• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISTIK ARANG AKTIF TEMPURUNG BIJI NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum Linn) DAN APLIKASINYA SEBAGAI ADSORBEN MINYAK NYAMPLUNG SANTIYO WIBOWO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KARAKTERISTIK ARANG AKTIF TEMPURUNG BIJI NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum Linn) DAN APLIKASINYA SEBAGAI ADSORBEN MINYAK NYAMPLUNG SANTIYO WIBOWO"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

   

KARAKTERISTIK ARANG AKTIF TEMPURUNG BIJI

NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum Linn) DAN

APLIKASINYA SEBAGAI ADSORBEN MINYAK NYAMPLUNG

SANTIYO WIBOWO

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

(2)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul Karakteristik Arang Aktif Tempurung Biji Nyamplung (Calophyllum inophyllum Linn) dan Aplikasinya Sebagai Adsorben Minyak Nyamplung adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan. Semua sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.

Bogor, Agustus 2009

Santiyo Wibowo

(3)

ABSTRACT

SANTIYO WIBOWO. The Properties of Activated Carbons from Nyamplung Shell (Calophyllum inophyllum Linn) as Adsorbent of Nyamplung Oil. Under direction of WASRIN SYAFII and GUSTAN PARI

The waste of nyamplung shell could be converted to be activated carbons as gaseous and liquid adsorbent. Nyamplung shell was carbonized into charcoal, then activated by using 0%, 5% and 10% H3PO4 at two temperatures (700 and 800oC) and two duration (60 and 120 minutes). The nyamplung shell, charcoal and activated carbons structure were analized by using infrared spectrometer, X-ray difractometer (XRD), scaning electron microscope (SEM), and GCMS Pyrolisis. The quality of charcoal and activated carbons were tested by using SNI 01-1682-1996 and SNI 06-3703-1995. The optimum activated carbons was applied as adsorbent for purification of nyamplung oil at four levels; 5, 10, 15, 20% and 0% (control). The result showed that carbonization and activation caused alteration of functional group, pore opening, chemical reduction, and increasing of cristalinity degree of the charcoal and activated carbons. The optimum condition to produced activated carbons were soaking in H3PO4 10% at temperature 700 oC for 120 minutes. The better treatment for purification of nyamplung oil was by using 20% activated carbons.

(4)

RINGKASAN

SANTIYO WIBOWO. Karakteristik Arang Aktif Tempurung Biji Nyamplung (Calophyllum inophyllum Linn) dan Aplikasinya Sebagai Adsorben Minyak Nyamplung. Dibimbing oleh WASRIN SYAFII dan GUSTAN PARI.

Arang aktif merupakan salah satu bahan yang diperlukan industri dalam proses poduksi, baik industri pangan maupun non pangan. Arang aktif digunakan sebagai bahan penjerap (adsorbsi) untuk menghilangkan bau, gas beracun, dan warna, atau sebagai bahan penyaring/penjenih air, pemurni dan pemucat, misalnya pada industri pemurnian gula, gas, minyak dan lemak, minuman, pengolahan pulp, pupuk, kimia, dan farmasi.

Tempurung nyamplung merupakan limbah dari pengusahaan minyak biji nyamplung yang belum digali pemanfaatannya. Salah satu kemungkinan pemanfaatannya adalah dikonversi menjadi arang aktif yang akan diaplikasikan pada penjernihan minyak nyamplung. Saat ini minyak nyamplung hanya dimanfaatkan sebagai bahan campuran pembuatan batik dan batu bata atau sebagai bahan bakar alternatif. Di pihak lain minyak nyamplung mempunyai potensi sebagai bahan obat dan kosmetik. Untuk memperoleh minyak yang berkualitas baik terutama sebagai bahan obat dan kosmetik, minyak perlu dimurnikan terlebih dahulu. Pemurnian bertujuan untuk menghilangkan rasa, bau, warna, kotoran, dan memperpanjang umur simpan. Salah satu cara pemurnian minyak adalah menggunakan bahan penyerap arang aktif.

Pada penelitian ini dilakukan pengkajian yang bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik arang aktif tempurung biji nyamplung, mendapatkan kondisi yang optimal dalam pembuatan arang aktif tempurung biji nyamplung, dan mengetahui pengaruh arang aktif terhadap sifat fisiko-kimia minyak nyamplung.

Tempurung biji nyamplung dikarbonisasi pada suhu 500 oC selama 5 jam. Arang yang dihasilkan kemudian diberi perlakuan perendaman dengan 0, 5 dan 10% H3PO4, selanjutnya diaktivasi pada suhu 700 dan 800 oC, selama 60 dan 120 menit. Analisis pola struktur dilakukan terhadap tempurung, arang dan arang aktif menggunakan FTIR, XRD, SEM, EDX dan GCMS Pyrolisis. Mutu arang diuji dengan SNI 01-1682-1996 dan arang aktif diuji dengan SNI 06-3703-1995. Kondisi optimal pembuatan arang aktif dihitung menggunakan index bilangan iod. Selanjutnya diaplikasikan dalam pemurnian minyak nyamplung dengan konsentrasi 0, 5, 10, 15 dan 20%.

(5)

Hasil analisis pola struktur menunjukkan terjadinya perubahan pola pada tempurung, arang dan arang aktif nyamplung. Ini dilihat dari perubahan gugus fungsi, derajat kristalinitas, penampakan permukaan, perubahan unsur dan senyawa kimia.

Kondisi optimal untuk memproduksi arang aktif tempurung nyamplung dihasilkan pada proses menggunakan aktivator H3PO4 10%, suhu aktivasi 700 oC dan lama aktivasi 120 menit. Arang aktif tersebut sudah memenuhi persyaratan SNI 06-3703-1995. Penggunaan arang aktif tempurung biji nyamplung berpengaruh nyata terhadap kadar air, bilangan asam, bilangan iod, bilangan peroksida dan kejernihan minyak nyamplung tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap bilangan penyabunan dan iod. Arang aktif sebesar 20% memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya karena menghasilkan minyak dengan kadar air, bilangan asam, peroksida terendah, kejernihan tertinggi, dan meningkatkan pH minyak.

(6)

© Hak cipta milik IPB tahun 2009 Hak cipta dilindungi Undang-undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber.

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah.

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar pihak IPB.

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.

(7)

KARAKTERISTIK ARANG AKTIF TEMPURUNG BIJI

NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum Linn) DAN

APLIKASINYA SEBAGAI ADSORBEN MINYAK NYAMPLUNG

SANTIYO WIBOWO

Tesis

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Science

pada Mayor Ilmu Teknologi Hasil Hutan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

(8)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Tesis : Karakteristik Arang Aktif Tempurung Biji Nyamplung (Calophyllum inophyllum Linn) dan Aplikasinya Sebagai Adsorben Minyak Nyamplung

Nama : Santiyo Wibowo NRP : E251070084

Disetujui Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Wasrin Syafii, M.Agr Dr. Gustan Pari, M.Si, APU

Ketua Anggota

Diketahui:

Kordinator Mayor Dekan Sekolah Pascasarjana Ilmu Teknologi Hasil Hutan

Dr. Ir. Dede Hermawan, M.Sc Prof.Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS

(9)

   

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT, atas Rahmat dan Ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesakan karya ilmiah berjudul Karakteristik Arang Aktif Tempurung Biji Nyamplung (Calophyllum inophyllum Linn) dan Aplikasinya Sebagai Adsorben Minyak Nyamplung yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Mayor Ilmu Teknologi Hasil Hutan, Departemen Hasil Hutan, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Selama persiapan dan pelaksaaan penelitian sampai selesainya karya ilmiah ini, penulis banyak memperoleh bantuan dan sumbangan pemikiran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih dengan setulus hati dan penghargaan kepada :

− Prof. Dr. Ir. Wasrin Syafii, M.Agr selaku Ketua Komisi Pembimbing, − Dr. Gustan Pari, M.Si, APU selaku Anggota Komisi Pembimbing. − Ir. Deded Syarif Nawawi, M.Sc atas kesediaanya selaku dosen penguji,

− Ketua dan Sekretaris Program Mayor Ilmu Teknologi Hasil Hutan, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

− Kepala Balai Penelitian Kehutanan Aek Nauli.

− Kepala Pusat Penelitian Hasil Hutan, Ketua Kelompok Peneliti Pengolahan Kimia dan Energi Hasil Hutan dan Kepala Laboratorium Terpadu Puslitbang Hasil Hutan Bogor yang telah memberikan ijin dan penggunaan fasilitas laboratorium. − Seluruh Laboran di Lab. Pengolahan Kimia dan Energi Hasil Hutan Bogor. − Rekan-rekan Research School Angkatan 2007 atas bantuan dan kebersamaannya. − Kepada orang tua (Sanly Suratman dan Ratna Komala Sari), mertua (Gafar BA

dan Djanewar), istri tercinta (Rozza Tri Kwatrina) dan buah hati tersayang (Nurul Afiyah dan Alya Zahra Nazifah).

− Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas bantuan doa dan materi yang diberikan.

Akhir kata semoga karya tulis ini bermanfaat bagi ilmu pengetahuan.

Bogor, Agustus 2009

(10)

   

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Teluk Betung pada tanggal 24 Agustus 1973 sebagai anak pertama dari pasangan Sanly Suratman dan Ratna Komala Sari.

Penulis menamatkan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 2 Teladan, Rawa Laut, Bandar Lampung pada tahun 1986, Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 2 Tanjung Karang, Lampung pada tahun 1989 dan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 2 Tanjung Karang, Lampung pada tahun 1992. Pada tahun 1992, penulis diterima sebagai mahasiswa di Fakultas Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Lampung dan berhasil memperoleh gelar Sarjana pada tahun 1997.

Pada tahun 1998, penulis diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil di Departemen Kehutanan. Pada tahun 2007, penulis mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di Pascasarjana IPB pada program mayor Ilmu Teknologi Hasil Hutan.

Penulis menikah dengan Rozza Tri Kwatrina, S.Si dan dikaruniai oleh ALLAH SWT dua orang putri bernama Nurul Afiyah dan Alya Zahra Nazifah.

Referensi

Dokumen terkait

6. Jika 27 gram Al direaksikan dengan 24 gram S, maka berdasarkan hukum Proust, pernyataan berikut yang benar adalah.. Jika dalam senyawa kalsium oksida terdapat 4 gram Ca

yakin bahwa kata kerja advanced advanced pada jawaban B sudah sesuai untuk pada jawaban B sudah sesuai untuk mengisi kalimat di mengisi kalimat di atas maka Anda tidak perlu lagi

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumtif terjadi pada partisipan karena pemberian uang saku dari orang tua yang dapat dibelikan sesuatu

Pada evaluasi struktur model level dua dengan koefisien acak diperoleh hanya variabel penjelas S 1 (pendidikan guru kelas) berpengaruh signifikan terhadap β 0jk

Adapun penulisan tugas akhir yang berjudul “ GASIFIKASI LIMBAH KAYU MERAWAN SEBAGAI GAS BAKAR PADA MOTOR BAKAR EMPAT TAK “ merupakan persyaratan untuk mendapatkan

Isoterm adsorpsi Rodamin B oleh humin hasil isolasi dari tanah hutan damar Baturraden mengikuti persamaan isoterm adsorpsi Langmuir dengan kapasitas penyerapan 39,5257

Berbeda dengan penelitian tersebut, penelitian yang dilakukan oleh Penulis akan difokuskan untuk membahas strategi pemenuhan kebutuhan hidup serta etos kerja para penambang

Hanya ada beberapa lokasi saja yang menunjukkan grafik puncak spektrum yang agak tajam, yaitu pada BL 10 (Desa Bantaian) pada sekitar titik tengah Pulau Belitung sedikit