• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASANANGGOTA KOPERASI X

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASANANGGOTA KOPERASI X"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEPUASANANGGOTA KOPERASI X

Endang Tri Pujiastuti

Jurusan Majemen – Fakultas Ekonomi

ABSTRAK

Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi kepuasan, diantaranya yang berkaitan dengan kualitas pelayanan, kualitas produk, managerial serta tingkat pencapaian Sisa Hasil Usaha (SHU) dan pembagian SHU, demikian halnya dengan Koperasi X. Untuk mengetahui lebih lanjut apakah koperasi X mampu memberikan kepuasan terhadap anggotanya, maka dalam penelitian ini bertujuan mengkaji faktor-faktor yang paling dominan mempengaruhi kepuasan anggota Koperasi X.

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis faktor, dengan jumlah sampel 139 orang dan data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Hasil analisis faktor menggambarkan bahwa seluruh variabel yang diteliti mengelompok menjadi 4 faktor yaitu manajerial, kinerja, kualitas pelayanan, kualitas produk. Faktor yang paling dominan mempengaruhi kepuasan anggota koperasi adalah faktor manajerial dengan nilai engginevalue sebesar 8,509 terdiri dari faktor pengendalian, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan kesan kualitas. Oleh karena itu disarankan agar manajemen Koperasi X melakukan sosialisasi terhadap program kegiatan terkait dengan kegiatan koperasi sebagai perwujutan dan peningkatan pelaksanaan fungsi manajerial dan peningkatan kualitas pelayanan dengan menambah sarana dan prasarana terutama peralatan dan media komunikasi yang memadai agar informasi atas produk dapat meningkatkan permintaan efektif anggota sehingga tingkat pencapaian SHU yang diharapkan anggota tercapai.

Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk, Manajerial, Kinerja, Kepuasan

1 PENDAHULUAN

Kata koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation, cooperative, atau bahasa Latin coopere, atau dalam bahasa Belanda cooperatie, cooperatieve, yang artinya bekerja bersama-sama, atau kerja sama, atau usaha bersama atau yang bersifat kerja sama. Menurut UU No 17 Tahun 2012, Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, untuk dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.

(3)

Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan didasarkan atas kepentingan bersama sebagai pelaku ekonomi. Melalui koperasi, para anggota ikut aktif memperbaiki kehidupannya dan kehidupan masyarakat. Dalam usahanya, koperasi akan lebih menekankan pada pelayanan terhadap kepentingan anggota, baik sebagai produsen maupun konsumen. Kegiatan koperasi akan lebih banyak dilakukan kepada anggota dibandingkan dengan pihak luar, maka anggota dalam koperasi bertindak sebagai pemilik sekaligus pelanggan. Oleh karena itu tujuan utama koperasi adalah mengembangkan kesejahteraan anggota, namun manfaat yang diterima anggota lebih diutamakan dari pada laba. Meskipun demikian harus diusahakan agar koperasi tidak rugi.

Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan peran atau partisipasi aktif anggota dalam kegiatan ekonomi koperasi, karena keberlangsungan koperasi tidak terlepas dari peran dan keberadaan anggota baik sebagai produsen maupun konsumen. Sebagai konsumen anggota koperasi merupakan pihak eksternal yang menentukan keberhasilan suatu usaha, sehingga anggota koperasi harus diperhatikan oleh pengurus koperasi. Salah satu faktor yang perlu mendapat perhatian adalah kepuasan anggota.

Kepuasan menurut Kotler (2003 : 138) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesan terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan menurut Budiarto dan Dolly (2001: 12-17) “Ada tiga tingkat kepuasan pelanggan yaitu, pelanggan sangat puas, pelanggan puas dan pelanggan tidak puas” yaitu pelanggan sangat puas jika layanan yang diterima dari layanan yang diharapkan, pelanggan puas jika layanan yag diterima sama dengan layanan yang diharapkan dan pelanggan tidak puas jika layanan yang diterima tidak sebagus layanan yang diharapkan. Dengan demikian koperasi akan berhasil dalam kegiatan usaha dan mampu memberikan kepuasan kepada konsumen dalam hal ini anggota koperasi adalah kemampuan manajemen koperasi dalam memberikan pelayanan yang bermutu, kualitas managerial dan produk atau jasa yang ada. Hal ini dikarenakan pelanggan selalu mencari nilai yang dianggap paling tinggi dari beberapa produk atau jasa yang ada. Seperti yang dikemukakan Tjiptono (2005:43) bahwa ”Hanya perusahaan yang benar-benar berkualitas saja yang mampu bersaing dalam pasar global” . Untuk memenangkan persaingan perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada konsumen atau nasabah, misalnya dengan memberikan atau menawarkan produk bermutu tinggi dan berkualitas, harga lebih murah, penyerahan produk lebih cepat, dan pelayanan lebih baik dari pada pesaingnya. Demikian halnya badan usaha koperasi harus selalu berusaha menawarkan dan

(4)

mengembangkan produknya agar konsumen menjadi pelanggan setia dan tidak beralih ke produk atau badan usaha lain.

Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi kepuasan. Faktor-faktor tersebut dapat dikategorikan ke dalam tiga kategori yaitu faktor-faktor yang berkaitan dengan (1) kualitas pelayanan (2) kualitas produk dan (3) faktor-faktor yang berhubungan dengan managerial. Menurut Kotler (2004 : 23) “Kualitas pelayanan merupakan bentuk penilaian konsumen terhadap tingkat pelayanan yang diterima (perceived service) dengan tingkat pelayanan yang diharapkan (expected service)”. Apabila pelayanan yang diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Kepuasan yang telah terbentuk dapat mendorong konsumen melakukan pembelian ulang dan nantinya akan menjadi pelanggan setia.

Sedangkan menurut (Kotler, 2004 : 51) terdapat lima determinan kualitas pelayanan yaitu (1) kepercayaan atau kehandalan (reliability), (2) daya tanggap (responsiveness), (3) keyakinan (assurance), (4) empati (empaty), (5) berwujud (tangibles). Sedangkan kualitas produk menurut Kotler dan Amrstrong (2010 : 229 – 230 ) menyatakan bahwa kualitas produk adalah karakteristik sebuah produk atau jasa yang memberikan kemampuan untuk mencukupi kebutuhan pelanggan. Disamping itu bila ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya, harus dapat mengerti aspek–aspek dimensi yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual dengan produk pesaing. Dimensi kualitas produk tersebut meliputi (1) kinerja (performance), (2) daya tahan (durability), (3) kesesuaian (conformance), (4) fitur (features), (5) reliabilitas (reliability), (6) estetika (aesthetics), (7) kesan kualitas (perceived quality).

Oleh karena itu koperasi harus selalu memperhatikan kualitas pelayanan dan produk, dalam usaha mempertahankan konsumen untuk melakukan pembelian ulang dan nantinya akan menjadi pelanggan setia perlu pula memperhatikan kualitas atau kemampuan manajerial dalam pengelolaan koperasi. Kemampuan manajerial dalam mengurus koperasi diperlukan untuk mencapai keberhasilan dalam mencapai tujuannya. Faktor kemampuan manajerial sangat penting dan menentukan, karena faktor tersebut berkaitan dengan aktivitas pokok suatu organisasi yaitu

(5)

memimpin organisasi yang bersangkutan dalam usahanya mencapai tujuan sebagaimana yang dikemukakan oleh Siagian (2006 : 36), bahwa kemampuan manajerial adalah suatu kemampuan pimpinan untuk menggunakan sumber daya (manusia dan bukan manusia), dan alat-alat sehingga penggunaannya berjalan efisien, ekonomis dan efektif, sangat menentukan bagi suksesnya pencapaian tujuan organisasi yang telah ditentukan. Sedangkan menurut Flippo dalam Hasibuan (2010:11) kemampuan manajerial dalam menjalankan fungsi-fungsi meliputi (1) perencanaan (planning), (2) pengorganisasian (organizing), (3) pengarahan (directing), dan pengendalian (controlling)

Disamping faktor kualitas pelayanan, kualitas produk dan faktor-faktor yang berhubungan managerial, kepuasan anggota koperasi dapat dipengaruhi juga oleh tingkat pencapaian untuk SHU dan pembagian SHU sebagai bagian dari hasil aktivitas koperasi dalam menjalankan kegiatan usahanya.

Hal-hal tersebut terjadi pula pada Koperasi X dimana kepuasan anggota dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya faktor kualitas pelayatnan, kualitas produk dan manjerial termasi tingkat capaain SHU dan pembangian SHU yang saat ini sedang menghadapi permasalahan antara lain menurunya jumlah anggota satu tahun terakhir dari 2013 sampai 2014 sebesar 4 % dan keterbatasan modal yang mengharuskan melaksanakan kewajiban dana talangan pada pihak ketiga yang menyebabkan dana untuk SHU tidak dapat dibagikan pada tahun 2014, sulitnya mendapatkan anggota yang bersedia dijadikan pengurus dan keterbatasan pengetahuan dalam bidang majerial pengelolaan koperasi serta kurangnya partisipasi anggota koperasi untuk membeli produk perdagangan yang disediakan toko koperasi. Oleh karena itu perlu dikaji lebih lanjut apakah koperasi X mampu memberikan kepuasan kepada anggota nya dengan menganalisis faktor-faktor apakah yang paling dominan mempengaruhi kepuasan anggota Koperasi X.

2 METODE PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah anggota koperasi sebanyak 214 orang. Sedangkan sampel ditentukan dengan mengunakan rumus slovin, maka jumlah sampel sebanyak 139 orang. Sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling

(6)

Data terdiri dari data perimer dan sekundair. Data primer diperoleh dengan alat pengumpulan data berupa kuesioner yang dibagikan kepada responden. Dari data tersebut ditransformasikan menjadi skala interval agar dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut dengan menggunakan skala dengan gradasi sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju dengan skor 4,3,2,1. Sedangkan untuk mengukur kualitas data dari instrumen yang dugunakan dilakukan uji validitas dan uji reabilitas.

Data sekunder diperoleh dari studi dokumentasi dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data pendukung serta buku referensi, makalah, dan hasil penelitian yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, buku AD (Anggaran Dasar) dan ART (Anggaran Ruma Tangga) serta Laporan Tahunan Koperasi X Tahun Anggaran 2013.

Metode analisis data untuk menguji fenomena kuantitatif menggunakan program SPSS Statistics 20 dan dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan metode : analisa data (uji validitas) dan analisis faktor (Factor Analysis)

3 HASIL DAN PEMBAHASAN.

Koperasi X merupakan koperasi berbadan hukum yang merupakan Koperasi Karyawan sebuah institusi. Kegiatan usaha terdiri dari unit usaha simpan pinjam baik dalam bentuk uang maupuan barang, kegiatan usaha kerjasama berupa rental mobil, pengadaan jasa cleaning service dan jasa pemelihaan taman. Kegiatan usaha lain adalah perdagangan berupa penyewaan kios kantin dan tempat fotocopy dengan ruang terbuka serta unit usaha toko sebanyak 2 (dua) toko namun yang masih beroperasi hanya 1 (satu) toko. Usaha perdagangan lainnya adalah pengadaan ATK (Alat Tulis Kantor), pengadaan toga wisuda untuk wisudawan dan jaket almamater. Pengurus Koperasi X terdiri dari : Rapat Umum anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi, sedangkan pengurus koperasi terdiri dari ketua, sekretaris, bendara dan ketua bidang unit usaha disamping itu untuk kepentingan koperasi diangkat dewan pembina dan penasehat.

3.1 ANALISIS DESKRPTIF

Hasil analisa deskriptif berdasarkan profil responden menggambarkan bahwa anggota koperasi X didominasi oleh anggota berusia dalam rentang 41 – 50 tahun sebanyak 48,20 %, berpendidikan sarjana sebesar 61,15 % dengan tingkat pendapatan dalam rentang 2,1 – 4 juta

(7)

per bulan. Dengan demikian anggota koperasi merupakan anggota dalam kategori usia produktif dengan sifat permintaannya efektif.

Hasil analisa deskriptif terhadap persepsi responden pada 18 variabel yang dijadikan indikator menunjukan bahwa :

1. Responden memberikan penilaian mengarah pada angka 3 atau setuju terhadap pernyataan yang berkaitan dengan tingkat kepercayaan atau keandalan (reliability), keyakinan (assurance), empati (empaty), kinerja (performance), daya tahan (durability), kesesuaian (conformance), fitur (features), reliabilitas (reliability), estetika (aesthetics) artinya pelayanan kegiatan koperasi dilaksanakan dengan tepat dan konsisten, sopan danpeduli, sabar dan perhatian. Demikian pula produk yang dijual merupakan produk sebagai pemenuhan kebutuhan, memperhatikan tingkat daya tahan (umur produk) , karakteristik produksnya memberikan keterkaitan anggota dengan produk yang dijual serta dilihat dari tampak, rasa, bau dan bentuk memberikan daya tarik untuk membeli.

2. Responden memberikan penilaian mengarah pada angka 2 artinya tidak setuju terhadap pernyataan yang berkaitan dengan daya tanggap (responsiveness), berwujud (tangibles), kesan kualitas (perceived quality), perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), pengendalian (controlling), tingkat pencapaian SHU, pembagian SHU artinya pelayanan kegiatan koperasi tidak dilaksanakan dengan cepat dan tanggap serta dalam memberikan pelayanan tidak dilengkapi dengan sarana prasarana, peralatan dan media komunikasi yang memadai, demikian pula dalam pemberian infromasi atas produk termasuk harga, merek, reputasi dan asal produk tidak disampaikan kepada anggota. Disamping itu dalam melaksanakan fungsi perencanaan, pengorganisasian , pengarahan, pengendalian terhadap seluruh kegiatan koperasi tidak diinformasikan kepada anggota koperasi, demikian pula tingkat pencapaian hasil SHU dan pembagian SHU tidah sesuai dengan harapan anggota.

Sedangkan untuk mengetahui faktor-faktor yang paling dominan mempengaruhi kepuasan anggota Koperasi X menggunakan alat analisis factor (Factor Analysis) dengan bantuan program SPSS release 20.00 yang hasilnya dapat dijelaskan sebagai berikut :

(8)

1. Hasil Uji validitas dan reabilitas dengan menggunakan Pearson Correlation, dilakukan berdasarkan jawaban responden dari setiap item instrumen berupa pernyataan, kemudian dilakukan tabulasi data, dinyatakan valid jika nilai R hitung di atas 0.16. Signifikansi model dinyatakan signifikan jika nilai alpha dibawah < 0,05 menunjukkan secara keseluruhan 100 % responden menjawab tiap pertanyaan. Hasil uji validitas menjelaskan bahwa seluruh variabel dalam kategori valid artinya variabel yang digunakan sudah benar dan analisis data selanjutnya dapat dilakukan.

2. Hasil Uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) and Bartlett’s pada tabel 1 menunjukkan bahwa nilai KMO sebesar 0,878 dengan tingkat signifikansi 0,000 dibawah nilai alpha 0,5 (0,000 < 0,5) dengan derajad keabsaan 153 dan nilai korelasi antar variable independen melalui uji anti-image matrices pada tabel 2 > 0,5 menunjukkan bahwa seluruh variabel dan sampel yang digunakan dapat dilanjutkan untuk dianalisis dengan menggunakan analisis factor

Tabel 1. KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .873

Bartlett's Test of Sphericity

Approx. Chi-Square 1684.395

df 153

Sig. .000

Data diolah Juli 2014

Tabel 2.Anti-Image Matrices

(1) Kepercayaan atau Kehandalan (Reliability) : 0,884 > 0,5 (2) Daya Tanggap (Responsiveness) : 0,852 >

0,5 (3) Keyakinan (Assurance) : 0,888 > 0,5 (4) Empati (Empaty) : 0,799 > 0,5 (5) Berwujud (Tangibles) : 0,924 > 0,5 (6) Kinerja (Performance) : 0,850 > 0,5 (7) Daya Tahan (Durability) : 0,684 >

0,5 (8) Kesesuaian (Conformance) : 0,747 > 0,5 (9) Fitur (Features) : 0,893 > 0,5 (10) Reliabilitas (Reliability) : 0,923 > 0,5 (11) Estetika (Aesthetics) : 0,851 > 0,5 (12) Kesan kualitas (Perceived quality) : 0,932 > 0,5 (13) Perencanaan (Planning) : 0,992

(9)

> 0,5

(14) Pengorganisasian (Organizing) : 0,912 > 0,5 (15) Pengarahan (Directing) : 0,895 > 0,5 (16) Pengendalian (Controlling) : 0,865 > 0,5 (17) Tingkat pencapaian SHU : 0,888

> 0,5

(18) Pembagian SHU : 0,893 > 0,5

Data diolah Juli 2014

3. Hasil uji Communalities pada tabel 3 menunjukkan bahwa nilai faktor yang menjelaskan varian variabel yang ada seluruhnya adalah positif dan diatas 0,5 (50 %) artinya seluruh variabel akan membentuk beberapa faktor. Disamping itu hasil extraction dari masing-masing varian menjelaskan prosentase faktor yang terbentuk.

Tabel 3. Communalities

Initial Extraction Kepercayaan atau Kehandalan (Reliability) 1.000 .750

Daya Tanggap (Responsiveness) 1.000 .808

Keyakinan (Assurance) 1.000 .656

Empati (Empaty) 1.000 .738

Berwujud (Tangibles) 1.000 .695

Kinerja (Performance) 1.000 .697

Daya Tahan (Durability) 1.000 .787

Kesesuaian (Conformance) 1.000 .642

Fitur (Features) 1.000 .623

Reliabilitas (Reliability) 1.000 .679

Estetika (Aesthetics) 1.000 .614

Kesan kualitas (Perceived quality) 1.000 .640

Perencanaan (Planning) 1.000 .723

Pengorganisasian (Organizing) 1.000 .729

Pengarahan (Directing) 1.000 .773

Pengendalian (Controlling) 1.000 .750

Tingkat Pencapaian SHU 1.000 .716

(10)

Extraction Method: Principal Component Analysis Data diolah Juli 2014

4. Hasil uji Total Variance Explained pada tabel 4 menunjukkan nilai masing-masing variabel yang dianalisis yaitu 18 komponen variabel membentuk factor yang dijelaskan dengan dua pendekatan, yaitu Initial Eigenvalues dan Extraction sum of Squared Loading. Pada Initial Eigenvalues menunjukkan seberapa besar pengaruh suatu variabel terhadap pembentukan karakter sebuat matriks. Sedangkan pada Extraction Sums of Squared Loading menunjukkan jumlah varian yang diperoleh dan pada hasil output ada 4 (empat) varian. Karena 4 (empat) varian pada eigen value diatas 1 (satu), maka hasil analisis mengelompokan 18 varian menjadi 4 varian. Hasil SPPS Statistic 20 nilai Eigenvalues dan Rotation Sums of Squared Loading adalah sebagai berikut :

Tabel 4.Nilai Eigenvalues dan Rotation Sums of Squared Loading Initial Eigenvalues Rotation Sums of Squared

Loadings

8.509 7.519

1.787 2.251

1.336 1.754

1.112 1.220

Extraction Method: Principal Component Analysis Data diolah Juli 2014

5. Hasil uji Scree Plots pada gambar 1 menjelaskan 4 garis yang memiliki kemiringan yang berbeda atau nilainya lebih besar dari 1. Dari 18 variabel pada Scree Plots menunjukkan bahwa terdapat 4 (empat) faktor yang nilai eigen value diatas 1 (satu) dan selebihnya berada dibawah 1 (satu), hal ini terlihat dengan semakin mendatarnya garis pada component number.

6. Hasil uji melalui Component Matrix pada tabel 5 menunjukkan nilai korelasi antara suatu variabel dengan faktor yang terbentuk tidak beraturan dalam membentuk

(11)

kelompok, sehingga sulit untuk di jelaskan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian selanjutnya dengan menggunakan rotated component matrix.

Gambar 1.Scree Plot

7. Hasil uji Rotated Component Matrix pada tabel 6 menunjukkan hasil dari proses rotasi dengan distribusi variabel yang lebih jelas dan nyata yaitu dari 18 variabel mengelompok berdasarkan nilai tertinggi yang terbagi dalam 4 (empat) faktor. Faktor 1 terdiri dari variabel pengendalian (controlling), perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing) dan kesan kualitas (perceived quality). Faktor 2 terdiri dari tingkat pencapaian SHU, pembagian SHU, berwujud (tangibles), kinerja (performance) dan reabiltas (reliability). Faktor 3 terdiri dari daya tanggap (responsiveness), kepercayaan (relisbility), empati (empaty) dan keyakinan (assurance). Faktor 4 terdiri dari daya tahan (durability), kesesuaian (conformance), estetika (asthetics) dan fitur (features).

8. Hasil uji Component Plot in Rotated Space pada gambar 2 menunjukkan bahwa semua variabel berada juah dari titik 0,5. Hal ini menunjukkan bahwa keempat kelompok faktor

(12)

yaitu faktor 1, 2, 3 dan 4 membentuk suatu kelompok menjadi satu satuan yang artinya bahwa semua variabel tersebut relevan untuk mempengaruhi variabel kepuasan.

10. Hasil Uji Component Transformation Matrix pada tabel 7 menjelaskan bahwa terdapat 3 faktor yang mempunyai korelasi positif dan 1 faktor yang mempunyai nilai negative. Faktor yang mempunyai nilai positif dari factor 3 dengan tingkat korelasi 0,860 artinya mempunyai hubungan yang sangat kuat, factor 1 dengan nilai korelasi 0,568 artinya mempunyai hubungan yang cukup kuat dan factor 4 dengan nilai korelasi 0,150 artinya mempunyai hubungan yang kurang kuat. Sedangkan factor 2 mempunyai nilai korelasi negative sebesar – 0,099 hal ini bukan berarti tidak

Tabel 5 Component Matrixa

Component 1 2 3 4 Pengarahan (Directing) .817 -.229 -.128 .191 Pengendalian (Controlling) .769 -.124 -.152 .347 Reliabilitas (Reliability) .753 .215 -.112 -.232 Perencanaan (Planning) .753 -.177 -.160 .315 Berwujud (Tangibles) .752 -.046 .024 -.357 Pengorganisasian (Organizing) .742 -.281 -.232 .211 Pembagian SHU .727 -.246 -.124 -.346 Fitur (Features) .707 .282 -.131 -.164 Keyakinan (Assurance) .704 -.103 .366 .123

Tingkat Pencapaian SHU .691 -.225 -.225 -.371 Kesan Kualitas (Perceived quality) .688 -.344 -.130 .175 Kepercayaan atau Kehandalan

(Reliability) .673 -.110 .507 -.164

Daya Tanggap (Responsiveness) .670 -.103 .568 -.163

Kinerja (Performance) .654 .347 -.274 -.271

Empati (Empaty) .638 .063 .490 .293

Estetika (Aesthetics) .630 .307 -.247 .247

Daya Tahan (Durability) .485 .727 .010 .151

Kesesuaian (Conformance) .394 .686 .115 .060 Data diolah Juli 2014

(13)

memiliki korelasi antar variable namun lebih disebabkan karena adanya jawaban reaponden yang berbeda-beda.

Data diolah Juli 2014

Gambar 2.Component Plot Ratated Space

Tabel 6.Rotated Component Matrixa

Component 1 2 3 4 Pengendalian (Controlling) .777 .194 .229 .237 Perencanaan (Planning) .771 .219 .221 .177 Pengorganisasian (Organizing) .767 .327 .169 .066 Pengarahan (Directing) .744 .344 .288 .133

Kesan Kualitas (Perceived quality) .700 .302 .243 -.023

Tingkat Pencapaian SHU .363 .748 .157 .006

Pembagian SHU .371 .719 .264 -.001

Berwujud (Tangibles) .252 .674 .380 .180

Kinerja (Performance) .204 .609 .022 .533

Reliabilitas (Reliability) .279 .593 .225 .446

Fitur (Features) .273 .514 .178 .502

(14)

Kepercayaan atau Kehandalan (Reliability) .171 .338 .773 .095

Empati (Empaty) .365 -.050 .710 .313

Keyakinan (Assurance) .409 .173 .656 .166

Daya tahan (Durability) .109 .063 .136 .868

Kesesuaian (Conformance) -.023 .058 .193 .775

Estetika (Aesthetics) .505 .185 .028 .568

Data diolah Juli 2014.

Tabel 7.Component Transformation Matrix

Component 1 2 3 4

1 .609 .529 .460 .372

2 -.375 -.099 -.128 .913

3 -.358 -.310 .879 -.058

4 .600 -.784 -.021 .158

Data diolah Juli 2014

3.2 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN ANGGOTA KOPERASI

Setelah dilakukan analisis faktor dengan proses faktoring , maka faktor-faktor yang dijadikan variabel untuk dianalisis sebagai faktor yang mempengaruhi kepuasan anggota direduksi menjadi 4 (empat) faktor yaitu faktor 1, Faktor 2, faktor 3, dan faktor 4. Penamaan keempat faktor tersebut tergantung pada nama-nama varabel yang mengelompok menjadi satu kelompok. Pemberian nama kelompok sangat subyektif dan tidak ada ketentuan atau acuan yang baku mengenai pemberian nama kelompok. Oleh karena itu dalam pemberian nama kelompok masing-masing faktor disesuaikan dengan faktor-faktor yang terbentuk yang dapat dideskripsikan kedalam 4 penamaan faktor yaitu : Faktor 1 sebagai faktor kemampuan manajerial, faktor 2 sebagai faktor kinerja, faktor 3 sebagai faktor kualitas pelayanan dan faktor 4 sebagai kualitas produk yang dapat dijelaskan melalui tabel 8. sebagai berikut :

Tabel 8 menjelaskan penamaan masing-masing faktor berikut komponen variabel yang membentuk kelompok dan tingkat pengaruhnya terhadap kepuasan anggota koperasi yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

(15)

1) Faktor 1 sebagai faktor manajerial dengan eigen value sebesar 8,509, terdiri dari beberapa variabel dengan loading factor yaitu faktor pengendalian (controlling) 0,777, perencanaan (planning) 0,771, pengorganisasian (organizing) 0,767, pengarahan (directing) 0,744 dan kesan kualitas (perceived quality) 0,700. Makna hasil analisa tersebut menjelaskan bahwa kepuasan anggota koperasi sangat dipengaruhi faktor yang sifatnya mengarah pada kemampuan manajemen koperasi dalam dalam mengelola aktivitas atau kegiatan koperasi.

2) Faktor 2 sebagai faktor kinerja dengan eigen value sebesar 1,787 terdiri dari beberapa variabel dengan loading factor yaitu tingkat pencapaian SHU 0,748, pembagian SHU 0,719, berwujud (tangibles) 0,674, kinerja (performance) 0,609, reliabilitas (reliability) 0,593, fitur (features) 0,514. Makna hasil analisa tersebut menjelaskan bahwa kepuasan anggota koperasi dipengaruhi oleh faktor yang sifatnya mengarah pada hasil kinerja manajemen koperasi dalam mengelola aktivitas atau kegiatan koperasi.

3) Faktor 3 sebagai kualitas pelayanan dengan eigen value sebesar 1,336 terdiri dari beberapa variable dengan loading factor yaitu daya tanggap (responsiveness) 0,824, kepercayaan atau kehandalan (reliability) 0,773, empati (empaty) 0,710, keyakinan (assurance) 0,656. Makna hasil analisa tersebut menjelaskan bahwa kepuasan anggota koperasi dipengaruhi oleh faktor yang sifatnya pemberian pelayanan terhadap pelayanan terhadap anggota koperasi dalam memenuhi kebutuhan yang disediakan oleh koperasi.

4) Faktor 4 sebagai kualitas produk dengan eigen value sebesar 1,112 terdiri dari beberapa variable dengan loading factor yaitu daya tahan (durability) 0,868, kesesuaian (conformance) 0,775, dan estetika (aesthetics) 0,568. Makna hasil analisa tersebut menjelaskan bahwa kepuasan anggota koperasi dipengaruhi oleh faktor yang sifatnya berkaitan dengan kualitas barang yang ditawarkan koperasi.

(16)

Tabel 8 Pembentukan Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan anggota koperasi

No Komponen Variabel Penamaan

Faktor Eigen Value Loading Factor 1 Pengendalian (Controlling) Faktor 1 Manajerial 8,509 0,777 2 Perencanaan (Planning) 0,771 3 Pengorganisasian (Organizing) 0,767 4 Pengarahan (Directing) 0,744

5 Kesan kualitas (Perceived quality) 0,700

6 Tingkat Pencapaian SHU

Faktor 2 Kinerja 1,787 0,748 7 Pembagian SHU 0,719 8 Berwujud (Tangibles) 0,674 9 Kinerja (Performance) 0,609 10 Reliabilitas (Reliability) 0,593 11 Fitur (Features) 0,514

12 Daya Tanggap (Responsiveness)

Faktor 3 Kualitas Pelayanan 1,336 0,824 13 Kepercayaan/Kehandalan (Reliability) 0,773 14 Empati (Empaty) 0,710 15 Keyakinan (Assurance) 0,656

16 Daya tahan (Durability) Faktor 4 Kualitas

1,112

0,868

(17)

18 Estetika (Aesthetics) Produk 0,568

Data diolah juli 2014

4 KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis factor, maka dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa seluruh variabel yang diteliti sebanyak 18 variabel yang dijadikan indikator kepuasan terbentuk 4 (empat) faktor inti dengan penamaan : Faktor 1 (Manajerial), Faktor 2 (Kinerja), Faktor 3 (Kualitas Pelayan) dan Faktor 4 (Kualitas Produk). Sedangkan faktor yang paling dominan mempengaruhi kepuasan anggota koperasi adalah faktor 4 (Manajerial) dengan nilai engginevalue sebesar 8,509 terdiri dari faktor pengendalian (controlling), perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing) dan kesan kualitas (perceived quality).

4.2 SARAN

Berdasarkan hasil analisis, maka saran yang dapat diberikan peneliti untuk pengurus koperasi X yaitu perlunya melakukan konsolidasi dalam pengurusan koperasi dan mengadakan sosialisasi terhadap program kegiatan dalam pengaturan dan pelaksanaan terkait dengan kegiatan koperasi dan setiap kebijakan yang akan ditetapkan serta telah ditetapkan disosialikan kepada anggota sebagai perwujutan dan peningkatan pelaksanaan fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), pengendalian (controlling).

Disamping itu untuk meningkatkan pencapaian SHU, diperlukan peningkatan pelayanan yang cepat dan tanggap dan menambah sarana prasarana, peralatan dan media komunikasi yang memadai agar anggota koperasi mendapatkan pelayanan dan infromasi atas produk termasuk

(18)

harga, merek, reputasi dan asal produk sebagai usaha meningkatkan permintaan efektif dari anggota koperasi.

5 DAFTAR PUSTAKA

Gomes, Faustino Cardoso, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi Offset, Yogyakarta. Handoko, Hani, 2000, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta, BPFE,

UGM

Hasibuan, Malayu, 2006,. Manajemen Sumber daya manusia. PT. Bumi Akasara. Jakarta . Hendar & Kusnadi, 2005, Ekonomi Koperasi, Lembaga Penerbit FEUI

Kotler, Philip and Gary Amstrong, 2010, Principles of Marketing, New Jerssey, Person Education, Inc.

Miner, John B,2000, Organization Behavior Performent and Productivity, Random Univercity House, Inc

Nitisemito, Alex. S.2002. Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia), Ghalia Indonesia, Jakarta.

Robert L. Malthis, John H. Jackson, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta

Santoso, Singgih. Seri Solusi Bisnis Berbasis TI: Menggunakan SPSS untuk Statistik Multivariat. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2006.

Saydam Gouzali,2005, Manjemen Sumber Daya Manusia : Suatu Pendekatan Mikro, Edisi Ketiga, BPFE

Sondang P Siagian, 2006, Fungsi-Fungsi Manajerial, Cetakan Ketiga, Bumi Aksara

Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan keduabelas. Penerbit Alfabeta. Bandung Sukardi, Endang Tri Pujiastuti, (2013), Analisis Faktor-Faktor Yang Menjadi Acuan Siswa

SLTA Dalam memilih Perguruan Tinggi Swasta (Studi 10 SLTA) Di Jakarta Timur, Laporan Hasil Penelitian, Fakultas Ekonomi , Universitas Darma Persada.

Tjiptono, Fandy, 2005, Pemasaran Jasa, Edisi Pertama, Banyumedia Publishing, Malang.

Veithzal Rivai, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, Jakarta: Grafindo. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian

www.kajianpustaka.com/2013/06/koperasi.html

(19)

Gambar

Tabel 1. KMO and Bartlett's Test
Tabel 3. Communalities
Tabel 4.Nilai Eigenvalues dan Rotation Sums of Squared Loading  Initial Eigenvalues  Rotation Sums of Squared
Gambar 1.Scree Plot
+4

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini yaitu; (1) menghasilkan komik yang memiliki karakteristik berbasis desain grafis, dan berisi materi Besaran dan Satuan SMP kelas VII SMP, dan

[r]

Sedangkan pada opsi put Eropa, writer juga dapat mengalami kerugian jika yang terjadi pada saat maturity time adalah strike price lebih besar dibanding harga

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Oleh karena itu bagi lembaga pendidikan yang mengembangkan pendidikan vokasi tidak perlu minder dan kemudian mengubah menjadi pendidikan akademik, karena akan

Selain dari beberapa karya di atas, Fazlur Rahman pernah menulis artikel yang berjudul “Iqbal in Modern Muslim Thoght” Rahman mencoba melakukan survei terhadap

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

The cost of land under development consists of the cost of land for development, direct and indirect real estate development costs and capitalized borrowing