• Tidak ada hasil yang ditemukan

P Mikrobiologi - Acara 4 - Identifikasi Bakteri - Morfologi Koloni Dan Morfologi Sel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P Mikrobiologi - Acara 4 - Identifikasi Bakteri - Morfologi Koloni Dan Morfologi Sel"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ACARA IV ACARA IV

IDENTIFIKASI BAKTERI : IDENTIFIKASI BAKTERI :

UJI MORFOLOGI KOLONI DAN MORFOLOGI SEL UJI MORFOLOGI KOLONI DAN MORFOLOGI SEL

A. TUJUAN A. TUJUAN

1.

1. MMORORFOFOLOLOGI GI KOKOLOLONINI

Mengidentifikasi bermacam-macam bentuk morfologi koloni bakteri yang Mengidentifikasi bermacam-macam bentuk morfologi koloni bakteri yang tum

tumbuh buh daladalam m berbermacmacam-mam-macaacam m medmedia ia berberdasdasarkaarkan n kokonsisnsistentensi si medmediaia  pertum

 pertumbuhanbuhannyanya

2.

2. MORFOLOGI SELMORFOLOGI SEL

Men

Mengidgidentientifikafikasi si karakarakter kter mormorfolofologi gi sel sel indindividividual ual yanyang g melmeliputiputi i : : adaada tidaknya flagela (sifat motilitas), bentuk dan rangkaian sel, ada tidaknya tidaknya flagela (sifat motilitas), bentuk dan rangkaian sel, ada tidaknya spora dan reaksi-reaksi sel bakteri terhadap pengecatan (sifat Gram dan acid spora dan reaksi-reaksi sel bakteri terhadap pengecatan (sifat Gram dan acid fast)

fast)

a.

a. GeGerarakakan n babakkteteriri

Untuk melihat pergerakan bakteri di bawah mikroskop maupun pada Untuk melihat pergerakan bakteri di bawah mikroskop maupun pada media pertumbuhan

media pertumbuhan

 b.

 b. PengePengecatan bakcatan bakteriteri

Untuk mempelajari jenis-jenis pengecatan bakteri dan melihat bentuk  Untuk mempelajari jenis-jenis pengecatan bakteri dan melihat bentuk  sel, rangkaian sel, sifat gram (gram negatif dan gram positif), sifat tahan sel, rangkaian sel, sifat gram (gram negatif dan gram positif), sifat tahan asam (acid fast dan non acid fast) dan ada tidaknya spora.

asam (acid fast dan non acid fast) dan ada tidaknya spora.

B.

B. DASAR DASAR TEORITEORI

Ba

Baktekteri ri memerurupakpakan an mimikrkrobobia ia ununiseiselululer ler yanyang g tertermamasusuk k dadalam lam kekelaslas Shizomycetes. Pada umumnya bakteri tersebar luas di alam. Ada yang hidup Shizomycetes. Pada umumnya bakteri tersebar luas di alam. Ada yang hidup

(2)

 bebas,

 bebas, bersifat bersifat saprofitsaprofitik, ik, parasit parasit atau atau patogepatogen n pada pada manusmanusia, ia, binatanbinatang g atauatau tum

tumbuhbuhan. an. Ada Ada bebbeberaerapa pa jenjenis is bakbakteri teri yanyang g berbersifat sifat fotfotosiosintetntetik. ik. Ada Ada tigtigaa  bentuk dasar

 bentuk dasar bakteri yaitu bakteri yaitu bentuk bulat bentuk bulat (coccus(coccus), ), batang (bacillus), dan batang (bacillus), dan melilitmelilit (spiral) (Irianto, 2007).

(spiral) (Irianto, 2007).

Mikroo

Mikroorganismrganisme e merupamerupakan kan jasad jasad berukberukuran uran mikrosmikroskopis yang kopis yang beranekberanekaa ragam bentuk dan jenisnya, punya sejumlah ciri yang perlu dipahami untuk  ragam bentuk dan jenisnya, punya sejumlah ciri yang perlu dipahami untuk  men

mengadgadakaakan n klaklasifiksifikasi asi dan dan ideidentifntifikasikasi. i. Ciri Ciri pokpokok ok mikmikrooroorgarganisnisme me dapdapatat dibe

dibedakdakan an daldalam am bebbeberaerapa pa katkategoegori ri yaityaitu u ciri ciri mormorfolofologi, gi, kulkulturtural, al, sussusunaunann ki

kimimia, a, memetatabobolilik, k, ananigigenenikik, , papatotogegeninitatas, s, dadan n ciciri ri ekekolologogisis. . CiCiriri-c-ciririi mik

mikrooroorgarganismnisme e melmeliputiputi i banbanyak yak hal hal yaiyaitu, tu, ukuukuranran, , strustruktuktur, r, penpengatgatur ur selsel,,  bentuk

 bentuk perkemperkembangabangan, n, reaksi reaksi terhadaterhadap p cat, cat, motilitmotilitas, as, dan dan susususunan nan flagella.flagella. Berbeda dengan ciri determinasi mengenai ciri morfologi ini butuh pemahaman Berbeda dengan ciri determinasi mengenai ciri morfologi ini butuh pemahaman tent

tentang ang selsel-sel -sel indindividividu u daladalam m suasuatu tu kulkultur tur mumurni. rni. TubTubuh uh mikmikrooroorgarganismnismee sa

sangngat at kekecil cil dadan n ukukururanannynya a bibisa sa didinynyataatakakan n dedengngan an mimikrokromemeterter. . SuSuatuatu mikrometer sama dengan 0,001 mm atau kira-kira 0,0004 inch (Tarigan, 1988). mikrometer sama dengan 0,001 mm atau kira-kira 0,0004 inch (Tarigan, 1988).

Pen

Pengecgecatan atan adaladalah ah pewpewarnarnaan aan mikmikrobroba-ma-mikroikroba ba dendengan gan susuatu atu cat cat (dy(dye)e) ya

yang ng memengngututamamakakan an ststruruktktur ur tertertententu tu sasaja, ja, mismisalnalnya ya babagigianan-ba-bagigian an selsel.. Mi

Mikrkroooorgrgananisisme me susulilit t didililihahat t dedengngan an mmikikroroskskop op cacahahayaya, , kakarerena na titidadak k  mengabsorbsi atau membiaskan cahay (Tarigan, 1988).

mengabsorbsi atau membiaskan cahay (Tarigan, 1988).

Dalam mikrobiologi, dikenal beberapa cara pengecatan, yaitu : Dalam mikrobiologi, dikenal beberapa cara pengecatan, yaitu :

1.

1. PenPengecgecatan atan sedsederhaerhana (sna (simpimple sle staintaininging))

Hanya menggunakan 1 macam zat warna untuk meningkatkan kontras antar  Hanya menggunakan 1 macam zat warna untuk meningkatkan kontras antar  mikroorganisme dan sekelilingnya. Zat warna yang biasanya digunakan zat mikroorganisme dan sekelilingnya. Zat warna yang biasanya digunakan zat warna basa seperti kristal violet, biru metylen, karbol fuksin basa, safranin warna basa seperti kristal violet, biru metylen, karbol fuksin basa, safranin atau hijau malakit, kadang digunakan juga zat warna negatiev dan zat warna atau hijau malakit, kadang digunakan juga zat warna negatiev dan zat warna as

asa,. a,. PePewarwarnaanaan n inini i seserinring g digdigununakaakan n ununtutuk k memelihlihat at bebentntukuk, , ukukururanan,,  penataa

 penataan mikron mikroorganisorganisme.me.

2.

(3)

Pengematana jelas tentang perbedaan antara sel bakteri / bagian sel Pengematana jelas tentang perbedaan antara sel bakteri / bagian sel  bakteri. Bertuju

 bakteri. Bertujuan an untuuntuk k mengmengetahui bagian-bagetahui bagian-bagian sel ian sel bakteri terhadap catbakteri terhadap cat dan mengetahui bagian-bagian sel bakteri yang tidak dapat diamati dengan dan mengetahui bagian-bagian sel bakteri yang tidak dapat diamati dengan  penge

 pengecatan secatan sederhana derhana (Tarigan(Tarigan, 1988, 1988).).

Mikrobia tidak punya ciri anatomi yang jelas, sehingga identifikasi bakteri Mikrobia tidak punya ciri anatomi yang jelas, sehingga identifikasi bakteri didasarkan pada morfologi, sifat biakkan, dan sifat biokimia. Mikroorganise didasarkan pada morfologi, sifat biakkan, dan sifat biokimia. Mikroorganise yang akan diisolasi dapat berupa biakan murni atau populasi campuran. Bila yang akan diisolasi dapat berupa biakan murni atau populasi campuran. Bila  biakan

 biakan tercematercemar, r, dilakudilakukan kan pemurpemurnian nian terlebih dahulu. terlebih dahulu. Setelah didapat Setelah didapat biakanbiakan murni dapat dilakukan serangkaian uji untuk memperoleh ciri morfologi dan murni dapat dilakukan serangkaian uji untuk memperoleh ciri morfologi dan  biokim

 biokimia ia isolat. isolat. Setiap Setiap uji uji yang yang dilakukdilakukan an harus harus mengmenggunakagunakan n kontrokontrol l untuk untuk  men

mengetgetahuahui i apaapakah kah medmedia ia serserta ta reagreagens ens yanyang g digdigunakunakan an bebenar nar dan dan tepatepat.t. Rujukan yang dipakai dalam identifikasi adalah Bergey’s Manual of Systematic Rujukan yang dipakai dalam identifikasi adalah Bergey’s Manual of Systematic Bacteriology yang didasarkan pada morfologi, sifat faali, dan sifat biokimia Bacteriology yang didasarkan pada morfologi, sifat faali, dan sifat biokimia  bakteri (L

 bakteri (Lay, 19ay, 1994).94).

C.

C. PROSEDUR PROSEDUR KERJAKERJA

1.

1. MMORORFOFOLOLOGI GI KOKOLOLONINI

a.

a. Morfologi Koloni Bakteri dalam Media CairMorfologi Koloni Bakteri dalam Media Cair

Alat dan Bahan Alat dan Bahan

− Media nutrien cair (NB) dalam tabung reaksiMedia nutrien cair (NB) dalam tabung reaksi −

− Jarum oseJarum ose −

− Isolat murni bakteri tanah sludge (hasil percobaan Acara III)Isolat murni bakteri tanah sludge (hasil percobaan Acara III)

Skema Kerja Skema Kerja

(4)

Siapkan media nutrien cair (NB) yang telah disterilkan. Siapkan media nutrien cair (NB) yang telah disterilkan.

↓ ↓

Inokulasikan secara aseptik biakan murni isolat bakteri tanah

Inokulasikan secara aseptik biakan murni isolat bakteri tanah sludge sludge dengan menggunakan ose (1-2 ose) pada media NB.

dengan menggunakan ose (1-2 ose) pada media NB.

↓ ↓

Inkubasikan pada suhu kamar selama 24-48 jam. Inkubasikan pada suhu kamar selama 24-48 jam.

↓ ↓

Amati pertumbuhan biakan bakteri pada permukaan media, kekeruhan, Amati pertumbuhan biakan bakteri pada permukaan media, kekeruhan,  bau da

 bau dan ada tidn ada tidaknya aknya endapaendapan. Bann. Bandingkdingkan dengan dengan koan kontrol (mentrol (media tanpdia tanpaa inokulasi bakteri).

inokulasi bakteri).

 Perhatian : p

 Perhatian : pada saat pengada saat pengamatan, dilaamatan, dilarang melakrang melakukan penggukan penggojoganojogan tabung!

tabung!

↓ ↓

Tentukan karakter bakteri tersebut berdasarkan kebutuhannya akan O2 Tentukan karakter bakteri tersebut berdasarkan kebutuhannya akan O2

(aerob, fakultatif anaerob, anaerob). (aerob, fakultatif anaerob, anaerob).

b.

b. Morfologi Koloni Bakteri dalam Media Agar Tegak Morfologi Koloni Bakteri dalam Media Agar Tegak 

Alat dan Bahan Alat dan Bahan

− Media NA tegak dalam tabung reaksiMedia NA tegak dalam tabung reaksi −

− Jarum inokulasiJarum inokulasi −

(5)

Skema Kerja Skema Kerja

Siapkan medium NA tegak steril. Siapkan medium NA tegak steril.

↓ ↓

Inokulasikan secara aseptik biakan murni isolat bakteri tanah

Inokulasikan secara aseptik biakan murni isolat bakteri tanah sludge sludge dengan menggunakanjarum inokulasi secara tusukan sampai ke dalam dengan menggunakanjarum inokulasi secara tusukan sampai ke dalam

tabung. tabung.

 Perhatikan :

 Perhatikan : penanaman secpenanaman secaraara tusukan tidak boleh sampai dasar tusukan tidak boleh sampai dasar  tabung!

tabung!

↓ ↓

Inkubasikan pada suhu kamar selama 24- 48 jam. Inkubasikan pada suhu kamar selama 24- 48 jam.

↓ ↓

Amati pertumbuhannya, merata atau tidak, pertumbuhannya baik pada Amati pertumbuhannya, merata atau tidak, pertumbuhannya baik pada  bagia

 bagian permun permukaan atkaan atau bagau bagian dasaian dasar, bagar, bagaimana beimana bentuk pentuk pertumburtumbuhanhan  pada be

 pada bekas tuskas tusukan (ukan ( filiform, filiform, echinulate, beaded, villous, rhizoid,echinulate, beaded, villous, rhizoid, arborescent 

arborescent ) (lihat Jutono dkk., 1980 atau lihat alat peraga di) (lihat Jutono dkk., 1980 atau lihat alat peraga di laboratorium!). Bandingkan dengan kontrol (media tanpa inokulasi laboratorium!). Bandingkan dengan kontrol (media tanpa inokulasi

 bakteri).  bakteri).

c.

c. Morfologi Koloni Bakteri dalam Media Agar MiringMorfologi Koloni Bakteri dalam Media Agar Miring

Alat dan Bahan Alat dan Bahan

− Media NA miring dalam tabung reaksiMedia NA miring dalam tabung reaksi −

− Jarum ose / Jarum inokulasiJarum ose / Jarum inokulasi −

(6)

Skema Kerja Skema Kerja

Media NA miring steril diinokulasi secara aseptik dengan dengan biakan Media NA miring steril diinokulasi secara aseptik dengan dengan biakan

murni isolat bakteri tanah

murni isolat bakteri tanah sludge sludge menggunakan ose/jarum inokulasimenggunakan ose/jarum inokulasi secara goresan lurus.

secara goresan lurus.

↓ ↓

Inkubasi pada suhu kamar selama 24-48 jam. Inkubasi pada suhu kamar selama 24-48 jam.

↓ ↓

Amati pertumbuhan : tipis, sedang, lebat atau tidak ada, bentuk  Amati pertumbuhan : tipis, sedang, lebat atau tidak ada, bentuk   pertum

 pertumbuhan buhan pada gpada goresan oresan (( filiform,  filiform, echinulate, beechinulate, beaded, spreadinaded, spreading,g, arborescent, rhizoid, plumose)

arborescent, rhizoid, plumose), elevasi, kilat, topografi, warna, bau, dan, elevasi, kilat, topografi, warna, bau, dan konsistensinya (lihat Jutono dkk., 1980 atau lihat alat peraga di konsistensinya (lihat Jutono dkk., 1980 atau lihat alat peraga di laboratorium!). Bandingkan dengan kontrol (media tanpa inokulasi laboratorium!). Bandingkan dengan kontrol (media tanpa inokulasi

 bakteri).  bakteri).

d.

d. Morfologi Bakteri dalam Media Cawan AgarMorfologi Bakteri dalam Media Cawan Agar

Alat dan Bahan Alat dan Bahan

− Jarum oseJarum ose −

− Media NA dalam petri (cawan agar)Media NA dalam petri (cawan agar) −

− Isolat munri bakteri tanah sludge (hasil percobaan Acara III)Isolat munri bakteri tanah sludge (hasil percobaan Acara III)

Skema Kerja Skema Kerja

(7)

Inokulasikan secara aseptik 1 ose biakan murni isolat bakteri tanah Inokulasikan secara aseptik 1 ose biakan murni isolat bakteri tanah  sludge

 sludge ke dalam cawan agar secarake dalam cawan agar secara streak plate. streak plate. Perhatikan jalur danPerhatikan jalur dan arah goresan! (lihat kembali Acara II.4c).

arah goresan! (lihat kembali Acara II.4c).

↓ ↓

Inkubasikan secara terbalik pada suhu kamar selama 24-48 jam. Inkubasikan secara terbalik pada suhu kamar selama 24-48 jam.

↓ ↓

Perhatikan dan amati koloni-koloni terpisah yang terbentuk. Amati Perhatikan dan amati koloni-koloni terpisah yang terbentuk. Amati

 pertumb

 pertumbuhan uhan : pertum: pertumbuhabuhan kolon koloni di peni di permukarmukaan atau an atau di bawdi bawahah  permuk

 permukaan meaan media, bendia, bentuk kotuk koloni, peloni, permukarmukaan kolan koloni, eleoni, elevasi, bevasi, bentuk ntuk  tepi dan bentuk struktur dalam (lihat Jutono dkk., 1980 atau lihat alat tepi dan bentuk struktur dalam (lihat Jutono dkk., 1980 atau lihat alat

 peraga d

 peraga di laborati laboratorium!). orium!). BandinBandingkan gkan dengadengan kontn kontrol (medrol (media tanpaia tanpa inokulasi

inokulasi bakter bakteri).i).

2.

2. MMORORFOFOLLOOGI GI SESELL

a.

a. Gerakan BakteriGerakan Bakteri

(1)

(1) Gerakan BaGerakan Bakteri dengan Mkteri dengan Metode Tetes etode Tetes Gantung / HaGantung / Hanging Dropnging Drop

Alat dan Bahan Alat dan Bahan

Mikroskop cahayaMikroskop cahaya

− Gelas benda cekung dan gelas penutupGelas benda cekung dan gelas penutup −

− Tusuk gigiTusuk gigi −

− VaselinVaselin −

(8)

Skema Kerja Skema Kerja

Dengan menggunakan tusuk gigi, tempatkanlah 4 gumpalan vaselin Dengan menggunakan tusuk gigi, tempatkanlah 4 gumpalan vaselin

 pada u

 pada ujung-ujung-ujung gjung gelas penelas penutup.utup.

↓ ↓

Letakkan 1 ose isolat murni bakteri tanah

Letakkan 1 ose isolat murni bakteri tanah sludge sludge pada g pada gelas peelas penutupnutup (jika media padat,tambahkan kultur dengan air). Kemudian (jika media padat,tambahkan kultur dengan air). Kemudian tempelkan gelas penutup bervaselin pada gelas benda cekung. tempelkan gelas penutup bervaselin pada gelas benda cekung. Pastikan bahwa kultur isolat yang akan diamati tepat berada di Pastikan bahwa kultur isolat yang akan diamati tepat berada di

 bagian

 bagian yang yang cekung cekung dari gedari gelas bendlas benda.a.

↓ ↓

Balikkan gelas penutup pada gelas benda dengan hati-hati Balikkan gelas penutup pada gelas benda dengan hati-hati sedemikian sehingga ujung-ujung vaselin pada gelas benda sedemikian sehingga ujung-ujung vaselin pada gelas benda

 berleka

 berlekatan dengtan dengan baik an baik pada gpada gelas peelas penutup.nutup.

↓ ↓

Amati dengan perbesaran lemah/kuat ada tidaknya gerakan bakteri Amati dengan perbesaran lemah/kuat ada tidaknya gerakan bakteri

(hati-hati dengan adanya gerakan "brownian" (hati-hati dengan adanya gerakan "brownian"

(2)

(2) GeraGerakan Baktkan Bakteri dengaeri dengan Cara Tusun Cara Tusukankan

Alat dan Bahan Alat dan Bahan

− Media semisolid dengan kandungan agar 0,2–0,4 %Media semisolid dengan kandungan agar 0,2–0,4 % −

− Jarum inokulasiJarum inokulasi −

(9)

Skema Kerja Skema Kerja

Inokulasikan isolat murni bakteri tanah

Inokulasikan isolat murni bakteri tanah sludge sludge pada m pada media seedia semimi solid (0,2-0,4% agar) steril dengan menggunakan jarum inokulasi solid (0,2-0,4% agar) steril dengan menggunakan jarum inokulasi

secara tusukan. secara tusukan.

↓ ↓

Inkubasikan pada temperatur kamar selama 24-48 jam. Inkubasikan pada temperatur kamar selama 24-48 jam.

↓ ↓

Amati hasil pertumbuhan dan gambarkan. Amati ada tidaknya Amati hasil pertumbuhan dan gambarkan. Amati ada tidaknya

gerakan bakteri. gerakan bakteri.

b.

b. PenPengecgecataatan-Pn-Pengengecaecatan Batan Baktekteriri

(1)

(1)Pengecatan GramPengecatan Gram

Alat dan Bahan Alat dan Bahan

Mikroskop cahayaMikroskop cahaya

Crystal violet (Gram A)Crystal violet (Gram A)

Larutan iodine (Gram B)Larutan iodine (Gram B)

Alkohol 96% (Gram C)Alkohol 96% (Gram C)

Safranin (Gram D)Safranin (Gram D)

Minyak immersiMinyak immersi

(10)

Gelas bendaGelas benda

Jarum oseJarum ose

Skema Kerja Skema Kerja

Buatlah pulasan bakteri di atas objek gelas, keringkan dan fiksasi Buatlah pulasan bakteri di atas objek gelas, keringkan dan fiksasi

dengan api (lihat kembali Acara I). dengan api (lihat kembali Acara I).

↓ ↓

Teteskan cat crystal violet (Gram A) dan diamkan 30-60 detik. Teteskan cat crystal violet (Gram A) dan diamkan 30-60 detik.

↓ ↓

Buanglah sisa cat dan cuci sisanya dengan air mengalir. Buanglah sisa cat dan cuci sisanya dengan air mengalir.

↓ ↓

Teteskan larutan iodine (Gram B) dan diamkan selama 1-2 menit. Teteskan larutan iodine (Gram B) dan diamkan selama 1-2 menit.

↓ ↓

Cuci dengan air mengalir, kemudian di decolorisasi (di beri larutan Cuci dengan air mengalir, kemudian di decolorisasi (di beri larutan

 pelun

 peluntur) dentur) dengan alkgan alkohol (Gohol (Gram Cram C) (kira-kira ) (kira-kira 20 de20 detik, hati-htik, hati-hatiati  jangan

 jangan sampasampai berlebi berlebihan yang ihan yang mengmengakibatkaakibatkan kesalan kesalahan hashan hasil).il).

↓ ↓

Cuci dengan air mengalir, tambahkan larutan safranin (Gram D) Cuci dengan air mengalir, tambahkan larutan safranin (Gram D)

selama 10-20 detik. selama 10-20 detik.

↓ ↓

Cuci kembali dengan air mengalir, angin-anginkan dan amati di Cuci kembali dengan air mengalir, angin-anginkan dan amati di  bawah

 bawah mikrosmikroskop dkop dengan engan perbesperbesaran kuat aran kuat (100(1000x) me0x) menggunggunakannakan minyak immersi.

(11)

↓ ↓

Gambar hasil-hasil pengecatan bakteri dengan diberi keterangan Gambar hasil-hasil pengecatan bakteri dengan diberi keterangan mengenai warna sel bakteri yang menunjukkan sifat gram dan mengenai warna sel bakteri yang menunjukkan sifat gram dan

 bentuk  bentuk sel.sel.

(2)

(2) PengPengecaecatan Acid Fast (Ztan Acid Fast (Ziehl Neelsiehl Neelsen)en)

Alat dan Bahan Alat dan Bahan

Gelas objek Gelas objek 

MikroskopMikroskop

Cat ziehl Neelsen carbolfuchsin (ZN A)Cat ziehl Neelsen carbolfuchsin (ZN A)

Peluntur (Alkohol 96%) (ZN B)Peluntur (Alkohol 96%) (ZN B)

Metylen blue (ZN C)Metylen blue (ZN C)

Isolat murni bakteri tanah sludge (hasil percobaan Acara III)Isolat murni bakteri tanah sludge (hasil percobaan Acara III)

Skema Kerja Skema Kerja

Buatlan pulasan bakteri, dan fiksasi di atas bunsen. Buatlan pulasan bakteri, dan fiksasi di atas bunsen.

↓ ↓

Tutupkan dengan sepotong kertas filter, tambahkan larutan Tutupkan dengan sepotong kertas filter, tambahkan larutan carbolfuchsin (ZN A), panaskan di atas bunsen dengan nyala kecil carbolfuchsin (ZN A), panaskan di atas bunsen dengan nyala kecil

(hati-hati!), diamkan selama 5-10 menit. (hati-hati!), diamkan selama 5-10 menit.

↓ ↓

Dinginkan, cuci dengan air mengalir dan angin-anginkan. Dinginkan, cuci dengan air mengalir dan angin-anginkan.

(12)

↓ ↓

Cuci dengan larutan peluntur alkohol 96% (ZN B) sambil Cuci dengan larutan peluntur alkohol 96% (ZN B) sambil

digoyang-goyangkan sampai seluruh pulasan tak nampak. goyangkan sampai seluruh pulasan tak nampak.

↓ ↓

Cuci dengan air mengalir, keringkan. Cuci dengan air mengalir, keringkan.

↓ ↓

Bubuhkan dengan cat penutup metylen biru (ZN C) selama 20-30 Bubuhkan dengan cat penutup metylen biru (ZN C) selama 20-30

detik. detik.

↓ ↓

Cuci, keringkan dan amati dengan perbesaran kuat (1000x) Cuci, keringkan dan amati dengan perbesaran kuat (1000x)

menggunakan minyak immersi. menggunakan minyak immersi.

↓ ↓

Gambar hasil-hasil pengamatan. Beri keterangan mengenai bentuk  Gambar hasil-hasil pengamatan. Beri keterangan mengenai bentuk 

sel, warna dan reaksi pengecatan. sel, warna dan reaksi pengecatan.

(3)

(3)Pengecatan SporaPengecatan Spora

Alat dan Bahan Alat dan Bahan

Malachitte green 5%Malachitte green 5%

SafraninSafranin

MikroskopMikroskop

Minyak immersiMinyak immersi

(13)

Gelas bendaGelas benda

Jarum oseJarum ose

Skema Kerja Pengecatan Spora metode Schaefler dan Fulton Skema Kerja Pengecatan Spora metode Schaefler dan Fulton

Buatlah pulasan bakteri dan fiksasi di atas bunsen (Acara I). Buatlah pulasan bakteri dan fiksasi di atas bunsen (Acara I).

↓ ↓

Tetesi dengan Malachite green berlebihan dan biarkan selama 1 Tetesi dengan Malachite green berlebihan dan biarkan selama 1 menit. Panasi dengan cara melalukannya di atas nyala lampu bunsen menit. Panasi dengan cara melalukannya di atas nyala lampu bunsen

sampai menguap selama ½ menit. sampai menguap selama ½ menit.

↓ ↓

Cuci dengan air mengalir selama ½ menit dan keringanginkan. Cuci dengan air mengalir selama ½ menit dan keringanginkan.

↓ ↓

Tambahkan cat safranin selama 5 menit. Tambahkan cat safranin selama 5 menit.

↓ ↓

Cuci, keringanginkan dan amati dengan mikroskop perbesaran kuat Cuci, keringanginkan dan amati dengan mikroskop perbesaran kuat

(1000x) dengan minyak imersi. (1000x) dengan minyak imersi.

↓ ↓

Gambar hasil-hasil pengamatan : bentuk sel dan letak spora (sentral, Gambar hasil-hasil pengamatan : bentuk sel dan letak spora (sentral,

terminal atau sub terminal) terminal atau sub terminal)

Skema Kerja Pengecatan Spora metode Bartholomew dan Mittwer  Skema Kerja Pengecatan Spora metode Bartholomew dan Mittwer 

Buatlah pulasan bakteri dan fiksasi di atas bunsen (Acara I). Buatlah pulasan bakteri dan fiksasi di atas bunsen (Acara I).

(14)

↓ ↓

Tetesi dengan Malachite green selama 10 menit (jangan dipanasi!). Tetesi dengan Malachite green selama 10 menit (jangan dipanasi!).

↓ ↓

Cuci dengan air mengalir selama 10 detik dan keringanginkan. Cuci dengan air mengalir selama 10 detik dan keringanginkan.

↓ ↓

Tambahkan cat safranin selama 5-10 detik. Tambahkan cat safranin selama 5-10 detik.

↓ ↓

Cuci dan amati dengan mikroskop perbesaran kuat (1000x). Cuci dan amati dengan mikroskop perbesaran kuat (1000x).

↓ ↓

Gambar hasil-hasil pengamatan : bentuk sel dan letak spora (sentral, Gambar hasil-hasil pengamatan : bentuk sel dan letak spora (sentral,

terminal atau sub terminal) terminal atau sub terminal)

Referensi

Dokumen terkait

Putaran poros penyangga roda gigi planet sama dengan putaran  poros roda gigi tabung (input dan output putaranya sama)..  b) Gigi

Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan keterampilan proses sains siswa sebelum dan sesudah pembelajaran, maka perlu dilakukan pengolahan data hasil pretest dan

I denne oppgaven ønsket vi å finne ut hvordan sykepleier i kommunehelsetjenesten kan bidra til å forebygge reinnleggelser i sykehus hos kolspasienter. Vi ønsket samtidig å

Terveys- ja sosiaalialan koulutuksen saaneiden määrä kasvoi vuosina 2000-2009 lähes 22 prosenttia ja heitä oli vuonna 2009 noin 379 500 henkilöä.. Työttömien osuus

Mampu menjelaskan dan menunjukkan konsep dasar kinesiologi yang meliputi definisi & ruang lingkup kinesiologi, ilmu tentang sistem gerak tubuh, prinsip-prinsip

Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, Praktik Corporate Governance Dan Kompensasi Bonus Terhadap Manajemen Laba.. Skrips i, Program Studi Akuntansi Fakultas

Kwitansi yang diberikan ke bagian penjualan tadi dapat membantu menghilangkan adanya selisih pencatatan karena bagian penjualan dapat melihat harga yang baru dari

Voltage Source Inverter (VSI) atau sederhananya inverter, adalah sistem perangkat elektronika daya yang dan sekaligus membangkitkan tegangan kompensasi yang akan disuntikkan