAN:

1. Mekanisme inflamasi / peradangan . 2. Gangguan sistem :

 Peredaran darah (hipertensi, hipotensi,iskemia, hipoksia, trombus, embolus,jantung koroner, stroke dan shock)

 Pernafasan (pneumonia,asma,tuberkulosis)

 Keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa (dehidrasi,oedema,asidosis,alkalosis)

 Pencernaan (gastritis, gastroenteritis, kolelitiasis, kolesistisis,pankreatitits)

 Urogenital (nefritis,sistitis,glomerulo nefritis, uretritis, batu ginjal, gagal ginjal, uremia, albuminoria dan hematuria)

 Hepar (ikterus, hepatitis, sirosis)

(34)

Biodata :

Nama

: Dyah Kusumawati,SKM,MPH

Tgl lahir

: Mojokerto/ 04 September 1973

Suami

: Winarno, SE,SH,MH

Anak

: Muhammad Widyatama dan Muhammad

Arkan Widyantara.

Alamat :

- Mintojiwo dalam 1/ No. 2 Semarang Barat

- Tegalan Rt 02/04 Tawangsari Sukoharjo

Pendidikan formal :

D3 Analis Kesehatan AAKS 1992 (Universitas Setia Budi

Surakarta)

S1 Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP Semarang (2003)

S2 Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat UNS Surakarta (2016)

(35)

B

IOLOGI MEDIK

Biologi adalah kajian tentang kehidupan.

Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada tingkat gen, tingkat jenis, dan

tingkat ekosistem yang dijumpai di permukaan bumi.

Dalam perkembangannya sebagai ilmu pengetahuan, biologi memiliki

cabang-cabang ilmu yang membawa manfaat besar bagi kesejahteraan

manusia.

Biologi medik merupakan cabang ilmu biologi dalam lingkup kesehatan

yang bersifat multidisplin ilmu meliputi biologi sel, biokimia dan genetika.

Materi kajian utama biologi medis adalah pembahasan tentang struktur,

fungsi dan reproduktif sel ditinjau dari tingkat molekuler. Akibatnya

seringkali terjadi tumpang tindih di antara materi-materi yang dibahas

sehingga diperlukan batasan untuk pemisahannya.

(36)

BIOLOGI MEDIK

Sebagai contoh reaksi metabolisme yang diatur oleh pengaruh

konsentrasi reaksi dan produk merupakan materi kajian

biokimia; struktur komponen sel dipelajari dalam lingkup biologi

sel; komponen dan proses replikasi DNA dipelajari dalam

genetika.

Namun reaksi biokimia merupakan reaksi katalisis oleh sistem

enzim yang mengalami perubahan struktur; keterkaitan dalam

struktur dan fungsi molekuler di dalam sel serta proses genetika

secara molekuler yang melibatkan berbagai macam enzim beserta

fungsinya maka dipelajari dalam lingkup biologi molekuler.

(37)

BIOLOGI DASAR

PRINSIP GENETIKA

SEL

BAKTERI

VIRUS

JAMUR

PROTOZOA

DARAH

HELMINTH (CACING)

(38)

PRINSIP GENETIKA

A.

Substansi Hereditas

1. Kromosom terdiri dari gen-gen yang

membawa sifat-sifat keturunan

2. Gen unit terkecil yang membawa sifat

keturunan

sifat Gen : sebagai zarah dalam kromosom

mengandung informasi genetik

dapat menduplikasi pada saat

meiosis

(39)

Fungsi Gen

:

Mengatur perkembangan dan metabolisme individu

Menyampaikan informasi genetik pada generasi berikutnya

Gen terletak dalam kromosom, tempat dimana gen itu berada

disebut LOKUS

B. Hereditas pada Manusia Hereditas atau pewarisan adalah

pewarisan watak dari induk ke keturunannya baik secara biologis

melalui gen (DNA) atau secara sosial melalui pewarisan gelar, atau

status sosial.

1. Jenis Kelamin Manusia

2. Penyakit yang menurun pada manusia

Hemophyli

: Hemofilia adalah kelainan genetik pada darah yang disebabkan

adanya kekurangan faktor pembekuan darah.Hemofilia A timbul jika ada

kelainan pada gen yang menyebabkan kurangnya faktor pembekuan VIII

(FVII). Sedangkan, hemofilia B disebabkan kurangnya faktor pembekuan IX

(FIX).

Buta warna

: Buta warna adalah berkurangnya kualitas penglihatan

terhadap warna yang umumnya diturunkan kepada anak dari orang tua

sejak dilahirkan. Penderita buta warna cenderung mengalami kesulitan saat

melihatwarna merah, hijau, biru, atau campuran warna-warna ini, tes

Ishihara

Albinisme atau albino

adalah kelainan keturunan yang ditandai dengan

berkurangnya produksi melanin (pigmen yang memberi warna pada kulit,

rambut dan mata) sepenuhnya atau sebagian.

(40)

S E L

A. FUNGSI SEL DAN BAGIANNYA

Ilmu yang mempelajari sel  Citologi

Penemu sel  Robert Hooke

4 Teori sel :

1. Sel sebagai kesatuan struktural

2. Sel sebagai kesatuan fungsional

3. Sel sebagai kesatuan pertumbuhan

4. Sel sebagai Hereditas.

Bagian-bagian sel : Selaput Plasma, Plasma Sel,

Inti sel(Nukleus), Mitokondria,Badan Golgi

Lisosom, Retikulum endoplasma, Ribosom,

Sentrosom, Vakuola/rongga sel, Plastida

(41)

B. MACAM-MACAM JARINGAN

Jaringan adalah sekumpulan sel yang mempunyai bentuk dan

fungsi yang sama  Histologi  Histopatologi,

Sitohistoteknologi

Macam jaringan pada manusia :

1.

Jaringan epitel :

1.

Bentuk dan susunan : pipih selapis, pipih banyak lapis, kubus sebaris,

silindris sebaris, silindris banyak baris bersilia, peralihan.

2.

Fungsinya : pelindung, kelenjar, penyerap, indera

2.

Jaringan Otot

Fungsi : sebagai alat penggerak tubuh lain, mampu berkontraksi

Ada 3 macam : otot polos, otot lurik, otot jantung

3.

Jaringan Syaraf

4.

Jaringan Ikat

(42)

3. Jaringan Syaraf

Fungsi : alat komunikasi tubuh dan alat

koordinasi, dibentuk oleh sel syaraf / neuron .

Hubungan Neuron satu dengan yang lain 

Sinaps

Bagian Neuron : Dendrit, badan sel,

Neurit/akson, selubung mielin, sel shwan.

4. Jaringan Ikat

 jaringan ikat embrional : Mesenkim, jaringan

ikat berlendir

 jaringan ikat dewasa : ikat biasa, ikat

(43)

B

A K T E R I

a.

Sifat Bakteri

Bersel satu / uniseluler, Prokarion,

Berkembangbiak dengan cara membelah diri, suhu

hidup bervariasi, membentuk endospora, patogen,

ada yang berflagel

b.

Bentuk bakteri

a.

Bacillus / basi/ batang : monobasil, diplobasil,

streptobasil.

b.

Coccus/ kokus/bulat : diplokokus, streptokokus,

tetra kokus, staphylokokus, sarcina.

c.

Spiral / bengkok : vibrio/koma, spiral

Contoh bakteri :

Salmonella typhosa  penyebab tipus

Shigella dysentriae  penyebab diare / disentri

Escherichia coli  standart pencemaran air

(44)

V I R U S

a.

Sifat Virus

Virus artinya racun

Ukuran 2 – 20 mµ

Hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron

Dapat berkembangbiak hanya dalam sel hidup

Mempunyai bahan inti (DNA atau RNA)

b.

Penyakit yang Disebabkan oleh Virus

Influenza, Aids, Campak, Herpes, dll

Pencegahan dengan imunisasi, PHBS

(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

(45)

J A M U R

Sifat Jamur

Tidak berklorofil

Heterotrof

Uniseluler, multiseluler

Hifa

Eukarion

Habitat di tempat lembab

Berkembang biak secara vegetatif : spora, tunas

Berkembang biak secara generatif : konjugasi

(46)

Klasifikasi Jamur :

Dibedakan menjadi klas

1.

Myxomycetes (jamur lendir)

2.

Phycomycetes (jamur ganggang)

3.

Ascomycetes (jamur beraskus)

4.

Basidiomycetes (jamur berbasidium)

5.

Deutromycetes ( jamur tak sempurna)

Jamur yang Menguntungkan

:

Rhizopus oryzae

: tempe

Saccharomyces cerevisae : tape

Aspergillus wentii : kecap

(47)

Aspergillus sp

Penicillium sp

Sel ragi

(48)

Jamur yang merugikan

:

Malassezia furfur : penyebab panu

(tinea versicolor)

Trychophyton rubrum : penyebab infeksi kulit

Candida albicans

: penyebab candidiasis

Microsporum gypseum : penyebab tinea pedis

Fusarium sp : penyebab infeksi kuku

(Tinea unguium)

(49)

Fusarium sp

(50)

P R O T O Z O A

Sifat Protozoa :

Hewan bersel satu, 3 – 1000µ

Beberapa spesies membentuk koloni

Didalam sel terdapat nukleus, nukleolus, vakuola,

mitokondria.

Umumnya tidak mempunyai dinding sel yang kuat

Bentuk tubuh tidak tetap

Habitat ditempat berair /lembab

Dapat membentuk kista (dalam lingkungan yang

buruk)

Heterotrof

Reproduksi vegetatif (membelah diri), generatif

(konjugasi)

(51)

Klasifikasi Protozaoa (berdasar alat gerak) :

Rhizopoda, Flagellata, Cilliata, Sporozoa

RHIZOPODA / PSEUDOPODIA/ SARCODINA :

Alat gerak berupa kaki semu/ Pseudopodia

Contoh : Entamoeba histolytica, Entamoeba coli

FLAGELLATA :

Alat geraknya berupa bulu cambuk / flagel

Contoh : Giardia lamblia, Trichomonas

vaginalis, Trypanosoma gambiensi

CILLIATA :

Alat gerak berupa rambut getar / cilia

Contoh : Balantidium coli

(52)

SPOROZOA  tidak mempunyai alat gerak

Contoh Plasmodium sp, Toxoplasma gondii

Plasmodium sp merupakan parasit penyebab

malaria dengan vektor penular nyamuk

Anopheles

Hidup dalam eritrosit manusia

Mempunyai 2 fase dalam hidupnya

1.

Fase vegetatif  dalam tubuh manusia

2.

Fase generatif  dalam tubuh nyamuk

Anopheles betina.

Spesies : Plasmodium vivax , Plasmodium

falciparum , Plasmodium malariae ,

Plasmodium ovale

(53)

Plasmodium falciparum , tropozoid

sediaan darah tipis

Plasmodium falciparum,

gametosit,sediaan tebal

Plasmodium

falciparum,

gametosit,

tropozoit

(54)

D A R A H

Fungsi Darah

Sebagai alat pengangkut sari-sari makanan,

oksigen dan air keseluruh tubuh serta

mengangkut sisa-sisa oksidasi (CO

2

) dari

jaringan tubuh ke alat pengeluaran.

Mengedarkan hormon

Sebagai pertahanan tubuh dari infeksi kuman.

Mengatur keseimbangan asam basa

Menjaga stabilitas suhu tubuh.

Komponen darah

1.

Sel-sel darah 40%- 50%: eritrosit, lekosit,

trombosit

(55)

ERITROSIT

Bentuk bikonkaf, tidak mempunyai inti,

mengandung

Hb (penyebab warna

merah)

kekurangan Hb dan zat besi dalam

darah 

anemi

(56)

LEKOSIT

Lebih besar dari erotrosit, mempunyai inti,

melindungi tubuh dari kuman.

Granulosit/granuler : Netrofil, Eosinofil, Basofil

Agranulosit / agranuler : Limfosit, Monosit

(57)

TROMBOSIT

Bentuk tidak teratur , keping darah / pecahan

sitoplasma megakariosit.

Tidak berinti, mudah pecah, mudah

menggumpal, mudah menempel pada

permukaan asing.

Penting untuk pembekuan darah

(58)

HELMINTHES (CACING)

Sifat Helminthes :

Tubuh simetris bilateral , alat pernafasan dan

peredaran darah belum sempurna, tubuh

terbagi menjadi bagian anterior, posterior,

dorsal, ventral.

Kalsifikasi Helminthes :

1.

Platyhelmintes

2.

Nemathelmintes

3.

Annelida.

(59)

P

LATYHELMINTHES

Tubuh pipih

Tidak mempunyai sistem peredaran darah

Alat pencernaan tidak sempurna

Hermafrodit

Dibagi menjadi 3 Klas :

1.

Turbellaria  Planaria sp

2.

Trematoda  Fasciola hepatica, Echinostoma

malayanum, Fasciolopsis buski, Paragonimus

westermani, Scistosoma sp, dll

3.

Cestoda  Taenia saginata, Taenia solium,

Hymenolepis nana, Hymenolepis diminuta,

Dipylidium caninum,Diphyllobothrium latum,

(60)

N

EMATHELMINTHES

Tubuh gilik (berongga)

Tidak mempunyai silia

Kosmopolit

Sistem pencernaan dari mulut – anus

Ada yang bersifat Ovipar

Tidak mempunyai sistem peredaran darah, tidak

memiliki jantung .

Contoh : di

Usus

 Ascaris lumbricoides, Trichuris

trichiura, Oxyuris vermicularis, Necator

americanus, Ancylostoma duodenale, dll

Di

darah

: Wuchereria bancfrofti, Brugia malayi,

(61)

Trichuris trichiura betina

Trichuris

trichiura

jantan

(62)

Ascaris lumbricoides , jantan,

(63)

Ancylostoma

duodenale

Necator americanus

(64)

Taenia saginata, Taenia solium ,

vektor parasit tersebut adalah

sapi dan babi

(65)

S

EJARAH MIKROBIOLOGI

Mikrobiologi :

ilmu yang mempelajari jasad

renik yang hanya dapat dilihat dengan

menggunakan alat bantu berupa mikroskop

Ukuran mikron

Habitat : tanah , air, susu, udara, bahan

makanan, bagian tumbuhan, hewan, manusia

Dibagi 2 golongan : Prokarion dan Eukarion

(66)

T

OKOH PERINTIS MIKROBIOLOGI

Anthony Van Leeuwenhoek  Mikroskop

Leuis Pasteur  teori Biogenesis

Robert Koch  menemukan peranan jasad renik

pada penyakit infeksi, cara pewarnaan bakteri,

penggunaan medium agar, penemuan kuman

TBC, Postulat Koch

Peranan Jasad Renik :

1.

Sebagai pengurai bahan organik dari makhluk

hidup yang sudah mati

2.

Penghasil antibiotik

3.

Pemberantasan biologi

(67)

M

IKROSKOP

Lensa objektif

Lensa okuler

mikrometer

Diafragma

lampu

Pengatur terang

redup cahaya

Meja preparat

Pengatur posisi

lensa okuler

(68)

A

NATOMI FISIOLOGI

:

ILMU URAI

FUNGSI

/

PEKERJAAN ORGAN TUBUH

BAHAN KAJIAN :

Sistem kardiovaskuler (anatomi) jantung dan pembuluh

darah.

Sistem peredaran darah.

Tekanan darah dan faktor yang mempengaruhinya.

Sistem Respirator (saluran pernafasan dan paru-paru)

Mekanisme pernafasan dan kapasitas vital paru-paru.

Sistem digesti (mulut, kelenjar ludah, faring, lambung, usus

halus, usus besar dan anus)

Anatomi dan sekresi pankreas.

Anatomi dan struktur sel hepar dan kandung empedu.

Digesti dan absorbsi karbohidrat, lemak dan protein.

Sistem urogenital.

Anatomi dan struktur ginjal.

Fungsi ginjal.

(69)

BAKTERIOLOGI

Isolasi dan identifikasi bakteri penyebab infeksi pada kulit.

Isolasi dan identifikasi bakteri penyebab infeksi pada saluran gastrointestinal.

Isolasi dan identifikasi bakteri penyebab infeksi pada pernapasan.

Isolasi dan identifikasi bakteri penyebab infeksi pada urogenital.

Isolasi dan identifikasi bakteri penyebab infeksi pada saluran sistem syaraf.

Isolasi dan identifikasi bakteri penyebab infeksi pada infeksi nosokomial.

Morfologi , struktur dan fisiologi bakteri.

Pertumbuhan dan reproduksi bakteri.

Genetika dan metabolisme bakteri.

Mikroflora normal.

Bakteri patogen Gram+ kokus.

Bakteri patogen Gram+ batang.

Bakteri patogen Gram- kokus.

Bakteri patogen Gram- batang.

Penyebaran dan pengendalian bakteri (sterilisasi, desinfeksi, antibiotika)

Pewarnaan bakteri.

Biakan murni.

Uji Biokimia bakteri.

Uji Sensitifitas bakteri.

Angka kuman.

(70)

BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER

BAHAN KAJIAN :

Penggolongan sel.

Struktur sel.

Pembelahan sel.

Dasar-dasar genetika.

Asam nukleat.

Kode genetik.

Sintesa protein.

Mutasi genetik.

Diagnostik molekuler.

(71)

FLEBOTOMI

BAHAN KAJIAN :

Persiapan pasien untuk pemeriksaan laboratorium medik.

Persyaratan pasien dan pencegahan infeksi dalam

pengambilan sampel darah dan biologi.

Persiapan alat dan bahan dalam pengambilan darah

kapiler, vena dan arteri.

Teknik pengambilan darah kapiler, vena dan arteri.

Penanganan darah dan sampel biologi(urine, feses,

sputum, cairan otak, transudat/eksudat, cairan semen,

batu ginjal, batu empedu , sekret dan jaringan)

Flebotomi dengan penyulit.

Konsep-konsep Flebotomi.

Komplikasi Flebotomi .

Verifikasi permintaan pemeriksaan laboratorium.

Persiapan pasien.

(72)

HEMATOLOGI

 BAHAN KAJIAN :

 Kadar haemoglobin

 Jumlah dan morfologi eritrosit.

 Jumlah, jenis dan morfologi leukosit.

 Jumlah dan fungsi trombosit.

 Jumlah retikulosit.

 Nilai hematokrit.

 Indeks eritrosit.

 Laju Endap Darah

 Sel LE.

 Resistensi osmotic.

 Hemostasis.

 Pembekuan sel darah (haemopoiesis)

 Sintesis, struktur dan metabolisme haemoglobin.

 Morfologi dan fungsi sel darah.

 Sistem koagulasi/hemostasis.

 Kelainan haemoglobin.

 Kelainan eritrosit.

 Kelainan leukosit.

 Kelainan trombosit.

 Kelainan sistem koagulasi/hemostasis.

(73)

IMUNOHEMATOLOGI DAN BANK DARAH

 BAHAN KAJIAN :

 Kadar haemoglobin

 Jumlah dan morfologi eritrosit.

 Jumlah, jenis dan morfologi leukosit.

 Jumlah dan fungsi trombosit.

 Jumlah retikulosit.

 Nilai hematokrit.

 Indeks eritrosit.

 Laju Endap Darah

 Sel LE.

 Resistensi osmotic.

 Hemostasis.

 Pembekuan sel darah (haemopoiesis)

 Sintesis, struktur dan metabolisme haemoglobin.

 Morfologi dan fungsi sel darah.

 Sistem koagulasi/hemostasis.

 Kelainan haemoglobin.

 Kelainan eritrosit.

 Kelainan leukosit.

 Kelainan trombosit.

 Kelainan sistem koagulasi/hemostasis.

(74)

PARASITOLOGI

 BAHAN KAJIAN :

 Diagnosis labaoratorium nematoda (usus, darah dan jaringan)

 Diagnosis laboratorium trematoda (darah, usus, paru,hati)

 Diagnosis laboratorium cestoda

 Diagnosis laboratorium protozoa kelas : Rhizopoda.

 Diagnosis laboratorium protozoa kelas : cilliata

 Diagnosis laboratorium protozoa kelas : Flagellata

 Diagnosis laboratorium protozoa kelas : sporozoa

 Identifikasi insekta

 Identifikasi arachnida

 Identifikasi crustacea

 Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi nematoda (usus, darah

dan jaringan)

 Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi trematoda (darah, usus,

paru,hati)

 Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi Rhizopoda

 Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi Cilliata

 Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi Flagellata

 Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi Sporozoa

 Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi insekta

 Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi arachnida

 Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi crustacea

(75)

MIKOLOGI

BAHAN KAJIAN :

Isolasi dan identifikasi jamur penyebab mikosis

superfisialis.

Isolasi dan identifikasi jamur penyebab mikosis

intermediate

Isolasi dan identifikasi jamur penyebab mikosis

sistemik.

Morfologi, patogenitas, gejala klinis dan

epidemiologi.

Klasifikasi penyakit jamur.

Jamur kontaminan dan patogen.

Mikotoksin dan toksisitasnya.

(76)

B

IOKIMIA

BAHAN KAJIAN :

Identifikasi karbohidrat

Identifikasi lipid.

Identifikasi protein.

Pengujian faktor-faktor yang mempengaruhi aktifitas

enzim.

Fungsi mineral dan Vitamin.

Enzim (Klasifikasi, nomenklatur, mekanisme kerja

dan faktor yang mempengaruhi aktifitasnya)

Metabolisme karbohidrat.

Metabolisme protein.

Metabolisme lipid.

Metabolisme asam nukleat.

(77)

Referensi

Dokumen terkait

3) Positif Wettelijk Bewijstheorie atau Teori Pembuktian yang hanya berdasarkan kepada alat-alat pembuktian yang disebut oleh undang- undang secara positif. Sistem

The author also finds that paenre’ in Bugis customs has been prevalent in the Bugis society before the advent of Islam, so it can be observed that the number

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, dipoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari

The argument of the judges of the Constitutional Court is inappropriate because Article 6 paragraph (5) regulates its implementation (process of implementation stage)

Legal Supervision for Franchisee Business amendment to the Regulation of the Minister of Trade No.57/M - DAG/ PER/9/2014 concerning the Implementation of

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal 63 paragraf 2 Dana Cadangan, Pemerintah dapat

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN RISET DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI TENTANG PERINGKAT AKREDITASI

Peng- gambaran tentang keberanian (barangka- li lebih tepat disebut ”kegilaan” bila di- tempatkan dalam lingkup kebudayaan Bali) Telaga menentang sistem budaya