ACARA IV ACARA IV
IDENTIFIKASI BAKTERI : IDENTIFIKASI BAKTERI :
UJI MORFOLOGI KOLONI DAN MORFOLOGI SEL UJI MORFOLOGI KOLONI DAN MORFOLOGI SEL
A. TUJUAN A. TUJUAN
1.
1. MMORORFOFOLOLOGI GI KOKOLOLONINI
Mengidentifikasi bermacam-macam bentuk morfologi koloni bakteri yang Mengidentifikasi bermacam-macam bentuk morfologi koloni bakteri yang tum
tumbuh buh daladalam m berbermacmacam-mam-macaacam m medmedia ia berberdasdasarkaarkan n kokonsisnsistentensi si medmediaia pertum
pertumbuhanbuhannyanya
2.
2. MORFOLOGI SELMORFOLOGI SEL
Men
Mengidgidentientifikafikasi si karakarakter kter mormorfolofologi gi sel sel indindividividual ual yanyang g melmeliputiputi i : : adaada tidaknya flagela (sifat motilitas), bentuk dan rangkaian sel, ada tidaknya tidaknya flagela (sifat motilitas), bentuk dan rangkaian sel, ada tidaknya spora dan reaksi-reaksi sel bakteri terhadap pengecatan (sifat Gram dan acid spora dan reaksi-reaksi sel bakteri terhadap pengecatan (sifat Gram dan acid fast)
fast)
a.
a. GeGerarakakan n babakkteteriri
Untuk melihat pergerakan bakteri di bawah mikroskop maupun pada Untuk melihat pergerakan bakteri di bawah mikroskop maupun pada media pertumbuhan
media pertumbuhan
b.
b. PengePengecatan bakcatan bakteriteri
Untuk mempelajari jenis-jenis pengecatan bakteri dan melihat bentuk Untuk mempelajari jenis-jenis pengecatan bakteri dan melihat bentuk sel, rangkaian sel, sifat gram (gram negatif dan gram positif), sifat tahan sel, rangkaian sel, sifat gram (gram negatif dan gram positif), sifat tahan asam (acid fast dan non acid fast) dan ada tidaknya spora.
asam (acid fast dan non acid fast) dan ada tidaknya spora.
B.
B. DASAR DASAR TEORITEORI
Ba
Baktekteri ri memerurupakpakan an mimikrkrobobia ia ununiseiselululer ler yanyang g tertermamasusuk k dadalam lam kekelaslas Shizomycetes. Pada umumnya bakteri tersebar luas di alam. Ada yang hidup Shizomycetes. Pada umumnya bakteri tersebar luas di alam. Ada yang hidup
bebas,
bebas, bersifat bersifat saprofitsaprofitik, ik, parasit parasit atau atau patogepatogen n pada pada manusmanusia, ia, binatanbinatang g atauatau tum
tumbuhbuhan. an. Ada Ada bebbeberaerapa pa jenjenis is bakbakteri teri yanyang g berbersifat sifat fotfotosiosintetntetik. ik. Ada Ada tigtigaa bentuk dasar
bentuk dasar bakteri yaitu bakteri yaitu bentuk bulat bentuk bulat (coccus(coccus), ), batang (bacillus), dan batang (bacillus), dan melilitmelilit (spiral) (Irianto, 2007).
(spiral) (Irianto, 2007).
Mikroo
Mikroorganismrganisme e merupamerupakan kan jasad jasad berukberukuran uran mikrosmikroskopis yang kopis yang beranekberanekaa ragam bentuk dan jenisnya, punya sejumlah ciri yang perlu dipahami untuk ragam bentuk dan jenisnya, punya sejumlah ciri yang perlu dipahami untuk men
mengadgadakaakan n klaklasifiksifikasi asi dan dan ideidentifntifikasikasi. i. Ciri Ciri pokpokok ok mikmikrooroorgarganisnisme me dapdapatat dibe
dibedakdakan an daldalam am bebbeberaerapa pa katkategoegori ri yaityaitu u ciri ciri mormorfolofologi, gi, kulkulturtural, al, sussusunaunann ki
kimimia, a, memetatabobolilik, k, ananigigenenikik, , papatotogegeninitatas, s, dadan n ciciri ri ekekolologogisis. . CiCiriri-c-ciririi mik
mikrooroorgarganismnisme e melmeliputiputi i banbanyak yak hal hal yaiyaitu, tu, ukuukuranran, , strustruktuktur, r, penpengatgatur ur selsel,, bentuk
bentuk perkemperkembangabangan, n, reaksi reaksi terhadaterhadap p cat, cat, motilitmotilitas, as, dan dan susususunan nan flagella.flagella. Berbeda dengan ciri determinasi mengenai ciri morfologi ini butuh pemahaman Berbeda dengan ciri determinasi mengenai ciri morfologi ini butuh pemahaman tent
tentang ang selsel-sel -sel indindividividu u daladalam m suasuatu tu kulkultur tur mumurni. rni. TubTubuh uh mikmikrooroorgarganismnismee sa
sangngat at kekecil cil dadan n ukukururanannynya a bibisa sa didinynyataatakakan n dedengngan an mimikrokromemeterter. . SuSuatuatu mikrometer sama dengan 0,001 mm atau kira-kira 0,0004 inch (Tarigan, 1988). mikrometer sama dengan 0,001 mm atau kira-kira 0,0004 inch (Tarigan, 1988).
Pen
Pengecgecatan atan adaladalah ah pewpewarnarnaan aan mikmikrobroba-ma-mikroikroba ba dendengan gan susuatu atu cat cat (dy(dye)e) ya
yang ng memengngututamamakakan an ststruruktktur ur tertertententu tu sasaja, ja, mismisalnalnya ya babagigianan-ba-bagigian an selsel.. Mi
Mikrkroooorgrgananisisme me susulilit t didililihahat t dedengngan an mmikikroroskskop op cacahahayaya, , kakarerena na titidadak k mengabsorbsi atau membiaskan cahay (Tarigan, 1988).
mengabsorbsi atau membiaskan cahay (Tarigan, 1988).
Dalam mikrobiologi, dikenal beberapa cara pengecatan, yaitu : Dalam mikrobiologi, dikenal beberapa cara pengecatan, yaitu :
1.
1. PenPengecgecatan atan sedsederhaerhana (sna (simpimple sle staintaininging))
Hanya menggunakan 1 macam zat warna untuk meningkatkan kontras antar Hanya menggunakan 1 macam zat warna untuk meningkatkan kontras antar mikroorganisme dan sekelilingnya. Zat warna yang biasanya digunakan zat mikroorganisme dan sekelilingnya. Zat warna yang biasanya digunakan zat warna basa seperti kristal violet, biru metylen, karbol fuksin basa, safranin warna basa seperti kristal violet, biru metylen, karbol fuksin basa, safranin atau hijau malakit, kadang digunakan juga zat warna negatiev dan zat warna atau hijau malakit, kadang digunakan juga zat warna negatiev dan zat warna as
asa,. a,. PePewarwarnaanaan n inini i seserinring g digdigununakaakan n ununtutuk k memelihlihat at bebentntukuk, , ukukururanan,, penataa
penataan mikron mikroorganisorganisme.me.
2.
Pengematana jelas tentang perbedaan antara sel bakteri / bagian sel Pengematana jelas tentang perbedaan antara sel bakteri / bagian sel bakteri. Bertuju
bakteri. Bertujuan an untuuntuk k mengmengetahui bagian-bagetahui bagian-bagian sel ian sel bakteri terhadap catbakteri terhadap cat dan mengetahui bagian-bagian sel bakteri yang tidak dapat diamati dengan dan mengetahui bagian-bagian sel bakteri yang tidak dapat diamati dengan penge
pengecatan secatan sederhana derhana (Tarigan(Tarigan, 1988, 1988).).
Mikrobia tidak punya ciri anatomi yang jelas, sehingga identifikasi bakteri Mikrobia tidak punya ciri anatomi yang jelas, sehingga identifikasi bakteri didasarkan pada morfologi, sifat biakkan, dan sifat biokimia. Mikroorganise didasarkan pada morfologi, sifat biakkan, dan sifat biokimia. Mikroorganise yang akan diisolasi dapat berupa biakan murni atau populasi campuran. Bila yang akan diisolasi dapat berupa biakan murni atau populasi campuran. Bila biakan
biakan tercematercemar, r, dilakudilakukan kan pemurpemurnian nian terlebih dahulu. terlebih dahulu. Setelah didapat Setelah didapat biakanbiakan murni dapat dilakukan serangkaian uji untuk memperoleh ciri morfologi dan murni dapat dilakukan serangkaian uji untuk memperoleh ciri morfologi dan biokim
biokimia ia isolat. isolat. Setiap Setiap uji uji yang yang dilakukdilakukan an harus harus mengmenggunakagunakan n kontrokontrol l untuk untuk men
mengetgetahuahui i apaapakah kah medmedia ia serserta ta reagreagens ens yanyang g digdigunakunakan an bebenar nar dan dan tepatepat.t. Rujukan yang dipakai dalam identifikasi adalah Bergey’s Manual of Systematic Rujukan yang dipakai dalam identifikasi adalah Bergey’s Manual of Systematic Bacteriology yang didasarkan pada morfologi, sifat faali, dan sifat biokimia Bacteriology yang didasarkan pada morfologi, sifat faali, dan sifat biokimia bakteri (L
bakteri (Lay, 19ay, 1994).94).
C.
C. PROSEDUR PROSEDUR KERJAKERJA
1.
1. MMORORFOFOLOLOGI GI KOKOLOLONINI
a.
a. Morfologi Koloni Bakteri dalam Media CairMorfologi Koloni Bakteri dalam Media Cair
Alat dan Bahan Alat dan Bahan
−
− Media nutrien cair (NB) dalam tabung reaksiMedia nutrien cair (NB) dalam tabung reaksi −
− Jarum oseJarum ose −
− Isolat murni bakteri tanah sludge (hasil percobaan Acara III)Isolat murni bakteri tanah sludge (hasil percobaan Acara III)
Skema Kerja Skema Kerja
Siapkan media nutrien cair (NB) yang telah disterilkan. Siapkan media nutrien cair (NB) yang telah disterilkan.
↓ ↓
Inokulasikan secara aseptik biakan murni isolat bakteri tanah
Inokulasikan secara aseptik biakan murni isolat bakteri tanah sludge sludge dengan menggunakan ose (1-2 ose) pada media NB.
dengan menggunakan ose (1-2 ose) pada media NB.
↓ ↓
Inkubasikan pada suhu kamar selama 24-48 jam. Inkubasikan pada suhu kamar selama 24-48 jam.
↓ ↓
Amati pertumbuhan biakan bakteri pada permukaan media, kekeruhan, Amati pertumbuhan biakan bakteri pada permukaan media, kekeruhan, bau da
bau dan ada tidn ada tidaknya aknya endapaendapan. Bann. Bandingkdingkan dengan dengan koan kontrol (mentrol (media tanpdia tanpaa inokulasi bakteri).
inokulasi bakteri).
Perhatian : p
Perhatian : pada saat pengada saat pengamatan, dilaamatan, dilarang melakrang melakukan penggukan penggojoganojogan tabung!
tabung!
↓ ↓
Tentukan karakter bakteri tersebut berdasarkan kebutuhannya akan O2 Tentukan karakter bakteri tersebut berdasarkan kebutuhannya akan O2
(aerob, fakultatif anaerob, anaerob). (aerob, fakultatif anaerob, anaerob).
b.
b. Morfologi Koloni Bakteri dalam Media Agar Tegak Morfologi Koloni Bakteri dalam Media Agar Tegak
Alat dan Bahan Alat dan Bahan
−
− Media NA tegak dalam tabung reaksiMedia NA tegak dalam tabung reaksi −
− Jarum inokulasiJarum inokulasi −
Skema Kerja Skema Kerja
Siapkan medium NA tegak steril. Siapkan medium NA tegak steril.
↓ ↓
Inokulasikan secara aseptik biakan murni isolat bakteri tanah
Inokulasikan secara aseptik biakan murni isolat bakteri tanah sludge sludge dengan menggunakanjarum inokulasi secara tusukan sampai ke dalam dengan menggunakanjarum inokulasi secara tusukan sampai ke dalam
tabung. tabung.
Perhatikan :
Perhatikan : penanaman secpenanaman secaraara tusukan tidak boleh sampai dasar tusukan tidak boleh sampai dasar tabung!
tabung!
↓ ↓
Inkubasikan pada suhu kamar selama 24- 48 jam. Inkubasikan pada suhu kamar selama 24- 48 jam.
↓ ↓
Amati pertumbuhannya, merata atau tidak, pertumbuhannya baik pada Amati pertumbuhannya, merata atau tidak, pertumbuhannya baik pada bagia
bagian permun permukaan atkaan atau bagau bagian dasaian dasar, bagar, bagaimana beimana bentuk pentuk pertumburtumbuhanhan pada be
pada bekas tuskas tusukan (ukan ( filiform, filiform, echinulate, beaded, villous, rhizoid,echinulate, beaded, villous, rhizoid, arborescent
arborescent ) (lihat Jutono dkk., 1980 atau lihat alat peraga di) (lihat Jutono dkk., 1980 atau lihat alat peraga di laboratorium!). Bandingkan dengan kontrol (media tanpa inokulasi laboratorium!). Bandingkan dengan kontrol (media tanpa inokulasi
bakteri). bakteri).
c.
c. Morfologi Koloni Bakteri dalam Media Agar MiringMorfologi Koloni Bakteri dalam Media Agar Miring
Alat dan Bahan Alat dan Bahan
−
− Media NA miring dalam tabung reaksiMedia NA miring dalam tabung reaksi −
− Jarum ose / Jarum inokulasiJarum ose / Jarum inokulasi −
Skema Kerja Skema Kerja
Media NA miring steril diinokulasi secara aseptik dengan dengan biakan Media NA miring steril diinokulasi secara aseptik dengan dengan biakan
murni isolat bakteri tanah
murni isolat bakteri tanah sludge sludge menggunakan ose/jarum inokulasimenggunakan ose/jarum inokulasi secara goresan lurus.
secara goresan lurus.
↓ ↓
Inkubasi pada suhu kamar selama 24-48 jam. Inkubasi pada suhu kamar selama 24-48 jam.
↓ ↓
Amati pertumbuhan : tipis, sedang, lebat atau tidak ada, bentuk Amati pertumbuhan : tipis, sedang, lebat atau tidak ada, bentuk pertum
pertumbuhan buhan pada gpada goresan oresan (( filiform, filiform, echinulate, beechinulate, beaded, spreadinaded, spreading,g, arborescent, rhizoid, plumose)
arborescent, rhizoid, plumose), elevasi, kilat, topografi, warna, bau, dan, elevasi, kilat, topografi, warna, bau, dan konsistensinya (lihat Jutono dkk., 1980 atau lihat alat peraga di konsistensinya (lihat Jutono dkk., 1980 atau lihat alat peraga di laboratorium!). Bandingkan dengan kontrol (media tanpa inokulasi laboratorium!). Bandingkan dengan kontrol (media tanpa inokulasi
bakteri). bakteri).
d.
d. Morfologi Bakteri dalam Media Cawan AgarMorfologi Bakteri dalam Media Cawan Agar
Alat dan Bahan Alat dan Bahan
−
− Jarum oseJarum ose −
− Media NA dalam petri (cawan agar)Media NA dalam petri (cawan agar) −
− Isolat munri bakteri tanah sludge (hasil percobaan Acara III)Isolat munri bakteri tanah sludge (hasil percobaan Acara III)
Skema Kerja Skema Kerja
Inokulasikan secara aseptik 1 ose biakan murni isolat bakteri tanah Inokulasikan secara aseptik 1 ose biakan murni isolat bakteri tanah sludge
sludge ke dalam cawan agar secarake dalam cawan agar secara streak plate. streak plate. Perhatikan jalur danPerhatikan jalur dan arah goresan! (lihat kembali Acara II.4c).
arah goresan! (lihat kembali Acara II.4c).
↓ ↓
Inkubasikan secara terbalik pada suhu kamar selama 24-48 jam. Inkubasikan secara terbalik pada suhu kamar selama 24-48 jam.
↓ ↓
Perhatikan dan amati koloni-koloni terpisah yang terbentuk. Amati Perhatikan dan amati koloni-koloni terpisah yang terbentuk. Amati
pertumb
pertumbuhan uhan : pertum: pertumbuhabuhan kolon koloni di peni di permukarmukaan atau an atau di bawdi bawahah permuk
permukaan meaan media, bendia, bentuk kotuk koloni, peloni, permukarmukaan kolan koloni, eleoni, elevasi, bevasi, bentuk ntuk tepi dan bentuk struktur dalam (lihat Jutono dkk., 1980 atau lihat alat tepi dan bentuk struktur dalam (lihat Jutono dkk., 1980 atau lihat alat
peraga d
peraga di laborati laboratorium!). orium!). BandinBandingkan gkan dengadengan kontn kontrol (medrol (media tanpaia tanpa inokulasi
inokulasi bakter bakteri).i).
2.
2. MMORORFOFOLLOOGI GI SESELL
a.
a. Gerakan BakteriGerakan Bakteri
(1)
(1) Gerakan BaGerakan Bakteri dengan Mkteri dengan Metode Tetes etode Tetes Gantung / HaGantung / Hanging Dropnging Drop
Alat dan Bahan Alat dan Bahan
−
− Mikroskop cahayaMikroskop cahaya
−
− Gelas benda cekung dan gelas penutupGelas benda cekung dan gelas penutup −
− Tusuk gigiTusuk gigi −
− VaselinVaselin −
Skema Kerja Skema Kerja
Dengan menggunakan tusuk gigi, tempatkanlah 4 gumpalan vaselin Dengan menggunakan tusuk gigi, tempatkanlah 4 gumpalan vaselin
pada u
pada ujung-ujung-ujung gjung gelas penelas penutup.utup.
↓ ↓
Letakkan 1 ose isolat murni bakteri tanah
Letakkan 1 ose isolat murni bakteri tanah sludge sludge pada g pada gelas peelas penutupnutup (jika media padat,tambahkan kultur dengan air). Kemudian (jika media padat,tambahkan kultur dengan air). Kemudian tempelkan gelas penutup bervaselin pada gelas benda cekung. tempelkan gelas penutup bervaselin pada gelas benda cekung. Pastikan bahwa kultur isolat yang akan diamati tepat berada di Pastikan bahwa kultur isolat yang akan diamati tepat berada di
bagian
bagian yang yang cekung cekung dari gedari gelas bendlas benda.a.
↓ ↓
Balikkan gelas penutup pada gelas benda dengan hati-hati Balikkan gelas penutup pada gelas benda dengan hati-hati sedemikian sehingga ujung-ujung vaselin pada gelas benda sedemikian sehingga ujung-ujung vaselin pada gelas benda
berleka
berlekatan dengtan dengan baik an baik pada gpada gelas peelas penutup.nutup.
↓ ↓
Amati dengan perbesaran lemah/kuat ada tidaknya gerakan bakteri Amati dengan perbesaran lemah/kuat ada tidaknya gerakan bakteri
(hati-hati dengan adanya gerakan "brownian" (hati-hati dengan adanya gerakan "brownian"
(2)
(2) GeraGerakan Baktkan Bakteri dengaeri dengan Cara Tusun Cara Tusukankan
Alat dan Bahan Alat dan Bahan
−
− Media semisolid dengan kandungan agar 0,2–0,4 %Media semisolid dengan kandungan agar 0,2–0,4 % −
− Jarum inokulasiJarum inokulasi −
Skema Kerja Skema Kerja
Inokulasikan isolat murni bakteri tanah
Inokulasikan isolat murni bakteri tanah sludge sludge pada m pada media seedia semimi solid (0,2-0,4% agar) steril dengan menggunakan jarum inokulasi solid (0,2-0,4% agar) steril dengan menggunakan jarum inokulasi
secara tusukan. secara tusukan.
↓ ↓
Inkubasikan pada temperatur kamar selama 24-48 jam. Inkubasikan pada temperatur kamar selama 24-48 jam.
↓ ↓
Amati hasil pertumbuhan dan gambarkan. Amati ada tidaknya Amati hasil pertumbuhan dan gambarkan. Amati ada tidaknya
gerakan bakteri. gerakan bakteri.
b.
b. PenPengecgecataatan-Pn-Pengengecaecatan Batan Baktekteriri
(1)
(1)Pengecatan GramPengecatan Gram
Alat dan Bahan Alat dan Bahan
−
− Mikroskop cahayaMikroskop cahaya
−
− Crystal violet (Gram A)Crystal violet (Gram A)
−
− Larutan iodine (Gram B)Larutan iodine (Gram B)
−
− Alkohol 96% (Gram C)Alkohol 96% (Gram C)
−
− Safranin (Gram D)Safranin (Gram D)
−
− Minyak immersiMinyak immersi
−
−
− Gelas bendaGelas benda
−
− Jarum oseJarum ose
Skema Kerja Skema Kerja
Buatlah pulasan bakteri di atas objek gelas, keringkan dan fiksasi Buatlah pulasan bakteri di atas objek gelas, keringkan dan fiksasi
dengan api (lihat kembali Acara I). dengan api (lihat kembali Acara I).
↓ ↓
Teteskan cat crystal violet (Gram A) dan diamkan 30-60 detik. Teteskan cat crystal violet (Gram A) dan diamkan 30-60 detik.
↓ ↓
Buanglah sisa cat dan cuci sisanya dengan air mengalir. Buanglah sisa cat dan cuci sisanya dengan air mengalir.
↓ ↓
Teteskan larutan iodine (Gram B) dan diamkan selama 1-2 menit. Teteskan larutan iodine (Gram B) dan diamkan selama 1-2 menit.
↓ ↓
Cuci dengan air mengalir, kemudian di decolorisasi (di beri larutan Cuci dengan air mengalir, kemudian di decolorisasi (di beri larutan
pelun
peluntur) dentur) dengan alkgan alkohol (Gohol (Gram Cram C) (kira-kira ) (kira-kira 20 de20 detik, hati-htik, hati-hatiati jangan
jangan sampasampai berlebi berlebihan yang ihan yang mengmengakibatkaakibatkan kesalan kesalahan hashan hasil).il).
↓ ↓
Cuci dengan air mengalir, tambahkan larutan safranin (Gram D) Cuci dengan air mengalir, tambahkan larutan safranin (Gram D)
selama 10-20 detik. selama 10-20 detik.
↓ ↓
Cuci kembali dengan air mengalir, angin-anginkan dan amati di Cuci kembali dengan air mengalir, angin-anginkan dan amati di bawah
bawah mikrosmikroskop dkop dengan engan perbesperbesaran kuat aran kuat (100(1000x) me0x) menggunggunakannakan minyak immersi.
↓ ↓
Gambar hasil-hasil pengecatan bakteri dengan diberi keterangan Gambar hasil-hasil pengecatan bakteri dengan diberi keterangan mengenai warna sel bakteri yang menunjukkan sifat gram dan mengenai warna sel bakteri yang menunjukkan sifat gram dan
bentuk bentuk sel.sel.
(2)
(2) PengPengecaecatan Acid Fast (Ztan Acid Fast (Ziehl Neelsiehl Neelsen)en)
Alat dan Bahan Alat dan Bahan
−
− Gelas objek Gelas objek
−
− MikroskopMikroskop
−
− Cat ziehl Neelsen carbolfuchsin (ZN A)Cat ziehl Neelsen carbolfuchsin (ZN A)
−
− Peluntur (Alkohol 96%) (ZN B)Peluntur (Alkohol 96%) (ZN B)
−
− Metylen blue (ZN C)Metylen blue (ZN C)
−
− Isolat murni bakteri tanah sludge (hasil percobaan Acara III)Isolat murni bakteri tanah sludge (hasil percobaan Acara III)
Skema Kerja Skema Kerja
Buatlan pulasan bakteri, dan fiksasi di atas bunsen. Buatlan pulasan bakteri, dan fiksasi di atas bunsen.
↓ ↓
Tutupkan dengan sepotong kertas filter, tambahkan larutan Tutupkan dengan sepotong kertas filter, tambahkan larutan carbolfuchsin (ZN A), panaskan di atas bunsen dengan nyala kecil carbolfuchsin (ZN A), panaskan di atas bunsen dengan nyala kecil
(hati-hati!), diamkan selama 5-10 menit. (hati-hati!), diamkan selama 5-10 menit.
↓ ↓
Dinginkan, cuci dengan air mengalir dan angin-anginkan. Dinginkan, cuci dengan air mengalir dan angin-anginkan.
↓ ↓
Cuci dengan larutan peluntur alkohol 96% (ZN B) sambil Cuci dengan larutan peluntur alkohol 96% (ZN B) sambil
digoyang-goyangkan sampai seluruh pulasan tak nampak. goyangkan sampai seluruh pulasan tak nampak.
↓ ↓
Cuci dengan air mengalir, keringkan. Cuci dengan air mengalir, keringkan.
↓ ↓
Bubuhkan dengan cat penutup metylen biru (ZN C) selama 20-30 Bubuhkan dengan cat penutup metylen biru (ZN C) selama 20-30
detik. detik.
↓ ↓
Cuci, keringkan dan amati dengan perbesaran kuat (1000x) Cuci, keringkan dan amati dengan perbesaran kuat (1000x)
menggunakan minyak immersi. menggunakan minyak immersi.
↓ ↓
Gambar hasil-hasil pengamatan. Beri keterangan mengenai bentuk Gambar hasil-hasil pengamatan. Beri keterangan mengenai bentuk
sel, warna dan reaksi pengecatan. sel, warna dan reaksi pengecatan.
(3)
(3)Pengecatan SporaPengecatan Spora
Alat dan Bahan Alat dan Bahan
−
− Malachitte green 5%Malachitte green 5%
−
− SafraninSafranin
−
− MikroskopMikroskop
−
− Minyak immersiMinyak immersi
−
−
− Gelas bendaGelas benda
−
− Jarum oseJarum ose
Skema Kerja Pengecatan Spora metode Schaefler dan Fulton Skema Kerja Pengecatan Spora metode Schaefler dan Fulton
Buatlah pulasan bakteri dan fiksasi di atas bunsen (Acara I). Buatlah pulasan bakteri dan fiksasi di atas bunsen (Acara I).
↓ ↓
Tetesi dengan Malachite green berlebihan dan biarkan selama 1 Tetesi dengan Malachite green berlebihan dan biarkan selama 1 menit. Panasi dengan cara melalukannya di atas nyala lampu bunsen menit. Panasi dengan cara melalukannya di atas nyala lampu bunsen
sampai menguap selama ½ menit. sampai menguap selama ½ menit.
↓ ↓
Cuci dengan air mengalir selama ½ menit dan keringanginkan. Cuci dengan air mengalir selama ½ menit dan keringanginkan.
↓ ↓
Tambahkan cat safranin selama 5 menit. Tambahkan cat safranin selama 5 menit.
↓ ↓
Cuci, keringanginkan dan amati dengan mikroskop perbesaran kuat Cuci, keringanginkan dan amati dengan mikroskop perbesaran kuat
(1000x) dengan minyak imersi. (1000x) dengan minyak imersi.
↓ ↓
Gambar hasil-hasil pengamatan : bentuk sel dan letak spora (sentral, Gambar hasil-hasil pengamatan : bentuk sel dan letak spora (sentral,
terminal atau sub terminal) terminal atau sub terminal)
Skema Kerja Pengecatan Spora metode Bartholomew dan Mittwer Skema Kerja Pengecatan Spora metode Bartholomew dan Mittwer
Buatlah pulasan bakteri dan fiksasi di atas bunsen (Acara I). Buatlah pulasan bakteri dan fiksasi di atas bunsen (Acara I).
↓ ↓
Tetesi dengan Malachite green selama 10 menit (jangan dipanasi!). Tetesi dengan Malachite green selama 10 menit (jangan dipanasi!).
↓ ↓
Cuci dengan air mengalir selama 10 detik dan keringanginkan. Cuci dengan air mengalir selama 10 detik dan keringanginkan.
↓ ↓
Tambahkan cat safranin selama 5-10 detik. Tambahkan cat safranin selama 5-10 detik.
↓ ↓
Cuci dan amati dengan mikroskop perbesaran kuat (1000x). Cuci dan amati dengan mikroskop perbesaran kuat (1000x).
↓ ↓
Gambar hasil-hasil pengamatan : bentuk sel dan letak spora (sentral, Gambar hasil-hasil pengamatan : bentuk sel dan letak spora (sentral,
terminal atau sub terminal) terminal atau sub terminal)