BAHAN AJAR PROGRAM MATRIKULASI
BIOLOGI DASAR DAN BIOLOGI MEDIK
Oleh Dyah Kusumawati
untuk
D3 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
Akademi Analis Kesehatan 17 Agustus 1945
Semarang
Jalan jenderal Sudirman 350 Semarang-50149 telp . 024-7608694 Email: analis@aak17smg.ac.id
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, keinginan untuk menyusun buku ajar matrikulasi Biologi Dasar dan Biologi Medik akhirnya dapat terwujud. Dengan adanya tulisam ini penulis
berharap bisa memberikan gambaran umum tentang mata kuliah yang akan dipelajari selama menempuh pendidikan sebagai tenaga laboratorium medik, karena mahasiswa berasal dari berbagai latar belakang pendidikan yang berbeda. Dan semua materi yang berhubungan dengan laboratorium medik berdasar pada Biologi .
Namun penulis menyadari bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dibidang Medis dan kedokteran sangatlah cepat dalam perkembangannya. Tulisan ini hanyalah sebagai bahan dasar dan satu titik yang sangat kecil. Penulis berharap mahasiswa tetap harus berupaya untuk menggali ilmu lebih dalam dan lebih luas.
Penulis berharap tulisan ini bisa bermanfaat. Mohon masukan dan kritik yang membangun.
Semarang, September 2020
Dyah Kusumawati,SKM,MPH
1
BAHAN KAJIAN BIOLOGI DASAR DAN BIOLOGI MEDIK
Tujuan : mempelajari tentang dasar-dasar Biologi dan Biologi yang berhubungan dengan bidang laboratorium medik.
Pada akhir perkuliahan diharapkan mahasiswa memahami tentang : - Konsep dasar Biologi
- Biologi yang berhubungan dengan laboratorium medik. - Pembagian dan klasifikasi mikrobiologi.
- Komponen-komponen dasar pada organ tubuh manusia.
- Peranan Mikroorganisme dibidang kesehatan dan laboratorium medik. - Instrumen dasar untuk mengidentifikasi mikroba
- Sejarah umum mikrobiologi. Pokok Bahasan :
- Biologi
- Prinsip Genetika - Sel dan jaringan
- Bakteri, Virus, Jamur, Parasit - Darah
- Mikroskop
B I O L O G I
Biologi adalah kajian tentang kehidupan.
Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada tingkat gen, tingkat jenis, dan tingkat ekosistem yang dijumpai di permukaan bumi.
Dalam perkembangannya sebagai ilmu pengetahuan, biologi memiliki cabang-cabang ilmu yang membawa manfaat besar bagi
kesejahteraan manusia.
Biologi medik merupakan cabang ilmu biologi dalam lingkup kesehatan yang bersifat multidisplin ilmu meliputi biologi sel, biokimia dan
genetika.
Materi kajian utama biologi medis adalah pembahasan tentang struktur, fungsi dan reproduktif sel ditinjau dari tingkat molekuler.
2
Akibatnya seringkali terjadi tumpang tindih di antara materi-materi yang dibahas sehingga diperlukan batasan untuk pemisahannya.
Sebagai contoh reaksi metabolisme yang diatur oleh pengaruh konsentrasi reaksi dan produk merupakan materi kajian biokimia; struktur komponen sel dipelajari dalam lingkup biologi sel; komponen dan proses replikasi DNA dipelajari dalam genetika.
Namun reaksi biokimia merupakan reaksi katalisis oleh sistem enzim yang mengalami perubahan struktur; keterkaitan dalam struktur dan fungsi molekuler di dalam sel serta proses genetika secara molekuler yang melibatkan berbagai macam enzim beserta fungsinya maka dipelajari dalam lingkup biologi molekuler.
Biologi Dasar
PRINSIP GENETIKA SEL BAKTERI VIRUS JAMUR PROTOZOA DARAH HELMINTH (CACING) Prinsip Genetika A. Substansi Hereditas1. Kromosom terdiri dari gen-gen yang membawa sifat-sifat keturunan
3
sifat Gen : sebagai zarah dalam kromosom mengandung informasi genetik
dapat menduplikasi pada saat meiosis Fungsi Gen :
Mengatur perkembangan dan metabolisme individu
Menyampaikan informasi genetik pada generasi berikutnya
Gen terletak dalam kromosom, tempat dimana gen itu berada disebut LOKUS
B. Hereditas pada Manusia Hereditas atau pewarisan adalah pewarisan watak dari induk ke keturunannya baik secara biologis melalui gen (DNA) atau
secara sosial melalui pewarisan gelar, atau status sosial. 1. Jenis Kelamin Manusia
2. Penyakit yang menurun pada manusia
Hemophyli : Hemofilia adalah kelainan genetik pada darah yang disebabkan adanya kekurangan faktor pembekuan
darah.Hemofilia A timbul jika ada kelainan pada gen yang menyebabkan kurangnya faktor pembekuan VIII (FVII). Sedangkan, hemofilia B disebabkan kurangnya faktor pembekuan IX (FIX).
Buta warna : Buta warna adalah berkurangnya kualitas
penglihatan terhadap warna yang umumnya diturunkan kepada anak dari orang tua sejak dilahirkan. Penderita buta
warna cenderung mengalami kesulitan saat melihatwarna merah, hijau, biru, atau campuran warna-warna ini, tes Ishihara
Albinisme atau albino adalah kelainan keturunan yang ditandai dengan berkurangnya produksi melanin (pigmen yang memberi warna pada kulit, rambut dan mata) sepenuhnya atau sebagian. Golongan darah (A,B, AB,O) (Hematologi metode px)
4
SEL
A. FUNGSI SEL DAN BAGIANNYA
Ilmu yang mempelajari sel Citologi Penemu sel Robert Hooke
4 Teori sel :
1. Sel sebagai kesatuan struktural 2. Sel sebagai kesatuan fungsional 3. Sel sebagai kesatuan pertumbuhan 4. Sel sebagai Hereditas.
Bagian-bagian sel : Selaput Plasma, Plasma Sel, Inti sel (Nukleus), Mitokondria,Badan Golgi Lisosom, Retikulum endoplasma, Ribosom, Sentrosom, Vakuola/rongga sel, Plastida
B. MACAM-MACAM JARINGAN
Jaringan adalah sekumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama Histologi Histopatologi, Sitohistoteknologi
Macam jaringan pada manusia : 1. Jaringan epitel :
1. Bentuk dan susunan : pipih selapis, pipih banyak lapis, kubus sebaris, silindris sebaris, silindris banyak baris bersilia, peralihan.
2. Fungsinya : pelindung, kelenjar, penyerap, indera 2. Jaringan Otot
Fungsi : sebagai alat penggerak tubuh lain, mampu berkontraksi Ada 3 macam : otot polos, otot lurik, otot jantung
5
3. Jaringan Syaraf
Fungsi : alat komunikasi tubuh dan alat koordinasi, dibentuk oleh sel syaraf/ neuron .
Hubungan Neuron satu dengan yang lain Sinaps
Bagian Neuron : Dendrit, badan sel, Neurit/akson, selubung mielin, sel shwan.
4. Jaringan Ikat
jaringan ikat embrional : Mesenkim, jaringan ikat berlendir
jaringan ikat dewasa : ikat biasa, ikat bermodifikasi, jaringan darah dan limpa.
BAKTERI
a. Sifat Bakteri
Bersel satu / uniseluler, prokarion, Berkembangbiak dengan cara membelah diri, suhu hidup bervariasi, membentuk endospora, patogen, ada yang berflagel
a. Bentuk bakteri
a. Bacillus / basi/ batang : monobasil, diplobasil, streptobasil. b. Coccus/ kokus/bulat : diplokokus, streptokokus, tetra kokus,
staphylokokus, sarcina.
c. Spiral / bengkok : vibrio/koma, spiral Contoh bakteri :
Salmonella typhosa penyebab tipus
Shigella dysentriae penyebab diare / disentri Escherichia coli standart pencemaran air
6
VIRUS
a. Sifat Virus
Virus artinya racun Ukuran 2 – 20 mµ
Hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron Dapat berkembangbiak hanya dalam sel hidup Mempunyai bahan inti (DNA atau RNA)
b. Penyakit yang Disebabkan oleh Virus
Influenza, Aids, Campak, Herpes, corona, dll
Pencegahan: imunisasi, PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
JAMUR
Sifat Jamur Tidak berklorofil Heterotrof Uniseluler, multiseluler Hifa Eukarion Habitat di tempat lembab
Berkembang biak secara vegetatif : spora, tunas Berkembang biak secara generatif : konjugasi Klasifikasi Jamur :
7
1. Myxomycetes (jamur lendir) 2. Phycomycetes (jamur ganggang) 3. Ascomycetes (jamur beraskus) 4. Basidiomycetes (jamur berbasidium) 5. Deutromycetes ( jamur tak sempurna) Jamur yang Menguntungkan :
Rhizopus oryzae : untuk pembuatan tempe Saccharomyces cerevisae : untukpembuatan tape Aspergillus wentii : untuk pembuatan kecap Contoh morfologi jamur secara mikroskopis :
Aspergillus sp
8
Jamur yang merugikan :
Malassezia furfur : penyebab panu (tinea versicolor) Trychophyton rubrum : penyebab infeksi kulit
Candida albicans : penyebab candidiasis icrosporum gypseum : penyebab tinea pedis
Fusarium sp : penyebab infeksi kuku (Tinea unguium)
Rhizopus sp
Sel ragi
9 Microsporum canis
10
PROTOZOA
Sifat Protozoa :
Hewan bersel satu, 3 – 1000µ
Beberapa spesies membentuk koloni
Didalam sel terdapat nukleus, nukleolus, vakuola, mitokondria. Umumnya tidak mempunyai dinding sel yang kuat
Bentuk tubuh tidak tetap
Habitat ditempat berair /lembab
Dapat membentuk kista (dalam lingkungan yang buruk) Heterotrof
Reproduksi vegetatif (membelah diri), generatif (konjugasi) Klasifikasi Protozaoa (berdasar alat gerak) :
Rhizopoda, Flagellata, Cilliata, Sporozoa RHIZOPODA / PSEUDOPODIA/ SARCODINA :
Alat gerak berupa kaki semu/ Pseudopodia Contoh : Entamoeba histolytica, Entamoeba coli FLAGELLATA :
Alat geraknya berupa bulu cambuk / flagel
Contoh : Giardia lamblia, Trichomonas vaginalis, Trypanosoma gambiensi
CILLIATA :
Alat gerak berupa rambut getar / cilia Contoh : Balantidium coli
11
SPOROZOA tidak mempunyai alat gerak Contoh Plasmodium sp, Toxoplasma gondii
Plasmodium sp merupakan parasit penyebab malaria dengan vektor penular nyamuk Anopheles
Hidup dalam eritrosit manusia Mempunyai 2 fase dalam hidupnya
1. Fase vegetatif dalam tubuh manusia
2. Fase generatif dalam tubuh nyamuk Anopheles betina. Spesies : Plasmodium vivax , Plasmodium falciparum , Plasmodium malariae , Plasmodium ovale
Tryanosoma sp
Trichomonas vaginalis
12 Plasmodium falciparum, stadium tropozoit Plasmodium falciparum, gametosit,sediaan tebal Plasmodium vivax, tropozoit Plasmodium falciparum, gametosit, tropozoit
13
DARAH
Fungsi Darah
Sebagai alat pengangkut sari-sari makanan, oksigen dan air keseluruh tubuh serta mengangkut sisa-sisa oksidasi (CO2) dari jaringan tubuh ke
alat pengeluaran. Mengedarkan hormon
Sebagai pertahanan tubuh dari infeksi kuman. Mengatur keseimbangan asam basa
Menjaga stabilitas suhu tubuh. Komponen darah
1. Sel-sel darah 40%- 50%: eritrosit, lekosit, trombosit 2. Plasma darah / cairan darah
ERITROSIT (sel darah merah)
Bentuk bikonkaf, tidak mempunyai inti, mengandung Hb (penyebab warna merah)kekurangan Hb dan zat besi dalam darah anemi
Jumlah eritrosit dalam tubuh manusia normal : 4 juta – 5 juta sel / µl darah. 1 µl = 0,001ml
14
LEKOSIT
Lebih besar dari erotrosit, mempunyai inti, melindungi tubuh dari kuman.
Granulosit/granuler : Netrofil, Eosinofil, Basofil Agranulosit / agranuler : Limfosit, Monosit LEKOSIT
Lebih besar dari erotrosit, mempunyai inti, melindungi tubuh dari kuman.
Granulosit/granuler : Netrofil, Eosinofil, Basofil Agranulosit / agranuler : Limfosit, Monosit
Jumlah lekosit normal dalam darah manusia normal : 4000 – 10 000 sel / µl darah
TROMBOSIT
Bentuk tidak teratur , keping darah / pecahan sitoplasma megakariosit. Tidak berinti, mudah pecah, mudah menggumpal, mudah menempel
pada permukaan asing.
15
Jumlah sel dalam darah manusia normal ; 150.000 – 400.000 per mikroliler darah
HELMINTH (CACING) Sifat Helminthes :
Tubuh simetris bilateral , alat pernafasan dan peredaran darah belum sempurna, tubuh terbagi menjadi bagian anterior, posterior, dorsal, ventral. Kalsifikasi Helminthes : 1. Platyhelmintes 2. Nemathelmintes 3. Annelida. Platyhelminthes Tubuh pipih
Tidak mempunyai sistem peredaran darah Alat pencernaan tidak sempurna
16
Hermafrodit
Dibagi menjadi 3 Klas : 1. Turbellaria Planaria sp
2. Trematoda Fasciola hepatica, Echinostoma malayanum, Fasciolopsis buski, Paragonimus westermani, Scistosoma sp, dll 3. Cestoda Taenia saginata, Taenia solium, Hymenolepis nana,
Hymenolepis diminuta, Dipylidium caninum,Diphyllobothrium latum, dll Nemathelminthes
Tubuh gilik (berongga) Tidak mempunyai silia Kosmopolit
Sistem pencernaan dari mulut – anus Ada yang bersifat Ovipar
Tidak mempunyai sistem peredaran darah, tidak memiliki jantung . Contoh : di Usus Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Oxyuris vermicularis, Necator americanus, Ancylostoma duodenale, dll
Di darah : Wuchereria bancfrofti, Brugia malayi, Brugia timori, Loa-loa, dll (penyebab penyakit kaki gajah / Elephantiasis)
17
Ascaris lumbricoides
Ancylostoma duodenale dan Necator americanus
18
Taenia saginata dan Taenia solium
SEJARAH MIKROBIOLOGI
Mikrobiologi : ilmu yang mempelajari jasad renik yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan alat bantu berupa mikroskop
Ukuran mikron
Habitat : tanah , air, susu, udara, bahan makanan, bagian tumbuhan, hewan, manusia
Dibagi 2 golongan : Prokarion dan Eukarion Tokoh perintis mikrobiologi
Anthony Van Leeuwenhoek Mikroskop Leuis Pasteur teori Biogenesis
Robert Koch menemukan peranan jasad renik pada penyakit infeksi, cara pewarnaan bakteri, penggunaan medium agar, penemuan kuman TBC, Postulat Koch
Peranan Jasad Renik :
1. Sebagai pengurai bahan organik dari makhluk hidup yang sudah mati 2. Penghasil antibiotik
19
3. Pemberantasan biologi
4. Bermanfaat dalam bidang industri Anthony Van Leeuwenhoek Mikroskop Leuis Pasteur teori Biogenesis
Robert Koch menemukan peranan jasad renik pada penyakit infeksi, cara pewarnaan bakteri, penggunaan medium agar, penemuan kuman TBC, Postulat Koch
Peranan Jasad Renik :
1. Sebagai pengurai bahan organik dari makhluk hidup yang sudah mati 2. Penghasil antibiotik
3. Pemberantasan biologi
4. Bermanfaat dalam bidang industri Mikroskop Binokuler Lensa objektif Lensa okuler Pengatur posisi lensa okuler Mikrometer Pengatur cahaya lampu Meja preparat diafragma
20
Mikroskop Binokuler adalah alat bantu optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang berukuran kecil sehingga terlihat lebih jelas.
Mempunyai 2 lensa okuler. Komponen mikroskop binokuler :
- Lensa Okuler : lensa yang dekat dengan mata berfungsi untuk menghasilkan perbesaran bayangan
ukuran 10x dan 12,5 x
- Lensa objektif : lensa yang dengan dengan benda / objek berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif , terdiri dari perbesaran 4x, 10x,40x dan 100x
- Kondensor : untuk memusatkan cahaya pada objek
- Diafragma : untuk mengatur intensitas cahaya pada objek. - Makrometer : pengatur kasar
- Mikrometer : pengatur halus agar bayangan benda lebih fokus - Meja preparat : meletakkan objek yang akan diamati
- Penjepit preparat : mempertahankan letak preparat.
- Penggeser : mengerakkan preparat kekanan – kekiri, kedepan – kebelakang.
- Pengatur cahaya : untuk mengatur terang redupnya cahaya. - Lampu / sumber cahaya : menerangi objek yang dilihat . Jika
digunakan lampu harus bercahaya putih jika digunakan sinar matahari dilengkapi dengan lensa cekung untuk mengumpulkan cahaya kuat - Tombol on off : menghidupkan dan mematikan lampu mikroskop. - Pengatir posisi lensa okuler : untuk mengubah posisi lensa okuler.
21
Bahan ajar untuk Ahli Teknologi Laboratorium Medik antara lain : Anatomi fisiologi : ilmu urai fungsi/pekerjaan organ tubuh
BAHAN KAJIAN :
Sistem kardiovaskuler (anatomi) jantung dan pembuluh darah. Sistem peredaran darah.
Tekanan darah dan faktor yang mempengaruhinya. Sistem Respirator (saluran pernafasan dan paru-paru) Mekanisme pernafasan dan kapasitas vital paru-paru.
Sistem digesti (mulut, kelenjar ludah, faring, lambung, usus halus, usus besar dan anus)
Anatomi dan sekresi pankreas.
Anatomi dan struktur sel hepar dan kandung empedu. Digesti dan absorbsi karbohidrat, lemak dan protein. Sistem urogenital.
Anatomi dan struktur ginjal. Fungsi ginjal.
22
BAKTERIOLOGI BAHAN KAJIAN :
Isolasi dan identifikasi bakteri penyebab infeksi pada kulit. Isolasi dan identifikasi bakteri penyebab infeksi pada saluran
gastrointestinal.
Isolasi dan identifikasi bakteri penyebab infeksi pada pernapasan. Isolasi dan identifikasi bakteri penyebab infeksi pada urogenital. Isolasi dan identifikasi bakteri penyebab infeksi pada saluran sistem
syaraf.
Isolasi dan identifikasi bakteri penyebab infeksi pada infeksi nosokomial.
Morfologi , struktur dan fisiologi bakteri. Pertumbuhan dan reproduksi bakteri. Genetika dan metabolisme bakteri. Mikroflora normal.
Bakteri patogen Gram+ kokus. Bakteri patogen Gram+ batang. Bakteri patogen Gram- kokus. Bakteri patogen Gram- batang.
Penyebaran dan pengendalian bakteri (sterilisasi, desinfeksi, antibiotika)
Pewarnaan bakteri. Biakan murni.
Uji Biokimia bakteri. Uji Sensitifitas bakteri. Angka kuman.
23
BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER BAHAN KAJIAN : Penggolongan sel. Struktur sel. Pembelahan sel. Dasar-dasar genetika. Asam nukleat. Kode genetik. Sintesa protein. Mutasi genetik. Diagnostik molekuler.
24
FLEBOTOMI : BAHAN KAJIAN :
Persiapan pasien untuk pemeriksaan laboratorium medik.
Persyaratan pasien dan pencegahan infeksi dalam pengambilan sampel darah dan biologi.
Persiapan alat dan bahan dalam pengambilan darah kapiler, vena dan arteri.
Teknik pengambilan darah kapiler, vena dan arteri.
Penanganan darah dan sampel biologi(urine, feses, sputum, cairan otak, transudat/eksudat, cairan semen, batu ginjal, batu empedu , sekret dan jaringan)
Flebotomi dengan penyulit. Konsep-konsep Flebotomi. Komplikasi Flebotomi .
Verifikasi permintaan pemeriksaan laboratorium. Persiapan pasien.
25
HEMATOLOGI : BAHAN KAJIAN :
Kadar haemoglobin
Jumlah dan morfologi eritrosit.
Jumlah, jenis dan morfologi leukosit. Jumlah dan fungsi trombosit.
Jumlah retikulosit. Nilai hematokrit. Indeks eritrosit. Laju Endap Darah Sel LE.
Resistensi osmotic. Hemostasis.
Pembekuan sel darah (haemopoiesis)
Sintesis, struktur dan metabolisme haemoglobin. Morfologi dan fungsi sel darah.
Sistem koagulasi/hemostasis. Kelainan haemoglobin.
Kelainan eritrosit. Kelainan leukosit. Kelainan trombosit.
Kelainan sistem koagulasi/hemostasis. Jaminan mutu pemeriksaan Hematologi.
26
IMUNOHEMATOLOGI DAN BANK DARAH BAHAN KAJIAN :
Kadar haemoglobin
Jumlah dan morfologi eritrosit.
Jumlah, jenis dan morfologi leukosit. Jumlah dan fungsi trombosit.
Jumlah retikulosit. Nilai hematokrit. Indeks eritrosit. Laju Endap Darah Sel LE.
Resistensi osmotic. Hemostasis.
Pembekuan sel darah (haemopoiesis)
Sintesis, struktur dan metabolisme haemoglobin. Morfologi dan fungsi sel darah.
Sistem koagulasi/hemostasis. Kelainan haemoglobin.
Kelainan eritrosit. Kelainan leukosit. Kelainan trombosit.
Kelainan sistem koagulasi/hemostasis. Jaminan mutu pemeriksaan Hematologi.
27
PARASITOLOGI : BAHAN KAJIAN :
Diagnosis labaoratorium nematoda (usus, darah dan jaringan) Diagnosis laboratorium trematoda (darah, usus, paru,hati) Diagnosis laboratorium cestoda
Diagnosis laboratorium protozoa kelas : Rhizopoda. Diagnosis laboratorium protozoa kelas : cilliata Diagnosis laboratorium protozoa kelas : Flagellata Diagnosis laboratorium protozoa kelas : sporozoa Identifikasi insekta
Identifikasi arachnida Identifikasi crustacea
Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi nematoda (usus, darah dan jaringan)
Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi trematoda (darah, usus, paru,hati)
Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi Rhizopoda
Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi Cilliata
Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi Flagellata
Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi Sporozoa
Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi insekta
Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi arachnida
Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi crustacea
28
MIKOLOGI : BAHAN KAJIAN :
Isolasi dan identifikasi jamur penyebab mikosis superfisialis. Isolasi dan identifikasi jamur penyebab mikosis intermediate Isolasi dan identifikasi jamur penyebab mikosis sistemik. Morfologi, patogenitas, gejala klinis dan epidemiologi. Klasifikasi penyakit jamur.
Jamur kontaminan dan patogen. Mikotoksin dan toksisitasnya.
29 BIOKIMIA : BAHAN KAJIAN : Identifikasi karbohidrat Identifikasi lipid. Identifikasi protein.
Pengujian faktor-faktor yang mempengaruhi aktifitas enzim. Fungsi mineral dan Vitamin.
Enzim (Klasifikasi, nomenklatur, mekanisme kerja dan faktor yang mempengaruhi aktifitasnya)
Metabolisme karbohidrat. Metabolisme protein. Metabolisme lipid.
Metabolisme asam nukleat.
30
KIMIA KLINIK BAHAN KAJIAN :
1. Pemeriksaan karobohidrat (glukosa dan HbA1c)
2. Pemeriksaan profil lipid (trigliserida,kolesterol, HDL dan LDL) 3. Pemeriksaan protein (albumin, globulin dan fraksi protein) 4. Permeriksaan non protein nitrogen (ureum,kreatinin, asam urat) 5. Pemeriksaan gangguan ginjal (CCT dan cystatin C)
6. Pemeriksaan gangguan hati dan saluran empedu (bilirubin, AST,ALT,GGT,ALP)
7. Pemeriksaan gangguan pankreas (amilase dan lipase) 8. Pemeriksaan gangguan jantung (CK,CK-MB,LDH) 9. Pemeriksaan gangguan endokrin (T3,T4,TSH, Ca,P) 10. Pemeriksaan gangguan elektrolit (Na, K dan Cl)
11. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa (analisa gas darah : pH,pO2,pCO2,SO2,acid base, base excess,bikarbonat)
12. Jaminan mutu pemeriksaan Kimia Klinik.
13. Gangguan metabolisme karbohidrat (toleransi glukosa, hiperglikemia, hipoglikemis dan DM).
14. Lipid (dislipidemia dan lipoprotein)
15. Protein (hipoalbuminemia, hiperglobulinemia) 16. Non protein nitrogen (uremia,gout artritis) 17. Gangguan fungsi ginjal
18. Gangguan fungsi hati dan saluran empedu 19. Gangguan fungsi pankreas.
20. Gangguan fungsi jantung. 21. Gangguan fungsi endokrin.
22. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. 23. Gangguan keseimbangan asam basa.
31
PATOFISIOLOGI BAHAN KAJIAN:
1. Mekanisme inflamasi / peradangan . 2. Gangguan sistem :
Peredaran darah (hipertensi, hipotensi,iskemia, hipoksia, trombus, embolus,jantung koroner, stroke dan shock)
Pernafasan (pneumonia,asma,tuberkulosis)
Keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa (dehidrasi,oedema,asidosis,alkalosis)
Pencernaan (gastritis, gastroenteritis, kolelitiasis, kolesistisis,pankreatitits)
Urogenital (nefritis,sistitis,glomerulo nefritis, uretritis, batu ginjal, gagal ginjal, uremia, albuminoria dan hematuria)
Hepar (ikterus, hepatitis, sirosis)
Biodata :
Nama
: Dyah Kusumawati,SKM,MPH
Tgl lahir
: Mojokerto/ 04 September 1973
Suami
: Winarno, SE,SH,MH
Anak
: Muhammad Widyatama dan Muhammad
Arkan Widyantara.
Alamat :
- Mintojiwo dalam 1/ No. 2 Semarang Barat
- Tegalan Rt 02/04 Tawangsari Sukoharjo
Pendidikan formal :
D3 Analis Kesehatan AAKS 1992 (Universitas Setia Budi
Surakarta)
S1 Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP Semarang (2003)
S2 Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat UNS Surakarta (2016)
B
IOLOGI MEDIK
Biologi adalah kajian tentang kehidupan.
Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada tingkat gen, tingkat jenis, dan
tingkat ekosistem yang dijumpai di permukaan bumi.
Dalam perkembangannya sebagai ilmu pengetahuan, biologi memiliki
cabang-cabang ilmu yang membawa manfaat besar bagi kesejahteraan
manusia.
Biologi medik merupakan cabang ilmu biologi dalam lingkup kesehatan
yang bersifat multidisplin ilmu meliputi biologi sel, biokimia dan genetika.
Materi kajian utama biologi medis adalah pembahasan tentang struktur,
fungsi dan reproduktif sel ditinjau dari tingkat molekuler. Akibatnya
seringkali terjadi tumpang tindih di antara materi-materi yang dibahas
sehingga diperlukan batasan untuk pemisahannya.
BIOLOGI MEDIK
Sebagai contoh reaksi metabolisme yang diatur oleh pengaruh
konsentrasi reaksi dan produk merupakan materi kajian
biokimia; struktur komponen sel dipelajari dalam lingkup biologi
sel; komponen dan proses replikasi DNA dipelajari dalam
genetika.
Namun reaksi biokimia merupakan reaksi katalisis oleh sistem
enzim yang mengalami perubahan struktur; keterkaitan dalam
struktur dan fungsi molekuler di dalam sel serta proses genetika
secara molekuler yang melibatkan berbagai macam enzim beserta
fungsinya maka dipelajari dalam lingkup biologi molekuler.
BIOLOGI DASAR
PRINSIP GENETIKA
SEL
BAKTERI
VIRUS
JAMUR
PROTOZOA
DARAH
HELMINTH (CACING)
PRINSIP GENETIKA
A.
Substansi Hereditas
1. Kromosom terdiri dari gen-gen yang
membawa sifat-sifat keturunan
2. Gen unit terkecil yang membawa sifat
keturunan
sifat Gen : sebagai zarah dalam kromosom
mengandung informasi genetik
dapat menduplikasi pada saat
meiosis
Fungsi Gen
:
Mengatur perkembangan dan metabolisme individu
Menyampaikan informasi genetik pada generasi berikutnya
Gen terletak dalam kromosom, tempat dimana gen itu berada
disebut LOKUS
B. Hereditas pada Manusia Hereditas atau pewarisan adalah
pewarisan watak dari induk ke keturunannya baik secara biologis
melalui gen (DNA) atau secara sosial melalui pewarisan gelar, atau
status sosial.
1. Jenis Kelamin Manusia
2. Penyakit yang menurun pada manusia
Hemophyli
: Hemofilia adalah kelainan genetik pada darah yang disebabkan
adanya kekurangan faktor pembekuan darah.Hemofilia A timbul jika ada
kelainan pada gen yang menyebabkan kurangnya faktor pembekuan VIII
(FVII). Sedangkan, hemofilia B disebabkan kurangnya faktor pembekuan IX
(FIX).
Buta warna
: Buta warna adalah berkurangnya kualitas penglihatan
terhadap warna yang umumnya diturunkan kepada anak dari orang tua
sejak dilahirkan. Penderita buta warna cenderung mengalami kesulitan saat
melihatwarna merah, hijau, biru, atau campuran warna-warna ini, tes
Ishihara
Albinisme atau albino
adalah kelainan keturunan yang ditandai dengan
berkurangnya produksi melanin (pigmen yang memberi warna pada kulit,
rambut dan mata) sepenuhnya atau sebagian.
S E L
A. FUNGSI SEL DAN BAGIANNYA
Ilmu yang mempelajari sel Citologi
Penemu sel Robert Hooke
4 Teori sel :
1. Sel sebagai kesatuan struktural
2. Sel sebagai kesatuan fungsional
3. Sel sebagai kesatuan pertumbuhan
4. Sel sebagai Hereditas.
Bagian-bagian sel : Selaput Plasma, Plasma Sel,
Inti sel(Nukleus), Mitokondria,Badan Golgi
Lisosom, Retikulum endoplasma, Ribosom,
Sentrosom, Vakuola/rongga sel, Plastida
B. MACAM-MACAM JARINGAN
Jaringan adalah sekumpulan sel yang mempunyai bentuk dan
fungsi yang sama Histologi Histopatologi,
Sitohistoteknologi
Macam jaringan pada manusia :
1.
Jaringan epitel :
1.
Bentuk dan susunan : pipih selapis, pipih banyak lapis, kubus sebaris,
silindris sebaris, silindris banyak baris bersilia, peralihan.
2.
Fungsinya : pelindung, kelenjar, penyerap, indera
2.
Jaringan Otot
Fungsi : sebagai alat penggerak tubuh lain, mampu berkontraksi
Ada 3 macam : otot polos, otot lurik, otot jantung
3.
Jaringan Syaraf
4.
Jaringan Ikat
3. Jaringan Syaraf
Fungsi : alat komunikasi tubuh dan alat
koordinasi, dibentuk oleh sel syaraf / neuron .
Hubungan Neuron satu dengan yang lain
Sinaps
Bagian Neuron : Dendrit, badan sel,
Neurit/akson, selubung mielin, sel shwan.
4. Jaringan Ikat
jaringan ikat embrional : Mesenkim, jaringan
ikat berlendir
jaringan ikat dewasa : ikat biasa, ikat
B
A K T E R I
a.
Sifat Bakteri
Bersel satu / uniseluler, Prokarion,
Berkembangbiak dengan cara membelah diri, suhu
hidup bervariasi, membentuk endospora, patogen,
ada yang berflagel
b.
Bentuk bakteri
a.
Bacillus / basi/ batang : monobasil, diplobasil,
streptobasil.
b.
Coccus/ kokus/bulat : diplokokus, streptokokus,
tetra kokus, staphylokokus, sarcina.
c.
Spiral / bengkok : vibrio/koma, spiral
Contoh bakteri :
Salmonella typhosa penyebab tipus
Shigella dysentriae penyebab diare / disentri
Escherichia coli standart pencemaran air
V I R U S
a.
Sifat Virus
Virus artinya racun
Ukuran 2 – 20 mµ
Hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron
Dapat berkembangbiak hanya dalam sel hidup
Mempunyai bahan inti (DNA atau RNA)
b.
Penyakit yang Disebabkan oleh Virus
Influenza, Aids, Campak, Herpes, dll
Pencegahan dengan imunisasi, PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
J A M U R
Sifat Jamur
Tidak berklorofil
Heterotrof
Uniseluler, multiseluler
Hifa
Eukarion
Habitat di tempat lembab
Berkembang biak secara vegetatif : spora, tunas
Berkembang biak secara generatif : konjugasi
Klasifikasi Jamur :
Dibedakan menjadi klas
1.
Myxomycetes (jamur lendir)
2.
Phycomycetes (jamur ganggang)
3.
Ascomycetes (jamur beraskus)
4.
Basidiomycetes (jamur berbasidium)
5.
Deutromycetes ( jamur tak sempurna)
Jamur yang Menguntungkan
:
Rhizopus oryzae
: tempe
Saccharomyces cerevisae : tape
Aspergillus wentii : kecap
Aspergillus sp
Penicillium sp
Sel ragi
Jamur yang merugikan
:
Malassezia furfur : penyebab panu
(tinea versicolor)
Trychophyton rubrum : penyebab infeksi kulit
Candida albicans
: penyebab candidiasis
Microsporum gypseum : penyebab tinea pedis
Fusarium sp : penyebab infeksi kuku
(Tinea unguium)
Fusarium sp
P R O T O Z O A
Sifat Protozoa :
Hewan bersel satu, 3 – 1000µ
Beberapa spesies membentuk koloni
Didalam sel terdapat nukleus, nukleolus, vakuola,
mitokondria.
Umumnya tidak mempunyai dinding sel yang kuat
Bentuk tubuh tidak tetap
Habitat ditempat berair /lembab
Dapat membentuk kista (dalam lingkungan yang
buruk)
Heterotrof
Reproduksi vegetatif (membelah diri), generatif
(konjugasi)
Klasifikasi Protozaoa (berdasar alat gerak) :
Rhizopoda, Flagellata, Cilliata, Sporozoa
RHIZOPODA / PSEUDOPODIA/ SARCODINA :
Alat gerak berupa kaki semu/ Pseudopodia
Contoh : Entamoeba histolytica, Entamoeba coli
FLAGELLATA :
Alat geraknya berupa bulu cambuk / flagel
Contoh : Giardia lamblia, Trichomonas
vaginalis, Trypanosoma gambiensi
CILLIATA :
Alat gerak berupa rambut getar / cilia
Contoh : Balantidium coli
SPOROZOA tidak mempunyai alat gerak
Contoh Plasmodium sp, Toxoplasma gondii
Plasmodium sp merupakan parasit penyebab
malaria dengan vektor penular nyamuk
Anopheles
Hidup dalam eritrosit manusia
Mempunyai 2 fase dalam hidupnya
1.
Fase vegetatif dalam tubuh manusia
2.
Fase generatif dalam tubuh nyamuk
Anopheles betina.
Spesies : Plasmodium vivax , Plasmodium
falciparum , Plasmodium malariae ,
Plasmodium ovale
Plasmodium falciparum , tropozoid
sediaan darah tipis
Plasmodium falciparum,
gametosit,sediaan tebal
Plasmodium
falciparum,
gametosit,
tropozoit
D A R A H
Fungsi Darah
Sebagai alat pengangkut sari-sari makanan,
oksigen dan air keseluruh tubuh serta
mengangkut sisa-sisa oksidasi (CO
2
) dari
jaringan tubuh ke alat pengeluaran.
Mengedarkan hormon
Sebagai pertahanan tubuh dari infeksi kuman.
Mengatur keseimbangan asam basa
Menjaga stabilitas suhu tubuh.
Komponen darah
1.
Sel-sel darah 40%- 50%: eritrosit, lekosit,
trombosit
ERITROSIT
Bentuk bikonkaf, tidak mempunyai inti,
mengandung
Hb (penyebab warna
merah)
kekurangan Hb dan zat besi dalam
darah
anemi
LEKOSIT
Lebih besar dari erotrosit, mempunyai inti,
melindungi tubuh dari kuman.
Granulosit/granuler : Netrofil, Eosinofil, Basofil
Agranulosit / agranuler : Limfosit, Monosit
TROMBOSIT
Bentuk tidak teratur , keping darah / pecahan
sitoplasma megakariosit.
Tidak berinti, mudah pecah, mudah
menggumpal, mudah menempel pada
permukaan asing.
Penting untuk pembekuan darah
HELMINTHES (CACING)
Sifat Helminthes :
Tubuh simetris bilateral , alat pernafasan dan
peredaran darah belum sempurna, tubuh
terbagi menjadi bagian anterior, posterior,
dorsal, ventral.
Kalsifikasi Helminthes :
1.
Platyhelmintes
2.
Nemathelmintes
3.
Annelida.
P
LATYHELMINTHES
Tubuh pipih
Tidak mempunyai sistem peredaran darah
Alat pencernaan tidak sempurna
Hermafrodit
Dibagi menjadi 3 Klas :
1.
Turbellaria Planaria sp
2.
Trematoda Fasciola hepatica, Echinostoma
malayanum, Fasciolopsis buski, Paragonimus
westermani, Scistosoma sp, dll
3.
Cestoda Taenia saginata, Taenia solium,
Hymenolepis nana, Hymenolepis diminuta,
Dipylidium caninum,Diphyllobothrium latum,
N
EMATHELMINTHES
Tubuh gilik (berongga)
Tidak mempunyai silia
Kosmopolit
Sistem pencernaan dari mulut – anus
Ada yang bersifat Ovipar
Tidak mempunyai sistem peredaran darah, tidak
memiliki jantung .
Contoh : di
Usus
Ascaris lumbricoides, Trichuris
trichiura, Oxyuris vermicularis, Necator
americanus, Ancylostoma duodenale, dll
Di
darah
: Wuchereria bancfrofti, Brugia malayi,
Trichuris trichiura betina
Trichuris
trichiura
jantan
Ascaris lumbricoides , jantan,
Ancylostoma
duodenale
Necator americanus
Taenia saginata, Taenia solium ,
vektor parasit tersebut adalah
sapi dan babi
S
EJARAH MIKROBIOLOGI
Mikrobiologi :
ilmu yang mempelajari jasad
renik yang hanya dapat dilihat dengan
menggunakan alat bantu berupa mikroskop
Ukuran mikron
Habitat : tanah , air, susu, udara, bahan
makanan, bagian tumbuhan, hewan, manusia
Dibagi 2 golongan : Prokarion dan Eukarion
T
OKOH PERINTIS MIKROBIOLOGI
Anthony Van Leeuwenhoek Mikroskop
Leuis Pasteur teori Biogenesis
Robert Koch menemukan peranan jasad renik
pada penyakit infeksi, cara pewarnaan bakteri,
penggunaan medium agar, penemuan kuman
TBC, Postulat Koch
Peranan Jasad Renik :
1.
Sebagai pengurai bahan organik dari makhluk
hidup yang sudah mati
2.
Penghasil antibiotik
3.
Pemberantasan biologi
M
IKROSKOP
Lensa objektif
Lensa okuler
mikrometer
Diafragma
lampu
Pengatur terang
redup cahaya
Meja preparat
Pengatur posisi
lensa okuler
A
NATOMI FISIOLOGI
:
ILMU URAI
FUNGSI
/
PEKERJAAN ORGAN TUBUH
BAHAN KAJIAN :
Sistem kardiovaskuler (anatomi) jantung dan pembuluh
darah.
Sistem peredaran darah.
Tekanan darah dan faktor yang mempengaruhinya.
Sistem Respirator (saluran pernafasan dan paru-paru)
Mekanisme pernafasan dan kapasitas vital paru-paru.
Sistem digesti (mulut, kelenjar ludah, faring, lambung, usus
halus, usus besar dan anus)
Anatomi dan sekresi pankreas.
Anatomi dan struktur sel hepar dan kandung empedu.
Digesti dan absorbsi karbohidrat, lemak dan protein.
Sistem urogenital.
Anatomi dan struktur ginjal.
Fungsi ginjal.
BAKTERIOLOGI
Isolasi dan identifikasi bakteri penyebab infeksi pada kulit.
Isolasi dan identifikasi bakteri penyebab infeksi pada saluran gastrointestinal.
Isolasi dan identifikasi bakteri penyebab infeksi pada pernapasan.
Isolasi dan identifikasi bakteri penyebab infeksi pada urogenital.
Isolasi dan identifikasi bakteri penyebab infeksi pada saluran sistem syaraf.
Isolasi dan identifikasi bakteri penyebab infeksi pada infeksi nosokomial.
Morfologi , struktur dan fisiologi bakteri.
Pertumbuhan dan reproduksi bakteri.
Genetika dan metabolisme bakteri.
Mikroflora normal.
Bakteri patogen Gram+ kokus.
Bakteri patogen Gram+ batang.
Bakteri patogen Gram- kokus.
Bakteri patogen Gram- batang.
Penyebaran dan pengendalian bakteri (sterilisasi, desinfeksi, antibiotika)
Pewarnaan bakteri.
Biakan murni.
Uji Biokimia bakteri.
Uji Sensitifitas bakteri.
Angka kuman.
BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER
BAHAN KAJIAN :
Penggolongan sel.
Struktur sel.
Pembelahan sel.
Dasar-dasar genetika.
Asam nukleat.
Kode genetik.
Sintesa protein.
Mutasi genetik.
Diagnostik molekuler.
FLEBOTOMI
BAHAN KAJIAN :
Persiapan pasien untuk pemeriksaan laboratorium medik.
Persyaratan pasien dan pencegahan infeksi dalam
pengambilan sampel darah dan biologi.
Persiapan alat dan bahan dalam pengambilan darah
kapiler, vena dan arteri.
Teknik pengambilan darah kapiler, vena dan arteri.
Penanganan darah dan sampel biologi(urine, feses,
sputum, cairan otak, transudat/eksudat, cairan semen,
batu ginjal, batu empedu , sekret dan jaringan)
Flebotomi dengan penyulit.
Konsep-konsep Flebotomi.
Komplikasi Flebotomi .
Verifikasi permintaan pemeriksaan laboratorium.
Persiapan pasien.
HEMATOLOGI
BAHAN KAJIAN :
Kadar haemoglobin
Jumlah dan morfologi eritrosit.
Jumlah, jenis dan morfologi leukosit.
Jumlah dan fungsi trombosit.
Jumlah retikulosit.
Nilai hematokrit.
Indeks eritrosit.
Laju Endap Darah
Sel LE.
Resistensi osmotic.
Hemostasis.
Pembekuan sel darah (haemopoiesis)
Sintesis, struktur dan metabolisme haemoglobin.
Morfologi dan fungsi sel darah.
Sistem koagulasi/hemostasis.
Kelainan haemoglobin.
Kelainan eritrosit.
Kelainan leukosit.
Kelainan trombosit.
Kelainan sistem koagulasi/hemostasis.
IMUNOHEMATOLOGI DAN BANK DARAH
BAHAN KAJIAN :
Kadar haemoglobin
Jumlah dan morfologi eritrosit.
Jumlah, jenis dan morfologi leukosit.
Jumlah dan fungsi trombosit.
Jumlah retikulosit.
Nilai hematokrit.
Indeks eritrosit.
Laju Endap Darah
Sel LE.
Resistensi osmotic.
Hemostasis.
Pembekuan sel darah (haemopoiesis)
Sintesis, struktur dan metabolisme haemoglobin.
Morfologi dan fungsi sel darah.
Sistem koagulasi/hemostasis.
Kelainan haemoglobin.
Kelainan eritrosit.
Kelainan leukosit.
Kelainan trombosit.
Kelainan sistem koagulasi/hemostasis.
PARASITOLOGI
BAHAN KAJIAN :
Diagnosis labaoratorium nematoda (usus, darah dan jaringan)
Diagnosis laboratorium trematoda (darah, usus, paru,hati)
Diagnosis laboratorium cestoda
Diagnosis laboratorium protozoa kelas : Rhizopoda.
Diagnosis laboratorium protozoa kelas : cilliata
Diagnosis laboratorium protozoa kelas : Flagellata
Diagnosis laboratorium protozoa kelas : sporozoa
Identifikasi insekta
Identifikasi arachnida
Identifikasi crustacea
Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi nematoda (usus, darah
dan jaringan)
Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi trematoda (darah, usus,
paru,hati)
Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi Rhizopoda
Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi Cilliata
Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi Flagellata
Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi Sporozoa
Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi insekta
Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi arachnida
Morfologi ,siklus hidup,patogenitas,gejala klinis dan epidemiologi crustacea