• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asas pemerintahan umum adalah asas yang diterima dimana saja dan dapat terjadi kapan saja, terdiri dari : 1. Asas Vrij Bestuur : pengisian kekosongan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Asas pemerintahan umum adalah asas yang diterima dimana saja dan dapat terjadi kapan saja, terdiri dari : 1. Asas Vrij Bestuur : pengisian kekosongan"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

 Asas pemerintahan umum adalah asas yang

diterima dimana saja dan dapat terjadi kapan saja, terdiri dari :

1. Asas Vrij Bestuur : pengisian kekosongan pemerintahan Ex : di pusat masih kita temui pos dan telekomunikasi, bisa saja tidak

ditemukan di pedalaman papua, oleh karena itu Camat sebagai pimpinan wilayah dapat membina dan menunjuk kepala kantor

kecamatan sebagai kepala kantor pos dan staf pada bagian tata usaha menjadi staf dikantor pos tsb. Jd pengiriman surat,

penerimaan surat dan pembelian alat pos ditangani pemerintahan kecamatan.

(3)

 Asas Freies Ermessen : mencari ide baru dalam kesibukan urusan pemerintahan,

seperti ketika aparat pemerintahan melihat menumpuknya suatu “bahan makanan” di suatu daerah sedangkan di daerah lain

kekurangan maka walaupun sulit

dipindahkan (transportasi) pemerintah harus berusaha menanggulanginya.

 Asas Aktif : pemerintah dikenal apabila banyak urusan disepanjang hari

pekerjaannya sehingga dikenal dengan istilah bila seorang hendak tidur sekalipun masyarakat masih perlu bantuan

pemerintah. Itulah sebabnya disebutkan bahwa pemerintah mengurus mulai dari orang yang belum lahir ke dunia dengan membentuk kantor BKKBN.

(4)

 Perlu kaidah2 moral dalam menjalankan

penyelenggaraan urusan kepemerintahan. Ex: Penggusuran pasar/pedagang kaki lima – pemberitahuan

 Asas Historis : kejadian serupa dari tahun ke tahun, mempelajari secara historis

mengapa “hal-hal” tersebut dapat terjadi  Asas Otomatis : siapapun itu, baik pejabat

pangkatnya relatif rendah tetap saja aparat pemerintah yang menjadi

(5)

 Apabila suatu asas diatas yang tidak dijalankan (tidak mengisi kekosongan pejabat, tidak berinisiatif dalam

pemerintahan, tidak etis dalam

pelaksanaan pemerintahan, tidak otomatis menggantikan berbagai peran, tidak

mempelajari sejarah masa lalu, dan

walaupun sebaliknya) maka perbuatan

tersebut penyalahgunakan wewenang dan kekuasaan serta kedudukan.

(6)

 Desentralisasi : penyerahan sebagian

urusan dari pemerintahan pusat ke

pemerintahan daerah untuk mengurus dan mengatur daerahnya sendiri.

 Dekonsentrasi : pelimpahan wewenang

dari aparat pemerintah pusat atau

pejabat diatasnya Ex: Kantor wilayah, kantor departemen di tingkat

(7)

 Di satu sisi pemerintah pusat khawatir

penyerahan semua urusan kepada

daerah. Di sisi lain pemerintah daerah curiga karena pemerintah pusat

(8)

 Alasan Sejarah : Secara hisitoris eksistensi

pemda telah dikenal sejak masa pemerintahan kerajaan-kerajaan nenek moyang dahulu, sampai pada sistem pemerintahan yang diberlakukan oleh pemerintah penjajah, baik pemerintah Kolonialisme Belanda, Portugis, Spanyol, Inggris maupun Jepang.

 Demikian pula mengenai sistem

kemasyarakatan dan susunan pemerintahannya mulai dari tingkat desa, kampung, negeri, atau dengan istilah lainnya sampai pada puncak pimpinan pemerintahan.

(9)

Alasan Situasi dan Kondisi Wilayah : Secara

geografis, wilayah Negara Indonesia

merupakan gugusan kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau besar dan kecil yang satu sama lain dipisahkan oleh selat, laut dan

dikelilingi lautan. Kondisi ini mempunyai

konsekuensi logis terhadap lahirnya berbagai suku, kebudayaan dan ragam bahasa

daerahnya masing-masing. Demikian pula keadaan dan kekayaan alam serta potensi permasalahan yang satu sama lain memiliki kekhususan tersendiri. Untuk itu, dipandang akan lebih efisien dan efektif apabila

pengelolaan berbagai urusan pemerintahan ditangani oleh unit atau perangkat

pemerintah yang berada di wilayah masing-masing daerah.

(10)

 Alasan situasi dan kondisi wilayah di

atas, akhirnya mendorong pemerintah pusat untuk membentuk dan membina pemerintahan di daerah dengan disertai pemberian hak otonom dalam

(11)

Alasan Keterbatasan Pemerintah :

disadari bahwa tidak semua urusan pemerintah dapat dilaksanakan sendiri oleh pemerintah pusat

 perangkat pemerintah di daerah adalah

sebagai bagian dalam mekanisme pemerintahan pusat dan bukan merupakan negara sendiri.

(12)

Alasan Politis dan Psikologis : Ketika UUD

1945 dalam masa penyusunan, maka pandangan yang menonjol pada saat itu adalah wawasan integralistis dan

demokratis serta semangat persatuan dan kesatuan nasional. Semangat

persatuan dan kesatuan tersebut telah menjiwai berbagai rencana pemerintah pada masa itu, termasuk dalam

merancang sistem pemerintahan daerah.

(13)

 untuk tetap menjaga kekompakan

semua tokoh dan keutuhan masyarakat dan wilayah, daerah-daerah perlu

memilih pemerintahan sendiri dalam

kerangka negara kesatuan, di samping untuk memberikan rasa tanggung jawab dalam mengisi kemerdekaan dan

sekaligus memberi kesempatan kepada daerah untuk berperan serta dalam

pemerintahan, sebagai perwujudan semangat dan jiwa demokrasi asli

(14)

 Dengan semangat persatuan dan kesatuan

bangsa, maka daerah yang satu akan merasa sebagai bagian dari daerah yang lain, dan merupakan suatu kesatuan, sekalipun berbeda-beda adat istiadat, suku bangsa, ras dan agama serta bahasanya.

 Pembentukan dan pembinaan pemerintahan

daerah adalah sarana efektif yang memungkinkan semangat persatuan dan kesatuan tetap terpelihara dalam ikatan negara kesatuan Republik Indonesia, karena pemberian kepercayaan kepada pemerintah daerah akan mengurangi beban pemerintah untuk menjaga keutuhan negara yang

(15)

Local Self Government : konsekuensi

pelaksanaan asas desentralisasi

 Dengan Undang-undang, suatu daerah

dibentuk, sekaligus ditetapkan kewenangannya. Selanjutnya dengan Undang-undang suatu daerah dapat juga dipecahkan menjadi beberapa daerah, atau sebaliknya disatukan dengan daerah-daerah lain. Undang-undang memberikan kebebasan kepada daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri

(16)

Otonomi Daerah adalah "Hak

wewenang dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus rumah

tangganya sendiri sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku". Sedangkan Daerah Otonom adalah "Kesatuan masyarakat hukum

yang mempunyai batas wilayah tertentu yang berhak, berwenang dan

berkewajiban mengatur dan mengurus rumah tangga sendiri dalam ikatan

negara kesatuan Republik Indonesia

sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku”

(17)

 Segala urusan yang diselenggarakan

merupakan urusan yang sudah dijadikan urusan-urusan rumah tangga sendiri, oleh sebab itu urusan-urusannya perlu ditegaskan secara terperinci.

 Penyelenggaraan pemerintahan

dilaksanakan oleh alat- alat perlengkapan yang seluruhnya bukan terdiri dari para pejabat pusat, tetapi pegawai pemerintah daerah.

(18)

 Penanganan segala urusan itu seluruhnya diselenggarakan atas dasar inisiatif atau kebijaksanaan sendiri.

 Hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah yang mengurus rumah tangga sendiri adalah hubungan pengawasan saja.

 Seluruh penyelenggaraannya pada dasarnya dibiayai dari sumber keuangan sendiri.

(19)

 konsekuensi dan penerapan asas

Dekonsentrasi

 Jadi local state government atau

pemerintah lokal administratif bertugas hanya menyelenggarakan perintah-perintah atau petunjuk-petunjuk dari pemerintah pusat

 kedudukannya sebagai wakil

Pemerintah Pusat (national government) yang ditempatkan di daerah acapkali disebut Pemerintah Lokal Pusat

(20)

 Konsekuensi dan penyelenggaraan

pemerintahan di daerah dengan sistem local state government, maka

tugas Pemda hanya terbatas pada tugas-tugas yang diberikan oleh pemerintah

pusat berupa perintah-perintah atau petunjuk-petunjuk.

(21)

Comprehensive Local Government

System : sebagian besar urusan

pemerintah pada tingkat daerah diserahkan kepada dan dikelola

sepenuhnya oleh pemerintah daerah, baik urusan itu termasuk kewenangan otonomi daerah, maupun kewenangan daerah, dengan kemungkinan ditunjang oleh pemerintah pusat

(22)

Partnership Local Government System : Dalam sistem ini, beberapa fungsi tertentu dalam memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat dilakukan oleh unit pelaksana kantor pusat, dan urusan pelayanan yang lainnya dilakukan oleh pemerintah daerah.

 Pemerintah daerah melaksanakan fungsi-fungsi tersebut sedikit banyak lebih bersifat mandiri (selfstanding, autonomously) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang mendasarinya, serta dapat melakukan beberapa tugas lainnya atas nama dan di bawah supervisi-teknik dari departemen pusat.

(23)

Dual System of Local government : Dalam sistem ini, departemen di pusat secara langsung melakukan tugas-tugas pemerintah daerah, dan tidak membentuk atau menunjuk unit pelaksana.

 Yang menonjol dalam sistem ini, adalah pemerintah daerah lebih berperan sebagai alat political decentralization daripada sebagai alat peningkatan pembangunan sosial ekonomi. Hal ini berakibat, pemerintah daerah tidak dapat dengan leluasa

menyelenggarakan urusan rumah

tangganya untuk memacu pembangunan secara komprehensif multidimensional.

 Pemerintah daerah hanya diperlukan untuk mempercepat proses pencapaian tujuan pemerintah pusat secara sepihak.

(24)

Integrated Administrative System : Di

dalam sistem ini, semua badan-badan Pemerintah Pusat langsung melakukan fungsi-fungsi pelayanan kepada

masyarakat, dimana central

government area coordinators atau

semacam Kepala Wilayah bertanggung jawab untuk bertindak sebagai

koordinator bagi unit pelaksana termasuk technical agencies dari pemerintah daerah

(25)

 Asas Kekeluargaan : segala urusan dapat diselesaikan secara kekeluargaan dengan konskuensi hukum tidak dapat ditegakkan secara maksimal karena segala seuatu

diselesaikan secara kekeluargaan.

 Asas Negara Hukum : apabila sesuatu

dilandaskan pada hukum sudah barang tentu menjadi sederhana, tetapi kaku

tanpa ada kebijaksanaan yang bisa diajak untuk berdamai. Keteraturan hukum

memang melahirkan ketertiban karena segala sesuatu di tentukan berdasarkan aturan yang sudah ditetapkan.

(26)

 Asas Kedaulatan Rakyat : diadopsi dari

asas kekeluargaan dan asas hukum,

ketika hukum sifatnya kaku, maka asas kekeluargaan akan menjadi jalan keluar. Apabila asas kekeluargaan membuat

tidak berjalannya hukum maka

(27)

 Kemurnian Tujuan Pemerintah : segala

sesuatu ditentukan dengan niat

 Keadilan Pemerintah

 Keberadaan hukum yang berlaku  Jujur dan terbuka dalam

penyelenggaraan pemerintahan

 Keseimbangan good governance dan

(28)
(29)
(30)

Referensi

Dokumen terkait

Perizinan yang berdasarkan asas-asas umum pemerintahan yang baik saat ini semakin nyata penerapannya dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24

Judul Penelitian: ASAS MEMPERSULIT TERJADINYA PERCERAIAN DALAM PENJELASAN UMUM UU NO 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN PERSPEKTIF TEORI EFEKTIFITAS HUKUM Studi Pengadilan Agama

Yang dimaksud dengan “asas otonomi dan tugas pembantuan” dalam ayat ini adalah bahwa pelaksanaan urusan pemerintahan oleh daerah dapat diselenggarakan secara langsung

Disamping tidak dicantumkannya secara tegas asas-asas umum pe nye- lenggaraan bangunan gedung dalam batang tubuh, pengaturan sanksi dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lombok

Sedangkan produk hukum Kabupaten Kulon Progo secara eksplisit maupun implisit sudah banyak yang merumuskan dan mengiplementasikan AAUPB serta menguraikannya secara

Alasan menggunakan penelitian yuridis normatif, yaitu untuk mengkaji, apakah ada kesesuaian di lihat dari asas-asas keadilan dan kepastian hukum, baik secara

Sebagai asas dalam hukum tata negara, maka sekalipun tidak dinyatakan secara tersurat/ tegas, maka bentuk peraturan presiden tidak bertentangan dengan UU No.10 Tahun 2004.Namun,