7
LANDASAN TEORI
2.1 Unified Modeling Language (UML)
UML digunakan untuk menggambarkan perancangan awal dari sistem yang akan dibangun. UML memiliki banyak jenis permodelan, tetapi hanya beberapa yang digunakan saja yang akan dibahas.
Menurut Booch (2005), UML merupakan suatu bahasa. Suatu bahasa terdiri dari kata-kata, dan memiliki aturan untuk menggabungkan kata-kata tersebut, sehingga tercipta komunikasi. Sebuah permodelan bahasa adalah suatu bahasa dimana kata-kata dan aturannya berfokus pada penggambaran sistem secara konseptual dan fisik. Sebuah permodelan bahasa seperti UML telah menjadi bahasa standar untuk merencanakan suatu aplikasi.
Hasil dari permodelan tadi adalah pengertian dari suatu sistem. Satu model saja tidak cukup untuk menggambarkan sistem secara keseluruhan, maka dibutuhkan banyak model yang berhubungan satu dengan yang lainnya untuk memberikan pengertian pada dasar dari sistem. Keuntungan UML
•Sebagai bahasa pemodelan yang general-purpose, difokuskan pada pokok himpunan konsep yang dapat dipakai bersama dan menggunakan pengetahuan bersama dengan mekanisme perluasan.
•Sebagai bahasa pemodelan yang mudah diaplikasikan, dapat diaplikasikan untuk bermacam tipe sistem (software dan non-software), domain dan metode atau proses.
• Sebagai bahasa pemodelan standar industri, bukan merupakan bahasa yang tertutup atau satu-satunya, tapi bersifat terbuka dan sepenuhnya dapat diperluas. Komponen UML
UML mempunyai dua tipe diagram, struktural dan behavioural. Struktural diagram menggambarkan bagian statik dari sistem. Behavioural diagram menggambarkan bagian dinamik dari sistem. Behavioural digram diklasifikasikan lebih lanjut ke dalam interaksi dan state diagram.
1. Struktural
Class diagram menggambarkan hubungan antar objek.
Use case diagram digunakan untuk mengorganisasikan use case dan
behaviours.
Component..diagram..adalah..komponen..dan..hubungan.yang.mengilus-
trasikan implementasi sistem.
Deployment diagram adalah konfigurasi waktu kerja dari node dan objek
yang memiliki node.
2. Behavioural
Statechart diagram menunjukkan urutan kondisi dari objek yang
mengalami interaksi beserta respon dan tindakannya.
Sequence diagram menggambarkan waktu urutan message dan object
lifeline.
Collaboration diagram menggambarkan urutan message dan organisasi
Activity diagram menggambarkan arus kerja dari aktifitas, difokuskan pada operasi yang dilewatkan antar objek.
Pada penelitian dan pengembangan aplikasi sistem pakar ini, tipe UML yang digunakan adalah :
•Use Case Model
Menurut Booch (2005), suatu use case diagram menampilkan sekumpulan use case dan aktor (pelaku) dan hubungan diantara use case dan aktor tersebut. Use case diagram digunakan untuk penggambaran use case statik dari suatu sistem. Use case diagram penting dalam mengatur dan memodelkan kelakuan dari suatu sistem.
Use case menjelaskan apa yang dilakukan sistem (atau subsistem) tetapi tidak tidak menspesifikasikan cara kerjanya. Flow of event digunakan untuk menspesifikasikan kelakuan dari use case. Flow of event menjelaskan use case dalam bentuk tulisan dengan sejelas-jelasnya, diantaranya bagaimana, kapan use case dimulai dan berakhir, ketika use case berinteraksi dengan aktor, obyek apa yang digunakan, alur dasar dan alur alternatif.
Gambar 2.1 Notasi Use Case Diagram (Simonn Bennet, Steve Marcob dan Ray Farmer :2006, p146)
•Sequence Diagram
Menurut Booch (2005), suatu sequence diagram adalah suatu diagram interaksi yang menekankan pada pengaturan waktu dari pesan-pesan. Diagram ini menampilkan sekumpulan peran dan pesan-pesan yang dikirim dan diterima oleh instansi yang memegang peranan tersebut. Sequence diagram menangkap objek dan class yang terlibat dalam skenario dan urut-urutan pesan yang ditukar antara objek diperlukan untuk melaksanakan fungsionalitas skenario. Sequence diagram berasosiasi dengan use case selama proses pengembangan. Dalam Unified Model Language (UML), objek dalam sequence diagram digambar dengan segiempat yang berisi nama objek yang diberi garis bawah. Objek dapat diberi nama dengan tiga cara : (nama objek), (nama objek dan class) atau (hanya nama class (anonymous object)). Berikut notasi sequence diagram seperti terlihat pada gambar dibawah ini :
• Class Diagram
Menurut Booch (2005), class diagram menunjukan sekumpulan kelas, antarmuka, dan kerjasama serta hubungannya. Class diagram digunakan untuk memodelkan perancangan statik dari gambaran sistem. Biasanya meliputi permodelan vocabulary dari sistem, permodelan kerjasama, atau permodelan skema.
Class diagram dapat digunakan untuk membangun sistem yang dapat dieksekusi melalui teknik forward and reverse, selain untuk penggambaran, penspesifikasian, dan pendokumentasian struktur model.
Class Diagram terdiri dari:
a) Nama Class. b) Atribut.
c) Operasi/Method.
Tabel 2.1 Class Diagram (Wahono, R.S, 2003)
Atribut dan Operasi/method dapat memiliki tiga sifat berikut:
• Public, dapat dipanggil oleh class apa saja.
Nama Class
Atribut
• Protected, hanya dapat dipanggil atau diakses oleh class yang bersangkutan dan class turunannya.
• Private, hanya dapat dipanggil oleh dirinya sendiri (tidak dapat diakses dari luar
class yang bersangkutan). Hubungan antar class
1. Asosiasi, yaitu hubungan yang bersifat statis dalam class. Asosiasi menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain atau class yang harus mengenal adanya class lain.
2. Agregasi, merupakan hubungan antara satu object dengan object lainnya dimana object satu dengan object lainnya sebenarnya terpisah namun disatukan, sehingga tidak terjadi kebergantungan (Object lain bisa ada walau object penampungnya tidak ada).
3. Pewarisan, yaitu hubungan hirarki antar class. Class dapat diturunkan dari class lain dan mewarisi semua atribut dan metode class asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.
4. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (messaging) uang di-passing dari satu class kepada class lain.
2.2 Inteligensia Semu
2.2.1 Definisi Inteligensia Semu
Inteligensia Semu atau dalam bahasa inggrisnya Artificial Intelligence merupakan cabang dari ilmu komputer, yang memiliki tujuan untuk membuat
komputer dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang manusia lakukan. Didefinisikan di dalam Oxford Dictionaries sebagai “the performance by computer system of tasks normally requring human intelligence.” – kinerja dari sistem komputer untuk mengerjakan tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia. Terdapat definisi – definisi lain tentang intelegensia semu, antara lain : a) Ilmu yang mempelajari cara membuat komputer dapat bertindak dan memiliki
kecerdasan seperti manusia (Turban, 1992:3)
2.2.2 Lingkup Inteligensia Semu
Lingkup utama dalam inteligensia semu menurut Giarratano dan Riley (2005:5) adalah :
a) Sistem Pakar (Expert Systems). Komputer digunakan sebagai suatu sarana untuk menyimpan pengetahuan dari para pakar untuk dapat digunakan dikemudian hari sebagai suatu sistem yang akan berguna bagi pengguna. Dengan demikian komputer akan memiliki keahlian untuk menyelesaikan permasalahan dangan menggunakan dan meniru keahlian yang dimiliki oleh pakar yang telah disimpan.
b) Pengolahan Bahasa Alami (Natural Language Processing). Dengan pengolahan bahasa alami ini diharapakan pengguna dapat berkomunikasi dengan komputer menggunakan bahasa yang digunakan oleh pengguna sehari-hari.
c) Pengenalan Ucapan (Speech). Melalui pengenalan ucapan diharapkan manusia dapat berkomunikasi dengan komputer dengan menggunakan suara.
d) Robotika (Robotics). Dengan robotika dan sistem sensori membuat komputermenjadi suatu sistem yang dapat meniru pergerakan dari manusia.
e) Computer Vision. Mencoba untuk dapat menginterpretasikan gambar atau
obyek-obyek yang terlihat melalui komputer.
f) Artificial Neural-Networks. Komputer dapat digunakan sebagai tutor yang
dapat melatih dan mengajar kepada manusia atau pengguna.
g) Theorem Proving. Metode lain untuk memverifikasi pada spesifikasi
formal pada sistem model.
Gambar 2.3 Lingkup Inteligensia Semu 2.2.3 Keuntungan Inteligensia semu
Menurut Turban dan Frenzel (1992:9) keuntungan-keuntungan dari inteligensia semu ialah :
1. Inteligensia semu bersifat permanen. Inteligensia semua tidak akan berubah selama sistem komputer dan program tersebut tidak dirubah.
2. Inteligensia semu lebih mudah disebarkan dan diduplikasi. Mentransfer pengetahuan manusia dari satu orang ke orang yang lain membutuhkan
proses yang sangat lama, dan juga keahlian itu tidak akan pernah diduplikasi secara lengkap. Oleh karena itu, jika pengetahuan terletak pada suatu sistem komputer, pengetahuan itu dapat disalin dari satu komputer dan dipindahkan dengan mudah ke dalam komputer lainnya.
3. Inteligensia semu lebih murah karena denganmenyediakan layanan komputer akan lebih mudah dan murah dibandingkan dengan harus mendatangkan seseorang untuk mengerjakan sejumlah pekerjaan dalam jangka waktu yang sangat lama.
4. Inteligensia semu lebih konsisten. Hal ini disebabkan karena inteligensia semu merupakan bagian dari teknologi komputer.
5. Inteligensia semu dapat didokumentasi. Keputusan yang dibuat oleh komputer dapat didokumentasikan dengan mudah dengan cara melacak setiap aktivitas dari sistem tersebut.
6. Inteligensia semu dapat mengerjakan pekerjaan lebih cepat dan baik dibandingkan manusia.
2.3 Sistem Pakar
2.3.1 Definisi Sistem Pakar
Sistem pakar adalah salah satu cabang dari inteligensia semu yang menggunakan pengetahuan-pengetahuan khusus yang dimiliki oleh seorang pakar untuk menyelesaikan permasalahan tertentu (Giarratano and Riley, 2005:5). Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan permasalahan tertentu seperti yang dilakukan oleh para pakar. Dengan sistem pakar ini, setiap orang dapat
menyelesaikan masalah yang rumit yang sebenarnya hanya bisa diselesaikan oleh para pakar. Bagi pakar itu sendiri, sistem ini dapat membantu aktivitasnya sebagai asisten yang berpengalaman. Berikut adalah definisi sistem pakar menutrut beberapa ahli :
1. Sistem pakar adalah sebuah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke dalam komputer agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh para ahli (Luger, 2002:20)
Expert Systems
Gambar 2.4 Fungsi Dasar Sistem Pakar (Giarratano dan Riley, 2005)
2.3.2 Kategori Masalah Sistem Pakar
Sistem pakar dibuat untuk menyelesaikan permasalahan dalam berbagai bidang. Ada beberapa kategori masalah yang dapat diselesaikan dengan sistem pakar, yaitu :
a) Interpretasi
Pengambilan keputusan atau deskripsi tingkat tinggi dari sekumpulan data mentah. Facts Expertise Expert Systems Knowledge-Base Inference Engine User
b) Prediksi
Menyimpulkan kemungkinan konsekuensi dari situasi atau kejadian-kejadian. Seperti prakiraan cuaca, peramalan ekonomi.
c) Diagnosis
Menentukan kesalahan komponen-komponen sistem dari gejala-gejala yang teramati. Seperti medis, elektronik, mekanis.
d) Desain
Menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem yang memenuhi batasan tertentu. Diantaranya adalah perancangan pembangunan, layout sirkulasi.
e) Perencanaan
Manghasilkan serangkaian tindakan agar tercapainya tujuan tertentu. Diantaranya dalah perencanaan keuangan, perencanaan jalur.
f) Monitoring
Membandingkan antara tingkah laku dari suatu sistem yang teramati dengan tingkah laku yang diharapkan darinya, misalnya kendali pesawat tanpa awak.
g) Debugging dan Repair
Menemukan cara-cara untuk mengatasi kesalahan pada sistem, misalnya adalah aplikasi troubleshooting pada komputer.
h) Instruksi
Mendeteksi dan mengobati perbedaan paham dalam ruang lingkup tertentu. i) Pengendalian
Mengatur perilaku sistem terhadap interpretasi-interpretasi, prediksi, dan monitoring kelakuan sistem.
2.3.3 Keuntungan Sistem Pakar
Menurut (Giarratano and Riley, 2005:8) Keuntungan-keuntungan dari sistem pakar dapat dilihat sebagai berikut :
1. Meningkatkan ketersediaan 2. Mengurangi biaya
3. Mengurangi bahaya
4. Dapat terdiri dari banyak pakar 5. Meningkatkan kehandalan 6. Memberikan penjelasan 7. Memberikan respon cepat 8. Stabil
9. Intelligent tutor
10. Intelligent database
2.3.4 Karakter Sistem Pakar
Sebuah sistem pakar yang baik haruslah memiliki karakteristik. Karakteristik sistem pakar menurut Giarratano dan Riley (2005:12) adalah :
a) High Performance
Sistem pakar harus memiliki kemampuan sebaik seorang pakar dibidangnya.
Sistem pakar harus dapat bekerja dengan waktu yang singkat bahkan lebih baik dari pakar itu sendiri.
c) Good reliability
Sistem pakar haruslah kuat dan tidak mudah untuk rusak/error.
d) Understandable
Sistem pakar harus dapat memberikan penjelasan yang mudah dimengerti oleh penguna terhadap hasil keluarannya.
2.3.5 Dasar Sistem Pakar
Menurut Giarratano dan Riley (2005: 28) dalam sistem pakar, kepakaran itu berisi ilmu pengetahuan utama yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah yang tertulis di dalam peraturan. Suatu sistem pakar terdiri dari beberapa komponen seperti :
a) User Interface : mekanisme dimana pengguna dan sistem pakar itu saling
berinteraksi.
b) Explanation Facility : menjelaskan pemikiran-pemikiran yang terdapat
dalam sistem kepada pengguna.
c) Working Memory : fakta-fakta yang terdapat dalam database global
digunakan dalam peraturan-peraturan dari sistem.
d) Inference Engine : membuat kesimpulan dengan memutuskan aturan mana
yang memuaskan dengan fakta-fakta atau objek, dengan mengutamakan aturan-aturan yang memuaskan dan melaksanakan aturan dengan prioritas yang tinggi.
e) Agenda : mengutamakan daftar nama yang dibuat oleh pengambil keputusan, dimana daftar tersebut dipuaskan berdasarkan fakta-fakta atau objek dalam pengerjaan memori.
f) Knowledge Acquisiton Facility : jalan keluar termudah bagi pengguna
untuk mendapatkan pengetahuan didalam sebuah sistem dari pada mendapatkan pengetahuan dari para ahli secara eksplisit.
Gambar 2.5 Komponen sistem pakar (Giarratano and Riley, 2005)
2.3.6 Perbedaan Sistem Konvensional dengan Sistem Pakar
Perbedaan sistem konvensional dengan sistem pakar dapat dilihat pada tabel 2.2 (Giarratano and Riley, 2005:50).
Tabel 2.2 Perbedaan Sistem Konvensional dengan Sistem Pakar.
Sistem Konvensional Sistem Pakar
Working memory (facts) Inference engine Explanatio n facility Knowledge acquitition facility Agenda User interface
Sistem berjalan berdasarkan sekumpulan perintah
Sistem berjalan menggunakan mesin inferensi
Solusi didapat dengan
menggunakan algoritma yang sudah ditulis khusus untuk masalah itu.
Solusi berdasarkan aturan-aturas (rules) yang diolah di mesin inferensi
Biasanya tidak bisa menjelaskan output itu diperoleh
Penjelasan adalah bagian terpenting dari sistem pakar Pengubahan program cukup sulit
dan merepotkan
Pengubahan pada aturan/kaidah dapat dilakukan dengan mudah Sistem hanya akan bekerja jika
sistem tersebut sudah lengkap
Sistem dapat bekerja hanya dengan beberapa aturan Eksekusi dilakukan langkah demi
langkah secara algoritmik
Eksekusi..dilakukan...pada keseluruhan...basis...pengetahuan secara heuristik dan logis
Menggunakan data Menggunakan pengetahuan
Desain program terstruktur Desain program tidak terstruktur
2.3.7 Struktur Sistem Pakar
Sistem pakar terdiri dari 2 bagian pokok, yaitu : lingkungan pengembangan (development..evironment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment). Lingkungan pengembangan digunakan sebagai pembangun sistem pakar baik dari
segi pembangunan komponen maupun basis pengetahuan. Lingkungan konsultasi digunakan oleh seorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi.
Consultation Environment Development Environment
Gambar 2.6 Struktur Sistem Pakar (Turban, 1992)
Komponen-kompen yang ada dalam struktur sistem pakar : 1. Antarmuka Pemakai (User Interface)
Merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna dan sistem pakar untuk berkomunikasi. Antarmuka menerima informasi dari pemakai dan mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem. Selain itu
User Knowledge Engineer User Interface Recommended Action Explanation Facillity Blackboard(workspace) Knowledge Refinement Expert Knowledge Inference Engine Knowledge Base Knowledge Acquisition Fact about the specific incident
antarmuka menerima dari sistem dan menyajikannya ke dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh pemakai.
2. Basis Pengetahuan (Knowledge base)
Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi dan penyelesaian masalah. Komponen sistem pakar ini disusun atas 2 elemen dasar, yaitu:
• Fakta : informasi tentang obyek dalam area permasalahan tertentu.
• Aturan : informasi tentang cara bagaimana memperoleh fakta baru dari fakta yang telah diketahui.
3. Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition)
Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer, dan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program komputer. Dalam tahap ini knowledge engineer berusaha menyerap pengetahuan untuk selanjutnya ditransfer ke dalam basis pengetahuan. Pengetahuan diperoleh dari pakar, dilengkapi dengan buku, basis data, laporan penelitian dan pengalaman pemakai. Dan dijadikan dokumentasi untuk dipelajari, diolah dan dikumpulkan dengan terstruktur menjadi basis pengetahuan (knowledge base). Metode akuisisi pengetahuan :
• Wawancara
Metode yang paling banyak digunakan, yang melibatkan pembicaraan dengan pakar secara langsung dalam suatu wawancara.
Dalam metode ini pakar diminta untuk melakukan pekerjaan dan mengungkapkan proses pemikirannya dengan menggunakan kata-kata. Pekerjaan tersebut direkam, dituliskanm dan dianalisis.
• Observasi pada pekerjaan pakar
Pekerjaan dalam bidang tertentu yang dilakukan pakar direkam dan diobservasi
• Induksi aturan dari contoh
Induksi adalah suatu proses penalaran dari khusus ke umum. Suatu sistem induksi aturan diberi contoh-contoh dari suatu masalah yang hasilnya telah diketahui. Setelah diberikan beberapa contoh, sistem induksi aturan tersebut dapat membuat aturan yang benar untuk kasus-kasus contoh. Selanjutnya aturan dapat digunakan untuk menilai kasus-kasus lain yang hasilnya tidak diketahui.
4. Mesin Inferensi (Inference Engine)
Program yang berisi metodologi yang digunakan untuk melakukan penalaran terhadap informasi-informasi dalam basis pengetahuan dan blackboard, serta digunakan untuk memformulasikan konklusi.
5. Workplace / Blackboard
Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja (working memory), digunakan untuk merekam kejadian yang sedang berlangsung termasuk keputusan sementara. Ada 3 keputusan yang dapat direkam :
• Rencana : bagaimana menghadapi masalah
dieksekusi
• Solusi : calon aksi yang akan dibangkitkan 6. Fasilitas Penjelasan (Explanation Facility)
Adalah komponen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar. Digunakan untuk melacak respon dan memberikan penjelasan tentang kelakuan sistem pakar secara interaktif melalui pertanyaan :
• Mengapa suatu pertanyaan ditanyakan oleh sistem pakar ? • Bagaimana konklusi dicapai ?
• Mengapa ada alternatif yang dibatalkan ?
• Rencana apa yang digunakan untuk mendapatkan solusi ? 7. Perbaikan Pengetahuan (Knowledge Refinement)
Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan kinerjanya serta kemampuan untuk belajar dari kinerjanya. Kemampuan tersebut adalah penting dalam pembelajaran terkomputerisasi, sehingga program akan mampu menganalisis penyebab kesuksesan dan kegagalan yang dialaminya dan juga mengevaluasi apakah pengetahuan-pengetahuan yang ada masih cocok untuk digunakan di masa mendatang.
2.3.7.1 Representasi Pengetahuan
Representasi pengetahuan mempelajari tentang bagaimana menempatkan pengetahuan ke dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh komputer (Russel and Norvig, 2003:16). Representasi pengetahuan
menggunakan berbagai cara untuk menyimpan banyak informasi yang berguna ke dalam bentuk simbolis.
2.3.7.1.1 Kaidah Produksi
Kaidah produksi dikembangkan oleh Newell dan Simon sebagai model kognisi manusia. Kaidah produksi direpresentasikan dalam bentuk pasangan kondisi aksi seperti :
• IF [kondisi] THEN [aksi] Sebagai contoh :
• IF [Mobil sukar menyala] AND [Mesin tiba-tiba mati]
THEN [Fuel pump rusak]
2.3.7.1.2 Pohon Keputusan
Pohon keputusan adalah tree yang berhubungan tabel keputusan dan sering dalam analisis sistem (bukan sistem inteligensia semu).
2.3.7.1.3 Jaringan Semantik
Jaringan semantic adalah suatu gambaran pengetahuan berbentuk grafis yang terdiri dari simpul (node) dan hubungan antara node (link).
2.4 Probabilitas Bayes
Teori probabilitas bayes digunakan untuk menghitung probabilitas terjadinya suatu peristiwa berdasarkan pengaruh yang didapat dari pengujian. probabilitas bayes menerangkan hubungan antara probabilitas terjadinya hipotesis Hi dengan terdapat fakta (evidence) E telah terjadi dan probabilitas terjadinya evidence B dengan syarat hipotesis Hi telah terjadi. Teorema ini didasarkan pada prinsip bahwa jika terdapat tambahan informasi atau evidence maka nilai probabilitas dapat diperbaiki, sehingga teorema ini bermanfaat untuk mengubah atau memperbaiki nilai kemungkinan yang ada menjadi lebih baik dengan didukung informasi atau evidence-evidence tambahan. Secara matematik persamaan teorema Bayes ditulis seperti :
dimana :
• p(Hi | E ) adalah probabilitas hipotesis Hi benar jika diberikan evidence (fakta) E.
• p(E |Hi) adalah probabilitas munculnya evidence (fakta) E jika diketahui hipotesis Hi benar.
• p(Hi) adalah probabilitas hipotesis Hi tanpa memandang evidence (fakta) apapun.
• P(E) adalah probabilitas adanya evidence E
dimana :
• adalah evidence lama • adalah evidence baru
• adalah probabilitas munculnya hipotesis jika muncul evidence baru dari evidence lama
• adalah probabilitas kaitan antara evidence lama dan
evidence baru jika hipotesis benar
• probabilitas kaitan antara evidence lama dengan
evidence baru tanpa memandang hipotesis apapun
Teorema Bayes biasanya diterapkan di bidang kesehatan sebagai perhitungan untuk memberikan tingkat kepercayaan akan suatu penyakit berdasarkan bukti-bukti yang ada. Namun penerapan teorema Bayes juga bisa dipakai di bidang lain seperti yang terdapat di dalam jurnal yang berjudul An Introduction to Bayesian methods in health technology assessment karya David J Spiegelhalter, Jonathan P Myles, David R Jones, Keith R Abrams (1999: p512)
“Bayesian analysis is widely used in variety of non-medical fields, including engineering, image processing, expert systems, decision analysis, gene sequencing, financial prediction, and neural networks, and increasingly in complex epidemiological models.”
Pada penelitian dan pengembangan sistem pakar ini, metoda Bayes digunakan untuk memberikan nilai kemungkinan yang didasarkan pada pemberian
nilai prior oleh seorang pakar dari gejala-gejala kerusakan mobil yang ada. Sehingga pada akhirnya sistem pakar yang dirancang ini dapat memberikan solusi dengan memberikan nilai kemungkinan dari ketepatan solusi yang ditawarkan.
2.5 Kerusakan Pada Mobil
Kerusakan pada mobil dapat digolongkan menjadi 5 jenis, yaitu: 1. Kerusakan pada bagian mesin.
2. Kerusakan pada bagian sistem pendinginan.
3. Kerusakan pada bagian pengereman dan kaki-kaki mobil. 4. Kerusakan pada bagian transmisi
5. Kerusakan pada bagian kelistrikan
2.5.1 Kerusakan Pada Bagian Mesin
Kerusakan yang mungkin terjadi pada bagian transmisi mobil akan disajikan di tabel 2.3
Tabel 2.3 Tabel Kerusakan Bagian Mesin
Tipe kerusakan Gejala Penyebab Solusi
Mesin tidak mau hidup
Mesin tidak bisa dihidupkan
• Mobil tidak terdapat bensin • Bagian kelistrikan
mobil dalam kondisi tidak baik
• Fuel pump mobil
- Segera isi bensin - Segera cek bagian kelistrikan - Bawa ke bengkel langganan
tidak bekerja dengan baik • Mobil habis
menerjang banjir Mesin mati tiba -
tiba
Mesin mati secara tiba - tiba
Overheat atau terjadi penyumbatan pada karburator/injector
Jika overheat matikan mobil dan
diamkan sebentar. Jika terjadi penyumbatan segera bersihkan di bengkel terdekat Mesin knocking/ ngelitik, • Terdapat bunyi ngelitik dari mesin • Kinerja mesin
berkurang
Konsumsi BBM yang tidak sesuai
dengan anjuran pabrik atau campuran bensin dengan udara tidak
sesuai
Lakukan tune up di bengkel langganan
Kebocoran oli Terdapat rembesan oli di sekitar mesin
Terdapat bagian mesin yang sudah
rusak
Cek asal rembesan oli tersebut, jika parah segera bawa
2.5.2 Kerusakan Pada Bagian Sistem Pendinginan
Kerusakan yang mungkin terjadi pada sistem pendinginan diantaramya akan disajikan di tabel 2.4
Tabel 2.4 Tabel Kerusakan Bagian Sistem Pendinginan
Tipe kerusakan Gejala Penyebab Solusi
Radiator Mesin panas saat kecepatan tinggi
Radiator mampat sehingga tidak dapat mendinginkan mesin saat bekerja keras
Service atau ganti radiator
Kipas radiator Mesin bertambah saat mobil dalam
kondisi diam(stationer)
Kipas radiator rusak atau ada masalah di bagian kelistrikan
Ganti kipas radiator atau cek bagian
kelistrikan
Selang radiator Air di radiator selalu berkurang
Terjadi kebocoran Segera cari letak kebocorannya, jika
parah segera bawa ke bengkel
Thermostat Mesin terlalu
dingin walaupun sudah berjalan jauh Thermostat terus terbuka Ganti Thermostat
reservoir menjadi penuh tetapiair di radiator berkurang
tutup radiator rusak
2.5.3 Kerusakan Pada Bagian Pengereman dan Kaki-kaki Mobil
Kerusakan yang mungkin terjadi pada bagian pengereman dan kaki-kaki akan disajikan di tabel 2.5
Tabel 2.5 Tabel Kerusakan Bagian Pengereman dan Kaki-kaki
Tipe kerusakan Gejala Penyebab Solusi
Rem • Remi diinjak
terlalu dalam agar mobil berhenti
Booster rem rusak Ganti booster rem dengan yang baru
• Terdapat perbedaan tekanan
saat menginjak pedal rem yang pertama dengan
kedua
Minyak rem berkurang
Segera periksa minyak rem, jika
berkurang lalu tambahkan minyak
rem
Shockbreaker Terdapat suara
gemuruh saat mobil berjalan dan
mobil terasa berayun saat
Shockbreaker rusak Ganti shockbreaker
melewati polisi tidur
Tie rod Terdapat bunyi
seperti “kletek-kletek” saat mobil
berbelok
Tie rod sudah rusak Ganti tie rod dengan
yang baru
Velg Pada saat mobil
melaju kencang setir mobil terasa
goyang
Bentuk velg sudah tidak seimbang
Lakukan balancing di bengkel
Bearing Terdapat bunyi
gemuruh saat mobil berjalan tetapi mobil tidak
berayun saat melewati polisi
tidur
Bearing sudah rusak Ganti bearing
dengan yang baru
Bushing stabilizer Saat mobil
berjalan di kecepatan sedang lalu mobil berbelok sendiri ketika setir di Bushing stabilizer sudah rusak atau ban
tidak menapak sempurna
Lakukan spooring atau ganti bushing stabilizer dengan
lepas
2.5.4 Kerusakan Pada Bagian Transmisi
Penyebab kerusakan yang mungkin pada bagian transmisi mobil diantaranya akan disajikan di tabel 2.6
Tabel 2.6 Tabel Kerusakan Bagian Transmisi
Tipe kerusakan Gejala Penyebab Solusi
Plat kopling Gigi tidak bisa masuk saat mesin
menyala
Plat koling sudah rusak
Ganti plat kopling dengan yang baru
Laher kopling Saat pedal kopling diinjakterdapat suara seperti besi
beradu
Laher kopling sudah rusak
Ganti laher kopling dengan yang baru
Master kopling • Pedal kopling tidak memberikan tekanan saat diinjak Minyak transmisi bocor/ berkurang Tambahkan minyak transmisi • Pedal kopling tidak memberikan tekanan saat diinjak tetapi masih terdapat
Master kopling sudah rusak
Ganti master kopling dengan yang baru
minyak transmisi
2.5.5 Kerusakan Pada Bagian Kelistrikan
Kerusakan yang mungkin terjadi pada bagian kelistrikan ini diantaranya akan disajikan di tabel 2.7
Tabel 2.7 Tabel Kerusakan Bagian Kelistrikan
Tipe kerusakan Gejala Penyebab Solusi
Baterai/accu Mobil tidak bisa distarter atau starter melemah, lampu redup dan suara klakson
melemah
Baterai/accu sudah rusak (biasanya sudah
lebih dari 2 tahun)
Lakukan charge pada baterai/accu atau menggantinya
dengan yang baru
Perkabelan Bagian-bagian mobil yang menggunaka listrik tiba-tiba tidak berfungsi secara mendadak atau tidak berfungsi optimal
Terdapat kabel yang putus atau kendor
Lakukan pencarian bagfian mana yang kendor atau jika sudah terlalu banyak
bagian-bagian yang tidak berfungsi dengan baik disarankan untuk mengurut ulang kabel di bengkel
Dinamo starter Mesin sulit dihidupkan (tidak
terdengar suara apa-apa saat mesin
distarter
Dynamo starter rusak Ganti dynamo starter dengan yang