• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS YURIDIS TENTANG PEMBUATAN SURAT KETERANGAN AHLI WARIS BAGI PERKAWINAN POLIGAMI OLEH PEJABAT YANG BERWENANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS YURIDIS TENTANG PEMBUATAN SURAT KETERANGAN AHLI WARIS BAGI PERKAWINAN POLIGAMI OLEH PEJABAT YANG BERWENANG"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS YURIDIS TENTANG PEMBUATAN SURAT

KETERANGAN AHLI WARIS BAGI PERKAWINAN POLIGAMI

OLEH PEJABAT YANG BERWENANG

(Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama Medan Nomor

314/Pdt.G/2014/PA.Mdn)

T E S I S

Oleh

CAHAYA HASANAH

137011034/MKn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)
(3)

ANALISIS YURIDIS TENTANG PEMBUATAN SURAT

KETERANGAN AHLI WARIS BAGI PERKAWINAN POLIGAMI

OLEH PEJABAT YANG BERWENANG

(Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama Medan Nomor

314/Pdt.G/2014/PA.Mdn)

T E S I S

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada

Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

Oleh

CAHAYA HASANAH

137011034

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(4)
(5)
(6)
(7)

ABSTRAK

Seorang ahli waris tidak dapat dengan langsung secara otomatis dapat menguasai dan melakukan balik nama harta warisan yang menjadi haknya dengan meninggalnya pewaris, melainkan untuk dapat melakukan tindakan hukum terhadap apa yang telah menjadi haknya tersebut harus dilengkapi dengan adanya surat keterangan ahli waris (SKAW) yang isinya menerangkan tentang siapa saja ahli waris dari pewaris. Ahli waris adalah orang yang pada saat meninggal dunia mempunyai hubungan darah atau hubungan perkawinan dengan pewaris, beragama Islam dan tidak terhalang karena hukum untuk menjadi ahli waris. SKAW merupakan salah satu dokumen yang menjadi referensi dalam melakukan pembagian warisan. SKAW pembuatannya disesuaikan dengan kewenangan pejabat yang membuat, disesuaikan pula dengan penggolongan penduduk yang berlaku bagi WNI yang bersangkutan. SKAW yang dibuat dibawah tangan dan disahkan Lurah-Camat dibuat tanpa adanya penelitian sama sekali sehingga tidak diketahui secara pasti, berapa sebenarnya jumlah ahli waris, sebab surat yang dibuat berpedoman pada kartu keluarga. Dalam penelitian ini permasalahannya adalah siapa yang memiliki kompetensi untuk membuat SKAW yang berpoligami menurut ketentuan yang berlaku, bagaimana tanggung jawab pejabat yang berwenang membuat SKAW pada perkawinan poligami bila terjadi sengketa atas surat yang dikeluarkannya dan bagaimana pertimbangan hukum Hakim Pengadilan Agama dalam memutuskan perkara Nomor 314/Pdt.G/2014/PA. Mdn.

Penelitian ini bersifat deskriptif analitis artinya hasil penelitian ini berusaha memberikan gambaran secara menyeluruh tentang suatu keadaan atau gejala yang diteliti. Sehingga penelitian memberikan gambaran secara rinci, sistematis, dan menyeluruh mengenai pembuatan SKAW. Sumber data diperolah melalui wawancara dengan informan yang berkompeten.

Hasil Penelitian ini menunjukkan, pembuatan SKAW belum ada satu pengaturan khusus karena pembuatan SKAW masih berdasarkan tiga penggolongan.Tanggung jawab pejabat yang berwenang membuat SKAW bila terjadi sengketa dibedakan menjadi tiga: pertama secara administrasi negara yaitu dengan cara merevisi atau membatalkan surat keterangan tersebut, kedua secara perdata yaitu apabila dapat dibuktikan terdapat unsur merugikan orang lain, ketiga secara pidana yaitu apabila terbukti ada unsur menyuruh menempatkan keterangan palsu kedalam sesuatu akta otentik. Sedangkan Pengadilan Agama berwenang memeriksa, memutuskan dan menyelesaikan perkara orang yang beragama Islam apabila terjadi sengketa waris. Disarankan kepada pemerintah dalam pembuatan SKAW sebaiknya menetapkan kewenangan kepada satu instansi saja, selain itu ahli waris harus menjamin bahwa tidak ada ahli waris lain selain orang-orang yang namanya disebutkan dalam surat keterangan (pernyataan) waris, serta menjamin tidak pernah ada wasiat yang belum dijalankan.Sebaiknya Surat Keterangan Ahli Waris dibuat oleh Pengadilan Agama, berupa putusan hakim dan penetapan. Hal ini lebih memberikan kekuatan hukum sebagai alat bukti yang sempurna sebab di pengadilan ahli waris disumpah sebelum memberikan keterangan.

Kata Kunci: Surat Keterangan Ahli Waris, Poligami, Pejabat Yang Berwenang

(8)
(9)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohiim. Assalamu’alaikum wr.wb.

Segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan kasih sayangNya kepada penulis. Shalawat serta Salam senantiasa kita hadiahkan ke haribaan junjungan kita Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di hari kiamat kelak. Karena berkat rahmat dan hidayah Allah-lah penulis dapat menyelesaikan tesis ini, yang berjudul:

“ANALISIS YURIDIS TENTANG PEMBUATAN SURAT KETERANGAN

AHLI WARIS BAGI PERKAWINAN POLIGAMI OLEH PEJABAT YANG BERWENANG (Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama Medan Nomor 314/Pdt.G/2014/PA.Mdn)”

Penulisan Tesis ini merupakan syarat yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan studi di Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Terima kasih yang mendalam saya ucapkan kepada Bapak Prof. H.M. Hasballah Thaib, MA, PhD selaku Ketua Komisi Pembimbing dan Bapak Dr. H. Syahril Sofyan, SH, MKn serta Ibu Dr Utary Maharani Barus, SH, M.Hum, masing-masing selaku anggota Komisi Pembimbing yang telah memberikan masukan dan bimbingan kepada penulis selama penulisan tesis ini dan tidak lupa penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang mendalam kepada Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, dan Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, M.Hum, keduanya selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan saran, kritikan pengarahan serta masukan kepada penulis dalam penulisan tesis ini

(10)

Selanjutnya ucapan terima kasih tak terhingga penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Prof. Subhilhar, Ph.D. Selaku Rektor Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 4. Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, SH, CN, M.Hum selaku Sekretaris Program

Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 5. Para Dosen Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara yang telah mengajar dan memberikan banyak pengetahuan dan ilmu kepada penulis.

6. Para Pegawai/karyawan Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis selama ini.

7. Seluruh sahabat dan teman-teman penulis angkatan tahun 2013 Grup A yang tidak dapat di sebut satu persatu.

Secara khusus penulis menghaturkan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada suami tercinta, Rudianto Surbakti, SP dan anak-anak tersayang, Syafirah Aulia Surbakti dan Muhammad Zhafran Hafizh Surbakti, Almarhum kedua orang tua saya H. Martua Nasution dan Hj. Jernih Sihombing, adik-adik penulis Okbah Ibrahim, SH dan Akbar Ibrahim, SSn, khususnya kepada kakanda notaris Cahaya

(11)

Masita, SH, MKn dan keluarga di Bukit Tinggi atas segala dukungan baik do’a, moril dan materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan Pendidikan di Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Penulis berharap tesis ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak terutama kepada mahasiswa dan kalangan praktisi hukum yang mengembangkan ilmu hukum khususnya dalam ilmu kenotariatan. Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran, kritikan dan masukan dari para pembaca guna perbaikan dikemudian hari. Medan, Agustus 2015 Hormat Penulis, Cahaya Hasanah v

(12)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Cahaya Hasanah

2. Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 12 Desember 1972

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Status : Menikah

5. Agama : Islam

6. Alamat : Jl. Pintu Air IV, Gang Kolam Jaka Lk. X

Kwala Bekala – Medan Johor Medan (20143)

II. KELUARGA

1. Suami : Rudianto Surbakti, SP

2. Anak : 1. Syafirah Auliani Br Surbakti,

2. Muhammad Zhafran Hafizh Surbakti

III. PENDIDIKAN

1. SD : SD Al Washliyah Medan Tamat Tahun 1985

2. SMP : SMP Tunas Kartika 2 Medan Tamat Tahun

1988

3. SMA : SMAN 11 Medan Tamat Tahun 1991

4. Strata I : Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sumatera

Utara Tamat Tahun 1996

3. Strara I : Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Graha

Kirana Medan Tamat Tahun 2012

4. Strata II : Magister Kenotariatan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara (2013 – 2015)

(13)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR ISTILAH ... x

DAFTAR SINGKATAN ... xii

I. PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 13 C. Tujuan Penelitian ... 14 D. Manfaat Penelitian ... 14 E. Keaslian Penelitian... 15

F. Kerangka Teori dan Konsepsi ... 17

1. Kerangka Teori ... 17

2. Konsepsi ... 20

G. Metode Penelitian ... 21

1. Sifat Penelitian dan Metode Pendekatan ... 22

2. Sumber Data ... 23

3. Tekhnik dan Alat Pengumpulan Data ... 24

(14)

4. Analisis Data ... 25

II. PEJABAT YANG BERKOMPETENSI UNTUK MEMBUAT SURAT KETERANGAN AHLI WARIS YANG BERPOLIGAMI MENURUT KETENTUAN YANG BERLAKU ... 27

A. Perkawinan Poligami Dalam Hukum Perkawinan Islam ... 27

1. Pengertian Perkawinan ... 27

2. Rukun Dan Syarat Sah Perkawinan ... 36

3. Pengertian Poligami ... 39

4. Syarat-Syarat Poligami ... 43

5. Poligami Dalam UU Nomor 1 Tahun 1974 Tentang ……..…. Perkawinan ... 45

B. Pihak Yang Berwenang Membuat Surat Keterangan Ahli Waris (SKAW) Bagi Perkawinan Poligami ... 49

1. Pengertian Surat Keterangan Ahli Waris ( SKAW ) Dan Fungsi Surat Keterangan Ahli Waris ... 49

2. Pembuatan Surat Keterangan Ahli Waris (SKAW) ... 55

a. Pejabat Yang Berwenang Menerbitkan Surat Keterangan Ahli Waris (SKAW) Gagi Perkawinan Poligami ... 55

b. Prosedur Pembuatan Surat Keterangan Ahli Waris (SKAW) Bagi Perkawinan Poligami ... 59

III. TANGGUNG JAWAB PEJABAT YANG BERWENANG MEMBUAT SURAT KETERANGAN AHLI WARIS (SKAW) BILA TERJADI SENGKETA ATAS SURAT YANG DIKELUARKANNYA……… 63

A. Sengketa Yang Ditimbulkan Atas Terbitnya Surat Keterangan Ahli Waris (SKAW) Pada Perkawinan Poligami Yang Dibuat Oleh Pejabat Yang Berwenang ... 63 B. Tanggung Jawab Pejabat Yang Berwenang Dalam Membuat

(15)

Surat Keterangan Ahli Waris (SKAW) ... 64

1. Pengertian Tanggung Jawab Dalam Hukum ... 64

a. Pertanggungjawaban Dalam Hukum Administrasi Negara ... 64

b. Konsep Tanggung Jawab Dalam Hukum Islam ... 66

2. Bentuk-Bentuk Tanggung Jawab ... 68

3. Tanggung Jawab Pejabat Yang Membuat Surat Keterangan Ahli Waris Jika Terjadi Sengketa Pada Perkawinan Poligami ... 70

IV. PERTIMBANGAN HUKUM HAKIM PENGADILAN AGAMA DALAM MEMUTUSKAN PERKARA NOMOR : 314/Pdt.G/2014/PA.Mdn ... 76

A. Kasus Posisi ... 76

B. Analisis Pertimbangan Hukum Hakim Pengadilan Agama Dalam Memutuskan Perkara Nomor : ... 314/Pdt.G/2014/PA.Mdn ... 98

V KESIMPULAN DAN SARAN ... 102

A. Kesimpulan ... 102

B. Saran ... 104

DAFTAR PUSTAKA ... 106

(16)

DAFTAR ISTILAH

Administratif : Yang berhubungan dengan ketata usahaan

(administrasi); sesuai dengan tata usaha

Aqdun nikah : Perjanjian perkawinan atau aqad perkawinan

Beschiking : Perbuatan hukum 16ublic yang bersegi satu

dilakukan oleh alat-alat pemerintah berdasarkan kekuasaan istimewa.

Conservatoir beslag : Sita jaminan

Doktrinal : Suatu bentuk tindakan mengharuskan/memaksakan

bahwa suatu kasus harus diyakini dan dibenarkan seperti apa yang disampaikan

Eksepsi : Suatu sanggahan atau tangkisan

Eksplisit : Penyampaian bahasa secara langsung, biasanya

jelas makna maupun artinya

Fasakh : Jatuhnya talaq oleh keputusan Hakim atas dasar

pengaduan istri

Fatwa : Keputusan/Penetapan; Penjelasan (jawaban) dari

para ulama (fukaha)

Human Nature : Sifat manusia

In concreto : Hukum dalam bentuk putusan atau ketetapan

hakim, hukum dalam kenyataan

Ijab Kabul : Ucapan dari orang tua atau wali dari mempelai

wanita untuk menikahkan putrinya kepada sang calon mempelai pria

Itsbat : Penyungguhan, penetapan, penentuan

Konfrontatif : Sebuah konflik antara dua belah pihak

Konvensi : Gugatan awal yang dilakukan oleh penggugat

kepada tergugat

(17)

Legal standing : Hak untuk mengajukan gugatan atau permohonan di depan pengadilan

Library Research : Studi Kepustakaan

Limitatif : Bersifat membatasi

Menafikan : Menolak, menampik, mengingakari,menyangkal

Miitsaaqan Ghaliizan : Perjanjian yang kokoh

Mustahaq : Orang yang berhak

Mutatis – mutandis : Perubahan yang penting telah dilakuan

Nazageling : Pemateraian kembali

Niet onvankelijk verklaard : Gugatan tidak dapat diterima

Nash-nash yang sharih : Peraturan-peraturan yang jelas

Perkara a quo : Perkara tersebut, perkara yang sedang di

perselisihkan

Perspektif : Sudut pandang

Rekonvensi : Gugatan balasan

Syiqaq : Pertengkaran

Terminologi : Ilmu tentang istilah

Verklaring van erfrecht : Surat keterangan hak waris

(18)

DAFTAR SINGKATAN

ABRI : Angkatan Bersenjata Republik Indonesia

BHP : Balai Harta Peninggalan

BW : Burgerlijk Wetboek

KUHP : Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

KHI : Kompilasi Hukum Islam

PMNA : Peraturan Menteri Negara Agraria

PNS : Pegawai Negeri Sipil

PP : Peraturan Pemerintah

Q : Qur’an

SKAW : Surat Keterangan Ahli Waris

SKHW : Surat Keterangan Hak Waris

SKW : Surat Keterangan Waris

UU : Undang-Undang

WNI : Warga Negara Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan Nomor i '13g/POKJA - ULP/KANWW|||/2016, tanggal 19 Agustus 2016 kami selaku Kelompok Keia Layanan Pengadaan untuk e -

Bachelor in Elementary Education - Major in General Education (2015) Our Lady of Perpetual Succor College (OLPSC).. Concepcion,

Bila dalam waktu tersebut tidak ada sanggahan dari peserta lelang, maka keputusan ini dinyatakan sah dan tidak dapat diganggu gugat.. Demikian pengumuman ini di sampaikan,

- Rendered 200 hours as volunteer teacher in the community - Attended various seminars and trainings for education students - With expertise in lesson planning and creating

[r]

Pada prinsipnya, pemupukan dilakukan secara berimbang, sesuai kebutuhan tanaman dengan mempertimbangkan kemampuan tanah menyediakan hara secara alami,

Setelah mengalami beberapa kali pembelahan ditemukan stadium morula yang berongga, dimana sel-sel pada kutub anima akan lebih besar dari pada sel-sel pada

Yayuk Kalbariyanto pada ibu hamil usia kehamilan 27 – 40 minggu pada tanggal 15 Desember 2013 untuk melakukan pengambilan data TFU di buku pemeriksaan pasien