Rahasia
Sederhana
Kesuksesan Ruqyah
Oleh: Nuruddin Al Indunissy
Jazakumullah Khairan kepada sahabat dan Guruku;
Ustad Perdana Akhmad Bin Akhmad SPsi
Salam Bahagia kepada seluruh sahabat Rehab Hati di Kampung Nai
Salam Tauhid kepada seluruh Praktisi Quranic Healing
Dan Seluruh Uman Mukminin-Mukminat di Dunia
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Saya awali dengan salam terindah dan termegah, sebuah salam dari Syurga; "Assalamualaikum warohmatullah!" semoga kesejahtraan, shalawat serta salam senantiasa Allah curahkan kepada Rasulullah SAW, dan seluruh ummatnya dari masa ke masa hingga musim akhir jaman.
Semoga Allah Tabaroka wa Ta‟ala meridhai, menyayangi, mencintai dan merahmati para pejihad yang meninggikan kalimat Tauhid dengan tetesan darahnya di garis depan. Juga para ulama pejihad dakwah yang tengah menata ruhani-ruhani generasi pecinta Al Qur‟an di garis belakang.
Bahagia rasanya menyapamu diruang berharga ini, semoga kehadiran sinergi therapy penyembuhan dengan Al Quran ini menjadi obat penawar bagi hati yang terdzalimi, terbelenggu sihir, hati yang gundah tak terarah, kembali sebongkah harapan, menyemai, menyirami dan menumbuhkan kembali tunas-tunas iman .
„Rehab Hati Qurani‟ adalah upaya penanaman pemahaman sederhana tentang fitrah manusia yang memang mendambakan kebahagiaan. “Aneh, jika seorang Muslim tidak bahagia”. Selayaknya kita bahagia dan bangga dengan status "mukmin" dan “mukminat” yang melekat pada kita.
Banyak yang mengira ruqyah itu sulit dan meragukan pengaruhnya pada kesehatan Ummat, padahal
ruqyah itu sunnah dan kemudahan dari Allah sebagai senjata kepada kaum mumkminin untuk
menuntaskan belenggu sihir yang mengikatnya.
Semakin berpengalaman, semakin mudah dan kemudahan itu karena pengetahuan, dan
pengetahuan itu karena belajar. Nah, kan saya tidak berpengalaman? Benar, karena anda tidak mau
menciptakannya bukan?
“Tolong tunjukan kepada saya dimana ada warung yang jual pengalaman?”
Tidak ada, tidak ada sekolah tinggi atau perusahaan dimanapun yang menjual pengalaman untuk
dibeli, namun anehnya pengalaman yang kita miliki itu justru memiliki nilai jual yang tinggi. Jadi
Pengalaman Itu Harus Diciptakan.
Insya Allah buku sederhana ini akan membahas tuntas “rahasia sederhana” keberhasilan ruqyah.
Rahasia tersebut adalah tahapan-tahapan dari mulai Opening hingga Closing. Banyak peruqyah gagal
karena mereka tidak tahu rahasia ini, dan saya akan beberkan semua rahasianya. Rahasia untuk
memerangi kedzaliman dari konspirasi Tukang sihir, Jin dan IBlis yang telah membelenggu manusia
berabad-abad lamanya.
Secara garis besar, tahapan itu adalah: Opening/Counseling, Warming, Eksekusi dan Closing.
OPENING/COUNSELING
Tahap ini sangat penting, yaitu kita berkonsultasi dengan pasien untuk mendapatkan informasi
selengkap-lengkapnya tentang penyebab masuknya jin ke tubuh. Apakah itu karena amaliah
wiridnya sendiri yang mengundang jin, sihir kiriman, kedengkian jin, disukai jin, jadi target
pesugihan, dll.
Counseling ini juga untuk mengindentifikasi, apakah ini penyakit medis atau sihir. Jangan sampe
orang “stress” gara-gara hutang di ruqyah. :D Meski pada dasarnya, orang gila itu bisa sembuh
dengan “Ruqyah Syar’iyyah”
WARMING
Warming atau pemanasan ini dilakukan dengan memperdengarkan ayat-ayat Ruqyah tertentu
hingga jin-nya bereaksi. Nah, banyak praktisi yang gagal karena mereka hanya melakukan tahap
warming up saja tanpa memperhatikan teknis yang dibutuhkan untuk melemahkan atau bahkan
meluluh lantakan pelecehan akidah yang menjajah Muslimin Muslimah.
EKSEKUSI
Eksekusi atau tahap menghukum jin ini dilakukan tepat saat jin itu mulai bereaksi atau kita sebut saja
“kesurupan”, sebuah peristiwa dimana Jin mengendalikan raga manusia. Nanti akan dibahas
tahapan-tahapan detailsnya, dan bagaimana cara menghentikan atau bahkan MEMBUNUHNYA.
Serta dalil-dalil yang mengikutinya.
CLOSING
NAH ini dia, tahap ini yang dilupakan para peruqyah. “Peruqyah Passive” akan meninggalkan pasien
dan menganggapnya tuntas setelah pasien muntah tanpa melakukan closing atau penutupan.
Padahal menetralisir sihir-sihir yang masih tersisa, semisal rasa panas atau dingin di jari kaki, betis,
tangan, pusing dikepala, dan lain lain ini adalah hal pentung yang harus dituntaskan, karena secara
logika jika lobang itu tidak ditutup ia akan menjadi pintu buat masuk jin lain.
Dalam closing ini akan dibahas juga tehnik untuk melakukan pembentengan, yaitu dengan
penanaman nilai-nilai ketauhidan kepada pasien. Hingga bukan tidak mungkin, pasien tidak hanya
sembuh namun juga jadi praktisi.
MENGUBAH PASIEN JADI PRAKTISI, adalah misi team kami di “Rehab Hati” dan “Quranic Healing”.
Kenali musuhmu..
Bagaimanakah kita akan mengalahkan musuh sementara kita tidak mengenalinya, atau bahkan takut
sama mahluk imut-imut yang dzalimnya naudzubillah ini? Padahal Rasulullah Saw telah bersabda
bahwa “Jin itu takut kepada manusia, seperti manusia takut kepada Jin” ?
Selain Rahasia Kehendak dari Allah azza wa jalla, keberhasilan ruqyah ini sangat ditunjang oleh
beberapa factor sederhana saja dan bukan tergantung kepada banyaknya hafalan dikepala kita.
Karena terbukti banyak yang sudah hafal puluhan juz al Quran masih kesurupan atau terganggu jin.
Bahkan tidak jarang praktisi Ruqyah yang juga kesurupan?
Jadi ada satu rahasia yang akan mengungkap semuanya, rahasia yang akan mengungkap semuanya.
Pernahkah berfikir kenapa Amirul Mukminin Ummar bin al Khatab sangat ditakuti syaitan, bahkan
syaitan tidak berani diam dijalan yang akan dilewati Umar. Kenapa jin Ifrit di Irak takut kepada sandal
Imam Ahmad Bin Hanbal bahkan mereka mengakui “bersedia” pergi dari negeri itu seandainya sang
Imam memmerintahkannya?
Jawabannya hanya satu kata; yaitu “Tauhid”. Satu kata inilah yang paling berat timbangannya
diakhirat kelak. Satu kata yang menjadi intisari kekuatan Ummat yang saat ini hilang. Satu kata yang
menyebabkan kita terjaga dari lembah kesyirikan yang membahayakan manusia di akhirat kelak.
Karena syirik, adalah satu-satunya dosa yang tidak akan diampuni.
Saya masih teringat ketika meruqyah seorang pasien di Pontianak, pasien yang menelphon saya
tiba-tiba berkata; “Jangan ajari anak ini tauhid!”. Saya terkejut dan langsung sadar, bahwa jin itu mulai
bereaksi padahal saya baru mengucapkan salam?
Hal lain adalah ketika seorang sahabat dari purwakarta yang berkunjung ke kantor Rehab Hati
Bandung untuk silaturahim setelah sekian lama tidak bertemu dan sekalian mau nginstal Ulang
laptopnya, dan tiba-tiba istrinya yang baru saja duduk itu memandangi saya sinis dan gelisah. Dia
berkata “Jangan baca! Saya tau kamu baca!” Saya tertawa dan membalasnya, “Baca apa?”.
Ternyata istrinya itu adalah praktisi pencak silat Marga Luyu yang sudah memiliki 10 Jurus.
Alhamdulillah, setelah diruqyah selama 7jam lebih 10 Jin yang mendiami 10 Jurus itu keluar. Yang
menarik adalah ketika ibu itu sembuh, dia berkata; “Kenapa ya tadi saya tidak mau menyentuh
semua buku di sini, saya juga tidak suka melihat buku kamu Nai? Padahal saya ini seorang guru
agama dan kutu buku?”
Saya berkata datar; “Karena buku saya itu buku tauhid, begitu juga buku-buku yang ada di kantor
ini”. Lebih jauh beliau berkata; “Saya juga tidak suka melihat wall dan photo facebook kamu sejak
kamu masih di Riyadh?”.
Saya katakan; “Itu tidak hanya terjadi dengan ibu, tapi juga puluhan teman saya yang berubah
drastis ketika saya mulai membahas tauhid secara Intensif. Bahkan ada dari mereka yang mengaku
mual-mual bahkan muntah saat baca status facebook saya? ”. Seperti itulah pengaruh ketahuidan.
Jadi betapa pentingnya, sehingga jin-jin itu memperhitungkan dan berfikir berkali-kali untuk
mengganggu orang ataupun praktisi bertahuid.
Selengkapnya, mengenai kata “Tauhid” dan bagaimana mengaktifkannya akan dibahas di buku
“Rehab Hati Qurani” dan “Quranic Healing Technology”.
Pada intinya tauhid itu adalah menjadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan. Sehingga gerak seluruh
indra itu bersatu padu menuju Allah, baik dalam ibadah ataupun amaliah lainnya dengan
memurnikannya dari berbagai jenis kesyirikan, kebid’ahan dan dosa besar yang dilakukan
terus-menerus. Ini merupakan tingkat yang wajib bagi orang yang ingin merealisasikan tauhid dengan
sempurna.
Mari kita belajar dari Ummar! Tentang bagaimana menaklukan ketakutan dengan ketakutan yang
lebih tinggi. Menyelami seni keindahan antara cinta, harap dan ketakutan. Agar syaitan lari
ketakutan.
"Cinta itu datang karena butuh, dari butuh kemudian patuh dan takut. Takut akan kehilangan dan
keinginan selalu bermesraan bersama dalam ujian, kekecewaan bahkan ditengah musibah dan
malapetaka dunia". (Rehab Hati Qur’ani)
Ibnu Mas`ud RA berkata, “Ilmu yang banyak itu, bukanlah diukur dengan banyaknya hadits-hadits
yang diriwayatkan seseorang. Namun ilmu itu diukur dengan semakin bertambah takutnya
seseorang kepada Allah.”
Semula saya menyimpulkan syaitan tidak berani diam dijalanan yang dilewati Umar itu karena
keimanan beliau yang tinggi atau mungkin itu anugerah saja dari Allah. Namun setelah menonton
beberapa dari 30 episode film "Omar", sebuah film yang mengisahkan kisah kepeminpinan Umar bin
Khatab Radiyallahu Anhu dari awal hingga akhir, saya menyimpulkan bawah ternyata umar sangat
takut kepada Allah hingga syaitan takut kepadanya. Sering kali beliau bergumam "La Hawla wa Laa
Quwwata illa billah" saat melakukan kedzaliman atau kesalahan.
Ini sesuai dengan Hadits yang diriwayatkan Imam Baihaqi; "Barangsiapa takut kepada Allah, maka
Allah menjadikan segala sesuatu takut kepadanya. Barangsiapa tidak takut kepada Allah, maka Allah
menjadikannya takut kepada segala sesuatu". (HR. Al-Baihaqi)
"Karena itu janganlah kamu takut kepada mereka,tetapi takutlah kepadaKU, jika kamu benar-benar
orang yang beriman". (QS. Ali Imran 175)
Seorang ulama salaf berkata; “Setiap kali pengenalan seseorang kepada Allah bertambah, maka
bertambahlah kadar ketakutannya,” mereka berkata, “Puncak ilmu itu, khasyatullah.”
Rabi` Ibn Anas berkata, “Barangsiapa tidak takut kepada Allah, maka dia bukanlah orang yang
berilmu.”
Allah juga berfirman dalam Hadits Qudsiy: "Tidak akan kukumpulkan dalam diri hambaKU dua
ketakutan dan dua keamanan. Barang siapa yang takut kepadaKU didunia, akan kuberi keamanan
diakhirat. Barang siapa yang merasa aman dariKU didunia, akan Kupertakuti dia dihari kiamat".
Semoga Allah merahmati iman Syathibi yang telah berkata; "Seandainya mata ini bahagia, niscaya
selaputnya akan terus menerus mengalirkan air mata dengan lebatnya. Namun kerasnya hati
menjadikan ia gersang, aduhai orang yang tak mau menyuburkannya, engkau berjalan seenaknya
tanpa mengindahkan ini dan itu".
Subhanallah!
Semoga seiring bertambahnya ilmu kita, bertambah pula ketakutan kepada Allah dan semakin
menyirnakan rasa takut yang tak seharusnya. Semoga ini menjadi jawaban atas berbagai pertanyaan
tentang peristiwa betahnya sihir membelenggu hati kita karena ketakutan yang diakibatkan oleh
lemahnya pengetahuan.
Hingga disini kita telah tahu, bahwasannya titik kelemahan Iblis itu adalah dengan pengokohan
nilai-nilai tauhid yang membentengi kita. Sehingga iblis dan pasukannya bergetar ketakutan saat kita
mulai membacakan Al Qur’an, bahkan sebelum kita membacakannya!
Hal ini pula yang melatarbelakangi bergabungnya Management RehabHati dengan Quranic Healing
Technology ust Perdana Akhmad SPsi. RehabHati adalah upaya teraphy hati untuk melembutkannya
setelah ia mengeras yaitu dengan tulisan-tulisan sederhana yang di design sedemikian rupa agar ia
langsung mampir ke hati sahabat semua. Namun upaya rekontruksi atau pembangunan hati setelah
pilar-pilarnya runtuh itu ternyata tidak berhasil serta merta. Tidak semua hati terehab dengan baik
dan masih menyisakan belenggu. Belenggu apakah yang mengikatkan kegelisahan hingga ia tidak
sembuh itu?
Ia adalah belenggu sihir. Iya sihir, karena pada intinya semua manusia itu baik. Ketika tidak "normal"
maka ada sesuatu yang mempengaruhinya, dari gangguan biasa hingga gangguan yang akut bahkan
mengganggunya bertahun-tahun hingga kematian. Nah, ruqyah ini adalah cara untuk
menuntaskannya.
Tentu saja untuk melawan dan memusnahkannya kita harus mengenalinya dulu. Agar kita mengenal
lawan kita. Dari itu sahabatku semua, jangan terburu mengklaim sihir itu mistik atau "aneh", padahal
ketidaktahuan kita tentangnya menjadi peluang bagi musuh-musuh Allah itu untuk menjerat kita -
SELAMANYA.
Mari kita, saat ini belajar menjadi sehat dengan cara yang sehat. Insya Allah dalam buku sederhana
ini akan dibahas secara secara bertahap, langkah-langkah sederhana Menjadi Praktisi Ruqyah
dengan cara yang paling mudah.
BANGKITLAH WAHAI HAMBA ALLAH Be Strong! Because you guys are Muslim!
Islam is our choicecs, and it is right. Islam is art, it’s such a marvelous way to heaven. And here in this amazing live, we’ll find millions reason to say Alhamdulillah. Even more!”
Nuruddin Al Indunissy
OPENING
Opening atau pembukaan ini adalah tahapan yang harus kita lalui untuk menggali informasi tentang
pasien dan jenis jin yang menyerangnya, sebagai senjata untuk melemahkannya. Sama seperti dokter
yang memulai pengobatan dengan “diagnosa” kepada pasien. Jika jin sudah bereaksi dipandangan
pertama saat ketemu kita, maka tidak perlu konseling dan langsung eksekusi saja ;)
KONSELING
Konseling adalah tahap pertama yang mempengaruhi keberhasilan ditahap-tahap berikutnya, jika
tahap ini gagal tentu saja tahapan berikutnya tidak akan pernah berhasil. Dari konseling ini kita akan
mendapatkan banyak informasi dari pasien tentang penyebab terjadinya sihir tersebut.
Dalam dunia kedokteran modern, tahap ini disebut diagnose. Dari diagnose ini biasanya dokter
menyimpulkan obat apa yang akan diberikan, termasuk juga “Dosis” yang akan dipilihkan untuk
membuat resep. Dalam ruqyah juga demikian, setelah tapah konseling ini praktisi akan
menyimpulkan hal apa saja yang akan dilakukan. Bahkan tentang perlu atau tidaknya diruqyah?
Saya pernah mendapat keluhan dari sahabat saya di Palembang, katanya “Akhi saya sudah
meruqyah selama 1 jam lebih dengan berbagai tehnik yang antum dan ust Perdana ajarkan, tapi
belum ada reaksi sama sekali. Malahan ia semakin ngoceh?”
Saya bertanya: “Sakitnya apa?” dan beliau menjawab “Gila, bukannya stress itu bisa disembuhkan
dengan ruqyah juga?”.
Saya jawab “Iya, tapi tergantung stressnya karena sihir atau bukan? Atau mungkin sekedar tekanan
psychologis, atau kerusakan syaraf?”
Dan, besoknya sahabat saya itu kirim inbox di Facebook dan berkata; “Udah sembuh akhi, ternyata
dia stress karena banyak utang. Dan setelah utangnya lunas ia sembuh!!”.
Jadi tidak semua penyakit bisa diruqyah, meskipun pada intinya ruqyah itu adalah do’a. Namun do’a
ini harus berhubungan dengan logika dan jenis ikhtiar yang diberikan agar hasilnya lebih effective.
Sebentar lagi kita akan bahas bagaimana membedakan penyakit sihir dan medis.
Yap, pertama jangan ragu. Anggaplah antum adalah seorang teraphist Al Qur’an professional, karena
rasa percaya diri itu adalah modal. Karena semangat itu menyebar! Maka sebarkanlah seindah
mungkin. bagaimana caranya?
Pertama; Tanya nama pasien.
Cukup namanya saja, tidak usah nanya siapa nama ibu dan bapak kayak dukun-dukun itu. Cukup
Tanya namanya agar kita bisa memanggil namanya saat berbicara, ini juga akan kita gunakan untuk
menyadarkan dia saat kesurupan nanti.
Jika perlu Tanya juga usia dan tempat dia bekerja, agar kita bisa menyesuaikan bahasa dan
penjelasan yang mungkin sesuai dengan logikanya. Karena beda usia beda pemikiran, beda
pengalaman dan beda bahasa. Artinya jangan pake bahasa ABG atau bahasa alay jika kita tahu
bahwa dia adalah seorang anggota paspampres :D
Kedua; Tanya Tentang Cara Ibadahnya?
Jika dia ahwat Tanya apakah kesehariannya memakai jilbab?
Jika pasien belum mampu memenuhi kewajibannya sebagai hamba Allah, atau belum menunaikan
kewajibannya sebagai muslim/muslimah, atau masih saja melakukan dosa-dosa besar maka ambil
komitmentnya. Misalnya dengan kata-kata; “Ibu janji ya, setelah sehat nanti ibu akan memperbaiki
hubungan ibu dengan Allah”.
Tanya juga apakah masih melakukan amal-amal Bid’ah atau bahkan masih punya keris dan
jimat-jimat? Jika ada suruh dia melepas dan menghancurkannya terlebih dahulu. Karena biasanya
khodam/jin pendamping itu ada di pusaka itu.
Ketiga; Tanya bagaimana awalnya sakitnya?
Ini adalah tentang gejala yang dia alami saat pertama sakit. Pertanyaan ini akan menambah
informasi tentang cara penyembuhannya dan hal hal yang harus kita hindari saat melakukan teraphy
ruqyah.
Misalnya, jika saja sakitnya itu bekas operasi yang tidak sembuh-sembuh, atau misalnya bekas jatuh
dari pohon yang tidak sembuh-sembuh. Ini juga bisa ditimbulkan oleh campur tangan jin. Dalam hal
ini kita harus memperhatikan luka lahiriyah sang pasien, jangan sampai kita menekan atau memukul
ditempat tersebut.
Keempat; Tanya Dimana saja biasanya sakitnya?
Ini agar kita tahu dimana letak jin itu berada, biasanya disanalah letak “rumah” jin-nya. Nanti kita
bisa mengarahkan energy ruqyah ini ditempat tersebut, atau juga melakukan tehnik-tehnik
penyembuhan di titik sakit tersebut.
Misalkan ketika sakitnya dipundak saja, maka kita jangan memengang lututnya Jika sakitnya
dipinggang tidak usah melakukan tehnik “Putaran Tawaf” diperut Meskipun kita bisa memegang
ubun-ubun untuk semua titik sakit. Kita akan bahas selengkapnya nanti.
Kelima; Kapan saja sakitnya?
Nah ini berhubungan dengan karakteristik sakit, jika itu santet atau sihir kiriman biasanya sakitnya
dihari-hari tertentu. Jika itu gangguan jin “iseung” (kedzaliman jin tanpa sebab) biasanya terjadi saat
si pasien mau shalat dan beramal ibadah lain. Meskipun hal ini bisa saja terjadi pada sihir kiriman,
biasanya jin mengganggu agar pasien tidak salat dan sulit baca qur’an agar karena mereka takut atau
merasa kepanasan.
Keenam; Sudah kedokter kah?
Nah, ini dia. Ini juga penting, harusnya point itu disimpan di nomor 1. Jadi pasien harus ditanya,
tentang tingkat kesungguhan dari ikhtiar si pasien?. Tanyakan padanya apakah sudah pakai Herba?
Obat-batan dan lain sebagainya.
Jika beliau bilang; “Sudah 70 dokter berupaya menyembuhkan, bahkan sampai keluar negeri tapi gak
sembuh-sembuh!” Disana antum jangan panic, senyum aja dan niatkan; “Ya Allah aku ingin
menunjukan kehebatan-Mu sama hamba-Mu ini”. Lalu senyumlah karena tentara Allah bersama
kita.
Ketujuh; Sudah ke dokter belum ?
Nah ini dia pertanyaan yang paling menyeramkan, jika pasien sudah ke mbah Dukun, saat itu juga
beri pertanyaan lanjutan; “Sudah berapa dukun?”.
Jika dia jawab 15 dukun, saya yakin si ibu itu sudah ditanami lebih dari 15 Jin. Karena perbuatan
dukun itu sejatinya bukan mengobati, tapi menyakiti. Karena ia melawan jin dengan jin. Kadang dia
mengikatkan jin di dalam tubuh.
Sering saya mendapati hal ini, beberapa malam lalu di Kantor Rehab Hati saya kedatangan ibu yang
sudah lama mengikuti Pelatihan Rehab Hati Quranic Healing tapi dia tidak sembuh sembuh. Bahkan
dulu, pernah saya dan ust Perdana meruqyah beliau dan si jin nya malah senyum-senyum saja. Dan
malam saat berkunjung ke Rehab Hati itu saya berkesempatan menyiksa jin-jin didalam tubuhnya.
Setelah ruqyah selesai, diketahui ada 3 kelompok jin dalam tubuhnya. Kelompok pertama adalah jin
kiriman atau santet dari teman si ibu, yang kedua adalah jin Reiki karena si ibu pernah mengikuti
pelatihan tenaga dalam ini untuk upaya penyembuhan, namun gagal dan si ibu pergi ke dukun untuk
mencopot jin nya. Namun malang, si dukun tadi malah mengikat jin di paha si ibu. Jadi benar, bahwa
muamalah dengan jin itu tidak dilarang Allah seperti difirmankan-Nya dalam surah Al Jin Ayat 6.
Kedelapan; Tanya Sudah berapa lama sakitnya?
Ini juga menjadi informasi agar kita lebih hati-hati dan sungguh-sungguh dalam teraphy nanti.
Konseling ini tidak berbatas waktu, semakin lama kita konseling semakin banyak informasi yang kita
dapat. Semakin banyak informasi, semakin banyak celah yang bisa kita serang untuk melemahkan
jin-jin didalam tubuhnya.
Jika dipertanyaan ke 1 atau ke 2 sudah ditemukan celahnya, maka tak perlu lagi konselling. Apalagi
jika baru saja dating si jin langsung bereaksi? Hajar saja langsung ;)
Tips Dalam Konseling.
Agar si jin cepat bereaksi atau dia mikir-mikir untuk melawan kita, maka pakai kata-kata yang
menakutkan buat mereka; upayakan kata-kata kita bertabur Al Qur’an dan Hadits. Jangan
menunjukan kehebatan kita, karena jin malah akan tertawa karena melihat kita sombong.
Jika tidak banyak pengetahuan kita tentang al Quran maka perbanyak mengait-ngaitkan obrolan
dengan Asma Allah dengan Al Asmaul Husna-nya atau menyebut-nyebut nama Rasulullah. Karena
selama konseling jin mendengarkan, seandainya ia ada didalam tubuh pasien.
INI SIHIR ATAU MEDIS ?
Bagaimana kita mengetahui bahwa penyakitku ini adalah sihir jin atau medis?
Akhir-akhir ini telah banyak ditemukan bahwa sebagian besar penyakit akut itu disebabkan konpirasi
jin dan tukang sihir dikalangan manusia itu sendiri. Semisal kanker tulang, kanker darah, struk ringan,
paru akut, migraine menahun dan lain sebagainya.
Bagaimanakah ini mungkin sementara praktisi ruqyah tidak bisa melihat jin dan dokter menganalisa
dengan peralatan canggih? Praktisi melihat gejala yang ditimbulkan dan kesembuhan yang didapati,
mungkin saja analisa dokter itu salah atau lebih tepatnya mengada-ada?
Benarkah demikian?
Ikhwatalil iman, sebenarnya bukan saatnya mencari kesalahan dalam media ini karena sesungguhnya
jika negeri ini telah bertauhid maka kita bisa saja mengintruksikan para dokter diseluruh Indonesia
untuk ikut pelatihan ruqyah dan para peruqyah juga diberi pelatihan “gratis” tentang ilmu
kedokteran. Bukankah ini keren?
Jadi bagaimana hal ini bisa terjadi, dokter mengklaim bahwa ini penyakit medis dan praktisi ruqyah
mengatakan ini sihir?
Jawabannya adalah sederhana;
Jin, dalam sebuah kondisi memiliki kemampuan untuk mempengaruhi materi-materi di bumi, seperti
peristiwa yang diabadikan al Qur’an ketika jin ifrit katanya mampu memindahkan istana ratu balqist
sebelum berdiri dan sang ahli kitab memindahkan istana itu sebelum berkedip. Ini sebuah isyarat
bahwa jin mampu mempengaruhi hal yang bersifat materi.
Sekarang mari kita kaitkan dengan teknologi kedokteran dan teknologi penyembuhan Al Qur’an,
bagaimana menyikapi sebuah peristiwa dimana pasien ini memang sembuh dengan pengobatan
dokter juga sembuh dengan ruqyah. Apakah ini semi medis?
Bukan, sebenarnya bukan begitu. Saya pernah mendapati, Alhamdulillah berhasil mengobati struk
ringan di pergelangan kaki sebelah kiri seorang anak SMK di Bandung. Pengobatan berjalan kurang
dari 5 menit, dan konseling sekitar 15 menit. Siswi tersebut mengalami struk ringan di daerah
pergelangan kakinya dan ini sudah berbulan-bulan, dia juga pergi ke dokter dan melakukan “Vision
Teraphy”. Dokter mengklaimnya sebagai ostreleoplorosis” atau apalah.. saya agak lupa, yang penting
katanya penyempitan pembuluh darah di arteri.
Memang secara medis ini benar, bahwa penyempitan pembuluh darah di sekitar leher akan
menimbulkan struk atau kebal kadang hingga tidak bisa digerakan dibagian pergelangan kaki kanan.
Namun bagaimanakah ini bisa terjadi; sipasien hamper muntah ketika saya mendekatkan telapak
tangan di kaki dan menariknya dengan tehnik usapan secara pelan-pelan, dan Alhamdulillah sembuh
setelah di ruqyah beberapa menit saja dengan membacakan surah Al Hasyr ayat 21-24 dan
mengancam jin itu agar keluar?
Apakah kemudian peruqyah melemahkan teknologi kedokteran?
Baik sebentar, ada kisah yang lebih heboh lagi. Seorang praktisi Quranic Healing yang saya bombing
(dulunya pasien saya) di Makkah Alhamdulillah berhasil menyembuhkan Kanker Tulang hanya
dengan ruqyah sederhana dan digabung dengan tehnik pijatan biasa. Padahal majikannya sudah
menderita kanker tulang selama 6 tahun dan sudah berobat keluar negeri serta hamper saja di
amputasi?
Apakah kemudian peruqyah melemahkan teknologi kedokteran?
Tidak. Sekali lagi jawabannya tidak, saya justru berharap pihak kedokteran diseluruh Indonesia itu
memberi pelatihan “gratis” kepada peruqyah dan juga sebaliknya karena ada sinergi yang perlu
dikokohkan.
Yang harus diluruskan adalah para dokter yang belum Syair’iiyah, atau belum mengimani perkara
ghaib ini. Dan memang ada penyakit sihir dan penyakit medis, seperti dikatakan Syaikh Abdul Rauf,
seorang syaikh yang juga master Ruqyah International, beliau menyimpulkan dengan sederhana ada
4 ciri-ciri penyakit yang disebabkan oleh gangguan Jin.
1. Adanya "invisible power" atau kekuatan yang tidak terlihat yang menghalangi keberlangsungan
hidup dengan cara tak wajar dan berulang-ulang hingga hidup kita tidak maju.
2. Penyakit yang tidak wajar atau tidak terdeteksi dokter, diobati tidak sembuh-sembuh dan anda
mengalaminya bertahun-tahun.
3. Kondisi mental yang tak wajar; emosi berlebihan, depresi, sedih berlebihan, kecemasan, tidak bisa
konsentrasi, menjadi pelupa, tidak bisa fokus, mendengar atau melihat sesuatu hingga menimbulkan
"kegilaan".
4. Mimpi buruk atau menakutkan; mimpi mati dan semua tentang kematian, mimpi tenggelam dan
semua tentang air, mimpi terbang atau jatuh dari tempat tinggi dan semua tentang ketinggian.
Jadi ketika, misalnya dokter berhasil menyembuhkan (dengan izin Allah, da semua juga pasti atas izin
Allah) sakit pasien dan tidak terulang lagi sakitnya itu merupakan penyakit medis. Namun jika hari ini
dokter menyembuhkan maagh, tapi seminggu kemudian maagh lagi hingga tiap minggu harus
bertemu dokter, nah ini tidak wajar dan sihir-sihir dalam tubuhnya harus dihajar.
Apakah ada ciri-ciri tertentu yang baku hingga bisa kita simpulkan untuk mengidentifikasi penyakit
pasien?
Mari kita lihat dengan seksama ciri-cirinya, barangkali ciri itu ada dalam diri kita. Alhamdulillah,
ustad perdana Ahmad sudah menyimpulkan banyak karakteristik atau ciri-ciri seseorang terkena
gangguan Jin atau sakit karena sihir jin. Baik dalam kondisi sadar atau tidak sadar:
1. Gejala pada waktu tidur:
Susah dan tidak bisa tidur dimalam hari, kecuali setelah berupaya dengan susah payah.
Susah bangun dan banyak tidur sehingga tidak bisa melakukan ibadah yang diinginkan.
Selalu cemas dan sering terbangun dimalam hari.
Mimpi buruk melihat sesuatu yang mengancam dan menakutkan , ingin berteriak minta
tolong namun tidak bisa.
Mimpi melihat berbagai binatang seperti ular, ulat, anjing, tikus, onta, kuda, monyet,
serigala, harimau dan binatang lain yang menakutkan.
Tertawa, menangis, berteriak, mengomel atau merintih pada saat tidur.
Mimpi seolah-olah jatuh dari tempat yang tinggi dan semua yang berkaitan dengan tempat
tinggi; seperti mendaki tempat yang tinggi.
Berdiri dan berjalan pada waktu tidur tanpa disadari.
Mimpi berada dalam lingkungan pemakaman, didalam kuburan, tempat sampah atau jalan
dan lingkungan yang seram dan mengerikan.
Mimpi melihat orang yang aneh seperti tinggi sekali, pendek sekali, putih sekali atau hitam
sekali.
Mimpi-mimpi yang seram dan mengerikan.
Mimpi bertemu dengan orang yang sama (laki/perempuan) berkali-kali dan ingin bertemu
dengan orang yang dimimpikan itu.
Mimpi seakan akan dihimpit benda yang berat dan sulit untuk melepaskan diri dari himpitan
tersebut.
Mendengkur dengan keras (seperti harimau, dsb).
Mimpi melihat atau bertemu keluarga yang sudah meninggal, melihat mayat, mimpi mati,
mimpi berbicara dengan orang yang mati dan semua mimpi yang berhubungan dengan
kematian.
Mimpi berada di masa atau abad yang lampau.
Mimpi melihat suatu peristiwa dan keesokan harinya mengalami peristiwa persis seperti
yang dialami dalam mimpi tersebut.
2. Gejala – Gejala Pada Waktu Terjaga/Sadar.
Sering merasa was-was dan ketakutan tanpa sebab yang jelas.
Suka marah-marah dengan kadar emosi tidak terkendali.
Dorongan kuat untuk melakukan perbuatan maksiat.
Merasa lesu dan malas untuk beribadah.
Sulit khusyuk dalam mengerjakan sholat, (susah mengingat rakaat yang sudah dikerjakan).
Suka menghayal, melamun, menyendiri dan mengurung diri secara berlebihan.
Sering pusing, dan merasa sakit pada kedua mata, telinga, hidung, bahu dan belikat, gigi,
tenggorokan atau lambung tanpa sebab yang jelas.
Selalu berpaling dari dzikir mengingat Allah dan memandang remeh kegiatan ibadah sholat
dan amal kebaikan lainnya.
Pikiran selalu linglung, merasa sedih, jantung berdebar-debar keras.
Sering kesurupan baik separuh ingatan atau secara total.
Sering mendengar bisikan memanggil namanya atau menyuruh sesuatu kejahatan semisal
mencekik anak sendiri bahkan menyuruh bunuh diri.
Merasa ada yang mengikuti, mengejar dan mengancam akan membunuh.
Merasa ada yang mengajak bicara, mendengar bisikan untuk melakukan sesuatu,
membunuh, memperkosa, memukul, meloncat dari tempat yang tinggi, terjun kesungai atau
jurang, menabrakan diri ke kereta api atau kendaraan lain.
Sering mencium bau –bauan wangi kembang atau dupa, bau anyir atau busuk yang tidak
terlihat sumber baunya.
Melihat benda benda seakan bergerak, berputar, terbalik , miring dan lain sebagainya.
Melakukan tindakan tindakan aneh tanpa disadari.
Tiba tiba dapat meramal, menerawang, membaca fikiran orang lain atau mengetahui apa
yang akan terjadi.
Cemas dan paranoid (takut yang berlebihan).
Melihat penampakan mahluk halus atau merasakan keberadaan mahluk halus.
Rasa sakit disalah satu anggota badan namun setelah diperiksa secara medis tidak
ditemukan adanya kelainan atau dokter tidak sanggup mengobati penyakit tersebut.
Jika cirinya lebih dari 7 butir terdapat dalam diri atau keluarga tercinta kita, maka itu positive dan
harus mulai membaca lebih jauh tentang ruqyah syar'iyyah. Semoga Allah memudahkan.
CONDITIONING
Conditioning atau pengkondisian ini perlu dilakukan agar terjadi sinergi energy, atau adanya
keterpaduan kekuatan antara peruqyah dan yang diruqyah. Ini penting, karena ini adalah salah satu
inti dari keberhasilan. Hal ini juga sesuatu yang melatarbelakangi kegagalan ruqyah, dimana pasien
belum siap diruqyah dan tempat yang tidak kondusif.
Pengkondisian ini perlu dilakukan agar ruqyah lebih effective dan tidak mengeluarkan banyak
energy, karena kesurupan ataupun mengobati kesurupan itu butuh energy. Jika bisa dipercepat
kenapa harus berjam-jam?
Pengkondisian pasien ini terbagi 4, yaitu pengkondisian fisik dan ruhani pasien, pengkondisian
tempat, dan pengkondisian kita sendiri:
1. Pengkondisian Peruqyah.
Pengkondisian peruqyah jelas lebih penting, jangan sampe saat membaca ayat ruqyah pasiennya
merasakan kesejukan dan peruqyahnya muntah-muntah :D
Bisakah hal ini terjadi? Bisa saja, misalnya karena jin yang ada dalam tubuh pasien masuk kedalam
tubuh praktisi atau dalam tubuh praktisi itu memang ada jin yang belum diruqyah. Jadi kita yakinkan
diri kita bersih.
Selain itu, praktisi sebaiknya dalam kondisi wudhu dan menunaikan shalat 2 rakaat untuk memohon
pertolongan kepada Allah dan dilanjutkan dengan membaca do’a perlindungan. Semisal Al fatihah,
Al Ikhlas, Al Falaq, An Nas dan Ayat Qursy. Juga membacakan do’a untuk memohon kekuatan sambil
membaca “Hasbunallah wanikmal wakiil nikmal maula wa nikman nasiir” juga “Hasbiyallahu laa
ilaaha illa huwa alaiyhi rabbul arsyil adziim”.
2. Pengkondisian Tempat
Tempat juga harus dikondisikan, jangan sampe disebelah rumah sedang ada “kongser” dangdutan
kita terus melanjutkan ruqyah, jangan sampe dirumah tersebut masih ada kemaksiatan semisal
wanita yang tidak berhijab kita terus berjihad dengan ruqyah. Perangi dulu wanita yang tidak
berhijab itu dengan baik, atau mohon dia untuk keluar dengan hormat.
Terus, lepaskan semua gambar-gambar dan patung yang ada dirumah. Sebaiknya dilepas
selama-lamanya.
3. Pengkondisian Fisik Pasien.
Arahkan pasien juga untuk berwudhu, jika mungkin. Setelah itu persilahkan pasien duduk atau
tiduran senyaman mungkin, biarkan ia memilih mau duduk atau baringan.
Anjurkan dia agar merebahkan tubuhnya, melemaskan urat-uratnya dan melonggarkan pembuluh
darahnya dan bernafas dengan tenang.
4. Pengkondisian Ruhani.
Selain pengkondisian tubuh, ruhaninya juga perlu ditata. Misalkan dengan memberikan kata-kata
padanya; “Saat ini kita akan menjemput tenaga dari langit dan mengusir mahluk-mahluk terlaknat
dalam tubuh teteh, jangan takut karena sebenarnya mereka sedang ketakutan didalam. Upayakan
dalam hati teteh dzikir terus.”
Juga beri arahan agar pasien mendengarkan dengan khusyuk dan jangan melakukan apapun,
percayakan kepada peruqyah dan PERCAYALAH BAHWA kesembuhan itu datang dari Allah.
Setelah itu mulailah membacakan ayat-ayat ruqyah dengan khusyuk, .
WARMING
Warming atau pemanasan ini dilakukan dengan melantunkan ayat-ayat Al Qur’an tertentu (ayat-ayat
Ruqyah) kepada pasien dengan keras dan tadzwij yang benar. Jadi tidak dilakukan dengan bisik-bisik,
bacakan dengan lantang dan yakin. Jangan ragu-ragu.
Ayat-ayat yang dibaca adalah ayat ruqyah standard, dimulai dari Al Fatihah Surah Al-fatihah, Al
Baqarah: 1-5, 102-103, 284-286. Al-Imran 18-19, Al-A'Araf 54-56, Al-A'Araf 117-122, Yunus 81-82,
Taha 69, Al-Mukminin 115-118, As-Shaffat 1-10, Al-Ahqaf 29-32, Ar-Rahman 33-36, Al-Hasyr 21-24,
Al-Jin 1-9, Al-Ikhlas, Al Falaq dan An-Nas.
Al Baqarah 1-5
Alif Laam Miim.
1
Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya;
petunjuk bagi mereka yang bertakwa,
2 (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib,
yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka,
3
dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an)
yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab
4
yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka
yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.
Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari
Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.
5 Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh
syaitan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu
mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat
menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudarat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudarat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.
اَم َو ۖ َن ََٰمٌَْلُس ِكْلُم َٰىَلَع ُنٌِطٌَََّٰشلٱ ۟اوُلْتَت اَم ۟اوُعَبَّتٱ َو
َساَّنلٱ َنوُمِّلَعٌُ ۟او ُرَفَك َنٌِطٌَََّٰشلٱ َّنِكََٰل َو ُن ََٰمٌَْلُس َرَفَك
ِنٌَْكَلَمْلٱ ىَلَع َل ِزنُأ ٓاَم َو َرْحِّسلٱ
َتو ُر ََٰه َلِباَبِب
اَمَّنِإ ٓ َلَوُقٌَ َٰىَّتَح ٍدَحَأ ْنِم ِناَمِّلَعٌُ اَم َو ۚ َتو ُر ََٰم َو
َنوُق ِّرَفٌُ اَم اَمُهْنِم َنوُمَّلَعَتٌََف ۖ ْرُفْكَت َلََف ٌۭ ةَنْتِف ُنْحَن
ۦِهِب َنٌ ِّرٓاَضِب مُه اَم َو ۚ ۦِه ِج ْو َز َو ِء ْرَمْلٱ َنٌَْب ۦِهِب
ِب َّلَِإ ٍدَحَأ ْنِم
َلَ َو ْمُهُّرُضٌَ اَم َنوُمَّلَعَتٌَ َو ۚ ِ َّللَّٱ ِنْذِإ
ىِف ۥُهَل اَم ُهَٰى َرَتْشٱ ِنَمَل ۟اوُمِلَع ْدَقَل َو ۚ ْمُهُعَفنٌَ
ۚ ْمُهَسُفنَأ ٓۦِهِب ۟ا ْو َرَش اَم َسْئِبَل َو ۚ ٍٍۢقََٰلَخ ْنِم ِة َر ِخاَءْلٱ
َنوُمَلْعٌَ ۟اوُناَك ْوَل
102Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
163
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
ِلٌَّْللا ِفلَِتْخا َو ِض ْرلأا َو ِتا َواَمَّسلا ِقْلَخ ًِف َّنِإ
ُعَفْنٌَ اَمِب ِرْحَبْلا ًِف ي ِرْجَت ًِتَّلا ِكْلُفْلا َو ِراَهَّنلا َو
ِهِب اٌَْحَؤَف ٍءاَم ْنِم ِءاَمَّسلا َنِم ُ َّللَّا َل َزْنَأ اَم َو َساَّنلا
ِّلُك ْنِم اَهٌِف َّثَب َو اَهِت ْوَم َدْعَب َض ْرلأا
ٍةَّباَد
ِءاَمَّسلا َنٌَْب ِرَّخَسُمْلا ِباَحَّسلا َو ِحاٌَِّرلا ِفٌ ِرْصَت َو
َنوُلِقْعٌَ ٍم ْوَقِل ٍتاٌَلآ ِض ْرلأا َو
164Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
لَ َو ةَنِس ُهُذُخْؤَت لَ ُموٌَُّقْلا ًَُّحْلا َوُه لَِإ َهَلِإ لَ ُ َّللَّا
اَذ ْنَم ِض ْرلأا ًِف اَم َو ِتا َواَمَّسلا ًِف اَم ُهَل م ْوَن
اَم َو ْمِهٌِدٌَْأ َنٌَْب اَم ُمَلْعٌَ ِهِنْذِإِب لَِإ ُهَدْنِع ُعَفْشٌَ يِذَّلا
ْن ِم ٍءًَْشِب َنوُطٌ ِحٌُ لَ َو ْمُهَفْلَخ
َءاَش اَمِب لَِإ ِهِمْلِع
ُهُدوُئٌَ لَ َو َض ْرلأا َو ِتا َواَمَّسلا ُهٌُِّس ْرُك َعِس َو
ُمٌِظَعْلا ًُِّلَعْلا َوُه َو اَمُهُظْف ِح
255Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang
diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali".
َنوُنِم ْإُمْلا َو ِهِّب َر ْنِم ِهٌَْلِإ َل ِزْنُأ اَمِب ُلوُس َّرلا َنَمآ
َنٌَْب ُق ِّرَفُن لَ ِهِلُسُر َو ِهِبُتُك َو ِهِتَكِئلََم َو ِ َّللَّاِب َنَمآ ٌّلُك
اَنَّب َر َكَنا َرْفُغ اَنْعَطَأ َو اَنْعِمَس اوُلاَق َو ِهِلُسُر ْنِم ٍدَحَأ
ُرٌ ِصَمْلا َكٌَْلِإ َو
285
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".
اَهٌَْلَع َو ْتَبَسَك اَم اَهَل اَهَعْس ُو لَِإ اًسْفَن ُ َّللَّا ُفِّلَكٌُ لَ
ْوَأ اَنٌِسَن ْنِإ اَنْذ ِخاَإُت لَ اَنَّب َر ْتَبَسَتْكا اَم
اَنْؤَطْخَأ
َنٌِذَّلا ىَلَع ُهَتْلَمَح اَمَك ا ًرْصِإ اَنٌَْلَع ْلِمْحَت لَ َو اَنَّب َر
ُفْعا َو ِهِب اَنَل َةَقاَط لَ اَم اَنْلِّمَحُت لَ َو اَنَّب َر اَنِلْبَق ْنِم
ىَلَع اَن ْرُصْناَف اَنلَ ْوَم َتْنَأ اَنْمَح ْرا َو اَنَل ْرِفْغا َو اَّنَع
ِرِفاَكْلا ِم ْوَقْلا
َنٌ
286Al Imran 18-19
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
ِمْلِعْلٱ ۟اوُل ۟وُأ َو ُةَكِئََٰٓلَمْلٱَو َوُه َّلَِإ َهََٰلِإ ٓ َلَ ۥُهَّنَأ ُ َّللَّٱ َدِهَش
ُمٌِكَحْلٱ ُزٌ ِزَعْلٱ َوُه َّلَِإ َهََٰلِإ ٓ َلَ ۚ ِطْسِقْلٱِب ا ًٍۢمِئٓاَق
18
Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.
اوُتوُأ َنٌِذَّلا َفَلَتْخا اَم َو ُملَْسلإا ِ َّللَّا َدْنِع َنٌِّدلا َّنِإ
ْنَم َو ْمُهَنٌَْب اًٌْغَب ُمْلِعْلا ُمُهَءاَج اَم ِدْعَب ْنِم لَِإ َباَتِكْلا
ِباَس ِحْلا ُعٌ ِرَس َ َّللَّا َّنِإَف ِ َّللَّا ِتاٌَآِب ْرُفْكٌَ
19
Al „Araaf
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arasy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan
memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.
ًِف َض ْرلأا َو ِتا َواَمَّسلا َقَلَخ يِذَّلا ُ َّللَّا ُمُكَّب َر َّنِإ
َلٌَّْللا ًِشْغٌُ ِش ْرَعْلا ىَلَع ى َوَتْسا َّمُث ٍماٌََّأ ِةَّتِس
َموُجُّنلا َو َرَمَقْلا َو َسْمَّشلا َو اًثٌِثَح ُهُبُلْطٌَ َراَهَّنلا
َت ُرْملأا َو ُقْلَخْلا ُهَل لََأ ِه ِرْمَؤِب ٍتا َرَّخَسُم
ُ َّللَّا َك َراَب
َنٌ ِمَلاَعْلا ُّب َر
54Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang melampaui batas.
َنٌِدَتْعُمْلا ُّب ِحٌُ لَ ُهَّنِإ ًةٌَْفُخ َو اًع ُّرَضَت ْمُكَّب َر اوُعْدا
55Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan).
لَ َو
ُهوُعْدا َو اَه ِحلَْصِإ َدْعَب ِض ْرلأا ًِف اوُدِسْفُت
َنٌِنِسْحُمْلا َنِم بٌ ِرَق ِ َّللَّا َةَمْح َر َّنِإ اًعَمَط َو اًف ْوَخ
Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
Dan kami wahyukan kepada Musa: "Lemparkanlah tongkatmu!" Maka sekonyong-konyong tongkat itu
menelan apa yang mereka sulapkan.
ُفَقْلَت ًَِه اَذِإَف َكاَصَع ِقْلَأ ْنَأ ىَسوُم ىَلِإ اَنٌَْح ْوَأ
َنوُكِفْؤٌَ اَم
َو
117Karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang
selalu mereka kerjakan.
118 Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka
orang-orang yang hina.
119 Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri
dengan bersujud
120 Mereka berkata: "Kami beriman kepada Tuhan
semesta alam,
121 "(yaitu) Tuhan Musa dan Harun".
122
Yunus 81-82
Maka setelah mereka lemparkan, Musa berkata: "Apa yang kamu lakukan itu, itulah yang sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan ketidak benarannya". Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-orang yang membuat kerusakan.
81
Dan Allah akan mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukai (nya).
82
Toha 69
Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang".
اوُعَنَص اَم ْفَقْلَت َكِنٌِمٌَ ًِف اَم ِقْلَأ َو
ُدٌَْك اوُعَنَص اَمَّنِإ
ىَتَأ ُثٌَْح ُر ِحاَّسلا ُحِلْفٌُ لَ َو ٍر ِحاَس
Al Mukminun 115-118
Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?
َّنَأ ْمُتْبِسَحَفَأ
َنوُعَج ْرُت لَ اَنٌَْلِإ ْمُكَّنَأ َو اًثَبَع ْمُكاَنْقَلَخ اَم
115Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) Arasy yang mulia.
116
Dan barang siapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalil pun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung.
اَمَّنِإَف ِهِب ُهَل َناَه ْرُب لَ َرَخآ اًهَلِإ ِ َّللَّا َعَم ُعْدٌَ ْنَم َو
َنو ُرِفاَكْلا ُحِلْفٌُ لَ ُهَّنِإ ِهِّب َر َدْنِع ُهُباَس ِح
117
Dan katakanlah: "Ya Tuhanku berilah ampun dan
Yang Paling baik."
As Soffat 1-10
Demi (rombongan) yang bersaf-saf dengan
sebenar-benarnya,
1
dan demi (rombongan) yang melarang dengan sebenar-benarnya (dari perbuatan-perbuatan
maksiat),
2 dan demi (rombongan) yang membacakan
pelajaran,
ا ًرْكِذ ِتاٌَِلاَّتلاَف
3 Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Esa.
4 Tuhan langit dan bumi dan apa yang berada di
antara keduanya dan Tuhan tempat-tempat terbit matahari.
5 Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang
terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang,
6 dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari
setiap setan yang sangat durhaka,
ٍد ِراَم ٍناَطٌَْش ِّلُك ْنِم اًظْف ِح َو
7 setan-setan itu tidak dapat mendengar-dengarkan(pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru.
8
Untuk mengusir mereka dan bagi mereka siksaan
yang kekal,
9 akan tetapi barang siapa (di antara mereka) yang
mencuri-curi (pembicaraan); maka ia dikejar oleh
suluh api yang cemerlang.
بِقاَث باَهِش ُهَعَبْتَؤَف َةَفْطَخْلا َفِطَخ ْنَم لَِإ
10Al Ahqaaf 29-32
Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Qur'an, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu
mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk)
memberi peringatan.
29
Mereka berkata: "Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada
kebenaran dan kepada jalan yang lurus.
ىَسوُم ِدْعَب ْنِم َل ِزْنُأ اًباَتِك اَنْعِمَس اَّنِإ اَنَم ْوَق اٌَ اوُلاَق
ٍقٌ ِرَط ىَلِإ َو ِّقَحْلا ىَلِإ يِدْهٌَ ِهٌَْدٌَ َنٌَْب اَمِل اًقِّدَصُم
ٍمٌِقَتْسُم
30
Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya,
niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih.
ْمُكَل ْرِفْغٌَ ِهِب اوُنِمآ َو ِ َّللَّا ًَِعاَد اوُبٌ ِجَأ اَنَم ْوَق اٌَ
َذَع ْنِم ْمُك ْر ِجٌُ َو ْمُكِبوُنُذ ْنِم
ٍمٌِلَأ ٍبا
31
Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah maka dia tidak akan melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu
dalam kesesatan yang nyata".
َد ْب ِجٌُ لَ ْنَم َو
ِض ْرلأا ًِف ٍز ِجْعُمِب َسٌَْلَف ِ َّللَّا ًَِعا
ٍنٌِبُم ٍللََض ًِف َكِئَلوُأ ُءاٌَِلوَأ ِهِنوُد ْنِم ُهَل َسٌَْل َو
32
Hai jemaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya
melainkan dengan kekuatan.
ْن ِم اوُذُفْنَت ْنَأ ْمُتْعَطَتْسا ِنِإ ِسْنلإا َو ِّن ِجْلا َرَشْعَم اٌَ
لَِإ َنوُذُفْنَت لَ اوُذُفْناَف ِض ْرلأا َو ِتا َواَمَّسلا ِراَطْقَأ
ٍناَطْلُسِب
33
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang
kamu dustakan?
34 Kepada kamu, (jin dan manusia) dilepaskan nyala
api dan cairan tembaga maka kamu tidak dapat
menyelamatkan diri (daripadanya).
لََف ساَحُن َو ٍراَن ْنِم ظا َوُش اَمُكٌَْلَع ُلَس ْرٌُ
ِنا َر ِصَتْنَت
35Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang
kamu dustakan?
Al Hasyr 21-24
Kalau sekiranya Kami menurunkan Al Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan
melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir.
اًعِشاَخ ُهَتٌَْأ َرَل ٍلَبَج ىَلَع َنآ ْرُقْلا اَذَه اَنْل َزْنَأ ْوَل
اَهُب ِرْضَن ُلاَثْملأا َكْلِت َو ِ َّللَّا ِةٌَْشَخ ْنِم اًعِّدَصَتُم
َنو ُرَّكَفَتٌَ ْمُهَّلَعَل ِساَّنلِل
21
Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
22
Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala
keagungan, Maha Suci, Allah dari apa yang mereka persekutukan.
ُملََّسلا ُسوُّدُقْلا ُكِلَمْلا َوُه لَِإ َهَلِإ لَ يِذَّلا ُ َّللَّا َوُه
ِ َّللَّا َناَحْبُس ُرِّبَكَتُمْلا ُراَّبَجْلا ُزٌ ِزَعْلا ُنِمٌَْهُمْلا ُنِم ْإُمْلا
َنوُك ِرْشٌُ اَّمَع
23
Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik.
Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
ُءاَمْسلأا ُهَل ُر ِّوَصُمْلا ُئ ِراَبْلا ُقِلاَخْلا ُ َّللَّا َوُه
َنْسُحْلا
َوُه َو ِض ْرلأا َو ِتا َواَمَّسلا ًِف اَم ُهَل ُحِّبَسٌُ ى
ُمٌِكَحْلا ُزٌ ِزَعْلا
24Al Jin 1-9
Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya: sekumpulan jin telah mendengarkan (Al Qur'an), lalu mereka berkata: "Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur'an yang menakjubkan,
1
(yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorang pun dengan Tuhan kami,
2
dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan
kami, Dia tidak beristri dan tidak (pula) beranak.
3
Dan bahwasanya: orang yang kurang akal daripadakami dahulu selalu mengatakan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah,
4
dan sesungguhnya kami mengira, bahwa manusia dan jin sekali-kali tidak akan mengatakan perkataan yang dusta terhadap Allah.
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.
6
Dan sesungguhnya mereka (jin) menyangka sebagaimana persangkaan kamu (orang-orang kafir Mekah), bahwa Allah sekali-kali tidak akan
membangkitkan seorang (rasul) pun,
7
dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api,
8
dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barang siapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).
9
Al Ikhlas
Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa,
1 Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya
segala sesuatu.
2
Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
3 dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia".
4
Al Falaq
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan YangMenguasai subuh,
1
dari kejahatan makhluk-Nya,
2
dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
3 dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang
menghembus pada buhul-buhul,
4 dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia
dengki".
5
An Naas
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yangmemelihara dan menguasai) manusia.
1
Raja manusia.
2
Sembahan manusia.
3
dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa
bersembunyi,
4 yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada
manusia.
5
dari (golongan) jin dan manusia.